MODEL SISTEM EXECUTIVE DIGITAL DASHBOARD

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

KNSI2014-144
MODEL SISTEM EXECUTIVE DIGITAL DASHBOARD UNTUK
PERGURUAN TINGGI
Henderi1, Ruli Suprianti2
1

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Raharja
2
Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja
1, 2
Jalan Jenderal Sudirman No. 40 Cikokol, Kota Tangerang, 15117
1
henderi@mail.ugm.ac.id, 2 ruli@raharja.info

Abstrak
Sistem informasi milik perguruan tinggi cenderung menghasilkan data/informasi secara berlebihan. Akibatnya
volume data/informasi semakin meningkat. Volume data/informasi yang besar tersebut kadangkala dianggap
tidak bernilai karena belum diolah untuk memenuhi kebutuhan informasi pemimpin perguruan tinggi. Menyadari
kenyataan ini, akan dibahas model sistem executif digital dashboard (EDDU) untuk perguruan tinggi.

Tujuannya adalah diusulkannya sebuah model sistem EDDU untuk membantu tugas manajerial pemimpin
perguruan tinggi. Tugas tersebut diantaranya: melaksanakan monitoring, evaluasi, pengukuran kinerja, dan
pembuatan keputusan. Sistem EDDU dikembangkan melalui tahapan kegiatan: analisa permasalahan dan
requirments, desain, implementasi, testing dan evaluasi. Berdasarkan evaluasi hasil uji coba yang dilakukan,
disimpulkan bahwa sistem executive digital dashboard (EDDU) untuk perguruan tinggi yang dikembangkan
dapat menampilkan informasi KPI berbentuk dashboard, bersifat visual, menerapkan colour code, interaktif,
intuitif, dan sederhana. Implementasi terhadap model sistem EDDU yang dikembangkan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengukuran kinerja, dan pembuatan keputusan pada
perguruan tinggi.
Kata kunci : executive digital dashboard, kinerja, colour code, intuitif

1.

Pendahuluan

Sistem
informasi
perguruan
tinggi
menghasilkan banyak data dan informasi. Data,

angka, dan informasi yang dihasilkan tersebut
cenderung berlebihan. Akibatnya data/informasi
perguruan tinggi terus meningkat. Data/informasi
tesebut suatu saat akan menjadi big data. Keadaan
seperti ini mengakibatkan informasi yang dimiliki
perguruan tinggi menjadi sulit dipantau, dan
informasi critical sulit ditarik.
Data yang dimiliki perguruan tinggi sebagian
besar berhubungan dengan data akademik. Data
akademik harus direkam dan disimpan di pangkalan
data perguruan tinggi. Sifat datanya kekal. Tidak
boleh dihapus.
Perekaman data di perguruan tinggi bukan
hanya proses teknik, tetapi merupakan langkah awal
creation knowledge. Namun kenyataannya tidak
semua data dan informasi yang direkam tersebut
merupakan knowlegde. Bahkan seringkali knowlegde
hasil pengolahan data dianggap tidak bernilai karena
tidak bisa digunakan oleh pemimpin perguruan


KNSI2014

tinggi untuk melakukan action atau pengambilan
keputusan.
Data dan informasi sepatutnya diproses
sedemikian rupa agar mendukung para pemimpin
melaksanakan tugas manajerialnya. Tugas tersebut
berupa perencanaan, pengorganisasian, pengambilan
keputusan, monitoring, dan pengontrolan. Tugas
manajerial pemimpin perguruan tinggi umumnya
memastikan organisasi dapat melaksanakan fungsi
utamanya secara baik, mencapai visi, misi, tujuan,
dan sasaran yang telah ditetapkan. Pemimpin
perguruan tinggi akan dapat melaksanakan tugas ini
secara lebih bila didukung oleh teknologi pendukung
berbasis komputer yang memadai.
Memperhatikan hal tersebut di atas, paper ini
bermaksud membahas model sistem executive
digital dashboard
untuk perguruan tinggi

(selanjutnya disebut EDDU) sebagai teknologi
pendukung untuk pemimpin perguruan tinggi.
Teknologi pendukung yang akan dikembangkan
memanfaatkan data yang telah dimiliki perguruan
tinggi. Tujuannya adalah diusulkannya sebuah
model sistem EDDU yang dapat digunakan untuk
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pengukuran

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

kinerja, dan pengambilan keputusan dalam rangka
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran perguruan
tinggi.
Agar mudah dipahami, struktur paper dibagi
menjadi enam. Pada bagian pertama dimuat
rasionalisasi terhadap permasalahan dan urgensi
pembuatan model sistem EDDU untuk perguruan
tinggi. Di bagian kedua dimuat metode penelitian

yang digunakan untuk membuat model sistem
EDDU yang diusulkan. Studi literatur terhadap
penelitian yang terkait dengan sistem digital
dashboard pada perguruan tinggi yang sudah
dilakukan sebelumnya dimuat pada bagian ketiga.
Bagian keempat memuat rancangan model
sistem EDDU yang diusulkan, dan hasil uji coba
implementasi sistem EDDU. Pada bagian kelima
dimuat pembahasan dan diskusi terhadap model
sistem EDDU yang diusulkan. Bagian keenam
adalah bagian terakhir paper, memuat kesimpulan
penelitian berdasarkan hasil analisa dan pembahasan
yang telah dilakukan.
2.

Metodologi

Pengembangan model sistem EDDU dilakukan
melalui tahapan: studi pendahuluan, literatur review,
menentukan area sistem, menentukan KPI/informasi

yang ingin ditampilkan, mengidentifikasi sumber
data, membuat model sistem, implementasi, testing
dan evaluasi. Secara umum tahapan penelitian terdiri
dari dua paket kegiatan yaitu: paket kegiatan user
requirements, dan paket kegiatan desain
dan
implementasi (Gambar 1).

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Tampak di Gambar 1, paket kegiatan user
requirements memiliki jenis kegiatan yang lebih
banyak dibandingkan dengan paket kegiatan desain
dan implementasi. Tidak ada perbedaan prioritas dan
ensensi antara paket yang satu dengan paket yang
lainnya. Setiap paket kegiatan sama pentingnya dan
punya asosiasi satu sama lain. Namun pelaksanaan
paket kegiatan desain dan implementasi dilakukan

KNSI2014


setelah paket paket kegiatan user requirement
selesai.
3.

Penelitian Terkait

Penelitian terkait dengan digital dashboard
cukup banyak ditemukan pada berbagai publikasi.
Namun tidak demikian dengan penelitian tentang
executive digital dashboard pada perguruan tinggi.
Penelitian tentang digital dashboard pada perguruan
tinggi hanya ditemukan pada beberapa publikasi
saja. Diantaranya, penelitian oleh A. Elmi, dkk. [1]
tentang
desain
dashboard
berbasis
web.
Penelitiannya bertujuan untuk mengidentifikasi tren,

pola, dan anomali pada data sehingga dapat
membantu dalam mengambil keputusan. Fokus
kajiannya adalah bagaimana dashboard didesain
untuk menampilkaan data. Penelitiannya belum
membahas hasil implementasi dashboard yang
dimaksud secara memadai.
Paper U. D., Erika, dkk. [2] menyatakan bahwa
pada level tertinggi dari sistem business intelligence
(BI) adalah front end application yang merupakan
dashboard langsung dari hasil keseluruhan proses.
Namun belum dijelaskan bagaimana bentuk dan cara
menerapkan dashboard pada BI student relationship
management yang dikembangkannya.
Penelitian lain oleh Henderi, dkk. [3] memuat
hasil pengukuran kinerja perguruan tinggi dalam
bentuk capaian key perfomance indicator (KPI), dan
ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel indikator
kinerja. Informasi capaian kinerja berupa KPI
tersebut belum ditampilkan dalam bentuk dashboard
yang interaktif. Hanya berupa angka dan rasio

pencapaian kinerja. Penelitian sejenis tentang
evaluasi kinerja di perguruan tinggi oleh R. Untung,
dkk. [4] menyatakan bahwa salah satu upaya untuk
mengimplementasikan performance management
system (PMS) adalah dengan cara melakukan
optimalisasi KPI dengan pendekatan Balance
Scoredcard.
C. Trieu C., dkk. [5] pernah meneliti tentang
arsitektur dan implementasi sistem monitoring
kinerja berbasis real time data warehouse, dan
proses capture, transform dan update untuk
memantau kinerja kontrak elektornik sesuai dengan
permintaan dalam sistem informasi manajemen
perusahaan. Dinyatakannya bahwa proses capture,
transform dan update dengan memanfaatkan
database dapat memicu inisiasi urutan aksi yang
menambah kinerja capture, transform, dan update
data warehouse dalam sistem monitoring.
Monitoring pada sistem yang dikembangkannya juga
dilakukan berdasarkan KPI yang ditetapkan.

Di penelitian berbeda yang dilakukan oleh S.
Mahdi [6] dinyatakan bahwa dashboard sebagai
salah satu alat utama yang terdapat pada business
intelligence bersifat lebih fleksibel, efektif, dan lebih
baik mengenai KPI mana yang lebih penting bagi
organisasi.

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

Memperhatikan penelitian terkait di atas,
diketahui bahwa kajian dan penelitian tentang sistem
executive digital dashboard untuk perguruan tinggi
(sistem EDDU) belum memadai. Namun terdapat
beberapa penelitian tentang business intelligence,
dashboard, dan pengukuran kinerja berbentuk KPI
yang memiliki kaitan dengan sistem EDDU yang
akan dikembangkan pada penelitian ini.
4.


Rancangan dan Implementasi

4.1 Rancangan Fungsional dan
Sistem EDDU yang Diusulkan

Arsitektur

Kegiatan user requirements yang dilakukan
menghasilkan beberapa catatan, diantaranya:
permasalahan yang hendak dipecahkan adalah
mengubah bentuk laporan berupa tabel dan angka
menjadi bentuk visual, dan ditampilkan berbentuk
dashboard, area sistem EDDU dikembangkan pada
bagian penerimaan mahasiswa baru (PMB), jenis
KPI/informasi yang ingin ditampilkan terdiri dari:
presentasi luas (PL), calon mahasiswa (CM),
pendaftaran (Daf), dan regsitrasi (Reg).
Sumber data yang digunakan sistem EDDU
yang akan dikembangkan berasal dari sistem
informasi PMB dan data warehouse. Hasil kegiatan
paket user requirements akan digunakan sebagai
landasan dalam melakukan paket kegiatan desain
dan implementasi.
Memperhatikan hasil user requirements, maka
rancangan fungsional yang harus disediakan sistem
EDDU dibuat dalam bentuk use case diagram.
Proses bisnis sistem EDDU secara umum dibagi atas
tiga fungsional, yaitu: login, update, dan akses
terhadap panel PMB. Berdasarkan desain fungsional
sistem, diketahui bahwa fungsional menampilkan
informasi dalam bentuk dashboard (view executive
dashboard) bersifat dependent terhadap fungsional
login ke sistem. Fungsional login pada sistem
EDDU mempunyai relasi dependency terhadap
applikasi PMB (Gambar 2).

KNSI2014

Gambar 2. Rancangan Fungsional Sistem Sistem
EDDU yang Diusulkan

User hanya dapat mengakses fungsional sistem
view executive dashboard melalui panel PMB.
Fungsional update terhadap data pada paket sistem
PMB hanya dilakukan oleh administrator/admin.
Dinyatakan juga di Gambar 2 bahwa fungsional
pada aplikasi PMB merupakan komplemen dari
fungsional sistem EDDU yang akan dikembangkan.
Tampak pada rancangan fungsional sistem, semua
user diperbolehkan mengakses sebagian fungsional
sistem EDDU. Pembatasan dilakukan pada
fungsional update terhadap data PMB yang ada di
aplikasi PMB. Fungsional update hanya boleh
dilakukan oleh Admin setelah melakukan login
(Gambar 2).

Gambar 3. Elemen Sistem Pada Sistem EDDU yang
Diusulkan

Elemen-elemen model di sistem EDDU
digambarkan dalam bentuk package diagram.
Berdasarkan package diagram pada Gambar 3,
diketahui bahwa sistem EDDU yang dikembangkan
terdiri dari dua paket, yaitu sistem EDDU dan sistem
data warehouse. Ada perbedaan elemen di paket
sistem EDDU dan di paket data warehouse. Bentuk
elemen pada paket sistem EDDU berupa fungsional
yang harus disediakan oleh sistem EDDU. Namun
elemen paket pada data warehouse terdiri dari paket
sistem informasi/aplikasi.
Penggambaran sekelompok elemen pada sistem
EDDU dilakukan untuk menjelaskan bahwa ada
perbedaan elemen yang ada antar paket sistem
(Gambar 3). Elemen-elemen tersebut bisa saja
merupakan komplemen dari sistem EDDU yang
akan dikembangkan. Rancangan fungsional dan
model elemen sistem EDDU (Gambar 2 dan Gambar
3) dibuat dengan mengadopsi hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Henderi, dkk. [7].
Prinisp yang diadopsi adalah memberikan hak akses
terhadap sistem EDDU kepada semua user. Adopsi
dilakukan agar sistem EDDU mampu menerapkan

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

prinsip dan cara kerja early warning, self
monitoring, constant reminding, e-leadership.
Komponen teknologi pendukung seperti
hardware, software, sistem, network, node, dan
elemen lainnya dibutuhkan untuk mengembangkan
sistem EDDU yang akan dikembangkan. Komponen
teknologi pendukung yang dibutuhkan sistem EDDU
diilustrasikan pada model arsitektur fisik sistem
berbentuk deployement diagram (Gambar 4).
Hardware pada sistem EDDU diantaranya: server,
router atau perangkat lain sejenis, node, dan
perangkat hardware lainnya. Software terdiri dari:
operating system, data base management systems
(DBMS), bahasa pemrograman, aplikasi pendukung,
dan program sistem EDDU. Sistem EDDU
ditempatkan pada node tersendiri, sementara data
yang digunakan ada di sistem data warehouse. Hal
ini menjadi alasan rancangan basis data untuk sistem
EDDU tidak perlu dibuat. Sistem EDDU yang
dikembangkan berelasi dan memerlukan dukungan
aplikasi lain dan data yang ada di data warehouse.

Gambar 4. Model Arsitektur Fisik Sistem EDDU yang
Diusulkan

4.2 Hasil Implementasi Sistem EDDU yang
Diusulkan

pemrograman PHP. Untuk memberikan tampilan
grafik yang interaktif dan kuat, prinsip dan cara
kerja XML (eXtensible Markup Language ) juga
digunakan pada software Fusionchart sebagai data
interface. Ada juga software pendukung lain yang
digunakan dalam mengembangkan sistem EDDU,
seperti: operating system, dan data base
management system (DBMS) SqlServer.
Sistem EDDU yang dikembangkan merupakan
salah satu elemen dari sistem PMB di institusi
pendidikan tempat penelitian dilakukan. Sistem
EDDU diimplementasikan dan diintegrasikan
dengan sistem data warehouse dan aplikasi PMB
milik perguruan tinggi. Fokus pembangunannya
adalah mengkontruksi sistem EDDU yang akan
menggunakan data di data warehouse. Beberapa
fungsi esensial yang digunakan pada program sistem
EDDY diantaranya fungsi: koneksi, pembacaan
class pada library untuk memilih KPI/informasi
yang ingin ditampilkan, dan proses render untuk
menampilkan informasi KPI berbentuk dashboard.
Gambar 5a, 5b dan 5c adalah contoh bentuk
keluaran sistem EDDU yang dikembangkan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan selama uji
coba implementasi, dicatat hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem EDDU dapat menampilkan informasi KPI
bentuk dashboard (Gambar 5a, 5b, dan 5c).
2. Sistem EDDU dapat menampilkan informasi
capaian kinerja KPI berkonsep colour code,
sesuai yang telah ditetapkan, yaitu: warna merah
menunjukan status kinerja KPI buruk, warna
kuning menunjukan status kinerja KPI cukup,
dan warna biru menunjukan status kinerja KPI
baik (gambar 5a).
3. Sistem EDDU dapat menampilan informasi
bersifat drill down terhadap KPI yang ditetapkan,
yaitu drill down informasi: capaian kinerja KPI
pada setiap program peminatan (Gambar 5b).
4. Sistem EDDU dapat menampilkan informasi
status kinerja KPI, dan drill down informasi KPI
dalam satu dashboard (Gambar 5c).
Sistem EDDU dapat menampilkan informasi
berbentuk dashboard yang memberikan gambaran
umum capaian kinerja KPI yang dilaksanakan oleh
departemen PMB perguruan tinggi.

Pada implementasinya, sistem EDDU yang
dikembangkan menggunakan dukungan software
FusionChart untuk menampilkan informasi KPI
berbentuk visual pada dashboard. Software
FusionChart yang digunakan mengharuskan adanya
fungsi mengunduh library yang berisi class-class
yang pada program sistem EDDU. Software
Fusionchart dipilih karena dapat digunakan untuk
membangun grafik berbasis website, dan dapat
digabungkan dengan beberapa bahasa pemrograman.
Pada sistem EDDU yang dikembangkan,
Fusionchart
digabungkan
dengan
bahasa

KNSI2014

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

Gambar 5c. Output Sistem EDDU
Gambar 5a. Output Sistem EDDU

Hasil uji coba implementasi yang dilakukan
pada sistem EDDU di atas menyempurnakan bentuk
dashboard pada penelitian Y. Ainul, M., dkk. [8]
yang hanya menampilkan angka pada interface
dashboard pada aplikasi yang dibuatnya. Sementara
bentuk dashboard pada sistem EDDU yang
dikembangkan telah dibuat menjadi lebih interaktif,
memuat angka, colour code, dan visual.

Gambar 5b. Output Sistem EDDU

KNSI2014

5.

Diskusi dan Pembahasan

Output uji coba implementasi sistem EDDU
(Gambar 5a, 5b, dan 5c) memperkaya hasil
penelitian yang dilakukan oleh A. Utami, dkk. [9]
yang belum menerapkan colour code pada
dashboard-nya.
Output dashboard pada sistem EDDU telah
memuat angka, menerapan konsep colour code,
informatif, dan visual. Colour code pada sistem
EDDU mengadopsi warna yang diterapkan di sistem
lampu lalu lintas yang terdiri dari warna hijau,
kuning dan merah.
Pada sistem EDDU, warna merah menunjukan
kinerja KPI berada pada kategori baik, warna kuning
menunjukan kinerja KPI berada pada kategori
cukup, dan warna merah menunjukan kinerja KPI
berada pada katergori buruk (Gambar 5a).
Ide penerapan konsep dan cara kerja colour
code pada sistem dashboard sebelumnya pernah
dimuat di paper yang ditulis oleh Henderi, dkk. [3]
tentang sistem data warehouse dan data mining
sebagai pengukur kinerja enterprise. Namun belum
dijelaskannya secara rinci bagaimana bentuk
dashboard yang menerapkan colour code tersebut.
Konsep dan cara kerja colour code kemudian
diterapkan pada penelitian Henderi, dkk. [7] yang
lain.
Sifat colour code pada kedua penelitian
sebelumnya berbeda dengan colour code yang ada di
sistem EDDU yang dikembangkan berdasarkan sifat
intuisi user. Konsep colour code di sistem EDDU
membuat informasi capaian KPI yang dihasilkannya
lebih informatif, visual, intuitif, dan sederhana. Hal
ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja oleh
pemimpin perguruan tinggi dengan menggunakan
sistem EDDU.
Saat evaluasi selama uji coba dilakukan, dicatat
juga bahwa penggunaan colour code pada sistem

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

EDDU mudah dipahami oleh user dan dapat
mendukung pengambilan keputusan. Para pemimpin
perguruan tinggi dapat lebih cepat membuat
keputusan berdasarkan informasi capaian kinerja
KPI yang ditampilkan menggunakan colour code di
sistem EDDU. Keputusan yang diambil misalnya:
menetapkan program kerja yang dapat mendukung
peningkatan jumlah calon mahasiswa. Hasil uji coba
sistem EDDU memperkuat pernyataan S. Oleh, dkk.
[10] tentang dashboard pada business intelligent,
dan menyempurnkan bentuk dashboard yang
dihasilkannya.
Hasil uji coba implementasi sistem EDDU
(Gambar 5b) juga mengadopsi cara kerja OLAP
pada business intelligence seperti yang dimuat di
paper R. Albaar, dkk. [11] karena dapat
menampilkan informasi drill down terhadap KPI
pada dashboard. Hasil uji coba implementasi sistem
EDDU juga menyempurnakan bentuk dashboard
berbentuk grafik sederhana yang ada di penelitian A.
de C. Francisco, dkk. [12] karena dapat dinyatakan
sebagai dashboard information systems.
Dibuktikan juga saat uji coba implementasi
bahwa sistem EDDU yang dikembangkan dapat
meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kemudahan
dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
capaian kinerja perguruan tinggi sesuai dengan KPI
yang ditetapkan.
Sistem EDDU yang dikembangkan dapat
mempermudah dan mempercepat pengaksesan dan
pemahaman user terhadap informasi. Penerapannya
pada dunia nyata dapat meningkatkan efisiensi,
efektivitas pengambilan keputusan di perguruan
tinggi. Karena sifatnya demikian, sistem EDDU
yang dikembangkan pada penelitian ini dapat
dinyatakan sebagai bentuk inovasi pada sistem
informasi eksekutif perguruan tinggi.
6.

Kesimpulan

Telah dikembangkan sebuah model sistem
executive digtal dashboard (EDDU) untuk
perguruan tinggi melalui tahapan kegiatan: user
requirments, desain, implementasi, testing dan
evaluasi. Sistem EDDU dapat dinyatakan sebagai
bentuk inovasi sistem informasi eksekutif perguruan
tinggi. Penerapan sistem EDDU memerlukan
dukungan sistem informasi/aplikasi sebagai perekam
data, data warehouse sebagai pangkalan data, dan
teknologi pendukung lainnya. Model sistem EDDU
yang dikembangkan dapat menampilkan informasi
berupa KPI dalam bentuk dashboard, bersifat visual,
menerapkan konsep colour code, interaktif, intuitif
dan sederhana. Model sistem EDDU yang
dikembangkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan monitoring, evaluasi,
pengkuran kinerja, dan pembuatan keputusan pada
perguruan tinggi.
Daftar Pustaka:

KNSI2014

[1] Elmi Achelia, Wildan Maulana, 2009. “ Desain
Dashboard Berbasis Web dengan Platform
Open Source”, Pusat Penelitian Pekembangan
Iptek LIPI, Bandung.
[2] Erika Devi Udayanti, Affandy. “ Pemodelan
Implementasi Business Intelligence untuk
Student Relationship Management Pada
Perguruan Tinggi”, Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi
Terapan (Semantik), 2012, Perguruan tinggi
Dian Nuswantoro, Semarang.
[3] Henderi, Untung Rahardja, Muhamd Yusuf. “
Sistem Data Warehouse dan Data Mining
Sebagai Pengukur Kinerja Enterprise”,
Prosiding Konferenci
Nasional
Sistem
Informasi (KNSI), pp. 738-744, 2011, STIMIK
Potensi Utama, Medan.
[4] Untung Rahardja, Muhammad Yusuf dan Eva
Rosyfa. “ Optimalisasi Key Performance
Indicator (KPI) Melalui Pendekatan Balance
Scorecard
Upaya
Mengimplementasikan
Performance Management System (PMS) Pada
Perguruan Tinggi”, CCIT Journal Vol.6 No.1,
2012, Tangerang.
[5] Trieu C. Chieu, Liangzhao Zeng. “ Real-time
performance monitoring for an enterprise
information management system”, IEEE
Computer Society, Paper Number: 978-0-76953395-7/08, 2008, IEEE.
[6] Mahdi Seify. “ Importance of KPI in BI System,
Case study: Iranian industries”, Proceeding
Seventh
International
Conference
on
Information Technology, 2010.
[7] Henderi, Untung Rahardja, M. Hendri, Yohanes
Ari Kuncoro Yakti. “ Dashboarding
Information Systems For The Education
Sector: Application and Methodologies”,
Makalah-305, Prosiding Konferensi Nasional
Sistem Informasi (KNSI), Makalah-006, 2012,
STIKOM Bali.
[8] M. Ainul Yaqin, Karbila Barakah H. “ Aplikasi
Manajemen e-Document di Dinas Pertanian
Kabupaten Jombang”, Prosiding Konferensi
Nasional Sistem Informasi (KNSI), Makalah364, 2013, STMIK Bumigora, Mataram.
[9] Utami Aryanti, Sali Alas M, Leony Lidya, Ririn
Dwi Agustin. “ Model Dashboard untuk
Eksekutif Perguruan Tinggi”, Prosiding
Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI),
Makalah-471, 2013, STMIK Bumigora,
Mataram.
[10] Oleh Soleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah, Asdin.
“ Metode Peninjauan Dashboard dari Business
Intelligence untuk Membuat Keputusan Lebih
Baik”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

Informasi dan Multimedia, 2013, STMIK
AMIKOM Yogyakarta.
[11] Albaar Rubhasy, Zainal A. Hasibuan. “
Pemanfaatan Business Intelligence Dalam
Perencanaan Pembangunan Nasional: Studi
Kasus Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional”, Prosiding Konferensi Nasional
Sistem Informasi (KNSI), Makalah-006, 2012,
STIKOM Bali.
[12] Francisco Carlos de Araújo, Danny Manongga.
“ Analisis Kinerja Divisi TI dengan
Pendekatan
IT
Balanced
Scorecard”,
Prosiding
Konferensi
Nasional
Sistem
Informasi (KNSI), pp. 25-37, 2011, STIMIK
Potensi
Utama,
Medan.

KNSI2014

689

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makasar, 27 Februari - 1 Maret 2014

KNSI2014

689