Pengembangan Real Time Tracking System P

Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web (Studi Kasus : Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn.)

Tim Analisis Dan Desain Sistem:

AHMAD FAUZI

43E57006135008 INDRIANA PUSPA ALIANSA 43E57006135038 ISMAIL FAHRUDIN SALEH 43E57006135039

SITI MUALIMAH

43E57006135072

SITI FATIMAH

43E57006135071

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK KHARISMA KARAWANG SEPTEMBER 2015

PENGESAHAN PROPOSAL

Judul : Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web (Studi Kasus : Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn.)

Tim ADS : Ahmad Fauzi, Indriana Puspa Aliansa, Ismail Fahrudin Saleh,

Siti Mualimah, Siti Fatimah

NPM : 43E57006135008, 43E57006135038, 43E57006135039,

43E57006135072, 43E57006135071

Program Studi

: Teknik Informatika

Menyetujui,

Dosen Analisis Desain Sistem KetuaTim Analisis Desain Sistem

Yessy Yanitasari, S.T., M.Kom

Ahmad Fauzi

NIK. 446310063 NPM. 43E57006135008

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Supriyadi, S.T., M.Kom. NIP. 19806202005011004

ABSTRAKSI

Pembuatan Akta di Notaris merupakan salah satu proses yang sangat panjang, dan untuk menunggu proses itu dibutuhkan waktu yang lama untuk mencari tahu sampai dimana proses itu di buat. Pada umumnya proses pembuatan Akta baru dilakukan melalui tahapan pendaftaran, persyaratan, pembayaran, penandatanganan dan pengecekan.

Pada penerapan di Kantor Notaris SISCA ANGELIA WULAN SARI,S.H.,M.Kn. Galuh Mas Karawang, yang selama ini dilakukan secara manual seperti datang ke kantor notaris untuk pembuatan Akta dan harus mendaftar terlebih dahulu setelah itu memberikan persyaratan memberi tanda terima dan menginformasikannya mendatangi kantor untuk bertemu karyawan notaris atau melalui telepon, yang memungkinkan masih banyak kekuran- kekurangan, menginformasikan melalui mendatangi kantor untuk bertemu karyawan notaris atau melalui telepon membutuhkan waktu lagi dan membuang waktu dengan sia-sia. Untuk itu dibutuhkan suatu Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web yang dapat membantu dalam proses pembuatan akta baru.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana proses membangun Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn. Galuh Mas Karawang, sehingga dapat menyajikan pengembangan yang akurat serta efisien. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu program sistem aplikasi. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan bagi Karyawan Notaris dan Client itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data, analisis, perancangan, uji coba dan implementasi.

Kesimpulan hasil dari penelitian ini adalah diharapkan dapat terbangunnya Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn.

Kata kunci : Pembuatan Akta, Real Time Tracking System, Pelacak Pembuatan Akta Berbasis Web, Notaris Karawang, Online tracking system pembuatan akta

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Tugas laporan proposal ini hingga selesai.

Tugas laporan proposal yang berjudul “PENGEMBANGAN REAL TIME TRACKING SYSTEM PEMBUATAN AKTA BERBASIS WEB” ini disusun untuk memenuhi proyek besar Mata kuliah Analisis Desain Sistem yang dibebankan kepada penulis dalam menempuh semester 5 jurusan Teknik Informatika.

Laporan ini berisi mengenai sistem kerja, prosedur sistem dan aplikasi pengembangan real time tracking system pembuatan akta berbasis web yang ada di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn Karawang, serta petunjuk penggunaan aplikasi sistem. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tugas Laporan Proposal ini masih banyak terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman penulis. Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan laporan penulis selanjutnya. Semoga laporan Tugas Akhir Analisis Desain Sistem ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Tidak lupa kami Ucapkan Terima Kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan berkah-Nya kepada kami.

2. Kedua Orang Tua kami yang sangat berjasa kepada kami.

3. Ibu Rani Amalia, SE., MM. selaku Ketua STMIK Kharisma Karawang.

4. Bapak Supriyadi, ST., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

5. Ibu Yessy Yanitasari, ST.,M.Kom selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Analisis Desain Sistem.

6. Ibu Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn selaku Pemilik Notaris

7. Semua Karyawan Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H., M.Kn Karawang.

8. Dan semua yang berperan dalam penelitian ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Karawang, 19 Desember 2015

Tim Analisis Desain Sistem

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tracking atau pelacak secara harfiah memiliki arti mengkuti jalan , atau dalam arti bebasnya ialah suatu kegiatan untuk mengikuti jejak suatu obyek (Setiawan, 2012) . Pengertian tracking dalam hal ini ialah kegiatan untuk memantau kelajuan proses pembuatan sebuah dokumen akta berdasarkan status yang dibuat oleh petugas notaris.

Real-time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil tersebut saat dikeluarkan (Brianorman dkk, 2014). Di dalam real-time system, waktu merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem tersebut(Sugeng dkk, 2010).

Real Time Tracking System sendiri bermakna suatu sistem yang dapat digunakan untuk memantau jejak suatu proses secara seketika.

Kata notaris berasal dari kata "nota literaria" yaitu tanda tulisan atau karakter yang dipergunakan untuk menuliskan atau menggambarkan ungkapan kalimat yang disampaikan nara sumber. Tanda atau karakter yang dimaksud adalah tanda yang dipakai dalam penulisan cepat (Tobing, 1980). Jabatan notaris hakikatnya adalah sebagai pejabat umum(private notary) yang ditugaskan oleh kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan masyarakat akan alat bukti otentik yang memberikan kepastianhubungan hukum keperdataan (Tobing, 2010)

Panjangnya alur proses pembuatan suatu akta yang harus dilalui tentu saja memerlukan waktu yang tidak sebentar. Lamanya waktu proses pembuatan akta mengharuskan klien maupun pemilik kantor notaris harus sering menghubungi karyawan kantor notaris yang bertugas untuk memperoleh informasi terbaru terkait akta yang sedang dibuat terlebih lagi bila akta dibutuhkan dalam waktu dekat untuk urusan penting. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap biaya dan waktu yang harus dikeluarkan.

Untuk menangani hal tersebut dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat menampilkan informasi terbaru terkait dokumen yang sedang di buat. Aplikasi Untuk menangani hal tersebut dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat menampilkan informasi terbaru terkait dokumen yang sedang di buat. Aplikasi

Sistem pelacak atau tracking system ini dikembangkan dengan menggunakan metodologi Systems Development Life Cycle (SDLC) . Tahapan SDLC dengan metode waterfall meliputi tahapan perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan (Zuriati, 2012) .

Keunggulan metodologi SDLC adalah Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan (HM, 2003) .

Penyebaran informasi melalui perangkat mobile lebih cepat tersampaikan. Karena saat ini perangkat mobile seperti smartphone, tablet maupun notebook bukan menjadi barang mewah lagi melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi berbagai lapisan masyarakat dunia. Internet merupakan salah satu jaringan informasi yang dapat diakses melalui smartphone, tablet maupun perangkat mobile lainya menjadi salah satu alternatif komunikasi yang lazim digunakan saat ini. PHP dan MySQL merupakan bahasa pemrograman dan Database Management Engine yang gratis untuk digunakan, menjadi salah satu solusi terbaik saat ini dalam pengembangan aplikasi berbasis internet.

Berdasarkan permasalahan yang ada penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web (Studi Kasus : Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn.)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang aplikasi pelacak prosespembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang bebasis internet dengan metodologi SDLC.

2. Bagaimana mengembangkan aplikasi pelacak proses pembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang berbasis internet.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan tersebut di batasi antara lain:

1. Sistem pelacak pembuatan akta ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL

2. Sistem pelacak ini hanya untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai proses pembuatan akta di kantor notaris sisca karawang

1.4. Tujuan

1. Untuk mengetahui kelajuan terbaru proses pembuatan akta di kantor notaris.

2. Sebagai dokumentasi tahapan pembuatan akta.

3. Mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh pada proses perkuliahan di STMIK Kharisma Karawang.

1.5. Manfaat

1. Bidang disiplin Ilmu Teknik Informatika Diharapkan aplikasi sistem pelacak berbasis web yang dibuat, nantinya dapat

dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai rujukan dalam pembuatan aplikasi sejenis dan dijadikan sebagai bahan referensi serta pembelajaran dikemudian hari.

2. Dunia Pendidikan secara umum Teknologi sistem pelacak berbasis internet ini, sangat dibutuhkan untuk kegiatan

belajar mengajar, mulai dari menulis laporan, perangkat analisis, pengumpulan tugas sampai ke pelaksanaan percobaan.

3. Penulis Sebagai upaya untuk melatih diri dalam mengembangkan aplikasi / software yang

berguna.

4. Masyarakat Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu proses pembuatan akta

dikantor notaris.

5. STMIK Kharisma Karawang Sebagai sarana evaluasi hasil kegiatan perkuliahan di STMIK Kharisma

Karawang.

1.6. Lokasi dan Waktu

Pengembangan dilakukan di Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari,S.H.,M.Kn. Karawang yang beralamat di ruko acadia galuh mas. dari bulan Oktober hingga Desember 2015.

Tabel 1.1 Waktu Penelitian Bulan

September

Oktober

November Desember

No

Kegiatan

1 Penyusunan

dan

pengajuan proposal

2 Perencanaan

3 Analisis

4 Desain

5 Pengujian

Implementasi

6 dan presentasi

Penyusunan

Laporan

Keterangan:

= Pelaksanaan

1.7. Sistematika Penulisan

Secara garis besar materi proposal ini terbagi dalam beberapa bab yang tersusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang penulisan proposal, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan judul proposal, seperti definisi Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Internet

Dan metode pengembangan perangkat lunak SDLC(System Developement Life Cycle) waterfall.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam perancangan aplikasi seperti bahan dan alat penelitian dan metode pengembangan perangkat lunak sistem SDLC (System Developement Life Cycle).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini terdapat hasil dan pembahasan dari tiap tahapan dari metode penelitian yang digunakan, menjelaskan bentuk implementasi dan pengujiannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan dan saran yang didapatkan selain proses perencanaan dari sistem serta rencana pengembangan dari “aplikasi pelacak proses pembuatan akta di kantor notaris Sisca Karawang bebasis internet dengan metodologi SDLC”

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengembangan

Ada banyak pengertian mengenai pengembangan menurut para ahli yaitu:  Pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi

rancangan kedalam bentuk fitur fisik,pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkanbahan-bahan pembelajaran Menurut Seels & Richey ( Sumarno, 2012)

 Pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual.

Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan, menurut Tessmer dan Richey (Sumarno, 2012)

 Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan- kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Wiryokusumo, 2011).

2.2. Real Time

Ada beberapa definisi tentang real time system (sistem waktu nyata). Definisi tersebut diterangkan oleh beberapa ahli antara lain:  MenurutDefinisi Kamus Komputer OxfordSetiap sistem yang waktu terjadinya

output sangat signifikan. Jarak antara waktu input terhadap waktu terjadinya output harus sangat kecil terhadap waktu yang diperbolehkan.

 Menurut Cooling Pada Buku Software Design For Real Time System (1991)Sistem waktu nyata adalah system yang harus memproduksi respon yang

tepat dalam suatu batasan waktu yang tentu. Komputer yang respommya melebihi batasan waktu ini akan memberikan performansi yang terdegradrasi atau malfunction. Sebuah sistem waktu nyata membaca input dari plant dan mengirim tepat dalam suatu batasan waktu yang tentu. Komputer yang respommya melebihi batasan waktu ini akan memberikan performansi yang terdegradrasi atau malfunction. Sebuah sistem waktu nyata membaca input dari plant dan mengirim

 Menurut BennetSebuah program yang ketepatan operasinya tergantung pada hasil logika komputasi dan waktu suatu hasil diproduksi.

 Menurut Pressman real time software adalah sangat tergantung pada dunia luar, harus merespon pada masalah dunia nyata dalam batasan waktu.

Jenis-jenis Real Time System

Berdasarkan performansi dari Real Time Sistem ada 3 jenis Real Time System yang dikenal :

1. Hard Real Time Sistem dibatasi dengan suatu batasan yang sangat tegas sehingga apabila sistem tidak memenuhi batasa tersebut maka sistem akan failure, performansi sistem adalah nol artinya sistem akan menghasilkan keluaran yang sama sekali tidak berguna. Hard Real Time dapat digambarkan dalam grafik berikut :

( grafik didapat kan dari slide perkuliahan Real Time System IT TELKOM )

2. Soft Real Time Sistem dibatasi oleh suatu batasan yang tegas tetapi apabila batasan tersebut dilanggar , maka tidak langsung berakibat fatal tetapi akan mengakibatkan penurunan performansi dari system yang semakin menurun seiring dengan waktu yang berjalan , sampai suatu batasan waktu tertentu lalu performansi system akan benar-benar tidak ada. Soft Real Time digambarkan dalam grafik berikut :

( grafik didapat kan dari slide perkuliahan Real Time System IT TELKOM )

3. FirmReal Time Firm Real Time dibatasi dengan batasan yang sama seperti pada Hard Real Time, bedanya system masih diberikan toleransi beberapa kali jika tidak dapat memenuhi batasan tersebut, tetapi bila melewati dari jumlah toleransi yang telah diberikan maka system akan failure.

Dalam Real-Time System ada beberapa konsep dasar yaitu:

1. Paralel Processor, yaitu sebuah metode yang menerapkan beberapa prosessor (n prosessor) untuk mengerjakan satu tugas dengan kompleksitas tinggi atau tugas dengan jumlah yang banyak. Dengan menerapkan banyak prosesor diasumsikan tugas akan cepat diselesaikan. Gambar 1 dan 2, menggambarkan kurva perbedaan antara pengolah dengan satu prosessor dan dua prosessor.

2. MSB (Most Significant Bit) First, yaitu sebuah metode penjumlahan bit dengan cara menjumlahkan dari sisi sebelah kiri (Most Significant Bit), dengan nilai bit yang terbesar.Cara ini akan cepat menghasilkan nilai yang mendekati nilai sebenarnya. Jika digambarkan dengan kurva, maka terlihat perbedaannya, yaitu pada LSB Fisrt dan MSB First.

3. Sampling, yaitu sebuah metode untuk menjumlahkan secara cepat dengan cara mengambil sample data secara acak (random sampling) dari populasi data. Data yang telah diambil dijumlahkan dan kemudian dikalikan dengan bilangan 3. Sampling, yaitu sebuah metode untuk menjumlahkan secara cepat dengan cara mengambil sample data secara acak (random sampling) dari populasi data. Data yang telah diambil dijumlahkan dan kemudian dikalikan dengan bilangan

4. Heuristic, yaitu sebuah metode yang menggunakan pengalaman sebelumnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Berdasarkan pengalaman tersebut, tugas akan lebih cepat dikerjakan. Pada penerapannya menggunakan teknologi sistem cerdas atau sistem pakar.

5. Seleksi, yaitu sebuah metode yang akan mempercepat pengerjaan tugas dengan cara menyeleksi dan mengurutkan (sorting) dari nilai yang terbesar ke nilai yang terendah (decreasing). Setelah diurutkan kemudian dijumlahkan, hasilnya akan mendekati nilai totalnya.

6. Pre-Processing, yaitu sebuah metode untuk mempercepat pengerjaan tugas dengan cara menyiapkan hal-hal yang akan diproses sebelum waktu proses dimulai atau tugas belum datang. Proses lebih cepat karena sebagian tugas telah dikerjakan sebelum waktu proses dimulai.

7. Compression, yaitu metode untuk mempercepat pengerjaan tugas dengan cara mengompres data yang akan diolah. Jika data yang diolah adalah data terkompres, maka akan dihasilkan proses yang lebih cepat jika dibandingkan dengan data yang tidak terkompres. pada metode ini juga harus diperhatikan waktu yang dibutuhkan kompresi dan dekompresinya.

8. Hardware-isasi, yaitu metode untuk mempercepat proses pengerjaan tugas dengan cara meng-hardware-kan software yang dipakai dalam pengerjaan tugas. Meng- hardware-kan software berarti mengurangi beban pengolah dan berarti pula mempercepat kinerja pengolah sehingga dihasilkan pengerjaan yang cepat.

2.3. Tracking Tracking adalah suatu proses pencatatan interval perjalanan barang dari

tempat asal ke tempat tujuan oleh perusahaan pengangkutan. (Rumapea, 2010, p350).

Definisi Sistem Tracking

Dari definisi sistem dan definisi tracking di atas dapat disimpulkan bahwa sistem tracking adalah sekelompok elemen atau unsur yang saling berhubungan dalam mencatat interval perjalanan barang dari tempat asal ke tempat tujuan, sehingga dapat mengubah suatu masukan yang berupa data – data interval perjalanan suatu barang menjadi suatu keluaran yang berupa informasi interval perjalanan suatu barang.

2.4. Pembuatan Akta

Akta adalah suatu tulisan yang memang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan ditanda tangani pihak yang membuatnya (Rahmad,2014). Akta terdiri dari dua jenis yaitu :

a. Akta otentik Menurut Sudikno Mertokusuma,akta otentik adalah surat yang diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa yang menjadi dasar suatu hak atau perikatan, yang dibuat sejak semua dengan sengaja untuk pembuktian.

b. Akta dibawah tangan Ada beberapa jenis akta dibawah tangan,yaitu:

1. Akta bawah tangan yang dibuat oleh pihak yang terlibat tanapa ada campur tangan Notaris.

2. Akta bawah tangan yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkepentingan laludidaftarkan ke Notaris.

3. Akta bawah tangan yang dilegalisasi oleh Notaris.

Akta-akta yang boleh dibuat oleh Notaris

1. Pendirian Perseroan Terbatas (PT), perubahan juga Risalah Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Pendirian Yayasan

3. Pendirian Badan Usaha - Badan Usaha lainnya

4. Kuasa untuk Menjual

5. Perjanjian Sewa Menyewa, Perjanjian Jual Beli

6. Keterangan Hak Waris

7. Wasiat

8. Pendirian CV termasuk perubahannya

9. Pengakuan Utang, Perjanjian Kredit dan Pemberian Hak Tanggungan

10. Perjanjian Kerjasama, Kontrak Kerja

11. Segala bentuk perjanjian yang tidak dikecualikan kepada pejabat lain Selain itu akta juga mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Akta sebagai fungsi formal yang mempunyai arti bahwa suatau perbuatan hokum akan menjadi lebih lengkap apabila di buat suatu akta. Sebagai contoh perbuatan hokum harus dituangkan dalam bentuk akta sebagai syarat formil yaitu perbuatan hokum yang disebutkan dalam pasal 1767 KUHPerdata mengenai perjanjian uatang piutang. Minimal terhadap perbuatan hukum yang disebutkan dalam pasal 1767 KUHPerdata, disyaratkan adanya akta bawah tangan.

2. Akta sebagai alat pembuktian dimana dibuatnya akta tersebut oleh para pihak yang terikat dalam suatu perjanjian di tujukan untuk pembuktian di kemudian hari. Akta otentik merupakan alat pembuktian yang sempurna bagi kedua belah pihak dan ahli warisnya serta sekalian orang yang mendapatkan hak darinya tentang apa yang di muat dalam akta tersebut. Akta otentik juga merupakan bukti yang mengikat berarti kebenaran dari hal- hal yang tertulis dalam akta tersebut harus diakui oleh hakim, yaitu akta tersebut dianggap sebagai benar selamaa kebenarannya itu tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan sebaliknya. Sebaliknya akta di bawah tangan dapat menjadi alat pembuktian yang sempurna terhadap orang yang menandatangani serta para ahli warisnya dan orang- orang yang mendapatkan hak darinya hanya apabila 2. Akta sebagai alat pembuktian dimana dibuatnya akta tersebut oleh para pihak yang terikat dalam suatu perjanjian di tujukan untuk pembuktian di kemudian hari. Akta otentik merupakan alat pembuktian yang sempurna bagi kedua belah pihak dan ahli warisnya serta sekalian orang yang mendapatkan hak darinya tentang apa yang di muat dalam akta tersebut. Akta otentik juga merupakan bukti yang mengikat berarti kebenaran dari hal- hal yang tertulis dalam akta tersebut harus diakui oleh hakim, yaitu akta tersebut dianggap sebagai benar selamaa kebenarannya itu tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan sebaliknya. Sebaliknya akta di bawah tangan dapat menjadi alat pembuktian yang sempurna terhadap orang yang menandatangani serta para ahli warisnya dan orang- orang yang mendapatkan hak darinya hanya apabila

Cara Jual Beli Tanah Lewat Notaris :

1. Akta Jual Beli (AJB)

Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua pihak yaitu pihak penjual dan pembeli mengenai harga dan cara pembayaran tanah serta pihak yang bertanggung jawab dalam mengurus pembuatan akta jual beli (AJB), maka pihak tersebut datang ke kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) untuk membuat akta jual beli tanah.

2. Persyaratan Akta Jual Beli (AJB)

Untuk membuat akta jual beli di kantor PPAT, maka pihak penjal dan pembeli harus membawa dan melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai berikut :

• Pihak Penjual

1. Sertifikat hak atas tanah yang dijual (Asli)

2. Kartu Tanda Penduduk

3. Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sepuluh tahun terakhir

4. Surat persetujuan suami isteri serta kartu keluarga bagi yang telah berkeluarga.

• Pihak Pembeli

1. Kartu Tanda Penduduk

2. Kartu keluarga

Proses Pembuatan Akta Jual Beli (AJB)

Dalam proses pembuatan Akta Jual Beli terdapat beberapa tahapan, berikut ini saya jelaskan secara rinci tahapan-tahapannya.

A. Persiapan Pembuatan AJB

Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :

1. Pihak Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) akan melakukan pemerikasaan terhadap keaslian dari sertifikat di kantor pertanahan untuk mengetahui bahwa tanah tersebut tidak sedang digadaikan atau dalam keadaan sengketa. Jika tanah dalam keadaan sengketa, maka pihak PPAT dapat membatalkan atau menolak pembuatan AJB tanah tersebut

2. Pihak penjual harus menyertakan surat peryataan tidak sengketa terhadap tanah tersebut

3. Pihak pembeli dapat membuat pernyataan bahwa dengan membeli tanah tersebut, maka pihak pembeli tidak berhak atas tanah yang melebihi batas luas maksimum.

4. Pihak penjual wajib membayar Pajak Penghasilan (Pph) dan pihak pembeli diwajibkan membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Banggunan (BPHTB) dengan ketentuan sebagai berikut: • Pajak Penjual (Pph) = NJOP/harga jual x 5 % • Pajak Pembeli (BPHTB) = (NJOP/harga jual – nilai tidak kena pajak) x 5%

B. Pembuatan AJB

1. Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :

2. Pembuatan AJB harus dihadiri oleh kedua belah pihak, yaitu pihak penjual dan pembeli. Apabila terdapat halangan untuk hadir, maka dapat dikuasakan kepada orang lain dengan surat kuasa tertulis.

3. Pembuatan AJB harus dihadiri oleh saksi. Jumlah saksi minimal dua orang.

4. Pihak PPAT akan menjelaskan dan membacakan isi dan maksud pembuatan akta. Apabila pihak penjual dan pembeli menyetujui, maka akta tersebut harus ditandatangani oleh pihak penjual dan pembeli, saksi, serta pejabat pembuat akta tersebut.

5. Akta Jual Beli dibuat dua lembar. Satu lembar akan disimpan di kantor PPAT dan satu lembar lagi diserahkan pada kantor pertanahan untu keperluan balik nama tanah. Sedangkan pihak penjual dan pembeli mendapatkan salinan akta jual beli.

C. Setelah Pembuatan AJB

Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :

1. Setelah akta jual beli dibuat dan disetujui, maka pihak PPAT menyerahkan akta tersebut kepada Kantor Pertanahan untuk proses balik nama tanah.

2. Penyerahan akta jual beli dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akta tersebut ditandatangani. Penyerahan akta jual beli harus disertakan dengan surat permohonan balik nama yang telah ditandatangani pembeli, Sertipikat hak atas tanah, Kartu tanda penduduk kedua belah pihak, Bukti lunas pembayaran Pph, serta bukti lunas pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.

D. Proses di Kantor Pertanahan

Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, yaitu :

1. Pihak kantor pertanahan akan memberikan tanda bukti penerimaan permohonan balik nama setelah dokumen-dokumen tersebut diserahkan. Tanda bukti penerimaan diberikan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah yang selanjutkan akan diberikan kepada pembeli.

2. Nama penjual yang tertera dalam buku dan sertifikat tanah akan dicoret menggunakan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pihak yang berwenang atas hal tersebut.

3. Nama pembeli sebagai pemilik hak atas tanah yang baru akan ditulis pada halaman dan kolom yang terdapat pada buku dan sertifikat tanah dengan dibubuhi tanggal pencatatan serta tandatangan Kepala Kantor Pertanahan atau pihak yang berwenang atas hal tersebut.

4. Pihak pembeli dapat mengambil sertifikat tanah yang sudah dibalik nama dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah proses balik nama dibuat.

Jadi, keberadaan Notaris dalam transaksi jual beli tanah merupakan suatu yang mutlak khususnya bagi pembeli karena setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah, memberikan sesuatu hak baru atas tanah, menggadaikan tanah, atau meminjam uang dengan hak atas tanah sebagai tanggungan, harus dibuktikan dengan suatu akta yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris. Sehingga apabila terjadi masalah dalam transaksi jual beli tanah dikemudian hari dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkankan.

2.5. Internet Internet dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari "International Networking ". Internet adalah jaringan komputer yang ada di seluruh dunia dimana setiap komputer memiliki alamat (Internet Address) yang dapat digunakan untuk kirim data atau informasi. Dalam hal ini komputer yang dahulunya berdiri sendiri dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputerkomputer yang lainnya. Internet terdiri dari World Wide Web (WWW), Usenet (Electronic Bulletin Boards), Telnet, dan FTP (File Transfer Protocol) (Edward Forrest, 1999).

Dari internet didapat banyak kegunaan yang menguntungkan dalam berbagai bidang (bisnis, akademis, pemerintahan, organisasi dan sebagainya), antara lain:

1. Informasi yang didapatkan lebih cepat dan murah dengan menggunakan berbagai aplikasi antara lain: email,WWW, NewsGroup, FTP.

2. Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, contoh: koran masuk, majalah, dan brosur.

3. Sebagai media promosi, contoh : pengenalan dan pemesanan produk.

4. Komunikasi interaktif, meliputi : email Dukungan pelanggan dengan www, video conferencing , internetrelay chat, internet phone.

BAB III METODE

System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses di dalam membangun, menyebarkan, menggunakan, dan memperbarui sistem informasi (Satzinger, 2010, p38).

Pendekatan SDLC yang mengasumsikan bahwa fase-fase di dalam suatu proyek dapat diselesaikan secara berurutan, di mana satu fase akan diikuti fase berikutnya, disebut dengan waterfall model (Satzinger, 2010, p40). Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize .

Pada gambar berikut ini akan disajikan fase-fase di dalam pengembangan sistem menggunakan waterfall model.

Gambar 3.1 Waterfall model of SDLC Sumber: (Satzinger, 2010)

3.1 Project Planning Phase

Tahapan ini diawali dengan melakukan penelitian atau riset terlebih dahulu untuk menjaring data serta informasi yang terkait. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan studi literatur/pustaka baik melalui buku ataupun jurnal dan wawancara terhadap staf. Pada tahapan ini, terdapat beberapa aktifitas yang harus dilakukan. Aktifitas tersebut antara lain:

1. Mendefinisikan Masalah,

2. Membuat Jadwal Project,

3. Mengkonfirmasi Kelayakan Project,

4. Menyusun Project, dan

5. Menjalankan Project.

3.2 Analysis Phase

3.2.1 Analisis Sistem Berjalan

3.2.1.1 Prosedur Sistem Berjalan

3.2.1.2 Flow Map Sistem Berjalan

3.2.1.3 Struktur Proses Berjalan

3.2.1.4 Diagram Context Berjalan

3.2.1.5 DFD Fisik

3.2.2 Analisis Sistem Ajuan

3.2.2.1 Prosedur Sistem Ajuan

3.2.2.2 Flow Map Sistem Ajuan

3.2.2.3 Struktur Proses Ajuan

3.2.2.4 Diagram Context Ajuan

3.2.2.5 DFD Lojik

3.3 Design Phase

3.3.1 Desain Basisdata (Database)

3.3.2 Desain Antar Muka Masukan (Input)

3.3.3 Desain Proses (Algoritme Pemrosesan Data)

3.3.4 Desain Antar Muka Keluaran(Output)

3.4 Implementation Phase

1. Spesifikasi Kebutuhan Implementasi Sistem

2. Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

3. Pelatihan Prosedural Penggunaan Sistem

3.5 Support Phase Sebuah proses terhadap program atau aplikasi untuk menentukan kesalahan dan

segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi software yang telah ditentukan. Aktifitas yang dilakukan dalam tahapan ini adalah maintenance system untuk memperbaiki kesalahan/bug dalam aplikasi yang dibuat enchance system dengan menambah fitur-fitur yang sekiranya diperlukan di masa yang akan datang.

Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Project Planning Phase

Tahapan perencanaan adalah tahapan menentukan tujuan pengembangan aplikasi Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk memantau proses pembuatan akta.

2. Dokumentasi proses pembuatan suatu akta.

3. Memudahkan client untuk mengetahui kalajuan terbaru pembuatan akta.

4.2 Analysis Phase

Dalam tahapan ini kita melakukan analisis dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mengetahui apa aja masalah yang ada dalam proses kerja yang sedang berjalan saat ini di tempat kita melakukan observasi. Untuk pengumpulan data kita juga melakukan beberapa cara yaitu :

4.2.1 Observasi

Dalam proses observasi kita datang langsung ke lapangan dan melihat secara langsung proses kerja yang berjalan, sehingga kita bisa melihat dari setiap proses itu apa yang perlu dilakukan perbaikan dan mana yang tidak perlu kita lakukan perbaikan secara sistem, dan tidak lupa kita melakukan pengambilan dokumentasi untuk arsip kita pada saat pembuktian proses kerja yang sedang berjalan sebagai pembanding apakah sistem yang kita buat akan lebih baik dan membantu para user yang akan menggunakan program kita.

4.2.2 Mengumpulkan Dokumen

Dalam proses ini kami banyak dibantu oleh karyawan notaris dan pemilik kantor, karena untuk proses yang berjalan saat ini Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan AktaBerbasis Web di Kantor Notaris Sisca Karawang tiap proses yang berhubungan dengan dokumentasi data dan pengarsipan dilakukan oleh Karyawan Notaris, sehingga berkas-berkas mulai dari form pendaftaran, kwitansi, tanda pendaftaran dan tanda terima.

4.2.3 Studi Pustaka

Selain observasi dan pengambilan dokumen kami juga mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian kami lewat pencarian di internet, kami mengambil contoh penulisan dalam proposal kami dengan melihat jurnal skripsi yang ada di internet, kami juga mengambil sebagian pengertian landasan teori yang berhubungan dengan penelitian kami dari internet.

4.3 Design System Phase

Tahapan desain adalah tahapan pembuatan spesifikasi proyek secara lengkap. Tahapan tersebutmeliputi pemodelan proses, pemodelan data, dan desain antarmuka.

4.3.2 Pemodelan Proses

Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana suatu sistem beroperasi. Cara yang umum digunakan adalah menggunakan Context Diagram dan Data Flow Diagram (DFD).

1. Context Diagram Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input dan output ke sebuah sistem dan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

2. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram adalah suatu alat pemodelan untuk menggambarkan suatu alat jaringan dariproses-proses fungsional yang terhubung satu sama lain oleh suatu garis yangmengandung data.

4.3.3 Pemodelan Data

Tahapan pemodelan data yang dimaksud meliputi perancangan struktur basis data.Struktur basis data dapat dilihat dari tabel yang digunakan, dimana pada setiap tabel memiliki keterikatan dengan tabel yang lain.

4.3.4 Desain Antarmuka (Design Interface)

Perancangan antarmuka (interface) merupakan rancangan bentuk program aplikasi yang dihasilkan dari sistem yang telah dirancang (Al Fatta, Hanif. 2007). Perancangan meliputi perancangan struktur menu, perancangan input, dan perancangan output.

1. Struktur Menu

2. Perancangan Input

3. Perancangan Output

4.4 Implementatiton System Phase

4.4.2 Installasi

Dalam tahapan implementasi ini kami mencoba program kami diintallasi dan dijalankan di dalam komputer yang ada di Kantor Notaris Sisca, dalam tahapan ini kami melihat apakah ada keluhan dari cleint yang menggunakan program kami untuk dilakukan perbaikan lagi untuk jadi lebih efisien dan membuat nyaman petugas dalam mengoperasikannya. Selain melihat implementasi program kami juga melakukan pelatihan ke petugas untuk mengenalkan fungsi-fungsi apa saja yang ada di aplikasi atau program yang bisadigunakan petugas dan bagaimana cara menggunakannya.

4.4.3 Pengujian

Dalam tahap pengujian ini menggunakan dua metode, yaitu :

1. White Box Pengujian dilakukan oleh kami sebelum dan sesudah penerapan atau installasi padakomputer yang berada di Kantor Notaris Sisca, pengujian ini di lihat dari secara fungsional pada setiap script progam, apakah sudah berjalan dengan normal dengan apa yang kami inginkan.

2. Black Box Pengujian dilakukan bersama Pihak Notaris yang akan mengoperasikan program tersebut,pengujian ini dilihat secara interface atau antarmuka program, apakah sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada pada program tersebut tanpa adanya salah proses atau salah prosedur.

4.5 Pemeliharaan(Maintenance)

Untuk tahap yang terakhir yaitu perawatan dan pemeliharaan (maintenance) kami hanya memindahkan dan melakukan installasi program yang kami buat ke dalam komputer. Pihak Notaris sebagai pelaksana program kerja dan melakukan installasi di server local sebagai penyimpanan data yang diinputkan dan disimpan oleh Pihak Notaris. Dan melakukan pemeriksaan perbulan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun yang kami dapat dari analisis Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web:

1. Dengan adanya Pengembangan Real Time Tracking System Pembuatan Akta Berbasis Web Untuk mengetahui kelajuan terbaru proses pembuatan akta di kantor notaries

2. Dapat melayani pendaftaran dengan lebih cepat dan tidak menyita waktu karena proses yang lebih cepat

3. Dengan metodologi SDLC ini diharapkan kedepannya akan membangun user –user baru yang akan selalu melihat Web site, dengan selalu meng-update informasi dan tampilan desain yang dibuat dengan baik dan cepat dalam menjalankan Web site.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini, mungkin banyak kekurangan yang ada. Maka dari itu kami menerima kritik dan sarannya, sehingga penelitian ini bisa menjadi lebih baik lagi. Beberapa kemungkinan pengembangan lebih lanjut yang dapat dilakukan pada Proyek Akhir ini dapat berupa penambahan sistem , karena sampai saat ini masih menggunakan cara konvensional.

Daftar Pustaka

Brianorman, Y., Suhery, C., & Ariefin, M. R. (2014). SISTEM REAL-TIME UNTUK MANAJEMEN MOBIL ANTARKOTA MENGGUNAKAN NODE JS BERBASIS TCP/IP.

20 – 30. G.H.S.LumbanTobing. (1980). Peraturan Jabatan Notaris (NotarisReglement). Jakarta: Erlangga. HM, J. (2003). sistem teknologi informasi. Yogyakarta: ANDI. Satzinger, J. (2007). System analysis & Design In A Changing World. Boston: Thomson Course

Thecnology. Setiawan, E. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dipetik September 30, 2015, dari

Kamus versi online/daring (dalam jaringan): http://kbbi.web.id/lacak-2 Sugeng, W., Istiyanto, J. E., & Mustofa, K. (2010). Arsitektur Real-Time System sebagai Pemantau

Jaminan QoS. 197 - 209. TOBING, Y. J. (2010). PENGAWASAN MAJELIS PENGAWAS NOTARIS DALAM

PELANGGARAN JABATAN DAN KODE ETIK NOTARIS (STUDI KASUS: MPP NOMOR:10/B/Mj.PPN/2009jo. PUTUSAN MPW NOMOR:131/MPW-JABAR/2008). TESIS , 12.

Zuriati. (2012). Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru .

LAMPIRAN

A. ANALISIS SISTEM

A.1 Sejarah Ringkas Institusi

Seperti diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris, bahwa sebelum melaksanakan jabatannya, pasca pengambilan sumpah jabatan, notaris harus menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta stempel jabatan kepada instansi-instansi terkait. Berdasarkan hal tersebut didirikanlah Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari,S.H.,M.Kn yang berlokasi di Jl. Galuh Mas Raya Ruko Arcadia Blok XII a-B No.9 Karawang Barat pada 04 Juni 2012 oleh Notaris Sisca Angelia Wulan Sari,S.H.,M.Kn berdasarkan SK MENKUMHAM RI. NO: AHU-287.AH.02.01 TAHUN 2012. Di pilihnya Karawang sebagai lokasi pendirian kantor Notaris tersebut di dasarkan pada formasi notaris pada setiap wilayah oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham.

A.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Berikut adalah struktur organisasi di Kantor Notaris Sisca Karawang: Uraian Tugas :

1) INDRIANA PUSPA ALIANSA : Menangani akta PPJB dan KUASA (over kredit dan lunas), AJB dan Balik Nama, CV, PT, dll. Serta sebagai wakil Notaris saat tidak ditempat.

2) MIDENA PRIMANTIKA : Menangani akta FIDUSIA, PPJB dan KUASA (over kredit).

3) NURHIDAYATI : Menangani Fidusia.

A.3 Analisis Sistem Berjalan

A.3.1 Deskripsi Sistem Berjalan

Pembuatan akta di Kantor Notaris Sisca Karawang, prosedur sistem berjalan: Pihak pembuat akta (Client) datang ke kantor Notaris kemudian mengisi formulir

pendaftaran dan menyerahkan berkas persyaratan pembuatan akta. Karyawan notaris memeriksa berkas persyaratan setelah sesuai berkas tersebut di arsipkan. Karyawan notaris memberikan kwitansi dan tanda terima kepada client setelah client melunasi biaya pembuatan akta. Karyawan membuat minuta yang kemudian disahkan oleh notaris. Setelah disahkan minuta diarsipkan dan akta pun bisa dicetak.

A.3.2 Permasalahan Yang Berkembang.

Permasalahan – permasalahan tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi pasti ada yang menyebabkan. Kami mengidentifikasi penyebab dari masalah-masalah yang terjadi sebagai berikut :

 Masih menggunakan sistem manual pada saat pendaftaran dengan menggunakan folmulir.  Informasi terbaru sejauh mana proses pembuatan akta sulit di ketahui client.  Tidak adanya catatan aktifitas pembuatan akta.

A..1 Pemodelan Analisis Sistem Berjalan. A..1.1 Prosedur Sistem Berjalan

Pembuatan akta di Kantor Notaris Sisca Karawang, prosedur sistem berjalan (sistem lama):

1. Client Mengisi formulir pendaftaran.

2. Client menyerahkan berkas persyaratan.

3. Client Membayar biaya pembuatan akta.

4. Karyawan memeriksa berkas persyaratan.

5. Karyawan memberikan kwitansi dan tanda terima pada client.

6. Karyawan mengarsipkan berkas yang telah lengkap.

7. Karyawan membuat minuta.

8. Client menyetujui minuta.

9. Karyawan mengarsipkan minuta yang telah di setujui Client.

10. Karyawan mencetak akta.

11. Notaris mengesahkan akta.

12. Client menerima akta

A.3.3.3 Flow Map Sistem Berjalan.

Gambar Flowmap Sistem Berjalan A.3.3.2

Keterangan Formulir pendaftaran :

:Formulir Pendaftaran

: Berkas persyaratan

: Minuta

A.3.3.3 Tabel Identifikasi Entity External Entity

No

Fungsi / Interaksi dengan sistem

External

Karyawan Melakukan entry data aktifitas terbaru proses

1. Notaris

pembuatan akta (Langsung). Mengisi data diri dan mengumpulkan berkas

2. Client

persyaratan.

3. Notaris Mengesahkan akta dan administrasi web.

A.3.3.3 Struktur Proses Sistem Berjalan

Gambar Struktur Proses Sistem Berjalan A.3.3.4

Tabel data tanda terima berkas

No Data Flow

Deskripsi

1 Nama Nama client yang membuat akta

2 Alamat

Alamat client

3 Dokument Jenis dokumen yang di serahkan

4 Keperluan

Keperluan pembuatan akta

5 Penyerah Ttd yang menyerahkan berkas

6 Penerima Ttd karyawan yang memerima berkas

Tabel data pembuatan akta

No Data Flow

Deskripsi

1 No urut

No urut buku

2 No akta

No akta

3 Pukul

Jam pembuatan

4 Nama Akta

Nama Akta yang dibuat

5 Kode

Kode unik akta

6 Para Pihak

Pihak yang terkait

7 Keterangan

Keterangan

Tabel data pengambilan akta selesai

No Data Flow

Deskripsi

1 No

No urut buku

2 Tanggal

Tanggal pengambilan

3 Pukul

Jam pengambilan

4 Nama Berkas

Nama Akta yang dibuat

5 Tanda tangan Tanda tangan penerima akta

6 Keterangan

Keterangan

5.2..1 Tabel Identifikasi Proses No

Proses

Deskripsi

Client mengisi formulir Pendaftaran dan menyerahkan berkas

1. Pendaftaran

persyratan kepada Notaris

2. Verifikasi

Notaris memverifikasi berkas persyaratan

3 Administrasi

Client membayar pesanan akta dan menerima kwitansi serta tanda terimanya

Pembuatan Jika administrasi sudah selesai maka karyawan mencetak minuta &

4 Akta

akta

A.3.3.5 Diagram Context Sistem Berjalan

Gambar Diagram Contex Sistem Berjalan A.3.3.5

A.3.3.6 DFD Fisik

Gambar Dfd Fisik A.3.3.6

A.3.3.6 Fragmentasi DFD Logik

Gambar DFD Fragmentasi A.3.3.6

A.2 Analisis Sistem Ajuan

A.1. Deskripsi Sistem Ajuan

Analisis sistem logic ini menerangkan bagaimana perbaikan sistem untuk Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn., yang bisa membantu dalam memantau proses pembuatan akta. Dalam Sistem logic ini kami mengajukan agar client melakukan pendaftaran pembuatan akta secara online melalui aplikasi berbasis web Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn. dimana berbagai berkas persyaratan yang harus dipenuhi oleh client pun tertera didalam web.

Untuk pengumpulan dan pemeriksaan berkas persyaratan di lakukan dikantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn. setiap tahap yang terjadi saat proses pembuatan akta akan dicatat oeh karyawan. Hal ini untuk memudahkan dalam proses penelusuran apabila dibutuhkan. Dan catatan tahap pembuatan akta itu akan digunakan untuk melakukan pelacakan akta.

A..1 Pemodelan Analisis Sistem Ajuan B..1.1 Prosedur Sistem Ajuan

1. Client mendaftarkan pembuatan akta secara online di web Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn dan mendapat kode order.

2. Client mengumpulkan berkas persyaratan pembuatan akta sesuai dengan yang tertera pada web Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn.

3. Client membawa berkas-berkas ke Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn.

4. Client menyerahkan berkas pada karyawan Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn dengan menyebutkan kode order.

5. Karyawan Login pada web dan memilih kode order client tersebut.

6. Karyawan Kantor Notaris Sisca Angelia Wulan Sari, S.H.,M.Kn. mencetak tanda terima dari web.

7. Karyawan dan client menandatangani tanda terima berkas.

8. Karyawan memperbaharui status pada transaksi web.

9. Client membayar biaya pembuatan akta.

10. Karyawan memberikan kwitansi pembayaran pada client.

11. Karyawan mengarsipkan berkas persyaratan yang telah lengkap.

12. Karyawan membuat minuta .

13. Karyawan memperbaharui status di web berdasarkan kode order.

14. Notaris menandatangani dan mengsahkan minuta.

15. Karyawan memperbaharui status di web berdasarkan kode order.

16. Karyawan mengarsipkan minuta.

17. Karyawan mencetak akta.

18. Karyawan memperbaharui status di web berdasarkan kode order.

19. Client mengambil akta yang telah jadi.

B..1.2 Flow Map Sistem Ajuan

Gambar Flowmap Sistem Ajuan B.2.2

Keterangan : : Formulir pendaftaran

: Berkas persyaratan : Minuta

B..1.3 Tabel Identifikasi Entity External

No Entity External Fungsi / Interaksi dengan system

1. Client Mengisi data diri dan mengumpulkan berkas persyaratan.

2. Notaris Mengesahkan akta dan administrasi web (Langsung).

3. Pengunjung Mengisi buku tamu dan memberikan feedback mengenai kantor notaris.

B..1.4 Struktur Proses Ajuan

Gambar Struktur Proses Sistem Ajuan B.2.4

B..1.5 Tabel Identifikasi Proses

No Proses

Deskripsi

Pendaftaran

1. Pengisian formulir Pendaftaran pada web.

Order Client Olah Data

Pengisian tahap-tahap proses pembuatan akta sebagai acuan

2. Order Akta

tracking (pelacakan0.

Olah Data Pengolahan data karyawan, misalnya penambahan, perubahan atau

3. Karyawan

pengurangan

Notaris Rekam data

4. Berisi seputar pertanyaan atau pesan lain dari pengunjung Pengunjung

Olah Data Akta Pengolahan data Akta, misalnya penambahan, perubahan atau

5. Notaris

pengurangan

Administrasi

Pengaturan Web untuk memodifikasi Web

6. Web

Misal:warna,logo,alamat,dll.

B..1.6 Diagram Context Sistem Ajuan

Gambar Diagram Contex Sisteam Ajuan B.2.6

B..1.7 DFD Logic

Gambar DFD Logic B.2.7

B..1.8 DFD Fragmentasi

Gambar DFD Fragmentasi Sisitem Ajuan B.2.8

B.DESAIN SISTEM

B.1 Desain Basisdata (Database)

B.1.1 Kamus Data

Kamus Data atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Berikut ini dijelaskan kamus data yang akan dirancang :

Akta

= {kd_akta, nm_akta, info, syarat, keterangan}

Buku_tamu = {no_id, nama, email, nope, pesan, tanggal} Job_order = {job_id, no_ktp, kd_akta, no_hp, email, jk, alamat, tanggal,

keterangan, status} Pegawai

= {emp_id, sandi, nama_lengkap, nope, email, alamat, foto, status, keterangan} Transaksi = {no_transaksi, job_id, emp_id, update_status, status, keterangan, tanggal} Setting

= {nama, alamat, ijin, no_telp, no_hp, fax}

B.1.2 Analisis database dan Table

DBMS

Mysql_server

Nama Database

notaris-sisca

No Nama table Deskripsi

1. Akta Tabel daftar akta yang dilayani

2. Buku_tamu

Tabel buku tamu

3. Job_order

Tabel pesanan akta

4. Pegawai

Tabel karyawan

5. Transaksi Tabel status proses pembuatan akta

6. Administrasi Web Tabel setting data informasi kantor notaris

Rancangan tabel: Tabel : Akta

Field Tipe Data Ukuran Keterangan kd_akta

20 Primary Key nm_akta

varchar

varchar

Info

text

Syarat

text

Keterangan

text

Tabel : Buku_tamu Field Tipe Data Ukuran Keterangan

no_id int 4 Primary Key

Nama

varchar

Email

varchar

Nope

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

FRAKSIONASI DAN KETERSEDIAAN P PADA TANAH LATOSOL YANG DITANAMI JAGUNG AKIBAT INOKULASI JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR DAN BAKTERI PELARUT FOSFAT (Pseudomonas spp.)

2 31 9

Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Implikasinya pada Model Pengembangan Strategi Perusahaan di masa Depan

0 38 1

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Pengembangan infrastruktur jaringan clint-server Kelurahan Bintaro

17 108 114

Pengembangan lembar kegiatan siswa kimia berbasis keterampilan proses pada materi hidrolisis garam

6 60 352

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64