PENGARUH SARANA PRASARANA TERHADAP LINGK

PENGARUH SARANA PRASARANA TERHADAP LINGKUNGAN KERJA
KEMENTRIAN KESEHATAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KESEHATAN RI NOMOR 557 TAHUN 2014

Bella Shafira – 165211042
Program Studi D3-Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the effect of what is produced by means of
infrastructure on work environment condition in health ministry. This research is a
qualitative research, where the source data obtained from several sources of books, journals,
or regulations governing.
Research carried out can provide results that infrastructure facilities greatly affect
the work environment of the health ministry institutions. To improve the performance and
smooth implementation of Ministry of Health duties, it is necessary to regulate office
facilities and infrastructure within the Ministry of Health. Furthermore, that in the
framework of implementing the provisions concerning office facilities and infrastructure as
stipulated in the Regulation of the Minister of Health No. 557 of 2014 on Health Planning
and Budget, it is necessary to stipulate the standard of office facilities and infrastructure in
the Ministry of Health Environment. As is known, that facilities and infrastructure greatly

affect the working environment conditions it is necessary to adjust the facilities and
infrastructure that is done regularly or adjust the surrounding circumstances. Moreover the
health ministry is a place that should always be clean and comfortable. So the maintenance
of facilities and infrastructure also need to be maintained.
Keywords: Influence, Facilities and Infrastructure Office

ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mencari tahu pengaruh apa yang dihasilkan
dengan sarana infrastruktur terhadap kondisi lingkungan kerja di kementerian kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana sumber data diperoleh dari beberapa
sumber buku, jurnal, atau peraturan yang mengatur.
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan hasil bahwa fasilitas infrastruktur sangat
mempengaruhi lingkungan kerja dari lembaga kementerian kesehatan. Untuk meningkatkan
kinerja dan kelancaran pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan, perlu dilakukan
pengaturan sarana dan prasarana perkantoran di lingkungan Kementerian Kesehatan.
Selanjutnya, bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan mengenai sarana dan prasarana
perkantoran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 557 Tahun 2014
tentang Perencanaan dan Anggaran Kesehatan, perlu ditetapkan standar sarana dan prasarana

perkantoran di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Seperti diketahui, bahwa sarana dan

prasarana sangat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja maka perlu menyesuaikan sarana
dan prasarana yang dilakukan secara berkala atau menyesuaikan keadaan disekitarnya.
Apalagi kementerian kesehatan adalah tempat yang harus selalu bersih dan nyaman. Sehingga
pemeliharaan sarana dan prasarana juga perlu dijaga.
Kata kunci: Pengaruh, Sarana dan Prasarana

PENDAHULUAN

berkaitan
secara
langsung
penggunaan peralatan kantor.

Kementrian Kesehatan Repunlik
Indonesia adalah kementrian yang
mempunysi
bidsng
dalam
urusan
kesehatan. Kementrian kesehatan memiliki

tugas menyelenggarakan urusan dalam
bidang kesehatan untuk membantu
Presiden
dalam
menyelenggarakan
jalannya Pemerintahan negara. Kementrian
kesehatan
merupakan
bagian
dan
bertanggung jawab kepada Presiden secara
langsung.

Tujuan yang hendak dicapai
diupayakan dan diharapkan dengan
memanfaatkan sumber-sumber daya yang
dimiliki seperti sumber daya manusianya
maupun sumber dayang lainnya, yaitu
modal dan sarana prasarana kantor yang
dimiliki. Individu atau pekerja merupakan

sumber daya yang sangat penting bagi
organisasi, karena seorang individu
mempunyai kemampuan dalam hal
kerjasama, merencanakan tujuan, dan
bekerja keras dalam mencapai tujuan.
Sama halnya dengan sarana prasarana,
sarana prasarana tidak kalah pentingnya
bagi suatu organisasi. Mereka dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kinerja pegawai. Jadi, suatu organisasi
sangatlah membutuhkan sarana dan
prasarana kantor yang dapat menjadi
penunjang bagi pegawai saat mengerjakan
tugasnya, agar sebuah pelaksanaan
kegiatan administrasi ataupun kegiatan
operasional lain dapat lancar dijalankan.
Suatu lembaga atau organisasi dapat
dikatakan berhasil dapat dilihat dari
pencapaian mereka terhadap tujuan yang
telah mereka rencanakan sebelumnya.


Pada dasarnya dalam suatu
organisasi ada terdapat hubungan kinerja
perorangan
dengan
suatu
kinerja
organisasi. Di organisasi swasta maupun
pemerintahan dalam meraih tujuan yang
ditetapkan haruslah melakukan kegiatankegiatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok. Yang mempunyai peran
sebagai
pelaku,
yang
menjadikan
tercapainya tujuan sebuah organisasi
karena upaya yang dilakukan oleh setiap
individu di organisasi tersebut.
Suatu kinerja sebuah organisasi
sangatlah ditentukan oleh kualitas yang

dimiliki pegawai/karyawannya hal itu
dapat mengukur kinerja sebuah organisasi.
Dengan mengukur dari hal tampilan kerja
dari pegawainya. Maka, kinerja pegawai
adalah sesuatu hal yang dicapai oleh
pegawai/karyawan, juga prestasi kerja
yang difokuskan oleh pegawai/karyawan,
kemampuan mereka dalam kerja yang

dengan

Karena pentingnya sarana dan
prasarana,
maka
haruslah
adanya
pengelolaan sarana dan prasarana yang ada
di sebuah organisasi secara rutin serta
baik. Dapat diingatkan sekali lagi bahwa
sarana dan prasarana kantor adalah hal

atau faktor penting bagi keberhasilan bagi
suatu organisasi dalam mencapai tujuan

organisasi. Sebagai suatu organisasi,
sarana dan prasarana menjadi bagian
penting yang harus dipersiapkan dengan

optimal dan terus menerus sehingga dapat
menjadi penjamin sebuah kelancaran
kegiatan kerja pegawai/karyawan.

Dalam
menjalankan
sebuah
pekerjaan kantor, sangat dibutuhkan
dukungannya prasarana dan sarana yang
mendukung serta memadai. Organisasiorganisasi
yang
berkantor
pasti

mempunyai prasarana dan sarana yang
dapat mendukung pelaksanaan kegiatan
kerja yang menyeluruh dan optimal. Faktor
penting yang juga memastikan lancarnya
pelaksanaan kerja adalah tersusunnya
tempat kerja, tersusunnya alat kantor
secara tepat, dan teraturanya tempat kerja
yang memudahkan pelaksanaan kerja
sebuah kantor. Tata ruang yang diatur
dengan baik, bergantung pada adanya
kebutuhan dan sikon yang ada dengan
dilihatnya faktor efesiensi dan efektivnya
kerja, serta banyak faktor yang mengukur
sehingga tujuan tercapai. Diantaranya
aspek peralatan dan perlengkapan kantor
(mesin-mesin, perabotan, dan alat tulis
kantor).

Kelancaran aktivitas kerja bukan
ditentukan dengan keahlian pekerja tetapi

ditentukan
dengan
seberapa
besar
dukungan prasarana dan sarana yang
tersedia. Sarana dan prasarana hal yang
sangatlah mendukung kelancaran kegiatan
kerja sebuah kantor.

Identifikasi Masalah
Dengan uraian yang dijelaskan di
atas, maka diketahui identifikasi masalah
ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana isi dari Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 557

Ambilah contoh suatu kantor yang
rata-rata tenaganya cukup ahli, tetapi
sarana yang ada untuk bekerja sangat
minim, misal untuk mengetik hanya ada

mesin tik, untuk mengirim berita hanya
ada pos, tanpa ada panduan dan ketentuan
lainnya. Jika terjadi kondisi seperti ini,
sudah pasti pengirimannya serta proses
data serta pengiriman berita akan
memakan waktu banyak dan lama. Padahal
dengan kondisi seperti ini pasti menuntut
serba cepat, tepat, dan kualitas dari
pekerjaan kantor. Maka dari itu, perlu
adanya prasarana dan sarana yang lengkap.
Tahun 2014 tentang sarana dan
prasarana kementrian kesehatan?
2. Bagaimana
penjelasan
dan
perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana kantor?
3. Apakah pengaruh sarana prasarana
terhadap lingkungan kerja?


Metode Penelitian
Tujuan Penelitian
1. Mengkaji isi Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 557 Tahun 2014.
2. Memahami penjelasan dan seperti
apakah
perencanaan
terhadap
kebutuhan sarana dan prasarana
kantor.
3. Menganalisis dan mengetahui
pengaruh yang diberikan sarana
prasarana
terhadap
kondisi
lingkungan kerja terkhusus di
Kementrian Kesehatan.

Melalui studi pustaka ini
penelitian dilakukan untuk mencari
referensi yang berkaitan. Studi
pustaka dapat bersumber baik dari
jurnal, peraturan-peraturan yang
mengatur, serta buku. Semua data
yang diperoleh diinginkan dapat
menjadi penjelas masalah yang
dibahas.
Pembahasan
Sarana dan Prasarana

Kesehatan dapat diartikan
sebagai keadaan dimana jiwa,
badan dan sosial sejahtera yang
menjadikan setiap individu lebih
hidup produktif baik dalam sosial
maupun ekonomi. Sedangkan
pendidikan kesehatan ialah usaha
untuk membuat putusan dengan
acuan pengetahuan tentang hal
yang memengaruhi kesehatan
individu
dan
orang
lain.
Berdasarkan data terakhir, +80%
rakyat di Indonesia yang tidak
dapat
mendapatkan
jaminan
kesehatan dari organisasi atau
lembaga di bidang kesehatan
(Jamsostek, Akses, dan Taspen).
Pemeliharaan sebuah kesehatan
ialah upaya pencegahan dan
penanggulangan
kelainan/gangguan kesehatan yang
perlu penanganan pemeriksaan,
perawatan dan/atau pengobatan
termasuk persalinan. Golongan
masyarakat yang dibedakan dalam
hal jaminan kesehatan dari suatu
lembaga/organisasi adalah biasanya
dari
golongan
masyarakat
menengah kebawah dan juga
pedagang. Masalah menjadi lebih
sulit dalam pelayanan kesehatan,
tidak hanya harus berhubungan
dengan
pelayanan
kesehatan
dengan
beberapa
kelompok
individu, tetapi juga sifat tidak
biasa dari pelayanan kesehatan.
Menurut pasal 1 Peraturan
Menteri
Kesehatan:
bahwa
prasarana dan sarana yang ada
standarnya adalah perlengkapan
kantor, peralatan kantor (alat-alat
medis), ruang kantor dan rumah
negara/dinas.
Sarana
sendiri
diartikan sebagai fasilitas yang
dapat dirasakan langsung dan
berfungsi
sebagai
penyokong
proses pelaksanaan tupoksi di
bidang
kesehatan.
Sedangkan
perlengkapan hanyalah sebatas

alat-alat yang disiapkan sesuai
kebutuhan dan sesuai jenis kerja
yang dilakukan. Lalu ruang kantor
artinya hanya ruang/tempat dimana
pekerja
melaksanakan
pekerjaannya,
yang
berisikan
perlengkapan-perlengkapan yang
dibutuhkan.
Dapat dijelaskan pula,
sarana kantor ialah bentukan fisik
yang dapat menunjang seseorang
dalam bekerja untuk mencapai
tujuann (gedung kantor, ruangan
kantor, mesin kantor, alat-alat
tulis,dll). Sedangkan prasarana
ialah bentukan non fisik yang
mengatur atau yang menjadi
pedoman/patokan seseorang dalam
bekerja. Prasarana ini akan
membimbing orang-orang bekerja
sesuai aturan yang berlaku.
Biasanya prasarana ini berupa:
manual kantor, operational books,
SOP
(Standar
Operating
Procedure), dan lain sebagainya.
Dalam Bab 3 tentang
standar perlengkapan kantor di
Kementrian Kesehatan, dijelaskan
apa
saja
yang
merupakan
perlengkapan di dalam kantor.
Yang terdiri dari:
1. Information Boards
Whiteboard
elektronik,
whiteboard, papan data.
2. Office Furniture
Rak kayu/besi, jam, plat,
lemari meja dorong, arsip pendek,
kursi kerja, cermin, bunga, tempat
sampah,
meje
tamu,
meja
resepsionis, sofa, meja telepon,
meja kerja, meja makan, kursi
tamu, karpet, kursi kerja, filling
cabinet,
gantungan,
wastafel,
lemari buku, meja makan, dan lain
-lain.

3. Measuring Equipment
Volt meter, tang meter,
thermometer digital, dan lain-lain.
4. Macine Tools
a.
Alat dengan mesin yang
dialiri listrik
Kipas angin, penghancur kertas,
printer, komputer, AV, kompor
listrik, projector, lampu, TV, mesin
ketik elektronik, mesi fotocopy,
radio, amplifier, telepon, pompa
air, scanner, alat medis berlistrik,
detector, sound system.
b.
Alat dengan mesin tanpa
dialiri listrik
Alat- alat taman, peralatan
kebersihan, alarm system, tangga
darurat, pompa hidrant, automatic
fire, pemotong kertas, smoke
detector, mesin ketik manual.
5. Visual Tools
Diagram, grafik, photo,
panel, mikro film, maket/master
plan, peta, CCTV, video camera,
TV.
CCTV, grafik, master plan,
panel, diagram, TV, photo, videp
camera.
6. Password Device
Jammer, cryptofax, counter,
mesin
sandi,
surveilance,
cryptophone.
7. Data Prcessing Devices and Inernet
Access
UPS, Komputer, VGA
splither, scanner, komputer server,
router, KVM switch, patch panerl,
fiber optic, UTP, printer.
8. Telecommunication Devices

Pesawat telepon, PABX,
Talky (HT).

Handy

9. Tool Security Officer Device
Mobilpemadam, pentungan,
alat pemadam kebakaran, jas hujan,
jaket, senter, alat detektor logam,
Handy Talky (HT), seta perangkat
lain yang sesuai kebutuhan.
10. Archiving Equipment
Mesin sortir, kotak kartu
kendali, nomerator, troli, filling
cabinet, rak arsip, rak arsip
bergerak, meja sortir, lembar
pengantar, folder, kotak arsip, map
gantung.
Filling
cabinet,
kartu
kendali, rak arsip,, mesin sortir,
hanging folder, folder desk, rak
penyusun bergerak.
11. Medical Equipment
a. Bagian gigi
Oral
camera,
dental
instrument, excavator, amalgam
stopper, light composite laser,
saliva ejector, handpiece bor high
speed, kaca mulut, ultrasonic
scaler, dental unit, amalgator, bein,
autoclaf sterilisator.
b. fisioterapi
Impramerah
radiation,
nabulizer, microwave diatemi,
ultrasoni therapy.
c.

Bagian kebidanan

USG,
USC,
nierkeben,
strlizasol listrik, meja periksa, IVD
kit, stetoskop, troli tindakan,
pinset, pengukur tinggi, icum
semua ukuran, dapler, baskom, bak
instrument, clemek, tensi meter,
usc intavaginol, koter kit, lemari
peralatan, lampu sorort.

Proses Pengusulan dan
Sarana dn Prasarana

Pengadaan

Sebagaimana
tertera
dalam
Peraturan Menteri No.557 Tahun 2014,
prosedur pengusulan dan pengadaan ruang
kantor dan rumah negara serta peralatan
kantor
termasuk
pebiayaan
dan
pengalokasian ke dalam D I P A kesatuan
kerja masing-masinng yang sesuai. Khusus
untuk kebutuhan peralatan kantor ruang
Pimpinan lantai 2 gedung Dr. Adhvatma,
MPH. Ruang rapat pimpinan dan ruang
Biro Umum pengalokasian anggarannya
melalui DIPA satuan kerja Biro Umum.
Penataan ruang kantor sesuai
dengan pedoman ini baik bersifat
rehabilitasi/renovasi
perlu
meminta
rekomendasi atau persetujuan Biro Umum.
Tata cara permintaan rekomendasi akan
diatur tersendiri melalui Surat Edaran
Sekretaris Jenderal.
Pemeliharaan/Perawatan
Perlengkapan Kantor

Ruang

dan

Pemeliharaan/perawatan ruang dan
perlegkapan
kantor
pembiayaanya
dialokasikan melalui D I P A kesatuan
kerja masing-masinng yang sesuai. Untuk
menjamin agar pemanfaatan bangunan
memnuhi
keandalan
(keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, kemudahan)
bangunan maka setiap satuan kerja Unit
yang akan melakukan perawatan bangunan
perlu rekomendasi dari Biro Umum
Sekretariat
Jenderal
Kementerian
Kesehatan.
Persyaratan permintaan rekomendasi :
1) Surat usulan perbaikan/renovasi
bangunan ditandatangani Kepala
satuan kerja
2) Analisis komponen biaya yang
sudah ditandatangani Direktur
Penataan
Lingkungan
dan
Bangunan Dirjen Cipta Karya
Kementerian Pembangunan Umum

3) Analisis
kebutuhan
ruangan.bangunan gedung yang
akan diperbaiki/renovasi
Kinerja Pegawai
Kinerja seorang pegawai
adalah
capaian
seorang
pegawai/pekerja
dalam
melaksanakan suatu pekerjaan
yang telah diamanahkan, baik
secara
kuantitas
maupun
kualitasnya sesuai juga dengan
prosedur guna terpenuhinya standar
pelaksanaan. Demi mencapai suatu
hasil kinerja yang baik, unsur atau
hal utamanya adalah SDM. Jika
suatu perencanaan telah disusun
dengan baik dan rapi tatapi masih
saja
personil/individu
yang
melaksanakan rencana/program itu
tidak memiliki kualitas dan tidak
bersemangat dalam kerja, maka
perencanaan selama ini yang telah
dipersiapkan akan menjadi sia-sia
atau percuma.
Hal-hal
yang
dapat
mempengaruhi kinerja adalah, ada
tiga yaitu:
1. Hasil kerja perindividu
2. Perilaku yang dimiliki
3. Sifat personal
Jika seseorang lebih mementingkan hasil
akhir, lebih dari prosesnya, maka pihak
manajemen/pimpinan harus mengevaluasi
hasil dari kinerja seseorang. Sebenarnya,
dengan kita mengetahui proses apa saja
yang sudah dilalui saat mencapai tujuan.
Maka kita juga akan lebih menghargai diri
kita sendiri serta lebih banyak belajar dan
tidak mengulang kesalahan yang sama.
Beda halnya, dengan menggunakan hasil
kinerja, manajer dapat menemukan kriteria
untuk jumlah yang diproduksi, biaya per
unit, dan sisa yang dihasilkan. Penilaian
sebuah pekerjaan merupakan salah satu
proses organisasi untuk menilai bagaimana
kinerja pegawainya selama ini. Penilaian

ini dilakukan untuk memberikan feedback
kepada pegawai/pekerja sebagai upaya
memperbaiki kinerja serta meningkatkan
kualitas organisasi. Hal lain yang dapat
meningkatkan prduktivitas kinerja pegawai
ialah dengan memberikan demosi,
promosi, kenaikan pangkat, pelatihan dan
bantuan pendidikan. Setiap penilaian
kinerja, sebaiknya mengikuti standar dari
kinerja yang sudah ditetapkan sbelumhya.
Dimana kinerja diukur untuk memberikan
feedback
yang
baik
kepada
pegawai/pekerja.
Perencanaan Kebutuhan Prasarana dan
Sarana Kantor
Perencanaan kebutuhan prasarana
dan sarana kantor dapat dijelaskan sebagai
berikut:
 Apa yang kira-kira dibutuhkan
Logistik yang diperlukan harus
dapat mencakup semua aspek
penyelenggaraan yang baik yang
setiap fungsinya dapat berjalan
dengan
lancar
dan
saling
melengkapi.
a. Main Function
Fungsi
utama
adalah
keseluruhan kegiatan utama
yang seharusnya dilakukan
demi diperolehnya suatu tujuan.
b. Support Function
Fungsi
penunjang
adalah
berbagai
upaya
yang
mendukung pelaksanaan fungsi
utama.
c. Fungsi periferal
Fungsi periferal
berkaitan
dengan kegiatan yang bersifat
kegiatan
sosial,
kegiatan
informal
dan
kegiatan
seremonial.
Bentuk dan sifat berbagai jenis
fungsi tersebut menentukan sarana
prasarana apa yang diperlukan oleh
organisasi dalam pemenuhan kebutuhan
minimum agar semua fungsi organisasi

terselenggara lancar, namun apabila
pemenuhan bukan saja pada batas
minimum akan mendapatkan manfaat
untuk meningkatkan kinerja organisasi.
 Dimana dibutuhkan
Hal
ini
menyangkut
pada
lokasi/tempat
penyelenggaraan
kegiatan bisa terbatas pada satu
tempat tertentu (divisi atau biro A)
atau tersebar diseluruh kegiatan
yang diselenggarakan. Mudah
dipahami bahwa bentuk dan jenis
sarana prasarana yang diperlukan
untuk menyelenggarakan fungsi
tertentu dipengaruhi oleh lokasi
kegiatan.
 Kapan dibutuhkan
Berkaitan dengan dua hal, yaitu
suatu saat tertentu (a point in time)
dan satu kurun waktu yang tidak
dipastikan, dengan demikian waktu
yang
tepat
(timing)
untuk
mengerjakan atau tidak mengerjaka
suatu hal. Waktu yang tepat
sangatlah utama untuk berbagai
maksud
seperti
mencegah
terjadinya penumpukan barang
yang dapat menambah biaya
pemeliharaan, serta menjaga nilai
hasil
pekerjaan,
efesiennya
pemanfaatan SDM dan tidak
ditinggalnya
model-model
peralatan tersebut telah beredarnya
produk dengan teknologi yang
lebih mutakhir.
 Bagaimana sarana dan prasarana
yang dibutuhka
Dilihat dari dua segi, yaitu
mekanisme dan prosedur kerja
penunjang, lebih tepatnya ada
interaksi antara pegawai dengan
mesin antara individu dengan
sebuah mesin, antara individu
dengan individu lain dan antara
satuan kerja dengan satuan kerja
lainnya.
 Siapa yang kira-kira membutuhkan
Bahwa pegawai merupakan unsur
terpenting dalam seluruh proses

administrasi,
dimana
mutu
perencanaan
yang
dihasilkan
sangat tergantung pada tingkat
kemampuan
para
perencana
melaksanakan analisis kepada
setiap
organisasi
yang
membutuhkan prasarana tertentu.
Artinya, jika perhitungan dalam
perencanaan kebutuhan peralatan
dan penyelenggaraan kegiatan
organisasi semata-mata didasarkan
pada pendekatan efisiensi dan
efektivitas kerja saja, pemanfaatan
peralatan yang sarat teknologi
mutakhir
karena
dengan
pemanfaatan teknologi tersebut
pekerjaan akan dapat diselesaikan
dengan lebih cepat, tingkat akurasi
akan sangat tinggi dan demikian
produktivitas
organisasi
akan
semakin tinggi pula. [ CITATION
Don15 \l 1057 ]
Rencana Pengadaan Prasarana
dan Sarana Kantor
Rencana
pengadaan
prasarana dan sarana merupakan
berbagai agenda pengadaan alat
dan barang berdasarkan rencana
yang telah disusun dan ditetapkan.
Pada ummnya, pengadaan sarana
prasarana dilakukan dengan cara
membeli karena relatif lebih mudah
dan dapat dilaksanakan oleh
organisasi
pengadaan
sarana
prasarana ini dapat dengan
menempuh cara tender. Menurut
Donald J. Bowersox, (2001:67)
sebelum
pengadaan,
proses
perencanaan
merupakan
satu
proses yang harus ditempuh agar
pengadaan yang ada menjadi
berguna dan pengadaan yang ada
tidak
memboroskan
anggaran
organisasi.
Lebih lanjut lagi, bahwa
yang menjadi dasar dalam proses
pengadaan adalah:

1. Apakah
wilayah
kerja
memadai?
2. Dapatkah
pekerja
bekerja
dengan nyaman?
3. Apakah
pekerja
dapat
menggunakan
kedua
tangannya?
4. Apakah pekerjaan terlindungi
secara memadai?
5. Apakah
ada
tempat
penyimpanan yang cocok untuk
barang milik pekerja?
6. Dapatkah
wilayah
kerja
dibersihkan?
Penyimpanan prasarana dan sarana Kantor
Penyimpanan termasuk bagian
fungsi yang penting dalam manajemen
sarana dan prasarana. Berbagai kegiatan
pengadaan menyangkut:
1. Klasifikasi
Harus ada klasifikasi yang tertera
dengan pasti bagi setiap barang
serta alat-alat yang memiliki sifat
sekali pakai (non durable goods),
kode untu identitas barang pun
harus tertera.
2. Tempat untuk menyimpan
Ada tempat untuk menyimpan yang
berkualitas yaitu:
a. Keamanan yang Terjamin.
Terjaminnya keamanan suatu
barang/alat-alat yang di simpan
arti lainnya sulit dijangkau oleh
orang-orang
yang
tidak
diperkenankan baik orang
dalam maupun orang diluar
organisasi.
b. Alat/Barang yang Tersimpan
Terlindung dari kerusakan yang
disebabkan kelembaban udara,
kebakaran, kebocoran atap
tempat
penyimpanan.
Tersedianya pengatur suhu
udara, alat kebakaran.
Suatu barang/alat-alat haruslah
terlindung dari kerusakan yang
biasanya
disebabkan
oleh
kelembapan udara, kebocoran

atap,
serta
kebakaran.
Solusinya seharusnya tersedia
alat penanganan kebakaran dan
pengatur suhu udara.
c. Tata Cara Penyimpanan
Memudahkan
pengambilan
apabila sudah waktu digunakan
dengan
diadakannya
pengklasifikasian dan tersedia
kode identifikasi yang jelas
maka
tempat
untuk
penyimpaanan juga akan lebih
jelas dan lebih mudah.
d. Sistem Pengendalian Stok yang
Handal
Adanya sistem pengendalian
stok
yang
handal
agar
alat/barang yang diperlukan
selalu
tersedia
ditempat
penyimpanan untuk digunakan
sewaktu-waktu.
Dengan adanya mekanisme dan
tata
cara
pengaturan
terhadap
penyimpanan barang tersebut di atas dalam
pemanfaatannya sehingga barang tetap
dalam kondisi baik sebelum direalisasikan
ke pengguna dan pengamanan terhadap
barang itu sendiri.
Kinerja
Prestasi kerja (kinerja karyawan) adalah
sebuah hasil yang berkualitas yang dicapai
oleh karyawan/pegawai saat melakukan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan untuknya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi/kinerja adalah:
a. Keefesienan dan Kekreatifan
Jika sebuah tujuan pada akhirnya
dapat tercapai, maka kita bisa
mengatakannya
bahwa
agenda/kegiatan yang dilakukan
sudah efektif namun apabila akibat
dari kegiatan tidak dicari dan hanya
menilai yang penting saja dari hasil
yang
diperoleh
maka
akan
mengakibatkan
kepuasan
sementara yang sebenarnya efektif
tetapi tidak efisien. Sebaliknya, jika

akibat yang dicari cari tidaklah
penting maka kegiatan/agenda
tersebut dapat dikatakan efisien.
b. Wewenang (Otoritas)
Otoritas merupakan sifat yang
termasuk dalam sebuah komunikasi
dalam suatu organisasi/lembaga.
Otoritas ini dimiliki oleh seorang
individu di organisasi/lembaga
kepada
individu
lain
yang
melaksanakan kegiatan kerja sesuai
keahliannya. Perintah tersebut
mengatakan apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh
dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin Ilmu
Definisi disiplin ialah patuh dan
taat kepada hukum yang ada.
Sehingga,
disiplin
seorang
karyawan adalah kegiatan/agenda
karyawan yang memiliki sangkut
paut dalam menghormati perjanjian
dalam
kerja
dengan
organisasi/lembaga dimana ia
bekerja.
d. Sifat Inisiatif
Sifat inisiatif ini berkaitan dengan
bagaimana seseorang memiliki
daya pikir dan kreatifitas saat dia
membentuk
ide
serta
merencanakan suatu hal yang
menyangkut dengan tujuan sebuah
organisasi.
Kinerja
seseorang
adalah sebuah kombinasi dari
sebuah usaha, kesempatan, dan
kemampuan yang dinilai dari suatu
hasil kerja. Penting halnya bagi
seorang individu pekerja untuk
mempunyai sifat inisiatif yang
tinggi agar ia mampu mencari
sendiri ilmu yang ia butuhkan
tanpa
harus
diperintahkan
sebelumnya. Sebuah inisiatif juga
menyangkut pada keingin tahuan
yang tinggi, jadi jika seseorang itu
inisiatif maka ia juga pasti

memiliki keingintahuan yang tinggi
pula.
Pengaruh dari Fasilitas (Sarana
Prasarana) di Tempat Kerja Terhadap
Kinerja
Pada dasarnya, bagaimana
suatu sarana dan prasarana dapat
berpengaruh kepada kinerja itu
bergantung juga pada bagaimana
seorang karyawan/pegawai itu
melakukan pekerjaannya. Fasilitas
memiliki pengaruh yang sangat
signifikan terhadap kinerja seorang
pegawai,
dimana
dengan
terpenuhinya
fasilitas
maka
pegawai akan merasa terpenuhi
keinginannya. Yang berefek pula
pada semangat yang dimiliki
pegawai tersebut. Sebuah kantor
harus memiliki berbagai macam
perlengkapan
serta
perlatan.
Contohnya seperti alat elektronik
(komputer), gedung kantor, meja,
kursi,
dan
fasilitas
yang
mendukung
lainnya.
Dengan
melengkapi
fasilitas
juga
merupakan suatu pelayanan kita
kepada pegawai/karyawan. Dalam
mencapai suatu capaian kerja,
penambahan kinerja karyawan
perlu dilakukan untuk menambah
kualitas dari karyawan yang
dimiliki. Hendaknya juga sebuah
perusahaan memberikan fasilitas
yang menyenangkan bagi para
karyawan/pegawainya,
seperti
layaknya jaminan kesehatan, hari
spesial liburan, dan juga tempat
ibadah yang layak. Seperti yang
dijelaskan diatas dapat disimpulkan
bahwa apabila sebuah kantor dinas
mampu memberikan fasilitas yang
layak dan baik maka kantor dinas
dapat menciptakan semangat lebih
bagi karyawan/pegawai mereka.
Yang berakibat meningkatnya
kinerja pegawainya. Sama halnya
dengan di kementerian kesehatan

ini, karena utamanya fasilitas
kesehatanlah yang dibutuhkan,
maka fasilitas dan alat-alat medis
pun perlu dikembangkan secara
berkala mengikuti kebutuhan yang
ada.
Hal
ini
pun
dapat
mencerminkan jika suatu lembaga
kesehatan memiliki fasilitas yang
lengkap, maka lembaga tersebut
sangatlah baik.
Sejak sarana, peralatan,
perlengkapan,
dan
prasarana
kesehatan
dilaksanakan
oleh
lembaga kesehatan mengalami
suatu penyesuaian sesuai keadaan
teknologi
yang
berkembang.
Contoh variabel penting saat
membuat suatu perencanaan yang
baik seperti seputar sarana,
peralatan, perlengkapan, prasarana
di bidang kesehatan ialah melalui
pemberian informasi yang aktual,
terkini, dan terpercaya. Untuk
memenuhi
kebutuhan
akan
perkembangan teknologi yang
berkembang,
maka
lembaga
kesehatan saat ini melakukan suatu
inovasi yaitu dengan membuat
suatu aplikasi kesehatan berbasis
online dan web. Mereka membuat
aplikasi A S P A K (Aplikasi
Sarana, Prasarana, dan Peralatan
Kesehatan).
Dengan adanya inovasi
aplikasi tersebut sudah merupakan
perkembangan yang pesat terhadap
penanganan sarana dan prasarana.
Dengan adanya aplikasi tersebut,
para pekerja pun dapat memantau
kondisi sarana dan prasarana yang
ada demi menunjang kegiatan
pekerjaan
di
Kementerian
Kesehatan. Karena pada dasarnya,
sarana dan prasarana memberikan
dampak yang besar bagi para
pekerja. Jika kebutuhan akan
sarana dipenuhi, maka pekerja pun
akan nyaman untuk mengerjakan
pekerjaan yang ada. Begitu pula

dengan prasarana, dengan adanya
prasarana pekerja menjadi diberi
patokan/batasan dalam melakukan
kegiatan atau bahkan dalam
menggunakan sarana yang ada.
Telebih dalam dunia kesehatan,
banyak sekali sarana yang dibutuhkan
untuk menunjang kegiatan pekerjaan.
Bayangkan saja, bagaimana kejadiaanya
apabila sarana kesehatan di salah satu
rumah sakit atau puskesmas kurang
memadai? Pasti akan sangat repot kan?
Bahkan akan ada banyak pasien yang
terlantar sedangkan mereka sangat butuh
penanganan segera. Sudah sangat penting
bagi Kementerian Kesehatan untuk
mengelola sarana dan prasarana yang ada
di seluruh indonesia. Agar terjadi
pemerataan terhadap jaminan kesehatan
untuk semua masyarakat Indonesia.
Demi menunjang segala
aspek dalam kesehatan, maka perlu
adanya pembangunan sarana dan
prasarana kesehatan. Hal ini akan
memiliki dampak positif dalam
menghasilkan
sumber
daya
manusia (SDM) yang berpotensi.
Hal utama yang harus diperhatikan
adalah kesehatan, maka dari itu
segala bentuk hal yang bertujuan
untuk menjadikan Indonesia sehat
adalah dimulai dengan membangun
sarana dan prasarananya. Saat ini,
titik berat dari capaian sarana dan
prasarana kesehatan Kemenkes
2016-2017 adalah, pembangunan
fisik dan penyediaan prasarana dan
sarana di puskesmas, penyediaan
prasarana serta sarana untuk
layanan
rujukan,
hingga
penyediaan sarana dan prasarana
untuk instalasi farmasi.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasaran dari penelitian dan
uraian yang telah dibahas, maka semuanya
dapat disimpulkan menjadi:
1. Fasilitas yang dapat mempengaruhi
kinerja seperti, alat kesehatan,
peralatan kantor, alat elektronik,
dan lainnya akan mempengaruhi
pula kinerja seperti kondisi kerja,
waktu bekerja, proses saat kerja,
tepat waktu dalam bekerja,
kemampuan
karyawan
dalam
bekerja, dan lain sebagainya.
2. Menurut pasal 1 Peraturan Menteri
Kesehatan: bahwa prasarana dan
sarana yang ada standarnya adalah
perlengkapan kantor, peralatan
kantor (alat-alat medis), ruang
kantor dan rumah negara/dinas.
Sarana sendiri diartikan sebagai
fasilitas yang dapat dirasakan
langsung dan berfungsi sebagai

penyokong proses pelaksanaan
tupoksi di bidang kesehatan.
Sedangkan perlengkapan hanyalah
sebatas alat-alat yang disiapkan
sesuai kebutuhan dan sesuai jenis
kerja yang dilakukan. Lalu ruang
kantor artinya hanya ruang/tempat
dimana pekerja melaksanakan
pekerjaannya,
yang
berisikan
perlengkapan-perlengkapan yang
dibutuhkan.
3. Rencana pengadaan prasarana dan
sarana merupakan berbagai agenda
pengadaan alat dan barang
berdasarkan rencana yang telah
disusun dan ditetapkan. Pada
ummnya, pengadaan sarana
prasarana dilakukan dengan cara
membeli karena relatif lebih mudah
dan dapat dilaksanakan oleh
organisasi pengadaan sarana
prasarana ini dapat dengan
menempuh cara tender.
4. Yang
berpengaruh
dominan
Terhadap
Kinerja
Pegawai
Kementerian Kesehatan
adalah
Lingungan Kerja serta Sarana
Prasarana yang memadai.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Saran
Sesuai dengan kesimpulan
yang ada, saran yang dapat
disampaikan adalah seperti berikut:
1. Sarana prasarana berpengaruh
terhadap kinerja pegawai, sehingga
pentingnnya penyediaan sarana
prasarana yang sesuai dengan
standar kerja dan dapat berfungsi
dalam pelaksanaan tugas dan
pekerjaan pegawai baik berupa
Dharma. (1991). Manajemen Prestasi Kerja.

gedung perkantoran maupun alat
pekerjaan seperti komputer, alat
tulis, jaringan internet, alat
kesehatan dan lain-lainnya.
Perlunya lingkungan kerja yang
baik dalam pelaksanaan tugas dan
pekerjaan
pegawai
terutama
kondisi kantor yang bersih dan
tertata sehingga pegawai dapat
bekerja dengan baik.
Peningkatan sebuah kinerja sangat
diperlukan terkhusus bagi pegawai
dalam mendukung agenda atau
aktivitas yang ada di kantor.
Para pegawai harus menjaga dan
merawat fasilitas kerja dalam
menjalanka
tugasnya,
karena
fasilitas sudah disediakan dengan
baik.
Seseorang
harus
memiliki
keinginan yang tinggi dalam
mengerjakan pekerjaannya, agar
ilmu yang diperoleh semakin luas
dan baik juga agar terwujudnya
kesesuaian antara kemamnpuan
dan tugas yang dikerjakan.
Tingkatkan kemampuan yang
dimiliki pegawai melalui motivasi,
pelatihan, etos kerja, penguatan
sikap dan mental serta kondisi fisik
saat ia melaksanakan kinerjanya.
Tidak hanya cukup pada pengadaan
fasilitas kerja yang lengkap, tetapi
perlu juga berikan semangat serta
kesenangan
untuk
pegawai/karyawan,
sehingga
diharapkan adanya peningkatan
semangat dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Donni Juni Priansa, S. S. (2015). Manajemen Perkantoran. ALFABETA, cv.

Harmon Chaniago, D. M. (2013). Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas
Perkasa, CV.
Mangkuprawira. (2014). Kinerja Pegawai.
Thomas, Y. A. (n.d.). PENGARUH FASILITAS KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI.