Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang
OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(KCKT) UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIOKSIDAN
TERSIER BUTIL HIDROKUINON (TBHQ)
DALAMMINYAK GORENG SETELAH
PENGGORENGANBERULANG
TESIS
JABANGUN LUMBANBATU127006009/ KIM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(KCKT) UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIOKSIDAN
TERSIER BUTIL HIDROKUINON (TBHQ)
DALAM MINYAK GORENG SETELAH
PENGGORENGAN BERULANG
TESIS
Diajuka n Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Master Sains Dalam
Program Studi Ilmu K imia Pada Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Oleh
JABANGUN LUMBANBATU127006009/ KIM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Telah diuji pada Tanggal : 22Juli 2014 PANITIA PENGUJI TESIS KETUA : Prof.Dr. Harlem Marpaung : 1. Dr. M. Pandapotan Nasution, MPS, Apt
2. Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D
3. Prof. Dr. Harry Agusnar, M.Sc, M.Phil
4. Dr. Hamonangan Nainggolan, M.Sc
PERSETUJUAN Judul Tesis : OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) UNTUK PENETAPAN
KADAR ANTIOKSIDAN TERSIER BUTIL
HIDROKUINON (TBHQ)DALAM MINYAK
GORENG SETELAH PENGGORENGANBERULANG Nama Mahasiswa : JABANGUN LUMBANBATU Nomor Pokok : 127006009 Prog ram Studi : MAGISTER (S2) ILMU KIMIA Menye tujui Komisi Pembimbing Prof.Dr.Harlem Marpaung Dr.M . Pandapotan Nas ution, M PS,Apt Ketua Anggota Ketua Program Studi Dekan Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D Dr. Sutarman, M.Sc Tanggal Lulus : 22 Juli 2014PERNYATAAN ORISINALITAS OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIOKSIDANTERSIER BUTIL HIDROKUINON (TBHQ)DALAM MINYAK GORENG SETELAH PENGGORENGAN BERULANG TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali
kutipan dan ringkasan yang tiap satunya telah dijelaskan sumbernya dengan jelas.Medan, J uli 2014 Penulis Jabangun Lumbanbatu
OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)
UNTUK PENETAPAN KADAR ANTIOKSIDAN TERSIER BUTIL
HIDROKUINON (TBHQ) DALAM MINYAK GORENG
SETELAH PENGGORENGAN BERULANG
ABSTRAK
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan metode elusi gradien untuk penentuan kadar antioksidan sintetik tertier butil hidrokuinon (TBHQ) dalam minyak goreng setelah penggorengan berulang telah dipelajari. Sistem kromatografi menggunakan fasa gerak campuran metanol : asetonitril : asam asetat 1% (60:30:10), (60:25:15), (60:20:20) dengan laju alir 0,5 mL/menit, 1 mL/menit dan 1,5 mL/menit. Kondisi optimum diperoleh pada fasa gerak campuran metanol : asetonitril : asam asetat 1% (60:20:20) dengan laju alir 0,5 mL/menit. Metode ini memiliki presisi dan akurasi yang baik dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,998, persen perolehan kembali sebesar 98,8-101,1%, limit deteksi (LOD) sebesar 7.8 mg/L, keseksamaan
intra-day sebesar 0,66% dan inter-day sebesar 0,26-0,53%. Hasil analisis kadar
antioksidan TBHQ di dalam dalam minyak goreng diperoleh sebesar 169,07 mg/kg.Sedangkan kadar antioksidan TBHQ setelah penggorengan pertama, kedua dan ketiga yaitu 116,23 mg/kg, 101,71 mg/kg dan 88,89 mg/kg. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah antioksidan TBHQ yang ditambahkan ke dalam minyak goreng masih berada di bawah batas maksimum menurut PERMENKES No.1168/MenKes/Per/X/1999.
Kata kunci: KCKT, Antioksidan sintetik, tertier butil hidrokuinon, minyak goreng
i
OPTIMIZATION OF HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) METHOD FOR DETERMINATION OF TERTIARY BUTYL HYDROQUINONE (TBHQ) ANTIOXIDANT LEVEL IN COOKING OIL AFTER REPEATED FRYING
ABSTRACT High performance liquid chromatography (HPLC) with gradient elution method for the determination of tertiary butyl hydroquinone a synthetic antioxidant
(TBHQ) in cooking oil after frying repeatedly been studied. Chromatography system using a mobile phase mixture of methanol : acetonitrile : 1% acetic acid were
(60:30:10), (60:25:15), (60:20:20) with a flow rate 0,5 mL/min, 1 mL/min and
1,5 mL/min. The optimum conditions obtained at the mobile phase a mixture of methanol : acetonitrile : 1% acetic acid (60:20:20) with a flow rate 0,5 mL/min. This method has a good precision and accuracy with a correlation coefficient 0,998, percent recoveries of 98,8 to 101,1%, the limit of detection (LOD) 7,8 mg/L, the intra- day precision 0,66% and inter-day 0,26 to 0,53%. The results of the analysis in the levels of antioxidants TBHQ in edible oils obtained at 169,07 mg/kg. While the levels of antioxidant TBHQ after frying the first, second and third are 116,23 mg/kg, 101,71 mg/kg and 88,89 mg/kg. This value indicates that the amount of the antioxidant TBHQ were added to the cooking oil is still below the maximum limit according PERMENKES No.1168/Menkes/Per/X/1999.Keywords: HPLC, antioxidants, tertiary butyl hydroquinone, cooking oil
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis dengan judul “Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang” yang merupakan salah satu syarat untukmemperolehgelarMagister IlmuKimia pada Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas SumateraUtara.
Selama menyelesaiakan penelitian dan penulisan tesis ini penulistelah banyak mendapatkan bantuandan dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DMT&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K) dan Dr. Sutarman, M.Sc selaku Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Pascasarjana Ilmu Kimia.Bapak Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D dan Dr. Hamonangan Nainggolan, M.Sc selaku Ketua diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa di Pascasarjana Ilmu Kimia.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Harlem Marpaung selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. M. Pandapotan Nasution MPS, Apt selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan,arahan, masukan, saran dan dorongan dengan penuh kesabaran yang tulus dan ikhlas bagi penulis dalam melakukan penelitian dan penyelesaian tesis ini. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D, Bapak Prof. Dr.
Harry Agusnar, M.Sc, M.Phil, Bapak Dr. Hamonangan Nainggolan, M.Sc sebagai iii dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam penyelesaian tesis sehingga menjadi semakin baik.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.W.Purba dan Bapak Parlidungan Purba SH, MM selaku Ketua dan Pembina Yayasan Sari Mutiara,Ibu Dr.Ivan Elisabeth Purba M.Kes selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan yang telah banyak memberikan kesempatan,fasilitas,dorongan, bimbingan danarahan kepada penulis untuk dapat mengikuti perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara,Medan.Bapak Dr.Hamonangan Nainggolan M.Sc dan Bapak Ridwan, M.Si selaku Kepala dan Operator Laboratorium TerpaduFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bantuan, arahan dan saran guna kelancaran dalam penelitian.
Terimakasih untuk Istriku tersayang Rolensa Hutapea, S.Si danAnakku yang kubanggakan Yosua Torang Nanda Lumbanbatu SE.Ak yang selalu mendoakan dan berkorban baik moril maupun materil kepada penulis selama menjalani pendidikan,penelitian dan penyelesaian tesis ini.
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda atas kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, penulis mengharapankan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak,semoga tulisan ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi Ilmu Pengetahuan Khususnya bagi bidang Ilmu Kimia.
Medan, Juli 2014 Penulis, Jabangun Lumbanbatu iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADINama Lengkap : Jabangun Lumbanbatu Tempat dan Tanggal Lahir : Dolok Sanggul, 27 Desember 1955 Alamat : Jl. Gaperta Komp. Tosiro No. E-2 Medan Email/ Hp Nama Ayah : J. Lumbanbatu (Alm) Nama Ibu : B. Banjarnahor (Alm)
DATA PENDIDIKAN
- Lulus SD Negeri 1122, Bdr. Khalipah, Sergai pada tahun 1968
- Lulus SMP Katholik, T. Tinggi pada tahun 1971
- Lulus SPA (Sekolah Pengatur Analis) DepKes RI pada tahun 1975
- Lulus PAKA (Program Ahli Kimia) Universitas Sumatera Utara, Medan pada tahun 1984
- Lulus Sarjana Biologi (Lingkungan) Universitas Medan Area, Medan pada tahun 1999
DATA PEKERJAAN
- Staff Balai Laboratorium Kesehatan, UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (1977-1999)
- Kepala Seksi Toksikologi dan Kimia Lingkungan Balai Laboratorium -
Dosen Tetap Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan (2012-Sekarang)
KURSUS, PELATIHAN DAN SEMINAR
- Pelatihan dalam dan luar negeri selama menjadi Staff Balai Laboratorium Kesehatan, UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara -
Mengikuti seminar nasional dan internasional v
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK i ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii RIWAYAT HIDUP v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xiBAB 1. PENDAHULUAN 1.1.
1 Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
3
1.3. Tujuan Penelitian
3
1.4. Manfaat Penelitian
4
1.5. Pembatasan Penelitian
4 BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Minyak Goreng
6
2.1.1. Sifat fisik minyak
7
2.1.2. Sifat kimia minyak
8
2.1.3. Minyak goreng berulang kali
9
2.1.4. Bahaya minyak goreng berulang bagi kesehatan
10
2.2.Antioksidan
11
2.2.2. Mekanisme kerja antioksidan
13
2.2.3. Tersier butyl hidrokuinon
14
2.3.Metode analisis antioksidan
14
2.4.Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
15
2.4.1. Pemisahan dalam KCKT
16
2.4.2. Parameter penting pada KCKT
18
2.4.2.1. Waktu retensi (t R )
18
2.4.2.2. Faktor Kapasitas (k’)
19 2.4.2.3.
20 Selektivitas (α)
2.4.2.4. Efisiensi Kolom (N)
21
2.4.2.5. Resolusi (Rs)
22
2.4.2.6. Faktor ikutan (T f ) dan faktor asimetri (A s )
22
2.4.3. Instrumen KCKT
24
2.4.3.1. Wadah fase gerak
25 vi
2.4.3.2. Pompa
25
2.4.3.3. Injector
25
2.4.3.4. Kolom
26
2.4.3.5. Detektor
26
2.4.3.6. Perekam atau rekorder
27
2.5. Validasi Metode
27
2.5.1. Linearitas
27
2.5.2. Akurasi (kecermatan)
28
2.5.3. Presisi (keseksamaan)
28
2.5.4. Batas deteksi dan batas kuantitasi (LOD dan LOQ)
28
2.5.5Selektifitas (spesifisitas)
29
2.5.6. Rentangan (kisaran)
29
2.5.7. Kekuatan (ketahanan)
30
2.5.8. Kekasaran (Ketangguhan)
30 BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat
31
3.2. Bahan
31
3.3. Prosedur Penelitian
31
3.3.1. Preparasi sampel
31
3.3.2. Penyiapan larutan standar TBHQ
32
3.3.3. Optimasi sistem KCKT
32
3.3.4. Validasi metode KCKT
32
3.3.4.1. Ujilinieritas
32
3.3.4.2. Uji akurasi
33
3.3.4.3. Ujipresisi
33
3.3.4.4. Penentuan limit deteksi
34
3.3.4.5. Penetapan kadar TBHQ
34
3.4. Bagan Penelitian
36
3.4.1. Preparasi sampelminyak goreng
36
3.4.2. Optimasi sistem KCKT
37
3.4.3. Penetapan kadar TBHQ dalam minyak goreng
38 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Optimasi sistem KCKT
39
4.2. Validasi metode KCKT
43
4.2.1. Ujilinieritas
43
4.2.2. Ujiakurasi
44
4.2.3. Uji presisi
45
4.2.4. Penentuan limit deteksi (LOD)
47
4.3. Penetapan kadar TBHQ 48 vii
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
51
5.2. Saran
51 DAFTAR PUSTAKA
52 LAMPIRAN
58
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman Tabel 2.1 Standar mutu minyak goreng7 Tabel 3.1 Perbandingan komposisi campuran fasa gerak
32 Tabe l 4.1 Data waktu retensi dan luas area tersier butil hidrokuinon (TBHQ)konsentrasi 50 ppm
menggunakan komposisi fasa gerak (60:20:20);
(60:25:15); (60:30:10) dengan laju alir 0,5; 1,0; 1,5
39 mL/menit
Tabel 4.2 Hasil analisis persen perolehan kembali antioksidanTBHQ dalam minyak44 Tabel 4.3 Hasil analisis kadar antioks idan TBHQ pada uji intra- day
45 Tabel 4.4 Hasil analisis kadar antioks idan TBHQ pada uji intra- day (hari ke-1)
46 Tabel 4.5 Hasil analisis kadar antioksidan TBHQ pada uji intra- day (hari ke-2)
46 Tabel 4.6 Hasil analisis kadar antioksidan TBHQ pada uji intra- day (hari ke-3)
47 Tabel 4.7 Hasil analisis limit deteksi (LOD) metode KCKT
48 Tabel 4.8 Hasil analisis kadar TBHQ dalam minyak goreng
49
ix
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Strukt ur TBHQ14 Gambar 2.2 Ilustrasi proses pemisahan yang terjadi didalam kolom
17 kromatografi cair kinerja tinggi
Gambar 2.3 Kromatogram puncak tunggal yang diperoleh dari analisis KCKT18 Gambar 2.4 Kromatogram dua puncak yang diperoleh dari analisis KCKT
19 Gambar 2.5 Kromatogram hasil analisis kromatografi cair kinerja tinggi engan berbagai selektifitas dan efisiensi
21 Gambar 2.6 Bentuk p uncak k romatogram
23 Gambar 2.7 Pengukuran derajat asimetris puncak
24 Gambar 2.8 Instrumen dasar KCKT
25 Gambar 4.1 Kromatogram hasil penyuntikan larutan standar
TBHQ 50 ppm dengan laju alir 0,5 mL/menit
menggunakan komposisi fasa gerakmetanol :
asetonitril : asam asetat 1% (a) 60:20:20; (b) 60:25:15
dan (c) 60:30:1041 Gambar 4.2 Kromatogram hasil penyuntikan larutan standar
TBHQ 50 ppm dengan laju alir 1,0 mL/menit
menggunakan komposisi fasa gerakmetanol :
asetonitril : asam asetat 1% (a) 60:20:20; (b) 60:25:15
dan (c) 60:30:1041 Gambar 4.3 Kromatogram hasil penyuntikan larutan standar
TBHQ 50 ppm dengan laju alir 1,5 mL/menit
menggunakan komposisi fasa gerakmetanol :
asetonitril : asam asetat 1% (a) 60:20:20; (b) 60:25:15
42 dan (c) 60:30:10
Gambar 4.4 Kurva kalibrasi antioksidan TBHQ44 Gambar 4.5 Kadar antioksidan TBHQ dalam minyak goreng
49