PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERT

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI
KACANG HIJAU ( Phaseolus Radiatus )

Disusun oleh :
Steffany Audina Puspitasari
Nama Anggota:
1. Aditya Suryadi ( XIIA3 / 2 )
2. Ais Januardi ( XIIA3 / 3 )
3. Andreas Yordan (XIIA3 / 6 )
4. Estianti Femi ( XIIA3 / 11 )
5. Lusiana Bulan ( XIIA3 / 17 )
6. Steffany Audina ( XIIA3 / 25 )
SMA MARSUDIRINI BEKASI
Jalan Raya Narogong No.202
Kemang Pratama, Bekasi
Tahun Ajaran 2015/2016
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang

secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari

seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya
fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau
peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh
Pertumbuhan dan
berhubungan.

Ada

perkembangan

banyak

faktor

yang

merupakan proses yang saling
mempengaruhi

pertumbuhan


dan

pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam.
1.

Faktor Luar (Eksternal)

a.

Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis sebagai

komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan
air, tetapi juga unsur-unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorbsi oleh daun, sedangkan
air dan mineral diserap oleh akar.
b.

Air

Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air termasuk senyawa utama yang

sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis,
mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan
biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga
mengakibatkan tumbuhan mati.
c.

Suhu

Suhu yang baik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung baik disebut suhu optimum (10oC-38oC). Umumnya
tumbuhan tidak dapat tumbuh di bawah suhu 0oC dan di atas 40oC. Keberadaan suhu
ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah,
enzim akan rusak.
d.

Kelembapan
Kelembapan udara memengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan


penyerapan nutrien. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah,
akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrien.
e.

Cahaya
Cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis.

Jika suatu tanaman kekurangan cahaya, maka tumbuhan itu bisa tampak pucat dan
warna tanaman itu kekuning-kuningan.
2.

Faktor Dalam (Internal)

a.

Gen
Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di

dalam kromosom. Sifat kenetik ini memengaruhi ukuran dan bentuk tumbuh
tumbuhan.

b.

Hormon Tumbuhan (Fitohormon)
Fitohormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan, yang

dalam konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses fisiologis. Adapun syaratsyarat fitohormon yaitu senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri;

harus dapat ditranslokasikan; tempat sintesis dan kerja berbeda; dan aktif dalam
konsentrasi rendah.

Kacang hijau yang berada pada gelas yang mendapatkan cahaya matahari yang
cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat
dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar.
Sedangkan kacang hijau yang berada pada gelas lain diletakkan di tempat gelap tanpa
ada cahaya matahari. Jadi, proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun
kacang hijau pada gelas itu berwarna kuning pucat.

B. Tujuan Penelitian
Mengetahui proses pertumbuhan pada tanaman kacang ijo diberbagai macam
kondisi atau lingkungan. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang

hijau.

C. Hipotesis
Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tumbuhan biji kacang hijau
yang berada dilingkungan yang intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan
tinggi yang berbeda. Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada
tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya. Namun, memiliki perbedaan
morfologi, meliputi : keadaan akar, batang dan daun tumbuhan kacang hijau.

D. Metode Penelitian
a. Metode eksperimen atau eksperimental
merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri
terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitianpenelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat
dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu
dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi
paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan
mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas
inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian
eksperimental dari penelitian-penelitian lain. Ada tiga hal yang menjadi

karakteristik

penelitian

eksperimental:

1.Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas
untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel
lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh
perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
2.Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu
mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan
faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan
peneliti

dari

variabel.

3.Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk


mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah
dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang
dilakukannya.

b. Metode Penelitiaan Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara
obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan
indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol –
symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan
dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut,
teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat
menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan
utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu
realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi
tertentu.
E. Alat dan Bahan
-


5 buah tabung reaksi
Kapas
Label

F. Cara Kerja

- Kacang Hijau
- Kasa Nyamuk
- Sumbat karet

1. Beri huruf A,B,C,D, dan E ke tabung
2. Tabung A,B,C diisi 1/5 bagian tabung dengan air
3. Tabung D diisi dengan larutan campuran CaCO3 + NaOH -> Na2CO3 +
Ca(OH)2
4. Tabung E tidak diisi apa-apa
5. MAsukan kapas basah dan kasa ke tabung A,B,C,E dan letakan ditengahtengah tabung
6. Tabung D kapas dibiarkan kering
7. Masukan 4 biji kacang hijau kedalam setiap tabung
8. Tabung A,B,C, E diberi sumbat kapas

9. Tabung D diberi sumbat karet
10. Tempatkan tabung A,D,E ditempat terang ( Green House )
11. Tempatkan tabung B ditempat gelap ( kulkas)
12. Tempatkan tabung C di tempat hangat gelap ( lemari )
H. Hasil Pengamatan
Tabung
A

Kondisi
Berair
Hangat
Oksigen
Sinar
Biji Berkecambah

Ha
ri

B


C








X
X
X
X

D

E




X


X



X





X

Pertambahan panjang (cm)
A
1

2

B
3

4

1

2

C
3

4

I

1

2

D
3

4

E

1

2

3

4

1

2

3

4

Hari Minggu Libur

II

0,8

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

III

1,4

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

IV

Hari Rabu Libur

V

2,7

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

VI

3,2

0

0

0

0

0

0

0

0,3

0,3

0,3

0

0

0

0

0

0

0

0

0

VI

3,7

0

0

0

0

0

0

0

0,8

0,8

0,8

0

0

0

0

0

0

0

0

0

I.

PEMBAHASAN

a. Tabung A yang ditempatkan ditempat terang di Green House dengan diisi 1/5
air dan diberi kapas basah seharusnya dapat tumbuh dengan baik karena
semua faktornya terpenuhi. Tabung A mendapat O2 yang cukup karena melalui
kapas O2 dapat keluar masuk. Dan di tabung A sudah diberi air untuk sebagai
dasar fotosintesis. Namun, zat auksin terganggu karena tersinari matahari
sehingga pertumbuhan perkecambahan terhambat. Dan letak kapas terlalu
dekat dengan penyangga sehingga awal pertumbuhannya merunduk kebawah.
Dan yang terakhir karena jarak air dengan penyangga terlalu jauh sehingga
kurang maksimal dalam penyerapan. Di tabung A di hari kedua kacang hijau
baru tumbuh tunas sebesar 0,8 cm. Di hari ke ketiga tunas mulai berakar dan
sekitar 1,4 cm. Dan setiap harinya kacang hijau terus bertumbuh. Karena saat
berakhirnya masa dormasi atau masa peristirahatan kacang hijau mulai
berkecambah karena adanya proses imbibisi atau proses masuknya air ke
dalam biji. Lalu di hari ketujuh kacang hijau sudah mengeluarkan daun
sehingga bisa disebut bahwa ia telah melewati masa diferensiasi karena

kacang

hijau sudah melakukan

proses perubahan bentuk sesuai dengan

fungsinya.
b. Tabung B ditempatkan di kulkas, sehingga lingkungannya gelap. Karena di
letakkan di kulkas kacang hijau tidak mendapatkan O2 untuk melakukan
respirasi. Di kulkas juga tidak ada sinar matahari sehingga tidak berlangsung
fotosintesis. Dan dikulkas mempunyai temperature yang dingin sehingga
berpengaruh

juga dalam fotosintesis. Sehingga ditabung B tidak ada

perkecambahan sama sekali.
c. Ditabung C ada perkecambahan, namun perkcembahannya telat karena
genetic dari bijinya jelek, sehingga karena genetiknya atau bijinya jelek akan
berpengaruh dalam perkecambahan. Namun saat di hari kelima, saat
melakukan penelitian tabung C kelompok saya tidak sengaja membasahi
kapas yang menjadi penyangga pada saat ingin mengeluarkan bijinya untuk
diteliti. Karena terlalu miring, sehingga air yang didalam tabung mengenai
kapas. Keesokan harinya tiga kulit kacang hijau mulai terkelupas sebagai
awal dari perkecambahan. Dan di hari ketujuh ketiga biji itu mulai tumbuh
menjadi tunas dan sudah mulai mengeluarkan akarnya.
d. Ditabung D tidak terjadi perkecambahan karena tabung tidak diisi air untuk
melakukan respirasi dan foto sintesis melainkan diisi dengan larutan
CaCO3 + NaOH -> Na2CO3 + Ca(OH)2. Karena tabung D diberi sumat karet
bukan kapas sehingga tidak ada O2 yang masuk kedalam tabung tersebut
untuk berfotosintesis. Dan juga karena ditempatkan di Green House yang

disinari terik matahari sehingga temperaturnya tinggi. Sehingga ditabung D
tidak ada perkecambahan.
e. Ditabung E juga tidak ada perkecambahan. Sebenarnya memang tidak ada
perkecambahan ditabung E karena airnya yang kurang dan tabung E
ditempatkan ditempat yang panas sehingga temperature yang terlalu panas
akan menghambat auksin. Dan radikula yang bisa menyerap air , namun
karena gennya jelek sehingga tidak cukup untuk tujuh hari . di tabung E tidak
terjadi perkecambahan karena di hari ketiga satu biji kacang hijau mulai
mengering. Di hari keempat dua biji mulai mengering. Dihari kelima 3 biji
mulai mengering.

Dan dihari keenam ketiga biji itu bertambah kering,

sehingga di hari ke tujuh ketiga biji itu mulai gosong. Namun ada satu biji
yang tidak berkecambah maupun mongering. Itu karena bijinya lebih bagus
dari ketiga biji yang gosong itu, namun karena penyerapan airnya kurang
sehingga ia tetap bertahan untuk tidak mongering namun tidak jga
berkecambah.

J. Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya pada pengamatan ini adalah bahwa pertumbuhan
perkecambahan

dipengaruhi oleh banyak factor. Saat kebutuhan air cukup atau

terpenuhi pertumbuhan tidak terganggu, tetapi tidak jika terlalu banyak air atau
kekurangan air, biji tidak dapat berkecambah maksimal. Lalu yang kedua
perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya matahari, karena setiap pertumbuhan
memerlukan fotosintesis. Tumbuhan ditempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat
namun dengan kondisi yang pucat, kurus dan daunnya tidak berkembang ( etiolasi ).
Lingkungan juga memperngaruhi pertumbuhan dan perkecambahan karena jika
ditempatkan disuhu yang dingin biji tidak akan memasuki proses imbibisi namun
terus dalam masa dormasi. Dan jika ditempat yang panas akan menghambat kerja
auksin. Dan yang terakhir oksigen, oksigen juga diperlukan dalam perkecambahan
atau pertumbuhan jika tidak ada oksigen maka tidak akan berlangsung pertumbuhan,
karena syarat dari pertumbuhan adalah adanya oksigen yang memenuhi.

Guru Pembimbing

Ir. Ephraem Kawida

Praktikan

Steffany Audina Puspitasari

DAFTAR PUSTAKA
http://zonainfosemua.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-metodepenelitian-kualitatif.html
http://trietigha.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-metodepenelitian-eksperimen.html
https://search?
q=PENGARUH+FAKTOR+LINGKUNGAN+TERHADAP+PERKECAMBAHA
N&ie=utf-8&oe=utf-8

LAMPIRAN
Hari II

Hari III

Hari V

Hari VI

Hari terakhir