BUKU AJAR KERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGK

Dewasa ini, bersamaan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
yang semakin global, kondisi lingkungan hidup juga semakin berubah.
Lingkungan hidup sebagai tempat melaksanakan segala aktifitas kehidupan,
kini menunjukan perkembangan menuju ke arah yang memprihatinkan.
Semakin maraknya kebutuhan manusia yang harus mutlak dipenuhi tanpa
memandang dampak terhadap kondisi lingkungan hidup hayati itulah salah
satu penyebab semakin kritisnya kondisi lingkungan hidup tersebut.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi
bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim
global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin
yang gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari
negara-negara maju (core industry) untuk pembangunan ekonominya
seringkali berakibat pada terjadinya distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi
karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi bukannya dinikmati oleh
negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekspor atau pembuat
teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang
pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan
akan suplai berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara maju
Alasan umum yang digunakan oleh negara-negara berkembang dalam

mengadopsi teknologi (iptek) dan industri, searah dengan pemikiran yang
menyebutkan bahwa untuk masuk dalam era globalisasi dalam ekonomi dan

era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini
didukung oleh itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak
dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya.
Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam
memenuhi permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar
proses industri dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh
manusia, seringkali harus mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup.
Hal ini dapat kita lihat dari pesatnya perkembangan berbagai industri yang
dibangun dalam rangka peningkatan pendapatan (devisa) negara dan
pemenuhan

berbagai

produk

yang


dibutuhkan

oleh

manusia.

Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa
dan militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam
dan lingkungan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang
dibutuhkan

oleh

manusia

dalam

kehidupannya

sehari-hari.


Pengertian dan persepsi yang berbeda mengenai masalah lingkungan hidup
sering menimbulkan ketidakharmonisan dalam pengelolaan lingkungan
hidup. Akibatnya seringkali terjadi kekurang tepatan dalam menerapkan
berbagai perangkat peraturan, yang justru menguntungkan perusak
lingkungan

dan

merugikan

masyarakat

dan

pemerintah

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita
harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu
terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu

sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami
menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar
kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan
bagaimana cara penanggulangannya.

Manusia

menginginkan

lingkungan yang baik untuk aktivitas
hidupnya. Misalnya tanaman yang
asri dan rindang sehingga udara
segar dan bersih, hutan yang cukup
menyediakan sumber air bersih,
sungai

dan

danau


yang

tidak

tercemar, serta tempat tinggal yang
nyaman. Akan tetapi, sering kali
untuk memenuhi kebutuhan itu,
manusia melakukan tindakan yang
justru merusak lingkungan sendiri.
Lingkungan

merupakan

gabungan dari berbagai komponen
fisik

maupun

hayati


yang

berpengaruh terhadap kehidupan
organisme yang ada di dalamnya.
Misalnya radiasi matahari, suhu,
curah hujan, kelembaban, topografi,
parasit, predator dan kompetitor
(Indriyanto, 2010).

Kerusakan dan pencemaran lingkungan merupakan dua hal yang
sangat merugikan manusia dan sangat meganggu keseimbangan lingkungan.
Akan tetapi meskipun begitu sebagian besar manusia memiliki andil yang
sangat besar terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Hampir tiap hari kita mendengar dan melihat diberita tentang jatuhnya
korban akibat banjir bandang, tanah longsor dan kebakaran hutan.
Kerusakan lingkungan terjadi pada
komponen biotik dan abiotik pada ekosistem
akibat aktivitas manusia yang berlebihan,
sedangkan


Pencemaran lingkungan adalah

lingkungan

yang

sebagian

karena

tidak

menguntungkan,

tindakan

manusia,

disebabkan perubahan pola penggunaan
energi dan materi, tingkat radiasi bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah

organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi lingkungan manusia, atau
tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-benda,
perilaku dalam apresiasi dan rekresi di alam bebas.

Suatu
dianggap

kumpulan
hutan

menciptakan

pepohonan

jika

iklim

mampu


dan

kondisi

lingkungan yang khas setempat, yang
berbeda dari pada daerah di luarnya.
Jika kita berada di hutan hujan tropis,
rasanya

seperti

masuk

ke

dalam

ruang sauna yang hangat dan lembab,
yang


berbeda

dari

pada

daerah

peladangan sekitarnya. Pemandangan
pun

berlainan.

Ini

berarti

segala

tumbuhan lain dan hewan (hingga yang

sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur

tidak hidup lain termasuk bagianbagian

penyusun

yang

tidak

terpisahkan dari hutan.
Hutan sebagai suatu ekosistem
tidak hanya menyimpan sumberdaya
alam berupa kayu, tetapi masih banyak

Gambar 1.1. Hutan Cagar
Alam
(Sumber:

potensi non kayu yang dapat diambil
manfaatnya oleh masyarakat melalui
budidaya tanaman pertanian pada
lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem
hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air,
penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran
penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.
Sebagai fungsi penyedia air
bagi kehidupan hutan merupakan
salah satu kawasan yang sangat
penting, hal ini dikarenakan hutan
adalah

tempat

bertumbuhnya

berjuta tanaman. Berdasar hal ini juga hutan dikenal dengan istilah cagar
alam seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.
1. Manfaat Hutan
Hutan memiliki manfaat sangat banyak bagi kehidupan, baik mahluk
hidup yang di hutan sendiri maupun bagi manusia. Adapun manfaat hutan
bagi manusia dan lingkungan dijabarkan sebagai berikut:
a. Hutan merupaka sumber keanekaragaman hayati

Di

Gambar 1. 2. Bentuk Keanekaragaman
Hayati (sumber; rfadventures)

dalam hutan dapat ditemukan berbagai
jenis flora dan fauna dari berbagai
macam species seperti pada Gambar 1.2.
Hutan

merupakan

sumber

keanekaragamn genetik dan species yang
sangat

penting.

lanyaknya

bank,

cadangan

gen-gen

Sehingga
yang
untuk

hutan

menyimpan
digunakan

dikemudian hari.
b. Manfaat hutan secara ekologis, yaitu pengaturan aliran air, mencegah
dan mengurangi bahaya erosi, memelihara sumber-sumber genetis
(Steinlin, 1988 dalam Agustina, 2010)
c. Hutan memberikan manfaat tidak langsung bagi kehidupan dengan
menyediakan oksigen (O2) yang berguna bagi pernapasan mahluk hidup.
Proses penyerapan CO2 dan menghasilkan O2 terjadi pada proses
fotosintesis.

d. Hutan sebagai sumber kekayaan alam baik nabati maupun hewani yang
mendukung kesejahteraan manusia.
e. Hutan merupakan pengatur suhu lingkungan. Sinar matahri yang
langsung memancar kepermukaan bumi sebagian diserap oleh
tumbuhan, sehingga lingkungan tidak langsung dan cepat menjadi
panas.
f.

Hutan mempengaruhi kesuburan tanah
Pepohonan di hutan tropis mempengaruhi keadaan (struktur)
tanah. Sisa-sisa tumbuhan dan daun-daun (serasah) yang jatuh dilantai
hutan akan menjadi humus, seperti yang terlihat pada Gambar 1.4.
Humus merupakan lapisan tanah yang sangat subur sehingga saat baik
untuk pertumbuhan tumbuhan. Tajuk hutan dan serasah dapat pula
mencegah cucuran air hujan yang jatuh secara langsung ke permukaan
tanah

sehingga

dapat

mencegah erosi. Selain itu,
pohon dihutan juga mampu
mengurangi kecepatan angin
sehingga

dapat

mengurangi

penguapan air dari tumbuhan
yang

dilindungi

Akibatnya,

olehnya.

tumbuhan

yang

Gambar 1.4. Daun pohon yang gugur
(Serasah)

terlindungi itu akan memiliki persediaan air yang lebih banyak sehingga
tumbuhan lebih baik.
2. Penyebab Kerusakan Hutan
Awalnya daratan dan lautan memiliki tatanan ekosistem yang
seimbang, akan tetapi pada akhir-akhir ini sering sekali kita dengar atau

tonton bahkan kita rasakan sendiri bagaimana dampak banjir, tanah longsor
dll. Baru-baru ini kita mendengar terjadinya tanah longsor di Wasior yang
memakan korban nyawa manusia. Tentu dalam benak kita bertanya apa
penyebab hal ini terjadi? untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita
pelajari uraian yang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan.
a. Kerusakan hutan akibat aktivitas alam
Kerusakan hutan akibat dari aktivitas alam ini merupakan bentuk
siklus alam seperti adanya letusan gunung merapi, (perhatikan Gambar
1.5) tsunami dll. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan
dan akan berdampak pada kelangsungan hidup mahluk hidup.

Gambar 1.5. Letusan Merapi di Jogja
(Sumber: bernadio.blogspot.com. 2010)
b. Kerusakan akibat aktivitas manusia
Manusia yang tercipta sebagai mahluk tuhan yang paling
sempurna akan tetapi memiliki perilaku jauh dari kesempurnaan, sunggu
ini sangat ironis hutan yang sebagai cagar alam dan paru-paru dunia,
malah di jadikan sebagai lahan bisnis dan ajang pencari keuntungan
tampa memikirkan dampak buruk dari kegiatan tersebut. Nah mari kita

simak penjelas berikut mengenai aktivitas-aktivitas manusia yang
bagaimanakah yang dapat merusak hutan ?
1) Penebangan pohon
Seiring dengan kemajuan teknologi sebagian manusia makin
mudah dalam mengeploitasi hutan, yang sebelumnya dalam proses
penebangan pohon membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi
saat ini waktu yang lama dipercepat dengan penggunaan mesin-mesin
pemotong kayu (lihat Gambar 1.6).
Hal ini umunya dilakukan oleh pengusaha yang mengekspor
kayu-kayu untuk pembuatan kertas, furniture, atau pembangunan
rumah-rumah di kota. Mereka hanya mengambil kayu dan tidak
menanam kembali. Keserakahan mereka dapat menghancurkan hutan.

Gambar 1.6. Penebangan hutan secara liar
(Sumber: wartakota.co.id, 2010)
2) Membuat lahan pertanian
Zaman dahulu, orang membuka lahan pertanian di hutanhutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun
mereka melakukannya sejalan dengan harmoni alam. Mereka

menanam tumbuhan seperti jagung, kacang, lalu tidak menanam
apapun dalam jangka waktu lama setelah masa panen untuk
membiarkan tanah kembali subur. Namun karena kemiskinan,
manusia yang tidak memiliki keahlian bertani pun mulai membuka
lahan (Gambar 1.7). Mereka terus menerus menanam sehingga
tanah menjadi rusak. Kemudian mereka pindah ke daerah yang lain
dan hal ini jadi penyebab kerusakan hutan.

Gambar 1.7. Pembukaan lahan pertanian
(Sumber: www. jurnalberita.com)

3) Membuat jalan raya yang menembus hutan
Kemajuan teknologi, manusia memutuskan utnuk membuat
jalan raya sebagai alternative dengan cara memotong hutan. Jika
hutan sekitarnya tidak dijaga, tentu akan membuat kerusakan pada
akhirnya.
4) Menebang pohon untuk bahan bakar

Bagi masyarakat miskin atau pinggir hutan, kayu adalah
sumber bahan bakar utama yang mereka gunakan dalam kehidupan
sehari-hari seperti memasak dan beberapa kegitan lain, ini juga
berdampak besar bagi kerusakan hutan, karena penebangan pohon
tampa ditanam kembali secara terus-menerus terjadi. Maka lamakelamaan hutanpun akan habis.
5) Perkebunan
Sebenarnya

membuat

perkebunan

di

hutan,

seperti

perkebunan kelapa sawit, atau perkebunan karet, tidak selalu
merusak hutan. Namun pemakaian pestisida dapat merusak tanah,
lalu perkebunan juga membutuhkan banyak air sehingga harus
mengambil sebanyak-banyaknya air untuk keperluan tersebut.
3. Kerugian Akibat Penebangan Hutan
Penebangan hutan secara liar (ilegal logging) dan tampa
perhitungan menyebabkan perubahan keseimbangan lingkungan dengan
berbagai dampak yang sangat buruk. Penggundulan hutan untuk
kepentingan pemukiman, lahan pertanian, dan alasan ekonomi akan
menyebabkan :
a. Menurunnya kesuburan tanah
Menurunya kesuburan tanah ini merupakan salah satu dampak yang
ditimbulkan dari adanya kerusakan hutan, dimana tanah tidak lagi
memiliki humus dan kandungan yang dapat menyuburkan tanah. Ini
berdampak pada tidak lagi tanah hutan memiliki fungsi maksimal
utamanya dalam re-generasi pohon-pohon ataupun tanaman hutan.
b. Menurunnya ketersedian air

Menurunnya kesedian tanah ini tentunya memiliki dampak yang cukup
besar terhadap kelangsungan hidup hewan ataupun manusia. dan hal
tersebut juga akan mengakibatkan kekeringan yang berpanjang.
c. Banjir
Banjir merupakan salah satu dampak yang diakibatkan oleh rusaknya
hutan. Kemampuan hutan sebagai pengaturan tanah air tidak lagi
berfungsi, hal ini diakibatkan oleh adanya penebagangan hutan secara
berlebihan sehingga hutan mejadi gundul. Saat hutan sudah dalam
keadaan gundul maka banjir takakan lagi terelakkan yang pada akhirnya
manusialah yang paling rugi. Seperti yang terlihat pada Gambar 1.8
.
Andai aku punya
sayap ?

Gambar 1.8. Banjir bandang (Sumber : kalimpongonlinenews
.blogspot.com, 2010)
d. Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu
peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau
tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah, seperti yang terlihat pada Gambar 1.9. Secara

Gambar 1.9. Tanah Lonsor

umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor
pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang

menyebabkan

bergeraknya

material tersebut. Meskipun penyebab
utama kejadian ini adalah gravitasi yang
mempengaruhi

suatu

lereng

yang

curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh
seperti adanya hutan yang gundul pada lereng gunung.

e. Erosi
Erosi adalah

peristiwa

pengikisan tanah oleh angin,
air atau es. Erosi dapat terjadi
karena

sebab alami

disebabkan

oleh

atau

aktivitas

manusia.

Penyebab

alami

erosi

antara

lain

adalah karakteristik

hujan,

kemiringan lereng, tanaman
penutup

dan

kemampuan

tanah untuk menyerap dan
melepas air ke dalam lapisan
tanah dangkal. Erosi yang
disebabkan

oleh

manusia
Sumber: Irwanto, 2010.

aktivitas
umumnya

disebabkan

oleh

penggundulan
kegiatan

adanya
hutan,

pertambangan,

perkebunan

dan

perladangan. Dampak dari
erosi

adalah menipisnya

lapisan

permukaan

bagian

atas,

yang

tanah
akan

menyebabkan menurunnnya
kemampuan lahan (degradasi

lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunya kemampuan tanah
untuk meresapkan air (infiltrasi).
f.

Menurunnya ketersedian sumber daya alam hayati.
Hilangnya hutan berarti pula makin besarnya erosi dan makin
tingginya kandungan lumpur dalam air sungai. Kandungan lumpur yang

REFLEKSI

Hendaknya kita menjaga, melindungi serta peduli terhadap hutan sebagai bentuk rasa syu

tinggi menyebabkan air sungai menjadi keruh. Lumpur akan mengendap
di hilir dan muara sungai, sehingga aliran air akan tertahan. Dengan
terhambatnya air sungai, kemungkinan terjadi banjir makin besar. Erosi
tanah mempengaruhi kesuburan tanah. Erosi tanah yang mengalir deras
akan membawa tanah kepermukaan yang banyak mengandung humus.
Akibatnya, tanah sudah tidak mengandung humus lagi sehingga tanah
menjadi tidak subur lagi.
Air dan tanah yang terbawa oleh aliran air hujan akan bercampur menjadi
lumpur. Lumpur ini akan menutup pori tanah dipermukaan. Akibatnya, daya
serap tanah terhadap hujan akan berkurang. Pengundulan hutan juga
menyebabkan habitat dari berbagai jenis hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme yang merupakan sumber daya alam hayati menjadi rusak.
4. Upaya Mencegah dan Mengatasi Kerusakan Hutan
Menjaga kelestarian hutan, perlu dilakukan beberapa upaya, antara
lain sebagai berikut;
a. Melakukan reboisasi, reboisasi adalah penanaman kembali pada hutan
gundul. Reboisasi ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh
para

pemerhati

lingkungan

hidup

untuk

menanggulagi

ketidakseimbangan lingkungan lingkungan atau ekosistem hutan. Proses
reboisasi dapat terlihat pada

Gambar 1. 10

Gambar 1.10. Melakukan reboisasi di pinggir pantai dan hutan
(Sumber: Jemberpost. 2011)
b. Melakukan tebang pilih, tebang pilih
merupakan penebangan pohon di dalam hutan
dengan cara memilih pohon-pohon tertentu
yang sudah berumur dan telah berdiameter
cukup besar yang boleh ditembang.
c. Menyiapkan bibit tanaman hutan yang siap tanam, untuk mengganti
pohon-pohon yang ditebang. Penyiapan bibit tanaman dapat terlihat
pada Gambar 1. 11.

Gambar 1.11. Penyiapan Bibit
(Sumber: Kurniadi www.kabarindonesia.com.
2008)

d. Mengawasi dan memberi sanksi yang berat pada orang yang
melakukan penebangan hutan secara liar, yang akan mengancam
kelestarian lingkungan hutan.
Ampun.... gue jera gue takkan lagi nebang
kayu dihutan....gue tak sanggup lagi hidup
dibalik jeruji besi ini

DISKUSI
Usaha apa lagi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kerusakan
lingkungan selain usaha-usaha di atas.
KEGITAN
1. Mengapa hutan dapat mencegah tanah longsor
2. Bagaimana mengatasi tanah longsor?
3. Bagaimana proses longsor akibat hutan gudul ?
Lakukan penyelidikan menggunakan LKM 01.
PERTANYAAN
1. Sebutkan dampak negatif dari penebangan hutan secara liar?
2. Mengapa adanya hutan dapat menjamin kesinambungan tata air
dalam siklus air?

A. Pencemaran udara
Dapatkah anda membayangkan jika kita kehilangan udara? Tidak
akan ada angin, awan, hujan, dan api. Anda tidak akan dapat melihat
indahnya matahari. Begitupun tidak akan ada tanaman atau hewan. Radiasi
matahari akan menjadi sangat berbahaya. Tampa udara suhu akan
mengalami fluktuasi, antara 110oC pada siang hari dan 180 oC pada malam
hari. Jadi tanpa udara maka kitapun tidak akan ada. Udaralah yang
mengatur lingkungan kita dan sifat-sifat dunia seperti yang kita miliki
sekarang ini.
Udara tidak tampak, sehingga sering kita anggap tidak ada. Disekitar
bumi kita ada 5,8 miliar ton udara. Makin
jauh dari bumi, kerapatan udara makin
kecil. Setelah 10 km di atas bumi kita tidak
dapat hidup lagi. Di atas 12 km lilin tidak
dapat menyala lagi. Karena itu mahluk
hidup bergantung pada selapis udara
setebal 900 km. Jika bumi dikecilkan
sampai garis tengahnya 5 cm, maka
lapisan udara tempat kita dapat hidup tadi
akan lebih tipis dari sehelai kertas. Ilmuan menduga bahwa 95% mahluk
hidup dibumi didukung oleh lapisan udara setebal 3 km dari permukaan
bumi.
Komposisi udar bersih adalah sebagai berikut; Nitrogen (N2) berkisar
78,09 %, oksigen berkisar 21,94%, Argon (Ar) berkisar 0,93%, dan
karbodioksida (CO2) berkisar 0,032%. Gas-gas lain di udara antara lain

nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang oksida, amonia dan lain-lain
(Wardana, 2004: 27).
Jika
Suatu zat dapat
dikatakan polutan jika;
1. Jumlah melebihi batas
normal
2. Berada pada tempat
yang tidak tempat
3. Berada pada waktu yang
tidak tepat

kondisi

komposisi

ini

tercampur dengan zat-zat lain, maka
akan

terjadi

pencemaran

udara.

Pencemaran udara adalah adanya
bahan-bahan atau zat-zat asing di
dalam

udara

yang

menyebabkan

perubahan susunan (komposisi) udara
dari keadaan normalnya.

Kehadiran

bahan atau zat asing di dalam udara
dalam jumlah tertentu serta berada
berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu
kehidupan manusia maupun binatang.

Tanpa udara bersih tak akan diperoleh kehidupan
sehat. Setiap hari rata-rata manusia menarik
napas 26.000 kali berkisar antara 18 sampai 22 per
menitnya.
Pentingnya udara sering diabaikan terutama
sampai kini kita masih memperolehnya tampa
harus mengeluarkan biaya. Padahal di Tokyo saat
ini mulai dijual udara bersih (oksigen) dalam
tabung.
Suatu
kejutan
pertama
yang
menyadarkan manusia akan bahaya udara kotor
terjadi di Inggris pada tahun 1952 yang dikenal
dengan “ The Great London Smog”
yang
menyebabkan sekitar 4000 jiwa melayang dan
sejumlah besar penduduk menderita penyakit

Apabila mahluk hidup bernapas, kandungan oksigen terus
berkurang, sementara kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika

tumbuhan menjalani sistem fotosintesis, oksigen kembali dibebaskan.
Secara garis besar ada dua faktor penyebab pencemaran udara yaitu:
1. Faktor internal (secara alamiah)
a) Debu yang terdapat di udara akibat tiupan angin yang kadangkadang mengandung juga bakteri, virus, dan jamur penyebab
penyakit.
b) Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapa berikut gas-gas
vulkanik, seperti pada Gambar 1. 12.

Gambar 1. 12. Abu Vulkanik Gunung Beromo
(Sumber; www.republika.co.id, 2010)
c)

Bau yang tidak enak/busuk akibat pembusukan sampah organik.
Seperti pada Gambar 1. 13

Sampai kapan terus
begini ?

Gambar 1. 13. Tumpukan Sampah Organik
(Sumber: Usman wisata.kompasiana.com)

2. Faktor eksternal (akibat ulah manusia)
a) Hasil pembakaran bahan fosil (minyak bumi dan batu bara) yang
dikeluarkan oleh semua kendaraan bermotor, misalnya gas CO, CO 2,
NO2, dan SO2.
b) Bahan-bahan buangan dari kegiatan berbagai pabrik industri yang
menggunakan zat-zat kimia organik dan anorganik, seperti terlihat
pada Gambar 1. 14.

Gambar 1. 14. dari Pabrik
(Sumber: theanimalsenvironment.com)
B. Komponen Pencemaran Udara
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon
kimia CO,

monoksida,

adalah gas yang

rumus
tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa.

Terdiri

dari

satu

atom karbon yang secara kovalen
berikatan dengan

satu

atom oksigen. Dalam ikatan ini,

terdapat dua ikatan

Gambar 1.15. Kendaraan Sumber CO

Inikah yang akan
terjadi dimasa

depan ?
tidaaaaak

kovalen dan satu ikatan
kovalen koordinasi antara
atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida
dihasilkan
dari pembakaran tidak
sempurna

dari

senyawa karbon,
terjadi

pada mesin

pembakaran
Karbon

dalam.
monoksida

terbentuk

apabila

terdapat
oksigen

sering

kekurangan
dalam

pembakaran.

proses
Karbon

dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru,
menghasilkan karbon dioksida. Walaupun bersifat racun, CO memainkan
peran yang penting dalam teknologi modern.
Gas

CO

sebagian

besar

berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil dengan udara berupa gas
buangan

dari

mesin

tarsportasi

seperti pada Gambar 1.15, mesin
industri,
pembakaran

pembakaran
sampah,

gas,

kebakaran

hutan dan lain-lain.
2. Nitrogen Oksida (NOx)
Nitrogen oksida sering disebut dengan NO x, karena oksida
nitrogen mempunyai dua macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu
gas NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau,
sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas
NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.
Seluruh

jumlah

NOx

yang

dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang
terbanyak adalah dalam bentuk NO
yang diproduksi oleh aktivitas bakteri.
Akan tetapi poluasi NO dari sumber

Nitrogen Oksida (NOx)
adalah kelompok gas yang
terdapat di atmosfir yang
terdiri dari gas Nitrit oksida
NO dan Nitrogen dioksida
NO2.

alami ini tidak merupakan masalah
karena tersebar secara merata sehingga jumlahnya menjadi kecil. Yang
menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan

manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat
tertentu.
Gas NO terutama berasal dari gas buangan mesin pembangkit
listrik dan mesin yang menggunakan bahan bakar gas alam, mesin
mobil, kebakaran hutan, dan lain-lain.
3. Sulfur Oksida (SOx)
Polusi oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua
komponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO 2)
dan sulfur trioksida (SO 3), dan keduanya disebut sebagai SO x.
4. Partikel
Partikel merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat
perhatian, terutama didaerah perkotaan. Partikel atau butiran adalah
bahan-bahan polutan di udara dalam bentuk padat atau cair. Partikel
padat atau cair yang terdispersi dalam media gas, disebut aerosol.
Macam-macam aerosol antara lain sebagai berikut.
1) Fog (kabut), adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang
berada di udara.
2) Smoke (asap), adalah aerosol yang berupa campuran antara butiran
padat dan cairan yang terhambur melayang di udara.
3) Dust (debu), adalah

aerosol yang berupa butiran padat yang

terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin.
4) Plume, adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri
pabrik.
5) Smog, adalah bentuk campuran antara smoke dan fog (Wardhana,
2004: 57).

Sumber polutan partikel dapat berasal dari peristiwa alami atau
hasil kegiatan manusia. pencemaran partikel yang berasal dari alam
antara lain debu tanah dan pasir yang terbawa angin. Selain itu partikel
juga bisa berasal dari abu dan bahan vulkanik yang terlempar keudara
akibat letusan gunung berapi, seperti yang terlihat pada Gambar 1. 16.
Sumber pencemaran partikel hasil kegiatn manusia adalah dari
pembakaran batu bara, proses industri, kebakaran hutan, gas buang alat
trasportasi, dan pembakaran sampah rumah tangga.

Gambar 1. 16 . Abu vulkanik (Sumber: Kompas. 12
Pebruari 2011
5. CFC (Chloro Flouro Carbon)
CFC

sering

digunakan

untuk

AC,

aerosol

(misalnya

penyemprot rambut, obat nyamuk semprot), dan lemari es. CFC
menyebabkan kerusakan ozon. Ozon adalah lapisan udara di atmosfir
bumi yang berfungsi melindungi
mahluk hidup dari sinar ultra
violet yang berasal dari sinar
matahari.

CFC adalah senyawa organik
yang mengandung karbon,
klorida, dan fluorin, yang
diproduksi
sebagai turunan
volatile metana dan etana

6. Timbal (Pb)
Meningkatkan kerja mesin kendaraan, bensin dicampur
dengan senyawa timbal. Setelah reaksi, timbal dikeluarkan bersama
gas buangan kendaraan ke atmosfer. Senyawa timbal di udara dapat
mengendap pada tumbuhan, misalnya sayur-sayuran. Selain dari gas
buangan kendaraan, polusi timbal

dapat berasal dari makanan

kaleng dan pipa timbal. Keracunan timbal yang ringan menyebabkan
sakit kepala, mudah lelah, dan depresi. Jika mencapai tingkat yang
membahayakan timbal dapat merusak otak.
C. Akibat Pencemaran Udara
Pada awalnya kondisi komposisi atmosfir dalam kondisi seimbang.
Akan tetapi sejak 50 tahun yang lalu, komposisi atmosfir dinyatakan
berubah akibat adanya aktivitas manusia, antara lain pembakaran minyak
bumi, kebakaran hutan, serta aktivitas industri dan pertanian. Adapun
akibat dari pencemarn udara antara lain.
a. Hujan asam
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan
pengotor bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini

berdifusi

ke atmosfer dan

bereaksi

dengan

air

untuk

membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga
jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan
meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi
hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.

Gambar 1. 17. Sumber Terjadinya Hujan Asam

(Sumber : Sarah Dowdey science.howstuffworks .com; 2011)
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan
dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut.
Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia
seperti industri seperti (dapat dilihat pada Gambar 1.17), pembangkit
tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian
(terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat
terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah
menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Hujan asam dapat menyebabkan kerugian, antara lain sebgai
berikut;
1) Melarutkan kalsium, natrium, dan nutrien lain yang berada dalam
tanah. Jika nutrien ini terbilas, kesuburan tanah menjadi kurang.
Akibatnya pohon akan mati
2) Menghancurkan jaringan tumbuhan dan menggangu pertumbuhan
tumbuhan
3) Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air
terganggu

4) Dapat merusak bangunan, terutama yang mengandung kapur dan
besi.
b. Kerusakan lapisan ozon
Ozon adalah gas beracun
sehingga bila berada dekat permukaan
tanah akan berbahaya bila terhisap dan
dapat

merusak paru-paru.

Sebaliknya,

lapisan

ozon

di

atmosfer melindungi kehidupan di
Bumi karena ozon melindunginya
dari

radiasi

sinar

ultraviolet

yang

dapat

menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para
ilmuan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan
kimia Cloro Fluoro Carbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media
pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman
terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung
klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin
dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon.
Menipisnya
diperkirakan

lapisan

menjadi

ozon

penyebab

dalam

atmosfer

meningkatnya

bagian

atas

penyakit kanker

kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu,
mempengaruhi plankton yang

akan

berakibat pada rantai makanan di laut,
dan

meningkatnya

(lihat pemanasan

karbondioksida
global)

akibat

berkurangnya tanaman dan plankton.

Lapisan
ozon adalah
lapisan
di atmosfer pada
ketinggian 19 - 48
km (12 - 30 mil) di
atas permukaan

Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran
pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita
masalah kardiopulmoner.
c. Efek rumah kaca dan pemanasan global
Efek rumah kaca membuat suhu di dalam rumah kaca lebih
hangat dari pada di luar. Hal ini karena rumah kaca memerangkap
energi radiasi matahari dan mencegahnya keluar. Melalui cara yang
sama, gas-gas di atmosfir membuat bumi tetap hangat. Ini disebut efek
rumah kaca. Secara alami, efek rumah kaca sangat penting dan
diperlukan

mahluk hidup. Jika tidak ada efek rumah kaca, suhu

permukaan bumi menjadi sekitar -18oC. Akan tetapi, jika berlebihan
pun, efek rumah kaca bisa membahayakan. Gas apa sajahkan di
atmosfer yang berperan sebagai “gas rumah kaca?
Gas yang paling efektif menahan pantulan panas dari bumi
adalah karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida terutama dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar fosil, misalnya batubara dan minyak bumi.
Pada saat pembakaran, CO2 dilepaskan ke atmosfer. Karbon dioksida
secara alami digunkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Akan tetapi,
jika jumlah CO2 terlalu banyak, tumbuhan tidak sanggup menyerap
semua CO2 tersebut.

Gambar 1. 18. Terjadinya pemanasan
global

Jika

gas

CO2

terlalu

banyak,

panas

yang dipantulkan
permukaan bumi
akan

terhalang

CO2

yang

berlebihan

itu

dan memantulkan
kembali ke bumi. Akibatnya, suhu permukaan bumi meningkat. Hal ini
disebut pemanasan global. Adapun proses terjadinya pemanasan global
dapat diligat pada Gambar 1. 18.
Dampak positif dan negatif pemanasan global yang paling besar
ialah berubahnya iklim yaitu:
1. Dampak Negatif
a. Perubahan curah hujan serta naiknya intensitas dan frekuensi
badai
b. Permukaan laut akan naik, hal ini disebabkan karena
memuainya air laut pada suhu yang lebih tinggi, melelehnya es
abadi di pengungungan tinggi atau dikutub.
2. Dampak Positif
a. Meluasnya daerah pertanian ke daerah yang lebih tinggi,
mislanya di Aprika Utara.
b. Dipicunya pertumbuhan tanaman oleh naiknya kadar CO2.
Tetapi walaupun pemanasan global mempunyai dampak
positif. Secara keseluruhan dampak pemanasan global akan memiliki

dampak negatif terhadap kesejahteraan manusia dan lingkungan
hidup lainnya (Soemarwoto, 2008).
D. Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Tubuh Manusia
Pencemaran udara dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan
manusia, umumnya pengaruh negatif antara lain sbb;
1. Mata, zat-zat dalam asap menyebabkan mata berair dan pedih. Jika
senyawa tersebut tedapat dalam jumlah banyak penglihatan menjadi
kabur
2. Hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Ozon (O3) menyebabkan iritasi pada
hidung dan menyebabkan tenggorokan terasa terbakar, ozon juga dapat
mengikis paru-paru.
3. Jantung, karbon monoksida yang dihirup akan berikatan dengan sel darah
merah.

Hal ini menyebabkan sel darah merah terhambat dalam

menyalurkan oksigen (O2) ke seluruh tubuh. Hal ini mengakibatkan sakit
pada dada akibat rendahnya kadar O2 pada darah.
4. Otak, akibat akar oksigen di dalam otak menurun pada saat karbon
monoksida terhirup, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah.
5. Daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah terserang batuk,
influenza/filek, dan demam (seperti pada Gambar 1.19)

Gambar 1. 19. Batuk, Influenza, dan Demam.
Sumber: www.e-dukasi.net. 2010.
E. Penanggulangan Pencemaran Udara
Pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara
dapat dilakukan berdasarkan sumber polutannya,
antara lain;
a) Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak,
dengan mencari sumber alternatif pengganti.
b) Pencegahan penebangan hutan
c) Memperluar daerah penghijauan dan reboisasi
d) Membersihkan gas sisa pembakaran bahan bakar minyak

pada

kendaraan bermotor.
e) Mengurangi penggunaan CFC
f) Mencegah terjadinya kebakaran hutan
g) Menggunakan bahan yang sedikit mengeluarkan asap
h) Mencegah pembakaran bahan-bahan beracun di udara terbuka.
DISKUSI
Solusi apa lagi yang anda bisa tawarkan untuk mengurangi rusaknya
lapisan ozon?
KEGIATAN
1. Apa penyebab terjadinya pencemaran udara?
2. Bagaimana pengaruh asap terhadap organisme hidup?
Lakukan penyelidikan menggunakn LKM. 02
PERTANYAAN.
1. Uraikan mekanisme terjadinya pemanasan global?

2. Sebut, dan jelaskan tiga polutan udara?

REPLEKSI

Setelah membaca materi ini maka
diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan pengaruh pencemaran
air terhadap lingkungan.
2. Mendiskripsikan cara-cara mengatasi
Pencemaran air
3. Mahasiswa
dapat
mengajukan
alternatif untuk mengatasi akibat
negatif adanya zat pencemaran pada
air.

Pencemaran

air

terjadi

apabila dalam air terdapat
berbagai macam zat atau
kondisi (misal panas) yang
dapat menurunkan standar
kualitas

air

ditentukan,
dapat

yang
sehingga

digunakan

telah
tidak
untuk

kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya
karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut
tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, sebagai contoh suatu sumber air
yang

mengandung

logam

berat

atau

Pencemaran air
adalah peristiwa
masuknya zat
atau komponen
lainnya kedalam
lingkungan

mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan
industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat
digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum, memasak,
mandi dan mencuci).
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurniannya (Fardiaz, 1992). Adanya benda-benda
asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan secara normal
disebut polusi. Karena kebutuhan mahluk hidup akan air sangat bervariasi
maka batasan polusi untuk berbagai jenis air juga berbeda. Sebagai contoh
air sungai dipegunungan yang belum terpolusi tidak dapat digunakan
langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan air
minum.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, yang dimaksud
dangan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Berdasarkan

definisi

pencemaran

air,

penyebab

terjadinya

pencemaran dapat berupa masukan makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain yang berupa gas, bahan-bahan terlarut dan partikel kedalam
air yang menyababkan kualitas air tercamar sehingga mengganggu fungsi
air. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar
(polutan). Pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat
rutin, misalnya buangan limbah cair. Bahan pencemar (polutan) adalah
bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari

alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga
mengganggu peruntukan ekosistem tersebut. Berdasarkan cara masuknya
ke dalam lingkungan, polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan
alamiah dan polutan antropogenik (Effendi, 2003).
Berdasarkan

perbedaan

sifat-sifatnya,

polutan

air

dapat

dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) kelompok yaitu : (1) padatan; (2)
bahan buangan yang membutuhkan oksigen (oxygen-demanding wastes);
(3) mikroorganisme; (4) komponen organik sintetik; (5) nutrient tanaman;
(6) minyak; (7) senyawa anorganik dan mineral; (8) bahan radioaktif dan (9)
panas. Pengelompokan tersebut bukan merupakan pengelompokan yang
baku, karena suatu jenis polutan dapat dimasukkan kedalam lebih dari satu
kelompok (Fardiaz, 1992)
A. Kualitas Air
Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat,
energi atau komponan lain didalam air. Kualitas air juga merupakan istilah
yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan
tertentu, misalnya air minum, perikanan, irigasi, industri, rekreasi dan
sebagainya. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian
tertentu terhadap air tersebut, pengujian yang biasa dilakukan adalan uji
kimia, fisik biologi atau uji kenampakan (bau dan warna). Kualitas air dapat
dinyatakan dengan beberapa parameter, parameter kimia (pH, oksigen
terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya) dan parameter biologi
(keberadaan plankton, bakteri dan sebagainya) (Yuliastuti, 2011).
B. Indikator pencemaran air
1) Perubahan suhu air

Air bekas pendingin mesin-mesin pabrik yang dibuang
ke sungai menyebabkan peningkatan suhu air yang
mengganggu kehidupan organisme. Makin tinggi
kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di
dalamnya.
2) Perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen/derajat
keasaman
Air normal yang memenuhi syarat Nilai pH air yang normal
berkisauntuk suatu kehidupan memiliki pH berkisar

6,5–7,5.

sedangkan pada air tercemar pH kurang dari 6 atau lebih dari 8,
tergantung dari zat pencemarnya (Wardana, 2004)
3) Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air
Perubahan warna, bau, dan rasa air, biasanya disebabkan oleh oleh
buangan air limbah industri. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa
air merupakan salah satu indikator terjadinya pencemaran.
4) Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut
Endapan dan bahan terlarut berasal dari bahan buangan industri
yang berbentuk padat. Bahan ini apabila tidak dapat terlarutkan
maka akan mengendap di bagian dasar air dan yang larut sebagian
akan menjadi koloid. Sebelum sampai di dasar air akan melayanglayang dan menghalangi masuknya sinar matahari, sehingga
menghambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini menyebabkan
terganggunya organisme aquatik.
5) Mikroorganisme
Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan
buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan, baik
sungai, danau, maupun laut. Kalau bahan buangan yang harus di
degradasi cukup banyak, berarti mikroorganisme

akan ikut

berkembang biak, termasuk mikroorganisme patogen penyebab

timbulnya penyakit. Pada umumnya industri pengolahan bahan
makanan

berpotensi

menyebabkan

berkembang

biaknya

mikroorganisme.
6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan
Aplikasi teknologi nuklir antara lain pada bidang kedokteran, farmasi,
biologi, pertanian, hidrologi, pertambangan, industri dan lain-lain.
Pada umumnya pencemaran air terjadi sebagai akibat dari tingkah
laku manusia yang membuang limbahnya di parit, kolam, danau,
laut,

atau

sungai.

Bahan-bahan tersebut
dapat
deterjen,

Gambar 1. 19. Pencemaran air

berupa
zat

kimia

sisa

industri,

pestisida,

sampah,

dan

sebagainya

(seperti yang terlihat pada Gambar 1.20).
C. Sumber-sumber Pencemaran Air
Sumber pencemaran air berdasarkan karakteristik limbah yang
dihasilkan dapat dibedakan menjadi sumber limbah domestik dan
sumber limbah non domestik. Sumber limbah domestik umumnya
berasal dari daerah pemukiman penduduk dan sumber limbah non
domestik berasal dari kegiatan seperti industri, pertanian dan
peternakan, perikanan, pertambangan atau kegiatan yang bukan berasal
dari wilayah pemukiman. Air limbah adalah sisa dari hasil usaha dan
atau kegiatan yang berwujud cair (PP No. 82 Tahun 2001)

Berdasarkan sumbernya (Mudarisin, 2004 dalam Yuliastuti,
2011), jenis limbah cair yang dapat mencemari air dapat dikelompokkan
menjadi beberapa golongan yaitu :
1.

Limbah cair domestik, yaitu limbah cair yang berasal dari
pemukiman, tempat-tempat komersial (perdagangan, perkantoran
dan institusi) dan tempat-tempat rekreasi. Air limbah domestik
(berasal dari pemukiman) terutama terdiri atas tinja, air kemih, dan
buangan limbah cair (kamar mandi, dapur, cucian yang kira-kira
mengandung 99,9% air dan 0,1% padatan). Zat padat yang ada
tersebut terbagi atas ± 70% zat organik (terutama protein,
karbohidrat dan lemak) serta sisanya 30% zat anorganik terutama
pasir, air limbah, garam-garam dan logam.

2.

Limbah cair industri merupakan limbah cair yang dikeluarkan oleh
industri sebagai akibat dari proses produksi. Limbah cair ini bisa
berasal dari air bekas pencucian, bahan pelarut ataupun air
pendingin dari industri-industri tersebut. Pada umumya limbah cair
industri lebih sulit dalam pengolahannya, hal ini disebabkan karena
zat-zat yang terkandung didalamnya yang berupa bahan atau zat
pelarut, mineral, logam berat, zat-zat organik, lemak, garam-garam,
zat warna, nitrogen, sulfida, amoniak dan lain-lain yang bersifat
toksik.

3.

Limbah pertanian yaitu limbah yang bersumber dari kegiatan
pertanian seperti penggunaan pestisida, herbisida, fungisida, dan
pupuk kimia yang berlebihan.

4.

Infiltration/inflow yaitu limbah cair yang berasal dari perembesan
air yang nasuk kedalam dan luapan dari sistem pembuangan air
kotor.
Beban pencemaran (polutan) adalah bahan-bahan yang bersifat

asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang
memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga mengganggu peruntukan
ekosistem tersebut (Effendi, 2003).
Selain limbah cair yang menyebabkan terjadinya pencemaran air,
ada beberapa kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran air
antara lain :
1. Limbah Rumah Tangga dan Domestik

Limbah

Rumah

Tangga

merupakan pencemaran air
terbesar

disamping limbah-

limbah industri, pertanian, dan
bahan

pencemar

lainnya.

Limbah rumah tangga akan
mencemari
sungai,

selokan, sumur,
dan

lingkungan

sekitarnya.
Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik

Gambar 1. 20. Pembuangan limbah rumah
tanggamaupun
di aliran sungai
dan lain-lain)
cairan (air cucian, minyak goreng bekas dan lain-

lain). Diantara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah
organik dan ada pula yang tidak dapat teruari oleh alam.
Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun
tinggi, misalnya sisa obat, batrai bekas, air aki. tinja, air cucian, limbah

kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit yang akan
mengikuti aliran air. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi
tingkat pencemarannya.
Aktivitas manusia yang membuang sampah atau limbah ke aliran
air sungai (perhatikan Gambar 1.21), menjadi masalah yang cukup
besar utamanya di kota-kota besar. Hal tersebut tidak hanya kan
berdampak pada terganggunya ekosistem air akan tetapi juga bisa
berakibat patal pada manusia sendiri.
2. Limbah lalu lintas
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah,
tumpahan kapal tengker, tumpahan minyak akibat kecelakan mobilmobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat,
pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya
berbahaya bagi kehidupan.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan
insektisida

atau

pupuk

organik.

Insektisida

dapat

mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang
memakannya

akan

keracunan.

Untuk

mencegahnya, upayakan agar memilih

Gambar 1.21. Penggunaan pestisida

insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan

Kapan aku akan hidup

tenang?

sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang
Sisa obat ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air
dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,
ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang

demikian akan mengancam kelestarian
bendungan. bendungan akan cepat
dangkal dan biota air akan mati
karenanya.
Selain itu penggunaan pupuk
atau pestisida (seperti pada Gambar
1.21) yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur
tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami

jenis

tanaman

tertentu

karena hara tanah

semakin

berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman
tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
Sedangkan

penggunaan

pestisida

yang

terus

menerus

akan

mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
4. Limbah industri/pertambangan
pembuangan limbah industri atau pabrik ke dalam air
(perhatikan Gambar 1.21) dapat mengandung berbagai jenis bahan
organik maupun anorganik (garam anorganik, asam anorganik, senyawa
organik, dan logam berat seperti air raksa (merkuri, kadium . dan lainlain.
Zat-zat ini jika masuk ke perairan akan menumbulkan
pencemaran yang dapat membahayakan mahluk hidup penggunaan air
tersebut

termasuk

manusia.

Kegiatan

pertambangan

selain

menghasilkan bahan-bahan kimia seperti tersebut di atas juga
menghasilkan endapan lumpur dalam jumlah besar. Jika turun hujan,
lumpur ini akan meningkatkan kekeruhan air.

Sampai kapan ini
terjadi ?
toloooooong

Gambar 1. 21. Pembuangan limbah pabrik ke
dalam air

5. Kegiatan penebangan hutan
Kegiatan

penebagan

hutan

secara

terus-menerus

akan

menyebabkan hutan gundul sehingga mengakibatkan erosi pada
musim hujan, maka akan terjadi pengikisan humus dan pengikisan
tanah (lihat Gambar 1.22). Pengikisan humus mengakibatkan lahan
menjadi kritis juga akan menyebabkan pencemaran air. Air hujan yang
jatuh akan langsung mengalir dipermukaan dengan membawa tanah
dalam alirannya. Akibatnya kualitas air permukaan manurun (menjadi
keruh) karena terlalu banyak partikel-partikel tanah di dalamnya.
Keman
rumah ku

Gambar 1. 22. Sisa penebangan pohon
(Sumber: utamidessy.wordpress.com)

D. Komponen pencemaran Air

Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator
pencemaran air. Menurut Sunu (2001) dalam Efendi (2003), adapun
komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut:
1. Limbah Zat Kimia
Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung
ke air lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan
bagi kehidupan organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai
bahan pencemar air dikelompokkan sebagi berikut:
a. Insektisida
b. Pembersih
c. Larutan penyamak kulit
d. Zat warna kimia
2. Limbah Padat
Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan
limbah hasil proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil
dari proses filter press. Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya
dan dapat juga dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3).
3.

Limbah Bahan Makanan
Limbah bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang
sering menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung dan dapat
didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila limbah bahan makanan
mengandung

protein,

maka

pada

saat

didegradasi

oleh

mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah
menguap dan menimbulkan bau busuk.

4.

Limsbah Organik
Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang
langsung

ke

air

lingkungan

akan

menambah

populasi

mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar
limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme
di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya
bakteri patogen.
5.

Limbah Anorganik
Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit
didegradasi oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya
berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti
Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel
(Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain.

E. Parameter Umum untuk mengetahui Pencemaran air
Parameter yang umum digunakan untuk mengetahui tingkat
pencemaran air adalah :
1.

Paramseter Kimia
a) pH atau derajat keasaman
Menurut Effendi (2003), sebagian besar biota aquatik sensit
terhadap perubahan pH dan menyukai pH antara 7 - 8,5. Nilai pH sangat
mempengaruhi proses biokimia perairan misalnya proses nitrifikasi akan
berakhir pada pH yang rendah. Air normal yang memenuhi syarat untuk
suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5 – 7,5. Air akan bersifat

asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH dibawah pH
normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang
mempunyai pH diatas pH normal bersifat basa.
Pengaruh nilai pH pada komunitas biologi perairan dapat dilihat
pada table di bawah ini :
Tabel 2.1 : Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan
NILAI pH
PENGARUH UMUM
6,0 – 6,5

1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit
menurun
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak

5,5 – 6,0

mengalami perubahan.
1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan
bentos semakin tampak.
2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas
masih belum mengalami perubahan yang berarti.
3.

5,0 – 5,5

Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona

litoral
1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis
plankton, perifilton dan
2. bentos semakin besar
3. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa
zooplankton dan bentos
4. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4,5 – 5,0

5. 4. Proses nitrifikasi terhambat
1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis
plankton, perifilton
2. dan bentos semakin besar

NILAI pH

PENGARUH UMUM
3. Penurunan

kelimpahan

total

dan

biomassa

zooplankton dan bentos
4. Algae hijau berfilamen semakin banyak
5. Proses nitrifikasi terhambat
Sumber : Modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003