PENGARUH KENAIKAN GAJI TERHADAP PRODUKTI

PENGARUH KENAIKAN GAJI
TERHADAP PRODUKTIVITAS
KARYAWAN PABRIK GULA GONDANG
BARU TAHUN 1998-2000

Disusun Oleh :
1. Indra Wahyuni
2. Linggar Sri Pamungkas
3. Novia Candra Wahyuni

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PURWOHARJO
Jalan Slamet Cokro Telp. (0333) 396475 Purwoharjo
BANYUWANGI

MOTTO
1
Laporan Kunjungan Belajar 2014










Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Pengetahuan tidak mengenal batas.
Untuk mengetahui yang terbaik, semua yang kau inginkan harus kau miliki.
Obat yang paling mujarab adalah persahabatan dan kasih sayang.
Kamu tidak akan pernah tahu sebelum kamu mencoba.
Kegagalan adalah awal dari kesuksesan yang tertunda.
Pengetahuan adalah warisan yang mulia budi pekerti ibarat pakaian baru, dan

pikiran ibarat cermin yang jernih.
 Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengakui sejarah bangsanya.

PERSEMBAHAN


2
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Laporan ini sengaja kami persembahan kepada :
1. Bapak Nurhadi Sutjipto, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Purwoharjo.
2. Bapak Djuber, S.Pd dan Ibu Norma Hidayah, S.Pd selaku pembimbing
dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.
3. Drs. Miseran selaku wali kelas XII IPA 1.
4. Bapak/Ibu Guru, serta staf karyawan dan karyawati SMA Negeri 1
Purwoharjo.
5. Ayah dan Ibunda tercinta, yang telah merawat, membesarkan dan
membimbing kami dengan penuh kasih sayang. Serta dorongan moral dan
material yang diberikan, demi terselesaikannya penelitian yang kami
laksanakan.
6. Teman-temanku semua yang turut membantu dan senantiasa memberikan
masukan demi terselesaikannya karya ilmiah ini.
7. Adik-adik kelas yang kami sayangi.
8. Almamater tercinta.
9. Keluarga besar SMA Negeri 1 Purwoharjo.


PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Kenaikan Gaji Terhadap Produktivitas Karyawan Selama
Berdirinya Pabrik Gula Gondang Baru Tahun 1998-2000.
Disusun Oleh :
3
Laporan Kunjungan Belajar 2014

1. Indra Wahyuni
NIS (7306)
2. Linggar Sri Pamungkas NIS (7328)
3. Novia Candra Wahyuni NIS (7371)
Disahkan pada :
Hari
: ……………...
Tanggal : ……………...
Tempat : ……………...
Guru Pembimbing I

Guru Pembimbing II


Djuber, S.Pd
NIP 19590911 198302 1 003

Norma Hidayah, S.Pd
NIP 19720404200701 2 016

Mengetahui
Wali Kelas

Kepala SMAN 1 Purwoharjo

Drs. Miseran

Nurhadi Sutjipto, S.Pd

NIP 19590617 199803 1 002

NIP 19580810 198403 1 016


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan laporan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Kenaikan Gaji
Terhadap Produktivitas Karyawan Pabrik Gula Gondang Baru Tahun 19982000.”
Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

4
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dari awal hingga akhir, antara lain :
1. Bapak Nurhadi Sutjipto, S.Pd selaku Kepala SMAN 1 Purwoharjo.
2. Bapak Djuber, S.Pd dan Ibu Norma Hidayah, S.Pd selaku guru pembimbing
dalam penulisan karya ilmiah ini.
3. Drs. Miseran, S.Pd selaku wali kelas XII IPA 1.
4. Bapak/Ibu Guru, serta staf karyawan dan karyawati SMA Negeri 1

Purwoharjo.
5. Teman-teman kelas XI, khususnya XI IPA 1 yang telah membantu sehingga
karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWT, senantiasa meridhoi segala usaha kita dan
memberikan balasan atas semua bantuan kebaikan yang diberikan, Amin ya
robbal’alamin.

Purwoharjo,..…………………2014
Penulis

ABSTRAK

Prestasi kerja yang tinggi menunjukkan kepuasan paling nyata. Kepuasan
tersebut dirasakan oleh seseorang yang mempunyai motif keberhasilan yang
tinggi. Apabila dikaitkan dengan organisasi, prestasi kerja sangat penting
diperhatikan, karena apabila prestasi kerja yang dicapai karyawan kurang
mendapat perhatian, akan dapat berakibat pada hal-hal yang tidak diinginkan,
seperti hasil kerja yang tidak maksimal. Untuk itu, pimpinan perusahaan harus
benar-benar memberikan perhatian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja karyawan, seperti gaji (upah).

Ketenagakerjaan di dalam perusahaan merupakan masalah yang komplek.
Permasalahan semakin meningkat dengan dinormatifkannya gaji (upah).
Produktivitas suatu perusahaan menggambarkan kinerja internal perusahaan dan
5
Laporan Kunjungan Belajar 2014

mencerminkan berhasil tidaknya sistem kerja di dalam menghasilkan output,
berupa barang atau jasa yang sebesar-besarnya dengan input berupa material atau
sumber daya perusahaan dengan sehemat-hematnya. Rendahnya gaji dan
tunjangan menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas karyawan. Kenaikan
produktivitas karyawan akan memberikan manfaat yang besar bagi karyawan,
dunia usaha, maupun pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah sangat berpengaruh terhadap
produktivitas. Sebab, tanpa adanya gaji (upah) yang sesuai (pemberian gaji
sedikit) dari pemilik industri, tenaga kerja kurang termotivasi untuk bekerja lebih
giat. Sehingga, mengakibatkan turunnya produktivitas karyawan. Dalam
memberikan gaji (upah), suatu perusahaan menggunakan Upah Minimum sebagai
patokan. Upah Minimum tersebut, ditetapkan berdasarkan perbedaan tingkat upah
(gaji). Upah Minimum bergantung pada jumlah penduduk, tingkat inflasi, dan
infrastruktur daerah. Upah Minimum diperbarui setiap satu tahun sekali. SDM

(Sumber Daya manusia) merupakan faktor yang sangat penting untuk
berlangsungnya proses produksi Pabrik Gula Gondang Baru. Pabrik gula ini,
dapat dengan mudah memperoleh tenaga kerja dikarenakan penduduk Klaten yang
cukup padat. Pada bulan Desember 1957, Pabrik ini diserahkan kepada PPN
Semarang yang dipimpin oleh bapak Imam Supeno. Saat itulah, Pabrik yang
dulunya bernama Pabrik Gula Gondang Winangun berganti nama menjadi PT.
Pabrik Gula Gondang Baru. Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 164
tanggal 1 juli 1964, Pabrik Gula Gondang Baru dimasukkan pada PPN
(Perusahaan Pekebunan Negara) V, Solo, Jawa Tengah. Dengan semakin
meningkatnya produktivitas kerja karyawan, diharapkan dapat berdampak pada
peningkatan kesejahteraan karyawan.
Kata Kunci : Kenaikan Gaji dan Produktivitas Karyawan

DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………....... i
Halaman Motto………………………………………………………………..... ii
Halaman Persembahan………………………………………………………...... iii
Halaman Pengesahan………………………………………………………….... iv
Kata Pengantar…………………………………………………………………... v
Abstrak………………………………………………………………………….. vi

Daftar Isi………………………………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………................ 3
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….............. 3
6
Laporan Kunjungan Belajar 2014

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori………………………………………………………….. 4
2.2 Hipotesis………………………………………………………………… 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alur Penelitian………………………………………………… 9
3.2 Jenis Penelitian………………………………………………………….. 10
3.3 Lokasi Penelitian………………………………………………………... 10
3.4 Waktu Penelitian………………………………………………………... 10
3.5 Metode Pengumpulan Data…………………………………………….. 10
3.6 Analisis Data……………………………………………………………. 11
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Kenaikan Gaji Terhadap Produktivitas Karyawan…………... 14
4.2 Pengaruh UMK Jawa Tengah
Terhadap Indikator Produktivitas Karyawan………………………….. 23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 26
5.2 Saran………………………………………………………………….... 27
Daftar Pustaka
Lampiran
30

29

7
Laporan Kunjungan Belajar 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003

Tentang Ketenagakerjaan dalam Bab I Pasal 1 angka 30 dijelaskan, Upah (Gaji)
adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya, atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Produktivitas adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih
banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia, dengan menggunakan sumber
daya yang serba terbatas (Tarwaka dkk, 2004, p.137). Selain itu, produktivitas
karyawan adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Peningkatan produktivitas hanya dapat dilakukan oleh manusia (Siagan, 2002).
Oleh karena itu, karyawan merupakan faktor penting dalam mengukur
produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain: Pertama, karena
besarnya biaya yang dikorbankan untuk karyawan sebagai biaya yang terbesar
untuk pengadaan produk atau jasa. Kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain
seperti modal (Kussriyanto, 1993).
Dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan, kenaikan gaji perlu
diperhatikan dengan sungguh-sungguh, karena kenaikan gaji merupakan faktor
yang sangat menentukan dalam memacu semangat kerja. Faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas karyawan itu antara lain, pendidikan, lingkungan dan
8
Laporan Kunjungan Belajar 2014

iklim kerja, ketrampilan, hubungan industrial, sikap dan etika kerja, teknologi,
motivasi, gizi dan kesehatan, sarana produksi, tingkat penghasilan, manajemen,
kenaikan gaji serta kesempatan berprestasi (Ravianto, 1986). Secara langsung,
produktivitas mempengaruhi naiknya gaji karyawan, pemberian bonus maupun
pemberian tunjangan keluarga. Sedangkan secara tidak langsung, bisa dengan
memberikan kesempatan promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi.
Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak
terlepas dari adanya masalah produktivitas kerja karyawan, begitupula yang
dialami oleh Pabrik Gula Gondang Baru. Selain kenaikan gaji, ternyata Kenaikan
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) ada hubungannya dengan produktivitas
karyawan. Dibanding tahun 2008, UMK 2009 Jawa Tengah mengalami kenaikan
rata-rata sebesar 12% dan UMK Kabupaten Klaten sebesar Rp 685.000,00 pada
tahun 2009. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih lanjut faktor-faktor utama yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan. Menurut
(Sedarmayanti, 2001), indikator produktivitas meliputi: sikap mental, pendidikan,
keterampilan, manajemen, hubungan industrial Pancasila, tingkat penghasilan,
gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi,
teknologi serta kesempatan berkarir. Sedangkan, Aspek semangat kerja meliputi
tingkat absensi karyawan, produktivitas kerja, labour turn over, tingkat
kerusakan, kegelisahan dalam bekerja dan tuntutan.
Pabrik Gula Gondang Baru yang bergerak dibidang produksi gula, banyak
menggunakan faktor tenaga manusia sebagai pelaksana proses produksi. Dengan
banyaknya faktor tenaga manusia, maka produktivitas kerja harus mendapatkan
perhatian khusus dari perusahaan, terutama pemerintah Kabupaten Klaten.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami mengadakan sebuah penelitian yang
berjudul “Pengaruh Kenaikan Gaji Terhadap Produktivitas Karyawan
Pabrik Gula Gondang Baru Tahun 1998-2000.”

1.1 Rumusan Masalah

9
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimanakah pengaruh gaji (upah) terhadap produktivitas karyawan
Pabrik Gula Gondang Baru tahun 1998-2000?
2. Bagaimanakah pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) Jawa
Tengah terhadap indikator produktivitas karyawan Pabrik Gula Gondang
Baru?

1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui

besarnya

pengaruh

kenaikan

gaji

(upah)

terhadap

produktivitas karyawan Pabrik Gula Gondang Baru tahun 1998-2000.
2. Mengetahui pengaruh penetapan UMK Jawa Tengah terhadap prosentase
kenaikan gaji yang mempengaruhi indikator produktivitas karyawan
Pabrik Gula Gondang Baru.

1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari adanya penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana
penambah pengetahuan (wawasan) dan memenuhi tugas akhir semester
genap.
2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
informasi dan wawasan serta dapat dijadikan bahan kajian dan
pertimbangan dalam melakukan penelitian pada permasalahan kenaikan
gaji yang mempengaruhi produktivitas karyawan.
3. Bagi pemerintah, khususnya pemerintah kabupaten Klaten, hasil penelitian
ini diharapkan bisa menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan UMK

10
Laporan Kunjungan Belajar 2014

terhadap prosentase kenaikan gaji yang berpengaruh terhadap indikator
produktivitas karyawan.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1

Pengertian Gaji (Upah)
Tenaga kerja merupakan setiap orang yang bekerja menjual tenaganya

(fisik dan pikiran) kepada suatu entitas atau perusahaan guna memperoleh
balas jasa yang sesuai atas tugas atau pekerjaan yang telah dilakukan dan
harus sesuai dengan peraturan dan perjanjian. Bentuk balas jasa tersebut
disebut gaji. Gaji (Upah) dapat diukur melalui :
a. Besarnya upah pokok.
b. Besarnya upah insentif/tunjangan.
c. Pemberian kenaikan upah yang dirasa adil.
Pengertian gaji menurut Hariandja (2002) adalah salah satu unsur
yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji
merupakan alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga
dengan gaji yang diberikan, pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih
giat. Sedangkan, Hasibuan (2002) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas
jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap seta mempunyai
jaminan yang pasti”.
Undang-Undang Ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 dengan tegas mengatur tentang Pengupahan, dengan

11
Laporan Kunjungan Belajar 2014

melindungi upah tenaga kerja yang merupakan upah minimum berdasarkan
wilayah Provinsi atau kabupaten/kota, yang diarahkan kepada pencapaian
kebutuhan hidup layak. Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2008:386) adalah sebagai
berikut:
a. Organisasi
b. Sistem Operasi
c. Prosedur Pencatatan
d. Praktik yang sehat
Dapat diambil kesimpulan, bahwa gaji dibayarkan kepada karyawan
setiap bulannya secara rutin oleh si pemberi kerja atas jasa yang telah
diberikan.

2.1.2

Produktivitas Karyawan
Produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang

dihasilkan dengan jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu.
Sedangkan secara umum adalah bahwa produktivitas merupakan rasio
antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang dilakukan. Menurut
(Sedarmayanti, 2001:79), indikator produktivitas meliputi: sikap mental,
pendidikan, ketrampilan, manajemen, hubungan industrial Pancasila, tingkat
penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja,
sarana produksi, teknologi dan kesempatan berkarir.
Produktivitas kerja dapat diukur melalui :
a.

Tingkat hasil kerja yang dapat dicapai karyawan dalam satu
bulan.

b.

Tingkat kesalahan yang terjadi.

c.

Tingkat penggunaan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan.

Usaha-usaha untuk mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu :
1. Upah yang baik.
2. Penyediaan lingkungan kerja yang baik.
12
Laporan Kunjungan Belajar 2014

3. Pemberian perlindungan dan keamanan dalam bekerja.
4. Melibatkan karyawan dalam kegiatan-kegiatan organisasi.
5. Penyediaan peralatan yang memadai.
Dua aspek menurut Stefanus dan Rachmat (2007) yang penting dalam
produktivitas kerja adalah:
1. Efisiensi; merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan
masukan yang direncanakan dengan masukan yang sebenarnya terlaksana.
Kalau

masukan

yang

sebenarnya

digunakan

itu

semakin

besar

penghematannya, maka tingkat efisiensi semakin tinggi.
2. Efektivitas; merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran
seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu.
Jika prosentase target yang dapat tercapai itu semakin besar, maka tingkat
efektivitas itu semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.
Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang adanya
keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan utuk menghasilkan
produk dari tenaga kerja (J. Ravianto). Sedangkan, menurut Muchdarsyah
Sinungan “Produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik
(barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya, misalnya produktivitas
ukuan efesien produktif suatu hasil perbandingan antara hasil keluaran dan
hasil masukan”.
Menurut Benardin & Russel (1998), Produktivitas karyawan adalah
hasil keluaran yang dihasilkan pada fungsi atau aktivitas kerja tertentu selama
periode waktu tertentu. Hal itu berarti produktivitas seorang karyawan identik
dengan hasil upaya dalam menjalankan tugasnya. Menurut Mankew (2003 :
59), Faktor penentu produktivitas adalah :
1. Modal fisik
Jika pekerja bekerja dengan peralatandan strukur (fasilitas dasar) yang
lebih banyak/modern/lengkap, maka output yang mereka produksi juga
akan lebih baik.
2. Modal manusia

13
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Jika pekerja lebih terdidik, maka mereka akan dapat berproduksi lebih
banyak.
3. Pengetahuan teknologi
Jika pekerja memilikiakses teknologi yang lebih canggih, produksi
mereka juga akan lebih besar.
Dari

beberapa

pendapat

tersebut

dapat

disimpulkan

bahwa,

produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil kluaran dan hasil
masukan. Keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai
dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Sedangkan, produktivitas kerja
yaitu jumlah produksi yang dihasilkan dalam waktu tertentu.

2.1.3

Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
Secara umum, Upah Minimum Regional (UMR) adalah suatu standar

minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk
memberikan gaji atau upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam
lingkungan

usaha

atau

kerjanya.

Sedangkan,

Upah

Minimum

Kabupaten/Kota (UMK) adalah upah (gaji) yang berlaku di Daerah
Kabupaten/Kota. Pemerintah mengatur penggajian (pengupahan ) melalui
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989
tentang upah minimum.
Beberapa HR (Human Resource) menafsirkan bahwa UMK adalah
standar gaji pokok yang harus menjadi acuan penentuan gaji pokok
karyawan yang harus dituangkan dalam suatu kesepakatan kerja secara
tertulis.
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) ditetapkan berdasarkan
perbedaan tingkat upah (gaji) di berbagai Kabupaten/Kota di setiap provinsi.
Upah Minimum kabupaten/Kota (UMK) tersebut bergantung pada jumlah

14
Laporan Kunjungan Belajar 2014

penduduk, tingkat inflasi, dan infrastruktur daerah. Upah Minimum
kabupaten/Kota (UMK) diperbarui setiap satu tahun sekali.
Apabila kita merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) No.13 tahun
2003 tentang Tenaga Kerja, komponen Upah Minimum hanya terdiri dari
gaji pokok dan tunjangan tetap. Tunjangan tidak tetap tidak termasuk dalam
komponen Upah Minimum. Besarnya gaji pokok sekurang-kurangnya harus
sebesar 75% dari jumlah Upah Minimum. Untuk menghitung Upah
Minimum digunakan rumus sebagai berikut :
UPAH MINIMUM = GAJI POKOK [75% dari Upah Minimum] +
TUNJANGAN TETAP [25% dari Upah Minimum]

2.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran yang ditentukan oleh peneliti, tetapi
masih harus dibuktikan atau dites atau diuji kebenarannya (Arikunto 2002 : 22).
Hipotesis yang dimaksud merupakan dugaan yang mungkin benar atau salah.
Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Kenaikan gaji dan motivasi (semangat kerja) karyawan memiliki
pengaruh terhadap produktivitas karyawan Pabrik Gula Gondang Baru
Klaten. Semakin tinggi kenaikan gaji, maka motivasi (semangat kerja)
karyawan semakin besar, sehingga produktivitasnya dapat meningkat
kearah yang lebih baik serta karyawan Pabrik Gula Gondang Baru
dapat memperoleh kesejahteraan.
2. Terdapat pengaruh UMK (Upah Minimum kabupaten/Kota) Jawa
Tengah terhadap indikator produkivitas karyawan Pabrik Gula
Gondang Baru.

15
Laporan Kunjungan Belajar 2014

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alur Penelitian
Identifikasi Masalah

Merumuskan Masalah

Memilih Pendekatan

Menentukan Variabel

Menentukan Sumber Data

Menentukan dan Menyusun
Instrumen
Mengumpulkan Data

Analisis Data

Simpulan

16
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Diagram Alur Penelitian dengan Modifikasi (Arikunto, 2002:06)

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuannya adalah
mengungkap fakta,

fenomena, variable dan keadaan yang terjadi pada saat

penelitian berjalan serta menyuguhkan apa adanya. Penelitian ini, berpedoman
pada sumber data langsung berupa situasi alami dan peneliti. Penelitian deskriptif
ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci,
mengidentifikasi masalah, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa
yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama serta belajar
dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu
yang akan datang.

Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala
sosial. Ciri-ciri metode deskriptif kualitatif itu sendiri adalah memusatkan diri
pada pemecahan masalah-masalah yang aktual, kemudian data yang dikumpulkan
mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena metode ini sering
disebut metode analitik). Karakteristik penelitian deskriptif kualitatif yaitu :
1.

Setting/lattar alamiah atau wajar dengan konteks utuh (holistic).

2.

Instrument penelitian berupa manusia (human instrument).

3.

Metode pengumpulan data observasi sebagai metode utama.

4.

Analisis data secara induktif.

5.

Proses lebih berperanan penting dari pada hasil.

6.

Penelitian dibatasi oleh fokus.

17
Laporan Kunjungan Belajar 2014

7.

Desain penelitian bersifat sementara.

8.

Laporan bernada studi kasus.

9.

Interpretasi ideografik.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Pabrik Gula Gondang Baru, Desa Gondang
Baru, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 18
Juni 2014 dan SMAN 1 Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur pada tanggal 9
april 2014 s/d 01 September 2014.

3.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini kami lakukan pada tanggal 18 Juni 2014.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan, pada metode
pengumpulan data, kami menempuh 4 cara, yaitu :

18
Laporan Kunjungan Belajar 2014

1.

Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap

obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan atau
observasi (Mohamad Ali, 1995 : 91). Teknik atau cara ini banyak digunakan baik
dalam penelitian sejarah, deskriptif ataupun eksperimental, karena dengan
pengamatan (observasi) memungkinkan gejala penelitian dapat diamati dari dekat.

2.

Browsing dan download dari internet
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari data-data yang berhubungan

dengan penelitian di internet. Cara ini menjadi alternatif untuk terselesaikannya
suatu karya ilmiah.

3.

Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporanlaporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1998 :
111). Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua
informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangankarangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan,
buku tahunan, ensiklopedia dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun
elektronik lain.

4.

Wawancara

19
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Wawancara adalah pertemuan dua orang untk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena
yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi (Sugiono, 2009
: 317). Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung.
Secara garis besar ada 2 macam pedoman wawancara, yaitu :
 Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya
memuat garis besar yang akan ditanyakan.
 Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun
secara terperinci sehingga menyerupai check-list.
Faktor –faktor yang mempengaruhi wawancara adalah pewawancara,
responden, topik penelitian, dan situasi wawancara.

3.6 Analisis Data

Dalam penelitian ini, proses analisis data yang digunakan adalah metode
analisis deskriptif kualitatif yang bersifat induktif. Bersifat induktif maksudnya
mendasar pada prosedur logika yang berawal dari proposisi khusus sebagai hasil
pengamatan dan berakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru) hipotesis
yang bersifat umum. Dengan adanya metode deskriptif kualitatif, maka teknik
analisis data dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu :
1. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data
kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

20
Laporan Kunjungan Belajar 2014

2. Penyajian data, yaitu penyusunan informasi yang kompleks ke dalam suatu
bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih selektif atau sederhana
serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data dan
pengambilan tindakan.
3. Kesimpulan, yaitu tahap akhir dalam proses analisa data.
Penelitian deskriptif kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan
strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian deskriptif
kualitatif ditujukan untukn memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
pandang partisipan. Dengan demikian, pengertian Analisis (statistik) deskriptif
kualitatif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkempul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2009 : 147). Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan
menganalisis data mengenai variable upah dan UMK (Upah Minimum
Kabupaten/Kota) Jawa Tengah terhadap produktivitas karyawan Pabrik Gula
Gondang Baru Klaten.

21
Laporan Kunjungan Belajar 2014

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Kenaikan Gaji Terhadap Produktivitas Karyawan

Untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi, perusahaan
perlu memperhatikan masalah gaji (upah) yang merupakan faktor pendorong
dalam mencapai produktivitas kerja, karena dengan produktivitas yang tinggi akan
dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Pemberian upah atau balas jasa
ini dimaksud untuk menjaga keberadaan karyawan di perusahaan, menjaga
semangat kerja karyawan, serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan sehingga
memberikan manfaat kepada masyarakat.

Kenaikan upah seorang karyawan merupakan rekapitulasi hasil akhir dari
penilaian konduite dan kemampuan/skill seorang karyawan. Sedangkan, masa
kerja menjadi pertimbangan lain juga, karena masa kerja menjadikan seseorang
berpengalaman dalam memecahkan suatu masalah yang rutin dilakukan. Agar
22
Laporan Kunjungan Belajar 2014

karyawan mau bekerja giat dan dengan semangat kerja yang tinggi, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, maka diperlukan sesuatu yang
dapat memotivasi para karyawan, salah satunya dengan memperhatikan upah yang
sesuai dengan keinginan karyawan. Apabila upah karyawan ini di abaikan oleh
parusahaan, maka akan menimbulkan berbagai masalah bagi perusahaan,
diantaranya membuat karyawan malas bekerja, melakukan pemogokanpemogokan, atau mungkin melakukan usaha-usaha untuk pindah ke perusahaan
lain yang lebih menjamin kesejahtaraan mereka. Tetapi sebaliknya, apabila
perusahaan mempunyai upah dan kesejahteraan karyawan yang di rencanakan
dengan baik, maka hal tersebut dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
Dengan adanya hal tersebut, maka produktivitas tenaga kerja sangat
diperlukan, karena produktivitas kerja dan keterampilan seseorang berkembang
melalui dan dalam pekerjaan. Rendahnya produktivitas dan keterampilan
seseorang sering diakibatkan oleh kesalahan menempatkan dalam pekerjaan yang
tiada usai dengan pendidikan dan keterampilan.

Masalah produktivitas hampir dialami oleh semua perusahaan besar,
maupun yang tergolong berkembang. Tak terkecuali Pabrik Gula Gondang Baru,
Klaten. Agar produktivitas yang dihasilkan meningkat, maka Pabrik Gula
Gondang Baru dapat melakukannya dengan member kenaikan gaji (upah)
sehingga dapat memotivasi karyawan. Dengan adanya peningkatan produktivitas
karyawan, tentu Pabrik Gula Gondang Baru akan mendapat keuntungan yang
besar, baik produksi maupun finansial.

4.1.1

Susunan dan Tugas Karyawan Pabrik Gula Gondang Baru

Klaten

23
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Setiap pabrik gula terdapat seorang pimpinan yang disebut Administratur.
Administratur Pabrik Gula Gondang Baru, bertanggung jawab sepenuhnya kepada
direksi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Hal ini dikarenakan, Pabrik Gula
Gondang baru dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut.
Administratur dibantu oleh 4 Kepala Bagian. Adapun uraian tugas fungsional
masing-masing dalam menjalankan pabrik adalah sebagai berikut:

A. Administratur
Tugas Administratur adalah:
a. Melaksanakan kegiatan operasional pabrik seefisien mungkin.
b. Mengelola bidang finansial berpedoman pada kebijaksanaan direksi.
c. Menetapkan sistem kontrol yang efektif pada semua bagian pabrik.
d. Menyusun laporan manajerial secara periodik sesuai ketentuan direksi.
B. Kepala Bagian Tanaman
Tugas Kepala Bagian Tanaman adalah:
a. Merumuskan kebijaksanaan dalam masalah areal, pembibitan, pengolahan
tanah, penanaman, penebangan, dan pengangkutan tanaman tebu.
b. Memberikan bimbingan teknis dalam penanaman tebu kepada petani tebu.
c. Menyelenggarakan administrasi, arsip, dan statistik di bidangnya.
d. Mengadakan penelitian guna memecahkan masalah di bidangnya, dalam
rangka penghematan biaya dan penyediaan bahan baku yang efektif dan
efisien.
Kepala Bagian Tanaman membawahi beberapa bagian, yaitu:
1. Kepala Sinder Tebu, yang bertugas membersihkan tanaman tebu untuk
digiling, maupun untuk pembibitan periode yang akan datang.
2. Sinder Kebun Percontohan, yang bertugas menyelidiki jenis tanaman tebu
yang baik, cocok digunakan, dan tahan terhadap hama.
3. Sinder Tebang Angkut, yang bertugas mempersiapkan penebangan dan
pengangkutan tebu yang akan digiling di pabrik.
C. Kepala Bagian Instalasi

24
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Tugas Kepala Bagian Instalasi adalah:
a. Melaksanakan rencana, prosedur, dan kebijaksanan di bidang instalasi
secara efektif dan efisien dalam kegiatan operasional perusahaan.
b. Memimpin para masinis, karyawan bagian instalasi untuk tercapainya
efektivitas biaya dan penyelenggaraan ketepatan pelaksanaan teknis di
bidang instalasi.
c. Memberikan pendapat dan pertimbangan dalam menyelesaikan persoalan
di bidang instalasi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pabrik.
Kepala Bagian Instalasi membawahi beberapa bagian, yaitu:
1. Masinis Stasiun Gilingan, yang bertugas mempersiapkan dan memperbaiki
alat-alat dan mesin-mesin gilingan, sehingga pada saat musim giling tidak
mengalami kerusakan.
2. Masinis Stasiun Ketelan, yang bertugas mempersiapkan dan memperbaiki
alat-alat dan mesin-mesin ketelan.
3. Masinis Stasiun Listrik, memperbaiki alat-alat penerangan dan aliran
listrik pada setiap bangunan milik pabrik sehingga dapat berfungsi dengan
semestinya.
4. Masinis Pabrik Tengah, yang bertugas mempersiapkan dan memperbaiki
alat-alat dan mesin-mesin yang terdapat di pabrik tengah, seperti mesin
pemanas dan mesin pemurnian.
5. Masinis Pabrik Belakang, yang bertugas mempersiapkan dan memperbaiki
alat-alat dan mesin-mesin yang terdapat di pabrik belakang, seperti mesin
pemutar gula dan mesin pengering gula.
6. Masinis Bangunan, yang bertugas memperbaiki dan memelihara sarana
bangunan yang dimiliki pabrik.
7. Kepala Besali, yang bertugas memperbaiki dan memelihara sarana
pengangkutan yang dimiliki pabrik.
8. Kepala Remise, yang bertugas mempersiapkan peralatan dan perlengkapan
yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan bila diperlukan.
D. Kepala Bagian pengolahan
Tugas Kepala Bagian Pengolahan adalah:

25
Laporan Kunjungan Belajar 2014

a. Memimpin para chemiker dan karyawan bagian pengolahan agar
terselenggara efektivitas dan efisien pelaksanaan operasional.
b. Melaksanakan kegiatan teknis operasional, administrasi, dan finansial di
bidang pengolahan guna menjamin kelancaran dan ketertiban proses
produksi, sehingga diperoleh hasil yang memenuhi standar baik dalam
kualitas maupun kuantitas.
c. Memberikan pendapat dan pertimbangan dalam menyelesaikan persoalan
di bidang pengolahan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pabrik.
Kepala Bagian Pengolahan membawahi beberapa bagian, yaitu:
1. Timbangan Tebu, yang bertugas mengawasi pengaturan dan penimbangan
berat tebu sebelum diproses, sehingga diperoleh data mengenai bahan
baku yang digunakan dalam produksi.
2. Chemiker, yang bertugas memberikan dan menetapkan kadar gula dalam
setiap kemasan tebu yang akan digiling.
3. Processing, yang bertugas menetapkan kecepatan giling dan mengawasi
proses produksi agar berjalan sebagaimana mestinya.
4. Gudang Gula, yang bertugas memelihara, menyimpan, dan mengeluarkan
gula yang dihasilkan pabrik.
E. Kepala Bagian Administrasi, Keuangan, dan Umum
Tugas Kepala Bagian Administrasi, Keuangan, dan Umum adalah:
a. Menyelenggarakan pembukuan dan membuat laporan secara periodik di
bidang keuangan untuk keperluan manajemen.
b. Melaksanakan pengawasan di bidang finansial dan inventaris.
c. Menyusun rencana kerja, rencana anggaran dan belanja, serta perencanaan
laba dalam rangka penyusunan rencana anggaran dan belanja pabrik.
Kepala Bagian Administrasi, Keuangan, dan Umum membawahi beberapa bagian,
yaitu:
1. Bagian Pembukuan, yang bertugas mencatat dan membukukan semua
transaksi yang terjadi, membuat laporan bulanan, serta membuat
manajemen keuangan.
2. Bagian Keuangan, yang bertugas menerima dan mengeluarkan uang yang
dibutuhkan oleh pabrik dalam menjalankan aktivitasnya.
26
Laporan Kunjungan Belajar 2014

3. Bagian

Sumber

menghentikan

Daya

Manusia,

karyawan

dengan

yang

bertugas

persetujuan

menerima

Administratur,

dan
serta

melaksanakan kegiatan surat-menyurat.
Namun secara umum, pembagian status di Pabrik Gondang Baru dibagi
menjadi 2, yaitu :
1. Pegawai Tetap, terdiri dari :
 Karyawan Pimpinan, dalam menjalankan tugas tidak terikat pada jam
kerja dan tidak berhak atas uang lembur.
 Karyawan Pelaksanaan, melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh
pimpinan dan berhak atas uang lembur.
2. Pegawai Tidak Tetap, terdiri dari :
 Karyawan Musiman, bekerja pada saat musim giling saja.
 Karyawan Harian Borong, bekerja pada saat giling saja sesuai kotrak
kerja.
Berikut ini merupakan waktu kerja sama di semua bagian Pabrik Gula
Gondang Baru :
A. Selama Masa Giling
1. Administrasi bagian AKU, tanaman :
Hari Senin s/d Kamis, Jam 06.45 s/d 14.00
Hari Jum’at, Jam 06.45s/d 11.30
Hari Sabtu, Jam 06.45s/d 13.00
2. Bagian Pengolahan dan Instalasi, terdiri dari tiga shift yang bekerja selama 24
jam :
Shift I (Pagi), Jam 06.00s/d 14.00
Shift II (Siang), Jam 14.00 s/d 22.00
Shift III (Malam), Jam 22.00 s/d 06.00
B. Diluar Masa Giling (Untuk semua bagian)
Hari Senin s/d Kamis, Jam 06.45 s/d 14.00
Hari Jum’at, Jam 06.45 s/d 11.30
Hari Sabtu, Jam 06.45 s/d 13.00

27
Laporan Kunjungan Belajar 2014

JUMLAH KARYAWAN PABRIK GULA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)
TAHUN 1998, 1999, 2000
KETERANGAN

TAHUN
1998

1999

2000

1. Karyawan Pimpinan

412

412

412

2. Karyawan Pelaksana

3.276

3.276

3.340

3. Karyawan Kampanye

2.941

2.941

2.576

Jumlah Karyawan dan Staf

6.629

6.629

6.328

1. Tenaga Kerja Harian Lepas

5.326

7.257

7.475

2. Tenaga Kerja Borongan

1.622

1.305

1.275

Karyawan dan Staf

Tenaga Kerja

28
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Jumlah Tenaga Kerja

6.984

8.562

8.750

Sumber Data: PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)

4.1.2

Keseluruhan Biaya Produksi PT. Perkebunan Nusantara IX

Telah disebutkan sebelumnya, bahwa Pabrik Gula Gondang Baru
merupakan salah satu pabrik gula yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara
IX (Persero). Oleh karena itu, total keseluruhan biaya produksi Pabrik Gula
Gondang Baru tercakup di dalam biaya produksi PT. Perkebunan Nusantara IX
bersama 7 pabrik gula yang lain, yaitu PG. Jati Barang, PG. Pangka, PG.
Sumberharjo, PG. Sragi, PG. Rendeng, PG. Mojo, dan PG. Tasikmadu.
Elemen-Elemen Biaya Produksi PT. Perkebunan Nusantara IX :
a. Biaya Bahan Baku, yaitu biaya bahan yang membentuk bagian
menyeluruh produk jadi, dapat diidentifikasi secara langsung, nilainya
relatif besar, dan umumnya sifat bahan baku melekat pada produk yang
dihasilkan.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung, yaitu biaya yang dibebankan untuk
penggunaan tenaga kerja manusia, yang secara langsung menangani proses
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
c. Biaya Overhead Pabrik, yaitu biaya-biaya produksi selain biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Termasuk dalam elemen biaya
overhead pabrik antara lain biaya bahan penolong, biaya tenaga tidak
langsung, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva pabrik, biaya sewa
bangunan pabrik, biaya penyusutan aktiva pabrik. (Mardiasmo, 1994 : 70).
Berikut ini merupakan rincian biaya gaji karyawan PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero).
1. Pimpinan dan Tata Usaha
1.1 Biaya Gaji pimpinan dan tata usaha, terdiri dari:


Gaji Administratur



Gaji Kepala Bagian

29
Laporan Kunjungan Belajar 2014



Gaji Karyawan Staf Bagian Administrasi Keuangan dan Umum

1.2 Biaya jaminan asuransi/ tunjangan khusus/ tunjangan sosial & kesejahteraan,
terdiri dari:


Karyawan Pimpinan



Karyawan Pelaksana



Karyawan Kampanye

BIAYA PIMPINAN DAN TATA USAHA PABRIK GULA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)
TAHUN 1998, 1999, 2000
KETERANGAN

DALAM RUPIAH
1998

1999

2000

Pimpinan dan Tata Usaha
1. Biaya Gaji Pimpinan

7.985.590.600

6.199.665.900

10.166.209.900

1.077.271.731

1.063.666.139

1.873.462.215

112.022.507

432.281.826

1.557.438.331

1.022.215.000

1.126.987.000

2.156.376.574

dan Tata Usaha
2. Biaya Kesejahteraan
Karyawan
3. Biaya Kantor
4. Biaya Asuransi Gedung
dan Peralata

30
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Total Biaya Pimpinan dan
Tata Usaha

10.197.099.838

8.822.599.965 15.753.487.020

Sumber Data: PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perhitungan biaya upah tenaga kerja harian tahun 1998, 1999, dan 2000
diperoleh dari:
Keterangan:
BTK HT: Biaya Upah Tenaga Kerja Harian Tanaman
BTK HT 1998 = (Rp 1.125,00 x 235 hari x 8 jam x 3.754 orang) + Rp
5.263.149.282,00 = Rp 13.202.859.282,00.
BTK HT 1999 = (Rp 1.185,00 x 195 hari x 8 jam x 4.838 orang) + Rp
3.465.315.918,00 = Rp 12.408.842.718,00.
BTK HT 2000 = (Rp 1.355,00 x 190 hari x 8 jam x 4.553 orang) + Rp
6.051.770.418,00 = Rp 15.429.129.218,00.

4.2 Pengaruh UMK Jawa Tengah Terhadap Indikator Produktivitas
Karyawan
Upah minimum merupakan variabel kebijakan atau intervensi dalam
mekanisme ekonomi pasar dengan cara menetapkan nilai dasar diatas nilai
keseimbangan. Sisi positif dari upah minimum adalah menjaga agar upah bagi
pekerja pemula dan tidak terampil tidak jatuh terlalu rendah. Sebaliknya sisi
negatifnya dari segi ekonomi memperlambat laju employment, inflasi (cost push
inflation), kesenjangan antar sektor dari segi perusahaan yang dapat menciptakan
ketidakadilan (sundulan/indek Kait mengecil), mendorong perusahaan untuk
menghemat penggunaan tenaga kerja, dan dalam jangka menengah mendorong
melakukan substitusi.
Undang-Undang Ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
dengan tegas mengatur tentang Pengupahan, dengan melindungi upah tenaga kerja

31
Laporan Kunjungan Belajar 2014

yang merupakan upah minimum berdasarkan wilayah Provinsi atau kabupaten/kota,
yang diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hidup layak. Upah minimum adalah

upah terendah yang akan dijadikan standard oleh pengusaha untuk menentukan
upah yang sebenarnya dari pekerja/buruh yang bekerja diperusahaannya. Upah
minimum ini umumnya ditentukan oleh pemerintah (cq. Gubernur dengan
memerhatikan

rekomendasi

dari

dewan

pengupahan

provinsi

dan/atau

bupati/walikota), dan setiap tahun kadangkala berubah. Tujuan penetapan Upah
Minimum, yaitu :
a. Untuk menonjolkan arti dan peranan pekerja/buruh sebagai subsistem
dalam suatu hubungan kerja.
b. Untuk melindungi kelompok kerja dari adanya sistem pengupahan yang
sangat rendah dan yang secara materiil kurang memuaskan.
c. Untuk mendorong kemungkinan diberikannya upah yang sesuai dengan
nilai pekerjaan yang dilakukan.
d. Untuk mengusahakan terjaminnya ketenangan dan kedamaian kerja dalam
perusahaan.
e. Mengusahakan adanya dorongan peningkatan dalam standar hidup secara
normal.
Yang berkaitan dengan upah minimum adalah upah kerja lembur di dalam
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak
menguraikan secara jelas, sehingga untuk ketentuan upah kerja lembur kembali
menggunakan ketentuan yang lama yaitu Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
Kep. 102/MEN/VI/2004 yang mengatur tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah
Kerja Lembur. Adapun waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7
(tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari
kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat puluh)
jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau waktu
kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
pemerintah. Kewajiban dari perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh
selama waktu kerja lembur adalah sebagai berikut :
a. Membayar upah kerja lembur.

32
Laporan Kunjungan Belajar 2014

b. Memberi

kesempatan

untuk

istirahat

secukupnya.Memberikan

makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila kerja
lembur dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih.

4.2.1

Kebijakan Pemberian Gaji (Upah) Pabrik Gula Gondang Baru

Sistem pengupahan pada PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) sejak
awal pendiriannya pada tahun 1996 berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR)
yang ada. Pada tahun 2001, sistem pengupahan tersebut mengalami perubahan.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jateng Nomor 561/ 65.A/2000 tanggal 26
Desember 2000, Upah Minimum Propinsi (UMP) Jawa Tengah tahun 2001
terdapat kenaikan sebesar 32,43%.
Surat Keputusan Gubernur tersebut ditindaklanjuti oleh PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero) dengan surat BMD PTPN Nomor 21/ BMD.PTPN/
II/2001 tanggal 13 Februari 2001, mulai tahun 2001 tidak mengatur kenaikan gaji
yang berlaku secara umum, namun perusahaan dapat menambah pendapatan
karyawan yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Sehubungan dengan
hal tersebut berdasarkan Surat Dirjen Pembinaan BUMN Nomor S-116/ BU/ 2001
tanggal 28 Februari 2001 tentang penyesuaian pendapatan karyawan tahun 2001,
perusahaan telah mengadakan kesepakatan dengan SPBUN PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero) bahwa terhitung mulai 1 Januari 2001 memberikan
kenaikan pendapatan karyawan berupa “Tunjangan Khusus”.
Tunjangan khusus tersebut diberikan mulai 50% hingga 100% dari
ketentuan yang berlaku umum, yaitu dengan kenaikan rata-rata 18,07% dari gaji
sebelumnya. Demikian pula ketika terbit UMK (Upah Minimum Kabupaten) pada
tahun 2002, ketentuan perusahaan mengenai tunjangan khusus di atas masih
diberlakukan. Hal tersebut dilaksanakan karena kemampuan perusahaan yang
berubah-ubah untuk setiap tahunnya.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan dalam pemberian gaji (upah)
kepada karyawannya. Tidak terkecuali Pabrik Gula Gondang Baru Klaten. Upah
(gaji) yang diberikan kepada karyawan dalam masa percobaan, tunduk pada

33
Laporan Kunjungan Belajar 2014

ketentuan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Jawa Tengah yang berlaku
bagi pekerja perusahaan. Setelah lepas masa percobaan akan diberikan kenaikan
gaji (upah) sesuai jabatan, ketrampilan yang dimiliki dan prestasi kerjanya.
Pemberian upah/gaji akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Untuk karyawan staff bulanan akan dibayar pada akhir bulan atau sesuai
jadwal yang ditentukan.
b. Untuk pekerja produksi akan dibayarkan pada setiap tanggal 1, atau sesuai
jadwal yang ditentukan.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang, teori–teori yang berkaitan, dan pembuktian
hipotesis melalui data penelitian yang telah terkumpul kemudian diolah dengan
metode ilmiah yang sesuai, serta analisis pembahasan dari hasil pengujian, maka
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan

34
Laporan Kunjungan Belajar 2014

yang terdapat dalam rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, yaitu :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah sangat berpengaruh terhadap
produktivitas. Sebab, tanpa adanya gaji (upah) yang sesuai (pemberian gaji
sedikit) dari pemilik industri, tenaga kerja kurang termotivasi

untuk

bekerja lebih giat. Sehingga, mengakibatkan turunnya produktivitas
karyawan.
2. Kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Klaten memiliki
dampak negatif terhadap kesempatan kerja. Ini dikarenakan, UMK
merupakan salah satu biaya produksi. Jika terjadi peningkatan upah berarti
juga terjadi peningkatan biaya. Selain itu, karena jumlah industri yang
bertambah di Kabupaten Klaten rata-rata industri padat karya, yang
karakteristik industrinya, industri manufaktur, industri menengah, dan
industri mikro, maka industri ini sangat terpengaruh dengan adanya
perubahan UMK.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang diajukan untuk
meningkatkan hasil produktivitas karyawan melalui gaji (upah) adalah sebagai
berikut :
1. Diharapkan Pabrik Gula Gondang Baru Klaten lebih memperhatikan
kesejahteraan karyawan, salah satunya dengan memberikan kenaikan gaji.
Dengan

begitu,

karyawan

akan

termotivasi

bekerja,

sehingga

produktivitasnya meningkat.
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Klaten :
a. Diharapkan agar kebijakan pengupahan dan penggajian disusun
sedemikian rupa, sehingga secara seimbang mampu mendorong
peningkatan produktivitas karyawan dan pertumbuhan produksi
serta dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan pekerja/
35
Laporan Kunjungan Belajar 2014

buruh. Dengan demikian, arah penetapan Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) dapat berorientasi pada kepentingan
seluruh pihak.
b. Memperhatikan regulasi-regulasi yang menguntungkan dunia
usaha. Salah satunya adalah mempermudah birokrasi perijinan
dalam pembangunan usaha baru.
c. Membatasi barang-barang impor, sehingga usaha di dalam negeri
bisa bersaing, berkembang dan bertahan.
d. Menjamin iklim investasi seperti membangun dan memperbaiki
infrastruktur, agar lebih mudah aksesnya kepada para pengusaha.
3. Bagi pengusaha, diharapkan mampu meminimalisir dampak kenaikan
Upah Minimum dengan melihat karyawan sebagai human investment
dalam produksi dengan upah sebagai medianya. Dimana upah merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan dan tingkat
kesejahteraan tersebut akan berdampak pada tingkat produktivitas
karyawan. Tentu upaya ini dilakukan dengan pengawasan, pembinaan, dan
pemberian reward dan punishment. Dengan demikian, tingginya biaya
tenaga kerja tidak berarti apa-apa bagi perusahaan apabila diimbangi
dengan tingkat produktivitas karyawan.
4. Bagi karyawan Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, diharapkan agar tetap
disiplin dalam bekerja serta berusaha untuk menghasilkan produktivitas
kerja yang tinggi.
5. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema
yang sama, untuk menambah jangka waktu (periode) penelitian dan
menggunakan variabel–variabel yang lain, sehingga hasil berikutnya lebih
berkembang dan lebih bermanfaat.

36
Laporan Kunjungan Belajar 2014

DAFTAR PUSTAKA

Sinungun, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Ratna Prahasty, Dwi. 2013. Dampak Kenaikan UMR terhadap bisnis (online).
(http://dwiratnaprahasty.wordpress.com/2013/11/26/dampak-kenaikanumr-terhadap-kegiatan-bisnis/)
Kusriyanto, Bambang. 1984. Meningkatkan Produktivitas Karyawan, Jakarta:
Pustaka Binawan Pressindo.
http://jurnal-sdm-blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html/?=1
http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data/
http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2009/05/pengaruh-upah-terhadap
produktivitas.html?m=1
Setiadi. 2009. Pengaruh Upah dan jaminan Sosial terhadap Produktivitas Kerja
Karywan PT Semarang Makmur Jaya. Program Studi Pasca Sarjana
Program

Studi

Magister

Kenotariatan

Universitas

Diponegoro.

Semarang.

37
Laporan Kunjungan Belajar 2014

http://m.gajimu..com/main/gaji/gaji-minimum/ump-2013/umsk-2013
Anggrainy, Kholifah. 2013. Analisis Dampak Kenaikan Upah Minimum Kota
(UMK) Terhadap Kesempatan Kerja Dan Investasi. Jurusan

Ilmu

Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.

LAMPIRAN

Museum Gula Gondang Baru Klaten

38
Laporan Kunjungan Belajar 2014

Lori wisataw