BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 02 Lajer dengan SDN 01 Bologarang Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Mod

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada SD Negeri 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 01 Bologarang sebagai kelas kontrol. Kedua sekolah tersebut sama-sama SD imbas yang terdapat dalam 1 gugus di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian kelas eksperimen adalah kelas IV SDN 02 Lajer dengan jumlah siswa 23 orang dan kelas IV di SDN 01 Bologarang dengan jumlah siswa 31 orang.

  Langkah awal pelaksanaan penelitian adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas soal. Adapun pemberian instrumen soal untuk uji validitas dan reliabilitas soal dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015 di SD Negeri 02 Lajer kelas V. Kemudian hasil dari instrumen soal yang diujikan di hitung menggunakan SPSS Statistics 20.0 untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal. Dari 30 instrumen soal yang diberikan terdapat 21 soal yang sudah valid dan reliabel, lalu dari 21 soal yang valid tersebut hanya 20 soal yang digunakan pada pemberian soal pretest dan posttest.

  Pemberian perlakuan pertama di lakukan untuk kelas eksperimen yaitu pada kelas IV SD Negeri 02 Lajer. Sebelum pemberian perlakuan guru kelas mempelajari langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model Cooperative Learning tipe Group Investigation pada kegiatan awal, inti hingga penutup yang terdapat di RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Setelah guru mempelajari RPP maka di lanjutkan dengan tahap pelaksanaan perlakuan, yang mana sebelum dilakukan perlakuan guru memberi instrumen soal pretest. Perlakuan di lakukan selama 2 kali pertemuan, satu kali pertemuan 2 x 35 menit dan di akhiri dengan pemberian instrumen soal kembali untuk mendapat nilai posttest dan juga sebagai soal evaluasi pembelajaran. Selama proses pelaksanaan pembelajaran (pemberian perlakuan) berlangsung maka dilakukan observasi implementasi RPP. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh guru benar-benar menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi implementasi RPP pada kelompok eksperimen yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Group Investigation. Adapun jadwal kegiatan pelaksanaan pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

  Tabel 7 Kegiatan pelaksanaan penelitian kelas eksperimen SD Negeri 02 Lajer

  Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015 No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

  1. Kamis, 26 Maret 2015 Pertemuan 1 Sebelum pembelajaran dimulai siswa di beri soal pretest. Kemudian guru mengajar menggunakan model Cooperative Learning tipe Group Investigation dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Ulah Manusia, sub topik (Pembangunan, Penebangan Hutan, Sembarangan dan Membuang Sampah Sembarangan).

  2. Jumat, 3 April 2015 Pertemuan 2 Guru mengajar menggunakan model Cooperative Learning Group tipe Investigation dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Alam , sub tema (Erosi, Pasang Surut Air Laut dan Udara). Di akhir pembelajaran siswa di beri soal posttest.

  Pertemuan pertama guru memberi soal pretest terlebih dahulu. Kemudian pelaksanaan pembelajaran diterapkan sesuai sintaks dari model Cooperative Learning tipe Group Investigation yang ada di RPP. Dari proses pembelajaran yang dilakukan observasipun dilakukan sesuai dengan kisi-kisi lembar observasi dengan apa yang ada di RPP, hal itu di tunjukan dengan guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok heterogen dan memberi subtopik pembelajaran seperti pembangunan, penebangan hutan sembarangan dan membuang sampah sembarangan dimana ketiga subtopik adalah faktor penyebab perubahan kenampakan bumi akibat ulah manusia. Dari subtopik yang telah dibagikan tersebut siswa diminta untuk memilih dan guru memberi tugas kepada siswa agar menginvestigasi tugas tersebut. Pada tahap implementasi siswa mencari jawaban dengan cara mengamati gambar dan teks yang disediakan guru. Dari itu siswa menganalisis dan mendiskusikan jawaban dengan anggota kelompok. Pada akhirnya siswa diminta untuk menyajikan hasil analisis yang telah dilakukan.

  Pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama dalam hal sintaks akan tetapi terdapat perbedaan mengenai subtopik yang di berikan. Subtopik dari pertemuan kedua adalah erosi, pasang surut air laut dan udara ketiganya merupakan faktor perubahan kenampakan bumi akibat alam. Pengelompokan pada pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama, langkah-langkahnya pun juga sama akan tetapi pembedanya adalah pada pertemuan ini di akhir pembelajaran guru memberi soal posttest.

  Berbeda halnya dengan kelas eksperimen, kelas kontrol dilakukan pada kelas IV SD Negeri 01 Bologarang. Sebelum pemberian perlakuan guru kelas mempelajari langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model Ekspositori pada kegiatan awal, inti hingga penutup yang terdapat di RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Setelah guru mempelajari RPP maka di lanjutkan dengan tahap pelaksanaan perlakuan, yang mana sebelum dilakukan perlakuan guru memberi instrumen soal pretest. Perlakuan di lakukan selama 2 kali pertemuan, satu pertemuan 2 x 35 menit dan di akhiri dengan pemberian instrumen soal kembali untuk mendapat nilai posttest dan juga sebagai soal evaluasi pembelajaran. Selama proses pelaksanaan pembelajaran (pemberian perlakuan) berlangsung maka dilakukan observasi implementasi RPP. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh guru benar-benar menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kisi-kisi implementasi RPP pada kegiatan pelaksanaan pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 8

  Kegiatan pelaksanaan penelitian kelas kontrol SD Negeri 01 Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015

  No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

  1. Rabu, 8 April 2015 Pertemuan 1 Sebelum pembelajaran dimulai siswa di beri soal pretest. Kemudian guru mengajar menggunakan model Ekspositori dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Ulah Manusia, subtopik (Pembangunan, Penebangan Hutan Sembarangan dan membuang sampah sembarangan).

  2. Senin, 13 April 2015 Pertemuan 2 Guru mengajar menggunakan model Ekspositori dengan materi Perubahan Kenampakan Bumi, dengan faktor penyebab Akibat Alam , subtopik (Erosi, pasang surut air laut dan Udara). Di akhir pembelajaran siswa di beri soal posttest.

  Pada kelas kontrol pertemuan pertama dilakukan hari rabu, 8 April 2015. Uraian kegiatan pertemuan ini adalah pemberian soal pretest kemudian memberi perlakuan sesuai dengan model Ekspositori yang ada pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Adapun materi yang disampaikan adalah menjelaskan pengertian perubanan kenampakan bumi akibat ulah manusia, antara lain : pembangunan, penebangan hutan sembarangan dan membuang sampah sembarangan. Pelaksanaan pembelajaran pun sudah sesuai dengan isi RPP hal itu ditunjukan dengan melakukan observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pertama-tama guru mempersiapkan siswa agar lebih siap dalam menerima pembelajaran yaitu memberi pertanyaan seputar materi yang akan di ajarkan dan menjabarkan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru mulai menjelaskan materi ajar kepada siswa. Dari materi yang disampaikan guru memberi pertanyaan kepada peserts didik apakah mereka pernah menjumpai atau mengetahui apa yang disampaikan guru sebelumnya. Di akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran dan pemberian tugas dirumah (PR).

  Pertemuan kedua dilakukan pada hari senin, 13 April 2015. Uraian kegiatan pertemuan in hampir sama dengan pertemuan pertama akan tetapi terdapat perbedaan materi dan kegiatan akhir. Materi pada pertemuan kedua adalah perubahan kenampakan bumi akibat alam (erosi, pasang surut air laut dan udara) sedangkan untuk kegiatan akhir siswa diberi soal posttest.

  4.2 Analisis Data

  4.2.1 Analisis Data Pretest

  4.2.1.1 Analisis Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran data tentang jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi.

  Penghitungan analisis deskriptif ini menggunakan SPSS for Windows version

  20.0. Berikut ini adalah gambaran analisis deskriptif nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol : Tabel 9

  Analisis Deskriptif Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

  Deviation Eksperimen

  23

  40 80 62,83 12,138 Kontrol

  31

  35 80 63,55 10,969 Valid N (listwise)

  23 Pada Tabel 9 menunjukkan variabel pada kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 23 mempunyai skor maksimal 80 sedangkan skor minimal 40 dengan rata-rata nilai 62,83 dan standar deviasi 12,138. Pada variabel kelas kontrol dengan jumlah (N) sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 80 sedangkan skor minimum 35 dengan rata-rata 63,55 dan standar deviasi 10,969.

  4.2.1.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Data yang diuji adalah data pretest menggunakan SPSS for Windows version 20.0 berdasarkan uji Kolmogrov-smirnov dibawah ini :

  Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Pretest c

  Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Kelompok Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

  Eksperimen ,158 23 ,144 ,939 23 ,168 * Nilai Kontrol ,120

  30 ,200 ,948 30 ,151

  Berdasarkan tabel 10 dapat disimpulkan bahwa data pretest yang diperoleh merupakan data yang normal dalam persebarannya. Hal itu dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig.) dalam tabel Kolmogrov-smirno kedua kelompok memiliki nilai sig > 0,05, pada kelompok eksperimen nilai sig adalah 1,44 dan kelas kontrol 2,00. Berikut ini grafik yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal :

  Grafik 1 Hasil Uji Normalitas Pretest pada kelas Eksperimen

  Grafik 2 Hasil Uji Normalitas Pretest pada Kelas Kontrol

  4.2.1.3 Uji Homogenitas Setelah uji normalitas yang dilakukan pada data pretest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol maka selanjutnya dilakukanlah uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians antara version 20.0 dengan syarat data dikatakan homogen jika nilai sig > 0,05, berikut adalah tabel hasil uji homogenitas : Tabel 11

  Hasil Uji Homogenitas Pretest

  Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig. ,672

  1 51 ,416

  Uji homogenitas data posttest pada tabel 11 dapat dilihat nilai sig. data lebih dari 0,05 yaitu 0,416. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Maka dari itu penelitian dapat di lakukan.

  4.2.2 Analisis Data Posttest

  4.2.2.1 Analisis Deskriptif Pada data posttest juga dilakukan analisis diskriptif menggunakan SPSS for Windows version 20.0, berikut hasil analisis data yang telah dilakukan :

  Tabel 12 Analisis Deskriptif Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen

  23

  55 90 72,83 9,980 Kontrol

  31

  60 95 80,32 7,180 Valid N (listwise)

  23 Tabel 12 menunjukkan variabel pada kelas eksperimen dengan jumlah

  data (N) sebanyak 23 mempunyai skor maksimal 90 sedangkan skor minimal 55 kontrol dengan jumlah (N) sebanyak 31 mempunyai skor maksimal 95 sedangkan skor minimum 60 dengan rata-rata nilai 80,32 dan standar deviasi 7,180.

  4.2.2.2 Uji Normalitas Uji Normalitas data juga dilakukan terhadap data posttest untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data posttest menggunakan SPSS for Windows version 20.0 berdasarkan uji Kolmogrov-smirnov dibawah ini :

  Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol c

  

Tests of Normality

a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Kelompok * Statistic df Sig. Statistic df Sig.

  Eksperimen ,133 23 ,200 ,948 23 ,264 Nilai Kontrol ,152 30 ,077 ,946 30 ,130

  Setelah mengamati tabel 13 dapat disimpulkan bahwa data posttest yang diperoleh merupakan data yang normal dalam persebarannya. Hal itu dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig.) dalam tabel Kolmogrov-smirno kedua kelompok memiliki nilai sig > 0,05, pada kelompok eksperimen nilai sig adalah 0,2 dan kelas kontrol 0,77. Berikut ini grafik yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal :

  Grafik 3 Hasil Uji Normalitas Posttest pada kelas Eksperimen

  Grafik 4 Hasil Uji Normalitas Posttest pada kelas Kontrol

  4.2.2.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varians antara kelas eksperimen dan kontrol. Alat uji homogenitas adalah SPSS for Windows version 20.0 dengan syarat data dikatakan homogen jika nilai sig > 0,05, berikut adalah tabel hasil uji homogenitas :

  Tabel 14 Hasil Uji Homogenitas Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene df1 df2 Sig. Statistic 3,782

  1 51 ,057

  Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat nilai sig. dari data tersesebut lebih dari 0,05 yaitu 0,057. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berrasal dari kelompok yang homogen.

  4.2.2.4 Uji Hipotesis (Uji-T) Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa berdasarkan uji T. Karena kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen maka asumsi yang digunakan adalah Equal Variance Assumed, dan apabila kedua kelas tidak berasal dari kelompok yang tidak homogen maka asumsi yang digunakan adalah Equal Variance not Assumed. Berikut ini adalah hasil uji T menggunakan SPSS for Windows version 20.0 dengan Independent Sample Test :

  Tabel 15 Hasil Uji T Posttest

  Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  

Independent Samples Test

Levene's Test t-test for Equality of Means for Equality of Variances Sig. t Df Sig. Mean Std. Error 95% Confidence

  F (2-tailed) Difference Difference Interval of the Difference

  Lower Upper Equal variances

  3,782 ,057 -3,164 51 ,003 -7,507 2,373 -12,271 -2,744 assumed Uji T tabel 15 diatas dapat diketahui nilai sig. pada Levene's Test for Equality of Variances adalah 0,57 maka kedua kelas dapat disimpulkan homogen karena nilai sig. > 0,05. Dan data nilai yang digunakan adalah Equal Variance Assumed. Sedangkan nilai sig. (2-tailed) 0,003 yaitu <0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

  Pada uji hipotesis tabel 15, Ha diterima dan Ho ditolak sehingga penelitian ini terdapat signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation dan siswa kelas IV SDN 01 Bologarang sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Ekspositori.

  4.3 Pembahasan Bagian pembahasan ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis nilai IPA siswa kelas IV SDN 02

  Lajer dan SDN 01 Bologarang pada kegiatan pemberian soal pretest dan posttest menunjukan kelas tersebut berdistribusi normal dan homogen, artinya data memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukan bahwa kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang sama bahkan hingga diberikan perlakuan.

  Hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN

  02 Lajer yang menggunakan model pembelajaran Coopeative Learning tipe Group Investigation sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV SDN 01 Bologarang yang menggunakan model Ekspositori sebagai kelas kontrol, menunjukan adanya signifikansi perbedaan hasil belajar IPA. Hal tersebut dapat diketahui dari uji T yang menunjukan nilai sig. (2-tailed) 0,003 dimana nilai tersebut <0,05. Dengan rata-rata nilai posttest hasil belajar IPA pada kelas eksperimen yang menggunakan model Coopeative Learning tipe Group Investigation yaitu 72,82 lebih rendah dari dari rata-rata nilai posttest hasil belajar IPA pada kelas kontrol yang menggunakan model Ekspositori yaitu

  Pernyataan bahwa terdapat signifikansi perbedaan hasil belajar IPA tersebut sesuai dengan dua kajian relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nelly pada tahun 2014 dan Wartiningsih pada tahun 2012. Akan tetapi penelitian ini berbanding terbalik dengan signifikansi peningkatan yang terjadi pada dua kajian yang relevan yang menyatakan bahawa penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan akan tetapi penelitian ini peningkatan signifikansi terjadi pada kelas pemberian model konvensional yaitu Ekspositori.

  Dimungkinkan kurangnya signifikansi peningkatan hasil belajar siswa tersebut sesuai dengan pendapat Rusman (2011: 222) yang menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok” jadi bukan aspek kognitif sebagai ukuran keberhasilan model tersebut tapi aspek afektif dan psikomotorik siswa. Selain itu Hamdani (2011: 90) menyatakan metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Bukan hanya itu adanya kelemahan-kelemahan penggunaan model Cooperative Learning tipe Group Investigation saat diterapkan dikelas juga semakin memperkuat alasan rendahnya signifikansi perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Oleh karenanya wajar saja bila signifikansi peningkatan hasil belajar siswa lebih tinggi saat penggunaan model ekspositori dari pada Cooperative Learning tipe Group Investigation.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 97

1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 1 9

2.1. Self-Esteem 2.1.1. Pengertian Self-Esteem - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan

0 0 23

3.1 Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salati

0 0 18

4.1. Orientasi Kancah Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer G

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 0 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 02 Lajer dengan SDN 01 Bologarang Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Model Ekspositori Ta

0 0 14

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 02 Lajer dengan SDN 01 Bologarang Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Model Ekspositor

0 0 11