BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 02 Lajer dengan SDN 01 Bologarang Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Model Ekspositor

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

  3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental

  Design). Menurut Mansyuri dan Zainuddin (2008: 37) eksperimental semu yaitu penelitian mencari hubungan sebab akibat kehidupan nyata, dimana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan, pengelompokan secara acak mengalami kesulitan, dan sebagainya.

  3.1.2 Desain Penelitian Bentuk desain penelitian eksperimental semu ini adalah Nonequivalent

  Control Group Design (NeCGD). Dalam Nonequivalent Control Group Design (NeCGD) ini hampir sama dengan pretest-posttes control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:79).

  

x

  1

  2

  3

  4 Gambar 2 Bentuk Desain Nonequivalent Control Group Design (NeCGD)

  ( Sugiyono, 2010: 79) Keterangan : 1) O1 = Kelas Eksperimen sebelum dilakukan perlakuan.

  2) O2 = Kelas Eksperimen setelah dilakukan perlakuan. 3) O3 = Kelas Kontrol sebelum dilakukan perlakuan. 4) O4 = Kelas Kontrol setelah dilakukan perlakuan. Penelitian ini akan dilakukan pada kelas IV di SDN 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dan SDN 01 Bologarang sebagai kelas kontrol. Penelitian dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV saat diterapkannya model Cooperative Learning tipe Goup Investigation untuk kelompok eksperimen dan model Ekspositori untuk kelompok kontrol.

  Kedua kelompok pada mulanya akan diberikan soal pretest sebagai keadaan awal sebelum dilakukannya perlakuan. Hasil pretest merupakan acuan yang digunakan untuk mengetahui kondisi hasil belajar kedua kelompok. Kemudian selang hari berikutnya kedua kelas diberi treatmen/perlakuan yang berbeda sesuai dengan kelas masing-masing. Diakhir pemberian perlakuan, maka langkah selanjutnya memberikan soal posttes. Dari kedua kegiatan tersebut yaitu pemberian soal pretest dan soal posttes maka akan dibandingkan hasilnya. Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.2 Subjek dan Waktu Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

  Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri 01 Bologarang sebagai kelas kontrol. Kedua sekolah tersebut terdapat pada satu gugus di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Berikut daftar jumlah siswa kedua kelas :

  Tabel 1 Data Siswa kelas IV kelas eksperimen dan kelas kontrol

  Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah siswa Laki-laki Perempuan

  IV Eksperimen (SDN 02 Lajer)

  13

  10

  23 IV Kontrol (SDN 01 Bologarang)

  20

  11

  31 Jumlah

  33

  21

  54

3.2.2 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dari bulan Januari – selesai 2015.

  Adapun tahap-tahap yang dilakukan antara lain : a) tahap persiapan, b) tahap pelaksanaan, c) tahap penyusunan. Tahap persiapan tahap ini mencakup judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. Tahap pelaksanaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data. Selanjutnya tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan skripsi serta persiapan ujian.

3.3 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

3.3.1 Variabel Penelitian

  Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu : 1. Variabel Bebas (X ) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

  1 Variabel bebas yang ada dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation.

  2. Variabel Bebas (X ) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

  2 Variabel bebas yang ada dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Ekspositori.

  3. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

  Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.

3.3.2 Definisi Operasional

  Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation yang didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA pada kelas

  IV SDN 02 Lajer Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dimana siswa melaksanakan kegiata belajar dengan menginvestigasi masalah yang telah disediakan. Dengan model tersebut siswa di tuntut aktif dalam pembelajaran. Berbeda halnya dengan penerapan model pembelajaran Ekspositori yang didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPA pada kelas IV SDN 01 Bologarang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang mana siswa tidak begitu aktif dalam pembelajaran karena harus banyak mendengar penjelasan guru dan bertanya jika dirasa kurang jelas atau mengerti dengan pembelajaran.

  Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas IV yang didefisinikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar ranah kogitif dengan perlakuan model Cooperative Learning tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan model Ekspositori pada kelas kontrol.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data di dapat melalui teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. Soal pada teknik tes dibuat berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pada mata pelajaran IPA dengan materi pokok perubahan penampakan bumi. Sedangkan teknik non tes diperoleh dengan cara dokumentasi dan observasi. Data dokumentasi digunakan untuk mengetahui masalah yang ada di kelas seperti hasil nilai semester lalu dan daftar nama dan presensi siswa. Sedangkan data observasi digunakan untuk menilai peroses pelaksanaan pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

  3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah instrumen Tes dan instrumen observasi.

3.4.2.1 Instrumen Tes

  Instrumen tes yang digunakan disini adalah soal pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA dengan kompetensi dasar “9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi” pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun prosedur pembuatan item soal pada penelitian ini diantaranya: 1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2) menyusun indikator sesuai dengan kompetensi dasar kemudian indikator dijadikan kisi-kisi soal, 3) menyusun butir soal sesuai dengan indikator, 4) melakukan penilaian terhadap butir soal, 5) melakukan analisis butir soal.

  Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Soal Tes IPA

  Standar Kompetensi Indikator Butir Kompetensi Dasar

  Soal

  9. Memahami

  1. Merumuskan pengertian

  9.1Mendeskripsi perubahan kenampakan 1,2,3 perubahan kan perubahan bumi. kenampakan kenampakan

  2. Menyebutkan penyebab permukaan bumi. perubahan kenampakan bumi dan benda bumi. ( Manusia dan 4,5 langit.

  Alam)

  3. Menyebutkan contoh perubahan kenampakan 6,7,8 bumi akibat ulah dari manusia.

  4. Menyebutkan contoh perubahan kenampakan 9,10 bumi akibat dari alam.

  5. Menjelaskan perubahan kenampakan bumi akibat 11,12,13, ulah manusia. 14,15

  6. Menjelaskan perubahan 16,17,18, kenampakan bumi akibat 19,20,21, alam. 22,23,24

  7. Mengidentifikasi contoh perubahan kenampakan 25, 26 bumi akibat ulah manusia.

  8. Mengidentifikasi contoh perubahan kenampakan 27,28,29, bumi akibat alam.

  30

3.4.2.2 Instrumen Observasi

  Narbuko dan Achmadi (2007: 70) mengatakan bahwa observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Sedang kan Sugiyono (2010: 145) teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

  Pada penelitian ini observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dari pengamatan apakah guru yang sedang melakukan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan dan sintaks dari model pembelajaran. Sebelum di observasi terlebih dahulu membuat kisi-kisi pengamatan sesuai sintaks model pembelajaran yang digunakan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini kisi-kisi yang digunakan saat observasi :

  Tabel 3 Kisi-kisi lembar Observasi tindakan guru pada kelas eksperimen dengan model

  Cooperative Learning tipe Group Investigation pada pembelajaran IPA SDN 02 Lajer Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2014/2015

  Kegiatan Pembelajaran Tindakan Guru

  1. Pra Pembelajaran

  1. Guru menyiapkan peralatan dan ruang pembelajaran.

  2. Guru memeriksa kesiapan siswa.

  2. Kegiatan Awal

  1. Guru memberi apersepsi kepada peserata didik.

  2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  3. Memotivasi siswa.

  3. Kegiatan Inti

  1. Guru membagi peseta didik dalam

  A. Tahap Pengelompokan kelompok secara heterogen.

  2. Guru memberi sub topik pembelajaran dan meminta kelompok untuk memilihnya.

  3. Guru menjelaskan langkah-langkah metode Group Investigation secara jelas dan rinci.

  4. Guru membimbing siswa menyusun

  B. Merencanakan Kerjasama rencana penelitian (pembagian tugas masing-masing kelompok dan anggota kelompok).

  5. Guru membimbing siswa dalam

  C. Implementasi mengumpulkan informasi dari sumber

  6. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa dalam pembelajaran.

  3. Guru memberi soal tes evaluasi.

  1. Guru menyiapkan kelas dan mengawali pembelajaran dengan salam dan doa.

  2. Kegiatan Awal

  2. Guru memeriksa kesiapan siswa.

  1. Guru menyiapkan peralatan dan ruang pembelajaran.

  1. Pra Pembelajaran

  Penawangan Kabupaten Grobogan semester 02 tahun pelajaran 2014/2015 Kegiatan Pembelajaran Tindakan Guru

  Kisi-kisi lembar Observasi tindakan guru pada kelas kontrol dengan model Ekspositori pada pembelajaran IPA SDN 01 Bologarang Kecamatan

  (posttes) Tabel 4

  2. Guru melakukan konfirmasi dari masing-masing kelompok untuk memastikan kebenarannya.

  7. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.

  1. Guru melakukan refleksi pembelajaran (unpan balik berupa kritik, saran, dan pujian mengenai topik yang mereka presentasikan.

  F. Evaluasi

  4. Kegiatan Penutup

  12. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan laporan penelitian.

  E. Penyajian Hasil Akhir 11. Guru mengatur jalannya laporan penelitian (presentasi) dari masing- masing kelompok.

  10. Guru membimbing siswa untuk menyajikan hasil analisis dan sintesis.

  9. Guru membimbing siswa dalam menganalisis dan menyintesiskan sumber yang di peroleh.

  D. Analisis dan Sintesis

  8. Guru menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar.

  2. Guru memberi sugesti positif kepada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilakukan. (motivasi)

  3. Guru menyampaikan tujuan

  A. Persiapan (preparation) pembelajaran yang akan dicapai.

  4. Guru memberikan pertanyaaan kepada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilakukan. (apersepsi)

  1. Guru menjelaskan meteri pembelajaran

  3. Kegiatan Inti kepada siswa dengan bahasa yang jelas, komunikatif dan mudah dimengerti.

  B. Penyajian (presentation)

  2. Guru menjelaskan meteri pembelajaran kepada siswa dengan intonasi yang jelas dan sesuai dengan situasi serta materi ajar.

  3. Guru menggunakan kontak mata dengan siswa saat pembelajaran berlangsung.

  4. Guru menggunakan joke atau menjaga kelas tetap hidup dan komunikatif.

  5. Guru menghubungkan materi

  C. Korelasi (corelation) pembelajaran dengan pengalaman yang dimiliki siswa.

  1. Guru mengajak siswa untuk bersama-

4. Kegiatan Penutup sama menyimpulkan pembelajaran.

  D. Menyimpulkan (generalization)

  2. Guru memberi tindak lanjut

  E. Mengaplikasikan (aplication) pembelajaran dengan soal evaluasi (posttest) kepada siswa.

3.5 Uji Validitas dan Realibiltas Instrumen

3.5.1 Uji Validitas

  Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Dalam buku Sugiyono mengatakan bahwa bila terdapat 24 siswa koefisien korelasi 0,404 atau lebih (paling kecil 0,404) maka butir soal tersebut dinyatakan valid.

  Uji validitas soal dilakukan untuk mendapatkan soal yang valid kemudian dari soal valid digunakan untuk soal pretest dan posttest. Berikut adalah hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS Statistics 20.0 menggunakan coreccted item total correlation : Tabel 5

  Soal Valid dan Tidak Valid Soal Valid Soal tidak Valid

  1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,,13,15,17,19,21, 8,12,14,16,18,20,22,29,30 23,24,25,26,27,28

  Dilihat dari coreccted item total correlation terdapat 21 soal yang valid karena koefisien korelasi ≤ 0,404 dan 9 soal yang tidak valid karena koefisien korelasi dibawah 0,404. Kemudian dari 21 soal yang valid tersebut akan di gunakan 20 soal sebagai soal pretest dan posttest.

3.5.2 Uji Reliabilitas

  Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221). Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Berikut adalah data hasil uji reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS Statistics 20.0 :

  Tabel 6 Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

  

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items

Alpha ,786

  30 Hasil uji reliabilitas tabel 6 diketahui melalui Croncbrach Alpha yang sudah valid dan reliabel maka instrumen soal dapat digunakan dalam penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

  3.6.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif memberikan gambaran tentang jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengambarkan sebuah data yang telah dikumpulkan.

  3.6.2 Uji Normalitas Uji normalitas digunfxccakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows version 20.0 dengan teknik Kolmogrov-smirnov. Syarat suatu data dikatakaan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.

  3.6.3 Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan program

  SPSS for Windows version 20.0 yaitu one way anova. Jika hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, atau dapat dikatakan sampel-sampel tersebut homogen.

  3.6.4 Uji Hipotesis Uji Hipotesis yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan

  (Independen Samples T Tes). Melalui uji-T dalam penelitian ini maka diaharapkan dapat mengetahui ada atau tidaknya signifikansi perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA antara kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation dengan kelas kontrol menggunakan model Ekspositori. Uji hipotesis juga merupakan jawaban sementara untuk menjawab permasalahanyang ada dalam rumusan masalah. Dalam penelitian ini terdapat 2 hipotesis yaitu hipotesis nol (Ho) dimana tidak terdapat signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dan SDN 01 Bologarang sebagai kelas kontrol. Serta hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan terdapat signifikansi perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 02 Lajer sebagai kelas eksperimen dan SDN 01 Bologarang sebagai kelas kontrol. Pada uji T menggunakan Independen Samples T Tes yang dilihat adalah nilai sig .(2- tailed), Ho diterima apabila nilai sig.(2-tailed) > 0,05 begitu pula sebaliknya jika Ha diterima maka nilai sig.(2-tailed) < 0,05.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING) PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI MANDING KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 97

1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 1 9

2.1. Self-Esteem 2.1.1. Pengertian Self-Esteem - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan

0 0 23

3.1 Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salati

0 0 18

4.1. Orientasi Kancah Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer G

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 0 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 02 Lajer dengan SDN 01 Bologarang Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dan Model Ekspositori Ta

0 0 14