Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti melakukan observasi sebelum tindakan dilakukan guna mengetahui kondisi awal siswa, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam proses kegiatan bercerita. Kondisi awal siswa kelas 5 ini digunakan sebagai acuan peneliti untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dalam setiap siklus. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 26 Januari 2017 dan tanggal 30 Maret 2017.

Pada tanggal 26 Januari 2017, peneliti mengkhususkan pada kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan dilaksanakan pukul 10.10 WIB, dengan banyaknya siswa yang hadir 38 siswa. Guru memberikan tugas pada hari sebelumnya untuk membaca sebuah bacaan cerita pendek (cerpen) yang telah dibagikan. Tugas siswa yaitu menceritakan kembali isi cerpen menggunakan bahasa mereka sendiri di depan kelas. Guru menunjuk siswa untuk bercerita, mereka boleh menggunakan alat peraga untuk membantu menyampaikan isi cerita. Permasalahan yang timbul ialah ketika mereka bercerita mereka menghafal kata per kata dan tidak menggunaka bahasa mereka sendiri serta beberapa anak masih membawa catatan mereka ke depan untuk membantu dalam bercerita. Sehingga yang terjadi ketika mereka lupa beberapa kalimat dalam cerita, siswa akan berhenti dalam bercerita dan terlihat bingung.

Permasalahan yang timbul selanjutnya, hanya siswa tertentu yang berani maju dan bercerita di depan kelas, sedangkan yang lain hanya sebagai pendengar setia. Dari 38 siswa di kelas 5 SD Negeri Gendongan 02 Salatiga hanya 5 siswa yang berani maju ke depan untuk bercerita tanpa ditunjuk. Hal ini dikarenakan Permasalahan yang timbul selanjutnya, hanya siswa tertentu yang berani maju dan bercerita di depan kelas, sedangkan yang lain hanya sebagai pendengar setia. Dari 38 siswa di kelas 5 SD Negeri Gendongan 02 Salatiga hanya 5 siswa yang berani maju ke depan untuk bercerita tanpa ditunjuk. Hal ini dikarenakan

Pada tanggal 31 Maret 2017, peneliti melakukan kembali kegiatan observasi. Kegiatan yang dilakukan adalah pengisian angket pratindakan dan wawancara. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk melihat penerimaan, tanggapan dan keyakinan siswa dalam penelitian ini.

Gambar 4.1 Kegiatan Siswa Pengisian Angket Prasiklus

Hasil dari angket yang diisi sebelum tindakan dilaksanakan ialah sebagian siswa masih merasa malu, grogi, kurang berminat dalam kegiatan bercerita. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru sebagian besar siswa masih belum menunjukan keberanian dalam bercerita, mereka cenderung harus ditunjuk agar mau untuk bercerita di depan kelas dan sebagian siswa masih menghafalkan kata per kata. Hasil wawancara antara peneliti dengan siswa, mereka masih malu dalam kegiatan bercerita dan masih merasa kesulitan dalam mengembangkan kalimat sehingga cenderung menghafal.

4.1.2. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I

Pembelajaran pada siklus I merupakan tindakan yang sangat penting, karena pada pembelajaran ini terdapat analisis yang akan dijadikan sebagai Pembelajaran pada siklus I merupakan tindakan yang sangat penting, karena pada pembelajaran ini terdapat analisis yang akan dijadikan sebagai

3 dilakukan untuk tes keterampilan bercerita. Pembelajaran menggunakan model talking stick berbantuan media komik dilakukan 2 kali pada setiap siklus dikareanakan akan lebih efektif dalam peningkatan keterampilan bercerita siswa, dibandingkan hanya 1 kali pertemuan. Pada pertemuan ke 3 hanya dilakukan penilaian saja dikarenakan terbatasnya waktu bila dilakukan pembelajaran terlebih dahulu. Adapun rician tahapan pada siklus I sebagai berikut:

A. Tahap Perencanaan (Planing)

Pada tahap perencanaan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas 5. Peneliti mengambil Kompetensi Dasar (KD) Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat. Dalam penelitian ini peneliti membuat instrumen pembelajaran yang terdiri dari lembar observasi siswa, lembar observasi guru dan wawancara, serta peneliti juga mengadopsi dengan memodifikasi instrumen angket dan instrumen penilaian keterampilan cerita milik Anafi (2012). Perangkat lainnya yang disiapkan dalam siklus I adalah komik cerita anak yang berjudul: Karakter Kepedulian, Kepatuhan Pada Peraturan Sosial, dan Karakter Nasionalisme yang dijadikan bahan untuk penelitian di SD Negeri Gendongan 02 Salatiga. Instrumen yang penelitian yang dibuat dan dikembangkan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui keterampilan bercerita, sikap, tanggapan atau respon yang timbul dalam diri siswa tentang pembelajaran.

Pada siklus I ini, peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick berbantuan komik dapat meningkatan keterampilan bercerita siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Target dalam siklus I yang dicapai adalah siswa mampu mengetahui langkah-langkah dalam bercerita. Target selanjutnya yaitu siswa Pada siklus I ini, peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick berbantuan komik dapat meningkatan keterampilan bercerita siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Target dalam siklus I yang dicapai adalah siswa mampu mengetahui langkah-langkah dalam bercerita. Target selanjutnya yaitu siswa

B. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan tiga pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam pembelajaran (2x35 menit) di setiap pertemuannya. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran. Adapun rincian tindakan sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Senin, 3 April 2017) Pertemuan pertama berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit)

yang dimulai pukul 7.30 sampai dengan 8.45 WIB. Pokok bahasan yang disampaikan oleh guru adalah tentang pengertian bercerita, unsur-unsur dalam bercerita dan langkah-langkah dalam bercerita. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru membuka pembelajaran melalui apersepsi. Siswa yang hadir pada pertemuan pertama berjumlah 37 siswa dari 38 siswa. Posisi peneliti dalam kegiatan ini ialah sebagai pengamat kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran.

Kegiata pembelajaran selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan menjelaskan konsep penerapan model penerapan model talking stick berbantuan komik yang akan di ajarkan di kegiatan ini guru juga menyiapkan tongkat untuk kegiatan tongkat berjalan dan membagi siswa menjadi kelompok terdiri dari dua anak. Guru menjelaskan tentang materi keterampailan bercerita beserta unsur dan langkah-langkah kegiatan bercerita kepada siswa. Setelah kegiatan penjelasan materi selesai guru membagikan komik kepada siswa dan siswa diminta untuk membaca komik tersebut serta setelah selesai membaca siswa diminta menutup komik dan mendiskusikan bersama kelompok mereka. Selanjutnya sambil diiringi bernyanyi dan diiringi musik memberikan stik (tongkat) kepada salah satu siswa dan meminta siswa untuk mengoper alihkan stik tersebut ke teman disampingnya, ketika musik berhenti berbunyi siswa yang memegang stick tersebut harus menceritakan kembali isi cerita komik yang telah dibaca sebelumnya.

Saat kegiatan pembelaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model talking stick berbantuan media komik sebagian siswa bersemangat tetapi terdapat juga sebgaian siswa yang masih bingung dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa mendiskusikan tentang latar tempat kejadian, tokoh, watak dan amanat dalam cerita komik tersebut, serta pembuatan kerangka yang akan dikembangkan dalam kegiatan bercerita di depan kelas. Namun masih ada anak yang belum berani dan merasa malu saat bercerita di depan kelas.

Gambar 4.2 Aktivitas Guru dan Siswa Ketika Penyampaian Materi

Pada pertemuan pertama ini aktivitas siswa masih kurang dalam mengikuti kegiatan model pembelajaran talking stick, sehingga siswa masih terlihat menghafalkan isi cerita dan terlihat grogi dalam menyampaikan isi cerita.

2) Pertemuan Kedua (Selasa, 4 April 2017) Pembelajaran pada pertemuan kedua berlangsung selama 2x35 menit

(2 jam pembelajaran) yang dimulai dari pukul 9.00 sampai dengan 10.10 WIB. Pertemuan kedua ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Pokok bahasan yang diajarkan sama dengan pertemuan pertama. Kegiatan ini diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dengan apersepsi. Pada pertemuan kedua ini seluruh siswa hadir dengan jumlah siswa 38 siswa.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, guru mengulang yang telah diajarkan pada pertemuan pertama. Guru menyampaikan tujuan Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, guru mengulang yang telah diajarkan pada pertemuan pertama. Guru menyampaikan tujuan

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa Membaca Komik dan Berdiskusi

Gambar 4.3 menunjukan aktivitas siswa sedang mebaca komik dan berdiskusi, dalam pertemuan ini berjalan cukup lancar.

Dalam pertemuan kedua ini, siswa mulai terlihat antusias dan semangat dalam kegiatan stick berjalan. Sebagian siswa sudah paham langkah penerapan model talking stick, tetapi masih banyak siswa yang belum mau mempelajari materi yang sudah disampaikan guru. Dalam kegiatan bercerita masih banyak siswa belum mau menutup buku catatan kerangka maupun komik mereka.

3) Pertemuan Ketiga (Jum’at, 7 April 2017) Kegiatan pada pertemuan ketiga berlangsung selama 2x35 menit (2

jam pembelajaran) yang dimulai pada pukul 7.30 hingga 8.45 WIB. Dalam kegiatan ini dilaksanakan penilaian keterampilan bercerita siswa. Kegiatan hanya difokuskan pada evaluasi siklus I saja dikarenakan keterbatasan waktu jam pembelajaran) yang dimulai pada pukul 7.30 hingga 8.45 WIB. Dalam kegiatan ini dilaksanakan penilaian keterampilan bercerita siswa. Kegiatan hanya difokuskan pada evaluasi siklus I saja dikarenakan keterbatasan waktu

Gambar 4.4 Kegiatan Penilaian Keterampilan Bercerita

Gambar 4.4 menunjukan kegiatan siswa bercerita di depan kelas pada sesi penilaian keterampilan bercerita.

Sebelum melakukan penilaian guru bersama siswa membahas unsur instrinsik dalam cerita. Setelah kegiatan tersebut siswa melakukan penilaian dengan cara maju di depan kelas secara acak. Kendala yang terdapat dalam penilaian siklus I, masih banyak siswa yang menghafalkan kata per kata sehingga dalam bercerita masih terbata-bata.

C. Tahap Pengamatan (Observing)

1. Observasi Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan pengamatan atau observasi pada siklus I dilaksanakan dengan mengamati semua aktivitas siswa maupun guru selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilaksanakan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dikarenakan peneliti menggunakan metode PTK. Kegiatan ini melibatkan peneliti secara Kegiatan pengamatan atau observasi pada siklus I dilaksanakan dengan mengamati semua aktivitas siswa maupun guru selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilaksanakan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dikarenakan peneliti menggunakan metode PTK. Kegiatan ini melibatkan peneliti secara

Selain mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung, peneliti juga melakukan penilaian keterampilan bercerita siswa. Penilaian keterampilan bercerita yang peneliti lakukan meliputi aspek keterampilan bercerita siswa dalam hal pelafalan, pilihan kata, kelancaran, gaya (ekspresi) dan penghayatan cerita.

Berdasarkan pengamatan observer terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I pertemuan pertama ini diperoleh data sebagai berikut:

Table 4.1

Aktivitas Guru Pertemuan ke 1 Siklus 1 Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Guru Menyiapkan tongkat untuk

pembelajaran talking stick

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

Guru membagi siswa menjadi kelompok √ Pembagian

Kelompok Tahap 3

Guru Menyampaikan pokok materi yang √ Penyampaian

akan diajarkan

Pokok Materi Tahap 4

Guru memberi kesempatan para kelompok √ Membaca Materi

untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

Tahap 5 Guru memberi kesempatan siswa untuk √ Diskusi Kelompok

berdiskusi dalam kelompok tentang materi yang akan dibahas

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Guru mempersilahkan siswa untuk

menutup isi bacaan

Materi Tahap 7

√ Mempraktekan

Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu siswa Kegiatan Tongkat

dan tongkat akan berjalan

Berjalan Tahap 8

Guru memberi pertanyaan dan kesempatan √ Pemberian

siswa yang memegang tongkat untuk Pertanyaan

bercerita

Tahap 9 Guru memberikan kesimpulan setelah √ Pemberian

melakukan pembelajaran selesai

Kesimpulan Tahap 10

Guru melakukan evaluasi keterampilan √ Evaluasi

bercerita setelah selesai pembelajaran

Tahap 11 Guru melakukan refleksi bersama siswa √ Menutup

tentang pembelajaran yang sudah

Pembelajaran

berlangsung

Namun ada beberapa aspek penilaian yang terlewatkan oleh guru dalam mengajar, yaitu guru tidak meminta peserta didik untuk menutup buku komiknya lalu guru tidak mengajak peserta didik untuk menutup buku serta belum melakukan evaluasi. Kegiatan evalusi belum dilakukan karena akan dilakukan pada pertemuan ketiga. Hal ini akan menjadi evaluasi bagi guru agar lebih efektif dalam pembelajaran selanjutnya.

Tabel 4.2

Aktivitas Siswa pertemuan ke 1 Siklus I Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Siswa mengamati guru dalam dalam √ Menyiapkan

penyiapan perlengkapan

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian

Siswa menempatkan diri di

kelompoknya masing-masing

Kelompok Tahap 3

√ Penyampaian

Siswa memperhatikan guru dalam

menyampaikan pokok materi

Pokok Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Siswa membaca materi bersama

kelompoknya

Tahap 5

√ Diskusi Kelompok

Siswa melakukan kegiatan diskusi

bersama kelompoknya

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Siswa menutup bacaan dan

memperhatikan kembali penjelasan

Materi

guru

Tahap 7 Siswa mempraktekan kegiatan tongkat √ Mempraktekan

berjalan dengan panduan dari guru

Kegiatan Tongkat Berjalan Tahap 8

Siswa yang memegang tingkat terakhir √ Pemberian

di beri pertanyaan dan dipersilahkan Pertanyaan

bercerita di depan kelas

Tahap 9

√ Pemberian

Siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran yang sudah di lakukan Kesimpulan

Tahap 10

√ Evaluasi

Siswa melakukan evaluasi dengan

dibantu oleh guru

Tahap 11

√ Menutup

Siswa melakukan refleksi bersama

degan guru tentang pembelajaran yang Pembelajaran

telah berlangsung

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama ini, siswa masih terlihat bingung dan belum mengerti dalam mengikuti aktivitas yang ada dalam penilaian. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan masih baru bagi siswa. Sehingga persentase hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama ini baru terlaksana 72%.

Kegiatan pengamatan atau observasing pada siklus I pertemuan pertama terhadap kegiatan guru dan siswa ini tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk melihat perkembangan aktivitas dalam pembelajaran model talking stick berbantuan komik. Kegiatan pengamatan juga bertujuan untuk melihat kegiatan yang belum maksimal saat pembelajaran dilakukan.

Hasil data obeservasi pada pertemuan kedua terhadap aktivitas guru dan siswa diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.3

Aktivitas Guru Pertemuan ke 2 Siklus I Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Guru Menyiapkan tongkat untuk √ Menyiapkan

pembelajaran talking stick

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian Kelompok

Guru membagi siswa menjadi

kelompok

Tahap 3 Guru Menyampaikan pokok materi √ Penyampaian Pokok

yang akan diajarkan

Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Guru memberi kesempatan para

kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

Tahap 5 Guru memberi kesempatan siswa √ Diskusi Kelompok

untuk berdiskusi dalam kelompok tentang materi yang akan dibahas

Tahap 6 Guru mempersilahkan siswa untuk √ Menutup Bacaan

menutup isi bacaan

Materi Tahap 7

√ Mempraktekan

Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu Kegiatan Tongkat

siswa dan tongkat akan berjalan

Berjalan Tahap 8

√ Pemberian Pertanyaan

Guru memberi pertanyaan dan

kesempatan siswa yang memegang tongkat untuk bercerita

Tahap 9 Guru memberikan kesimpulan setelah √ Pemberian Kesimpulan

melakukan pembelajaran selesai Tahap 10

√ Evaluasi

Guru melakukan evaluasi

keterampilan bercerita setelah selesai pembelajaran

Tahap 11 Guru melakukan refleksi bersama √ Menutup Pembelajaran

siswa tentang pembelajaran yang sudah berlangsung

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan kedua, diperoleh persentase 81%. Kegiatan pada pertemuan kedua guru masih terkendala saat melakukan kegiatan mempersilahakan anak untuk menutup buku. Pada kegiatan ini guru masih lupa dalam melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan hasil observasi pada pertemuan kedua terhadap aktivitas siswa diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.4

Aktivitas Siswa Pertemuan Ke 2 Siklus I Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Siswa mengamati guru dalam dalam √ Menyiapkan

penyiapan perlengkapan

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian

Siswa menempatkan diri di

kelompoknya masing-masing

Kelompok Tahap 3

Siswa memperhatikan guru dalam √ Penyampaian Pokok

menyampaikan pokok materi

Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Siswa membaca materi bersama

kelompoknya

Tahap 5 Siswa melakukan kegiatan diskusi √ Diskusi Kelompok

bersama kelompoknya

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Siswa menutup bacaan dan

memperhatikan kembali penjelasan Materi

guru

Tahap 7 Siswa mempraktekan kegiatan tongkat √ Mempraktekan

berjalan dengan panduan dari guru Kegiatan Tongkat Berjalan Tahap 8

Siswa yang memegang tingkat terakhir √ Pemberian

di beri pertanyaan dan dipersilahkan Pertanyaan

bercerita di depan kelas

Tahap 9 Siswa bersama guru menyimpulkan √ Pemberian

pembelajaran yang sudah di lakukan Kesimpulan Tahap 10

Siswa melakukan evaluasi dengan √ Evaluasi

dibantu oleh guru

Tahap 11 Siswa melakukan refleksi bersama √ Menutup

degan guru tentang pembelajaran yang Pembelajaran

telah berlangsung

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua, didapatkan data bahwa sebagian besat siswa masih belum menutup komik mereka. Siswa masih cenderung membaca kembali komik mereka saat salah satu teman mereka maju ke depan untuk bercerita. Sehingga persentase mereka masih sama dengan pertemuan pertama yaitu 72%.

Pada siklus I pertemuan ketiga, peneliti memfokuskan pada penilaian keterampilan bercerita saja. Sehingga tidak melakukan aktivitas pada model pembelajaran talking stick berbantuan media komik. Maka dapat diperlohe data sebagai berikut:

Tabel 4.5

Aktivitas Guru Pertemuan ke 3 Siklus I Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Guru Menyiapkan tongkat untuk √ Menyiapkan

pembelajaran talking stick

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian Kelompok

Guru membagi siswa menjadi

kelompok

Tahap 3 Guru Menyampaikan pokok materi √ Penyampaian Pokok

yang akan diajarkan

Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Guru memberi kesempatan para

kelompok untuk membaca dan kelompok untuk membaca dan

Tahap 5 Guru memberi kesempatan siswa √ Diskusi Kelompok

untuk berdiskusi dalam kelompok tentang materi yang akan dibahas

Tahap 6 Guru mempersilahkan siswa untuk √ Menutup Bacaan

menutup isi bacaan

Materi Tahap 7

√ Mempraktekan

Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu Kegiatan Tongkat

siswa dan tongkat akan berjalan

Berjalan Tahap 8

√ Pemberian Pertanyaan

Guru memberi pertanyaan dan

kesempatan siswa yang memegang tongkat untuk bercerita

Tahap 9

√ Pemberian Kesimpulan

Guru memberikan kesimpulan

setelah melakukan pembelajaran selesai

√ Evaluasi

Tahap 10

Guru melakukan evaluasi

keterampilan bercerita setelah selesai pembelajaran

Tahap 11 Guru melakukan refleksi bersama √ Menutup Pembelajaran

siswa tentang pembelajaran yang sudah berlangsung

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada pertemuan ketiga guru hanya melakukan evalusi pada keterampilan bercerita saja. Sehingga dapat diperoleh persentase 9% dalam kegiatan evaluasi. Begitu juga terhadap hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan ketiga, siswa hanya melakukan kegiatan evaluasi siklus I, maka data yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.6

Aktivitas Siswa Pertemuan ke 3 Siklus I Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Siswa mengamati guru dalam

dalam penyiapan perlengkapan

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian Kelompok

Siswa menempatkan diri di

kelompoknya masing-masing

Tahap 3 Siswa memperhatikan guru dalam √ Penyampaian Pokok

menyampaikan pokok materi

Materi

Tahap 4

√ Membaca Materi

Siswa membaca materi bersama

kelompoknya

Tahap 5 Siswa melakukan kegiatan diskusi √ Diskusi Kelompok

bersama kelompoknya

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Siswa menutup bacaan dan

memperhatikan kembali penjelasan Materi

Siswa mempraktekan kegiatan

tongkat berjalan dengan panduan Kegiatan Tongkat

dari guru

Berjalan Tahap 8

√ Pemberian Pertanyaan

Siswa yang memegang tingkat

terakhir di beri pertanyaan dan dipersilahkan bercerita di depan kelas

Tahap 9 Siswa bersama guru menyimpulkan √ Pemberian Kesimpulan

pembelajaran yang sudah di lakukan

Tahap 10 Siswa melakukan evaluasi dengan √ Evaluasi

dibantu oleh guru

Tahap 11 Siswa melakukan refleksi bersama √ Menutup Pembelajaran

degan guru tentang pembelajaran yang telah berlangsung

Berdasarkan tabel aktivitas siswa pada pertemuan ketiga diperoleh hasil persentase 9%. Seperti yang telah diutarakan peneliti sebelumnya bahwa pada pertemuan ketiga hanya melakukan aktivitas evalusi sehingga tidak melakukan kegitan pembelajaran model talking stick berbantuan media komik.

2. Penilaian Keterampilan Bercerita Siklus I

Penilaian keterampilan bercerita siklus I dilakukan pada pertemuan ketiga, yaitu pada hari Jum’at 7 April 2017. Penilaian akhir

siklus I ini dimulai dari pukul 7.30 sampai dengan pukul 08.45 WIB. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan kesempatan untuk siswa membaca kembali komik dan mempelajari kerangka cerita yang telah mereka buat.

Kemudian guru mempersilahkan untuk menutup komik dan akan memanggil satu per satu secara acak. Di kegiatan ini guru dibantu Kemudian guru mempersilahkan untuk menutup komik dan akan memanggil satu per satu secara acak. Di kegiatan ini guru dibantu

Berdasarkan data penlilaian siklus I keterampilan bercerita siswa kelas 5 SD Negeri Gendongan 2 Salatiga didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Penilaian Keterampilan Bercerita Siklus I

Keterampilan

Jml No Siswa

Nama Peng

Pelaf

Pilih

Kelanc

Gaya

hayat

Nilai

an

(Ekspr

skor

alan

aran

an

Kata

esi)

cerita

1 TWK

3 3 4 2 4 16 80

2 ADE

3 3 3 2 3 14 70

3 FAP

3 3 3 3 3 15 75 4 IB 3 4 3 3 3 16 80

5 APH

3 4 3 2 2 14 70

6 AYFH

3 3 3 3 3 15 75

7 ALF

3 2 3 2 3 13 65 8 AA 3 3 4 3 4 17 85

9 ANA

4 3 3 3 3 16 80

10 ASF

3 3 3 3 4 16 80

11 BSR

4 3 3 3 2 15 75 12 BA 3 3 3 3 3 15 75

13 CAP

3 4 3 2 3 15 75

14 CP

4 4 2 2 3 15 75

15 CRA

3 3 3 1 3 13 65

16 CDA

3 3 3 2 4 15 75

17 CLE

3 3 3 3 3 15 75

18 DYK

3 3 3 2 4 15 75

19 ERD

4 4 3 3 3 17 85

20 FAA

3 4 3 2 3 15 75

21 FP

3 4 3 2 4 16 80

22 FM

4 3 3 2 4 16 80

23 FS

3 3 3 2 2 13 65

24 GRPA

3 4 3 2 3 15 75

25 MASU

4 3 3 2 3 15 75

26 MAR

4 3 3 2 3 15 75

27 MFYN

3 2 3 2 3 13 65

28 MIRM

4 4 3 2 3 16 80

29 NZF

3 4 3 2 3 15 75

30 RA

2 3 3 2 2 12 60

Berdasarkan tabel di atas siswa yang telah tuntas yaitu 33 siswa dengan nilai diatas KKM 75. Sedangkan siswa yang belum tuntas terdapat 5 siswa dengan nilai di bawah KKM 75. Pada saat penilaian keterampilan bercerita pada siklus I, sebagian sudah dapat bercerita degan baik namun masih terdapat siswa yang menghafalkan kalimat dalam komik. Permasalahan lain yang timbul beberapa siswa masih belum menggunakan gaya (ekspresi) dengan baik. Dalam kegiatan penilaian keterampilan bercerita mendapat rata-rata nilai 75,26, nilai tersebut telah memenuhi nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah.

D. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada kegiatan pembelajaran siklus I, peneliti telah menganalisis data yang didaptkan dari hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan penilaian keterampilan bercerita siswa kelas 5. Maka diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa

a. Beberapa siswa masih melihat catatan dan komik kembali ketika kegiatan bercerita.

b. Siswa masih menghafal kata per kata sehingga sering lupa.

c. Siswa masih melupakan amanat dalam bercerita.

2. Aktivitas Guru

a. Guru kurang mengkondisikan siswa untuk menutup catatan atau komik ketika kegiatan bercerita.

b. Guru kurang mengkondisikan siswa agar tidak menghafal tetapi memahi isi cerita

c. Guru kurang mengkondisikan agar menyampaikan amanat dalam cerita komik. Melihat analisis hasil refleksi, masih terdapat kekurangan yang terjadi pada siklus I, yaitu siswa yang masih melihat buku catatan dan komik yang disediakan dikarenakan kurangnya waktu yang diberikan dalam membaca komik, sehingga guru pun belum dapat mengkondisikan kegiatan tersebut. Siswa yang masih menghafalkan kata per kata pada komik dikarenakan menurut siswa lebih efektif dibandingkan memahami isi bacaan. Kekurangan pada pembelajaran siklus I selanjutnya siswa tidak menyampaikan amanat, ini dikarenakan siswa tidak memahami semua isi cerita dan hanya menghafalkan sehingga yang terjadi mereka melupakan amanat.

Berdasarkan data nilai siswa pada penilaian keterampilan bercerita siswa siklus I, memperoleh rata-rata 75,26. Nilai tersebut sudah mencapai KKM 75 namun masih terdapat 5 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Ini menunjukan baru 86% siswa saja yang berhasil, sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase tersebut memang sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti, namun masih terdapat beberapa aspek yang belum terpenuhi. Aspek yang belum tercapai ialah gaya (ekspresi), pilihan kata dan penghayatan cerita. Pada aspek pilihan kata siswa masih cenderung tidak ada variasi dalam bercerita mereka hanya menghafal kalimat dalam cerita komik. Sedangkan aspek gaya (ekspresi), siswa kurang eksprektif dalam bercerita. Pada aspek penghayatan cerita siswa juga belum menunjukan menghayati cerita dengan baik, terbukti saat bercerita mereka kurang sesuai dengan isi cerita dan melupakan amanat pada isi cerita.

Berdasarkan hasil refleksi seluruh kegiatan pada siklus I melihat observasi dan melihat keterampilan bercerita siswa pada penilaian Berdasarkan hasil refleksi seluruh kegiatan pada siklus I melihat observasi dan melihat keterampilan bercerita siswa pada penilaian

1. Guru memberikan arahan dan mengkondisikan siswa agar menutup catatan ataupun kerangka yang telah mereka buat serta memberikan waktu tambahan dalam membaca komik.

2. Guru memotivasi siswa agar dalam bercerita menggunakan kata-kata mereka sendiri dan tidak menghafal.

3. Guru memberikan arahan dan mengkondisikan siswa agar

menyampaikan amanat dalam cerita saat bercerita di depan kelas.

4.1.3. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II

A. Tahap Perencanaan (Planing)

Perencanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan perencanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan tindakan siklus II. Peneliti memberikan perlakuan yang lebih maksimal saat pembelajaran pada setiap pertemuan pada siklus II agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.

Materi yang akan dibahas pada siklus II ini masih sama dengan siklus

I yaitu menceritakan kembali isi cerita pada komik. Kompetensi Dasar masih sama yaitu, Menyimpulkan isi cerita anak. Komik yang dipakai dalam siklus

II berjudul Karakter Kejujuran, Karakter Suka Menolong dan Karakter Bertanggung Jawab. Target dalam pada siklus II ini siswa swmakun baik dalam menggunakan model pembelajaran talking stick berbantuan komik, siswa berani dalam bercerita di depan kelas, siswa menggunakan kata-kata II berjudul Karakter Kejujuran, Karakter Suka Menolong dan Karakter Bertanggung Jawab. Target dalam pada siklus II ini siswa swmakun baik dalam menggunakan model pembelajaran talking stick berbantuan komik, siswa berani dalam bercerita di depan kelas, siswa menggunakan kata-kata

B. Tahap Pelaksanaan (Acting)

Tindakan pembelajaran pada siklus II ini delaksanakan dalam 3 pertemuan dengan alokasi 2x35 menit (2 jam pelajaran). Adapun rincian pembelajaran tiap pertemuan sebagai berikut:

1. Pertemuan Keempat (Senin, 10 April 2017) Pertemuan pertama pada siklus II berlangsung selama 2x35 menit (2

jam pelajaran) yang dimulai dari jam 7.30-8.45 WIB. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuka dengan apersepsi tentang materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan pertama di siklus II ini siswa yang hadir berjumlah 38 siswa.

Kegiatan selanjutnya guru mengkondisikan dan memotivasi siswa agar pertemuan proses pembelajaran lebih baik lagi dari pada pertemuan sebelumnya. Setelah mengkondisikan dan memotivasi siswa, guru menyampaikan kembali tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian guru mengulang kembali materi yang akan disampaikan, yaitu tentang pengertian bercerita, aspek dan langkah dalam bercerita. Kegiatan ini diulang kembali pada siklus II diharapkan agar siswa lebih mengerti tentang aspek keterampilan bercerita.

Gambar 4.5 Aktivitas Guru Menyiapkan Tongkat

Selanjutnya, guru menyiapkan tongkat, membagi kelompok dan mempersilahkan siswa untuk membaca komik berjudul Karakter Kejujuran.

Kemudian, guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama kelompoknya. Setelah itu, guru menanyakan isi dalam cerita. Kegiatan selanjutnya tongkat akan berjalan dengan iringan lagu dan nyanyian siswa, siswa yang mendapatkan tongkat pada saat lagu dan nyanyian berakhir maka dipersilahkan maju ke depan dan menceritakan kembali isi cerita ang telah merak baca. Kegiatan akan berlanjut hingga beberapa kali. Pada pertemuan pertama siklus II siswa terlihat lenih menikmati proses pembelajaran karena sudah terbiasa dan menyukai proses pembelajaran. Setelah selesai kegiatan bercerita guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

Gambar 4.6 Aktivitas Bercerita Di Depan Kelas

Gambar 4.6 menunjukan aktivitas siswa bercerita di depan kelas ketika mendapatkan kesempatan memperoleh tongkat

2. Pertemuan Kelima (Selasa, 11 April 2017) Pertemuan kelima sama halnya dengan pertemuan sebelumnya yang

berlangsung selama 2x35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai pukul 9.00 sampai dengan 10.10 WIB. Pada pertemuan kelima siswa yang hadir berjumlah 37 siswa. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada pertemuan ini, guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pada tahap ini guru menekankan kembali Pada pertemuan ini, guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pada tahap ini guru menekankan kembali

Gambar 4.7 Aktivitas Siswa Mengoper Tongkat

Kegiatan selanjutnya guru memberikan stick (tongkat) ke salah satu siswa untuk mengoperalihkan stick tersebut dengan diiringi musik dan nyanyian. Siswa yang mendapat tongkat ketika musik dan nyayian berhenti dipersilahkan untuk menceritakan isi komik di depan kelas. Dalam kegiatan bercerita siswa sudah lancar dan menghayati. Stick berjalan kembali hingga beberapa kali. Dalam proses pembelajaran model talking stick berbantuan komik ini siswa terlihat lebih semangat dan senang.

3. Pertemuan Keenam (Kamis, 13 April 2017) Kegiatan pada pertemuan keenam berlangsung selama 2x35 menit (2

jam pelajaran) yang dimulai pada pukul 7.30 hingga 8.45 WIB. Dalam Kegiatan ini difokuskan untuk penilaian keterampilan bercerita. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kegiatan difokuskan kepada penilaian saja karena keterbatasan waktu.

Gambar 4.8 Aktivitas Penilaian Keterampilan Bercerita

Dalam kegiatan penilaian ini, siswa sudah dibagikan komik pada pertemuan sebelumnya, komik berjudul Karakter Bertanggung Jawab. Dalam penilaian guru dibantu oleh peneliti dalam menilai siswa. Siswa akan dipanggil satu per satu secara acak. Siswa dalam kegiatan ini sangat meningkatkan, banyak siswa yang membuat media untuk digunakan dalam bercerita. Kegiatan siswa bercerita juga sangat meningkat, terbukti dari mereka bercerita mereka sudah menggunakan ekpresi yang pas dan sangat menghayati cerita.

Gambar 4.9 Kegiatan Penilaian Keterampilan Bercerita Siswa Menggunakan

Media

Gambar 4.9 menunjukan kegiatan siswa ketika penilaian, siswa membuat sendiri media pembelajaran sebagai alat bantu. Gaya (ekspresi) dan penghayatan cerita terlihat lebih jelas pada pertemuan ini.

C. Tahap Pengamatan (Observing)

1. Observasi Aktivitas Pembelajaran

Ketigiatan observasi dilaksanakan dengan mengmati seluruh aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan berlangsung. Dalam pengamatan ini peneliti bertindak sebagai observer. Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pemebelajaran siklusi II pertemuan ke 4 ini diperoleh data sebagi berikut:

Tabel 4.8

Aktivitas Guru Pertemuan Ke 4 Siklus II Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Guru Menyiapkan tongkat untuk

pembelajaran talking stick

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

Guru membagi siswa menjadi kelompok √ Pembagian

Kelompok Tahap 3

Guru Menyampaikan pokok materi yang √ Penyampaian

akan diajarkan

Pokok Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Guru memberi kesempatan para

kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

Tahap 5 Guru memberi kesempatan siswa untuk √ Diskusi

berdiskusi dalam kelompok tentang

Kelompok

materi yang akan dibahas

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Guru mempersilahkan siswa untuk

menutup isi bacaan

Materi Tahap 7

√ Mempraktekan

Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu siswa Kegiatan Tongkat

dan tongkat akan berjalan

Berjalan Tahap 8

√ Pemberian

Guru memberi pertanyaan dan

kesempatan siswa yang memegang

Pertanyaan

tongkat untuk bercerita

Tahap 9 Guru memberikan kesimpulan setelah √ Pemberian

melakukan pembelajaran selesai

Kesimpulan Tahap 10

Guru melakukan evaluasi keterampilan √ Evaluasi

bercerita setelah selesai pembelajaran

Tahap 11 Guru melakukan refleksi bersama siswa √ Menutup

tentang pembelajaran yang sudah

Pembelajaran

berlangsung

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan keempat sudah berjalan sesuai dengan aspek penilaian yang sudah dibuat, tetapi belum melakukan evaluasi. Ini dikarenakan evaluasi dilakukan pada pertemuan keenam siklus II. Sehingga persentase keberhasilan pelaksanaan model talking stick berbantuan komk yaitu 90%

Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuaan keempat sudah mengalami perbaikan karena sudah mulai terbiasa dalam kegiatan ini, sehingga data yang didapat sebagai berikut:

Tabel 4.9

Aktivitas Siswa Pertemuan Ke 4 Siklus II

Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Siswa mengamati guru dalam √ Menyiapkan Perlengkapan

dalam penyiapan perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian Kelompok

Siswa menempatkan diri di

kelompoknya masing-masing Tahap 3

Siswa memperhatikan guru dalam √ Penyampaian Pokok

menyampaikan pokok materi Materi Tahap 4

Siswa membaca materi bersama √ Membaca Materi

kelompoknya

Tahap 5 Siswa melakukan kegiatan diskusi √ Diskusi Kelompok

bersama kelompoknya

Tahap 6

√ Menutup Bacaan Materi

Siswa menutup bacaan dan

memperhatikan kembali penjelasan guru

Tahap 7 Siswa mempraktekan kegiatan √ Mempraktekan Kegiatan

tongkat berjalan dengan panduan Tongkat Berjalan

dari guru

Tahap 8 Siswa yang memegang tingkat √ Pemberian Pertanyaan

terakhir di beri pertanyaan dan dipersilahkan bercerita di depan kelas

√ Pemberian Kesimpulan

Tahap 9

Siswa bersama guru

menyimpulkan pembelajaran yang sudah di lakukan

Tahap 10 Siswa melakukan evaluasi dengan √ Evaluasi

dibantu oleh guru

Tahap 11

√ Menutup Pembelajaran

Siswa melakukan refleksi

bersama degan guru tentang pembelajaran yang telah bersama degan guru tentang pembelajaran yang telah

Pada aktivitas siswa pertemuan keempat siklus II sudah mengalami peningkatan dengan persentase 90%. Sama halnya dengan siklus I, kegiatan ini tidak dilakukan sekali saja, tetapi pada setiap pertemuan yang dalam siklus II.

Pada pertemuan kelima kegiatan pengamatan dilaksanakan semua aktivitas selama pembelajaran berlangsung dengan objek siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan terhadap guru dan siswa diperoleh data sebgai berikut:

Tabel 4.10

Aktivitas Guru Pertemuan Ke 5 Siklus II Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Guru Menyiapkan tongkat untuk

pembelajaran talking stick

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian

Guru membagi siswa menjadi

kelompok

Kelompok Tahap 3

Guru Menyampaikan pokok materi √ Penyampaian Pokok

yang akan diajarkan

Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Guru memberi kesempatan para

kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

Tahap 5 Guru memberi kesempatan siswa untuk √ Diskusi Kelompok

berdiskusi dalam kelompok tentang materi yang akan dibahas

Tahap 6 Guru mempersilahkan siswa untuk √ Menutup Bacaan

menutup isi bacaan

Materi Tahap 7

√ Mempraktekan

Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu Kegiatan Tongkat

siswa dan tongkat akan berjalan

Berjalan Tahap 8

√ Pemberian

Guru memberi pertanyaan dan

kesempatan siswa yang memegang Pertanyaan

tongkat untuk bercerita

Tahap 9 Guru memberikan kesimpulan setelah √ Pemberian

melakukan pembelajaran selesai

Kesimpulan Tahap 10

Guru melakukan evaluasi keterampilan √ Evaluasi

bercerita setelah selesai pembelajaran

Tahap 11

√ Menutup

Guru melakukan refleksi bersama

siswa tentang pembelajaran yang sudah Pembelajaran

berlangsung

Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan kelima sama dengan pertemuan sebelumnya, sudah sesuai dengan aspek penilaian model talking stick berbantuan komik. Hal ini dapat diketahui dengan melihat persentase keberhasilan yaitu 90%. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada pertemuan kelima yaitu:

Tabel 4.11

Aktivitas Siswa Pertemuan Ke 5 Siklus II Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Siswa mengamati guru dalam dalam √ Menyiapkan

penyiapan perlengkapan

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

√ Pembagian

Siswa menempatkan diri di

kelompoknya masing-masing

Kelompok Tahap 3

Siswa memperhatikan guru dalam √ Penyampaian Pokok

menyampaikan pokok materi

Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Siswa membaca materi bersama

kelompoknya

Tahap 5 Siswa melakukan kegiatan diskusi √ Diskusi Kelompok

bersama kelompoknya

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Siswa menutup bacaan dan

memperhatikan kembali penjelasan Materi

guru

Tahap 7 Siswa mempraktekan kegiatan tongkat √ Mempraktekan

berjalan dengan panduan dari guru Kegiatan Tongkat Berjalan Tahap 8

Siswa yang memegang tingkat terakhir √ Pemberian

di beri pertanyaan dan dipersilahkan Pertanyaan

bercerita di depan kelas

Tahap 9 Siswa bersama guru menyimpulkan √ Pemberian

pembelajaran yang sudah di lakukan Kesimpulan Tahap 10

Siswa melakukan evaluasi dengan √ Evaluasi

dibantu oleh guru

Tahap 11 Siswa melakukan refleksi bersama √ Menutup

degan guru tentang pembelajaran yang Pembelajaran

telah berlangsung

Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa siswa sudah mengalami peningkatan tiap pertemuannya. Siswa terlihat menikmati dalam setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini terlihat dari persentase yaitu 90%.

Pada pertemuan keenam siklus II, peneliti memfokuskan pada penilaian keterampilan bercerita saja. Seperti yang telah dijelaskan pada siklus I, guru hanya melakukan penilaian keterampilan bercerita saja dan tidak melakukan pembelajaran. Maka data yang didapat sebagai berikut:

Tabel 4.12

Aktivitas Guru Pertemuan Ke 6 Siklus II Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Guru Menyiapkan tongkat untuk

pembelajaran talking stick

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

Guru membagi siswa menjadi kelompok √ Pembagian Kelompok Tahap 3

Guru Menyampaikan pokok materi yang √ Penyampaian

akan diajarkan

Pokok Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Guru memberi kesempatan para

kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran

Tahap 5 Guru memberi kesempatan siswa untuk √ Diskusi Kelompok

berdiskusi dalam kelompok tentang materi yang akan dibahas

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Guru mempersilahkan siswa untuk

menutup isi bacaan

Materi Tahap 7

√ Mempraktekan

Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu siswa Kegiatan Tongkat

dan tongkat akan berjalan

Berjalan Tahap 8

√ Pemberian

Guru memberi pertanyaan dan

kesempatan siswa yang memegang

Pertanyaan

tongkat untuk bercerita

Tahap 9 Guru memberikan kesimpulan setelah √ Pemberian

melakukan pembelajaran selesai

Kesimpulan

Tahap 10 Guru melakukan evaluasi keterampilan √ Evaluasi

bercerita setelah selesai pembelajaran

Tahap 11 Guru melakukan refleksi bersama siswa √ Menutup

tentang pembelajaran yang sudah

Pembelajaran

berlangsung

Hasil observasi aktivitas guru selam proses pembelajaran berlangsung pada siklus II pertemuan keenam ini mendapatkan persentase 9%. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, data di atas sangat sedikit dikarenakan hanya melakukan kegiatan evaluasi saja. Sama halnya dengan aktivitas guru, aktivitas siswa pun sama hanya melakukan kegiatan evaluasi saja, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.13

Aktivitas Siswa Pertemuan Ke 6 Siklus II Tahap Metode

Ya Tidak Talking Stick

Indikator

Tahap 1 Siswa mengamati guru dalam dalam √ Menyiapkan

penyiapan perlengkapan

Perlengkapan Talking Stick Tahap 2

Siswa menempatkan diri di kelompoknya √ Pembagian

masing-masing

Kelompok Tahap 3

√ Penyampaian

Siswa memperhatikan guru dalam

menyampaikan pokok materi

Pokok Materi Tahap 4

√ Membaca Materi

Siswa membaca materi bersama

kelompoknya

Tahap 5

√ Diskusi Kelompok

Siswa melakukan kegiatan diskusi

bersama kelompoknya

Tahap 6

√ Menutup Bacaan

Siswa menutup bacaan dan

memperhatikan kembali penjelasan guru Materi Tahap 7

Siswa mempraktekan kegiatan tongkat √ Mempraktekan

berjalan dengan panduan dari guru

Kegiatan Tongkat Berjalan Tahap 8

Siswa yang memegang tingkat terakhir di √ Pemberian

beri pertanyaan dan dipersilahkan

Pertanyaan

bercerita di depan kelas

Tahap 9

√ Pemberian

Siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran yang sudah di lakukan Kesimpulan Tahap 10

√ Evaluasi

Siswa melakukan evaluasi dengan

dibantu oleh guru

Tahap 11 Siswa melakukan refleksi bersama degan √ Menutup

guru tentang pembelajaran yang telah Pembelajaran

berlangsung

Berdasar data observasi aktivitas siswa diperoleh persentase sebesar 9%. Seperti yang telah disampaikan tadi bahwa kegiatan pembelajaran tidak dilaksanakan tetapi langsung melakukan kegiatan evaluasi.

2. Penilaian Keterampilan Bercerita Sikluk II

Penilaian keterampilan bercerita siklus II dilakukan pada pertemuan ketiga, yaitu hari Kamis 13 April 2017. Dalam pertemuan ini guru melakukan penilaian keterampilan bercerita dengna dibantu oleh peneliti. Proses penilaian keterampilan bercerita pada siklus II sama dengan penilaian pada siklus I. Guru memanggil secara acak satu per satu siswa. Komik yang digunakan dalam penilaian yaitu Karakter Bertanggung Jawab. Penilaian yang akan digunakan meliputi aspek pelafalan, pilihan kata, gaya (ekspresi), penghayatan cerita.

Berdasarkan data penilaian siklus II keterampilan bercerita siswa kelas 5 SD Negeri Gendonggan 2 Salatiga diperoleh hasil sebagai berikut:

Table 4.14

Penilaian Keterampilan Bercerita Siklus II

Keterampilan

N Nama Jml

Pengha o

sko Nilai

5 APH 4 4 4 2 4 18 90 6 AYFH

3 4 4 2 2 15 75 7 ALF

3 3 4 4 4 18 90 8 AA 3 4 4 4 4 19 95

9 ANA 3 4 4 4 3 18 90 10 A S F

3 4 4 3 3 17 85

Rata-rata 17 87 Hasil penilaian keterampilan bercerita di atas menunjukan

bahwa seluruh siswa mendapatkan nilai di atas KKM 75. Kemampuan dalam penyampaian cerita siswa sudah sangat baik. Beberapa siswa bahkan menggunakan media buatan mereka sendiri dalam bercerita. Hal ini membuktikan keterampilan bercerita siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil penilaian keterampilan bercerita siklus I.

D. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada kegiatan pembelajaran siklus II peneliti telah mengolah dan mengidentifikasi data yang didapat melalui hasil observasi aktivitas guru, Pada kegiatan pembelajaran siklus II peneliti telah mengolah dan mengidentifikasi data yang didapat melalui hasil observasi aktivitas guru,

4.2. Analisis Data

Analisis data adalah tahapan yang dimulai dalam penelaahan berbagai sumber yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Diantaranya sebagai berikut:

1. Data Hasil Angket Siswa Angket dalam penilitian ini digunakan pada pratindakan dan setelah pasca tindakan pada siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar angket yang diberikan sebelum pemberian tindakan atau prasiklus, ditunjukkan bahwa sebagian siswa masih merasa malu, grogi, kurang berminat dan masih kesulitan dalam kegiatan bercerita. Terbukti pada jawaban siswa di angket nomor 4 tentang ketertarikan terhadap pembelajaran, hanya ada 12 siswa yang tertarik terhadap kegiatan cerita. Sedangkan pilihan jawaban pada angket nomor 8 yang berisi respon siswa ketika bercerita di depan kelas, ada 33 siswa memi lih “Ya”, yang artinya, siswa masih merasa malu, grogi dan tidak mempunyai ide cerita. Angket Prasiklus dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15

Hasil Angket Pratindakan

No

Pilihan Jawaban Siswa

Tidak Frekuensi

Ya

Persentase (%)

Frekuensi Persentase (%)

Setelah diberikan tindakan pembelajaran model Talking Stick berbantuan media komik, siswa menunjukkan respon yang berbeda dari prasiklus, yaitu siswa merasa tenang, merasa antusias dan berminat dalam pembelajaran bercerita serta sebagian besar sudah tidak lagi merasa malu dan grogi. Hasil angket menunjukan bahwa 38 siswa atau 100% dari keseluruhan jumlah siswa kelas 5 menyatakan pembelajaran keterampilan bercerita dengan menggunakan model talking stick berbantuan media komik memberikan kesan positif bagi mereka. Terbukti pada pilihan jawaban siswa di angket nomor 3 yang berisi antusias siswa terhadap pembelajaran, sebanyak 30 siswa sudah antusias terhadap pembelajaran yang dilakukan. Pilihan jawaban pada nomor 4 tentang respon siswa ketika bercerita di depan kelas, ada 33 siswa sudah memilih jawaban “tidak” yang berarti tidak lagi merasa grogi dan malu untuk bercerita di depan kelas. Hasil Angket Pascatindakan dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Angket Pascatindakan Pilihan Jawaban Siswa

Tidak No Frekuensi

Ya

Persentase (%)

Frekuensi

Persentase (%)

2. Data Hasil Observasi Pembelajaran Dalam setiap pelaksanaan tindakan pembelajaran, guru mengajar didampingi oleh observer. Observer tersebut ialah peneliti yang menggunakan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur aktivitas guru dan siswa yang menerapkan inovasi pembelajaran. Kemudian observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengukur aktivitas siswa saat proses pembelajaran dengan menggunakan model talking stick berbantuan media komik.

Setelah peneliti menelaah data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II, terdapat peningkatan yang signifikan pada siklus II. Keadaan tersebut digambarkan oleh peneliti dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Gambar 4.10 Grafik Aktivitas Siswa Dengan Model Talking Stick

Berbantuan Media Komik Siklus I

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015

0 1 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 6

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Metode Pembelajaran Take and Give 1. Metode Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas I

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 25

3.1.2. Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 14