BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

  Pra siklus pembelajaran PKn kelas IV SDN 1 Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo semester II tahun pelajaran 2016/2017, permasalahan yang terjadi yaitu pembelajaran yang berlangsung setiap hari masih berpusat pada guru. Metode ceramah yang dilakukan oleh guru membuat siswa menjadi pasif dan belum bisa mengembangkan pengetahuannya. Pembelejaran PKn merupakan mata pelajaran yang mengandung banyak materi. Pembelajaran PKn yang sedang berlangusng masih terlihat dari jumlah siswa kelas IV yaitu 22 hanya ada 3 siswa yang tertarik mata pelajaran PKn sedangkan yang lain masih sibuk sendiri dengan teman sebangkunya. Guru sudah meminta siswa untuk memperhatikan kedepan dan mendengarkan penjelasan dari guru. Awalnya siswa mendengarkan apa penjelasan dari guru namun beberapa menit kemudian siswa kembali mengobrol dengan teman sebangkunya. Siswa juga tidak ada diskusi sehingga nampak kurang adanya kerja sama satu sama lain hanya terlihat siswa membaca bercanda dengan yang lain. Siswa terlihat bosan dan tidak ada permainan yang menarik di kelas sehingga aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan tanpa tahu anak itu paham atau tidak dengan materi yang di sampaikan. Kegiatan di dalam kelas tidak nampak kegiatan yang menarik siswa untuk aktif dan mau bersosialisasi dengan teman yang lain.

  Penilaian yang dilakukan oleh guru pada saat observasi terlihat hanya pada akhir pembelajaran berupa pemberian butir soal tes uraian yang terdapat dalam LKS buku siswa. Guru hanya mengukur pada aspek pengetahuan sedangkan keaktifan tidak dilakukan. Jika hasil belajar hanya di ukur melalui hasil tes seperti yang dilakukan oleh guru pada saat observasi, tanpa mengukur keaktifan siswa, maka hasil yang diperoleh kurang maksimal.

  Hasil belajar yang diperoleh seluruh siswa kelas IV pada pra siklus hanya terdapat 8 siswa yang tuntas KKM dari 22 siswa degnan KKM>70. Hasil belajar siswa rendah berdasarkan penilaian yang diberikan oleh guru mata pelajaran PKn kelas IV dengan rincian di bawah ini:

Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar PKn Pra Siklus kelas IV SD N 1 Buntu

  77

  67

  1

  67

  10

  70 3 210

  11

  73 2 146

  12

  77

  1

  13

  63 2 126

  80

  1

  80

  14

  83

  1

  83

  22 1315

RATA-RATA 59,81

No KKM Ketuntasan Sebelum Tindakan

  Jumlah Siswa Persentase (%) 1. < 70 Tidak Tuntas 14 63,63 2. ≥ 70 Tuntas 8 36,36 Jumlah 22 100

  Berdasarkan tabel 4.1 terlihat perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM ( ≥70) adalah sebanyak 8 siswa (36,36%) sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa (63,63%), dengan nilai tertinggi adalah 83, nilai terendah adalah 40 sedangkan rata-ratanya adalah 59,81.

  9

  8

  No Skor Jumlah Siswa Jumlah nilai

  4

  1

  40 3 120

  2

  43

  2

  86

  3

  47

  1

  47

  50

  60

  1

  50

  5

  53 2 106

  6

  57

  1

  57

  7

  60

  1

  Di bawah ini grafik batang ketuntasan siswa :

  

Ketuntasan pra siklus

56% 46% 36%

  Ketuntasan pra siklus 26% 16% 6%

  • 4% tuntas tidak tuntas

Gambar 4.1 Grafik batang Ketuntasan siswa kelas IV SD N 1 Buntu Pra siklus

  Hasil observasi lebih lanjut menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Buntu dipengaruhi oleh belum terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan membangun keaktifan belajar siswa. Guru masih terlalu dominan menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi sehingga cenderung bosan dalam kelas.

  Perolehan data hasil belajar siswa yang masih rendah dari kelas

  IV SD Negeri 1 Buntu Tahun Pelajaran 2016/2017, maka perlu adanya perbaikan pembelajaran dalam kelas. Dalam penelitian di SD Negeri 1 Buntu bekerja sama dengan guru mapel PKn menggunakan metode pembelajaran Take and Give. melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan dalam pembelajaran.

  Dari hasil uji validitas menggunakan SPSS 17 dapat diketahui bahwa pada siklus ada 15 soal valid dan 5 soal tidak valid sedangkan pada siklus 2 ada 16 soal valid dan soal tidak valid.

  Dari hasil uji reliabilitas

  Cronbach’s Alpha pada soal siklus I

  sebesar 0,850 dari 15 item yang diuji dengan r table untuk 15 item adalah 0,514. Artinya

  Cronbach’s Alpha pada soal siklus I 0,850 > dari r

  tabel 0,514 sehingga dapat dikatakan bahwa soalnya reliable. Sedangkan untuk Cronbach Alpha soal siklus II sebesar 0,820 dari 16 item yang diuji dengan r table untuk 16 item adalah 0,497. Artinya

  Cronbach’s

  pada soal siklus 2 0,820 > dari r tabel 0,497 sehingga dapat

  Alpha

  dikatakan bahwa soalnya reliabel . Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

  Selanjutnya dilakukan analisis tingkat taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes akhir siklus 1 yaitu untuk soal mudah berjumlah 5, soal sedang 8, dan soal sukar berjumlah 2. Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan pada akhir siklus II dengan soal mudah berjumlah 6, soal sedang 7, dan soal sukar berjumlah 2. Untuk soal evaluasi setiap akhir siklus menggunakan 15 butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.

4.2 Hasil Penelitian Siklus I

4.2.1 Tahap Perencanaan Siklus I

  Perencanaan tindakan pada siklus I terdiri dari dua perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Dengan menggunakan metode take and give ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Buntu.

  a.

  Siklus I Pertemuan I Berdasarkan informasi dari guru kelas IV SD N 1 Buntu, maka dilakukan diskusi dengan guru mapel PKn kelas IV SD N 1

  Buntu mengenai materi yang akan disajikan serta alat penunjang belajar yang diperlukan.

  Hal yang dilakukan sebelum memulai pertemuan I, maka perlu menyiapkan alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru, Buku Pembelajaran, Alat Peraga atau media yang digunakan untuk menunjang penyampaian berlangsung di ruang kelas IV.

  Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan I dengan Materi Pemerintah tingkat pusat. Guru menggunakan kartu materi untuk penerapan metode take and give selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: menerapkan metode pembelajaran Take

  and Give yaitu guru membagikan masing-masing kartu kepada

  setiap siswa, guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal dan memahami materi yang mereka dapat di dalam kartu. Materi yang terdapat dalam kartu mengenai lembaga tingkat pusat yaitu Eksekutif meliputi presiden, wakil presiden, dan para menteri guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya, demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing.

  Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat, guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu, guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju ke depan b. Siklus I Pertemuan 2

  Hampir sama dengan pertemuan 1, maka sebelumnya perlu menyiapkan alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru, Buku Pembelajaran, Alat Peraga atau media yang digunakan untuk menunjang penyampaian pembelajaran. Serta ruang atau lokasi pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas IV.

  Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan I dengan Materi Pemerintah tingkat pusat. Guru menggunakan kartu materi untuk penerapan metode take and give selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: menerapkan metode pembelajaran Take

  and Give yaitu guru membagikan masing-masing kartu kepada

  setiap siswa, guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal dan memahami materi yang mereka dapat di dalam kartu. Materi yang terdapat dalam kartu mengenai lembaga tingkat pusat yaitu Legislatif meliputi MPR, DPR, dan DPD. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya, demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat, guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu, guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju ke depan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

  Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dengan dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Tiap pertemuan 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit).

  a.

  Siklus I Pertemuan I Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis 9 Februari 2017.

  1) Kegiatan awal dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan pertanyaan tentang sebuah foto bergambar Presiden RI saat ini Dilanjutkan dengan memotivasi siswa untuk merangsang keingintahuan siswa tentang materi pembelajaran. 2)

  Kegiatan inti Guru membagikan masing-masing kartu kepada setiap siswa. Selama 5 menit siswa mengahafal dan memahami materi tentang lembaga eksekutif meliputi presiden, wakil presiden, dan para menteri yang mereka dapat di dalam kartu. Siswa kemudian harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu masing-masing. Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju ke depan.

  3) Kegiatan akhir

  Pada kegiatan akhir guru meluruskan pemahaman siswa melalui tanya jawab. Kegiatan penutup guru menutup pelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

  b.

  Siklus I Pertemuan II Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis 16

  Februari 2017. Pelaksanaan pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I. 1)

  Kegiatan awal Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II diawali dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan pertanyaan tentang foto ketua MPR saat ini. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa untuk merangsang keingintahuan siswa tentang materi pembelajaran.

  2) Kegiatan inti

  Guru membagikan masing-masing kartu kepada setiap siswa. Selama 5 menit siswa mengahafal dan memahami materi tentang lembaga legislatif meliputi MPR, DPR, dan DPD yang mereka dapat di dalam kartu. Siswa kemudian harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu masing-masing. Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju kedepan. 3)

  Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir guru meluruskan pemahaman siswa melalui tanya jawab. mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi.

4.2.3 Observasi siklus I

  berkelanjutan. dibantu oleh salah satu guru di SD tersebut untuk melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan dari siklus I, pertemuan 1 dan 2 dari awal sampai akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran melalui metode take and give. Dari hasil lembar observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

  Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru (terlampir) pada siklus I pertemuan I. Hasil observasi menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran melalui metode take and give sudah baik, akan tetapi terdapat beberapa kekurangan yang masih harus dibenahi pada pertemuan selanjutnya yaitu guru masih sering berdiam di depan kelas (kurang berkeliling memperhatikan dan membantu aktivitas siswa) dan ketika menuliskan ringkasan materi di papan tulis masih membelakangi siswa.

  Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru (terlampir) pada siklus I pertemuan 2. Hasil observasi menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran melalui metode take and give sudah baik dan kekurangan tentang penguasaan kelas guru yang terdapat pada pertemuan I sudah teratasi. Masukan dari observer pada pertemuan kedua ini, waktu pembelajaran melebihi batas yang harusnya selesai dalam 70 menit menjadi 80 menit.

  Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir) didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Kategori

  perte No Sangat aktif Cukup Kurang Tidak jumlah muan

aktif aktif aktif aktif

  1 Pert 1 -

  4

  8

  8

  2

  22 -

  2 Pert 2 1

  6

  9

  7

  22 Dari tabel di atas pada pertemuan 1 terdapat 0 siswa sangat aktif, 4 siswa aktif, 8 siswa cukup aktif, 8 siswa kurang aktif, dan 2 siswa tidak aktif. Sementara pada pertemuan ke 2 terdapat 1 siswa sangat aktif, 6 siswa aktif, 9 siswa cukup aktif, dan 7 siswa kurang aktif. Berarti terdapat kenaikan tingkat keaktifan siswa dari pertemuan 1 ke pertemuan ke 2 pada siklus 1. Dapat digambarkan :

  9

  8

  7

  6

  5 Pert 1

  4 Pert 2

  3

  2

  1 Sangat aktif aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif kategori Gambar 4.2.Data Hasil Observasi Keaktifan siswa Siklus I

  Selain menggunakan observasi secara langsung, keaktifan siswa juga diukur dengan menggunakan skala likert teknik measurements by

  scales dari 22 responden didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Keaktifan Siswa Siklus 1

  No Pengukuran Skala Likert Responde n

  1

  2

  3

  4

  

5

  6

  7

  8

  9

  10

1 Keaktifan siswa

  6

  6

  1

  53

  3

  63

  1

  63

  4

  70 7 490

  5

  73 4 292

  77 3 231

  2

  8

  83

  1

  83

  9

  86

  1

  86

  22 1497 Rata-Rata 68,04 Nilai Tertinggi

  86 Nilai terendah

  50

  53

  50 4 200

  10

  1

  4

  22

  2 Suasana belajar yang menyenangkan

  8

  1

  7

  5

  1

  22

  3 Penggunaan metode take and give untuk selanjutnya

  

3

  1

  6

  2

  9

  1

  22 Total Nilai

  4 25 120 91 160

  

2

  10 Dari data rekapitulasi di atas didapatkan total keseluruhan skor

  adalah 464 dari skor maksimal 660, atau jika dihitung maka tingkat keaktifan siswa menggunakan skala likert ini adalah 70,3 (aktif).

  Sementara dari hasil belajarnya (nilai terlampir) dapat dirangkum sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi PKn Siklus I Siswa Kelas IV SD N 1 Buntu No Skor Jumlah Siswa Jumlah nilai

  54

  Skor Ketuntasan Ketuntasan Jumlah Siswa Presenta se <70 Tidak Tuntas 5 22,73% ≥70 Tuntas 17 77,27% Jumlah Siswa 22 100%

  Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat ketuntasan telah mencapai 77,27 % yang berarti telah memenuhi target penelitian. Akan tetapi nilai rata-ratanya masih 68,04 dari target 75, sehingga diharapkan pada siklus

  II target dapat terpenuhi secara keseluruhan.

4.2.4 Refleksi siklus 1

Gambar 4.3 Perbandingan ketuntasan dan rata-rata hasil belajar Pra siklus dan siklus 1

  10

  80 pra siklus siklus 1 ketuntasan (%) ketuntasan (%)

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  70 pra siklus siklus 1 hasil belajar hasil belajar

  54

  68

  Dari data dan pembahasan di atas dapat kita bandingkan pembelajaran ketika pra siklus yang menggunakan metode ceramah dengan siklus I yang menggunakan metode take and give sebagai berikut:

  64

  62

  60

  58

  56

  66

  Terjadi kenaikan ketuntasan belajar siswa dari 45,5% menjadi 72,27% dengan rata-rata hasil belajar dari 59,81 menjadi 68,04. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode take and give dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 1 Buntu pada mata pelajaran PKn mengenai pemerintah tingkat pusat.

4.3 Hasil Penelitian Siklus II

4.3.1 Tahap Perencanaan Siklus II

  Perencanaan tindakan pada siklus II terdiri dari dua perencanaan pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Dengan menggunakan metode take and give ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Buntu.

  a.

  Siklus II Pertemuan 1 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, maka dilakukan diskusi dengan guru mapel PKn kelas IV SD N 1 Buntu mengenai materi yang akan disajikan serta alat penunjang belajar yang diperlukan.

  Pada pertemuan I, maka perlu menyiapkan alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru, Buku Pembelajaran, Alat Peraga atau media yang digunakan untuk menunjang penyampaian pembelajaran. Serta ruang atau lokasi pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas IV.

  Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan I dengan Materi Pemerintah tingkat pusat. Guru menggunakan kartu materi untuk penerapan metode take and give selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: menerapkan metode pembelajaran Take setiap siswa, guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal dan memahami materi yang mereka dapat di dalam kartu. Materi yang terdapat dalam kartu mengenai lembaga tingkat pusat yaitu Yudikatif meliputi Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya, demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing.

  Apabila waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat, guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu, guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju ke depan.

  b.

  Siklus II Pertemuan 2 Langkah persiapan sama seperti pertemuan 1, maka perlu menyiapkan alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

  Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Daftar Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru, Buku Pembelajaran, Alat Peraga atau media yang digunakan untuk menunjang penyampaian pembelajaran. Serta ruang atau lokasi pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas IV.

  Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pertemuan I dengan Materi Pemerintah tingkat pusat. Guru menggunakan kartu materi untuk penerapan metode take and give selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: menerapkan metode pembelajaran Take

  and Give yaitu guru membagikan masing-masing kartu kepada

  setiap siswa, guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal dan memahami materi yang mereka dapat di dalam kartu. Materi yang terdapat dalam kartu mengenai lembaga tingkat pusat lainnya yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Badan Intelejen Negara (BIN), Badan Narkotika Nasional (BNN). Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya, demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat, guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu, guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju ke depan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

  Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dengan dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Tiap pertemuan 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit). Siklus II Pertemuan 1 a. Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin 3 April 2017. 1)

  Kegiatan awal Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan I diawali dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan pertanyaan tentang sebuah foto bergambar Kericuhan hasil Pemilukada. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa untuk merangsang keingintahuan siswa tentang materi pembelajaran. 2)

  Kegiatan inti Guru membagikan masing-masing kartu kepada setiap siswa.

  Selama 5 menit siswa mengahafal dan memahami materi tentang lembaga Yudikatif meliputi MA,MK,KY yang mereka dapat di dalam kartu. Siswa kemudian harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu masing-masing. Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju kedepan. 3)

  Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir guru meluruskan pemahaman siswa melalui tanya jawab. Kegiatan penutup guru menutup pelajaran dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

  Siklus II Pertemuan 2 b.

  Pertemuan 2 pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis 2 Maret 2017. Pelaksanaan pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan I.

  1) Kegiatan awal

  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan II diawali dengan guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa, serta mempresensi siswa untuk mengetahui siswa yang tidak hadir di kelas pada hari itu. Kemudian guru menyampaikan apersepsi kepada siswa dengan pertanyaan tentang berita korupsi. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa untuk merangsang keingintahuan siswa tentang materi pembelajaran. 2)

  Kegiatan inti Guru membagikan masing-masing kartu kepada setiap siswa.

  Selama 5 menit siswa mengahafal dan memahami materi tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Badan Intelejen Negara (BIN), Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mereka dapat di dalam kartu. Siswa kemudian harus mencari pasangan mereka untuk bertukar informasi (memberi dan menerima). Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang berani maju kedepan untuk presentasi apa yang telah mereka dapat. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah maju. Pertanyaan yang diberikan tidak sesuai dengan materi yang siswa dapatkan dalam kartu masing-masing. Guru memberikan reward kepada siswa yang telah berani maju kedepan. 3)

  Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir guru meluruskan pemahaman siswa melalui tanya jawab. Kemudian guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes evaluasi.

4.3.3 Observasi siklus II

  Observasi atau pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan. dibantu oleh salah satu guru di SD tersebut untuk melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan pada siklus II, pertemuan 1 dan 2 dari awal sampai akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran melalui metode take and give. Dari hasil lembar observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

  Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru (terlampir) pada siklus II pertemuan I. Hasil observasi menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran melalui metode take and give sudah baik serta manajemen waktunya tepat..

  Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru (terlampir) pada siklus II pertemuan 2. Hasil observasi menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran melalui metode take and give sudah baik sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

  Berdasarkan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir) didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II kategori

  Perte

No Sangat Aktif Cukup Kurang Tidak Jumlah

muan aktif aktif aktif aktif

1 Pert 1

  2

  7

  

8

  5 22 -

  2

  2

  10

  

7

  3 - Pert 2

  22 Dari tabel di atas pada pertemuan 1 terdapat 2 siswa sangat

  aktif, 7 siswa aktif, 8 siswa cukup aktif, 5 siswa kurang aktif. Sementara pada pertemuan ke 2 terdapat 2 siswa sangat aktif, 10 siswa aktif, 7 siswa cukup aktif, dan 3 siswa kurang aktif. Berarti terdapat kenaikan tingkat keaktifan siswa dari pertemuan 1 ke pertemuan ke 2 pada siklus II, serta sudah tidak ada anak yang tidak aktif selama pembelajaran berlangsung.

  Dapat digambarkan :

  10

Gambar 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 Sangat aktif aktif Cukup

aktif

  Kurang aktif Tidak aktif kategori

  Pert 1 Pert 2

  9

  1

  8

  7

  6

  

5

  4

  3

  2

  1

  No Pengukuran Skala Likert Responden

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penilaian Keaktifan Siswa Siklus II

  scales dari 22 responden didapatkan hasil sebagai berikut:

  Selain menggunakan observasi secara langsung, keaktifan siswa juga diukur dengan menggunakan skala likert teknik measurements by

  2

1 Keaktifan siswa

  3 Penggunaan metode take and give untuk selanjutnya

  5

  6

  8

  4

  2

  2

  22

  2 Suasana belajar yang menyenangkan

  1

  9

  3

  6

  22

  adalah 515 dari skor maksimal 660, atau jika dihitung maka tingkat

  80 Dari data rekapitulasi di atas didapatkan total keseluruhan skor

  81

  22 Total Nilai 78 140 136

  3

  2

  8

  3

  5 keaktifan siswa menggunakan skala likert ini adalah 78,3 (sangat aktif).

  Sementara dari hasil belajarnya (nilai terlampir) dapat dirangkum sebagai berikut :

  83 3 249

  and give sebagai berikut:

  Dari data dan pembahasan di atas dapat kita bandingkan perubahan yang terjadi dari siklus 1 ke siklus II yang menggunakan metode take

  Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat ketuntasan telah mencapai 86,36 % yang berarti telah memenuhi target penelitian dan melebihi siklus I yang mencapai 77,27%. Nilai rata-ratanya juga telah mencapai 75,19 yang artinya telah memenuhi indikator keberhasilan rata-rata kelas 75.

  60 Skor Ketuntasan Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase <70 Tidak Tuntas 3 13,64% >70 Tuntas 19 86,36% Jumlah Siswa 22 100%

  93 Nilai terendah

  22 1654 Rata-Rata 75,19 Nilai Tertinggi

  93

  1

  93

  9

  87 2 174

  8

  6

Tabel 4.7 Hasil Evaluasi PKn Siklus II Siswa Kelas IV SD N 1 Buntu No Skor Jumlah Siswa Jumlah nilai

  80

  1

  80

  5

  77 4 308

  4

  73 3 219

  3

  70 5 350

  2

  60 3 180

  1

4.3.4 Refleksi siklus II

Gambar 4.5 Perbandingan ketuntasan dan rata-rata hasil belajar Siklus 1 dan siklus 2

  74

  2 ketuntasan (%) ketuntasan (%)

  88 siklus 1 siklus

  86

  84

  82

  80

  78

  76

  72

  Terjadi kenaikan ketuntasan belajar siswa dari 77,27% menjadi 86,36% dengan rata-rata hasil belajar dari 68,04 menjadi 75,19. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode take and give dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 1 Buntu pada mata pelajaran PKn mengenai pemerintah tingkat pusat.

  76 siklus 1 siklus 2 hasil belajar hasil belajar

  74

  72

  70

  68

  66

  64

4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

  Setelah semua kegiatan dilaksanakan, data dari hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan secara bertahap. Hal ini bisa dilihat dari data pra siklus sebanyak 8 siswa memperoleh nilai >70. Setelah dilakukan siklus I hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri Buntu 1 mengalami peningkatan, dari 22 siswa sebanyak 15 siswa memperoleh nilai >70. Setelah melakukan refleksi pada siklus I, juga menemukan kekurangan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hal ini ditunjukkan pada hasil belajar siswa pada siklus II dengan peningkatan hasil yang cukup memuaskan. Pada siklus II menjunjukkan indikator pencapaian sangat bagus yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Dari 22 siswa sebanyak 19 siswa mendapatkan nilai tuntas >70. Ini berarti 75,19% siswa sudah mendapatkan nilai tuntas KKM. Adapun data hasil perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II dilihat pada tabel berikut:

Gambar 4.6 Perbandingan data Pra siklus, siklus 1, dan siklus 2

  10

  80

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  80 pra siklus siklus 1 siklus 2 hasil belajar hasil belajar

  Dari diagram di atas terlihat kenaikan yang berkesinambungan antara pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Dari ketuntasan 45,5% (pra siklus), 77,27% (siklus 1), dan 86,36% (siklus 2). Rata-rata hasil belajar dari 36,36(pra siklus); 68,04 (siklus 1); dan 75,19 (siklus 2).

  70

  60

  50

  40

  30

  20

  10

  90 pra siklus siklus 1 siklus 2 ketuntasan (%) ketuntasan (%)

  Maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode take

  and give pada pembelajaran PKn materi Pemerintahan tingkat pusat di SD

  N 1 Buntu dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa

4.5 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

  Keaktifan siswa pada siklus 1 dan 2 diukur melalui dua alat pengukuran yaitu observasi dan skala likert. Dari hasil observasi siklus 1 dan 2 didapatkan hasil sebagai berikut:

  10

  9

  8

  7 siklus 1 pertemuan 1

  6

  5 siklus 1 pertemuan 2

  4 siklus 2 pertemuan 1

  3

  2 siklus 2 pertemuan 2

  1 tidak kurang cukup aktif sangat aktif aktif aktif aktif

  Diagram 4.7 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan II Melalui Observasi

  Sementara itu melalui analisis skala likert tipe measurement by

  scale didapatkan hasil sebagai berikut: Keaktifan

  80

75 Keaktifan

  70

  65 siklus 1 siklus 2

Gambar 4.8 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan II Menggunakan Skala Likert

  Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa penerapan metode pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan keaktifan siswa.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

  Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang dilakukan di Kelas

  IV SD N Buntu 1 tahun pelajaran 2016/2017, dapat diketahui bahwa adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan di siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode Take and Give. Rincian data peningkatan hasil belajar pra suklus, siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:

4.6.1 Pra Siklus

  Pada kegiatan pra siklus ini belum ada tindakan dengan metode

  Take and Give menunjukkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

  mengajar hanya ada 3 siswa yang aktif dan hasil belajar siswa ada 14 siswa yang tidak tuntas dengan nilai <70 dalam mata pelajaran PKn dengan persentase 63,63% sedangkan sebanyak 8 siswa dengan persentase 36,36% tuntas mendapat nilai >70. Nilai tertinggi dalam data prasiklus adalah 83 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 50. Rata- rata yang diperoleh pada siklus I mencapai 59,81.

  Rendahnya keaktifan dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri Buntu 1 disebabkan oleh beberapa hal diantaranya guru masih mendominasi dan lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat keterampilan belajar siswa tidak berkembang dan daya pikirnya menjadi rendah karena interaksi pembelajarannya pasif. Selain itu, siswa akan merasa bosan dan tidak memiliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat jelas pada data yang ada di paragraf sebelumnya. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan agar siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

  4.6.2 Siklus I

  Pada siklus I menerapkan metode Take and Give dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri Buntu 1. Keaktifan yang di peroleh pada pertemuan 1 melalui observasi yaitu ada 4 siswa yang aktif, 8 siswa cukup aktif, 8 siswa kurang aktif, dan 2 siswa tidak aktif sedangkan pertemuan 2 ada 1 siswa sangat aktif, 6 siswa aktif, 9 siswa cukup aktif, 7 siswa kurang aktif. Sementara diukur dengan skala likert didapatkan hasil 70,3 atau aktif. Hasil belajar yang diperoleh dengan metode Take and Give yang dilakukan guru mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa setelah pembelajaran siklus I dengan hasil evaluasi yang mendapatkan nilai tuntas >70 ada 15 siswa atau 22,73% dan 7 siswa atau 77,27% mendapat nilai <70 sehingga belum tuntas dalam pembelajaran PKn. Rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 68,04.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan metode Take

  

and Give yang dilakukan pada siklus I, juga melakukan pengamatan

  terhadap kegiatan belajar yang dilakukan guru bersama siswa. Dari hasil pengamatan , dalam pelaksanaan pembelajaran guru dan siswa sudah melakukan kegiatan belajar dengan baik sesuai dengan sintak dari metode

  

Take and Give dan kegiatan sesuai dengan rencana yang ada di dalam

  Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun ada beberapa hal yang belum dilaksanakan oleh guru diantaranya pada kegiatan akhir guru tidak memberikan arahan untuk siswa dalam membuat rangkuman dari hasil kegiatan pembelajaran hari ini.

  4.6.3 Siklus II

  Pada siklus II menerapkan kembali metode Take and Give dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri Buntu 1. Keaktifan yang di peroleh dalam siklus 2 meningkat dengan hasil pada pertemuan 1 yaitu ada 2 siswa yang sangat aktif, 7 siswa aktif, 8 siswa cukup aktif, dan 5 siswa kurang aktif sedangkan pertemuan 2 ada 2 siswa sangat aktif, 10 siswa aktif, 7 siswa cukup aktif, 3 siswa kurang aktif. Sementara itu diukur dengan skala likert didapatkan hasil 78,3 atau sangat aktif. Hasil belajar yang dengan metode Take and Give yang dilakukan guru mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa setelah pembelajaran siklus II dengan hasil evaluasi yang mendapatkan nilai tuntas >70 ada 19 siswa atau 86,36% dan 3 siswa atau 13,64% mendapat nilai <70 sehingga belum tuntas dalam pembelajaran PKn. Rata-rata yang diperoleh pada siklus II adalah 75,19.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan metode Take

  

and Give yang dilakukan pada siklus II, juga melakukan pengamatan

  terhadap kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru bersama siswa. Dari hasil pengamatan , dalam pelaksanaan pembelajaran guru dan siswa sudah melakukan kegiatan belajar dengan baik sesuai dengan sintak dari metode

  

Take and Give dan kegiatan sesuai dengan rencana yang ada di dalam

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode

  

Take and Give kartun dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV SD Negeri

  Buntu 1 dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri Anjani Suparno 2013 dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

  

Take And Give untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa

  pada Mata Pelajaran IPA Kelas 4 Semester II SD Negeri Salatiga 02 Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian yang di peroleh adalah terjadi peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan persentase keaktifan siswa prasiklus sebesar 48,25%, siklus I sebesar 80,8%, dan pada siklus II sebesar 91%. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa secara klasikal sudah memenuhi target indikator yang ditetapkan yakni

  ≥ 80% dari jumlah seluruh siswa. Berdasarkan pada hasil penelitian, maka menyarankan agar model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give dapat diterapkan pada pembelajaran IPA guna meningkatkan keaktifan siswa serta memaksimalkan hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di SMA N 1 Boja Kendal

0 0 24

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) KELAS IV SD NEGERI PANDANRETNO KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meni

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015

0 0 22

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015

0 0 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik Di SMP Negeri 2 Boja Tahun 2014/2015

0 1 24

Pedoman Wawancara Penelitian Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikat Pendidik di SMP Negeri 2 Boja

2 2 96

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 6

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Metode Pembelajaran Take and Give 1. Metode Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 11