PDF ini PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK PERCONTOHAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 SRAGEN | admin | MEDIKONS 1 PB
PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK
PERCONTOHAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA
KELAS XII SMA NEGERI 3 SRAGEN
Oleh:
Arif Nur Hidayah
Dra. Lydia Ersta K, S.Pd, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena layanan bimbingan dan konseling
yang lebih didominasi oleh layanan klasikal dan cenderung diarahkan pada layanan bidang
belajar. Belum ada layanan penguasaan konten yang mengarah pada karir siswa di luar
layanan bidang belajar.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui berpengaruh tidaknya
layanan penguasaan konten teknik percontohan terhadap motivasi berwirausaha siswa kelas
XII SMA Negeri 3 Sragen.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test
and post-test. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri
3 Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner sebanyak 40
item pernyataan yang diberikan sebelum treatment dan sesudah treatment. Instrumen
tersebut telah diujicobakan untuk digunakan dalam penelitian. Metode analisis data
menggunakan uji t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha siswa sebelum dan
sesudah diberikan treatment berupa layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6%. Berdasarkan hasil analisis t-test dengan
menggunakan taraf signifikan 5%, hasil analisis uji beda diperoleh thitung = 4,2007 dan
ttabel = 2,0017, jadi thitung > ttabel sehingga dinyatakan bahwa hipotesis diterima. Ada
pengaruh layanan penguasaan konten teknik percontohan terhadap motivasi berwirausaha
siswa kelas XII SMA Negeri 3 Sragen.
Kata Kunci: Motivasi berwirausaha, layanan penguasaan konten, teknik percontohan
78
INFLUENCE OF CONTENT MASTERY SERVICE BY PILOT TECHNIQUE TO
ENTREPRENEURSHIP MOTIVATION ON THE 12TH GRADE SENIOR HIGH
SCHOOL 3 OF SRAGEN STUDENTS
by:
Arif Nur Hidayah
Dra. Lydia Ersta K, S.Pd, M.Pd
ABSTRACT
This research is carried out based on the phenomenon of guidance and counseling
services which is more dominated by classical services and tends to be directed to the
service field of learning. There is no content mastery service that leads to the career of
students beyond the service field of learning.
The objective of this research to know whether or not the service of mastery of
th
content of pilot technique to the motivation of entrepreneurship of 12 grade senior high
school 3 of Sragen students.
The type of research is experimental research with one research design group pre-test
th
and post-test. The sample in this research is all of 12 grade soscial sciences 1 senior high
school 3 of Sragen students. The sampling technique used is the total sampling technique.
Methods of data collection in this study using questionnaires as many as 40 items of
statements given before treatment and after treatment. The instrument has been piloted for
use in research. Method of data analysis using t-test.
The results showed that the motivation of student entrepreneurship before and after
being given treatment in the form of content mastery service with technique pilot has an
average increase of 6%. Based on the results of t-test analysis by using a significant level of
5%, the results of different test analysis obtained thitung = 4.2007 and ttabel = 2,0017, so
thitung> ttabel so it is stated that the hypothesis accepted. There is influence of content
th
mastery service of pilot technique to student entrepreneurship motivation of 12 grade
senior high school 3 of Sragen students.
Keywords: entrepreneurship motivation, content mastery service, pilot technique
79
PENDAHULUAN
Layanan bimbingan dan konseling yang
tepat diberikan sebagai upaya dalam
Latar Belakang Masalah
meningkatkan
Kewirausahaan
merupakan
adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang
Prayitno
(2012:89)
layanan bantuan kepada individu untuk
motivasi
menguasai kemampuan atau kompetensi
berwirausaha merupakan unsur penting
tertentu
yang diperlukan oleh semua orang, baik
melalui
Kemampuan
sebagai wirausahawan maupun sebagai
kegiatan
atau
belajar.
kompetensi
yang
dipelajari itu merupakan 1 unit konten
pekerja atau pegawai.
lanjut
konten
“layanan penguasaan konten merupakan
(Suryana, 2011:2). Pendapat ini
Lebih
penguasaan
Menurut
untuk mencari peluang menuju sukses
bahwa
layanan
berwirausaha
dengan teknik percontohan.
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
menandakan
motivasi
yang di dalamnya terkandung fakta dan
(2011:3)
data, konsep, proses, hukum dan aturan,
menjelaskan bahwa seorang individu
nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan
yang memiliki motivasi berwirausaha
yang
yang tinggi akan memiliki karakteristik
penguasaan konten membantu individu
yang unggul, berupa penuh percaya diri,
menguasai aspek-aspek konten tersebut
memiliki
secara tersinergikan”.
inisiatif,
Suryana
memiliki
motif
berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan,
terkait
Secara
berani mengambil risiko dengan penuh
percontohan
perhitungan. Penjelasan Suryana tersebut
di
dalamnya.
lebih
Layanan
spesifik,
teknik
merupakan
proses
mengamati dan meniru perilaku, sikap
menunjukan bahwa seorang individu
orang lain sebagai model merupakan
yang memiliki motivasi berwirausaha
tindakan belajar. Perilaku manusia dalam
yang tinggi berpotensi untuk mencapai
konteks interaksi timbal balik yang
puncak karirnya. Begitu pula sebaliknya,
berkesinambungan
jika motivasi berwirausaha pada seorang
individu rendah maka karir yang digeluti
tidak akan berkembang secara optimal.
perilaku
dan
Kondisi
lingkungan
antara
pengaruh
kognitif,
lingkungan.
sekitar
individu
sangat berpengaruh pada pola belajar ini
80
(M. Ali dan M. Asrori, 2012:56). Dengan
Guru
juga
tidak
menggunakan
penguasaan konten, individu diharapkan
media bantu yang dapat menunjang
mampu memiliki sesuatu yang berguna
efektivitas
untuk memenuhi kebutuhannya serta
dilaksanakan. Padahal dalam pelaksanaan
mengatasi
yang
layanan penguasaan konten diperlukan
dialaminya termasuk kebutuhan tentang
adanya high-tech, yaitu teknologi tingkat
motivasi berwirausaha.
tinggi
masalah-masalah
dari
untuk
layanan
yang
menjamin
kualitas
penguasaan konten. Ini berarti bahwa
Pada dasarnya layanan penguasaan
layanan
konten sudah dilaksanakan di SMA
penguasaan
konten
yang
dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sragen
Negeri 3 Sragen. Akan tetapi berdasarkan
belum optimal.
hasil pengamatan peneliti (tanggal 10
Topik
sampai 20 November 2016) ketika guru
yang
berkaitan
dengan
bimbingan dan konseling melaksanakan
motivasi berwirausaha belum pernah
layanan tersebut, tampak bahwa layanan
diberikan dalam layanan penguasaan
penguasaan
cenderung
konten di SMA Negeri 3 Sragen. Dari
hanya sebatas pemberian informasi dari
kondisi tersebut, menjadi penyebab tidak
guru kepada siswa. Tidak ada konten
diketahuinya
yang
topik
layanan penguasaan konten terhadap
bahasan. Artinya bahwa fokus layanan
tingkat motivasi berwirausaha siswa.
bimbingan
lebih
Menurut guru BK di sekolah tersebut,
didominasi oleh layanan klasikal dan
diperkirakan ada lebih dari 60% siswa
cenderung diarahkan pada layanan bidang
yang tingkat motivasi berwirausahanya
belajar. Layanan yang bersifat kelompok
rendah.
secara
konten
lebih
khusus
dan
menjadi
konseling
dan individu difokuskan pada siswa yang
secara
pasti
pengaruh
Oleh karena itu diperlukan kajian
bermasalah saja. Jumah guru bimbingan
ilmiah dalam bentuk penelitian untuk
dan konseling di SMA Negeri 3 Sragen
mendeskripsikan seberapa besar pengaruh
adalah 3 orang dengan total jumlah siswa
layanan penguasaan konten terhadap
adalah 155.
motivasi berwirausaha siswa di SMA
Negeri 3 Sragen.
81
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
masalah
di
siswa yang tingkat motivasi
latar
atas,
berwirausahanya rendah.
belakang
maka
dapat
Pembatasan Masalah
diidentifikasi beberapa permasalahan
Penelitian hanya dibatasi pada
sebagai berikut:
upaya mencari jawaban atas pengaruh
7. Layanan penguasaan konten teknik
percontohan
belum
layanan penguasaan konten teknik
dilaksanakan
percontohan
terhadap
motivasi
secara ideal di SMA Negeri 3
berwirausaha siswa kelas XII SMA
Sragen. Layanan penguasaan konten
Negeri 3 Sragen.
lebih
cenderung
pemberian
hanya
informasi
sebatas
dari
Perumusan Masalah
guru
Berdasarkan pembatasan masalah
kepada siswa. Tidak ada konten
di atas, maka rumusan masalah dalam
yang secara khusus menjadi topik
penelitian
bahasan.
8. Fokus
layanan
bimbingan
didominasi
oleh
berpengaruh
layanan
bidang
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan yang ingin dicapai
yang bermasalah saja.
dari penelitian ini adalah: Untuk
9. Tidak diketahuinya secara pasti
mengetahui
penguasaan
berpengaruh
berwirausaha siswa. Menurut guru
di
sekolah
apakah
layanan
penguasaan konten teknik percontohan
konten terhadap tingkat motivasi
BK
motivasi
belajar.
dan individu difokuskan pada siswa
layanan
terhadap
Negeri 3 Sragen?
Layanan yang bersifat kelompok
pengaruh
layanan
berwirausaha siswa kelas XII SMA
layanan
klasikal dan cenderung diarahkan
pada
adalah:
penguasaan konten teknik percontohan
dan
konseling di SMA Negeri 3 Sragen
lebih
ini
terhadap
motivasi
berwirausaha siswa kelas XII SMA
tersebut,
Negeri 3 Sragen.
diperkirakan ada lebih dari 60%
82
Manfaat Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
4. Manfaat Teoritik
Tempat dan Waktu Penelitian
Menambah referensi, wawasan dan
pengetahuan
serta
perkembangan
Tempat penelitian: SMA Negeri 3 Sragen
membantu
keilmuan
Waktu penelitian: Pebruari sampai April
dalam
bidang bimbingan dan konseling,
2017
terutama masalah yang berkaitan
Bentuk dan Strategi Penelitian
dengan motivasi berwirausaha siswa
4. Bentuk
dan layanan penguasaan konten
Penelitian
ini
tergolong
penelitian kuantitatif. Nana Syaodih
teknik percontohan.
Sukmadinata (2009:53) menjelaskan
5. Manfaat Praktis
bahwa penelitian kuantitatif didasari
a. Untuk Siswa
oleh filsafat positivisme yang
Siswa dapat melihat pengaruh
layanan
teknik
penguasaan
percontohan
menekankan
konten
objektif dan dikaji secara kuantitatif.
terhadap
Menurut
motivasi berwirausaha sehingga
karakteristik
pada akhirnya dapat bermanfaat
Samsudi
penelitian
(2009:58)
kuantitatif
antara lain:
bagi kehidupan siswa di masa
a. Mengidentifikasi dan merumuskan
mendatang.
permasalahan penelitian secara
eksplisit dan terukur.
b. Untuk Guru
b.Mengidentifikasi dan menetapkan
Dapat menjadi masukan, acuan,
variabel penelitian.
atau pertimbangan dalam upaya
mengoptimalkan
bimbingan
fenomena-fenomena
dan
layanan
c. Merumuskan hipotesis penelitian.
konseling
d.Merumuskan definisi operasional
khususnya layanan penguasaan
variabel sebagai acuan dan ruang
konten teknik percontohan.
lingkup penelitian.
e. Melakukan
manipulasi
dan
pengendalian variabel penelitian, hal
83
ini dilakukan dalam rangka meneliti
Negeri 3 Sragen Tahun Pelajaran
hubungan, membandingkan, menguji
2016/2017 yang berjumlah 155 siswa.
2. Sampel
sebab-akibat, atau menguji pengaruh
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
antara 2 variabel atau lebih.
f.
Membuat
rancangan
sampel adalah sebagian atau
penelitian.
g.Menyusun instrumen pengumpulan
wakil populasi yang bisa diteliti.
data.
Dalam penelitian ini jumlah sampel 30
2. Strategi Penelitian
orang,.
Penelitian dilakukan hanya pada satu
B. Teknik Sampling
kelompok dengan melakukan dua kali
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
pengukuran yaitu O1 (pretest) untuk
4.
mengukur motivasi berwirausaha siswa
teknik sampling adalah cara yang
digunakan untuk menentukan sample
sebelum diberikan layanan penguasaan
penelitian. karakteristik jenis layanan
konten. Pengukuran yang kedua O2
yakni layanan informasi dengan teknik
(post test) dilakukan untuk mengukur
pemberian tugas dilaksanakan dalam
motivasi berwirausaha siswa setelah
seting klasikal maka teknik sampling
diberikan layanan penguasaan konten.
yang digunakan adalah probability
Adanya perbedaan antara pretest dan
sampling
posttest diasumsikan sebagai efek dari
dengan
simple
random
sampling karena pengambilan anggota
perlakuan yang diberikan.
sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam poulasi itu (Sugiono,2006).
Populasi, Sampel, dan
Sehingga yang dijakdikan sampel ini
Sampling 1. Populasi
Menurut
(2006:130)
Suharsimi
populasi
adalah siswa kelas XII IPS 1 yang
Arikunto
berjumlah 30 orang.
adalah
keseluruhan subjek penelitian. Adapun
yang menjadi populasi pada penelitian
ini adalah semua siswa kelas XII SMA
84
rumus untuk mencari validitas tersebut
Variabel Penelitian
1. Variabel
bebas
merupakan
sebagai berikut:
(independen)
variabel
.∑.
=
yang
[ ∑ − (∑ )²][ ∑ − (∑ )²] (Suharsimi Arikunto, 2006:
144)
mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini
Keterangan:
adalah layanan penguaasaan konten
r
8.
5. Variabel terikat (dependen) adalah
yang
dipengaruhi
X : skor item
oleh
Y : skor total
variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian
: koefisien korelasi antara x dan y
: jumlah subjek
xy
teknik percontohan.
variabel
ini
adalah
−∑.∑
X: jumlah skor item
motivasi
Y: jumlah skor total
berwirausaha siswa.
X
Teknik Pengumpulan Data
Y
2
: jumlah kuadrat skor item
2
: jumlah kuadrat skor total
Data-data yang diperlukan dalam
penelitian tersebut dikumpulkan melalui
2. Uji reliabilitas
Angket dan Observasi.
Teknik yang digunakan untuk mencari
Uji Coba Instrument
reliabilitias adalah teknik belah dua
1. Uji Validitas
dengan
Instrument
digunakan
penelitian
terlebih
sebagai
berikut:
sebelum
dahulu
langkah-langkah
a. Menggunakan
diuji
cobakan agar memperolah instrument
moment
yang valid. Instrument yang valid
berikut :
angka
rumus
kasar
product
sebagai
berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan
data
(mengukur)
itu
valid. Valid berarti instrument tersebut
=
dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Adapun untuk
[ ∑
.∑.
− (∑
−∑.∑
)²][ ∑
− (∑ )²]
(Suharsimi Arikunto, 2006: 144)
85
Keterangan:
Suharsimi Arikunto (2006:319)
r
sebagai berikut:
xy
4.
: koefisien korelasi antara x dan y
: jumlah subjek
Antara 0,800-1,00=Sangat Tinggi
X : skor item
Antara 0,600-0,800 = Tinggi
Y : skor total
X: jumlah skor item
Antara 0,400-0,600 = Sedang
Y: jumlah skor total
X
Y
2
Antara 0,200-0,400 = Rendah
: jumlah kuadrat skor item
2
Antara 0,00-2,00 = Rendah Sekali
: jumlah kuadrat skor total
Teknik Analisa Data
4. Kemudian dimasukkan ke dalam
Analisis data merupakan salah
rumus Spearman-Brown sebagai
satu langkah yang sangat penting
berikut:
dalam kegiatan penelitian. Dengan
analisis
r11
data
maka
akan
dapat
membuktikan hipotesis yang telah
(Suharsimi Arikunto, 2006: 224)
ditentukan. Dalam penelitian ini tujuan
yang
Keterangan:
r11= Koefesien reliabilitas yang
ingin
dicapai
adalah
mengetahui
gambaran
berwirausaha
siswa
untuk
motivasi
sebelum
dan
sesudah diberi layanan penguasaan
sudah disesuaikan
konten.
r½ ½ = Korelasi antar skor-skor
Untuk
setiap belahan instrumen.
menganalisis
data
digunakan metode statistik yaitu cara-
Untuk mengetahui kriteria
cara ilmiah yang dipersiapkan untuk
reliabilitas angket, maka hasil
mengumpulkan,
perhitungan r11 diatas kemudian
menyajikan dan menganalisis data
dikonsultasikan
penyelidikan yang berwujud angka-
dengan
tabel
interpretasi koefesien korelasi dari
menyusun,
angka. Adapun rumus t-test yang
86
menggunakan one group pre-test and
thitung tersebut dionsultasikan dengan
posttest (desain 2) menurut Suharsimi
ttabel dengan db = (N-1) = (30-1) = 29
Arikunto (2006:349) adalah sebagai
dalam taraf signifikansi 5% yaitu 2,021.
berikut :
Ternyata
hasil
analisis
data
yang
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel
yaitu sebagai berikut: 4,2077 > 2,0017
Berdasarkan analisis data diatas,
maka hipotesis kerja menyatakan bahwa
(Suharsimi Arikunto, 2006: 349)
“ada
Keterangan:
d.
konten
= T-test
pengaruh
dengan
layanan
penguasaan
teknik
percontohan
terhadap motivasi berwirausaha siswa
kelas XII SMA Negeri 3 Sragen.
MD = Mean diferences atau perbedaan
Pembahsan Hasil Analisis Data
dua mean
d
∑ = Deviasi individual
Berdasarkan
pelaksanaan
N = Jumlah subyek
analisis
layanan
proses
penguasaan
konten dengan teknik percontohan
serta hasil yang dicapai oleh siswa
membuktikan
HASIL PENELITIAN
hasil
percontohan
analisis
keberhasilan
teknik
pelaksanaan
pada setiap tahapan, layanan, dimana
pada setiap tahapan tersebut peneliti
kelas XII SMA Negeri 3 Sragen tahun
2016/2017
proses
dilaksanakan oleh peneliti dan siswa
percontohan
terhadap motivasi berwirausaha siswa
pelajaran
terhadap
layanan dapat dilihat dari peran yang
tentang pengaruh layanan penguasaan
dengan
berpengaruh
motivasi berwirausaha siswa. Indikasi
data
secara statistic dengan rumus t-test
konten
layanan
penguasaan konten dengan teknik
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
bahwa
dan
dengan
siswa
telah
mengoptimalkan
peranannya. Sedangkan efektivitas
menggunakan rumus t-test diperoleh
87
layanan dibuktikan dari hasil angket
reliabilitasnya sehingga menghasilkan
motivasi
data penelitian yang kurang valid.
berwirausaha
yang
e. Kurangnya ketelitian dan kecermatan
menunjukan adanya peningkatan hasil
pretest ke posttest pada skor total
dalam
penelitian,
sehingga
motivasi berwirausaha. Peningkatan
mengakibatkan
tersebut secara rata-rata sebesar 9,65
dalam penggunaan berbagai macam
poin (rata-rata skor posttest dikurangi
metode untuk memperolah data.
kurang
maksimal
rata-rata skor pretest). Selain itu dari
f. hasil penelitian hanya berlaku untuk
hasil uji uji T dengan taraf signifikansi
siswa kelas XII SMA Negeri 3 Sragen
5% dan subjek 30 diperoleh t-hitung =
tahun ajaran 2016/2017 dan tidak
4,2077 dan t-tabel = 2,0017. Ini berarti
berlaku untuk kelas lain ataupun
bahwa nilai t-hitung > t-tabel, sehingga
sekolah lain yang memiliki situasi dan
Ha diterima dan Ho ditolak.
kondisi berbeda dengan kelas dan
Sehingga dapat dikatakan bahwa
sekolah diatas.
layanan penguasaan konten dengan
teknik
percontohan
mempengaruhi
KESIMPULAN DAN SARAN
motivasi berwirausaha siswa kelas XII
Kesimpulan
SMA Negeri 3 Sragen.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
pembahasan, bisa disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis
“ada
menyadari bahwa hasil penelitian ini
konten
masih
karena
terhadap motivasi berwirausaha siswa
keterbatasan-keterbatasan, hal itu dapat
kelas XII SMA Negeri 3 Sragen”.
dilihat dari :
Efektivitas layanan dibuktikan dari hasil
b Keterbatasan penelitian baik dalam hal
angket
jauh
dari
sempuna,
pengetahuan, waktu dan tenaga.
pengaruh
dengan
motivasi
layanan
penguasaan
teknik
percontohan
berwirausaha
yang
menunjukan adanya peningkatan hasil
c Ketepatan pada alat ukur baik
pretest
mengenaivaliditasmaupun
motivasi
ke posttest pada skor total
berwirausaha.
Peningkatan
tersebut secara rata-rata sebesar 9,7 atau
88
6% (rata-rata skor posttest dikurangi rata-rata
mengesampingkan masalah motivasi
skor pretest). Selain itu dari hasil uji T
berwirausaha siswa, tetapi sebaliknya
dengan taraf signifikansi 5% dan subjek 30
harus serius menanganinya, karena tinggi-
diperoleh t-hitung = 4,2077 dan t-tabel =
rendahnya tingkat motivasi berwirausaha
2,0017. Ini berarti bahwa nilai t-hitung > t-
siswa akan berdampak pada kualitas siswa
tabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
saat proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Saran
Sekolah diharapkan dapat memberikan
1. Bagi Siswa
kesempatan, dukungan, dan atau fasilitas
Siswa
perlu
memanfaatkan
penguasaan
konten
percontohan
agar
layanan
kepada guru bimbingan dan konseling
teknik
untuk melaksankan layanan penguasaan
meningkatkan
konten dengan teknik percontohan sebagai
dengan
bisa
motivasi berwirausahanya secara optimal.
salah satu upaya untuk meningkatkan
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru
motivasi berwirausaha siswa.
bimbingan dan konseling tidak
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Sutoyo, 2009. Pemahaman
Individu (Observasi, Cheklist, Kuesioner, dan Sosiometri) . Semarang: CV.
Widya Karya.
Dewa Ketut Sukardi, 2010. Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah . Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamzah B, Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukuruannya . Jakarta:
Bumi Aksara.
Hamdani M, 2010. Entrepreneurship:
Kiat Memberdayakan dan Melihat Potensi Bisnis. Jakarta: Buku Kita.
Handoko, T. Hani.2009. Manajemen, Cetakan Duapuluh. Yogyakarta:
Penerbit BPPE
Permanasari, Atik. 2016. Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Dengan
Prayitno, 2012. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok (Dasar dan Profil).
Jakarta: Ghalia Indonesia. Samsudi, 2009. Desain Penelitian Pendidikan .
Semarang: UNNES Press.
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(Edisi Revisi). Jakarta:Rineka Cipta.
89
PERCONTOHAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA
KELAS XII SMA NEGERI 3 SRAGEN
Oleh:
Arif Nur Hidayah
Dra. Lydia Ersta K, S.Pd, M.Pd
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena layanan bimbingan dan konseling
yang lebih didominasi oleh layanan klasikal dan cenderung diarahkan pada layanan bidang
belajar. Belum ada layanan penguasaan konten yang mengarah pada karir siswa di luar
layanan bidang belajar.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui berpengaruh tidaknya
layanan penguasaan konten teknik percontohan terhadap motivasi berwirausaha siswa kelas
XII SMA Negeri 3 Sragen.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test
and post-test. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri
3 Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner sebanyak 40
item pernyataan yang diberikan sebelum treatment dan sesudah treatment. Instrumen
tersebut telah diujicobakan untuk digunakan dalam penelitian. Metode analisis data
menggunakan uji t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha siswa sebelum dan
sesudah diberikan treatment berupa layanan penguasaan konten dengan teknik percontohan
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6%. Berdasarkan hasil analisis t-test dengan
menggunakan taraf signifikan 5%, hasil analisis uji beda diperoleh thitung = 4,2007 dan
ttabel = 2,0017, jadi thitung > ttabel sehingga dinyatakan bahwa hipotesis diterima. Ada
pengaruh layanan penguasaan konten teknik percontohan terhadap motivasi berwirausaha
siswa kelas XII SMA Negeri 3 Sragen.
Kata Kunci: Motivasi berwirausaha, layanan penguasaan konten, teknik percontohan
78
INFLUENCE OF CONTENT MASTERY SERVICE BY PILOT TECHNIQUE TO
ENTREPRENEURSHIP MOTIVATION ON THE 12TH GRADE SENIOR HIGH
SCHOOL 3 OF SRAGEN STUDENTS
by:
Arif Nur Hidayah
Dra. Lydia Ersta K, S.Pd, M.Pd
ABSTRACT
This research is carried out based on the phenomenon of guidance and counseling
services which is more dominated by classical services and tends to be directed to the
service field of learning. There is no content mastery service that leads to the career of
students beyond the service field of learning.
The objective of this research to know whether or not the service of mastery of
th
content of pilot technique to the motivation of entrepreneurship of 12 grade senior high
school 3 of Sragen students.
The type of research is experimental research with one research design group pre-test
th
and post-test. The sample in this research is all of 12 grade soscial sciences 1 senior high
school 3 of Sragen students. The sampling technique used is the total sampling technique.
Methods of data collection in this study using questionnaires as many as 40 items of
statements given before treatment and after treatment. The instrument has been piloted for
use in research. Method of data analysis using t-test.
The results showed that the motivation of student entrepreneurship before and after
being given treatment in the form of content mastery service with technique pilot has an
average increase of 6%. Based on the results of t-test analysis by using a significant level of
5%, the results of different test analysis obtained thitung = 4.2007 and ttabel = 2,0017, so
thitung> ttabel so it is stated that the hypothesis accepted. There is influence of content
th
mastery service of pilot technique to student entrepreneurship motivation of 12 grade
senior high school 3 of Sragen students.
Keywords: entrepreneurship motivation, content mastery service, pilot technique
79
PENDAHULUAN
Layanan bimbingan dan konseling yang
tepat diberikan sebagai upaya dalam
Latar Belakang Masalah
meningkatkan
Kewirausahaan
merupakan
adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang
Prayitno
(2012:89)
layanan bantuan kepada individu untuk
motivasi
menguasai kemampuan atau kompetensi
berwirausaha merupakan unsur penting
tertentu
yang diperlukan oleh semua orang, baik
melalui
Kemampuan
sebagai wirausahawan maupun sebagai
kegiatan
atau
belajar.
kompetensi
yang
dipelajari itu merupakan 1 unit konten
pekerja atau pegawai.
lanjut
konten
“layanan penguasaan konten merupakan
(Suryana, 2011:2). Pendapat ini
Lebih
penguasaan
Menurut
untuk mencari peluang menuju sukses
bahwa
layanan
berwirausaha
dengan teknik percontohan.
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
menandakan
motivasi
yang di dalamnya terkandung fakta dan
(2011:3)
data, konsep, proses, hukum dan aturan,
menjelaskan bahwa seorang individu
nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan
yang memiliki motivasi berwirausaha
yang
yang tinggi akan memiliki karakteristik
penguasaan konten membantu individu
yang unggul, berupa penuh percaya diri,
menguasai aspek-aspek konten tersebut
memiliki
secara tersinergikan”.
inisiatif,
Suryana
memiliki
motif
berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan,
terkait
Secara
berani mengambil risiko dengan penuh
percontohan
perhitungan. Penjelasan Suryana tersebut
di
dalamnya.
lebih
Layanan
spesifik,
teknik
merupakan
proses
mengamati dan meniru perilaku, sikap
menunjukan bahwa seorang individu
orang lain sebagai model merupakan
yang memiliki motivasi berwirausaha
tindakan belajar. Perilaku manusia dalam
yang tinggi berpotensi untuk mencapai
konteks interaksi timbal balik yang
puncak karirnya. Begitu pula sebaliknya,
berkesinambungan
jika motivasi berwirausaha pada seorang
individu rendah maka karir yang digeluti
tidak akan berkembang secara optimal.
perilaku
dan
Kondisi
lingkungan
antara
pengaruh
kognitif,
lingkungan.
sekitar
individu
sangat berpengaruh pada pola belajar ini
80
(M. Ali dan M. Asrori, 2012:56). Dengan
Guru
juga
tidak
menggunakan
penguasaan konten, individu diharapkan
media bantu yang dapat menunjang
mampu memiliki sesuatu yang berguna
efektivitas
untuk memenuhi kebutuhannya serta
dilaksanakan. Padahal dalam pelaksanaan
mengatasi
yang
layanan penguasaan konten diperlukan
dialaminya termasuk kebutuhan tentang
adanya high-tech, yaitu teknologi tingkat
motivasi berwirausaha.
tinggi
masalah-masalah
dari
untuk
layanan
yang
menjamin
kualitas
penguasaan konten. Ini berarti bahwa
Pada dasarnya layanan penguasaan
layanan
konten sudah dilaksanakan di SMA
penguasaan
konten
yang
dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sragen
Negeri 3 Sragen. Akan tetapi berdasarkan
belum optimal.
hasil pengamatan peneliti (tanggal 10
Topik
sampai 20 November 2016) ketika guru
yang
berkaitan
dengan
bimbingan dan konseling melaksanakan
motivasi berwirausaha belum pernah
layanan tersebut, tampak bahwa layanan
diberikan dalam layanan penguasaan
penguasaan
cenderung
konten di SMA Negeri 3 Sragen. Dari
hanya sebatas pemberian informasi dari
kondisi tersebut, menjadi penyebab tidak
guru kepada siswa. Tidak ada konten
diketahuinya
yang
topik
layanan penguasaan konten terhadap
bahasan. Artinya bahwa fokus layanan
tingkat motivasi berwirausaha siswa.
bimbingan
lebih
Menurut guru BK di sekolah tersebut,
didominasi oleh layanan klasikal dan
diperkirakan ada lebih dari 60% siswa
cenderung diarahkan pada layanan bidang
yang tingkat motivasi berwirausahanya
belajar. Layanan yang bersifat kelompok
rendah.
secara
konten
lebih
khusus
dan
menjadi
konseling
dan individu difokuskan pada siswa yang
secara
pasti
pengaruh
Oleh karena itu diperlukan kajian
bermasalah saja. Jumah guru bimbingan
ilmiah dalam bentuk penelitian untuk
dan konseling di SMA Negeri 3 Sragen
mendeskripsikan seberapa besar pengaruh
adalah 3 orang dengan total jumlah siswa
layanan penguasaan konten terhadap
adalah 155.
motivasi berwirausaha siswa di SMA
Negeri 3 Sragen.
81
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
masalah
di
siswa yang tingkat motivasi
latar
atas,
berwirausahanya rendah.
belakang
maka
dapat
Pembatasan Masalah
diidentifikasi beberapa permasalahan
Penelitian hanya dibatasi pada
sebagai berikut:
upaya mencari jawaban atas pengaruh
7. Layanan penguasaan konten teknik
percontohan
belum
layanan penguasaan konten teknik
dilaksanakan
percontohan
terhadap
motivasi
secara ideal di SMA Negeri 3
berwirausaha siswa kelas XII SMA
Sragen. Layanan penguasaan konten
Negeri 3 Sragen.
lebih
cenderung
pemberian
hanya
informasi
sebatas
dari
Perumusan Masalah
guru
Berdasarkan pembatasan masalah
kepada siswa. Tidak ada konten
di atas, maka rumusan masalah dalam
yang secara khusus menjadi topik
penelitian
bahasan.
8. Fokus
layanan
bimbingan
didominasi
oleh
berpengaruh
layanan
bidang
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan yang ingin dicapai
yang bermasalah saja.
dari penelitian ini adalah: Untuk
9. Tidak diketahuinya secara pasti
mengetahui
penguasaan
berpengaruh
berwirausaha siswa. Menurut guru
di
sekolah
apakah
layanan
penguasaan konten teknik percontohan
konten terhadap tingkat motivasi
BK
motivasi
belajar.
dan individu difokuskan pada siswa
layanan
terhadap
Negeri 3 Sragen?
Layanan yang bersifat kelompok
pengaruh
layanan
berwirausaha siswa kelas XII SMA
layanan
klasikal dan cenderung diarahkan
pada
adalah:
penguasaan konten teknik percontohan
dan
konseling di SMA Negeri 3 Sragen
lebih
ini
terhadap
motivasi
berwirausaha siswa kelas XII SMA
tersebut,
Negeri 3 Sragen.
diperkirakan ada lebih dari 60%
82
Manfaat Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
4. Manfaat Teoritik
Tempat dan Waktu Penelitian
Menambah referensi, wawasan dan
pengetahuan
serta
perkembangan
Tempat penelitian: SMA Negeri 3 Sragen
membantu
keilmuan
Waktu penelitian: Pebruari sampai April
dalam
bidang bimbingan dan konseling,
2017
terutama masalah yang berkaitan
Bentuk dan Strategi Penelitian
dengan motivasi berwirausaha siswa
4. Bentuk
dan layanan penguasaan konten
Penelitian
ini
tergolong
penelitian kuantitatif. Nana Syaodih
teknik percontohan.
Sukmadinata (2009:53) menjelaskan
5. Manfaat Praktis
bahwa penelitian kuantitatif didasari
a. Untuk Siswa
oleh filsafat positivisme yang
Siswa dapat melihat pengaruh
layanan
teknik
penguasaan
percontohan
menekankan
konten
objektif dan dikaji secara kuantitatif.
terhadap
Menurut
motivasi berwirausaha sehingga
karakteristik
pada akhirnya dapat bermanfaat
Samsudi
penelitian
(2009:58)
kuantitatif
antara lain:
bagi kehidupan siswa di masa
a. Mengidentifikasi dan merumuskan
mendatang.
permasalahan penelitian secara
eksplisit dan terukur.
b. Untuk Guru
b.Mengidentifikasi dan menetapkan
Dapat menjadi masukan, acuan,
variabel penelitian.
atau pertimbangan dalam upaya
mengoptimalkan
bimbingan
fenomena-fenomena
dan
layanan
c. Merumuskan hipotesis penelitian.
konseling
d.Merumuskan definisi operasional
khususnya layanan penguasaan
variabel sebagai acuan dan ruang
konten teknik percontohan.
lingkup penelitian.
e. Melakukan
manipulasi
dan
pengendalian variabel penelitian, hal
83
ini dilakukan dalam rangka meneliti
Negeri 3 Sragen Tahun Pelajaran
hubungan, membandingkan, menguji
2016/2017 yang berjumlah 155 siswa.
2. Sampel
sebab-akibat, atau menguji pengaruh
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
antara 2 variabel atau lebih.
f.
Membuat
rancangan
sampel adalah sebagian atau
penelitian.
g.Menyusun instrumen pengumpulan
wakil populasi yang bisa diteliti.
data.
Dalam penelitian ini jumlah sampel 30
2. Strategi Penelitian
orang,.
Penelitian dilakukan hanya pada satu
B. Teknik Sampling
kelompok dengan melakukan dua kali
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
pengukuran yaitu O1 (pretest) untuk
4.
mengukur motivasi berwirausaha siswa
teknik sampling adalah cara yang
digunakan untuk menentukan sample
sebelum diberikan layanan penguasaan
penelitian. karakteristik jenis layanan
konten. Pengukuran yang kedua O2
yakni layanan informasi dengan teknik
(post test) dilakukan untuk mengukur
pemberian tugas dilaksanakan dalam
motivasi berwirausaha siswa setelah
seting klasikal maka teknik sampling
diberikan layanan penguasaan konten.
yang digunakan adalah probability
Adanya perbedaan antara pretest dan
sampling
posttest diasumsikan sebagai efek dari
dengan
simple
random
sampling karena pengambilan anggota
perlakuan yang diberikan.
sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam poulasi itu (Sugiono,2006).
Populasi, Sampel, dan
Sehingga yang dijakdikan sampel ini
Sampling 1. Populasi
Menurut
(2006:130)
Suharsimi
populasi
adalah siswa kelas XII IPS 1 yang
Arikunto
berjumlah 30 orang.
adalah
keseluruhan subjek penelitian. Adapun
yang menjadi populasi pada penelitian
ini adalah semua siswa kelas XII SMA
84
rumus untuk mencari validitas tersebut
Variabel Penelitian
1. Variabel
bebas
merupakan
sebagai berikut:
(independen)
variabel
.∑.
=
yang
[ ∑ − (∑ )²][ ∑ − (∑ )²] (Suharsimi Arikunto, 2006:
144)
mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini
Keterangan:
adalah layanan penguaasaan konten
r
8.
5. Variabel terikat (dependen) adalah
yang
dipengaruhi
X : skor item
oleh
Y : skor total
variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian
: koefisien korelasi antara x dan y
: jumlah subjek
xy
teknik percontohan.
variabel
ini
adalah
−∑.∑
X: jumlah skor item
motivasi
Y: jumlah skor total
berwirausaha siswa.
X
Teknik Pengumpulan Data
Y
2
: jumlah kuadrat skor item
2
: jumlah kuadrat skor total
Data-data yang diperlukan dalam
penelitian tersebut dikumpulkan melalui
2. Uji reliabilitas
Angket dan Observasi.
Teknik yang digunakan untuk mencari
Uji Coba Instrument
reliabilitias adalah teknik belah dua
1. Uji Validitas
dengan
Instrument
digunakan
penelitian
terlebih
sebagai
berikut:
sebelum
dahulu
langkah-langkah
a. Menggunakan
diuji
cobakan agar memperolah instrument
moment
yang valid. Instrument yang valid
berikut :
angka
rumus
kasar
product
sebagai
berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan
data
(mengukur)
itu
valid. Valid berarti instrument tersebut
=
dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Adapun untuk
[ ∑
.∑.
− (∑
−∑.∑
)²][ ∑
− (∑ )²]
(Suharsimi Arikunto, 2006: 144)
85
Keterangan:
Suharsimi Arikunto (2006:319)
r
sebagai berikut:
xy
4.
: koefisien korelasi antara x dan y
: jumlah subjek
Antara 0,800-1,00=Sangat Tinggi
X : skor item
Antara 0,600-0,800 = Tinggi
Y : skor total
X: jumlah skor item
Antara 0,400-0,600 = Sedang
Y: jumlah skor total
X
Y
2
Antara 0,200-0,400 = Rendah
: jumlah kuadrat skor item
2
Antara 0,00-2,00 = Rendah Sekali
: jumlah kuadrat skor total
Teknik Analisa Data
4. Kemudian dimasukkan ke dalam
Analisis data merupakan salah
rumus Spearman-Brown sebagai
satu langkah yang sangat penting
berikut:
dalam kegiatan penelitian. Dengan
analisis
r11
data
maka
akan
dapat
membuktikan hipotesis yang telah
(Suharsimi Arikunto, 2006: 224)
ditentukan. Dalam penelitian ini tujuan
yang
Keterangan:
r11= Koefesien reliabilitas yang
ingin
dicapai
adalah
mengetahui
gambaran
berwirausaha
siswa
untuk
motivasi
sebelum
dan
sesudah diberi layanan penguasaan
sudah disesuaikan
konten.
r½ ½ = Korelasi antar skor-skor
Untuk
setiap belahan instrumen.
menganalisis
data
digunakan metode statistik yaitu cara-
Untuk mengetahui kriteria
cara ilmiah yang dipersiapkan untuk
reliabilitas angket, maka hasil
mengumpulkan,
perhitungan r11 diatas kemudian
menyajikan dan menganalisis data
dikonsultasikan
penyelidikan yang berwujud angka-
dengan
tabel
interpretasi koefesien korelasi dari
menyusun,
angka. Adapun rumus t-test yang
86
menggunakan one group pre-test and
thitung tersebut dionsultasikan dengan
posttest (desain 2) menurut Suharsimi
ttabel dengan db = (N-1) = (30-1) = 29
Arikunto (2006:349) adalah sebagai
dalam taraf signifikansi 5% yaitu 2,021.
berikut :
Ternyata
hasil
analisis
data
yang
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel
yaitu sebagai berikut: 4,2077 > 2,0017
Berdasarkan analisis data diatas,
maka hipotesis kerja menyatakan bahwa
(Suharsimi Arikunto, 2006: 349)
“ada
Keterangan:
d.
konten
= T-test
pengaruh
dengan
layanan
penguasaan
teknik
percontohan
terhadap motivasi berwirausaha siswa
kelas XII SMA Negeri 3 Sragen.
MD = Mean diferences atau perbedaan
Pembahsan Hasil Analisis Data
dua mean
d
∑ = Deviasi individual
Berdasarkan
pelaksanaan
N = Jumlah subyek
analisis
layanan
proses
penguasaan
konten dengan teknik percontohan
serta hasil yang dicapai oleh siswa
membuktikan
HASIL PENELITIAN
hasil
percontohan
analisis
keberhasilan
teknik
pelaksanaan
pada setiap tahapan, layanan, dimana
pada setiap tahapan tersebut peneliti
kelas XII SMA Negeri 3 Sragen tahun
2016/2017
proses
dilaksanakan oleh peneliti dan siswa
percontohan
terhadap motivasi berwirausaha siswa
pelajaran
terhadap
layanan dapat dilihat dari peran yang
tentang pengaruh layanan penguasaan
dengan
berpengaruh
motivasi berwirausaha siswa. Indikasi
data
secara statistic dengan rumus t-test
konten
layanan
penguasaan konten dengan teknik
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
bahwa
dan
dengan
siswa
telah
mengoptimalkan
peranannya. Sedangkan efektivitas
menggunakan rumus t-test diperoleh
87
layanan dibuktikan dari hasil angket
reliabilitasnya sehingga menghasilkan
motivasi
data penelitian yang kurang valid.
berwirausaha
yang
e. Kurangnya ketelitian dan kecermatan
menunjukan adanya peningkatan hasil
pretest ke posttest pada skor total
dalam
penelitian,
sehingga
motivasi berwirausaha. Peningkatan
mengakibatkan
tersebut secara rata-rata sebesar 9,65
dalam penggunaan berbagai macam
poin (rata-rata skor posttest dikurangi
metode untuk memperolah data.
kurang
maksimal
rata-rata skor pretest). Selain itu dari
f. hasil penelitian hanya berlaku untuk
hasil uji uji T dengan taraf signifikansi
siswa kelas XII SMA Negeri 3 Sragen
5% dan subjek 30 diperoleh t-hitung =
tahun ajaran 2016/2017 dan tidak
4,2077 dan t-tabel = 2,0017. Ini berarti
berlaku untuk kelas lain ataupun
bahwa nilai t-hitung > t-tabel, sehingga
sekolah lain yang memiliki situasi dan
Ha diterima dan Ho ditolak.
kondisi berbeda dengan kelas dan
Sehingga dapat dikatakan bahwa
sekolah diatas.
layanan penguasaan konten dengan
teknik
percontohan
mempengaruhi
KESIMPULAN DAN SARAN
motivasi berwirausaha siswa kelas XII
Kesimpulan
SMA Negeri 3 Sragen.
Berdasarkan hasil penelitian dan
Keterbatasan Penelitian
pembahasan, bisa disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis
“ada
menyadari bahwa hasil penelitian ini
konten
masih
karena
terhadap motivasi berwirausaha siswa
keterbatasan-keterbatasan, hal itu dapat
kelas XII SMA Negeri 3 Sragen”.
dilihat dari :
Efektivitas layanan dibuktikan dari hasil
b Keterbatasan penelitian baik dalam hal
angket
jauh
dari
sempuna,
pengetahuan, waktu dan tenaga.
pengaruh
dengan
motivasi
layanan
penguasaan
teknik
percontohan
berwirausaha
yang
menunjukan adanya peningkatan hasil
c Ketepatan pada alat ukur baik
pretest
mengenaivaliditasmaupun
motivasi
ke posttest pada skor total
berwirausaha.
Peningkatan
tersebut secara rata-rata sebesar 9,7 atau
88
6% (rata-rata skor posttest dikurangi rata-rata
mengesampingkan masalah motivasi
skor pretest). Selain itu dari hasil uji T
berwirausaha siswa, tetapi sebaliknya
dengan taraf signifikansi 5% dan subjek 30
harus serius menanganinya, karena tinggi-
diperoleh t-hitung = 4,2077 dan t-tabel =
rendahnya tingkat motivasi berwirausaha
2,0017. Ini berarti bahwa nilai t-hitung > t-
siswa akan berdampak pada kualitas siswa
tabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
saat proses pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Saran
Sekolah diharapkan dapat memberikan
1. Bagi Siswa
kesempatan, dukungan, dan atau fasilitas
Siswa
perlu
memanfaatkan
penguasaan
konten
percontohan
agar
layanan
kepada guru bimbingan dan konseling
teknik
untuk melaksankan layanan penguasaan
meningkatkan
konten dengan teknik percontohan sebagai
dengan
bisa
motivasi berwirausahanya secara optimal.
salah satu upaya untuk meningkatkan
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru
motivasi berwirausaha siswa.
bimbingan dan konseling tidak
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Sutoyo, 2009. Pemahaman
Individu (Observasi, Cheklist, Kuesioner, dan Sosiometri) . Semarang: CV.
Widya Karya.
Dewa Ketut Sukardi, 2010. Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah . Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamzah B, Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukuruannya . Jakarta:
Bumi Aksara.
Hamdani M, 2010. Entrepreneurship:
Kiat Memberdayakan dan Melihat Potensi Bisnis. Jakarta: Buku Kita.
Handoko, T. Hani.2009. Manajemen, Cetakan Duapuluh. Yogyakarta:
Penerbit BPPE
Permanasari, Atik. 2016. Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Dengan
Prayitno, 2012. Layanan Bimbingan dan Konseling kelompok (Dasar dan Profil).
Jakarta: Ghalia Indonesia. Samsudi, 2009. Desain Penelitian Pendidikan .
Semarang: UNNES Press.
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(Edisi Revisi). Jakarta:Rineka Cipta.
89