PDF ini PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KESIAPAN INDIVIDU UNTUK BERUBAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang) | Suryati | 1 PB
ARTIKEL HELMI SURYATI
NPM. 1210018212005
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KESIAPAN INDIVIDU UNTUK BERUBAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang)
Helmi Suryati¹, Zaitul¹, Ice Kamela¹
¹Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta E-mail : helmisuryatisp@ymail.com; zaitula@yahoo.co.uk; icekamela@yahoo.com
Abstract
The readiness to change is believed to be determinant of the change behavior and finally change outcome. Therefore, many studies have been done by exploring factors affect the readiness to change. However, to investigate the role of organizations commitment that mediated the relationship between job satisfaction, transformational leadership and readiness to change is limited. Thus, this study aims to investigate hte effects of job satisfaction and transformational leadership on the individual's readiness to change. Specifically, it investigate the role of organizational committment as mediating variable among employee in public sector. Population of the study is 153 employee working at a division in Local Government .by distributing 153 quesioneers, 125 were returned with the return rate of 81.79%. By using the Structural Equation Model (SEM) with program SPSS Amos 21. The main finding in this study is that the organizational commitment is succed to mediate between job satisfaction and readiness to change. However, the mediating role between transformational leadership and readiness to change does not exist. This study has a practical and theoritical impplication and it is discussed in detail.
Keywords : Job satisfaction, transformational leadership, organizational commitment and readiness of individuals to change.
1. Latar Belakang Penelitian
komitmennya dalam mendukung proses transformasi dalam organisasi.
Dewasa ini perkembangan dan perubahan tidak
Berdasarkan hasil survey Penulis terhadap 20 organisasi.Kekuatan lingkungan global dapat orang pegawai Dinas Pertanian Peternakan menjadi faktor pendorong bagi organisasi untuk Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang untuk melakukan
dapat dihindari
bagi
kehidupan
perubahan mengetahui sejauh mana kesiapan individu untuk organisasi ini harus mendapat dukungan dari semua berubah diperoleh data sebagai berikut: unsur yang ada dalam organisasi yaitu dalam hal ini
perubahan.Untuk
itu
Tabel 1
pegawai dalam
Kesiapan Individu untuk Berubah berubah.Kesiapan untuk berubah (readiness for Pegawai Dinas Pertanian Peternakan change ) adalah keyakinan, sikap dan intensi anggota Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang organisasi terkait sejauh mana perubahan dibutuhkan
oleh organisasi dan kapasitas organisasi untuk melakukan perubahan tersebut dengan sukses (Armenakis et al., 1993).
Desakan perubahan ini juga terjadi pada Dinas Pertanian Pertenakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang.Adanya fenomena transformasi organisasi yang terjadi padaDinas ini sejak berdiri tahun 2001 yang pada akhirnya pada tahun 2008 menjadi Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang. Kemampuan Dinas dalam melakukan perubahan sangat bergantung dari kemampuan pegawainya dalam menghadapi Sumber :Sumber : Data observasi Bulan Oktober 2015 perubahan tersebut. Pegawai sebagai aset organisasi yang penting memiliki peran yang strategis dalam
Hasil survey pada tabel 1, penilaian item menentukan kelangsungan organisasi dengan pernyataan pertama, 18 orang (90%) menyatakan
dalam menghadapi permasalahan atau hambatan kesediaannya mendukung semua program-program perubahan dalam bentuk kesiapan dari semua saya berusaha mencari solusi dengan kemampuan
individu yang berada dalam organisasi dimana yang saya miliki. Ini menunjukkan rendahnya keterlibatan pimpinan dalam membatu atau memberi anggota
yang ada
dituntut
menunjukkan menunjukkan
gaya kepemimpinan juga menunjukkan adanya kebijakan organisasi transformasional. Selanjutnya penelitian Junerwin untuk pemberdayaan pegawai secara maksimal (2013),
sebagai
bahwa kepemimpinan dalam mendukung proses transformasi yang sedang transformasional dan partisipasi berpengaruh dilaksanakan.
menyatakan
signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah pada staf Kantor Wali Nagari se kecamatan Bayang.
Untuk item pernyataan ketiga, organisasi memberikan saya tantangan dan kesempatan untuk
Mempedomani beberapa temuan penelitian di berkembang, terlihat 11 orang (55%) menyatakan atas, Penulis melihat masih terdapat gap antar tidak. setuju.Hal ini menunjukkan rendahnya peneliti, seperti tidak melihat adanya faktor atau kesiapan pegawai untuk berubah. Item pernyataan variabel kepuasan kerja yang penulis duga juga empat tentang, organisasi ini membuat saya menjadi hal yang penting dan berpengaruh terhadap bersemangat untuk berprestasi, hasil survey kesiapan pegawai untuk berubah. Karena menurut memperlihatkan 12 orang (60%) menyatakan tidak hemat Penulis jika program perubahan yang setuju..Hasil menyimpulkan rendahnya kesiapan dicanangkan oleh kepemimpinan transformasional pegawai dalam mendukung perubahan yang terjadi tidak diiringi dengan peningkatan atau perbaikan dalam organisasi. Untuk item pernyataan kelima kepuasan kerja pegawai maka, hal ini sulit untuk tentang Transformasi organisasi ini cenderung mendapatkan hasil yang optimal terkait dengan membuat saya sulit untuk berkembang dan bekerja, kesiapan individu untuk berubah. mengindikasikan masih terlihat sebagian pegawai
Berdasarkan latar belakang ,fakta dan yang memiliki dukungan yang rendah terhadap gambaran permasalahan di atas maka penulis kesiapan individu yaitu 9 orang (45%). tertarik untuk melaksanakan penelitian yang akan
Pada item pernyataan keenam dalam hal dituangkan dalam sebuah tesis yang berjudul kemampuan yang saya miliki sangat mendukung Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan proses
transformasi organisasi,menunjukkan Transformasional Terhadap Kesiapan Individu sebagian pegawai mendukung dan sebagian yang Untuk Berubah dengan Komitmen Organisasi lain tidak mendukung. Data ini mengindikasikan sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pegawai sebagian pegawai terlihat cenderung tidak memiliki Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan kesiapan untuk berubah.Pada item ketujuh yang Kehutanan Kota Padang) dengan rumusan masalah menyatakan Saya sangat dapat memahami tujuan sebagai berikut : transformasi organisasi dan berusaha untuk dapat
- Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif dan terlibat dalam setiap prosesnya, hasil survey signifikan terhadap kesiapan individu untuk menunjukan 13 orang (65%) terindikasi memiliki
berubah pada pegawai ?
ketidaksiapan untuk berubah dan mendukung
kepemimpinan transformasional program-program perubahan yang ada. Semua berpengaruh positif dan signifikan terhadap penilaian fakta di atas cerminan bahwa secara kesiapan individu untuk berubah pada Pegawai ? keseluruhan pegawai Dinas Pertanian Peternakan - Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif dan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang, terlihat signifikan terhadap komitmen organisasi? masih memiliki ketidaksiapan untuk berubah dalam mendukung program dan kegiatan transformasi yang - Apakah
- Apakah
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
telah dilaksanakan organisasi secara baik.
komitmen organisasi?
Hasil penelitian Cunningham et al.(2002), - Apakah komitmen organisasi berpengaruh terdapat dua faktor yang mempengaruhi kesiapan
positif dan signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah, yaitu a).faktor individu, yang
untuk berubah?
meliputi kepuasan kerja dan komitmen pegawai - Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif dan dalam bekerja, dan b). faktor lingkungan organisasi
signifikan terhadap kesiapan individu untuk yang terdiri dari kepemimpinan, pekerjaan dan
berubah melalui komitmen organisasi? dukungan sosial. Sedangkan Burke at all (2008), - Apakah
kepemimpinan transformasional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap organisasional seperti struktur organisasi, strategi,
dalam Cunningham et al. (2002), konteks
kesiapan individu untuk berubah melalui sistem, kebijakan dan prosedur, teknologi, gaya
komitmen organisasi?
kepemimpinan dan praktik manajerial merupakan anteseden dari kesiapan untuk berubah.Penelitian
2. Kajian Teoritis dan Pengembangan
terakhir oleh Rafferty et al. (2013) menyebutkan
Hipotesis
bahwa kepemimpinan memiliki peran yang penting
2.1 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap dimana orang terlibat dan menciptakan hubungan
Kesiapan Individu Untuk Berubah
yang meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri
pemimpin. Sedangkan Natsir (2004) Robbins (2008), mengemukakan kepuasan kerja kepemimpinan transformasional berkenaan dengan adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan. yang menunjukan perbedaan antara jumlah Para bawahan merasakan adanya kepercayaan, penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada mereka yakini seharusnya mereka terima..Setiap atasan dan mereka termotivasi untuk melakukan karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda- melebihi apa yang diharapkan.Lensufiie (2010) beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada bahwa kepemimpinan transformasional memiliki dirinya.Semakin banyakaspek dalam pekerjaan pengertian kepemimpinan yang bertujuan untuk yang sesuai dengan keinginan dan aspek-aspek diri perubahan, perubahan yang dimaksud diasumsikan individu maka ada kecenderungan semakin tinggi sebagai perubahan yang lebih baik menentang status tingkat
kepuasan kerjanya.Hasibuan (2012)
quo dan aktif.
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.Sikap
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan disimpulkan kepemimpinan transformasional adalah prestasi kerja yang dinikmati dalam pekerjaan, luar kepemimpinan yang mampu membawa perubahan pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
bagi suatu organisasi untuk lebih maju, dengan memberikan keterlibatan kepada semua unsur yang
Menurut Holt, at al (2007) mendefinisikan ada dalam organisasi dan memberikan motivasi kesiapan individu untuk berubah adalah sebagai yang tinggi agar semua program-program
sikap konprehensif yang secara simultan dipengaruhi perubahan dapat terlaksana dan dapat mencapai oleh isi (apa yang berubah), proses (bagaimana hasil yang telah diharapkan yang didasarkan pada perubahan
di implementasikan),
konteks
kepercayaan antara atasan dan bawahan demi (lingkungan dimana perubahan terjadi), dan individu
tercapainya tujuan organisasi.
(karakteristik individu yang diminta untuk berubah) yang terlibat didalam suatu perubahan. Selanjutnya
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan Berneth (2004) mendefinisikan bahwa kesiapan hipotesis sebagai berikut :
adalah lebih dari pemahaman akan perubahan, lebih Hipotesis (H 2 ):
dari keyakinan pada perubahan tersebut, dan merupakan kumpulan dari pemikiran dan intensi Kepemimpinan Transformasional berpengaruh pada usaha perubahan yang spesifik.
positif dan signifikan terhadap Kesiapan individu untuk berubah Pegawai Dinas Pertanian Peternakan
McNabb dan Sepic (1995), kepuasan kerja dapat Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang mempengaruhi kesiapan seseorang untuk berubah.
Pegawai dan manager yang nyaman dengan 2.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
pekerjaanmereka (yang
memiliki
kepuasan
Komitmen Organisasi
kerjayang tinggi) akan memiliki sikap yangpositif Kepuasan kerja pegawai berkenaan dengan terhadap perubahan. Sikap positiftersebut dapat kesesuaian antara harapan pegawai dengan meningkatkan kesiapanindividu untuk berubah. Hal kenyataan yang mereka dapatkan dalam bekerja. ini juga dikuatkan oleh Robinson dan Corners Pegawai yang puas terhadap pekerjaannya maka (2000) kepuasan kerja dapat memepengaruhi prestasi kerjanya akan meningkat dan cenderung kesiapan sesorang untuk berubah.
memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan Berdasarkan kajian teoritis di atas dapat dan organisasinya. Menurut Iverson,1996 dalam dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Julita & Wan Rafaei (2010) komitmen organisasi adalah prediktor terbaik dalam perubahan
dibandingkan dengan kepuasan kerja, karyawan Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan yang
Hipotesis (H 1 ):
memiliki komitmen organisasi akan terhadap Kesiapan individu untuk berubah Pegawai mengerahkan usaha lebih dalam proyek perubahan Dinas Pertanian Peternakan.Perkebunan dan guna membangun sikap positif terhadap perubahan. Kehutanan Kota Padang.
loyalitas terhadap pekerjaannya.
2.2 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
Hasil penelitian Irawati dan Liana (2013)
Terhadap Kesiapan
Individu
Untuk menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan
Berubah
kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada Karyawan PT Dos Ni Roha, sedangkan temuan
Kepemimpinan transformasional merupakan penelitian Sijabat (2013) juga menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam kepuasan kerja adalah faktor yang dapat organisasi.Menurut
(2013) mempengaruhi komitmen organisasi secara baik Kepemimpinan transformasional merupakan proses
Northouse
pada tenga akuntan publik di Jakarta. Temuan lain pada tenga akuntan publik di Jakarta. Temuan lain
organisasi walaupun ada tawaran pekerjaan ditempat lain. Hal ini terjadi karena individu yang memiliki
Berdasarkan kajian teori
diatas dapat
komitmen organisasi percaya dan menerima tujuan dirumuskan hipotesis sebagai berkut : maupun nilai-nilai organisasi, ingin selalu berusaha
demi tercapainya tujuan organisasi dan punya Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota
Hipotesis (H 3 ):
organisasi (Porter et al. 1974; Mowday et al. 1979; terhadap Komitmen organisasi Pegawai Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Mowday et al. (1982) menjelaskan konsekuensi dari
Kota Padang komitmen organisasi yang paling dapat diprediksi dan paling kuat adalah tingkat perilaku berpindah
2.4 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional yang lebih rendah. Berikutnya, Porter et al. (1974)
Terhadap Komitmen Organisasi
menyatakan ketika individu tidak puas dengan Keinginan untuk berubah pada sebuah pekerjaannya, komitmen yang tinggi terhadap
organisasi sangat ditentukan oleh komitmen organisasi
membantunya untuk organisasi tersebut.Apa yang diinginkan tersebut mengesampingkan ketidakpuasan tersebut dalam
akan
hanya akan dapat terlaksana apabila kepemimpinan membuat keputusan untuk terus berpartisipasi dalam yang ada mampu memaksimalkan seluruh organisasi. sumberdaya yang dimiliki organisasi dapat
Hasil penelitian Julita & Rafaei (2010), diberdayakan secara optimal dalam melaksanakan menyatakan adanya hubungan antara komitmen program-program
Melalui organisasi dengan kesiapan untuk berubah.Bahwa kepemimpinan
perubahan.
akan dapat adanya hubungan yang signifikan antara komitmen meningkatkan dan menumbuhkan keberpihakan organisasi dan komitmen normatif dengan kesiapan pegawai terhadap pekerjaan dan organisasinya. untuk berubah pada karyawan Divisi Enterprise Pemberdayaan yang
ini
organisasi
diberikan pimpinan Service .Penelitian Holt (2007) juga mendukung hasil mengandung makna meningkatnya beban tugas dan penelitiannya menyatakan bahwa adanya hubungan tanggung jawab dari setiap individu dalam antara komitmen organisasi dengan kesiapan untuk melakukan perubahan untuk mencapai tujuan dari berubah. Hasil penelitian tentang adanya korelasi organisasi (Yukl,2013).
positif tersebut menyatakan bahwa jika komitmen Hasil penelitian Irawati dan Liana (2013) organisasi yang dimiliki oleh karyawan berada pada menunjukkan
kepemimpinan transformasional level tinggi maka kesiapan karyawan untuk berubah berpengaruh
komitmen juga akan berada pada level yang tinggi. Selanjutnya organisasi pada Karyawan PT Dos Ni Roha. Penelitian Visagle & Steyn (2011) yang Sedangkan hasil penelitian Koesmono (2013) juga menyatakan
signifikan
terhadap
komitmen organisasi sejalan dengan penelitian diatas, yang menyatakan berhubungan dengan kesiapan untuk berubah
bahwa
bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh sehingga organisasi dapat mencapai kesuksesan signifikan terhadap komitmen organisasi Guru SMA perubahan yang diharapkan Swasta Kristen Petra.Kemudian penelitian Kaihatu
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan dan Rini (2007),
menunjukkan bahwa hipotesis sebagai berikut :
kepemimpinan transformasional terbukti secara Hipotesis (H 5 ):
signifikan berpengaruh dalam meningkatkan komitmen organisasi pada Guru-guru SMU di Kota Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kesiapan individu untuk berubah Surabaya Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan Pegawai Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan
hipotesis sebagai berikut :
dan Kehutanan Kota Padang
2.6 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Hipotesis (H 4 ): Kesiapan Individu Untuk Berubah Melalui
Kepemimpinan Transformasional berpengaruh
Komitmen Organisasi
positif dan signifikan terhadap Komitmen Menurut Luthans (2011), kepuasan kerja adalah organisasi Pegawai Dinas Pertanian Peternakan
Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Jika seorang pegawai memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan dan organisasinya maka dengan tingkat
2.5 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap kepuasan yang dimilikinya tersebut ia akan berusaha
Kesiapan Individu Untuk Berubah
untuk bekerja secara produktif dan berusaha
memaksimalkan capaian yang diinginkan organisasi. bersemangat untuk melakukan lebih daripada yang Dengan kata lain komitmen organisasi tinggi awalnya diharapkan terhadap mereka.Pemimpin tersebut akan dapat membantu organisasi yang transformasional harus mampu mengajak menjalankan program perubahan, dikarenakan bawahannya untuk melakukan perubahan dimana individu yang memiliki komitmen yang tinggi akan perubahan tersebut berpengaruh terhadap tujuan memiliki kesiapan yang baik untuk berubah organisasi dan pengembangan bagi pegawai itu dibanding dengan pengawai yang memiliki sendiri. Dengan kemampuan gaya kepemimpinan komitmen organisasi yang rendah.Hasil penelitian ini juga akan dapat memberikan peningkatan Desplaces (2005), menyatakan bahwa kontek komitmen atau kepercayaan kepada organisasi yang subjektif yang dimiliki oleh anggota organisasi atau lebih baik kepada pegawai dalam bekerja dan pegawai dalam bentuk perasaan kepuasan dalam mampu mengikuti program atau kegiatan perubahan seting pekerjaan terkait perubahan memiliki dampak yang telah dicanangkan organisasi. terhadap keterlibatan pegawai (komitmen afektif) Belum ditemukannya jurnal atau artikel yang dalam bekerja dan ini juga terlihat pengaruhnya dipublikasi terkait hipotesis ini, maka untuk terhadap kesiapan individu dalam perubahan menjelaskan pengembangan hipotesis ini, maka tersebut.Penelitian lain yakni hasil penelitian Sijabat penulis akan menjadikan pengaruh langsung yang (2013), menyatakan bahwa auditor yang memiliki membentuk hipotesis ini, yakni pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang tinggi kepemimpinan transformasional terhadap kesiapan cenderung memiliki keinginan untuk pindah yang individu untuk berubah, kemudian pengaruh rendah. Dengan kata lain kepuasan yang telah kepemimpinan transformasional terhadap komitmen terpenuhi pada diri pegawai secara baik akan dapat organisasi dan pengaruh komitmen organisasi meningkatkan atau mempertinggi komitmen terhadap kesiapan indivindu untuk berubah. Dengan terhadap organisasi yang akhirnya juga akan ketiga pengaruh yang membentuk hipotesis ini akan menurunkan keinginan untuk pindah dengan kata dapat mendukung pengaruh komitmen organisasi lain individu ini cenderung akan memiliki kesiapan dalam memperkuat pengaruh kepemimpinan yang semakin baik untuk berubah.
transformasional terhadap kesiapan individu untuk Berdasarkan deskripsi teori dan temuan penelitian berubah. terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis keenam Hasil penelitian yang dilakukan Lyons, Swindler dan
(H 6 ) penelitian ini sebagai berikut : Offner (2009) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kepemimpinan transformasional terhadap
Hipotesis (H 6 ):
kesiapan berubah, sedangkan hasil penelitian Irawati Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan dan
menunjukkan bahwa terhadap Kesiapan individu untuk berubah melalui kepemimpinan
Liana
transformasional berpengaruh komitmen organisasi pada Pegawai Dinas Pertanian signifikan terhadap komitmen organisasi pada Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang Karyawan PT Dos Ni Roha, sementara hasil
penelitian Julita & Rafaei (2010), menyatakan
2.7 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional adanya hubungan antara komitmen organisasi
Terhadap Kesiapan
Individu Untuk dengan kesiapan untuk berubah. Penelitian
Junerwin (2013) juga menemukan adanya pengaruh Sebagai salah satu gaya kepemimpinan yang yang signifikan kepemimpinan transformasional
Berubah Melalui Komitmen Organisasi
terhadap kesiapan untuk berubah. Hasil penelitian dianggap mampu membuat perubahan dan kemajuan organisasi, gaya kepemimpinan transformasional Kaihatu dan Rini (2007) juga menyatakan bahwa
sangat diperlukan
meningkatkan kepemimpinan juga memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi pegawai. Kemudian penelitian pemberdayaan sumberdaya yang dimiliki organisasi. Kepemimpinan ini secara langsung akan dapat Pramadani dan Fajrianthi (2012), juga membuktikan
dalam
meningkatkan komitmen organisasi dalam diri bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kesiapan individu untuk berubah. Dari pegawai. Karena dalam kepemimpinan ini pemimpin mampu berempati dan berkomunikasi serta hasil-hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
menginspirasi bawahan untuk dapat memaksimalkan bahwa
pengaruh kepemimpinan transformasional baik secara langsung maupun
terdapat
semua tujuan yang diharapkan organisasi.Dengan peningkatan komitmen pegawai yang semakin tinggi secara tidak langsung melalui komitmen organisasi.
Berdasarkan deskripsi teori dan temuan penelitian maka dampak kesuksesan dari kepemimpinan ini adalah mempertinggi kesiapan pegawai untuk terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis ketujuh
berubah. (H 7 ) penelitian ini sebagai berikut : Yukl (2013) mengemukakan pengikut seorang
pemimpin transformasional
merasa
adanya Hipotesis (H 7 ):
kepercayaan, kekaguman, kesetiaan (komitmen), dan Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif yang signifikan terhadap Kesiapan individu untuk hormat terhadap pemimpin tersebut, dan mereka berubah melalui Komitmen organisasi pada Pegawai
Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan dikembangkan oleh Celluci, Anthony J dan Kehutanan Kota Padang.
David L. DeVries dalam Mas’ud (2004) - Kepemimpinan transformasional (X 2 ), adalah
Dari paparan kerangka teori dan kajian proses saling meningkatkan di antara pemimpin penelitian
dan pegawai ke tingkat moralitas dan motivasi digambarkan kerangka konseptual pada penelitian
yang lebih tinggi dalam melaksanakan ini sebagai berikut :
pekerjaannya.Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Behling, Orlando dan James M. Mc Fillen, (1996) dalam Masud (2004) dengan pengukuran
5 skala likert dengan indikator : menunjukan empati, menjelaskan misi dengan menarik, menunjukan keyakinan diri, meningkatkan image, yakin dengan kemampuan pengikutnya dan memberi peluang untuk sukses.
Variabel Intervening (M) dalam penelitian ini dalah Komitmen Organisasiyang dalam penelitian
Gambar 1. Kerangka Konseptual ini merupakan kesetiaan dan tanggung jawab pegawainya pada Dinas Pertanian Peternakan
3. Metode Penelitian
Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Pengukuran
Metode penelitian ini menggunakan analisis variabel komitmen organisasi dinilai menggunakan kuantitatif
kausalitasyang kuisioner yang dikembangkan oleh Mayer, Allen, berhubungan dengan angka-angka serta melihat dan Smit (1998) dalam Mas’ud (2004), dengan pengaruh antar variabel eksogen dengan variabel indikator :komitmen efektif (effective commitment), endogen(Sugiyono, 2007).
yang
bersifat
berkesenambungan (continuance Populasi penelitian ini adalah seluruh Pegawai commitment), dan komitmen normatif (normative
komitmen
di Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan commitment) Kehutanan Kota Padang dengan jumlah 153 orang.
Modelyangdigunakandalampenelitianini Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah adalahmodelkausalitas(sebab-
metode sensus, dengan demikian jumlah sampel akibat)yangdigunakanhubungandan sama dengan dengan jumlah populasi yaitu sebanyak pengaruhantaravariabelbebasdengan 153 orang responden. Dari hasil penyebaran variabeltergantungnya,
sertafaktor- kuisioner diperoleh tingkat pengembalian sampel faktordidalamnya.Untukmenganalisisdata digunakan
yang memenuhi syarat sebanyak 125 orang TheStructural Equation Modelling (SEM) dengan responden.
menggunakanprogram AMOS. Permodelan dengan SEM
memungkinkan dijawabnya Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel pertanyaanpenelitiansecaradimensional.Model
Penelitian
persamaan struktural (SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang
memungkinkan
Variabel Endogen
penelitian pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif murni adalahKesiapan Individu untuk berubah dalam hal “rumit” secara simultan (Ferdinand, 2000). ini merupakan gambaran tentang keinginan dan kesediaan pegawai dalam menghadapi perubahan
(Y) dalam
4. Hasil Dan Pembahasan
yang terjadi dalam organisasi. Variabel ini Berikut hasil pengujian hipotesis penelitian diukurmenggunakan kuisioner yang dikembangkan ini dengan menggunakan pendekatan Structural
olehRobert dan David,1996 yaituresourcefulness, Equation
(SEM) dengan optimism , adventurousness, drive , adaptability , menggunakanprogram AMOS. padaTabel 2 :
Modelling
confidence , dan tolerance for ambiquity.
Variabel Eksogen (X)
- Kepuasan Kerja (X 1 )
adalah merupakan
perasaan senang dan tidak menyenangkan pegawai Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan Tabel 2.Regresion Weights Full Model dan
melaksanakan tugas
dan
kewajibannya.
Penilaian tingkat kepuasan kerja pegawai diukur dengan
menggunakan
kuisioner
yang yang
Pengaruh Kepuasan kerja Terhadap Kesiapan PengaruhKepemimpinan Transformasional Individu Untuk Berubah
Terhadap Kesiapan Individu untuk Berubah
Hasil perhitungan regresion weights di atas, Hasil perhitungan regresion weights di atas, ditemukan terdapat pengaruh positif dan signifikan menunjukkan terdapat pengaruh positif dan kepuasan kerja terhadap kesiapan individu untuk signifikan kepemimpinan transformasional terhadap berubah pada pegawai Dinas Pertanian Peternakan kesiapan individu untuk berubah pada pegawai Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang. Dimana Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan nilai koefisien estimate sebesar 0.171 adalah nilai Kehutanan Kota Padang. Dimana nilai koefisien kontribusi variabel kepuasan kerja dalam estimate sebesar 0.201 adalah nilai kontribusi mempengaruhi variabel kesiapan individu untuk variabel kepemimpinan transformasional dalam berubah. Sedangkan nilai standar error (SE) sebesar mempengaruhi variabel kesiapan individu untuk 0.078 adalah kesalahan estimasi yang tidak dapat berubah. Sedangkan nilai standar error (SE) sebesar dijelaskan oleh variabel kepuasan kerja dalam 0.071 adalah kesalahan estimasi yang tidak dapat hipotesis ini.Kemudian nilai CR (critical ratio) atau dijelaskan
variabel kepmimpinan nilai T hitung adalah sebesar 2.184 dan nilai ρ transformasional dalam hipotesis ini.Kemudian nilai (probabilitas) sebesar 0.029, kedua nilai ini berguna CR (critical ratio) atau nilai T hitung adalah sebesar untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis 2.855 dan nilai ρ (probabilitas) sebesar 0.004, kedua penelitian.Sementara jika penilaian hipotesis dengan nilai ini berguna untuk menentukan diterima atau perbandingan nilai probabilitas (p) dengan nilai ditolaknya hipotesis penelitian. kesalahan menolak data sebesar 0.05, menunjukkan
oleh
bahwa nilai ρ < 0,05 atau 0.029 < 0,05. Hasil ini Dari penilaian hipotesis melalui pendekatan nilai CR atau nilai t hitung dengan nilai t tabel pada
juga sejalan dengan penilaian dengan penggunaan
1.96, ditemukan nilai t hitung > t tabel atau 2.855 > nilai CR, yang mengatakan terdapat pengaruh positif 1,96. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap kesiapan dan signifikan kepemimpinan transformasional
individu untuk berubah pada pegawai Dinas terhadap kesiapan individu untuk berubah pada Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan
pegawai Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan Kota Padang.
dan Kehutanan Kota Padang.Oleh karena itu Berdasarkan fakta di atas dapat dijelaskan disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat dibuktikan bahwa kepuasan kerja menjadi faktor yang sangat atau diterima.Sedangkan penilaian hipotesis dengan penting dalam mempengaruhi kesiapan pegawai membandingkan nilai probabilitas (p) dengan nilai untuk berubah. Dengan terpenuhinya aspek kesalahan menolak data sebesar 0.05, menunjukkan kepuasan pegawai yang mencakup aspek kepuasan bahwa nilai ρ < 0,05 atau 0.004 < 0,05. Hasil ini terhadap gaji, promosi, rekan kerja, penyelia atau sesuai dengan penilaian dengan penggunaan nilai pimpinan dan kepuasan terhadap pekerjaan itu CR, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh sendirinya, maka dengan sendirinya pegawai akan positif
signifikan kepemimpinan secara sukarela untuk diminta kesiapannya untuk transformasional terhadap kesiapan individu untuk perubahan seiring dengan program transformasi berubah pada pegawai Dinas Pertanian Peternakan yang sedang dijalankan oleh organisasi. Hasil Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang.Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Spector (2000) temuan ini sejalan dengan teori yang menyatakan kepuasan kerja adalah variabel sikap (attitudinal bahwa peran dan keunggulan gaya kepemimpinan variable) yang mereflkesikan apa yang dirasakan transformasional sangat membantu organisasi dalam individu mengenai pekerjaannya. Dengan kata lain proses transformasi yang akan dilakukan. kepuasan kerja adalah cerminan rasa senang atau Sebagaimana yang dinyatakan oleh Northouse tidak senang yang ditampilkan pegawai terhadap (2013) Kepemimpinan transformasional merupakan tugas dan pekerjaannya. Hal ini juga diperkuat oleh proses dimana orang terlibat dan menciptakan pendapat McNabb dan Sepic (1995) tentang hubungan yang meningkatkan motivasi dan
dan dan
Berdasarkan hasil pengujian ini dapat terhadap kehidupan organisasi. Bass (1990), dijelaskan, bahwa ternyata kepuasan kerja dalam hal menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional ini juga terbukti dapat mempengaruhi naik turunnya berpengaruh terhadap kesiapan individu untuk
dimiliki pegawai dalam beurubah. Pemimpin yang
komitmen
yang
efektif membantu
melaksanakan pekerjaannya. Dengan pemenuhan mengembangkan konsep baru, gagasan, model, dan aspek kepuasan kerja yang menjadi harapan pegawai aplikasi teknologi yang menetapkan organisasi dalam bekerja, akan dapat menumbuhkan keinginan tersendiri maka imajinasi seorang pimpinan untuk tetap berada dalam organisasi dan diharapkan dapat memacu inovasi sehingga menunjukkan prestasi terbaiknya dalam bekerja. diharapkan melalui kesiapan berubah dapat Pegawai yang memiliki kepuasan yang optimal akan meningkatkan kinerja dan daya saing organisasi. berusaha memiliki keterlibatan yang tinggi dalam
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil pekerjaan dan memaksimalkan hasil pekerjaannya penelitian Lyons, Swindler dan Offner (2009) yang dalam bentuk prestasi kerja yang diharapkan oleh menemukan bahwa adanya pengaruh antara organisasi.Hal ini diungkapkan Luthans (2011), kepemimpinan transformasional terhadap kesiapan mendefinisikan komitmen organisasional sebagai berubah.Begitu juga hasil penelitian Junerwin derajat seberapa jauh karyawan mengidentifikasikan (2013) juga menunjukkan terdapat pengaruh yang dirinya dengan organisasi dan keterlibatannya dalam signifikan kepemimpinan transformasional terhadap organisasi
Sedangkan pendapat kesiapan individu untuk berubah pada Pegawai Iverson,1996 dalam Julita & Wan Rafaei (2010) Kantor Wali Negari Sekecamatan Bayang Pesisir komitmen organisasi adalah predictor terbaik dalam Selatan. Hasil ini juga didukung oleh temuan perubahan dibandingkan dengan kepuasan kerja, penelitian
tertentu.
karyawan yang memiliki komitmen organisasi akan mengerahkan usaha lebih dalam proyek perubahan
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen
guna membangun sikap positif terhadap perubahan
Organisasi
Hasil hipotesis ini sejalan dengan penelitian Hasil perhitungan regresion weights di atas, yang dilakukan oleh Irawati dan Liana (2013) yang menemukan terdapat pengaruh positif dan signifikan menyimpulkan terdapat pengaruh dan signifikan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada pegawai Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan Karyawan PT Dos Ni Roha.Begitu juga dengan hasil dan Kehutanan Kota Padang. Dimana nilai koefisien penelitian Sijabat (2013) yang menunjukkan bahwa estimate sebesar 0.335 adalah nilai kontribusi kepuasan kerja adalah faktor yang dapat variabel kepuasan kerja dalam mempengaruhi mempengaruhi komitmen organisasi secara baik variabel komitmen organisasi. Sedangkan nilai pada tenaga akuntan publik di Jakarta. Temuan lain standar error (SE) sebesar 0.123 adalah kesalahan adalah hasil penelitian Ansel dan Wijono (2012), estimasi yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel dimana hasil penelitian mereka dapat membuktikan kepuasan kerja dalam hipotesis ini.Kemudian nilai terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan kerja CR (critical ratio) atau nilai T hitung adalah sebesar 2.717 dan nilai ρ (probabilitas) sebesar 0.007, kedua terhadap komitmen organisasi Personil polisi Di
Kepolisian Resor (Polres) Ende. nilai ini berguna untuk menilai diterima atau
ditolaknya hipotesis penelitian.Penilaian hipotesis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional melalui pendekatan nilai CR atau nilai t hitung Terhadap Komitmen Organisasi
dengan nilai t tabel pada 1.96, ditemuan nilai t Hasil perhitungan regresion weights pada hitung > t tabel atau 2.717 > 1,96. Hal ini tabel 4.34 di atas, terdapat pengaruh positif dan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan transformasional terhadap signifikan kepuasan kerja terhadap komitmen komitmen organisasi pada pegawai Dinas Pertanian organisasi pada pegawai Dinas Pertanian Peternakan Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang.Dengan Padang. Dimana nilai koefisien estimate sebesar demikan dapat disimpulkan bahwa hipotesis ini 0.258 adalah nilai kontribusi variabel kepemimpinan dapat dibuktikan atau diterima.Sementara jika transformasional dalam mempengaruhi variabel penilaian hipotesis dengan membandingkan nilai probabilitas (p) dengan nilai kesalahan menolak data komitmen organisasi. Sedangkan nilai standar error sebesar 0.05, menunjukkan bahwa nilai ρ < 0,05 atau (SE) sebesar 0.103 adalah kesalahan estimasi yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan 0.007 < 0,05. Hasil ini sesuai dengan penilaian dengan penggunaan nilai CR, yang menyatakan transformasional dalam hipotesis ini.Kemudian nilai
CR (critical ratio) atau nilai t hitung adalah sebesar bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan 2.493 dan nilai ρ (probabilitas) sebesar 0.013, kedua
kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada nilai ini berguna untuk menilai diterima atau kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada nilai ini berguna untuk menilai diterima atau
Penilaian hipotesis melalui pendekatan nilai CR atau dibuktikan atau diterima.Selanjutnya penilaian nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1.96, hipotesis dengan membandingkan nilai probabilitas ditemuan nilai t hitung > t tabel atau 2.866 > 1,96. (p) dengan nilai kesalahan menolak data sebesar
0.05, menunjukkan bahwa nilai ρ < 0,05 atau 0.013 Ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan komitmen organisasi terhadap
< 0,05. Hasil ini sesuai dengan penilaian dengan kesiapan individu untuk berubah pada pegawai penggunaan nilai CR, yang menyatakan bahwa Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan terdapat
Padang,karena itu dapat kepemimpinan transformasional terhadap komitmen disimpulkan bahwa hipotesis ini dapat dibuktikan organisasi pada pegawai Dinas Pertanian Peternakan
Kehutanan Kota
diterima. Penilaian hipotesis dengan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang. perbandingan nilai probabilitas (p) dengan nilai
atau
Dari hasil pengujian hipotesis ini dinyatakan kesalahan menolak data sebesar 0.05, menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki bahwa nilai ρ < 0,05 atau 0.004 < 0,05. Hasil ini peran yang sangat penting dalam menciptakan juga sejalan dengan penilaian dengan penggunaan komitmen atau loyalitas pegawai terhadap organisasi nilai CR, yang mengatakan terdapat pengaruh positif dan pekerjaannya. Kepemimpinan yang dapat dan signifikan komitmen organisasi terhadap mengefektifkan
kemampuannya akan dapat kesiapan individu untuk berubah pada pegawai mengarahkan seluruh potensi SDMnya untuk Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan kemajuan dan perubahan yang diharapkan organisasi Kehutanan Kota Padang.Fakta ini dapat diterangkan dan komitmen pegawainya dalam mendukung bahwa komitmen organisasi adalah derajat seberapa perubahan tersebut.Hal ini sejalan dengan pendapat jauh pegawai mengidentifikasikan dirinya dengan Yulk (2013) yang menyatakan bahwa pemberdayaan organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi yang diberikan pimpinan mengandung makna tertentu. Dengan kata lain komitmen organisasi meningkatnya beban tugas dan tanggung jawab dari merupakan sikap mengenai loyalitas pegawai setiap individu dalam melakukan perubahan untuk terhadap organisasi dan merupakan proses yang mencapai tujuan dari organisasi.Hasil penelitian ini berkelanjutan dari anggota organisasi untuk relevan dengan penelitian Irawati dan Liana (2013) mengungkapkan perhatiannya pada organisasi. Hasil yang
kepemimpinan temuan hipotesis ini sesuai dengan pendapat transformasional berpengaruh signifikan terhadap Menurut Cotton dan Tuttle (1986), menyatakan komitmen organisasi pada Karyawan PT Dos Ni bahwa individu yang memiliki komitmen organisasi Roha.Sedangkan hasil penelitian Koesmono (2013) tinggi cenderung tidak akan mau meninggalkan juga
menunjukkan
bahwa
kepemimpinan organisasi walaupun ada tawaran pekerjaan ditempat transformasional berpengaruh signifikan terhadap lain. Hal ini terjadi karena individu yang memiliki komitmen organisasi Guru SMA Swasta Kristen komitmen organisasi percaya dan menerima tujuan Petra.Selanutnya hasil penelitian Kaihatu dan Rini maupun nilai-nilai organisasi, ingin selalu berusaha (2007), juga menemukan bahwa kepemimpinan demi tercapainya tujuan organisasi dan punya transformasional
membuktikan
bahwa
signifikan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota berpengaruh dalam meningkatkan komitmen organisasi (Porter et al. 1974; Mowday et al. 1979; organisasi pada Guru-guru SMU di Kota Surabaya.
terbukti
secara
Mowday et al. 1982).
Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Hasil penelitian ini dapat mendukung temuan
Kesiapan Individu Untuk Berubah
penelitian Julita & Rafaei (2010), menyatakan adanya hubungan antara komitmen organisasi
Perhitungan regresion weights di atas, dengan kesiapan untuk berubah.Bahwa adanya ditemukan terdapat pengaruh positif dan signifikan hubungan yang signifikan antara komitmen komitmen organisasi terhadap kesiapan individu organisasi dan komitmen normatif dengan kesiapan untuk berubah pada pegawai Dinas Pertanian untuk berubah pada karyawan Divisi Enterprise Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Service .Penelitian Holt (2007) juga menyatakan Padang. Dimana nilai koefisien estimate sebesar bahwa adanya hubungan antara komitmen organisasi 0.224 adalah nilai kontribusi variabel komitmen dengan kesiapan untuk berubah. Hasil penelitian ini organisasi dalam mempengaruhi variabel kesiapan juga menyatakan adanya korelasi positif bahwa jika Perhitungan regresion weights di atas, dengan kesiapan untuk berubah.Bahwa adanya ditemukan terdapat pengaruh positif dan signifikan hubungan yang signifikan antara komitmen komitmen organisasi terhadap kesiapan individu organisasi dan komitmen normatif dengan kesiapan untuk berubah pada pegawai Dinas Pertanian untuk berubah pada karyawan Divisi Enterprise Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Service .Penelitian Holt (2007) juga menyatakan Padang. Dimana nilai koefisien estimate sebesar bahwa adanya hubungan antara komitmen organisasi 0.224 adalah nilai kontribusi variabel komitmen dengan kesiapan untuk berubah. Hasil penelitian ini organisasi dalam mempengaruhi variabel kesiapan juga menyatakan adanya korelasi positif bahwa jika
(2011) yang menyatakan bahwa komitmen estimate pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi berhubungan dengan kesiapan untuk komitmen organisasi sebesar 0.335 dengan koefisien berubah sehingga organisasi dapat mencapai estimate pengaruh komitmen organisasi terhadap kesuksesan perubahan yang diharapkan.
kesiapan individu untuk berubahsebesar 0.224 atau pengaruh tidak langsung adalah 0.335 x 0.224 =
Pengaruh Tidak Langsung
0.075.Hasil perbandingan di atas, dapat dianalisa Untuk pembahasan pengaruh tidak langsung nilai
langsung (indirect yang dalam hal ini adalah hipotesis 6 (enam) dan 7 effect) pengaruh kepuasan kerja terhadap kesiapan (tujuh) yang menjelaskan pengaruh tidak langsung individu untuk berubah melalui komitmen organisasi konstruk kepuasan kerja dan kepemimpinan sebagai variabel intervening, apabila secara transformasional terhadap kesiapan individu untuk langsung kepuasan kerja mempengaruhi kesiapan berubah melalui komitmen organisasi pada pegawai individu untuk berubah maka nilai koefisien Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan estimate yang dihasilkan adalah sebesar 0.171, Kehutanan Kota Padang.
pengaruh
tidak
sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau Untuk menjelaskan hubungan atau kausalitas pengaruh kepuasan kerja terhadap kesiapan individu
dari masing-masing konstruk dalam kedua hipotesis untuk berubah melalui komitmen organisasi maka nilai koefisien estimasi didapat adalah sebesar ini, berikut ini ditampilkan path analisys untuk mengambarkan ilustrasi nilai pengaruh langsung dan sebesar 0.075, sehingga total pengaruh adalah nilai
pengaruh tidak langsung dalam membantu dan pengaruh langsung ditambah dengan nilai pengaruh tidak langsung yaitu 0.171 + 0.075 = 0.246. memahami
pengaruh
kepemimpinan
transformasional dan kompensasi terhadap kinerja Selanjutnya untuk menentukan apakah pegawai melalui kepuasan kerja pada Gambar 4.11 tambahan pengaruh tidak langsung dari konstruk di bawah ini :
intervening dalam hal ini kepuasan kerja adalah signifikan atau nyata, maka untuk menilainya digunakan pendekatan uji Sobel Test yang dikembangkan oleh Sobel (1982). Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel eksogen (X) kepada variabel endogen (Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X -- M (a) dengan jalur M --Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c1), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c1 adalah koefisien
a) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kesiapan pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Individu untuk Berubah Melalui Komitmen Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa Organisasi dan Sb, besarnya standar error tidak langsung
Hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui dan (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap ini : kesiapan individu untuk berubah melalui komitmen organisasi.Penilaian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan antara pengaruh langsung yaitu
Selanjutnya untuk menguji signifikansi pengaruh kepuasan kerja terhadap kesiapan individu pengaruh tidak langsung maka menghitung nilai t
dengan pengaruh kepuasan kerja terhadap kesiapan dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut : individu untuk berubah melalui komitmen
t= ab
organisasi. Berikut Path analisys yang menjelaskan
S ab
hipotesis ke 6 pada gambar dibawah ini :
a) Nilai b adalah nilai koefisien pengaruh Komitmen organisasi terhadap Kesiapan individu untuk berubah dengan nilai 0.224.
b) S 2
a adalah nilai error pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasidengan nilai 0.123
c) Nilai a adalah nilai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dengan nilai 0.335 c) Nilai a adalah nilai pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dengan nilai 0.335
b adalah nilai error pengaruh komitmen pengaruh komitmen organisasi terhadap kesiapan organisasi terhadap kesiapan individu untuk individu untuk berubahsebesar 0.224 atau pengaruh berubah dengan sebesar 0.078
tidak langsung adalah 0.258 x 0.224 = 0.058. Berikut Path analisys yang menjelaskan hipotesis ke
Berikut hasil
perhitungan
dengan
7 pada gambar dibawah ini :
menggunakan rumus sobel test di atas :
ab b S a a S b S a S b
S ab = √(0.224) 2 X(0.123) 2 +(0.335) 2 x(0.078) 2 +((0.123) 2 X(0.078) 2 )
S ab = √0.001533934 S ab = 0.0371655
Dari hasil perhitungan ini, maka nilai standar error pengaruh tidak langsung yang
Untuk menghitung besarnya pengaruh tidak diberikan oleh komitmen organisasi dalam langsung pengaruh kepemimpinan transformasional mengoptimalkan pengaruh kepuasan kerja terhadap terhadap kesiapan individu untuk berubah melalui kesiapan individu untuk berubah adalah sebesar komitmen organisasi ditentukan dengan jalan 0.0371655.
estimate pengaruh pengaruh tidak langsung dari pengaruh 0.0371655 kepemimpinan transformasional terhadap komitmen melalui komitmen organisasi, maka kita perlu organisasi sebesar 0.258 dengan koefisien estimate melakukan perhitungan nilai t hitung yaitu dari pengaruh komitmen organisasi terhadap kesiapan koefisien ab yang merupakan perkalian koefisien individu untuk berubahsebesar 0.224 atau pengaruh pengaruh kepuasan kerja terhadap komtimen tidak langsung adalah 0.258 x 0.224 = 0.058. organisasi sebesar 0.335 dikali dengan nilai
Untuk
menentukan
signifikansi mengalikan
koefisien
Hasil hasil perbandingan pada tabel di atas, koefisien pengaruh komitmen organisasi terhadap dapat dianalisa nilai pengaruh tidak langsung kesiapan individu untuk berubahsebesar 0,224 atau (indirect
effect) pengaruh kepemimpinan 0.335 x 0.224 = 0.075. Berikut perhitungan rumus t : transformasional terhadap kesiapan individu untuk
ab berubah melalui komitmen organisasi sebagai t =