OBAT DAN AWAK PESAWAT doc 1

OBAT DAN AWAK PESAWAT
A.

Definisi
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagonosa, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau
hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia. Obat dibuat dari
badan-badan yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, mineral dan
juga dibuat secara sintetis maupun semi sintetis.
Obat jadi adalah obat dalamkeadaan murni atau campuran dalam
bentuk serbuk, cairan, tablet, pil, suppositoria dan bentuk lain yang
mempunyai nama teknis sesuai dengan farmakope Indonesia atau bukubuku lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar
atas nama si pembuat atau yang dikuasakannya dan dijual dalam
bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
Obat asli atau tradisional adalah obat yang didapat langsung dari
bahan-bahan alamiah, tumbuh-tumbuhan, hewan atau mineral yang
terolah secara sederhana atas dasat pengalaman dan digunakan dalam
pengobatan tradisional yang dalam istilah sehari-hari dinamakan jamu.

Awak pesawat adalah penerbang, navigator, juru mesin udara dan
juru radio udara.

B.

Lingkungan Kerja
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, awak pesawat dihadapkan
kepada keadaan yang menegangkan, terutama bila terbang dalam cuaca
buruk. Dan dalam penerbangan akan terjadi perubahan lingkungan antara
lain :
1.
Makin tinggi terbang, suhu akan turun.
2.
Makin tinggi terbang, udara makin tipis dan tekanan udara
akan turun.
3.
Tekanan oksigen akan turun sebanding dengan turunnya
tekanan udara.
4.
Perpindahan tempat yang cepat, akibat kecepatan pesawat

yang besar.
Jadi lingkungan kerja yang dihadapi oleh awak pesawat dalam
penerbangan adalah lingkungan yang hipobarik dan hipoksik. Dengan

demikian kesehatan awak pesawat perlu mendapat pengawasan dan
dijauhkan dari pengaruh-pengaruh yang merugikan. Obat-obatan dapat
memberikan pengaruh yang merugikan bagi awak pesawat dalam
melaksanakan tugasnya.
C.

Obat-obatan
Obat selain memiliki daya kerja yang bermanfaat juga dapat
menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki dan merugikan.
Sehingga untuk suatu obat, syarat yang penting ialah manfaatnya harus
lebih besar daripada bahayanya.
Obat yang diberikan kepada penderita sakit selain harus bermutu
dengan takaran yang tepat untuk terapi yang sesuai, juga harus
memperhatikan waktu yang tepat bagi penderita yang bersangkutan.
Apalagi untuk penderita sakit awak pesawat, maka macam obat yang
dipergunakan dan waktu pemakaian yang tepat perlu mendapat perhatian

tersendiri.
1.

Golongan Obat Yang Perlu Mendapat Perhatian
Beberapa golongan obat perlu mendapat perhatian khusus,
misalnya golongan antihistaminika, antibiotika, stimulant, depresan
dan obat-obat yang mempengaruhi psikomotor dan fungsi sensoris.
a.

Golongan Antihistaminika
Diantara obat-obat yang umum dipakai untuk
pengobatan
sendiri,
maka
golongan
antihistaminika
merupakan obat yang berbahaya jika dipakai sevara
sembarangan. Golongan obat ini menekan alat vestibuler dan
mengurangi penglihatan kedalaman, sehingga sangat
berbahaya untuk awak pesawat yang berada dibawah

pengaruh goilongan obat ini yang mencoba melaksanakan
tugas terbang.

b.

Golongan Antibiotika
Antibiotika merupakan golongan obat yang penting
untuk
pengobatan,
dan
sering
cenderung
uintuk
sembarangan
dalam
pemakaiannya.
Diantaranya
streptomycin dan dyhydrostreptomycin sangat berbahaya
untuk awak pesawat. Juga pemakaian khlorampenikol perlu
mendapat perhatian.


c.

Golongan Sympatomimetik

Pemakaian nasal dekongestan perlu diperhatikan,
karena daya absorpsi yang menonjol pada nasal mukosa
dapat menimbulkan takikardia dan nervous, termasuk tremor
dan inkoordinasi. Juga mydriasis dapat terjadi karena
pemakaian obat golongan ini, yang akan merugikan awak
pesawat.
d.

Golongan Parasympatolitik
Pemakaian beberapa obat yang bekerja seperti atropin
misalnya hyscine, yang biasanya terdapat dalam obat-obat
untuk pilek dan mabuk udara serta antispasmodic, dapat
menyebabkan mydriasis dan cycloplegia yang berbahaya
untuk awak pesawat.


e.

Golongan Antimalaria
Obat-obat yang digunakan untuk maksud propilaksis
misalnya obat-obat antimalaria, sering menyebabkan
kesukaran pada penglihatan. Obat-obat gongan kina dengan
takaran yang relative kecil, seringkali menyebabkan tinnitus
dan juga tuli pada beberapa orang. Meskipun chloroquine dan
primaquine dianjurkan untuk dipakai sebagai profilaksis,
karena efek sampingnya ringan, perlu disadari efek samping
yang merugikan yang mungkin timbul.

2.

Obat-Obat Yang Mempertinggi/Mengurangi Toleransi Terhadap
Hipoksia
Obat-obat
yang
dapat
menyebabkan

anemia
atau
methemoglobine, misalnya golongan sulfonamide dan antipiretikaanalgetika derivate aniline (acetaniline, phenacetin) dapat
menyebabkan berkurangnya toleransi tehadap hipoksia. Juga
pemakaian antasida yang mengandung karbonat dalam jumlah
besar atau terlalu sering, juga dapat menyebabkan terjadinya
methemoglobinemia.

3.

Obat-obat Untuk Mabuk Udara