OPTIMALISASI SINERGITAS TNI DAN POLRI DA

2
OPTIMALISASI SINERGITAS TNI DAN POLRI DALAM PENANGANAN KONFLIK SOSIAL GUNA
MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN NASIONAL
DALAM RANGKA MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA
ABSTRAK
Kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini tengah menghadapi ancaman, 1 serius berkaitan dengan
mengerasnya konflik-konflik dalam masyarakat, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Sumber
konflik tersebut bisa berasal dari perbedaan nilai-nilai dan ideologi, maupun intervensi kepentingan luar
negeri yang bahkan dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Konflik tersebut apabila didukung oleh kekuatan nyata yang terorganisir tentunya akan
menjadi musuh yang potensial bagi NKRI.
Perkembangan sosial, budaya, ekonomi dan politik yang
sangat pesat serta berbagai dampak dari globalisasi pada masyarakat menimbulkan permasalahan
keamanan nasional yang semakin kompleks dan meluas yang dapat terjadi kapan dan di mana saja.
Meningkatnya jenis kejahatan berdimensi internasional (transnational crime) merupakan permasalahan
keamanan nasional yang berpotensi terjadi di tengah-tengah masyarakat. Tidak berlebihan apabila dalam
rangka memantapkan kondisi stabilitas keamanan nasional, pemerintah telah merumuskan dan menerbitkan
beberapa kebijakan yang mendorong tercapainya stabilitas keamanan nasional, misalnya: Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan dalam Negeri
(Kamdagri). Dengan Inpres tersebut, diharapkan seluruh elemen kekuatan nasional dapat diberdayakan dan
dikerahkan untuk mewujudkan stabilitas nasional yang mantap. Stabilitas keamanan nasional merupakan

hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, karena mantapnya stabilitas
keamanan nasional dapat menjadi gambaran terlaksananya pembangunan di segala bidang, baik bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial maupun budaya.
Namun realita terkini menunjukan bahwa lemahnya koordinasi antara Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengakibatkan beberapa insiden pertikaian yang
dilakukan oleh oknum prajurit dan personil Polri. Oleh karena itu koordinasi diantara dua institusi ini
memang harus ditingkatkan lagi.
Dari berbagai kasus yang terjadi menunjukkan bahwa berbagai
peraturan terkait dalam mengatasi gangguan keamanan belum sepenuhnya dipahami dan
diimplementasikan di lapangan, belum adanya kesamaan sudut pandang tentang penanganan konflik sosial
di kalangan prajurit TNI dan personel Polri di lapangan, masih adanya pemahaman dan penerapan “esprit
de corps” dalam diri prajurit TNI dan personel Polri yang berlebihan, sehingga sering terjadinya ego
sektoral dalam penanganan konflik sosial dan belum optimalnya peran Tim Terpadu penanganan konflik
sosial di tingkat Pusat maupun di Daerah, sehingga hal ini akan berimplikasi terhadap pelaksanaan tugas
pokok TNI dan Polri dalam penanganan konflik sosial yang pada akhirnya akan mengganggu kondisi
keamanan nasional yang akan berimplikasi terhadap semua aspek kehidupan.
Maka guna mewujudkan stabilitas keamanan nasional dalam rangka mencegah disintegrasi bangsa,
sinergitas TNI dan Polri harus dioptimalkan agar penanganan konflik sosial dapat terlaksana secara efektif.
Sinergitas akan menghasilkan suatu proses yang harmonis dan meningkatkan komunikasi untuk
bekerjasama dan berkoordinasi dalam menghadapi perkembangan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan

politik yang sangat pesat, serta menghasilkan berbagai dampak dari era globalisasi pada masyarakat.
Sinergitas yang diharapkan adalah sinergi yang dapat menjadi kekuatan utama bangsa, kekuatan inilah
yang akan menjadi modal utama dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan serta tetap tegaknya NKRI.
Untuk mendapatkan kondisi ideal sinergitas TNI dan Polri tersebut maka perlu dirumuskan suatu kebijakan
yang akan menjadi dasar bertindak dan pemilihan strategi serta upaya untuk mencapainya. Strategi pertama
adalah mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan peraturan tentang perbantuan TNI kepada Polri,
1Penjelasan Pasal (4) UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
#moreno +62 85324530022 - 85105045022

3
sebagai tindaklanjut dari UU RI nomor 34 tahun 2004, UU RI nomor 7 tahun 2012 dan Inpres nomor 2
tahun 2013. Strategi kedua adalah mewujudkan kesamaan sudut pandang tentang penanganan konflik
sosial dikalangan prajurit TNI dan personel Polri di lapangan. Strategi ketiga adalah menghilangkan ego
sektoral dalam diri prajurit TNI dan personel Polri, baik ditingkat pimpinan sampai dengan tingkat
bawahan. Strategi keempat adalah mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan peran Tim Terpadu yang
telah terbentuk di pemerintah tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah, dalam menangani konflik sosial
yang terjadi.

#moreno +62 85324530022 - 85105045022