ORGANISASI INFORMASI PENGAWASAN DAN SARA
ORGANISASI INFORMASI, PENGAWASAN DAN
SARANA BIBLIOGRAFI
Disusun oleh:
Lia Sapitri
(1564400054)
Melan
(1564400061)
Rusmiatiningsih, S.Hum., M.A
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA ISLAM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2017
ABSTRAK
Pengorganisasian informasi akan memudahkan pengontrolan dan mempermudah dalam
penelusuran informasi baik secara manual maupun dengan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Organisasi informasi adalah kegiatan mengorganisasikan informasi agar
informasi dapat diketahui. Selain organisasi informasi pengawasan dan sarana bibliografi
juga termasuk hal yang dapat menjadi rujukan di indonesia. Meskipun negara-negara asing
banyak yang melakukan pengawasan bibliografi terbitan indonesia, namun hal ini tak perlu
dikhawatirkan karena walau bagaimana, masih ada badan atau lembaga dalam negeri yang
melakukan pengawasan bibliografi terbitan indonesia.
Kata kunci : Organisasi, Informasi, TIK, Bibliografi.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hal utama yang perlu diketahui yaitu mampu memahami mengenai pengertian
organisasi informasi serta pengawasan dan sarana bibliografi. Organisasi informasi
berisi pokok pembahasan yang berkaitan dengan konsep pengorganisasian informasi
di perpustakaan.
Universal Bibliographic Contol (UBC) adalah sebuah sebuah konsep
pengawasan bibliografi secara internasional yang lahir pada konferensi yang diadakan
pada tahun 1977 oleh IFLA(International Federation of Library Associtations). Tujuan
dari UBC adalah terwujudnya pertukaran data bibliografi nasional di negara tersebut,
dengan maksud agar tidak terjadi duplikasi pencatatan bibliografis. Dengan adanya
pengawasan bibliografi diperlukan sarana bibliografi.
Sarana bibliografi adalah alat atau sarana untuk menemukan bibliografi.
Sarana bibliografi berusaha untuk mencatat semua bahan pustaka yang pernah
diterbitkan. Di manapun penerbitan dilakukan, dalam bentuk apapun diterbitkan,
hendaknya ada catatan tertulis mengenai sesuatu karya yang pernah diterbitkan .
seseorang yang bekerja dalam bidang bibliografi akan berkutat dengan berbagai jenis
terbitan dan tidak boleh membedakan kapan bahan pustaka diterbitkan.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari organisasi informasi?
2. Apa saja kegiatan Organisasi informasi?
3. Bagaimana pengawasan Bibliografi?
4. Sarana apa saja yang ada di Bibliografi?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui organisasi infromasi
2. Untuk mengetahui pengawasan bibliografi
3. Untuk mengetahui sarana bibliografi
1.3 manfaat
1. Untuk memahami organisasi, pengawasan dan sarana bibliografii
2. Untuk memberikan informasi tentang organisasi informasi, pengawasan dan
sarana bibliografi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi Informasi
Organisasi Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses dalam format dan
system tertentu yang dapat memberikan arti, manfaat dan kejutan(suprise) dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan organisasi informasi dalam konteks Ilmu Perpustakaan
merupakan organisasi yang mengolah dokumen, mengatur dokemen, dan mengelompokkan
berbagai jenis informasi. Jadi organisasi informasi adalah suatu organisasi yang
mengorganisasi dokumen atau informasi yang dikelola dengan cara seefisien dan seefektif
mungkin. Informasi memiliki kecenderungan untuk mengubah makna atau fungsinya yaitu
nilai dari waktu kewaktu, sehingga fungsi semula bisa saja menjadi keliru dan tidak sesuai,
(Whittaker and hirschberg, 2001).
Mallones (1981), mengamati bagaimana perkembangan organisasi informasi di
kalangan masyarakat seperti kantor-kantor. Yang mana pegawai dan perlengkapan kantor
seperti meja dan sebagainya adalah salah satu model organisasi infromasi mereka.
Beberapa sistem informasi dibuat untuk memberikan kemudahan kepada pengguna
dalam menemukan informasi. Adapun perdangan internasional menggambarkan bahwa
pengguna adalah korban bajak laut yang mencari sedang mencari informasi, yang artinya
pengguna berlomba-lomba dalam mencari informasi karena informasi sangat penting untuk
diri kita sendiri.
Setiap organisasi melakukan kegiatan termasuk juga organisasi informasi, kegiatan
dari organisasi informasi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keberadaan semua dokumen dalam semua bentuk media
2. Mengidentifikasi karya-karya yang dimuat dalam dokumen tersebut sebagai
bagian dari dokumen tersebut, misalnya artikel dalam majalah, makalah dalam
prosiding koferensi, karangan dalam bunga rampai
3. Mengumpulkan dokumen-dokumen di perpustakaan, unit kearsipan, arsip,
museum dan internet
4. Membuat daftar-daftar dokumen dan karya-karya tersebut menurut peraturan
standar
5. Menyediakan sarana untuk mengetahui lokasi dokumen di koleksi lembagalembaga pengelola informasi dan mendapatkan dokumen tersebut.
Organisasi informasi adalah kegiatan mengorganisasi informasi agar informasi
dapat;
1. Diketahui lokasi fisik melalui nomor panggil
2. Dikenali melalui sajian ringkas dari bahan pustaka(cantuman bibliografi)
3. Menunjang temu kembali informasi.
B.
Pengertian Bibliografi
Istilah Bibliografi berasal dari kata yunani yaitu “biblion” adalah buku dan
“graphein” adalah menulis. Jadi secara etimologis, bibliografi adalah penulisan buku. Dalam
buku (pengantar Ilmu Perpustakaan – Sulistyo Basuki) bibliografi berarti teknik sistematik
untuk membuat daftar deskriptif cantuman tertulis atau yang diterbitkan(terutama buku dan
bahan pustaka yang sejenis). Bibliografi adalah daftar pustaka yang mencangkup isi dan
deskripsi suatu buku, yang meliputi judul, nama pengarang, edisi, cetakan, kota terbit,
penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ukuran tinggi buku, dan ISBN. Bibliografi atau daftar
pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbit lainya.
Adapun tujuan dari Bibliografi adalah sebagai berikut:
1. Menyusun informasi mengenai bahan pustaka
2. Untuk membantu pemustaka dalam menentukan keberadaan sebuah bahan pustaka
3. Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian bibliografis dll)
C.
Pengawasan Bibliografi
Pengawasan bibliografi adalah usaha pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem
pencatatan bagi semua bahan yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan.
Adapun kegiatan dari pengawasan bibliografi adalah:
1. Mengidentifikasi dokumen
2. Mengidentifikasi jenis karya, contohnya artikel, majalah dan karangan
3. Mengumpulkan dokumen di perpustakaan, pusat arsip, dan museum
4. Membuat daftar dokumen dengan standar baku
5. Melengkapi data titik akses (pengarang, judul, subjek dll)
6. Menyediakan sarana untuk menegtahui lokasi dokumen (katalog induk).
Manfaat dari pengawasan bibliografi adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
D.
Agar informasi(dokumen) dapat dimanfaatkan secara maksimal
Agar informasi dapat digunakan dari generasi ke generasi
Agar informasi diketahui keberadaanya oleh orang banyak
Agar informasi dapat dihimpun untuk koleksi lembaga informasi
Agar informasi yang tersebar dapat terhimpun.
Sarana Bibliografi
Sarana bibliografi atau bibliographic tool adalah alat atau sarana untuk menemukan
bibliografi. Adapun jenis-jenis sarana bibliografi adalah sebagai berikut:
1. Katalog Kartu
Kartu katalog adalah bentuk katalog perpustakaan yang semua deskripsi
bibliografisnya dicatat pada kartu. Keuntungan katalog kartu ialah bersifat praktis,
sehingga setiap kali penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan menimbulkan
masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada. Kelemahanya
adalah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pemustaka
harus antri untuk menggunakanya, terutama bila melakukan penelusuran pada entri
yang sama.
2. Katalog Tercetak
Katalog tercetak merupakan proses setelah uraian-uraian katalog disusun menurut
sistem tertentu, kemudian dicetak menjadi bibliografi sebanyak yang diperlukan.
Kelebihan katalog tercetak ialah katalog dapat diperbanyak dan dibawah kemanamana. Sedangkan kelemahanya tidak dapat menerima entri baru.
3. Katalog Elektronik
Sesuai dengan perkembangan pada sekarang ini muncula katalog elektronik yang
mana didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat dan modern, salah
satunya adalah OPAC(Operating Public Acces Catalog) adalah katalog yang
tersimpan didalam komputer, yang bisa diakses menggunakan internet. OPAC banyak
digunakan oleh perpustakaan karena memiliki berbagai keuntungan.
Adapun keuntungan OPAC menurut Hermanto (2007) ialah:
1. Penelusuran informasi dapat dilakukan secara cepat dan cepat
2. Penelusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling menggangu
3. Jajaran tertentu tidak perlu di file
4. Rekaman bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses dalam format dan
system tertentu yang dapat memberikan arti, manfaat dan kejutan(suprise) dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan organisasi informasi dalam konteks Ilmu Perpustakaan
merupakan organisasi yang mengolah dokumen, mengatur dokemen, dan mengelompokkan
berbagai jenis informasi. Jadi organisasi informasi adalah suatu organisasi yang
mengorganisasi dokumen atau informasi yang dikelola dengan cara seefisien dan seefektif
mungkin.
Pengawasan bibliografi adalah usaha pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem
pencatatan bagi semua bahan yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan. Jenis-jenis
sarana bibliografi adalah katalog kartu, katalog tercetak dan katalog elektronik.
Saran
Dari penjelasan diatas di harapkan bahwa si pembaca dapat menengerti dan paham
tentang materi yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/allyyul/organisasi-informasi-p2
Prasetiawan, Imam B. 2005. Peranan Bibliografi Nasional Indonesia Berita Bibliografi
Dalam Pengawasan Bibliografi Rujukan Di indonesia.
The Australian Library Journal, 2014. “Library Science Database. Pg.45.
Malone, T.W.1983. “How Do People Organize Their Desk?. Implications for the Design of
Office Information System. “ACM Transactions on Information System (TOIS) 1 (1):
99-122,
International Chamber of Commerce. Live piracy and armed robbery report: http://www.iccccs.org/piracy-reporting-centre/live-piracy-report/details/133/567.Accessed 25 May
2014.
SARANA BIBLIOGRAFI
Disusun oleh:
Lia Sapitri
(1564400054)
Melan
(1564400061)
Rusmiatiningsih, S.Hum., M.A
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA ISLAM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2017
ABSTRAK
Pengorganisasian informasi akan memudahkan pengontrolan dan mempermudah dalam
penelusuran informasi baik secara manual maupun dengan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Organisasi informasi adalah kegiatan mengorganisasikan informasi agar
informasi dapat diketahui. Selain organisasi informasi pengawasan dan sarana bibliografi
juga termasuk hal yang dapat menjadi rujukan di indonesia. Meskipun negara-negara asing
banyak yang melakukan pengawasan bibliografi terbitan indonesia, namun hal ini tak perlu
dikhawatirkan karena walau bagaimana, masih ada badan atau lembaga dalam negeri yang
melakukan pengawasan bibliografi terbitan indonesia.
Kata kunci : Organisasi, Informasi, TIK, Bibliografi.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hal utama yang perlu diketahui yaitu mampu memahami mengenai pengertian
organisasi informasi serta pengawasan dan sarana bibliografi. Organisasi informasi
berisi pokok pembahasan yang berkaitan dengan konsep pengorganisasian informasi
di perpustakaan.
Universal Bibliographic Contol (UBC) adalah sebuah sebuah konsep
pengawasan bibliografi secara internasional yang lahir pada konferensi yang diadakan
pada tahun 1977 oleh IFLA(International Federation of Library Associtations). Tujuan
dari UBC adalah terwujudnya pertukaran data bibliografi nasional di negara tersebut,
dengan maksud agar tidak terjadi duplikasi pencatatan bibliografis. Dengan adanya
pengawasan bibliografi diperlukan sarana bibliografi.
Sarana bibliografi adalah alat atau sarana untuk menemukan bibliografi.
Sarana bibliografi berusaha untuk mencatat semua bahan pustaka yang pernah
diterbitkan. Di manapun penerbitan dilakukan, dalam bentuk apapun diterbitkan,
hendaknya ada catatan tertulis mengenai sesuatu karya yang pernah diterbitkan .
seseorang yang bekerja dalam bidang bibliografi akan berkutat dengan berbagai jenis
terbitan dan tidak boleh membedakan kapan bahan pustaka diterbitkan.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari organisasi informasi?
2. Apa saja kegiatan Organisasi informasi?
3. Bagaimana pengawasan Bibliografi?
4. Sarana apa saja yang ada di Bibliografi?
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui organisasi infromasi
2. Untuk mengetahui pengawasan bibliografi
3. Untuk mengetahui sarana bibliografi
1.3 manfaat
1. Untuk memahami organisasi, pengawasan dan sarana bibliografii
2. Untuk memberikan informasi tentang organisasi informasi, pengawasan dan
sarana bibliografi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi Informasi
Organisasi Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses dalam format dan
system tertentu yang dapat memberikan arti, manfaat dan kejutan(suprise) dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan organisasi informasi dalam konteks Ilmu Perpustakaan
merupakan organisasi yang mengolah dokumen, mengatur dokemen, dan mengelompokkan
berbagai jenis informasi. Jadi organisasi informasi adalah suatu organisasi yang
mengorganisasi dokumen atau informasi yang dikelola dengan cara seefisien dan seefektif
mungkin. Informasi memiliki kecenderungan untuk mengubah makna atau fungsinya yaitu
nilai dari waktu kewaktu, sehingga fungsi semula bisa saja menjadi keliru dan tidak sesuai,
(Whittaker and hirschberg, 2001).
Mallones (1981), mengamati bagaimana perkembangan organisasi informasi di
kalangan masyarakat seperti kantor-kantor. Yang mana pegawai dan perlengkapan kantor
seperti meja dan sebagainya adalah salah satu model organisasi infromasi mereka.
Beberapa sistem informasi dibuat untuk memberikan kemudahan kepada pengguna
dalam menemukan informasi. Adapun perdangan internasional menggambarkan bahwa
pengguna adalah korban bajak laut yang mencari sedang mencari informasi, yang artinya
pengguna berlomba-lomba dalam mencari informasi karena informasi sangat penting untuk
diri kita sendiri.
Setiap organisasi melakukan kegiatan termasuk juga organisasi informasi, kegiatan
dari organisasi informasi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keberadaan semua dokumen dalam semua bentuk media
2. Mengidentifikasi karya-karya yang dimuat dalam dokumen tersebut sebagai
bagian dari dokumen tersebut, misalnya artikel dalam majalah, makalah dalam
prosiding koferensi, karangan dalam bunga rampai
3. Mengumpulkan dokumen-dokumen di perpustakaan, unit kearsipan, arsip,
museum dan internet
4. Membuat daftar-daftar dokumen dan karya-karya tersebut menurut peraturan
standar
5. Menyediakan sarana untuk mengetahui lokasi dokumen di koleksi lembagalembaga pengelola informasi dan mendapatkan dokumen tersebut.
Organisasi informasi adalah kegiatan mengorganisasi informasi agar informasi
dapat;
1. Diketahui lokasi fisik melalui nomor panggil
2. Dikenali melalui sajian ringkas dari bahan pustaka(cantuman bibliografi)
3. Menunjang temu kembali informasi.
B.
Pengertian Bibliografi
Istilah Bibliografi berasal dari kata yunani yaitu “biblion” adalah buku dan
“graphein” adalah menulis. Jadi secara etimologis, bibliografi adalah penulisan buku. Dalam
buku (pengantar Ilmu Perpustakaan – Sulistyo Basuki) bibliografi berarti teknik sistematik
untuk membuat daftar deskriptif cantuman tertulis atau yang diterbitkan(terutama buku dan
bahan pustaka yang sejenis). Bibliografi adalah daftar pustaka yang mencangkup isi dan
deskripsi suatu buku, yang meliputi judul, nama pengarang, edisi, cetakan, kota terbit,
penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ukuran tinggi buku, dan ISBN. Bibliografi atau daftar
pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbit lainya.
Adapun tujuan dari Bibliografi adalah sebagai berikut:
1. Menyusun informasi mengenai bahan pustaka
2. Untuk membantu pemustaka dalam menentukan keberadaan sebuah bahan pustaka
3. Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian bibliografis dll)
C.
Pengawasan Bibliografi
Pengawasan bibliografi adalah usaha pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem
pencatatan bagi semua bahan yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan.
Adapun kegiatan dari pengawasan bibliografi adalah:
1. Mengidentifikasi dokumen
2. Mengidentifikasi jenis karya, contohnya artikel, majalah dan karangan
3. Mengumpulkan dokumen di perpustakaan, pusat arsip, dan museum
4. Membuat daftar dokumen dengan standar baku
5. Melengkapi data titik akses (pengarang, judul, subjek dll)
6. Menyediakan sarana untuk menegtahui lokasi dokumen (katalog induk).
Manfaat dari pengawasan bibliografi adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
D.
Agar informasi(dokumen) dapat dimanfaatkan secara maksimal
Agar informasi dapat digunakan dari generasi ke generasi
Agar informasi diketahui keberadaanya oleh orang banyak
Agar informasi dapat dihimpun untuk koleksi lembaga informasi
Agar informasi yang tersebar dapat terhimpun.
Sarana Bibliografi
Sarana bibliografi atau bibliographic tool adalah alat atau sarana untuk menemukan
bibliografi. Adapun jenis-jenis sarana bibliografi adalah sebagai berikut:
1. Katalog Kartu
Kartu katalog adalah bentuk katalog perpustakaan yang semua deskripsi
bibliografisnya dicatat pada kartu. Keuntungan katalog kartu ialah bersifat praktis,
sehingga setiap kali penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan menimbulkan
masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada. Kelemahanya
adalah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pemustaka
harus antri untuk menggunakanya, terutama bila melakukan penelusuran pada entri
yang sama.
2. Katalog Tercetak
Katalog tercetak merupakan proses setelah uraian-uraian katalog disusun menurut
sistem tertentu, kemudian dicetak menjadi bibliografi sebanyak yang diperlukan.
Kelebihan katalog tercetak ialah katalog dapat diperbanyak dan dibawah kemanamana. Sedangkan kelemahanya tidak dapat menerima entri baru.
3. Katalog Elektronik
Sesuai dengan perkembangan pada sekarang ini muncula katalog elektronik yang
mana didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat dan modern, salah
satunya adalah OPAC(Operating Public Acces Catalog) adalah katalog yang
tersimpan didalam komputer, yang bisa diakses menggunakan internet. OPAC banyak
digunakan oleh perpustakaan karena memiliki berbagai keuntungan.
Adapun keuntungan OPAC menurut Hermanto (2007) ialah:
1. Penelusuran informasi dapat dilakukan secara cepat dan cepat
2. Penelusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling menggangu
3. Jajaran tertentu tidak perlu di file
4. Rekaman bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses dalam format dan
system tertentu yang dapat memberikan arti, manfaat dan kejutan(suprise) dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan organisasi informasi dalam konteks Ilmu Perpustakaan
merupakan organisasi yang mengolah dokumen, mengatur dokemen, dan mengelompokkan
berbagai jenis informasi. Jadi organisasi informasi adalah suatu organisasi yang
mengorganisasi dokumen atau informasi yang dikelola dengan cara seefisien dan seefektif
mungkin.
Pengawasan bibliografi adalah usaha pengembangan dan pemeliharaan suatu sistem
pencatatan bagi semua bahan yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan. Jenis-jenis
sarana bibliografi adalah katalog kartu, katalog tercetak dan katalog elektronik.
Saran
Dari penjelasan diatas di harapkan bahwa si pembaca dapat menengerti dan paham
tentang materi yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/allyyul/organisasi-informasi-p2
Prasetiawan, Imam B. 2005. Peranan Bibliografi Nasional Indonesia Berita Bibliografi
Dalam Pengawasan Bibliografi Rujukan Di indonesia.
The Australian Library Journal, 2014. “Library Science Database. Pg.45.
Malone, T.W.1983. “How Do People Organize Their Desk?. Implications for the Design of
Office Information System. “ACM Transactions on Information System (TOIS) 1 (1):
99-122,
International Chamber of Commerce. Live piracy and armed robbery report: http://www.iccccs.org/piracy-reporting-centre/live-piracy-report/details/133/567.Accessed 25 May
2014.