P6 BAB 5 Investasi Jangka Pendek New.ppt (1)

BAB 2
Investasi Jangka
Pendek
Akuntansi Keuangan
SUPRIYANTO, S.E., M.M.
L/O/G/O
supriyanto10.wordpress.com
www.themegallery.com

Investasi Jangka Pendek
Kelebihan kas/ dana pada perusahaan tidak selayaknya dibiarkan
menganggur, tidak produktif/ tidak memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kekayaan bersih perusahaan.
Semua sumber daya ekonomis yg dimiliki oleh perusahaan (termasuk kas &
dana) harus dapat memberikan kontribusi optimum pada rentabilitas
perusahaan.
Oleh karena itu, kelebihan kas/ dana seharusnya dimanfaatkan untuk tujuantujuan produktif, bila kelebihan kas ataupun dana tersebut bersifat sementara
maka dapat diinvestasikan dalam berbagai instrumen investasi jangka
pendek & sebaliknya bila bersifat permanen maka dapat diinvestasikan
dalam berbagai instrumen investasi jangka panjang.


Investasi Jangka Pendek
Suatu investasi dapat diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek
apabila:
Dibiayai dari kelebihan kas/ dana yg bersifat jangka pendek.
Sewaktu-waktu dapat dengan mudah diubah menjadi kas kembali.
Masa investasi tidak lebih dari satu periode akuntansi.
Tujuan dari investasi adalah untuk memperoleh pendapatan jangka
pendek.

Instrumen Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek dapat dilakukan dalam berbagai instrumen
investasi, diantaranya:
1. Investasi dalam deposito berjangka pendek, yaitu deposito bank yg
berjangka tidak lebih dari 12 bulan/ satu periode akuntansi.
2. Investasi dalam surat-surat berharga, yaitu investasi jangka pendek
yg dilakukan dengan cara membeli saham & obligasi.
3. Investasi dalam joint venture, yaitu investasi dalam bentuk
pendanaan bersama suatu aktivitas bisnis tertentu yg mempunyai
masa tertentu.


Instrumen Investasi Jangka Pendek
Surat-surat berharga banyak dipilih sebagai instrumen investasi jangka
pendek dikarenakan fleksibilitasnya yg tinggi, sewaktu-waktu perusahaan
dapat melakukan investasi & sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
Pembelian surat-surat berharga dapat diklasifikasikan sebagai investasi
jangka pendek apabila:
1. Terdapat pasar aktif yg dapat menerima surat-surat berharga tersebut
sebagai instrumen yg diperdagangkan dengan harga yg berlaku saat
diperdagangkan.
2. Penjualan kembali surat-surat berharga tersebut lebih didorong oleh:
a. Kebutuhan untuk memenuhi ketersediaan kas/ dana oleh perusahaan
b. Keinginan untuk memperoleh pendapatan jangka pendek
c. Keinginan untuk menghindari kerugian yg lebih besar

Pencatatan Transaksi Investasi Jangka
Pendek
Pembelian/ penjualan surat-surat berharga (saham & obligasi) hanya dapat
dilakukan di bursa efek melalui perantara yg disebut Pialang (sekuritas).
Seperti halnya aktiva lainnya, surat-surat berharga juga harus dicatat
sebesar harga perolehannya.

Unsur-unsur harga perolehan surat-surat berharga adalah harga pasar
(harga kurs) ditambah dengan komisi (provisi) yg diperhitungkan oleh
pialang.

Pencatatan Transaksi Investasi Jangka
Pendek
Apabila investasi dilakukan dalam bentuk pembelian surat-surat berharga yg
memberikan pendapatan secara teratur dalam jumlah tertentu, misalnya
bunga obligasi/ dividen saham preferen kumulatif, maka bunga/ dividen
berjalan yg dibayarkan kepada penjual surat-surat berharga tersebut tidak
dapat diatribusikan dalam harga perolehan surat-surat berharga yg
bersangkutan.
Hal ini dikarenakan bunga/ dividen berjalan yg dibayarkan kepada pihak
penjual tersebut akan diterima kembali dari emiten surat-surat berharga
tersebut pada tanggal yg ditetapkan.
Pada saat dilakukan penjualan kembali surat-surat berharga, ada potensi
perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian.

Pencatatan Transaksi Investasi Jangka
Pendek

1. Hasil penjualan bersih adalah sebesar harga pasar surat-surat berharga
dikurangi dengan biaya-biaya yg diperhitungkan oleh pialang (sekuritas).
2. Bila surat-surat berharga yg dijual tersebut semula diperoleh dari
beberapa transaksi pembelian, maka harga perolehan (cost) dari suratsurat berharga yg dijual dapat ditentukan dengan menggunakan metode:
a. Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)
b. Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)
c. Rata-rata (Average).

Fee Investasi Saham

Sekuritas

Fee Beli

Fee Jual

Sinar Mas

0,15%


0,25%

BNI

0,20%

0,30%

Panin

0,20%

0,30%

Mandiri

0,18%

0,28%


BCA

0,15%

0,25%

Phillips

0,20%

0,30%

Trimegah

0,18%

0,28%

Pajak PPh 0,1% pada saat penjualan.


Saham
Bagi investor, SAHAM merupakan surat bukti ikut menanamkan modal dalam
suatu perusahaan yg berbentuk PT (Perseroan Terbatas).
Untuk lebih bisa memahami pencatatan terkait transaksi-transaksi jangka pendek
dalam saham perhatikan ilustrasi di bawah ini:
1. Tanggal 3 Maret 2013 dibeli 20 lot saham PT Stemba Tbk, nominal saham
Rp10.000 dengan harga pasar Rp10.200 per lembar, biaya-biaya pembelian
yg diperhitungkan oleh pialang adalah 0,25 % dari harga pasar saham.
2. Tanggal 5 April 2013 dibeli 15 lot saham PT Stemba Tbk, nominal saham
Rp10.000 dengan harga pasar Rp9,200 per lembar, biaya- biaya pembelian yg
diperhitungkan oleh pialang adalah 0,25 % dari harga pasar saham.
3. Tanggal 20 Mei 2013 dijual 25 lot saham PT Stemba Tbk, nominal
saham Rp10.000 dengan harga pasar Rp10.600 per lembar, biayabiaya penjualan yg diperhitungkan oleh pialang adalah 0,35 % dari
harga pasar saham.

Saham
1. Jurnal untuk mencatat pembelian surat-surat berharga (saham):
Tanggal 3 Maret 2013
Surat-surat Berharga - Saham PT Stemba Rp102.255.000
Kas


Rp102.255.000

Tanggal 5 April 2013
Surat-surat Berharga - Saham PT Stemba Rp 69.172.500
Kas

Rp 69.172.500

Saham
2. Jurnal untuk mencatat penjualan surat-surat berharga (saham):
a. Bila digunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) Tanggal 20 Mei 2013
Kas
Rp132.036.250
Surat-surat Berharga - saham, PT Stemba
Rp125.312.500
Laba penjualan surat-surat Berharga
Rp6.723.750
Perhitungan:
Harga pasar

Biaya penjualan
Hasil penjualan

(25x500) x Rp10.600
0,35% x Rp132.500.000

Harga perolehan surat-surat berharga yg dijual:
Harga perolehan 20 lot saham
Harga perolehan 5 lot saham
(5/15) x Rp69.172.500)
Harga perolehan
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp132.036.250 - Rp125.312.500

= Rp132.500.000
= Rp 463.750
= Rp132.036.250
= Rp102.255.000
= Rp 23.057.500
= Rp125.312.500

= Rp6.723.750

Saham
b. Bila digunakan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP) Tanggal 20 Mei 2013
Kas
Surat-surat Berharga – saham PT Stemba

Rp132.036.250

Laba penjualan surat-surat berharga
Perhitungan:
Harga pasar (25 x 500) x Rp10.600
= Rp132.500.000
Biaya pembelian 0,35% x Rp132.500.000
= Rp 463.750
Hasil penjualan
= Rp132.036.250
Harga perolehan surat-surat berharga yg dijual:
Harga perolehan 15 lot saham
= Rp69.172.500

Harga perolehan 10 lot saham
(10/20) x Rp102.255.000)
= Rp 51.127.500
Harga perolehan
= Rp120.300.000
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp132.036.250 - Rp120.300.000
= Rp11.736.250

Rp120.300.000
Rp 11.736.250

Saham
c. Bila digunakan metode Rata-rata (Average) Tanggal 20 Mei 2013
Kas
Rp132.036.250
Surat-surat Berharga - saham PT Stemba

Rp122.448.214.25

Laba penjualan surat-surat berharga

Rp

9.588.035,75

Perhitungan:
Harga pasar
(25 x 500) x Rp10.600
= Rp132.500.000
Biaya pembelian 0,35% x Rp132.500.000
= Rp 463.750
Hasil penjualan
= Rp132.036.250
Harga perolehan surat-surat berharga:
Harga perolehan 20 lot saham
= Rp102.255.000
Harga perolehan 15 lot saham
= Rp 69.172.500
Harga perolehan rata-rata
= Rp171.427.500
Harga perolehan rata-rata per lot
= Rp171.427.500 : 35 = Rp4.897.928,57 per lot
Harga perolehan 25 lot saham yg dijual
= 25 x Rp4.897.928,57
= Rp122.448.214,25
Laba penjualan surat-surat berharga
= Rp132.036.250 - Rp122.448.214,25
= Rp9.588.035,75

Latihan 1
Di bawah ini adalah transaksi pembelian-penjualan saham-saham PT Stemba Tbk
yg dilakukan oleh PT Dedy Jaya Tbk sebagai investasi jangka pendek. Fee beli
0,15% dan fee jual 0,25%, 1 lot = 100 lembar, pajak PPh 0,1%.
Berikut transaksi tahun 2011 pada tanggal:
3 Maret dibeli 200 lot saham nominal saham Rp1.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp1.020 per lembar.
25 April dibeli 300 lot saham nominal saham Rp1.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp975 per lembar.
15 Mei dibeli 250 lot saham nominal saham Rp1.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp1.030 per lembar.
10 Juni dijual 650 lot saham, nominal saham Rp1.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp1.050 per lembar.
Diminta: Buat jurnal beserta dengan perhitungannya bila digunakan :
a. Metode FIFO/MPKP
b. Metode LIFO/MTKP
c. Metode Average/Rata-rata

Harga pasar
Harga pasar
Harga pasar
Harga pasar

Latihan 2
Di bawah ini adalah transaksi pembelian-penjualan saham-saham PT Astra Tbk yg
dilakukan oleh PT Forisa Tbk sebagai investasi jangka pendek. Fee beli 0,20% dan
fee jual 0,25%, 1 lot = 100 lembar, pajak PPh 0,1%.
Berikut transaksi tahun 2014 pada tanggal:
13 Feb dibeli 500 lot saham nominal saham Rp5.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp5.100 per lembar.
10 Mar dibeli 300 lot saham nominal saham Rp5.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp4.950 per lembar.
24 Apr dibeli 400 lot saham nominal saham Rp5.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp5.200 per lembar.
30 Mei dijual 1.000 lot saham, nominal saham Rp5.000 per lembar.
saham-saham tersebut pada saat itu Rp5.150 per lembar.
Diminta: Buat jurnal beserta dengan perhitungannya bila digunakan :
a. Metode FIFO/MPKP
b. Metode LIFO/MTKP
c. Metode Average/Rata-rata

Harga pasar
Harga pasar
Harga pasar
Harga pasar

Terima kasih
L/O/G/O
www.themegallery.com