GAMBARAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA
GAMBARAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA
MAGISTER KEPERAWATAN ANGKATAN 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi
Oleh:
FANNI DEWI ASTUTI
NIM 22020114120069
DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
American College Health Association (ACHA) di tahun 2013 melakukan survei
pada 32.964 mahasiswa di Amerika mengenai masalah yang menjadi penghalang
performa akademik mereka diantaranya kecemasan 19,7%, depresi 12,0%, masalah
finansial 6,3%, kesulitan bersosialisasi 8,5%, sulit tidur 19,4%, stres 27,9%, serta
pekerjaan 13,0%.1 Survei lain terhadap masalah kesehatan mental mahasiswa yang
dilakukan pada 1850 peserta dari empat Universitas di Pakistan dalam rentang usia 19-26
tahun menyatakan bahwa 31% peserta termasuk dalam kategori "parah" dan 16%
termasuk dalam kategori "sangat parah".2 Rasa disfungsional adalah masalah kesehatan
mental yang paling sering dilaporkan di kalangan mahasiswa (17%), diikuti oleh
Kehilangan Keyakinan (16%), Kurangnya Regulasi Diri (14%) dan Kecemasan (12%).2
Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas
mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.3 Penelitian
yang dilakukan pada mahasiswa program studi lmu keperawatan Universitas Diponegoro
angkatan 2009 dan 2010 menunjukkan bahwa 23,4% mengalami stres ringan, 21,4%
mengalami stres sedang , 2.1% mengalami stres berat, serta 0,7% stres yang sangat
berat.4 Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa magister keperawatan
universitas diponegoro (Undip) angkatan 2017 menghasilkan bahwa masalah / stresor
yang dihadapi mahasiswa antara lain tekanan akademis, jarak, hubungan dengan
dosen/mahasiswa lain, kesibukan kerja, tanggung jawab keluarga, masalah ekonomi,
masalah emosi, serta manajeen waktu yang kurang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian yang penuh tekanan
dengan kulitas hidup yang kurang baik dikalangan mahasiswa. 5 Ketidaknyamanan yang
timbul akibat ketegangan fisik yang menyertai tuntutan/tekanan membuat seseorang
termotivasi untuk melakukan suatu hal yang dapat menguranginya. Hal-hal yang
dilakukan tersebut merupakan bagian dari koping. Koping merupakan suatu tindakan
untuk mengatasi tuntukan internal maupun eksternal yang melebihi atau membebani
sumber daya seseorang dengan mengubah kognitif secara konstan dan usaha tingkah
laku.6 Tujuan dari tindakan atau strategi koping adalah untuk mengatasi situasi dan
tuntutan yang menekan, menantang, membebani, serta melebihi sumber daya (resources)
yang dimiliki. Sumber daya koping yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi strategi
koping yang akan dilakukan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.7
Menurut Lazarus & Folkman (1984) terdapat 2 strategi dalam melakukan koping
yaitu koping yang berfokus pada masalah (problem focused coping) dan koping yang
berfokus pada emosional (emotion focused coping).6,8 Kemudian Pargament (1997)
menambahkan salah satu jenis koping yang diberi nama religious focused coping yang
berfokus meningkatkan ibadah karena kepercayaan terhadap Tuhan. 9 Koping stres akan
mempengaruhi sikap dan tindakan mahasiswa. 10 Mahasiswa yang mampu mengatasi
berbagai tuntutan di Perguruan Tinggi menunjukkan kurangnya kecemasan, gejala
depresi rendah, kepuasan hidup tinggi, serta prestasi akademik yang lebih baik.11
Penelitian yang dilakukan pada 88 pasien dengan infark miokard yang berusia di
atas 18 tahun di Nepal menunjukkan bahwa pasien yang banyak menggunakan problem
focused coping memiliki kualitas hidup lebih baik dari pada pasien yang menggunakan
lebih sedikit problem focused coping.12 Hasil prevalensi tekanan psikologis pada 525
mahasiswi perawat di Nurses’ Training School Galle Sri Langka tahun 2009 adalah
46,6% dan lebih dari 40% mahasiswi perawat jarang menggunakan problem focused
coping.8
Penelitian yang dilakukan pada 47 mahasiswa magister sosial di California
menunjukan bahwa semakin besar tekanan yang dirasakan, semakin besar pula
mekanisme coping maladaptif yang digunakan. Mereka yang menggunakan perhatian
emosional lebih banyak cenderung menggunakan coping adaptif. 13 Selain itu, penelitian
juga dilakukan oleh Hirsch, et al (2015) menunjukkan bahwa mahasiswa yang puas
dengan akademik adalah mahasiswa yang menggunakan strategi penanganan yang
positif. Sedangkan, mahasiswa yang tidak puas dengan akademik adalah mahasiswa yang
menggunakan strategi negatif yang berfokus pada emosi.14
Studi yang dilakukan pada 114 mahasiswa Muslim di Selandia Baru menyatakan
bahwa siswa muslim internasional memiliki tingkat spiritualitas / religiusitas yang lebih
tinggi dari pada siswa muslim domestik. Siswa internasional cenderung menggunakan
koping religius yang positif berhubungan positif dengan kualitas hidup dan kurangnya
tekanan, sementara siswa domestik menggunakan koping religius yang negatif
berhubungan negatif dengan kualitas hidup dan meningkatnya stres. 15 Hasil penelitian
pada mahasiswa muslim Tahfiz di Malaysia dalam menangani masalah akademis dan
pribadi mereka menunjukkan bahwa siswa menunjukkan tingkat stres dan kecemasan
ringan sampai rendah dengan kepribadian religius tinggi.16
Selama ini belum ada penelitian mengenai strategi koping yang dilakukan oleh
mahasiswa magister. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
ebih lanjut mengenai “gambaran strategi koping mahasiswa magister keperawatan
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro”
B. Rumusan Masalah
Pada masa perkuliahan seseorang akan menghadapi banyak tekanan dan tantangan
yang menimbulkan berbagai kesulitan fisik, sosial dan emosional. Selain itu, mahasiswa
juga sering terpapar pada keadaan yang menempatkan mereka pada masalah kesehatan
jiwa. Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa magister keperawatan
universitas diponegoro (Undip) angkatan 2017 menghasilkan bahwa masalah / stresor
yang dihadapi mahasiswa antara lain tekanan akademis, jarak, hubungan dengan
dosen/mahasiswa lain, kesibukan kerja, tanggung jawab keluarga, masalah ekonomi,
masalah emosi, serta manajeen waktu yang kurang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian yang penuh tekanan
dengan kulitas hidup yang kurang baik dikalangan mahasiswa. Oleh karena itu,
diperlukan strategi koping yang tepat ketika menghadapi stresor yang ada. Terdapat 3
strategi dalam melakukan koping yaitu problem focused coping, emotion focused coping,
serta religious focused coping. Koping stres akan mempengaruhi sikap dan tindakan
mahasiswa. Menggunakan cara efektif untuk mengatasi masalah dapat memudahkan
untuk kembali ke keadaan stabil, begitu juga sebaliknya. Hal ini menarik peneliti untuk
meneliti gambaran strategi koping mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran strategi koping mahasiswa magister keperawatan
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan karakteristik mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017
yang meliputi usia,jenis kelamin, status, dan pekerjaan
b. Mengidentifikasi mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang menggunakan strategi problem focus
coping
c. Mengidentifikasi mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang menggunakan strategi emotion focus
coping
d. Mengidentifikasi mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang menggunakan strategi religious focus
coping
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran
strategi koping mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro dan dapat menjadi dasar untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa
keperawatan atau dunia pendidikan mengenai strategi koping apa yang .dapat
diterapkan pada mahasiswa magister dalam menghadapi stresor.
DAFTAR PUSTAKA
1.
American College Health Association. American College Health Association-national
college health assessment II: Reference group executive summary fall 2013. 2014;1–
19. Available from: http://www.acha-ncha.org/docs/ACHA-NCHAII_ReferenceGroup_ExecutiveSummary_Fall2013.pdf
2.
Saleem S, Mahmood Z, Naz M. Mental Health Problems in University Students: A
Prevalence Study. FWU J Soc Sci. 2013;7(2):124–30.
3.
Departemen Kesehatan (Depkes). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa
Masyarakat. In 2016. Available from:
http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung-kesehatanjiwa-masyarakat.html
4.
Ulumuddin B. Hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. 2011;1–10. Available from:
http://eprints.undip.ac.id/33160/10/Artikel_HUBUNGAN_TINGKAT_STRES_DENG
AN_KEJADIAN_INSOMNIA.pdf
5.
Dusselier L, Dunn B, Wang Y, Shelley II MC, Whalen DF. Personal, Health,
Academic, and Environmental Predictors of Stress for Residence Hall Students. J Am
Coll Heal [Internet]. 2005;54(1):15–24. Available from:
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3200/JACH.54.1.15-24
6.
Nasir, A., Muhith A. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika; 2011.
7.
Maryam S. Strategi Coping : Teori Dan Sumberdayanya. J Konseling Andi Matappa.
2017;1(2):101–7.
8.
Ellawela YG, Fonseka P. Psychological distress as sociated factors and coping
strategies among female student nurses in the nursing training school Galle. J Coll
Community Physicians Sri Lanka. 2011;16(1):23–9.
9.
Pargament KI, Koenig HG, Perez LM. The many methods of religious coping:
Development and initial validation of the RCOPE. J Clin Psychol. 2000;56(4):519–43.
10.
Rachmah DN. Hubungan Self Efficacy, Coping stress dan Prestasi Akademik. J
Ecopsy. 2013;1(1):6–12.
11.
Shankland R, Genolini C, França LR, Guelfi JD, Ionescu S. Student adjustment to
higher education: The role of alternative educational pathways in coping with the
demands of student life. High Educ. 2010;59(3):353–66.
12.
Panthee B, Kritpracha C, Chinnawong T. Correlation between Coping Strategies and
Quality of Life among Myocardial Infarction Patients in Nepal. Nurse Media J Nurs.
2011;1(2):187–94.
13.
Lopez JD. Healthy and Maladaptive Coping Strategies Among Master of Social Work
Students. 2014;
14.
Hirsch, C D, Barlem, E L D, Almeida, L K D, Barlem, JGT, Figueira, B A, Lunardi
VL. Coping strategies of nursing students for dealing with university stress. Rev Bras
Enferm [Internet]. 2015;68(5):501–8. Available from: http://dx.doi.org/10.1590/00347167.2015680503i
15.
Gardner TM, Krägeloh CU, Henning MA. Religious coping, stress, and quality of life
of Muslim university students in New Zealand. Ment Heal Relig Cult.
2014;17(4):327–38.
16.
Mohd Radzi H, Zahara Ramly L, Ghazali F, Sipon S, Othman K. Religious and
Spiritual Coping Used By Student in Dealing With Stress and Anxiety. Int J Asian Soc
Sci [Internet]. 2014;4(2e):314–9. Available from: http://www.aessweb.com/pdffiles/Ijass- 4(2) 314-319.pdf
MAGISTER KEPERAWATAN ANGKATAN 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi
Oleh:
FANNI DEWI ASTUTI
NIM 22020114120069
DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
American College Health Association (ACHA) di tahun 2013 melakukan survei
pada 32.964 mahasiswa di Amerika mengenai masalah yang menjadi penghalang
performa akademik mereka diantaranya kecemasan 19,7%, depresi 12,0%, masalah
finansial 6,3%, kesulitan bersosialisasi 8,5%, sulit tidur 19,4%, stres 27,9%, serta
pekerjaan 13,0%.1 Survei lain terhadap masalah kesehatan mental mahasiswa yang
dilakukan pada 1850 peserta dari empat Universitas di Pakistan dalam rentang usia 19-26
tahun menyatakan bahwa 31% peserta termasuk dalam kategori "parah" dan 16%
termasuk dalam kategori "sangat parah".2 Rasa disfungsional adalah masalah kesehatan
mental yang paling sering dilaporkan di kalangan mahasiswa (17%), diikuti oleh
Kehilangan Keyakinan (16%), Kurangnya Regulasi Diri (14%) dan Kecemasan (12%).2
Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas
mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia.3 Penelitian
yang dilakukan pada mahasiswa program studi lmu keperawatan Universitas Diponegoro
angkatan 2009 dan 2010 menunjukkan bahwa 23,4% mengalami stres ringan, 21,4%
mengalami stres sedang , 2.1% mengalami stres berat, serta 0,7% stres yang sangat
berat.4 Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa magister keperawatan
universitas diponegoro (Undip) angkatan 2017 menghasilkan bahwa masalah / stresor
yang dihadapi mahasiswa antara lain tekanan akademis, jarak, hubungan dengan
dosen/mahasiswa lain, kesibukan kerja, tanggung jawab keluarga, masalah ekonomi,
masalah emosi, serta manajeen waktu yang kurang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian yang penuh tekanan
dengan kulitas hidup yang kurang baik dikalangan mahasiswa. 5 Ketidaknyamanan yang
timbul akibat ketegangan fisik yang menyertai tuntutan/tekanan membuat seseorang
termotivasi untuk melakukan suatu hal yang dapat menguranginya. Hal-hal yang
dilakukan tersebut merupakan bagian dari koping. Koping merupakan suatu tindakan
untuk mengatasi tuntukan internal maupun eksternal yang melebihi atau membebani
sumber daya seseorang dengan mengubah kognitif secara konstan dan usaha tingkah
laku.6 Tujuan dari tindakan atau strategi koping adalah untuk mengatasi situasi dan
tuntutan yang menekan, menantang, membebani, serta melebihi sumber daya (resources)
yang dimiliki. Sumber daya koping yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi strategi
koping yang akan dilakukan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.7
Menurut Lazarus & Folkman (1984) terdapat 2 strategi dalam melakukan koping
yaitu koping yang berfokus pada masalah (problem focused coping) dan koping yang
berfokus pada emosional (emotion focused coping).6,8 Kemudian Pargament (1997)
menambahkan salah satu jenis koping yang diberi nama religious focused coping yang
berfokus meningkatkan ibadah karena kepercayaan terhadap Tuhan. 9 Koping stres akan
mempengaruhi sikap dan tindakan mahasiswa. 10 Mahasiswa yang mampu mengatasi
berbagai tuntutan di Perguruan Tinggi menunjukkan kurangnya kecemasan, gejala
depresi rendah, kepuasan hidup tinggi, serta prestasi akademik yang lebih baik.11
Penelitian yang dilakukan pada 88 pasien dengan infark miokard yang berusia di
atas 18 tahun di Nepal menunjukkan bahwa pasien yang banyak menggunakan problem
focused coping memiliki kualitas hidup lebih baik dari pada pasien yang menggunakan
lebih sedikit problem focused coping.12 Hasil prevalensi tekanan psikologis pada 525
mahasiswi perawat di Nurses’ Training School Galle Sri Langka tahun 2009 adalah
46,6% dan lebih dari 40% mahasiswi perawat jarang menggunakan problem focused
coping.8
Penelitian yang dilakukan pada 47 mahasiswa magister sosial di California
menunjukan bahwa semakin besar tekanan yang dirasakan, semakin besar pula
mekanisme coping maladaptif yang digunakan. Mereka yang menggunakan perhatian
emosional lebih banyak cenderung menggunakan coping adaptif. 13 Selain itu, penelitian
juga dilakukan oleh Hirsch, et al (2015) menunjukkan bahwa mahasiswa yang puas
dengan akademik adalah mahasiswa yang menggunakan strategi penanganan yang
positif. Sedangkan, mahasiswa yang tidak puas dengan akademik adalah mahasiswa yang
menggunakan strategi negatif yang berfokus pada emosi.14
Studi yang dilakukan pada 114 mahasiswa Muslim di Selandia Baru menyatakan
bahwa siswa muslim internasional memiliki tingkat spiritualitas / religiusitas yang lebih
tinggi dari pada siswa muslim domestik. Siswa internasional cenderung menggunakan
koping religius yang positif berhubungan positif dengan kualitas hidup dan kurangnya
tekanan, sementara siswa domestik menggunakan koping religius yang negatif
berhubungan negatif dengan kualitas hidup dan meningkatnya stres. 15 Hasil penelitian
pada mahasiswa muslim Tahfiz di Malaysia dalam menangani masalah akademis dan
pribadi mereka menunjukkan bahwa siswa menunjukkan tingkat stres dan kecemasan
ringan sampai rendah dengan kepribadian religius tinggi.16
Selama ini belum ada penelitian mengenai strategi koping yang dilakukan oleh
mahasiswa magister. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
ebih lanjut mengenai “gambaran strategi koping mahasiswa magister keperawatan
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro”
B. Rumusan Masalah
Pada masa perkuliahan seseorang akan menghadapi banyak tekanan dan tantangan
yang menimbulkan berbagai kesulitan fisik, sosial dan emosional. Selain itu, mahasiswa
juga sering terpapar pada keadaan yang menempatkan mereka pada masalah kesehatan
jiwa. Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa magister keperawatan
universitas diponegoro (Undip) angkatan 2017 menghasilkan bahwa masalah / stresor
yang dihadapi mahasiswa antara lain tekanan akademis, jarak, hubungan dengan
dosen/mahasiswa lain, kesibukan kerja, tanggung jawab keluarga, masalah ekonomi,
masalah emosi, serta manajeen waktu yang kurang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian yang penuh tekanan
dengan kulitas hidup yang kurang baik dikalangan mahasiswa. Oleh karena itu,
diperlukan strategi koping yang tepat ketika menghadapi stresor yang ada. Terdapat 3
strategi dalam melakukan koping yaitu problem focused coping, emotion focused coping,
serta religious focused coping. Koping stres akan mempengaruhi sikap dan tindakan
mahasiswa. Menggunakan cara efektif untuk mengatasi masalah dapat memudahkan
untuk kembali ke keadaan stabil, begitu juga sebaliknya. Hal ini menarik peneliti untuk
meneliti gambaran strategi koping mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran strategi koping mahasiswa magister keperawatan
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan karakteristik mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017
yang meliputi usia,jenis kelamin, status, dan pekerjaan
b. Mengidentifikasi mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang menggunakan strategi problem focus
coping
c. Mengidentifikasi mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang menggunakan strategi emotion focus
coping
d. Mengidentifikasi mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro yang menggunakan strategi religious focus
coping
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran
strategi koping mahasiswa magister keperawatan angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro dan dapat menjadi dasar untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa
keperawatan atau dunia pendidikan mengenai strategi koping apa yang .dapat
diterapkan pada mahasiswa magister dalam menghadapi stresor.
DAFTAR PUSTAKA
1.
American College Health Association. American College Health Association-national
college health assessment II: Reference group executive summary fall 2013. 2014;1–
19. Available from: http://www.acha-ncha.org/docs/ACHA-NCHAII_ReferenceGroup_ExecutiveSummary_Fall2013.pdf
2.
Saleem S, Mahmood Z, Naz M. Mental Health Problems in University Students: A
Prevalence Study. FWU J Soc Sci. 2013;7(2):124–30.
3.
Departemen Kesehatan (Depkes). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa
Masyarakat. In 2016. Available from:
http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung-kesehatanjiwa-masyarakat.html
4.
Ulumuddin B. Hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. 2011;1–10. Available from:
http://eprints.undip.ac.id/33160/10/Artikel_HUBUNGAN_TINGKAT_STRES_DENG
AN_KEJADIAN_INSOMNIA.pdf
5.
Dusselier L, Dunn B, Wang Y, Shelley II MC, Whalen DF. Personal, Health,
Academic, and Environmental Predictors of Stress for Residence Hall Students. J Am
Coll Heal [Internet]. 2005;54(1):15–24. Available from:
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3200/JACH.54.1.15-24
6.
Nasir, A., Muhith A. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika; 2011.
7.
Maryam S. Strategi Coping : Teori Dan Sumberdayanya. J Konseling Andi Matappa.
2017;1(2):101–7.
8.
Ellawela YG, Fonseka P. Psychological distress as sociated factors and coping
strategies among female student nurses in the nursing training school Galle. J Coll
Community Physicians Sri Lanka. 2011;16(1):23–9.
9.
Pargament KI, Koenig HG, Perez LM. The many methods of religious coping:
Development and initial validation of the RCOPE. J Clin Psychol. 2000;56(4):519–43.
10.
Rachmah DN. Hubungan Self Efficacy, Coping stress dan Prestasi Akademik. J
Ecopsy. 2013;1(1):6–12.
11.
Shankland R, Genolini C, França LR, Guelfi JD, Ionescu S. Student adjustment to
higher education: The role of alternative educational pathways in coping with the
demands of student life. High Educ. 2010;59(3):353–66.
12.
Panthee B, Kritpracha C, Chinnawong T. Correlation between Coping Strategies and
Quality of Life among Myocardial Infarction Patients in Nepal. Nurse Media J Nurs.
2011;1(2):187–94.
13.
Lopez JD. Healthy and Maladaptive Coping Strategies Among Master of Social Work
Students. 2014;
14.
Hirsch, C D, Barlem, E L D, Almeida, L K D, Barlem, JGT, Figueira, B A, Lunardi
VL. Coping strategies of nursing students for dealing with university stress. Rev Bras
Enferm [Internet]. 2015;68(5):501–8. Available from: http://dx.doi.org/10.1590/00347167.2015680503i
15.
Gardner TM, Krägeloh CU, Henning MA. Religious coping, stress, and quality of life
of Muslim university students in New Zealand. Ment Heal Relig Cult.
2014;17(4):327–38.
16.
Mohd Radzi H, Zahara Ramly L, Ghazali F, Sipon S, Othman K. Religious and
Spiritual Coping Used By Student in Dealing With Stress and Anxiety. Int J Asian Soc
Sci [Internet]. 2014;4(2e):314–9. Available from: http://www.aessweb.com/pdffiles/Ijass- 4(2) 314-319.pdf