METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALIT

NAMA : AHAMAD FATHONI
NIM

: 6211131138

PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian
akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan

data

menggunakan


instrumen

penelitian,

analisis

data

bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2012: 7). Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik,
ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi
sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan
nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif
akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).

Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan
pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah,
variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbolsimbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan
variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan
secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan
yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah
menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu
kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di
perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui
suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif.
Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang

lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif.
Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering
disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat
realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif
mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang
timbul.
PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama, metode ini
juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta
sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan
disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di artikan
sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode
penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya.


Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode kualitatif
sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung
pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan
dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2)
metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu,
kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh,
rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena
metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari
masalah lainnya.
CIRI-CIRI KARAKTERISTIK DARI PENELITIAN KUANTITATIF DAN
PENELITIAN KUALITATIF
Ciri Karakteristik Penelitian Kuantitatif



Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk mngukur satu atau lebih variable
penelitian. Lebih dari itu penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubungan
atau korelasi atau pengaruh antara dua variabel atau lebih



Metode penelitian kuantitatif Permasalahan penelitiannya adalah menanyakan tentang
tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih



Penelitian muantitatif dilakukan untuk menguji teori yang sudah ada yang dipilih oleh
peneliti



Metode penelitian kuantitatif memfungsikan teori sebagai titik tolak menemukan
konsep yang terdapat dalam teori tersebut, yang kemudian dijadikan variabel.




Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal ketika peneliti telah
menetapkan teori yang digunakan.



Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data kuesioner.



Penelitian kuantitatif penyajian datanya berupa table distribusi pilihan jawaban para
responden yang ditentukan oleh peneliti berupa angka.



Penelitian kuantitatif menggunakan prespektif etik, yaitu data yang dikumpulkan
dibatasi atau ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indicator atau atribut variabel
bai jumlah maupun jenisnya.




Metode penelitian kuantitatif menggunakan definisi operasionalisasi kerana hendak
mengukur variabel, karena definisi operasional pada dasarna merupakan petunjuk
untuk mengukur variabel



Penelitian kuantitatif penentu ukuran jumlah responden atau sampel dengan
menggunakan presentase, rumus atau table populasi-sampel, sebagai penerapan prinip
keterwakilan.



Peneliti kuantitatif menggunakan alur penarikan kesimpulan berproses secara
deduktif, yaitu konsep, variabel ke data.



Metode penelitian kuantitatif instrument penelitiannya berupa kuesioner atau angket,
yang juga berfungsi sebagai teknik pengumpulan data




Analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data
terkumpul, dengan menggunakan perhitungan angka-angka atau analisis statistic.



Penelitian kuantitatif kesimpulannya berupa timgkat hubungan antar variabel,
sedangkan dalam penelitian kualitatif kesimpulannya berupa temuan konsep yang
tersembunyi di balik data rinci berdasarkan interpretasi atau kesepakatan dari para
responden atau informan.

Ciri Karakteristik Penelitian Kualitatif



Pada penelitian kualitatif teori atau hipotesis tidak secara apriori diwajibkan ada.




Penelitian kualitatif dilaksanakan pada latar alamiah (bukan dibuat-buat/artifisial),
yaitu tempat di mana kejadian dan perilaku manusia berlangsung.



Asumsi-asumsi pada penelitian kualitatif amat berbeda dengan penelitian kuantitatif.



Dalam melaksanakan penelitian kualitatif, justru peneliti-lah yang merupakan
instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data.



Data yang dikumpulkan pada penelitian kualitatif lebih cenderung bersifat deskriptif
atau penggambaran dalam bentuk kata-kata, bukan dominan angka-angka.




Penelitian kualitatif berfokus pada menggali persepsi dan pengalaman partisipan
(pihak-pihak yang terlibat dalam) penelitian.



Pada penelitian kualitatif, proses pelaksanaan penelitian sama pentingnya dengan
hasil penelitian (produk). Peneliti, selama prosesnya berusaha memahami bagaimana
suatu kejadian berlangsung.



Data pada penelitian kualitatif ditafsirkan dalam pemahaman idiografis, bukan untuk
membuat atau merumuskan generalisasi.



Dalam merancang desain penelitian, peneliti pada penelitian kualitatif harus mencoba
merekonstruksi penafsiran dan pemahaman dengan sumber data, yaitu manusia.




Proses

penelitian

kualitatif

hingga

menghasilkan

produk

penelitian,

lebih

mengandalkan pada tacit knowledge (intuisi dan perasaan), hal ini disebabkan oleh
karena data tidak dapat dikuantifikasi. Data adalah apresiasi dari majemuknya suatu
keadaan (kenyataan kejadian).


Pada penelitian kualitatif amat perlu menjunjung tinggi objektivitas dan kebenaran.
Akan tetapi ktiterianya berbeda dengan penelitian kuantitatif, karena derajat
kepercayaannya diperoleh dari verifikasi berdasarkan koherensi, wawasan, dan
manfaat..

PERSAMAAN ANATARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN
KUALITATIF
1. Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna
memecahkan sebuah masalah
2. Memiliki obyek dan subyek
3. Memiliki variabel
4. Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga
bisa dinilai pihak lain.
5. Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu
kesimpulan umum
6. Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan
pola tertentu pada data.
7. Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan
inferensi.

PERBEDAAN ANATARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN
KUALITATIF
1. Bedasarkan jenis data
Metode kulitatif jenis datanya adalah data kualitatif sedangkan metode kuantitatif jenis
datanya adlah data kuantitatif. Data (yang bersifat) Kualitatif merupakan data yang dihasilkan
dari cara pandang yang menekankan pada ciri-ciri, sifat dan ’mutu’ obyek (subyek) yang
bersangkutan. Berbeda dari data kuantitatif yang bersifat numerik, data kualitatif bersifat
non-numerik (kata-kata deskriptif), seperti cantik, tampan, gagap, tampak kurang

berpendidikan, reponsif, bagus sekali, lincah, mewakili anak muda zaman sekarang, dan lainlain.
2.

Berdasarkan Tujuan

Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial.
Metodologi penelitian yang dipakai adalah multi metodologi, sehingga sebenarnya tidak ada
metodologi yang khusus. Para periset kualitatif dapat menggunakan semiotika, narasi, isi,
diskursus, arsip, analisis fonemik, bahkan statistik. Di sisi yang lain, para periset kualitatif
juga menggunakan pendekatan, metode dan teknik-teknik etnometodologi, fenemologi,
hermeneutic,

feminisme,

rhizomatik,

dekonstruksionisme,

etnografi,

wawancara,

psikoanalisis, studi budaya, penelitian survai, dan pengamatan melibat (participant
observation) (Agus Salim, 2006). Dengan demikian, tidak ada metode atau praktik tertentu
yang dianggap unggul, dan tidak ada teknik yang serta merta dapat disingkirkan. Kalau
dibandingkan dengan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh Feyerabend (dalam
Chalmers, 1982) mungkin akan mendekati ketepatan, karena menurutnya metodologi apa saja
boleh dipakai asal dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Tujuan Penelitian Kuantitatif
adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis
yang dikaitkan denganfenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk
menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk
menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep,
mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu
alam maupun ilmu-ilmu sosial.
3. Berasarkan Obyek penelitian
Metode kualitatif leebih berfokus pada satu obyek penelitian saja sedangkan metode
kuantitatif bisa lebih dari satu obyek penelitian.
4.

Berdasarkan Instrumen yang digunakan

Pada metode kuantitatif instrument penelitian yang biasa digunakan adalah angket, kuesioner,
atau instrument yang lain. Namun pada metode kualitatif instrument yang digunakan adalah
peneliti itu sendiri artinya peneliti sendiri lah yang harus terjun langsung kedalam penelitian
agar bisa melihat dan merasakan fakta yang sebenarnya.

5. Berdasarkan orientasi
Penelitian kualitatif lebih beroreintasi pada proses penelitian sedangkan penelitian kuantitatif
lebih berorientasi pada hasil penelitian.
6.

Berdasarkan Proses

Metode kuantitatif mengunakan proses deduktif-induktif. Sedangkan metode kualitatif adalah
induktif
7.

Berdasarkan sifat realitas

Dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivism, realitas dipandang
sebagai suatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut
jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi. Dengan
demikian dalam metode ini, peneliti dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari
objek yang diteliti, dan kemudian dapat membuat instrument untuk mengukurnya. Dalam
penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau paradigma
interpretive, suatu realitas atau objek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam
variabel. Penelitian ini memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi
pemikiran dan interprestasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh ( holistic) karena stiap
aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Realitas dalam
penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak ( teramati ), tetapi sampai dibalik yang tampak
tersebut.
8.

Berdasarkan hubungan Variabel

Pada netode kualitatif hubungan antara variabel adalah timbal balik atau interaksi. Pada
metode kauntitatif lebih kepada sebab akibat.

9.

Berdasarkan penggunaan

Metode kuantitatif digunakan apabila :

a.

Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan
dengan pelaksanaannya, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan
pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan
dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan
meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin
sebagai masalah yang harus ditunjukkan.

b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi
tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, amak penelitian dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c.

Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu
tertentu terhadap derajat kesehatan.

d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat
berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak- anak dari masyarakat
tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu- raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.
Metode Kualitatif digunakan apabila :
a.

Bila masalah penelitian belum jelas , masih remang- remang atau mungkin malah
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan
grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui
penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.
Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas, dan lain – lain.

b.

Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala social sering tidak
bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap
ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh,
orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna
tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar tetapi menjadi tanda
tanya bagi peneliti kualitatif. Sebagai contoh ada 99 orang yang mengatakan
bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang
satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri
dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin
banyak suami mencium istri, maka malah menjadi tanda tanya, jangan – jangan
hanya pura- pura. Data untuk mencari makna dari stiap perbuatan tersebut hanya
ocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam dan
observasi berperan serta, dan dokumentasi.

c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola- pola hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, wawancara mendalam
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
e. Untik mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cock digunakan untuk
mengambangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan
metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,
selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat
ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut
selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila
hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara

triangulasi/gabungan ( karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum
dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian akan
lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data
akan dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka
sebelum ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian dinyatakan
belum selesai.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seorang tokoh
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang
yang dipandang tahu. Misalnya akan meneliti sejarah perkembangan kehidupan
raja- raja di Jawa, sejarah perkembangan masyarakat tertentu sehingga masyarakat
tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian
perkembangan ini juga bisa dilakukan dibidang pertanian, bidang teknik seperti
meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan melakukan pengamatan secara
terus- menerus yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan berkembangnya
bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.