HASIL AKHIR DARI PERANG DUNIA II DAN SIT (1)

HASIL AKHIR DARI PERANG DUNIA II DAN SITUASI DUNIA
SETELAH PERANG DUNIA II

DISUSUN OLEH :
1. ALFILA GILDA SITORUS
2. ANDJELI SULAEMAN
3. TASYA PATRICIA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

BAB II

PEMBAHASAN

Akhir Perang Dunia II

Perang Dunia II diakhiri dengan berbagai perjanjian antara pihak
yang kalah perang (Jerman, Jepang, dan Italia) dan yang menang

perang (pihak Sekutu: AS, Uni Soviet, Inggris, Prancis, dll).
Perjanjian yang penting adalah perjanjian Sekutu dengan Jerman dan
Sekutu dengan Jepang. Selain itu, pasca-Perang Dunia II juga
ditandai dengan berbagai konferensi.

1. Berbagai Konferensi Selama Perang Dunia II
Beberapa konferensi yang diselenggarakan selama Perang Dunia II
tentang strategi pertempuran ataupun perdamaian dunia, antara lain
sebagai berikut.
a. Konferensi Atlantik
Konferensi Atlantik diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 1941
antara Franklin Delano Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dan
Winston Churcill (Perdana Menteri Inggris). Konferensi Atlantik
menghasilkan piagam perdamaian yang disebut Piagam Atlantik
(Atlantik Charter). Piagam Atlantik sebagai fondasi berdirinya PBB.

b. Konferensi Casablanca
Konferensi Casablanca diselenggarakan pada bulan Januari 1943
antara Franklin Delano Roosevelt dan Winston Churcill. Konferensi
itu membahas perencanaan penyerbuan tentara Sekutu ke Eropa

guna mengalahkan tentara blok Sentral (Poros atau blok Jerman).c.
Konferensi Moskow
Konferensi Moskow diselenggarakan pada bulan Oktober 1943 yang
dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia (Vyacheslav Mikhailovich
Molotov), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Cordel Hull), dan
Menteri Luar Negeri Inggris (Anthony Eden). Konferensi itu
membahas tentang rencana pembentukan organisasi internasional
yang menjamin perdamaian.
d. Konferensi Kairo
Konferensi Kairo diselenggarakan pada bulan November 1943
antara Franklin Delano Roosevelt, Winston Churcill, dan Chiang
Kai-shek (Cina). Konferensi itu memutuskan bahwa mereka akan
menggempur Jepang sampai menyerah.
e. Konferensi Teheran
Konferensi Teheran diselenggarakan pada Desember 1943 yang
dihadiri Josep Stalin, Franklin Delano Roosevelt, dan Winston
Churcill. Pada prinsipnya konferensi itu mendukung keputusan

Konferensi Kairo dan bertekad melanjutkan kerja sama meskipun
perang telah berakhir.

f. Konferensi Yalta
Konferensi Yalta diselenggarakan pada bulan Februari 1945 antara
Josep Stalin, Franklin Delano Roosevelt, dan Winston Churcill.
Konferensi berhasil mengambil keputusan, antara lain:
a. penyerahan Jerman tanpa syarat;
b. pembentukan organisasi internasional yang menjamin perdamaian
dunia;
c. perencanaan penyelenggaraan konferensi di San Fransisco pada
tanggal 25 April 1945.

2. Perjanjian-Perjanjian Pasca–Perang Dunia II

a. Perjanjian Sekutu–Jerman
Jerman merupakan salah satu negara “Pact Poros” yang hancur
dalam PD II dan telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 7 Mei
1945. AS,Uni Soviet, dan Inggris membicarakan tentang pembagian
Jerman, denazifikasi dan demiliterisasi Jerman. Perjanjian Sekutu–
Jerman ditentukan oleh Harry S. Truman (Presiden Amerika
Serikat), Josep Stalin (Presiden Uni Soviet), dan Clement Richard


Attlee (Perdana Menteri Inggris) dalam Konferensi Postdam (2
Agustus 1945). Konferensi Postdam berisi, antara lain sebagai
berikut.
1) Jerman yang dikuasai oleh empat negara Sekutu dibagi dua, yaitu
Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur, 1 zona dikuasai oleh
Uni Soviet, sedangkan Jerman Barat, 3 zona dikuasai oleh Amerika
Serikat, Inggris, dan Prancis.
2) Kota Berlin yang terletak di tengah daerah pendudukan Uni
Soviet juga dibagi dua. Berlin Timur diduduki oleh Uni Soviet dan
Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
3) Wilayah Danziq dan daerah Jerman di sebelah timur Sungai Oder
dan Niesse diberikan kepada Polandia.
4) Demiliterisasi bagi Jerman.
5) Penjahat perang harus dihukum.
6) Jerman harus membayar kerugian perang.

b. Perjanjian Sekutu–Jepang
Perjanjian Sekutu–Jepang dilakukan di San Fransisco pada tahun
1945. Perjanjian tersebut berisi, sebagai berikut.
1) Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika

Serikat (untuk sementara).

2) Kepulauan Kuril dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni
Soviet, sedangkan Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Cina.
Kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat.
Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu dibagi dua
wilayah pendudukan dengan batas 38° lintang utara. Di bagian utara
diduduki Uni Soviet, sedangkan di selatan dikuasai oleh Amerika
Serikat.
3) Penjahat perang harus dihukum.
4) Jepang harus membayar ganti rugi perang.

c. Perjanjian Sekutu dengan Negara Lainnya
Selain mengadakan perjanjian dengan Jerman dan Jepang, sekutu
juga mengadakan perjanjian dengan negara-negara lain yang kalah
berperang dalam Perang Dunia II.

1) Perjanjian Sekutu–Italia dilaksanakan di Paris pada tahun 1945
dengan beberapa keputusan, antara lain sebagai berikut.
a) Wilayah Italia diperkecil.

b) Triastie menjadi negara merdeka di bawah perwalian PBB.
c) Abbesynia dan Albania memperoleh kemerdekaannya kembali.

d) Semua jajahan Italia dan Afrika Utara dikuasai Inggris.
e) Italia harus membayar ganti rugi akibat perang yang
ditimbulkannya.

2) Perjanjian Sekutu–Austria dilaksanakan di Austria pada tahun
1945 dengan berbagai keputusan, antara lain sebagai berikut.
a) Kota Wina dibagi menjadi empat wilayah pendudukan dan
dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet.
b) Persyaratan lain menyusul karena belum ada keputusan dan
persetujuan dari keempat negara pemenang Perang Dunia II di Wina.

3) Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan
Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945 dengan beberapa keputusan
yang pada intinya sama, yaitu:
a) setiap negara wilayahnya diperkecil;
b) setiap negara harus mengganti biaya perang.


Perang dunia kedua adalah perang yang berlangsung dari tahun 1939
hingga berakhir pada tahun 1945 yang melibatkan banyak negara.
Sekitar 100 juta pasukan militer dari berbagai negara ikut menjadi
saksi akan keganasan sebuah perang yang memakan korban hingga
70 juta jiwa.

Perang dunia kedua ini diakhiri dengan tiga perjanjian antara pihak
poros yang kalah ( Jerman, Italy, Jepang) dengan pihak Sekutu.
Berikut 3 hasil perjanjian yang menandai berakhirnya perang dunia
kedua tersebut.
1. Perjanjian Postdam (2 Agustus 1945)
Perundingan Potsdam via http://www.history.army.mil

Perjanjian ini menandai akhir dari perang antara Sekutu dengan
Jerman. Perjanjian Postdam ini sendiri dihadiri oleh Harry S.
Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden Uni
Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana Menteri Inggris) pada
tanggal 2 Agustus 1945. Keputusan yang dihasilkan adalah sebagai
berikut :


Jerman dibagi dalam 2 daerah pendudukan yakni bagian timur
oleh Uni Soviet, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis.
Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan
Uni Soviet, dibagi 2 bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat,
Inggris, Perancis) Berlin Timur (Uni Soviet).
Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse
diserahkan kepada Polandia.
Jumlah tentara dan peralatan militer Jerman harus dikurangi.
Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di
bawah pengawasan internasional.
Jerman harus membayar ganti rugi perang kepada Sekutu.

2. Perjanjian Paris (Februari 1947)

Perjanjian Paris adalah perjanjian antara Sekutu dengan Italia yang
ditandatangani pada tanggal 10 Februari 1947. Keputusan yang
dihasilkan dalam perjanjian tersebut adalah:
1.


Seluruh jajahan Italia di Afrika Utara diambil alih oleh Inggris.

2. Wilayah Italia diperkecil.
3. Italia harus membayar kerugian perang.
4. Abessynia dan Albania mendapatkan kemerdekaannya.
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.

3. Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)

Pada tanggal 2 September 1945, di atas kapal Missouri diadakanlah
pertemuan antara Jepang dan Sekutu (Amerika Serikat) yang
hasilnya menyatakan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu. Perjanjian yang awalnya hanya bersifat sementara ini
kemudian disahkan pada Perjanjian San Fransisco tanggal 8
September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini
sehingga tidak mengakuinya. Perjanjian San Fransisco berisi:
1.Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.
2.Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni
Soviet. Sedangkan Manchuria dan Taiwan diberikan kepada
Tiongkok.


3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus
dihukum di bawah pengawasan internasional.
4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

Berikut 10 pertempuran paling penting sepanjang Perang Dunia
II yang berlangsung pada 1939-1945.

1. Invasi Jerman ke Polandia
Pada 1 September 1939 pasukan Jerman menyerbu Polandia dari sisi
utara, selatan dan barat. Sementara pada 17 September 1939, Uni
Soviet menyerang Polandia dari sisi timur.
Dua hari setelah invasi, Inggris dan Perancis menyatakan perang
terhadap Jerman tetapi bantuan yang dikirimkan untuk Polandia
sangat terbatas.
Invasi yang sekaligus mengawali Perang Dunia II ini diakhiri
dengan menyerahnya Polandia pada 6 Oktober 1945.

2. The Battle of Britain
Keinginan Adolf Hitler menguasai Inggris sangat besar sehingga dia

menggelar operasi "Sea Lion" untuk menduduki pulau tersebut.
Angkatan udara Jerman atau Luftwaffe melakukan serangan besarbesaran terhadap London dan beberapa kota lain di Inggris.

Pertempuran udara ini juga menandai sebuah teknologi baru
bernama radar yang memungkinkan Inggris mengetahui arah
serangan pesawat-pesawat Jerman.
Dalam pertempuran ini Inggris kehilangan 1.663 pesawat sementara
Jerman kehilangan 1.977 buah pesawat. Selain itu 40.000 warga
sipil juga tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 10 Juli31 Oktober 1940.

3. Operasi Barbaross Ini adalah operasi besar-besaran yang digelar
Adolf Hitler untuk menginvasi Uni Soviet, yang sebelumnya telah
menandatangani pakta tak saling serang dengan Jerman.
Operasi Barbarossa yang dimulai pada 22 Juni 1941 itu hingga kini
masih dianggap sebagai operasi invasi terbesar dalam sejarah.
Jerman mengerahkan 3,8 juta personel dari berbagai bangsa yaitu
Rumania, Italia, Hungaria, Slovakia dan Finlandia.
Jutaan tentara itu disokong 3.350 tank, 2.770 pesawat terbang dan
7.200 persenjataan artileri. Pasukan jumbo ini masih ditambah
600.000 kendaraan tempur dan 700.000 ekor kuda.

4. Serangan Jepang ke Pearl Harbor
Serangan Jepang ke pangkalan AS di Pearl Harbor, Hawaii ini
sekaligus menyeret negara adi kuasa itu ke kancah Perang Dunia II.
Niat Jepang menyerang AS adalah untuk menghilangkan penghalang
niat negeri itu menguasai Asia dan Pasifik
Serangan yang dilakukan pada Minggu 7 Desember 1941 pagi itu
dilakukan 348 unit pesawat tempur yang diterbangkan dari enam
kapal induk.

Akibat serangan mendadak itu, delapan kapal perang AS rusak berat,
empat di antaranya tenggelam. Jepang juga menenggelamkan tiga
kapal penjelajah, tiga kapal perusak dan satu kapal latih.
Selain itu, 188 pesawat tempur AS hancur, 2.403 personel militer
dan warga sipil AS tewas serta 1.178 orang lainnya terluka.
Sementara Jepang hanya kehilangan 29 pesawat tempur, lima kapal
selam mini dan 64 orang personel militer serta satu pelaut Jepang,
Kazuo Sakamaki tertangkap.
Sehari setelah serangan itu, pada 8 Desember 1941, Presiden Frank
Delano Roosevelt menyatakan perang terhadap Jepang.

5. Jepang merebut Filipina
Jepang mulai menyerang Filipina yang dikuasai AS pada 8
Desember 1941 lewat laut dari kepulauan Formosa (Taiwan) yang
terletak sekitar 200 mil di sebelah utara Filipiina.
Pasukan Filipina dan AS yang mempertahankan kepulauan itu kalah
jumlah dibanding pasukan penyerbu. Ditambah sebagian besar
pasukan AS dan Filipina adalah prajurit tak berpengalaman
membuat Jepang dengan mudah bergerak maju.
Setelah mencoba bertahan selama lima bulan, akhirnya pada 8 Mei
1942, Jepang berhasil menguasai Filipina.
Ini dianggap sebagai kekalahan terburuk AS di medan perang karena
23 prajurit AS tewas atau ditangkap. Sementara dri pihak Filipina,
tak kurang dari 100.000 tentara tewas atau ditangkap.
Komandan militer AS di Filipina Jenderal Douglas McArthur
terpaksa mundur ke Australia sambil mengucapkan kalimatnya yang
sangat terkenal: "We shall return (Kami akan kembali)."

6. Pertempuran Stalingrad
Perang kota di Stalingrad yang terletak di tepian sungai Volga,
Rusia, dianggap sebagai titik balik Perang Dunia II, karena
kekalahan di kota ini memicu gerak mundur pasukan Jerman dari
Uni Soviet.
Pertempuran Stalingrad ini dianggap sebagai pertempuran tunggal
terbesar dan paling brutal dalam sejarah peperangan.
Pertempuran ini melibatkan 2,2 juta prajurit dari kedua pihak dengan
hasil setidaknya 1,7 juta orang tewas, terluka atau tertangkap.
Operasi militer untuk merebut Stalingrad dimulai pada akhir musim
panas 1942 yang kemudian berkembang menjadi perang gerilya kota
yang dilakukan dari rumah ke rumah.
Setelah sempat terdesak dan terjepit, pada 19 November 1942,
Tentara Merah menggelar Operasi Uranus untuk menyerang pasukan
Romania dan Hungaria yang menjadi posisi sayap Tentara ke-6
Jerman.
Setelah kedua sayap ini hancur, tentara ke-6 Jerman terkepung di
Stalingrad hingga mereka menyerah pada Februari 1943 karena
kehabisan amunisi dan bahan makanan.
Secara umum pertempuran Stalingrad berlangsung selama lima
bulan, satu pekan dan tiga hari.

7. Kekalahan Jerman di Afrika Utara
Sejak 1940, Angkatan Darat Inggris sudah memerangi pasukan
Jerman dan Inggris di Afrika Utara. Amerika Serikat terlibat perang
di Afrika Utara pada 11 Mei 1942.

Sekutu sangat berkepentingan untuk memenangkan pertempuran di
front Afrika Utara ini sebagai pijakan untuk menyerbu Eropa lewat
Italia.
Pada 1943, pasukan tank sekutu yang dipimpin George S Patton
mengalahkan pasukan Jerman yang dipimpin Si Rubah Gurun,
Erwin Rommel.
Akibatnya, 240.000 orang prajurit Jerman dan Italia menyerah.
Kanpanye Afrika ini mengakibatkansebanyak 400.000 tentara di
kedua pihak tewas, luka, hilang atau tertangkap.

8. Pendaratan Normandia
Operasi amfibi terbesar dalam sejarah perang ini diberi nama
Operasi Overlord dan digelar pada Selasa, 6 Juni 1944.
Operasi ini digelar untuk membebaskan wilayah Eropa barat yang
diduduki Nazi Jerman dan merupakan peristiwa paling penting
dalam Perang Dunia II.
Rencana pendaratan di Normandia, Perancis ini sudah digarap sejak
1943. Dalam pertempuran ini nama-nama besar terlibat di dalamnya
seperti Jenderal Dwight D Eisenhower (AS), Bernard Montgomery
(Inggris) dan Erwin Rommel (Jerman).
Secara total, sekutu diperkuat 156.000 personel diseberangkan dari
Inggris ke pantai Normandia di Perancis.
Selain itu sekutu juga mengerahkan 5.000 kapal pendarat dan
penyerang, 289 kapal angkut serta 277 kapal penyapu ranjau.
Korban yang jatuh juga sangat besar, di hari pertama sebanyak
10.000 prajurit menjadi korban dan 4.414 orang di antaranya tewas.
Sementara di hari pertama Jerman "hanya" kehilangan 1.000
personel.

Meski korban yang jatuh sangat besar, sekutu berhasil menguasai
Normandia yang menjadi pijakan untuk membebaskan Eropa dari
penjajahan Nazi.

9. Victory Day di Eropa
Hari kemenangan sekutu ini disebut VE Day pada 8 Mei 1945 yang
kini menjadi hari libur di banyak negara Eropa, menandai akhir
Perang Dunia II di Benua Biru.
Istilah VE Day sebenarnya sudah muncul sejak September 1944,
demi mengantisipasi kemenangan perang yang sudah semakin di
depan mata.
Pada 30 April 1945, pemipin Nazi, Adolf Hitler bunuh diri di tengah
ajang Pertempuran Berlin. Pengganti Hitler Laksamana Kalr Donitz
kemudian memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Menyerahkan Jerman secara resmi ditandatangani pada 7 Mei di
Reims Perancis dan 8 Meil di Berlin, Jerman.
Di Eropa, perang telah resmi berakhri, tetapi di Pasifik perang belum
usai karena Jepang tak kunjung menyerah.

10. Bom atom Hiroshima dan Nagasaki
Meski terus ditekan dan mundur di ajang Perang Pasifik, tentara
Jepang tak kunjung menyerah dan terus melawan dengan gigih yang
mengakibatkan korban besar di pihak AS.
Alhasil, Presiden AS Harry Truman memutuskan untuk
menggunakan temuan terbaru di masa itu yaitu bom atom demi
mengurangi korban tentara AS yang akan jatuh jika menginvasi
daratan Jepang.

Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di kota
Hiroshima. Tiga hari kemudian, bom atom kedua dijatuhkan di
Nagasaki yang diikuti deklarasi perang dari Uni Soviet.
Bom atom di Hiroshima menewaskan antara 90.000-146.000 orang.
Sementara di Nagasaki sebanyak 39.000-80.000 orang menjadi
korban bom mengerikan itu.

PERKEMBANGAN DUNIA SETELAH PERANG DUNIA II
PERANG DINGIN

DAN

Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang dunia II dan
serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang mulai
bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara yang hancur
tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan
segala dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya
Jepang mampu mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang
disandang Amerika Serikat dan mampu memberikan bantuan
ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya
Jepang mampu mendominasi kedudukan di daerah Asia-Pasifik
sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, dan sumber
investasi asing yang dia pertahankan hingga sekarang.

Berdirinya
Group
of
Seven,
(Perancis,Jerman
Barat,Jepang,Inggris,Amerika Serikat,Kanada dan Italia yang
bergabung untuk memecahkan masalah ekonomi dunia),
Berdirinya European Union (bentuk kerja sama ekonomi antara
negara Eropa Barat),
Berdirinya Gerakan Nonblok,
Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan
ekonomi masing-masing negara anggota),

Berdirinya APEC, dan
Berdirinya OKI.

Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi
kekuasaan silih berganti.
Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman
dan sejahtera.
Berakhirnya Perang Dingin mampu mengakhiri semangat sistem
hubungan internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu blok barat
dan timur) dan berubah menjadi sistem multipolar, yaitu
mengalihkan persaingan yang bernuansa militer ke persaingan
ekonomi di antara negara-negara di dunia dan mengubah isu-isu
fokus hubungan internasional dari high politics (isu yang
berhubungan dengan politik dan keamanan) menjadi is-isu low
politics(seperti isu terorisme, hak asasi manusi, ekonomi,
lingkungan hidup, dsb) yang dianggap sama pentingnya dengan isu
high politics.

Terbentuk hubungan kerjasama utara-selatan dan selatan-selatan.
Setelah Perang Dunia II dunia tidak lagi terbagi atas blok barat dan
blok timur melainkan kelompok utara dan kelompok selatan. Istilah
utara dan selatan dalam hal ini lebih bernilai ekonomis jika
dibandingkan dengan nilai geografis.
Kelompok Utara merupakan kelompok negara industri maju yang
memiliki teknologi canggih serta produksi industri yang selalu
meningkat.
Negara Utara meliputi negara-negara yang berada di belahan bumi
bagian utara meliputi, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, inggris,
Jerman Barat, Italia, dan Jepang.

Secara ekonomis mereka memiliki ekonomi yang kuat.
Berdasarkan kekayaan alam, negara maju tidak memiliki kekayaan
alam yang cukup tetapi kekurangan tersebut dapat diatasi dengan
penguasaan teknologi. Jadi mereka sangat unggul dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi tetapi kurang didukung oleh sumber daya
alam yang melimpah.
Kelompok Selatan merupakan kelompok negara yang sedang
berkembang atau negara miskin. Negara Selatan meliputi negara
yang terletak di belahan bumi bagian selatan seoperti kawasan Asia,
afrika, dan Amerika Latin.
Secara ekonomis, mereka memiliki ekonomi yang lemah yang
mengandalkan hidupnya pada bidang pertanian.
Berdasarkan kekayaan alam, negara selatan memiliki sumber daya
alam yang melimpah namun kurang didukung oleh penguasaan
teknologi.

Negara utara cenderung memaksakan model pembangunan mereka
terhadap negara-negara Selatan. Pelaksanaan tersebut akan mereka
lakukan melalui perundingan dalam lembaga keuangan
internasional, seperti IMF dan Bank Dunia. Rencananya kedua
lembaga keuangan ini untuk menolong semua negara di dunia dalam
kegiatan pembangunan tetapi ternyata dipakai sebagai alat oleh
negara-negara di Utara untuk memaksakan model pembangunan
yang menguntungkan negara-negara yang kuat. Program yang
mereka keluarkan adalah Program Penyelesaian Terstruktur atau
Structural Adjustment Program (SAP). Dampak adanya program ini
maka akan memaksa :

-Negara-negara yang mendapat bantuan utang untuk lebih membuka
pasar dalam negeri mereka,

-Menekankan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang
yang bisa diekspor,
-Mengurangi subsidi pemerintah terhadap sektor publik.

Dengan program ini mampu membuat rakyat jelata semakin miskin,
sebagai contoh Negara Afrika dan Amerika Latin.
Kedua kelompok tersebut masing-masing mempunyai potensi dan
peran yang penting dalam perekonomian internasional. Harapannya
hubungan utara-selatan ini akan menghasilkan kemakmuran bagi
semua negara di dunia tetapi kenyataannya hanya menciptakan
kemakmuran bagi negara-negara di kawasan Utara dan merugikan
negara-negara di kawasan Selatan. Kerugian dan kesengsaraan yang
diderita negara selatan antara lain :

-Penurunan nilai tukar bagi barang-barang yang dihasilkan
-Kerusakan lingkungan yang semakin memprihatinkan
-Ketergantungan yang semakin tinggi terhadap negara-negara di
kawasan Utara
-Kesenjangan (jurang pemisah) yang semakin lebar dan dalam
antara Utara dan Selatan.

Sementara itu jika kita lihat negara-negara selatan memiliki
kelebihan dan peran penting, diantaranya :

-Sebagian besar merupakan negara-negara
mentah/bahan baku mogas dan non migas.

penghasil

bahan

-Penduduknya padat dan menjadi sasaran yang potensial bagi
pemasaran hasil-hasil industri negara-negara maju.
-Negara-negara selatan merupakan tempat yang tepat bagi negaranegara utara dalam menanamkan modal.
-Jumlah negara yang sedang berkembang lebih dari separuh jumlah
negara-negara di dunia dan tentu saja memiliki jumlah penduduk
yang lebih banyak.

Mengingat keadaan yang semakin tidak baik yang dialami oleh
negara-negara Selatan sendiri. Negara Selatan harus meningkatkan
kekuatan politik dan ekonomi mereka. Negara Utara harus
membiarkan negara selatan bebas melaksanakan pembangunan
alternatif mereka tanpa melakukan pembatasan terhadap negaranegara tersebut. Negara di Utara harus melaksanakan kebijakan
ekonomi dan kebijakan luar negeri yang didasarkan atas kepentingan
jangka panjang yang sehat.

Melihat keadaan tersebut maka kedua belah pihak menganggap
penting adanya kerjasama Utara-Selatan dalam rangka perubahan
dalam tata hubungan dunia baru yang lebih adil.Hubungan tersebut
haruslah merupakan perubahan dari bentuk pemerasan oleh negaranegara kawasan Utara ke bentuk pembagian keuntungan bersama.
Jadi berubah dari hubungan subordinasi menuju ke bentuk
kemitraan.

Guna menghindari pertentangan yang semakin tajam antara UtaraSelatan maka diadakan dialog Utara-Selatan yang mulai
dipopulerkan sejak dilangsungkan konferensi kerja sama ekonomi
internasional tingkat menteri pertama di Paris, Perancis tahun 1975.
Tujuan mendasar dari dialog Utara-Selatan adalah mencari

kesepakatan dalam mengubah hubungan antara negara-negara
industri kaya (G7) dengan negara-negara berkembang (G 15).
Konferensi Paris diharapkan bisa menghasilkan perubahan
hubungan ke arah persamaan dalam Orde Ekonomi Internasional
Baru. Sehingga negara-negara berkembang menginginkan distribusi
kekayaan yang lebih adil dan menuntut partisipasi yang lebih besar
dalam hubungan ekonomi internasional.Hanya berselang enam hari
dari bom atom kedua di Nagasaki, Jepang menyerah. Secara resmi
Jepang menyerah setelah menandatangani perjanjian pada 2
September 1945, sekaligus mengakhiri Perang Dunia II.

Dampak

Perdana Menteri Winston Churchill memberi tanda "Victory" kepada
kerumunan di London pada Hari Kemenangan di Eropa.
Sekutu mendirikan pemerintahan pendudukan di Austria dan
Jerman. Negara pertama menjadi negara netral dan tidak memihak
dengan blok politik manapun. Negara terakhir dibelah menjadi zona
pendudukan barat dan timur yang dikuasai Sekutu Barat dan Uni
Soviet.

Program denazifikasi di Jerman melibatkan pengadilan penjahat
perang Nazi dan penggulingan mantan Nazi dari kekuasaan, meski
kebijakan ini lebih condong ke amnesti dan reintegrasi mantan Nazi
ke masyarakat Jerman Barat.
Jerman kehilangan
seperempat wilayahnya sebelum perang (1937), wilayah timur:
Silesia, Neumark dan sebagian besar Pomerania diambil alih
Polandia; Prusia Timur dibagi antara Polandia dan Uni Soviet,
diikuti dengan pengusiran 9 juta warga Jerman dari provinsiprovinsi tersebut, serta 3 juta warga Jerman dari Sudetenland di
Cekoslowakia ke Jerman.
Pada 1950-an, satu dari lima orang Jerman Barat adalah pengungsi
dari timur. Uni Soviet juga menduduki provinsi milik Polandia di
sebelah timur Garis Curzon (melibatkan pengusiran 2 juta warga
Polandia),Rumania Timur, dan sebagian Finlandia timur, serta tiga
negara Baltik.
Demi mempertahankan perdamaian, Sekutu mendirikan Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang resmi berdiri tanggal 24 Oktober 1945, dan
mengadopsi Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia tahun
1948 sebagai standar umum bagi semua negara anggotanya.
Kekuatan-kekuatan besar yang menjadi pemenang perang—
Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, Britania Raya, dan Perancis—
menjadi anggota permanen Dewan Keamanan PBB.

Kelima anggota permanen ini masih ada sampai sekarang, meski
terjadi perubahan dua kursi, angata Republik Tiongkok dan
Republik Rakyat Tiongkok tahun 1971, dan antara Uni Soviet dan
negara penggantinya, Federasi Rusia, setelah pembubaran Uni
Soviet. Aliansi antara Sekutu Barat dan Uni Soviet mulai
memburuk, bahkan sejak sebelum perang berakhir.
Jerman dibagi secara de facto, dan dua negara merdeka, Republik
Federal Jerman dan Republik Demokratik Jerman dibentuk di dalam
perbatasan zona pendudukan Sekutu dan Soviet. Seluruh Eropa
terbagi antara cakupan pengaruh Barat dan Soviet.
Kebanyakan negara Eropa timur dan tengah masuk dalam cakupan
Soviet yang melibatkan pendirian rezim-rezim Komunis dengan
dukungan penuh atau setengah dari otoritas pendudukan Soviet.
Akibatnya, Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Rumania, Albania,
dan Jerman Timur menjadi negara satelit Soviet. Yugoslavia
Komunis

melaksanakan

kebijakan

merdeka

penuh

yang

menciptakan ketegangan dengan Uni Soviet.
Pembagian dunia pascaperang diresmikan oleh dua aliansi militer
internasional, NATO pimpinan Amerika Serikat dan Pakta Warsawa
pimpinan Soviet; periode panjang ketegangan politik dan persaingan
militer di antara mereka, Perang Dingin, akan dilengkapi oleh
perlombaan senjata dan perang proksi yang tidak terduga.

Di Asia, Amerika Serikat memimpin pendudukan Jepang dan
menguasai bekas pulau-pulau Jepang di Pasifik Barat, sementara
Soviet menganeksasi Sakhalin dan Kepulauan Kuril. Korea,
sebelumnya di bawah kekuasaan Jepang, dibagi dan diduduki oleh
Amerika Serikat di Selatan dan Uni Soviet di Utara antara 1945 dan
1948. Republik terpisah muncul di kedua sisi garis paralel ke-38
pada tahun 1948, masing-masing mengklaim sebagai pemerintahan
sah untuk seluruh Korea dan berujung pada pecahnya Perang Korea.
Di Cina, pasukan nasionalis dan komunis melanjutkan perang
saudara pada bulan Juni 1946. Pasukan komunis menang dan
mendirikan Republik Rakyat Tiongkok di daratan, sementara
pasukan nasionalis mundur ke Taiwan tahun 1949.
Di Timur Tengah, penolakan Arab terhadap Rencana Pembagian
Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pembentukan Israel
menandai eskalasi konflik Arab-Israel. Saat kekuatan-kekuatan
kolonial Eropa berupaya merebut kembali sebagian atau semua
imperium kolonialnya, kehilangan prestise dan sumber daya saat
perang justru menggagalkan upaya ini dan mendorong dilakukannya
dekolonisasi.
Ekonomi global menderita akibat perang, meski negara-negara yang
terlibat terpengaruh dengan berbagai cara. Amerika Serikat tampil
lebih kaya daripada negara lain; negara ini mengalami ledakan bayi
dan pada tahun 1950 produk domestik bruto per orangnya lebih

tinggi daripada negara-negara besar lain dan Amerika Serikat
mendominasi ekonomi dunia.
Britania Raya dan Amerika Serikat menerapkan kebijakan pelucutan
industri di Jerman Barat pada tahun 1945–1948. Akibat perdagangan
internasional yang saling tergantung, hal ini menciptakan stagnasi
ekonomi di Eropa dan menunda pemulihan Eropa selama beberapa
tahun.
Pemulihan dimulai dengan reformasi mata uang di Jerman Barat
pada pertengahan 1948 dan dipercepat oleh liberalisasi kebijakan
ekonomi Eropa yang dipengaruhi Rencana Marshall (1948–1951)
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemulihan Jerman Barat pasca-1948 disebut-sebut sebagai keajaiban
ekonomi Jerman.Selain itu, ekonomi Italiadan Perancis juga
meroket. Kebalikannya, Britania Raya berada dalam fase kekacauan
ekonomi, dan terus memburuk selama beberapa dasawarsa.
Uni Soviet, meski menderita kerugian manusia dan material yang
luar biasa, juga mengalami peningkatan pesat produksi pada masamasa pascaperang. Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat,
menjadi salah satu ekonomi terkuat dunia pada tahun 1980-an. Cina
kembali ke produksi industrinya sebelum perang pada tahun 1952.
Peta kolonisasi dunia tahun 1945. Dengan berakhirnya perang,
perang pembebasan bangsa tercipta, berakhir dengan pembentukan
Israel dan dekolonisasi Asia dan Afrika.

Korban dan kejahatan perang
Perkiraan total korban perang bervariasi, karena banyak kematian
yang tidak tercatat. Kebanyakan pihak memperkirakan sekitar 60
juta orang tewas dalam perang, termasuk 20 juta tentara dan 40 juta
warga sipil. Banyak warga sipil tewas akibat wabah, kelaparan,
pembantaian, pengeboman, dan genosida yang disengaja.
Uni Soviet kehilangan sekitar 27 juta rakyatnya sepanjang perang,
termasuk 8,7 juta personil militer dan 19 juta warga sipil. Pangsa
korban jiwa militer terbesar adalah etnis Rusia (5.756.000), diikuti
etnis Ukraina (1,377,400). Satu dari empat warga sipil Sovet
dibunuh atau terluka dalam perang ini.Jerman mengalami 5,3 juta
kematian militer, kebanyakan di Front Timur dan sepanjang
pertempuran terakhir di Jerman.
Dari total korban tewas pada Perang Dunia II, sekitar 85 persen—
kebanyakan Soviet dan Cina—berada di pihak Sekutu dan 15 persen
sisanya di pihak Poros. Sebagian besar kematian ini diakibatkan oleh
kejahatan perang yang dilakukan pasukan Jerman dan Jepang di
wilayah pendudukan.
Sekitar 11 sampai 17 juta warga sipil tewas akibat kebijakan
ideologi Nazi secara langsung maupun tidak langsung, termasuk
genosida sistematis sekitar enam juta kaum Yahudi sepanjang
Holocaust ditambah lima juta bangsa Roma, homoseksual, serta Slav
dan suku bangsa atau kaum minoritas lainnya.

Secara kasar 7,5 juta warga sipil tewas di Tiongkok selama
pendudukan Jepang. Ratusan ribu (perkiraan bervariasi) etnis Serbia,
bersama gipsi dan Yahudi, dibunuh oleh Ustaše Kroasia yang
berpihak pada Poros di Yugoslavia, dengan pembunuhan balas
dendam terhadap warga sipil Kroasia tepat setelah perang berakhir.
Meski banyak aksi Poros diadili dalam pengadilan internasional
pertama di dunia, insiden yang diakibatkan pihak Sekutu tidak
diadili. Misalnya, pemindahan penduduk di Uni Soviet dan
penahanan warga Jepang Amerika di Amerika Serikat; Operasi
Keelhaul, pengusiran penduduk Jerman setelah Perang Dunia II,
pemerkosaan pada pendudukan Jerman; pembantaian Katyn oleh
Uni Soviet, yang tanggung jawabnya dituduhkan kepada Jerman.
Sejumlah besar kematian akibat kelaparan juga disebabkan oleh
perang, seperti kelaparan Bengal 1943 dan kelaparan Vietnam 1944–
45.
Sejumlah sejarawan, seperti Jörg Friedrich, menegaskan bahwa
pengeboman massal kawasan berpenduduk di wilayah musuh,
termasuk Tokyo dan terutama kota-kota Jerman di Dresden,
Hamburg, dan Koln oleh Sekutu Barat, yang mengakibatkan
kehancuran lebih dari 160 kota dan kematian 600.000 warga sipil
Jerman, bisa dianggap sebagai kejahatan perang.