MENCERMATI PENGARUH RADIKALISME TERHADAP MENINGKATNYA TINDAKAN INTOLERANSI
MENCERMATI PENGARUH RADIKALISME TERHADAP
MENINGKATNYA TINDAKAN INTOLERANSI
Abdul Hakim
Pengamat Masalah Keislaman
ABSTRAK
Radikalisme merupakan pangkal dari ekstremisme dalam pemahaman agama.
Faham ini mengandaikan kemutlakan kebenaran teks-teks dasar agama yang terdapat
di dalam kitab suci sebagai sama mutlaknya dengan pemahamannya sendiri. Berangkat
dari cara pemahaman seperti itu maka niscaya kemudian setiap pandangan yang berbeda
dianggap sebagai kesesatan. Dan setiap bentuk kesesatan itu dipandang wajib untuk
diluruskan bila perlu dengan cara kekerasan. Dari ciri pandang keagamaan yang seperti
itu maka lahirlah apa yang kita sebut sebagai intoleransi yang dalam beberapa tahun
terakhir ini telah berulangkali menimbulkan tindakan kekerasan dalam kehidupan sosial
di negara kita. Untuk mengatasi maraknya tindakan intoleran itu perlu ada tindakan
tegas secara hukum dari pemerintah dan di samping itu kepada masyarakat juga perlu
diberikan pemahaman terhadap media sosial agar tidak mudah terhasut oleh provokasi
berupa informasi yang disebar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kata kunci: radikalisme, intoleransi, kekerasan.
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
53
PENDAHULUAN
but agar diikuti oleh semua orang.
Dengan ideologi seperti itu mereka
Kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran
merupakan
akar
dari
menyebarkan pandangannya ke pelbagai belahan dunia yang didukung oleh
masalah radikalisme. Dan pendidikan
kekuatan finansial negara tertentu dan
diharapkan menjadi solusi agar generasi
memanfaatkan media sosial seperti face-
muda tidak mudah terjebak pada gerakan
book dan twitter serta media daring lain-
radikal (NTA/HAM/LAS 2016). Pernyataan
nya. Pengaruh dari ideologi radikalisme
tersebut merupakan inti dari seruan para
itu justru menyasar kepada kaum muda
pemimpin negara-negara Islam dalam Fo-
dan terdidik di perkotaan yang dengan
rum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic
mudah bisa kita lacak dalam pelbagai
Economic Forum/WIEF) ke 12 yang dibuka
perbincangan dan status mereka di media
oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Se-
sosial.
lasa (2/8). Menurut Presiden, masyarakat
Dengan melihat fenomena seperti
Muslim dunia yang memiliki demografi
itu, dapat kita katakan bahwa untuk me-
generasi muda berusia rata-rata 20 tahun,
ngatasi persoalan radikalisme itu, peme-
harus menggunakan kekuatan fundamen-
rintah mesti juga melakukan tindakan
tal untuk menggairahkan sektor riil dan
tegas terhadap gerakan-gerakan radikal
mengatasi
yang secara leluasa menyebarkan ideolo-
radikalisme
(NTA/HAM/LAS
gi mereka yang sangat intoleran dan pe-
2016).
Apa yang diungkapkan oleh para
nuh kebencian terhadap kelompok lain di
pemimpin dunia Islam itu, pada satu sisi
dalam masyarakat kita. Dan satu hal yang
benar dan tentu saja memang tugas pemer-
lebih serius lagi gerakan radikal tersebut
intah untuk meratakan program pendidik-
bermaksud mengganti sistem dan pemerin-
an bagi seluruh lapisan masyarakat se-
tahan yang ada dengan ideologi kekerasan
hingga bisa mengangkat status sosial dan
yang mereka yakini sebagai jihad.
ekonomi mereka. Dan dengan demikian
diharapkan ketika masyarakat sudah lebih berpendidikan, pengaruh dari faham
RADIKALISME DALAM
ISLAM
radikalisme itu akan dapat diatasi.
Namun demikian, pada sisi lain,
Kalau kita cermati secara kritis ada
kalau kita hendak memahami persoalan
beberapa hal yang menjadi sumber pe-
radikalisme dan terorisme sebagai pun-
nyebab kemunculan faham radikal dan
caknya, ada persoalan yang sesungguhnya
ekstrem itu. Di antaranya, berkaitan den-
jauh lebih mendasar untuk diperhatikan.
gan masalah politik dan kekuasaan, dan
Persoalan itu adalah berkaitan dengan
pada sisi lainnya karena kedangkalan
pandangan dunia dari sekelompok orang
dalam memahami agama. Pertama, per-
yang menjadikan agama sebagai ideologi
soalan politik. Persoalan ini sesungguh-
yang melihat dunia secara hitam putih
nya telah terjadi sejak wafatnya Rasulul-
dan hendak memaksakan ideologi terse-
lah Saw, dimana telah terjadi perseteruan
54
AFKAR
antara kelompok Muhajirin dan Anshar
yang secara mudah membid’ahkan dan
dalam menentukan siapa yang berhak un-
menghukumi syirik atas pelbagai tradisi
tuk menjadi khalifah sepeninggalnya Nabi
dan syi’ar keagamaan yang berkembang
Muhammad Saw. Dari titik inilah kemudi-
di dalam kehiduapan masyarakat. Bertitik
an muncul dua faham besar di kalangan
tolak dari pemahaman seperti ini kemudi-
umat Islam, yaitu Syiah dan Ahlu Sunnah.
an muncul pelbagai tindakan intoleransi
Dan dari kedua kelompok itu juga muncul
dan kekerasan di dalam masyarakat.
kelompok-kelompok
sempalan
lainnya
Dengan
faham
tersebut
mereka
yang satu sama lain ikut menyumbang
menyatakan secara tegas dan keras bahwa
sikap dan pandangan intoleran pada ge-
pemuliaan dan penghormatan terhadap
nerasi berikutnya.
para nabi, para wali dan ulama, pahlawan
Kedua,
kedangkalan
dalam
bangsa, simbol-simbol kebangsaan, serta
pemahaman agama. Hal ini telah mem-
pelestarian situs-situs bersejarah dipan-
bawa persoalan yang cukup serius dalam
dang sebagai bentuk kemusyrikan. Dan
mempertajam perpecahan dan tindakan
oleh karena itu, menurut mereka ajaran
intoleran di antara umat Islam. Yaitu di
agama harus dimurnikan dan dikemba-
mulai dari munculnya gerakan Khawarij
likan kepada bentuk asalnya.
yang memberontak dan keluar dari ba-
Faham seperti itu secara massif mu-
risan Ali bin Abi Thalib, setelah terjadi
lai dimunculkan oleh Muhammad bin
perang Shiffin antara pasukan Ali mela-
Abdul Wahhab, yang berasal dari desa
wan pasukan Muawiyah bin Abi Sufyan,
Uyainah di Najd, Arab Saudi. Gerakan
yang kemudian berakhir dengan proses
yang muncul pada akhir abad ke 18 itu
tahkim (perundingan) atau arbitrasi yang
mendapatkan dukungan politik dari Mu-
pada akhirnya memutuskan penurunan
hammad bin Saud, pendiri dari kerajaan
Ali bin Abi Thalib dari kursi kekhalifahan
Saudi Arabia sekarang ini, yang populer
(Jordac 1997).1
dengan nama faham Wahabi (Fadhl 2006).
Gerakan kaum Khawarij itu meru-
Mereka dalam melancarkan dakwah-
pakan faham ekstrem dan radikal per-
nya dikenal sangat agresif dan bahkan
tama yang mewarnai perjalanan sejarah
tidak segan-segan menggunakan cara
umat Islam, yang kemudian berpengaruh
kekerasan yang telah mengakibatkan per-
terhadap faham-faham keagamaan yang
tumpahan darah, melanggar kehormatan,
muncul belakangan di dalam Islam. Cara
dan melakukan perampasan terhadap
pandang mereka sangat menekankan
hak milik kaum Muslim lainnya.
pada literalisme dalam memahami teks-
Berangkat dari cara pemahaman
teks ajaran agama. Melalui pemahaman
agama seperti itulah kemudian muncul
seperti itu lalu muncul sekelompok orang
apa yang sekarang ini disebut sebagai fa-
1
Mengenai hal ini lihat pernyataan George Jordac, “Kaum Khariji (Khawarij-pen) memberontak terhadap Amirul
Mukminin. Sebagaimana biasanya, Ali berusaha keras agar orang-orang ini meninggalkan pemberontakan dan supaya
tidak timbul perang. Kaum Khariji mengklaim bahwa Abu Musa dan Amr bin Ash telah melawan perintah Allah karena telah
berperan sebagai hakam. Dan saudara-saudara mereka (tentara Ali) telah murtad karena menyetujui arbitrasi.”
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
55
ham takfiri, yaitu faham yang mengang-
ham keagamaannya dengan mereka, ser-
gap hanya kelompok mereka yang berada
ta membakar dan menghancurkan mas-
dalam kebenaran sedang kelompok lain-
jid, gereja, kuburan, dan berbagai benda
nya sesat, kafir, dan ahli neraka. Lebih
bersejarah.
dari itu, mereka kemudian berkembang
ke dalam berbagai kelompok gerakan
TINDAKAN INTOLERAN
politik, yang biasa disebut dengan istilah
Islam garis keras dan radikal yang me-
Melihat demikian kerasnya per-
nyerukan tegaknya khilafah dan syariah.
tentangan yang terjadi di antara umat
Dan, dalam rangka menegakkan cita-cita
Islam itu maka diperlukan apa yang di-
tersebut ada yang masuk dalam struktur
sebut dengan gerakan toleransi. Toleransi
kekuasaan seperti Ikhwanul Muslimin di
adalah sikap lapang dada ketika melihat
Mesir, serta ada pula kelompok yang mel-
adanya perbedaan dalam interaksi de-
akukan perlawanan bersenjata sebagai
ngan orang lain. Misalnya dalam hal suku,
bentuk jihad di jalan Allah.
Kelompok terakhir inilah yang sekarang sangat fenomenal mengguncang dan
mendapat sorotan di seluruh dunia, yang
terkenal dengan istilah ISIS (Islamic State
in Iraq and Sham) atau NIIS (Negara Islam
di Irak dan Suriah). ISIS adalah sebuah
kelompok yang berasal dari pecahan
Alqaedah, berbasis di Irak dan Suriah,
yang telah memproklamasikan tegaknya
khilafah Islam di bawah kepemimpinan
Abu Bakr al-Baghdadi.
Dengan faham agama yang sangat
ekstrem mereka melancarkan gerakannya melalui pemberontakan terhadap
pemerintah yang sah di Irak dan Suriah
dan mengusai sebagian kawasan di kedua negara tersebut sebagai teritori awal
negaranya. Mereka juga menculik, memperbudak kaum wanita, dan membunuh
orang-orang yang berbeda agama dan fa-
ras, bangsa, pemikiran, keyakinan, dan
2
agama. Toleransi tidaklah berarti bahwa
kita harus setuju atau sama dengan pemikiran atau keyakinan orang lain, tetapi
sikap menerima adanya perbedaan dalam
kehidupan manusia dengan berbagai latar belakangnya (wikipedia 2016).2
Adapun sikap sebaliknya disebut intoleransi, yakni memandang orang yang
berbeda dengan kita sebagai musuh yang
harus dilenyapkan keberadaannya. Sikap
intoleransi ini sangat berbahaya dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena apabila sikap seperti itu dibiarkan sudah pasti
akan timbul berbagai kekacauan dan tindak kekerasan dalam masyarakat tersebut.
Karena adanya perbedaan itulah
maka diperlukan persatuan. Persatuan
bukan berarti bahwa kita harus mencampuradukkan pemikiran, keyakinan,
Lihat Wikipedia Bahasa Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi. Toleransi adalah membiarkan
orang lain berpendapat lain,melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.
istilah dalam konteks sosial,budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi
terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
Contohnya adalah toleransi beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan
agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.
56
AFKAR
atau agama kita dengan orang lain. Teta-
memunculkan sikap tak toleran, bahkan
pi merupakan usaha untuk menyatukan
mengarah ke aksi terror (Republika 2016).
berbagai kelebihan yang ada pada setiap
Dari survey tersebut didapatkan
orang untuk membangun kehidupan ber-
data, 49 persen responden memilih sikap
sama yang harmonis. Dalam konteks ini,
intoleran terhadap kelompok berbeda
Abdulaziz Sachedina ketika membahas
yang tidak mereka sukai. Adapun 43,4
“Manusia adalah Satu Umat” menemu-
persen lainnya berpandangan netral atau
kan penegasan dalam Alquran secara
cenderung toleran, dan yang benar-benar
berulang yang menyatakan bahwa umat
toleran hanya sebesar 0,6 persen (Repu-
manusia adalah satu umat dan Tuhan
blika 2016).
menyimpan kekuatan untuk menyatukan
Terdapat daftar yang cukup panjang
manusia menjadi satu umat.Ia menyim-
dari peristiwa kekerasan dan tindakan
pulkan ada tiga fakta yang dapat diambil
intoleransi yang berlatar SARA itu, yang
dari Alquran: kesatuan umat manusia di
pernah terjadi di tanah air kita. Beberapa
bawah satu Tuhan; kekhususan agama-
waktu yang lalu misalnya pernah didapati
agama yang dibawa oleh para nabi; dan
adanya penyusupan ajaran radikal dan
peranan wahyu (Kitab Suci) dalam men-
intoleran melalui buku panduan guru ten-
damaikan perbedaan di antara berbagai
tang Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang
umat beragama (Sachedina 2004).
di dalamnya menyebutkan bahwa makam
Berkaitan dengan sikap intoleran itu
para wali sebagai contoh berhala masa
sangat penting untuk kita soroti karena
kini (Republika 2016). Beberapa bulan se-
dampak buruknya yang sangat merusak
belumnya juga telah terjadi peristiwa pe-
terhadap masyarakat. Adanya berbagai
rusakan terhadap makam seorang cucu
tindak kekerasan terhadap mereka yang
Sri Sultan Hamengkubuwono VI di Pasar-
berbeda keyakinan dan agama, yang ter-
ean Karang Kabolotan, Yogyakarta, pada
jadi di negara kita baik di masa lalu mau-
Senin malam, 16 September 2013. Dan,
pun sekarang ini, adalah karena hilangnya
menurut kesaksian dari salah seorang
rasa dan sikap toleransi itu. Baru-baru ini
penjaga
Wahid Foundation dan Lembaga Survei
pelakunya adalah segerombolan orang
Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil sur-
bercelana cingkrang dan setelah melaku-
vey terkait dengan potensi radikalisme
kan aksi perusakan itu mereka menu-
dan intoleransi sosial. Dan salah satu ke-
liskan di batu nisan dan lantai kata-kata
simpulan survey tersebut adalah banyak
“syirik haram”.
makam
menyatakan
bahwa
masyarakat mempelajari agama dari me-
Tahun lalu, pada 17 Juli 2015, te-
dia massa (Republika 2016). Menurut Di-
lah terjadi insiden kekerasan bernuansa
rektur Wahid Foundation Yenny Wahid,
agama di Tolikara, Papua. Sebuah masjid
ancaman radikalisasi, antara lain bersum-
dibakar oleh sekelompok orang yang ter-
ber dari cara pandang literalis, yakni me-
gabung di bawah Gereja Injili di Indonesia
mahami ajaran Islam secara kaku. Dengan
(GIDI), ketika kaum Muslim di sana hen-
pemahaman seperti itu dinilainya kerap
dak menjalankan shalat Idul Fitri. Selang
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
57
tiga bulan kemudian, terjadi konflik seru-
dangan Alquran terhadap keragaman dan
pa berupa pembakaran dua buah gereja
perbedaan di antara umat manusia, jelas
di Singkil, Nangroe Aceh Darussalam, oleh
sekali Alquran menunjukkan bahwa hal
sekelompok Muslim.
tersebut merupakan keniscayaan dari hu-
Dan salah satu peristiwa cukup
kum penciptaan maupun penetapan syar-
menggegerkan yang baru saja terjadi ada-
iat. Untuk mengetahui masalah tersebut
lah kerusuhan yang disusul dengan tin-
ada beberapa ayat di dalam Alquran yang
dakan pembakaran sejumlah vihara dan
dapat dijadikan sandaran dan acuan.
kelenteng di Tanjung Balai, Sumatera Utara,
pada 29 Juli malam hingga 30 Juli dini hari.
Di dalam surat al-Baqarah ayat 213,
misalnya disebutkan :
Tindakan intoleran tersebut dilakukan oleh
sekelompok orang yang tersulut emosinya
“Manusia
itu
adalah
karena adanya protes dari seorang warga
satu
umat.
(Setelah
timbul
etnis Tionghoa terhadap suara Toa dari
perselisihan),
maka
Allah
masjid yang menurutnya terlalu keras (Re-
mengutus
nabi
sebagai
publika, Sudahi Konflik SARA 2016).
pembawa kabar gembira dan
para
Dengan terjadinya berbagai tindak
pemberi peringatan, dan beserta
kekerasan berlatar SARA tersebut se-
mereka Ia turunkan Kitab dengan
harusnya menjadi peringatan bagi semua
benar, untuk memberi keputusan
pihak mengenai perlunya pemahaman
di antara manusia tentang perkara
yang lebih komprehensif dan moderat
yang mereka perselisihkan.”
dalam soal-soal keagamaan. Di samping
itu, perlu pula adanya pengawasan dan
Berkenaan dengan ayat tersebut,
tindakan tegas dari pemerintah terhadap
M. Quraish Shihab menyebutkan bahwa
pemberitaan di media massa dan media
ada yang berpendapat bahwa sejak da-
sosial yang menyebarkan berita-berita fit-
hulu hingga kini manusia adalah satu
nah dan hasutan kepada masyarakat. Se-
umat. Allah menciptakan mereka seba-
hubungan dengan itu, kepada masyarakat
gai makhluk sosial yang saling berkaitan
perlu diberikan pendidikan literasi inter-
dan saling membutuhkan. Mereka sejak
net, khususnya dalam penggunaan me-
dahulu hingga kini baru dapat hidup jika
dia sosial. Hal itu perlu dilakukan agar
saling membantu sebagai satu umat, yak-
masyarakat kita tidak mudah terpengaruh
ni kelompok yang memiliki persamaan
dan terprovokasi oleh pelbagai pembe-
dan keterikatan. Karena kodrat mereka
ritaan yang tidak jelas sumbernya yang
demikian, tentu saja mereka harus ber-
berpotensi terhadap rusaknya ikatan per-
beda-beda dalam profesi dan kecenderu-
satuan bangsa kita.
ngan (Shihab 2006).
Kemudian
PANDANGAN ISLAM
terdapat
pula
ketera-
ngan dalam surat al-Hujurat ayat 13, yang
menyatakan tentang keanekaragaman ma-
Kalau kita mengkaji bagaimana pan-
58
AFKAR
nusia dalam hal etnis dan sukunya :
“Hai manusia, sesungguhnya
diberitahukan-Nya kepada kamu
Kami menciptakan kamu dari
apa yang kamu telah berselisih
seorang laki-laki dan perempuan
dalam menghadapinya.”
dan menjadikan kamu berbangsabangsa
dan
bersuku-suku
Menurut Abdulaziz Sachedina, ke-
supaya kamu saling mengenal.
benaran wahyu dalam berbagai agama
Sesungguhnya orang yang paling
tidaklah bertentangan satu sama lain,
mulia di sisi Allah adalah orang
dan ayat tersebut menegaskan pengakuan
yang paling bertakwa di antara
Alquran terhadap umat-umat beragama
kamu.”
lain yang memiliki hukumnya sendiri,
meskipun umat Islam itu tetap sebagai
Ayat di dalam surat al-Hujurat terse-
umat “ideal” dan “terbaik” (khairu um-
but mengisyaratkan bahwa umat manusia
mah), dan umat “jalan tengah” (ummah
walaupun pada hakikatnya merupakan
wasathan) (Sachedina, Beda Tapi Setara:
satu umat tetapi diciptakan dalam berba-
Pandangan Islam tentang Non-Islam 2004,
gai suku dan bangsa yang berbeda-beda.
Sachedina, Beda Tapi Setara: Pandangan
Dan adanya perbedaan tersebut bukan
Islam tentang Non-Islam 2004).
agar mereka menjadi berpecah belah,
Berdasarkan keterangan dari ayat-
tetapi justeru agar mereka saling belajar
ayat Alquran di atas menunjukkan bahwa
dan mengenal satu terhadap yang lainnya.
perbedaan di antara umat manusia mulai
Dari proses saling belajar dan mengenal
dari bangsa, suku, dan agama, bukanlah
itu meniscayakan di antara mereka untuk
merupakan sesuatu yang harus diperten-
mempelajari adat istiadat, bahasa, agama
tangkan. Justru dengan keadaan seperti
dan keyakinan yang berbeda-beda. Yang
itu setiap umat dituntut untuk saling bela-
dalam hal ini Alquran memandangnya se-
jar dan mengenal satu sama lain, serta di-
bagai sesuatu yang positif.
minta oleh Allah sebagai penciptanya agar
Sementara itu, ketika berbicara ten-
mereka berlomba-lomba dalam berbuat
tang ajaran para nabi, Alquran dalam su-
kebaikan menurut keyakinan dan aja-
rat al-Maidah ayat 48 mengatakan :
ran yang mereka terima masing-masing.
Adanya keanekaragaman seperti itu bu-
“Bagi tiap-tiap umat telah
kanlah suatu yang harus dihilangkan atau
Kami berikan aturan dan jalan.
diseragamkan. Justru dalam keanekaan
Sekiranya
menghendaki,
itu terkandung berbagai hikmah yang
Dia bisa menjadikan kamu satu
apabila dikelola dengan baik akan meng-
umat saja. Namun, Dia hendak
hasilkan berbagai kebaikan yang dapat
menguji kamu terhadap karunia-
memajukan peradaban umat manusia.
Allah
Nya kepadamu. Maka, berlombalombalah
dalam
Salah satu ajaran Islam yang sa-
berbuat
ngat penting adalah akhlak sebagaimana
kebaikan. Hanya kepada Allah
dinyatakan dalam Hadis : “Berakhlaklah
kamu kembali semuanya, lalu
kamu dengan Akhlak Allah”. Berakhlak
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
59
dengan akhlak Allah itu artinya kita harus
terhadap orang-orang yang mereka ang-
bisa mewujudkan sifat-sifat Tuhan yang
gap sesat dan kafir. Hal itu terjadi karena
biasa disebut asma’ul husna itu, yang se-
mereka telah menyalahfahami ayat-ayat
cara garis besarnya terangkum dalam
Al Quran seperti : “Muhammad itu ada-
sifat Rahman dan Rahim. Demikian pula
lah rasul Allah, dan orang-orang yang ber-
dengan sifat-sifat Tuhan lainnya seperti
sama dengan dia keras terhadap orang-
Adil, Berilmu, Pemberi Rezeki, Pemaaf,
orang kafir, tetapi saling berkasih sayang
semuanya
manifestasikan
dengan sesama mereka”. (QS. 48: 29). Pa-
dalam kehidupan kita. Apa yang disebut-
dahal ‘asyidda’u alal kuffar’ itu seharus-
kan dalam hadis tersebut mengandung
nya berarti “tegas terhadap orang jahat
pengertian bahwa kita harus memben-
baik Muslim maupun non-Muslim dan se-
tuk akhlak atau karakter diri kita dengan
baliknya berkasih sayang dengan orang-
dasar sifat-sifat dan perbuatan Tuhan itu.
orang baik, terlepas dari dia Muslim atau
Di dalam Alquran berkenaan de-
non-Muslim. Karena menurut pandangan
ngan Nabi Muhammad Saw disebutkan :
Alquran seperti dinyatakan dalam su-
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) me-
rah al-Baqarah: 62, amal baik dari setiap
miliki akhlak yang sangat agung”. Nabi
orang apakah ia Yahudi, Nasrani, atau
Saw adalah Insan Kamil, yaitu seorang
Shabi’in akan mendapat ganjaran pahala
yang telah mewujudkan dirinya dalam se-
dari Allah Swt.
harus
kita
luruh sifat Allah secara sempurna. Kare-
Haidar Bagir dalam artikel opininya
na itulah Alquran memberikan gambaran
di harian Kompas (Kamis, 21/7/16), menya-
mengenai Nabi Saw sesuai dengan sifat-
takan bahwa pentingnya ajaran Akhlak itu
sifat Allah sendiri :
sebagaimana terkandung dalam Rukun Ihsan yang di dalamnya termuat aspek uta-
“Sesungguhnya telah datang
ma semua agama sebagai spiritualitas dan
kepadamu seorang rasul dari
moralitas. Ia menegaskan, “pada inti spi-
kaummu sendiri. Berat terasa
ritualitas itulah terletak unsur cinta yang
olehnya penderitaanmu, sangat
merupakan raison d’etre agama. Bahwa
menginginkan
dan
tanpa spiritualitas yang mendalam serta
keselamatan) bagimu, amat belas
moralitas yang luhur, agama justru bisa
kasihan dan penyayang terhadap
jadi sumber bala bencana, sumber datang-
orang-orang Mukmin”. (QS. 9:
nya kiamat kemanusiaan. Tanpa cinta,
128).
agama bisa jadi sumber sikap radikal dan
(keimanan
agresif. Sebagaimana kita lihat dalam beBetapa gambaran Al Quran ten-
berapa tahun belakangan ini, agama telah
tang Nabi Muhammad Saw berbeda jauh
disalahpahami dan disalahpraktikkan se-
dengan apa yang sering didengungkan
hingga jadi pemicu kekerasan dan pepe-
oleh para khatib di mimbar masjid ter-
rangan.” (Bagir 2016).
lebih lagi dari orang-orang yang saat ini
Di dalam Islam Allah dinyatakan
bersuara lantang mengobarkan perang
dalam dua kategori, yaitu : sifat jamaliah
60
AFKAR
dan jalaliah. Dan sifat jamaliah Tuhan
matan perbedaan di antara umat manu-
itu jumlahnya 5 kali lebih banyak dari
sia, tetapi lebih dari itu mereka diperin-
sifat jalaliahnya. Sebagai contoh di dalam
tahkan untuk saling belajar dan mengenal
Al Quran terdapat 100 ayat tentang sifat
sehingga tercipta kerjasama yang akan da-
ghafur (pengampun) dan hanya ada 1 ayat
pat mengangkat derajat kehidupan mere-
tentang dzuntiqam (pembalas). Itu menun-
ka, baik secara pribadi maupun sosial.
jukkan bahwa sesungguhnya Allah Swt itu
Dengan demikian, jelas sudah bahwa
sangat cinta dan sayang terhadap ciptaan-
setiap sikap dan tindakan intoleran yang
nya, sehingga sekalipun seseorang telah
semakin marak sekarang ini, sama sekali
berulang kali melakukan kesalahan, na-
bukan mencerminkan apa yang diajarkan
mun Allah setiap saat tetap akan memberi
dalam agama apa pun. Hal seperti itu,
kesempatan kepada orang itu untuk berto-
sesungguhnya tidak lebih dari permainan
bat dan kemudian memberikan ampunan.
kepentingan yang bersifat politik dengan
besarnya
memanfaatkan kebodohan umat untuk
sifat kasih dan sayang Tuhan terhadap
saling berseteru dan berpecah belah di
makhluknya, bahkan apa yang disebut
antara mereka. Ketika situasi sebuah
sebagai “azab” itu pun sesungguhnya
bangsa telah menjadi kacau dan saling
merupakan bagian dari rahmat Tuhan
berperang dengan sendirinya mereka
juga. Dalam bahasa Arab kata lain dari
menjadi lemah dan pada akhirnya dengan
azab adalah azib, yang berarti rasa ma-
mudah untuk dijajah dan dikuasai oleh
nis yang menyegarkan. Termasuk dalam
pihak-pihak lain yang berkepentingan
pengertian ini adalah azab neraka, ka-
demi keuntungan mereka sendiri.
Karena
sedemikian
rena sesungguhnya neraka itu adalah
rahmat Tuhan yang diberikan untuk per-
DAFTAR PUSTAKA
baikan bagi orang-orang jahat dan rusak
jiwanya. Dan dengan demikian, Allah itu
Bagir, Haidar. “Cinta Sebagai Asas Agama.”
bukanlah Dzat yang pendendam terhadap
Jakarta: Kompas, Juli 21, 2016.
makhluknya, melainkan Tuhan yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu.
KESIMPULAN
Setelah membaca dan menelaah
keterangan dari ayat-ayat Alquran yang
Fadhl, Khaled Abou El. Selamatkan Islam
dari Muslim Puritan. I Desember.
Jakarta: Serambi, 2006.
Jordac, George. Suara Keadilan: Sosok
Agung Ali bin Abi Thalib. I. Jakarta:
Penerbit Lentera, 1997.
merupakan sumber pertama dan utama
NTA/HAM/LAS. print. kompas. August
dari ajaran Islam itu, dapat kita simpulkan
08, 2016. http://print.kompas.com/
bahwa Islam sangat menekankan soal to-
baca/2016/08/03/Terorisme-Dilawan-
leransi dalam kehidupan umat manusia.
Bersama (accessed August 08, 2016).
Pandangan Alquran tentang toleransi itu
Republika. “Kurir Santoso Ditangkap.”
bukan hanya berkaitan dengan penghor-
Jakarta: Republika, August 19, 2016.
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
61
—.
“Sudahi
Konflik
SARA.”
Jakarta:
Republika, August 02, 2016.
Sachedina, Abdulaziz. Beda Tapi Setara:
Pandangan Islam tentang Non-Islam.
II Maret. Jakarta: Serambi, 2004.
—. Beda Tapi Setara: Pandangan Islam
tentang Non-Islam. Cet II. Jakarta:
Serambi, 2004.
62
AFKAR
Shihab, M. Quraish. TAfisr al-Mishbah:
Pesan, Kesan dan Keserasian alQur’an (Kelompok XVII: ayat 204214). Cet VII. Vol. 1. Jakarta: Lentera
Hati, 2006.
wikipedia. id. wikipedia.org. August 08,
2016.
http:/id.wikipedia.org/wiki/
Toleransi (accessed August 08, 2016).
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
63
MENINGKATNYA TINDAKAN INTOLERANSI
Abdul Hakim
Pengamat Masalah Keislaman
ABSTRAK
Radikalisme merupakan pangkal dari ekstremisme dalam pemahaman agama.
Faham ini mengandaikan kemutlakan kebenaran teks-teks dasar agama yang terdapat
di dalam kitab suci sebagai sama mutlaknya dengan pemahamannya sendiri. Berangkat
dari cara pemahaman seperti itu maka niscaya kemudian setiap pandangan yang berbeda
dianggap sebagai kesesatan. Dan setiap bentuk kesesatan itu dipandang wajib untuk
diluruskan bila perlu dengan cara kekerasan. Dari ciri pandang keagamaan yang seperti
itu maka lahirlah apa yang kita sebut sebagai intoleransi yang dalam beberapa tahun
terakhir ini telah berulangkali menimbulkan tindakan kekerasan dalam kehidupan sosial
di negara kita. Untuk mengatasi maraknya tindakan intoleran itu perlu ada tindakan
tegas secara hukum dari pemerintah dan di samping itu kepada masyarakat juga perlu
diberikan pemahaman terhadap media sosial agar tidak mudah terhasut oleh provokasi
berupa informasi yang disebar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kata kunci: radikalisme, intoleransi, kekerasan.
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
53
PENDAHULUAN
but agar diikuti oleh semua orang.
Dengan ideologi seperti itu mereka
Kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran
merupakan
akar
dari
menyebarkan pandangannya ke pelbagai belahan dunia yang didukung oleh
masalah radikalisme. Dan pendidikan
kekuatan finansial negara tertentu dan
diharapkan menjadi solusi agar generasi
memanfaatkan media sosial seperti face-
muda tidak mudah terjebak pada gerakan
book dan twitter serta media daring lain-
radikal (NTA/HAM/LAS 2016). Pernyataan
nya. Pengaruh dari ideologi radikalisme
tersebut merupakan inti dari seruan para
itu justru menyasar kepada kaum muda
pemimpin negara-negara Islam dalam Fo-
dan terdidik di perkotaan yang dengan
rum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic
mudah bisa kita lacak dalam pelbagai
Economic Forum/WIEF) ke 12 yang dibuka
perbincangan dan status mereka di media
oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Se-
sosial.
lasa (2/8). Menurut Presiden, masyarakat
Dengan melihat fenomena seperti
Muslim dunia yang memiliki demografi
itu, dapat kita katakan bahwa untuk me-
generasi muda berusia rata-rata 20 tahun,
ngatasi persoalan radikalisme itu, peme-
harus menggunakan kekuatan fundamen-
rintah mesti juga melakukan tindakan
tal untuk menggairahkan sektor riil dan
tegas terhadap gerakan-gerakan radikal
mengatasi
yang secara leluasa menyebarkan ideolo-
radikalisme
(NTA/HAM/LAS
gi mereka yang sangat intoleran dan pe-
2016).
Apa yang diungkapkan oleh para
nuh kebencian terhadap kelompok lain di
pemimpin dunia Islam itu, pada satu sisi
dalam masyarakat kita. Dan satu hal yang
benar dan tentu saja memang tugas pemer-
lebih serius lagi gerakan radikal tersebut
intah untuk meratakan program pendidik-
bermaksud mengganti sistem dan pemerin-
an bagi seluruh lapisan masyarakat se-
tahan yang ada dengan ideologi kekerasan
hingga bisa mengangkat status sosial dan
yang mereka yakini sebagai jihad.
ekonomi mereka. Dan dengan demikian
diharapkan ketika masyarakat sudah lebih berpendidikan, pengaruh dari faham
RADIKALISME DALAM
ISLAM
radikalisme itu akan dapat diatasi.
Namun demikian, pada sisi lain,
Kalau kita cermati secara kritis ada
kalau kita hendak memahami persoalan
beberapa hal yang menjadi sumber pe-
radikalisme dan terorisme sebagai pun-
nyebab kemunculan faham radikal dan
caknya, ada persoalan yang sesungguhnya
ekstrem itu. Di antaranya, berkaitan den-
jauh lebih mendasar untuk diperhatikan.
gan masalah politik dan kekuasaan, dan
Persoalan itu adalah berkaitan dengan
pada sisi lainnya karena kedangkalan
pandangan dunia dari sekelompok orang
dalam memahami agama. Pertama, per-
yang menjadikan agama sebagai ideologi
soalan politik. Persoalan ini sesungguh-
yang melihat dunia secara hitam putih
nya telah terjadi sejak wafatnya Rasulul-
dan hendak memaksakan ideologi terse-
lah Saw, dimana telah terjadi perseteruan
54
AFKAR
antara kelompok Muhajirin dan Anshar
yang secara mudah membid’ahkan dan
dalam menentukan siapa yang berhak un-
menghukumi syirik atas pelbagai tradisi
tuk menjadi khalifah sepeninggalnya Nabi
dan syi’ar keagamaan yang berkembang
Muhammad Saw. Dari titik inilah kemudi-
di dalam kehiduapan masyarakat. Bertitik
an muncul dua faham besar di kalangan
tolak dari pemahaman seperti ini kemudi-
umat Islam, yaitu Syiah dan Ahlu Sunnah.
an muncul pelbagai tindakan intoleransi
Dan dari kedua kelompok itu juga muncul
dan kekerasan di dalam masyarakat.
kelompok-kelompok
sempalan
lainnya
Dengan
faham
tersebut
mereka
yang satu sama lain ikut menyumbang
menyatakan secara tegas dan keras bahwa
sikap dan pandangan intoleran pada ge-
pemuliaan dan penghormatan terhadap
nerasi berikutnya.
para nabi, para wali dan ulama, pahlawan
Kedua,
kedangkalan
dalam
bangsa, simbol-simbol kebangsaan, serta
pemahaman agama. Hal ini telah mem-
pelestarian situs-situs bersejarah dipan-
bawa persoalan yang cukup serius dalam
dang sebagai bentuk kemusyrikan. Dan
mempertajam perpecahan dan tindakan
oleh karena itu, menurut mereka ajaran
intoleran di antara umat Islam. Yaitu di
agama harus dimurnikan dan dikemba-
mulai dari munculnya gerakan Khawarij
likan kepada bentuk asalnya.
yang memberontak dan keluar dari ba-
Faham seperti itu secara massif mu-
risan Ali bin Abi Thalib, setelah terjadi
lai dimunculkan oleh Muhammad bin
perang Shiffin antara pasukan Ali mela-
Abdul Wahhab, yang berasal dari desa
wan pasukan Muawiyah bin Abi Sufyan,
Uyainah di Najd, Arab Saudi. Gerakan
yang kemudian berakhir dengan proses
yang muncul pada akhir abad ke 18 itu
tahkim (perundingan) atau arbitrasi yang
mendapatkan dukungan politik dari Mu-
pada akhirnya memutuskan penurunan
hammad bin Saud, pendiri dari kerajaan
Ali bin Abi Thalib dari kursi kekhalifahan
Saudi Arabia sekarang ini, yang populer
(Jordac 1997).1
dengan nama faham Wahabi (Fadhl 2006).
Gerakan kaum Khawarij itu meru-
Mereka dalam melancarkan dakwah-
pakan faham ekstrem dan radikal per-
nya dikenal sangat agresif dan bahkan
tama yang mewarnai perjalanan sejarah
tidak segan-segan menggunakan cara
umat Islam, yang kemudian berpengaruh
kekerasan yang telah mengakibatkan per-
terhadap faham-faham keagamaan yang
tumpahan darah, melanggar kehormatan,
muncul belakangan di dalam Islam. Cara
dan melakukan perampasan terhadap
pandang mereka sangat menekankan
hak milik kaum Muslim lainnya.
pada literalisme dalam memahami teks-
Berangkat dari cara pemahaman
teks ajaran agama. Melalui pemahaman
agama seperti itulah kemudian muncul
seperti itu lalu muncul sekelompok orang
apa yang sekarang ini disebut sebagai fa-
1
Mengenai hal ini lihat pernyataan George Jordac, “Kaum Khariji (Khawarij-pen) memberontak terhadap Amirul
Mukminin. Sebagaimana biasanya, Ali berusaha keras agar orang-orang ini meninggalkan pemberontakan dan supaya
tidak timbul perang. Kaum Khariji mengklaim bahwa Abu Musa dan Amr bin Ash telah melawan perintah Allah karena telah
berperan sebagai hakam. Dan saudara-saudara mereka (tentara Ali) telah murtad karena menyetujui arbitrasi.”
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
55
ham takfiri, yaitu faham yang mengang-
ham keagamaannya dengan mereka, ser-
gap hanya kelompok mereka yang berada
ta membakar dan menghancurkan mas-
dalam kebenaran sedang kelompok lain-
jid, gereja, kuburan, dan berbagai benda
nya sesat, kafir, dan ahli neraka. Lebih
bersejarah.
dari itu, mereka kemudian berkembang
ke dalam berbagai kelompok gerakan
TINDAKAN INTOLERAN
politik, yang biasa disebut dengan istilah
Islam garis keras dan radikal yang me-
Melihat demikian kerasnya per-
nyerukan tegaknya khilafah dan syariah.
tentangan yang terjadi di antara umat
Dan, dalam rangka menegakkan cita-cita
Islam itu maka diperlukan apa yang di-
tersebut ada yang masuk dalam struktur
sebut dengan gerakan toleransi. Toleransi
kekuasaan seperti Ikhwanul Muslimin di
adalah sikap lapang dada ketika melihat
Mesir, serta ada pula kelompok yang mel-
adanya perbedaan dalam interaksi de-
akukan perlawanan bersenjata sebagai
ngan orang lain. Misalnya dalam hal suku,
bentuk jihad di jalan Allah.
Kelompok terakhir inilah yang sekarang sangat fenomenal mengguncang dan
mendapat sorotan di seluruh dunia, yang
terkenal dengan istilah ISIS (Islamic State
in Iraq and Sham) atau NIIS (Negara Islam
di Irak dan Suriah). ISIS adalah sebuah
kelompok yang berasal dari pecahan
Alqaedah, berbasis di Irak dan Suriah,
yang telah memproklamasikan tegaknya
khilafah Islam di bawah kepemimpinan
Abu Bakr al-Baghdadi.
Dengan faham agama yang sangat
ekstrem mereka melancarkan gerakannya melalui pemberontakan terhadap
pemerintah yang sah di Irak dan Suriah
dan mengusai sebagian kawasan di kedua negara tersebut sebagai teritori awal
negaranya. Mereka juga menculik, memperbudak kaum wanita, dan membunuh
orang-orang yang berbeda agama dan fa-
ras, bangsa, pemikiran, keyakinan, dan
2
agama. Toleransi tidaklah berarti bahwa
kita harus setuju atau sama dengan pemikiran atau keyakinan orang lain, tetapi
sikap menerima adanya perbedaan dalam
kehidupan manusia dengan berbagai latar belakangnya (wikipedia 2016).2
Adapun sikap sebaliknya disebut intoleransi, yakni memandang orang yang
berbeda dengan kita sebagai musuh yang
harus dilenyapkan keberadaannya. Sikap
intoleransi ini sangat berbahaya dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena apabila sikap seperti itu dibiarkan sudah pasti
akan timbul berbagai kekacauan dan tindak kekerasan dalam masyarakat tersebut.
Karena adanya perbedaan itulah
maka diperlukan persatuan. Persatuan
bukan berarti bahwa kita harus mencampuradukkan pemikiran, keyakinan,
Lihat Wikipedia Bahasa Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi. Toleransi adalah membiarkan
orang lain berpendapat lain,melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.
istilah dalam konteks sosial,budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi
terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
Contohnya adalah toleransi beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan
agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.
56
AFKAR
atau agama kita dengan orang lain. Teta-
memunculkan sikap tak toleran, bahkan
pi merupakan usaha untuk menyatukan
mengarah ke aksi terror (Republika 2016).
berbagai kelebihan yang ada pada setiap
Dari survey tersebut didapatkan
orang untuk membangun kehidupan ber-
data, 49 persen responden memilih sikap
sama yang harmonis. Dalam konteks ini,
intoleran terhadap kelompok berbeda
Abdulaziz Sachedina ketika membahas
yang tidak mereka sukai. Adapun 43,4
“Manusia adalah Satu Umat” menemu-
persen lainnya berpandangan netral atau
kan penegasan dalam Alquran secara
cenderung toleran, dan yang benar-benar
berulang yang menyatakan bahwa umat
toleran hanya sebesar 0,6 persen (Repu-
manusia adalah satu umat dan Tuhan
blika 2016).
menyimpan kekuatan untuk menyatukan
Terdapat daftar yang cukup panjang
manusia menjadi satu umat.Ia menyim-
dari peristiwa kekerasan dan tindakan
pulkan ada tiga fakta yang dapat diambil
intoleransi yang berlatar SARA itu, yang
dari Alquran: kesatuan umat manusia di
pernah terjadi di tanah air kita. Beberapa
bawah satu Tuhan; kekhususan agama-
waktu yang lalu misalnya pernah didapati
agama yang dibawa oleh para nabi; dan
adanya penyusupan ajaran radikal dan
peranan wahyu (Kitab Suci) dalam men-
intoleran melalui buku panduan guru ten-
damaikan perbedaan di antara berbagai
tang Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang
umat beragama (Sachedina 2004).
di dalamnya menyebutkan bahwa makam
Berkaitan dengan sikap intoleran itu
para wali sebagai contoh berhala masa
sangat penting untuk kita soroti karena
kini (Republika 2016). Beberapa bulan se-
dampak buruknya yang sangat merusak
belumnya juga telah terjadi peristiwa pe-
terhadap masyarakat. Adanya berbagai
rusakan terhadap makam seorang cucu
tindak kekerasan terhadap mereka yang
Sri Sultan Hamengkubuwono VI di Pasar-
berbeda keyakinan dan agama, yang ter-
ean Karang Kabolotan, Yogyakarta, pada
jadi di negara kita baik di masa lalu mau-
Senin malam, 16 September 2013. Dan,
pun sekarang ini, adalah karena hilangnya
menurut kesaksian dari salah seorang
rasa dan sikap toleransi itu. Baru-baru ini
penjaga
Wahid Foundation dan Lembaga Survei
pelakunya adalah segerombolan orang
Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil sur-
bercelana cingkrang dan setelah melaku-
vey terkait dengan potensi radikalisme
kan aksi perusakan itu mereka menu-
dan intoleransi sosial. Dan salah satu ke-
liskan di batu nisan dan lantai kata-kata
simpulan survey tersebut adalah banyak
“syirik haram”.
makam
menyatakan
bahwa
masyarakat mempelajari agama dari me-
Tahun lalu, pada 17 Juli 2015, te-
dia massa (Republika 2016). Menurut Di-
lah terjadi insiden kekerasan bernuansa
rektur Wahid Foundation Yenny Wahid,
agama di Tolikara, Papua. Sebuah masjid
ancaman radikalisasi, antara lain bersum-
dibakar oleh sekelompok orang yang ter-
ber dari cara pandang literalis, yakni me-
gabung di bawah Gereja Injili di Indonesia
mahami ajaran Islam secara kaku. Dengan
(GIDI), ketika kaum Muslim di sana hen-
pemahaman seperti itu dinilainya kerap
dak menjalankan shalat Idul Fitri. Selang
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
57
tiga bulan kemudian, terjadi konflik seru-
dangan Alquran terhadap keragaman dan
pa berupa pembakaran dua buah gereja
perbedaan di antara umat manusia, jelas
di Singkil, Nangroe Aceh Darussalam, oleh
sekali Alquran menunjukkan bahwa hal
sekelompok Muslim.
tersebut merupakan keniscayaan dari hu-
Dan salah satu peristiwa cukup
kum penciptaan maupun penetapan syar-
menggegerkan yang baru saja terjadi ada-
iat. Untuk mengetahui masalah tersebut
lah kerusuhan yang disusul dengan tin-
ada beberapa ayat di dalam Alquran yang
dakan pembakaran sejumlah vihara dan
dapat dijadikan sandaran dan acuan.
kelenteng di Tanjung Balai, Sumatera Utara,
pada 29 Juli malam hingga 30 Juli dini hari.
Di dalam surat al-Baqarah ayat 213,
misalnya disebutkan :
Tindakan intoleran tersebut dilakukan oleh
sekelompok orang yang tersulut emosinya
“Manusia
itu
adalah
karena adanya protes dari seorang warga
satu
umat.
(Setelah
timbul
etnis Tionghoa terhadap suara Toa dari
perselisihan),
maka
Allah
masjid yang menurutnya terlalu keras (Re-
mengutus
nabi
sebagai
publika, Sudahi Konflik SARA 2016).
pembawa kabar gembira dan
para
Dengan terjadinya berbagai tindak
pemberi peringatan, dan beserta
kekerasan berlatar SARA tersebut se-
mereka Ia turunkan Kitab dengan
harusnya menjadi peringatan bagi semua
benar, untuk memberi keputusan
pihak mengenai perlunya pemahaman
di antara manusia tentang perkara
yang lebih komprehensif dan moderat
yang mereka perselisihkan.”
dalam soal-soal keagamaan. Di samping
itu, perlu pula adanya pengawasan dan
Berkenaan dengan ayat tersebut,
tindakan tegas dari pemerintah terhadap
M. Quraish Shihab menyebutkan bahwa
pemberitaan di media massa dan media
ada yang berpendapat bahwa sejak da-
sosial yang menyebarkan berita-berita fit-
hulu hingga kini manusia adalah satu
nah dan hasutan kepada masyarakat. Se-
umat. Allah menciptakan mereka seba-
hubungan dengan itu, kepada masyarakat
gai makhluk sosial yang saling berkaitan
perlu diberikan pendidikan literasi inter-
dan saling membutuhkan. Mereka sejak
net, khususnya dalam penggunaan me-
dahulu hingga kini baru dapat hidup jika
dia sosial. Hal itu perlu dilakukan agar
saling membantu sebagai satu umat, yak-
masyarakat kita tidak mudah terpengaruh
ni kelompok yang memiliki persamaan
dan terprovokasi oleh pelbagai pembe-
dan keterikatan. Karena kodrat mereka
ritaan yang tidak jelas sumbernya yang
demikian, tentu saja mereka harus ber-
berpotensi terhadap rusaknya ikatan per-
beda-beda dalam profesi dan kecenderu-
satuan bangsa kita.
ngan (Shihab 2006).
Kemudian
PANDANGAN ISLAM
terdapat
pula
ketera-
ngan dalam surat al-Hujurat ayat 13, yang
menyatakan tentang keanekaragaman ma-
Kalau kita mengkaji bagaimana pan-
58
AFKAR
nusia dalam hal etnis dan sukunya :
“Hai manusia, sesungguhnya
diberitahukan-Nya kepada kamu
Kami menciptakan kamu dari
apa yang kamu telah berselisih
seorang laki-laki dan perempuan
dalam menghadapinya.”
dan menjadikan kamu berbangsabangsa
dan
bersuku-suku
Menurut Abdulaziz Sachedina, ke-
supaya kamu saling mengenal.
benaran wahyu dalam berbagai agama
Sesungguhnya orang yang paling
tidaklah bertentangan satu sama lain,
mulia di sisi Allah adalah orang
dan ayat tersebut menegaskan pengakuan
yang paling bertakwa di antara
Alquran terhadap umat-umat beragama
kamu.”
lain yang memiliki hukumnya sendiri,
meskipun umat Islam itu tetap sebagai
Ayat di dalam surat al-Hujurat terse-
umat “ideal” dan “terbaik” (khairu um-
but mengisyaratkan bahwa umat manusia
mah), dan umat “jalan tengah” (ummah
walaupun pada hakikatnya merupakan
wasathan) (Sachedina, Beda Tapi Setara:
satu umat tetapi diciptakan dalam berba-
Pandangan Islam tentang Non-Islam 2004,
gai suku dan bangsa yang berbeda-beda.
Sachedina, Beda Tapi Setara: Pandangan
Dan adanya perbedaan tersebut bukan
Islam tentang Non-Islam 2004).
agar mereka menjadi berpecah belah,
Berdasarkan keterangan dari ayat-
tetapi justeru agar mereka saling belajar
ayat Alquran di atas menunjukkan bahwa
dan mengenal satu terhadap yang lainnya.
perbedaan di antara umat manusia mulai
Dari proses saling belajar dan mengenal
dari bangsa, suku, dan agama, bukanlah
itu meniscayakan di antara mereka untuk
merupakan sesuatu yang harus diperten-
mempelajari adat istiadat, bahasa, agama
tangkan. Justru dengan keadaan seperti
dan keyakinan yang berbeda-beda. Yang
itu setiap umat dituntut untuk saling bela-
dalam hal ini Alquran memandangnya se-
jar dan mengenal satu sama lain, serta di-
bagai sesuatu yang positif.
minta oleh Allah sebagai penciptanya agar
Sementara itu, ketika berbicara ten-
mereka berlomba-lomba dalam berbuat
tang ajaran para nabi, Alquran dalam su-
kebaikan menurut keyakinan dan aja-
rat al-Maidah ayat 48 mengatakan :
ran yang mereka terima masing-masing.
Adanya keanekaragaman seperti itu bu-
“Bagi tiap-tiap umat telah
kanlah suatu yang harus dihilangkan atau
Kami berikan aturan dan jalan.
diseragamkan. Justru dalam keanekaan
Sekiranya
menghendaki,
itu terkandung berbagai hikmah yang
Dia bisa menjadikan kamu satu
apabila dikelola dengan baik akan meng-
umat saja. Namun, Dia hendak
hasilkan berbagai kebaikan yang dapat
menguji kamu terhadap karunia-
memajukan peradaban umat manusia.
Allah
Nya kepadamu. Maka, berlombalombalah
dalam
Salah satu ajaran Islam yang sa-
berbuat
ngat penting adalah akhlak sebagaimana
kebaikan. Hanya kepada Allah
dinyatakan dalam Hadis : “Berakhlaklah
kamu kembali semuanya, lalu
kamu dengan Akhlak Allah”. Berakhlak
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
59
dengan akhlak Allah itu artinya kita harus
terhadap orang-orang yang mereka ang-
bisa mewujudkan sifat-sifat Tuhan yang
gap sesat dan kafir. Hal itu terjadi karena
biasa disebut asma’ul husna itu, yang se-
mereka telah menyalahfahami ayat-ayat
cara garis besarnya terangkum dalam
Al Quran seperti : “Muhammad itu ada-
sifat Rahman dan Rahim. Demikian pula
lah rasul Allah, dan orang-orang yang ber-
dengan sifat-sifat Tuhan lainnya seperti
sama dengan dia keras terhadap orang-
Adil, Berilmu, Pemberi Rezeki, Pemaaf,
orang kafir, tetapi saling berkasih sayang
semuanya
manifestasikan
dengan sesama mereka”. (QS. 48: 29). Pa-
dalam kehidupan kita. Apa yang disebut-
dahal ‘asyidda’u alal kuffar’ itu seharus-
kan dalam hadis tersebut mengandung
nya berarti “tegas terhadap orang jahat
pengertian bahwa kita harus memben-
baik Muslim maupun non-Muslim dan se-
tuk akhlak atau karakter diri kita dengan
baliknya berkasih sayang dengan orang-
dasar sifat-sifat dan perbuatan Tuhan itu.
orang baik, terlepas dari dia Muslim atau
Di dalam Alquran berkenaan de-
non-Muslim. Karena menurut pandangan
ngan Nabi Muhammad Saw disebutkan :
Alquran seperti dinyatakan dalam su-
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) me-
rah al-Baqarah: 62, amal baik dari setiap
miliki akhlak yang sangat agung”. Nabi
orang apakah ia Yahudi, Nasrani, atau
Saw adalah Insan Kamil, yaitu seorang
Shabi’in akan mendapat ganjaran pahala
yang telah mewujudkan dirinya dalam se-
dari Allah Swt.
harus
kita
luruh sifat Allah secara sempurna. Kare-
Haidar Bagir dalam artikel opininya
na itulah Alquran memberikan gambaran
di harian Kompas (Kamis, 21/7/16), menya-
mengenai Nabi Saw sesuai dengan sifat-
takan bahwa pentingnya ajaran Akhlak itu
sifat Allah sendiri :
sebagaimana terkandung dalam Rukun Ihsan yang di dalamnya termuat aspek uta-
“Sesungguhnya telah datang
ma semua agama sebagai spiritualitas dan
kepadamu seorang rasul dari
moralitas. Ia menegaskan, “pada inti spi-
kaummu sendiri. Berat terasa
ritualitas itulah terletak unsur cinta yang
olehnya penderitaanmu, sangat
merupakan raison d’etre agama. Bahwa
menginginkan
dan
tanpa spiritualitas yang mendalam serta
keselamatan) bagimu, amat belas
moralitas yang luhur, agama justru bisa
kasihan dan penyayang terhadap
jadi sumber bala bencana, sumber datang-
orang-orang Mukmin”. (QS. 9:
nya kiamat kemanusiaan. Tanpa cinta,
128).
agama bisa jadi sumber sikap radikal dan
(keimanan
agresif. Sebagaimana kita lihat dalam beBetapa gambaran Al Quran ten-
berapa tahun belakangan ini, agama telah
tang Nabi Muhammad Saw berbeda jauh
disalahpahami dan disalahpraktikkan se-
dengan apa yang sering didengungkan
hingga jadi pemicu kekerasan dan pepe-
oleh para khatib di mimbar masjid ter-
rangan.” (Bagir 2016).
lebih lagi dari orang-orang yang saat ini
Di dalam Islam Allah dinyatakan
bersuara lantang mengobarkan perang
dalam dua kategori, yaitu : sifat jamaliah
60
AFKAR
dan jalaliah. Dan sifat jamaliah Tuhan
matan perbedaan di antara umat manu-
itu jumlahnya 5 kali lebih banyak dari
sia, tetapi lebih dari itu mereka diperin-
sifat jalaliahnya. Sebagai contoh di dalam
tahkan untuk saling belajar dan mengenal
Al Quran terdapat 100 ayat tentang sifat
sehingga tercipta kerjasama yang akan da-
ghafur (pengampun) dan hanya ada 1 ayat
pat mengangkat derajat kehidupan mere-
tentang dzuntiqam (pembalas). Itu menun-
ka, baik secara pribadi maupun sosial.
jukkan bahwa sesungguhnya Allah Swt itu
Dengan demikian, jelas sudah bahwa
sangat cinta dan sayang terhadap ciptaan-
setiap sikap dan tindakan intoleran yang
nya, sehingga sekalipun seseorang telah
semakin marak sekarang ini, sama sekali
berulang kali melakukan kesalahan, na-
bukan mencerminkan apa yang diajarkan
mun Allah setiap saat tetap akan memberi
dalam agama apa pun. Hal seperti itu,
kesempatan kepada orang itu untuk berto-
sesungguhnya tidak lebih dari permainan
bat dan kemudian memberikan ampunan.
kepentingan yang bersifat politik dengan
besarnya
memanfaatkan kebodohan umat untuk
sifat kasih dan sayang Tuhan terhadap
saling berseteru dan berpecah belah di
makhluknya, bahkan apa yang disebut
antara mereka. Ketika situasi sebuah
sebagai “azab” itu pun sesungguhnya
bangsa telah menjadi kacau dan saling
merupakan bagian dari rahmat Tuhan
berperang dengan sendirinya mereka
juga. Dalam bahasa Arab kata lain dari
menjadi lemah dan pada akhirnya dengan
azab adalah azib, yang berarti rasa ma-
mudah untuk dijajah dan dikuasai oleh
nis yang menyegarkan. Termasuk dalam
pihak-pihak lain yang berkepentingan
pengertian ini adalah azab neraka, ka-
demi keuntungan mereka sendiri.
Karena
sedemikian
rena sesungguhnya neraka itu adalah
rahmat Tuhan yang diberikan untuk per-
DAFTAR PUSTAKA
baikan bagi orang-orang jahat dan rusak
jiwanya. Dan dengan demikian, Allah itu
Bagir, Haidar. “Cinta Sebagai Asas Agama.”
bukanlah Dzat yang pendendam terhadap
Jakarta: Kompas, Juli 21, 2016.
makhluknya, melainkan Tuhan yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu.
KESIMPULAN
Setelah membaca dan menelaah
keterangan dari ayat-ayat Alquran yang
Fadhl, Khaled Abou El. Selamatkan Islam
dari Muslim Puritan. I Desember.
Jakarta: Serambi, 2006.
Jordac, George. Suara Keadilan: Sosok
Agung Ali bin Abi Thalib. I. Jakarta:
Penerbit Lentera, 1997.
merupakan sumber pertama dan utama
NTA/HAM/LAS. print. kompas. August
dari ajaran Islam itu, dapat kita simpulkan
08, 2016. http://print.kompas.com/
bahwa Islam sangat menekankan soal to-
baca/2016/08/03/Terorisme-Dilawan-
leransi dalam kehidupan umat manusia.
Bersama (accessed August 08, 2016).
Pandangan Alquran tentang toleransi itu
Republika. “Kurir Santoso Ditangkap.”
bukan hanya berkaitan dengan penghor-
Jakarta: Republika, August 19, 2016.
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
61
—.
“Sudahi
Konflik
SARA.”
Jakarta:
Republika, August 02, 2016.
Sachedina, Abdulaziz. Beda Tapi Setara:
Pandangan Islam tentang Non-Islam.
II Maret. Jakarta: Serambi, 2004.
—. Beda Tapi Setara: Pandangan Islam
tentang Non-Islam. Cet II. Jakarta:
Serambi, 2004.
62
AFKAR
Shihab, M. Quraish. TAfisr al-Mishbah:
Pesan, Kesan dan Keserasian alQur’an (Kelompok XVII: ayat 204214). Cet VII. Vol. 1. Jakarta: Lentera
Hati, 2006.
wikipedia. id. wikipedia.org. August 08,
2016.
http:/id.wikipedia.org/wiki/
Toleransi (accessed August 08, 2016).
safina
Volume 1/Nomor 2/ 2016
63