MENCERMATI PENGARUH RADIKALISME TERHADAP MENINGKATNYA TINDAKAN INTOLERANSI

MENCERMATI PENGARUH RADIKALISME TERHADAP
MENINGKATNYA TINDAKAN INTOLERANSI
Abdul Hakim
Pengamat Masalah Keislaman

ABSTRAK
Radikalisme merupakan pangkal dari ekstremisme dalam pemahaman agama.
Faham ini mengandaikan kemutlakan kebenaran teks-teks dasar agama yang terdapat
di dalam kitab suci sebagai sama mutlaknya dengan pemahamannya sendiri. Berangkat
dari cara pemahaman seperti itu maka niscaya kemudian setiap pandangan yang berbeda
dianggap sebagai kesesatan. Dan setiap bentuk kesesatan itu dipandang wajib untuk
diluruskan bila perlu dengan cara kekerasan. Dari ciri pandang keagamaan yang seperti
itu maka lahirlah apa yang kita sebut sebagai intoleransi yang dalam beberapa tahun
terakhir ini telah berulangkali menimbulkan tindakan kekerasan dalam kehidupan sosial
di negara kita. Untuk mengatasi maraknya tindakan intoleran itu perlu ada tindakan
tegas secara hukum dari pemerintah dan di samping itu kepada masyarakat juga perlu
diberikan pemahaman terhadap media sosial agar tidak mudah terhasut oleh provokasi
berupa informasi yang disebar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kata kunci: radikalisme, intoleransi, kekerasan.

safina


Volume 1/Nomor 2/ 2016

53

PENDAHULUAN

but agar diikuti oleh semua orang.
Dengan ideologi seperti itu mereka

Kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran

merupakan

akar

dari

menyebarkan pandangannya ke pelbagai belahan dunia yang didukung oleh


masalah radikalisme. Dan pendidikan

kekuatan finansial negara tertentu dan

diharapkan menjadi solusi agar generasi

memanfaatkan media sosial seperti face-

muda tidak mudah terjebak pada gerakan

book dan twitter serta media daring lain-

radikal (NTA/HAM/LAS 2016). Pernyataan

nya. Pengaruh dari ideologi radikalisme

tersebut merupakan inti dari seruan para

itu justru menyasar kepada kaum muda


pemimpin negara-negara Islam dalam Fo-

dan terdidik di perkotaan yang dengan

rum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic

mudah bisa kita lacak dalam pelbagai

Economic Forum/WIEF) ke 12 yang dibuka

perbincangan dan status mereka di media

oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Se-

sosial.

lasa (2/8). Menurut Presiden, masyarakat

Dengan melihat fenomena seperti


Muslim dunia yang memiliki demografi

itu, dapat kita katakan bahwa untuk me-

generasi muda berusia rata-rata 20 tahun,

ngatasi persoalan radikalisme itu, peme-

harus menggunakan kekuatan fundamen-

rintah mesti juga melakukan tindakan

tal untuk menggairahkan sektor riil dan

tegas terhadap gerakan-gerakan radikal

mengatasi

yang secara leluasa menyebarkan ideolo-


radikalisme

(NTA/HAM/LAS

gi mereka yang sangat intoleran dan pe-

2016).
Apa yang diungkapkan oleh para

nuh kebencian terhadap kelompok lain di

pemimpin dunia Islam itu, pada satu sisi

dalam masyarakat kita. Dan satu hal yang

benar dan tentu saja memang tugas pemer-

lebih serius lagi gerakan radikal tersebut

intah untuk meratakan program pendidik-


bermaksud mengganti sistem dan pemerin-

an bagi seluruh lapisan masyarakat se-

tahan yang ada dengan ideologi kekerasan

hingga bisa mengangkat status sosial dan

yang mereka yakini sebagai jihad.

ekonomi mereka. Dan dengan demikian
diharapkan ketika masyarakat sudah lebih berpendidikan, pengaruh dari faham

RADIKALISME DALAM
ISLAM

radikalisme itu akan dapat diatasi.
Namun demikian, pada sisi lain,


Kalau kita cermati secara kritis ada

kalau kita hendak memahami persoalan

beberapa hal yang menjadi sumber pe-

radikalisme dan terorisme sebagai pun-

nyebab kemunculan faham radikal dan

caknya, ada persoalan yang sesungguhnya

ekstrem itu. Di antaranya, berkaitan den-

jauh lebih mendasar untuk diperhatikan.

gan masalah politik dan kekuasaan, dan

Persoalan itu adalah berkaitan dengan


pada sisi lainnya karena kedangkalan

pandangan dunia dari sekelompok orang

dalam memahami agama. Pertama, per-

yang menjadikan agama sebagai ideologi

soalan politik. Persoalan ini sesungguh-

yang melihat dunia secara hitam putih

nya telah terjadi sejak wafatnya Rasulul-

dan hendak memaksakan ideologi terse-

lah Saw, dimana telah terjadi perseteruan

54


AFKAR

antara kelompok Muhajirin dan Anshar

yang secara mudah membid’ahkan dan

dalam menentukan siapa yang berhak un-

menghukumi syirik atas pelbagai tradisi

tuk menjadi khalifah sepeninggalnya Nabi

dan syi’ar keagamaan yang berkembang

Muhammad Saw. Dari titik inilah kemudi-

di dalam kehiduapan masyarakat. Bertitik

an muncul dua faham besar di kalangan


tolak dari pemahaman seperti ini kemudi-

umat Islam, yaitu Syiah dan Ahlu Sunnah.

an muncul pelbagai tindakan intoleransi

Dan dari kedua kelompok itu juga muncul

dan kekerasan di dalam masyarakat.

kelompok-kelompok

sempalan

lainnya

Dengan

faham


tersebut

mereka

yang satu sama lain ikut menyumbang

menyatakan secara tegas dan keras bahwa

sikap dan pandangan intoleran pada ge-

pemuliaan dan penghormatan terhadap

nerasi berikutnya.

para nabi, para wali dan ulama, pahlawan

Kedua,

kedangkalan

dalam

bangsa, simbol-simbol kebangsaan, serta

pemahaman agama. Hal ini telah mem-

pelestarian situs-situs bersejarah dipan-

bawa persoalan yang cukup serius dalam

dang sebagai bentuk kemusyrikan. Dan

mempertajam perpecahan dan tindakan

oleh karena itu, menurut mereka ajaran

intoleran di antara umat Islam. Yaitu di

agama harus dimurnikan dan dikemba-

mulai dari munculnya gerakan Khawarij

likan kepada bentuk asalnya.

yang memberontak dan keluar dari ba-

Faham seperti itu secara massif mu-

risan Ali bin Abi Thalib, setelah terjadi

lai dimunculkan oleh Muhammad bin

perang Shiffin antara pasukan Ali mela-

Abdul Wahhab, yang berasal dari desa

wan pasukan Muawiyah bin Abi Sufyan,

Uyainah di Najd, Arab Saudi. Gerakan

yang kemudian berakhir dengan proses

yang muncul pada akhir abad ke 18 itu

tahkim (perundingan) atau arbitrasi yang

mendapatkan dukungan politik dari Mu-

pada akhirnya memutuskan penurunan

hammad bin Saud, pendiri dari kerajaan

Ali bin Abi Thalib dari kursi kekhalifahan

Saudi Arabia sekarang ini, yang populer

(Jordac 1997).1

dengan nama faham Wahabi (Fadhl 2006).

Gerakan kaum Khawarij itu meru-

Mereka dalam melancarkan dakwah-

pakan faham ekstrem dan radikal per-

nya dikenal sangat agresif dan bahkan

tama yang mewarnai perjalanan sejarah

tidak segan-segan menggunakan cara

umat Islam, yang kemudian berpengaruh

kekerasan yang telah mengakibatkan per-

terhadap faham-faham keagamaan yang

tumpahan darah, melanggar kehormatan,

muncul belakangan di dalam Islam. Cara

dan melakukan perampasan terhadap

pandang mereka sangat menekankan

hak milik kaum Muslim lainnya.

pada literalisme dalam memahami teks-

Berangkat dari cara pemahaman

teks ajaran agama. Melalui pemahaman

agama seperti itulah kemudian muncul

seperti itu lalu muncul sekelompok orang

apa yang sekarang ini disebut sebagai fa-

1
Mengenai hal ini lihat pernyataan George Jordac, “Kaum Khariji (Khawarij-pen) memberontak terhadap Amirul
Mukminin. Sebagaimana biasanya, Ali berusaha keras agar orang-orang ini meninggalkan pemberontakan dan supaya
tidak timbul perang. Kaum Khariji mengklaim bahwa Abu Musa dan Amr bin Ash telah melawan perintah Allah karena telah
berperan sebagai hakam. Dan saudara-saudara mereka (tentara Ali) telah murtad karena menyetujui arbitrasi.”

safina

Volume 1/Nomor 2/ 2016

55

ham takfiri, yaitu faham yang mengang-

ham keagamaannya dengan mereka, ser-

gap hanya kelompok mereka yang berada

ta membakar dan menghancurkan mas-

dalam kebenaran sedang kelompok lain-

jid, gereja, kuburan, dan berbagai benda

nya sesat, kafir, dan ahli neraka. Lebih

bersejarah.

dari itu, mereka kemudian berkembang
ke dalam berbagai kelompok gerakan

TINDAKAN INTOLERAN

politik, yang biasa disebut dengan istilah
Islam garis keras dan radikal yang me-

Melihat demikian kerasnya per-

nyerukan tegaknya khilafah dan syariah.

tentangan yang terjadi di antara umat

Dan, dalam rangka menegakkan cita-cita

Islam itu maka diperlukan apa yang di-

tersebut ada yang masuk dalam struktur

sebut dengan gerakan toleransi. Toleransi

kekuasaan seperti Ikhwanul Muslimin di

adalah sikap lapang dada ketika melihat

Mesir, serta ada pula kelompok yang mel-

adanya perbedaan dalam interaksi de-

akukan perlawanan bersenjata sebagai

ngan orang lain. Misalnya dalam hal suku,

bentuk jihad di jalan Allah.
Kelompok terakhir inilah yang sekarang sangat fenomenal mengguncang dan
mendapat sorotan di seluruh dunia, yang
terkenal dengan istilah ISIS (Islamic State
in Iraq and Sham) atau NIIS (Negara Islam
di Irak dan Suriah). ISIS adalah sebuah
kelompok yang berasal dari pecahan
Alqaedah, berbasis di Irak dan Suriah,
yang telah memproklamasikan tegaknya
khilafah Islam di bawah kepemimpinan
Abu Bakr al-Baghdadi.
Dengan faham agama yang sangat
ekstrem mereka melancarkan gerakannya melalui pemberontakan terhadap
pemerintah yang sah di Irak dan Suriah
dan mengusai sebagian kawasan di kedua negara tersebut sebagai teritori awal
negaranya. Mereka juga menculik, memperbudak kaum wanita, dan membunuh
orang-orang yang berbeda agama dan fa-

ras, bangsa, pemikiran, keyakinan, dan

2

agama. Toleransi tidaklah berarti bahwa
kita harus setuju atau sama dengan pemikiran atau keyakinan orang lain, tetapi
sikap menerima adanya perbedaan dalam
kehidupan manusia dengan berbagai latar belakangnya (wikipedia 2016).2
Adapun sikap sebaliknya disebut intoleransi, yakni memandang orang yang
berbeda dengan kita sebagai musuh yang
harus dilenyapkan keberadaannya. Sikap
intoleransi ini sangat berbahaya dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena apabila sikap seperti itu dibiarkan sudah pasti
akan timbul berbagai kekacauan dan tindak kekerasan dalam masyarakat tersebut.
Karena adanya perbedaan itulah
maka diperlukan persatuan. Persatuan
bukan berarti bahwa kita harus mencampuradukkan pemikiran, keyakinan,

Lihat Wikipedia Bahasa Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Toleransi. Toleransi adalah membiarkan
orang lain berpendapat lain,melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.
istilah dalam konteks sosial,budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi
terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
Contohnya adalah toleransi beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan
agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.

56

AFKAR

atau agama kita dengan orang lain. Teta-

memunculkan sikap tak toleran, bahkan

pi merupakan usaha untuk menyatukan

mengarah ke aksi terror (Republika 2016).

berbagai kelebihan yang ada pada setiap

Dari survey tersebut didapatkan

orang untuk membangun kehidupan ber-

data, 49 persen responden memilih sikap

sama yang harmonis. Dalam konteks ini,

intoleran terhadap kelompok berbeda

Abdulaziz Sachedina ketika membahas

yang tidak mereka sukai. Adapun 43,4

“Manusia adalah Satu Umat” menemu-

persen lainnya berpandangan netral atau

kan penegasan dalam Alquran secara

cenderung toleran, dan yang benar-benar

berulang yang menyatakan bahwa umat

toleran hanya sebesar 0,6 persen (Repu-

manusia adalah satu umat dan Tuhan

blika 2016).

menyimpan kekuatan untuk menyatukan

Terdapat daftar yang cukup panjang

manusia menjadi satu umat.Ia menyim-

dari peristiwa kekerasan dan tindakan

pulkan ada tiga fakta yang dapat diambil

intoleransi yang berlatar SARA itu, yang

dari Alquran: kesatuan umat manusia di

pernah terjadi di tanah air kita. Beberapa

bawah satu Tuhan; kekhususan agama-

waktu yang lalu misalnya pernah didapati

agama yang dibawa oleh para nabi; dan

adanya penyusupan ajaran radikal dan

peranan wahyu (Kitab Suci) dalam men-

intoleran melalui buku panduan guru ten-

damaikan perbedaan di antara berbagai

tang Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang

umat beragama (Sachedina 2004).

di dalamnya menyebutkan bahwa makam

Berkaitan dengan sikap intoleran itu

para wali sebagai contoh berhala masa

sangat penting untuk kita soroti karena

kini (Republika 2016). Beberapa bulan se-

dampak buruknya yang sangat merusak

belumnya juga telah terjadi peristiwa pe-

terhadap masyarakat. Adanya berbagai

rusakan terhadap makam seorang cucu

tindak kekerasan terhadap mereka yang

Sri Sultan Hamengkubuwono VI di Pasar-

berbeda keyakinan dan agama, yang ter-

ean Karang Kabolotan, Yogyakarta, pada

jadi di negara kita baik di masa lalu mau-

Senin malam, 16 September 2013. Dan,

pun sekarang ini, adalah karena hilangnya

menurut kesaksian dari salah seorang

rasa dan sikap toleransi itu. Baru-baru ini

penjaga

Wahid Foundation dan Lembaga Survei

pelakunya adalah segerombolan orang

Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil sur-

bercelana cingkrang dan setelah melaku-

vey terkait dengan potensi radikalisme

kan aksi perusakan itu mereka menu-

dan intoleransi sosial. Dan salah satu ke-

liskan di batu nisan dan lantai kata-kata

simpulan survey tersebut adalah banyak

“syirik haram”.

makam

menyatakan

bahwa

masyarakat mempelajari agama dari me-

Tahun lalu, pada 17 Juli 2015, te-

dia massa (Republika 2016). Menurut Di-

lah terjadi insiden kekerasan bernuansa

rektur Wahid Foundation Yenny Wahid,

agama di Tolikara, Papua. Sebuah masjid

ancaman radikalisasi, antara lain bersum-

dibakar oleh sekelompok orang yang ter-

ber dari cara pandang literalis, yakni me-

gabung di bawah Gereja Injili di Indonesia

mahami ajaran Islam secara kaku. Dengan

(GIDI), ketika kaum Muslim di sana hen-

pemahaman seperti itu dinilainya kerap

dak menjalankan shalat Idul Fitri. Selang

safina

Volume 1/Nomor 2/ 2016

57

tiga bulan kemudian, terjadi konflik seru-

dangan Alquran terhadap keragaman dan

pa berupa pembakaran dua buah gereja

perbedaan di antara umat manusia, jelas

di Singkil, Nangroe Aceh Darussalam, oleh

sekali Alquran menunjukkan bahwa hal

sekelompok Muslim.

tersebut merupakan keniscayaan dari hu-

Dan salah satu peristiwa cukup

kum penciptaan maupun penetapan syar-

menggegerkan yang baru saja terjadi ada-

iat. Untuk mengetahui masalah tersebut

lah kerusuhan yang disusul dengan tin-

ada beberapa ayat di dalam Alquran yang

dakan pembakaran sejumlah vihara dan

dapat dijadikan sandaran dan acuan.

kelenteng di Tanjung Balai, Sumatera Utara,
pada 29 Juli malam hingga 30 Juli dini hari.

Di dalam surat al-Baqarah ayat 213,
misalnya disebutkan :

Tindakan intoleran tersebut dilakukan oleh
sekelompok orang yang tersulut emosinya

“Manusia

itu

adalah

karena adanya protes dari seorang warga

satu

umat.

(Setelah

timbul

etnis Tionghoa terhadap suara Toa dari

perselisihan),

maka

Allah

masjid yang menurutnya terlalu keras (Re-

mengutus

nabi

sebagai

publika, Sudahi Konflik SARA 2016).

pembawa kabar gembira dan

para

Dengan terjadinya berbagai tindak

pemberi peringatan, dan beserta

kekerasan berlatar SARA tersebut se-

mereka Ia turunkan Kitab dengan

harusnya menjadi peringatan bagi semua

benar, untuk memberi keputusan

pihak mengenai perlunya pemahaman

di antara manusia tentang perkara

yang lebih komprehensif dan moderat

yang mereka perselisihkan.”

dalam soal-soal keagamaan. Di samping
itu, perlu pula adanya pengawasan dan

Berkenaan dengan ayat tersebut,

tindakan tegas dari pemerintah terhadap

M. Quraish Shihab menyebutkan bahwa

pemberitaan di media massa dan media

ada yang berpendapat bahwa sejak da-

sosial yang menyebarkan berita-berita fit-

hulu hingga kini manusia adalah satu

nah dan hasutan kepada masyarakat. Se-

umat. Allah menciptakan mereka seba-

hubungan dengan itu, kepada masyarakat

gai makhluk sosial yang saling berkaitan

perlu diberikan pendidikan literasi inter-

dan saling membutuhkan. Mereka sejak

net, khususnya dalam penggunaan me-

dahulu hingga kini baru dapat hidup jika

dia sosial. Hal itu perlu dilakukan agar

saling membantu sebagai satu umat, yak-

masyarakat kita tidak mudah terpengaruh

ni kelompok yang memiliki persamaan

dan terprovokasi oleh pelbagai pembe-

dan keterikatan. Karena kodrat mereka

ritaan yang tidak jelas sumbernya yang

demikian, tentu saja mereka harus ber-

berpotensi terhadap rusaknya ikatan per-

beda-beda dalam profesi dan kecenderu-

satuan bangsa kita.

ngan (Shihab 2006).
Kemudian

PANDANGAN ISLAM

terdapat

pula

ketera-

ngan dalam surat al-Hujurat ayat 13, yang
menyatakan tentang keanekaragaman ma-

Kalau kita mengkaji bagaimana pan-

58

AFKAR

nusia dalam hal etnis dan sukunya :

“Hai manusia, sesungguhnya

diberitahukan-Nya kepada kamu

Kami menciptakan kamu dari

apa yang kamu telah berselisih

seorang laki-laki dan perempuan

dalam menghadapinya.”

dan menjadikan kamu berbangsabangsa

dan

bersuku-suku

Menurut Abdulaziz Sachedina, ke-

supaya kamu saling mengenal.

benaran wahyu dalam berbagai agama

Sesungguhnya orang yang paling

tidaklah bertentangan satu sama lain,

mulia di sisi Allah adalah orang

dan ayat tersebut menegaskan pengakuan

yang paling bertakwa di antara

Alquran terhadap umat-umat beragama

kamu.”

lain yang memiliki hukumnya sendiri,
meskipun umat Islam itu tetap sebagai

Ayat di dalam surat al-Hujurat terse-

umat “ideal” dan “terbaik” (khairu um-

but mengisyaratkan bahwa umat manusia

mah), dan umat “jalan tengah” (ummah

walaupun pada hakikatnya merupakan

wasathan) (Sachedina, Beda Tapi Setara:

satu umat tetapi diciptakan dalam berba-

Pandangan Islam tentang Non-Islam 2004,

gai suku dan bangsa yang berbeda-beda.

Sachedina, Beda Tapi Setara: Pandangan

Dan adanya perbedaan tersebut bukan

Islam tentang Non-Islam 2004).

agar mereka menjadi berpecah belah,

Berdasarkan keterangan dari ayat-

tetapi justeru agar mereka saling belajar

ayat Alquran di atas menunjukkan bahwa

dan mengenal satu terhadap yang lainnya.

perbedaan di antara umat manusia mulai

Dari proses saling belajar dan mengenal

dari bangsa, suku, dan agama, bukanlah

itu meniscayakan di antara mereka untuk

merupakan sesuatu yang harus diperten-

mempelajari adat istiadat, bahasa, agama

tangkan. Justru dengan keadaan seperti

dan keyakinan yang berbeda-beda. Yang

itu setiap umat dituntut untuk saling bela-

dalam hal ini Alquran memandangnya se-

jar dan mengenal satu sama lain, serta di-

bagai sesuatu yang positif.

minta oleh Allah sebagai penciptanya agar

Sementara itu, ketika berbicara ten-

mereka berlomba-lomba dalam berbuat

tang ajaran para nabi, Alquran dalam su-

kebaikan menurut keyakinan dan aja-

rat al-Maidah ayat 48 mengatakan :

ran yang mereka terima masing-masing.
Adanya keanekaragaman seperti itu bu-

“Bagi tiap-tiap umat telah

kanlah suatu yang harus dihilangkan atau

Kami berikan aturan dan jalan.

diseragamkan. Justru dalam keanekaan

Sekiranya

menghendaki,

itu terkandung berbagai hikmah yang

Dia bisa menjadikan kamu satu

apabila dikelola dengan baik akan meng-

umat saja. Namun, Dia hendak

hasilkan berbagai kebaikan yang dapat

menguji kamu terhadap karunia-

memajukan peradaban umat manusia.

Allah

Nya kepadamu. Maka, berlombalombalah

dalam

Salah satu ajaran Islam yang sa-

berbuat

ngat penting adalah akhlak sebagaimana

kebaikan. Hanya kepada Allah

dinyatakan dalam Hadis : “Berakhlaklah

kamu kembali semuanya, lalu

kamu dengan Akhlak Allah”. Berakhlak

safina

Volume 1/Nomor 2/ 2016

59

dengan akhlak Allah itu artinya kita harus

terhadap orang-orang yang mereka ang-

bisa mewujudkan sifat-sifat Tuhan yang

gap sesat dan kafir. Hal itu terjadi karena

biasa disebut asma’ul husna itu, yang se-

mereka telah menyalahfahami ayat-ayat

cara garis besarnya terangkum dalam

Al Quran seperti : “Muhammad itu ada-

sifat Rahman dan Rahim. Demikian pula

lah rasul Allah, dan orang-orang yang ber-

dengan sifat-sifat Tuhan lainnya seperti

sama dengan dia keras terhadap orang-

Adil, Berilmu, Pemberi Rezeki, Pemaaf,

orang kafir, tetapi saling berkasih sayang

semuanya

manifestasikan

dengan sesama mereka”. (QS. 48: 29). Pa-

dalam kehidupan kita. Apa yang disebut-

dahal ‘asyidda’u alal kuffar’ itu seharus-

kan dalam hadis tersebut mengandung

nya berarti “tegas terhadap orang jahat

pengertian bahwa kita harus memben-

baik Muslim maupun non-Muslim dan se-

tuk akhlak atau karakter diri kita dengan

baliknya berkasih sayang dengan orang-

dasar sifat-sifat dan perbuatan Tuhan itu.

orang baik, terlepas dari dia Muslim atau

Di dalam Alquran berkenaan de-

non-Muslim. Karena menurut pandangan

ngan Nabi Muhammad Saw disebutkan :

Alquran seperti dinyatakan dalam su-

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) me-

rah al-Baqarah: 62, amal baik dari setiap

miliki akhlak yang sangat agung”. Nabi

orang apakah ia Yahudi, Nasrani, atau

Saw adalah Insan Kamil, yaitu seorang

Shabi’in akan mendapat ganjaran pahala

yang telah mewujudkan dirinya dalam se-

dari Allah Swt.

harus

kita

luruh sifat Allah secara sempurna. Kare-

Haidar Bagir dalam artikel opininya

na itulah Alquran memberikan gambaran

di harian Kompas (Kamis, 21/7/16), menya-

mengenai Nabi Saw sesuai dengan sifat-

takan bahwa pentingnya ajaran Akhlak itu

sifat Allah sendiri :

sebagaimana terkandung dalam Rukun Ihsan yang di dalamnya termuat aspek uta-

“Sesungguhnya telah datang

ma semua agama sebagai spiritualitas dan

kepadamu seorang rasul dari

moralitas. Ia menegaskan, “pada inti spi-

kaummu sendiri. Berat terasa

ritualitas itulah terletak unsur cinta yang

olehnya penderitaanmu, sangat

merupakan raison d’etre agama. Bahwa

menginginkan

dan

tanpa spiritualitas yang mendalam serta

keselamatan) bagimu, amat belas

moralitas yang luhur, agama justru bisa

kasihan dan penyayang terhadap

jadi sumber bala bencana, sumber datang-

orang-orang Mukmin”. (QS. 9:

nya kiamat kemanusiaan. Tanpa cinta,

128).

agama bisa jadi sumber sikap radikal dan

(keimanan

agresif. Sebagaimana kita lihat dalam beBetapa gambaran Al Quran ten-

berapa tahun belakangan ini, agama telah

tang Nabi Muhammad Saw berbeda jauh

disalahpahami dan disalahpraktikkan se-

dengan apa yang sering didengungkan

hingga jadi pemicu kekerasan dan pepe-

oleh para khatib di mimbar masjid ter-

rangan.” (Bagir 2016).

lebih lagi dari orang-orang yang saat ini

Di dalam Islam Allah dinyatakan

bersuara lantang mengobarkan perang

dalam dua kategori, yaitu : sifat jamaliah

60

AFKAR

dan jalaliah. Dan sifat jamaliah Tuhan

matan perbedaan di antara umat manu-

itu jumlahnya 5 kali lebih banyak dari

sia, tetapi lebih dari itu mereka diperin-

sifat jalaliahnya. Sebagai contoh di dalam

tahkan untuk saling belajar dan mengenal

Al Quran terdapat 100 ayat tentang sifat

sehingga tercipta kerjasama yang akan da-

ghafur (pengampun) dan hanya ada 1 ayat

pat mengangkat derajat kehidupan mere-

tentang dzuntiqam (pembalas). Itu menun-

ka, baik secara pribadi maupun sosial.

jukkan bahwa sesungguhnya Allah Swt itu

Dengan demikian, jelas sudah bahwa

sangat cinta dan sayang terhadap ciptaan-

setiap sikap dan tindakan intoleran yang

nya, sehingga sekalipun seseorang telah

semakin marak sekarang ini, sama sekali

berulang kali melakukan kesalahan, na-

bukan mencerminkan apa yang diajarkan

mun Allah setiap saat tetap akan memberi

dalam agama apa pun. Hal seperti itu,

kesempatan kepada orang itu untuk berto-

sesungguhnya tidak lebih dari permainan

bat dan kemudian memberikan ampunan.

kepentingan yang bersifat politik dengan

besarnya

memanfaatkan kebodohan umat untuk

sifat kasih dan sayang Tuhan terhadap

saling berseteru dan berpecah belah di

makhluknya, bahkan apa yang disebut

antara mereka. Ketika situasi sebuah

sebagai “azab” itu pun sesungguhnya

bangsa telah menjadi kacau dan saling

merupakan bagian dari rahmat Tuhan

berperang dengan sendirinya mereka

juga. Dalam bahasa Arab kata lain dari

menjadi lemah dan pada akhirnya dengan

azab adalah azib, yang berarti rasa ma-

mudah untuk dijajah dan dikuasai oleh

nis yang menyegarkan. Termasuk dalam

pihak-pihak lain yang berkepentingan

pengertian ini adalah azab neraka, ka-

demi keuntungan mereka sendiri.

Karena

sedemikian

rena sesungguhnya neraka itu adalah
rahmat Tuhan yang diberikan untuk per-

DAFTAR PUSTAKA

baikan bagi orang-orang jahat dan rusak
jiwanya. Dan dengan demikian, Allah itu

Bagir, Haidar. “Cinta Sebagai Asas Agama.”

bukanlah Dzat yang pendendam terhadap

Jakarta: Kompas, Juli 21, 2016.

makhluknya, melainkan Tuhan yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu.

KESIMPULAN
Setelah membaca dan menelaah
keterangan dari ayat-ayat Alquran yang

Fadhl, Khaled Abou El. Selamatkan Islam
dari Muslim Puritan. I Desember.
Jakarta: Serambi, 2006.
Jordac, George. Suara Keadilan: Sosok
Agung Ali bin Abi Thalib. I. Jakarta:
Penerbit Lentera, 1997.

merupakan sumber pertama dan utama

NTA/HAM/LAS. print. kompas. August

dari ajaran Islam itu, dapat kita simpulkan

08, 2016. http://print.kompas.com/

bahwa Islam sangat menekankan soal to-

baca/2016/08/03/Terorisme-Dilawan-

leransi dalam kehidupan umat manusia.

Bersama (accessed August 08, 2016).

Pandangan Alquran tentang toleransi itu

Republika. “Kurir Santoso Ditangkap.”

bukan hanya berkaitan dengan penghor-

Jakarta: Republika, August 19, 2016.

safina

Volume 1/Nomor 2/ 2016

61

—.

“Sudahi

Konflik

SARA.”

Jakarta:

Republika, August 02, 2016.
Sachedina, Abdulaziz. Beda Tapi Setara:
Pandangan Islam tentang Non-Islam.
II Maret. Jakarta: Serambi, 2004.
—. Beda Tapi Setara: Pandangan Islam
tentang Non-Islam. Cet II. Jakarta:
Serambi, 2004.

62

AFKAR

Shihab, M. Quraish. TAfisr al-Mishbah:
Pesan, Kesan dan Keserasian alQur’an (Kelompok XVII: ayat 204214). Cet VII. Vol. 1. Jakarta: Lentera
Hati, 2006.
wikipedia. id. wikipedia.org. August 08,
2016.

http:/id.wikipedia.org/wiki/

Toleransi (accessed August 08, 2016).

safina

Volume 1/Nomor 2/ 2016

63