Efektivitas Literasi Media Dalam Meningkatkan Minat Baca Melalui Kelompok Gerakan Langkat Pintar

Jurnal Interaksi, Vol 2 No. 2, Juli 2018, 145-156
DOI: https://doi.org/10.30596/ji.v2i2.2095

Efektivitas Literasi Media Dalam Meningkatkan Minat
Baca Melalui Kelompok Gerakan Langkat Pintar
Andrial Safitra
e-mail: [email protected]

Abstract
This study attempts to described on efforts to the implantation of the literasi the
media to raise reading interest via the movements langkat smart. Was used in the
study research methodology descriptive of with a qualitative approach was
adopted over the literasi media. This research result indicates that motion langkat
smart as any one group which carries on the function literasi the media make
programs literasi who also useful for the society. This can be seen from programs
which he made before the pt pgn promised to supply much as illegal stalls never
so much as read, music class, a class of art, a class of langkat smart, a basis of
ranking 1 and so forth. The implementation of literacy a medium that done by the
langkat smart through programs it to change in the community that they do not
want to read become avid reader. This can be seen from the participation of the
community and the response of the community towards the program-program

literasi a medium that carried out by the motion of langkat smart.
Keywords: Literacy, Literacy Media, Smart Langkat Movement, Reading
Interest
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang upaya implementasi
literasi media dalam meningkatkan minat baca melalui Gerakan Langkat Pintar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif terhadap kelompok literasi media. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Gerakan Langkat Pintar sebagai salah satu kelompok yang menjalankan
fungsi literasi media membuat program-program literasi yang bermanfaat bagi
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari program-program yang dibuatnya yaitu
Lapak Baca, Kelas Musik, Kelas Seni, Kelas Langkat Pintar, Ranking 1 dan
sebagainya. Implementasi literasi media yang dilakukan Gerakan Langkat Pintar
melalui program-programnya mampu merubah masyarakat yang malas membaca
menjadi gemar membaca. Hal tersebut terlihat dari partisipasi masyarakat dan
respon masyarakat terhadap program-program literasi media yang dilakukan oleh
Gerakan Langkat Pintar.
Kata Kunci : Literasi, Literasi Media, Gerakan Langkat Pintar, Minat Baca

180 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 179-189

setiap tiga tahun sekali terkait tiga

Latar Belakang Masalah
adalah

kompetensi dasar yaitu membaca,

berpikir

matematika dan sains, Indonesia

menggunakan suatu media. Literasi

menempati posisi ke-64 dari 72

media terdiri dari dua kata yaitu

negara di tahun 2015. Hal ini

literasi dan media. Secara sederhana


menunjukkan

literasi dapat dikatakan kemampuan

masih jauh tertinggal dalam segi

menulis

pendidikan tepatnya minat baca.

Literasi
kegiatan

media

membaca

dan


dan

membaca.

Dengan

bahwa

Untuk

begitu literasi media dapat membantu

Indonesia

penilaian

membaca

orang dalam memahami pesan-pesan


yang dilakukan PISA senantiasa

yang disampaikan media. Sehingga

dikemas dalam sebuah tes standar

tidak reaktif dalam memahami pesan

dengan memperhatikan tiga hal.

dari media, melainkan proaktif dalam

Pertama, jenis teks yang digunakan.

memahami

Dalam hal ini, jenis teks yang

pesan-pesan


yang

digunakan sangat beragam baik dari

disampaikan media.
Membaca adalah merupakan

segi media, format, jenis, maupun

kebutuhan bagi setiap orang untuk

lingkungannya.

meningkatkan

pemahaman. Dalam hal ini, aspek

kualitas

hidupnya


terutama dalam dunia pendidikan.

pemahaman

Untuk

pemahaman

meningkatkan

pendidikan

tentu

jenjang
kemampuan

mengambil


Kedua,

yang

aspek

diuji

yaitu

mengakses

dan

informasi

dari

teks,


membaca sangat dibutuhkan. Oleh

mengintegrasikan dan menafsirkan

karena itu sejak jenjang Sekolah

apa yang dibaca, dan pemahaman

Dasar (SD) kemampuan membaca

merefleksi dan mengevaluasi teks,

dan menulis menjadi perhatian besar.

serta

menghubungkannya

dengan


Kondisi minat membaca di

pengalaman pembaca. Ketiga, aspek

Indonesia dapat dikatakan terbilang

situasi sosial. Dalam hal ini, aspek

rendah bila dibandingkan dengan

situasi sosial menuntut pembaca

bangsa

hasil

memahami tujuan penulis menulis

for


teks. Beberapa aspek yang digunakan

Assessment

dalam tes standar PISA adalah

penelitian

lain.

Berdasarkan

dari

International

“Programme

Student

(PISA)” yang dilakukan UNESCO

personal,

masyarakat,

umum,

Andrial S I Efektifitas Literasi Media Dalam ........ 181

pendidikan, dan dunia kerja. (Abidin,

mencari koran lagi untuk membaca

2017: 166)

suatu

berita.

Banyak

sekali

Dengan membaca tentunya

bermunculan situs dan aplikasi berita

kita dapat berpikiran kritis terhadap

online yang dapat diakses melalui

suatu

akan

smartphone. Bahkan sudah banyak

yang

bermunculan buku elektronik atau e-

sebelumnya kita tidak tahu. Ketika

book yang dapat di akses melalui

ingin mengetahui suatu sejarah dan

perangkat digital. Namun, tetap saja

kehidupan disuatu negara, kita hanya

minat masyarakat untuk membaca

perlu

negara

masih kurang.

tersebut, maka kita akan tahu tentang

Upaya

negara tersebut. Sudah jelas bahwa

menyediakan

dengan

dapat

program untuk meningkatkan minat

hidup

membaca terus dilakukan. Hal ini

dari

merupakan tanggung jawab negara

pendapat.

membuat

kita

Membaca
tahu

membaca

apa

tentang

membaca

meningkatkan
seseorang

kualitas

dan

terhindar

yang

kebodohan.
Meski

sudah

mengetahui

sekali

bangsa”.

menjadikan

tertera

pada

dan

alinea

keempat Pembukaan UUD 1945
yaitu

belum

infrastruktur

mana

manfaat membaca, masih banyak
yang

pemerintah

“Mencerdaskan
Dengan

kehidupan
menyediakan

membaca sebagai sesuatu yang harus

perpustakaan

rutin

harus

perpustakaan keliling yang dapat

menghabiskan waktu berlama lama

diakses oleh masyarakat, tentu itu

untuk

merencanakan

merupakan bentuk upaya pemerintah

untuk rutin membaca selama 15

dalam meningkatkan pendidikan di

menit tentu sudah dapat membangun

masyarakat.

Namun

keberadaan

budaya membaca pada diri sendiri.

infrastruktur

yang

disediakan

Teknologi

pemerintah belum secara optimal

dilakukan.

Tidak

membaca,

yang

semakin

dan

mobil

ini

dimanfaatkan

memberikan kemudahan untuk kita

Perpustakaan

mengakses segala bentuk informasi

pemerintah di setiap daerah masih

kapan

kurang

berkembang

saja

sekarang

dan

dimana

saja.

Smartphone misalnya, tidak harus

masyarakat.
yang

dimanfaatkan

disediakan

oleh

masyarakat. Masyarakat berpikiran

182 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 179-189
hanya orang orang tertentu yang

membaca yaitu buku. Penyediaan

dapat

perpustakaan,

media literasi seperti buku juga

selain itu suasana di perpustakaan

merupakan hal yang perlu dilakukan

tergolong tidak menarik. Sehingga

pemerintah.

perpustakaan yang disediakan kurang

terbilang mahal memicu rendahnya

dimanfaatkan

minat baca masyarakat.

mengakses

masyarakat

sebagai

Harga

buku

yang

Berdasarkan beberapa faktor

lokasi membaca.
yang

di atas, sekarang ini mulai banyak

kurang

bermunculan pegiat-pegiat literasi

optimal digunakan masyarakat yaitu

yang bertujuan untuk menanamkan

membaca

perpustakaan

budaya literasi di masyarakat. Salah

memerlukan banyak waktu luang.

satunya yaitu sekelompok mahasiswa

Mendatangi

Langkat

Salah

satu

menjadikan

faktor

perpustakaan

di

sebuah

perpustakaan

yang

tergabung

dalam

tentu tidak membutuhkan waktu

Gerakan Langkat Pintar (GLP) yang

sebentar, membaca dan mencari

memiliki tujuan untuk meningkatkan

buku akan menyita waktu yang

minat baca dengan menanamkan

cukup banyak.

budaya literasi di masyarakat. Hal

Tidak
pada

hanya

bidang

pemerintah

juga

peningkatan

tersebut

dilakukan

dengan

infrastruktur,

menyediakan akses lokasi sekaligus

memberlakukan

sarana berupa media yang dapat

program literasi di setiap sekolah

dengan

dijangkau

oleh

bagi

masyarakat. Salah satunya

yaitu

para

siswa.

Program

ini

mudah

mengajak siswa untuk berpikir dan

Lapak Baca yang di sediakan oleh

membaca

Gerakan

yang

nantinya

akan

Langkat

Pintar

membangun budaya membaca sejak

masyarakat

dini. Pemerintah terus menginovasi

berbagai sarana membaca seperti

program literasi di sekolah sekolah

buku dan majalah.

dengan memberikan media buku ke

Salah satu modal dasar dalam

baca

pengembangan

adalah

hanya

menyedia

sekedar

menyediakan fasilitas membaca dan

setiap sekolah.

melakukan

Tidak

dengan

untuk

tersedianya

kemudahan akses untuk membaca.

minat

Sebagai pegiat literasi, Mahasiswa

sarana

yang tergabung dalam GLP ini

Andrial S I Efektifitas Literasi Media Dalam ........ 183

membuat sebuah kegiatan yang dapat

kemampuan

menarik minat anak-anak untuk ikut

efisien memahami dan menggunakan

serta di lapak baca tersebut. Salah

simbol tulisan. Dengan hadirnya

satu

literasi, aturan sosial dan budaya dan

bentuk

kegiatannya

yaitu

secara

mengajak anak-anak untuk membaca

struktur

kebutaan

sekaligus

berubah.

Literasi

berdiskusi

mengenai

efektif

huruf
juga

dan

mulai

memiliki

pelajaran. Tidak hanya itu, berbagai

fungsi sebagai penghubung antara

kegiatan

media

induvidu dengan masyarakat serta

juga

merupakan alat penting bagi individu

dibuat untuk menarik minat baca

untuk tumbuh dan berpartisipasi aktif

anak-anak yang hadir, kegiatan ini

dalam masyarakat. (Abidin, 2017 : 2)

seperti

menarik

literasi

“Tadarusan

Buku”

Sejalan

mengajak anak-anak untuk membaca

dengan

dan

perkembangan teknologi informasi

bergantian yang dibentuk menjadi

dan komunikasi definisi literasi juga

satu lingkaran, dan kemudian mereka

mengalami

diminta untuk menyimpulkan hasil

literasi sekarang ini dikenal pula

bacaan tersebut. Banyak program

dengan istilah multiliterasi. Eisner

program yang di buat GLP lainnya

(Abidin, 2017 : 4) menyatakan

dalam upaya meningkatkan minat

bahwa

baca masyarakat.

kemampuan

buku

secara

berkelompok

perkembangan,

multiliterasi

istilah

merupakan

membaca,

menulis

puisi, membagi, melukis, menari,
Kajian teoritis

menulis novel, ataupun kemampuan

Literasi

berkontak dengan berbagai media

Literasi

berasal

dari

kata

yang

memerlukan

yunani yaitu littera (huruf) yang

Berdasarkan

artinya

sistem-sistem

tersebut literasi dipandang sebagai

tulisan dan konvensi-konvensi yang

cara untuk menemukan dan membuat

menyertainya.

makna

melibatkan

Secara

sederhana

literasi dapat diartikan kemampuan

(literacy)

bentuk

Berdasarkan dokumen pada

Baran (2011: 27) menyatakan
literasi

berbagai

Eisner

representasi yang ada disekitar kita.

membaca dan menulis.

bahwa

dari

pandangan

literasi.

adalah

tahun

1998

dari

The

National

Literacy Strategy (Wray et al., 2004)

184 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 179-189
(dalam

Abidin,

2017:

23),

pembelajaran literasi bertujuan agar
siswa mampu mencapai kompetensi-

untuk mengeja dan membaca
secara tepat.
10.

Lancar dan terbiasa dalam

kompetensi sebagai berikut.

menulis tulisan tangan. (Abidin,

1. Percaya diri, lancar, dan paham

2017: 23)

dalam kegiatan membaca dan

Pada

dasarnya

tujuan

pembelajaran literasi media adalah

menulis.
2. Tertarik

pada

menikmati

buku-buku,

kegiatan

membaca,

untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa,

baik

secara

tertulis

mengevaluasi dan menilai bacaan

maupun lisan dengan menggunakan

yang dibaca.

berbagai bentuk media. (Abidin,

3. Mengetahui

dan

bermacam-macam

memahami
genre

suatu

fiksi dan puisi.
4. Memahami

Literasi Media
dan

mengakrabi

dan

menggunakan

macam

menggunakan
petunjuk

melakukan

menyatakan

yang sudah melekat dalam diri kita,
keterampilan ini dapat ditingkatkan

berbagai teks nonfiksi.
6. Dapat

Baran (2011:31)

literasi media adalah keterampilan

strruktur dasar narasi.
5. Memahami

2017: 29)

berbagai

baca

pemeriksaan

untuk
atau

dan dikembangkan sesuai dengan
keterampilan
Rahardjo

pada

umumnya.

(2013:3)

menyatakan

mengoreksi kegiatan membaca

literasi media merupakan kegiatan

secara mandiri.

yang dapat membantu orang untuk

7. Merencanakan, menyusun draf,

memiliki kompetensi atau kecakapan

merevisi, dan mengedit tulisan

yang dibutuhkan agar tidak reaktif,

secara mandiri.

namun proaktif dalam memahami

8. Memiliki ketertarikan terhadap
kata dan makna, serta secara aktif

ejaan,

serta

sistem

bunyi

yang

disampaikan

media.
Para akademisi memunculkan

mengembangkan kotakasa.
9. Memahami

pesan-pesan

dan

menggunakannya

berbagai pemikiran tentang literasi
media.

Mereka

menegaskan

(Rahardjo: 2013: 4) bahwa literasi

Andrial S I Efektifitas Literasi Media Dalam ........ 185

media

seharusnya

diperlakukan

mengenai asumsi dasar dari teori

sebagai isu kebijakan publik, isu

Uses and Gratification, yaitu :

budaya kritikal, seperangkat alat

1. Khalayak dianggap aktif, artinya

pedagogis untuk guru sekolah dasar,

khalayak sebagai bagian penting

saran untuk orang tua atau sebuah

dari penggunaan media massa

topik kajian ilmiah.

mempunyai suatu tujuan dalam

Ada banyak definisi tentang
literasi media, Rahardjo (2013: 4)

penggunaan media.
2. Dalam proses komunikasi massa,

menyatakan batasan tentang literasi

inisiatif

media dari beberapa definisi tersebut

pemuasan

yaitu

pemilihan media terletak pada

pertama,

mendorong
kritis

dari

literasi

munculnya

media

pemikiran

masyarakat

terhadap

untuk

mengaitkan

kebutuhan

dengan

khalayak.
3. Media

massa

harus

bersaing

pesan-pesan yang disajikan media.

dengan sumber-sumber lain untuk

Kedua, literasi media memungkinkan

memuaskan

terciptanya

untuk

memenuhi kebutuhan ini melalui

kompeten

konsumsi media bergantung pada

kemampuan

berkomunikasi

secara

kebutuhan.

dalam semua bentuk media, lebih

perilaku

bersikap proaktif daripada reaktif

bersangkutan.

dalam memahami pesan-pesan yang

khalayak

diberikan

Teori uses and gratifications
Blumer

dan

Katz

ini

mengatakan bahwa pengguna media
memainkan

peran

aktif

dari

data

anggota

yang

khalayak.

Artinya, khalayak dianggap cukup

Teori Uses And Gratification

milik

yang

4. Tujuan pemilihan media massa
disimpulkan

disampaikan media.

Dalam

untuk

mengerti

untuk

kepentingan

dan

melaporkan
motif

pada

situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian

tentang

arti

sebuah

memilih dan menggunakan media

budaya dari media massa harus

tersebut. (Nurudin, 2014: 191)

ditangguhkan

Katz, Blumler,, dan Gurevitch
(Ardial, 2015: 226) menjelaskan

sebelum

diteliti

lebih dahulu orientasi khalayak.
(Ardial, 2015: 226)

186 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 179-189
Menurut

Riley

and

Riley

perhatian

(dalam Ardial, 2015: 223), dalam

yang

teori

dilakukan

uses

and

menunjukkan

gratifications

bahwa

seseorang

ada

yang

pada

masalah-masalah

pada

saat

atau

masalah-masalah

bersifat

penelitian

aktual.

Kedua,

menggunakan media massa demi

menggambarkan fakta-fakta tentang

tujuan

Perbedaan

masalah yang diselidiki sebagaimana

penggunaan dan efek kepuasan itu

adanya, diiringi dengan interpretasi

sangat berkaitan dengan tujuh faktor,

rasional yang kuat.

yang

berbeda.

sebagai berikut :
1. Kondisi sosial dan psikologis

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

seseorang

Literasi

2. Kebutuhan yang relatif permanen
akan suatu media

secara

sederhana

merupakan kemampuan menulis dan
membaca. Literasi berperan penting

3. Harapan-harapan dari suatu media

untuk meningkatkan kualitas hidup

4. Jenis media atau sumber-sumber

seseorang

hal-hal

yang

didapat dari kegiatan membaca dan

dari suatu informasi
5. Perbedaan kebiasaan pemberitaan

menulis. Sehingga akan bertambah
wawasan kita terhadap suatu hal.

dari media
6. Kebutuhan

melalui

akan

kepuasaan

Berdasarkan rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang dipaparkan

informasi
7. Konsekuensi-konsekuensi

yang

pada Bab I, pada hasil penelitian ini
akan

lain. (Ardial, 2015: 223)

mendeskripsikan

bagaimana

upaya literasi media yang dilakukan
Gerakan

meningkatkan

Metode Penelitian
Jenis

Langkat

minat

dalam
baca

yang

masyarakat. Pada hasil penelitian ini

ini

akan dipaparkan dengan dua teknik

adalah metode deskriptif dengan

pengumpulan data yaitu wawancara

pendekatan kualitatif.

dan observasi.

digunakan

penelitian

Pintar

dalam

penelitian

Nawawi menyimpulkan bahwa

Literasi media sebagai salah

ciri-ciri pokok metode deskriptif

satu

yaitu

melekat dalam diri kita, harus terus

pertama,

memusatkan

keterampilan yang sudah

Andrial S I Efektifitas Literasi Media Dalam ........ 187

ditingkatkan

dan

dikembangkan

sesuai dengan keterampilan pada
umumnya.

Literasi

membantu

kita

media

menyediakan berbagai media buku
yang dapat diakses secara gratis.
Selain

akan

menyediakan

memiliki

menyediakan buku-buku, GLP juga

kompetensi atau kecakapan dalam

melakukan kegiatan-kegiatan yang

memahami isi media, sehingga kita

menarik untuk anak-anak yang hadir.

tidak reaktif dalam memahami isi

Kegiatan-kegiatan tersebut ada bedah

media,

buku

namun

untuk

proaktif

dalam

bersama,

story

telling,

memahami isi pesan dari media

membuat origami, kelas musik dan

tersebut. Menurut Rahardjo (2013: 4)

kelas menggambar juga melukis

literasi media mendorong munculnya

bersama.

pemikiran kritis dari masyarakat

Program-program GLP lainnya

terhadap pesan-pesan yang disajikan

seperti Wara Wiri, Ranking 1 (Kuis),

media.

dan

Dan

literasi

memungkinkan

media

terciptanya

Senandung

menjadi

Litera[k]si

juga

GLP

untuk

upaya

kemampuan untuk berkomunikasi

menjadikan pendidikan di Langkat

secara

kompeten

dalam

semua

lebih baik.

bentuk

media,

sehingga

lebih

Literasi media yang dilakukan

proaktif dalam memahami pesan

oleh GLP dianggap efektif untuk

media.

merubah masyarakat yang malas
yang

membaca menjadi gemar membaca.

peneliti lakukan di GLP melalui

Perubahan tersebut dapat dilihat dari

wawancara

masyarakat

Dari

hasil

dan

penelitian

observasi.

GLP

yang

berpartisipasi

sebagai penggiat literasi melakukan

dalam kegiatan-kegiatan GLP. Lapak

penyadaran literasi media melalui

baca yang rutin dibuka setiap hari

program

yang

minggu ramai dihadiri oleh anak-

bermanfaat untuk masyarakat, salah

anak, bahkan ada anak yang datang

satunya yaitu Lapak Baca sebagai

bersama keluarganya. Hal ini juga

salah satu tempat yang dapat diakses

terbukti dengan pendapat yang di

masyarakat untuk membaca dan

utarakan masyarakat ke GLP dan

belajar. GLP membuka lapak baca

juga masyarakat yang sudah menjadi

tersebut untuk masyarakat dengan

narasumber peneliti yaitu Ibu Riani

-

programnya

188 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 179-189
bahwasannya

kegiatan

tersebut

ini di masyarakat agar memberikan
kemudahan akses ke masyarakat

sangat bermanfaat bagi mereka.
yang

untuk membaca dengan buku-buku

dihadapi oleh GLP dalam penerapan

yang disediakan di lapak baca. Dan

literasi media dimasyarakat. Kendala

agar dapat merubah masyarakat yang

tersebut adalah ketersediaan buku

malas

yang masih kurang, belum bervariasi.

membaca. Karena menurut mereka

Sehingga

faktanya

Namun,

ada

buku

kendala

yang

disediakan

membaca

menjadi

gemar

orang-orang

atau

belum mampu mencakup segala

masyarakat bukan malas membaca,

umur, masih untuk anak-anak saja.

hanya saja ketersediaan buku bacaan

Ada
sudah

beberapa

upaya

dilakukan

GLP

yang
untuk

mengatasi kendala tersebut yaitu
dengan

mengedukasi

menjadi

penghambat

penghalang

orang-orang

atau
gemar

membaca.

masyarakat

tentang program lapak baca mereka
dan mengajak masyarakat untuk
mendonasikan

yang

buku-buku

mereka

Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada
bab-bab

sebelumnya,

yang masih layak baca. GLP juga

dalam

mengajukan proposal ke lembaga-

“Efektivitas Literasi Media Dalam

lembaga

Meningkatkan Minat Baca Melalui

yang

biasanya

menjadi

terus

kebermanfaatan

yang

berjudul

Gerakan Langkat Pintar” sebagai

donatur dalam literasi.
Untuk

penelitian

simpulan

memberikan

dan

pengabdian

berikut :
Gerakan

Langkat

Pintar

untuk membangun pendidikan yang

merupakan sebuah kelompok yang

lebih baik dimasyarakat, GLP terus

memiliki tujuan untuk memperbaiki

berupaya memperbanyak buku-buku

pendidikan

agar

penerapan literasi media. Aktivitas

buku

yang

tersedia

lebih

di

media

Langkat

beragam. Sehingga dapat mencakup

literasi

ke segala umur buku bacaan yang

Gerakan Langkat Pintar terlihat dari

tersedia.

upaya

mereka

yang

melalui

dilakukan

membuka sebuah

dalam

sarana yang dapat dengan mudah

menerapkan program literasi media

diakses masyarakat, yaitu Lapak

Harapan

GLP

Andrial S I Efektifitas Literasi Media Dalam ........ 189

Baca. Melalui kegiatan Lapak Baca

yang mudah untuk diakses oleh

tersebut Gerakan Langkat Pintar

masyarakat.

mengedukasi anak-anak untuk gemar
membaca. Berbagai kegiatan literasi

Daftar Pustaka

media

Abidin,
Yunus.
(2017).
Pembelajaran Literasi. Bumi
Aksara : Jakarta.

pun

di

lakukan

untuk

membuat anak-anak tertarik hadir di
Lapak

Baca

tersebut,

seperti

tadarusan buku, kelas musik, kelas
menggambar,

dan

membuat

kreatifitas dari origami.
Gerakan Langkat Pintar sudah
menjalankan fungsi literasi dengan
baik di masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari respon masyarakat yang
menjadi narasumber peneliti yang
sering berpartisipasi pada program
literasi media yang digelar Gerakan
Langkat Pintar. Dengan begitu dapat

Ardial. (2015). Paradigma dan
Model Penelitian Komunikasi.
Bumi Aksara : Jakarta.
Baran, Stanley J. (2011). Pengantar
Komunikasi Massa : Literasi
Media dan Budaya. Salemba
Humanika : Jakarta.
Nurudin. (2014). Sistem Komunikasi
Indonesia.
Raja
Grafindo
Persada: Jakarta.
Rahardjo, M. Ngalim. (2013).
Literasi Media dan Kearifan
Lokal : Konsep dan Aplikasi.
UKSW dan ASPIKOM :
Salatiga.

dikatakan program literasi media
yang dilaksanakan Gerakan Langkat
Pintar

efektif

dalam

merubah

masyarakat yang malas membaca
menjadi gemar membaca melalui
kegiatan Lapak Baca.
Program-program literasi yang
dilakukan GLP ini merupakan bentuk
kepedulian mereka terhadap dunia
pendidikan di Langkat. Harapan
Gerakan Langkat Pintar menerapkan
literasi media dimasyarakat yaitu
agar

masyarakat

lebih

gemar

membaca dengan tersedia nya sarana

Rahardjo, Turnomo. (2013). Literasi
Media & Kearifan Lokal
„Konsep
dan
Aplikasi‟.
ASPIKOM
(Asosiasi
Pendidikan
Tinggi
Ilm
Komunikasi).