View of Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa Kelas V Semerter I SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal Tahun Pelajaran 2017/2018
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia bagi Siswa Kelas V Semerter I SDN Kamal 03 Kecamatan
Kamal Tahun Pelajaran 2017/2018
Roesmiyatun
hajjahroes59@gmail.com/SDN Kamal 03 Bangkalan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkap permasalahan apakah dengan metode
permainan kartu bercerita dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester 1 SDN Kamal 03
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2017/2018? Penelitian
menggunakan model desain penelitian kemmis berdasarkan siklus-siklus yang terdiri
dari empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek
penilitian adalah siswa kelas V semester 1 SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 20 anak. Hasil
penelitian di peroleh bedasarkan data observasi perbaikan adalah prestasi belajar
siswa pada siklus I 55%dan di atas KKM (kriteria ketuntasan minimum) dengan nilai
standar 69. dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 90% siswa yang
mendapat ketuntasan belajar, walaupun 10% siswa tetap mendapat pelayanan khusus
agar sesuai dengan siswa lainnya. Dari hasil perbaikan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh peneliti dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan metede
permainan kartu bercerita yang di gunakan dapat meningatkan kemampuan menulis
karangan siswa kelas V semester 1 SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten
Bangkalan. Hal ini menunjukkan bahwa metode dan strategi belajar yang digunakan
peneliti dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa kelas V semester 1
SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2016/2017
Kata Kunci : Menulis karangan melalui metode permainan kartu bercerita.
Abstract: This study aims to reveal the problem of whether by the method of card
game storytelling can improve the ability to write essay on the subjects of Indonesian
students of grade V semester 1 SDN Kamal 03 Kamal District Bangkalan year
2017/2018 school year? The research uses a model of research design kemmis based
on cycles consisting of four stages of action plan, implementation, observation, and
reflection. The subjects of research are the students of grade V semester 1 of SDN
Kamal 03 Kamal Sub-district of Bangkalan in the academic year 2017/2018 with the
number of students 20 children. The result of the research is obtained from the
observation data of the improvement is the students' achievement in the first cycle
55% and above the KKM (minimum completeness criterion) with the standard score
of 69. and in cycle II has increased to 90% of students who get mastery learning,
although 10% still get special services to suit other students. From the results of the
improvement of learning conducted by researchers can be drawn the conclusion that
the application of meted card story telling story that in use can remind the ability to
135
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
write essay grade V students semester 1 SDN Kamal 03 Kamal District Bangkalan
District. This shows that the methods and learning strategies used by researchers can
improve the activity and achievement of students in grade V semester 1 SDN Kamal
03 Kamal District Bangkalan District lessons 2016/2017.
Keywords: Writing essays through story telling card game method.
Sesuai dengan bidang kemampuan kita
Pendahuluan
Kualitas pendidikan, sebagai salah
masing-masing dan mengetahui perma-
satu pilar pengembangan sumber daya
salahan yang ada disekitar kita serta
manusia yang bermakna, sangat penting
perlu memahami perkembangan pendi-
bagi pembangunan nasional. Bahkan
dikan bahasa sekarang.
dapat dikatakan masa depan bangsa
Mata pelajaran bahasa Indonesia
bergantung pada keberadaan pendidikan
merupakan salah satu pendidikan formal
yang berkualitas yang berlangsung di
dan
masa kini. Pendidikan yang berkualitas
memberikan sumbangan kepada mata
hanya akan muncul dari sekolah yang
pelajaran yang lain di samping dapat
berkualitas.
meningkatkan taraf berpikir logis.
Oleh sebab itu,
upaya
Dalam
peningkatan kualitas sekolah merupakan
titik
central
upaya
menciptakan
sangat
Indonesia,
penting
mata
karena
pelajaran
kenyataannya
dapat
Bahasa
pengajaran
demi
menulis dan membaca kurang menda-
yang
patkan perhatian. Pelly (1992) menya-
berkualitas pula. Dengan kata lain upaya
takan bahwa pelajaran membaca dan
peningkatan kualitas sekolah adalah
menulis yang dulu merupakan pelajaran
merupakan tindakan yang tidak pernah
dan
terhenti,
mendapatkan perhatian baik dari para
pendidikan
tercipta
yang
nya
berkualitas
tenaga
kapanpun,
kerja
dimanapun
dan
pokok
kini
kurang
siswa sehingga selalu mempunyai pres-
dalam kondisi apapun.
Pendidikan senantiasa
latihan
merupakan
beban dan tantangan bagi setiap Negara.
tasi yang rendah. Akibatnya, berbahasa
Indonesia para siswa kurang memadai.
Kita sebagai pendidik dan guru harus
Untuk meningkatkan prestasi yang
menyadari adanya tantangan tersebut.
lebih baik, maka murid harus diberi
136
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
sebuah media pembelajaran agar murid
yang harus dikembangkan siswa menjadi
lebih belajar intensif dan menyenangkan,
kalimat-kalimat penjelas agar menjadi
dari hasil yang diterima siswa tentang
sebuah wacana (Depdikbud, 1997: 16).
menulis karangan bahwa dari 20 siswa
Secara berkelompok siswa menganalisa
yang bisa menulis karangan yang baik
kartu-kartu yang diberikan, mengurut-
hanya 11 siswa (55%) dan 9 siswa (45%)
kannya, kemudian membuat sebuah
belum
karangan dari rangkaian kartu yang telah
mendapatkan
nilai
yang
memuaskan atau di bawah batas Kriteria
diurutka
Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasar-
Berdasarkan latar belakang masalah
kan kejadian tersebut, maka penulis
tersebut. Maka penulis dapat merumus-
meminta bantuan dari teman sejawat
kan Penelitian Tindakan Kelas ini,
untuk membantu mengindentifikasikan
adalah “Apakah hasil belajar menulis
kekurangan dari pembelajaran yang telah
karangan dapat ditingkatkan dengan
dilakukan.
penerapan metode kartu bercerita pada
Dari hasil diskusi laporan dengan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi
teman sejawat dapat disimpulkan bahwa
Kelas V Semester 1 SDN Kamal 03
masalah yang terjadi saat pembelajaran
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
adalah sebagai berikut :sebagian besar
?”
Tujuan
siswa merasa kesulitan dalam merang-
Penelitian
ini
untuk
kai kalimat. Hal tersebut menimbulkan
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang pasif, yang
menulis karangan melalui penerapan
juga merupakan kegagalan pembela-
metode permainan kartu bercerita pada
jaran.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi
Untuk mengatasi kegagalan tersebut,
Kelas V Semester 1 SDN Kamal 03
penulis mempelajari beberapa metode
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
dan media pembelajaran. Salah satu di
sedangkan tujuan khususnya a) untuk
antaranya adalah penggunaan media
meningkatkan keterampilan menyusun
pembelajaran kartu bercerita.
kerangka
karangan
melalui
metode
Media pembelajaran kartu bercerita
permainan kartu bercerita pada siswa
adalah kartu yang berisi kalimat utama
kelas V. b) Untuk meningkatkan menulis
137
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
melalui metode permainan
Terjadinya komunikasi antara siswa
kartu bercerita pada siswa kelas V
dengan media atau secara tidak langsung
Semester 1 SDN Kamal 03 Kecamatan
tentunya antara siswa dengan penyalur
Kamal Kabupaten Bangkalan.
pesan (guru), dengan demikian kita
karangan
Kata “media” menurut Heinick,dkk
(1982)
berasal
dari
bahasa
latin
dapat mengatakan bahwa proses belajar
mengajar telah terjadi. Media pembela-
merupakan bentuk jamak dari kata
jaran tersebut
berhasil
“medium” yang secara harfiah berarti
pesan/bahan
“perantara” (between) yaitu perantara
terjadi perubahan tingkah laku pada diri
sumber pesan (source) dengan penerima
si belajar (siswa).
ajar
menyalurkan
apabila
kemudian
proses
Media sangat penting dan harus di
pembelajaran, media ini dapat diartikan
jadikan sebagai bagian tak terpisahkan
sebagai berikut :1) media pembelajaran
dalam proses pembelajaran dan sangat
merupakan wahana dari pesan/informasi
berpengaruh
yang
pesan
(receiver).dalam
oleh
perubahan
(guru)
ingin
perilaku siswa. Sebab banyak hasil
penerima
pesan
penelitian bahwa proses pembelajaran
(siswa). 2) pesan atau bahan ajar yang
kan lebih berhasil bila siswa turut aktif
disampaikan
pesan/materi
dalam pembelajaran tersebut. Pengeta-
pembelajaran. 3) tujuan yang ingin di
huan seseorang paling banyak di peroleh
capai adalah terjadinya proses belajar
secara
pada diri siswa.
penglihatan
diteruskan
Dalam
sumber
terhadap
kepada
adalah
proses
komunikasi
guru
visual
atau
(British
melalui
indera
Audio-Visual
Association)
berperan sebagai komunikator yang akan
Memperhatikan pentingnya media
disampaikan pesan/bahan ajar kepada
pendidikan maka tidak ada alasan lagi
siswa sebagai penerima pesan. Agar
apabila inginkan proses belajar-mengajar
pesan atau bahan ajar yang disampaikan
yang berhasil selain menggunakan media
guru dapat diterima ole siswa maka
pembelajaran pada setiap proses belajar-
diperlukan wahana penyalur pesan yaitu
mengajar tersebut.
Dengan adanya berbagai macam
media pembelajaran.
media yang dapat digunakan dalam
138
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
proses pembelajaran, baik yang di jual di
dipungkiri bahwa bahasa tulis atau non
toko-toko maupun yang dibuat atau
lisan pun sangat diperlukan dalam
didesain sendiri oleh guru, maka di
komunikasi manusia. Kegiatan berba-
tuntut untuk mengetahui berbagai jenis
hasa melalui tulisan disebut kegiatan
media tersebut serta memiliki kateristik-
menulis. Tarigan (1985: 21) memberikan
keteristik yang dimiliki dan media yang
batasan
cocok dengan tujuan yang ingin di capai
“Menulis
dalam proses pembelajaran.
melukiskan
Metode permainan merupakan cara
menulis
ialah
siswa
orang-orang
untuk
menurunkan
atau
grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami
permainan
berikut,
lambang-lambang
menyajikan bahan pengajaran dimana
melakukan
sebagai
oleh
seseorang,
lain
dapat
sehingga
membaca
memperoleh atau menemukan pengertian
lambang-lambang grafik tersebut kalau
dan konsep tertentu. Permainan dalam
mereka memahami bahasa dan gambaran
arti
siswa
grafik itu.” Sedangkan D’ Angelo dalam
melakukan kegiatan (permainan) dalam
Tarigan (1985: 22) mengungkapkan,
kerangka
proses
“Belajar menulis adalah belajar berpikir
Sebagai
metode
permainan
permainan
pendidikan,
belajar
mengajar.
mengajar
dapat
dilakukan
metode
dalam/dengan cara tertentu.”
Lebih lanjut Cahyani dan Hodijah
secara
(2007: 128) menyatakan bahwa kegiatan
individual atau kelompok
pengembangan
menulis itu merupakan upaya penulis
konsep, nilai, moral dan norma, dapat
untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh
dicapai bilamana siswa secara langsung
karena
bekerja dan melakukan interaksi satu
memilah, dan menyusun tujuan kemu-
sama lainnya dan pemecahan masalah
dian menuliskannya dengan bahasa yang
dilakukan melalui peragaan. Oleh karena
mudah
itu metode ini dapat menghasilkan suatu
pembacanya.
pengalaman yang berharga bagi siswa.
dikatakan bahwa menulis merupakan
Penanaman
dan
itu
penulis
dibaca
dan
harus
memilih,
dipahami
oleh
Dengan demikian dapat
menggunakan
kegiatan berbahasa nonlisan yang harus
bahasa lisannya dalam berkomunikasi
dipelajari agar orang lain memahami dan
Manusia
sehari-hari.
banyak
Namun
tidak
dapat
139
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
mengerti apa yang diinginkan oleh
hanyalah diartikan mengutarakan sesuatu
penulis.
dalam bentuk tulisan.”
Baik bahasa lisan maupun bahasa
Mengarang dapat digunakan sebagai
tulisan mempunyai tujuan yang sama
salah satu alat untuk berkomunikasi
yaitu menyampaikan maksud pembicara
secara tidak langsung antara penulis
atau
dapat
dengan pembaca. Sebagai bahasa tulis
maupun
karangan memiliki perbedaan dengan
penulis.
menggunakan
Kita
bahasa
harus
lisan
bahasa tulisan yang baik dan benar agar
bahasa
maksud kita dapat disampaikan dengan
pembicara dibantu dengan adanya gerak
baik. Bahasa yang baik dan benar adalah
tubuh, mimik, intonasi, dan ekspresi
penggunaan bahasa yang sesuai dengan
sehingga dapat mengurangi kesalah-
kaidah-kaidah yang berlaku. Pengu-
pahaman informasi. Sedangkan pada
taraan sesuatu dengan menggunakan
karangan, penulis tidak dapat menun-
susunan bahasa yang baik dan teratur
jukkan secara langsung gerak tubuh,
dalam
mimik,
bahasa
tulisan
itulah
yang
lisan.
Dalam
intonasi,
bahasa
dan
lisan,
ekspresinya
disebut karangan. Hal ini sesuai dengan
sehingga diperlukan keterampilan dalam
pendapat Rusyana, “Wujud pengutaraan
menggunakan bahasa yang baik dan
sesuatu secara tersusun dengan memper-
benar.
gunakan bahasa disebut karangan. Jadi
Bahasa yang baik dan benar pada
karangan adalah susunan bahasa sebagai
sebuah karangan antara lain dapat dilihat
pengutaraan pikiran, perasaan, pengin-
dari segi pengembangan pokok pikiran,
draan, khayalan, kehendak, keyakinan,
keterkaitan antar paragraf, ejaan dan
dan pengalaman kita” (1982: 1).
penggunaan
Lebih lanjut Misdan (1980: 120)
huruf
kerapian tulisan
kapital,
dalam
serta
karangan.
mengatakan, “Karangan adalah susunan
Dengan penggunaan bahasa yang baik
bahasa sebagai pengutaraan pikiran,
dan benar pada karangan, diharapkan
perasaan, pendirian, khayalan, kehendak,
pesan atau informasi yang disampaikan
dan pengalaman kita. Tetapi lazimnya
oleh penulis kepada pembaca dapat
kata karangan itu hanya menyangkut
disampaikan dengan baik atau dengan
karya tulis. Maka dari itu karangan
kata lain, pembaca dapat memahami apa
140
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
Penelitian ini dilakukan di kelas
yang menjadi maksud pengarang dalam
V
tulisan yang dibuatnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
SDN
Kamal
perencanaan
wujud pengutaraan pikiran, perasaan,
pada semester 1.
pendirian,
Siklus I
kehendak,
dan
Desa
Kamal
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
disimpulkan bahwa karangan adalah
khayalan,
03
perbaikan
dilaksanakan
pengalaman penulis secara tersusun baik
Rencana Penelitian, 1) Menyiapkan
dengan menggunakan bahasa tulisan
rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
agar pembaca dapat memahami apa yang
yang akan digunakan untuk penelitian
menjadi
tindakan kelas dengan materi menulis
maksud
pengarang
dalam
karangan. 2) Merancang pembelajaran
tulisan yang dibuatnya.
dengan
Metode Penelitian
kelas V SDN Kamal 03 Desa. Kamal
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
dengan kompetensi dasar menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan
pilihan
pada
belajar menggunakan
Penelitian yang penulis lakukan di
memperhatikan
menekankan
kata
dan
penggunaan ejaan. 2) Karakteristik siswa
yang terdapat di kelas V SDN Kamal 03
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
sebagai berikut : a) Jumlah siswa dalam
satu kelas terdiri dari 20 siswa, dengan
rincian 13 siswa perempuan dan 7 siswa
laki-laki. b) Kondisi ekonomi siswa
kelas menengah ke bawah. c) Kondisi
daya serap siswa sangat berfariatif. d)
Antusias belajar siswa 50%, sedangkan
50% siswa minatnya belajar nya minim.
kegiatan
metode permai-
nan kartu bercerita. 3) Meminta bantuan
kepada
teman
sejawat
untuk
mengamatinya berlangsungnya penelitian tindakan kelas. 4) Menyiapkan
sarana dokumentasi, lembar pengamatan
guru, lembar pengamatan siswa, dan
daftar nilai evaluasi.
1)
Pengamat
mengamati
jalannya
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan mengamati kegiatan siswa selama
mengikuti pembelajaran berlangsung. 2)
Pengamat ikut membantu mengoreksi
dan menilai hasil kegiatan belajar siswa
dalam
mengerjakan
tugas
menulis
karangan menggunakan metode permainan
kartu
bercerita.
3)
Pengamat
melakukan observasi dengan memakai
141
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
format observasi yang sudah disiapkan
materi menulis karangan.2) Merancang
dengan mencatat semua hal-hal yang
kembali pembelajaran dengan mene-
diperlukan selama tindakan. 4) Menilai
kankan
hasil tindakan dengan menggunakan
menggunakan
format pembahasan materi.
bercerita. 3) Merancang pembentukan
Refleksi
kelompok
pada
kegiatan
belajar
metode permainan kartu
belajar
yang
tiap-tiap
Setelah melakukan pengamatan pada
kelompoknya terdiri dari 5 siswa. 4)
pembelajaran siklus I maka dilanjutkan
Meminta bantuan kepada teman sejawat
suatu refleksi atas segala kegiatan yang
untuk
telah dilaksanakan. Dari hasil diskusi
penelitian tindakan kelas. 5) Menyiapkan
yang dilakukan oleh teman sejawat dan
sarana
guru dihasilkan suatu keputusan bahwa
observasi guru, lembar observasi siswa
terdapat beberapa siswa yang masih
dan daftar nilai evaluasi. 6) Merancang
kebingungan di mulai dari mana untuk
pelaksanaan evaluasi secara individu
menulis karangan. Berdasarkan analisis
sebagai umpan balik dari materi yang
tes siklus I terdapat 9 anak (45% yang
telah diajarkan.
belum
karena
Pengamatan Penelitian, 1) Pengamat
kurangnya ide dari siswa dan waktunya
mengamati guru dalam menyampaikan
kurang
pengamat
materi pelajaran kepada siswa pada
menyarankan pada Siklus II untuk
pokok bahasanya menulis karangan. 2)
membentuk kelompok belajar yang lebih
Pengamat
besar yaitu setiap kelompok terdiri dari 5
mengerjakan permainan kartu bercerita
siswa agar diskusi lebih banyak ide dan
dan di kembangkan menjadi karangan
memberi waktu yang panjang untuk
yang utuh. 3) Pengamat mengamati
menulis karangan pengalaman pribadi.
siswa
Siklus II
kelompok.
Rencana Penelitian, 1) Merancang
siswa, siswa sangat antusias dalam
kembali
perbaikan pembe-
mengikuti kegiatan belajar karena siswa
yang akan digunakan
sangat merasa senang dengan permainan
untuk penelitian tindakan kelas dengan
kartu bercerita antara siswa satu dengan
tuntas)
kendalanya
panjang.
rencana
lajaran (RPP)
Maka
142
mengamatinya
dokumentasi
mengamati
dalam
4)
berlangsungnya
yaitu
siswa
mengerjakan
Pengamatan
lembar
dalam
tugas
terhadap
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
siswa yang lain saling menyanggah dan
berani mengungkapkan pendapat 17
saling
siswa (85%), 4) Anak yang belum tuntas
memberi
pengamatan
pendapat.
terhadap
5)
hasil
Dari
evaluasi
ada 2 siswa (90%) dan
yang sudah
individual siswa, sudah menunjukkan
tuntas 18 siswa (90%). Maka pada siklus
peningkatan dibanding dengan nilai pada
II ketuntasan sudah di atas 70%. Dengan
siklus I. 6)
demikian ada peningkatan keaktifan
Pengamat melakukan
observasi sesuai dengan format yang
belajar siklus II.
Dari tes akhir
sudah di siapkan dan mencatat semua
individu telah
hal-hal yang diperlukan yang terjadi
menunjukkan adanya peningkatan nilai.
selama
7)
Jika pada pertemuan I rata-rata nilai
Pengamat menilai hasil tindakan sesuai
evaluasi individu 72,5 sedangkan pada
dengan
siklus
pelaksanaan
format
yang
tindakan.
sudah
di
kembangkan.
II
rata-rata
nilai
meningkat
menjadi 80,75.
Berdasarkan temuan hasil refleksi
Refleksi
Seperti pada siklus I, siklus II
pengamat
melakukan
terhadap
jalannya
evaluasi
dalam
siklus
II
secara
pengamatan
keseluruhan maka siklus pada penelitian
pembelajaran,
tindakan ini dirasa cukup, dan tidak
selanjutnya melakukan suatu refleksi
perlu ada langkah perbaikan siklus
atas segala kegiatan yang dilakukan.
berikutnya, karena sudah menjawab
Dari hasil diskusi yang dilakukan oleh
permasalahan serta mencapai tujuan
teman
yang
sejawat,
dihasilkan
suatu
dikehendaki
dalam
penelitian
keputusan refleksi sebagai berikut :
tindakan kelas ini. Maka pada siklus II
Pembelajaran melalui kelompok belajar
ketuntasan sudah di atas 70% dengan
melalui metode teman sebaya berjalan
demikian ada peningkatan keaktifan
dengan lancar, Keaktifan siswa pada
belajar pada siklus II. Bagi siswa di
siklus II dalam pembelajaran sebagai
bawah SKM guru melakukan remedial
berikut. 1) Anak yang aktif dalam
dan bimbingan secara khusus.
mengerjakan tugas 17 siswa (85%), 2)
Siswa
yang bekerja dengan teman
sebangku 16 siswa (80%), 3) Siswa yang
143
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
Bercerita ternyata membawa perubahan
Hasil dan Pembahasan
Sesuai dengan temuan data dari
yang meningkat, kalau peserta didik
jawaban siswa terhadap test ulangan
mengalami atau melakukannya, dengan
harian yang diberikan oleh penulis pada
penggunaan metode yang lebih tepat dan
siswa dalam hal untuk mengetahui
efektif.
peningkatan prestasi
belajar
Melalui model pembelajaran metode
Bahasa
Indonesia melalui metode permainan
Permainan
kartu bercerita di kelas V semester I
hubungan siswa dengan guru sangat
SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal
signifikan karena guru tidak dianggap
Kabupaten Bangkalan, maka selanjutnya
sosok yang menakutkan tetapi sebagai
dapat dikemukakan bahwa : 1) Ketika
fasilator
pelaksanaan perbandingan hasil mata
pengalaman
pelajaran Bahasa Indonesia pada saat
pembelajaran.
proses
kelas
pembelajaran metode tutor teman sebaya
diketahui bahwa siswa yang memakai
guru hanya mengarahkan strategi yang
metode
efektif dan efisien yaitu belajar melalui
belajar
mengajar
Permainan
Kartu
di
Bercerita
Kartu
dan
Bercerita
mitra
sesuai
terlihat
untuk
berbagi
dengan
konsep
Dengan
secara berkelompok dengan metode
bagaimana
Permainan Kartu Bercerita bersama
menumbuhkan minat dan keinginan
teman sebangku ternyata ada sebuah
untuk
perbedaan
sendiri
yang
mengarah
kepada
peningkatan prestasi belajar yang cukup
cara
model
belajar
menemukan
konsep
dan
dasar
dengan
mengetahui
dari
materi
pembelajaran yang akan dipelajari.
Berdasarkan
signifikan di kelas V Semester I SDN
hasil
Penelitian
Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten
Tindakan Kelas (PTK) diatas Persentase
Bangkalan. 2) Seperti yang di ketahui
ketercapaian
proses pembelajaran, yang merupakan
mengalami peningkatan yang signifikan
suatu kegiatan pentransferan makna dari
pada siklus pertama dan kedua, maka
seorang guru terhadap siswa, diketahui
dapat disimpulkan bahwa temuan pada
pada
Penelitian
penelitian menjawab semua dari hasil
Tindakan Kelas proses belajar tersebut
siklus I ke siklus II dalam menggunakan
dengan
saat
pelaksanaan
metode
Permainan
Kartu
144
pada
siklus
pertama
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
model pembelajaran “Metode Permainan
menyenangi
Kartu Bercerita”.
Indonesia. 3) Hipotesis yang diajukan
Penutup
dalam penelitian ini setelah terbukti,
mata
pelajaran
Bahasa
Berdasarkan hasil penelitian yaitu
sehingga hipotesis yang menyatakan
untuk mengetahui upaya meningkatkan
“Diduga ada peningkatan prestasi belajar
prestasi
belajar
Bahasa
melalui
metode
Bahasa
Indonesia
Indonesia
melalui
metode
kartu
permainan kartu bercerita di kelas V
bercerita di kelas V semester I SDN
semester I SDN Kamal 03 Kecamatan
Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten
Kamal Kabupaten Bangkalan”, terbukti
Bangkalan, dapat meningkatkan prestasi
kebenarannya. 4) Dengan menggunakan
belajar
pembelajaran
“Metode Permainan Kartu Bercerita”
dengan menggunakan metode permainan
guru dapat memperhatikan pentingnya
kartu bercerita maka peneliti memberi
pengelolaan
kesimpulan-kesimpulan
diantaranya
melancarkan proses belajar mengajar di
adalah : 1) Nilai ketuntasan belajar siswa
dalam kelas, sebab pembelajaran dengan
pada saat Penelitian Tindakan Kelas ini
menggunakan “Metode Permainan Kartu
dilaksanakan diketahui, bahwa untuk
Bercerita” yang baik dalam kelas akan
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
mempermudah
kelancaran
belajar
kompetensi menulis karangan berda-
mengajar
baik,
proses
sarkan pengalaman dengan memper-
pembelajaran
hatikan pilihan kata dan penggunaan
hasilnya kurang memuaskan.
siswa
permainan
melalui
kelas.
yang
yang
Karena
maka
terganggu
dapat
dan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
ejaan diketahui hasilnya yaitu, pada
siklus pertama 55% dan siklus kedua
dapat
90%. 2) Kondisi aktifitas siswa selama
pembelajaran
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
“Metode Permainan Kartu Bercerita”
menggunakan metode permainan kartu
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
bercerita
dapat
dan dapat menigkatkan kemampuan
kegiatan
pembelajaran
meningkat
sehingga
disimpulkan
yang
bahwa
model
mengguanakan
ini
siswa dalam mata pelajaran Bahasa
menjadi lebih terpusat pada siswa, serta
Indonesia pada siswa kelas V semester I
membantu
siswa
inovatif
untuk
lebih
145
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan, secara signifikan.
Daftar Pustaka
WinataPutra, Udin S, dkk.
(2004)
Strategi Belajar dan Mengajar.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Andani.
(2009).
Pemantapan
Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka
Wardhani, IGAK, Winardit, Kuswaya.
(2008). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta. Universitas Terbuka.
Mulyati, Yeti. (2006). Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Tinggi. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Tarigan, Djgo, dkk. (2005). Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Jakarta : Universitas
Terbuka
.Suparno, Yunus, Mohammad. (2008).
Keterampilan
Dasar Menulis.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Karsidi, Hasim, Nafron.( 2006). Gemar
Berbahasa Indonesia 5. Solo : PT
Tiga Serangkai .
Tarigan, H.G. (1985). Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa
Misdan, K.U. (1980). Seni Pengajaran
Bahasa
(Menyimak,
Bicara,
Membaca, Menulis). Bandung:
FKKS-IKIP.
146
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia bagi Siswa Kelas V Semerter I SDN Kamal 03 Kecamatan
Kamal Tahun Pelajaran 2017/2018
Roesmiyatun
hajjahroes59@gmail.com/SDN Kamal 03 Bangkalan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengungkap permasalahan apakah dengan metode
permainan kartu bercerita dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V semester 1 SDN Kamal 03
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2017/2018? Penelitian
menggunakan model desain penelitian kemmis berdasarkan siklus-siklus yang terdiri
dari empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek
penilitian adalah siswa kelas V semester 1 SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 20 anak. Hasil
penelitian di peroleh bedasarkan data observasi perbaikan adalah prestasi belajar
siswa pada siklus I 55%dan di atas KKM (kriteria ketuntasan minimum) dengan nilai
standar 69. dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 90% siswa yang
mendapat ketuntasan belajar, walaupun 10% siswa tetap mendapat pelayanan khusus
agar sesuai dengan siswa lainnya. Dari hasil perbaikan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh peneliti dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan metede
permainan kartu bercerita yang di gunakan dapat meningatkan kemampuan menulis
karangan siswa kelas V semester 1 SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten
Bangkalan. Hal ini menunjukkan bahwa metode dan strategi belajar yang digunakan
peneliti dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa kelas V semester 1
SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan tahun pelajaran 2016/2017
Kata Kunci : Menulis karangan melalui metode permainan kartu bercerita.
Abstract: This study aims to reveal the problem of whether by the method of card
game storytelling can improve the ability to write essay on the subjects of Indonesian
students of grade V semester 1 SDN Kamal 03 Kamal District Bangkalan year
2017/2018 school year? The research uses a model of research design kemmis based
on cycles consisting of four stages of action plan, implementation, observation, and
reflection. The subjects of research are the students of grade V semester 1 of SDN
Kamal 03 Kamal Sub-district of Bangkalan in the academic year 2017/2018 with the
number of students 20 children. The result of the research is obtained from the
observation data of the improvement is the students' achievement in the first cycle
55% and above the KKM (minimum completeness criterion) with the standard score
of 69. and in cycle II has increased to 90% of students who get mastery learning,
although 10% still get special services to suit other students. From the results of the
improvement of learning conducted by researchers can be drawn the conclusion that
the application of meted card story telling story that in use can remind the ability to
135
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
write essay grade V students semester 1 SDN Kamal 03 Kamal District Bangkalan
District. This shows that the methods and learning strategies used by researchers can
improve the activity and achievement of students in grade V semester 1 SDN Kamal
03 Kamal District Bangkalan District lessons 2016/2017.
Keywords: Writing essays through story telling card game method.
Sesuai dengan bidang kemampuan kita
Pendahuluan
Kualitas pendidikan, sebagai salah
masing-masing dan mengetahui perma-
satu pilar pengembangan sumber daya
salahan yang ada disekitar kita serta
manusia yang bermakna, sangat penting
perlu memahami perkembangan pendi-
bagi pembangunan nasional. Bahkan
dikan bahasa sekarang.
dapat dikatakan masa depan bangsa
Mata pelajaran bahasa Indonesia
bergantung pada keberadaan pendidikan
merupakan salah satu pendidikan formal
yang berkualitas yang berlangsung di
dan
masa kini. Pendidikan yang berkualitas
memberikan sumbangan kepada mata
hanya akan muncul dari sekolah yang
pelajaran yang lain di samping dapat
berkualitas.
meningkatkan taraf berpikir logis.
Oleh sebab itu,
upaya
Dalam
peningkatan kualitas sekolah merupakan
titik
central
upaya
menciptakan
sangat
Indonesia,
penting
mata
karena
pelajaran
kenyataannya
dapat
Bahasa
pengajaran
demi
menulis dan membaca kurang menda-
yang
patkan perhatian. Pelly (1992) menya-
berkualitas pula. Dengan kata lain upaya
takan bahwa pelajaran membaca dan
peningkatan kualitas sekolah adalah
menulis yang dulu merupakan pelajaran
merupakan tindakan yang tidak pernah
dan
terhenti,
mendapatkan perhatian baik dari para
pendidikan
tercipta
yang
nya
berkualitas
tenaga
kapanpun,
kerja
dimanapun
dan
pokok
kini
kurang
siswa sehingga selalu mempunyai pres-
dalam kondisi apapun.
Pendidikan senantiasa
latihan
merupakan
beban dan tantangan bagi setiap Negara.
tasi yang rendah. Akibatnya, berbahasa
Indonesia para siswa kurang memadai.
Kita sebagai pendidik dan guru harus
Untuk meningkatkan prestasi yang
menyadari adanya tantangan tersebut.
lebih baik, maka murid harus diberi
136
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
sebuah media pembelajaran agar murid
yang harus dikembangkan siswa menjadi
lebih belajar intensif dan menyenangkan,
kalimat-kalimat penjelas agar menjadi
dari hasil yang diterima siswa tentang
sebuah wacana (Depdikbud, 1997: 16).
menulis karangan bahwa dari 20 siswa
Secara berkelompok siswa menganalisa
yang bisa menulis karangan yang baik
kartu-kartu yang diberikan, mengurut-
hanya 11 siswa (55%) dan 9 siswa (45%)
kannya, kemudian membuat sebuah
belum
karangan dari rangkaian kartu yang telah
mendapatkan
nilai
yang
memuaskan atau di bawah batas Kriteria
diurutka
Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasar-
Berdasarkan latar belakang masalah
kan kejadian tersebut, maka penulis
tersebut. Maka penulis dapat merumus-
meminta bantuan dari teman sejawat
kan Penelitian Tindakan Kelas ini,
untuk membantu mengindentifikasikan
adalah “Apakah hasil belajar menulis
kekurangan dari pembelajaran yang telah
karangan dapat ditingkatkan dengan
dilakukan.
penerapan metode kartu bercerita pada
Dari hasil diskusi laporan dengan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi
teman sejawat dapat disimpulkan bahwa
Kelas V Semester 1 SDN Kamal 03
masalah yang terjadi saat pembelajaran
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
adalah sebagai berikut :sebagian besar
?”
Tujuan
siswa merasa kesulitan dalam merang-
Penelitian
ini
untuk
kai kalimat. Hal tersebut menimbulkan
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang pasif, yang
menulis karangan melalui penerapan
juga merupakan kegagalan pembela-
metode permainan kartu bercerita pada
jaran.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi
Untuk mengatasi kegagalan tersebut,
Kelas V Semester 1 SDN Kamal 03
penulis mempelajari beberapa metode
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
dan media pembelajaran. Salah satu di
sedangkan tujuan khususnya a) untuk
antaranya adalah penggunaan media
meningkatkan keterampilan menyusun
pembelajaran kartu bercerita.
kerangka
karangan
melalui
metode
Media pembelajaran kartu bercerita
permainan kartu bercerita pada siswa
adalah kartu yang berisi kalimat utama
kelas V. b) Untuk meningkatkan menulis
137
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
melalui metode permainan
Terjadinya komunikasi antara siswa
kartu bercerita pada siswa kelas V
dengan media atau secara tidak langsung
Semester 1 SDN Kamal 03 Kecamatan
tentunya antara siswa dengan penyalur
Kamal Kabupaten Bangkalan.
pesan (guru), dengan demikian kita
karangan
Kata “media” menurut Heinick,dkk
(1982)
berasal
dari
bahasa
latin
dapat mengatakan bahwa proses belajar
mengajar telah terjadi. Media pembela-
merupakan bentuk jamak dari kata
jaran tersebut
berhasil
“medium” yang secara harfiah berarti
pesan/bahan
“perantara” (between) yaitu perantara
terjadi perubahan tingkah laku pada diri
sumber pesan (source) dengan penerima
si belajar (siswa).
ajar
menyalurkan
apabila
kemudian
proses
Media sangat penting dan harus di
pembelajaran, media ini dapat diartikan
jadikan sebagai bagian tak terpisahkan
sebagai berikut :1) media pembelajaran
dalam proses pembelajaran dan sangat
merupakan wahana dari pesan/informasi
berpengaruh
yang
pesan
(receiver).dalam
oleh
perubahan
(guru)
ingin
perilaku siswa. Sebab banyak hasil
penerima
pesan
penelitian bahwa proses pembelajaran
(siswa). 2) pesan atau bahan ajar yang
kan lebih berhasil bila siswa turut aktif
disampaikan
pesan/materi
dalam pembelajaran tersebut. Pengeta-
pembelajaran. 3) tujuan yang ingin di
huan seseorang paling banyak di peroleh
capai adalah terjadinya proses belajar
secara
pada diri siswa.
penglihatan
diteruskan
Dalam
sumber
terhadap
kepada
adalah
proses
komunikasi
guru
visual
atau
(British
melalui
indera
Audio-Visual
Association)
berperan sebagai komunikator yang akan
Memperhatikan pentingnya media
disampaikan pesan/bahan ajar kepada
pendidikan maka tidak ada alasan lagi
siswa sebagai penerima pesan. Agar
apabila inginkan proses belajar-mengajar
pesan atau bahan ajar yang disampaikan
yang berhasil selain menggunakan media
guru dapat diterima ole siswa maka
pembelajaran pada setiap proses belajar-
diperlukan wahana penyalur pesan yaitu
mengajar tersebut.
Dengan adanya berbagai macam
media pembelajaran.
media yang dapat digunakan dalam
138
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
proses pembelajaran, baik yang di jual di
dipungkiri bahwa bahasa tulis atau non
toko-toko maupun yang dibuat atau
lisan pun sangat diperlukan dalam
didesain sendiri oleh guru, maka di
komunikasi manusia. Kegiatan berba-
tuntut untuk mengetahui berbagai jenis
hasa melalui tulisan disebut kegiatan
media tersebut serta memiliki kateristik-
menulis. Tarigan (1985: 21) memberikan
keteristik yang dimiliki dan media yang
batasan
cocok dengan tujuan yang ingin di capai
“Menulis
dalam proses pembelajaran.
melukiskan
Metode permainan merupakan cara
menulis
ialah
siswa
orang-orang
untuk
menurunkan
atau
grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami
permainan
berikut,
lambang-lambang
menyajikan bahan pengajaran dimana
melakukan
sebagai
oleh
seseorang,
lain
dapat
sehingga
membaca
memperoleh atau menemukan pengertian
lambang-lambang grafik tersebut kalau
dan konsep tertentu. Permainan dalam
mereka memahami bahasa dan gambaran
arti
siswa
grafik itu.” Sedangkan D’ Angelo dalam
melakukan kegiatan (permainan) dalam
Tarigan (1985: 22) mengungkapkan,
kerangka
proses
“Belajar menulis adalah belajar berpikir
Sebagai
metode
permainan
permainan
pendidikan,
belajar
mengajar.
mengajar
dapat
dilakukan
metode
dalam/dengan cara tertentu.”
Lebih lanjut Cahyani dan Hodijah
secara
(2007: 128) menyatakan bahwa kegiatan
individual atau kelompok
pengembangan
menulis itu merupakan upaya penulis
konsep, nilai, moral dan norma, dapat
untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh
dicapai bilamana siswa secara langsung
karena
bekerja dan melakukan interaksi satu
memilah, dan menyusun tujuan kemu-
sama lainnya dan pemecahan masalah
dian menuliskannya dengan bahasa yang
dilakukan melalui peragaan. Oleh karena
mudah
itu metode ini dapat menghasilkan suatu
pembacanya.
pengalaman yang berharga bagi siswa.
dikatakan bahwa menulis merupakan
Penanaman
dan
itu
penulis
dibaca
dan
harus
memilih,
dipahami
oleh
Dengan demikian dapat
menggunakan
kegiatan berbahasa nonlisan yang harus
bahasa lisannya dalam berkomunikasi
dipelajari agar orang lain memahami dan
Manusia
sehari-hari.
banyak
Namun
tidak
dapat
139
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
mengerti apa yang diinginkan oleh
hanyalah diartikan mengutarakan sesuatu
penulis.
dalam bentuk tulisan.”
Baik bahasa lisan maupun bahasa
Mengarang dapat digunakan sebagai
tulisan mempunyai tujuan yang sama
salah satu alat untuk berkomunikasi
yaitu menyampaikan maksud pembicara
secara tidak langsung antara penulis
atau
dapat
dengan pembaca. Sebagai bahasa tulis
maupun
karangan memiliki perbedaan dengan
penulis.
menggunakan
Kita
bahasa
harus
lisan
bahasa tulisan yang baik dan benar agar
bahasa
maksud kita dapat disampaikan dengan
pembicara dibantu dengan adanya gerak
baik. Bahasa yang baik dan benar adalah
tubuh, mimik, intonasi, dan ekspresi
penggunaan bahasa yang sesuai dengan
sehingga dapat mengurangi kesalah-
kaidah-kaidah yang berlaku. Pengu-
pahaman informasi. Sedangkan pada
taraan sesuatu dengan menggunakan
karangan, penulis tidak dapat menun-
susunan bahasa yang baik dan teratur
jukkan secara langsung gerak tubuh,
dalam
mimik,
bahasa
tulisan
itulah
yang
lisan.
Dalam
intonasi,
bahasa
dan
lisan,
ekspresinya
disebut karangan. Hal ini sesuai dengan
sehingga diperlukan keterampilan dalam
pendapat Rusyana, “Wujud pengutaraan
menggunakan bahasa yang baik dan
sesuatu secara tersusun dengan memper-
benar.
gunakan bahasa disebut karangan. Jadi
Bahasa yang baik dan benar pada
karangan adalah susunan bahasa sebagai
sebuah karangan antara lain dapat dilihat
pengutaraan pikiran, perasaan, pengin-
dari segi pengembangan pokok pikiran,
draan, khayalan, kehendak, keyakinan,
keterkaitan antar paragraf, ejaan dan
dan pengalaman kita” (1982: 1).
penggunaan
Lebih lanjut Misdan (1980: 120)
huruf
kerapian tulisan
kapital,
dalam
serta
karangan.
mengatakan, “Karangan adalah susunan
Dengan penggunaan bahasa yang baik
bahasa sebagai pengutaraan pikiran,
dan benar pada karangan, diharapkan
perasaan, pendirian, khayalan, kehendak,
pesan atau informasi yang disampaikan
dan pengalaman kita. Tetapi lazimnya
oleh penulis kepada pembaca dapat
kata karangan itu hanya menyangkut
disampaikan dengan baik atau dengan
karya tulis. Maka dari itu karangan
kata lain, pembaca dapat memahami apa
140
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
Penelitian ini dilakukan di kelas
yang menjadi maksud pengarang dalam
V
tulisan yang dibuatnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
SDN
Kamal
perencanaan
wujud pengutaraan pikiran, perasaan,
pada semester 1.
pendirian,
Siklus I
kehendak,
dan
Desa
Kamal
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
disimpulkan bahwa karangan adalah
khayalan,
03
perbaikan
dilaksanakan
pengalaman penulis secara tersusun baik
Rencana Penelitian, 1) Menyiapkan
dengan menggunakan bahasa tulisan
rencana perbaikan pembelajaran (RPP)
agar pembaca dapat memahami apa yang
yang akan digunakan untuk penelitian
menjadi
tindakan kelas dengan materi menulis
maksud
pengarang
dalam
karangan. 2) Merancang pembelajaran
tulisan yang dibuatnya.
dengan
Metode Penelitian
kelas V SDN Kamal 03 Desa. Kamal
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
dengan kompetensi dasar menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan
pilihan
pada
belajar menggunakan
Penelitian yang penulis lakukan di
memperhatikan
menekankan
kata
dan
penggunaan ejaan. 2) Karakteristik siswa
yang terdapat di kelas V SDN Kamal 03
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan
sebagai berikut : a) Jumlah siswa dalam
satu kelas terdiri dari 20 siswa, dengan
rincian 13 siswa perempuan dan 7 siswa
laki-laki. b) Kondisi ekonomi siswa
kelas menengah ke bawah. c) Kondisi
daya serap siswa sangat berfariatif. d)
Antusias belajar siswa 50%, sedangkan
50% siswa minatnya belajar nya minim.
kegiatan
metode permai-
nan kartu bercerita. 3) Meminta bantuan
kepada
teman
sejawat
untuk
mengamatinya berlangsungnya penelitian tindakan kelas. 4) Menyiapkan
sarana dokumentasi, lembar pengamatan
guru, lembar pengamatan siswa, dan
daftar nilai evaluasi.
1)
Pengamat
mengamati
jalannya
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan mengamati kegiatan siswa selama
mengikuti pembelajaran berlangsung. 2)
Pengamat ikut membantu mengoreksi
dan menilai hasil kegiatan belajar siswa
dalam
mengerjakan
tugas
menulis
karangan menggunakan metode permainan
kartu
bercerita.
3)
Pengamat
melakukan observasi dengan memakai
141
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
format observasi yang sudah disiapkan
materi menulis karangan.2) Merancang
dengan mencatat semua hal-hal yang
kembali pembelajaran dengan mene-
diperlukan selama tindakan. 4) Menilai
kankan
hasil tindakan dengan menggunakan
menggunakan
format pembahasan materi.
bercerita. 3) Merancang pembentukan
Refleksi
kelompok
pada
kegiatan
belajar
metode permainan kartu
belajar
yang
tiap-tiap
Setelah melakukan pengamatan pada
kelompoknya terdiri dari 5 siswa. 4)
pembelajaran siklus I maka dilanjutkan
Meminta bantuan kepada teman sejawat
suatu refleksi atas segala kegiatan yang
untuk
telah dilaksanakan. Dari hasil diskusi
penelitian tindakan kelas. 5) Menyiapkan
yang dilakukan oleh teman sejawat dan
sarana
guru dihasilkan suatu keputusan bahwa
observasi guru, lembar observasi siswa
terdapat beberapa siswa yang masih
dan daftar nilai evaluasi. 6) Merancang
kebingungan di mulai dari mana untuk
pelaksanaan evaluasi secara individu
menulis karangan. Berdasarkan analisis
sebagai umpan balik dari materi yang
tes siklus I terdapat 9 anak (45% yang
telah diajarkan.
belum
karena
Pengamatan Penelitian, 1) Pengamat
kurangnya ide dari siswa dan waktunya
mengamati guru dalam menyampaikan
kurang
pengamat
materi pelajaran kepada siswa pada
menyarankan pada Siklus II untuk
pokok bahasanya menulis karangan. 2)
membentuk kelompok belajar yang lebih
Pengamat
besar yaitu setiap kelompok terdiri dari 5
mengerjakan permainan kartu bercerita
siswa agar diskusi lebih banyak ide dan
dan di kembangkan menjadi karangan
memberi waktu yang panjang untuk
yang utuh. 3) Pengamat mengamati
menulis karangan pengalaman pribadi.
siswa
Siklus II
kelompok.
Rencana Penelitian, 1) Merancang
siswa, siswa sangat antusias dalam
kembali
perbaikan pembe-
mengikuti kegiatan belajar karena siswa
yang akan digunakan
sangat merasa senang dengan permainan
untuk penelitian tindakan kelas dengan
kartu bercerita antara siswa satu dengan
tuntas)
kendalanya
panjang.
rencana
lajaran (RPP)
Maka
142
mengamatinya
dokumentasi
mengamati
dalam
4)
berlangsungnya
yaitu
siswa
mengerjakan
Pengamatan
lembar
dalam
tugas
terhadap
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
siswa yang lain saling menyanggah dan
berani mengungkapkan pendapat 17
saling
siswa (85%), 4) Anak yang belum tuntas
memberi
pengamatan
pendapat.
terhadap
5)
hasil
Dari
evaluasi
ada 2 siswa (90%) dan
yang sudah
individual siswa, sudah menunjukkan
tuntas 18 siswa (90%). Maka pada siklus
peningkatan dibanding dengan nilai pada
II ketuntasan sudah di atas 70%. Dengan
siklus I. 6)
demikian ada peningkatan keaktifan
Pengamat melakukan
observasi sesuai dengan format yang
belajar siklus II.
Dari tes akhir
sudah di siapkan dan mencatat semua
individu telah
hal-hal yang diperlukan yang terjadi
menunjukkan adanya peningkatan nilai.
selama
7)
Jika pada pertemuan I rata-rata nilai
Pengamat menilai hasil tindakan sesuai
evaluasi individu 72,5 sedangkan pada
dengan
siklus
pelaksanaan
format
yang
tindakan.
sudah
di
kembangkan.
II
rata-rata
nilai
meningkat
menjadi 80,75.
Berdasarkan temuan hasil refleksi
Refleksi
Seperti pada siklus I, siklus II
pengamat
melakukan
terhadap
jalannya
evaluasi
dalam
siklus
II
secara
pengamatan
keseluruhan maka siklus pada penelitian
pembelajaran,
tindakan ini dirasa cukup, dan tidak
selanjutnya melakukan suatu refleksi
perlu ada langkah perbaikan siklus
atas segala kegiatan yang dilakukan.
berikutnya, karena sudah menjawab
Dari hasil diskusi yang dilakukan oleh
permasalahan serta mencapai tujuan
teman
yang
sejawat,
dihasilkan
suatu
dikehendaki
dalam
penelitian
keputusan refleksi sebagai berikut :
tindakan kelas ini. Maka pada siklus II
Pembelajaran melalui kelompok belajar
ketuntasan sudah di atas 70% dengan
melalui metode teman sebaya berjalan
demikian ada peningkatan keaktifan
dengan lancar, Keaktifan siswa pada
belajar pada siklus II. Bagi siswa di
siklus II dalam pembelajaran sebagai
bawah SKM guru melakukan remedial
berikut. 1) Anak yang aktif dalam
dan bimbingan secara khusus.
mengerjakan tugas 17 siswa (85%), 2)
Siswa
yang bekerja dengan teman
sebangku 16 siswa (80%), 3) Siswa yang
143
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
Bercerita ternyata membawa perubahan
Hasil dan Pembahasan
Sesuai dengan temuan data dari
yang meningkat, kalau peserta didik
jawaban siswa terhadap test ulangan
mengalami atau melakukannya, dengan
harian yang diberikan oleh penulis pada
penggunaan metode yang lebih tepat dan
siswa dalam hal untuk mengetahui
efektif.
peningkatan prestasi
belajar
Melalui model pembelajaran metode
Bahasa
Indonesia melalui metode permainan
Permainan
kartu bercerita di kelas V semester I
hubungan siswa dengan guru sangat
SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal
signifikan karena guru tidak dianggap
Kabupaten Bangkalan, maka selanjutnya
sosok yang menakutkan tetapi sebagai
dapat dikemukakan bahwa : 1) Ketika
fasilator
pelaksanaan perbandingan hasil mata
pengalaman
pelajaran Bahasa Indonesia pada saat
pembelajaran.
proses
kelas
pembelajaran metode tutor teman sebaya
diketahui bahwa siswa yang memakai
guru hanya mengarahkan strategi yang
metode
efektif dan efisien yaitu belajar melalui
belajar
mengajar
Permainan
Kartu
di
Bercerita
Kartu
dan
Bercerita
mitra
sesuai
terlihat
untuk
berbagi
dengan
konsep
Dengan
secara berkelompok dengan metode
bagaimana
Permainan Kartu Bercerita bersama
menumbuhkan minat dan keinginan
teman sebangku ternyata ada sebuah
untuk
perbedaan
sendiri
yang
mengarah
kepada
peningkatan prestasi belajar yang cukup
cara
model
belajar
menemukan
konsep
dan
dasar
dengan
mengetahui
dari
materi
pembelajaran yang akan dipelajari.
Berdasarkan
signifikan di kelas V Semester I SDN
hasil
Penelitian
Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten
Tindakan Kelas (PTK) diatas Persentase
Bangkalan. 2) Seperti yang di ketahui
ketercapaian
proses pembelajaran, yang merupakan
mengalami peningkatan yang signifikan
suatu kegiatan pentransferan makna dari
pada siklus pertama dan kedua, maka
seorang guru terhadap siswa, diketahui
dapat disimpulkan bahwa temuan pada
pada
Penelitian
penelitian menjawab semua dari hasil
Tindakan Kelas proses belajar tersebut
siklus I ke siklus II dalam menggunakan
dengan
saat
pelaksanaan
metode
Permainan
Kartu
144
pada
siklus
pertama
Penerapan Metode Permainan Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan... -Roesmiyatun
model pembelajaran “Metode Permainan
menyenangi
Kartu Bercerita”.
Indonesia. 3) Hipotesis yang diajukan
Penutup
dalam penelitian ini setelah terbukti,
mata
pelajaran
Bahasa
Berdasarkan hasil penelitian yaitu
sehingga hipotesis yang menyatakan
untuk mengetahui upaya meningkatkan
“Diduga ada peningkatan prestasi belajar
prestasi
belajar
Bahasa
melalui
metode
Bahasa
Indonesia
Indonesia
melalui
metode
kartu
permainan kartu bercerita di kelas V
bercerita di kelas V semester I SDN
semester I SDN Kamal 03 Kecamatan
Kamal 03 Kecamatan Kamal Kabupaten
Kamal Kabupaten Bangkalan”, terbukti
Bangkalan, dapat meningkatkan prestasi
kebenarannya. 4) Dengan menggunakan
belajar
pembelajaran
“Metode Permainan Kartu Bercerita”
dengan menggunakan metode permainan
guru dapat memperhatikan pentingnya
kartu bercerita maka peneliti memberi
pengelolaan
kesimpulan-kesimpulan
diantaranya
melancarkan proses belajar mengajar di
adalah : 1) Nilai ketuntasan belajar siswa
dalam kelas, sebab pembelajaran dengan
pada saat Penelitian Tindakan Kelas ini
menggunakan “Metode Permainan Kartu
dilaksanakan diketahui, bahwa untuk
Bercerita” yang baik dalam kelas akan
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
mempermudah
kelancaran
belajar
kompetensi menulis karangan berda-
mengajar
baik,
proses
sarkan pengalaman dengan memper-
pembelajaran
hatikan pilihan kata dan penggunaan
hasilnya kurang memuaskan.
siswa
permainan
melalui
kelas.
yang
yang
Karena
maka
terganggu
dapat
dan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
ejaan diketahui hasilnya yaitu, pada
siklus pertama 55% dan siklus kedua
dapat
90%. 2) Kondisi aktifitas siswa selama
pembelajaran
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
“Metode Permainan Kartu Bercerita”
menggunakan metode permainan kartu
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
bercerita
dapat
dan dapat menigkatkan kemampuan
kegiatan
pembelajaran
meningkat
sehingga
disimpulkan
yang
bahwa
model
mengguanakan
ini
siswa dalam mata pelajaran Bahasa
menjadi lebih terpusat pada siswa, serta
Indonesia pada siswa kelas V semester I
membantu
siswa
inovatif
untuk
lebih
145
Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman135-146
SDN Kamal 03 Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan, secara signifikan.
Daftar Pustaka
WinataPutra, Udin S, dkk.
(2004)
Strategi Belajar dan Mengajar.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Andani.
(2009).
Pemantapan
Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka
Wardhani, IGAK, Winardit, Kuswaya.
(2008). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta. Universitas Terbuka.
Mulyati, Yeti. (2006). Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Tinggi. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Tarigan, Djgo, dkk. (2005). Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Jakarta : Universitas
Terbuka
.Suparno, Yunus, Mohammad. (2008).
Keterampilan
Dasar Menulis.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Karsidi, Hasim, Nafron.( 2006). Gemar
Berbahasa Indonesia 5. Solo : PT
Tiga Serangkai .
Tarigan, H.G. (1985). Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa
Misdan, K.U. (1980). Seni Pengajaran
Bahasa
(Menyimak,
Bicara,
Membaca, Menulis). Bandung:
FKKS-IKIP.
146