6. BUKU MATERI PESANTREN RAMADHAN cet 2

KATA PENGANTAR

  MARHABAN YA.. RAMADHAN 1432 H

  Tanpa terasa waktu terus berlalu dan sudah sampai kepada penghulu bulan yaitu Bulan Ramadhan, bulan yang suci, bulan untuk membersihkan diri dari segala karatan dosa, dari segala kerak-kerak dosa, dari segala debu-debu dosa dan meningkatkan amal-amal ibadah dari bulan-bulan sebelumnya. Yang berdosa menjadi bersih dan yang bersih menjadi taqwa “la ‘allakum tat taqun”.

  Setiap hari betapa banyak debu yang melekat, tanpa dibersihkan meningkat menjadi kerak dan bila tanpa dibersihkan pula akan menjadi karatan. Karatan sudah sangat susah untuk dibersihkan. Namun dalam bulan ramadhan kita semua dapat membersihkan diri walaupun dosa yang sudah berkerak itu. Karena bulan ini bulan penuh hikmah, bulan ibadah yang melebihi dari bulan lainnya, bulan magfirah dan wa rahmah. Setiap muslim yang sadar akan dirinya pasti menanti datangnya bulan Ramadhan tahun ini seperti ia melepasnya dengan air mata pada tahun lalu. Ia akan sangat merindukannya, ini tentu memberikan kesempatan baginya untuk berjumpa lagi. Bulan Ramadhan di dalamnya terdapat puasa pada siang hari, sebagaimana firman Allah swt dalam al_Quran surat al_baqarah ayat 183 yang artinya: “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. Dan pada malam hari adanya sembahyang sunat tarawih, dan biasanya dilakukan secara berjamaah di mesjid-mesjid atau surau atau dimanapun. Dilanjutkan dengan tadarus. Ini berbeda pendapat, apakah tadarus itu membaca al-quran sepanjang malam atau belajar membaca quran dan memahami maksud yang terkandung di dalamnya. Tapi yang jelas bahwa kita sering mengisi malam ramadhan itu dengan membaca al-quran sepanjang malam, baik sendiri maupun bersamaan di mesjid-mesjid atau surau, bahkan mencapai tammat sampai 2 kali atau lebih. Juga pada bulan ramadhan terdapat satu malam yang disebut dengan malam lailatul qadar. Malam ini merupakan malam spesial karena barang siapa yang mendapatkannya maka akan lebih baik ibadahnya setara 1000 bulan yang lain. Subhanallah…. Maka sebaiknya kita selalu melewati malam-malam ramadhan dengan tarawih, tadarus dan zikir lainnya sehingga bila Allah swt menghendaki dapat bertemu dengan malam lailatul qadar ini. Dan pasti kita akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.

  Bulan Ramadhan juga banyak terdapat kelebihan-kelebihan lainnya, tetapi yang terpenting bahwa kita jangan melewatinya begitu saja. Kita berpuasa hanya menahan lapar dan dahaga tanpa mendapatkan manfaat daripadanya. Pada malam harinya kita begadang dengan mainan yang tidak bermanfaat seperti main domino/gapleh dan truff atau joker, dan lain sebagainya. Sehingga siang dan malam lewat begitu saja tanpa dapat kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Sungguh sia- sia bila demikian adanya dan sangat rugi karena belum tentu tahun depan kita dapat berjumpa lagi dengannya. Marhaban Ya Ramadhan pantas kita ucapkan dan semoga kita semua mampu menjalankannya dari awal sampai akhir dengan mengisi dan menikmati segala kelebihannya, dan akhirnya berjumpa dengan Idul Fitri. Kita telah menjadi fitrah kembali dan menjaganya sampai jumpa Bulan Ramadhan berikutnya. Insya Allah…

  Jakarta, 1 Agustus 2011 M

  1 Ramadhan 1432 H Penyusun

  SAMSU, S.PdI

PANDUAN PUASA RAMADHAN MASYRU'IYAT PUASA RAMADHAN

                

  b. Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.

  c. Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.

  b. Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.

  b. Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa. Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena : a. Umurnya sangat tua dan lemah.

  Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah : a. Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.

  b. Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan istri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib), Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.

  a. Berniat sejak malam hari

  "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).

  c. Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah.

  a. Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.

RUKUN PUASA

  2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :

  e. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri.

  d. Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.

  c. Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.

  b. Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.

  1. Bulan Ramadhan adalah: a. Bulan yang penuh Barakah.

  2. Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan Ketaqwaan

  1. Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain

YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA

3 Marhaban Ya Ramadhan

  d. Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.

ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN

  e. Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang

  1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib. ringan.

  Sunnah berbuka adalah sbb :

  a. Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air

  HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.

  b. Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus

  a. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan dimakan, jangan shalat dahulu. minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.

  c. Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Artinya : "Telah hilang

  b. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap maka tidak membatalkan puasa. wujud insya Allah."

  c. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa :

  2. Makan sahur. Adab-adab sahur : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh. bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan

  b. Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar enam puluh orang miskin. adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak

  d. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Maghrib) Shubuh.

  3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah,

HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN

  banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an

WAKTU IBADAH PUASA

  4. Menegakkan shalat malam/shalat Tarawih dengan berjama'ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir a. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun

  (20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara shalat Tarawih adalah : udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.

  a. Dengan berjama'ah.

  b. Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh. b. Salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap c. Berbekam pada siang hari. empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga

  d. Mencium, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang raka'at. hari (hukumnya makruh) c. Dibuka dengan dua raka'at yang ringan.

  e. Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan

  d. Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya. kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at ketiga : Qulhuwallahu f. Disuntik di siang hari.

  Marhaban Ya Ramdhan

   6 ahad.

5 Marhaban Ya Ramadhan g. Mencicipi makanan asal tidak ditelan.

  5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.

  6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir.

   8

  Marhaban Ya Ramdhan

  Maka dari itu, sungguh layak apabila Allah mengabulkan doa para Malaikat untuk orang yang berpuasa. Sebab mereka memang telah diizinkan untuk itu. Allah mengizinkan para Malaikat untuk beristighfar bagi mereka untuk mengangkat, meninggikan penyebutan, serta menjelaskan keutamaan puasa ummat ini. Makna istighfar adalah meminta ampunan, yaitu dengan menutupi dan memaafkan dosa, baik di

  yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrim [66] : 6)

  Para Malaikat akan beristighfar untuk orang-orang yang mengerjakan ibadah puasa hingga mereka berbuka. Para Malaikat adalah hamba-Nya yang dimuliakan di sisi-Nya, sebagaimana Allah mensifati mereka dalam firman-Nya: “…Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa

  Perkara Kedua

  Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum daripada harumnya minyak kesturi di sisi Allah.2 Kata ( ), huruf kha’-nya dibaca dengan fathah atau dhammah, artinya adalah perubahan bau mulut ketika lambung kosong dari makanan. Bau ini dibenci manusia, namun lebih wangi daripada minyak kesturi di sisi Allah sebab ia terlahir dari ketaatan kepada-Nya. Apa saja yang timbul dari ibadah dan ketaatan kepada Allah tentu akan dicintai oleh-Nya, serta pelakukan akan diberikan sesuatu yang lebih baik sebagai pengganti. Tidakkah engkau mengetahui bahwa orang yang mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat-Nya itu akan datang pada hari Kiamat dengan darah yang mengalir, warnanya merah darah, namun baunya wangi minyak kesturi?

  dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..” (QS Al- Imran [3] : 110) Perkara Pertama

  Saudara-saudaraku, ini adalah lima perkara yang Allah persiapkan untuk kalian. Dengan lima perkara tersebut, kalian mendapat kekuhsusan dari Allah di atara ummat-ummat lainnya. Semua itu diberikan Allah untuk menyempurnakan berbagai nikmat-Nya kepada kalian. Sunnguh betapa banyak nikmat dan ketamaan yang telah Allah berikan kepada kalian, sebagaimana firman-Nya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang

  Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu bahwasanya Nabi bersabda: “Ummatku telah diberi lima hal yang belum pernah diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya ketika bulan Ramadhan: 1) Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari pada minyak kesturi di sisi Allah, 2) Para Malaikat beristighfar untuk mereka hingga berbuka, 3) Allah memperindah Surga-Nya seiap hari, seraya berfirman kepadanya: “Hampir-hampir para hamba-Ku yang shalih akan mencampakkan berbagai kesukaran dan penderitaan lalu kembali kepadamu,” 4) Syaithan-syaithan durjana dibelenggu, tidak dibiarkan lepas ssepeerti pada bulan-bulan selain Ramadhan, 5) Mereka akan mendapat ampunan di akhir malam.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah itu terjadi pada malam Lailautl Qadar?” Beliau menjawab, “Bukan, namun pelaku kebaikan akan disempurnakan pahalanya seusai menyelesaikan amalanya.”

  c. Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf.

  b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak.

  Cara i'tikaf: a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid.

  7. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.

KEUAMAAN BULAN RAMADHAN

7 Marhaban Ya Ramadhan

  Setiap anak Adam pasti sering berbuat kesalahan dan bersikap melampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Sehingga mereka benarbenar membutuhkan ampunan Allah.

  Perkara Ketiga

  Allah mempeerindah Surga setiap hari sebagai persiapan untuk para hamba-Nya yang shalih dan dalam rangka memotivasi mereka untuk memasukinya. Allah berfirman kepada surge: “Hampir-hampir para hamba-Ku yang shalih mencampakkan beban dan penderitaan…” Yang dimaksud dengan hadits ini adalah mereka mencampakkan beban hidup di dunia dan susah payah serta pendeeritaannya lalu menyingsingkan lengan baju untuk mengerjakan amal-amal shalih yang dengannya mereka hidup bahagia di dunia dan akhirat dan dapat mengantarkan merreka ke Surga, negeri kedamaian dan kemuliaan.

  Perkara Keempat

  Syaithan-syaithan pembangkan diikat dengan rantai dan belenggu sehingga mereka tidak bias menyesatkan hambahamba Allah yang shalih dari kebenaran dan tidak dapat mencegah mereka dari kebaikan. Ini adalah salah satu bentuk pertolongan Allah kepada para hamba-Nya. Musuh ummat ini diikat sehingga tidak bias mengajak golongan mereka supaya menjadi penghuni Neraka yang menyala- nyala. Oleh sebab itu, dapat engkau saksikan bahwa pada bulan ini orang-orang shalih mempunyai keinginan yang lebih tinggi untk melakukan kebaikan dan menahan diri dari kejelekan dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.

  Perkara Kelima

  Allah mengampuni ummat Muhammad s pada setiap akhir malam bulan ini. Jika mereka melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan pada bulan yang mulia ini, berupa puasa dan shalat, maka Allah akan memberikan karunia dengan menyempurnakan pahala mereka ketika telah selesai mengerjakan amal-amal mereka. Sesungguhnya orang yang beramal akan disempurnakan pahala amalnya setelah selesai mengerjakannya. Allah memberikan karunia kepada para hamba-Nya

  Pertama: Allah mensyariatkan amal-amal shalih kepada mereka sebagai

  sebab terampuninya dosa dan terangkatnya derajat mereka. Sekiranya Allah tidak mensyariatkan hal itu, tentulah mereka tidak akan beribadah kepada-Nya dengan amal-amal shalih tersebut. Sebab ibadah tidak diambil melainkan dari wahyu Allah kepada Rasul-Nya.Oleh karena itu, Allah mengingkari orang-orang yang mengada-adakan syariat selain diri-Nya dan menjadikan hal tersebut sebagai kesyrikan. Allah berfirman:

  “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS Asy-Syuura [42] : 21) Kedua: Mereka diberi taufik oleh Allah untuk mengerjakan amal shalih

  yang telah ditinggalkan kebayakan manusia. Sekiranya bukan karena taufik dan pertolongan Allah kepada mereka, tentulah mereka tidak akan mengerjakannya. Hanya milik Allah lah segala keutamaan dan karunia dalam hal ini. Allah berfirman:

  “Mereka merasa telah memberi ni’mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi ni’mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan ni’mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orangorang yang benar.” (QS Al-Hujarat [49 : 17) Ketiga: Allah member karunia dengan pahala yang melimpah. Satu

  kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan jauh lebih banyak daripada itu. Karunia berupa amal dan pahala berasal dari Allah semata, segala puji bagi-Nya. Dialah pemilik, pemelihara dan penggatur alam semesta. Saudara-saudaraku, Ramadhan adalah nikmat yang besar bagi orang- orang yang mendapatinya dan menunaikan haknya. Yaitu, dengan kembali kepada Rabb-nya dari kemaksiatan menuju ketaatan kepadaNya, dari kelalaian menuju Ingat kepada- Nya, dan dari jauhnya

9 Marhaban Ya Ramadhan

  Marhaban Ya Ramdhan

   10

  wa sallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa

  Persiapan fikriyah

  Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, Da’wah

  Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama manusia.

  Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Oleh kerana itu, umat Islam harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua aktifiti positif dan dapat memajukan Islam dan umat Islam. Termasuk dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan umat. Namun demikian semua aktifiti yang positif itu tidak sampai mengganggu kekhusu’an ibadah ramadhan terutama di 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh amaliyah dan aktiviti positif. Selain yang telah tergambar seperti tersebut di muka, beliau juga aktif melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Rasulullah saw. menikahkan putrinya (Fathimah) dengan Ali RA, menikahi Hafsah dan Zainab.

  Persiapan Mental Persiapan mental untuk puasa dan ibadah terkait lainnya sangat penting.

  Seorang muslim tidak akan mampu atau berbuat secara optimum dalam berpuasa jika fisikalnya sakit. Oleh kerana itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisikal, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Rasulullah mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini : • Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).

  Persiapan Fisikal dan Harta

  Persiapan fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan kerana puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka.

  Diriwaytkan oleh Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dalam kitab Ats-Tsawaab sanadnya lemah sekali, tetapi sebagian lafazh hadits tersebut mempunyai shaid (penguat yang shahih).

  di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).

  • Berubat seperti dengan berbekam (Al-Hijamah) seperti yang iriwayatkan Bukhori dan Muslim.
  • Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas’ud ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. (HR. Al-Haitsami).

  Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi

  Persiapan ruhiyah (spiritual)

  Apalagi pada saat menjelang hari-hari terakhir, kerana tarikan keluarga yang ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang kampung dll, sangat mempengaruhi umat Islam dalam menunaikan kekhusu’an ibadah Ramadhan. Dan kesuksesan ibadah Ramadhan seorang muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i’tikaf dan taqarrub yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.

  Sarana penunjang yang lain yang harus disiapkan adalah harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Idealnya seorang muslim telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal ibadah Ramadhan. Sehingga

11 Marhaban Ya Ramadhan

  Marhaban Ya Ramdhan

   12 berlebihan atau berkejar dalam mencari harta atau kegiatan lain yang mengganggu kekhusu’an ibadah Ramadhan.

  Merencanakan Peningkatan Prestasi Ibadah (Syahrul Ibadah)

  Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah Ramadhan yang kita lakukan harus dapat merubah dan memberikan output yang positif. Perubahan pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman : « Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu

  kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri » (QS AR- Ra’du 11).

  Diantara bentuk-bentuk peningkatan amal Ibadah seorang muslim di bulan Ramadhan, misalnya; peningkatan, ibadah puasa, peningkatan dalam tilawah Al-Qur’an, hafalan, pemahaman dan pengamalan. Peningkatan dalam aktifiti sosial, seperti: infak, memberi makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak yatim, biasiswa terhadap siswa yang memerlukan dan meringankan beban umat Islam. Juga merencanakan untuk mengurangi pola hidup berbelanja dan memantapkan tekad untuk tidak membelanjakan hartanya, kecuali kepada pedagang dan pengeluar negeri kaum muslimin, kecuali dalam keadaan yang sulit (haraj).

  Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)

  Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syaitan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan dengan puasa, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka. Sehingga bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat bererti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat. Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman: “Dan

  bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31).

  Oleh kerana itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. Taubah dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfiroh (ampunan), rahmat dan karunia Allah SWT. “Dan (dia berkata): “Hai kaumku,

  mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS Hud 52)

  Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifiti ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan- perubahan yang perlu dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.

  Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)

  Dan terakhir, semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah- langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mahu bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan

13 Marhaban Ya Ramadhan

  Marhaban Ya Ramdhan

   14 kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka Indonesia/Malaysia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang majoritinya swt”. (HR Ath-Thabarani). adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah.

  4. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.

  Rasulullah saw bersabda: Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at,

  AMALAN RAMADHAN /

  dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa,

KELEBIHAN BULAN RAMADHAN

  apabila dosa-dosa besar dihindari. (HR Muslim). Barang siapa yang melakukan ibadah di malam hari karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu

  Bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki diampuni. (Muttafaqun ‘alaih). Apabila Ramadhan datang, maka banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaithon- kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi syaithon dibelenggu. (Muttafqun ‘alaih). mereka yang ingin mencarinya. Beberapa

  dalah: 5. Bulan dilipat gandakannya amal shaleh.

  Rabb-Mu berkata: “Setiap perbuatan baik dilipat gandakan 1. Bulan Tarbiyah untuk mencapai derajat taqwa. pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali

  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, puasa, puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu

  Puasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. Bau mulut bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183). orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari pada parfum misik.

  2. Bulan diturunkannya Al Qur’an.

  Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu Bulan Ramadhan, yang pada bulan itu Al Qur’an diturunkan sebagai yang tengah berpuasa, hendaknya ia katakan: “Aku sedang berpuasa, petunjuk buat manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu, dan aku sedang berpuasa”. (HR At-Tirmidzi) sebagai pemisah (yang haq dan yang batil) (QS Al Baqarah: 185).

  6. Ramadhan bulan jihad, bulan kemenangan.

  3. Bulan yang paling utama, bulan penuh berkah.

  Sejarah mencatat, bahwa pada inilah Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam, paling utama adalah hari Jum’at (HR At-Thabarani) . Dari Ubadah yang sekaligus membuktikan bahwa Ramadhan bukan bulan malas bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw -pada suatu hari, ketika dan lemah, tapi merupakan bulankuat, bulan jihad, bulan Ramadhan telah tiba- bersabda: Ramadhan telah datang kepada kemenangan. kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah swt

  Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-

  15 Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Ramdhan

   16

  yaumul furqan, dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar, Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, pada bulan itu Allah swt akan melihat kalian berpacu melakukan Pada bulan Ramadhan pula fathu Makkah terjadi, yang dibadaikan dalam Al Qur’an sebagai Fathan Mubiiina, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Serangkaian peristiwa besar lainnya juga terjadi pada bulan Ramadhan, seperti: beberapa pertempuran dalam perang Tabuk, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 (sembilan) Hijriyah. Tersebarnya Islam di Yaman pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Khalid bin Al Walid menghancurkan berhala Uzza pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Dihancurkannya berhala Latta pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah.Ditaklukkannya Andalus (Spanyol sekarang) di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah. Peperangan ‘Ain Jalut, dimana untuk pertama kalinya pasukan Islam berhasil mengalahkan bangsa Mongol Tartar, yang sebelumnya sempat dianggap mustahil, juga terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

  HIKMAH BULAN RAMADHAN / KEISTIMEWAAN RAMADHAN

  Bulan Ramadhan awalnya rahmat, tengahnya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka, siapa yang memberikan keringanan bagi hamba sahayanya pada bulan itu, Allah akan ampuni dosanya, dan dia dibebaskan dari neraka. Pada bulan ini, perbanyaklah empat hal, dua diantaranya membuat kamu diridhai Rabbmu, dan dua yang lainnya sesuatu yang sangat kamu butuhkan.

  Dua hal yang membuat kamu diridhai Rabbmu adalah:

  1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan 2. Kamu meminta ampunan kepada-Nya.

  Sedangkan dua hal lainnya yang sangat kamu butuhkan adalah:

  1. Kamu meminta syurga kepada Allah, dan 2. Kamu minta dilindungi dari neraka. Khutbah Rasulullah saw menyongsong sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan. Dari Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, katanya: Rasulullah saw berkhutbah di tengah-tengah kami pada akhir bulan Sya’ban, beliau saw bersabda: “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaungi. Bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya.adalah bulan sabar, sabar itu balasannya syurga, Ramadhan adalah bulan santunan. Bulan ditambahkannya rizqi orang mukmin. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka kepada seorang yang berpuasa, balasannya adalah ampunan terhadap dosa-dosanya, dirinya dibebaskan dari neraka, dan dia mendapatkan pahala sebesar yang didapat oleh orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Sahabat berkomentar, kata mereka: “Ya Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk berbuka yang dapat diberikan kepada orang yang berpuasa? Sabda Rasulullah saw: “Pahal tersebut akan diberikan Allah, meskipun yang diberikan untuk berbuka bagi yang berpuasa hanya satu buah kurma, atau seteguk air, atau sesendok mentega. Siapa yang memberikan minum kepada orang yang berpuasa, Allah akan memberikan minuman kepadanya dari telagaku yang tidak akan menjadi haus sampai dia masuk syurga”. (HR Ibnu Khuzaimah).

  Marhaban Ya Ramdhan

   18

17 Marhaban Ya Ramadhan

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA

BULAN RAMADHAN

  Bulan Ramadhan terbagi menjadi 3 fase utama, yaitu 1o hari pertama, 10 hari pertengahan, dan 10 hari terakhir ramadhan. Pada 10 hari pertama ramadhan telah diriwayatkan sebagai hari-hari diturunkannya rahmat dari Allah kepada manusia. Pada 10 hari pertama ini kita akan banyak mendapatkan limpahan pahala dari berbagai amalan-amalan yang kita lakukan selama berpuasa.

  Memang fase-fase awal ini akan menjadi agak berat bagi kita karena merupakan peralihan dari yang sebelumnya makan 3 kali sehari menjadi puasa yang mewajibkan kita menahan lapar dari subuh hingga maghrib. Tapi biasanya setelah 2-3 hari pertama kita sudah terbiasa dengan puasa kita.

  Setelah melewati atau fase 10 hari pertengahan ramadhan dimana keutaman fase kedua ini adalah Allah banyak memberikan maghfirah atau ampunan. Inilah saat yang tepat bagi kita untuk meminta ampun atas dosa-dosa kita dengan memperbanyak dzikir dan meminta ampunan, meminta agar semua dosa-dosa kita di maafkan dan diterima tobat kita. Tidak ada bulan-bulan lain yang sebaik bulan ramadhan, maka itu janganlah kita menyiakannya, agar kita tidak menjadi orang yang merugi.

  Bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung, bulan yang selalu dijadikan momentum untuk meningkatkan kebaikan, ketakwaan serta menjadi ladang amal bagi orang-orang yang shaleh dan beriman kepada Allah SwT.

  Tidak terasa, Ramadhan tahun ini sudah mendekati akhir karena telah telah memasuki 10 hari terakhir. Sebagian ulama kita membagi fase bulan Ramadhan dengan tiga bagian. Fase pertama, yaitu 10 hari pertama adalah sebagai fase rahmat, 10 hari kedua atau pertengahan adalah fase maghfiroh, serta fase ketiga atau 10 hari terakhir adalah fase pembebasan dari api neraka. Maka saat ini kita berada dalam fase ketiga, yaitu fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Salman al- farisi, “Adalah bulan Ramadhan, awalnya

  rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

  Rasulullah Muhammad Saw, yang merupakan manusia terpilih dan suri tauladan terbaik bagi kita, jika Ramadhan memasuki 10 hari terakhir, maka beliau semakin memaksimalkan diri dalam beribadah. Beliau menghidupkan malam harinya untuk mendekatkan diri kepada Allah SwT, bahkan beliau membangunkan keluarganya agar turut beribadah. Dari Aisyah r.a., ia menceritakan tentang keadaan Nabi Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, “Beliau jika memasuki

KEUTAMAAN 10 HARI KEDUA/ TENGAH RAMADHAN

  sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupakn malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR.

  Bukhari). Rasulullah Saw sangat memerhatikan 10 hari terakhir bulan Ramadhan karena di dalamnya begitu banyak keutamaan yang bisa didapatkan pada waktu-waktu tersebut. Beberapa di antaranya: Pertama, sebagaimana sudah lazim kita pahami bahwa sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan adalah turunnya lailatul qadr. Malam yang sangat dinantikan untuk didapatkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan pengharapan ridha Allah SwT, karena pada

  Marhaban Ya Ramdhan

   20

19 Marhaban Ya Ramadhan

KEUTAMAAN 10 HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN

  penuh keimanan dan pengharapan kepada Allah SwT maka nilai ibadahnya sama dengan bernilai ibadah selama 1000 bulan yang juga berarti sama dengan 83 tahun 4 bulan. Sebagaimana firman Allah SwT dalam surat Al-Qadr ayat 3: “Lailatul Qdr itu lebih baik dari seribu

  pada malam-malam penghujung bulkan ini. Semoga kita mendapatkan segala limpahan kemuliaan dari Allah SwT. Amiiiin

   22

  Marhaban Ya Ramdhan

  Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri.

  didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al- Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.

  RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah

  membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.

  HIKMAH PUASA RAMADHAN "Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183) PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang

  qiyamullail (menghidupkan malam) pada bulan Ramadhan, khususnya

  bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).

  Dengan demikian mari kita maksimalkan sisa-sisa bulan Ramadhan ini dengan meningkatkan amaliyah ibadah kita kepada Allah SwT dengan

  penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu kelak.”

  Rasullah Saw bersabda: “Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah

  merupakan pamungkas bulan ini, sehingga hendaknya setiap insan manusia yang beriman kepada Allah SwT mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan berupaya dengan semaksimal mungkin mengerahkan segala daya dan upayanya untuk meningkatkan ibadah pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Karena amal perbuatan itu tergantung pada penutupnya atau akhirnya.

  “Barangsiapa melakukan shalat malam pada lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Keutamaan kedua adalah sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

  Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah saw juga menyebutkan tentang keutamaan melakukan qiyamullail di malam tersebut. Beliau bersabda.

  kesejahteraan hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr; 5).

  Tentunya dengan mendapatkan lailatul qadr adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi orang yang beriman yang melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keimanan kepada Allah SwT. oleh karenanya, pada hari 10 terakhir ini tidak sedikit dari kaum muslimin yang melakukan i’tikaf di masjid agar rangkaian ibadah yang dilaksanakan, shalat malam, tadarus Al-Qur’an, berdzikir dan amalan- amalan lainnya dapat dilaksanakan dengan khusyuk, tentunya dengan tujuan lailatul qadr dapat diraih. Pada malam tersebut keberkahan Allah swT melimpah ruah, banyaknya malaikat yang turun pada malam tersebut, termasuk Jibril a.s. Allah SwT berfirman: “Malam itu (penuh)

21 Marhaban Ya Ramadhan

  Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t. Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:

  " Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata- kata kotor." (H.R.Ibnu Khuzaimah)

  Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan. Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja.

  " Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan." (s.al-A'raf:31) Nabi s.a.w.juga bersabda: " Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."

  Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah- mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali. Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al- Quran pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa. (QS.Al-Baqarah:185)

PANDUAN ZAKAT

23 Marhaban Ya Ramadhan

  Tata cara membayar zakat Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membayar zakat.

  Marhaban Ya Ramdhan

   24

  Pertama, sucikan niat sebelum menunaikan zakat (juga infaq / sedekah).

  Selain Makanan Pokok Tidak Sah

  Kedua, telitilah sasaran zakat; apakah dia benar-benar termasuk

  golongan yang berhak menerima uang zakat. Hal ini tidak berlaku untuk infaq yang boleh diberikan kepada siapa saja.

  Ketiga, utamakanlah orang-orang yang dekat jika memberi zakat

  langsung kepada mustahiq dan tidak melalui lembaga amil. Tetapi perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan orang-orang dekat tidak termasuk istri, anak-anak, atau orang tua sebab ketiga kelompok ini memang berhak atas nafkah seseorang.

  Keempat, ketika memberikan zakat ucapkan kata-kata yang baik dan

  santun kepada penerima. Janganlah kita membatalkan pahala atas perbuatan atau amal kita dengan perkataan yang tidak patut dan menyakitkan.

  Kelima, tunaikanlah zakat ketika saatnya tiba. Menunda-nunda