BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Puzzle pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Disebut penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat.

  Adapun sebelum kegiatan di laksanakan, terlebih dahulu meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan (tindakan), pengamatan (observasi), dan refleksi. Untuk lebih jelas di gambarkan melalui bagan di bawah ini ( Model

  Kemmis dan MC Taggart):

  Refleksi Perencanaan Observasi Tindakan

  Refleksi Perencanaan Observasi Tindakan

Gambar 3.1 Bagan Rencana Tindakan Berikut akan diuraikan penjelasan dari gambar: 1.

  Perencanaan Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Pada tahap ini peneliti perlu melakukan perencanan yaitu menyusun rencana pembelajaran yaitu RPP dan perlu menyiapkan media yang akan digunakan untuk membantu memperjelas materi yang akan disampaikan.

  2. Tindakan Langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah tindakan yang terkontrol dengan seksama. Setelah melakukan persiapan peneliti bekerjasama dengan guru kelas melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yang sudah dipersiapkan.

  3. Observasi Pada penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek.

  4. Refleksi Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subyek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kurang dan lebihnya ketercapaian pembelajaran yang sesuai tujuan dan akan diperbaiki lagi pada siklus 2.

3.2 Setting Penelitian

  Dalam sub bab ini terdiri dari waktu penelitian, tempat penelitian, dan subyek yang digunakan untuk penelitian.

3.2.1 Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SD Negeri Watuagung 01. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1. Jadwal PTK di SD Negeri Watuagung 01 Kegiatan Bulan Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1

  6. Pelaporan Dari perkiraan tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Tahap persiapan penelitian (Februari - Maret 2015)

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

  Tahap pelaporan penelitian (Mei 3015) Tahap ini penyusunan laporan dan melengkapi lampiran serta persiapan ujian.

  d.

  Tahap analisis data penelitian ( April 2015) Tahap ini menganalisis dan pengelolan data dari pelaksanaan penelitian serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut.

  c.

  Tahap pelaksanaan penelitian (Maret 2015) Tahap ini mencakup kegiatan – kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba intrumen penelitian dan pengambilan data dan dokumentasi.

  b.

  Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, permohonana izin serta survei di sekolah yang direncanakan.

  5. Analisis Data

  

2

  SIKLUS II 4. Pertemuan I Pertemuan II

  2. Perencanaan tindakan SIKLUS I 3. Pertemuan I Pertemuan II

  1. Persiapan

  4 1 2 3 4

  3

  2

  1

  4

  3

3.2.2 Tempat Penelitian

3.2.3 Subyek Penelitian

  Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015. Jadi subyek penelitian ini siswa kelas 4 sebanyak 21 orang (putra 10, putri 11).

  3.3 Variabel Penelitian

  Dalam penelitian terdapat beberapa variabel. Variabel tersebut adalah: a. Variabel bebas (X)

  Variabel bebas digunakan untuk memprediksi. Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah model make a match berbantuan puzzle.

  b.

  Variabel terikat (Y) Variabel terikat merupakan variable yang diprediksi. Dalam penelitian ini variable terikatnya yaitu hasil belajar siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS.

  3.4 Rencana Tindakan

  Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan dua siklus. Masing- masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

3.4.1 Rencana Siklus I Tahap perencanaan

  Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah: a.

  Merencanakan materi yang akan diajarkan.

  b.

  Menyusun rencana pembelajaran.

  c.

  Menyusun jadwal kegiatan.

  d.

  Mempersiapkan puzzle sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

  e.

  Mempersiapkan kartu berupa soal dan jawaban sesuai materi yang akan diberikan kepada siswa.

  f.

  Membuat lembar pengamatan guru dan siswa.

  Tahap pelaksanaan

  Setelah perencanaan dan persiapan selesai dilakukan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut: a.

  Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan bahasan pokok “Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi” b. Menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model make a match berbantuan puzzle. Siswa diberi puzzle yang membentuk sebuah kartu jawaban/soal untuk dicocokkan.

  c.

  Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi.

  d.

  Siswa yang dapat mencocokkan kartu soal dan jawaban diminta untuk mempresentasikannya kedepan kelas.

  e.

  Pada akhir siklus guru memberikan soal untuk siklus I

  Tahap observasi

  Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran, baik data pembelajaran guru maupun data pembelajaran siswa.

  Tahap refleksi

  Pada tahap ini semua data yang terkumpul teranalisis. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan proses pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan dimantapkan pada siklus II, disamping itu juga membandingkan antara hasil kondisi awal dengan siklus I.

3.4.2 Rencana Siklus II

  Pada siklus II merupakan perbaikan dan pemecahan masalah yang dihadapi pada siklus I. Pada siklus II ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:

  Tahap perencanaan a.

  Merumuskan dan merancang pembelajaran IPS untuk kompetensi dasar atau indikator berikutnya.

  b.

  Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

  c.

  Menyiapkan puzzle sebanyak jumlah siswa. d.

  Guru menyiapkan kartu sejumlah siswa berupa kartu soal dan kartu jawaban yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

  e.

  Menyiapkan instrumen tes (soal tes formati siklus II).

  Tahap pelaksanaan

  Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: a.

  Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I.

  b.

  Mengontrol siswa yang kurang aktif dengan pendekatan dan bimbingan khusus.

  c.

  Membagi puzzle, kartu soaldan jawaban sebanyak jumlah siswa.

  d.

  Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan- kesalahan dan kesulitan yang dihadapi siswa, pada saat siswa menyusun puzzle ataupun mencocokkan kartu soal dan jawaban serta cara mempresentasikannya.

  e.

  Memberi soal tes siklus II.

  Tahap observasi Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus I, setelah melihat hasilnya. Tahap refleksi

  Pada siklus II peneliti membandingkan hasil belajar siswa pada siklus II dengan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas 4 pada mata pelajaran IPS di SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang setelah dilaksanakan model Make A Match berbantuan Puzzle adalah sebagai berikut.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

  Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik tes, observasi, dan dokumentasi yang akan dipaparkan sebagai berikut.

3.5.1.1 Tes

  Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes dilakukan setelah pembelajaran kedua pada tiap siklus

  3.5.1.2 Observasi

  Observasi yang dilakukan adalah mengamati bagaimana cara guru mengajar dan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran khususnya mata

  pelajaran IPS siswa kelas 4 SD Negeri Watuagung 01dengan menggunakan model Make A Match berbantuan Puzzle pada siklus I dan siklus II.

  3.5.1.3 Dokumentasi

  Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen baik tertulis maupun gambar elektronik. Penulis menggunakan metode dokumentasi ini untuk mengetahui data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan IPS siswa kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Dalam sub bab ini akan menjelaskan tentang lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

3.5.2.1 Lembar Observasi

  Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang terjadi saat penelitian berlangsung. Data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui penerapan model Make A Match berbantuan Puzzle dan perkembangan kegiatan guru dan siswa pada saat proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran adalah guru kelas. Sedangkan penulis meminta teman sejawat guru untuk menjadi observer. Penulis bertindak sebagai pengamat proses pembelajaran serta sebagai dokumenter. Ada dua hal yang menjadi fokus pengamatan, yaitu kegiatan guru saat mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

  Penelitian ini menggunakan dua lembar observasi, yaitu lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi kinerja siswa. Kisi-kisi lembar observasi kinerja guru dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kinerja Guru

  Langkah- langkah Indikator Item pembelajaran

  Kesiapan ruang, alat, media, memeriksa kesiapan 1, 2, 3, siswa

  4 Mengkondisikan suasana kelas dan siswa untuk siap belajar. Kegiatan awal

  Memberikan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Membagikan puzzle 5, 6, 7,

  Menugaskan siswa untuk menyusun puzzle 8, 9,

  Mengontrol siswa ketika menyusun puzzle 10, 11

  Menjelaskan tentang permainan model Make A

  Match berbantuan Puzzle

  Menugaskan siswa untuk mencari pasangan yang Kegiatan inti mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.

  Memberi kesempatan kepada siswa yang sudah menemukan pasangan kartunya untuk mempresentasikan ke depan kelas. Membimbing siswa untuk memberikan komentar terhadap teman yang sedang presentasi. Membahas dan mendiskusikan hasil belajar di

  12, 13, dalam kelas. 14, 15,

  16 Membimbing siswa menyimpulkan materi yang diperoleh. Kegiatan akhir

  Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti. Memberikan soal evaluasi. Menutup kegiatan pembelajaran.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

  Langkah- langkah Indikator Item pembelajaran

  Menempati tempat duduk masing 1, 2, 3,

  • – masing Terkondisikan untuk siap belajar

  4 Kegiatan awal Menyimak tujuan pembelajaran yang akan tercapai Mengingat pelajaran minggu lalu. Mendapat puzzle.

  5, 6, 7, Menyusun puzzle yang sudah didapat. 8, 9,

  Mendapat bimbingan dari guru dalam menyusun 10, 11 puzzle .

  Menyimak penjelasan tentang aturan permainan dengan model make a match berbantuan puzzle. Kegiatan inti

  Mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Mempresentasikan hasil kerjasama ke depan kelas.

  Memberikan komentar terhadap teman yang sedang presentasi. Membahas dan mendiskusikan hasil belajar di

  12, 13, dalam kelas. 14, 15, Memberi simpulan materi yang diperoleh. Kegiatan akhir

  16 Menanyakan materi yang belum dimengerti. Mengerjakan soal evaluasi Berdoa mengakhiri pembelajaran

  Jumlah

  16 Aspek yang dirumuskan pada kisi-kisi lembar observasi kinerja guru telah disesuaikan dengan standar proses pembelajaran dengan model Make A Match berbantuan Puzzle. Sedangkah untuk lembar observasi aktivitas siswa digunakan rentang skor 1-4 dengan 16 item yang perhitungan skor hasil pengamatan sama dengan perhitungan pada lembar observasi kinerja guru.

3.5.2.2 Soal Tes Tertulis

  Soal tes yang akan diberikan adalah jenis tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda. Soal berjumlah 20 butir yang terdiri dari 10 soal pada siklus 1 dan 10 soal pada siklus 2. Tes diberikan pada evaluasi yang dilakukan pada pertemuan kedua di setiap siklus.

  Soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan pada dua pertemuan. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  Tabel 3.4

Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus I

No

  Standar Kompetensi Indikator Item soal kompetensi dasar

  2. Mengenal

  1.3 Mengenal Menyebutkan jenis-

  1 1, 6, 10, sumber daya perkembangan jenis teknologi yang 14, 18 alam, kegiatan teknologi digunakan ekonomi dan produksi, masyarakat. kemajuan komunikasi dan

  Membandingkan 2, 7, 12, teknologi di transportasi serta jenis-jenis teknologi

  15, 20 lingkungan pengalaman untuk produksi yang kabupaten / kota menggunakannya. digunakan masyarakat dan provinsi. pada masa lalu dan masa kini.

  Membuat diagram 3, 5, 8, 16, alur tentang proses 19 produksi dari kekayaan alam yang tersedia.

  Memberi contoh 4, 9, 11, minimal 3 bahan baku 13, 17 yang dapat diolah menjadi barang- barang produksi.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus II

  No Standar Kompetensi Indikator Item soal kompetensi dasar

  2. Mengenal

  1.3 Mengenal

  2 Membandingkan alat- 2, 4, 9, 13, sumber daya perkembangan alat teknologi

  18 alam, kegiatan teknologi komunikasi yang ekonomi dan produksi, digunakan pada masa kemajuan komunikasi dan lalu dan masa kini. teknologi di transportasi serta lingkungan pengalaman

  Menunjukkan cara 3, 6, 10, 14, kabupaten / menggunakannya. penggunaan alat

  19 kota dan teknologi komunikasi. provinsi.

  Membandingkan jenis 1, 7, 11, 15, teknologi transportasi 17 pada masa lalu dan masa kini.

  Menceritakan 5, 8, 12, 16, pengalaman 20 menggunakan teknologi transportasi.

3.6 Teknik Analisis Instrumen Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1 Validitas Instrumen

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Arikunto (2007: 75), mengemukakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien

  

Science (SPSS) versi 16. Pelaksanaan uji validitas instrumen dilakukan di kelas 4

SD Negeri Wonorejo 04 dengan jumlah responden (N) = 36 siswa.

  Sedangkan instrumen yang reliabel dalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, Sugiyono (2012: 184), suatu item instrumen penelitian dianggap reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas minimal 0,6. Setelah data terkumpul, maka peneliti menganalisis data tersebut dengan bantuan program SPSS 16 For Windows untuk kemudian dideskripsikan atau dipaparkan hasilnya. Hasil uji validitas telah dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas 6 SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringpus Kabupaten Semarang sebagai berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

  No item Valid Tidak valid

  1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 11 ,12 ,13, 14, 17, 5, 8, 10, 15, 16, 20 18, 19

  14

  6 Berdasarkan hasil uji validitas 20 item soal diketahui pada tabel 3.6 terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor 5, 8, 10, 15, 16, dan 20. Sedangkan 14 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji menggunakan SPSS 16 For Windows. Soal yang valid kemudian digunkan peneliti sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

  No item Valid Tidak valid

  1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 19, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 18

  20

  13

  7 Berdasarkan hasil uji validitas 20 item soal diketahui pada tabel 3.6 terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor 6, 8, 10, 11, 13, 17, 18. Sedangkan 14 soal yang lainnya terbukti valid setelah diuji menggunakan SPSS 16 For Windows. Soal yang valid kemudian digunkan peneliti sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.6.2 Reliabilitas Instrumen

  Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrument. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for window dan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Wardani, 2010: 35) sebagai berikut:

  : tidak dapat diterima Α ≤ 0,7 0,7 < A ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < A ≤ 0,9 : reliabilitas bagus 0,9 < A : reliabilitas memuaskan

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I

  Koefisien Reliabilitas Kategori 0, 823 Reliabilitas bagus

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II

  Koefisien Reliabilitas Kategori 0, 873 Reliabilitas bagus

3.7 Analisis Data

  Dalam sub bab ini akan membahas tentang analisis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu analisis kesukaran soal, analisis data kuantitatif, dan analisis data kualitatif.

3.7.1 Analisis Kesukaran Soal

  Proporsi butir soal yang tingkat kesukarannya seimbang merupakan suatu tes hasil belajar yang baik, artinya berdistribusi normal. Menurut Arikunto (2007: 207) ciri soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar atau tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat dalam mengerjakannya. Sedangankan soal yang terlalu mudah tidak dapat merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Cara mencari indeks kesukaran soal sebagai berikut: Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2009: 210): P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah P = 0,30

  • – 0,70 adalah soal sedang P = 0,00
  • – 0,30 adalah soal sukar Berikut hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I dan siklus I:

Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

  Rentang Kriteria Nomor soal Jumlah 0,00 Sukar

  14

  1

  • – 0,30 0,30 Sedang 1, 6, 7, 8, 10, 11,

  9

  • – 0,70

  13, 15, 17 0,70 – 1,00 Mudah 2, 3, 4, 5, 9, 12,

  10 16, 18, 19, 20

  Total

  20 Berdasarkan tabel 3.10 hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 terdapat 1 soal dengan kategori sukar, 9 soal dengan kategori sedang, Dn 19 soal dengan kategori mudah.

  Data hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II dengan jumlah soal 20 berbentuk pilihan ganda, hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

  Rentang Kriteria Nomor soal Jumlah 0,00 Sukar 2, 10, 16

  3

  • – 0,30 0,30 Sedang 4, 5, 6, 7, 11, 12,

  10

  • – 0,70

  14, 15, 18, 19 0,70 Mudah 1, 3, 8, 9, 13, 17,

  7

  • – 1,00

  20 Total

  20

3.7.2 Analisis Data Kuantitatif

  Data kuantitatif dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Langkah yang pertama dilakukan adalah dengan mengubah jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka yang selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa. Adapun cara penskoran soal bentuk pilihan ganda adalah:

  Skor = x 100 Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar N = banyaknya butir soal Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dapat dilihat dalam tabel kriteria ketuntasan sebagai berikut:

Tabel 3.12 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar IPS SD Negeri Watuagung 01 KKM Kualifikasi

  Tuntas ≥ 70 < 70 Tidak tuntas

3.7.3 Analisis Data Kualitatif

  Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus yang telah dilaksanakan. Data kualitatif diperoleh dari observasi guru selama proses pembelajaran IPS dengan model Make a Match berbantuan

  

puzzle berlangsung. Data kualitatif ini bersifat sebagai data pendukung. Dalam

  skala ini angka 1 berarti sangat tidak baik, angka 2 berarti tidak baik, angka 3 berarti baik dan angka 4 berarti sangat baik. Keterangan yang dituliskan dalam kolom angka adalah deng an memberikan tanda centang ( √ ). Angka yang sudah diberi tanda centang kemudian dijumlahkan dan diubah menjadi nilai keterlaksanaan. Pengubahan nilai dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.13 Skor Keterlaksanaan Pembelajaran oleh Guru

  Skor Keterangan

  kurang ≤ 16

  17-32 cukup 33-48 baik 49-64 sangat baik

3.8 Indikator Kinerja

  Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukan dengan perolehan nilai formatif 70 atau lebih (sesuai KKM) dengan ketuntasan klasikal 100% dari jumlah siswa.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Kecamatan Ti

0 0 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama dan Hasil Bela

0 0 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Informasi Kuliner Kabupaten Semarang Berbasis Android dengan Memanfaatkan Google Maps API

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perilaku Pembayaran Anggota Pusat Kebugaran Silver Sport Club Salatiga dengan Clustering Data Mining

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Offensive Volleyball Menggunakan Finite State Automata

2 3 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Belajar Penemuan (Disco

0 0 9

3.2. Karakteristik Subjek Penelitian dan Seting Penelitian 3.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Belaj

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Belajar Penemuan (Discovery Learning) pada Siswa Kelas 5 Semester II SD Negeri Bergas Lor 01 Tahun Ajaran

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Belajar Penemuan (Discovery Learning) pada Siswa Kelas 5 Semester II SD Negeri Bergas Lor 01 Tahun Ajaran

0 0 88

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Model Make A Match Berbantuan Puzzle pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Watuagung 01 Kecamatan Tuntang

0 0 16