BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Peserta Didik di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriftif kualitatif, yang bertujuan untuk mendatakan peristiwa dan kejadian yang menarik perhatian peneliti didalam lingkungan yang wajar.Bungin (2003:411), menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, focus kajian penelitian atau pokok soal yang hendak diteliti mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat perhatian serta yang kelak akan dibahas secara mendalam dan tuntas.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang lebih menekankan pengungkapan fakta secara rinci yang mendalam terhadap satu subyek penelitian atau kejadian tertentu. Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit social, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.

  3.2 Subyek dan Tempat Penelitian

  Subyek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, dan subyek pendukung meliputi guru, dan pengurus yayasan. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2011:299).

  50 Penelitian ini dilaksanakan di MTs. NU 02 Al

  Ma’arif Boja Kabupaten Kendal. Alasan dipilihnya lokasi ini Pertama , MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten

  Kendal merupakan SLTP swasta yang ada diwilayah Boja yang setiap tahunnya peserta didik barunya terbanyak. Kedua, adanya dukungan atau kepercayaan dari masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di sekolah ini. Ketiga,hubungan kerjasama antara pihak sekolah dengan masyarakat cukup baik.Keempat, letak lokasinya yang sangat strategis yaitu ditengah tengah jantung kota Boja sehingga mudah untuk dijangkau semua jenis kendaraan.

3.3 Sumber Data

  Data penelitian kualitatif dapat berupa dokumentasi serta catatan-catatan lain yang mendukung hasil penelitian (Molleong, 2007:158). Ada dua sumber data utama dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil observasi dan wawancara dengan responden yang memiliki otoritas untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan pengurus yayasan. Data sekunder berupa dokumentasi serta catatan-catatan lain yang men- dukung hasil penelitian. Sumber data dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru, peran serta guru dalam manajemen peserta didik, peran serta kepala sekolah dalam manajemen peserta didik di MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja kabupaten Kendal.

  51

3.4 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2011: 308). Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai

  

setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Kalau

  dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting). Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

  

Sumber primer adalah sumber data yang langsung

  memberikan data kepada pengumpulan data (contoh kepala sekolah), dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data ( contoh lewat orang lain ataudokumen sekolah) Sugiyono, (2001:308). Adapun macam macam teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut; Observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan triangulasi (gabungan).

3.4.1 Observasi (pengamatan)

  Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmu wan hanya dapatbekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dataitu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron)

  52 maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

  Marshall (1995) menyatakan bahwa

  “through

observation, the researcher learn about behavior and the

meaning attached to those behavior”.Melalui observasi,

  peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

  Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant

  

observation), observasi yang terang-terangan dan

  tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi yang tak terstruktur (unstructured

  

observation). Selanjut nya Spradley, dalam susan

  Stainback (1988) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat, yaitu passive participation, moderate

  

participation, active participation dan complete

participation.

3.4.2 Interview (wawancara)

  Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru dan pengurus yayasan MTs Nu 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang manajemen peserta didik pada perencanaan dan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru, peran serta guru dan kepala sekolah dalam manajemen peserta didik di MTs NU 02 Al

  Ma’arif Boja Kabupaten Kendal Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut “ a meeting of two persons to exchange

  

information and idea through question and responses,

  53

  meaning about a particular topic

  ”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu.

  Wawancara digunakan sebagai teknik pengum- pulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

  Susan Stainback dalam Sugiyono ( 2011:302) mengemukakan bahwa interviewing provide the

  

researcher a means to gain a deeper understanding of

how the participant interpret a situation or phenomenon

than can be gained through observation alone.Jadi

  dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur,

  semiterstruktur, dan tidak terstruktur.

  Hasil wawancara harus segera dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak berstruktur, maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistimatis terhadap hasil

  54 mana data yang dianggap penting yang tidak penting, data yang sama dikelompokan. Hubungan satu data dengan data yang perlu dikontruksikan, sehingga menghasilkan pola dan makna tertentu. Data yang masih diragukan perlu ditanyakan lagi kepada sumber data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan dan kepastian.

  3.4.3 Dokumentasi

  Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

  3.4.4 Triangulasi

  Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

  55

3.5 Teknik Analisa Data

  Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan secara terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh karena itu, sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.

  Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Data merupakan informasi yang didapat melalui pengukuran tertentu untuk digunakan sebagai landasan dalamnya menyusun argumentasi logis menjadi fakta (Fatoni, 2006;104). Saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel (Sugiyono, 2011: 334).

  Miles and Huberman dalam Sugiyono (2011: 334) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu: data reduction, data display, dan

  56 data conclusion drawing/verification. Reduksi data merupakan kegiatan merangkum kembali catatan- catatan lapangan dengan memilih hal-hal pokok yang berhubungan dengan kepala sekolah. Rangkuman catatan itu disusun secara sistematis agar memberikan gambaran yang lebih tajam serta memperoleh pelacakan kembali apabila diperlukan.

  Penyajian (Display) data berguna untuk melihat gambaran keseluruhan hasil penelitian baik dalam bentuk matriks maupun dalam bentuk pengkodean. Hasil reduksi data dan display data inilah selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan dan memverifikasi sehingga menjadi data yang bermakna.

  Guna menetapkan kesimpulan agar lebih

  

grounded (beralasan) dan tidak lagi bersifat coba-coba

  (tentefile), maka verifikasi dilakukan sepanjang penelitian berlangsung sejalan dengan member check, triangulasi dan audit trail sehinggamenjamin signifikasi atau kebermakna hasil penelitian. Diharapkan kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan atau fokus masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan (Sugiyono, 2011;345).

3.6 Keabsahan Data

  Ada empat pokok permasalahan yang harus diperhatikan para peneliti dalam melakukan penelitian

  57 kualitatif untuk menguji dan sekaligus menjadi kriteria mengenahi keabsahan temuan penelitian, yaitu credibility, tranferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2011;364).

  3.6.1 Uji Credibility

  Bahwa dalam uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian ini antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, dan member check.

  3.6.2 Pengujian Tranferability

  Dalam pengujian transferability ini supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistimatis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut ditempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya,

  

semacam apa suatu hasil penelitian dapat

  diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas (Sanafiah Faisal, 1990).

  3.6.3 Pengujian Dependability

  Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses

  58 independen, atau peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah/focus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tidak mempunyai atau tidak dapat menunjukkan jejak aktivitas lapangannya, maka dependabilitas penelitian- nya patut diragukan (Sanafiah Faisal, 1990).

3.6.4 Pengujian Confirmability

  Confirmability adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil wawancara dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Biasanya hasil wawancara di trankrip terlebih dahulu, kemudian nara sumber diminta untuk membaca dan menandatangani naskah itu. Dalam kaitannya dengan penelitian yang dilakukan di MTs. NU 02 Al’Maarif Boja Kabupaten Kendal setelah peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara dan studi dokumentasi sebelumnya dikonfirmasikan kepada informan untuk mendapatkan keabsahan data.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Harga Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok Peserta Didik SMP Negeri 2 Patebon Kendal

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Harga Diri Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok Peserta Didik SMP Negeri 2 Patebon Kendal

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

0 0 39

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

0 0 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

0 0 69

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

0 0 203

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Peserta Didik di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal

0 0 12

BAB II TELAAH PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Peserta Didik di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kabupaten Kendal

0 1 36