PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM BOGOR.

(1)

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM

BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

ADLIA VIDYA RAHMANDARI

0905574

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM

BOGOR

Oleh

Adlia Vidya Rahmandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Adlia Vidya Rahmandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Bandung, 27 Juni 2013

ADLIA VIDYA RAHMANDARI

PENGARUH DESAIN RUANGAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALAM BOGOR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I, ttd

Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T. NIP. 1971 1022 199802 2 001

Pembimbing II, ttd

Diah Cahyani, S.T., M.T. NIP. 19770919 200801 2 014

Mengetahui:

Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung

ttd

Dra. RR. Tjahyani Busono, MT. NIP. 19621231 198803 2 005


(4)

ABSTRAK

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor

Adlia Vidya Rahmandari: NIM. 0905574

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dilihat dari bentuk/wujud ruangan kelas yang memiliki desain seperti saung Mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor, serta seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa.

Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan pada fenomena yang terjadi saat ini. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh pada siswa kelas 5 dan 6 dengan jumlah 89 siswa sebagai responden. Analisis penelitian menggunakan statistik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel yang telah ditetapkan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket untuk tiap variabel dan dokumentasi untuk mengetahui bagaimana kondisi eksisting desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa pengaruh antara desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor memiliki tingkat korelasi rendah dengan pengaruh antara kedua variabel yaitu sebesar 15.74%. Analisis hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil uji kecenderungan desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor masuk ke dalam kategori baik dengan persentase 43.82% dan untuk motivasi belajar siswa masuk ke dalam kategori cukup baik dengan persentase 35.96%.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor sebesar 15.74%. Dengan demikian desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan bentuk/wujud seperti saung dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.


(5)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CLASSROOM DESIGN ON STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION IN SEKOLAH ALAM BOGOR

Adlia Vidya Rahmandari: NIM. 0905574

This study aimed at finding out classroom design in Sekolah Alam Bogor in terms of the shape/form of the classes which is different with schools in general. It

also aimed at finding out students’ learning motivation in Sekolah Alam Bogor and

finding out the effect of classroom design in Sekolah Alam Bogor on students’ learning motivation.

This study employed quantitative design with descriptive method. The data

were collected through saturated sampling technique to students’ in grade 5 and 6 with 89 respondent. Meanwhile, statistical analysis was used to find out whether or not the effect of variables that had been set. Instruments of this study were questionnaires for each variable and documentation to find out the existing condition of classroom design of Sekolah Alam Bogor.

Correlation-coefficient analysis results indicated that the effect of classroom

design on students’ learning motivation of Sekolah Alam Bogor had a low level of

correlation. The effect between these two variables was equal to 15.74%. The results of this study showed that classroom design of Sekolah Alam Bogor was classified into good-category with 43.82% and for students’ learning motivation was classified into fair-category with 35.96%.

The result of this study showed a positive and significant effect of classroom design of Sekolah Alam Bogor on students' learning motivation which equal to 15.74%. Thus, the classroom design of Sekolah Alam Bogor with saung shape/form

could increase students’ learning motivation.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….… i

ABSTRAK ………..………...……… ii

ABSTRAC ……….iii

KATA PENGANTAR………..…….……… iv

UCAPAN TERIMAKASIH ……….vi

DAFTAR ISI………..……….…………..vii

DAFTAR TABEL.………..………x

DAFTAR GAMBAR………...………..….... xi

DAFTAR DIAGRAM…...……….……….………...xii

BAB I PENDAHULUAN..………..….……….…. 1

A. Latar Belakang Masalah ………….………..………..………. 1

B. Identifikasi Masalah …….………..……….……… 3

C. Pembatasan Masalah ………..……….………….…………....3

D. Rumusan Masalah ……...…………...……….……….... 4

E. Definisi Operasional……….……… 4

F. Tujuan Penelitian ..………..……….5

G. Manfaat Penelitian ……....………....……….. 5

1. Manfaat Teoritis…...………...……….. 5

2. Manfaat Praktis………...……….. 5

3. Manfaat Profesionalisme……….….….……… 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ...…………..……….…7

A. Kajian Pustaka………..……….……….…..… 7

1. Desain Ruangan Kelas ………...……...…. 7

2. Bentuk/wujud Ruangan.………...………...………...…9

3. Arsitektur dan Perilaku.………...……... 18 4. Motivasi Belajar.………..………..………. 20


(7)

5. Sekolah Alam Bogor.……….……...…..… 27

B. Anggapan Dasar……….….…………..……. 32

C. Hipotesis ………..………...….…… 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.………..…..….. 34

A. Metode Penelitian ………...…..………..34

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ……….…..……… 34

1. Variabel Penelitian ………..………...………....… 34

2. Paradigma Penelitian ………..….……….. 35

C. Data dan Sumber Data ………...……...…… 35

1. Data ………...……... 35

2. Sumber Data ……….……….….… 35

D. Populasi dan Sampel ………..……….….. 36

1. Populasi Penelitian ………..…………..……..….….. 36

2. Sampel Penelitian ………...……36

E. Teknik Pengumpulan Data dan Isntrumen Penelitian …………..……... 36

1. Teknik Pengumpulan Data ………... 36

2. Instrumen Penelitian ………...….…..…….…… 37

F. Pengujian Instrument ………..…….. 38

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ...………...……..…... 38

2. Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ………...……...….. 39

3. Uji Normalitas Data ……… 40

G. Teknik Analisis Data ………...…..….42

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y ………...…… 42

2. Menghitung Koefisien Regresi ………..……..………..… 42

3. Menghitung Koefisien Korelasi ………..……...….... 43

4. Menghitung Koefisien Determinasi ………..……….….. 44


(8)

A. Deskripsi Data ………....……...… 46

B. Analisis Hasil Instrument ………...……...… 47

1. Hasil Uji Validitas ………...…. 47

2. Hasil Uji Reliabilitas ……….…………. 50

3. Hasil Uji Normalitas ……….…. 50

C. Hasil Analisis Data ……….………...…...….… 51

1. Hasil Uji Kecenderungan ………...… 51

2. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ……..…………..………….... 55

3. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ……….... 56

4. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ………...… 56

5. Hasil Pengujian Hipotesis ……….…………... 56

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….….…….. 57

1. Gambaran Umum Desain Ruangan Kelas Sekolah Alam Bogor..….. 57

2. Gambaran Umum Motivasi Belajar Siswa Sekolah Alam Bogor ….. 63

3. Pengaruh Desain Ruangan Kelas Sekolah Alam Bogor Terhadap Motivasi Belajar Siswa ………….……….……... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….…………...… 69

A. Kesimpulan ………...….. 69 B. Saran ……….………...……70 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal

1 Tabel 2.1 Hubungan Sifat Penutup Ruang Dengan Kualitas

Ruang 12

2 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument 38 3 Tabel 3.2 Skala Interval Uji Kecenderungan 42 4 Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r 44 5 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Angket Variabel X 48 6 Tabel 4.2 Item Pernyataan Variabel X yang Tidak Valid 48 7 Tabel 4.3 Item Pernyataan Variabel X Hasil Revisi 49 8 Tabel 4.4 Hasi Uji Validitas Angket Variabel Y 49 9 Tabel 4.5 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 51 10 Tabel 4.6 Persentase Tiap Indikator Variabel X 52 11 Tabel 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 53 12 Tabel 4.8 Persentase Tiap Indikator Variabel Y 53


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Diagram Hal

1 Gambar 2.1 Ventilasi silang (horizontal) 15 2 Gambar 2.2 Proses Fundamental Perilaku Manusia 20 3 Gambar 2.3 Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 30 4 Gambar 2.4 Kurikulum Sekolah Alam Bogor 31 5 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian 35 6 Gambar 4.1 Grafik Persamaan Regresi 55 7 Gambar 4.2 Kondisi Dimensi Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 58 8 Gambar 4.3 Wujud Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 59 9 Gambar 4.4 Konfigurasi Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 60 10 Gambar 4.5 Permukaan Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 61 11 Gambar 4.6 Bukaan Ruang Kelas Sekolah Alam Bogor 62


(11)

No. Judul Diagram Hal

1 Diagram 4.1 Persentase Uji Kecenderungan Variabel X 57 2 Diagram 4.2 Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y 64


(12)

No. DAFTAR LAMPIRAN

1 Kisi-kisi Instrument Penelitian 2 Instrumen Penelitian Awal 3 Instrument Penelitian

4 Skor Item Pernyataan Angket

5 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian

6 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrument Penelitian 7 Hasil Uji Normalitas Instrument Penelitian

8 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

9 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Xdan Varibel Y per Indikator 10 Hasil Perhitungan Koefisien regresi

11 Hasil Uji Korelasi, Uji Hipotesis & Uji Koefisien Determinasi 12 Daftar Tabel Konsultasi


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak, dan menjadi dasar bagi jenjang pendidikan selanjutnya. Periode pendidikan dasar ini diawali dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar (SD) selama 6 tahun dan diwajibkan untuk diikuti oleh seluruh anak usia sekolah.

Kegiatan pembelajaran formal peserta didik sebagian besar berlangsung di lingkungan sekolah. Untuk mendukung hal itu, diperlukan lingkungan fisik sekolah yang kondusif guna mendukung kegiatan belajar mereka. Bangunan SD merupakan lingkungan fisik sekolah yang ada di sekitar siswa. Desain bangunan SD di Indonesia umunya identik dengan sebuah bangunan dengan tembok-tembok yang menjulang serta tersusun secara paralel. Begitu juga dengan ruangan kelas yang biasanya didesain konvensional dengan tampilan yang monoton dan formal. Empat sisi dinding ruangan kelas yang dicat satu warna dengan minimnya dekorasi merupakan gambaran dari bentuk ruang kelas tersebut.

Lingkungan kelas terutama ruangan kelas, dapat merangsang siswa dalam melakukan kegiatan yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Oleh karena itu, ruangan yang tenang dan nyaman sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Namun di ruang kelas dengan desain konvensional seringkali membuat siswa bosan dan kurang nyaman berada di dalamnya. Hal ini dikarenakan siswa tinggal di lingkungan kelas yang sama dalam waktu yang relatif lama, monoton dan tidak menarik.

Terkait dengan kondisi ruangan kelas yang telah dipaparkan, apabila siswa tidak merasa nyaman di dalam kelas maka tujuan pembelajaran siswa tidak akan tercapai secara maksimal. Hal ini dikarenakan kondisi ruang kelas dapat mempengaruhi perilaku siswa sebagai pengguna ruangan. Dan dalam proses belajar mengajar dibutuhkan dorongan dasar dari dalam diri siswa yaitu motivasi belajar agar tujuan pembelajaran di sekolah dapat tercapai secara maksimal. Oleh


(14)

2 karena itu, ruangan kelas yang kondusif merupakan salah satu hal yang penting guna meningkatkan motivasi belajar siswa.

Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor initrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam individu, sedangkan faktor ekstrinsik yakni motivasi yang berasal dari luar individu. Hal ini dapat menyangkut pada kondisi ruangan kelas, karena ruang kelas dapat berfungsi sebagai pengarah perilaku siswa.

Melihat kondisi desain ruangan kelas pada umumnya dan pengaruh yang terjadi kepada siswa sebagai pengguna ruang, saat ini telah dikembangkan

gagasan cerdas yakni konsep desain ‘Sekolah Alam’. Konsep desain sekolah alam

ini dikembangkan oleh Lendo Nuvo yang salah satunya berlokasi di Kota Bogor. Sekolah Alam merupakan salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama dalam pembelajaran peserta didiknya. Sekolah Alam Bogor memiliki desain ruangan kelas yang berbeda dengan sekolah pada umumnya. Ruangan kelas di sekolah ini didesain seperti saung menggunakan kayu. Serta sisi-sisi dari ruangan kelas didesain terbuka sehingga secara langsung peserta didik dapat berinteraksi dengan alam sekitarnya.

Selain itu, terdapat artikel mengenai kelebihan sekolah alam yang ditulis berdasarkan testimoni para orang tua murid. Sebagai contoh, artikel pada edukasi.kompasiana.com dengan judul ‘Kenapa Sekolah Alam? Ini Alasan

Mereka’: orang tua murid berpendapat bahwa di sekolah alam anak dapat enjoy

dalam belajar tanpa tekanan apapun. Dan pendapat lainnya, yaitu orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah alam karena sekolah tersebut berbeda dengan sekolah konvensional pada umumnya. Dari wacana tersebut terlihat bahwa ada keyakinan orang tua dengan menyekolahkan anaknya di sekolah alam karena berbeda dengan sekolah pada umumnya. Terutama jika ditinjau dari segi desain ruangan kelas yang jelas berbeda antara sekolah konvensional dengan sekolah alam.

Dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa ruangan kelas sebagai lingkungan fisik sekolah yang dapat mempengaruhi perilaku siswa terutama pada motivasi belajar, serta pendapat orang tua mengenai perbedaan sekolah alam dengan


(15)

3 sekolah pada umumnya. Maka penelitian yang akan dikaji dalam skripsi ini yaitu mengenai seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor

terhadap motivasi belajar siswa. Aspek desain yang akan dikaji yaitu dari segi

bentuk/wujud ruangan kelas Sekolah Alam Bogor. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul “Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ruangan kelas dengan desain konvensional seringkali membuat siswa bosan dan kurang nyaman berada di dalamnya. Hal ini karena siswa tinggal di lingkungan kelas yang sama dalam waktu yang relatif lama, monoton dan tidak menarik.

2. Apabila siswa tidak merasa nyaman berada di dalam kelas maka tujuan pembelajaran siswa tidak akan tercapai secara maksimal. Padahal dalam proses belajar mengajar di sekolah membutuhkan motivasi belajar agar tujuan pembelajaran siswa dapat tercapai secara maksimal.

3. Adanya pendapat orang tua murid mengenai perbedaan sekolah alam dengan sekolah konvensional pada umumnya. Terutama jika ditinjau dari segi desain ruangan kelas yang jelas berbeda antara sekolah konvensional dengan sekolah alam.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian tetap pada permasalahan yang diteliti dan terarah jelas. Pembatasan masalah yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:

a. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada desain ruangan kelas di Sekolah Alam Bogor yang berbentuk saung. Tinjauan desain ruangan kelas ditujukan pada bentuk/wujud ruang kelas.


(16)

4 b. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi

belajar siswa Sekolah Alam Bogor.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka persoalan mendasar yang hendak ditelaah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor? b. Bagaimana motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor?

c. Seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa?

E. Definisi Operasional

Istilah-istilah pada judul perlu dijelaskan untuk menyamakan persepsi mengenai arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.

“Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor”

a. Pengaruh desain ruangan kelas, yaitu berupa desain ruangan kelas

berbentuk saung, ditinjau dari segi bentuk/wujud ruang yang menimbulkan daya terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor. b. Motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor. Motivasi belajar berarti

membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan dalam segi pembelajaran di sekolah. (Sobur, 2003:267)

c. Sekolah Alam Bogor adalah bentuk pendidikan alternatif yang

menggunakan alam sebagai media utama untuk pembelajaran siswa didiknya. Sekolah alam memiliki ruangan kelas untuk pembelajaran dengan desain bentuk saung.


(17)

5

F. Tujuan Penelitian

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai setelah penelitian ini. Tujuan penelitian ini secara umum adalah:

a. Memperoleh gambaran mengenai desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

b. Memperoleh gambaran mengenai motivasi belajar siswa di Sekolah Alam Bogor.

c. Mengetahui seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa.

G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan pembelajaran Perancangan Arsitektur khususnya untuk bangunan sekolah dengan konsep bangunan yang lebih inovatif. Menyediakan informasi tentang keterkaitan desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar peserta didik. Serta, diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menimbulkan pertanyaan kritis bagi yang membacanya sehingga penelitian lebih lanjut dapat dilakukan.

2. Manfaat Praktis

Bagi konsultan perencana, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan desain ruangan kelas dengan konsep Sekolah Alam yang dapat mengoptimalkan motivasi belajar peserta didik.

3. Manfaat Profesionalisme

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para pihak di lingkungan sekolah dan pemerintah yang mengurus bidang pendidikan khususnya tingkat sekolah dasar mengenai keterkaitan desain ruangan kelas terhadap perilaku peserta didik. Sehingga pada akhirnya hasil


(18)

6 penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk mendesain ruangan kelas yang dapat mengoptimalkan motivasi belajar siswa.


(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini. Penelitian ini dilakukan di ruangan kelas Sekolah Alam Bogor tanpa memberikan perlakuan khusus terhadapnya. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Maka dari itu, fenomena yang diangkat pada penelitian ini yaitu mengenai pengaruh desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa di Sekolah Alam Bogor.

Untuk memperoleh data yang objektif, maka digunakan dua bentuk penelitian, yaitu:

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisa buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas.

b. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan langsung dengan cara mendatangi langsung Sekolah Alam Bogor yang akan diteliti.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua buah variabel kuantitatif yang mengindikasikan adanya hubungan/kolerasi antara dua buah variabel. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (X): Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor. b. Variabel Terikat (Y): Motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor.


(20)

35

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Arah Penelitian : Lingkup Penelitian

C. Data dan Sumber Data 1. Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, dengan jenis data berupa:

a. Variabel X mengenai desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor. b. Variabel Y mengenai motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor.

2. Sumber Data

Sumber data yang paling utama dalam penelitian ini adalah: 1. Siswa Sekolah Alam Bogor

2. Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor

3. Teori-teori tentang ruangan dan bentuk kelas, serta tentang motivasi belajar.


(21)

36

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam Bogor, dan populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Alam Bogor kelas 5 dan 6 dengan jumlah populasi sebesar 89 siswa.

Penentuan populasi ditentukan dengan pertimbangan yang dikemukakan oleh Mönks, dkk. (2006:223) bahwa siswa kelas 5 dan 6 yang berumur 11 tahun ke atas, sudah masuk ke dalam stadium operasional formal yaitu dimana anak dapat berpikir dulu secara teoritis, kemudian ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada kemudian ia membuat suatu strategi penyelesaiannya. Selain itu anak juga sudah mampu memberikan pendapat-pendapat tertentu dengan kondisi yang ada.

2. Sample Penelitian

Teknik penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, atau sampling total dengan menggunakan seluruh populasi yang berjumlah 89 siswa sebagai sampel. Jenis sampling ini dipilih sebab pada penelitian ini jumlah populasi kurang dari 100 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Angket

Metode angket digunakan untuk menjaring data mengenai aspek desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dan data mengenai motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor. Angket diberikan kepada siswa kelas 5 dan 6 yang ditunjuk sebagai sampel dalam penelitian ini. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket dengan alternatif jawaban yang telah disediakan dan responden dapat memilih jawban yang telah disediakan sesuai preferensi personal.


(22)

37 b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dokumentasi digunakan sebagai bukti dan untuk mengetahui bagaimana kondisi dari objek yang akan diteliti. Dokumentasi dilakukan untuk desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor.

c. Studi Pustaka (Literatur)

Studi literatur dilakukan dengan cara pengajuan teori yang relevan dengan judul penelitian sebagai bahan materi observasi dan dokumentasi. Kajian literatur yang akan dikaji adalah desain ruangan kelas pada aspek bentuk/wujud ruangan, serta mengenai motivasi belajar siswa.

2. Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu, desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dan motivasi belajar siswa. Bentuk pengukuran instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor adalah pengukuran Rating Scale, sedangkan untuk mengungkapan motivasi belajar siswa digunakan bentuk pengukuran skala sikap, Penyusunan skala sikap pada teknik angket menggunakan Skala Likert berupa lembaran pilihan ganda. Skala Likert dipilih dengan pertimbangan bahwa skala pengukuran ini memiliki reliabilitas tinggi dalam mengukur persepsi manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen

No Variabel Aspek yang

Diungkap Indikator

Jumlah Butir Soal Nomor Butir Pada Instrumen 1 (X) Desain Ruangan Kelas Sekolah Alam Bogor Bentuk/Wujud Ruang

 Dimensi ruang: - Proporsi - Skala

3 1,2,3

 Wujud Ruang: - Ciri-ciri pokok yang

menunjukkan bentuk bangunan


(23)

38

F. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Untuk menguji validitas angket digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

No Variabel Aspek yang

Diungkap Indikator

Jumlah Butir Soal Nomor Butir Pada Instrumen (X) Desain Ruangan Kelas Sekolah Alam Bogor Bentuk/Wujud Ruang  Konfigurasi: - Pengaturan bentuk

ruang dari

permukaan dan sisi bentuk ruang

3 6,7,8

 Permukaan (material bangunan):

- Warna - Tekstur

4 9,10,11

 Bukaan

- Tingkat ketertutupan ruangan

- Penghawaan dan Pencahayaan

3 13,14,15

2 (Y) Motivasi Belajar Siswa SD Sekolah Alam Bogor Motivasi belajar siswa

 Hasrat dan keinginan berhasil

3 1,2,3

 Dorongan dan kebutuhan belajar

3 4,5,6

 Harapan dan cita-cita masa depan

3 7,8,9

 Penghargaan dalam belajar

2 10,11

 Kegiatan yang menarik dalam belajar

2 12,13


(24)

39

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

xi : Skor butir yang diperoleh respoden

yi : Skor total butir yang diperoleh responden

n : Jumlah responden

∑ xiyi : Jumlah perkalian antara skor suatu butir soal dengan skor

total

∑ xi : Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab

satu soal yang diperiksa validitasnya

∑ yi : Jumlah skor total dari satu responden dalam menjawab

seluruh soal pada instrumen tersebut

(Arikunto, 2010: 317) Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritik dari r Product

Moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Jika hasil

yang diperoleh lebih besar dari r tabel (r hitung > r table) maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka item tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian reliabilitas alat ukur angket dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach karena skor setiap item memiliki rentang antara beberapa nilai yang digunakan dalam angket.

r

xy

=

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

= (

- )(1 –

)


(25)

40

R = skor tertinggi – skor terendah Keterangan:

: reliabilitas instrumen

k : banyaknya item pertanyaan atau soal

∑ 2

: jumlah varians setiap butir

: varians total

(Arikunto, 2010: 239) Hasil perhitungan reliabilitas dengan rumus r11 pada seluruh item

pernyataan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada table r product

moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95%. Reabilitas angket akan

terbukti jika harga r11 > rtabel,, sedangkan jika r11 < rtabel maka angket tersebut tidak reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah:

0,00 < r11 < 0,20 : Reliabilitas sangat rendah

0,20 < r11 < 0,40 : Reliabilitas rendah

0,40 < r11 < 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup

0,60 < r11 < 0,80 : Reliabilitas tinggi

0,80 < r11 < 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi 3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu, sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, Sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non parametrik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi menggunakan rumus chi-kuadrat (�2) :

1) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil


(26)

41

P =

̅

=

∑ ∑

= √∑ ( ̅)

� ∑

=

̅

Dimana BK adalah banyaknya kelas dan n adalah banyak data. 3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus:

4) Menghitung rata-rata/mean skor

5) Menghitung standar deviasi/ simpangan baku

6) Menentukan batas kelas interval dan membuat daftar distribusi frekuensi 7) Menentukan Z-Skor untuk batas kelas interval:

8) Menentukan batas luas interval dengan menggunakan “luas daerah di bawah lengkung normal dari O ke Z”

9) Menentukan luas daerah, yakni selisih dari kedua batas

10)Menentukan frekuensi yang diharapkan ( ), dengan cara mengalikan luas daerah dengan jumlah responden, = n x L

11)Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k-1, α=0.05

12)Menghitung Chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian normalitas distribusi.

(Sudjana, 2002:100) 13)Membandingkan hitung dan tabel untuk mengetahui normalitas data

dengan derajat kebebasan (dk) dk = k-1, α=0.05, untuk melihat taraf signifikasi. Jika hitung < tabel, maka data yang diuji berdistribusi


(27)

42 normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya jika hitung > tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y

Perhitungan uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang kondisi desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor (variabel X) dan motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor (variabel Y). Langakah yang digunakan untuk perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.

b. Menentukan skala data sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Interval Uji Kecenderungan

Skala Data Kriteria

>X + 1.5 SD Sangat Baik

X + 0.5 SD > � X + 1.5 SD Baik

X - 0.5 SD > � X + 0.5 SD Cukup Baik

X – 1.5 SD > � X – 0.5 SD Kurang Baik

� X – 1.5 SD Sangat Rendah

c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel tiap kriteria

(Saputra, 2007a:3)

2. Menghitung Koefisien Regresi

Analisis koefisien regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Untuk itu digunakan rumus regresi linier sederhana dengan persamaan umum sebagai berikut:


(28)

43

dimana:

̂ : Harga-harga pada variabel Y yang diramalkan X : Harga-harga pada variabel X

a : perpotongan garis regresi, yaitu harga ̂apabila X=0

b : Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X.

(Saputra, 2007b:42)

3. Menghitung Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar dua variabel X dan Y. Dari hasil uji normalitas, pengolahan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi normal dapat menggunakan statistik parametrik dengan menggunakan perhitungan Product Moment, sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi

xi : Skor butir yang diperoleh respoden

yi : Skor total butir yang diperoleh responden

n : Jumlah responden

∑ xiyi : Jumlah perkalian antara skor suatu butir soal dengan skor

total

∑ xi : Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab

satu soal yang diperiksa validitasnya

∑ yi : Jumlah skor total dari satu responden dalam menjawab

seluruh soal pada instrumen tersebut

(Arikunto, 2010: 317)

̂= a + bX

a = ̅ - b ̅

b =

∑ ∑

r

xy

=

∑ ∑ ∑


(29)

44

KD = ̅ x 100%

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,80 – 1,000 0.600 – 0,799

0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0.199

Sangat kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah

4. Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor sebagai variabel X terhadap motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor sebagai variabel Y. Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien korelasi dikalikan 100. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

dimana :

KD : Koefisien determinasi

̅ : Nilai koefisien korelasi rata-rata

(Saputra, 2007:40)

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Terlebih dahulu kita mengasumsikan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara desain ruangan

kelas Sekolah Alam Bogor terhadap motivasi belajar siswa.


(30)

45 Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik sebagai berikut:

(Saputra, 2007:46)

Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, pada taraf kepercayaan 95% pada dk=n-1. Dengan ketentuan Ha diterima apabila harga thitung > ttabel, dan Ho ditolak apabila harga harga thitung < ttabel

thitung =

√ - √


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruangan kelas Sekolah Alam Bogor yang didesain seperti saung dengan indikator dimensi ruang, wujud ruang, konfigurasi, permukaan (material bangunan), dan bukaan ruang termasuk ke dalam kategori baik. Dengan hasil tersebut diharapkan kebutuhan siswa sebagai pengguna ruang kelas dapat terpenuhi dan mereka dapat tetap fokus dalam kegiatan pembelajaran, serta perilaku siswa dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor dengan indikator hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar masuk ke dalam kategori cukup baik. Motivasi belajar siswa merupakan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka.

3. Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor memberikan pengaruh sebesar 15.74% terhadap motivasi belajar siswa. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan bentuk saung berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian, ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan desain seperti saung dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa karena lingkungan dapat mengundang atau mendatangkan perilaku yaitu menentukan siswa bertindak di dalam kelas.


(32)

70

B. Saran

Setelah mengetahui hasil dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak Sekolah Alam Bogor, agar mengelola dan merawat ruangan kelas dengan baik khususnya pada permukaan bahan bangunan kayu karena hal ini berkaitan dengan keindahan, keamanan dan kenyamanan. Melihat bahwa permukaan kayu terkadang terdapat serat-serat kayu yang dapat melukai pengguna ruangan kelas.

2. Bagi guru, agar dengan kreatif memberikan perspektif mengenai cita-cita masa depan, agar siswa memiliki harapan di masa depan dan menimbulkan motif untuk menggapai harapan dan cita-citanya yang mereka kehendaki. 3. Bagi konsultan perencana dan pihak pemerintah yang mengurus bidang

pendidikan khususnya tingkat sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan desain ruangan kelas yang lebih inovatif atau dengan konsep sekolah alam. Karena dengan perancangan ruangan kelas yang mempertimbangkan kebutuhan siswa sebagai pengguna ruangan dapat mengoptimalkan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan desain ruangan kelas yang baik khususnya pada bentuk/wujud ruangnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti permasalahan yang sejenis mengenai desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa, hendaknya melakukan penelitian serupa di sekolah umum untuk melihat seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas sekolah umum terhadap motivasi belajar siswa, sehingga selanjutnya hasilnya dapat dibandingkan antara desain ruangan di sekolah umum dengan sekolah alam.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

_______.(2012).Website Resmi Sekolah Alam Bogor. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahalambogor.org/index2.php?id=11 [selasa 18 sept 2012]. Alex, S. 1996. Management Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta.s

Aritonang, Keke T. (2008). “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Penabur.10. 11-21.

Atmadjaja, J.S. dan Dewi, M. S. (1991). Estetika Bentuk.Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Ching, D.K. (2008). Bentuk Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga. Dharma, A. _____a. Teori Arsitektur 2. Jakarta: Penerbit Gunadarma. Dharma, A. _____b. Teori Arsitektur 3. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Djamarah, Syaifu B. (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Emmer, E.T., Everston, C. M., Clements, B. S. & Worsham, M. E. (2000).

Classroom Management for Secondary Teacher (6th ed.). Boston: Allyn &

Bacon

Haryadi & B. Setiawan. (2010). Arsitektur, Lingkungan & Perilaku. Gajah Mada University Press.

Jensen, E. (2010). Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT. Indeks.

LTF. (2010). Kenapa Sekolah Alam, Ini Alasan Mereka. [online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/15/13255183/ [7 Febuari 2013]. M.A, Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta:

Rajawali Press.

Mangunwijaya, Y.B. (2000). Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta: Djambatan. Marcella,J. 2005. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT Grasindo.


(34)

Mönks, F.J, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada Universitiy Press.

Prabowo, H._____. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok: Penerbit Gunadarma.

Purwanto, M. Ngalin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rosa, Geger P. ______. Pengantar Tata Ruang Dalam 1. Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Salwa. (2011). Sekolah Alam Sebagai Salah Satu Jawaban Terhadap Tantangan

di Zaman Globalisasi. [online]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/15/sekolah-alam-sebagai-salah-satu-jawaban-terhadap-tantangan-di-zaman-globalisasi-403571.html. [7 feb2013].

Santrock, J.W. (2004). Psikologi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Prenada Media Group.

Saputra, Suprian A. (2007a). Evaluasi Pengajaran. FPTK-UPI. Saputra, Suprian A. (2007b). Statistika. Bandung: FPTK-UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Surasetja, I. (2007). Fungsi,Ruang, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur.Bandung: Bahan ajar Pengantar Arsitektur.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidiakan. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi & Pengukurannya, Analisis di bidang

Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Wijoyu, Edi S. & Prabowo,B. (1997). Ilmu Bahan Bangunan 1. Jakarta: Diktat Pendidikan Menengah Teknologi.


(35)

(1)

45

Adlia Vidya Rahmandari, 2013

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Alam Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik sebagai berikut:

(Saputra, 2007:46)

Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, pada taraf kepercayaan 95% pada dk=n-1. Dengan ketentuan Ha diterima apabila harga thitung > ttabel, dan Ho ditolak apabila harga harga thitung < ttabel

t

hitung

=

√ -


(2)

Adlia Vidya Rahmandari, 2013

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Alam Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap

Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Alam Bogor” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruangan kelas Sekolah Alam Bogor yang didesain seperti saung dengan indikator dimensi ruang, wujud ruang, konfigurasi, permukaan (material bangunan), dan bukaan ruang termasuk ke dalam kategori baik. Dengan hasil tersebut diharapkan kebutuhan siswa sebagai pengguna ruang kelas dapat terpenuhi dan mereka dapat tetap fokus dalam kegiatan pembelajaran, serta perilaku siswa dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa Sekolah Alam Bogor dengan indikator hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar masuk ke dalam kategori cukup baik. Motivasi belajar siswa merupakan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka.

3. Desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor memberikan pengaruh sebesar 15.74% terhadap motivasi belajar siswa. Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan bentuk saung berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian, ruangan kelas Sekolah Alam Bogor dengan desain seperti saung dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa karena lingkungan dapat mengundang atau mendatangkan perilaku yaitu menentukan siswa bertindak di dalam kelas.


(3)

70

Adlia Vidya Rahmandari, 2013

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Alam Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Setelah mengetahui hasil dari penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak Sekolah Alam Bogor, agar mengelola dan merawat ruangan kelas dengan baik khususnya pada permukaan bahan bangunan kayu karena hal ini berkaitan dengan keindahan, keamanan dan kenyamanan. Melihat bahwa permukaan kayu terkadang terdapat serat-serat kayu yang dapat melukai pengguna ruangan kelas.

2. Bagi guru, agar dengan kreatif memberikan perspektif mengenai cita-cita masa depan, agar siswa memiliki harapan di masa depan dan menimbulkan motif untuk menggapai harapan dan cita-citanya yang mereka kehendaki. 3. Bagi konsultan perencana dan pihak pemerintah yang mengurus bidang

pendidikan khususnya tingkat sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan desain ruangan kelas yang lebih inovatif atau dengan konsep sekolah alam. Karena dengan perancangan ruangan kelas yang mempertimbangkan kebutuhan siswa sebagai pengguna ruangan dapat mengoptimalkan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dengan desain ruangan kelas yang baik khususnya pada bentuk/wujud ruangnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti permasalahan yang sejenis mengenai desain ruangan kelas terhadap motivasi belajar siswa, hendaknya melakukan penelitian serupa di sekolah umum untuk melihat seberapa besar pengaruh desain ruangan kelas sekolah umum terhadap motivasi belajar siswa, sehingga selanjutnya hasilnya dapat dibandingkan antara desain ruangan di sekolah umum dengan sekolah alam.


(4)

Adlia Vidya Rahmandari, 2013

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Alam Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

_______.(2012).Website Resmi Sekolah Alam Bogor. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahalambogor.org/index2.php?id=11 [selasa 18 sept 2012]. Alex, S. 1996. Management Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT Rineka Cipta.s

Aritonang, Keke T. (2008). “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Penabur.10. 11-21.

Atmadjaja, J.S. dan Dewi, M. S. (1991). Estetika Bentuk.Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Ching, D.K. (2008). Bentuk Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga. Dharma, A. _____a. Teori Arsitektur 2. Jakarta: Penerbit Gunadarma. Dharma, A. _____b. Teori Arsitektur 3. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Djamarah, Syaifu B. (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Emmer, E.T., Everston, C. M., Clements, B. S. & Worsham, M. E. (2000).

Classroom Management for Secondary Teacher (6th ed.). Boston: Allyn &

Bacon

Haryadi & B. Setiawan. (2010). Arsitektur, Lingkungan & Perilaku. Gajah Mada University Press.

Jensen, E. (2010). Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT. Indeks.

LTF. (2010). Kenapa Sekolah Alam, Ini Alasan Mereka. [online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/15/13255183/ [7 Febuari 2013]. M.A, Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar. Jakarta:

Rajawali Press.

Mangunwijaya, Y.B. (2000). Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta: Djambatan. Marcella,J. 2005. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT Grasindo.


(5)

Adlia Vidya Rahmandari, 2013

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Alam Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mönks, F.J, dkk. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada Universitiy Press.

Prabowo, H._____. Arsitektur, Psikologi dan Masyarakat. Depok: Penerbit Gunadarma.

Purwanto, M. Ngalin. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rosa, Geger P. ______. Pengantar Tata Ruang Dalam 1. Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Salwa. (2011). Sekolah Alam Sebagai Salah Satu Jawaban Terhadap Tantangan

di Zaman Globalisasi. [online]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/15/sekolah-alam-sebagai-salah-satu-jawaban-terhadap-tantangan-di-zaman-globalisasi-403571.html. [7 feb2013].

Santrock, J.W. (2004). Psikologi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Prenada Media Group.

Saputra, Suprian A. (2007a). Evaluasi Pengajaran. FPTK-UPI. Saputra, Suprian A. (2007b). Statistika. Bandung: FPTK-UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Surasetja, I. (2007). Fungsi,Ruang, Bentuk dan Ekspresi dalam Arsitektur.Bandung: Bahan ajar Pengantar Arsitektur.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidiakan. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi & Pengukurannya, Analisis di bidang

Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Wijoyu, Edi S. & Prabowo,B. (1997). Ilmu Bahan Bangunan 1. Jakarta: Diktat Pendidikan Menengah Teknologi.


(6)

Adlia Vidya Rahmandari, 2013

Pengaruh Desain Ruangan Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Alam Bogor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


Dokumen yang terkait

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 7 85

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN IV KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

11 72 152

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI SISWA DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DAN XI Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Siswa Di Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Dan Xi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/

0 3 15

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SD Islam Diponegoro Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Negeri

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Negeri 2

0 1 14

PERBANDINGAN KEBUGARAN JASMANI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH ALAM DAN SISWA SEKOLAH REGULER.

0 6 47

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK MANDIRI PONTIANAK

0 0 8

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

2 7 15