DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI tahun.

DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE
TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG J AWAB SOSIAL
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI tahun
2009-2011)

SKRIPSI

Oleh :
ROBI SUPRAYOGI
0913010111/FE/AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN
LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG J AWAB

SOSIAL
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2009-2011)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :
ROBI SUPRAYOGI
0913010111/FE/AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP
PENGUNGKAPAN TANGGUNG J AWAB SOSIAL
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

ROBI SUPRAYOGI
0913010111/FE/AK

Telah diper tahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 13 J uni 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
K etua

Dra. Ec. Sar i Andayani M,Aks


Dr. Indrawati Y. Ak, MM
Sekretaris

Dra. Ec. Sar i Andayani M, Aks
Anggota

Rina Mustika SE. MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “veteran” Jawa Timur dengan judul
“DAMPAK

UKURAN

PERUSAHAAN,

PROFITABILITAS

LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN

DAN

TANGGUNG J AWAB


SOSIAL (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar
di BEI tahun 2009-2011)”.
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta
dorongan moril baik secara langsung maupun tidak langsung sampai
terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Icshanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs . Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Bapak Drs . Ec. Saiful Anwar, M. Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.

Bapak Dr. Hero Priono, M. Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.


Ibu Dra Sari Andayani. M,Aks selaku dosen pembimbing yang membimbing
penulis dalam mengerjakan skripsi.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
kuliah.

8.

Adam nugraha, Moch Anas Fauzi, Prima Pieter Prasetyo dan Rizkie Ainur
Rahman yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9.

Yang selalu aku cintai Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu
memberikan do’a dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam

penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, untuk itu
Penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
karena hal itu sangat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.
Surabaya, 22 April 2013

Penulis
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i


DAFTAR ISI ..............................................................................................

iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...........................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

ABSTRAKSI ...............................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1


1.1 LatarBelakang .............................................................................

1

1.2 RumusanMasalah ........................................................................

9

1.3 TujuanPenelitian..........................................................................

9

1.4 ManfaatPenelitian ........................................................................

10

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................

11


2.1. Hasil Penelitian Terdahulu .........................................................

11

2.2. Landasan Teori ..........................................................................

15

2.2.1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial ...................................

15

2.2.2. Tanggung Jawab Sosial ....................................................

20

2.2.3. Pengertian Pengungkapan Perusahaan .............................

23

2.2.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan
CSR ...................................................................................

27

2.2.5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan CSR .......

28

2.2.6. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan CSR ............

29

2.3. KerangkaPikir.............................................................................

31

2.4. Hipotesis……. ............................................................................

32

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

33

3.1. DefinisiOperasional ...................................................................

33

3.2. Teknik Penentuan Sampel ..........................................................

38

3.2.1. Populasi............................................................................

38

3.2.2. Sampel .............................................................................

40

3.3. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

42

3.3.1 Jenis Data ..........................................................................

42

3.3.2. Sumber Data.....................................................................

42

3.3.3.Metode Pengambilan Data .................................................

42

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ...............................................

43

3.4.1. Teknik Analisis ................................................................

43

3.4.1.1. Uji Normalitas .....................................................

44

3.4.1.2. Uji Asumsi Klasik ...............................................

44

3.4.2. Uji Hipotesis ....................................................................

47

3.4.1.1. Uji F ....................................................................

47

3.4.1.1. Uji t .....................................................................

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

50

4.1. Deskripsi Objek Penelitian .........................................................

50

4.1.1. PT. Bursa Efek Indonesia ................................................

50

4.1.2 Penentuan Jumlah Sampel.................................................

52

4.2. GambaranUmum Perusahaan Sampel .........................................

54

4.2.1. PT. Adaro Energy Tbk ……….............………………...

54

4.2.2. PT. ATPK Resources Tbk...............................................

56

4.2.3. PT. Bumi Resources Tbk .................................................

56

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4. PT. Bayan Resources Tbk................................................

57

4.2.5. PT. Bekanat Petrouleum Energy Tbk ...............................

58

4.2.6. PT. Citatah Industri Marmer Tbk .....................................

59

4.2.7. PT. Energi Media Persada Tbk ........................................

60

4.2.8. PT. International Nickel Indonesia Tbk ..........................

61

4.2.9. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk ......................................

62

4.2.10. PT. Bukit Asam Tbk ........................................................

63

4.2.11. PT. Sugih Energi Tbk .....................................................

64

4.2.12. PT. Perdan Karya Perkasa Tbk .......................................

65

4.2.13. PT Elnusa Tbk ................................................................

65

4.2.14. PT Indo Tambangraya Megah Tbk ..................................

66

4.2.15. PT Indika Energy Tbk .....................................................

67

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................

68

4.3.1. Ukuran Perusahaan (X1) ..................................................

68

4.3.2. Profitabilitas (X2) ............................................................

70

4.3.3. Leverage (X3) ..................................................................

72

4.2.4. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Y) .....................

74

4.4. Uji Kualitas Data ........................................................................

76

4.3.1. UjiNormalitas ..................................................................

76

4.5. Uji Asumsi Klasik ......................................................................

77

4.4.1. Uji Autokorelasi ...............................................................

78

4.4.2.Uji Multikolonieritas .........................................................

78

4.4.3.Uji Heterokedastisitas ........................................................

79

4.6. Analisis dan Pengujian Hipotesis ................................................

80

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.6.1. Persamaan Regresi ...........................................................

81

4.6.2. Koefisien Determinasi R2 .................................................

83

4.6.3 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji F .............................

84

4.6.3 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t ..............................

85

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................

86

4.7.1. Ukuran Perusahaan ..........................................................

87

4.7.2. Profitabilitas (ROA) ........................................................

87

4.7.3. Leverage (DER) ..............................................................

88

4.8.

Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian
Terdahulu ........................................................................

89

Keterbatasan Penelitian ...................................................

90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

91

5.1. Kesimpulan ................................................................................

91

5.2. Saran ........................................................................................

92

4.9.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE
TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG J AWAB SOSIAL (Studi
Empir is pada Perusahaan Pertambangan yang Ter daftar di BEI tahun 20092011)

Oleh :
Robi Suprayogi
Abstr ak
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk
berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab sosial dan
lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) dipandang sebagai bentuk
kontribusi perusahaan kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait atas tanggung
jawab sosial dan kelangsungan perusahaan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab
perusahaan, di luar peran konvensional untuk menyediakan laporan keuangan kepada
pemilik modal. Untuk mengkomunikasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan
yang telah dilaksanakan, maka aktivitas tanggung jawab sosial dan hal-hal terkait
dilaporkan dalam laporan tahunan sebagai bentuk corporate social and
environmental responsibilitiy reporting. Dengan pelaporan pelaksanaan tanggung
jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan ini diharapkan
perusahaan memperoleh legitimasi atas peran sosial dan kepedulian lingkungan yang
telah dilakukan oleh perusahaan tersebut, sehingga perusahaan akan memperoleh
dukungan dari masyarakat, dan kelangsungan hidup perusahaan dapat diperoleh.
Variabel dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (X1), profitabilitas
(X2), leverage (X3) dan pengungkapan tanggung jawab sosial (Y). Sampel peneltian
ini adalah 22 data laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 – 2011. Sedangkan data yang digunakan
adalah data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage memberikan pengaruh yang
tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab social.
Kata Kunci : Ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan pengungkapan tanggung
jawab sosial.

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi
perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya
(Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 1 point
3). Pengertian ini mengandung arti bahwa perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap komunitas setempat
dan lingkungan masyarakat umumnya. Implementasi atas peran tanggung jawab
tersebut diatur dalam Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007, dan pelaksanaannya
harus dilaporkan dalam laporan Tahunan perusahaan (pasal 66 ayat 2c).

Tanggung jawab sosial dan lingkungan juga diatur dalam UU Nomor 25
Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal terkait dengan perusahaan yang terdaftar
di pasar modal. Regulasi tersebut menjelaskan kewajiban bagi setiap penanam
modal untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, menghormati tradisi budaya

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal, dan mematuhi semua
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tanggung

jawab

sosial

dan

lingkungan

(Corporate

Social

Responsibility/CSR) dipandang sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada
masyarakat dan pihak-pihak terkait atas tanggung jawab sosial dan kelangsungan
perusahaan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab perusahaan, di luar peran
konvensional untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal. Gray
et al (1995) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan
tanggung jawab dunia bisnis untuk menjadi akuntabel terhadap seluruh
stakeholder, bukan hanya kepada stockholder saja.

Perusahaan akan mengungkapkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan agar bentuk kontribusi yang telah dilakukan perusahaan tersebut dapat
diketahui oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Untuk mengkomunikasikan
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang telah dilaksanakan, maka aktivitas
tanggung jawab sosial dan hal-hal terkait dilaporkan dalam laporan tahunan
sebagai bentuk corporate social and environmental responsibilitiy reporting.
Dengan pelaporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam
laporan tahunan perusahaan ini diharapkan perusahaan memperoleh legitimasi
atas peran sosial dan kepedulian lingkungan yang telah dilakukan oleh perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

tersebut, sehingga perusahaan akan memperoleh dukungan dari masyarakat, dan
kelangsungan hidup perusahaan dapat diperoleh (Gray et al., 1995).

Dari sisi lain, pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam
laporan tahunan ini dapat digunakan oleh manajer sebagai alat untuk
mengamankan kedudukannya, dan digunakan untuk mengalihkan perhatian
stakeholder dari monitoring aktivitas manajemen laba (Prior et al.,2008). Hal ini
dimungkinkan karena manajemen memiliki informasi yang lebih banyak dari
pada pihak berkepentingan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam teori keagenan.

Secara keseluruhan, tingkat tanggung jawab sosial yang diterima oleh
perusahaan memerlukan keputusan yang aktif. Manajemen harus memutuskan
seberapa banyak polusi yang akan dihasilkan dan seberapa banyak yang akan
dibersihkan, siapa yang akan direkrut, seberapa baik kondisi kerja akan
ditingkatkan, dan seberapa banyak sumbangan yang akan diberikan pada kegiatan
sosial. Jika manajemen menerima tanggung jawab sosial semata – mata demi laba
jangka pendek maka tidak mungkin suatu perusahaan akan melakukan lebih dari
apa yang diharuskan oleh undang – undang.

Menyadari hal tersebut, perusahaan di Indonesia tidak hanya berdiam diri.
Perusahaan berupaya untuk memperbaiki hubungan perusahaan dengan
lingkungan sosialnya melalui berbagai media baik media eksternal maupun media
internal termasuk laporan tahunan. Melalui pengungkapan tanggung jawab sosial,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

perusahaan dapat mengkomunikasikan aktivitas sosialnya serta memperoleh
legitimasi dari para stakeholdersnya. Dalam hal ini akuntansi sebagai suatu alat
pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai alat kendali terhadap aktivitas
suatu unit usaha.

Dalam standar akuntansi keuangan Indonesia sendiri belum mewajibkan
perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial, akibatnya yang terjadi di
dalam praktik perusahaan hanya dengan sukarela mengungkapkannya. Secara
implisit Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akutansi
Keuangan (PSAK) Nomor 1 (revisi 2004) paragraf 9 menyarankan untuk
mengungkapkan tanggung jawab akan masalah sosial sebagai berikut :

“Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added
statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan
hidup memegang peran penting dan bagi industri yang menganggap
pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan
penting.”

Lebih jauh lagi, adanya CSR di Indonesia diatur dalam Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat 1 Undangundang tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Dalam Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15 (b) menyatakan
bahwa ”setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan”.

Pentingnya pengungkapan CSR telah membuat banyak peneliti untuk
melakukan penelitian dan diskusi mengenai praktik dan motivasi perusahaan
untuk melakukan CSR. Beberapa penelitian yang terkait dengan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan telah banyak dilakukan, baik di dalam maupun
di luar negeri. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005), Raldy
Yap dan Agnes Utari Widyaningdyah (2009), Andi Kartika (2010), dan T. Romi
Marnelly (2012) yang meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan CSR. Diantara faktor-faktor yang menjadi variabel dalam
penelitian tersebut adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage.

Ukuran perusahaan dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan
besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan
informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut, oleh karena
itu perusahaan besar akan lebih banyak mengungkapkan informasi daripada
perusahaan kecil. Akan tetapi tidak semua penilitian mendukung hubungan antara
ukuran perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Penilitian yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

berhasil menunjukkan hubungan kedua variabel ini antara lain Florence Devina,
L. Suryanto dan Zulaikha (2004), dan Fitriany, Irman dan Wahyu (1999).

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi CSR adalah profitabilitas.
Donovan dan Gibson (2000) menyatakan bahwa berdasarkan teori legitimasi,
salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki
tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu
melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan
perusahaan. Sebaliknya, pada tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para
pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan, misalnya
dalam lingkup sosial, dan dengan demikian investor akan tetap berinvestasi di
perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
mempunyai hubungan negatif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.

Leverage memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang.
Scott (2000) menyampaikan pendapat yang mengatakan bahwa semakin tinggi
leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap
kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang
lebih tinggi dibandingkan laba dimasa depan. Perusahaan yang memiliki rasio

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

leverage tinggi akan lebih sedikit mengungkapkan CSR supaya dapat melaporkan
laba sekarang yang lebih tinggi.

Peristiwa yang terjadi belakangan ini juga ikut menyadarkan akan arti penting
penerapan CSR. Sebagai contoh yang masih sangat segar adalah kasus lumpur
panas di ladang migas PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo. Pada kasus tersebut
mengakibatkan perusahaan mengeluarkan anggaran yang tidak kecil bahkan
terhenti

operasionalnya

akibat

adanya

komplain

masyarakat

(www.sinarharapan.co.id).

Masalah isu pencemaran lingkungan yang lain adalah pencemaran yang
dilakukan perusahan tambang PT Newmont Minahasa Raya yang beroperasi di
wilayah Teluk Buyat, Kabupaten Bolaang Mongondouw Sulawesi Utara tahun
2004. Limbah tailing (sisa buangan tambang) yang dihasilkan perusahaan
tambang emas itu disebut-sebut mengakibatkan lebih dari 100 warga di Teluk
Buyat terkena penyakit Minamata. Penyakit Minamata yang selama ini
menyerang syaraf dikenal sebagai penyakit yang muncul akibat terkontaminasi
logam berat seperti arsenik dan merkuri. Sejumlah LSM seperti Walhi dan Jatam
menyampaikan bahwa penyakit yang diderita masyarakat di sekitar Teluk Buyat
karena bertambahnya kadar arsen dan merkuri di laut di tempat PT Newmont
membuang limbahnya. (www.bisnis.com)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Terdapat fenomena lain di tahun 2009 yang menggambarkan bahwa
perusahaan tambang merupakan perusahaan yang sangat sensitif pada dampak
pencemaran lingkungan. Fenomena lain itu adalah Gencarnya isu dari LSM
lingkungan yang kerap mengidentikkan pertambangan dengan kehancuran
lingkungan dinilai tidak tepat. Kalaupun isu itu gencar terjadi di Indonesia, karena
tidak adanya rencana reklamasi dari perusahaan pertambangan. Kebanyakan
perusahaan pertambangan di Indonesia hanya melakukan replantasi, padahal
mereka seharusnya bukan hanya melakukan replantasi namun juga melakukan
reklamasi. Kedua hal itu adalah hal yang berbeda, reklamasi adalah perencanaan
peruntukan daerah pertambangan setelah dieksploitasi, sedangkan replantasi
adalah penanaman kembali daerah tambang pasca dieksploitasi. Reklamasi itu
sendiri juga merupakan salah satu kegiatan CSR. (www.detikbandung.com)
Dari fenomena diatas dapat dikatakan peranan tanggung jawab sosial oleh
perusahaan kurang mendapat perhatian yang serius. Maka, peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul: DAMPAK UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN
TANGGUNG

J AWAB

SOSIAL

(Studi

Empir is

Per tambangan yang Ter daftar di BEI tahun 2009-2011)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pada

Perusahaan

9

1.2 Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang hendak
diteliti dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai
berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan?

2. Apakah tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan?

3. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian

ini

dimaksudkan

untuk

melakukan

pengujian

tentang

pengungkapan informasi sosial suatu perusahaan. Oleh karena itu tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap hal-hal
tersebut diatas, antara lain :
1. Menganalisis

pengaruh

tingkat

ukuran

perusahaan

terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial.

2. Menganalisis pengaruh tingkat profitabilitas perusahaan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

3. Menganalisis

pengaruh

tingkat

leverage

terhadap

pengungkapan

tanggung jawab sosial.

1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitiaan ini, manfaat yang
diharapkan adalah :

1. Bagi Investor di Bursa Efek, membantu investor mengetahui tingkat
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan untuk melakukan investasi.

2. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengembangan wawasan di bidang pengungkapan laporan keuangan
perusahaan serta sebagai ajang ilmiah yang menerapkan berbagai teori
yang diperoleh selama perkuliahan dan membandingkannya dengan
kenyataan yang ada.

3. Bagi Pembaca, semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca
dalam rangka pemenuhan informasi dan referensi atau bahan kajian dalam
menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang karakteristik
perusahaan dan pengungkapan laporan keuangan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil-Hasil Penelitian Ter dahulu
Tinjauan umum dari beberapa literatur yang relevan mengindikasikan
bahwa telah terdapat penelitian-penelitian mengenai pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan secara komprehensif (Sembiring, 2005; Raldy Yap
dan Agnes Utari Widyaningdyah, 2009; Andi Kartika, 2010; T. Romi
Marnelly, 2012; )
Sembir ing

(2005)

meneliti

“Karakteristik

perusahaan

dan

pengungkapan tanggung jawab sosial: study empiris pada perusahaan yang
tercatat di bursa efek Jakarta” dengan sampel 78 perusahaan yang terdaftar
dibursa efek Jakarta tahun 2002 sebagai sampel perusahaan. Dari penelitian
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, profile dan ukuran dewan komisaris
berpengaruh

positif

terhadap

pengungkapan

tanggung

jawab

sosial

perusahaan.
Andi Kartika (2010) meneliti “Karakteristik perusahaan dan
pengungkapan tanggung jawab sosial: study empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI” dengan sampel 145 perusahaan yang
terdaftar dibursa efek Jakarta tahun 2006-2008 sebagai sampel perusahaan.

11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Dari penelitian disimpulkan bahwa Ukuran perusahaan dan tipe industri
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan
sosial sedangkan profitabilitas dan basis perusahaan tidak mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan sosial.
Raldy Yap dan Agnes Utar i Widyaningdyah (2009) meneliti
“Pengungkapan pertanggung jawaban sosial pada laporan tahunan perusahaan
yang go public di bursa efek indonesia” dengan sampel 347 perusahaan yang
terdaftar dibursa efek Jakarta tahun 2008 sebagai sampel perusahaan. Dari
penelitian disimpulkan bahwa Pengungkapan ada yang bersifat wajib
(mandatory) yaitu pengungkapan informasi yang wajib dilakukan oleh
perusahaan yang didasarkan pada peraturan atau standar tertentu, dan ada
yang bersifat sukarela (voluntary), yaitu pengungkapan yang dilakukan
perusahaan di luar apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan
badan pengawas (Suwardjono, 2005 : 190, 575, 577).
T. Romi Marnelly (2012) meneliti “Corporate social responbility
(CSR): tinjauan teori dan praktek di indonesia” dengan sampel 78 perusahaan
yang terdaftar dibursa efek Jakarta tahun 2002 sebagai sampel perusahaan.
Dari penelitian disimpulkan bahwa: Pertama, suatu peran yang sifatnya
sukarela dimana suatu perusahaan membantu mengatasi masalah social dan
lingkungan. Kedua, CSR sebagai bentuk kewajiban perusahaan untuk peduli
terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus
meningkat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Try Yaser ly Rizky (2012) meneliti “Karakteristik perusahaan dan
pengungkapan tanggung jawab sosial: study empiris pada perusahaan
Transportasi dan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI” dengan sampel 12
perusahaan yang terdaftar dibursa efek Jakarta tahun 2008-2010 sebagai
sampel perusahaan. Dari penelitian disimpulkan bahwa profitabilitas dan
ukuran dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penggungkapan tanggung jawab sosial sedangkan ukuran perusahaan dan
leverage tidak berpengaruh positif terhadap penggungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Mengenai Kelengkapan Pengungkapan
NO

NAMA

J UDUL PENEL ITIAN

VAR IABEL

PENELITI

1

Sembiring

Karakteristik

dan

1.

Ukuran Perusahaan (X1)

(2005)

pengungkapan tanggung jawab sosial:

2.

Profitabilitas (X2)

study empiris pada perusahaan yang

3.

Profile (X3)

tercatat di bursa efek Jakarta

4.

Ukuran Dewan Komisaris (X4)

5.

Pengungkapan

perusahaan

Tanggung

jawab

Sosial

Perusahaan (Y)
2

Andi

Kartika

(2010)

Karakteristik

dan

1.

Ukuran Perusahaan (X1)

pengungkapan tanggung jawab sosial:

2.

Profitabilitas (X2)

study

3.

Basis Perusahaan (X3)

4.

Tipe Perusahaan (X4)

5.

Likuiditas (X5)

6.

Pengungkapan Tanggung jawab Sosial (Y)

empiris

perusahaan

pada

perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI

3

Raldy Yap dan

Pengungkapan pertanggung jawaban

1.

Perusahaan High Profile (X1)

Agnes

sosial pada laporan tahunan perusahaan

2.

Perusahaan Low Profile (X2)

yang go public di bursa efek indonesia

3.

Indeks

Utari

Widyaningdyah
(2009)

Pengungkapan

Sosial

(2006) (Y)

4

T.

Romi

Marnelly

Corporate social responbility (CSR):

1.

Pihak Internal Perusahaan (X1)

tinjauan teori dan praktek di Indonesia

2.

Pihak Eksternal Perusahaan (X2)

3.

Pemahaman CSR Bagi Perusahaan (Y)

Karakteristik

dan

1.

Ukuran Perusahaan

pengungkapan tanggung jawab sosial:

2.

Profitabilitas

study

perusahaan

3.

Leverage

transportasi dan telekomunikasi yang

4.

Ukuran dewan komisaris

(2012))
5

Try

Semua

Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun

Yaserly

Rizki (2012)

empiris

perusahaan

pada

terdaftar di BEI

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2

Landasan Teor i

2.2.1. Penger tian Tanggung jawab Sosial Per usahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan bukanlah merupakan konsep baru
dalam masyarakat, tetapi semakin meluas bersamaan dengan konsep-konsep
lain. Ide tanggung jawab sosial pada dasarnya adalah bagaimana perusahaan
memberi perhatian kepada lingkungannya, terhadap dampak yang terjadi
akibat kegiatan operasional perusahaan. Lebih lanjut lagi menurut Moir
(2001) menyatakan “selain menghasilkan keuntungan, perusahaan harus
membantu memecahkan masalah-masalah sosial terkait atau tidak perusahaan
ikut menciptakan masalah tersebut bahkan jika disana tidak mungkin ada
potensi keuntungan jangka pendek atau jangka panjang.
Tanggung jawab sosial atau yang disebut juga sebagai Corporate
Social Responsibility, secara teoritis masih mengalami kontradiksi. Salah satu
definisi CSR yang terkenal adalah yang diungkapkan oleh Carroll (1991).
Carroll (1991) mendefinisikan CSR kedalam 4 bagian yaitu : tanggung jawab
ekonomi (economic responsibilities), tanggung jawab hukum (legal
responsibilities), tanggung jawab etis (ethical responsibilities), tanggung
jawab filantropis (philanthropic responsibilities). Carroll menggambarkan
keempat bagian CSR itu kedalam sebuah piramid. Piramida CSR dimulai
dengan tanggung jawab ekonomi sebagai dasar untuk tanggung jawab yang
lain. Pada saat yang sama perusahaan diharapkan untuk mematuhi hukum,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

karena hukum adalah kodifikasi yang dapat diterima masyarakat atas perilaku
yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima. Selanjutnya perusahaan
harus bertanggung jawab secara etis. Dan yang terakhir, perusahaan
diharapkan untuk menjadi warga perusahaan yang baik (good corporate
citizen).
Mirza dan Imbuh (1997) dalam Indira (2005) mendefinisikan
Corporate Social Responsibility sebagai kewajiban organisasi yang tidak
hanya menyediakan barang dan jasa yang baik bagi masyarakat, tetapi juga
mempertahankan kualitas lingkungan sosial maupun fisik, dan juga
memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas dimana
mereka berada.
Commission of t he European Communit ies (2001) mendefinisikan CSR

sebagai berikut :

“A

concept whereby companies

integrate social and

environmental concerns in their business operations and in their
interaction with their stakeholders on a voluntary basis.”
Dari pengertian diatas konsep CSR adalah perusahaan seharusnya
mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder secara sukarela.
Sementara menurut WBCSD (World Business Council for Sustainable
Development) mendefinisikan CSR sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

“…CSR is the continuing commitment by business to behave
ethically and contribute to economic development while improving
the quality of life of the workforce and their families as well as of
the local community and society at large.”
Ini berarti bahwa perusahaan harus dapat berkontribusi terhadap
pembangunan ekonomi beriringan dengan meningkatkan kualitas hidup
tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat luas.
Akibat banyaknya definisi CSR yang sangat beragam, lebih lanjut
dalam penelitian Andi Kartika (2010) meneliti komponen yang terdapat dalam
definisi-definisi CSR yang telah ada sebelumnya. Andi Kartika menemukan
bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering disebut
juga sebagai corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996)
dalam

(Devina

Suryanto

dan

Zulaikha,

2004)

merupakan

proses

pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi
organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Pergeseran filosofis pengelolaan organisasi
entitas bisnis yang didasarkan pada teori keagenan (agency theory) adalah
tanggung jawab perusahaan yang hanya berorientasi kepada pengelola (agen)
dan pemilik (principles) mengalami perubahan kepada pandangan manajemen
modern yang didasarkan pada teori stakeholder, yaitu terdapatnya perluasan
tanggung jawab perusahaan dengan dasar pemikiran bahwa pencapaian tujuan
perusahaan sangat berhubungan erat dengan pola (setting) lingkungan sosial

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dimana perusahaan berada (Azizul, 2001) dalam Ivana (2006) dan Arfan
Ikhsan Lubis (2007). Seiring dengan perkembangan isu tersebut, para akuntan
juga membicarakan bagaimana permasalahan tanggung jawab sosial
perusahaan dapat diadaptasikan dalam ruang lingkup akuntansi (Azhar, 2001)
dalam Ivanna (2006). Perusahaan berusaha memenuhi tuntutan dari berbagai
pihak mengenai pengungkapan aktivitas – aktivitas sosial ekonominya. Salah
satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan pengungkapan tanggung
jawab sosial.
Hal tersebut didukung oleh Gray. et al., (1994) dalam Chariri dan
Ghozali (2007) yang menyatakan bahwa, “kelangsungan hidup perusahaan
tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari
sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.
pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan
dengan stakeholdernya.”
Listyorini dan Greg Anggana (1998) dalam Indira (2005) menyatakan
bahwa pada dasarnya kemauan untuk melaksanakan Corporate Social
Responsibility (social responsibility) tergantung pada tingkat kepekaan sosial
(social sensiveness) manajemen perusahaan, dimana tingkat kepekaan
pengelola perusahaan adalah merupakan akumulasi dari tingkat kepekaan
masing-masing individu yang menduduki berbagai tingkatan jabatan
organisasi perusahaan yang bersangkutan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Dauman dan Hargreaves (1992) dalam Hasibuan (2001) menyatakan
bahwa tanggung jawab perusahaan (CSR) dapat dibagi menjadi tiga level
sebagai berikut :
1. Basic responsibility (BR) Pada level pertama, menghubungkan
tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahan yang muncul karena
keberadaan perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus membayar
pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan
pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi
akan menimbulkan dampak yang sangat serius.
2.

Organization responsibility (OR) Pada level kedua ini menunjukan
tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan
stakeholder seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di
sekitarnya.

3.

Sociental responses (SR) Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika
interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang
demikian kuat
sehingga

perusahaan

dapat

tumbuh

dan

berkembang

secara

berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya
secara keseluruhan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.2. Tangung J awab Sosial Perusahaan
Tanggung

jawab

sosial

perusahaan

atau

Corporate

Social

Responsibility dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya (Jauhari,
2010). Kerangka tanggung jawab sosial ini dirancang untuk memberikan nilai
yang berkelanjutan bagi masyarakat pada umumnya (Said, et al., 2009).
Elkington (1997) dalam Agoes dan Ardana (2009) mengemukakan
bahwa tanggung jawab sosial perusahaan mencakup tiga dimensi, yang lebih
popular dengan singkatan 3P, yaitu: mencapai keuntungan (profit) bagi
perusahaan,

memberdayakan

masyarakat

(people),

dan

memelihara

kelestarian alam/bumi (planet).
Dari sudut pandang strategis, suatu perusahaan bisnis perlu
mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis
menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya,
masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi
otonomi bisnis (Jauhari, 2010).
Menurut Jauhari (2010), beberapa alasan sebuah perusahaan
memutuskan untuk menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai
bagian dari aktivitas bisnisnya, yakni:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

a. Moralitas: Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak
yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan
keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat
tanpa mengharapkan balas jasa.
b.

Pemurnian Kepentingan Sendiri: Perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan
kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan
tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.

c.

Teori Investasi: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan mencerminkan
kinerja keuangan perusahaan.

d.

Mempertahankan otonomi: Perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompokkelompok yang ada di dalam lingkungan kerja dalam pengambilan
keputusan manajemen.
Menurut Jauhari (2010), ada beberapa manfaat tanggung jawab sosial

perusahaan, yaitu:
1. Manfaat bagi Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra
positif perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2. Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi hubungan masyarakat
dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.
3. Manfaat bagi Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan
misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
Lawrence, et al. (2005) dalam Agoes dan Ardana (2009) melukiskan
tingkat kesadaran para pelaku bisnis dan para pemangku kepentingan terkait
lainnya, dalam bentuk tingkat keterlibatan bisnis dengan para pemangku
kepentingan dalam beberapa tingkatan hubungan, yaitu inactive, reactive,
proactive, dan interactive. Perusahaan yang inactive sama sekali mengabaikan
apa yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan. Perusahaan yang
reactive hanya bereaksi bila ada ancaman atau tekanan yang diperkirakan
akan mengganggu perusahaan dari pihak pemangku kepentingan tertentu.
Perusahaan yang proactive akan selalu mengantisipasi apa saja yang menjadi
kepedulian para pemangku kepentingan, sedangkan perusahaan yang
interactive selalu membuka diri dan mengajak para pemangku kepentingan
untuk berdialog setiap saat atas dasar saling menghormati, saling memercayai,
dan saling menguntungkan.
Berdasarkan tingkat/lingkup keterlibatan ini, Lawrence, et al. (2005)
dalam Agoes dan Ardana (2009) membedakan dua prinsip tanggung jawab
sosial perusahaan, yaitu: prinsip amal (charity principles) dan prinsip

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

pelayanan (stewardship principles). Definisi prinsip amal (charity principles)
yaitu bisnis seharusnya memberikan bantuan sukarela kepada orang atau
kelompok yang memerlukan; misalnya mendirikan yayasan amal, berinisiatif
untuk menanggulangi masalah sosial, bekerja sama dengan kelompok
masyarakat yang memerlukan. Tipe aktivitas prinsip amal (charity principles)
yaitu filantropi korporasi dan tindakan sukarela untuk menunjang citra
perusahaan. Sebaliknya, prinsip pelayanan (stewardship principles) yaitu
sebagai agen publik, tindakan bisnis seharusnya mempertimbangkan semua
kelompok pemangku kepentingan yang dipengaruhi oleh keputusan dan
kebijakan perusahaan; misalnya pribadi yang tercerahkan, memenuhi
ketentuan hukum, menggunakan pendekatan stakeholders dalam perencanaan
strategis perusahaan. Tipe aktivitas prinsip pelayanan (stewardship principles)
yaitu mengakui adanya saling ketergantungan perusahaan dengan masyarakat
dan menyeimbangkan kepentingan dan kebutuhan semua ragam kelompok di
masyarakat.
2.2.3. Penger tian Pengungkapan (disclosure) Perusahaan
Pengungkapan (disclosure) kaitannya dalam laporan keuangan,
mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan
penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Dengan
demikian,

informasi

tersebut

harus

lengkap,

jelas,

serta

mampu

menggambarkan secara tepat, mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha (Ghozali dan Chariri, 2007).
Pengungkapan (disclosure) dalam Hendriksen dan Breda (2002) didefinisikan
sebagai penyediaan atau penyampaian informasi keuangan tentang suatu
perusahaan di dalam laporan keuangan, biasanya berupa laporan tahunan.
Sedangkan mengenai informasi apakah yang harus diungkapkan dalam suatu
laporan keuangan, tercantum dalam SFAC No.1 (Chariri dan Ghozali, 2001):
Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga
media pelaporan informasi lainnya yang terkait langsung maupun tidak
langsung dengan informasi yang disediakan oleh akuntansi, yaitu mengenai
sumber-sumber ekonomi, hutang, laba periodik, dan sebagainya.
Jika suatu transaksi atau peristiwa tertentu tidak dapat dimasukkan
sebagai bagian dari laporan keuangan utama, maka transaksi atau peristiwa
tersebut dapat diungkapkan melalui cara lain dan informasi lain.
Informasi

yang

diungkapkan

dalam

laporan

tahunan

dapat

dikelompokkan menjadi pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan
pengungkapan

sukarela

(voluntary

disclosure).

Pengungkapan

wajib

(mandatory disclosure) merupakan pengungkapan informasi yang wajib
diberitahukan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam. Sedangkan
pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) yaitu pengungkapan informasi
diluar pengungkapan wajib yang diberikan dengan sukarela oleh perusahaan
kepada para pemakai (Yularto dan Chariri, 2003). Dimana dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

pengungkapan sukarela yang di laporkan dalam laporan tahunan ini terdapat
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Pertimbangan aspek sosial ke dalam akuntansi telah dilakukan oleh
Trueblood Committee. Trueblood Committee dalam Zeff (1999) menyatakan
bahwa tujuan social perusahaan tidak kalah penting daripada tujuan ekonomi.
Trueblood Committee Report menyatakan
“An objective of financial statements is to report on those activities of
the enterprise affecting society which can be determined and
described or measured and which are important to the role of the
enterprise in its social environment.”
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) adalah bagian dari tujuan laporan keuangan. Gray et al.
(1994) mendefinisikan Social and environmental accounting sebagai:
“…the process of communicating the social and environmental effects
of organizations’ economic actions