IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF :Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015.
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF
(Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Oleh:
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun
NIM: 1003150
(2)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(
NHT
)
Oleh
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Cecep Fazal Gumilar Sya’adun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
(5)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(6)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(7)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
De ga i i saya e yataka bahwa skripsi saya ya g berjudul IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015) , beserta seluruh isinya adalah sepenuhnya karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung konsekuensi atau sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.
Bandung, September 2014 Yang Membuat Pernyataan,
Cecep Fazal Gu ilar Sya’adu 1003150
(8)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
(9)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sharaf. Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalaman dan temuan peneliti yang menunjukkan rendahnya penguasaan materi sharaf siswa,baik dari segi substansi kajian,model pembelajaran,maupun minat pelajarnya.Permasalahan lainnya adalah masih kurangnya metode pembelajaran yang guru berikan kepada siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.Insyaallah,jika ditambah dengan metode pembelajaran para siswa pun akan antusias terhadap mata pelajaran bahasa Arab ini.Maka dari itu,peneliti menggunakan sebuah metode yang dapat membangkitkan antusiasme siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab,metode tersebut adalah metode numbered heads together.Dengan adanya metode tersebut,diharapkan dapat membantu membangkitkan minat siswa pada pelajaran dan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa. Mengingat pentingnya ilmu sharaf dalam keilmuan bahasa Arab,maka problematika tersebut harus segera disikapi dan dicarikan solusi.Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif,interaktif,partisipatif dan memicu kemampuan pemahaman siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental nonequivalent control group design yaitu menggunakan dua kelas sebagai sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol.Langkah awal pemberian pretest untuk mengetahui keadaan awal di kedua kelas tersebut,kemudian pemberian treatment pada kelas eksperimen.Lalu pelaksanaan posttest di kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui keadaan akhir kedua kelas tersebut setelah memperoleh materi sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Hasil tes dari responden baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen dengan mempergunakan software SPSS versi 20, hasil analisis data uji posttest menggunakan t-test nilai baris pertama (equal variances assumed) antara perbedaan kelas eksperimen dengan kelas kontrol diperoleh nilai sig (2-tailed) Asymp. Sig adalah 0.000. Karena nilai Asymp. Sig (2-(2-tailed) 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat ditafsirkan adanya perbedaan yang signifikan hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga hasil analisis data dari kedua kelas tersebut diperoleh nilai yang menunjukan adanya peningkatan penggunaan metode Numbered Heads Together terhadap hasil belajar sharaf.
(10)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
(11)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I
iv
v
ix
xi
..
1
6
6
6
7
8
8
9
10
...
...
...
....
....
....
.
...
...
...
.
.
....
..
………...
15
16
...
...
(12)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
22
25
28
29
29
35
41
53
60
60
61
62
63
63
65
70
71
71
72
………
...
……….
………..
……….
………
………
………
………..
……….
…
...
………
(13)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
………
……….
.………
………
………...
………
………
...
………..
……….
………..
………..
………
(14)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
………..
………..
………..
………..
……….
………
…
……….
(15)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
………
………
………
………
…………
…
……….
………
……….
……
………..
………
.
Gain
…………
………
………
…….
……
……….
(16)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
………
………
..
...
(17)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
….
…
...
……
…….
Gain
…..
gain
………
Gain
………
(18)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
,
angket
Soal uji instrumen,Soal Pretest&Posttest
:
Silabus,RPP,Lembar Observasi
Uji validitas,Reliabilitas,Tingkat kesukaran,Daya
pembeda,Kesimpulan Uji Instrumen
Pretest:Uji Normalitas,Uji Homogenitas,Uji T
Posttest:Uji Normalitas,Uji Homogenitas,Uji T
6
Gain nilai siswa kelas eksperiman dan kelas kontrol
Dokumentasi :
7
8
(19)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas: 2003).
Tujuan pendidikan yang dimaksud oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional di atas pada dasarnya merupakan arti pendidikan yang berlangsung sebagai pendidikan formal, proses pembelajaran berlangsung di sekolah yang menargetkan ukuran keberhasilan untuk setiap jenis pelaksanaan pembelajarannya dan diciptakan secara sengaja dalam konteks kurikulum sekolah yang bersangkutan. Dalam pembelajaran di sekolah, yang menjadi pendidiknya adalah tenaga profesional (guru). Di sekolah menengah tingkat atas (SMA), pembelajaran tercakup dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan, salah satu diantaranya adalah mata pelajaran Bahasa Arab.
(20)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil belajar Bahasa Arab memiliki kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai acuan atau standar dalam melakukan penilaian atas hasil belajar siswa. Standar nilai ini digunakan agar guru dan sekolah dapat melihat kualitas nilai yang diperoleh tiap siswa sehingga dapat terlihat siswa mana yang berprestasi dan siswa mana yang belum mencapai nilai standar.Salah satunya adalah SMAN 1 Singaparna yang memiliki kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai acuan dalam penilaian hasil belajar siswa. KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Bahasa Arab di sekolah tersebut sebesar 76. SMAN 1 Singaparna merupakan sekolah yang memiliki akreditasi A (amat baik) tetapi untuk nilai mata pelajaran Bahasa Arab pada kelas X banyak yang memiliki nilai di bawah KKM.
Hasil belajar di bawah standar ini menjadi suatu masalah bagi semua pihak terkait karena tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Dampak yang terjadi yaitu siswa akan sulit mempelajari materi bahasa arab di kelas selanjutnya, karena mungkin guru menganggap siswa sudah bisa dan menguasai materi dasar pada saat kelas X sedangkan banyak dari siswa mungkin belum menguasai materi saat kelas X padahal materi bahasa arab merupakan materi yang saling berkesinambungan. Siswa harus memahami materi dasar terlebih dahulu diantaranya sharaf agar dapat melanjutkan materi selanjutnya karena bahasa arab merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang.
(21)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun pada kenyataannya hanya guru yang memiliki peranan untuk mewariskan pengetahuan, siswa sekedar mendengarkan dan menerima saja apa yang diberikan oleh guru. Ini makin diperkuat dengan adanya hasil pra-penelitian yang dilakukan Sumartini (2007:1), beliau menyatakan bahwa,
“Pelaksanaan KBM masih berpusat pada guru (teacher centered),
pengetahuan diperoleh siswa dalam bentuk yang sudah jadi melalui model ceramah. Dalam pendekatan tradisional seperti ini, guru bertindak sebagai pusat informasi sehingga siswa cenderung menjadi pasif dan enggan bertanya atau mengemukakan pendapat …”
Akibat pelaksanaan KBM seperti ini menimbulkan dampak serta persepsi
di kalangan siswa itu sendiri, “anggapan bahwa mata pelajaran bahasa arab adalah
salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi oleh siswa, karena dianggap
susah, kurang menarik dan membuat bosan para siswa” (Setiawan, 2007:3).
Peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan diatas sehingga peneliti dapat mengetahui adanya keefektifan penggunaan metode pembelajaran Numbered Heads Together ini diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar Sharaf Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT (numbered heads together) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen
(22)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Maka dengan adanya model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together, siswa diharapkan lebih aktif untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Disamping itu, Numbered Heads Together juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat serta berinteraksi dengan siswa yang menjadikan aktif dalam kelas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sharaf
Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna”.
Mudah-mudahan dengan penelitian ini berguna untuk meningkatkan hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab.
Oleh karena itu, peneliti merasa resah dan gelisah apabila masalah ini tidak diteliti karena akan menimbulkan siswa bosan dan susah memahami sharaf.
Adapun kerugiannya apabila masalah ini tidak diteliti yaitu selamanya tidak akan ada perbaikan pembelajaran sharaf dan nilai siswa tidak akan memenuhi KKM sehingga berdampak pada UN.
Selain menimbulkan keresahan dan kerugian, ada pula keuntungannya apabila masalah ini diteliti. Yaitu yang awalnya siswa susah memahami ilmu
(23)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sharaf karena metode yang kurang bervariatif, maka dengan adanya metode
Numbered Heads Together siswa sedikit demi sedikit bisa memahami sharaf dengan mudah.
Dengan demikian permasalahan ini dianggap penting untuk diteliti dan dianalisis, karena penelitian ini berada dalam wilayah pendidikan bahasa arab. Dengan ini peneliti mencoba mengadakan penelitian yang menggambarkan implementasi metode pembelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna.
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut;
a. Latar belakang siswa SMA yang beraneka ragam terutama yang belum pernah belajar bahasa arab sehingga akan merasa kesulitan untuk memahami sharaf.
b. Model pembelajaran yang tidak bervariasi sehingga menyebabkan siswa bosan dan pasif.
(24)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Mayoritas siswa SMA beranggapan bahwa belajar bahasa arab itu sulit sehingga mereka malas dan tidak mau belajar bahasa arab.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :
a. Bagaimana hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together?
b. Bagaimana hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together?
c.
Adakah peningkatan hasil belajar Sharaf dengan diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna?Adapun supaya masalah dalam penelitian ini tidak melebar dan tetap berada pada titik fokus yang diharapkan, peneliti membatasi masalah penelitian hanya pada tataran hasil belajar sharaf siswa kelas X SMAN 1 Singaparna dengan menggunakan model pembelajaran numbered heads together saja.
(25)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together
2. Untuk mengetahui hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar sharaf dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together
pada mata pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna.
D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Penelitian
a. Teoritis (akademik)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menguatkan serta mengokohkan paradigma yang melandasi penelitian ini. Apabila penelitian ini dapat diterima kebenarannya oleh guru, kepala sekolah, para tenaga kependidikan dan peneliti lainnya, diharapkan dapat menambah khasanah pustaka kependidikan dan memberikan sumbangan informasi yang selanjutnya dapat memberi motivasi penelitian tentang masalah sejenis guna penyempurnaan penelitian ini.
(26)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Empiris (Praktis)
Dapat mengungkapkan gambaran hasil penelitian dalam upaya memberikan masukan yang berarti bagi perkembangan pendidikan bahasa Arab di lapangan dalam mengatasi kesulitan siswa dalam menguasai bahasa.
2. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain:
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
b. Bagi Peneliti
1) Membantu guru dalam melakukan perbaikan-perbaikan metode belajar guna meningkatkan mutu pengajaran karena keberhasilan proses belajar mengajar tidak terlepas dari peran serta guru.
2) Menambah wawasan dan pemahaman dalam upaya menerapkan model pembelajaran.
c. Bagi Guru
1) Memberikan informasi tentang model pembelajaran numbered heads together sehingga dapat dijadikan salah satu alternatif dalam
(27)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Memotivasi guru untuk melakukan perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar.
d. Bagi Siswa
1) Membantu kesulitan belajar siswa dengan menggunakan numbered heads together dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat serta berinteraksi dengan siswa lain yang menjadikan aktif dalam kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar.
2) Memberikan pengalaman baru bagi siswa dengan model pembelajaran yang berbeda dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. e. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangsih yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas pada pembelajaran bahasa Arab.
E. Struktur Organisasi Skripsi
HALAMAN JUDUL
(28)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN
Yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif sehingga dalam BAB I membahas tentang latar belakang masalah mengenai fenomena disekolah yang kebanyakan guru dalam mengajar menggunakan model pembelajaran tradisional, sehingga peneliti termotivasi untuk meneliti implementasi model pembelajaran kooperatif numbered heads together terhadap hasil belajar sharaf siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together. Bagaimana hasil belajar sharaf pada mata pelajaran bahasa arab siswa kelas X SMAN 1 Singaparna setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan adakah pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Ilmu Sharaf Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh implementasi model pembelajaran kooperatif numbered heads together terhadaphasil belajar sharaf .
(29)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegunaan dan manfaat penelitian, kegunaan secara teoritis (akademik) dan empiris (praktis). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Bagi Peneliti, Bagi Guru, Bagi sekolah Dan Bagi Siswa.
BAB II. LANDASAN TEORETIS
Landasan Teoretis berisikan teori yang membahas mengenai implementasi, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran numbered heads together,
danhasil belajar serta sharaf.
BAB III. METODE PENELITIAN
Uraian dalam Bab III merupakan uraian secara rinci tentang metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini. Bahasannya meliputi metode penelitian yang memuat beberapa komponen yaitu:
a. Lokasi dan Sampel Penelitian. Lokasi penelitian merupakan tempat yang sesuai dengan topik masalah yang diteliti dan diharapkan pada lokasi penelitian ini dapat ditemukan juga hal-hal yang baru dan bermakna bagi peneliti. Adapun sampel penelitian yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
b. Desain Penelitian. Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
(30)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Metode Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan cara kerja untuk memahami subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
d. Definisi Operasional Variabel, merupakan pengertian variabel secara operasional, praktik, nyata dalam lingkup objek penelitian. Tanda bahwa definisi operasional dipandang jelas adalah tidak adanya lagi pertanyaan tentang variabel yang dibuat oleh peneliti.
e. Intsrumen Penelitian
f. Teknik dan tahap pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis penelitian.
g. Analisis Data berupa: 1) Pengujian Validitas 2) Pengujian Reliabilitas 3) Daya Pembeda 4) Tingkat Kesukaran 5) Uji Signifikansi
h. Hipotesis, merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari tinjauan pustaka dan masih
(31)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
harus diuji kebenarannya. Melalui penelitian ilmiah hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab IV dijelaskan mengenai temuan di lapangan hasil belajar sebelum menggunakan model pembelajaran numbered heads together, kemudian hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran numbered heads together
dan analisis hasil penelitian.
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam BAB V membahas mengenai hasil kesimpulan penelitian setelah diadakannya penelitian secara keseluruhan serta implikasinya.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(32)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Singaparna yang bertempat di komplek Perikanan darat kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Di sekolah ini terdapat mata pelajaran bahasa Arab yang sesuai dengan judul penelitian yang diajukan. Pada sekolah ini bahasa Arab diajarkan dengan metode yang hampir sama setiap tahunnya. dengan alasan tersebut penulis memilih sekolah ini sebagai lokasi untuk penelitian.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian menurut Arikunto (1998:115) adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Hadi (1984:70) populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dan sampel-sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Singaparna kabupaten Tasikmalaya.
3. Sampel Penelitian
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka diambil sampel dari populasi yang dapat mewakili. Penarikan sampel yang digunakan dalam
(33)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini yaitu sistem sampel purposive artinya subjek penelitian diambil dengan cara menunjuk anggota populasi tertentu, dengan dasar bahwa anggota tertentu adalah yang paling tepat untuk menjadi sampel.
Sampling purposive (bertujuan) tergolong sampling nonprobabilitas yang mempunyai ciri penilaian dan upaya cermat untuk memperoleh sampel representative dengan cara meliputi wilayah-wilayah atau kelompok-kelompok yang diduga sebagai anggotanya (Suherman, 2010: 53). Maka sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X-2 dan X-4 SMAN 1 Singaparna.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental nonequivalent control group design, terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal, dan sampel tidak dipilih secara random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah ada.
Perlakuan ini dilakukan sebanyak tiga kali pembelajaran dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan bahan kompetensi dasar yang diajarkan. Untuk lebih jelasnya, desain ini digambarkan sebagai berikut:
Desain Penelitian
O
1X
1O
2(34)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan gambar:
O1: Pretest Kelas Eksperimen
X1: Penggunaan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together
Kelas Eksperimen
O2:Posttest Kelas Eksperimen
O3: Pretest Kelas Kontrol
O4: Posttest Kelas Kontrol
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisnya pada data-data numeric (angka), dengan menggunakan penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2010:8) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk
(35)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data kuantitatif/ statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Metode penelitian menurut Sumarsono (2002:62) bahwa metode penelitian adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud untuk menyelidiki suatu maksud.
Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian adalah Quasi Eksperimental, menurut sugiyono (2013:114) bentuk desain eksperimen kuasi ini merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan. Metode ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar sharaf siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan diteliti hasil belajarnya dengan pada saat sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together selama proses belangsung.
D. Definisi Operasional Variabel dan Konsep 1. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau memanipulasikannya, definisi ini memberikan batasan atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus
(36)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. (Suherman, 57; 2010).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi. Menurut Arikunto (2006: 84) eksperimen kuasi adalah eksperimen yang tidak sebenarnya. Dikatakan demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah yang mengikuti peraturan-peraturan tertentu.
Pemilihan metode ini yaitu untuk menguji penggunaan metode
Numbered Heads Together dalam pembelajaran sharaf. Adapun rancangan dari penelitian tersebut adalah sebagai beikut.
Keterangan:
O1 : tes awal O2 : tes akhir X : tindakan
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretest, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut posttest.
(37)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 - O1diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen.
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Implementasi model pembelajaran Numbered Heads Together sebagai variabel bebas (x).
b. Hasil belajar sharaf sebagai variabel terikat (y).
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Indikator Skala Sumber Data Variabel independent (X) = Implementa si Model Pembelajara n numbered heads together (X) Menurut Suhermi (2004:43) menyatakan
bahwa “Numbered Head Together adalah
pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut”.
Memberi siswa
kesempatan bertanya dan mengeluarkan pendapat serta berinteraksi dengan siswa yang lainnya sehingga
meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam
kelas. Ordinal
Jawaban Responden Terhadap Instrument Pengumpul an Data Yang Digunakan Variabel dependen (Y) = Hasil
Hamalik (2002: 146) menyatakan Hasil belajar (achievement) dapat diartikan
Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran
(38)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Belajar sharaf pada mata Pelajaran bahasa Arab
sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
di 3 bidang yaitu : 1. Bidang kognitif
(intelektual),
2. Bidang sikap (afektif) 3. Bidang perilaku
(psikomotorik).
2. Variabel Penelitian
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007) menyatakan variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variabel. Dengan demikian, variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi. Variabel yang baik yaitu variabel yang relevan dengan tujuan penelitian serta dapat diamati dan dapat diukur.
Menurut Suherman (2012:20) variabel penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel eksperimen yaitu kondisi yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala atau behavior variable, Hadi (1982: 437). 1. Variabel Independen
Variabel Independen ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, atau Variable Bebas.Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
(39)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel Dependen (terikat). Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.
2. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel Tergantung.Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
Dari penjelasan di atas, yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar sharaf.
Adapun gambaran variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan :
X = Independent Variable : Model Pembelajaran tipe Kooperatif
Numbered Heads Together
Y = Dependent Variable : Hasil Belajar Sharaf
r = koefisien korelasi : Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together
r
Y X
(40)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Definisi Operasional Konsep
Definisi konsep merupakan definisi menurut para pakar yang telah dituangkan dalam buku-buku teks. Untuk menghindari berbagai penafsiran mengenai judul, maka dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut :
1. Implementasi
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin (dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan Usman, 2002:70)
mengemukakan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa.”
2. Model Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa model adalah pola, contoh, acuan dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Pengertian model bila dikaitkan dengan pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu pola yang digunakan sebagai petunjuk dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
(41)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut merupakan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian model pembelajaran.
“Model pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pengajaran. Artinya pola bagaimana guru melaksanakan proses pengajaran melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar secara sistematis”. (Sudjana, 1989:95)
3. Model Pembelajaran Numbered Head Together
Menurut Suhermi (2004:43) menyatakan bahwa Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut”.
4. Hasil Belajar
Hamalik (2002: 146) menyatakan hasil belajar (achievement) dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
(42)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Sharaf
Sharaf ( ) secara bahasa berarti memalingkan, sedangkan menurut Istilah sharaf berarti ilmu yang dipelajari untuk mengetahui perubahan-perubahan bentuk kata yang bukan dari segi I'robnya, seperti mengetahui shahihnya, mudho'af atau ber'illatnya suatu kata dan gejala-gejalanya, baik berupa terjadinya pergantian, pemindahan, pembuangan atau perubahan syakal.
E. Instrumen Penelitian 1. Tes
a. Pretest
Pretest akan mengukur kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together. Hasil pretest akan mengukur homogenitas kemampuan awal siswa.
b. Posttest
Posttest akan mengukur kemampuan dan membandingkan peningkatan prestasi belajar pada kelompok penelitian sesudah penggunaan pembelajaran kooperatif Numbered Head Together. Soal-soal pada posttest sama dengan soal-soal yang ada pada pretest. Instrumen tes
(43)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdiri dari 40 butir soal objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban pada materi.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128).
Angket yang diberikan dalam penelitian ini mengandung beberapa pertanyaan untuk memperoleh keterangan terhadap masalah yang ingin dipecahkan itu. Penyebaran angket ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together.
F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas
Suatu tes belajar dikatakan baik jika tes belajar tersebut memiliki validitas. Valid dapat diartikan tepat atau shahih. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat secara tepat mengukur apa yang seharusnya diukur. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus lengkapnya adalah sebagai berikut:
)} ( )}{ ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy
(44)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
X = skor tiap item dari tiap responden
Y = skor total seluruh item dari tiap responden
ΣX = jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
ΣY = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden N = jumlah responden uji coba
Selanjutnya hasil dari koefisien korelasi disubstitusikan pada rumus rumus uji-t, yaitu:
t =
2
1 2
r n r
(Sugiyono, 2011: 184) Keterangan :
t = nilai t hitung r = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba
Kemudian jika thitung positif dan thitung > ttabel maka koefisien item soal tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung ≤ ttabel maka koefisien item soal
(45)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus
Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20,10 yaitu: Keterangan:
11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1 – p) = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n =Jumlah butir
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
3. Taraf Kesukaran
Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh
(46)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masing-masing butir item tersebut. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Kriteria indeks kesulitan soal adalah: 0 – 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang 0,70 – 1,00 = soal kategori mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
B A B B A
A P P
J B J B D
Keterangan: D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
(47)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BA= banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar
BB= banyaknya peserta kelompok bawah menjawab benar
PA= proporsi peserta kelompok atas menjawab benar
PA= proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar
Sebagai acuan mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria yang terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2
No Rentang Nilai D Klasifikasi
1 0,00 – 0,20 Jelek (poor)
2 0,20 – 0,40 Cukup (satisfactory)
3 0,40 – 0,70 Baik (good)
4 0,70 – 1,00 Baik sekali (exellen)
Arikunto (2009: 218)
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat diperoleh melalui: A. Angket
(48)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128).
Angket yang diberikan dalam penelitian ini mengandung beberapa pertanyaan untuk memperoleh keterangan terhadap masalah yang ingin dipecahkan itu. Penyebaran angket ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together.
B. Tes 1. Pretest
Pretest akan mengukur kemampuan awal siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together. Hasil pretest akan mengukur homogenitas kemampuan awal siswa.
2.Posttest
Posttest akan mengukur kemampuan dan membandingkan peningkatan prestasi belajar pada kelompok penelitian sesudah penggunaan pembelajaran kooperatif Numbered Head Together. Soal-soal pada posttest sama dengan soal-soal yang ada pada pretest. Instrumen tes terdiri dari 40 butir soal objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban pada materi.
(49)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data
Untuk mengolah data yang telah didapatkan melalui tes, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti maka agar lebih bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Karena data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik statistik.
1. Perangkat Tes (pretest, posttest, dan gain)
Peningkatan (gain) didapat dari selisih nilai posttest dan nilai pretest. Analisis gain bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian, yaitu melihat apakah terdapat pengaruh signifikan dari penerapan metode Numbered Head Together
(50)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah data skor pretest dan posttest diperoleh, kemudian dilakukan uji statistik terhadap skor pretest dan posttest, dan indeks gain ternormalisasi dengan rumus:
Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu:
g-tinggi : dengan g > 0,7 g-sedang : dengan 0,7 > g > 0,3 g-rendah : dengan g < 0,3
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji distribusi chi kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan rentang skor (r)
r = skor maksimum – skor minimum
b. Menentukan banyak kelas interval (k)
k = 1 + 3,3 log n
c. Menentukan panjang kelas interval (p)
k
r
p
(51)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S
X
K
Z
d. Membuat tabel distribusi frekuensi e. Menghitung Mean (rata – rata X)
n i i i i n i i i F X F X M 1 1 Keterangan : M = mean (rata – rata)
Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval
f. Menentukan simpangan baku (SD)
1
2n
X
X
F
S
i i
Keterangan : S = simpangan baku (standard deviasi)
X
= mean (rata – rata)Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval n = jumlah responden
g. Mengitung harga baku (Z)
Keterangan : Z = harga baku
(52)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X
= mean (rata – rata) S = simpangan bakuh. Menghitung luas interval ( Li )
Li = L1– L2
Keterangan : L1 = nilai peluang baris atas L2 = nilai peluang baris bawah
i. Menghitung frekuensi ekspetasi/harapan (ei)
ei =
L
i.
f
ij. Menghitung Chi-kuadrat (χ2)
χ2 =
i i i
e
e
f
.
2
Keterangan : χ2
= chi kuadrat hitung
ei = frekuensi ekspetasi/harapan
fi = frekuensi data yang sesuai dengan tanda kelas xt
Hasil perhitungan χ2
hitung selanjutnya di bandingkan dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Tingkat kepercayaan 95 % 2) Derajat kebebasan (dk = k – 3)
3) Apabila χ2
(53)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat tabel skor dari dua kelompok data b. Mengitung variansi (Si2) tiap kelompok sampel
(Sudjana, 1992 : 94) c. Membuat tabel harga-harga yang diperlukan untuk uji Barlett
d. Variansi gabungan dari semua sampel
(Sudjana, 1992 : 263) e. Harga satuan Barlett
(Sudjana, 1992 : 263) f. Menghitung harga Chi Kuadrat
(Sudjana, 1992 : 263) g. Mengkonsultasikan harga X2diatas pada tabel Chi-kuadrat dengan
derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya sampel dikurangi 1 (dk-1). Jika diperoleh harga X2Hitung X2Tabel pada taraf nyata tertentu, maka dikatakan bahwa data tersebut homogen.
1 n . S log
(54)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Uji t
Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata – rata pada tes awal (pretest), tes akhir (postest) dan gain, dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus :
2 1 1 2 1 2 2 2 1 n n S n S n Sgabungan
b. Mencari nilai t, dengan rumus:
2 1 2 1 1 1 n n S x x t gab Keterangan : 1
X
= nilai rata – rata kelompok eksperimen2
X
= nilai rata – rata kelompok kontrol S = simpangan baku (standard deviasi) n1 = jumlah responden kelompok eksperimen n2 = jumlah responden kelompok kontrol c. Menentukan derajat kebebasandk = n1+n2-2
(55)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel dengan penarikan kesimpulan sebagai berikut :
Jika : t hitung > t tabel Ho ditolak t hitung ≤ t tabel Ho diterima
5. Angket
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil angket dilakukan dengan cara menghitung jumlah keseluruhan responden yang memilih item-item yang tersedia, kemudian jumlah tersebut diubah ke dalam bentuk persentase dengan cara sebagai berikut: x100%
n f
Keterangan:
F = Frekuensi alternatif jawaban n = Jumlah siswa
100% = Persentase
I. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011 : 96) bahwa hipotesis :
Hipotesis merupakan jawaban sementaraterhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitiantelah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
(56)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah dan anggapan dasar yang telah dipaparkan diatas, hipotesis yang dapat diuji dalam penelitian ini adalah:
a. Hipotesis Kerja (Ha): Ada perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran numbered heads together dengan setelah menggunakan Metode numbered heads together.
b. Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada perbedaan antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran numbered heads together dengan setelah menggunakan metode pembelajaran numbered heads together .
Apabila hipotesis tersebut sudah teruji kebenarannya, maka secara statistik hipotesis tersebut ditulis sebagai berikut:
Ho: χ1 = χ2, artinya tidak terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan
Ha: χ1 ≠ χ2, artinya terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan
signifikan
Berdasarkan hipotesis di atas, bila tidak terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Begitu pula sebaliknya bila terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan, maka Ha diterima, dan Ho ditolak.
J. Prosedur Penelitian
Secara garis besar prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
a. Studi Pustaka, berupa pengumpulan materi-materi atau teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian ini. Hasil dari studi pustaka digunakan sebagai bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.
(57)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mencari informasi tempat penelitian dan kondisi sampel yang akurat. c. Membuat instrumen penelitian yang terdiri dari tes dan angket
kemudian memperbaikinya berdasarkan bimbingan dari dosen pembimbing.
d. Mengurus surat izin penelitian
e. Uji coba instrumen dan perbaikan instrumen berdasarkan hasil uji coba.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel.
b. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kontrol sebagai patokan awal.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. Mengadakan KBM dengan menggunakan metode pembelajaran
numbered heads together di kelas eksperimen, dan KBM dengan model pembelajaran konvensional di kelas kontrol sesuai dengan pokok bahasan yang telah disesuaikan.
e. Mengadakan posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. f. Penyebaran angket pada kelas eksperimen.
3. Tahap Pengolahan Data dan Penarikan Kesimpulan a. Mengumpulkan data-data hasil penelitian.
(58)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengolah data-data tersebut dengan menggunakan perhitungan statistik.
(59)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar sharaf pada mata pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemahaman materi sharaf pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas kontrol dan eksperimen sebelum diberikan pembelajaran, yang didapat dari hasil
pretest adalah nilai terendah 18 dan nilai tertinggi 90 dengan rata-rata nilai 59,758 untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 92 dengan rata-rata nilai 55,152.
2. Pemahaman materi sharaf pada mata pelajaran bahasa Arab siswa kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan metode numbered heads together yang didapat dari hasil posttest
adalah nilai terendah 37,5 dan nilai tertinggi 97,5 dengan rata-rata nilai 69,500 untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata nilai 82,879.
3. Dari hasil pretest dan posttest diketahui ada peningkatan yang signifikan dari penggunaan metode numbered heads together dalam pembelajaran sharaf pada mata pelajaran bahasa Arab. Dimana nilai rata-rata pretest kelas kontrol dan kelas
(1)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik menggunakan metode numbered heads together, penulis berharap ada inovasi lain untuk penggunaan metode ini agar hasilnya pun bisa lebih baik lagi.
(2)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
-Sumber Buku :
Abdullah. (2008). Prestasi Belajar. Jakarta: Gramedia
Ahmadi, Abu (2004) Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Arifin, Zainul.(1990).Teori Semantik. Jakarta :Erlangga
Arikunto, S (2002).Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka. Cipta. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodologi Penelitian : Suatu Pendekatan dan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta
(3)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bloom, Benyamin S. (2003).Taxonomy of Educational Objective: Handbook 7.Cognative Domain. Longman. New York.
Bukhdud, Ali Bahauddin, (2005) Al-Madkhal as-Sharfi. Beirut: Yayasan
Jami’iyyah li ad-Dirasat.
Cronbach (1998), Dari Jurnal Moerdiyanto., (2009), Teknik monitoring dan evaluasi (monev) dalam rangka memperoleh informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Yogyakarta.
Dimyati. dan Mudjiono. (2002).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Foster,Gary (2002).Principles and Practices in the Management of Obesity. Am JRespir Crit Care Med Vol 168 pp 274-280
Hadi, Sutrisno.(1984). Bimbingan Menulis Skripsi Thesis, Jilid Pertama, Yayasan. Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.
Hadi,S. (1982). Metodologi Research. Yogyakarta : Percetakan UGM
Hamalik, O. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Siswa.Jakarta : PT. Bumi Aksara
Harsono, Hanifah. (2002). Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung:PT. Mutiara Sumber Widya.
Ibrahim , Sudjana, dan Nana. 2000. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Agensindo.
Krismanto, (2003). Beberapa Teknik, Model, Dan Strategi Dalam Pembelajranan Matematika, Yogyakarta, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika.
Lie, A (1999). Metode Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya: Citra Media. Lie. A (2003). Menumbuhkan Percaya Diri Pada Anak. Jakarta: Gramedia Muhibbin Syah. (2006). Psikologi Belajar . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Belajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Muslimin., Ibrahim, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA
(4)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nasution, S. (1986).Didaktik Azas-Azas Mengajar, Bandung: Jemmars.
Nurhadi,B. dan Yasin, AG. (2004). Pembelejaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas Negri Malang
Pemerintah Republik Indonesia, (2003), Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pratiknya, Ahmad Watik, (1986).Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Rajawali Pers, Jakarta.
Purwanto. (2007).Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusyan, Tabrani., 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Karya.
Setiawan, Agus (2007).Tax Audit dan Tax Review. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Setiawan, Guntur. (2004). Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan .Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.
Slameto. (2000). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sudijono, Anas (2010). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo persada,
Sudjana. (1989). Metoda Statistika Edisi ke 5. Bandung: Tarsito
Sudjana. (2004). Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Ahmad (2012). Taujih Risalah Ilmiyah. Diktat Perkuliahan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI .Tidak Diterbitkan
(5)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suherman, Ahmad.(2010). Taujih Risalah Ilmiah. Bandung: Pengantar Bahan Kuliah Edisi Khusus Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.
Sumarsono. (2002). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sumartini, Eti. (2007).Skripsi Pengaruh Pembelajaran Kooperatif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS (Perbandingan antara Tipe NHT dan Jigsaw pada Materi Pokok Peta Tematikdi SMP Negeri 5 Bandung). Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Syamsuddin, Abin 1981 Pedoman Studi Psikologi Kependidikan, Penerbit
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), Bandung.
Syaodih (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Syaodih, N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tafsir, Ahmad (2008) Metodologi pengajaran Agama Islam.Bandung: PT .Remaja Rosdakarya
Wahyuni, Ridha Sri. (2013). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) . Bandung:Pustaka.
Sumber Jurnal :
Fatah, A., dan Rosdianti, Sri R.,(2011).” Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan
Teknik NHT (Numbered Head Together)”,Atikan Jurnal Kajian Pendidikan.Volume 2 ISSN 2088-1290
Jamalong, Ahmad. (2012).”Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model Kooperatif NHT di Kelas X”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.Vol.18
N0.4 ISSN 0215-2673
Sumber Skripsi :
Febrina, Anna S.(2006). Efektifitas Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik NHT Terhadap Peningkatan Hasil Belajar TIK.Skripsi. Bandung : Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
(6)
Cecep Fazal Gumilar Sya’adun, 2014
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SHARAF : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rohiman,O.(2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Pada Standar Kompetensi (OPSM 20-008 A).Skripsi. Bandung : Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia