PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS : Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang.

(1)

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang)

TESIS

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

PERTIYANI NIM 1101259

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang)

Oleh

Pertiyani, S.Pd.

Universitas Pasundan Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana

© Pertiyani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt karena atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis mengambil topik tentang penerapan metode pemecahan masalah melalui media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen tipe rancangan pemasangan tes awal dan tes akhir kelompok kontrol (The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design). Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan metode pemecahan masalah melalui media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X.

Pelaksanaan dan proses penulisan tesis ini terlaksana atas bantuan, bimbingan, dorongan, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis berterima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj. Yoce Aliah Darma, M.Pd. selaku pembimbing 1 dan Ibu Dr. Isah Cahyani, M.Pd. selaku pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, dan informasi sekaitan dengan penyusunan tesis ini. Selanjutnya, kepada Dr. Sumiyadi, M.Hum. selaku ketua prodi, serta para dosen yang mengajar di jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia SPs UPI.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih belumlah sempurna. Namun, penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lainnya. Semoga segala kebaikan semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian tesis ini mendapat balasan dan keberkahan dari Allah Swt.

Bandung, Januari 2014 Pertiyani


(6)

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Allhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah...

Tiada hentinya rasa syukur penulis ucapkan atas semua limpahan karunia, nikmat, dan berkah yang diberikan Allah Swt kepada penulis. Setelah perjalanan dan penantian panjang, akhirnya tesis ini dapat penulis selesaikan. Penulisan tesis ini melibatkan banyak pihak yang memberikan bantuan moril maupun materil sehingga penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak tersebut.

Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, mamak dan abah yang tak lelah dan putusnya mendoakan serta mengingatkan penulis agar segera menyelesaikan tesis ini. Tesis ini penulis persembahkan untuk mamak agar satu dari dua impian mamak mengenakan kebaya di hari yang penting terwujud. Terima kasih penulis sampaikan untuk Yuk Tin, Yuk Yani, Yuk Lina, Yuk Lela, Yuk Lili, Yuk Yanti, Teh Nita, Kak Ntok, Kak Pusi, Kak Iyan, Kak Joni, Kak Meri, Kak Dori, Aa Engkay, dan Bik Rusta yang tak henti-hentinya mendoakan dan mengalirkan dananya kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada keponakan-keponakan penulis Defri, Essy, Tiara, Intan, Jimmy, Dilla, Akbar, Edo, Kevin, Haura, Rafli, Davi, Sultan, Marcel, Putri, baby Kal, Keanu, Azzam, Fatya, Zakia, Wildan, Lyieza, dan keponakan-keponakan selanjutnya yang selalu membawa tawa dengan kelucuan dan kenakalannya.

Terima kasih penulis sampaikan untuk Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Dr. Sumiyadi, M.Hum. Selanjutnya, terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Hj. Yoce Aliah Darma, M.Pd. selaku dosen pembimbing 1 dalam penyusunan tesis ini. Terima kasih atas waktu yang telah ibu luangkan. Terima kasih atas nasehat-nasehat, keteladanan, kebaikan, serta jamuan yang ibu berikan ketika masa perkuliahan sampai bimbingan. Semoga ibu selalu berada dibawah lindungan-Nya serta selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.

Terima kasih tiada tara juga penulis sampaikan kepada Dr. Isah Cahyani, M.Pd. selaku dosen pembimbing 2 dalam penyusunan tesis ini. Terima kasih atas motivasi, dukungan, dorongan, dan kesabaran yang ibu berikan dalam penulisan tesis ini. Sekali lagi terima kasih, Ibu. Mohon maaf apabila penulis pernah menghilang dalam masa bimbingan dan merepotkan


(7)

ibu saat kembali menyelesaikan tesis ini. Semoga ibu selalu diberikan kesehatan dan kebahagian baik dunia dan akhirat oleh Allah Swt. Amin.

Terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pasacasarjana UPI yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan ilmu kehidupan kepada penulis dalam menuntut ilmu di universitas ini. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ismaun (alm), Dr. Budi Susetyo, M.Pd., Prof. Dr. Syamsudin A. R, Prof. Dr. Kosadi Hidayat, M.Pd., Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd., Dr. Isah Cahyani, M.Pd., Prof. Dr. Yoyo Mulyana M.Ed. (alm), Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Pd., Prof. Dr. Samsunuwijati Mar’at, Prof. Dr. Ahmad Slamet Harjasujana, M.A., Dr. Yeti Mulyati, M.Pd., dan Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. yang telah membagikan ilmunya kepada penulis sehingga menambah wawasan penulis. Semoga bapak dan ibu sekalian dimulyakan oleh Allah swt. karena telah menelurkan generasi-generasi penerus keilmuan bahasa Indonesia yang semakin terkikis oleh berbagai faktor.

Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Serang Baru Cikarang, Pak Angga Wahidin, S.Pd., M.Pd. selaku guru model pada penelitian penulis, siswa-siswa kelas X-Sains2 dan X-Sos1 yang menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian penulis. Semoga diberkahi oleh Allah swt. atas bantuan dan kerjasamanya. Terima kasih pula kepada siswa SMAN 1 Soreang dan Ibu Neneng Zubaedah, S.Pd., M.Pd. selaku guru bahasa Indonesia yang telah membantu melaksanakan pemilihan gambar penelitian melalui uji coba soal. Semoga diberikan balasan oleh Allah swt.

Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2011 Kak Mei, Dewi, Alfa, Uni Uci, Diena, Kang Zhukhie, Nisa, Teh Fina Sato, Bu Neneng, Bu Susri, Bu Kur, Bu Sukaesih, Teh Fuah, Teh Ani, Pak Dani, Pak Indra, Pak Tamtam, Pak Ucu, dan Desti Fathin yang telah berlabuh terlebih dahulu dibanding penulis. Semoga kelak menjadi “Orang Besar” dan mengukir sejarah.

Terima kaih pula kepada dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa. Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas Bandung, Ibu Nine Rusmiyati yang selalu menjadi ibu pengganti saat di Bandung, Ibu Panca R Pertiwi Hidayat, Ibu Sulvia Hidayati, Ibu Titin Nurhayatin, Ibu Euis, Ibu Ani Budhiarti, Pak Musadad, serta adik-adik HMBSI FKIP Unpas. Semoga silahturahmi kita tetap terjalin.


(8)

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terima kasih kepada keluarga besar Sekolah Kuntum Cemerlang, Mr. Arthur selaku ketua Yayasan Kuntum Cemerlang, Ms. Susi selaku kepala sekolah SD Kuntum Cemerlang, dan para guru SD Kuntum Cemerlang yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Terima kasih kepada Ade Chandra, Irma Yanti, Alfa Mitri, dan Wasiah Ifit yang meluangkan waktu dan tak tidur untuk membantu penulis menyelesaikan tesis ini. Sungguh luar biasa dan dua jempol penulis berikan kepada kalian. Semoga Allah swt. meluruskan dan melancarkan jalan kalian di dunia dan di akhirat kelak. Terima kasih pula penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat penulis, Alfa yang sedikit cantik, Suci yang cinta orang tua dan hewan-hewan, Mbak Susi, dokter Oktav, Nitnot, Monik, Meldina, Wulan Ndut, Ning Alak, Muth, Teh Cupi, Erna, Ryan, Ifit, Lia, pasangan suami-istri Ipul dan teh Ewy, genggong Chocofruit Jogja, Yeti, Elly, Alil, dan Bang David Butar-butar, Alumni Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Unpas Bandung angkatan 2006, serta Pak Hendri yang menjadi tim sibuk untuk membantu mahasiswa menyelesaikan administrasi.

Spesial untuk Eka selalu Merdeka yang bahu-membahu dengan penulis untuk menyelesaikan tesis ini dan maju ke sidang tahap I dan II sebelum Januari 2014 berakhir (lebih tepatnya agar tidak lagi memenuhi kewajiban melunasi biaya semseter hehehe). Terima kasih pula atas informasi lowongan pekerjaan yang sekarang dapat penulis isi.

Hatur nuhun pisan untuk sahabat sehati dan sejantung namun tak sesuami, Alfa Mitri Suhara yang semakin hari semakin kurus, cerewet, agamis, dan dewasa. Terimo kasiah juo untuk Uni Suci Dwinitia yang sangat dan teramat cinta hewan dan tanah minang. Dua orang yang selalu menyemangati penulis agar segera menyelesaikan tesis saat penulis menghilang pada masa bimbingan. Semoga kita segera menikah dan mengukir sejarah di bumi pertiwi ini.

Akhir kata, penulis berharap dan berdoa semoga amal yang telah Bapak, Ibu, dan teman-teman berikan demi terselesaikanya tesis ini mendapat limpahan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. Amin ya Robbal alamin.

Bandung, Januari 2014 Pertiyani


(9)

i

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Penerapan Metode Pemecahan Masalah melalui Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang). Penelitian ini dilatarbelakangi dari lemahnya kemampuan berpikir kritis siswa dan keterampilan menulis siswa. Kelemahan tersebut disebabkan di antaranya oleh faktor kurangnya motivasi siswa dan faktor pembelajaran yang diberikan oleh guru. Guna mengatasi faktor permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba mengujicobakan model pembelajaran berbasis masalah melalui media gambar sebagai penawarnya.

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk (1) mendeskripsikan perencanaan penerapan metode pemecahan masalah melalui media gambar bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis (studi eksperimen pada siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang); (2) mendeskripsikan pelaksanaan metode pemecahan masalah melalui media gambar bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis (studi eksperimen pada siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang); dan (3) mengukur keefektifan metode pemecahan masalah melalui media gambar bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis (studi eksperimen pada siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang). Hipotesis penelitian ini adalah (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis argumentatif setelah dan sesudah diberikan perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui media gambar dan (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis setelah dan sesudah diberikan perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui media gambar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode penelitian eksperimen dengan tipe The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design, yaitu pemberian pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kontrol serta pemberian perlakuan pada kelas eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah empat kelas yang berjumlah 115 orang, kemudian secara acak ditetapkan sampelnya adalah kelas XA dan XB yang berjumlah 50 orang. Hipotesis peneltian ini diuji melalui perhitungan Uji t dengan syarat apabila thitung > ttabel maka hipotesis (H0) diterima, sebaliknya apabila

apabila thitung < ttabel maka hipotesis (H0) ditolak. Perhitungan penelitian ini

dilakukan secara komputerisasi dengan bantuan program Microsoft Excel dan program SPSS 17. Hasil pretes dan postes siswa diinput ke dalam program Microsoft Excel, kemudian diolah melalui program SPSS 17.

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian menunjukkan bahwa thitung(15,49) >

ttabel(2,00) pada tingkat keterpercayaan 95% dan derajat kebebasan n-1 = 48.

Artinya, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui media gambar yang diberikan sebanyak empat kali pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang menggunakan media konvensional. Dengan demikian, metode pemecahan masalah melalui media


(10)

i

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambar efektif diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X.


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR BAGAN ... xiv xv BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 64

D.Tujuan Penelitian ... 4

E.Manfaat Penelitian ... 5

F. Hipotesis Penelitian …... 5

G.Definisi Operasional ... 5

H.Paradigma Penelitian ... 7

BAB II METODE PEMECAHAN MASALAH, MEDIA GAMBAR, KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI, DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS A. Metode Pemecahan Masalah ... 8

1. Hakikat Metode Pemecahan Masalah ... 8

2. Tujuan Metode Pemecahan Masalah ... 9


(12)

viii

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemecahan Masalah ... 12

B. Media Gambar ... 13

1. Hakikat Media Pembelajaran ... 13

2. Manfaat Media Pembelajaran ... 14

3. Peranan Media Pembelajaran ... 4. Media Gambar ... 15 16 5. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar ... 17

6. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ... C. Keterampilan Menulis Argumentatif ... 1. Keterampilan Menulis ... 2. Menulis Argumentatif ... D. Keterampilan Berpikir Kritis ... 1. Hakikat Berpikir Kritis ... 2. Langkah-langkah Berpikir Kritis ... 3. Aspek Berpikir Kritis ... 18 18 18 24 31 31 32 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 34

B.Prosedur Penelitian ... 1. Pemilihan Gambar ... 2. Rancangan Metode Pemecahan Masalah melalui Media Gambar Berdasarkan Aspek Berpikir Kritis Facione ... 3. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran ... 35 35 39 41 C.Teknik Pengumpulan Data... 42

1. Observasi ... 2. Angket ... 3. Tes ...

42 43 46 D.Teknik Pengumpulan Data ...

1. Analisis Karangan ... 47 47


(13)

2. Pengolahan Hasil Analisis Karangan ... 50 E. Subjek Penelitian dan Sumber Data ...

1. Populasi Penelitian ... 2. Sampel Penelitian ...

52 52 52 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kemampuan Menulis Argumentatif ... 53 1. Kemampuan Awal (Pretes) di Kelas Eksperimen ... 55 2. Kemampuan Akhir (Postes) di Kelas Eksperimen ... 3. Kemapuan Awal (Pretes) di Kelas Kontrol ... 4. Kemampuan Akhir (Postes) di Kelas Kontrol ...

63 69 75 B. Hasil Pembelajaran Menulis Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... C. Uji Antarpenimbang Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...

81

85 1. Uji Antarpenimbang Data Pretes Kelas Eksperimen ...…... 85 2. Uji Antarpenimbang Data Pretes Kelas Kontrol ...…... 88 3. Uji Antarpenimbang Data Postes Kelas Eksperimen ...…... 4. Uji Antarpenimbang Data Postes Kelas Kontrol ...…...

90 92 D. Deskripsi Proses Metode Pemecahan Masalah melalui Media Gambar

Bagi Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis ... 94 E. Deskripsi dan Analisis Respon Siswa dan Guru terhadap Metode

Pemecahan Masalah melalui Media Gambar Bagi Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis ... 1. Angket Respon Siswa ... 2. Angket Respon Guru ... F. Uji Efektifitas Metode Pemecahan Masalah melalui Media Gambar ... 1. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... G. Pembahasan Hasil Analisis ...

101 101 104 105 106 112


(14)

x

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan Awal Keterampilan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis di Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 2. Kemampuan Akhir Keterampilan Menulis Argumentatif dan

Keterampilan Berpikir Kritis di Kelas Kontrol dan Eksperimen Setelah Mendapat Perlakuan ...

112

112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan ………... 115

B.Saran ………... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN ... 121


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Deskripsi Gambar ... 36 Tabel 3.2 Pedoman Observasi ... 42 Tabel 3.3 Angket untuk Guru ... 44 Tabel 3.4 Angket untuk Siswa ... Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Menulis Argumentasi dengan Skala 4 ... Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Argumentatif dan

Keterampilan Berpikir Kritis...

45 48

48 Tabel 4.1 Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala

Empat ... 54 Tabel 4.2 Rekapitulasi Perolehan Nilai Pretes Keterampilan Menulis

Argumentatif di Kelas Eskperimen ... 61 Tabel 4.3 Rekapitulasi Perolehan Nilai Pretes Per Aspek Kelas Eskperimen .... 62 Tabel 4.4 Rekapitulasi Perolehan Nila Postes Keterampilan Menulis

Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis di Kelas Eskperimen ... 68 Tabel 4.5 Rekapitulasi Perolehan Nilai Postes Per Aspek Kelas Eskperimen ... 68 Tabel 4.6 Rekapitulasi Perolehan Nilai Pretes Keterampilan Menulis

Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis di Kelas Kontrol ... 74 Tabel 4.7 Rekapitulasi Perolehan Nilai Pretses Per Aspek Kelas Kontrol ... 74 Tabel 4.8 Rekapitulasi Perolehan Nila Postes Keterampilan Menulis

Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis di Kelas Kontrol ... 80 Tabel 4.9 Rekapitulasi Perolehan Nilai Postes Per Aspek Kelas Kontrol ... 80 Tabel 4.10 Uji Gain Peningkatan Metode Pemecahan Masalah melalui Media

Gambar Bagi Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 82 Tabel 4.11 Data Nilai Uji Antarpenimbang Data Pretes Kelas Eksperimen ... 86


(16)

xii

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.12 Data Nilai Uji Antarpenimbang Data Pretes Kelas Kontrol ... 88

Tabel 4.13 Data Nilai Uji Antarpenimbang Data Postes Kelas Eksperimen ... 90

Tabel 4.14 Data Nilai Uji Antarpenimbang Data Postes Kelas Kontrol ... 92

Tabel 4.15 Hasil Respon Siswa Setelah Pembelajaran ... 101

Tabel 4.16 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 106

Tabel 4.17 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Eksperimen ... 106

Tabel 4.18 Homogenitas Data Pretes ... 107

Tabel 4.19 Homogenitas Data Postes ... 108

Tabel 4.20 Uji Kesamaan Dua Rata-rata untuk Pretes ... 109 Tabel 4.21 Uji t Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... Tabel 4.22 Kategori Nilai Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...

110 113


(17)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen.. 83 Grafik 4.2 Perbandingan Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol ... 83 Grafik 4.3 Perbandingan Rata-rata Nilai Postes dan Postes Kelas Eksperimen.. 84 Grafik 4.4 Perbandingan Rata-rata Nilai Postes dan Postes Kelas Kontrol ... 84 Grafik 4.5 Rekapitulasi Respon Siswa Setelah Pembelajaran ... 103


(18)

xiv

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar Uji Coba ... 36 Gambar 3.2 Gambar Hasil Uji Coba ... 39


(19)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Rancangan Pembelajaran Berpikir Kritis melalui Media Gambar .... Bagan 3.2 Perlakuan pada Kelas Eksperimen ...

40 41


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa karena dengan bahasa kita bisa melakukan banyak hal. Salah satu keterampilan berbahasa yang sering kita jumpai adalah menulis. Menulis adalah kegiatan produktif dalam keterampilan berbahasa. Melalui menulis seseorang dapat mengepresikan, mengungkapkan ide, serta gagasan-gagasan yang dimilikinya.

Iskandarwassid dan Sunendar (2010:248) mengatakan bahwa aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasi oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan.

Menulis pada dasarnya adalah suatu kegiatan mengolah dan mempertimbangkan kaidah-kaidah kebahasaan serta bagaimana menyiasati tematik yang diungkap melalui bahasa tulis. Dalam kehidupan modern ini, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Meskipun telah disadari bahwa keterampilan menulis mutlak diperlukan dalam kehidupan modern, namun pada kenyataannya pengajaran di sekolah-sekolah jauh dari harapan.

Walaupun mereka menulis, pada umumnya mereka menulis karena terpaksa. Keterpaksaan ini tampak dari masih rendahnya kemampuan menulis di kalangan siswa. Padahal banyak hal yang bisa diperoleh dari kegiatan menulis oleh siswa, di antaranya melalui menulis yang terencana, mereka akan terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib (Akhadiah, 1994:1-2). Hal senada dikemukakan pula oleh Tarigan (2008:1) bahwa semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Tarigan (2008:4) lebih lanjut


(21)

2

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN mengemukakan bahwa dalam kehidupan modern ini keterampilan menulis sangat dibutuhkan sehingga tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri lain bagi bangsa yang terpelajar.

Pembelajaran menulis argumentatif biasanya dilakukan secara konvensional dengan memberikan topik atau temanya secara verbal sehingga membuat imajinasi siswa abstrak. Keabstrakan berpikir siswa ini memunculkan masalah kejenuhan dan kesulitan mengembangkan ide ketika siswa diminta untuk mengembangkan topik atau tema yang disampaikan secara verbal tersebut.

Permasalahan menulis tersebut juga dialami oleh siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang. Hal tersebut dibuktikan melalui tes awal yang penulis lakukan kepada siswa kelas X-A dan X-B SMAN 1 Serang Baru Cikarang yang hasilnya kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan jenis tulisan yang diminta. Hal ini disebabkan keabstrakan penalaran sehingga pengembangan ide pun terhambat dan akhirnya menganggap menulis itu sulit.

Berkenaan dengan hasil tulisan tersebut, para siswa seharusnya lebih kritis dan rasional dengan menyikapi isu-isu yang sedang terjadi saat ini ataupun penyimpangan yang terjadi. Kemampuan berpikir kritis siswa dinilai penting untuk dilatih agar dapat berkembang. Berpikir kritis mencakup analisis secara kritis untuk memecahkan masalah. Analisis kritis berguna tidak hanya untuk menganalisis masalah, tetapi juga membantu menemukan cara untuk menemukan akar masalah. Memahami masalah dengan baik penting untuk dapat memecahkannya sehingga dengan menggunakan kerangka ilmiah. Berpikir kritis diperlukan di semua bidang profesi dan disiplin akademik.

Rose (1990:324) mengatakan bahwa pembelajaran cara berpikir dapat dilakukan dengan menggunakan tulisan. Setiyaningsih dalam penelitiannya (2008:99) mengungkapkan bahwa keterampilan berpikir kritis sebagai aktivitas mental merupakan aktivitas yang tidak tampak, tetapi keterampilan berpikir kritis dapat diketahui atau diukur melalui bentuk-bentuk aktivitas seperti berbicara dan menulis. berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa antara berpikir kritis dan kegiatan menulis memiliki hubungan yang erat.


(22)

3

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan atau proses berpikir kritis pada akhirnya dituangkan dalam sebuah tulisan agar dapat dimengerti oleh para pembacanya.

Setiyaningsih dalam Jurnal Educationist Volume II (2008:98-111) melakukan penelitian berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis Berbahasa Indonesia Mahasiswa melalui Metode Pembelajaran Berdasarkan Logika Toulmin pada mahasiswa program studi Farmasi dengan hasil adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dituangkan dalam tulisan argumentatif yang juga meningkatkan keterampilan menulis argumentatif mahasiswa Program Studi Farmasi mencapai 47%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis tergerak untuk melakukan penelitian serupa, namun dengan metode yang berbeda dan menggabungkan media pembelajaran sebagai alatnya. Adapun metode yang hendak penulis gunakan adalah metode pemecahan masalah (problem solving) dan dengan sentuhan media gambar.

Metode ini mengajak siswa untuk memecahkan masalah dan menemukan penyelesaiannya. Metode ini dinilai cocok untuk digunakan dalam meningkatkan keterampilan menulis argumentatif siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa, karena dalam pembelajaran terjadi proses berpikir siswa hingga akhirnya siswa dapat memberikan pandangannya terhadap masalah yang disajikan.

Sedangkan sentuhan media gambar dimanfaatkan sebagai topik atau tema yang tersurat. Hal ini tentu membuat pembelajaran lebih menyenangkan sehingga penalaran siswa tidak abstrak seperti pembelajaran konvensional. Gambar juga membangkitkan gejolak pengindraan, berupa imajinasi, khayalan, perasaan dan sebagainya. Media ini tampaknya memiliki kekuatan magis yang kuat karena ini bisa memberikan pengalaman yang memang berbeda dibandingkan mendapatkan pengalaman dari media lain. Satu gambar akan memunculkan berbeda pengungkapan sesuai dengan cara pandang Si Penyimak gambar.


(23)

4

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN Mengingat akan keterbatasan waktu dan biaya, penulis membatasi masalah atau fokus penelitian yang akan diteliti. Aspek keterampilan berbahasa yang akan diteliti adalah menulis berjenis karangan argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa. Selanjutnya metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pemecahan masalah melalui media gambar. Pemilihan metode dan media ini untuk menstimulus otak kiri dan kana siswa sehingga memunculkan sebuah argumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Lalu hasil akhirnya adalah peningkatan kemampuan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa. Alur berpikir dan menulis inilah yang diharapkan menjadi hal berbeda dan ide segar untuk membuat pembelajaran menulis lebih menyenangkan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perencanaan metode pemecahan masalah melalui media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang? 2. Bagaimanakah pelaksanaan metode pemecahan masalah melalui media

gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang? 3. Apakah metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif digunakan

untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran berpikir kritis dalam kegiatan menulis melalui media gambar. Selain itu penulis juga merinci tujuan penelitian secara khusus, yaitu penulis ingin:


(24)

5

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) mendeskripsikan perencanaan metode pemecahan masalah melalui media gambar untuk peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang; 2) mengujicobakan metode pemecahan masalah melalui media gambar untuk

peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang; dan

3) mangukur keefektifan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif digunakan untuk peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembelajar dan pengajar bahasa, khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis argumentatif dan meningkatkan berpikir kritis siswa siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang. Hasil uji coba metode pemecahan masalah melalui media gambar diharapkan dapat menjadi pilihan metode dan media ajar yang bisa digunakan pendidik dalam pembelajaran. Selain itu temuan tersebut juga dapat dijadikan dasar penyusunan silabus pada keterampilan menulis dan pengembangan berpikir kritis.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari jawaban penelitian. Adapun hipotesis kerja penelitian ini, penulis rumuskan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis argumentatif siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui media gambar.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui media gambar.


(25)

6

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN G. Definisi Operasional

Penggunaan istilah pada judul penelitian ini perlu didefinisikan agar tidak ada salah interpretasi. Definisi tersebut dijabarkan sebagai berikut.

1. Metode pemecahan masalah melalui media gambar penulis artikan sebagai metode yang menggiring siswa untuk menemukan pemecahan masalah atas suatu topik atau tema yang diberikan kepada mereka. Topik atau tema menggunakan gambar sebagai solusi keabstrakan imajinasi siswa terhadap topik atau tema yang biasa disampaikan secara verbal dalam pembelajaran konvensional. Melalui gambar, indera penglihatan siswa distimulus sehingga memudahkan penalaran dan daya imajinasi mereka.

2. Keterampilan menulis argumentatif dalam judul penelitian ini merujuk kepada kemampuan produktif siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang dalam bentuk tulisan berjenis argumentatif.

3. Keterampilan berpikir kritis pada judul penelitian ini diartikan sebagai cara berpikir siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang berdasarkan kelogisan dan pertimbangan-pertimbangan sehingga menghasilkan keputusan yang rasional.

Jadi, penerapan metode pemecahan masalah melalui media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang adalah penerapan metode pemecahan masalah dengan menggunakan media gambar sebagai topiknya untuk meningkatan kemampuan produktif tulisan argumentatif siswa dan meningkatkan cara berpikir siswa berdasarkan kelogisan.


(26)

7

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Paradigma Penelitian

Penerapan metode pemecahan masalah melalui media gambar untuk meningkatan keterampilan menulis

argumentatif dan keterampilan berpikir kritis

Siswa bisa menginteprtasi, menganalisis, mengevaluasi, menginferensi, mengeksplanasi, dan meregulasi diri

Prestasi menulis argumentasi siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang kurang memuaskan

Siswa kesulitan mengembangkan ide karena pembelajaran konvensional yang disampaikan secara verbal sehingga membuat

penalaran siswa terhadap topik/tema abstrak

Kriteria pemecahan masalah:

Pemanfaatan metode pembelajaran yang sesuai Pemanfaatan media pembelajaran yang menyenangkan

Srategi yang cocok: metode pemecahan masalah


(27)

8

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN Metode pemecahan masalah melalui media gambar

dalam pembelajaran menulis argumentasi efektif Hasilnya siswa mampu untuk menulis


(28)

34

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi tergolong dalam analisis deskriptif kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik guna membuktikan dugaan atau hipotesisnya. Jenis metode kuasi yang penulis gunakan adalah tipeThe Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design. Tipe ini dinilai efektif dan efisien, karena cukup mudah diterapkan dan sesuai dengan sasaran penelitian.

Syamsuddin & Damaianti (2006: 163) mengatakan bahwa tipe rancangan the matching only pretest-posttest control group design adalah penelitian melakukan penjodohan terhadap subjek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan melakukan tes awal dan tes akhir. Rancangan ini tidak menjamin terpenuhinya ekuivalensi. Dikarenakan proses pemasangan tidak dilakukan secara acak.

Freankel dan Wallen (1987:271) menggambarkan desain penelitian dengan tipe rancangan The Matching Only Pretest-Posttest Control Group Design sebagai berikut.

M adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol, O adalah pengukuran awal dan pengukuran akhir, X adalah perlakuan metode pemecahan masalah melalui media gambar, dan C adalah perlakuan pembelajaran konvensional. Kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki karakteristik hampir yang sama atau homogen, pengambilan kelas dilakukan secara acak atau random. Dalam desain ini kedua

Treatment Group M --- O --- X --- O Control Group M --- O --- C --- O


(29)

35

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN kelas diberi tes awal dengan tes yang sama. Kemudian kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui media gambar, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan secara konvensional atau seperti biasanya. Selanjutnya kedua kelas dites akhir dengan bentuk tes yang sama. Hasil kedua tes akhir lalu dibandingkan dan diuji perbedaannya. Demikian pula antara tes awal dengan tes akhir pada masing-masing kelas. Perbedaan yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada kelas eksperimen menunjukan pengaruh perlakuan yang diberikan.

Peneliti bertindak sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan guru bahasa Indonesia bertindak sebagai pengajar, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara teratur, yaitu dimulai dengan studi pendahuluan yang meliputi studi literatur dan studi pendahuluan di kelas pada waktu pembelajaran menulis. Selanjutnya menyiapkan materi mengenai menulis argumentatif yang tertera pada standar kompetensi dan kompetensi dasar.

1. Pemilihan Media Gambar

Gambar-gambar yang akan diberikan pada kelas eksperimen terlebih dahulu penulis uji cobakan pada dua kelas X di dua sekolah lain. Hal ini dilakukan guna memperoleh deskripsi tentang gambar-gambar yang disukai dan cocok dengan kondisi siswa kelas X sehingga menimbulkan banyak interpretasi. Penulis mengujicobakan 17 gambar yang berbeda. Selanjutnya penulis akan mengerucutkannya menjadi 9 gambar yang paling banyak dipilih. Jumlah gambar yang digunakan diperoleh melalui asumsi 1/3 jumlah siswa. Kesembilan gambar tersebutlah yang akan penulis gunakan pada kelas eksperimen penelitian ini.


(30)

36

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Gambar uji coba

Berikut ini penulis jabarkan keterangan ke-17 gambar tersebut ke dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Deskripsi Gambar

Gambar Deskripsi

Gambar 1 Seorang pria yang sedang berada dalam tumpukan sampah yang bercampur air berwarna hitam pekat. Pria tersebut bisa jadi adalah seorang pengumpul barang bekas atau bisa juga adalah seorang petugas kebersihan.

Gambar 2 Dua orang pria yang berbeda usia. Pria yang satu menggunakan toga sedangkan pria paruh baya menggunakan pakaian sederhana yang lusuh. Kedua pria tersebut bisa jadi adalah


(31)

37

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN ayah dan anak atau bisa jadi dua orang yang tidak ada ikatan apapun.

Gambar 3 Dua orang pelari yang sedang berbagi minum. Pelari wanita memberikan minum kepada pelari pria.

Gambar 4 Terdapat enam buah pintu yang kelima pintu sudah terbuka dengan darah berceceran serta hantu yang membawa senjata seperti kapak hendak membuka pintu keenam.

Gambar 5 Tiga orang yang sedang berjalan, satu orang berbaju coklat mengendarai sepeda beroda tiga dengan tumpukan kardus dibelakangnya, sedangkan satu orang menarik gerobak berisi satu drum dan satu orang lainnya mengikuti dari belakang. Gambar 6 Dua orang pria sedang bertarung dan dikerumuni penonton.

Kegiatan tersebut adalah acara tradisi betawi.

Gambar 7 Seorang pria tua yang renta memikul barang pecah belah dagangannya.

Gambar 8 Seorang pelajar nampak sedang berjalan di jalan raya sambil membawa senjata tajam. Tampak mukanya yang sedang berteriak.

Gambar 9 Timnas Indonesia sedang bersiap untuk difoto.

Gambar 10 Tampak bung Karno sedang mengajarkan tamu dari luar Indonesia cara menyalakan rokok dari rokok yang telah menyala pada jamuan makan.

Gambar 11 Gambar baliho besar yang di dalamnya terdapat foto Soeharto sedang melambaikan tangan. Pada gambar tersebut juga terdapat tulisan “Piye kabare? Uenak jamanku to...”. tulisan tersebut dapat diintepretasikan berbeda oleh setiap orang yang melihat baliho, bisa setuju ataupun tidak sependapat.

Gambar 12 Gambar kegiatan panjat pinang yang pesertanya adalah para tokoh politik. Gambar ini dapat diintepretasikan beragam,


(32)

38

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti permainan politik yang saling sikut, keadaan partai yang sedang menuju puncak, atau hanya gambar yang tidak bermakna.

Gambar 13 Gambar anak kecil yang sedang melihat air deras yang sedang tumpah menuju ke arah anak tersebut. Gambar ini dapat memunculkan pendapat yang beragam, seperti anak tersebut terdiam karena takut dengan derasnya air bah, anak tersebut ingin menantang air bah itu dengan berdiri disana, atau anak tersebut kagum dengan kekuatan air bah.

Gambar 14 Gambar dua orang pria dan dua orang wanita yang sama-sama bergaya mendekatkan wajah mereka dan berkaca mata. Pria yang paling tua tersebut adalah seorang motivator terkenal. Keempat orang tersebut bisa jadi adalah satu keluarga atau bisa jadi orang lain yang kebetulan mirip.

Gambar 15 Gambar bendera berwarna putih yang berkibar di bawah cerahnya awan. Gambar ini dapat dimaknai sebagai tanda kedamaian atau tanda menyerah.

Gambar 16 Gambar organ manusia yang mana salah satunya rusak dan satunya lagi utuh. Gambar ini dapat dianalisis dengan menghubungkannya dengan pola hidup atau akibat rusaknya organ tersebut.

Gambar 17 Gambar gagang pintu dan kunci yang terpasang di bahan berwarna merah. Bahan terebut bisa jadi adalah pintu atau bukan. Gambar ini dapat dihubungkan dengan makna simbiosis kehidupan, hubungan persahabatan, ataupun pepatah.

Penulis telah mengujicobakan soal membuat tulisan argumentatif dengan memilih gambar satu dari 17 gambar yang disediakan di SMAN 1 Soreang


(33)

39

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN Kabupaten Bandung Barat dan diperoleh sembilan gambar terbanyak yang dipilih. Berikut sembilan gambar yang terpilih.

Gambar 3.2 Gambar Hasil Uji Coba

2. Rancangan Metode Pemecahan Masalah melalui Media Gambar Berdasarkan Aspek Berpikir Kritis Facione

Penulis pengembangkan rancangan pembelajaran berpikir kritis melalui media gambar berdasarkan aspek berpikir kritis yang dikemukakan oleh Facione (2004:3) sebagai berikut.

a. Intepretasi

Pada tahapan ini siswa diajak untuk mengintepretasi gambar yang disajikan oleh guru. Siswa mengintepretasi gambar sesuai dengan kemampuan visualisasi otaknya.


(34)

40

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mengintepretasi gambar, siswa kemudian menganalisis hasil pemaknaannya dengan mengaitkan fakta-fakta berdasarkan pengetahuan, wawasan, ataupun pengalaman siswa tersebut.

c. Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah siswa menilai hasil analisis gambar yang telah diintepretasi. Siswa mulai memilah hasil analisis yang sesuai dan masuk akal, serta yang tidak sesuai dan tidak berterima.

d. Inferensi

Hasil penilaian siswa pada akhirnya disimpulkan menjadi sebuah pernyataan yang sesuai dan beralasan kuat.

e. Eksplanasi

Pada tahapan ini siswa mulai mengembangkan hasil simpulannya dengan menciptakan ide-ide atau topik-topik yang sesuai dengan gambar yang disajikan. f. Regulasi Diri

Tahapan akhir pembelajaran berpikir kritis adalah kemantapan siswa untuk memulai memproyeksikan hasil berpikir kritisnya terhadap gambar melalui sebuah tulisan argumentatif. Tulisan argumentatif inilah yang akan dinilai oleh guru sebagai penilaian apakah siswa melakukan tahapan berpikir kritis atau tidak.

Rancangan pembelajaran berpikir kritis tersebut, penulis deskripsikan ke dalam sebuah bagan sebagai berikut.

Bagan 3.1

Rancangan Pembelajaran Berpikir Kritis melalui Gambar

Gambar

Intepretasi

1

Analisis

2


(35)

41

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN 3. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran dimana guru sebagai pengajarnya dan penulis hanya sebagai observer. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran oleh guru terinci sebagai berikut.

a. Guru memberikan pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretes dilakukan untuk melihat kemapuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak. Soal yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.

b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah melalui media gambar di kelas eksperimen dan melaksanakan pembelajaran seperti biasa di kelas kontrol.

c. Guru memberikan postes di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Postes diberikan untuk melihat hasil belajar adanya perbedaan atau tidak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapun langkah-langkah perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen, peneliti deskripsikan ke dalam bagan sebagai berikut.

Bagan 3.2 3

Inferensi

4

Eksplanasi

5

Menulis

Argumentatif

Regulasi Diri


(36)

42

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perlakuan pada Kelas Eksperimen

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data atau instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan tes.

1. Observasi

Observasi berupa pengamatan langsung terhadap objek atau situasi yang akan diteliti, sehingga penulis dapat merekam atau mencatat secara utuh peristiwa yang dialami partisipan dan suasana kelas para partisipan. Tujuan khusus observasi ini adalah pertama untuk mencermati beberapa hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dari mulai pembukaan, kegiatan inti, dan akhir pengajaran; kedua untuk mengamati pola interaksi antara guru dengan siswa kelas X, siswa kelas X dengan siswa kelas X, serta partisipasi siswa kelas X pada pembelajaran berpikir kritis.

Pada pelaksanaan observasi, peneliti akan bertindak sebagai observer. Selain itu, penulis akan meminta bantuan dua observer lain yang berlatar belakang pendidikan setara atau di atas pendidikan penulis.

Berikut lembar observasi yang digunakan oleh para observer.

Pertemuan 1 Pretes Pertemuan 2 Materi berpikir kritis, argumentatif, contoh menganalisis gambar per fase PBL

Pertemuan 3 latihan 1 (Aspek

Facione & membuat karangan

argumentatif)

Pertemuan 4 latihan 2 (Aspek

Facione & membuat karangan

argumentatif) Pertemuan 5

latihan 3 (Aspek Facione & membuat

karangan argumentatif) Pertemuan 6


(37)

43

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN Tabel 3.2

Pedoman Observasi

Pedoman Observasi Pembelajaran Tanggal observasi :2013

Tempat : SMAN 1 Serang Baru Cikarang

No. Aspek yang

diamati

Indikator Kriteria

K C B SB

1. Perangkat Pembelajaran (RPP)

a. RPP sesuai dengan SK-KD

b. Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK-KD c. Standar Kompetensi sesuai dengan silabus d. Kompetensi dasar sesuai dengan silabus e. Indikator pembelajaran sesuai dengan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar f. Pembukaan pembelajaran dan apersepsi g. Inti pembelajaran

h. Penutupan pembelajaran

i. Rancangan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran

j. Sumber materi sesuai dengan pembelajaran k. Media sesuai dengan tujuan pembelajaran 2. Proses

pembelajaran

a. Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi

b. Guru menyajikan materi dengan jelas

c. Guru menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan RPP

d. Guru menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa

e. Guru aktif memotivasi siswa f. Guru aktif berinteraksi dengan siswa g. Guru aktif bertanya kepada siswa untuk

merangsang siswa berbicara

h. Guru menggunakan media sesuai dengan kebutuhan pembelajaran

i. Guru melakukan evaluasi pada akhir pembelajaran

j. Guru menutup pembelajaran dan memberi kesan baik kepada siswa

3. Perilaku siswa a. Siswa aktif dan serius mengikuti pelajaran b. Siswa memperhatikan penjelasan guru c. Siswa aktif berdiskusi dengan teman sebangku

mengenai karangan argumentatif

d. Siswa aktif dalam menanyakan hal-hal yang belum dipahami

e. Siswa aktif melakukan pembelajaran f. Siswa menguasai materi pembelajaran Keterangan:


(38)

44

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C : Cukup Pengamat,

B : Baik SB : Sangat baik

____________________

2. Angket

Angket atau kuasioner merupakan alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari responden. Tujuan penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui respon siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap metode dan media yang penulis gunakan pada pembelajaran peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis. Adapun angket yang digunakan adalah jenis angket respon secara tertutup. Tertutup karena jawaban pertanyaan telah disediakan dan partisipan hanya memilih saja.

Adapun lembar angket yang akan diberikan kepada guru dan siswa adalah sebagai berikut.

a) Angket untuk Guru

Tabel 3.3 Angket untuk Guru

ANGKET UNTUK GURU

DALAM PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS X SMAN 1 SERANG

BARU CIKARANG

Petunjuk:

a. Pilihlah jawaban dengan cara memberikan tanda ceklist (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

b. Pilihlah alternatif jawaban secara jujur, karena pilihan jawaban tidak akan mengurangi kondite bapak/ibu.


(39)

45

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN c. Hasil angket ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian.

1. Apakah menulis argumentatif selalu dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis argumentatif?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif diterapkan dalam meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan metode melalui media lainnya?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah metode pemecahan masalah melalui media gambar dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritisnya?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah ada hambatan yang dirasakan dalam menerapkan metode pemecahan masalah melalui media gambar?

a. Ya b. Tidak

6. Adakah keunggulan metode pemecahan masalah melalui media gambar dibandingkan metode melalui media lainnya?

a. Ya b. Tidak

7. Adakah kelemahan metode pemecahan masalah melalui media gambar dibandingkan dengan metode melalui media lainnya?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah metode pemecahan masalah melalui media gambar bisa diikuti oleh siswa pada saat pembelajaran?

a. Ya b. Tidak

9. Apakah siswa antusias ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah melalui media gambar?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah metode melalui media pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa lainnya?


(40)

46

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tidak

b) Angket untuk Siswa

Tabel 3.4 Angket untuk Siswa

ANGKET UNTUK SISWA

DALAM PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA KELAS X SMAN 1 SERANG

BARU CIKARANG

Petunjuk:

a. Teliti terdahulu seluruh pertanyaan/pernyataan sebelum kamu menjawab. b. Jawablah pertanyaan dengan melingkari huruf a atau b, sesuai jawabanmu. c. Pilihlah jawaban secara jujur dan apa adanya, karna jawabanmu tidak akan

berpengaruh terhadap nilai.

1. Apakah sebelumnya kamu pernah mengikuti pembelajar menulis karangan? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah kamu menyenangi pembelajaran menulis karangan? a. Ya

b. Tidak

3. Apakah sebelumnya kamu pernah menulis argumentatif? a. Ya

b. Tidak

4. Apakah dalam pembelajaran menulis argumentatif kamu selalu dibimbing oleh guru?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah kamu selalu melaksanakan pembelajaran menulis argumentatif di dalam kelas?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah pembelajaran menulis argumentatif dengan metode pemecahan masalah melalui media gambar bisa kamu ikuti dengan baik?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah metode pemecahan masalah melalui media gambar dapat membantu kamu menulis argumentatif dan meningkatkan daya pikir kamu? a. Ya


(41)

47

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN 8. Apakah ada hambatan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis

argumentatif dengan menggunakan metode pemecahan masalah melalui media gambar?

a. Ya b. Tidak

9. Apakah kamu menyenangi pembelajaran menulis argumentatif yang telah dilaksanakan?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah pembelajaran menulis argumentatif dengan metode pemecahan masalah melalui media gambar dapat memberikanmu motivasi dalam pembelajaran menulis selanjutnya?

a. Ya b. Tidak

3. Tes

Tujuan tes pada umumnya bertujuan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan penulis adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang prestasi hasil belajar siswa pada pokok bahasan tertentu dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan angka sebagai sistem penilaiannya.

Adapun bentuk tes yang digunakan adalah tes uraian, yaitu diperintahkan memberikan pendapat dan komentarnya terhadap gambar yang telah diperlihatkan. Komentar tersebut dituangkan ke dalam sebuah tulisan argumentatif.

Sesuai prosedur metode penelitian yang digunakan penulis, maka tes dilakukan dalam bentuk tes awal dan tes akhir. Tes awal digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan, dan tes terakhir digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa setelah diberikan pembelajaran.

D. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan melalui analisis karangan dan pengolahan hasil analisis karangan.


(42)

48

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Shihabuddin (2009:334) mengatakan bahwa penilaian atau evaluasi merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian dicoba untuk membuat kesimpulan. Penilaian yang dilakukan pada karangan siswa biasanya bersifat holistik, impresif, dan selintas. Artinya penilaian yang bersifat menyeluruh berdasarkan kesan yang diperoleh dari pembaca karangan secara selintas. Guru cenderung melakukan penilaian yang bersifat analisis karena guru cenderung melakukan penilaian yang bersifat analisis karena guru memerlukan penilaian secara lebih objektif dan rinci mengenai kemampuan siswa untuk keperluan diagnosik-edukatif (Nurgiantoro, 2001:35). Dalam hal ini penilaian pada proses pembelajaran sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal.

Berkaitan dengan penilaian pembelajaran, maka analisis karangan argumentatif siswa akan penulis olah berdasarkan rubrik yang dikemukakan oleh Nurgiantoro dengan kriteria penilaian yang dipaparkan dalam pedoman penilaian guru kurikulum 2013. Adapun rubrik dan kriteria penilaian yang akan penulis gunakan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 3.5

Rubrik Penilaian Menulis Argumentasi dengan Skala 4 No Aspek yang dinilai Skor Maksimal Skor Siswa

1 Isi gagasan yang dikemukakan 28 2 Organisasi karangan 24

3 Pilihan kata 20

4 Ejaan 16

5 Tulisan 12

Jumlah skor 100

Adapun kriteria penilaian yang akan penulis gunakan dalam bentuk tabel sebagai berikut.


(43)

49

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Argumentatif

dan Keterampilan Berpikir Kritis

No. Aspek

penilaian Deskripsi Kriteria Skor

1. Isi gagasan 1.Topik yang dikembangkan dalam karangan menarik dan kreatif.

2.Pengembangan ide gagasan relevan dengan topik, masuk akal dan dikaitkan dengan fakta di lapangan.

3.Menyajikan alasan untuk menguatkan gagasan yang dikemukakan.

4.Menguasai permasalahan berdasarkan hasil analisis.

Skor 4: jika keempat kriteria terpenuhi

Skor 3: jika hanya memenuhi 3 kriteria saja

Skor 2: jika hanya memenuhi 2 kriteria saja

Skor 1: jika hanya memenuhi salah satu kriteria saja

2. Organisasi ide karangan

1. Karangan terorganisir

berdasarkan urutan pembuka, isi, dan penutup.

2. Keterkaitan antar kalimat (kohesi) terjalin dengan dinamis, sehingga setiap ide/gagasan/alasan tiap kalimat terdapat benang merah.

3. Antar paragraf saling terkait (koherensi), sehingga tidak keluar dari topik sebagai bentuk kekonsistenan.

4. Diakhiri dengan kesimpulan yang jelas dan tegas.

Skor 4: jika keempat kriteria terpenuhi

Skor 3: jika hanya memenuhi 3 kriteria saja

Skor 2: jika hanya memenuhi 2 kriteria saja

Skor 1: jika hanya memenuhi salah satu kriteria saja

3. Kebahasaan 1. Menggunakan kalimat kompleks yang mencerminkan berpikir tingkat tinggi.

2. Menggunakan pilihan kata yang tepat dan bervariasi, sehingga mempengaruhi pembaca dan pembaca lebih terkesan.

Skor 4: jika keempat kriteria terpenuhi

Skor 3: jika hanya memenuhi 3 kriteria saja

Skor 2: jika hanya memenuhi 2 kriteria saja


(44)

50

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menggunakan gaya bahasa yang

menarik.

salah satu kriteria saja

4. Tata tulis 1. Ejaan yang digunakan sesuai dan tidak menggunakan singkatan.

2. Penggunaan tanda baca tepat dan sesuai sehingga tidak ada kesalahan tanda baca.

3. Penataan paragraf (topografi) dibuat menjorok pada baris pertama.

4. Penggunaan jarak (spasi) dan pemenggalan suku kata dalam tulisan tepat, sehingga jarak setiap katanya tidak terlalu jauh.

Skor 4: jika keempat kriteria terpenuhi

Skor 3: jika hanya memenuhi 3 kriteria saja

Skor 2: jika hanya memenuhi 2 kriteria saja

Skor 1: jika hanya memenuhi salah satu kriteria saja

5. Tulisan 1. Tulisan terbaca 2. Rapi

3. Tidak ada coretan/tipe X sebagai proses ketelitian berpikir.

Skor 4: jika ketiga kriteria terpenuhi

Skor 3: jika hanya memenuhi 2 kriteria saja

Skor 2: jika hanya memenuhi 1 kriteria saja

Skor 1: jika tidak memenuhi salah satu kriteria pun

2. Pengolahan Hasil Analisis Karangan

Pengolahan hasil analisis karangan merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian untuk mengimplikasi data dalam bentuk simpulan. Nilai karangan tersebut diolah secara statistik dengan menggunakan program Ecxel dan SPSS 17. Langkah-langkah pengolahan data hasil penelitian adalah sebagai berikut.

a. Untuk lebih mempermudah dalam memahami data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka sebelum dianalisis data tersebut dideskripsikan terlebih dahulu. Pendeskripsian data ini berguna untuk meringkas dan menjelaskan data


(45)

51

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Ukuran-ukuran statistik yang digunakan dalam pendeskripsian data yaitu:

1) data yang akan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian Ukuran tendensi senteral berupa mean (rata-rata), median, modus, dan jumlah data; 2) ukuran penyebaran data berupa varians, standar deviasi, data terkecil, data

terbesar,dan rentang; dan

3) daftar frekuensi dan daftar distribusi frekuensi.

b. Data yang akan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian adalah data nilai hasil karangan. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut.

1) Data diuji normalitasnya dengan menggunakan Chi-Kuadrat. Rumus yang

digunakan yaitu: Keterangan:

= banyaknya kelas interval dari daftar distribusi frekuensi = frekuensi hasil pengamatan

= frekuensi teoretis yang diharapkan

Hipotesis yang diujikan adalah: : data berasal dari distribusi normal : data tidak berasal dari distribusi normal

Kriteria pengujiannya yaitu:

- Jika hitung < maka terima -Jika hitung ≥ maka tolak Sudjana (1996:393)


(46)

52

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji homogenitas varians dengan menggunakan statistik uji F,

rumus yang digunakan yaitu: hipotesis yang diujikan adalah:

: , varians populasi adalah identik (varians kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama).

: , varians populasi adalah tidak identik (varians kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama).

Kriteria pengujiannya yaitu:

- Jika F hitung < maka terima - Jika F hitung ≥ maka terima Sudjana (1996:250)

3) Data uji kesamaan dua rata-ratanya dengan t-test untuk dua sampel bebas jika data berdistribusi normal dengan uji U-Mann Whitney jika data tidak berdistribusi normal. Pengujian data dengan menggunakan t-test untuk dua sampel bebas dan U-Mann Whitney dikarenakan sampel dari penelitian ini merupakan dua sampel bebas. Dua sampel dikatakan sebagai sampel bebas jika kedua sampel tidak berhubungan, atau dengan kata lain jika si A sudah diambil datanya di kelas eksperimen maka si A mungkin diambil juga datanya di kelas kontrol, sehingga kedua sampel tidak saling berhubungan. untuk menguji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan t-test dua sampel bebas, rumus yang digunakan yaitu:

= Keterangan:

X= rata-rata kelas eksperimen Y= rata-rata kelas kontrol


(47)

53

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN = varians total

= varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol

= banyak data kelas eksperimen = banyak data kelas kontrol

E. Subjek Penelitian dan Sumber Data 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru Cikarang. Berdasarkan data bagian akademik SMAN 1 Serang Baru Cikarang tahun 2013, siswa kelas X terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 115 orang.

2. Sampel Penelitian

Singarimbun, 1982:106-107 mengatakan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan sampel, yaitu (1) derajat keseragaman, (2) populasi yang dikehendaki, dan (3) rencana analisis dan tenaga, dan (4) biaya serta waktu. Berpijak pada pendapat tersebut dan berdasarkan tipe metode penelitian yang digunakan maka penulis menetapkan sampel yang diambil adalah dua kelas, yaitu kelas XA dan XB yang berjumlah 50 orang. Kelas XA akan menjadi kelas eksperimen, sedangkan kelas XB akan menjadi kelas kontrol. Sampel tersebut selanjutnya akan diberikan pretes, perlakuan pada kelas eksperimen, dan postes.


(48)

115

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya menunjukan bahwa secara umum dapat disimpulkan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode pemecahan masalah melalui media gambar lebih memfokuskan siswa dalam proses berpikir kritis dan logis berdasarkan tahapan-tahapan berpikir Facione sehingga dapat dengan mudah menuangkan pendapatnya ke dalam sebuah tulisan argumentatif. Media ini juga memungkinkan siswa mengimajinasikan gambar, mengintepretasikan sesuai dengan wawasannya, serta memproyeksikan hasil intepretasinya melalui sebuah bahasa tulis secara bebas.

Secara khusus, beberapa hal yang dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan penelitian sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian pada kemampuan awal (pretes) siswa di kelas eksperimen, nilai rata-rata pretes yang diperoleh adalah 42,72. Setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kemampuan akhir (postes) yang diperoleh siswa adalah 60,88.

2. Berdasarkan hasil penelitian pada kemampuan awal (pretes) siswa di kelas kontrol, nilai rata-rata pretes yang diperoleh adalah 34,48. Setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kemampuan akhir (postes) yang diperoleh siswa adalah 36,72.

3. Proses pelaksanaan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan kemampuan berpikir kritis siswa pada siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru


(49)

116

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN Cikarang dilakukan melalui enam tahapan berpikir kritis Facione lalu menuliskannya ke dalam tulisan argumentatif.

4. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada keterampilan menulis argumentatif dan perbedaan yang sangat signifikan pada keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini ditunjukan dari hasil perhitungan analisis data penelitian. Berdasarkan hasil uji perbedaan rata-rata pada kelas eksperimen dan kontrol diketahui dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) dan dk 25 + 25 –n2 = 48 (n1–n2

diperoleh sebesar 2,00. Daerah penerimaan Ho yaitu -2,00 < t <2,00. Karena 4,79) berada pada daerah penerimaan tersebut, maka Ho ditolak. Artinya rata-rata nilai kemampuan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen ada perbedaan. Sedangkan kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) dan dk = 25+25-2 =48 (n1 – n2 – 2), diperoleh sebesar 2,00.

Karena (15,49) > sebesar 2,00. Maka Ho ditolak. Artinya, rata-rata nilai kemampuan akhir siswa di kelas eksperimen lebih baik (mengalami peningkatan) daripada rata-rata nilai kemapuan akhir siswa di kelas kontrol. Dengan demikian, penggunaaan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif, karena meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil penelitian yang telah disampaikan pada sub bab sebelumnya, sebagai peneliti maka penulis perlu untuk memberikan saran supaya setelah penelitian ini diadakan penelitian lanjutan. Adapun rekomendasi yang hendak disampaikan adalah sebagai berikut.

a. Penelitian ini berlangsung di lingkup yang terbatas, baik berupa ruang maupun waktu. Agar hasil penelitian lebih signifikan, maka perlu


(50)

117

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan penelitian kembali di ruang lingkup yang lebih luas dengan tingkat kompleksitas yang berbeda, pola pikir yang berbeda, sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda pula.

b. Metode pemecahan masalah melalui media gambar dapat dijadikan alternatif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan dalam pembelajaran menulis argumentatif.

c. Pelaksanaan observasi objek sebagai sumber belajar untuk dijadikan bahan atau tema dalam menulis, hendaknya dipersiapkan lebih matang terutama dalam penentuan objek yang akan diamati.

d. Pemilihan gambar yang hendak digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan berkonteks.

e. Tahapan-tahapan pembelajaran menulis yang merupakan ketentuan harus dilakukan secara konsisten karena tahapan pembelajaran yang digunakan merupakan urutan yang hierarki. Hal ini berarti kemampuan pada tahap awal merupakan modal untuk kegiatan belajar selanjutnya.

f. Keterampilan berpikir kritis perlu dikembangkan guna membentuk siswa agar mampu berpikir logis, kreatif, dan kritis, sehingga siswa lebih hati-hati dalam berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir secara kritis pada akhirnya akan membuat siswa mampu menulis dengan baik.

g. Kepada siswa ditanamkan sikap untuk berani bertanya dan berpendapat. h. Kepada lembaga terkait, penggunaan metode pemecahan masalah melalui

media gambar efektif merupakan metode melalui media yang murah dan mudah menyiapkannya serta salah satu metode melalui media yang menyenangkan. Oleh karena itu, metode melalui media ini perlu disosialisasikan dengan sebaik-baiknya dengan harapan di masa yang akan datang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa di kelas X Sekolah Menengah Atas.


(51)

118

Pertiyani, 2014

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATAN DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, Chaedar. (2007). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat.

Arsyad, Ashar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bassham, Gregory dkk. (2011). Critical Thinking: A Student’s Introduction. New York: McGraw-Hill Companies.

Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Djahiri, Ahmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif – Nilai – Moral – VCT dan Games dalam VTC. Bandung: IKIP.

Djamara, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Facione, P. A. (2004). Critical Thinking: What Its Is and Why It Count. California: California Academic Press.

Fraenkel, Jack R. & Norman E. W. (1987). How to design and evaluate research in education. Newyork: McGraw-Hill Companies.

Finoza, Lamuddin. (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Gerlach, Vernon S. dan Donald P. Ely. 1980. Teaching and Media: A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Heriawan, Adang dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis: Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya menunjukan bahwa secara umum dapat disimpulkan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode pemecahan masalah melalui media gambar lebih memfokuskan siswa dalam proses berpikir kritis dan logis berdasarkan tahapan-tahapan berpikir Facione sehingga dapat dengan mudah menuangkan pendapatnya ke dalam sebuah tulisan argumentatif. Media ini juga memungkinkan siswa mengimajinasikan gambar, mengintepretasikan sesuai dengan wawasannya, serta memproyeksikan hasil intepretasinya melalui sebuah bahasa tulis secara bebas.

Secara khusus, beberapa hal yang dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan penelitian sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian pada kemampuan awal (pretes) siswa di kelas eksperimen, nilai rata-rata pretes yang diperoleh adalah 42,72. Setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kemampuan akhir (postes) yang diperoleh siswa adalah 60,88.

2. Berdasarkan hasil penelitian pada kemampuan awal (pretes) siswa di kelas kontrol, nilai rata-rata pretes yang diperoleh adalah 34,48. Setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kemampuan akhir (postes) yang diperoleh siswa adalah 36,72.

3. Proses pelaksanaan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif bagi peningkatan keterampilan menulis argumentatif dan kemampuan berpikir kritis siswapada siswa kelas X SMAN 1 Serang Baru


(2)

116

Cikarang dilakukan melalui enam tahapan berpikir kritis Facione lalu menuliskannya ke dalam tulisan argumentatif.

4. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada keterampilan menulis argumentatif dan perbedaan yang sangat signifikan pada keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini ditunjukan dari hasil perhitungan analisis data penelitian. Berdasarkan hasil uji perbedaan rata-rata pada kelas eksperimen dan kontrol diketahui dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) dan dk 25 + 25 –n2 = 48 (n1–n2

diperoleh sebesar 2,00. Daerah penerimaan Ho yaitu -2,00 < t <2,00. Karena 4,79) berada pada daerah penerimaan tersebut, maka Ho ditolak. Artinya rata-rata nilai kemampuan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen ada perbedaan. Sedangkan kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) dan dk = 25+25-2 =48 (n1 – n2 – 2), diperoleh sebesar 2,00.

Karena (15,49) > sebesar 2,00. Maka Ho ditolak. Artinya, rata-rata nilai kemampuan akhir siswa di kelas eksperimen lebih baik (mengalami peningkatan) daripada rata-rata nilai kemapuan akhir siswa di kelas kontrol. Dengan demikian, penggunaaan metode pemecahan masalah melalui media gambar efektif, karena meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil penelitian yang telah disampaikan pada sub bab sebelumnya, sebagai peneliti maka penulis perlu untuk memberikan saran supaya setelah penelitian ini diadakan penelitian lanjutan. Adapun rekomendasi yang hendak disampaikan adalah sebagai berikut.

a. Penelitian ini berlangsung di lingkup yang terbatas, baik berupa ruang maupun waktu. Agar hasil penelitian lebih signifikan, maka perlu


(3)

117

dilakukan penelitian kembali di ruang lingkup yang lebih luas dengan tingkat kompleksitas yang berbeda, pola pikir yang berbeda, sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda pula.

b. Metode pemecahan masalah melalui media gambar dapat dijadikan alternatif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan dalam pembelajaran menulis argumentatif.

c. Pelaksanaan observasi objek sebagai sumber belajar untuk dijadikan bahan atau tema dalam menulis, hendaknya dipersiapkan lebih matang terutama dalam penentuan objek yang akan diamati.

d. Pemilihan gambar yang hendak digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan berkonteks.

e. Tahapan-tahapan pembelajaran menulis yang merupakan ketentuan harus dilakukan secara konsisten karena tahapan pembelajaran yang digunakan merupakan urutan yang hierarki. Hal ini berarti kemampuan pada tahap awal merupakan modal untuk kegiatan belajar selanjutnya.

f. Keterampilan berpikir kritis perlu dikembangkan guna membentuk siswa agar mampu berpikir logis, kreatif, dan kritis, sehingga siswa lebih hati-hati dalam berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir secara kritis pada akhirnya akan membuat siswa mampu menulis dengan baik.

g. Kepada siswa ditanamkan sikap untuk berani bertanya dan berpendapat. h. Kepada lembaga terkait, penggunaan metode pemecahan masalah melalui

media gambar efektif merupakan metode melalui media yang murah dan mudah menyiapkannya serta salah satu metode melalui media yang menyenangkan. Oleh karena itu, metode melalui media ini perlu disosialisasikan dengan sebaik-baiknya dengan harapan di masa yang akan datang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan menulis argumentatif dan keterampilan berpikir kritis siswa di kelas X Sekolah Menengah Atas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, Chaedar. (2007). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat.

Arsyad, Ashar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bassham, Gregory dkk. (2011). Critical Thinking: A Student’s Introduction. New York: McGraw-Hill Companies.

Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Djahiri, Ahmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif – Nilai – Moral – VCT dan Games dalam VTC. Bandung: IKIP.

Djamara, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Facione, P. A. (2004). Critical Thinking: What Its Is and Why It Count. California: California Academic Press.

Fraenkel, Jack R. & Norman E. W. (1987). How to design and evaluate research in education. Newyork: McGraw-Hill Companies.

Finoza, Lamuddin. (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Gerlach, Vernon S. dan Donald P. Ely. 1980. Teaching and Media: A Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Heriawan, Adang dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis: Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten: LP3G.


(5)

119

Hughey, B. jane. Et. all. (1983). Teaching ESL Composition: Principles and Techniques. Cambridge: Newbury House Publishers Adivition of Harper & Row, Publishers, Inc.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.

Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi (Komposisi Lanjutan III). Jakarta: Gramedia.Mustafa, B. (2003). “Berfikir Kritis”Makalah. Bandung: PPS UPI. Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran: Manual dan

Digital. Semarang: Ghalia Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Nurudin. (2010). Dasar-dasar Tulisan. Malang: UMM Press.

Rose, M. (1990). Strategiesfor Academic Writing. Boston: Bedford Books of St.

Martin’s Press.

Rusyana, Yus. (1987). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponogoro.

Sadiman, Arief S. dkk. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Semi, M. Atar. (2009). Menulis Efektif. Padang: UNP Press.

Setiyaningsih, Yuliana. (2008). Educationist Vol. II No. 2 Juli 2008.

Shihabuddin. (2009). Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

120

Somad, A. A., dkk. (1). Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sudirman, dkk. (1987). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya.

Suhendar, M. E. Dan Pien Supinah. (1992). MKDU Bahasa Indonesia: Pengajaran dan Ujian Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis. Bandung: Pioner Jaya.

Suparno dan Muhammad Yunus. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syamsuddin, A.R. dan Vismaia S. Damaianti. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tomkins, Gail E. (1990). Teaching Writting Balancing Proccess and Product. New York: McMillan Puclishing Company.

Ulschak, Francis L. (1989). Pemecahan Masalah dalam Kelompok Kecil (Suatu Sarana untuk Mencapai Efektifitas Organisasi) – Tejemahan oleh Bakat Purwanto. Jakarta: Mawar Gempita.

Yunus, M. (2009). Modul Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Zainurrahman. (2011). Menulis: dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme). Bandung: Alfabeta.


Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan dengan Penerapan Metode Permainan Susun Gambar Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

0 8 93

Keterampilan Menulis Paragraf Persuasi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Cibitung

0 6 88

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerpen (PTK di Islamiyah Ciputat Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 150

PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV Penerapan Media Gambar Berkata Kunci Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Pelem Kecamatan Gabus Kabupat

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI METODE SCRAMBLE DENGAN MEDIA GAMBAR Peningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Dengan Penerapan Metode Scramble Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Beji kecamatan Tulung kabupaten Klat

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

0 0 13