KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE : Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon.

(1)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT

DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Anna Nur Rahmah 1001892

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT

DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon)

Oleh

Anna Nur Rahmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

© Anna Nur Rahmah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014


(3)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

ANNA NUR RAHMAH

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT

DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon) DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING I

Dr. Muhammad Halimi, M.Pd 19580605 198803 1 001

PEMBIMBING II

Dra. Hj. Dartim Nan Sati 13051477600

Mengetahui : Ketua Jurusan

Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI


(4)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed


(5)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANNA NUR RAHMAH (1001892). KAJIAN TENTANG UPAYA

PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK

MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM

MEMPERTAHANKAN “CIVIC CULTURE”.

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon). Kesadaran sangat dibutuhkan agar masyarakat mempunyai keinginan kuat untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture). Civic culture merupakan budaya yang mampu menopang masyarakat untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai budaya daerah yang dapat menunjang masyarakat dan bertujuan untuk menciptakan karakter dan membentuk identitas warganegara. Upacara adat pesta serang adalah salah satu budaya daerah yang masih dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat desa serang. Dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang ini terdapat nilai-nilai budaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan Civic culture agar mampu menciptakan karakter warganegaranya. Penelitian ini didasarkan pada tiga permasalahan, yaitu: upaya pewarisan nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam upacara adat pesta serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan Civic culture, kendala apa saja yang ditemui dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta serang, dan upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses pewarisan nilai budaya dari upacara adat pesta serang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah sesepuh Desa Serang, kuncen makam Ki Agus Jaka, tokoh agama, masyarakat Desa Serang, dan aparatur pemerintah Desa Serang.

Hasil penelitian menemukan bahwa 1). dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang terdapat nilai-nilai budaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture) yaitu adanya nilai gotong royong, adanya nilai kekeluargaan, dan adanya nilai kebersamaan yang terus dilestarikan dan dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dan upaya pewarisan nilai-nilai budaya tersebut dilakukan proses pewarisannya ketika sebelum pelaksanaan upacara adat, ketika pelaksanaan upacara adat, dan setelah pelaksanaan upacara adat. 2). Kendala yang ditemui dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta serang ada dua faktor yaitu faktor dari dalam lingkungan masyarakat dan faktor dari luar yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat. Faktor dari dalam lingkungan masyarakat yaitu kurangnya kesadaran serta peran orang tua yang tidak memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya pesta serang kepada anaknya. Sedangkan faktor dari luar yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat yaitu masuknya budaya modernisasi ke dalam lingkungan masyarakat. 3). Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang


(6)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemui dalam proses pewarisan nilai budaya pesta serang dilakukan di lingkungan keluarga melalui orang tua, di lingkungan sekolah melalui guru, dan di lingkungan masyarakat Desa Serang.


(7)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Kajian Tentang Kebudayaan ... 11

1. Pengertian Kebudayaan ... 11

2. Unsur-Unsur Kebudayaan ... 13

3. Wujud Kebudayaan ... 15

4. Komponen Kebudayaan ... 16

B. Kajian Tentang Pewarisan ... 17

1. Pengertian Pewarisan ... 17

2. Sistem Pewarisan ... 18

C. Kajian Tentang Masyarakat ... 19

1. Pengertian Masyarakat ... 19

2. Unsur-Unsur Masyarakat ... 21

3. Ciri atau Karakteristik Masyarakat ... 22


(8)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Kajian Tentang Upacara Adat Pesta Serang ... 27

1. Pengertian Pesta Serang ... 27

2. Sejarah Pesta Serang ... 27

3. Unsur Upacara Adat Pesta Serang ... 30

4. Fungsi Pesta Serang ... 32

E. Kajian Tentang Kesadaran... 32

1. Pengertian Kesadaran ... 32

2. Unsur-Unsur Kesadaran ... 34

3. Faktor-Faktor Kesadaran ... 35

4. Tingkatan Kesadaran ... 35

F. Kajian Tentang Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 36

1. Pengertian Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 36

2. Elemen Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture)... 37

3. Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39

B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 40

C. Definisi Oprasional ... 42

D. Jenis dan Sumber Data ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

F. Prosedur Penelitian ... 48

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 53

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79


(9)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Aparatur pemerintah Desa Serang periode 2010-1016 ... 55

Tabel 4.2 Lembaga permusyawaratan desa ... 57

Tabel 4.3 Lembaga pemberdayaan masyarakat desa ... 58

Tabel 4.4 Tim penggerak PKK ... 59

Tabel 4.5 Data penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 62

Tabel 4.6 Data penduduk berdasarkan agama ... 63

Tabel 4.7 Data penduduk berdasarkan etnis/suku ... 64

Tabel 4.8 Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ... 64

Tabel 4.9 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian ... 65


(10)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture


(11)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan semakin berkembangnya cara berfikir masyarakat pada masa sekarang ini. Ternyata tak jarang juga dapat menyebabkan berubahnya pola pikir masyarakat tentang budaya dan tradisi, yang dikarenakan terlalu banyaknya pula budaya dari luar yang berkembang dan masuk ke dalam masyarakat kita saat sekarang ini yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi modernitas budaya luar.

Cirebon merupakan suatu daerah yang memiliki tatanan kesultanan yang berlandaskan islam dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya. Cirebon juga merupakan kota bersejarah yang memiliki banyak nilai-nilai budaya, yang sudah jelas sedikit berbeda dengan daerah lainnya.

Masyarakat Cirebon sendiri memiliki nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai kebudayaan yang sangat kental kaitannya dengan alam. Salah satunya dapat terlihat dengan masih dipertahankannya upacara perayaan ritual keagamaan dan kegiatan-kegiatan yang masih dipengaruhi oleh unsur nilai-nilai budaya. Hal ini merupakan salah satu prinsip sebagai warganegara yang baik, dan hal tersebut sesuai dengan apa yang telah dikemukakan Gultom (Iswandi, 2004:28) sebagai berikut:

Salah satu sosok sebagai warga negara yang baik adalah menjadi insan budaya, yakni bahwa warga negara harus mampu membuktikan dirinya sebagai mahluk yang memiliki peradaban yang tinggi, begitu pula seorang warga negara harus ikut bagian dalam melestarikan kebudayaan yang telah ada sebagai hasil dari cipta, karsa dan karya.

Kebudayaan yang ada di Cirebon lahir antara lain karena adanya kreativitas manusia yang menghendaki dapat terjadinya harmonisasi dalam


(12)

2

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pergaluan sosial di lingkungan sekitar. Namun kebudayaan bukan merupakan satu-satunya nilai budaya dan norma yang menjadi tolok ukur pergaulan sosial di lingkungan sekitar. Karena masyarakat Cirebon tentunya memiliki watak yang sangat beragama yang relatif cukup taat, dimana pesan-pesan agama kerap membingkai nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) yang ada, serta dapat juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersamaan antar masyarakat Cirebon. Hal ini menekankan pula bahwa kebudayaan adalah puncak kreativitas manusia, sehingga dengan nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) akan dapat terciptanya interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon misalnya saja gotong royong, tolong-menolong, dan musyawarah mufakat. Hal ini dapat juga dilihat dalam pelaksanaan tradisi yang leluhur wariskan kepada generasi-generasi berikutnya yang hingga saat sekarang ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Cirebon dalam upaya menjaga dan melestarikan kebudayaan serta nilai-nilai yang ada di masyarakat Cirebon. Gotong royong dan tolong-menolong juga bisa dilihat ketika masyarakat mengadakan kegiatan kerja bakti, dimana masyarakat akan langsung turut serta mengerjakan bersama-sama sehingga dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang masyarakat harapkan untuk lingkungan sekitar. Sedangkan dalam musyawarah mufakat dapat terlihat ketika masyarakat dihadapkan oleh sebuah permasalahan maka masyarakat akan segera menyelesaikannya secara musyawarah untuk mencapai kata mufakat.

Nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) wajib dipelihara oleh seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan agar nilai-nilai leluhur yang sudah ada tersebut terus ada dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga identitas warganegara bisa tetap dapat terlihat. Begitu juga dengan yang diungkapkan Winataputra dan Budimansyah (2007:220) tentang budaya kewarganegaraan (civic culture) sebagai berikut:

Budaya kewarganegaraan (civic culture) merupakan budaya yang menopang kewarganegaraan yang berisiskan seperangkat ide-ide yang dapat


(13)

3

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diwujudkan secara efektif dalam representasi kebudayaan untuk tujuan pembentukan identitas warganegara.

Kebudayaan yang masih ada dan hingga sekarang ini masih dilakukan oleh masyarakat Cirebon sebagai salah satu contohnya yaitu acara upacara adat pesta Serang. Dimana salah satu contoh tradisi/adat tersebut dalam penerapan nilai-nilai leluhur yang ada dalam kebudayaan masyarakat Cirebon, dimana bentuk menyalurkannya melalui acara upacara adat tersebut. Upacara atau pesta adat merupakan bentuk kegiatan manusia dalam hidup bermasyarakat yang di dasari atas ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mematuhi tata cara yang telah ditradisikan oleh mayarakat. Upacara atau pesta yang dilakukan merupakan aktivitas tetap dari masyarakat Cirebon pada kurun waktu tertentu yang secara keseluruhan melibatkan masyarakat sebagai pendukungnya.

Sehubungan dengan upacara tradisional/adat, Ani Rostiayati, DKK (1995:3) mengungkapkan sebagai berikut :

Upacara tradisional/adat adalah kegiatan sosial yang melibatkan warga masyarakat dalam usaha mencari keselamatan, termasuk disini adalah slametan yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mencari perlindungan dan keselamatan dari Tuhan YME atau dari kekuatan supernatural seperti roh-roh halus, leluhur dan pepunden.

Upacara tradisi/adat pesta Serang dalam masyarakat Cirebon tersebut merupakan salah satu kegiatan perwujudan yang mampu mempersatukan masyarakat, dimana dalam suatu kegiatan tersebut akan terjadi suatu interaksi secara langsung dengan anggota masyarakat lain sehingga dapat menciptakan keakrabaan antara anggota masyarakat dan terjalin juga silaturahmi antar masyarakat.

Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam upacara adat pesta Serang merupakan sesuatu hal yang penting untuk dilestarikan oleh generasi penerus. Generasi penerus memiliki peran penting, karena generasi penerus ini yang harus meneruskan acara upacara adat pesta Serang tersebut sambil masyarakat Desa


(14)

4

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Serang berupaya untuk dapat meminimalisir tingkat kemusrikannya. Seandainya saja generasi penerus tidak mampu melanjutkannya, nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat sedikit demi sedikit akan terkikis seiring banyaknya pengaruh dari modernitas terhadap budaya dan tradisi di era globalisasi saat ini.

Pesta Serang merupakan tradisi yang ada di daerah Cirebon, kegiatan perwujudannya hingga saat sekarang ini masih dipertahankan keberadaannya oleh masyarakat Cirebon. Upacara atau pesta adat Serang yang ada di dalam masyarakat pada umumnya merupakan pencerminan bahwa segala tindakan, perencanaan dan perbuatan tersebut telah diatur oleh tata nilai leluhur yang sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya hingga saat sekarang ini.

Upacara adat pesta Serang dilaksanakan setiap satu tahun sekali oleh masyarakat Desa Serang, tepatnya pada hari ke tujuh belas di bulan Syawal. Upacara adat pesta Serang ini dianggap penting pelaksanaannya bagi masyarakat Desa Serang, karena melalui upacara adat pesta Serang masyarakat sendiri akan dapat memelihara nilai-nilai budaya serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan rasa kebersamaan yang telah di wariskan oleh leluhur. Nilai-nilai budaya tersebut erat kaitannya dengan pola sikap dan tingkah laku masyarakat pendukungnya.

Pesta Serang sebagai salah satu kegiatan perwujudan masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan keselamatan kepada masyarakat Desa Serang. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pesta Serang ini yaitu mengunjungi buyut Ki Agus Jaka yang diyakini merupakan leluhur dari masyarakat Desa Serang. Dimana dalam kegiatan pelaksanaannya tersebut, selain bertujuan mengadakan kegiatan peringatan khaul dari buyut Ki Agus Jaka, masyarakat Desa Serang juga mengadakan kegiatan lain seperti arak-arakan keliling sekitar Desa Serang. Hal tersebut dilakukan masyarakat Desa Serang sebagai salah satu ungkapan rasa kegembiraan karena telah memperoleh keberkahan dan keselamatan selama satu tahun. Disamping


(15)

5

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan adanya acara arak-arakan tersebut, ada juga acara hiburan yang diadakan oleh panitia penyelenggara upacara adat pesta Serang untuk turut meramaikan peringatan upacara adat pesta Serang, hiburan tersebut antara lain yaitu wayang golek, wayang kulit, tarling Cirebonan, dan sandiwara yang juga merupakan budaya kesenian yang ada di daerah Cirebon untuk dapat ditunjukkan kepada masyarakat Desa Serang yang bertujuan agar budaya kesenian tersebut tetap juga dapat dilestarikan oleh generasi penerus.

Pesta Serang mempunyai makna tersendiri, sehingga sampai saat sekarang ini upacara adat tersebut masih tetap dapat dilaksanakan oleh masyarakat Desa Serang. Pelaksanaan upacara adat pesta Serang ini selalu dibuat meriah setiap tahunnya sehingga tetap menarik antusiasme masyarakat serta perhatian masyarakat Desa Serang sendiri dan juga tetangga desa termasuk peneliti sendiri yang setiap pelaksanaannya selalu melihat acara upacara adat tersebut secara langsung serta turut pula meramaikan acara upacara adat pesta Serang.

Upacara adat pesta Serang sendiri merupakan suatu sistem dari nilai-nilai kebersamaan yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Serang yang kegiatan perwujudannya melalui ritual keagamaan yang bersifat religius dan bernilai sosial. Upacara adat pesta Serang ini mengandung nilai-nilai, norma-norma dan aturan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sehingga budaya dari upacara adat ini akan dapat menimbulkan hubungan kekeluargaan yang sangat erat karena pada akhirnya akan terwujud semangat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat kegiatan perwujudannya ketika masyarakat Desa Serang sangat antusiasme dalam mempersiapkan

perayaan pelaksanaan pesta Serang. Masyarakat dapat bersama-sama

mempersiapkan segala bentuk materil ataupun bentuk non-materil yang dibutuhkan untuk terlaksananya pada acara puncak dari upacar pesta Serang dan acara puncak tesebut yaitu arak-arakan, pada acara arak-arakan ini misalnya saja yang paling utama yang harus ada dalam acara arak-arakan pesta Serang yaitu tumpeng raksasa yang dibuat oleh masyarakat Desa Serang, hiasan atau patung


(16)

6

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mirip seperti burung, ular naga, perahu dan lainnya yang telah dibuat kekreatifannya oleh masyarakat Desa Serang. Dari kegiatan tersebut juga mampu menciptakan keakraban dan kebersamaan diantara warga masyarakat Desa Serang dan dari hal itu juga yang akan mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan diantara masyarakat Desa Serang.

Pada saat pra-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dari hal-hal tersebut peneliti tertarik terhadap pelaksanaan kegiatan upacara adat pesta Serang. Hal tersebut terjadi karena pelaksanaan kegiatan upacara adat pesta Serang yang telah diselenggarakan oleh masyarakat Desa Serang tersebut ternyata banyak sekali ditemukan adanya nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) serta kesadaran masyarakat dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan yang masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat Desa Serang. Karena kita ketahui bahwa masa sekarang ini dimana kesadaran masyarakat dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan tersebut semakin hari semakin luntur dengan adanya perkembangan globalisasi modernisasi. Dimana orang lebih suka dalam menjalani kehidupannya sendiri, tanpa lagi memperdulikan orang lain yang ada di lingkungan sekitarnya.

Melihat begitu sangat kuatnya masyarakat Desa Serang dalam memepertahankan kebiasaan-kebiasaan tersebut, peneliti tertarik untuk dapat mengkaji tentang bagaimana upaya pewarisan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat pesta Serang di masyarakat Desa Serang dalam melestarikan budaya pesta Serang dan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan sehingga tidak terkikis oleh perubahan jaman di era globalisasi modernitas sekarang ini. Hal ini dikarenakan upacara adat pesta Serang adalah budaya yang harus tetap dijaga serta dapat dilestarikan dengan tidak memperdulikan perubahan jaman.

Berdasarkan pertimbangan dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan peneliti diatas, maka mendorong peneliti untuk dapat mengkaji lebih dalam tentang : Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang


(17)

7

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Mempertahankan Civic Culture. (Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan penulis di atas, maka permasalahan pokok dari penelitian yang akan dikaji dalam rumusan masalah yaitu: “Bagaimana Upaya Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Pesta Serang Yang Dilakukan Masyarakat Desa Serang Untuk Meningkatkan Kesadaran

Masyarakat Dalam Mempertahankan Civic Culture?”

Untuk lebih mempermudah kajian pembahasan hasil penelitian, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam sub-sub pokok masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Upaya Pewarisan nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam upacara

adat pesta Serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan (Civic Culture) ?

2. Kendala apa saja yang ditemui dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya dari

upacara adat pesta Serang ?

3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses

pewarisan nilai budaya dari upacara adat pesta Serang ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:


(18)

8

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum dari penulis ini yaitu untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara faktual dan aktual mengenai bagaimana upaya pewarisan nilai-nilai budaya pesta Serang yang dilakukan masyarakat Desa Serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakatnya dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture).

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang upaya pewarisan nilai-nilai budaya yang

terkandung dalam upacara adat pesta Serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture).

2. Agar mengetahui kendala apa saja yang ditemui dalam proses pewarisan

nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta Serang

3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan dalam proses

pewarisan nilai budaya dari upacara adat pesta Serang

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada dasarnya dapat kita peroleh setelah melakukan kegiatan penelitian, dan apabila dalam kegiatan penelitian tersebut berhasil, maka peneliti memiliki kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis dalam hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menambah pengetahuan serta wawasan mengenai budaya kewarganegaraan (civic culture).


(19)

9

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara praktis dalam hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat sekitar dapat terus menjaga dan melestarikan pewarisan nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta serang tersebut kepada generasi selanjutnya serta agar dapat menerapkannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

E. Struktur Organisasi Skripsi

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian awal skripsi yang berisi:

a. Latar Belakang Masalah, yang menjelaskan alasan mengapa masalah

tersebut diteliti,

b. Rumusan Masalah, yang berisi rumusan dan analisis masalah sekaligus

identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi oprasionalnya. Rumusan Masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya,

c. Tujua Penelitian, berupa penyajian hasil yang ingin dicapai setelah

penelitian selesai dilakukan,

d. Manfaat Penelitian, berisikan tentang manfaat yang diperoleh bias

dilihat dari salah satu atau beberapa, misalnya saja manfaat teoritis dan manfaat praktis,

e. Struktur Organisasi Skripsi, dimana berisi tentang urutan penulisan

setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab 1 sampai dengan bab terakhir.

2. Bab II Kajian Teori

Kajian Teori dimaksudkan sebagai landasan teoritik dalam analisis penelitian. Melalui kajian teori ini peneliti dapat membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dan dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti.


(20)

10

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bab III Metode Penelitian

Metode Penelitian berisikan mengenai penjelasan secara rinci tentang metodologi yang ingin digunakan dan jenis penelitian. Termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, definisi oprasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV ini memuat tentang dua hal yang paling utama, yaitu pengolahan atau analisis data atau analisis temuan. Pengolahan data dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kualitatif. Bagian pembahasan atau analisis temuan yaitu mendiskusikan penelitian tersebut dan dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas di Bab II.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab V ini di dalamnya berisikan penyajian berupa penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian.


(21)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Desa Serang, yang terletak di Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian tersebut dipilih karena di Desa Serang ini terdapat adanya pesta adat yang sangat unik jika dibandingkan dengan pesta adat yang ada di daerah lainnya. Dalam upacara adat pesta Serang ini dalam kegiatan perwujudannya tidak hanya memasukan unsur budaya saja, tetapi ada pula unsur keagamaan juga.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber yang dapat memberikan informasi atas permasalahan yang penulis teliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah :

 Sesepuh Serang, sebagai salah satu anggota masyarakat yang telah

dituakan dan mengetahui sejarah asal-usul daerah serang tersebut hingga terjadinya tradisi upacara adat pesta Serang tersebut.

 Kuncen makam Ki Agus Jaka, sebagai pemberi izin serta memiliki

kewenangan mengurus dan mengatur masyarakat yang akan berziarah ke makam Ki Agus Jaka.

 Tokoh agama, sebagai pengontrol warga masyarakat agar tidak

menyimpang terhadap agama dan menyalah artikan adanya upacara adat pesta Serang dalam setiap pelaksanaan pesta Serang.


(22)

40

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Pemerintah desa Serang, sebagai aparatur pemerintah yang telah

memiliki kebijakan dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang dan melestarikan nilai-nilai khasanah budaya masyarakat desa Serang.

 Masyarakat desa Serang, sebagai pendukung pelaksanaan dari

perwujudan kegiatan upacara adat pesta Serang.

B. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang mendasar pada pemecahan masalah juga berdasarkan pada fakta-fakta dan kenyataan gambaran secara sistematik tentang situasi yang terjadi pada saat sekarang ini dan memusatkan pada kondisi objek permasalahan aktual yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut Nazir (2005:54), menyatakan bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau sesuatu pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi.

Metode penelitian deskriptif digunakan penulis dalam penelitian ini karena dipandang sangat tepat. Alasan penggunaan metode penelitian deskriptif yaitu karena pada metode penelitian deskriptif ini penulis dapat mendeskripsikan berbagai sumber data dan informasi pendapat-pendapat dari para ahli, serta mengobservasi serta mewawancara sumber-sumber yang dapat dijadikan suatu kesimpulan yang maksimal. Dimana dalam metode penelitian deskriptif ini juga tidak terbatas hanya pada pengumpulan data saja akan tetapi dapat juga menganalisis data. dengan begitu pembahasan masalah dan analisis data menjadi sangat mudah untuk difahami.


(23)

41

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dimana cara kerja pendekatan kualitatif ini didasari cara kerja metode

kualitatif, Creswell (2010:167) mengatakan bahwa “Tujuan dari penelitian

kualitatif ini, yaitu pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama

yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipasi penelitian, dan lokasi penelitian”.

Menurut Moleong (2010:27) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah yang mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengandalkan analisa data, dan secara induktif mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar. Selain itu, penelitian kualitatif bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, dan rancangan penelitiannya bersifat sementara serta hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antara peneliti dan subjek penelitian.

Berdasarkan definisi di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif ini menjelaskan bahwa yang merupakan alat utama peneliti dalam suatu penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri. Sehingga dapat memperoleh data yang akurat serta dapat melakukan penelitian secara mendalam.

Penulis mempunyai pandangan bahwa pendekatan kualitatif yang didasari pada metode kualitatif tersebut di atas sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena yang pertama bahwa masalah yang dikaji dalam penelitian yang mengenai upaya pewarisan nilai budaya pesta serang pada masyarakat desa serang dibutuhkannya data di lapangan yang bersifat akurat, yang kedua dapat dijelaskan juga bahwa pendekatan kualitatif ini dapat menyajikan secara langsung hubungan


(24)

42

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interaksi antara responden dan peneliti. Melalui penelitian tersebut, peneliti dapat secara langsung mengamati kegiatan-kegiatan dilangsungkannya acara upacara adat pesta serang, serta dapat ikut serta berinteraksi pada saat kegiatan upacara adat pesta serang tersebut. Ikut sertanya peneliti dalam kegiatan upacara adat pesta serang tersebut, akan memudahkan peneliti memperoleh data yang dibutuhkan dan hasil penelitian yang tersebut dapat maksimal, yang ketiga yaitu yang menjadi intrument utama dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti sendiri, hal tersebut memperkuat bahwa memang pendekatan penelitian kualitatif ini sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena dalam peneltian kualitatif ini mempunyai adaptasi yang sangat tinggi sehingga mengharuskan peneliti untuk dapat menyesuaikan diri ketika penelitian terhadap situasi dan kondisi di lapangan yang memang dapat berubah-ubah.

C. Definisi Oprasional

Agar tidak terjadi salah pemahaman dalam penafsiran dan untuk memperoleh kesatuan dari arti dan pengertian dari judul penelitian ini, maka perlu juga sekiranya penulis memberikan definisi oprasional mengenai istilah-istilah yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah sebagai berikut:

1. Budaya

Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta dan rasa, sedangkan kebudayaan

adalah hasil dari cipta rasa, karsa dan karya tersebut. (Koentjaraningrat – 2005).

Dari penjelasan di atas, budaya merupakan hal-hal yang bersangkutan erat kaitannya dengan daya dan budi dimana dapat berupa cipta dan rasa sedangkan kebudayaan sendiri merupakan hasil dari cipta rasa, karsa, dan karya .


(25)

43

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) adalah suatu budaya yang memadukan

partisipasi popular dengan pemerintah yang efektif yang diharapkan menjadi basis

pemerintahan yang demokratis dan stabil” (Kalidjernih, 2010:20).

Dari penjelasan di atas, Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) merupakan budaya yang dapat memadukan partisipasi popular dengan pemerintah yang efektif yang mempunyai harapan agar bisa menjadi basis pemerintahan yang demokratis juga stabil untuk masyarakat.

3. Pesta

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pesta berarti „perjamuan makan

minum‟ (bersenang-senang, bersuka ria, gembira, dsb). Sedangkan menurut Arief Rahman (2013), pesta merupakan sebuah aktivitas yang menggambarkan kegembiraan atas sebuah peristiwa yang baru terjadi.

4. Serang

Serang adalah nama dari sebuah desa yang berada di daerah Cirebon. Tempat yang merupakan awal dari sejarah terciptanya upacara adat pesta serang, dimana pesta yang dilakukan oleh masyarakat tersebut adalah dalam bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah diyakini oleh masyarakat Desa Serang yaitu buyut Ki Agus Jaka yang merupakan leluhur di Desa Serang tersebut (Inventarisasi , 2003).

5. Pesta Serang

Pesta Serang berasal dari kesatuan kata Pesta dan Serang, yang merupakan upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat desa Serang sebagai salah satu ungkapan rasa kegebiraan karena telah memperoleh keberkahan dan keselamatan selama satu tahun, dan pelaksanaan kegiatannya yaitu keramaian adat pawai arak-arakan keliling desa.


(26)

44

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Kesadaran

Kesadaran merupakan sikap atau perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula serta merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat (Widjaja, 1984:14)

Kesadaran bisa dijelaskan bahwa mengenai sadar dan kesadaran itu tidak hanya sekedar mengerti, mengetahui, dan meahami arti kesadran tersebut bersadarkan peraturan dan ketentuan yang telah dibuat atau diatur oleh pemerintah saja, akan tetapi juga harus lebih mengerti, mengetahui, dan memahami juga arti kesadaran tersebut dari atas dasar adat istiadat, kebiasaan, dan norma dalam kehidupan bermasyarakat.

7. Masyarakat

Masyarakat adalah suatu golongan sosial yang anggotanya-anggotanya mempunyai persamaan nilai-nilai, sikap, tingkah laku dan kepentingan (Abu Ahmadi, 2007:105)

Masyarakat bisa dikatakan sebagai kelompok atau golongan yang mempunyai anggota dan semua dari anggota-angggota masyarakat tersebut mempunyai persamaan nilai, sikap, tingkah laku, dan kepentingan yang sama untuk mencapai satu tujuan yang sama.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah dimana subjek dapat memperoleh berbagai sumber data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk penelitian ini. Menurut Lofland

dan Lofland (Moleong, 2010:157) menyatakan sumber data kualitatif ialah “kata


(27)

lain-45

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain”. Berdasarkan pernyataan tersebut, bagian-bagian jenis datanya tersebut dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan , sumber data tertulis, foto, dan statistik.

Tujuan penulis mengkaitan antara sumber data dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Pertama, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk pengumpulan datanya dalam penelitiannya maka sumber data tersebut disebut responden yaitu orang yang diwawancarai atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, pertanyaan tersebut dapat berupa tertulis atau tidak tertulis/lisan. Kedua peneliti menggunakan teknik observasi untuk pengumpulan data dalam penelitiannya maka sumber data tersebut dapat berupa benda, yaitu benda tidak bergerak atau bergerak. Dan ketiga apabila peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk pengumpulan data dalam penelitiannya maka sumber data tersebut berbentuk studi dokumen atau sebuah catatan.

Suharsimi (2009: 129) menyatakan mengenai sumber data tersebut menjadi tiga tingkatan hurup p dari bahasa Inggris yaitu:

p = person, sumber data berupa orang. p = place, sumber data berupa tempat. p = paper, sumber data berupa simbol.

Dari pernyataan di atas tersebut, diperoleh kesimpulan mengenai sumber data bahwa sumber data yang paling utama dalam penelitian ini yaitu: Pertama orang, sebagai responden atau pemberi informasi yang akurat mengenai pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan memberikan data yang dibutuhkan. Orang yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah, Sesepuh desa serang, Kuncen makam Ki Agus Jaka, Tokoh agama, aparatur pemerintah desa serang dan yang tersakhir yaitu masyarakat desa serang. Kedua tempat, sebagai sumber data yang dapat menyajikan suatu keadaan diam seperti contohnya saja benda tidak bergerak dan benda bergerak seperi aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Ketiga simbol, dimana simbol juga digunakan untuk dapat memperkuat sumber data yang sudah dianalisis, maka sumber data dalam


(28)

46

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini dapat berupa simbol. Sumber data dalam penelitian ini menegaskan bahwa yang dimaksud simbol yaitu berupa gambar dan huruf atau angka yang didapat dari dokumentasi.

E.Teknik Pengumpulan Data

Agar sumber data yang diperoleh di lapangan tersebut akurat dan valid, disini peneliti yang juga melakukan tindakan sebagai instrumen utama (key instrument) atau turut ikut serta berinteraksi di lapangan dan menyatu dengan sumber data dalam situasi yang sangat alamiah (natural setting). Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik adalah cara yang digunakan dalam penelitian. Alat pengumpulan data (instrument) adalah alat yang digunakan pada saat peneliti menggunakan suatu metode. Teknik pengumpulan data secara tepat merupakan hal yang sangat penting, hal ini terkait dengan penyesuaian permasalahan yang diangkat peneliti. Pendapat sugiyono dalam

bukunya Metode Penelitian Pendidikan yaitu “terdapat 5 teknik yang dapat

digunakan untuk pengumpulan data, yaitu tes, kuesioner, interview (wawancara),

observasi, dan dokumentasi”. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti

gunakan dalam melakukan penelitian lapangan ini sangat variatif, antara lain yaitu:

1. Wawancara

Lexi Moleong (2010;135) dalam bukunya yang berjudul metodelogi penelitian kualitatif menyatakan bahwa:

Wawancara percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan dengan dua belah pihak yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan yang diwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.


(29)

47

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diperoleh simpulan bahwa wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara percakapan yang dilakukan dengan dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancara, yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian.

Wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan wawancara yang sistemnya tidak terstruktur sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden tersebut hanya merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ditarik garis besarnya saja sehingga dapat memungkinkan responden mempunyai kebebasan dalam memberikan jawaban serta wawancara dapat juga dilakukan secara mendalam antara pewawancara dan yang diwawancara.

Pada saat penelitian di lapangan peneliti melakukan wawancara kepada sesepuh serang, kuncen makam Ki Agus Jaka, tokoh agama, pemerintah desa Serang, dan masyarakat desa Serang. Peneliti memilih responden atau yang diwawancarai tersebut berdasarkan tujuan bahwa mereka adalah sumber-sumber yang sangat tepat dimana peneliti mengertahui bahwa responden atau yang diwawancarai tersebut mengetahui bagaimana upaya pewarisan nilai-nilai budaya yang terkandung serta kegiatan acara upacara adat pesta serang tersebut.

2. Studi Literatur

Danial (2009;80) mengungkapkan bahwa: “Studi Literatur adalah

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah

buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian”.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan pula bahwa peneliti mempunyai teknik penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiahnya ini, adapun teknik penelitian tersebut bertujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti oleh peneliti dan sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Teknik penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah


(30)

48

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

literatur, dengan cara membaca, mempelajari, dan mengkaji yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang.

3. Studi Dokumentasi

Sugiyono (2008;329) mengungkapkan bahwa: “Studi dokumentasi adalah

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa studi dokumentasi yang akan diambil oleh peneliti yaitu berupa gambar-gambar kegiatan pesta serang seperti pada saat acara arak-arakan, petilasan Ki Agus Jaka, dan data-data dari pemerintah desa tentang sejarah pesta Serang yang telah diambil oleh peneliti sendiri.

4. Observasi

Lexi Moleong (2010;125) dalam bukunya yang berjudul metodelogi

penelitian kualitatif menyatakan bahwa: “Pengamatan dilakukan secara langsung

terhadap objek penelitian, dengan observasi kita peroleh suatu gambaran yang

lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sukar diperoleh dengan metode lain”.

Berdasarkan pernyataan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan observasi ini peneliti dapat melakukan pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap objek penelitian agar dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas serta menyeluruh tentang kehidupan sosial dan agar sumber data yang terkumpul akan lebih akurat diperoleh oleh peneliti.


(31)

49

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk mencapai hasil yang maksimal dalam penelitian ini, maka penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah dipikirkan terlebih dahulu. Sehingga peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti harus mengikuti prosedur penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka langkah-langkah dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penelitian

Pada tahapan pra penelitian ini, yaitu:

a. Peneliti Memilih masalah, yaitu merupakan suatu langkah awal dari suatu

kegiatan penelitian.

b. Peneliti Melakukan studi pendahuluan, bertujuan untuk mendapatkan

gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.

c. Peneliti mulai merumuskan masalah untuk penelitiannya.

d. Peneliti mulai menentukan judul dan lokasi untuk penelitiannya.

e. Terakhir peneliti mulai menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Perijinan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus melakukan perijinan terlebih dahulu terhadap subjek dan objek yang akan digunakan untuk penelitiannya tersebut dimana agar terjadi kesepakan yang saling mendukung antara peneliti dan subjek dan objek yang akan diteliti. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan perijinan yaitu:

a. Peneliti mengajukan surat permohonan untuk dapat melakukan penelitian

kepada ketua jurusan PKn, FPIPS UPI Bandung.

b. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Rektor UPI melalui

Kepala BAAK, dengan rekomendasi dari Pembantu Dekan FPIPS UPI Bandung.

c. Setelah mendapat perijinan surat, peneliti menyampaikan kepada Kepala


(32)

50

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kepala Kesbang dan Polinmas Kabupaten Cirebon mengeluarkan surat

permohonan izin untuk disampaikan kepada Kepala Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon.

e. Kepala Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon mengeluarkan surat

permohonan izin untuk disampaikan Kepala Desa Serang.

f. Kepala Desa Serang memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Peneliti harus mengadakan observasi langsung ke lokasi yaitu Desa Serang, kemudian mengadakan wawancara kepada responden dengan membawa instrumen atau pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan, dimana responden tersebut ialah sejumlah orang yang peneliti percaya untuk dapat memberikan informasi mengenai sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti. Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

a. Mendatangi lokasi yaitu di Desa Serang dan mewawancarai sesepuh desa

Serang, kuncen makam Ki Agus Jaka, tokoh agama, aparatur pemerintah desa serang dan masyarakat desa serang terkait dengan upaya pewarisan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pelaksanaan upacara adat pesta

Serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

mempertahankan Civic Culture.

b. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan

relevan dengan masalah yang akan diteliti.

Pelaksanaan wawancara tersebut akan terus dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan oleh peneliti yang peneliti tidak ketahui, sehingga informasi dan data yang dibutuhkan sekiranya cukup dan rumusan masalah juga dapat terjawab. Studi dokumentasi dan membuat catatan juga, hal


(33)

51

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dilakukan agar dapat melengkapi dan memperkuat data-data yang dibutuhkan oleh peneliti.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Lexi Moleong (2010;247) dalam bukunya yang berjudul metodologi penelitian kualitatif mengungkapkan bahwa analisis data adalah:

Proses analisis yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya.

Sedangkan menegaskan pendapat di atas mengenai analisis data, Bogdan dan Biklen (Moleong, 2010;248) menyatakan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasiakan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Berdasarkan pemaparan yang telah diungkapkan oleh para ahli di atas tersebut, disimpulkan bahwa analisis data dilakukan dalam suatu proses. Menurut

Afifudin dan Saebani (2009:146) bahwa “Proses berarti pelaksanaannya mulai

dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah

meninggalkan lapangan”.

Dalam analisis data kualitatif yang peneliti lakukan selama di lapangan adalah menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga aktivitas. Sugiyono (2008;338) mengungkapkan tiga aktivitas tersebut yaitu reduksi data, display data dan kesimpulan/verifikasi. Ketiga rangkaian aktivitas teknik analisis data tersebut, penulis terapkan dalam penelitian ini dan akan memaparkannya sebagai berikut sebagai berikut.


(34)

52

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2008:338) menyatakan bahwa: “Reduksi data adalah

merangkum, memilah dan memilih hal-hal yang pokok, serta memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu”.

Dengan demikian data-data yang telah direduksi tersebut akan memberikan gambaran yang sangat jelas, dan dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data-data selanjutnya dan mencarinya lagi apabila diperlukan.

Pada tahap ini, peneliti merangkum, memilah dan memilih mana saja data-data penting yang telah diperoleh di lapangan yang akan digunakan untuk dijadikan bahan laporan. Melalui teknik merangkum, memilah dan memilih, peneliti akan mengetahui data-data mana saja yang diperlukan dan membuang data-data yang tidak diperlukan. Data yang telah direduksi tersebut ini yang akan memberikan gambaran jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya apabila diperlukan.

2. Display Data (Penyajian Data)

Nasution (2003:128) berpendapat mengenai display data/penyajian data yang menyatakan bahwa:

Data yang bertumpuk dan laporan lapangan yang tebal akan sulit dipahami, oleh karena itu agar dapat melihat gambaran atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian harus diusahakan membuat berbagai macam matrik, uraian singkat, networks, chart, dan grafik.

Berdasarkan pendapat di atas tersebut mengenai display data/penyajian data, dapat disimpulkan bahwa data-data yang diperoleh dari lapangan pasti banyak sekali, oleh karena itu agar peneliti tidak terjebak dalam tumpukan data dari lapangan yang banyak, peneliti melakukan display data atau penyajian data.


(35)

53

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Display data atau penyajian data yang dilakukan akan lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian singkat.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Sugiyono (2008:348) mengungkapkan langkah terkahir dalam analisis data kualitatif adalah kesimpulan/verifikasi sebagai berikut:

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa Langkah yang ketiga ini penulis lakukan di lapangan dengan maksud untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan. Agar mencapai suatu kesimpulan yang tepat, kesimpulan tersebut senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung, agar lebih menjamin validitas penelitian dan dapat dirumuskannya menjadi sebuah kesimpulan akhir yang akurat.


(36)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan pembahasan yang telah penulis uraikan dan jelaskan pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pada upacara adat pesta serang terdapat upaya pewarisan nilai-nilai budaya

yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture), yaitu adanya nilai gotong royong, adanya nilai kekeluargaan, dan adanya nilai kebersamaan. Upaya pewarisan nilai-nilai budaya tersebut dilakukan proses pewarisannya ketika sebelum pelaksanaan upacara adat, ketika pelaksanaan upacara adat, dan setelah pelaksanaan upacara adat.

2. Terdapat dua faktor kendala yang ditemui dalam proses pewarisan

nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta serang, yaitu faktor dari dalam lingkungan masyarakat dan faktor dari luar yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat. Faktor dari dalam lingkungan masyarakat yang menjadi kendala dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya tersebut timbul dari kepribadian anggota masyarakat. Contoh, kurangnya kesadaran serta peran orang tua. Sedangkan faktor dari luar yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat merupakan kendala dari upacara adat pesta serang dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya tersebut timbul dari kehidupan sehari-hari. Contohnya saja yang paling berpengaruh yaitu masuknya budaya modernisasi ke dalam lingkungan masyarakat.


(37)

95

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam pewarisan

nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) melalui pelaksanaan upacara adat pesta serang dilakukan melalui pendidikan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang hendak penulis sampaikan begi pihak pemerintah desa serang, bagi tokoh masyarakat desa serang, dan bagi masyarakat desa serang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Orang Tua

Ditemukan bahwa masih ada anggota masyarakat dari pihak orang tua yang kurang berperan dalam memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang dalam kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya orang tua harus mempunyai peran untuk lebih memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya agar dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang untuk kehidupan sehari-hari, seperti nilai gotong royong, nilai kekeluargaan, dan nilai kebersamaan.

2. Bagi pihak Sekolah

Masih ditemukan kurangnya kesadaran anak-anak yang belum memaknai nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat pesta serang, maka sebaiknya pihak sekolah melalui guru agar dapat menyelipkan pembelajaran kepada anak didiknya dengan cara lebih meningkatkan dalam mengajarkan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat pesta serang.


(38)

96

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Ditemukan bahwa masih ada anggota masyarakat yang kurang

memiliki kesadaran dalam mendukung pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya masyarakat desa serang harus tetap meningkatkan kesadaran yang dimilikinya dalam mendukung pelaksanaan upacara adat pesta serang. Dengan cara ikut berpartisipasi sebelum pelaksanaan upacara adat, ketika pelaksanaan upacara adat dan sesudah pelaksanaan upacara adat. Dengan cara seperti itu, masyarakat akan dapat memahami dan memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam upacara adat pesta serang.

b. Masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat akan nilai-nilai

yang terkandung dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya sesepuh masyarakat lebih meningkatkan dalam memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada masyarakat tentang upacara adat yang sesungguhnya dan memahami makna dari nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat pesta serang.

c. Masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai

nilai-nilai akidah agama ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya tokoh agama lebih meningkatkan dalam memberikan arahan kepada masyarakat tentang nilai-nilai akidah islam agar tidak timbul hal-hal yang menyimpang ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang berlangsung.

d. Masih ditemukan kurangnya pengamanan pada saat pelaksanaan

upacara adat pesta serang, maka sebaiknya kepada pihak pemerintah desa agar lebih meningkatkan masalah keamanan ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang berlangsung agar dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti hal-halnya kekacauan yang selalu ditimbulkan dari pihak kalangan anak muda masyarakat desa serang atau dari desa tetangga yang selalu terjadi setiap tahun sehingga dapat meresahkan warga masyarakat lainnya.


(39)

97

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti mengenai bagaimana peranan masyarakat untuk pembinaan budaya kewarganegaraan dalam upacara adat pesta serang. Penelitian ini juga dapat digunakan pada objek yang lain.


(40)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Ahmad Saebani. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharisimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Artha, T, Ahimsa. (2004). Sejuta Warisan Budaya. Yogyakarta: Kunci Ilmu. As’arie, Denis. (2011).Suatu Kajian Tentang Nilai Budaya Pesta Pecung di

Masyarakat Kasugengan Kidul Kabupaten Cirebon di Tinjau Dari Civic Culture. Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Budimansyah, Dasim dan Udin Winataputra. (2007). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI.

Carsidiawan, Didi. (2013). Budaya Nusantara. [online]. Tersedia:

Http//www.wiziq.com/tutorial/41378-Budaya-Nusantara [15 Maret 2013]. Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, Endang dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidika Indonesia.

Darwis Ranidar. (2008). Hukum Adat. Bandung: Labolatorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Fredrik, George John. (2013). Pewarisan Budaya. [Online]. Tersedia: http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7253/title_pewarisan-budaya/ [2 Maret 2013].


(41)

98

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Inventararisasi. (2003). Cerita Rakyat Asal Usul Desa di Kabupaten Cirebon. Cirebon: Tidak diterbitkan.

Iswandi, Haris. (2004). Membentuk Karakter Warga Negara Melalui Lingkungan Seni dan Budaya Daerah di Kampus. Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kalidjernih, Freddy K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sosiologikal dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.

Kodiran. (1996). Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya. Yogyakarta: Depdikbud.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta Marham, Dimas. (2013). Faktor-Faktor atau Unsur-Unsur Masyarakat. [Online].

Tersedia: http://dimasmarham.blogspot.com/2009/12/faktor-faktor-unsur-unsur-masyarakat-m.html [ Maret 2013].

Marzali, Amri. (2005). Antropologi dan Pembangungan Indonesia. Jakarta: PT Kencana.

Moleong, Lexi J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Muslikhatun. (2013). Pewarisan Budaya. [Online]. Tersedia: http://muslikhatun-antropologi.blogspot.com/pewarisan-budaya.html [ 2013].

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rahman, Arif. (2013). Menghayati Arti Pesta Demokrasi. [Online]. Tersedia: http://omjyalabs.wordpress.com [Februari 2013].


(42)

99

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rostiayati, Ani, dkk. (1995). Fungsi Upacara Tradisional Bagi Masyarakat Pendukungnya pada Masa Kini. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiadi, Elly M. dkk. (2007). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Bandung: Kencana Predana Media Group.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sunatra dan Budimansyah, D. (1989). Sosiologi dan antropologi. Bandung: Cv. Epsilon Grup Bandung.

Syaodih, Nana dan Surya Moch. (1978). Pengantar Psikologi Publikasi Perumusan Bimbingan dan Penyuluhan, IKIP Bandung.

Thoyyib, Pandawa. (2013). Berbagai tingkat kesadaran manusia, [online].

Tersedia:

http://pandawa-thoyyib.blogspot.com/2012/01/tingkat-kesadaran-manusia.html.[16 Maret 2013].

Widjaja. (1984). Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila, Jakarta: CV. Era Swasta.


(1)

95

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam pewarisan nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) melalui pelaksanaan upacara adat pesta serang dilakukan melalui pendidikan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang hendak penulis sampaikan begi pihak pemerintah desa serang, bagi tokoh masyarakat desa serang, dan bagi masyarakat desa serang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Orang Tua

Ditemukan bahwa masih ada anggota masyarakat dari pihak orang tua yang kurang berperan dalam memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang dalam kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya orang tua harus mempunyai peran untuk lebih memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya agar dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang untuk kehidupan sehari-hari, seperti nilai gotong royong, nilai kekeluargaan, dan nilai kebersamaan. 2. Bagi pihak Sekolah

Masih ditemukan kurangnya kesadaran anak-anak yang belum memaknai nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat pesta serang, maka sebaiknya pihak sekolah melalui guru agar dapat menyelipkan pembelajaran kepada anak didiknya dengan cara lebih meningkatkan dalam mengajarkan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat pesta serang.


(2)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Ditemukan bahwa masih ada anggota masyarakat yang kurang memiliki kesadaran dalam mendukung pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya masyarakat desa serang harus tetap meningkatkan kesadaran yang dimilikinya dalam mendukung pelaksanaan upacara adat pesta serang. Dengan cara ikut berpartisipasi sebelum pelaksanaan upacara adat, ketika pelaksanaan upacara adat dan sesudah pelaksanaan upacara adat. Dengan cara seperti itu, masyarakat akan dapat memahami dan memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam upacara adat pesta serang.

b. Masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat akan nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya sesepuh masyarakat lebih meningkatkan dalam memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada masyarakat tentang upacara adat yang sesungguhnya dan memahami makna dari nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat pesta serang.

c. Masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai nilai-nilai akidah agama ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya tokoh agama lebih meningkatkan dalam memberikan arahan kepada masyarakat tentang nilai-nilai akidah islam agar tidak timbul hal-hal yang menyimpang ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang berlangsung.

d. Masih ditemukan kurangnya pengamanan pada saat pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka sebaiknya kepada pihak pemerintah desa agar lebih meningkatkan masalah keamanan ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang berlangsung agar dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan seperti hal-halnya kekacauan yang selalu ditimbulkan dari pihak kalangan anak muda masyarakat desa serang atau dari desa tetangga yang selalu terjadi setiap tahun sehingga dapat meresahkan warga masyarakat lainnya.


(3)

97

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti mengenai bagaimana peranan masyarakat untuk pembinaan budaya kewarganegaraan dalam upacara adat pesta serang. Penelitian ini juga dapat digunakan pada objek yang lain.


(4)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Ahmad Saebani. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharisimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Artha, T, Ahimsa. (2004). Sejuta Warisan Budaya. Yogyakarta: Kunci Ilmu. As’arie, Denis. (2011).Suatu Kajian Tentang Nilai Budaya Pesta Pecung di

Masyarakat Kasugengan Kidul Kabupaten Cirebon di Tinjau Dari Civic Culture. Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Budimansyah, Dasim dan Udin Winataputra. (2007). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI.

Carsidiawan, Didi. (2013). Budaya Nusantara. [online]. Tersedia: Http//www.wiziq.com/tutorial/41378-Budaya-Nusantara [15 Maret 2013]. Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, Endang dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidika Indonesia.

Darwis Ranidar. (2008). Hukum Adat. Bandung: Labolatorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Fredrik, George John. (2013). Pewarisan Budaya. [Online]. Tersedia: http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7253/title_pewarisan-budaya/ [2 Maret 2013].


(5)

98

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Inventararisasi. (2003). Cerita Rakyat Asal Usul Desa di Kabupaten Cirebon. Cirebon: Tidak diterbitkan.

Iswandi, Haris. (2004). Membentuk Karakter Warga Negara Melalui Lingkungan Seni dan Budaya Daerah di Kampus. Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kalidjernih, Freddy K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sosiologikal dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.

Kodiran. (1996). Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya. Yogyakarta: Depdikbud.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta Marham, Dimas. (2013). Faktor-Faktor atau Unsur-Unsur Masyarakat. [Online].

Tersedia: http://dimasmarham.blogspot.com/2009/12/faktor-faktor-unsur-unsur-masyarakat-m.html [ Maret 2013].

Marzali, Amri. (2005). Antropologi dan Pembangungan Indonesia. Jakarta: PT Kencana.

Moleong, Lexi J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Muslikhatun. (2013). Pewarisan Budaya. [Online]. Tersedia: http://muslikhatun-antropologi.blogspot.com/pewarisan-budaya.html [ 2013].

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rahman, Arif. (2013). Menghayati Arti Pesta Demokrasi. [Online]. Tersedia: http://omjyalabs.wordpress.com [Februari 2013].


(6)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rostiayati, Ani, dkk. (1995). Fungsi Upacara Tradisional Bagi Masyarakat Pendukungnya pada Masa Kini. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiadi, Elly M. dkk. (2007). Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Bandung: Kencana Predana Media Group.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sunatra dan Budimansyah, D. (1989). Sosiologi dan antropologi. Bandung: Cv. Epsilon Grup Bandung.

Syaodih, Nana dan Surya Moch. (1978). Pengantar Psikologi Publikasi Perumusan Bimbingan dan Penyuluhan, IKIP Bandung.

Thoyyib, Pandawa. (2013). Berbagai tingkat kesadaran manusia, [online]. Tersedia: http://pandawa-thoyyib.blogspot.com/2012/01/tingkat-kesadaran-manusia.html.[16 Maret 2013].

Widjaja. (1984). Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila, Jakarta: CV. Era Swasta.


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Manghirap Tondi Di Desa Lintong Nihuta Kecamatan Tampahan Dalam Masyarakat Batak Toba Oleh Ibu Rotua Pardede: Kajian Terhadap Tekstual Dan Musikal

2 89 91

Upaya Pnpm Mandiri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Kebuyutan Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang

0 12 92

Sikap teologis pengurus MUI Kota Serang Banten terhadap agama-agama

0 11 85

POLA PEWARISAN NILAI DAN NORMA MASYARAKAT KAMPUNG KUTA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI : Studi Deskriptif terhadap Masyarakat Kampung Kuta Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.

8 10 47

UPAYA MEMPERTAHANKAN NILAI-NILAI GOTONG ROYONG DALAM KEHDUPAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA.

1 31 45

KAJIAN TENTANG NILAI-NILAI KESENIAN TARI TOPENG DALAM MEMPERKAYA CIVIC CULTURE DI KOTA CIREBON : Studi Deskriptif di Sanggar Seni Sekar Pandan Kota Cirebon.

1 15 43

KAJIAN NILAI BUDAYA PESTA LAUT NADRAN DI MASYARAKAT PESISIR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN : Studi Deskriptif Analitis Tradisi Upacara Nadran Di Desa Waru Duwur Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.

0 7 40

PEWARISAN NILAI-NILAI TARAWANGSA UNTUK MENGEMBANGKAN BUDAYA KEWARGANEGARAAN (CIVIC CULTURE).

0 0 49

Komunikasi dan pewarisan budaya (Studi tentang Proses dan Peran Komunikasi dalam Pewarisan Budaya Masyarakat Adat Bonokeling Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas).

0 1 17

MODEL MANAJEMEN PEMASARAN BERSAMA BERBASIS INTERNET DALAM UPAYA MENINGKATKAN SISTEM PENJUALAN PRODUK MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN SERANG

0 0 8