UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG PENGGOLONGAN MAKLHUK HIDUP DI KELAS III SDNEGERI CILEUNGSI 06 : Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Penggolongan Makhluk Hidup

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

MELALUI PENGGUNAAN MODEL DEMONSTRASI PADA

PEMBELAJARAN IPA TENTANG PENGGOLONGAN MAKLHUK

HIDUP DI KELAS III SDNEGERI CILEUNGSI 06

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Penggolongan Makhluk Hidup Berdasarkan Tempat Hidupnya Di SDN Cielungsi 06 Semester 1 Tahun Ajaran 2012 – 2013 Kecamatan

Cileungsi Kabupaten Bogor Jawabarat )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sarjana Pendidikan

Oleh :

KUNTHI HERBUDI RASIWI NIM. 1007732

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG PENGGOLONGAN

MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN TEMPAT HIDUPNYA DI KELAS III SDNEGERI CILEUNGSI 06 KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA kelas III SDN CILEUNGSI 06 ) Oleh

KUNTHI HERBUDI PRASIWI NIM:1007732

PEMBIMBING 1

Drs. NANA DJUMHANA.M.PD Nip:195905081984031002

PEMBIMBING II

PROF.Dr.H.JOHAR PERMANA,MA Nip: 195908141985031004

Diketahui : Ketua prodi jurusan PGSD

Drs. NANA DJUMHANA.M.PD Nip:195905081984031002


(3)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==================================================================

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG PENGGOLONGAN

MAKHLUK HIDUP DI KELAS III SDNEGERI CILEUNGSI 06

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD Negeri 06 Cileungsi Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor)

Oleh :

Kunthi Herbudi Prasiwi 1007732

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Kunthi Herbudi Prasiwi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HAL

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 6

B. Rumusan Masalah Dan Pembatasan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Definisi Operasional ... 12

F. Kajian Pustaka ... 15

G. Hipotesis Tindakan ... 16

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Peranan Minat Dalam ... 1. Pengertian Minat ... 18

2. Pengelompokan Minat ... 21

3. Pentingnya Minat Dalam Belajar Siswa ... 23

B. Penggunaan Metode Demonstrasi ... 1. Langkah – Langkah Metode Demonstrasi ... 25

2. Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran IPA .. 26

C. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar 1. Pengertian Pembelajaran IPA ... 28

2. Hakikat Pembelajaran IPA ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Tehknik pengumpulan data ... 1. Metode Penelitian ... 33

2. Subyek Penelitian ... 35

3. Instrument Penelitian ... 36


(5)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Metode Pengumpulan Data ... 40 6. Analisis Data ... 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

A. Pelaksanaan Tindakan ... 1. Pelaksanaan Kegiatan Pra Siklus ... 46 2. Pelaksanaan Kegiatan Siklus 1 ... 48 3. Pelaksanaan Kegiatan Siklus II ... 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

o Surat izin mengadakan penelitian o Surat keputusan skripsi

o Lembar bimbingan skripsi o Profil sekolah SDN Cileungsi 06

o Instrumen hasil minat belajar siswa dalam materi penggolongan makhluk hidup o Instrumen menggunakan model demonstrasi dalam pembelajaran materi

o Hasil dari siklus 1 dan 2 o Hasil kelompok kerja RIWAYAT HIDUP


(6)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui penggunaan model demonstrasipada pembelajaran IPAtentang penggolongan makhluk hidupdi kelas III SDNegeri Cileungsi 06

Kunthi herbudi prasiwi

Drs.Nana Djumhana dan Prof. Dr.H.Johar permana,MA

PGSD FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi no. 229 Bandung Email: siwik.herbudiprasiwi@yahoo.co.id

Abstract : the use of demonstration models tp increase student interest perfomance in science learning abaut the calssification of living things. The purpose of this research is to increase interest in science living in third grade primary school by using demonstration models. This research is a classroom action research was conducted in two cycles. Each cycles consist of the planning, implementation, observation and reflection. The subjects of this study were all students of sixth grade of SDN Cileungsi 06. The conclusion from this study is that by using a demonstration mpdels can improve students’ interest in learning science, especially SDN Cileungsi 06 in third grade

Abstrak : penggunaan model demonstrasi untuk meningkatkan minat belajar siswa dalm pembelajaran IPA tentang penggolongan makhluk hidup. Tujuan penelitian ini untuk

meningkatkan minat pembelajaran IPA di kelas III Sekolah Dasar denga menggunakan model demonstrasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN Cileungsi 06. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan menggunakan model demonstrasi dapat meningkatkan minat belajar siswa khususnya pembelajaran IPA di kelas III SDN Cileungsi 06.


(7)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pengembangan sumber daya alam manusia merupakan inti dan titik berat dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Keberhasilan pencapaian pembangunan dimasa yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa sekarang. Oleh karena itu upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan secara efektif.

Pembangunan akan berhasil jika didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut adalah salah satu kekuatan utama yang harus dimiliki oleh setiap negara, terutama indonesia sebagai negara berkembang. Sumber daya manusia yang berkualitas dipersiapkan dalam proses dan sistem pendidikan yang integral ( terpadu ) serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Perubahan dan perkembangan berbagai aspek kehidupan harus direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas, berkehidupan damai, terbuka, demokratis, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia ( Balitbang Depdiknas, 2002 : 1 )

Pendidikan memiliki peranan yang penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat kemajuan pendidikan bangsa yang bersangkutan. Pendidikan membantu dan membimbing peserta didik dalam proses pertumbuhan dan perkembangan menjadi manusia yang sanggup menghadapi masalah dalam hidupnya. Manusia dapat menciptakan karya- karya besar untuk kemakmuran


(8)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manusia karena pendidikan merupakan proses budaya yang dapat ditingkatkan harkat dan martabatnya.

Pendidikan nasional tidak lepas dari pembelajaran lembaga pendidikan sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pemberdayaan nilai, sikap, kemampuan. Proses ini harus didukung oleh partisipasi keluarga, masyarakat, sarana dan prasarana yang memadai.

Undang – undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan disekolah adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang ( D. Sudjana, 200 : 5 ). Satuan pendidikan sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Makna yang terkandung dalam undang – undang tersebut menunjukkan bahwa pendidikan mampunyai fungsi utama untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan masyarakat dan keluarga yaitu sebagai suplemen ( penambah ) dan komplemen ( pelengkap ) dari pendidikan persekolahan.

Secara Umum Sekolah Dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang studi yang diajarkan di Sekolah Dasar untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global dan teknologi informasi di masa mendatang adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Materi pembelajaran IPA merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar melalui penyelidikan,


(9)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyusunan, pengujian gagasan. Melalui mata pelajaran IPA, kerja ilmiah seperti melakukan pengamatan, memprediksi dan keterampilan berfikir dapat dilatihkan kepada siswa dalam usaha memberi bekal ilmu pengetahuan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), konsep pembelajaran IPA mengandung seluruh aspek tentang yang berhubungan dengan pengetahuan untuk dapat menanggapi isu local, nasional, kawasan dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika serta menilai secara krisis perkembangan dalam bidang IPA di SD hendaknya dapat dirancang dan dipersiapkan untuk memotivasi dan dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Ciri utama pembelajaran IPA adalah menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah dilanjutkan dengan arahan guru menggali informasi, mengkonfirmasikan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki dan mengarahkan pada tujuan apa yang belum dan harus diketahui.

Dalam Teori Pembelajaran IPA Untuk Sekolah Dasar (Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD,2002:1) dinyatakan bahwa pendidikan IPA hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung serta bertanya dan bekerja sama untuk memahami proses pembentukan ilmu. Kekurangan alat bantu belajar dalam pembelajaran IPA selalu menjadi alasan utama terhadap kurang berhasilnya pembelajaran IPA di SD, hal ini disebabkan mata pelajaran IPA merupakan cabang disiplin ilmu yang mempelajari tentang suatu kejadian audio atau visual yang membutuhkan alat bantu untuk menyampaikan suatu konsep. Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan rendahnya motivasi siswa untuk belajar. Rendahnya motivasi siswa untuk belajar merupakan salah satu faktor dari penyebab kurang berhasilnya proses belajar pada anak didik. Motivasi dan minat belajar siswa merupakan komponen yang berperan sangat penting untuk menentukan keberhasilan belajar anak didik. Rendahnya motivasi dan minat siswa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : (1) kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep, (2) kurangnya sikap


(10)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

positif terhadap mata pelajaran yang dipelajari, (3) kurangnya interpretasi terhadap tugas-tugas mata pelajaran. Beberapa kemungkinan kurangnya minat anak didik untuk belajar adalah kurangnya kreatifitas guru dalam proses pembelajaran. Hampir dalam setiap pembelajaran IPA, siswa terlihat merasa bosan dan kehilangan minat untuk belajar. Salah satunya adalah pada topik penggolongan makhluk hidup. Siswa merasa sudah faham dan terkesan menyepelekan karena penggolongan makhluk hidup merupakan salah satu penggolongan yang sering mereka temui dan sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil observasi di SD Negeri Cileungsi 06 ditemukan antara lain pengajaran mata pelajaran IPA yang belum secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan metoda belajar yang digunakan, guru hanya menjelaskan saja atau hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa memberikan contoh nyata. Selain itu kurangnya media belajar alat peraga yang diperlukan dalam proses pemberian materi IPA. Masih adanya Guru bersikap malas untuk kreatif membuat alat peraga sederhana yang menunjang proses pembelajaran. Alat peraga yang sudah tersedia (KIT) tidak dipergunakan. Hal itu menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pemahaman siswa hilang dan terlupakan dari ingatanya. Dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilakukan masih 50% siswa belum mencapai KKM. Kemudian dilakukan remedial (pengulangan) bagi siswa yang masih belum mencapai KKM. Kemudian setelah di analisis siswa kurang memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran ini di karenakan metode yang di gunakan guru masih kurang menarik, kurangnya media pembelajaran yang digunakan yang kurang maximal dan kurang mudah dipahami oleh siswa sehingga materi yang di sampaikan kurang dapat dimengerti siswa. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba menggunakan metode demonstrasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran IPA di Sekolah Dasar tempat penulis bertugas. Upaya tersebut direalisasikan melalui karya ilmiah


(11)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan judul ” Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Makhluk Hidup Berdasarkan Tempat Hidupnya Di Kelas III SDNegeri Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor”.

B.Rumusan Masalah dan pembatasan masalah

Rumusan masalah dari latar belakang di atas yang menjadi fokus permasalahan adalah Upaya meningkatkan minat belajar siswa melalui penggunaan model Demonstrasi tentang penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi.

Agar dalam proses pembelajaran lebih terarah maka rumusan masalah dapat dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran tentang penggolongan makhluk hidup dengan metode demonstrasi

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang penggolongan makhluk hidup di kelas 3

c. Bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran siswa tentang penggolongan makhluk hidup

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan metode Demonstrasi yang tepat di kelas III SDNegeri Cileungsi 06. Lebih spesifik tujuan tersebut dirinci sabagai berikut : 1). Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran tentang penggolongan makhluk hidup dengan metode demonstrasi


(12)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2). Untuk mengetahui pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran IPA tentang penggolongan makhluk hidup di kelas 3

3). Upaya mengetahui penerapan minat siswa terhadap pembelajaran siswa tentang penggolongan makhluk hidup

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan dan informasi dan sebagai salah satu syarat kelulusan bagi penulis.

a). Bagi Guru

1). Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam proses pembelajaran IPA , dengan menggunakan metode demonstrasi yang berdaya guna meningkatkan minat siswa.

2). Secara bertahap memperoleh peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. 3). Mampu memperbaiki pembelajaran menuju arah yang lebih baik.

b). Bagi Siswa

Memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam hal pengembangan potensi sains dan potensi kreatif melalui pembelajaran IPA yang menyenangkan.

1). Meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa terhadap mata pelajaran IPA

2). Memudahkan siswa untuk lebih memahami konsep dasar IPA dengan menggunakan model Demonstrasi

c). Bagi Sekolah

Sebagai sumber inspirasi bagi upaya – upaya perbaikan kualitas pembelajaran IPA, khususnya di SD Negeri Cileungsi 06. Mengembangkan fungsi Sumber Daya Alam untuk kegiatan penelitian sehingga diperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang penggunaan


(13)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode demonstrasi khususnya pada pembelajaran IPA untuk meningkatkan minat belajar siswa.

d). Bagi Lembaga

Sebagai masukan yang berharga dan bahan kajian pendidikan akademis untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kurikulum di lembaga pendidikan tinggi yang menangani kependidikan (LPTK ) khususnya PGSD UPI Bumi Siliwangi.

E.Definisi Operasional 1. Pemahaman Konsep

Variabel agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu di definisikan hal-hal sebagai berikut :

Hakikat pembelajaran IPA adalah proses terwujudnya pelaksanaan pembelajaran yang melatih ketrampilan bagaimana cara produk sains ditemukan. Metode pembelajaran demonstrasi adalah berdasarkan pemahaman konsep menurut Bloom ( Ernawati 2005 : 8 ) adalah “ kemampuan mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya “.

Penguasaan konsep adalah kemampuan mengungkapkan suatu materi kedalam bentuk yang dapat dipahami, mampu memberikan interprestasi dan mampu mengaplikasikan suatu rancangan materi atau pengertian yang menjadi dasar suatu materi.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan. Sanjaya ( 200:150 ) mengatakan : “metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakandan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,


(14)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan “. Pendapat lain tentang demonstrasi dikemukakan oleh Yamin ( 2005:65 ) yaitu “penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sesungguhnya”.

3. Pengertian Minat

Minat merupakan suatu kecenderungan yang terdapat dalam diri seseorang untuk selalu memperhatikandan mengingat sesuatu secara terus menerus, sehingga menyebabkan seseorang itu tertarik untuk melakukan aktivitas atau senang terhadap sesuatu (H.M.Alisuf Sabri, 1996;84). Siswa yang mengikuti aktivitas erat hubunganya dengan kegiatan belajar. Perasaan senang itu dapat terlihat dalam sikap, partisipasi, perhatian.

Minat merupakan salah satu aspek kepribadian individu yang perlu dikembangkan karena minat berhubungan dengan kesiapan mental individu dan mempunyai peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan. Minat akan nampak pada individu yang memusatkan perhatiannya dan meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu objek atau kejadian tertentu.

Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan memusatkan perhatiannya terhadap proses belajar mengajar dan akan merasa senang untuk melakukan kegiatan yang erat hubungannya dengan kegiatan belajar. Perasaan senang itu dapat terlihat dalam sikap, partisipasi, perhatian, serta terjawab dalam proses belajar mengajar.

Minat dapat ditingkatkan dengan cara memberikan pengertian terhadap sesuatu yang akan dihadapi. Misalnya proses meningkatkan minat belajar siswa maka guru harus memberikan pengertian tentang pentingnya peranan belajar dalam meningkatkan prestasi. Sehingga minat dapat menjadi pendorong untuk melaksanakan hal yang telah dipahami dan dapat dimanifestasikan dengan perbuatan yang nyata. Guru juga harus mengusahakan agar hal yang disajikan itu sebagai hal pengalaman belajar yang menarik.


(15)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Minat terdapat beberapa aspek yaitu

1.kognitif

Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang di tampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang di minatinya. Sikap ini dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru dan kelompok yang mendukung aktivitas yang di minatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah di dapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua, guru, kelompok dan lingkungannya, maka seseorang tersebut akan fokus pada aktivitas yang di minatinya dan akan memiliki waktu khusus untuk memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu aktivitas yang di minatinya tersebut.

2.afektif

Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang menampakkan aspek kognitif dari minat yang di tampilkan dalam sikap terhadap aktivitas yang di minatinya. Sikap ini dikembangkan dari pengalaman pribadi, sikap orang tua, guru dan kelompok yang mendukung aktivitas yang di minatinya. Seseorang akan memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal karena kepuasan dan manfaat yang telah di dapatkannya, serta mendapat penguatan respon dari orang tua, guru, kelompok dan lingkungannya, maka seseorang tersebut akan fokus pada aktivitas yang di minatinya dan akan memiliki waktu khusus untuk memiliki frekuensi yang tinggi untuk melakukan suatu aktivitas yang di minatinya tersebut.

3.psikomotor.

Aspek psikomotor lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan sebagai tindak lanjut dari nilai yang di dapat melalui aspek kognitif dan di internalisasikan


(16)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui aspek afektif sehingga mengorganisasi dan di aplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek psikomotor. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu hal akan berusaha mewujudkannya sebagai pengungkapan ekspresi atau tindakan nyata dari keinginannya.

Dan indikator dari minat itu sendiri menurut ( safari, 2003 ) adalah :

1. Perasaan senang,

2. Seorang siswa yang memiliki, 3. Ketertarikan siswa,

4. Perhatian siswa, 5. Keterlibatan siswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu keinginan, perhatian seseorang terhadap sesuatu objek yang dinyatakan dengan perasaan suka atau tidak suka untuk mencapai yang diinginkannya.

F. Kajian Pustaka

Minat merupakan salah satu aspek kepribadian individu yang perlu dikembangkan karena minat berhubungan dengan kesiapan mental individu dan mempunyai peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan. Minat akan nampakpada individu yang memusatkan perhatiannya dan meningkatkan kegiatan dalam mencapai suatu objek atau kejadian tertentu.

Minat erat kaitannya dengan perasaan senang sehingga dapat dikatakan minat terjadi karena sikap senang terhadap sesuatu.apabila individu mempunyai peranan senang terhadap sesuatu maka ia akan melahirkan sikap positif yang akan menumbuhkan minat untuk belajar. Sabaliknya, bila terdapat perasaan tidak senang terhadap sesuatu maka ia akan menimbulkan hambatan dan melahirkan sikap yang negatif sehingga tidak menunjang pada tujuan yang hendak dicapai.


(17)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan memusatkan perhatiannya terhadap proses belajar mengajar dan akan merasa senang untuk melakukan kegiatanyang erat hubungannya dengan kegiatan belajar. Perasaan senang itu dapat terlihat dalam sikap, partisipasi, perhatian serta tanggung jawab dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan pembelajaran yang disajikan sejak pendidikan dasar. Konsep IPA menjadi bagian terpenting dalam pembelajaran IPA adalah materi yang turut menentukan terhadap prestasi belajar siswa. Pengetahuan alam sudah jelas adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat Ilmu Pngetahuan Alam adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan sagala isinya ( Darmojo dalam Samatorva, 2006:2 ).

Pada hakikatnya IPA dapat dipandang dari segi produk, proses dan segi pengembangan sikap. Artinya, belajar IPA memiliki dimensi proses, dimensi hasil ( produk )dan dimensi pengembangan sikap ilmiah ( Sulistyorini, 2007:9 ).

Dalam pembelajaran IPA yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah adanya interaksi antara siswa dengan obyek atau alam secara langsung. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana agar siswa dapat mengamati dan memahami obyek IPA. Dengan demikian siswa dapat menentukan konsep dan membangunnya dalam struktur kognitifnya.

G. Hipotesis Tindakan

Sejalan dengan prestasi belajar, Maka dapat di artikan bahwa minat merupakan awal seseorang untuk berprestasi sesuai dengan kemampuan yang di miliki dan di senangi.minat merupakan suatu proses seseorang dimana seseorang tersebut memiliki kesukaan atau ketertarikan terhadap suatu hal dan mampu membuat nyaman. Dalam hal ini kami meneliti minat belajar siswa dalam mempelajari


(18)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPA yang pada khususnya tentang penggolongan makhluk hidup di kelas 3 akan menjadi lebih baik.

Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian mencakup dua permasalahan, yaitu :

Hi : ada perbedaan minat belajar siswa yang menggunakan model demonstrasi dengan yang tidak menggunakan model demonstrasi dalam pembelajaran tentang penggolongan makhluk hidup. H0 : tidak adanya perbedaan minat belajar siswa yang menggunakan model demonstrasi dengan


(19)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan tekhnik Pengumpulan data 1. Metode penelitian

Dalam suatu penelitian memerlukan cara kerja yang terencana agar data yang dikumpulkan dapat mencapai maksud dan tujuan dari penelitian. Untuk itu penelitian supaya menentukan metode terle

bih dahulu, karena metode merupakan cara kerja untuk mencapai tujuan yang akan membantu peneliti mengenai urutan – urutan sebagaimana penelitian ini dilakukan.

Sesuai dengan hal itu Winarno Surakhman ( 1985 : 131 ) mengemukakan sebagai berikut “ metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan tekhnik serta alat – alat tertentu, cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran, ditinjau dari penyelidikan dalam arti luas, yang biasanya perlu diperjelas lebih eksplisit dalam setiap penyelidikan“.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif ini dengan pertimbangan bahwa masalah yang diteliti adalah memusatkan pada pemecahan yang ada pada saat penelitian berlangsung. Penelitian ini merupakan gambaran masalah yang sedang terjadi pada saat penelitian ini dilaksanakan.

Sejalan dengan pendapat diatas, Nana Sudjana ( 1991:52) menjelaskan bahwa: metode deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskriptifkan atau menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Termasuk dalam metode ini adalah studi kasus,


(20)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

survei, studi pengembangan, dan studi korelasi. Metode penelitian deskriptif biasanya mendeskriptifkan satu variabel penelitian. Masalah yang tepat dikaji melalui metode deskriptif biasanya berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik hasil dari suatu variabel. Hasil dari kesimpulan penelitian deskriptif pada umumnya hanya mendeskriptifkan konsep dan variabel, menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas (ptk) atau (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan panelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Kasihani Kasbolah, 1999: 31). Definisi penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Ebbut (Kasihani Kasbolah, 1999: 14)

Penelitian ini dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan atau observasi, (4) refleksi.

Kemmis dan mctaggart (1982) mengemukakan penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana ke empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, terlebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Kasihani Kasbolah, 1999: 14).

Mengemukakan setiap langkah pada penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.adapun alur penelitian yang dilaksanakan adalah :


(21)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S I K L U S ANALISIS DAN REFLEKSI IDENTIFIKASI MASALAH OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN I RUMUSAN MASALAH

PELAKSANAAN TINDAKAN I

PENYUSUNAN RENCANA TINDAKAN I

PENYUSUNAN RENCANA TINDAKAN II

PELAKSANAAN TINDAKAN II S I K L U S

ANALISIS DAN REFLEKSI TINDAKAN II OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN II OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN II PENGKAJIANHASIL OBSERVASI HASIL TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN


(22)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBAR 3.1 GAMBAR ALUR PTK MODEL KEMMIS DAN MCTAGGART (1982)

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDNegeri 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tahun ajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 41 orang yang terdiri dari : 21 siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan.

3. Instrumen penelitian

Instrumen memegang peranan penting dalam sebuah penelitian karena data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.(nana sudjana 2003: 52)

Mengemukakan bahwa “ instrument menekankan kepada alat atau cara untuk menjaring data yang dibutuhkan”. alat pengambilan data harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. adapun instrument penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. lembar observasi

lembar observasi mencatat berbagai masalah yang menyangkut kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan. teknik ini merupakan cara mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap suatu keadaan, situasi, peristiwa, kegiatan atau perilaku. lembar observasi pertama disusun untuk mengamati aktifitas siswa dan lembar observasi ke dua


(23)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disusun untuk mengamati aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran. format lembar observasi aktifitas guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran.

b. lks

lembar kerja siswa (lks) ini digunakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ketika menerapkan pembelajaran tentang penngolongan makhluk hidup. pemberian lks ini dibagikan secara berkelompok dalam kegiatan diskusi kelompok. masing-masing kelompok mendapatkan lks yang sama sesuai dengan indikator yang ingin dicapai dalam setiap pertemuan. lks digunakan untuk mendapatkan gambaran hasil evaluasi proses pada setiap siklus.

c. tes tertulis

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar secara individual dalam penguasaan materi yang disampaikan.

B.Prosedur Penelitan

Dalam prosedur penelitian ini dilaksanakan kegiatan yang berbentuk siklus yang merupakan proses pengkajian berdaur ( chyclial ). Tiap siklus ini terdiri dari empat komponen yaitu : rencana, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dari refleksi muncul masalah yang perlu perhatian khusus sehingga harus dilakukan berualng-ulang sampai masalah tersebut mampu teratasi.

Dalam penelitian ini dipilih model spiral Kemmis dan Mc Taggart ( Kasihani Kasbolah, 1999:113 ) dengan langkah sebagai berikut :


(24)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam tahap ini guru merencanakan dan menyususn RPP sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang di capai.Materi dalam hal ini tentang penggolongan makhluk hidup, media yang digunakan yaitu siswa mengamati beberapa macam binatang yang sering di temukan di lingkungan sehari-hari dan boneka berbagai jenis binatang.Dalam tahap ini langkah-langkahnya pembelajaran disusunmenggambarkan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi.Perencanaan disusun secara reflektif dan kolaboratif antara peneliti dan guru dalam kelas.Kegiatan dalam perencanaan ini dalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlakukandalam melaksanakan tindakan. Tahap – tahap perencanaan dilaksanakan yaitu observasi dan wawancara, Identifikasi masalah, merumuskan langkah – langkah melakukan pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi. Membat rencaa pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi. Membuat atau mempersiapkan media dan alat bantu pembelajaran. Menentukan dan menetapkan instrument penelitian yang akan digunakan saat pelaksanaan.

Tindakan ( action )

Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyesuaikan dengan materi yang telah disiapkan berdasarkan materi sub pokok yang akan disampaikan. Dalam pelaksanaan tahap ini proses belajar mengajar dalam 3 tahap : (1) tahap kegiatan awal, (2) tahap kegiatan inti, (3) tahap kegiatan akhir.

Dalam tahap awal dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pemberian apersepsi sebagai pendukung proses belajar mengajar dengan mengulang materi yang telah lalu kemudian dikaitkan dengan materi yag akan diajarkan dalam materi ini.


(25)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemberian motivasi sebagai pendorong minat belajar siswa supaya siswa tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar yaitu dengan mempersiakan media yang menarik, metode pembelajaran yang menarik, tanya jawab atau interaksi antar guru dan siswa sehingga siswa bebas menyampaikan idea tau tanggapan dari materi tersebut

Dalam tahap inti dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Pelaksanaan percobaan dengan menggunakan media yag telah disiapkan 3. Pengerjaan lembar kerja siswa ( LKS ) dengan cara diskusi kelompok 4. Penyimpulan / pelaporan

Sedangkan dalam tahap akhir dilakuakan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Pemberian waktu untuk bertanya jawab / interaksi antara guru dan siswa 2. Pemberian post tes sebagai pengukur tercapainya tujuan pembelajaran khusus

Observasi ( observing )

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan dibantu teman sejawat ( guru kelas ). Metode observasi menggunakan metode terbuka dengan alat bantu observasi yaitu pedoman observasi siswa dalam proses pembelajaran, dan pedoman observasi aktivitas guru dalam pembelajaran. Observasi hasil belajar yang dilakukan pada akhir siklus melalui pembelajaran tertulis, criteria keberhasilan harus mencapai KKM dengan tujuan akhir penelitian ini yaitu meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi.


(26)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap refleksi ini dikaji tentang hal – hal yang harus dipertahankan dan hal – hal yang harus diperbaiki dan solusinya yang akan diterapkan pada siklus berikutnya, sehingga diakhir kegiatan refleksi ini dihasilkan suatu perencanaan ulang untuk siklus berikutnya.

Analisis dan refleksi

Pada kegiatan refleksi ini mencakup kegiatan “analisis- sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian pendidikan “ ( kasihani kasbolah, 1999 :100 ). Data yang terkumpul dari hasil tindakan observasi akan secepatnya dianalisis dan diinterpretasi sehingga segera dapat diketahui apakah tindakan yang telah dilakukan telah mencapai tujuan. “ interpretasi data ( pemaknaan ) hasil observasi ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah berikutnya” ( kasihani kasbolah, 1999;100 )

C.Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan cara atau langkah – langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan berbagai keterangan atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tekhnik sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena dan gejala – gejala psikis dengan jalan pengamatan – pengamatan dan pencatatan ( Hermawan Wasito, 1995 :75 ). Lembar observasi ini mencatat berbagai masalah yang menyangkut kelemahan dan kekurangan dalam pelaksaan tindakan. Tekhnik ini merupakan cara mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap suatu keadaan, situasi, peristiwa, kegiatan atau perilaku.


(27)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi pertama disusun uintuk mengamati aktifitas siswa dan lembar observasi kedua disusun untuk mengamati aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi.

b. Angket atau kuesioner

Tekhnik angket adalah suatu usaha pengumpulan data melalui penyebaran atau pertanyaan tertulis yang disusun dan disebar luaskan untuk mendapat informasi atau suatu keterangan dari responden. Menurut Suharmini Arikunto ( 2002:139 ) menyatakan bahwa” kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh responden dalam arti laporan tentang pribadinya / hal-hal yang ia ketahui “.

Alasan penulis menggunakan tekhnik angket dalam penelitian ini adalah :

1. Sampel yang menjadi objek penelitian cukup banyak jumlahnya.

2. Dengan mempergunakan angket dapat terkumpul lebih mudah, dapat mempersingkat waktu, tenaga maupun biaya.

3. responden memiliki cukup banyak waktu untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan peneliti.

Jenis data yang diperlukan adalah jenis data kualitatif dan kuantitatif yang berkenaan dengan :

 Hasil belajar yang meliputi evaluasi proses, evaluasi akhir, dan tugas terstruktur yang dikerjakan di rumah

 Data hasil observasi terhadap aktifitas guru dan siswa, hasil wawancara terhadap guru dan siswa.


(28)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini terjadi karena ada beberap faktor :

1. Kerjasama dan inetraksi yang baik antar guru dan murid

2. Penyampaian materi yang di berikan dapat dengan mudah di pahami oleh anak 3. Media yang di gunakan sangat mudah di temui di lingkungan sehari-hari

4. Metode yang di sampaikan untuk menyampaikan materi sangat menarik perhatian siswa 5. Di amati dalam setiap siklusnya supaya dapat mencapai dengan apa yang kita harapkan 6. Hasil yang mencapai keberhasilan KKM itu merupakan keberhasilan siswa dan guru

dalam meningkatkan minat belajar siswa menggunakan model demonstrasi

5. Analisis Data a. Penskoran

Sebelum lembar jawaban siswa diperiksa, Terlebih dahulu diberi skor terlebih dahulu ditentukan standar penilaian setiap soal, Tujuannya Agar Unsur subjektivitas penilaian dapat dihindari.

Tabel 3.1

Pedoman Penskoran


(29)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Uraian 4

Setelah diperoleh skor hasil tes, maka skor tersebut dikonversikan kedalam nilai matang dengan pedoman berikut (dalam Nana Sudjana, 1995:

Tabel 3.2

Pedoman Konversi Hasil Tes

Persentase jawaban (%)

Konversi nilai standar 10

90 – 99 9

80 – 89 8

70 – 79 7

60 – 69 6

Kurang dari 60 Gagal

nilai 10 bila mencapai 100 %

Menghitung IPK Hasil Belajar Siswa

Untuk menghitung hasil belajar siswa mengacu pada KKM mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 7,5 dan kemudian diolah menggunakan rumus berikut :


(30)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100 )

(

X N

KKM N

IPK

keterangan:

IPK = Indeks Prestasi Kelompok

N (KKM) = JumlahSiswa Yang Mencapai KKM

N = Jumlah Siswa

Kemudian hasil perhitungan ipk hasil belajar siswa tersebut dikonversikan kedalam bentuk penskoran kuantitatif, (dalam Nana Sudjana, 1995:118).

Tabel 3.3

Kategori Tafsiran IPK Hasil belajar siswa

Persentase jawaban (%)

Konversi nilai

Huruf Standar 10 Standar 4

90 – 99 A 9 4

80 – 89 B 8 3

70 – 79 C 7 2

60 – 69 D 6 1

60 – 69 D 6 1


(31)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menganalisis hasil keterlaksanaan model pembelajaran data hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran diolah dengan menggunakan rumus :

100 X

SMI M IPK

keterangan:

IPK = Indeks Prestasi Kelompok

M = rata-rata

SMI = Skor maksimal ideal

Kemudian hasil perhitungan IPK tersebut dikonversikan kedalam bentuk penskoran kuantitatif, (Sudjana, 1989:77).

Tabel 3.4

Kategori tafsiran IPK aktifitas siswa dan guru

No Skala Kategori

1 3,01 – 4,00 Sangat baik 2 3,00 – 2,01 Baik 3 2,00 – 1,01 Cukup 4 0,00 – 1,00 Kurang


(32)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan untuk aktifitas siswa dan aktifitas guru dikonversikan kedalam tabel berikut.(Ihat Hatimah, dkk, 2007:9).

Tabel 3.5

Konversi perhitungan aktifitas siswa dan aktifitas guru No Persentase (%) Kategori

1 90 – 100 Baik sekali 2 80 – 89 Baik 3 70 – 79 Cukup 4 < 69 Kurang


(33)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua

siklus,berdasarkanseluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukandapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa dan guru merencanakan pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan lks yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap diskusi kelompok . Dengan membuat langkah – langkah perencanaan pembelajaranyang berbeda disetiap siklus membuat siswa memiliki semangat untuk belajar karena merasa senang dan tidak membosankan.

2. Penerapan metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar IPA, hal ini ditunjukkan dengan sikap antusias siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan senang dengan pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Aktivitas siswa dalam belajar dengan menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap siklusnya, hal ini dapat terlihat dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran dimana siswa dapat bekerja sama dalam diskusi kelompok, aktif dalam kegiatan tanya jawab, dapat memanfaatkan alat peraga yang di siapkan dalam menyelesaikan permasalahan dan proses pelaporan hasil diskusi kelompok banyak siswa yang memberikan tanggapan baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru.


(34)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pembelajaran demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat belajar siswa yang ditandai dengan meningkatnnya ketuntasan KKM di setiap siklusnya yaitu dalam siklus 1 memperoleh 46,34 %, dalam siklus II memperoleh 73,17 %.

B. Saran

Semoga manfaat hasil penelitian tindakan kelas yang di laksanakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Manfaat yang di harapkan dari peneliti :

1. Bagi guru dan peneliti

a. Kesempatan bagi guru untuk memperbaiki dan memaksimalkan pembelajaran b. Merupakan motivasi bagi guru untuk lebih kreatif dalam menggunakan media

untuk memperlancar proses pembelajaran IPA

c. Mengetahui cara merangsang siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa d. Sebagai media atau cara meningkatkan kinerja guru yang lebih profesional

e. Sebagai pengalaman dan tantangan guru ditengah berkembangnya tekhnologi saat ini, yang memungkinkan guru memilih berbagai macam bentuk media

f. Sebagai sarana bagi guru untuk mampu mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan

g. Menjadikan guru dapat memecahkan masalah-masalah dalam proses pembelajaran.

2. Bagi siswa

a. Meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang materi penggolongan makhluk hidup menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa b. Meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami model demonstrasi dalam

pembelajaran IPA tentang materi penggolongan makhluk hidup c. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran


(35)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi sekolah

a. Membantu meningkatkan kualitas atau daya serap siswa

b. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah

c. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah

d. Di gunakan sebagi pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif.


(36)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar pustaka

Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian.P.T.Rineka Cipta, Jakarta

Badan Standar Nasional Pendidikan.2006.”Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah “.Jakarta : Depdiknas

Buletin Pendidikan Cendekia.2003.Uq Press Cipta, Bogor

Depdiknas.2006.”Permndiknas Nomor 22/2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah”. Jakarta:Depdiknas

Desy Arlinda.2005.Pengaruh Minat Membaca Dan Menulis Siswa Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Skripsi Fkip Uika Bogor

Gerungan, W,A.1988.Psychologi Sosial. P. T. Eresco, Bandung

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. P. T. Rineka Cipta, Jakarta

Haryanto.2004.Sains Kelas 3.Jakarta : Erlangga

Ibrahim R, Syaodih S Nana.2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Ibrahim, Nana Sudjana. 2001. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung

Kasih Kasbolah. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Dikti Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Balai Pustaka, Jakarta

Moh.User Usman, 2000. Menjadi Guru Profesional, Bandung :Penerbit Pt Remaja Rosda Karya

Nana Sudjana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung ;Sinar Baru Algensindo


(37)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas Berbasis Kompetensi.2002.Jakarta Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito, Bandung

Suryosubroto, B. 1996.Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.Jakarta : Pt. Rineka Cipta Techonly 13.Worpress. Co/2009/07/04 Pengertian – Belajar-Dan-Pembelajaran/


(1)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan untuk aktifitas siswa dan aktifitas guru dikonversikan kedalam tabel berikut.(Ihat Hatimah, dkk, 2007:9).

Tabel 3.5

Konversi perhitungan aktifitas siswa dan aktifitas guru No Persentase (%) Kategori

1 90 – 100 Baik sekali

2 80 – 89 Baik

3 70 – 79 Cukup


(2)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua

siklus,berdasarkanseluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukandapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa dan guru merencanakan pelaksanaan pembelajaran dilengkapi dengan lks yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada

tahap diskusi kelompok . Dengan membuat langkah – langkah perencanaan

pembelajaranyang berbeda disetiap siklus membuat siswa memiliki semangat untuk belajar karena merasa senang dan tidak membosankan.

2. Penerapan metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan

minat belajar siswa dalam belajar IPA, hal ini ditunjukkan dengan sikap antusias siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan senang dengan pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Aktivitas siswa dalam belajar dengan menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap siklusnya, hal ini dapat terlihat dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran dimana siswa dapat bekerja sama dalam diskusi kelompok, aktif dalam kegiatan tanya jawab, dapat memanfaatkan alat peraga yang di siapkan dalam menyelesaikan permasalahan dan proses pelaporan hasil diskusi kelompok banyak siswa yang memberikan tanggapan baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru.


(3)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pembelajaran demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat belajar

siswa yang ditandai dengan meningkatnnya ketuntasan KKM di setiap siklusnya yaitu dalam siklus 1 memperoleh 46,34 %, dalam siklus II memperoleh 73,17 %.

B. Saran

Semoga manfaat hasil penelitian tindakan kelas yang di laksanakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Manfaat yang di harapkan dari peneliti :

1. Bagi guru dan peneliti

a. Kesempatan bagi guru untuk memperbaiki dan memaksimalkan pembelajaran

b. Merupakan motivasi bagi guru untuk lebih kreatif dalam menggunakan media untuk memperlancar proses pembelajaran IPA

c. Mengetahui cara merangsang siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa

d. Sebagai media atau cara meningkatkan kinerja guru yang lebih profesional

e. Sebagai pengalaman dan tantangan guru ditengah berkembangnya tekhnologi saat

ini, yang memungkinkan guru memilih berbagai macam bentuk media

f. Sebagai sarana bagi guru untuk mampu mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan

g. Menjadikan guru dapat memecahkan masalah-masalah dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi siswa

a. Meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang materi penggolongan makhluk hidup menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa

b. Meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami model demonstrasi dalam

pembelajaran IPA tentang materi penggolongan makhluk hidup c. Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran


(4)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi sekolah

a. Membantu meningkatkan kualitas atau daya serap siswa

b. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah

c. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas

pendidikan di sekolah

d. Di gunakan sebagi pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dengan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif.


(5)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar pustaka

Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian.P.T.Rineka Cipta, Jakarta

Badan Standar Nasional Pendidikan.2006.”Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah “.Jakarta : Depdiknas

Buletin Pendidikan Cendekia.2003.Uq Press Cipta, Bogor

Depdiknas.2006.”Permndiknas Nomor 22/2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah”. Jakarta:Depdiknas

Desy Arlinda.2005.Pengaruh Minat Membaca Dan Menulis Siswa Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Skripsi Fkip Uika Bogor

Gerungan, W,A.1988.Psychologi Sosial. P. T. Eresco, Bandung

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. P. T. Rineka Cipta, Jakarta

Haryanto.2004.Sains Kelas 3.Jakarta : Erlangga

Ibrahim R, Syaodih S Nana.2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Ibrahim, Nana Sudjana. 2001. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung

Kasih Kasbolah. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Dikti Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Balai Pustaka, Jakarta

Moh.User Usman, 2000. Menjadi Guru Profesional, Bandung :Penerbit Pt Remaja Rosda Karya

Nana Sudjana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung ;Sinar Baru Algensindo


(6)

Kunthi Herbudi Rasiwi, 2014

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tentang Penggolongan Maklhuk Hidup Di Kelas III SD Negeri Cileungsi 06

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas Berbasis Kompetensi.2002.Jakarta Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito, Bandung

Suryosubroto, B. 1996.Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.Jakarta : Pt. Rineka Cipta Techonly 13.Worpress. Co/2009/07/04 Pengertian – Belajar-Dan-Pembelajaran/ www.sekolah dasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah. html


Dokumen yang terkait

ENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN KALIWINING 07 RAMBIPUJI JEMBER TAHUN PELAJARAN 20011/2012

0 5 18

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP DENGAN METODE STAD Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi Penggolongan Makhluk Hidup Dengan Metode Stad Siswa Kelas III SDN 4 Barenglor Klaten Utara Tahun Pelajaran 20

0 3 14

PENDAHULUAN Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi Penggolongan Makhluk Hidup Dengan Metode Stad Siswa Kelas III SDN 4 Barenglor Klaten Utara Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 7

UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP DENGAN METODE STAD Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi Penggolongan Makhluk Hidup Dengan Metode Stad Siswa Kelas III SDN 4 Barenglor Klaten Utara Tahun Pelajaran 20

0 2 13

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV TENTANG PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA.

0 7 33

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONSEP CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP.

0 2 35

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP.

0 0 35

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN MAKHLUK HIDUP PELAJARAN IPA MELALUI MEDIA MIND MAPPING PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM MERGOBENER SIDOARJO.

0 0 84

Penggunaan model Direct Instruction dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA materi perubahan pada makhluk hidup kelas III MI Perwanida Mojowarno Jombang.

0 1 114

Peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA melalui strategi identitas korporat siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo.

0 0 119