ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS SHARPE.

(1)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Annya Tri Andina Setiarsih 1001870

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Oleh:

Annya Tri Andina Setiarsih

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Annya Tri Andina Setiarsih 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

ANNYA TRI ANDINA SETIARSIH 1001870

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002

Mengetahui: Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ...x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 11

1.3 Rumusan Masalah ... 12

1.4 Tujuan Penelitian ... 13

1.5 Manfaat Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 15

2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Investasi ... 15

2.1.1.1 Tujuan Investasi ... 16

2.1.1.2 Proses Keputusan Investasi ... 17

2.1.1.3 Jenis-jenis Investasi ... 17

2.1.2 Pasar Modal ... 18

2.1.2.1 Instrumen Pasar Modal ... 19

2.1.2.1.1 Sekuritas di Pasar Ekuitas (Saham)... 20

2.1.2.1.2 Sekuritas di Pasar Obligasi... 22

2.1.2.1.3 Sekuritas di Pasar Derivatif... 23

2.1.2.1.4 Reksa Dana... 24

2.1.2.1.4.1 Bentuk Hukum Reksa Dana ... 25

2.1.2.1.4.2 Pengelola Reksa Dana... 26


(5)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.1.4.4 Risiko Reksa Dana ... 28

2.1.2.1.4.5 Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana ... 30

2.1.2.2 Evaluasi Kinerja Portofolio ... 31

2.1.2.2.1 Pengukuran Tingkat Return Portofolio ... 32

2.1.2.2.2 Risk-Adjusted Performance... 33

2.1.3 Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe ... 37

2.2 Penelitian Terdahulu... 39

2.3 Kerangka Pemikiran ... 46

2.4 Paradigma Penelitian ... 49

2.5 Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Objek Penelitian ... 51

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 51

3.2.1 Metode Penelitian ... 51

3.2.2 Desain Penelitian ... 52

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 54

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.4.1 Sumber Data ... 55

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.5 Populasi dan Sampel... 57

3.5.1 Populasi ... 57

3.5.2 Sampel ... 57

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis... 59

3.6.1 Rancangan Analisis Data... 59

3.6.2 Teknik Analisis Data ... 61

3.6.2.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 62

3.6.2.3 Analisis Asumsi Klasik... 62

3.6.3 Uji Hipotesis ... 64


(6)

viii

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1 Hasil Penelitian... 67

4.1.1 Gambaran Umum Reksa Dana di Indonesia ... 67

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif... 69

4.1.2.1 Gambaran Kinerja Reksa Dana Campuran di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 69

4.1.2.2 Gambaran Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 71

4.1.2.3 Gambaran Kinerja Reksa Dana Campuran Dengan Metode Indeks Sharpe ... 73

4.1.2.4 Gambaran Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Metode Indeks Sharpe ... 79

4.1.3 Analisis Statistik dan Uji Hipotesis ... 85

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 86

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 87

4.1.3.2.1 Uji Normalitas ... 87

4.1.3.2.2 Uji Homogenitas... 88

4.1.3.3 Uji Hipotesis ... 90

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 91

4.2.1 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Campuran di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 91

4.2.2 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih... 93

4.2.3 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Campuran Dengan Metode Indeks Sharpe ... 95

4.2.4 Pembahasan Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Metode Indeks Sharpe ... 96

4.2.5 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101


(7)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran ... 103 DAFTAR PUSTAKA ... 106


(8)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana ... 5

Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya ... 7

Tabel 2.1 Summary Penelitian Terdahulu ... 43

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 55

Tabel 3.2 Sumber Data Penelitian ... 56

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 58

Tabel 4.1 Perkembangan Industri Reksa Dana di Indonesia ... 68

Tabel 4.2 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Campuran... 70

Tabel 4.3 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham... 72

Tabel 4.4 Daftar NAB Reksa Dana Campuran ... 74

Tabel 4.5 Return Reksa Dana Campuran ... 75

Tabel 4.6 Rata-rata Return, Varian dan Standar Deviasi Reksa Dana Campuran ... 76

Tabel 4.7 Indeks Sharpe Reksa Dana Campuran ... 78

Tabel 4.8 Daftar NAB Reksa Dana Saham ... 80

Tabel 4.9 Return Reksa Dana Saham ... 81

Tabel 4.10 Rata-rata Return, Varian dan Standar Deviasi Reksa Dana Saham ... 82

Tabel 4.11 Indeks Sharpe Reksa Dana Saham ... 84

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif... 86

Tabel 4.11 Output Uji Normalitas... 88

Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas ... 89


(9)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya ... 6

Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa dana Saham ... 8

Gambar 2.1 Pasar Modal di Indonesia ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 48

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian ... 49


(10)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Annya Tri Andina Setiarsih (1001870) ANALISIS PERBANDINGAN

KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS SHARPE. Dibawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham di Indonesia, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang dihitung kinerjanya dengan menggunakan metode indeks sharpe. Sehingga melalui penelitian ini para calon investor dapat mengetahui reksa dana manakah yang memiliki kinerja lebih baik.

Data dalam penelitian ini merupakan jenis data sekunder yang diperoleh melalui berbagai situs resmi, yaitu data Nilai Aktiva Bersih reksa dana serta tingkat suku bunga SBI. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 20 reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan teknik pengambilan

purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) reksa dana campuran di Indonesia mencatatkan kinerja yang fluktuatif di tahun 2011 hingga tahun 2013 berdasarkan nilai aktiva bersihnya (2) reksa dana saham di Indonesia mengalami perkembangan yang meningkat dari tahun 2011 hingga tahun 2013 berdasarkan nilai aktiva bersihnya (3) rata-rata kinerja reksa dana campuran memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang positif (4) rata-rata kinerja reksa dana saham memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang positif (5) tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe.

Sehingga berdasarkan hasil perhitungan ini, reksa dana jenis apa pun dapat dijadikan pilihan investasi bagi calon investor karena sama-sama memiliki keuntungan yang tinggi. Maka calon investor dapat memilih reksa dana yang telah diperingkat berdasarkan hasil perhitungan metode indeks Sharpe


(11)

ii

ABSTRACT

Annya Tri Andina Setiarsih (1001870). A COMPARATIVE ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF MIX MUTUAL FUNDS AND STOCK MUTUAL FUNDS USING THE SHARPE INDEX METHOD. Under supervision of Dr.

Ikaputera Waspada, M.M.

The study aims to determine the performance of mix mutual funds and stock mutual funds in Indonesia, as well as to determine whether there are any differences between the performance of mix mutual funds and stock mutual funds using the Sharpe index method. Therefore, through this study, the potential investors would be able to find out which mutual funds have better performance.

The data of the study is secondary data obtained through the official websites; data of net asset value of mutual funds and the BI rate. The samples of the study were twenty mix mutual funds and stock mutual funds taken using purposive sampling technique.

The results indicated that: (1) based on its net asset value, the performance of mix mutual funds have fluctuated in 2011 to 2013 in Indonesia (2) based on its net asset value, stock mutual funds have achieved rapid growth from 2011 to 2013 in Indonesia (3) on average, mix mutual funds had good performance with a positive Sharpe value (4) on average, stock mutual funds had good performance with a positive Sharpe value (5) there was no difference between the performance of mix mutual funds and stock mutual funds using the Sharpe index method.

Based on the calculation results, the potential investors may choose any types of mutual funds for their investments because any types of mutual funds have high profit. Therefore, the potential investors can choose mutual funds that was rated based on the result of the research using the Sharpe index method. Keywords: mix mutual funds, stock mtual funds, the Sharpe index method


(12)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tujuan utama seseorang melakukan investasi adalah adanya kebutuhan yang direncanakan di masa depan yang ingin dipenuhi dari hasil investasi. Investasi juga merupakan instrumen untuk melawan kenaikan harga akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa berinvestasi merupakan salah satu langkah strategis yang dapat diambil seseorang guna mendapat keuntungan untuk memenuhi kebutuhan baik untuk jangka pendek, jangka menegah, maupun jangka panjang.

Umumnya investasi dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada aset finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset riil adalah jenis investasi dengan pengadaan aset-aset seperti tanah, bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi aset finansial adalah jenis investasi yang penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen keuangan di pasar modal maupun pasar uang (Halim, 2005:4).

Pada saat ini, investasi di aset finansial masih kurang diminati dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap investasi finansial. Hal tersebut terbukti atas hasil survey nasional literasi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada akhir 2013 lalu. Survey


(13)

tersebut menunjukkan hanya 21,84 persen dari 8000 responden yang mengetahui dengan jelas setiap produk dan jasa keuangan. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat terhadap produk-produk investasi menjadi faktor sepinya minat investor untuk berinvestasi pada sektor investasi finansial (http://pialangindonesia.com/- 9 Maret 2014).

Investasi aset finansial terbagi menjadi dua yaitu, investasi di pasar uang dan investasi di pasar modal. Investasi pasar uang ditujukan untuk investasi jangka pendek dengan tujuan mendapatkan dana yang bersifat harus segera dipenuhi. Namun pertumbuhan return di pasar uang cenderung lebih rendah karena sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan juga tingkat suku bunga SBI. Sedangkan bagi para investor yang memiliki tujuan investasi untuk mendapat return yang lebih tinggi dan ditujukan dalam jangka waktu yang panjang dapat berinvestasi di pasar modal.

Pasar modal pada prinsipnya merupakan pasar untuk sekuritas jangka panjang baik berbentuk hutang maupun ekuitas (modal sendiri) serta berbagai produk turunannya. Berbagai sekuritas jangka panjang yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia antara lain saham biasa dan saham preferen, obligasi perusahaan dan obligasi konversi, obligasi negara, bukti right, waran, kontrak opsi, kontrak berjangka, dan reksa dana (Tandelilin, 2010:30).

Dari berbagai jenis investasi yang tersedia di pasar modal, reksa dana merupakan salah satu pilihan alternatif investasi yang sedang giat disosialisasikan sebagai investasi yang menguntungkan bagi para calon


(14)

3

investor pemula. Namun, berdasarkan pengawasan oleh Direktur Pengawasan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor produk reksa dana di Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara berkembang lainnya di kawasan Asia. Jumlah investor di Indonesia di awal tahun 2013 lalu masih sekitar 161 ribu, sedangkan para pemilik reksa dana di Thailand mencapai 2,5 juta dan Malaysia 15 juta dengan populasi penduduk yang lebih sedikit dari Indonesia. (http://www.antaranews.com– 5 Maret 2014).

Di akhir tahun 2013 lalu, jumlah investor reksa dana baru sekitar 246 ribu orang. Sehingga pertumbuhan jumlah investor reksa dana secara nasional masih lebih rendah dibandingkan negara lainnya. Maka Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) bekerja sama dengan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi dan edukasi bagaimana cara berinvestasi reksa dana untuk mendorong penambahan populasi investor reksa dana di dalam negeri (http://www.beritasatu.com– 5 Maret 2014).

Edukasi yang disosialisasikan oleh APRDI dan OJK bertujuan agar masyarakat mengetahui secara jelas tentang investasi reksa dana, sehingga kecemasan masyarakat untuk berinvestasi di reksa dana terutama menyangkut risiko akan dapat berkurang. Dengan edukasi yang konsisten maka pertumbuhan investasi reksa dana akan semakin besar dan tentu membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena reksa dana jauh lebih besar pengaruhnya pada peningkatan ekonomi daripada deposito. Ada


(15)

banyak manfaat berinvestasi di reksa dana karena bersifat aman, terjangkau, dikelola secara transparan, dan memiliki legalitas. Hal tersebut sangat penting di tengah maraknya investasi palsu yang beredar di Indonesia. (http://www.bisnis-jabar.com– 5 Maret 2014)

Sebagaimana pengertian reksa dana dalam Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27, yaitu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Manajer investasi memiliki peran sebagai pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek para nasabah. Dengan demikian reksa dana memiliki kekuatan membeli yang jauh lebih besar dibandingkan jika investor berinvestasi sendiri.

Berdasarkan keuntungan yang ditawarkan dalam berinvestasi di reksa dana, para calon investor diberikan berbagai pilihan untuk berinvestasi di reksa dana sesuai dengan tujuan investasinya, diantaranya yaitu Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Campuran, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Pendapatan Tetap. Setiap masing-masing penerbit reksa dana menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya diinvestasikan pada berbagai jenis sekuritas di pasar modal maupun di pasar uang seperti yang dipaparkan Tandelilin (2010:409).

Dengan banyaknya pilihan reksa dana yang ditawarkan, justru membuat para calon investor kesulitan dalam memilih dimana mereka akan menempatkan investasinya. Pemahaman tentang reksa dana kepada


(16)

5

masyarakat luas diperlukan baik bagi investor maupun bagi perusahaan manajer investasi. Hal tersebut guna menunjang pengetahuan akan prospek investasi di reksa dana.

Prospek perkembangan reksa dana di Indonesia sangat baik apabila dibandingkan dengan tingkat nilai pertumbuhan jenis investasi lainnya. Para investor dapat melihat perkembangan investasinya di reksa dana melalui nilai aktiva bersih reksa dana yang dilaporkan setiap harinya di situs Bapepam dan diterbitkan media cetak. Sehingga nilai aktiva bersih ini menjadi salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu reksa dana.Nilai Aktiva Bersih (NAB) merupakan nilai yang menggambarkan total kekayaan reksa dana setiap harinya. NAB dihitung pada akhir hari dengan menjumlahkan total aktiva bersih keseluruhan dana dalam reksa dana dibagi dengan jumlah total unit yang beredar.

Berikut ini adalah data perkembangan NAB reksa dana yang beredar di Bursa Efek Indonesia digambarkan dalam tabel 1.1 di bawah ini :

Tabel 1.1 Data Perkembangan NAB Reksa Dana Periode 2006 – 2013

Tahun Periode NAB Jumlah Unit Penyertaan 2006 50,869,192,576,389.85 38,242,502,919.82 2007 91,153,774,240,971.75 53,278,235,813.52 2008 73,259,964,417,955.25 60,837,794,453.64 2009 109,959,523,922,678.70 69,708,202,522.26 2010 139,096,653,052,739.75 81,464,548,528.77 2011 163,150,847,266,127.01 98,545,955,665.54 2012 182,797,476,134,098.28 113,263,337,849.98 2013 185,497,908,210,020.39 120,300,726,429.06


(17)

Sumber : www.aria.bapepam.go.id (diolah kembali)

Dari keterangan tabel di atas, perkembangan reksa dana mengalami peningkatan baik dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) maupun dari jumlah unit penyertaannya. Sehingga memberikan prospek yang baik bagi para calon investor untuk menanamkan investasinya pada produk reksa dana.

Namun dengan seiring meningkatnya perkembangan reksa dana yang tersaji dalam tabel 1.1, nilai aktiva bersih reksa dana berdasarkan jenisnya di tahun 2011 hingga tahun 2013 ini mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dan cenderung menurun. Melonjaknya nilai investasi reksa dana ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik dari jumlah aset yang dimiliki maupun jumlah unit penyertaannya. Hal tersebut terlihat dalam Gambar 1.1 yang menggambarkan pertumbuhan NAB reksa dana berdasarkan jenisnya pada tahun 2011 hingga tahun 2013 ini.

Gambar 1.1 Perkembangan NAB Reksa Dana Menurut Jenisnya Periode Tahun 2011 – 2013

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000 Ja n u a ri M a re t M e i Ju li S e p te m b e r N o p e m b e r Ja n u a ri M a re t M e i Ju li S e p te m b e r N o p e m b e r Ja n u a ri M a re t M e i Ju li S e p te m b e r N o p e m b e r Saham Campuran Pendapatan Tetap Pasar Uang


(18)

7

Sumber: Tempo.co (diolah kembali)

Dari Gambar 1.1 menyatakan bahwa reksadana saham dan reksadana campuran menjadi reksadana yang memiliki pertumbuhan NAB meningkat dari awal tahun 2011 hingga tahun 2012 namun cenderung menurun di akhir tahun 2013 lalu. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang mengalami pertumbuhan yang relatif stabil di sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2013.

Tingkat pertumbuhan dalam setiap investasi masing-masing jenis reksa dana tersebut dipengaruhi oleh tingkat risiko dan return yang beragam yang disesuaikan dengan portofolio investasi yang disebarkan. Seperti yang digambarkan dalam Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2 Karakteristik Reksa Dana Berdasarkan Jenisnya

Karakteristik

Jenis Reksa Dana

Pasar Uang Pendapatan Tetap Campuran Saham

Risiko Terendah Rendah Tinggi Tertinggi

Return/tahun 5% - 7% 7% - 15% 15% - 20% 20% - 25%

Jangka waktu 1-3 tahun 3-5 tahun 5-10 tahun >10 tahun

Sumber : www.danareksaonline.com (diolah kembali)

Dari Tabel 1.2 terlihat bahwa semua jenis reksa dana memiliki risiko,

return dan tujuan jangka waktu yang berbeda. Hal tersebut disesuaikan

dengan tujuan investasi yang dibutuhkan oleh para investor. Bagi para calon investor yang memiliki tujuan investasi dengan harapan return yang tinggi


(19)

dapat dilakukan melalui investasi di reksa dana campuran dan reksa danasaham. Reksa dana campuran mendiversifikasikan portofolionya ke dalam berbagai bentuk aset, diantaranya efek saham dan juga obligasi dengan porsi yang beragam sesuai dengan keadaan pasar yang ada dengan harapan mampu untuk mempertahan return yang baik bagi investor. Sedangkan reksa dana saham menempatkan investasinya pada instrumen saham saja. Namun demikian, return yang dihasilkan akan lebih besar dari jenis reksa dana lainnya.

Meskipun kedua jenis reksa dana tersebut memiliki tingkat return yang tinggi, di sepanjang tahun 2013 laluNAB reksa dana campuran dan reksa dana saham pun mengalami pertumbuhan yang fluktuatif yang cenderung menurun. Seperti yang digambarkan dalam Gambar 1.2 di bawah ini.

Gambar 1.2 NAB Reksa Dana Campuran dan NAB Reksa Dana Saham Periode Tahun 2011– 2013

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000 Ja n -1 1 F e b -1 1 M a r-1 1 A p r-1 1 M a y -1 1 Ju n -1 1 Ju l-1 1 A u g -1 1 S e p -1 1 O c t-1 1 N o v-1 1 D e c-1 1 Ja n -1 2 F e b -1 2 M a r-1 2 A p r-1 2 M a y -1 2 Ju n -1 2 Ju l-1 2 A u g -1 2 S e p -1 2 O c t-1 2 N o v-1 2 D e c-1 2 Ja n -1 3 F e b -1 3 M a r-1 3 A p r-1 3 M a y -1 3 Ju n -1 3 Ju l-1 3 A u g -1 3 S e p -1 3 O c t-1 3 N o v-1 3 D e c-1 3


(20)

9

Sumber : Tempo.co (diolah kembali)

Dari Gambar 1.2 terlihat bahwa perkembangan NAB reksa dana campuran dan reksa dana saham mengalami pertumbuhan yang fluktuatif sebagai dampak kondisi perekonomian yang terjadi di Indonesia. Meski demikian, baikreksa dana campuran dan juga reksa dana saham dinyatakan berhasil mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan kinerja reksa dana jenis lainnya dilihat dari jumlah unit yang beredar dan NAB yang didapatkan. Beberapa manajer investasi mencatatkan kinerja positif di sepanjang tahun (http://www.tempo.co – 6 Februari 2014). Sehingga reksa danacampuran dan reksa dana saham ini layak dijadikan sarana investasi bagi para investor pemula yang memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan high return. Maka dengan adanya fenomena tersebut, reksa dana campuran dan reksa dana saham dipilih untuk diteliti dan dibandingkan kinerjanya guna menjadi bahan pertimbangan bagi para calon investor yang akan menyimpan investasi di instrumen reksa dana.

Pentingnya dilakukan penelitian ini didasari atas besarnya keuntungan investasi di reksa dana, khususnya reksa dana campuran dan reksa dana saham jika dibandingkan dengan investasi di sektor lain bagi para calon investor pemula.Namun dengan adanya kesamaan keuntungan yang didapatkan antara reksa dana campuran dengan reksa dana saham, kedua reksa dana tersebut memiliki jumlah Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berbeda. Dengan kondisi tersebut, maka akan dilakukan analisis perbandingan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham.


(21)

Dalam menganalisis perbandingan kinerja reksa dana tentu diperlukan evaluasi pengukuran kinerja reksa dana tersebut. Untuk mengevaluasi kinerja reksa dana terdapat tiga macam metode yang telah memasukkan faktor return dan risiko dalam perhitungannya yaitu indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen (Tandelilin, 2010:492). Namun dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, peneliti hanya menggunakan metode indeks Sharpe. Dimana metode indeks Sharpe ini dapat diterapkan pada semua jenis reksa dana.

Metode indeks Sharpe juga memiliki keunggulan tersendiri yaitu semua risiko yang terkandung dalam suatu reksa dana sudah termasuk dalam perhitungan. Sedangkan metode lainnya hanya menggunakan risiko sistematis saja. Selain itu, metode indeks Sharpe juga akan menghasilkan peringkat dari beberapa reksa dana yang diteliti berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi nilai Sharpe suatu reksa dana dibandingkan dengan reksa dana lainnya maka semakin baik kinerja reksa dana tersebut (Tandelilin, 2010:494).

Sehingga melalui hasil pengukuran kinerja reksa dana campuran dan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks sharpe ini, para calon investor akan dapat dengan mudah melihat kinerjamasing-masing reksa dana campuran dan reksa dana saham yang diperingkat berdasarkan hasil pengukuran dengan metode indeks sharpe,serta mempertimbangkan dimana investasinya akan disimpan.


(22)

11

Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode

Indeks Sharpe”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan terlihat bahwa reksa dana merupakan salah satu investasi yang menguntungkan bagi para para calon investor, khususnya investor pemula. Namun kurangnya edukasi dan pemahaman mengenai investasi reksa dana menjadi salah satu faktor yang menyebabkan jumlah investor di reksa dana sepi peminat dibandingkan di instrumen lainnya.

Maka, Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) bekerja sama dengan lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi dan edukasi bagaimana cara berinvestasi di reksa dana yang bertujuan untuk mendorong penambahan populasi investor reksa dana di dalam negeri.

Perkembangan reksa dana secara keseluruhan mengalami peningkatan dilihat dari nilai aktiva bersih (NAB) maupun dari jumlah unit penyertaannya. Sehingga memberikan prospek yang baik bagi para calon investor untuk menanamkan investasinya pada produk reksa dana. Namun perkembangan empat jenis reksa dana sempat mengalami penurunan NAB di sepanjang tahun 2013. Meskipun demikian, reksa dana campuran dan reksa dana saham dinyatakan berhasil mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan


(23)

kinerja reksa dana jenis lainnya. Beberapa manajer investasi pun mencatatkan kinerja positif di sepanjang tahun. Maka reksa dana campuran dan reksa dana saham ini layak dijadikan sarana investasi bagi para investor pemula yang memiliki tujuan investasi jangka panjang dengan tingkat return yang tinggi.

Sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham yang terdaftar resmi di OJK serta mem-publish perkembangan nilai aktiva bersih di situs tempo.co dan mengalami peningkatan nilai aktiva bersih selama periode tahun 2011 hingga tahun 2013 dengan menggunakan metode indeks Sharpe yang dianggap paling tepat untuk digunakan dalam mengukur kedua jenis reksa dana ini sehingga diketahui reksa dana mana yang memiliki kinerja yang baik untuk dijadikan bahan pertimbangan dimana para investor akan menyimpan investasinya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dideskripsikan menunjukan bahwa para investor akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan investasi dan risiko yang terkandung dalam setiap keputusan yang diambil. Sehingga pokok permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia? 2. Bagaimana gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia?


(24)

13

3. Bagaimana gambaran pengukuran kinerja reksa dana campuran dengan metode indeks Sharpe?

4. Bagaimana gambaran pengukuran kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe?

5. Apakah ada perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe?

1.4 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan yang mendasari perlunya penelitian tersebut dilakukan. Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia. 2. Untuk mengetahui gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia.

3. Untuk mengetahui gambaran pengukuran kinerja reksa dana campuran dengan metode indeks Sharpe.

4. Untuk mengetahui gambaran pengukuran kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.

5. Untuk mengetahui perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe.


(25)

1.5Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi civitas akademika

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam mengembangkan serta mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dan pernah dipelajari sehubungan dengan investasi reksa dana, khususnya reksa dana campuran dan reksa dana saham.

2. Bagi investor/praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi di reksa dana, khususnya reksa dana campuran dan reksa dana saham.


(26)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal terebut, kemudian di tarik kesimpulannya.

Dalam penelitian yang mengambil judul Analisis Perbandingan Kinerja Reksa dana Campuran dan Reksa dana Saham dengan Menggunakan Metode Indeks Sharpe ini, objek penelitian yang diteliti terdiri dari reksa dana campuran dan reksa dana saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melaporkan perkembangan Nilai Aktiva Bersih (NAB) bulanan dari tahun 2011 hingga tahun 2013 pada situs www.tempo.co. Sedangkan metode indeks Sharpe digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian


(27)

diperlukan guna mempermudah arah dari penelitian yang akan dilaksanakan (Sugiyono, 2013:2).

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2013). Dengan menggunakan metode penelitian deksriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi yang sesuai dengan rumusan masalah mengenai:

1. Gambaran kinerja reksa dana campuran di Indonesia. 2. Gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia.

3. Gambaran kinerja reksa dana campuran dengan metode indeks Sharpe. 4. Gambaran kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.

Menurut Arikunto (2010), penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Pada intinya penelitian verifikatif ini bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. Penelitian verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis yaitu mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan (Arikunto, 2010:51). Desain penelitian merupakan salah satu langkah


(28)

53

penting dalam melakukan suatu penelitian guna menuntun jalannya seluruh proses penelitian.

Menurut Anwar Sanusi (2011), desain penelitian dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Desain penelitian deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelilitian.

2. Desain penelitian kausalitas, yaitu desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antarvariabel.

3. Desain penelitian korelasional, yaitu desain penelitian yang dibuat untuk meneliti bagaimana kemungkinan hubungan yang terjadi antarvariabel dengan memperhatikan besaran koefisien korelasi. 4. Desain penelitian eksperimental, yaitu desain penelitian yang

disusun untuk meneliti adanya hubungan kausalitas mengenai sikap tertentu antara kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan.

5. Desain penelitian grounded, yaitu desain penelitian yang disusun untuk membuat generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, serta membuktikan dan mengembangkan teori.

Berdasarkan tujuan penelitian yang berusaha menjelaskan gambaran dan menguji hipotesis terhadap ada atau tidaknya perbedaan


(29)

antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, desain penelitian yang digunakan adalah desain kausalitas.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Menetapkan masalah penelitian. 2. Merumuskan tujuan penelitian.

3. Mengkaji teori dan menelaah hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.

4. Merumuskan hipotesis penelitian. 5. Menentukan ukuran sampel.

6. Mengklasifikasi dan mendefinisikan variabel penelitian. 7. Menyusun instrumen penelitian.

8. Menentukan metode pengumpulan data. 9. Melakukan pengujian hipotesis.

10.Menarik kesimpulan.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2013:59) merumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berikut adalah operasionalisasi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini:


(30)

55

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Pengukuran Skala

Kinerja Reksa Dana

Campuran dan Reksa Dana Saham

Evaluasi kinerja portofolio

merupakan tahap akhir dari proses investasi dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang telah dibentuk dapat meningkatkan tercapainya hasil tujuan investasi dan juga dapat diketahui

portofolio mana yang memiliki kinerja lebih baik. Untuk

mengevaluasi kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham digunakan metode indeks Sharpe yang telah memasukkan faktor

return dan risiko dalam

perhitungannya.

̂= �− � Rasio

Sumber: Tandelilin (2010)

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya, Sugiyono (2012:137) menyebutkan bahwa sumber data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu sumber data


(31)

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, tetapi dari sumber yang lain. Penggunaan data sekunder ini biasanya lebih mudah didapat, seperti dari jurnal-jurnal, surat kabar harian, dan sumber referensi lainnya. Berikut ini adalah daftar data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.2

Sumber Data Penelitian

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan data-data serta informasi tentang perusahaan yang

No. Data yang diperoleh Jenis Data Sumber

1. Nilai Aktiva Bersih Bulanan Reksa dana Campuran tahun 2011 hingga tahun 2013

Sekunder www.tempo.co

2. Nilai Aktiva Bersih Bulanan Reksa dana Saham tahun 2011 hingga tahun 2013

Sekunder www.tempo.co

3. Tingkat Suku Bunga SBI tahun 2011 hingga tahun 2013


(32)

57

menjadi sampel penelitian melalui fasilitas internet, dengan mengakses situs-situs resmi perusahaan serta informasi dari media masa lainnya.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:389), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah 113 reksa dana campuran dan 118 reksa dana saham yang beredar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011 hingga tahun 2013.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:389). Berdasarkan pengertian tersebut, sampel dapat diartikan sebgai bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan diasumsikan dapat mewakili populasi.

Sedangkan cara untuk pengambilan sampel disebut teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan


(33)

Pertimbangan atau kriteria tersebut disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria yang dimaksud dalam teknik purposive sampling penelitian ini yaitu:

1. Reksa dana campuran dan reksa dana saham dinyatakan aktif beroperasi di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 hingga tahun 2013

2. Reksa dana campuran dan reksa dana saham yang telah memuat laporan nilai aktiva bersih (NAB) bulanan melalui situs www.tempo.co

3. Reksa dana campuran dan reksa dana saham yang mengalami peningkatan nilai aktiva bersih (NAB) dalam periode tahun 2011 hingga tahun 2013

Berikut ini adalah sampel yang memenuhi kriteria penelitian yang terdiri dari 20 reksa dana campuran dan 20 reksa dana saham:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

Jenis Reksa dana Nama Reksa Dana Reksa Dana Campuran

AAA Balanced Fund Bahana Dana Infrastruktur Bahana Dana Selaras Bahana Kombinasi Arjuna Batavia Dana Dinamis Paribas Equitra Danareksa Anggrek

Danareksa Anggrek Fleksibel Danareksa Syariah Berimbang Panin Dana Unggulan Pratama Berimbang Prospera Balance

RD Batavia Prima Ekspektasi RD Maestroberimbang RD Panin Dana Bersama RD PNM Syariah Sam Dana Berkembang Semesta Dana Maxima Simas Satu


(34)

59

Schroder Providence Fund

Jenis Reksa Dana Nama Reksa Dana Reksa Dana Saham

Bahana Dana Prima Batavia Dana Saham

BNP Paribas Infrastruktur Plus BNP Paribas Ekuitas

Dana Ekuitas Andalan Dana Ekuitas Prima Dana Pratama Ekuitas Danareksa Mawar

First State Dividend Yield Fund GMT Dana Ekuitas

Mandiri Investa Atraktif Mandiri Investa UGM Panin Dana Maksima Panin Dana Prima Pratama Saham RD AXA Citradinamis

RD CIMB-Principal Equity Aggressive Rencana Cerdas

Schroder Dana Prestasi Plus Syailendra Equity Opportunity Fund

Sumber: www.tempo.co (diolah kembali) 3.6Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Pada penelitian ini rancangan analisis data yang didasarkan pada langkah-langkah yang akan dilakukan setelah seluruh data yang berkaitan dengan penelitian telah terkumpul. Mengingat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan gambaran dan perbandingan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham, maka rancangan pengolahan data diperlukan agar diperoleh hasil apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan kinerja reksa


(35)

dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pengolahan data yang harus dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Menghitung rate of return reksa dana campuran selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

2. Menghitung rate of return reksa dana saham selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

3. Menghitung rata-rata rate of return reksa dana campuran selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

4. Menghitung rata-rata rate of return reksa dana saham selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

5. Menghitung rata-rata rate of return suku bunga SBI sebagai asumsi investasi bebas risiko selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

6. Menghitung standar deviasi reksa dana campuran selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

7. Menghitung standar deviasi reksa dana saham selama tahun 2011 hingga tahun 2013.

8. Menghitung nilai sharpe tiap-tiap reksa dana campuran dengan menggunakan metode indeks Sharpe

9. Menghitung nilai sharpe tiap-tiap reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe

10. Menganalisis hasil perhitungan dengan metode indeks Sharpe secara deskriptif untuk menilai kinerja reksa dana campuran.


(36)

61

11. Menganalisis hasil perhitungan dengan metode indeks Sharpe secara deskriptif untuk menilai kinerja reksa dana saham.

12. Melakukan perbandingan hasil perhitungan kinerja reksa dana campuran dengan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.

13. Menganalisis ada atau tidaknya perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dengan kinerja reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.

3.6.2 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2007:164), analisis data adalah pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Penelitian ini bermaksud membandingkan data dari dua populasi yaitu reksa dana campuran dan reksa dana saham, maka pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata (independent sample t-test). Sebelum melakukan langkah dalam uji beda dua rata-rata tersebut, dilakukan terlebih dahulu analisis statistik deskriptif dan analisis asumsi dasar dengan uji normalitas dan uji homogenitas.


(37)

3.6.2.1Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013:206). Melalui analisis ini dapat diketahui deskripsi dari masing-masing variabel secara individu, diantaranya:

1. Gambaran mengenai kinerja reksa dana campuran di Indonesia. 2. Gambaran mengenai kinerja reksa dana saham di Indonesia.

3. Gambaran kinerja reksa dana campuran berdasarkan metode indeks Sharpe.

4. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan metode indeks Sharpe.

5. Gambaran perbandingan kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan metode indeks Sharpe.

3.6.2.2Analisis Asumsi Klasik

Setelah data yang diperoleh dengan lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan proses analisis data sebagai berikut: a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, menggunakan statistik parametris karena data yang akan diuji berbentuk rasio. Karena akan menggunakan statistik parametris, maka setiap data pada setiap variabel harus


(38)

63

terlebih dahulu diuji normalitasnya (Sugiyono, 2010:239). Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian ini menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dengan syarat sebagai berikut:

1. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

2. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi data adalah normal.

Proses pengolahan uji normalitas ini menggunakan Program IBM SPSS Statistic 22.0. Pengujian ini dilakukan sebelum data pada masing-masing variabel digunakan dalam perhitungan dengan metode indeks Sharpe.

b. Uji Homogenitas

Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto,2006:320).

Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk melihat apakah dalam dua grup atau populasi terdapat kesamaan varians. Uji ini diperlukan untuk menetukan alat statistik yang dilakukan dengan asumsi populasi yang sama atau berbeda pada uji hipotesis. Proses uji


(39)

homogenitas data dilakukan dengan uji Lavens’s Test dengan bantuan

program IBM SPSS Statistic 22.0. Data dikatakan homogen jika memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Jika –Ftabel > Fhitung > Ftabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05 maka dikatakan kedua populasi memiliki varians yang berbeda, dan untuk uji hipotesis akan digunakan asumsi varians populasi yang berbeda (equal variance not assumed).

b. Jika –Ftabel < Fhitung < Ftabel, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of significant sebesar 0,05 maka dikatakan kedua populasi memiliki varians yang sama, dan untuk uji hipotesis juga akan digunakan asumsi varians populasi yang sama (equal variance assumed).

3.6.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t atau uji beda rata-rata. Tujuan uji-t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Tujuannya yaitu untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel). Berdasarkan bentuk sampel yang tidak terdapat korelasi antar kedua variabel, maka pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda dua rata-rata (independent sample t-test) dengan hipotesis statistik sebagai berikut:


(40)

65

 Ho: µ1 = µ2. Tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana

campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe.

 Ho: µ1 ≠ µ2. Terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran

dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks sharpe.

Dengan rumus :

� =

� − �

��[ ]

(Sumber: Anwar Sanusi, 128:2011) Dimana: t = Nilai distribusi t

X1 = nilai rata-rata sampel pertama

X2 = nilai rata-rata sampel kedua

��2 = taksiran varians gabungan populasi n1 = jumlah sampel populasi pertama

n2 = jumlah sampel populasi kedua

Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah:

a. Jika –ttabel≤ thitung≤ ttabel, maka Ho diterima

b. Jika –ttabel ≥ thitung≥ ttabel, maka Ho ditolak.

Uji beda dua rata-rata (independent sample t-test) juga dapat dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic 22.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(41)

1. Input data total skor (yang menjadi tolak ukur penelitian) dari seluruh reksa dana yang dinilai dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok reksa dana campuran dan kelompok reksa dana saham.

2. Menggunakan fungsi Analysis Independent Samples untuk mengolah

kedua kelompok data tersebut.

3. Menginterpretasikan hasil pengolahan data ke dalam bentuk analisis


(42)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap reksa dana campuran dan reksa dana saham untuk mengetahui perbandingan kinerja masing-masing reksa dana tersebut dengan menggunakan metode indeks Sharpe sebagai alat ukurnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap nilai aktiva bersih (NAB)

seluruh reksa dana campuran yang dijadikan tolak ukur awal kinerjanya, dapat disimpulkan bahwa gambaran reksa dana campuran di Indonesia mencatatkan kinerja yang fluktuatif di sepanjang tahun 2011 hingga tahun 2013. Total NAB di tahun 2013 tercatat lebih rendah yaitu 2.848.758,87 dibandingkanpada tahun 2011 sebesar 2.985.506,51 dan jauh menurun dari tahun 2012 dengan total 3.002.932,84. Namun reksa dana campuran ini tetap menghasilkan NAB yang cukup tinggi. Sehingga reksa dana campuran dapat dijadikan sarana investasi yang baik bagi para calon investor.

2. Gambaran kinerja reksa dana saham di Indonesia berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut dihasilkan atas kepiawaian manajer investasi dalam


(43)

mendiversifikasikan dana kelolaannya. Sehingga kinerja reksa dana saham mendapatkan hasil yang optimal meskipun kinerja pasar sedang cenderung tertekan. Beberapa manajer investasi reksa dana saham mendapat predikat outstanding dan membuat NAB reksa dana saham pada akhir 2013 menjadi lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 5.007.710,29.

3. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode indeks sharpe, dari 20 reksa dana campuran yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya terdapat 3 reksa dana yang menghasilkan nilai sharpe yang negatif. Ketiga reksa dana tersebut adalah RD PNM Syariah 0,033837123), Prospera Balance (-0,139335947), dan AAA Balance Fund (-1,644362289). Sedangkan 17 reksa dana lainnya mendapatkan nilai sharpe yang positif. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, rata-rata kinerja reksa dana campuran ini memiliki kinerja yang baik dengan perolehan nilai Sharpe yang sebagian besar mendapatkan hasil positif. Sehingga reksa dana campuran merupakan instrumen investasi yang layak digunakan sebagai sarana investasi bagi calon investor pemula.

4. Gambaran kinerja reksa dana saham berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode indeks sharpe, dari 20 reksa dana saham yang diteliti, hanya terdapat 1 reksa dana yang menghasilkan nilai sharpe yang negatif, yaitu Reksa Dana Bahana Dana Prima yaitu -0,85141279. Sedangkan sebagian besar reksa dana lainnya mendapatkan nilai sharpe


(44)

103

yang positif. Sehingga instrumen investasi pada jenis reksa dana saham ini layak untuk dijadikan salah satu alternatif investasi bagi para investor pemula.

5. Berdasarkan hasil pengujian pada hasil perhitungan metode indeks Sharpe dengan menggunakan Independent Sample t-test ini, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe. Sehingga berdasarkan hasil perhitungan ini, reksa dana jenis apa pun dapat dijadikan pilihan investasi bagi para investor pemula karena sama-sama memiliki keuntungan dan juga risiko yang tinggi. Karena hal tersebut, maka para calon investor pemula dapat melihat peringkat yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan metode indeks sharpe sebagai bahan pertimbangan untuk memilih dimana investasinya akan disimpan. Peringkat indeks sharpe ini menggambarkan kinerja yang dihasilkan oleh masing-masing reksa dana. Semakin tinggi nilai sharpe yang dihasilkan, maka semakin baik pula kinerjanya.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan mengenai perbandingan kinerja reksa dana campuran dan kinerja reksa dana saham dengan menggunakan metode indeks Sharpe sebagai alat hitungnya, peneliti mengajukan beberapa pertimbangan bagi pemecahan masalah dan dapat dijadikan masukan bagi pihak terkait dalam pemilihan investasi pada intrumen reksa dana.


(45)

1. Bagi calon investor, kinerja reksa dana campuran dan reksa dana saham secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Meskipun jumlah reksa dana campuran yang mendapatkan nilai sharpe negatif lebih banyak dibandingkan nilai sharpe reksa dana saham, namun kedua jenis reksa dana tersebut sama-sama memiliki prospek investasi yang menguntungkan, khususnya bagi calon investor pemula yang ingin menempatkan dananya dalam sektor pasar modal dan berorientasi pada

return tinggi serta bertujuan untuk investasi jangka panjang. Maka para

calon investor dapat melihat hasil pemeringkatan yang dihitung dengan metode indeks sebagai bahan pertimbangan untuk memilih dimana investasinya akan disimpan.

2. Bagi Pemerintah dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai

pengawas dan regulator manajer investasi dan reksa dana di Indonesia, perlu memberikan pengenalan dan pembelajaran yang lebih luas terhadap calon investor di segala kalangan masyarakat bahwa investor reksa dana dapat berinvestasi di pasar modal tanpa perlu memiliki modal yang besar dan memikirkan kerumitan dalam mengelola portofolio dengan melalui investasi di reksa dana. Sehingga dapat meningkatkan jumlah investor reksa dana dalam negeri.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan topik yang diangkat

dalam penelitian ini, agar selanjutnya dapat mengambil jumlah sampel yang lebih banyak lagi dan membandingkannya dengan semua jenis reksa dana (reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana pendapatan


(46)

105

tetap, dan reksa dana pasar uang) dengan rentang waktu periode penelitian yang lebih panjang dan menggunakan metode pengukuran lainnya (metode indeks treynor dan metode indeks jensen), guna mendapatkan hasil yang lebih tergeneralisasi dan dapat memberikan informasi bagi para calon investor secara lengkap mengenai investasi pada instrumen reksa dana.


(47)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku (Text Book):

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta

Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Salemba Empat: Jakarta

Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi (Edisi

Pertama). Kanisius: Yogyakarta

Jurnal dan Penelitian Terdahulu:

Ambarwati. (2007). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa dana Saham dengan Kinerja Pasar (IHSG) Melalui Pendekatan Sharpe dan Treynor Periode 2004-2006. Tesis pada Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro: http://eprints.undip.ac.id

Muzdalifa, Eva. (2009). Analisis Kinerja Reksa dana Syariah Pendapatan Tetap

dan Campuran dengan Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen di tahun 2009. Skripsi pada Prodi Keuangan Islam Universitas Islam


(48)

107

Pasaribu, Iin Qarina. (2011). Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah

dengan Reksa Dana Konvensional. Skripsi pada Program Studi

Manajemen Universitas Sumatera Utara: repository.usu.ac.id

Setyarini, Indah. (2007). Analisis Kinerja Reksa dana Pendapatan Tetap dengan

Metode Sharpe Sebagai Dasar Keputusan Investasi di tahun 2007.

Skripsi pada Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Malang:

lib.uin-malang.ac.id/

Wahdah, Rafiqah. (2012). Analisis Pengukuran Kinerja Reksa dana Saham. Jurnal pada Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Banjarmasin.

Undang-undang pendukung:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Artikel dan website:

www.aria.bapepam.go.id Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Statistik NAB Reksa dana

www.tempo.co Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Bisnis NAB Reksa dana

www.bi.go.id Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Suku Bunga SBI

www.danareksaonline.com Diakses pada tanggal 8 Januari 2014. Keuntungan dan Risiko Investasi di Reksa dana


(49)

Admin. (2013). Hanya‎21,84%‎Warga‎yang‎“Ngeh”‎Soal‎Keuangan.‎[Online]. Melalui:

http://pialangindonesia.com/2013/11/19/hanya-2184-warga-yang-ngeh-soal-keuangan/ Diakses pada tanggal 9 Maret

2014

Admin. (2013). OJK Pacu Penjaringan Investor Reksa dana di Daerah. [Online]. Melalui:

http://www.beritasatu.com/investasi-portofolio/144183-ojk-pacu-penjaringan-investor-reksa dana-di-daerah.html Diakses

pada tanggal 5 Maret 2014

Indhriyani, Ria. (2013). APRDI Gandeng OJK Sosialisasi Peluang Investasi

Reksa Dana. [Online].

http://www.bisnis- jabar.com/index.php/berita/aprdi-gandeng-ojk-sosialisasi-peluang-investasi-reksa-dana Diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Satyagraha. (2013). OJK: Investor Reksa dana Masih Rendah. [Online]. Melalui:

http://www.antaranews.com/berita/364279/ojk-investor-reksa-dana-masih-rendah Diakses pada tanggal 5 Maret 2014

Danareksa Investment Management. (2010). Prospektus Pembaharuan Reksa Dana Danareksa Syariah Berimbang.


(50)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN III


(51)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Output Uji Normalitas Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham

Frequencies

Notes

Output Created 09-JUL-2014 12:58:37

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=RD_Campuran RD_Saham

/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.61


(52)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistics

RD_Campuran RD_Saham

N Valid 20 20

Missing 0 0

Mean

163265.1055 .000006283081 918

Median

145261.8950 .000007387821 846

Mode

99176.10a .000000602066 9029a

Std. Deviation

70104.37123 .000003733096 618

Skewness 2.033 -.227

Std. Error of Skewness .512 .512

Kurtosis 5.580 -1.357

Std. Error of Kurtosis .992 .992

Minimum

99176.10 .000000602066 9029

Maximum

395582.40 .000011743273 7170


(53)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Frequency Table

RD_Campuran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 99176.10 1 5.0 5.0 5.0

103701.72 1 5.0 5.0 10.0

106355.18 1 5.0 5.0 15.0

107842.08 1 5.0 5.0 20.0

108845.75 1 5.0 5.0 25.0

111393.73 1 5.0 5.0 30.0

111816.92 1 5.0 5.0 35.0

124243.47 1 5.0 5.0 40.0

125164.39 1 5.0 5.0 45.0

139708.55 1 5.0 5.0 50.0

150815.24 1 5.0 5.0 55.0

176275.48 1 5.0 5.0 60.0

180137.96 1 5.0 5.0 65.0

181343.54 1 5.0 5.0 70.0

186399.81 1 5.0 5.0 75.0

188850.57 1 5.0 5.0 80.0

201926.95 1 5.0 5.0 85.0

220512.06 1 5.0 5.0 90.0

245210.21 1 5.0 5.0 95.0

395582.40 1 5.0 5.0 100.0


(54)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RD_Saham

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid .0000006020669029 1 5.0 5.0 5.0

.0000006775488327 1 5.0 5.0 10.0

.0000012655865046 1 5.0 5.0 15.0

.0000019229002381 1 5.0 5.0 20.0

.0000021889179811 1 5.0 5.0 25.0

.0000025781334937 1 5.0 5.0 30.0

.0000038805763494 1 5.0 5.0 35.0

.0000046959150798 1 5.0 5.0 40.0

.0000070051469617 1 5.0 5.0 45.0

.0000073111461494 1 5.0 5.0 50.0

.0000074644975434 1 5.0 5.0 55.0

.0000075164612380 1 5.0 5.0 60.0

.0000077823537153 1 5.0 5.0 65.0

.0000083156770720 1 5.0 5.0 70.0

.0000093671032392 1 5.0 5.0 75.0

.0000097518476582 1 5.0 5.0 80.0

.0000098270623736 1 5.0 5.0 85.0

.0000101695694347 1 5.0 5.0 90.0

.0000115958538793 1 5.0 5.0 95.0

.0000117432737170 1 5.0 5.0 100.0


(55)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(56)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RD_Campuran RD_Saham /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 09-JUL-2014 12:59:03

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 20

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases with valid data for the variable(s) used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RD_Campuran RD_Saham

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.03

Number of Cases Alloweda 157286


(57)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RD_Campuran RD_Saham

N 20 20

Normal Parametersa,b Mean

163265.1055 .000006283081 918

Std. Deviation

70104.37123 .000003733096 618

Most Extreme Differences Absolute .180 .177

Positive .158 .140

Negative -.180 -.177

Test Statistic .180 .177

Asymp. Sig. (2-tailed) .088c .102c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


(58)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Output Uji Homogenitas dan Uji Independent Sample T-Test

T-Test

Notes

Output Created 19-MAY-2014 15:35:59

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 40

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on the cases with no missing or out-of-range data for any variable in the analysis.

Syntax T-TEST GROUPS=Reksadana(1 2)

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Sharpe

/CRITERIA=CI(.95).

Resources Processor Time 00:00:00.02


(59)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Group Statistics

Reksadana N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Sharpe Campuran 20 .03553782230 .403986577704 .090334144974

Saham 20 .06736083095 .219030732299 .048976760658

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sharpe Equal variances assumed 1.170 .286 -.310 38

Equal variances not

assumed -.310 29.282

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig.

(2-tailed) Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower

Sharpe Equal variances assumed .758 -.031823008650 .102756901631 -.239843480613


(60)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

Upper

Sharpe Equal variances assumed .176197463313


(61)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN II


(62)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. NAB Reksa Dana Tahun 2011-2013

Tahun Bulan

Jenis Reksadana

Saham Campuran Pendapatan Tetap Pasar Uang

2011 Januari 274.788,29 235.224,74 191.977,02 23.000,00

Februari 280.888,28 237.950,77 190.500,15 23.000,00

Maret 300.667,35 248.417,85 194.470,79 23.000,00

April 311.948,91 253.874,12 196.640,38 23.000,00

Mei 291.894,09 241.337,34 193.312,89 20.000,00

Juni 318.023,66 271.351,52 192.767,67 24.000,00

Juli 340.962,92 267.573,91 206.489,66 24.000,00

Agustus 316.226,77 253.244,34 208.580,77 24.000,00 September 289.020,07 237.498,56 210.667,28 25.000,00 Oktober 321.094,11 255.399,28 216.594,18 25.000,00 Nopember 306.465,68 247.780,46 219.535,68 25.000,00 Desember 314.465,89 252.520,95 227.792,03 26.000,00

2012 Januari 324.580,97 258.078,57 233.002,05 27.000,00

Februari 330.435,98 261.495,52 235.851,33 27.000,00

Maret 340.739,82 256.761,32 232.950,52 28.000,00

April 343.129,87 259.029,47 232.232,01 28.000,00

Mei 319.773,94 240.504,25 233.065,50 28.000,00

Juni 316.233,80 241.214,09 236.094,42 28.000,00

Juli 335.742,53 248.275,43 239.308,40 29.000,00

Agustus 325.544,83 240.520,12 238.032,19 29.000,00 September 342.871,61 252.364,56 242.773,94 29.000,00 Oktober 349.547,93 256.113,43 245.341,18 29.000,00 Nopember 349.931,13 257.205,01 249.279,40 30.000,00 Desember 374.468,75 231.371,07 253.103,03 30.000,00

2013 Januari 389.976,43 241.326,76 252.029,85 30.116,51

Februari 426.776,14 252.671,39 252.588,95 30.234,04

Maret 445.297,72 259.468,54 250.140,86 30.308,56

April 458.365,09 263.321,60 252.101,94 30.475,55

Mei 452.013,38 271.297,20 252.847,20 29.580,83

Juni 423.177,94 257.380,09 244.706,44 28.603,76

Juli 399.837,48 248.205,16 243.139,91 28.696,33

Agustus 389.342,98 205.761,24 242.080,01 28.790,34 September 411.832,79 212.725,17 250.507,80 30.913,49 Oktober 421.744,63 218.611,31 256.578,66 31.089,11 Nopember 392.324,87 209.580,83 254.509,33 31.179,66


(63)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(1)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reksadana Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Bahana Dana

Prima -12,52% 1,26% 3,50% -0,02% -8,76% 1,86% 7,06% -2,97% 5,00% 2,59% -0,73% 0,22%

Batavia Dana

Saham 1,82% 0,89% 4,04% 0,66% -9,78% 1,61% 6,66% -4,21% 4,90% 1,80% -0,05% 0,11%

BNP Paribas Infrastruktur Plus

3,32% 1,26% 3,93% 1,63% -8,56% 1,75% 6,33% -3,69% 6,81% 2,31% -0,30% 1,43%

BNP Paribas

Ekuitas 938,17% 2,49% 3,87% 0,77% -9,16% 1,36% 5,25% -3,94% 5,49% 1,84% -1,70% 1,30% Dana Ekuitas

Andalan 1,50% 0,33% 2,98% -0,49% -8,44% 1,64% 6,95% -2,53% 4,14% 2,42% 0,35% -1,18% Dana Ekuitas

Prima 2,92% 3,80% 4,32% 0,41% -8,69% 0,63% 6,45% -4,07% 5,61% 2,58% 1,96% 0,35% Dana

Pratama Ekuitas

2,73% 2,27% 2,32% 3,14% -11,36% -1,39% 2,71% -4,45% 6,23% 2,16% -3,78% 0,45%

Danareksa

Mawar 0,55% 0,42% 3,28% -3,06% -8,03% 2,28% 7,62% -2,65% 4,99% 2,16% -2,74% 0,86% First State

Dividend Yield Fund

2,50% 1,30% 3,21% -0,36% -8,63% 2,65% 7,49% -2,30% 4,56% 1,83% -1,77% 1,23%

GMT Dana


(2)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Lanjutan)

Reksadana Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Mandiri Investa Atraktif

2,42% 1,22% 3,19% -0,06% -9,72% 2,08% 6,79% -3,33% 4,98% 1,78% -0,46% 0,67%

Mandiri Investa UGM

3,32% 1,34% 1,90% -1,31% -10,67% 3,02% 5,63% -3,66% 3,46% -0,39% -1,43% 0,71%

Panin Dana

Maksima 5,72% 3,43% 3,65% -0,77% -13,97% -5,94% 6,84% 7200,20% 2,95% 1,77% 0,07% 1,17% Panin Dana

Prima 1,33% 3,09% 2,47% 3,61% -6,50% -0,76% 5,82% -4,50% 2,92% 1,68% 0,29% 1,77% Pratama

Saham 3,23% 2,75% 2,69% 3,76% -12,02% -1,82% 3,01% -4,96% 6,79% 2,96% -1,54% -0,48% RD AXA

Citradinamis 2,61% 0,42% 3,50% 0,36% -8,74% 2,89% 7,36% -2,70% 5,12% 2,61% -1,56% 0,24% RD

CIMB-Principal Equity Aggressive

2,17% 0,00% 2,93% 0,12% -9,42% 1,05% 6,14% -3,54% 4,39% 2,11% -0,57% -0,39%

Rencana

Cerdas 2,77% 1,82% 3,16% -1,02% -9,42% 1,12% 7,49% -4,38% 6,72% 1,08% -2,43% 0,19% Schroder

Dana

Prestasi Plus


(3)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Syailendra

Equity Opportunity Fund

5,23% 1,13% 3,30% 6,22% -6,26% 0,80% 7,02% -2,73% 5,94% 3,14% -0,38% 1,24%

Tahun 2013

Reksadana Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Bahana Dana

Prima 4,05% 8,20% 2,11% 2,82% 4,83% -9,01% -6,40% -11,04% 2,94% 2,32% -9,10% -0,32% Batavia Dana

Saham 3,58% 8,69% 3,16% 5,22% 3,06% -7,34% -3,37% -7,80% 4,13% 1,04% -6,05% 1,83% BNP Paribas

Infrastruktur Plus

2,84% 8,21% 3,07% 2,43% -0,83% -5,25% -4,46% -9,79% 6,39% 2,29% -7,14% 1,22%

BNP Paribas

Ekuitas 3,53% 7,67% 3,12% 1,94% 0,39% -5,90% -4,86% -9,94% 4,76% 2,02% -7,08% 0,51% Dana Ekuitas

Andalan 3,86% 7,23% 4,32% 2,43% 1,71% -6,44% -5,35% -9,96% 5,27% 2,37% -8,43% 0,66% Dana Ekuitas

Prima 3,11% 7,69% 4,24% 2,95% 4,52% -9,11% -6,46% -10,63% 5,73% 1,72% -8,92% 0,24% Dana

Pratama Ekuitas

8,99% 9,54% 6,11% 5,35% 6,65% -7,39% -6,58% -9,40% 7,62% 3,05% -9,19% 0,67%

Danareksa


(4)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu First State

Dividend Yield Fund

2,66% 7,46% 2,19% 3,33% -0,17% -6,39% -4,24% -8,42% 5,39% 1,57% -6,95% -0,11%

GMT Dana

Ekuitas 4,69% 7,37% 3,21% 2,30% 4,48% -8,05% -6,52% -7,75% 4,99% 2,47% -7,27% 0,29%

(Lanjutan)

Reksadana Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Mandiri Investa Atraktif

2,18% 8,16% 4,64% -0,52% 4,86% -10,51% -6,90% -11,05% 3,74% 1,28% -7,40% 1,22%

Mandiri Investa UGM

2,03% 10,11% 6,01% 1,40% 8,10% -11,45% -7,52% -13,44% 2,07% 1,83% -7,57% 0,62%

Panin Dana

Maksima 4,59% 9,70% 6,02% 3,97% 4,02% -6,93% -8,12% -13,11% 10,80% 1,75% -10,61% 1,13% Panin Dana

Prima 4,57% 8,85% 4,60% 5,54% 6,32% -7,78% -7,07% -12,94% 9,67% 1,52% -8,33% 1,11% Pratama

Saham 10,37% 13,12% 8,25% 4,58% 7,12% -9,61% -6,64% -10,71% 8,97% 2,83% -9,82% 0,97% RD AXA


(5)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RD

CIMB-Principal Equity Aggressive

2,52% 7,30% 2,67% 2,71% 2,39% -7,17% -9,25% -12,30% 5,73% 1,43% -9,31% 6,39%

Rencana

Cerdas 4,85% 5,83% 3,03% -0,66% 1,71% -5,51% -9,32% -9,19% 7,16% 3,19% -5,48% -3,86% Schroder

Dana

Prestasi Plus

2,77% 7,98% 2,40% 2,86% 0,24% -6,12% -3,61% -9,19% 4,94% 2,23% -6,57% 0,93%

Syailendra Equity Opportunity Fund


(6)

Annya Tri Andina S etiarsih, 2014

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA CAMPURAN DAN REKSA DANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INDEKS SHARPE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6.

Suku Bunga SBI Tahun 2011

2013

BULAN

TAHUN

2011

2012

2013

JANUARI

6,50%

6,00%

5,75%

FEBRUARI

6,75%

5,75%

5,75%

MARET

6,75%

5,75%

5,75%

APRIL

6,75%

5,75%

5,75%

MEI

6,75%

5,75%

5,75%

JUNI

6,75%

5,75%

6,00%

JULI

6,75%

5,75%

6,50%

AGUSTUS

6,75%

5,75%

6,50%

SEPTEMBER

6,75%

5,75%

7,00%

OKTOBER

6,50%

5,75%

7,25%

NOPEMBER

6,00%

5,75%

7,25%

DESEMBER

6,00%

5,75%

7,50%

7.

Hasil Perhitungan Manual

� =

� − �

√�

��

[� −� ]

� =

,

− ,

√ ,

[ − ]