Analisis Aktivitas Bernilai Tambah (Value-Added) dan Tidak Bernilai Tambah (non-Value-Added) dalam Penerapan Activit Based Management untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya (Studi Kasus pada Hotel Dewi Sartika).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Competition between industries is become more strictly. Service companies like hotel is the most competitive industries to be the best from the others. The purpose of this research is to analyze and identify the use of activity based management in order to get the efficiency expenses. First, we must to identify the activities and analyze them into two categories: value-added activities and non-value-added activities. The object from this research is focused for Hotel Dewi Sartika. The decision from this research is cost reduction for non-value-added activities. The results show that for 2002, non-value added activities can be reduced as 21.333.541, for 2003 non-value-added can be reduced as 19.486.919,non-value-non-value-added for 2004 can be reduced as 19.856.277, and for 2004 non-value-added can be reduced as 22.538.327, from the application from activity based management.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

INTISARI

Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang saling bersaing di dalam industri perekonomian untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan jasa seperti hotel merupakan jenis usaha yang saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk tetap bertahan dalam menghadapi pesaing, maka dibutuhkan perbaikan yang terus menerus dalam kegiatan usaha mereka. Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang manajemen berbasis aktivitas (ABM) yang dapat mengefisiensikan biaya-biaya. Dari manajemen berbasis aktivitas dapat dilakukan analisis aktivitas bernilai tambah (value-added) dan tidak bernilai tambah (non-value-added). Dari analisis ini dapat ditentukan keputusan untuk melakukan cost reduction untuk mencapai efisiensi biaya. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Hotel Dewi Sartika. Dimana hasil penelitian yang dilakukan untuk tahun 2002, biaya tidak bernilai tambah yang berhasil dieliminasi sebesar 21.333.541,biaya tidak bernilai tambah tahun 2003 sebesar 19.486.919, biaya tidak bernilai tambah tahun 2004 sebesar 19.856.277, dan biaya tidak bernilai tambah tahun 2005 sebesar 22.538.327. Kata-kata kunci: ABM,cost reduction,value-added,non-value-added.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vi

INTISARI...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xx

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang...1

1.2Identifikasi Masalah...5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...5

1.4Kegunaan Penelitian...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...8

2.1 Pengertian Cost...8

2.2 Activity- Based Costing (ABC)...9

2.2.1 Pengertian Activity-Based Costing (ABC)...9

2.3 Activity-Based Management (ABM)...10

2.3.1 Pengertian Activity-Based Management (ABM)...10

2.3.2 Dimensi dalam Activity-Based Management (ABM)...11


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Pengertian Analisis Proses Nilai ...13

2.4.2 Analisis Pemicu (Driver Analysis)...14

2.4.3 Analisis Aktivitas (Activity Analysis) ...15

2.4.4 Aktivitas Bernilai Tambah dan Aktivitas Tidak Bernilai Tambah ...16

2.4.5 Karakteristik Aktivitas Bernilai Tambah dan Aktivitas Tidak Bernilai Tambah ...17

2.5 Strategi Pengurangan Biaya...19

2.5.2 Pengertian Cost Reduction...19

2.5.3 Pelaksanaan Cost Reduction...20

2.6 Rantai Nilai (Value Chain Analysis)...20

2.6.1 Pengertian Rantai Nilai (Value Chain)...20

2.6.2 Aktivitas-aktivitas Dalam Value Chain...21

2.7 ABM Pada Perusahaan Jasa Perhotelan...22

2.7.1 Pengertian Hotel...22

2.7.2 Karakteristik Perusahaan Jasa...23

2.8 Rerangka Pemikiran...24

BAB III METODE PENELITIAN...29

3.1 Objek Penelitian...29

3.1.1 Sejarah Hotel...30

3.1.2 Struktur Organisasi...30

3.1.3 Fasilitas Hotel...34

3.2 Jenis Penelitian...35

3.3 Teknik Pengumpulan Data...36

3.4 Analisis Data...38


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.1 Hasil Penelitian...40

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan...40

4.2 Pengolahan Data Awal...40

4.2.1 Penyajian dan Deskripsi Data Divisi Room...40

4.2.2 Mengidentifikasikan Aktivitas...43

4.2.3 Penentuan Driver dan Cost Driver...45

4.2.3.1Melakukan Pengidentifikasian Aktivitas...45

4.2.3.2Analisis dan Penentuan Cost Driver...47

4.3 Pengalokasian Biaya ke Aktivitas...67

4.4 Analisis Aktivitas...113

4.4.1 Aktivitas Bernilai Tambah dan Aktivitas Tidak Bernilai Tambah ...114

4.5 Pengurangan Biaya...119

4.6 Pembahasan...125

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...126

5.1 Simpulan...126

5.2 Saran...127

5.3 Keterbatasan Penelitian ...127

DAFTAR PUSTAKA...128

LAMPIRAN...130


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Dua Dimensi Activity Based Management 13


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jenis,Tarif, dan Fasilitas Kamar Hotel... ...34

Tabel 3.2 Daftar pertanyaan...38

Tabel 4.1 Biaya-biaya Divisi Room 2002-2005 ...41

Tabel 4.2 Jenis Aktivitas dan Ukuran aktivitas ...46

Tabel 4.3 Jenis Biaya dan Pendorong Biaya...49

Tabel 4.4 Presentase Pendorong Biaya Jam Tenaga Kerja ...49

Untuk Salaries Periode 2002-2005 Tabel 4.5 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Penggunaan Bahan ...50

Pembersih untuk Cleaning Supplies 2002-2005 Tabel 4.6 Presentase pendorong biaya Jumlah Kamar yang dihuni...51

Untuk Guest Supplies Tahun 2002 Tabel 4.7 Presentase pendorong biaya Jumlah Kamar yang dihuni...51

Untuk Guest Supplies Tahun 2003 Tabel 4.8 Presentase pendorong biaya Jumlah Kamar yang dihuni...52

Untuk Guest Supplies Tahun 2004 Tabel 4.9 Presentase pendorong biaya Jumlah Kamar yang dihuni...52

Untuk Guest Supplies Tahun 2005 Tabel 4.10 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pencucian Untuk...53

Laundry and Dry Cleaning Tahun 2002 Tabel 4.11 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pencucian Untuk...53 Laundry and Dry Cleaning Tahun 2003


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pencucian Untuk...54 Laundry and Dry Cleaning Tahun 2004

Tabel 4.13 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pencucian Untuk...54 Laundry and Dry Cleaning Tahun 2005

Tabel 4.14 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Jam Pemakaian ...55 Alat Komunikasi untuk telephone and fax tahun 2002

Tabel 4.15 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Jam Pemakaian ...55 Alat Komunikasi untuk telephone and fax tahun 2003

Tabel 4.16 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Jam Pemakaian ...55 Alat Komunikasi untuk telephone and fax tahun 2004

Tabel 4.17 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Jam Pemakaian ...56 Alat Komunikasi untuk telephone and fax tahun 2005

Tabel 4.18 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pemakaian Kertas...56 Untuk Paper and supplies tahun 2002

Tabel 4.19 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pemakaian Kertas...57 Untuk Paper and supplies tahun 2003

Tabel 4.20 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pemakaian Kertas...57 Untuk Paper and supplies tahun 2004

Tabel 4.21 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Pemakaian Kertas...57 Untuk Paper and supplies tahun 2005

Tabel 4.22 Presentase Pendorong Biaya Pemakaian Alat Tulis dan ...58 Cetak untuk Printing and Stationery Tahun 2002


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha Cetak untuk Printing and Stationery Tahun 2003

Tabel 4.24 Presentase Pendorong Biaya Pemakaian Alat Tulis dan ...59 Cetak untuk Printing and Stationery Tahun 2004

Tabel 4.25 Presentase Pendorong Biaya Pemakaian Alat Tulis dan ...59 Cetak untuk Printing and Stationery Tahun 2005

Tabel 4.26 Presentase pendorong Biaya Pemakaian Jumlah Kamar ...60 Yang Dihuni untuk F&B Guest Supplies Tahun 2002

Tabel 4.27 Presentase pendorong Biaya Pemakaian Jumlah Kamar ...61 Yang Dihuni untuk F&B Guest Supplies Tahun 2003

Tabel 4.28 Presentase pendorong Biaya Pemakaian Jumlah Kamar ...61 Yang Dihuni untuk F&B Guest Supplies Tahun 2004

Tabel 4.29 Presentase pendorong Biaya Pemakaian Jumlah Kamar ...62 Yang Dihuni untuk F&B Guest Supplies Tahun 2005

Tabel 4.30 Presentase pendorong Biaya Jumlah Perbaikan Per Bulan ....62

Untuk Maintenance Tahun 2002

Tabel 4.31 Presentase pendorong Biaya Jumlah Perbaikan Per Bulan ....62

Untuk Maintenance Tahun 2003

Tabel 4.32 Presentase pendorong Biaya Jumlah Perbaikan Per Bulan ....63

Untuk Maintenance Tahun 2004

Tabel 4.33 Presentase pendorong Biaya Jumlah Perbaikan Per Bulan ....63

Untuk Maintenance Tahun 2005

Tabel 4.34 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Kamar untuk ...64

Decoration and Painting Tahun 2002


(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

Decoration and Painting Tahun 2003

Tabel 4.36 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Kamar untuk ...64

Decoration and Painting Tahun 2004 Tabel 4.37 Presentase Pendorong Biaya Jumlah Kamar untuk ...65

Decoration and Painting Tahun 2005 Tabel 4.38 Alokasi Biaya Divisi Room Tahun 2002...65

Tabel 4.39 Alokasi Biaya Divisi Room Tahun 2003...66

Tabel 4.40 Alokasi Biaya Divisi Room Tahun 2004...67

Tabel 4.41 Alokasi Biaya Divisi Room Tahun 2005...67

Tabel 4.42 Presentase Jam Tenaga Kerja Divisi Room ...69

Tahun 2002-2005 Tabel 4.43 Alokasi Biaya Salaries per aktivitas Divisi Room ...70

Tahun 2002 Tabel 4.44 Alokasi Biaya Salaries per aktivitas Divisi Room ...71

Tahun 2003 Tabel 4.45 Alokasi Biaya Salaries per aktivitas Divisi Room ...72

Tahun 2004 Tabel 4.46 Alokasi Biaya Salaries per aktivitas Divisi Room ...73

Tahun 2005 Tabel 4.47 Alokasi Biaya Cleaning Supplies per aktivitas ...75

Divisi Room Tahun 2002 Tabel 4.48 Alokasi Biaya Cleaning Supplies per aktivitas ...76

Divisi Room Tahun 2003 Tabel 4.49 Alokasi Biaya Cleaning Supplies per aktivitas ...77


(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.50 Alokasi Biaya Cleaning Supplies per aktivitas ...77 Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.51 Alokasi Biaya Guest Supplies per aktivitas ...78 Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.52 Alokasi Biaya Guest Supplies per aktivitas ...79 Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.53 Alokasi Biaya Guest Supplies per aktivitas ...80 Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.54 Alokasi Biaya Guest Supplies per aktivitas ...81 Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.55 Alokasi Biaya Laundry and Dry Cleaning per ...82 aktivitas Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.56 Alokasi Biaya Laundry and Dry Cleaning per ...83 aktivitas Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.57 Alokasi Biaya Laundry and Dry Cleaning per ...84 aktivitas Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.58 Alokasi Biaya Laundry and Dry Cleaning per ...85 aktivitas Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.59 Alokasi Biaya Telephone and Fax per aktivitas...85 Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.60 Alokasi Biaya Telephone and Fax per aktivitas...86 Divisi Room Tahun 2003


(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.61 Alokasi Biaya Telephone and Fax per aktivitas...87

Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.62 Alokasi Biaya Telephone and Fax per aktivitas...88 Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.63 Alokasi Biaya Paper and Supplies per aktivitas ...89 Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.64 Alokasi Biaya Paper and Supplies per aktivitas ...90 Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.65 Alokasi Biaya Paper and Supplies per aktivitas ...91 Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.66 Alokasi Biaya Paper and Supplies per aktivitas ...92 Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.67 Alokasi Biaya Printing and Stationery per aktivitas ...93 Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.68 Alokasi Biaya Printing and Stationery per aktivitas ...94 Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.69 Alokasi Biaya Printing and Stationery per aktivitas ...95 Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.70 Alokasi Biaya Printing and Stationery per aktivitas ...96 Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.71 Alokasi Biaya F&B Guest Supplies per aktivitas...97


(13)

xviii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.72 Alokasi Biaya F&B Guest Supplies per aktivitas...98

Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.73 Alokasi Biaya F&B Guest Supplies per aktivita...99

Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.74 Alokasi Biaya F&B Guest Supplies per aktivitas...100

Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.75 Alokasi Biaya Maintenance per aktivitas...101 Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.76 Alokasi Biaya Maintenance per aktivitas...102 Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.77 Alokasi Biaya Maintenance per aktivitas...103 Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.78 Alokasi Biaya Maintenance per aktiviitas...104 Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.79 Alokasi Biaya Decoration and Painting... 105

per aktivitas Divisi Room Tahun 2002

Tabel 4.80 Alokasi Biaya Decoration and Painting...106

per aktivitas Divisi Room Tahun 2003

Tabel 4.81 Alokasi Biaya Decoration and Painting...107

per aktivitas Divisi Room Tahun 2004

Tabel 4.82 Alokasi Biaya Decoration and Painting...108

per aktivitas Divisi Room Tahun 2005

Tabel 4.83 Alokasi Seluruh Biaya Aktivitas Tahun 2002...109 Tabel 4.84 Alokasi Seluruh Biaya Aktivitas Tahun 2003...110


(14)

xix Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.85 Alokasi Seluruh Biaya Aktivitas Tahun 2004...111

Tabel 4.86 Alokasi Seluruh Biaya Aktivitas Tahun 2005...112

Tabel 4.87 Biaya VA dan NVA Tahun 2002...114

Tabel 4.88 Biaya VA dan NVA Tahun 2003...115

Tabel 4.89 Biaya VA dan NVA Tahun 2004...116

Tabel 4.90 Biaya VA dan NVA Tahun 2005...117

Tabel 4.91 Cost Reduction pada Aktivitas Tidak Bernilai Tambah...119

Divisi Room Tahun 2002 Tabel 4.92 Cost Reduction pada Aktivitas Tidak Bernilai Tambah...120

Divisi Room Tahun 2003 Tabel 4.93 Cost Reduction pada Aktivitas Tidak Bernilai Tambah...121

Divisi Room Tahun 2004 Tabel 4.94 Cost Reduction pada Aktivitas Tidak Bernilai Tambah ...121

Divisi Room Tahun 2005 Tabel 4.95 Data Biaya Aktivitas 2002 setelah Cost Reduction... 122

Tabel 4.96 Data Biaya Aktivitas 2003 setelah Cost Reduction...123

Tabel 4.97 Data Biaya Aktivitas 2004 setelah Cost Reduction...124


(15)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Presentase Pendorong Biaya dari Alokasi Masing-masing ...132


(16)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekenomian yang semakin pesat mendorong persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal tersebut menandakan bahwa setiap entitas bisnis yang terlibat dalam dunia persaingan yang sehat harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive

advantage) yang siap untuk ditawarkan dalam rangka memenangkan persaingan

(David.R,1996). Menurut Hansen dan Mowen (2006:487) keunggulan bersaing (competitive advantage) merupakan penciptaan nilai yang lebih kepada pelanggan untuk kos yang sama atau lebih rendah dari yang ditawarkan oleh pesaing.

Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang mengikuti persaingan dalam dunia bisnis telah berusaha untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan melakukan perbaikan-perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement) dalam segala aspek aktivitas perusahaannya. Ditambah lagi dengan adanya perubahan kunci dalam lingkungan bisnis berupa pergeseran orientasi pasar pada penekanan kepuasan pelanggan. Hal ini antara lain disebabkan oleh suatu kenyataan bahwa konsumen selalu mengharapkan untuk memperoleh produk atau jasa yang berkualitas, adanya penyerahan yang tepat waktu, pelayanan yang berkualitas baik, dan diperoleh dengan harga yang murah dan terjangkau. Oleh sebab itu, dengan meningkatnya harapan pelanggan (customer expectation) terhadap produk dan jasa yang dihasilkan dan perusahaan dapat


(17)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha memenuhi hal tersebut, maka akan tercapai kepuasan konsumen (customer satisfaction), di mana hal ini merupakan salah satu faktor yang mendukung perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan.

Dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa mendatang, maka dibutuhkan perencanaan yang matang. Hal ini mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efisien. Salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan efisiensi biaya. Efisiensi biaya terjadi apabila biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam aktivitas menghasilkan produk atau jasa merupakan biaya-biaya yang benar-benar dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Tentu saja, dengan pengurangan terjadinya pemborosan, berarti biaya yang telah dikeluarkan tidak melebihi biaya yang dianggarkan, sehingga dengan pengendalian biaya yang baik, kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Dalam penerapan manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based management) memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas. Activity-based management menfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas-aktivitas dengan tujuan

meningkatkan nilai pelanggan dan menaikkan laba. Pengelolaan aktivitas ini merupakan proses pengidentifikasian aktivitas yang dijalankan perusahaan, penentuan nilainya bagi perusahaan dan pemilihan serta pelaksanaan hanya pada aktivitas yang menambah nilai konsumen.

Activity-based management berusaha mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas


(18)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha aktivitas tidak bernilai tambah (non value-added activities), dan pada akhirnya akan menghilangkan semua aktivitas tidak bernilai tambah dan sekaligus akan meningkatkan efisiensi pada aktivitas yang bernilai tambah (value added activities).

Menurut Hansen dan Mowen (2006:549) yang mendefinisikan manajemen berdasarkan aktivitas sebagai berikut:

Activity-based management (ABM) is a systemwide, intergrated approach that focuses management’s attention on activities with the objectives of improving customer value and the profit achieved by providing this value (ABM merupakan suatu sistem pendekatan terpadu yang berfokus pada perhatian aktivitas manajemen dengan tujuan memperbaiki nilai pelanggan dan keuntungan yang tercapai dari penciptaan nilai ini).

Penelitian yang dilakukan Gazha Christmadela Akbar (2010) pada perusahaan manufaktur tekstil tentang activity based management (ABM) dengan melakukan analisis aktivitas yang bertujuan untuk menentukan aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah. Dalam ABM dilakukan pengurangan biaya pada aktivitas yang tidak bernilai tambah sehingga mengurangi harga pokok produksi, sehingga biaya produksi lebih efisien, profitabilitas perusahaan meningkat sehingga nilai pelanggan pun meningkat.

Sedangkan penelitian A.Gunasekaran,R.McNeil dan D.Singh (2000) yang melakukan penelitian activity based management dalam industri kecil yang memproduksi mesin bingkai foto. Dari penelitiannya penerapan manajemen berbasis aktivitas dapat membantu meningkatkan pemilihan pengambilan keputusan yang lebih


(19)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha baik dari setiap aktivitas produksi dengan melakukan identifikasi aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.

Sementara menurut Rio Steven dan Sanny Soemanto (2005) yang melakukan penelitian penerapan metode Activity Based Management pada salah satu perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa dari penganalisaan ABM dapat diperoleh pengurangan biaya yang tidak bernilai tambah sebesar Rp.66.084.759.17 atau 112.70% dari total biaya sehingga penerapan ABM dapat membantu pencapaian efisiensi biaya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan activity based management pada Hotel Dewi Sartika. Hotel Dewi Sartika merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pariwisata. Karena pada perusahaan jasa ini, perusahaan ini hanya melakukan perhitungan berdasarkan tarif kamar tanpa adanya perhatian pada aktivitas-aktivitas perusahaan. Dimana melalui

activity based management dapat dilakukan analisis aktivitas yang tidak bernilai tambah

dari keseluruhan aktivitas operasional perusahaan. Sehingga manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management) dibutuhkan untuk melakukan efisiensi terhadap aktivitas-aktivitas. Penulis melakukan penelitian ini dengan judul: Analisis Aktivitas Bernilai Tambah (value added activity) dan Aktivitas Tidak Bernilai Tambah (non

value-added activity) Dalam Penerapan Activity Based Management Untuk

Meningkatkan Efisiensi Biaya pada Hotel Dewi Sartika. Hotel Dewi Sartika ini termasuk kategori Hotel Bintang Dua yang sedang berkembang. Hotel ini terletak di area yang cukup strategis dengan pusat kota. Peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap


(20)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha hotel ini untuk menilai keefektifan penggunaan biaya terhadap aktivitas hotel dalam mempertahankan keunggulan bersaing dari kondisi perkembangan pesaing-pesaingnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun diidentifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan perhitungan berdasarkan aktivitas dalam Hotel Dewi Sartika sudah memadai,sehingga biaya-biaya hotel dapat dikelompokkan berdasarkan unit aktivitas sehingga dapat dinilai pemanfaatannya pada setiap aktivitas hotel?

2. Bagaimana analisis aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah melalui penerapan metode activity based management pada Hotel Dewi Sartika dari setiap unit aktivitasnya berdasarkan tingkat kepentingan aktivitas dan apakah aktivitas tersebut berulang dari aktivitas lainnya?

3. Apakah dari analisis aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah dalam activity based management dapat meningkatkan efisiensi biaya pada Hotel Dewi Sartika dari pengambilan keputusan untuk melakukan reduksi maupun eliminasi terhadap biaya aktivitas tidak bernilai tambah Hotel Dewi Sartika?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


(21)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 1. Mengetahui penerapan perhitungan berdasarkan unit aktivitas pada Hotel

Dewi Sartika sehingga pengalokasiaan biaya terhadap setiap unit aktivitas dapat diketahui secara lebih terinci baik untuk setiap jenis aktivitas yang diselenggarakan oleh pihak hotel.

2. Mengetahui analisis aktivitas yang bernilai tambah (value added activity) dan tidak bernilai tambah (non-value added activity) dalam penerapan

activity based management pada Hotel Dewi Sartika sehingga dapat

dilakukan pengambilan keputusan manajemen untuk melakukan reduksi atau eliminasi dari aktivitas yang tidak bernilai tambah.

3. Mengetahui peranan analisis aktivitas yang bernilai tambah (value added

activity) dan tidak bernilai tambah (non-value added activity) dalam

penerapan activity based management dapat meningkatkan efisiensi biaya pada Hotel Dewi Sartika karena dapat dilakukan reduksi ataupun eliminasi biaya-biaya tidak perlu yang tetap mempertahankan nilai pelanggan walaupun biaya tersebut dihilangkan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukan penelitan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan informasi tambahan dan saran positif bagi pihak manajemen hotel untuk melakukan analisa kegiatan


(22)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha yang bernilai tambah (value added activity) dan kegiatan tidak bernilai tambah (non-value added activity) berdasarkan penerapan metode activity

based management untuk mengefisiensikan biaya. Hal ini baik untuk

dijadikan bahan pertimbangan pihak manajemen untuk mengelola biaya-biaya yang tidak perlu ataupun biaya-biaya aktivitas yang berulang dari aktivitas yang lain. Dari penerapan manajemen berbasis aktivitas, manajemen hotel dapat terbantu untuk melakukan efisiensi biaya.

2. Bagi pihak-pihak lain

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk para pembaca yang hendak melakukan penelitian dengan topik yang sama. Penelitian ini dapat digunakan sebagai saran,referensi, dan bahan pertimbangan untuk mengembangan penelitian yang lebih lanjut tentang topik ini.


(23)

Bab V Simpulan dan Saran

126 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari perhitungan dan penerapan analisis manajemen berbasis aktivitas (activity-based management) terhadap biaya-biaya aktivitas divisi room Hotel Dewi Sartika, maka dapat diidentifikasi adanya aktivitas bernilai tambah (value-added

activity) dan aktivitas tidak bernilai tambah (non-value-added activity). Untuk

aktivitas tidak bernilai tambah Hotel Dewi Sartika dapat menimbulkan biaya yang tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah tahun 2002 yaitu sebesar 21.333.541,biaya tidak bernilai tambah tahun 2003 sebesar 19.486.919, biaya tidak bernilai tambah tahun 2004 sebesar 19.856.277, dan biaya tidak bernilai tambah tahun 2005 sebesar 22.538.327.

Setelah dilakukan manajemen aktivitas dengan melakukan eliminasi sebesar 100% bagi masing-masing aktivitas tidak bernilai tambah , dapat diketahui adanya pengurangan pada total biaya aktivitas Hotel Dewi Sartika. Hal ini membuktikan dengan melakukan activity-based management, dapat dilakukan pengefisienan biaya.

Simpulannya penerapan activity-based management dapat memberikan keuntungan bagi pihak hotel, karena dapat terlaksananya efisiensi biaya. Efisiensi biaya tersebut juga tidak mengurangi nilai jasa yang diberikan kepada pihak tamu hotel.Jadi walaupun terdapat pengurangan biaya untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah tersebut, kualitas jasa kepada tamu hotel tetap sama dikarenakan kebanyakan


(24)

Bab V Simpulan dan Saran 127

Universitas Kristen Maranatha aktivitas yang tidak bernilai tambah tersebut berasal dari aktivitas pengulangan dari aktivitas lain yang memiliki fungsi yang sama.

5.2 Saran

Berdasarkan Simpulan di atas, maka adanya saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Saran yang dapat diberikan untuk hotel Dewi Sartika adalah sebaiknya hotel menerapkan manajemen berbasis aktivitas dengan cost reduction karena selain untuk mencegah pengulangan aktivitas yang menyebabkan biaya yang lebih besar juga dapat mengefisienkan biaya.

2. Bagi pihak lain

Dari penelitian ini kiranya bagi para pembaca atau perusahaan lain untuk melakukan manajemen berbasis aktivitas karena penerapannya dapat membantu untuk mengefisienkan biaya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya terbatas dengan pembahasan yang berhubungan dengan Activity Based Management dengan analisis aktivitas bernilai tambah dan tidak

bernilai tambah sehingga dapat tercapainya efisiensi biaya. Sementara faktor-faktor lain yang berhubungan dengan Activity Based Management maupun efisiensi biaya tidak dibahas dalam penelitian ini.


(25)

128

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Blocher,Edward.J.,Kung H. Chen, Gary Cokins, dan Thomas W.Lin. 2000.

Manajemen Biaya. Jilid 1.Diterjemahkan: A. Susty Ambriani. Salemba Empat.

Jakarta.

Christmadela Akbar,Gazha.2010. Analisis Aktivitas Tidak Bernilai Tambah dalam

Penerapan ABM untuk Perusahaan Tekstil.Jurnal Akuntansi Biaya,3,hal 18-32.

Garrison,Ray.H dan Eric.W.Noreen.2000. Akuntansi Manajerial.Buku 1. Diterjemahkan : A. Totok Budisantoso,S.E.,Akt.Salemba Empat.Jakarta.

Hansen,Don.R. dan Maryane M. Mowen.2006.Akuntansi Manajemen.Edisi 7. Penerjemah : Dewi Fariasari ,M.Si. dan Deny Arnos Kwary,M.Hum.Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don.R. and Maryane M. Mowen. 2006.Cost Management Accounting and

Control.Fifth Edition.Thomson South-Western.China.

Hilton, Ronald.W.1997. Managerial Accounting. Third Edition,International Edition. Mc Graw-Hill Inc. New York.

Hilton,Ronald.W., Michael.W.Maher, and Frank.H.Selto.2005.Cost Management :Strategies for Business Decisions.Second Edition.Mc Graw-Hill.New York.

Maher, Michael. 1997. Cost Accounting: Creating Value for Management. Fifth Edition. Mc Graw-Hill Inc.New York.

R.McNeil A. Gunasekaran dan D.Singh.2000. Activity-based Management in A

Small Company: a Case Study.Production Planning and Control,Vol.11.No.4.p.391-399.


(26)

129

Universitas Kristen Maranatha Shillinglaw,G., and Kathleen T. McGahran. 1993. Accounting: A Management

Approach. Ninth Edition.Richard.D Irwin Inc.Illinois.

Supriyono.1999. Manajemen Biaya:Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis. Cetakan Pertama.BPFE.Yogyakarta.

Suwardjono. 2010 . Teori Akuntansi:Perekayasaan Laporan Keuangan.Edisi

Ketiga.BPFE.Yogyakarta.

Tunggal,Amin Widjaja.1995.Activity-Based Costing : Untuk Manufakturing dan


(1)

Bab I Pendahuluan 6

1. Mengetahui penerapan perhitungan berdasarkan unit aktivitas pada Hotel Dewi Sartika sehingga pengalokasiaan biaya terhadap setiap unit aktivitas dapat diketahui secara lebih terinci baik untuk setiap jenis aktivitas yang diselenggarakan oleh pihak hotel.

2. Mengetahui analisis aktivitas yang bernilai tambah (value added activity) dan tidak bernilai tambah (non-value added activity) dalam penerapan activity based management pada Hotel Dewi Sartika sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan manajemen untuk melakukan reduksi atau eliminasi dari aktivitas yang tidak bernilai tambah.

3. Mengetahui peranan analisis aktivitas yang bernilai tambah (value added activity) dan tidak bernilai tambah (non-value added activity) dalam penerapan activity based management dapat meningkatkan efisiensi biaya pada Hotel Dewi Sartika karena dapat dilakukan reduksi ataupun eliminasi biaya-biaya tidak perlu yang tetap mempertahankan nilai pelanggan walaupun biaya tersebut dihilangkan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukan penelitan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan informasi tambahan dan saran positif bagi pihak manajemen hotel untuk melakukan analisa kegiatan


(2)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

yang bernilai tambah (value added activity) dan kegiatan tidak bernilai tambah (non-value added activity) berdasarkan penerapan metode activity based management untuk mengefisiensikan biaya. Hal ini baik untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak manajemen untuk mengelola biaya-biaya yang tidak perlu ataupun biaya-biaya aktivitas yang berulang dari aktivitas yang lain. Dari penerapan manajemen berbasis aktivitas, manajemen hotel dapat terbantu untuk melakukan efisiensi biaya.

2. Bagi pihak-pihak lain

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk para pembaca yang hendak melakukan penelitian dengan topik yang sama. Penelitian ini dapat digunakan sebagai saran,referensi, dan bahan pertimbangan untuk mengembangan penelitian yang lebih lanjut tentang topik ini.


(3)

Bab V Simpulan dan Saran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari perhitungan dan penerapan analisis manajemen berbasis aktivitas (activity-based management) terhadap biaya-biaya aktivitas divisi room Hotel Dewi Sartika, maka dapat diidentifikasi adanya aktivitas bernilai tambah (value-added activity) dan aktivitas tidak bernilai tambah (non-value-added activity). Untuk aktivitas tidak bernilai tambah Hotel Dewi Sartika dapat menimbulkan biaya yang tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah tahun 2002 yaitu sebesar 21.333.541,biaya tidak bernilai tambah tahun 2003 sebesar 19.486.919, biaya tidak bernilai tambah tahun 2004 sebesar 19.856.277, dan biaya tidak bernilai tambah tahun 2005 sebesar 22.538.327.

Setelah dilakukan manajemen aktivitas dengan melakukan eliminasi sebesar 100% bagi masing-masing aktivitas tidak bernilai tambah , dapat diketahui adanya pengurangan pada total biaya aktivitas Hotel Dewi Sartika. Hal ini membuktikan dengan melakukan activity-based management, dapat dilakukan pengefisienan biaya.

Simpulannya penerapan activity-based management dapat memberikan keuntungan bagi pihak hotel, karena dapat terlaksananya efisiensi biaya. Efisiensi biaya tersebut juga tidak mengurangi nilai jasa yang diberikan kepada pihak tamu hotel.Jadi walaupun terdapat pengurangan biaya untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah tersebut, kualitas jasa kepada tamu hotel tetap sama dikarenakan kebanyakan


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 127

Universitas Kristen Maranatha

aktivitas yang tidak bernilai tambah tersebut berasal dari aktivitas pengulangan dari aktivitas lain yang memiliki fungsi yang sama.

5.2 Saran

Berdasarkan Simpulan di atas, maka adanya saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Saran yang dapat diberikan untuk hotel Dewi Sartika adalah sebaiknya hotel menerapkan manajemen berbasis aktivitas dengan cost reduction karena selain untuk mencegah pengulangan aktivitas yang menyebabkan biaya yang lebih besar juga dapat mengefisienkan biaya.

2. Bagi pihak lain

Dari penelitian ini kiranya bagi para pembaca atau perusahaan lain untuk melakukan manajemen berbasis aktivitas karena penerapannya dapat membantu untuk mengefisienkan biaya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya terbatas dengan pembahasan yang berhubungan dengan Activity Based Management dengan analisis aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah sehingga dapat tercapainya efisiensi biaya. Sementara faktor-faktor lain yang berhubungan dengan Activity Based Management maupun efisiensi biaya tidak dibahas dalam penelitian ini.


(5)

128

DAFTAR PUSTAKA

Blocher,Edward.J.,Kung H. Chen, Gary Cokins, dan Thomas W.Lin. 2000. Manajemen Biaya. Jilid 1.Diterjemahkan: A. Susty Ambriani. Salemba Empat. Jakarta.

Christmadela Akbar,Gazha.2010. Analisis Aktivitas Tidak Bernilai Tambah dalam Penerapan ABM untuk Perusahaan Tekstil.Jurnal Akuntansi Biaya,3,hal 18-32.

Garrison,Ray.H dan Eric.W.Noreen.2000. Akuntansi Manajerial.Buku 1. Diterjemahkan : A. Totok Budisantoso,S.E.,Akt.Salemba Empat.Jakarta.

Hansen,Don.R. dan Maryane M. Mowen.2006.Akuntansi Manajemen.Edisi 7. Penerjemah : Dewi Fariasari ,M.Si. dan Deny Arnos Kwary,M.Hum.Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don.R. and Maryane M. Mowen. 2006.Cost Management Accounting and Control.Fifth Edition.Thomson South-Western.China.

Hilton, Ronald.W.1997. Managerial Accounting. Third Edition,International Edition. Mc Graw-Hill Inc. New York.

Hilton,Ronald.W., Michael.W.Maher, and Frank.H.Selto.2005.Cost Management :Strategies

for Business Decisions.Second Edition.Mc Graw-Hill.New York.

Maher, Michael. 1997. Cost Accounting: Creating Value for Management. Fifth Edition. Mc Graw-Hill Inc.New York.

R.McNeil A. Gunasekaran dan D.Singh.2000. Activity-based Management in A Small Company: a Case Study.Production Planning and Control,Vol.11.No.4.p.391-399.


(6)

129

Universitas Kristen Maranatha

Shillinglaw,G., and Kathleen T. McGahran. 1993. Accounting: A Management Approach. Ninth Edition.Richard.D Irwin Inc.Illinois.

Supriyono.1999. Manajemen Biaya:Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis. Cetakan Pertama.BPFE.Yogyakarta.

Suwardjono. 2010 . Teori Akuntansi:Perekayasaan Laporan Keuangan.Edisi

Ketiga.BPFE.Yogyakarta.

Tunggal,Amin Widjaja.1995.Activity-Based Costing : Untuk Manufakturing dan Pemasaran.Harvarindo,Jakarta.