PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA.

(1)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

(Survey padaSiswaKelas XIAkuntansiSMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagian SyaratUntuk Memperoleh GelarSarjanaPendidikanPada Program StudiPendidikanAkuntansi

oleh: YUNI ASTUTI

NIM. 1001197

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014


(2)

Oleh: YuniAstuti

Sebuahskripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapadaFakultasPen didikanEkonomidanBisnis

© YuniAstuti 2014 UniversitasPendidikanAkuntansi

Juli 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difoto copy, ataucaralainnyatanpaizindaripenulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

(Survey padaSiswaKelas XI AkuntansiSMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh: YuniAstuti

1001197

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing

Drs. H. AjangMulyadi, MM NIP. 19611102 198603 1 002

Ketua Program StudiPendidikanAkuntansi

Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681020 199802 1 003


(4)

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. i

UCAPAN TERIMA KASIH……….. ii

ABSTRAK……….. iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……….. ix

DAFTAR GAMBAR ………. xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakangPenelitian ………... 1

B. RumusanMasalahPenelitian ………. 6

C. MaksuddanTujuanPenelitian ………... 6

D. KegunaanPenelitian ……… 7

BAB II LANDASAN TEORI A. DisiplinBelajar ... 8

1. PengertianDisiplinBelajar ……….………. 8

2. Aspek-AspekDisiplinBelajar ………. 9

3. Unsur-UnsurDisiplinBelajar ……….. 9

4. PerlunyaDisiplinBelajar ……….. 11

5. Cara-caraMenanamkanDisiplinBelajar ………. 12

6. IndikatorDisiplinBelajar ………. 13

B. KeterampilanMengajar Guru ….……… 13

1. PengertianKeterampilanMengajar Guru ………. 13

2. Jenis-jenisKeterampilanMengajar Guru ………. 15

a. Keterampilanmembukadanmenutuppelajaran .... 16

b. Keterampilanmenjelaskan ……… 18

c. Keterampilanbertanya ……….. 19

d. Keterampilanmemberipenguatan ……… 21

e. Keterampilanmengadakanvariasidalam pembelajaran ………. 22

f. Keterampilanmengelolakelas ……….. 23

3. IndikatorKeterampilanMengajar Guru ………... 24

C. PrestasiBelajar ………..……… 25

1. PengertianPrestasiBelajar ……… 25

2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPrestasi Belajar ……….………. 25


(6)

D. PembelajaranAkuntansi di SMK ………...…….. 29

E. Penelitian yang Relevan ... 32

F.Kerangka Pemikiran ... 34

G. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian ……… 37

B. OperasionalisasiVariabel ……….. 37

1. VariabelBebas ( Independent Variabel) ………. 37

2. VariabelTerikat (Dependent Variabel) ……… 38

C. PopulasidanSampel ……….. 41

1. Populasi ………. 41

2. Sampel ………... 41

D. TeknikPengumpulan Data ………. 44

1. Dokumentasi ………. 44

2. Angket……… 44

a. UjiReliabilitas ……….. 45

b. UjiValiditas ……….. 48

E. TeknisAnalisis Data danPengujianHipotesis…………... 50

1. TeknikAnalisis Data ……… 50

2. UjiAsumsiKlasik ………. 53

3. AnalisisRegresi Linier Multipel ……… 57

4. ProsedurPengujianHipotesis ……… 59

a. Uji F (UjiKeberartianRegresi) ……… 59

b. Uji t ( UjiKeberartianKoefisienRegresi) ………… 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GambaranObjekPenelitian ………... 63

1. Identitas SMK Pasundan 1 Kota Bandung ……… 63

2. SejarahPerkembangan SMK Pasundan 1 Kota Bandung………... 64

3. StrukturOrganisasiSMK Pasundan 1 Kota Bandung.. 66

4. Visi, MisidanTujuan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ……… 67

a. Visi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ……….. 67

b. Misi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ………. 67

c. TujuanPendidikan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ……… 67

B. DeskripsiHasilPenelitian ……….. 67

1. GambaranUmumResponden ……….……….. 67

2. DeskripsiVariabelDisiplinBelajarSiswa ……… 68

a. DeskripsiUmumVariabelDisiplinBelajar Siswa ……… 68

b. DeskripsiSetiapIndikatorDisiplinBelajar Siswa ………. 69


(7)

viii

3. DeskripsiVariabelKeterampilanMengajar Guru ……. 73

a. DeskripsiUmumKeterampilanMengajar Guru …... 73

b.DeskripsiSetiapDimensiKeterampilanMengajar Guru ……….. 74

4. GambaranPrestasiBelajarAkuntansiSiswa ………… 79

C. TeknikAnalisis Data danPengujianHipotesis Penelitian ………... 80

1. TeknikAnalisis Data ……… 80

a. UjiAsumsiKlasik ………. 80

1) UjiNormalitas ……….. 80

2) UjiLinieritas …………...……….. 81

3) UjiMultikolinieritas …………..…….………….. 83

4) UjiHeteroskedastisitas ………. 84

b. AnalisisRegresi Linier Multipel ………... 85

2. PengujianHipotesisPenelitian ……….. 86a. Uji F (UjiKeberartianRegresi) ... 87b. Uji t (UjiKeberartianKoefisienRegresi) ………….. 87

D. PembahasanHasilPenelitian ………. 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 94

B. Saran ………... 95

DAFTAR PUSTAKA ……… 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

(Survey padaSiswaKelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung TahunAjaran2013/2014)

Oleh: YuniAstuti

1001197

Pembimbing : Drs. H. AjangMulyadi, MM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar Akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif dengan metode survey, data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada respondenyaitusiswakelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.Teknik sampling yang digunakan yaitu dengan simple random sampling, diperoleh sampel sebanyak 93 siswa dari jumlah populasi sebanyak 120 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier multipel dengan uji F dan uji t.Berdasarkan persamaan regresi, dapat diketahui bahwa disiplin belajar siswa danketerampilanmengajar guru berpengaruh positifterhadap prestasi

belajarAkuntansi siswa.Hasiluji F

menunjukkanbahwaregresiberarti.Sedangkanhasilpengujianhipotesispertamadiper olehnilaithitunguntukdisiplin belajar siswayaitu22,312danttabel= 1,662. Karenathitung>ttabel,yaitu22,312 >1,662 makamaka H0 ditolak dan H1diterima. Artinyabahwaterdapat pengaruh positif disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar

Akuntansisiswa.Hasildaripengujianhipotesiskeduadiperolehnilaithitunguntukketera mpilanmengajar guru yaitu11,658danttabel= 1,662. Karenathitung>ttabel,yaitu11,658>1,662 makamaka H0 ditolak dan H1diterima. Artinyabahwaterdapat pengaruh positif keterampilanmengajar guru terhadap prestasi belajar Akuntansi siswa.

Kata kunci :DisiplinBelajarSiswa, KeterampilanMengajar Guru, PrestasiBelajarSiswa


(9)

THE INFLUENCE OF DISCIPLINE STUDENT LEARNING AND SKILLS OF TEACHING TEACHERS LEARN ACCOUNTING STUDENT ACHIEVEMENT (Survey in Class XI Accounting of SMK Pasundan 1 Bandung Academic

Year 2013/2014)

By: YuniAstuti

1001197

Counselor : Drs. H. AjangMulyadi, MM

Abstract

This study aims to determine the effect of student learning discipline and teaching skills of teachers on learning achievement Accountingaccounting class XI student of SMK Pasundan 1 Bandung Academic Year 2013/2014. This research was conducted with descriptive research verification and survey methods, the data obtained by distributing questionnaires to the respondents, a class XI student of Accounting at SMK Pasundan 1 Bandung. The sampling technique used is by simple random sampling, obtained a sample of 93 students of a total population of 120 people. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis with F test and t test. Based on the regression equation, it can be seen that the discipline of student learning and teaching skills of teachers have an influence on students’ achievement. The result of the F test shows that the regression is significant, where as the result of the first hypothesis test resulted on the number of tcount for students learning discipline is 22,312 and the number of ttable =1,662. Since tcount>ttable, which is 22,312 > 1,662 then H0 is rejected and H1 is accepted. Thus, there is positive influence of students learning discipline in student’s achievement in accounting subject. The result of the second hypothesis test shows that the number of tcount for teacher competent is 11,658 and ttable= 1,662. Since tcount>ttable, which is 11,658 > 1,662 then H0 is rejected and H1 is accepted. Therefore, there is positive influence of teacher competent in students’ achievement in accounting subject.


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sebagai negara berkembang, Indonesia dituntut untuk siap berkompetisi dengan negara-negara lain di dunia dalam segala aspek kehidupan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu siap atau tidaknya suatu negara untuk bersaing dengan negara lain. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Pengembangan sumber daya manusia dapat ditempuh dengan mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan pada semua lembaga pendidikan, karena melalui lembaga tersebut diharapkan dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri siswa. Peningkatan sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari fungsi dan tujuan pendidikan.

Telah tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, yang menyatakan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Lingkup sempit dari pendidikan adalah proses pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas pendidikan di sekolah. Proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan siswa, guna mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya keberhasilan pembelajaran yang mencangkup tingkah laku dan kemampuan yang dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar.


(11)

2

Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui keseluruhan penyelenggaraan pengajaran, setelah adanya penilaian pengajaran. Salah satuya dapat dilihat dari nilai Ujian Tengah Semester (UTS). Prestasi peserta didik dikatakan baik jika nilai yang didapatkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh setiap sekolah, yaitu dengan menentukan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Sebagaimana yang diungkapkan Djamarah (2010:87) bahwa “Prestasi

belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan/kecakapan/keterampilan

yang dinyatakan sesudah hasil penilaian.” Prestasi belajar merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari pencapain prestasi belajar siswa dan diketahui dari penguasaan materi pelajaran yang dipelajarinya dengan ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran yang bersangkutan.

Mata pelajaran Akuntansi merupakan mata pelajaran produktif yang harus dikuasai oleh siswa-siswa pada jurusan Akuntansi. Dalam kenyataan yang terjadi di Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung, prestasi belajar pada mata pelajaran Akuntansi masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang memperoleh nilai ujian tengah semester (UTS) yang tidak dapat mencapai batas minimal nilai kelulusan / KKM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75.


(12)

Tabel 1.1

Presentase Jumlah Siswa Kelas XI Akuntansi yang Mendapat Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Di bawah dan Di atas KKM pada Mata Pelajaran

Produktif Akuntansi Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Kelas

Siswa yang berada di bawah KKM

Siswa yang berada di

atas KKM Jumlah

Siswa

Frekuensi % Frekuensi %

1. XI Ak. 1 13 32,5 27 67,5 40

2. XI Ak. 2 21 52,5 19 47,5 40

3. XI Ak. 3 14 35 26 65 40

Jumlah 48 40 72 60 120

Sumber : Dokumen Nilai Guru Mata Pelajaran Produktif Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung (Data diolah)

Berdasarkan data tabel 1.1 di atas, masih banyak perolehan nilai siswa yang berada di bawah KKM . Dimana terdapat 13 orang siswa atau 32,5% siswa yang berada di bawah standar KKM di kelas XI Akuntansi 1, terdapat 21 orang siswa atau 52,5% siswa yang berada di bawah standar KKM di kelas XI Akuntansi 2, terdapat 14 orang siswa atau 35% siswa yang berada di bawah standar KKM di kelas XI Akuntansi 3. Apabila dipresentasekan jumlah keselurahan siswa yang berada di bawah standar KKM mencapai 37,19% dari total siswa kelas XI Akuntansi. Dari kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung masih tergolong rendah. Prestasi belajar yang rendah merupakan suatu hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena rendahnya pencapaian prestasi tersebut mencerminkan proses pembelajaran yang belum optimal. Tentunya dampak dari rendahnya prestasi belajar siswa yaitu tidak tercapainya tujuan pembelajaran dan akan berpengaruh terhadap pencapaian materi pelajaran pada tingkat berikutnya.


(13)

4

Apabila hal ini dibiarkan akan meluas menjadi penyebab ketidaktercapaian tujuan pendidikan.

Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri siswa sendiri (intern) maupun dari luar diri siswa sendiri (ekstern). Ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54-72) bahwa “faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal.”

Sedangakan menurut Walgito (dalam Umi Khasanah & Andian Ari Istiningrum, 2004:151-156) terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan agar mencapai prestasi belajar yang optimal yaitu:

Faktor anak, faktor lingkungan, dan faktor bahan yang dipelajari. Faktor anak terdiri dari faktor fisik / kesehatan dan faktor psikis (motivasi, minat, konsentrasi perhatian, kepercayaan diri, disiplin, kecerdasan, ingatan). Faktor lingkungan terdiri dari tempat, alat-alat belajar, suasana, pergaulan. Faktor bahan yang dipelajari yang akan menentukan cara atau metode belajar mengajar.

Dari kedua pendapat ahli di atas dapat disimpulkan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dipandang dari sudut internal yaitu disiplin belajar. Selanjutnya menurut Slameto (dalam Singgih Tego Saputro & Pardiman,

2010:67) „Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin baik di sekolah, di

rumah, dan di perpustakaan.‟

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin belajar merupakan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar, dengan menaati dan melaksanakan kegiatan belajarnya. Disiplin belajar harus dimiliki oleh setiap siswa karena dengan memiliki disiplin belajar yang baik siswa akan mampu melakukan kegiatan belajar secara teratur, yang pada akhirnya berdampak pada pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menduga bahwa disiplin belajar memiliki pengaruh dalam pencapaian prestasi belajar. Disiplin merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal tersebut


(14)

sesuai dengan pendapat Hamalik (2009:115) bahwa “faktor psikologis dalam

belajar salah satu diantaranya adalah disiplin.” Disiplin merupakan aspek penting

yang menjadi perhatian berbagai organisasi, termasuk salah satunya yaitu sekolah. Tentu semua sekolah mengharapkan siswanya dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Salah satu upayanya adalah dengan penanaman disiplin terhadap siswa.

Apabila memperhatikan kembali mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dari sudut eksternal, salah satu faktor yang berpengaruh tersebut adalah guru. Guru berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik, karena gurulah yang secara langsung memberikan pengajaran, membimbing, membantu, mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa untuk mencapai prestasi belajar.

Kualitas proses belajar mengajar di kelas akan mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Untuk dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, maka dalam proses belajar mengajar di kelas guru dituntut untuk mampu menguasai dan mempraktekkan keterampilan mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Usman dalam Suryosubroto (2009:16) yang menyatakan bahwa

“Dalam proses belajar mengajar sebagaian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru.” Guru yang kompeten akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola PBM, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu Dianawati (2011) jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Berdasarkan analisis data didapatkan pengaruh keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar sebesar 51,12% dengan korelasi sebesar 0,715.

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Lisgiarti (2013) jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di


(15)

6

kelas XI IPS SMA N 14 Bandung. Pengujian terhadap hipotesis dengan taraf signifikan 5% diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi. Ditunjukkan oleh hasil rxy (pearson correlation) sebesar 0,942 dan koefisien determinasi (r2) 88,8%, nilai probabilitas 0,05 ≥ 0,000 (nilai probabilitas signifikan). Hal ini menunjukkan bahwa 88,8% hasil belajar dipengaruhi oleh disiplin belajar.

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa.”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana gambaran disiplin belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

2. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

4. Bagaimana pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

5. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai Pengaruh Disiplin Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah


(16)

1. Untuk mengetahui gambaran disiplin belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

2. Untuk mengetahui gambaran keterampilan mengajar guru dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung 3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI

Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

5. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

a) Guru

Dapat digunakan sebagai masukan mengenai pembinaan dan mengetahui indikator–indikator yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa dan dapat meningkatkan keterampilan mengajar dalam pembelajaran Akuntansi di kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif untuk dapat mencapai prestasi belajar siswa yang optimal.

b) Peneliti

Dapat meningkatkan wawasan peneliti dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, khususnya tentang keterampilan mengajar yang dapat dijadikan bekal ketika mengajar siswa.

c) Siswa

Dapat memotivasi semangat belajar dengan meningkatkan disiplin belajar masing-masing siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) “merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dan kegunaan tertentu.”Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek dengan apa adanya. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menggambarkan secara sitematis fakta dan karakteristik objek atau subyek yang diteliti secara tepat.(Sukardi,2004:157).

Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian survei. Kerlinger (2012) dalam Riduwan mengatakan bahwa: Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

B. Operasionalisasi Variabel

Menurut Setyosari (2012: 126) “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian”. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel Bebas ( Independent Variabel )

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yang diteliti. Variabel bebas pertama yaitu disiplin belajar siswa adalah sikap/tingkah laku siswa berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinyauntuk taat dan patuh dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar di sekolah. Sedangkan variabel bebas kedua yaitu keterampilan mengajar guru merupakan kemampuan dan kepandaian yang dimiliki guru dalam proses membimbing dan


(18)

mengorganisasi lingkungan dan bahan pengajaran, sehingga guru mampu menciptakan kondisi belajar yang efektif dan efisien bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.

2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel )

Variabel terikat dalam penelitian ini prestasi belajar. Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan/kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian. Gambaran Operasional Variabel Penelitian dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator No. Item Skala

Variabel XI: Disiplin Belajar Siswa 1) Ketaatan (kepatuhan) Tingkat ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan sekolah & guru dalam hal belajar

1,2,3,4 Interval

2) Ketertiban & keteraturan Tingkat ketertiban & keteraturan dalam belajar 5,6,7 3) Kesadaran diri & tanggung jawab Tingkat kesadaran & tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru 8,9,10 4) Kesungguhan Tingkat kesungguhan dalam belajar 11,12,13,14 Variabel X2: Keterampilan Mengajar Guru 1) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran a. Tingkat keterampilan guru menarik perhatian siswa dan menumbuhkan


(19)

39

motivasi

Variabel Indikator

Skala b. Tingkat keterampilan guru memberikan acuan materi yang akan dipelajari dan membuat kaitan dengan materi sebelumnya c. Tingkat keterampilan guru menarik kesimpulan 2) Keterampilan menjelaskan a. Tingkat keterampilan guru menyampaikan materi dengan jelas 18,19,20 b.Tingkat keterampilan guru memberikan contoh dan ilustrasi 3) Keterampilan bertanya a.Tingkat keterampilan guru memberikan pertanyaan dengan jelas 21,22 b. Tingkat keterampilan guru dalam memberikan kesempatan untuk berpikir


(20)

kepada siswa sebelum menjawab

Variabel Dimensi Indikator No. Item Skala

4) Keterampilan memberikan penguatan a. Tingkat keterampilan guru dalam memberikan penguatan verbal 23,24 b.Tingkat keterampilan guru dalam memberikan penguatan non verbal 5) Keterampilan mengadakan variasi a.Tingkat keterampilan guru menggunakan variasi dalam gaya mengajar 25,26,27 b.Tingkat keterampilan guru menggunakan variasi penggunaan media pengajaran 6) Keterampilan mengelola kelas a.Tingkat keterampilan guru dalam menunjukkan sikap tanggap kepada siswa 28,29,30 b.Tingkat keterampilan guru dalam memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas


(21)

41

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sukmadinata (2009:250)populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung, secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Data Populasi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota BandungTA 2013/2014

Sub Populasi Jumlah

Kelas XI Akuntansi 1 40 siswa Kelas XI Akuntansi 2 40 siswa Kelas XI Akuntansi 3 40 siswa

Jumlah 120 siswa

Sumber: Daftar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung TA 2013/2014

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:91) “sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode teknik acak sederhana

c. Tingkat keterampilan guru dalam menegur siswa

Variabel Dimensi Indikator No. Item Skala

Variabel X3: Prestasi

Belajar Siswa

Nilai Sumatif

Nilai UTS Siswa pada Mata Pelajaran

Akuntansi


(22)

(simple random sampling).Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

� = �

1 +� 2

(Riduwan, 2009 : 65) Keterangan :

n : Ukuran sampel keseluruhan N : Ukuran Populasi

e :Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

Dengan menggunakan rumus di atas, maka didapat ukuran sampel sebagai berikut : �= �

1+� 2

�= 120

1 + 120 0,05 2

�= 92,31

�= 93

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 93 siswa. Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas. Dalam penarikan sampel kelas siswa dilakukan secara proporsional setiap kelas. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional yang dihitung dengan rumus : � = � /�.�

(Riduwan, 2009 : 65) Keterangan :

ni : Jumlah sampel menurut kelas n : Jumlah sampel seluruhnya Ni : Jumlah populasi menurut kelas


(23)

43

N : Jumlah populasi seluruhnya Perhitungannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota BandungTA 2013/2014

No Kelas Jumlah

Siswa

Sampel Siswa 1. XI Akuntansi 1 40

� = 40

120× 93 = 31 2. XI Akuntansi 2 40

� = 40

120× 93 = 31 3. XI Akuntansi 3 40

� = 42

120× 93 = 31

Jumlah 120 93

Sumber : data diolah

Dari 121 siswa akan diambil sampel sebanyak 93 siswa dengan cara random. Berikut prosedur pengambilan sampel secara random :

1) Daftarkan nama satuan sampling

2) Beri nomor urut semua satuan sampling

3) Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas berukuran kecil

4) Gulung-gulung kertas tersebut

5) Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah akuran sampel yang diinginkan

Berdasarkan langkah di atas, sampel terpilih dari masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

Kelas No. Absen

XI Ak. 1 1,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,16,18,21,22,24,25,27,28, 29,30,31,32,33,34,36,37,38,39,40


(24)

XI Ak. 2 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,

19,21,22,23,24,25,26,27,29,30,32,33,34,35,37,38,39,40 XI Ak. 3 1,2,3,4,5,6,7,11,12,13,14,15,16,17,18,20,21,

22,23,25,26,27,30,33,35,36,39,40 D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2009 : 69) menyatakan bahwa “teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.” Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan:

1. Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis menggunakan studi dokumentasi untuk mendapatkan data-data dari buku referensi, dan data mengenai daftar nilai mata pelajaran produktif akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

2. Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Manurut Riduwan (2009: 71) “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.” Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.

Adapun angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Bermacam-macam aspek perbuatan yag biasanya dicantumkan dalam daftar cek sehingga pengamat tinggal memberikan cek (v) pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya (Riduwan, 2009:72)

Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai dari angka 1 sampai dengan angka 5. Menurut Sekaran (2011:33) skala


(25)

45

numerik mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan pemberian skala nomor lima atau tujuh titik pada setiap ujungnya. Dengan menggunakkan skala ini, responden diminta memberikan penilaian pada objek tertentu. Dimana masing-masing angka 1 menunjukan penilaian terendah dan angka 5 menunjukan penilaian tertinggi.

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No Item

Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut : 1) Angka 5 pernyataan dengan nilai positif tertinggi.

2) Angka 4 pernyataan dengan nilai positif tinggi. 3) Angka 3 pernyataan dengan nilai positif sedang. 4) Angka 2 pernyataan dengan nilai positif rendah. 5) Angka 1 pernyataan dengan nilai positif terendah.

Sebelum instrumen penelitian diberikan pada objek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah data valid dan reliabel.

a. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009) “Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang”.

Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.

Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunkan metode alpha (r11) dengan rumus dan langkah-langkah sebagai berikut:


(26)

Langkah 1 : mencari varian setiap item

� =

2 ( )²

� �

(Riduwan, 2009 : 115) Keterangan :

� : Harga varian total

∑ X² : Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item (∑ X)²: Jumlah skor selurh responden dari setia item

N : Jumlah responden

Langkah 2 : menghitung varian total �2 =

2( )2 � �

(Riduwan, 2009 : 116) Keterangan :

�ta : Harga varians total

∑ Y² : Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item (∑ Y)² : Jumlah skor selurh responden dari setia item N : jumlah responden

Langkah 3 :Menghitung Reliabilitas dengan rumus alpha

= k

k−1 1− �2

�2 (Riduwan, 2009 : 115) Keterangan

r : reliabilitas �2 : varians total

k : banyaknya butir pertanyaan �2 : jumlah varians butir


(27)

47

Setelah diperoleh nilai r11berdasarkan rumus di atas, selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai pada rtabel dengan taraf signifikansi 95% atau 0,05. Jika didapatkan nilai rII> rtabel, maka butir instrimen dikatakan reliabel. Begitupun sebaliknya, ketika r11≤ rtabel maka dikatakan bahwa insturmen tersebut tidak reliabel. (Riduwan, 2009).

Perhitungan reliabilitas angket uji cobadalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS V20for windows. Berikut ini hasil perhitungan uji reliabilitas angket:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Belajar Siswa

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Disiplin Belajar Siswa 0,843 0,306 Reliabel Sumber: Data responden diolah

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen penelitian untuk mengukur disiplin belajar siswa diperoleh nilai rhitung = 0,843 sedangkan nilai r tabel = 0,306 dengan taraf signifikansi 5%, maka rhitung> rtabel, .Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa angket untuk mengukur disiplin belajar siswa dikatakan reliabel.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keterampilan Mengajar Guru

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Keterampilan

Mengajar Guru 0,874 0,306 Reliabel Sumber: Data responden diolah

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen penelitian untuk mengukur disiplin belajar siswa diperoleh nilai rhitung= 0,874 sedangkan nilai r tabel = 0,306 dengan taraf signifikansi 5%, maka rhitung>rtabel, .Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa angket untuk mengukurketerampilan mengajar gurudikatakan reliabel.


(28)

b. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2012:79) disebutkan bahwa data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat diperoeh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.Dengan demikian kata valid dapat diartikan tepat, benar, sahih, absah, sehingga kata validitas dapat diartikan ketepatan, kebenaran, kesahihan, atau keabsahan dari data.

Cara menentukan tingkat validitas angket adalah dengan menghitung koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi.

Koefisien validitas butir pernyataan diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi produk moment angka kasar (raw score), yaitu :

= �( )−

� 2 −( )2 � 2−( )2

(Arikunto, 2012:87) dimana :

: koefisien korelasi antara variabel X dan Y : jumlah skor item

: jumlah skor total (seluruh item) � : jumlah responden

Kaidah keputusan :

- Jika > maka valid - Jika � ≤ maka tidak valid


(29)

49

Angket diujikan kepada 30responden untuk mengetahui validitas instrumen. Perhitungan validitas angket uji coba penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS V20for windows. Berikut ini hasil perhitungan uji validitas dari setiap item:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Belajar Siswa No.

Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,144 0,306 Tidak Valid 2 0,528 0,306 Valid 3 0,560 0,306 Valid 4 0,555 0,306 Valid 5 0,506 0,306 Valid 6 0,578 0,306 Valid 7 0,540 0,306 Valid 8 0,644 0,306 Valid 9 0,708 0,306 Valid 10 0,695 0,306 Valid 11 0,554 0,306 Valid 12 0,642 0,306 Valid 13 0,613 0,306 Valid 14 0,515 0,306 Valid Sumber: Data responden diolah

Berdasarkan tabel 3.7 di atas, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang mengukur disiplin belajar siswa terdapat 1 item pernyataan yang tidak valid yaitu item nomor 1. Item yang tidak valid akan dihilangkan dan tidak akan diujikan kepada sampel.


(30)

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel Keterampilan Mengajar Guru No.

Item r hitung r tabel Keterangan 15 0,602 0,306 Valid 16 0,526 0,306 Valid 17 0,533 0,306 Valid 18 0,690 0,306 Valid 19 0,690 0,306 Valid 20 0,696 0,306 Valid 21 0,696 0,306 Valid 22 0,825 0,306 Valid 23 0,778 0,306 Valid 24 0,408 0,306 Valid 25 0,352 0,306 Valid 26 0,441 0,306 Valid 27 0,743 0,306 Valid 28 0,579 0,306 Valid 29 0,529 0,306 Valid 30 0,694 0,306 Valid Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 3.8, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang mengukur keterampilan mengajar gurusemua item dinyatakan valid maka semua item dapat diujikan kepada sampel.

E. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik Analisis Data


(31)

51

Teknik analisis data dalam penilitian ini menggunakan Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan / menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum/generalisasi (Sugiyono,2010:206).

Statitistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel disiplin belajar siswa dan variabel keterampilan mengajar guru. Dibawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran kedua variabel tersebut baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap dimensinya :

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi responden

Tabel 3.9

Format Tabulasi Jawaban Responden No.

Responden

Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi… Skor Total 1 2 3 ∑ 1 2 3 ∑ 1 2 3 ... ∑ 1- …

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih dahulu :

a. Menentukan sskor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari tabulasi jawaban responden untuk setiap dimensi maupun secara keseluruhan

b. Menentukan rentang kelas dengan rumus : Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah


(32)

c. Terdapat 3 kelas interval, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.10 Kelas Interval

Variabel

Disiplin belajar siswa Keterampilan mengajar guru Rendah Tidak Terampil

Sedang Cukup Terampil

Tinggi Terampil

d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus : Panjang interval kelas = rentang kelas

e. Menentukan interval untuk setiap kriteria penilaian

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun dimensi setiap variabelnya dengan bentuk sebagai berikut :

Tabel 3.11

Distribusi Frekuensi Variabel / Dimensi

Kriteria Interval Frekuensi Presentase

Tidak

terampil/Rendah Cukup

Terampil/Sedang


(33)

53

Terampil/Tinggi

2. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik menurut Gujarati (2003:97) bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisienan regresinya efisien.

Menurut Firdaus (2004:96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi beberapa asumsi, yaitu :

a. Datanya berdistribusi normal

b. Tidak ada autokorelasi (berlaku untuk data time series) c. Tidak terjadi heterokedastisitas

d. Tidak ada multikolinearitas

Perumusan regresi linier multipel harus memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator), yaitu pengambilan keputusan melalui uji F dan Uji t tidak boleh bias, untuk mendapatkan hasil yang BLUE maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik dan uji linieritas.Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan sebagai langkah awal dalam mengolah data secara statistik, terutama dalam menentukan statistik yang digunakan apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, sementara jika data berdistribusi tidak normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik. Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

H0: Data tidak berdistribusi normal H1: Data berdistribusi normal


(34)

Adapun rumus pengujian normalitas dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (�) yaitu :

2

=

− �

2

(Sudjana, 2004 : 180)

Keterangan : �2 = Nilai Chi kuadrat hitung

= Frekuensi Pengamatan

�= Frekuensi Teoritis atau Frekuensi yang diharapkan

Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menghitung rata-rata hitung ( )

= .

2. Menghitung simpangan baku (s)

= ( − )

2 � −1

3. Membuat tabel penolong sebagai berikut : Batas

Kelas

Z untuk Batas Kelas

Luas tiap Kelas Interval

Frekuensi Teoritis (�)

Frekuensi Pengamatan

( )

4. Menghitung nilai z untuk batas kelas (z)

= −

5. Menghitung nilai Frekuensi Teoritis (�)

� = � 100

Bila hasil chi kuadrat hitung (�2 � )ini dikonsultasikan dengan

nilai tabel chi kuadrat dengan dk= k-3 , taraf nyata 5% maka diperoleh chi kuadrat tabel (�2 ). Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan �2 � dengan �2 :


(35)

55

- Jika nilai �2 � > nilai�2 , maka H0 ditolak dan H1diterima - Jika nilai �2 � ≤ nilai �2 , maka H0 diterima dan H1ditolak.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Menurut Langkah-langkah perhitungan uji linearitas regresi adalah sebagai berikut:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel 1 , 2dan variabel Y

2) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai pasangannya.

3) Melakukan perhitungan dengan rumus menurut Sudjana (2003:17-19) sebagai berikut :

a. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a))

 

2

) (

n

Y JKreg a

b. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) JKreg(b/a) =

  

 

Xn Y XY

b.

c. Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKsisa) JKsisa =

Y 2-JKreg(a)-JKreg(b/a)

d. Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( �reg(a)) �reg(a) = JKreg(a)

e. Menghitung Kuadrat Tengah Regresi ( ) � = JKreg(b/a)

f. Menghitung Kuadrat TengahSisa ( ) =

2 -n JKsisa


(36)

JKG=

 

         k n Y Y 2 2

h. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) JKTC = JKsisa - JKE

i. Mencari Kuadrat Tengah Tuna Cocok ( ��) �� =

2 -k JKTC

j. Mencari Kuadrat Tengah Galat ( ) =

k n JKG

-k. Mencari nilai Fhitung Fhitung = ��

Setelah melakukan perhitugan seperti langkah diatas langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian, bila hasil � ini dikonsultasikan dengan nilai tabel F dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k , taraf nyata 5 % maka diperoleh � . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan � dengan � : - Jika � >� berarti data tidak linier

- Jika � <� berarti data linier

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas menurut Ghozali (2013:105) bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).Model regresi yang baikseharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dilihat dari Tolerance Value (TV) dan lawannyaVariance Inflation Factors(VIF) dengan menggunakan SPSS. Tolerance mengukur


(37)

57

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi.Batas VIF adalah 10 dan TV adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai TV lebih kecil dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.

d. Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2013: 139) menjelaskan bahwa “Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitass dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Salah satu cara melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu sebagai berikut:

I. Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

II.Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Multipel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independent sebagai variabel predictor yaitu Disiplin Belajar dan Keterampilan Mengajar Gurudengan satu


(38)

variabel dependent yaitu Prestasi Belajar Siswa.Maka dari itu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel.

Menurut Sugiyono (2010:277) analisis regresi multipel akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Sedangkan menurut Sudjana (2003:69) regresi linier mutipel adalah hubungan antara sebuah peubah tak bebas dengan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi. Persamaan dari regresi linier multipel tersebut adalah sebagai berikut :

= � + � + � +⋯. . + �� �

( Sudjana, 2003:69) Keterangan:

= Variabel dependent (nilai yang diprediksikan) Xi = Variabel independent

0 = Nilai variabel jika X bernilai nol

1, 2 = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan

nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Jika dalam penelitian ini maka rumus regresi linier menjadi : = + b1X1+ b2X2

Keterangan :

Y= Prestasi Belajar Siswa (Variabel dependent ) X1= Disiplin Belajar Siswa (Variabel independent 1)

X2 = Keterampilan Mengajar Guru (Variabelindependent 2) 0= Nilai variabel jika X bernilai nol

1, 2 = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y


(39)

59

dimana :

0 = 1− 1 1− 2 2

1 =

22 1 − 1 2 2 12 22 − 1 2 2

2 =

22 2 − 1 2 1 12 22 − 1 2 2

(Sudjana, 2003 :76)

4. Prosedur Pengujian Hipotesis a. Uji F (Uji Keberartian Regresi)

Menurut Sudjana (2003:90) uji keberartian regresi linier multipel ini dimaksudkan untuk meyakinkan diri apakah regresi (berbentuk linier) yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang diamati.

Untuk memperoleh gambaran mengenai keberartian hubungan regresi antara variabel 1 (Disiplin Belajar Siswa), 2 (Keterampilan Mengajar Guru) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa), maka dilakukan pengujian keberartian regresi. Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :

H0:Regresi Tidak Berarti H1:Regresi Berarti

Dengan menggunakan rumus F yang diformulasikan sebagai berikut:

= � /�

/(� − � − )

(Sudjana, 2003:91) Keterangan :


(40)

JKs = Jumlah kuadrat sisa N = Jumlah data

k = Jumlah variabel independent

Menurut Sudjana (2003:91) Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji keberartian regresi adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg) dengan rumus

= 1 1 + 1 2

b) Mencari jumlah kuadrat sisa (JKsisa) dengan rumus:

= − 2

= 2−

2 � −

Maka bila hasil � ini dikonsultasikan dengan nilai tabel F dengan dk pembilang k dan dk penyebut (n-k-1) , taraf nyata 5% maka diperoleh � . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan � dengan � :

- Jika nilai Fhitung>nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan H1diterima - Jika nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel, maka H0 diterima dan H1ditolak.

b. Uji t ( Uji Keberartian Koefisien Regresi)

Uji keberartian koefisien regresi pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel penjelas/independen dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya bernilai tetap. Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :


(41)

61

H0:�1=0, tidak ada pengaruh disiplin belajarsiswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

H1:�1> 0, terdapat pengaruh positif disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa

Untuk Variabel Independen 2 (Keterampilan mengajar guru) H0:�2=0,tidak ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa.

H1 : �2> 0, terdapat pengaruh positif keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

Adapun rumus menguji keberartian koefisien regresi adalah debagai berikut : = �

( Sudjana, 2003:111) Keterangan :

= galat baku koefisien regresi = nilai variabel bebas

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan pehitungan-perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( 2.12) , dengan rumus : .12

2 =

� − −1

(Sudjana, 2003 :110)

2. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Ganda Antara (�2), dengan rumus :

�2 = (� ) 2


(42)

3. Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah ( 2), dengan rumus :

2 = 2

2 �

(Sudjana, 2003:77)

4. Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( ), dengan rumus :

2 = .12

2

2 (1− �2)

( Sudjana, 2003 :110)

Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya membandingkan nilai ( ) dengan nilai tabel student t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5% maka yang akan diperoleh nilai ( ). Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan dengan :

- Jika nilai thitung≤ttabel, maka H0 diterima dan H1ditolak - Jika nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1diterima


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori sedang. Artinya bahwa sebagian besar siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung sudah menaati peraturan sekolah dan guru dalam hal belajar, sudah tertib & teratur dalam belajar, sudah memiliki kesadaran & tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru, dan sudah bersungguh-sungguh dalam belajar.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru dalam mata pelajaran Akuntansi kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori cukup terampil. Artinya bahwa menurut sebagian besar siswa, guru Akuntansi cukup terampil dalam membuka dan menutup pembelajaran, menjelaskan materi, bertanya, memberikan penguatan, mengadakan variasi pembelajaran dan mengelola kelas dalam proses belajar mengajar.

3. Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori rendah. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.

4. Disiplin belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung. 5. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar


(44)

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Guru diharapkan untuk menanamkan disiplin kepada siswa di sekolah agar siswa dapat menjaga ketertiban kelas. Dengan demikian maka akan tercipta kondisi kelas yang tertib dan kondusif sehingga proses belajar mengajar dpat berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Guru diharapkan dapat mempertahankan keterampilan mengajar yang sudah dianggap baik dan meningkatkan keterampilan mengajar yang masih belum dikuasi, karena keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar.

3. Siswa juga diharapkan untuk meningkatkan disiplin belajar di sekolah maupun di rumah, karena disiplin belajar akan menimbulkan keteraturan, kesungguhan dalam belajar sehingga dengan didasari oleh disiplin, siswa akan dapat belajar dengan teratur,sungguh-sungguh,bertanggung jawab, sehingga siswa akan mampu memperoleh prestasi yang optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar yang tidak tidak diteliti dalam penelitian ini dan memperbanyak jumlah sampel penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat bagi siswa, sekolah dan masyarakat pada umumnya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Barnawi dan Mohammad, A. (2012). Etika & Profesi Kependidikan. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Djamarah, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. . (2010). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, S & Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fathurrohman, dkk. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung : PT Refika Aditama.

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi Akasara.

Garmo, J. 2011. Pengembangan Karakter untuk Anak. Jakarta : Kesaint Blanc. Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Cetakan

VII, Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro. Gujarati. (2003). Basic Econometric. Singapore : McGraw Hill.

Hamalik, O. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.

. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hanaifah, N., dan Suhana, C., (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama

Hasibuan dan Mudjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.


(46)

Hughes, A.G dan Hughes, E.H. (2012). Learning & Teaching (Pengantar Psikologi Pembelajaran Modern). Bandung : Nuansa.

Hurlock, E.B. (2010). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Imron, A. (2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang : Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

. (2009). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Prihatin, E. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. Prijodarminto, S. (2004). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi.

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

. (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sekaran, U. (2011). Research Methods for Business. 2nd Ed, John Willey & Sons Inc.

Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Bina Akasara.

Stronge, James H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta Barat : PT Indeks.


(47)

98

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito. . (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinta, N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Unaradjan, D. (2003). Manajemen Disiplin. Jakarta : PT Gramedia Widiaswara Indonesia.

Usman, M. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wukir. (2013). Manajemen SDM dalam Organisasi Sekolah. Jakarta:Multi

Presindo. Sumber Skripsi

Dianawati. (2011). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Anisa, N. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.


(48)

Marlina, L. (2011). Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMAN 24 Bandung. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Jurnal Nasional

Agus, S, dkk. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menafsirkan Persamaan Akuntansi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Mardisiswa Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Anggarini, P dan Rahman, A. (2013). “Pengaruh Penerapan Motivasi dan Disiplin dalam Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP

Negeri 7 Nganjuk”, Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 p. 242-256

Arga, L & Ismani. (2012). Pengaruh Kedisiplinan Siswa Dan Persepsi Siswa Tentang Kualitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Singgih, T & Pardiman. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Umi, K & Andian, A. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Smkn 1 Pengasih Tahun Ajaran 2011/2012 Dengan Motivasi Belajar Sebagai Pemoderasi. Sumber Jurnal Internasional

Pasternak, R. (2013). Dicipline, learning skills and academic achievement. Journal of Arts and Education. Israel.

Kheruniah, A.E. (2013). A Teacher Personality Competence Contribution To A Student Study Motivation And Discipline To Fiqh Lesson. International journal of scientific & technology research volume 2, issue 2.

Moreno, R. (2009). Effective teachers –Professional and personal skills, en ENSAYOS, Revista de la Facultad de Educación de Albacete, Nº 24, (Enlace web: http://www.uclm.es/ab/educacion/ensayos - Consultada en fecha (dd-mm-aaaa)


(49)

100

Sumber Peraturan dan Undang-Undang:

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia : http : //www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.[6 Februari 2014.

Depdiknas. (2003). Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Sumber Internet

Aptorina.Kedisiplinan Penting dalam Proses Pendidikan di Sekolah.[Online].Tersedia:http://syopian.net/blog/?p=623.

Wibi. (2012). Contoh Makalah Keterampilan Menulis.

Tersedia:http://wibimedia.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-keterampilan-menulis.html. [7 Maret 2014]

Media Pendidikan. (2012). Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/keterampilan-guru-dalam-proses-belajar.html.[18 Maret 2014]


(1)

95

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Guru diharapkan untuk menanamkan disiplin kepada siswa di sekolah agar siswa dapat menjaga ketertiban kelas. Dengan demikian maka akan tercipta kondisi kelas yang tertib dan kondusif sehingga proses belajar mengajar dpat berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Guru diharapkan dapat mempertahankan keterampilan mengajar yang sudah dianggap baik dan meningkatkan keterampilan mengajar yang masih belum dikuasi, karena keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap prestasi belajar.

3. Siswa juga diharapkan untuk meningkatkan disiplin belajar di sekolah maupun di rumah, karena disiplin belajar akan menimbulkan keteraturan, kesungguhan dalam belajar sehingga dengan didasari oleh disiplin, siswa akan dapat belajar dengan teratur,sungguh-sungguh,bertanggung jawab, sehingga siswa akan mampu memperoleh prestasi yang optimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar yang tidak tidak diteliti dalam penelitian ini dan memperbanyak jumlah sampel penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat bagi siswa, sekolah dan masyarakat pada umumnya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Barnawi dan Mohammad, A. (2012). Etika & Profesi Kependidikan. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media.

Djamarah, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. . (2010). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, S & Aswan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fathurrohman, dkk. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung : PT Refika Aditama.

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi Akasara.

Garmo, J. 2011. Pengembangan Karakter untuk Anak. Jakarta : Kesaint Blanc. Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Cetakan

VII, Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro. Gujarati. (2003). Basic Econometric. Singapore : McGraw Hill.

Hamalik, O. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.

. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hanaifah, N., dan Suhana, C., (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama

Hasibuan dan Mudjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.


(3)

97

Hughes, A.G dan Hughes, E.H. (2012). Learning & Teaching (Pengantar Psikologi Pembelajaran Modern). Bandung : Nuansa.

Hurlock, E.B. (2010). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.

Imron, A. (2004). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang : Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

. (2009). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Prihatin, E. (2011). Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. Prijodarminto, S. (2004). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi.

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

. (2012). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sekaran, U. (2011). Research Methods for Business. 2nd Ed, John Willey & Sons Inc.

Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Bina Akasara.

Stronge, James H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta Barat : PT Indeks.


(4)

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Bandung : Tarsito. . (2004). Statistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinta, N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Unaradjan, D. (2003). Manajemen Disiplin. Jakarta : PT Gramedia Widiaswara Indonesia.

Usman, M. (2011). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wukir. (2013). Manajemen SDM dalam Organisasi Sekolah. Jakarta:Multi

Presindo. Sumber Skripsi

Dianawati. (2011). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Anisa, N. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.


(5)

99

Marlina, L. (2011). Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMAN 24 Bandung. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Jurnal Nasional

Agus, S, dkk. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menafsirkan Persamaan Akuntansi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Mardisiswa Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Anggarini, P dan Rahman, A. (2013). “Pengaruh Penerapan Motivasi dan Disiplin dalam Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP

Negeri 7 Nganjuk”, Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 p. 242-256

Arga, L & Ismani. (2012). Pengaruh Kedisiplinan Siswa Dan Persepsi Siswa Tentang Kualitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Singgih, T & Pardiman. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Umi, K & Andian, A. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Smkn 1 Pengasih Tahun Ajaran 2011/2012 Dengan Motivasi Belajar Sebagai Pemoderasi. Sumber Jurnal Internasional

Pasternak, R. (2013). Dicipline, learning skills and academic achievement. Journal of Arts and Education. Israel.

Kheruniah, A.E. (2013). A Teacher Personality Competence Contribution To A Student Study Motivation And Discipline To Fiqh Lesson. International journal of scientific & technology research volume 2, issue 2.

Moreno, R. (2009). Effective teachers –Professional and personal skills, en ENSAYOS, Revista de la Facultad de Educación de Albacete, Nº 24, (Enlace web: http://www.uclm.es/ab/educacion/ensayos - Consultada en fecha (dd-mm-aaaa)


(6)

Sumber Peraturan dan Undang-Undang:

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia : http : //www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.[6 Februari 2014.

Depdiknas. (2003). Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Sumber Internet

Aptorina.Kedisiplinan Penting dalam Proses Pendidikan di Sekolah.[Online].Tersedia:http://syopian.net/blog/?p=623.

Wibi. (2012). Contoh Makalah Keterampilan Menulis.

Tersedia:http://wibimedia.blogspot.com/2012/11/contoh-makalah-keterampilan-menulis.html. [7 Maret 2014]

Media Pendidikan. (2012). Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/keterampilan-guru-dalam-proses-belajar.html.[18 Maret 2014]


Dokumen yang terkait

Disiplin belajar siswa SMP YMJ Ciputat dan Hubungannya dengan prestasi belajar

1 6 82

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1 Karta

0 3 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan ‎Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas Xi ‎IPS SMA Negeri 1

0 2 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

0 1 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 2 15

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA - repository UPI S PEA 1001197 Title

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, DISIPLIN SISWA, MOTIVASI BELAJAR SISWA, DAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 177

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186