INVENTARISASI DAN UJI METABOLIT SEKUNDER ZINGIBERACEAE SEBAGAI TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL DI HUTAN AEK-NAULI PARAPAT KAB. SIMALUNGUN SUMATERA UTARA.

(1)

i

Judul : Inventarisasi dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Hutan Aek-Nauli Parapat Kab. Simalungun Sumatera Utara

Nama Mahasiswa : Tuah Maulana

NIM : 408241045

Program Studi : Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Tri Harsono, M. Si NIP. 19651231 199003 1 018

Mengetahui :

Jurusan Biologi Program Studi Biologi

Ketua Ketua

Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D Drs. Tri Harsono, M. Si NIP. 19590805198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini yang berjudul “Inventarisasi dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae sebagai tumbuhan obat tradisional Di Hutan penelititan Aek Nauli-Parapat Kababupaten Simalungun Sumatera Utara”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ribuan terima kasih kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Ketua Jurusan Biologi yang banyak memberikan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Lazuardi, M. Si, Bapak Drs. Puji Prastowo, M. Si, Ibu Dra. Riwayati, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran dan perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini, serta Alm. Bapak Antonius Sinaga M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, ayah (Alm.Sofyan Nasution) dan Ibu (Almh.Siti Aisyah) yang senantiasa ada dihati serta pikiran saya dan menjadi motivator hingga skripsi ini dapat terselesaikan, juga pada Ibu saya (Hj. Roswita Siahaan), Abang dan Kakak saya (Um Sari Nasution, Ahmad Syukri Nasution, Nuryaqinah Nasution, Rubiah Nasution, Ummiah Nasution, Halimah Nasution, Zuriah Nasutin dan Maysarah Nasution) serta segenap keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan moril dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih juga buat kakanda saya Muhammad Faisal S.Si, S.Pd, Kakak dan Abang senior saya di BIOTA UNIMED (Biologi Pecinta Alam UNIMED), dan Mia Sandi Sinaga S.Si yang selalu mengingatkan serta memberikan motivasi kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini serta teman – teman biologi nondik stambuk 2008.


(3)

iv

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi, teknik penyajian maupun dari isinya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kesempurnaan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terima kasih.

Medan, 26 Juli 2012 Penulis,

Tuah Maulana NIM. 408241045


(4)

iii

INVENTARISASI DAN UJI METABOLIT SEKUNDER ZINGIBERACEAE SEBAGAI TUMBUHAN OBAT

TRADISIONAL DI HUTAN AEK-NAULI PARAPAT KAB. SIMALUNGUN

SUMATERA UTARA

Tuah Maulana (NIM 408241045)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, metabolit sekunder dan manfaatnya sebagai tumbuhan obat tradisional Zingiberaceae di Hutan Penelitian Aek-Nauli Parapat Kabupaten Simalungun berdasarkan ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan terhitung mulai bulan Februari 2012-April 2012. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan jenis zingiberaceae yang terdapat di hutan penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara sedangkan sampel dari penelitian ini adalah keseluruhan jenis zingiberaceae yang berhasil ditemukan dilokasi penelitian tersebut. Penelitian dilakukan dengan survey eksplorasi yang didasarkan pada perbedaan ketinggian (1200 mdpl, 1400 mdpl, dan 1600 mdpl). Hasil penelitian didapatkan 7 jenis zingiberaceae yang terdiri dari 4 genus yaitu: Etlingera (Etlingera elatior, Etlingera sp.1, Etlingera sp.2), zingiber (Zingiber zerumbet), Hornstedtia (Hornstedtia tomentosa, Hornstedtia scyphifera) dan Hedychium (Hedychium coronarium). Uji metabolit sekunder yang dilakukan pada sampel menunjukkan hasil positif, yaitu Alkaloid: Etlingera sp2 dan Zingiber zerumbet, Flavonoid: Etlingera elatoir,Etlingera sp1 dan Etlingera sp2, Saponin: Semua sampel, Minyak atsiri: Semua sampel. Melalui pengukuran faktor fisika-kimia diperoleh kelembaban tanah rata-rata sebesar 4,9 %, pH tanah berkisar antara 6,5-6,8, suhu tanah 270 C-280 C, kelembaban udara rata-rata 91%, suhu udara minimum 230C, suhu udara maksimum 240 C, intensitas cahaya matahari 46,85 Candela.


(5)

iv

INVENTORY AND ZINGIBERACEAE SECONDARY METABOLITES TEST TRADITIONAL MEDICINE

IN PLANTS AS A FOREST AEK-NAULI PARAPAT KAB.SIMALUNGUN

NORTH SUMATERA

Tuah Maulana (ID 408241045)

ABSTRACT

This study aims to determine the type, secondary metabolites and Zingiberaceae benefits as a traditional medicinal plant in the Forest Research-Aek Nauli Parapat Simalungun District based on the height of different places. The experiment was conducted for 3 months starting in February 2012-April 2012. This is the entire study population Zingiberaceae species found in forest research Aek Nauli Parapat Simalungun district of North Sumatra, while a sample of this study was overall kind of Zingiberaceae have been found location research. The study was conducted with exploratory survey based on the difference in altitude (1200 masl, 1400 masl and 1600 masl). 7 The results obtained are tersiri Zingiberaceae species from four genera, namely: Etlingera (Etlingera elatior, Etlingera sp.1, Etlingera sp.2), Zingiber (Zingiber zerumbet), Hornstedtia (Hornstedtia tomentosa, Hornstedtia scyphifera) and Hedychium (Hedychium coronarium). Secondary metabolites test conducted on samples showed positive results, namely alkaloids: Etlingera sp2 and Zingiber zerumbet, Flavonoids: Etlingera elatoir, Etlingera sp1 and sp2 Etlingera, Saponin: All samples, Essential oils: All of the samples. Through measurements of physico-chemical factors of soil moisture obtained an average of 4.9%, soil pH ranged from 6.5 to 6.8, soil temperature 270 C-280 C, humidity 91% on average, minimum air temperature of 230C , maximum temperature 240 C, 46.85 Candela light intensity.


(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Batasan Masalah 3

1.3.Rumusan Masalah 3

1.4.Tujuan Penelitian 3

1.5.Manfaat Penelitian 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Pengenalan Tumbuhan Zingiberaceae 5

2.2. Taksonomi Zingiberaceae 6

2.3. Ciri-Ciri Umum Zingiberaceae 7

2.4. Jenis-Jenis Zingiberaceae 8

2.5. Potensi Sebagai Tumbuhan Obat 16

2.6. Senyawa-Senyawa Metabolit Sekunder 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 19

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 19

3.1.1. Tempat Penelitian 19

3.1.2. Waktu Penelitian 19

3.2. Populasi dan Sampel 19

3.2.1.Populasi 19

3.2.2.Sampel 19

3.3. Alat dan Bahan 19

3.3.1.Alat 19

3.3.2.Bahan 20

3.4. Metode Penelitian 20

3.5. Prosedur Kerja 21

3.5.1. Prosedur Kerja Di Lapangan 21

3.5.2. Wawancara 21

3.5.3. Prosedur Kerja di Laboratorium 22


(7)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28

4.1. Hasil Penelitian 28

4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 28

4.1.2. Jenis-jenis Zingiberaceae yang Ditemukan

di Hutan Penelitian Aek Nauli-Parapat 29 4.1.3. Deskripsi Jenis Zingiberaceae yang Ditemukan 30 4.1.4. Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder 36 4.1.5. Manfaat Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat 36

4.2. Pembahasan 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41

5.1. Kesimpulan 41

5.2. Saran 41


(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Nama Jenis Zingiberaceae Berdasarkan Taksonomi 21 Tabel 3.2. Pengelompokan Jenis Zingiberaceae Bermanfaat

Sebagai Obat 22

Tabel 3.3. Kriteria kandungan Alkaloid dari Simplisia kering 23 Tabel 3.4. Kriteria kandungan Flavonoid dari Simplisia kering 24

Tabel 3.5. Kriteria kandungan Saponin dari Simplisia kering 25

Tabel 3.6. Kriteria kandungan Minyak Atsiri dari Simplisia kering 26 Tabel 3.7. Keanekaragaman Kandungan Metabolit Sekunder

Menggunakan Simplisia 26

Tabel 4.1. Data-Data Ekologi yang Diukur Pada Waktu Penelitian 29 Tabel 4.2. Jenis Zingiberaceae yang Ditemukan di Lokasi Penelitian 29 Tabel 4.2. pengelompokan Zingiberaceae yang Bermanfaat sebagai Obat 37


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Bagian-bagian yang terdapat pada Zingiberaceae 8 Gambar 3.1. Skema jalur pengambilan sampel berdasarkan ketinggian 20

Gambar 3.2. Bagan Pemeriksaan Alkaloid 23

Gambar 3.3. Bagan Pemeriksaan Flavonoid 24

Gambar 3.4. Bagan Pemeriksaan Saponin 25

Gambar 3.5. Bagan Pemeriksaan Minyak Atsiri 26

Gambar 4.1. Daun dan Rimpang Etlingera elatoir 31

Gambar 4.2. Daun dan Rimpang Etlingera sp1 32

Gambar 4.3. Daun dan Rimpang Etlingera sp2 32

Gambar 4.4. Daun dan Rimpang Zingiber zerumbet 33

Gambar 4.5. Daun dan Rimpang Hornstedtia tomentosa 34

Gambar 4.6. Daun dan Rimpang Hornstedtia scyphifera 35

Gambar 4.7. Daun dan Rimpang Hedychium coronarium 35


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Nama Jenis Zingiberaceae Berdasarkan Taksonomi 45

Lampiran 2. Keanekaragaman Kandungan Metabolit Sekunder dengan

Menggunakan Serbuk Simplisia 48


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Zingiberaceae merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan pada kawasan hutan tropis, terutama Indo-malaya. Zingiberaceae ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah jenisnya, menurut Pandey (2003), terdapat sekitar 50 persen dari total genera famili Zingiberaceae ini ditemukan di hutan tropis. Dimana, salah satu hutan tropis yang terdapat di Sumatera Utara yang potensial untuk habitat dari Zingiberaceae adalah hutan penelitian di daerah Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun. Hutan ini adalah hutan dataran tinggi di daerah Sumatera Utara yang memiliki ketinggian ±1200 mdpl. Kawasan hutan ini memiliki bulan basah (Curah Hujan 7200 mm/bulan) selama sembilan bulan berturut-turut, kisaran suhu antara 16,80C-230C, serta kelembaban yang tinggi ± 80%.

Zingiberaceae secara umum dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai tumbuhan jahe-jahean. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan antara lain sebagai bumbu masak, obat, bahan rempah-rempah, tanaman hias, bahan kosmetik, bahan minuman, bahan tonik rambut dan sebagainya (Lewrence, 1964).

Anggota suku ini mempunyai ciri khas pada rhizomnya yang mengandung minyak menguap dan berbau aromatik. Zingeberaceae merupakan terna berumur panjang, mempunyai rhizom yang bengkak seperti umbi dengan akar-akar yang tebaldan sering kali mempunyai ruang-ruang yang terisi dengan minyak yang menguap. Daun tersusun sebagai roset akar atau berseling pada batang, bangun lanset atau jorong, bertulang menyirip atau sejajar. Tangkai daun beralih menjadi pelepah yang membelah kadang-kadang mempunyai lidah-lidah. Pelepah daun saling membalut dengan eratnya, sehingga kadang-kadang merupakan batang semu (Tjitrosoepomo, 2002).

Pengetahuan masyarakat dari berbagai etnis tentang pemanfaatan suku Zingiberaceae sebagai tanaman obat tradisional. Adapun bagian yang digunakan sebagai bahan obat sebagian besar adalah rhizome dari tanaman tersebut,


(12)

2 sedangkan cara pengobatannya bermacam-macam antara lain direbus atau dibuat jamu dan diambil airnya untuk diminum, diambil sarinya dengan cara diparut kemudian diminum airnya atau dioleskan pada bagian yang diobati yaitu bagian perut, kening, atau bagian lainnya dan ada juga yang langsung dimakan misalnya rhizome kencur (Kuntorini, 2005).

Sebagian spesies tumbuhan obat, termasuk Zingiberaceae, telah diuji secara klinis mengenai kandungan fitokimianya, khasiat serta keamanan penggunaannya. Penggunaan obat tradisional semakin banyak digemari masyarakat dengan semakin banyak diketahuinya efek samping yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat-obatan modern. Oleh karena itu, tumbuhan obat, khususnya Zingiberaceae memiliki peranan yang cukup besar untuk menunjang kesehatan masyarakat (Rukmana, 2004).

Akhir-akhir ini penelitian tentang jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai obat gencar dilakukan. Penelitian tentang pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat lokal yang dilakukan di Indonesia, diantaranya Wijaja (2001) melaporkan dikawasan hutan Sikundur Kabupaten Langkat, Sumatera Utara diperoleh 5 jenis Zingiberaceae, Mumpuni (2004) melaporkan dikawasan hutan Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat terdapat 10 jenis tumbuhan dari jenis famili Zingiberaceae, Sari (2007) melaporkan memperoleh 18 jenis Zingiberaceae dengan 7 genus di Kawasan Hutan Sibayak I, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Siregar E. S. dan Pasaribu N (2008) Juga melaporkan didapat 23 jenis Zingiberaceae di Hutan Sibayak Sumatera Utara, yang termasuk ke dalam 8 genera. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah dari genus Etlingera sebanyak 9 jenis, Dalimunthe (2008) melaporkan terdapat 8 jenis Zingiberaceae dari 5 genus di Taman Wisata Alam Sibolangit Sumatera Utara, Siagian (2009) melaporkan terdapat 10 jenis Zingiberaceae dari 6 genus di Kawasan Hutan Agrowisata Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

Berdasarkan hal diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang

“Inventarisasi dan Uji Metabolit Sekunder Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Hutan Aek-Nauli Parapat Kab. Simalungun Sumatera Utara”.


(13)

3

1.2.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah inventarisasi dan uji metabolit sekunder Zingiberaceae yang hanya dilakukan pada alkaloid, flavonoid, saponin dan minyak atsiri saja pada sampel yang berfungsi sebagai obat dan pengujian dilakukan pada bagian rhizoma.

1.3.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis Zingiberaceae apa sajakah yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara?

2. Bagaimana kandungan metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid, saponin dan minyak atsiri) pada Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara?

3. Bagaimana cara pemanfaatan Zingiberaceae sebagai tumbuhan obat tradisional?

1.4.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid,

saponin dan minyak atsiri) pada Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. 3. Untuk mengetahui cara pemanfaatan Zingiberaceae sebagai tumbuhan

obat tradisional.

1.5.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian yaitu :

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang jenis-jenis Zingiberaceae, metabolit sekunder dan manfaatnya sebagai tanaman obat, di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.


(14)

4 2. Memberi Informasi kepada masyarakat setempat tentang jenis-jenis Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

3. Memberi Informasi tentang kandungan senyawa metabolit sekunder suku Zingiberaceae yang terdapat di Hutan Penelitian Aek Nauli Parapat Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.


(15)

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari Hasil Penelitian inventarisasi yang dilakukan di Hutan penelitian Aek Nauli Parapat didapat 7 Jenis Zingiberaceae yang terdiri dari 4 Genus, yaitu Etlingera (Etlingera elatoir , Etlingera sp1 , Etlingera sp2), Zingiber (Zingiber zerumbet), Hornstedtia (Hornstedtia tomentosa,

Hornstedtia scyphifera) dan Hedychium (Hydechium coronarium).

2. Berdasarkan Pengujian dan analisis kandungan metabolit sekunder zingiberaceae, didapat 2 jenis yang positif mengandung Alkaloid yaitu

(Etlingera sp2 dan Zingiber zerumbet), 3 jenis yang positif mengandung

Flavonoid yaitu (Etlingera elatoir,Etlingera sp1 dan Etlingera sp2) dan dari keseluruhan sampel menunjukkan hasil positip untuk Saponin dan Minyak atsiri.

3.Etlingera elatior sebagai obat pembersih setelah melahirkan, batang

dibakar/direbus, diperas, kemudian airnya diminum. Etlingera

sp1sebagai obat ayan, step/panas tinggi, rimpang digiling, dioleskan pada perut seperti param kemudian dibalut. Etlingera sp2 sebagai obat bengkak-bengkak dan bisul, rimpang diparut, kemudian langsung ditempelkan pada bagian tubuh yg sakit. Zingiber zerumbet sebagai obat menurunkan panas, rimpang diparut kemudian dioleskan pada dahi.

Hedychium coronarium sebagai obat masuk angin impang direbus,

diminum atau diparamkan. Sedangkan Hornstedtia tomentosa dan

Hornstedtia scyphifera belum diketahui manfaatnya sebagai obat

tradisional.

5.2. Saran

1. Perlu kiranya dilakukan penelitian lebih mendalam tentang senyawa spesifik yang terkandung dalam batang dan rimpang zingiberaceae sehingga dapat bermanfaat sebagai tumbuhan obat tradisional.


(16)

42

2. Untuk Mahasiswa selanjutnya yang akan melakukan penelitian

Zingiberaceae di hutan Aek-Nauli saya sarankan agar tidak sesuka hati mengambil daun, batang atau rimpang tumbuhan ini, ambillah seperlunya dan manfaatkan sebaiknya, jangan pernah mengambil satu koloni

Zingiber secara keseluruhan, sisakan minimal 1 batang dan rhizome nya,


(17)

43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2007), Minyak Atsiri, "http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri" (Diakses 15 November 2011).

Dalimunthe, S., (2008), Uji Metabolit Sekunder Pada Suku Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Taman Wisata Alam Sibolangit Sumatera Utara, Skripsi, Unimed, Medan. (Tidak Dipublikasikan)

Gunawan D. dkk, (1998), Tumbuhan Obat Indonesia. PPOT UGM

Harborne, B. J., (1987), Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern

Menganalisis Tumbuhan, Institute Teknologi Bandung Press, Bandung. Hasairin, A., (2005), Pengetahuan Etnobotani, Bahan Ajar, FMIPA Unimed,

Medan (Tidak Dipublikasikan).

Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I – IV, Badan Litbang Kehutanan Departemn Kehutanan, Jakarta.

Holtum, R. E. (1950), The Zingiber of the Malay Paninsula. The Gardens Buletin Kuntorini, E. M., (2005), Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru, Bioscientiae 2 (1) : 25-36.

Lansen, K. Ibrahim, H. Khaw, S. H. and Saw, L.G., (1999), Ginger of Peninsular Malaysia and Singapore. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo).

Lawrence, G. H. M., (1964), Taxonomy of Vascular Plant. New York: The Macmillan Company. Pp 428.

Marco, T. 1995. Alam Tumbuh-tumbuhan.

www.pertanian.kebumen.go.id/modules.php?op=modload&name=new&fi le=article&sid=79&POSTNUKE...-42K-.(Diakses tanggal 15 November 2011)

Mumpuni, M., (2004), Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan

Tangkahan TNTL Kabupaten Langkat. Skripsi, USU, Medan. (Tidak

Dipublikasikan).

Nurainas dan Yunaidi. (2007). Panduan Lapangan Jahe-jahean Liar di Taman Nasional Siberut. Padang : Garisatra 2-4


(18)

44 Pandey, B. P. (2003), A Textbox of botany: Angiosperm. First Edition. New Delhi:

S. Chand & Company Ltd. Ram Nagar. pp. 351

Poulsen, A. D., (2006), Gingers of Serawak. Kota Kinabalu: Natural History Publication (Borneo).

Rismunandar, (1996), Rempah-Rempah: Komoditi Ekspor Indonesia, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Rukmana, R., (2004), Temu-Temuan Apotik Hidup di Pekarangan, Kanisius, Yogyakarta.

Sari, E. J., (2007), Inventarisasi Zingeberaceae di Kawasan Hutan Sibayak I, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan)

Sharma, O. P., (2002), Plant Taxonomy. New Delhi: McGrew Hill Company Siagian, S., (2009), Inventarisasi Zingiberaceae di Kawasan Agrowisata Hutan

Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara, Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan)

Sinaga, E., (2007), Bina Muslim (Kapulaga), Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS/P3TO UNAS, ditulis oleh Didienkaem, 24 Januari 2007.

Siregar E. S. dan Pasaribu N., (2008), Inventarisasi Jenis-jenis Zingiberaceae di

Hutan Sibayak Sumatera Utara, Staf Pengajar Departemen Biologi

FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Soetarno, (2000), Kandungan Senyawa Bioaktif Dan Tumbuhan dan Cara

Analisisnya, Makalah Lokakarya Pemanfaatan Senyawa Metabolisme Sekunder Asal Tumbuhan Sebagai Insektisida, Universitas Bengkulu. Soewito, (1997), Khasiat Umbi-Umbian untuk Pengobatan, Titik Terang, Jakarta. Supriati, R., dan Kasrina, (2003), Studi Etnobotani Tapak Dara (Catharanthus)

dan Kerabat-kerabatnya Sebagai Tumbuhan Obat pada Berbagai Golongan Etnis di Kota Bengkulu, Makalah Seminar Nasional PPD 2002 Forum HEDS (3-4 September 2003. Medan).

Tjitrosoepomo, G., (2002), Taksonomi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


(19)

45 Van Valkenburg, JLCHV&Bunyapraphatsara, N. (2002) Plant Resources of South

East Asia 12. (2). Medical and Poisonous 2. Bogor-Indonesia: Porsea Foundation. Pp.52.-56, 293-2

Wijaja, E. A. (2001), Training on Plant Taxonomy and Ecology. Herbarium Bogoriense. Bogor: Botany Division, R & D Centre for Biology-LIPI.


(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Labuhan Batu pada tanggal 08 Desember 1989. Ayah bernama Alm. Sofyan Nasution dan Ibu bernama Alhm Siti Aisyah, dan merupakan anak terakhir dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 112292 Kuala Beringin, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Kualuh Hulu, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian tanggal 17 Juli 2012. Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain yaitu pada tahun 2008, penulis menjadi anggota BIOTA (Biologi Pencinta Alam). Pada tahun 2010, penulis menjadi Asisten Laboratorium untuk Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan (Mortum). Pada tahun 2011, penulis menjadi Asisten Laboratorium untuk Mata Kuliah Ekologi Hewan.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari Hasil Penelitian inventarisasi yang dilakukan di Hutan penelitian Aek Nauli Parapat didapat 7 Jenis Zingiberaceae yang terdiri dari 4 Genus, yaitu Etlingera (Etlingera elatoir , Etlingera sp1 , Etlingera sp2), Zingiber (Zingiber zerumbet), Hornstedtia (Hornstedtia tomentosa, Hornstedtia scyphifera) dan Hedychium (Hydechium coronarium). 2. Berdasarkan Pengujian dan analisis kandungan metabolit sekunder

zingiberaceae, didapat 2 jenis yang positif mengandung Alkaloid yaitu (Etlingera sp2 dan Zingiber zerumbet), 3 jenis yang positif mengandung Flavonoid yaitu (Etlingera elatoir,Etlingera sp1 dan Etlingera sp2) dan dari keseluruhan sampel menunjukkan hasil positip untuk Saponin dan Minyak atsiri.

3.Etlingera elatior sebagai obat pembersih setelah melahirkan, batang dibakar/direbus, diperas, kemudian airnya diminum. Etlingera sp1sebagai obat ayan, step/panas tinggi, rimpang digiling, dioleskan pada perut seperti param kemudian dibalut. Etlingera sp2 sebagai obat bengkak-bengkak dan bisul, rimpang diparut, kemudian langsung ditempelkan pada bagian tubuh yg sakit. Zingiber zerumbet sebagai obat menurunkan panas, rimpang diparut kemudian dioleskan pada dahi. Hedychium coronarium sebagai obat masuk angin impang direbus, diminum atau diparamkan. Sedangkan Hornstedtia tomentosa dan Hornstedtia scyphifera belum diketahui manfaatnya sebagai obat tradisional.

5.2. Saran

1. Perlu kiranya dilakukan penelitian lebih mendalam tentang senyawa spesifik yang terkandung dalam batang dan rimpang zingiberaceae sehingga dapat bermanfaat sebagai tumbuhan obat tradisional.


(2)

2. Untuk Mahasiswa selanjutnya yang akan melakukan penelitian Zingiberaceae di hutan Aek-Nauli saya sarankan agar tidak sesuka hati mengambil daun, batang atau rimpang tumbuhan ini, ambillah seperlunya dan manfaatkan sebaiknya, jangan pernah mengambil satu koloni Zingiber secara keseluruhan, sisakan minimal 1 batang dan rhizome nya, agar dapat berkembang dan menjadi koloni atau rumpun baru lagi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2007), Minyak Atsiri, "http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri" (Diakses 15 November 2011).

Dalimunthe, S., (2008), Uji Metabolit Sekunder Pada Suku Zingiberaceae Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Di Taman Wisata Alam Sibolangit Sumatera Utara, Skripsi, Unimed, Medan. (Tidak Dipublikasikan)

Gunawan D. dkk, (1998), Tumbuhan Obat Indonesia. PPOT UGM

Harborne, B. J., (1987), Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Institute Teknologi Bandung Press, Bandung. Hasairin, A., (2005), Pengetahuan Etnobotani, Bahan Ajar, FMIPA Unimed,

Medan (Tidak Dipublikasikan).

Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I – IV, Badan Litbang Kehutanan Departemn Kehutanan, Jakarta.

Holtum, R. E. (1950), The Zingiber of the Malay Paninsula. The Gardens Buletin

Kuntorini, E. M., (2005), Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru, Bioscientiae 2 (1) : 25-36.

Lansen, K. Ibrahim, H. Khaw, S. H. and Saw, L.G., (1999), Ginger of Peninsular Malaysia and Singapore. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo).

Lawrence, G. H. M., (1964), Taxonomy of Vascular Plant. New York: The Macmillan Company. Pp 428.

Marco, T. 1995. Alam Tumbuh-tumbuhan.

www.pertanian.kebumen.go.id/modules.php?op=modload&name=new&fi le=article&sid=79&POSTNUKE...-42K-.(Diakses tanggal 15 November 2011)

Mumpuni, M., (2004), Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan Tangkahan TNTL Kabupaten Langkat. Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan).

Nurainas dan Yunaidi. (2007). Panduan Lapangan Jahe-jahean Liar di Taman Nasional Siberut. Padang : Garisatra 2-4


(4)

Pandey, B. P. (2003), A Textbox of botany: Angiosperm. First Edition. New Delhi: S. Chand & Company Ltd. Ram Nagar. pp. 351

Poulsen, A. D., (2006), Gingers of Serawak. Kota Kinabalu: Natural History Publication (Borneo).

Rismunandar, (1996), Rempah-Rempah: Komoditi Ekspor Indonesia, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Rukmana, R., (2004), Temu-Temuan Apotik Hidup di Pekarangan, Kanisius, Yogyakarta.

Sari, E. J., (2007), Inventarisasi Zingeberaceae di Kawasan Hutan Sibayak I, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan)

Sharma, O. P., (2002), Plant Taxonomy. New Delhi: McGrew Hill Company

Siagian, S., (2009), Inventarisasi Zingiberaceae di Kawasan Agrowisata Hutan Taman Eden 100 Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara, Skripsi, USU, Medan. (Tidak Dipublikasikan)

Sinaga, E., (2007), Bina Muslim (Kapulaga), Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS/P3TO UNAS, ditulis oleh Didienkaem, 24 Januari 2007.

Siregar E. S. dan Pasaribu N., (2008), Inventarisasi Jenis-jenis Zingiberaceae di Hutan Sibayak Sumatera Utara, Staf Pengajar Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Soetarno, (2000), Kandungan Senyawa Bioaktif Dan Tumbuhan dan Cara Analisisnya, Makalah Lokakarya Pemanfaatan Senyawa Metabolisme Sekunder Asal Tumbuhan Sebagai Insektisida, Universitas Bengkulu.

Soewito, (1997), Khasiat Umbi-Umbian untuk Pengobatan, Titik Terang, Jakarta.

Supriati, R., dan Kasrina, (2003), Studi Etnobotani Tapak Dara (Catharanthus) dan Kerabat-kerabatnya Sebagai Tumbuhan Obat pada Berbagai Golongan Etnis di Kota Bengkulu, Makalah Seminar Nasional PPD 2002 Forum HEDS (3-4 September 2003. Medan).

Tjitrosoepomo, G., (2002), Taksonomi Tumbuhan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


(5)

Van Valkenburg, JLCHV&Bunyapraphatsara, N. (2002) Plant Resources of South East Asia 12. (2). Medical and Poisonous 2. Bogor-Indonesia: Porsea Foundation. Pp.52.-56, 293-2

Wijaja, E. A. (2001), Training on Plant Taxonomy and Ecology. Herbarium Bogoriense. Bogor: Botany Division, R & D Centre for Biology-LIPI.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Labuhan Batu pada tanggal 08 Desember 1989. Ayah bernama Alm. Sofyan Nasution dan Ibu bernama Alhm Siti Aisyah, dan merupakan anak terakhir dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 112292 Kuala Beringin, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Kualuh Hulu, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kualuh Hulu, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus ujian tanggal 17 Juli 2012. Kegiatan intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain yaitu pada tahun 2008, penulis menjadi anggota BIOTA (Biologi Pencinta Alam). Pada tahun 2010, penulis menjadi Asisten Laboratorium untuk Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan (Mortum). Pada tahun 2011, penulis menjadi Asisten Laboratorium untuk Mata Kuliah Ekologi Hewan.