Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel

(1)

87 Lampiran 1

KISI-KISI WAWANCARA

Kisi-kisi wawancara ini disusun dengan maksud untuk memudahkan sebagai pedoman atau tuntutan bagi penulis, sekaligus untuk memudahkan pada saat penelitian tentang “Strategi Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan SDN Turitempel”. Dalam pedoman wawancara ini menurut pokok -pokok pertanyaan penelitian yang menyangkut:

1. Bagaimana kualitas SDM dalam pengelolaan perpustakaan?

2. Bagaimana jumlah koleksi yang ada di perpustakaan SDN

Turitempel?

3. Bagaimana kondisi perpustakaan SDN Turitempel?

4. Bagaimana kualitas pengelolaan, kerja sama dengan pihak

lain, pendanaan dari sekolah, sarana prasarana, serta ketertibam warga sekolah?


(2)

88 Lampiran 2

INSTRUMEN OBSERVASI PERPUSTAKAAN NAMA SEKOLAH : ... HARI/TANGGAL : ...

N

O KOMPONEN

SKOR

A B C D

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Struktur Organisasi Ruang Perpustakaan

Daftar Inventaris Perpustakaan Daftar Keuangan Dartar Induk Daftar Peminjaman Daftar Penghapusan Ruang Baca Kartu Buku Katalog Kartu Anggota Jadwal Kunjungan Buku Tamu Cacatan:... ... ... Keterangan :

A = Ada, lengkap dan teratur B = Ada, lengkap, tidak teratur C = Ada, kurang lengkap


(3)

89 Lampiran 3

Kuesioner Penggunaan Perpustakaan SDN Turitempel

A. Identitas responden

1. Nama :

2. Usia :

3. Pekerjaan : 4. Pendidikan : B. Kuesioner

1. Menurut anda, bagaimana letak perpustakaan SDN Turitempel?

a. Tidak strategis c. Strategis

b. Cukup strategis d. Sangat strategis

2. Berapa kali anda berkunjung ke perpustakaan dalam satu minggu ?

a. Sekali c. Jarang

b. Sering d. Sangat jarang

3. Bagaimana koleksi yang di perpustakaan SDN Turitempel ? a. Tidak lengkap c. Lengkap

b. Cukup lengkap d. Sangat lengkap 4. Bagaimana kondisi perpustakaan SDN Turitempel ?

a. Tidak nyaman c. Cukup nyaman b. Nyaman d. Sangat nyaman

5. Bagaimana pelayanan di perpustakaan SDN Turitempel ? a. Baik c. Sangat baik

b. Cukup Baik d. Kurang

6. Bagaimana sarana dan prasarana (teknologi informasi) yang disediakan perpustakaan ?

a. Cukup lengkap c. Sangat lengkap b. Kurang d. Sangat kurang


(4)

90

7. Bagaimana sikap petugas perpustakaan ?

a. Tidak pernah c. Kurang ramah b. Ramah d. Sangat ramah 8. Bagaimana kemampuam petugas perpustakaan ?

a. Tidak mampu c. Kurang mampu b. Ramah d. Sangat ramah

9. Bagaimana kesiapan petugas dalam memberikan pelayanan? a. Lambat c. Sedang

b. Cekatan d. Sangat cepat 10. Bagaimana kinerja petugas perpustakaan ?

a. Baik c. Cukup baik b. Kurang d. Sangat kurang

11. Bagaimana kondisi ruangan dan kondisi perpustakaan mendukung kenyamanan membaca ?

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas

12. Bagaimana petugas perpustakaan dalam memberikan pelayanan bagi siswa dan guru ?

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas

13. Bagaimana kemudahan dan kelancaran dalam melakukan transsaksi peminjaman dan pengembalian buku?

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas

14. Bagaimana kemudahan memperoleh informasi koleksi perpustakaan?

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas


(5)

91

15. Bagaimana ketersediaan sumber pustaka untuk mendukung proses belajar mengajar ?

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas

16. Bagaimana ketersediaan jumlah koleksi pustaka dengan jumlah siswa?

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas

17. Ketersediaan sarana pendukung (internet) sebagai sumber informasi

a. Tidak puas c. Cukup puas b. Puas d. Sangat puas

18. Perpustakaan sebagai saran aducative, informasi dan rekreasi a. Tidak puas c. Cukup puas


(6)

92

Lampiran 5


(7)

93


(8)

94

CEK ORISINALITAS plagiarism.net

Bab 1 Pendahuluan

81% Unique


(9)

95

BAB III METODE PENELITIAN

85%

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

91%


(10)

96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


(11)

97

Lampiran 6

MODEL LAYANAN

PERPUSTAKAAN

UPTD DIKPORA

KECAMATAN GUNTUR

KABUPATEN DEMAK

2015/2016


(12)

98

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan produk model layanan perpustakaan ini dengan baik dan lancar.

Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih dengan tulus kepada berbagai pihak yang telah memberi bimbingan, bantuan, arahan dan motivasi selama penulisan menyelesaikan studi.

Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Slameto, M.Pd, dosen pembimbing yang telah

memberikan motivasi, perhatian dan bimbingannya selama proses penyelesaian penulisan tesis.

2. Dr. Bambang Ismanto, M. Si, Ketua Program Studi

Megister Manajemen Pendidikan dan sekaligus selaku dan sekaligus penguji yang telah memberikan masukan koreksi dalam melengkapi perbaikan tesis ini.

3. Dr. Bambang S Suteng, M. Si, sebabai penguji yang telah

memberikan masukan koreksi dalam melengkapi

perbaikan tesis ini.

4. Seluruh dosen dan staf karyawan Program Studi

Megister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah membantu penulisan dari proses perkuliahan sampai penyelesaian tesis.


(13)

99

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu selama pendidikan dan penyelesaian tesis ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan terbaik untuk mereka yang penuh dengan keihklasan hati memberikan dukungan hingga terselesainya tesis ini.

Salatiga, Juni 2016


(14)

100

DAFTAR ISI

Peran Pustakawan Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan

Sekolah... 1

Macam layanan perpustakaan sekolah... 5

Layanan Teknisi... 5

Layanan Pembaca... 11

Berbagai Cara Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan... 17

KESIMPULAN... 19

SARAN-SARAN... 19

Daftar Pustaka... 20

PERAN PUSTAKAWAN TERHADAP MUTU LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Di Indonesia dasar pembentukan perpustakaan sekolah adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap sekolah harus menyediakan sumber belajar (perpustakaan). Perpustakaan merupakan unit pelayanan didalam lembaga yang kehadirannya hanya dapat

dibenarkan jika mampu membantu pencapaian

pengembangan tujuan-tujuan sekolah yang

bersangkutan.Dalam organisasi sekolah pada hakikatnya adalah suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen, seperti halnya guru, siswa, kurikulum,


(15)

101

penunjang lainya, yang dikelola dan diatur oleh seorang kepala sekolah. Dalam suatu organisasi yang merupakan suatu sistem, komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dan interaksi. Dalam hubungannya dengan sekolah secara luas, perpustakaan merupakan salah satu unsur dalam

komponen tersebut, di samping bengkel kerja,

laboratorium, dan unsur-unsur lainnya.

Kedudukan atau posisi perpustakaan sekolah adalah langsung di bawah kepala sekolah, dan sejajar dengan bagian-bagian lain seperti bagian administrasi,

pengajaran, kesiswaan, dan bagian ko-kurikuler. Karena sejajar dengan bagian-bagian lainnya maka perpustakaan tidak tergantung dan bertanggung jawab kepada bagian-bagian tersebut, melainkan langsung kepada kepala sekolah. Perpustakaan menempati posisi yang amat penting dan strategis karena berkaitan erat dengan pelaksanaan kurikulum dan sekaligus penunjang proses belajar-mengajar.

Perpustakaan pada umumnya mampu menyediakan informasi yang diperlukan oleh siswa baik yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran, maupun sebagai sarana pengembangan, karena posisinya sebagai pusat yang esensial dalam menunjang dan memberi nafas keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah, maka berpusat disebut juga sebagai jantung suatu sekolah. Fungsi Perpustakaan Sekolah


(16)

102

Peran pustakawan sebagai tenaga professional. Peranannya yang utama adalah sebagi pengorganisasi bahan-bahan pustaka bagi pemenuhan kebutuhan belajar-mengajar dan sebagai pembibing tentang cara-cara bagaimana menggunakan bahan pustaka untuk kepentingan belajar dan mengajar.

Fungsi-fungsi perpustakaan sekolah meliputi :

A. Pusat Layanan Bahan Pustaka

Fungsi pertama perpustakaan sekolah adalah

menjadi pusat layanan bahan-bahan pustaka bagi

siswa dan guru. Layanan kepada siswa dapat bermacam-macam, tergantung dari tingkat usia dan pendidikan mereka. Layanan yang berupa penyediaan berbagai bahan-bahan bacaan yang merangsang minat baca mereka sangat diutamakan.

Tugas pustakawan di sini adalah mengatur program

pelayanannya dengan guru-guru di kelas. Tugas

pustakawan selanjutnya adalah mengarahkan atau menunjukkan bahan-bahan pustaka yang baik dan perlu dibaca oleh setiap siswa.

Adanya keinginan dan kecepatan belajar siswa yang berbeda-beda menyebabkan sekolah dan perpustakaan perlu memperkaya perpustakaannya sehingga siswa tidak merasa bosan di perpustakaan. Koleksi yang beraneka ragam akan sangat memperkaya pengalaman hati dan intelektual siswa. Oleh sebab itu, guru dan pustakawan sangat perlu bekerja sama untuk memperoleh bantuan


(17)

103

dari para orang tua siswa agar koleksi perpustakaannya bertambah.

B. Bimbingan Membaca

Fungsi kedua dalam kegiata pelayanan

perpustakaan sekolah ialah memberi bimbingan

membaca.

Tugas memberi bimbingan membaca merupakan tugas yang tidak ringan bagi pustakawan sekolah. Sedikitnya ia harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai koleksi perpustakaan sekolahnya. Ia harus selalu membaca, mengenal, dan memahami, buku-buku di dalam koleksi perpustakaannya.

Dengan pustakawan yang antusias terhadap buku-buku dan dengan perpustkaan yang menyediakan berbagai macam buku, perpustakaan sekolah akan mampu melaksanakan fungsinya member bimbingan membaca terhadap murid-murid yang memiliki berbagai sifat dan minat. Pada tingkatan sekolah yang lebih lanjut, yaitu di sekolah lanjutan, bimbingan membaca dapat berbentuk latihan-latihan untuk mencari informasi dan bahan-bahan rujukan bagi tugas-tugas kelas. Selain latihan menemukan informasi,membimbing membaca di tingkat lanjut juga dapat berupa pemberian petunjuk tentang cara-cara dan teknik menggunakan perpustakaan dengan baik. Oleh karena itu perpustakaan sekolah harus

memiliki koleksi yang cukup sehingga mampu

mendukung program bimbingan membaca dan


(18)

104

C. Faktor Pengikat

Fungsi perpustakaan sekolah yang cukup penting ialah sebagai pengikat pengalaman belajar siswa selama di sekolah. Menjadikan perpustakaan sebagai faktor

pengikat juga berarti selalu mengikutsertakan

pustakawan dalam berbagai kegiatan pendidikan.

Dalam kegiatan ini tugas pustakawan ialah menjadi seorang yang ahli dalam pemilihan bahan pustaka.

Sebagai pustakawan, ia telah mendidik tentang

bagaimana memilih dan mengevaluasi buku yang baik, terlebih buku-buku untuk keperluan sekolah.

Ada dua macam model layanan perpustakaan

sekolah yaitu:

I. Layanan Teknisi

Layanan teknisi adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan buku agar nantinya dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca. Aktifitasnya adalah mempersiapkan bahan pustaka sedemikian rupa sehingga siap untuk disajikan atau dilayankan di bagian layanan pembaca entah itu di layanan sirkulasi, layanan referen, dan lain-lain.

Layanan teknis mencakup berbagai kegiatan seperti: 1. Pengadaaan Bahan Pustaka

a. Cara Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan Bahan Pustaka dapat bisa melalui berbagai cara seperti :


(19)

105

Pembelian bahan pustaka bisa langsung dilakukan di toko buku, agen buku, memesan langsung pada penerbit, dan lain-lain melalui prosedur tertentu yang telah ditetapkan.

2) Hadiah

Tidak semua perpustakaan mempunyai anggaran yang cukup untuk melakukan pembelian bahan pustakanya. Karena itu bahan pustaka bisa pula diperoleh melalui hadiah.

3) Mengkopi

Mengkopi bahan pustaka dari perpustakaan atau instansi lain sangat memungkinkan pula, karena tidak semua bahan pustaka yang dibutuhkan perpustakaan mudah ditemukan di pasaran, asalkan tidak untuk kepentingan komersial.

4) Tukar menukar

Perlu di dasari bahwa tidak ada satu

perpustakaanpun yang mempunyai koleksi bahan pustaka yang lengkap dan memadai bagi kebutuhan masyarakat yang di layani. Oleh karena itu mengkopi dan tukar-menukar bahan pustaka seperti di atas baik sekali bila dilaksanakan. Ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antar perpustakaan.

5) Titipan

Titipan bahan pustaka bisa berasal dari

perpustakaan lain, lembaga maupan perorangan dalam jangka waktu lama. Titipan yang waktu realistis singkat hanya akan memboroskan biasa saja


(20)

106

2. Pemilihan Bahan Pustaka

Prinsip pemilihan bahan pustaka tidak boleh

hanya berpedoman pada tuntutan masyarakat

pembacanya saja dengan mengsampingkan kualitasnya

atau sebaliknya,tetapi harus berpedoman pada

keduanya dan disesuaikan dengan kondisi dan situasinya.

3. Alat Bantu Pemilihan

Alat bantu ini bisa berupa silabus mata pelajaran, daftar buku atau bibliografi yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit buku yang lazim disebut katalog penerbit-penerbit, selembaran terbitan baru, resensi atau tijauan buku dan ahli sebagi narasumber.

4. Prosedur pemesanan dan pembelian bahan

pustaka

Dalam pelaksanaannya pustaka yang akan dibeli harus di pilih terlebih dahulu. Data pustaka yang dipilih diisikan dalam slip/formulir yabng biasa disediakan oleh perpustakaan sebelum pada akhirnya disusun dalam bentuk daftar pesanan.

5. Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi bahan pustaka mencakup kegiatan : A. Pemberian Identitas Bahan Pustaka

Identitas bahan pustaka adalah ciri atau tanda untuk menunjukkan pemilik bahan pustaka tersebut.

Ciri atau tanda itu berupa cap, termasuk cap


(21)

107

menempatkan nomor inventaris dari pustaka yang bersangkutan.

B. Pencatatan Pustaka dalam Buku Inventaris

Buku inventaris pada umumnya dibuat dari buku folio bergaris memuat kolom-kolom untuk mencatat

data tertentu dari suatu pustaka kolom-kolom

inventaris meliputi : nomor urut , tanggal nomor inventaris, judul, pengarang , penerbit, tahun terbit , asal jumlah eksemplar , serta keterangan.

Inventaris bermanfaat untuk mengetahui :

1. Jumlah judul pustaka menurut bahasa

2. Jumlah judul pustaka secara keseluruhan

3. Jumlah eksemplar pustaka

4. Jumlah dana yang dikeluarkan

6. Pengkatalogan Bahan Pustaka

Katalog berarti daftar, sedangkan diperpustakaan katalog berarti:

a. Catatan lengkap mengenai koleksi suatu

perpustakaan

b. Daftar/senarai pustaka yang disusun menurut aturan tertentu

1) Tujuan utama pembuatan katalog perpustakaan adalah:

a. Untuk menunjukkan kekayaaan koleksi suatu perpustakaan

b. Untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali suatu pustaka


(22)

108

c. Untuk membantu pengguna dalam memilih dan menelusur pustaka yang diperlukan

2) Manfaat Katalog

a. Menunjukkan kekayaan koleksi perpustakaan

b. Memudahkan pengguna memilih dan

menelusur pustaka.

3) Macam-macam bentuk katalog

a. Katalog berbentuk berkas (sheaf catalog) terdiri atas lembaran-lembaran lepas yang kemudian dijilid seperti album

b. Katalog berbentuk kartu adalah katalog yang berukuran 12,5 x 7,5cm dan pada bagian tengah berlubang

c. Katalog buku biasnya dibuat menjadi buku , tiap-tiap l lembarannya terdiri atas beberapa judul buku

d. Katalog yang berupa data komputer masukan-masukan pustaka yang setiap saat bisa ditelusur sesuai dengan yang dikehendaki

4) Unsur-unsur katalog

a. Nomor panggil (call number) b. Nama pengarang

c. Entri utama

7. Pengklasifikasian Bahan Pustaka

Klasifikasi adalah pengelompokan/penggolongan

secara sistematis dari sejumlah objek gagasan buku atau benda-benda lain kedalam klas. Tujuan klasifikasi adalah


(23)

109

untuk memudahkan penempatan dan sarana temu kembali bahan pustaka

Manfaat klasifiksasi

A. Memudahkan penempatan dan sarana temu kembali bahan pustaka

B. Memudahkan pustakawan dalam pengembangan dan penyiangan koleksi perpustakaannya

C. Menuntun pustakawan kepada berfikir sistematis teratur

D. Memudahkan pustakawan dalam membuat

bibligiografi dalam bidang tertentu

E. Menuntun pengguna untuk menemukan subyek-subyek tertentu yang sedang dikajinya

Sistem Klasifikasi sistem yang umumnya di kenal adalah :

a. Bibliographcial Classification(CC) b. Colon Classification (cc)

c. Dewey Decimal Classification (DDC) d. Univercal Decimal Classification (UDC) e. Library of Congres Classification (LCC/LC)

8. Memberi Perlengkapan Bahan Pustaka

Suatu pustaka atau buku yang telah di

inventariasai, dibuatkan kartu katalog lengkap dengan klasifikasinya, pengelola bahan-bahan pustaka tersebut sehingga siap untuk di layankan. Kartu pustaka atau buku berguna sebagai arsip atau perwakilan dari pustaka yang bersangkutan apabila pustaka tersebut sedang dipinjam. Kartu buku berukuran 7,5 x12,5cm, dalam


(24)

110

kartu pustaka tertera: nomor panggil, nomor inventaris, judul pustaka, nama pengarang, kolom data peminjam, kolom tanggal pinjam dan tanggal kembali, paraf peminjam.

Kantong kartu pustaka atau buku terbuat dari kertas yang agak tebal berbentuk segitiga atau persegi yang berguna untuk menempatkan kartu pustaka serta ditempelkan di sebelah dalam kulit di belakang buku. Label berguna untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali pustaka yang bersangkutan karena label tersebut merupakan tempat untuk menerapkan call number.

II. Layanan Pembaca

Layanan pembaca perpustakaan dimaksudkan

untuk membenarkan jasa layanan kepada pembaca, yaitu anggota perpustakaan, layanan pembaca meliputi:

A. Layanan ruang baca

Layanan ruang baca merupakan bagian pokok

dalam kegiatan layanan Perpustakaan, selain layanan

sirkulasi dan layanan teknis. Layanan ruang baca dibagi menjadi:

1) Layanan Ruang Baca Rujukan

Buku rujukan adalah bahan perpustakaan yang sangat penting karena dari buku-buku ini, biasanya ada petugas atau pustakawan rujukan yang siap sedia memberikan bantuan.Jawaban pertanyaan rujukan tidak semuanya diperoleh dari buku, tetapi dapat juga dari pengalaman petugas perpustakaan. Lengkap tidaknya


(25)

111

koleksi buku rujukan menunjukkan mutu layanan yang diberikan perpustakaan. Buku-buku rujukan tidak boleh dipinjam ke luar perpustakaan. Perpustakaan yang sudah maju dan mempunyai biaya biasanya menyediakan mesin foto kopi.

2) Layanan Ruang Baca Berupa Meja Baca Perorangan

Layanan ini sebenarnya sekedar perluasan dari fasilitas ruang baca. Maksudnya, untuk memberikan kenyamanan bagi mereka yang menghendaki ketenangan khusus. Dengan fasilitas ini seolah pembaca memiliki ruang khusus di perpustakaan yang tidak boleh diganggu orang lain. Suasana nyaman dapat meningkatkan semangat belajar atau membaca di perpustakaan.

3) Layanan Ruang Baca Berupa meja belajar Kelompok.

Ruang baca jenis ini terdapat di berbagai

perpustakaan. Kelemahan meja baca ini ialah saling

mengganggu diantara para pembaca. Keunggulan,

pertama menghemat dan fasilitas perpustakaan, karena adanya ruang baru itu. Kedua, karena melihat teman sebangkunya membaca,ia sendiri mungkin akan berbuat demikian.

4) Fasilitas untuk Ruang Baca yang Baik

Ruang baca hendaknya dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan. Pemasangan AC atau jendela yang luas, dapat memperlancar sirkulasi udara. Penerangan harus memadai. Sinar yang baik adalah sinar


(26)

112

alami. Dianjurkan,perpustakaan memiliki pengontrol sinar pada sitiap jendela, misalnya dengan krey (blind fold).

5) Perluasan dari Ruang Baca untuk Diskusi

Ruang ini dapat digunakan oleh sekelompok pembaca yang memiliki minat yang sama untuk

membahas sesuatu. Buku-buku dibawa dari

perpustakaan kemudian dibicarakan bersama di sana. 6) Ruang baca yang berupa Ruang Kerja bagi Pembaca perpustakaaan

Ruang ini dapat digunakan untuk pembaca remaja dan anak-anak agar mereka dapat berkarya. Meskipun perpustakaan menyediakan fasilitas dan mengeluarkan biaya,tetapi nilai kegiatan ini sangat tinggi.

7) Ruang Santai

Ruang ini dapat digunakan oleh pembaca yang telah lelah membaca agar segar kembali.Sambil beristirahat ia dapat membaca dan menonton televisi.

B. Layanan Peminjaman (sirkulasi)

Sirkulasi Bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Bagian sirkulasi

menyangkut masalah peredaran bahan-bahan

perpustakaan yang dimiliki perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjamkan, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik

untuk membuat laporan perpustakaan. Untuk


(27)

113

dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan mengenai :

1. Peraturan penggunaan bahan perpustakaan

2. Macam-macam bahan yang boleh dan tidak boleh

dipinjamkan

3. Kebijaksanaan mengenai masalah lewat waktu, uang

denda. Dan menggantikan buku-buku yang hilang dan rusak

4. Keterangan mengenai jam buka perpustakaan

5. Keterangan mengenai tanda-tanda pada bahan

pustaka

6. Dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu

untuk diketahui petugas bagian sirkulasi, petugas bagian lain atau para peminatnya.

Tujuh pekerjaan utama bagian sirkulasi adalah : 1. Pendaftaran peminjaman

2. Prosedur peminjaman 3. Pemungutan denda

4. Pengawasan buku-buku tandom (reserves books) 5. Perpanjangan waktu

6. Statistik peminjaman dan 7. Pinjam antar perpustakaan 8. Layanan Rujukan (Referensi)

Pelayanan rujukan merupakan bagian yang cukup penting dalam suatu sistem perpustakaan. Bagus tidaknya suatu perpustakaan dapat diukur dari koleksi dan pelayanan rujukan pada perpustakaan tersebut. Makin lengkap buku rujukan yang dimiliki


(28)

114

oleh perpustakaan makin mampulah pustakawan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. Layanan rujukan meliputi bimbingan belajar dan layanan pemberian informasi. Kegiatan penting dalam rujukan yaitu :

1. Pengenalan perpustakaan

Pengenalan perpustakaan dimaksudkan untuk membantu siswa dalam persoalan belajar

2. Bimbingan belajar

Bimbingan belajar dimaksudkan untuk membatu murid dalam proses interaksinya dengan buku sehingga siswa dapat mencapai prestasi yang memuaskan

3. Layanan rujukan bagi siswa dan guru

Layanan rujukan antara lain dapat memberikan

petunjuk pada siswa dalam menggunakan

perpustakaan. Memberikan petunjuk tentang cara-cara menyusun karya tulis atau laporan. Layanan rujukan bagi guru dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada guru bagi kepentingan tugas-tugas mengajar dan tugas-tugas kapada siswa. Tujuan

bagian rujukan atau referensi ialah untuk

mendapatkan, memelihara dan menyediakan

pengetahuan rekaman oleh manusia dan

mempergunakannya diperpustakaan.

Ciri-ciri buku rujukan (“R”) adalah :

a. Buku “R” umumnya mahal


(29)

115

c. Tak boleh keluar dari perpustakaan

d. Untuk layanan “R” diperlukan ruang baca dan

mesin foto kopi.

Penulis buku rujukan terkenal adalah Bill katf. Menurut William katf buku rujukan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Direction Type; 2. Source Type; 3. Goverment documents dan AV Material.

9. Layanan Literatur

Pada era globalisasi dan era informasi ini jumlah literatur dan perpustakaan berkembang semakin maju perpustakaan berfungsi sebagai mediator antara ilmuan atau pembaca dengan pangkalan data karena itu pustawan diharapkan paham cara menelusuri informasi dari pangkalan data. Dia harus mampu mengoperasikan komputer Boolean logic and, or and not dalam memilih imformasi yang tepat dan akurat. Lebih itu pengetahuan tentang tajuk subjek dan thesaurus harus mahir

pustakawan mengajari ilmuan bagaimana mencari

informasi. Dari sebuah pangkalan data ilmuan bisa memilih informasi yang diperlukan sesuai minatnya. Pustakawan juga harus bisa memberi informasi yang berasal dari siaran radio, televise, faksimile, dan dari berbagai sumber imformasi lainnya.

Pustakawan harus berprestasi yang pasti agar memperoleh pengakuan dari masyarakat dan menjadi

lahan yang basah. Pustakawan sebagai tempat


(30)

116

cukup. Naskah harus tersedia agar peneliti bisa berbuat banyak tempat naskah-naskah tersebut adalah di perpustakaan. Agar perpustakaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghadapi pangkalan data yang menyediakan data bibliografi tersebut maka diperlukan kerja sama antar perpustakaan. Naskah tidak perlu diperpustakaan sendiri, tetapi dari perpustakaan orang lain. Kerja sama ini harus didukung oleh adanya alat komonikasi yang baik seperti telepon, pos dan faksimile. Komputer memiliki kemampuan yang digeluti oleh pustakawan yaitu mencari, menyimpan dan menemukan kembali informasi. Karena itu pustakawan juga harus memanfaatkan komputer sebaik-baiknya.

Pustakawan harus memahami teknologi CD-ROM (compact Disk Read only memory) karena bahan terbitan banyak dalam bentuk ini. Sistem pengelolahan bahan pustaka melalui system yang diperaktikan oleh OCLC akan lebih cepat. Begitu pula, pelayanan perpustakaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan berkomputer. Teknologi CD-ROM paling cocok untuk Indonesia karena alasan geografis. Teknologi ini tidak begitu sulit. Kita harus bisa pula memantau berbagai pangkalan data dan ilmu yang ditawarkannya agar para peneliti tetap bisa mengikuti perkembangan.

Berbagai Cara Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan


(31)

117

Upaya untuk meningkatkan mutu layanan

perpustakaan tidak boleh dipisahkan dari kegiatan pustakawan sehari-hari.

Upaya yang dapat dikerjakan yaitu:

1. Sikap ramah dan penampilan yang baik. Sikap ramah dan penampilan yang baik dalam memberikan layanan kepada pembaca menentukan berhasil atau tidaknya pekerjaan. Melalui penampilan yang ramah, siap untuk memberikan bantuannya, pustakawan dapat menggaet pembaca sebanyak mungkin.

2. Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan dengan brosur ini pustakawan dapat menyampaikan kegiatan yang sedang dikerjakan.

3. Mengadakan berbagai macam berbagai perlombaan diperpustakaan. Berbagai perlombaan diperpustakaan seperti lomba membaca, lomba mengambar, lomba baca puisi, lomba pidato dan sebagainya. Bermaksud untuk mengundang para peminat supaya datang keperpustakaan.

4. Mengadaakan study tour bersama di perpustakaan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara terjadwal pada perpustakaan umum.

5. Menggunakan toko masyarakat atau seorang pakar,

untuk mengadakan ceramah, menceritakan

pengalaman mereka dan sebagainya. Dengan

pengalaman mereka atau dengan nama besar mereka, dengan prestasi yang telah mereka buktikan, pembaca,


(32)

118

perpustakaan akan senang mendengarnya cerita dibalik sukses mereka.

6. Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik manfaat dari bahan yang dimiliki perpustakaan kalau pustakawan rajin, mereka dapat menggali potensi yang ada diperpustakaan.

KESIMPULAN

Perpustakaan sekolah merupakan bagian sentral dari suatu sekolah. Keberhasilan suatu perpustakaan dalam melakukan layanan terhadap pengguna. Pembaca ataupun masyarakat yang memerlukan sangat tergantung bagaimana pengelolaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia maupun informasi yang menjadi koleksi perpustakaan tersebut. Jadi pustakawan yang profesional dan handal sangatlah berperan dalam menyelenggarakan perpustakaan.

SARAN-SARAN

Saran-saran yang bisa penulis berikan kepada pembaca yaitu :

1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.

2. Peran pengelola perpustakaan atau pustakawan yang professional hendaknya mendapat bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan professional.


(33)

119

Daftar Pustaka

HS, Lasa. 2002. Membina Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam. Yogyakarta : ADICIT

Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Sekolah: Suatu

Petunjuk Membina, Memakai, dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Jakarta : Perpusnas RI, 1994.

Pawit M. Yusuf dkk. 2007, Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah, Cet. II hal. 1, Jakarta: Prenada Media.

Jogiyanto. 2005, Sistem Informasi Strategik untuk

Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Saleh, Nurachman, Perpustakaan sebagai Jembatan

Pengetahuan , dalam Seminar Nasional

Jaringan Dokumentasi dan Informasi di Era

Informasi/Masyarakat berpengetahuan 2004

(Surabaya: Perpustakaan Ubaya, 2004).

Trimo, Soejono. Buku Panduan untuk Mata Kuliah Reference

Work is Bibliogrfi dengn Sistem Moduler. Jakarta : Bumi Aksara, 1997.

Yusuf, Pawit M, Layanan Perpustakaan dan Informasi.

Bandung : JIP FIKOM Universitas Padjadjaran, 1995. Rancangan peraturan pemerintah republik indonesia

nomor tahun 2009 tentang Standar nasional


(34)

(1)

115 c. Tak boleh keluar dari perpustakaan

d. Untuk layanan “R” diperlukan ruang baca dan mesin foto kopi.

Penulis buku rujukan terkenal adalah Bill katf. Menurut William katf buku rujukan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Direction Type; 2. Source Type; 3. Goverment documents dan AV Material.

9. Layanan Literatur

Pada era globalisasi dan era informasi ini jumlah literatur dan perpustakaan berkembang semakin maju perpustakaan berfungsi sebagai mediator antara ilmuan atau pembaca dengan pangkalan data karena itu pustawan diharapkan paham cara menelusuri informasi dari pangkalan data. Dia harus mampu mengoperasikan komputer Boolean logic and, or and not dalam memilih imformasi yang tepat dan akurat. Lebih itu pengetahuan tentang tajuk subjek dan thesaurus harus mahir pustakawan mengajari ilmuan bagaimana mencari informasi. Dari sebuah pangkalan data ilmuan bisa memilih informasi yang diperlukan sesuai minatnya. Pustakawan juga harus bisa memberi informasi yang berasal dari siaran radio, televise, faksimile, dan dari berbagai sumber imformasi lainnya.

Pustakawan harus berprestasi yang pasti agar memperoleh pengakuan dari masyarakat dan menjadi lahan yang basah. Pustakawan sebagai tempat menyimpan dokumen informasi data bibliografi saja tidak


(2)

116

cukup. Naskah harus tersedia agar peneliti bisa berbuat banyak tempat naskah-naskah tersebut adalah di perpustakaan. Agar perpustakaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghadapi pangkalan data yang menyediakan data bibliografi tersebut maka diperlukan kerja sama antar perpustakaan. Naskah tidak perlu diperpustakaan sendiri, tetapi dari perpustakaan orang lain. Kerja sama ini harus didukung oleh adanya alat komonikasi yang baik seperti telepon, pos dan faksimile. Komputer memiliki kemampuan yang digeluti oleh pustakawan yaitu mencari, menyimpan dan menemukan kembali informasi. Karena itu pustakawan juga harus memanfaatkan komputer sebaik-baiknya.

Pustakawan harus memahami teknologi CD-ROM (compact Disk Read only memory) karena bahan terbitan banyak dalam bentuk ini. Sistem pengelolahan bahan pustaka melalui system yang diperaktikan oleh OCLC akan lebih cepat. Begitu pula, pelayanan perpustakaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan berkomputer. Teknologi CD-ROM paling cocok untuk Indonesia karena alasan geografis. Teknologi ini tidak begitu sulit. Kita harus bisa pula memantau berbagai pangkalan data dan ilmu yang ditawarkannya agar para peneliti tetap bisa mengikuti perkembangan.

Berbagai Cara Untuk Meningkatkan Mutu Layanan Perpustakaan


(3)

117 Upaya untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dari kegiatan pustakawan sehari-hari.

Upaya yang dapat dikerjakan yaitu:

1. Sikap ramah dan penampilan yang baik. Sikap ramah dan penampilan yang baik dalam memberikan layanan kepada pembaca menentukan berhasil atau tidaknya pekerjaan. Melalui penampilan yang ramah, siap untuk memberikan bantuannya, pustakawan dapat menggaet pembaca sebanyak mungkin.

2. Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di perpustakaan dengan brosur ini pustakawan dapat menyampaikan kegiatan yang sedang dikerjakan.

3. Mengadakan berbagai macam berbagai perlombaan diperpustakaan. Berbagai perlombaan diperpustakaan seperti lomba membaca, lomba mengambar, lomba baca puisi, lomba pidato dan sebagainya. Bermaksud untuk mengundang para peminat supaya datang keperpustakaan.

4. Mengadaakan study tour bersama di perpustakaan. Kegiatan ini dapat dilakukan secara terjadwal pada perpustakaan umum.

5. Menggunakan toko masyarakat atau seorang pakar, untuk mengadakan ceramah, menceritakan pengalaman mereka dan sebagainya. Dengan pengalaman mereka atau dengan nama besar mereka, dengan prestasi yang telah mereka buktikan, pembaca,


(4)

118

perpustakaan akan senang mendengarnya cerita dibalik sukses mereka.

6. Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik manfaat dari bahan yang dimiliki perpustakaan kalau pustakawan rajin, mereka dapat menggali potensi yang ada diperpustakaan.

KESIMPULAN

Perpustakaan sekolah merupakan bagian sentral dari suatu sekolah. Keberhasilan suatu perpustakaan dalam melakukan layanan terhadap pengguna. Pembaca ataupun masyarakat yang memerlukan sangat tergantung bagaimana pengelolaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia maupun informasi yang menjadi koleksi perpustakaan tersebut. Jadi pustakawan yang profesional dan handal sangatlah berperan dalam menyelenggarakan perpustakaan.

SARAN-SARAN

Saran-saran yang bisa penulis berikan kepada pembaca yaitu :

1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.

2. Peran pengelola perpustakaan atau pustakawan yang professional hendaknya mendapat bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan professional.


(5)

119

Daftar Pustaka

HS, Lasa. 2002. Membina Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam. Yogyakarta : ADICIT

Perpustakaan Nasional RI. Perpustakaan Sekolah: Suatu Petunjuk Membina, Memakai, dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Jakarta : Perpusnas RI, 1994.

Pawit M. Yusuf dkk. 2007, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Cet. II hal. 1, Jakarta: Prenada Media.

Jogiyanto. 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Saleh, Nurachman, Perpustakaan sebagai Jembatan Pengetahuan , dalam Seminar Nasional

Jaringan Dokumentasi dan Informasi di Era Informasi/Masyarakat berpengetahuan 2004 (Surabaya: Perpustakaan Ubaya, 2004).

Trimo, Soejono. Buku Panduan untuk Mata Kuliah Reference Work is Bibliogrfi dengn Sistem Moduler. Jakarta : Bumi Aksara, 1997.

Yusuf, Pawit M, Layanan Perpustakaan dan Informasi.

Bandung : JIP FIKOM Universitas Padjadjaran, 1995. Rancangan peraturan pemerintah republik indonesia

nomor tahun 2009 tentang Standar nasional perpustakaan


(6)