Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel T2 942014032 BAB I

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep pendidikan sebagai sarana memanusiakan manusia dalam mewujudkan generasi bermartabat dan berilmu. Secara termonologi pendidikan merupakan sebuah sarana dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas unggul secara softskill dan hardskill. Pendidikan mempersiapkan interpersonal dan intrapersonal yang didukung dengan kemampuan ilmu. Ilmu yang didapatkan sebagai pengetahuan yang kemudian diaplikasikan guna mencapai tujuan dalam hidup. Ilmu pengetahuan bersumber dari buku-buku bacaan yang diakomodasikan oleh pihak sekolah melalui perpustakaan (Anonim, 2014).

Perpustakaan menjadi salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, siswa, dan masyarakat) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapan (Darmono, 2007:25). Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah berikan memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi


(2)

dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dengan proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.

Perpustakaan sering dikatakan sebagai jantung sekolah, perpustakaan sebagai unsur pokok yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Ilmu pengetahuan dan tehnologi saat ini berkembang sangat pesat yang akan mempengaruhi bidang ekonomi, budaya dan sosial, hiburan, pendidikan dan sebagainya (Hermanto, 2013). Pendidikan juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga kebutuhan informasi pengguna perpustakaan semakin meningkat. Hal ini menjadi perpustakaan dituntut untuk memberi layanan informasi yang lebih baik. Sebagai sekolah yang berdiri sejak tahun 1963 pengelolaan perpustakaan sekolah di SDN Turitempel pun sebenarnya sudah dijalankan sejak tahun 2011, namun kenyataannya menejemen perpustakaan belum berjalan dengan baik, layanan perpustakaannya belum maksiamal disebabkan karena suber daya manusianya (SDM) yang rendah, sarana dan prasarananya belum disesuaiakan dengan kebutuhan perpustakaan dan juga kebutuhan pengguna perpustakaan serta fasilitas yang dibutuhkan belum memenuhi, sehingga pengguna perpustakaan enggan berkunjung ke perpustakaan.

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah dan dikelola


(3)

sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu sekolah salah satu faktornya adalah apabila siswa dan warga sekolah lainnya gemar atau hoby membaca. Maka perpustakaan sekolah dalam memajukan warga sekolah adalah melalui ilmu pengetahuan dan informasi yang harus duwujudkan secara efektif dan efisien. perpustakaan sekolahharus dikelola secara tepat oleh tenaga profesional sehingga ada penghematan dalam pembiayaan pengelolaan perpustakaan.

Sebagai tenaga profesional seorang pustakawan perlu memiliki ketrampilan (skill) pengetahuan (knowlarge), dan kemampuan (ability) serta kedewasaan psikologis mengandung arti adanya kesiapan mental untuk melaksanakan tanggung jawab atas pekerjaannya, mengembangkan secara terus-menerus skill, knowlarge dan ability-nya bersikap terbuka (open minded), dan menjunjung tinggi semangat korp serta pada akhirnya berprilaku sesuai dengan kode etik yang ditetapkan oleh asosiasinya. Kompetensi, kepribadian, dan kecakapan, sebagai tenaga profesional pustakawan harus antusias atau bangga pada profesi, punya motivasi yang kuat untuk belajar dan terus memperbaiki diri, menyenangkan dan menarik dalam memberikan pelayanan, serta ramah dan menghargai pemustaka. Dengan demikian pustakawan dituntut terus mengembangkan sikap-sikap profesional demi terwujudnya citra positif


(4)

pustakawan. Dalam kepribadian yang kuat akan mampu memyikapi berbagai perubahan yang terjadi dimasyarakat. Nurhayati (2004) ciri-ciri sosok seorang pustakawan antara lain: (a) Selalu tampil rapi, bersih, penuh percaya diri; (b) Kreatif dan terus memperbaiki kualitas dirinya; (c) Senang dengan pekerjaannya; (d) Bangga apabila pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik; (e) Bersemangat mencari hal-hal yang baru (melalui inovasi); (f) Selalu meningkatkan kinerjanya

dan memiliki dorongan untuk berprestasi. Motivasi

berprestasi yang tumbuh dari diri sendiri dapat membentuk jiwa kepemimpinan yang akan memunculkan pemimpin yang kuat dan mampu menetapkan target kinerja yang tinggi.

Peraturan Pemerintah mengenai pelaksanaan UU No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, No. 24 Tahun 2014. PP ini disahkan oleh Presiden RI pada tanggal 14 April 2014. Fasilitasnya antra lain: ruang belajar atau baca yang memadahi, ruang diskusi, serta ruang untuk penelitian. Ruang-ruang tersebut wajib dijaga dan dirawat bersama dengan baik. Sehingga siswa akan suka datang ke perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan para pengguna perpustakaan. Pustakawan sekolah diharapkan bisa dipercaya sebagai tempat konsultasi untuk menambah informasi tentang sumber ilmu pengetahuan yang belum diajarkan di kelas. Siswa dapat menemukan jawaban yang belum terjawab di dalam kelas serta dapat menambah pengayaan pengetahuan melalui


(5)

perpustakaan sekolah. Hubungan yang baik antara pustakawan dan pengguna perpustakaan sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan pendidikan.

Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan yaitu (Darmono, 2007:10): (a) Perpustakaan merupakan sumber belajar; (b) Merupakan salah satu komponen sistem intruksional;

(c) Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan

pengajaran; (d) Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi.

Perpustakaan sebagai sebuah pusat pengetahuan dan pusat pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat karena didalamnya tersedia begitu banyak informasi tentang ilmu pengetahuan. Dengan kekayaan sumber ilmu pengetahuan yang dimilikinya, perpustakaan merupakan salah satu faktor pendukkung utama bagi sebuah lembaga pendidikan, seperti Sekolah Dasar.

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk megumpulkan, menyimpan, menata, mengelola, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk baik cetak maupun non cetak. Bahan pustaka yang terbentuk cetak seperyti buku, koran, majalah, dan sebagainya. Sedangkan non cetak seperti CD, disket, kaset. Pada saat ini perpustakaan dalam pengelolaan, penelusuran dan peminjaman masih secara manual. Dalam penelusuran koleksi pengguna perpustakaan kadang


(6)

masih mengalami kesulitan dan tidak mengetahui koleksi buku apa saja yang dimiliki perpustakaan SDN Turitempel.

Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa (Darmono, 2004:2). Perpustakaan sekolah dalam arti secara luas sebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.

Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI: 2013) Kompetensi pustakawan meliputu: (1) Melakukan seleksi bahan perpustakaan; (2) Melakukan pengadaan bahan perpustakaan; (3) Melakukan pengkatalogan deskripsi; (4) Melakukan pengkatalogan subyek; (5) Melakukan perawatan bahan perpustakaan; (6) Melakukan layanan sirkulasi; (7) Melakukan layanan referensi; (8) Melakukan penelusuran informasi sederhana; (9) Melakukan promosi

perpustakaan; (10) Melakukan kegiatan literasi; (11)

Memanfaatkan jaringan internet layanan perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas bahwa perpustakaan sekolah harus mampu mengolah dan menata koleksi perpustakaan dengan baik, sehingga mudah dalam menemukan koleksi buku yang akan dicari. Penataan koleksi yang teratur akan sangat membantu warga sekolah dalam mengakses koleksi yang ada di perpustakaan sekolah. Koleksiyang mencukupi kebutuhan siswa juga


(7)

merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan. Koleksi harus selalu ada penambahan yang baru agar pengguna memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang baru. Perpustakaan juga ditambah akses internet, supaya siswa lebih mudah mengakses koleksi terkini yang dibutuhkan.

Perpustakaan SDN Turitempel dipilih menjadi obyek penelitian dengan alasan sebagai berikut: (1) Arsip tidak teratur; (2) Kurang buku koleksi; (3) Kurangnya tenaga dan ahlinya pustakawan, di SDN Turitempel hanya mempunyai 1 tenaga pustakawan yang mengurus seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan untuk melayani semua warga sekolah; (4) Perpustakaan masih belum banyak difungsikan untuk pembelajaran, karena perpustakaan merupakan pusat kegiatan belajar mengajar seperti yang tercantum dalam kurikulum sekolah, pusat penelitian sederhana, pusat membaca buku, pusat belajar mandiri bagi siswa; (5) Kinerja petugas kurang maksima (kurang cekatan dan tidak trampil); (6) Ruang masih kurang luas; (7) Buku kurang up to date. Berdasarkan uraian diatas, supaya tetap dibutuhkan oleh pemakainya maka perpustakaan sekolah harus berusaha sejumlah informasi akurat dengan suber daya manusia, dana, sarana dan prasarana yang tepat. Diperlukan manajemen efektif dan efisien, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian perpustakaan yang nantinya akan bermuara pada pengembangan dalam manajemen peningkatan mutu layanannya yang diharapkan oleh para penggunanya.


(8)

Sehubungan dengan itu, peneliti akan fokus pada strategi dalam meningkatkan mutu layanan perpustakaan sekolah. Untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh serta sesuai dengan kebutuhan dan sasaran peneliti, maka akan melakukan analisa faktor lingkungan yang dimiliki oleh perpustakaan SDN Turitempel baik lingkungan internal maupun eksternal. Peneliti akan mengunakan analisa SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Theats) karena analisa ini sudah digunaka secara umun untuk membuat keputusan perencanaan strategi dalam berbagai macam aplikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah sebagai berikut:

a.Bagaimana pelayanan perpustakaan di SDN Turitempel?

b.Bagaimana mengembangkan layanan perpustakaan di SDN Turitempel?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a.Mendeskripsikan dan menganalisis layanan perpustakaan di SDN Turitempel.

b. Menghasilkan model pelayanan perpustakaan di SDN Turitempel

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian teori dalam hal ini hubungannya dengan peningkatan kinerja pustakawan, yaitu


(9)

menggunakan metode SWOT. Sehingga dapat memberi sumbangan pemikiran baru bagi peneliti selanjutnya dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Meningkatkan kinerja para pustakawan.

b.Meningkatkan perbaikan manajemen perpustakaan sekolah secara terus-menerus (continous improvement) demi mencapai kepuasan pemustaka.


(1)

pustakawan. Dalam kepribadian yang kuat akan mampu memyikapi berbagai perubahan yang terjadi dimasyarakat. Nurhayati (2004) ciri-ciri sosok seorang pustakawan antara lain: (a) Selalu tampil rapi, bersih, penuh percaya diri; (b) Kreatif dan terus memperbaiki kualitas dirinya; (c) Senang dengan pekerjaannya; (d) Bangga apabila pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik; (e) Bersemangat mencari hal-hal yang baru (melalui inovasi); (f) Selalu meningkatkan kinerjanya dan memiliki dorongan untuk berprestasi. Motivasi berprestasi yang tumbuh dari diri sendiri dapat membentuk jiwa kepemimpinan yang akan memunculkan pemimpin yang kuat dan mampu menetapkan target kinerja yang tinggi.

Peraturan Pemerintah mengenai pelaksanaan UU No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, No. 24 Tahun 2014. PP ini disahkan oleh Presiden RI pada tanggal 14 April 2014. Fasilitasnya antra lain: ruang belajar atau baca yang memadahi, ruang diskusi, serta ruang untuk penelitian. Ruang-ruang tersebut wajib dijaga dan dirawat bersama dengan baik. Sehingga siswa akan suka datang ke perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan harus bisa menjalin komunikasi yang

baik dengan para pengguna perpustakaan.

Pustakawan sekolah diharapkan bisa dipercaya sebagai tempat konsultasi untuk menambah informasi tentang sumber ilmu pengetahuan yang belum diajarkan di kelas. Siswa dapat menemukan jawaban yang belum terjawab di dalam kelas serta dapat menambah pengayaan pengetahuan melalui


(2)

perpustakaan sekolah. Hubungan yang baik antara pustakawan dan pengguna perpustakaan sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan pendidikan.

Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan yaitu (Darmono, 2007:10): (a) Perpustakaan merupakan sumber belajar; (b) Merupakan salah satu komponen sistem intruksional; (c) Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran; (d) Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi.

Perpustakaan sebagai sebuah pusat pengetahuan dan pusat pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat karena didalamnya tersedia begitu banyak informasi tentang ilmu pengetahuan. Dengan kekayaan sumber ilmu pengetahuan yang dimilikinya, perpustakaan merupakan salah satu faktor pendukkung utama bagi sebuah lembaga pendidikan, seperti Sekolah Dasar.

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk megumpulkan, menyimpan, menata, mengelola, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk baik cetak maupun non cetak. Bahan pustaka yang terbentuk cetak seperyti buku, koran, majalah, dan sebagainya. Sedangkan non cetak seperti CD, disket, kaset. Pada saat ini perpustakaan dalam pengelolaan, penelusuran dan peminjaman masih secara manual. Dalam penelusuran koleksi pengguna perpustakaan kadang


(3)

masih mengalami kesulitan dan tidak mengetahui koleksi buku apa saja yang dimiliki perpustakaan SDN Turitempel.

Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku-buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa (Darmono, 2004:2). Perpustakaan sekolah dalam arti secara luas sebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.

Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI: 2013) Kompetensi pustakawan meliputu: (1) Melakukan seleksi bahan perpustakaan; (2) Melakukan pengadaan bahan perpustakaan; (3) Melakukan pengkatalogan deskripsi; (4) Melakukan pengkatalogan subyek; (5) Melakukan perawatan bahan perpustakaan; (6) Melakukan layanan sirkulasi; (7) Melakukan layanan referensi; (8) Melakukan penelusuran informasi sederhana; (9) Melakukan promosi perpustakaan; (10) Melakukan kegiatan literasi; (11) Memanfaatkan jaringan internet layanan perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas bahwa perpustakaan sekolah harus mampu mengolah dan menata koleksi perpustakaan dengan baik, sehingga mudah dalam menemukan koleksi buku yang akan dicari. Penataan koleksi yang teratur akan sangat membantu warga sekolah dalam mengakses koleksi yang ada di perpustakaan sekolah. Koleksiyang mencukupi kebutuhan siswa juga


(4)

merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan. Koleksi harus selalu ada penambahan yang baru agar

pengguna memperoleh informasi dan ilmu

pengetahuan yang baru. Perpustakaan juga ditambah akses internet, supaya siswa lebih mudah mengakses koleksi terkini yang dibutuhkan.

Perpustakaan SDN Turitempel dipilih menjadi obyek penelitian dengan alasan sebagai berikut: (1) Arsip tidak teratur; (2) Kurang buku koleksi; (3) Kurangnya tenaga dan ahlinya pustakawan, di SDN Turitempel hanya mempunyai 1 tenaga pustakawan yang mengurus seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan untuk melayani semua warga sekolah; (4) Perpustakaan masih belum banyak difungsikan untuk pembelajaran, karena perpustakaan merupakan pusat kegiatan belajar mengajar seperti yang tercantum dalam kurikulum sekolah, pusat penelitian sederhana, pusat membaca buku, pusat belajar mandiri bagi siswa; (5) Kinerja petugas kurang maksima (kurang cekatan dan tidak trampil); (6) Ruang masih kurang luas; (7) Buku kurang up to date. Berdasarkan uraian diatas, supaya tetap dibutuhkan oleh pemakainya maka perpustakaan sekolah harus berusaha sejumlah informasi akurat dengan suber daya manusia, dana, sarana dan prasarana yang tepat. Diperlukan manajemen efektif

dan efisien, mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian perpustakaan yang nantinya akan bermuara pada pengembangan dalam manajemen peningkatan mutu


(5)

Sehubungan dengan itu, peneliti akan fokus pada strategi dalam meningkatkan mutu layanan

perpustakaan sekolah. Untuk menghasilkan

pemahaman yang menyeluruh serta sesuai dengan kebutuhan dan sasaran peneliti, maka akan melakukan analisa faktor lingkungan yang dimiliki oleh perpustakaan SDN Turitempel baik lingkungan internal maupun eksternal. Peneliti akan mengunakan analisa SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities

Theats) karena analisa ini sudah digunaka secara

umun untuk membuat keputusan perencanaan strategi dalam berbagai macam aplikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah sebagai berikut:

a.Bagaimana pelayanan perpustakaan di SDN Turitempel?

b.Bagaimana mengembangkan layanan perpustakaan di SDN Turitempel?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a.Mendeskripsikan dan menganalisis layanan perpustakaan di SDN Turitempel.

b.Menghasilkan model pelayanan perpustakaan di SDN Turitempel

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian teori dalam hal ini hubungannya dengan peningkatan kinerja pustakawan, yaitu


(6)

menggunakan metode SWOT. Sehingga dapat memberi sumbangan pemikiran baru bagi peneliti selanjutnya dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan.

1.4.2 Manfaat Praktis

a.Meningkatkan kinerja para pustakawan.

b.Meningkatkan perbaikan manajemen perpustakaan sekolah secara terus-menerus (continous


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel T2 942014032 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel T2 942014032 BAB IV

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel T2 942014032 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Pelayanan Perpustakaan di Sekolah Dasar Negeri Turitempel

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB I

0 0 6

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar T2 BAB I

0 0 10

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB I

0 0 11

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Biaya Operasional Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mijen ebonagung Demak T2 BAB I

0 0 8

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Kedongori ecamatan Dempet Demak T2 BAB IV

0 0 42