ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada tahun 2005 2008)
commit to user
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA
PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI
(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada tahun 2005-2008)
Proposal
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
HARIYANTI NUGRAHENI F0206065
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
(2)
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI
(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
Hariyanti Nugraheni F0206065
Dewasa ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan bagi perusahaannya untuk ekspansi perusahaan dan atau menjalankan aktivitas perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan peluang bisnis yang ada. Oleh karena hal inilah perusahaan menerbitkan obligasi sebagai alternatif sumber pendanaan dan atau permodalan perusahaan.Penelitian ini menguji rasio keuangan CAMELS pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan perbankan .Hasil penelitian diharapkan akan memberikan pemahaman tentang proses bonds ratings
yang kemudian meningkatkan pengetahuan terhadap salah satu kegunaan laporan keuangan.
Dilatarbelakangi kondisi tersebut, penulis mengadakan penelitian yang bertujuan yaitu; mengetahui aspek CAMELS yang diproksikan oleh rasio Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio),
Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio) yang mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 124 obligasi dengan variabel independennya rasio Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio). Sedangkan variabel dependennya adalah peringkat obligasi perusahaan (dengan variabel dummy 0 dan 1). Pengolahan data dilakukan dengan Regresi Logit dengan tingkat signifikansi 1 % dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan variabel Capital Adequacy ratio (CAR) dan Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh terhadap probabilitas peringkat obligasi pada perusahaan perbankan. Kata Kunci : CAR, RORA, NPM, ROA, LDR, IER, peringkat obligasi.
(3)
commit to user ABSTRACTION
ANALYSIS OF CAMELS RATIOS THAT INFLUENCE THE PROBABILITY OF BOND RATING (Case Study In Banking Companies That Is Registered In
Indonesia Stock Exchange) Hariyanti Nugraheni
F0206065
Recently, there are many companies that publish bond as a sources of fund for their own company to build its business and to run the operational activities in order to grow up and to develop appropriate with business opportunity which is exist that published bond as alternative source of fund and/or as capital of the company. This research tests the financial ratios of CAMELS in banking companies that is registered in Indonesian Stock Exchange in how it influences bond rating of investment grade of banking companies. Hopefully, the result of the research gives the understanding of bond rating process and then increases our knowledge about the using of financial statement.
Based on this condition, composer does a research in order to know the CAMELS aspects that is proxy with Capital ratio (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality (Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity To Market Risk (Interest Expense Ratio) that influence bond rating of investment grade of Indonesian banking companies. Second, to determine how much the effect of CAMELS aspect influence the probability of bond rating of investment grade in Indonesian banking companies.
In this reserach, the number of the samples are 124 bonds. Research method that is used is Logit Regression with its independent variables i.e. Capital ratio (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality (Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity To Market Risk (Interest Expense Ratio). While, its dependent variable is
company’s bond rating. Data processing is done by Eviews 3.0 Program with its significancy level 1% and 10%. The result of the research shows that the variable of Primary Equity Ratio, Operating Profit Margin and Operational Fee of Operational Earning influence the probability of bond rating of investment grade in banking companies in 2003-2007.
(4)
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi Dengan Judul :
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA
PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI
(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)
Disusun oleh
HARIYANTI NUGRAHENI F0206065
Surakarta, Agustus 2010 Disetujui dan diterima Oleh Pembimbing
Drs. Bambang Hadinugroho, Msi NIP.1955030 119850 3 1001
(5)
commit to user
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Tim Penguji :
Surakarta, September 2010
1. Dra. Mahastuti Agung Ketua ( ) NIP. 19480622 197302 2 001
2. Bambang Hadinugroho, SE, Msi Pembimbing ( ) NIP. 19590508 198601 1 001
3. Deny Dwi Hartomo, SE, Msc Sekretaris ( ) NIP. 198912102008121002
(6)
commit to user PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Ibu dan Bapak tercinta yang telah memberikan curahan kasih sayang serta dorongan moril bagi penulis selama ini. Semoga Allah selalu menyayangimu dengan memberimu kekuatan untuk selalu menyayangiku. Amin.
2. Mbak Sari-ku dan Nana-ku tersayang, terimakasih telah menjadi saudara yang baik.
3. Sahabat-sahabat dekatku Irma, Anas, Cyta, Ayu, Hana, Novi, Maria, Thank’s
banget ya untuk semangat yang selalu dihadirkan untukku, selalu menjadi teman berbagi suka dan dukaku, indah sekali.
4. Ageng Gaga Raditya, terima kasih buat semuanya, segala bantuan, kebersamaan, semangat, dan pelajaran berharga yang aku dapat darimu. Sangat berkesan untukku. Semangat buat skripsimu, sukses ya
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara langsung maupun tidak atas bantuannya kepada penulis hingga terselesaikannya penelitian ini.
(7)
commit to user MOTTO
“Bacalah,
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(QS. Al „Alaq: 1-5)
I asked for strength, and Allah gave me difficulties to make me strong I asked for wisdom, and Allah gave me problems to solve I asked for prosperity, and Allah gave me brain and strength to work
I asked for courage, and Allah gave me danger to overcome I asked for love, and Allah gave me troubled people to help
(Widagdo)
Tidak ada yang tidak bisa!!! (Penulis)
(8)
commit to user KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, yang dengan
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA PROBABILITAS
PERINGKAT OBLIGASI (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.
Penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio CAMELS terhadap probabilitas peringkat obligasi pada perusahaan perbankan. Selain itu, penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan ketulusan yang mendalam, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Bambang Hadinugroho, Msi, selaku dosen pembimbing yang dengan arif dan bijak telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan memberikan masukan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini juga banyak mengembangkan kemampuan penulis dan memberi banyak pengetahuan yang sangat membantu penulis.
(9)
commit to user
2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dra. Endang Suhari, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Reza Rahardian, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Emi Indrawati, SE, MM, pojok BEI, selaku dosen pembimbing informal penulis.
6. Seluruh Dosen Jurusan Ekonomi Manajemen beserta seluruh staff dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberi bekal ilmu dan pengetahuan sehingga dapat menunjang selesainya penulisan skripsi ini.
Akhirnya besar harapan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Agustus 2010
(10)
commit to user DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
ABSTRAKSI ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN . ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan ... 6
B. Pengertian Bank ... 7
1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ... 7
2. Rasio-rasio CAMELS ... 8
C. Pasar Modal ... 11
1. Pengertian Obligasi ... 12
2. Peringkat Obligasi ... 12
(11)
commit to user
D. Penelitian Terdahulu ... 15
E. Kerangka Pemikiran ... 19
F. Hipotesis ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22
1. Populasi dan Sampel ... 22
2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 23
3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 24
a.Variabel dependen……….. 24
b. Variabel independen……….. 25
4. Teknik Analisis Data ... 29
a. Analisis Kuantitatif ………. 29
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ……… 37
B. Pengujian Hipotesis……….. 38
1. Uji Individual……… 41
2. Uji F……… 45
3. Koefisien Determinasi (R2 Mc Fadden)... 46
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 47
B. Keterbatasan……….. 48
C. Implikasi ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
(12)
commit to user DAFTAR TABEL
Halaman Tabel II.1 Bonds Rating ………... 2 Tabel IV.1 Descriptive Analysis……….. …….. 36 Tabel IV.2 Hasil Olah Data …………. ……… 38
(13)
commit to user DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ………... 19
(14)
commit to user DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Bank Yang Mengeluarkan Obligasi………….. 53
Lampiran 2 Hasil Analisis deskriptif ……….…... . 54
Lampiran 3 Hasil Regresi Logit………. 54
Lampiran 4 Representasi………. 55
(15)
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI
(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2005-2008)
Hariyanti Nugraheni F0206065
Dewasa ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan bagi perusahaannya untuk ekspansi perusahaan dan atau menjalankan aktivitas perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan peluang bisnis yang ada. Oleh karena hal inilah perusahaan menerbitkan obligasi sebagai alternatif sumber pendanaan dan atau permodalan perusahaan.Penelitian ini menguji rasio keuangan CAMELS pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan perbankan .Hasil penelitian diharapkan akan memberikan pemahaman tentang proses bonds ratings
yang kemudian meningkatkan pengetahuan terhadap salah satu kegunaan laporan keuangan.
Dilatarbelakangi kondisi tersebut, penulis mengadakan penelitian yang bertujuan yaitu; mengetahui aspek CAMELS yang diproksikan oleh rasio Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio),
Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio) yang mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 124 obligasi dengan variabel independennya rasio Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio). Sedangkan variabel dependennya adalah peringkat obligasi perusahaan (dengan variabel dummy 0 dan 1). Pengolahan data dilakukan dengan Regresi Logit dengan tingkat signifikansi 1 % dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan variabel Capital Adequacy ratio (CAR) dan Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh terhadap probabilitas peringkat obligasi pada perusahaan perbankan. Kata Kunci : CAR, RORA, NPM, ROA, LDR, IER, peringkat obligasi.
(16)
commit to user ABSTRACTION
ANALYSIS OF CAMELS RATIOS THAT INFLUENCE THE PROBABILITY OF BOND RATING (Case Study In Banking Companies That Is Registered In
Indonesia Stock Exchange) Hariyanti Nugraheni
F0206065
Recently, there are many companies that publish bond as a sources of fund for their own company to build its business and to run the operational activities in order to grow up and to develop appropriate with business opportunity which is exist that published bond as alternative source of fund and/or as capital of the company. This research tests the financial ratios of CAMELS in banking companies that is registered in Indonesian Stock Exchange in how it influences bond rating of investment grade of banking companies. Hopefully, the result of the research gives the understanding of bond rating process and then increases our knowledge about the using of financial statement.
Based on this condition, composer does a research in order to know the CAMELS aspects that is proxy with Capital ratio (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality (Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity To Market Risk (Interest Expense Ratio) that influence bond rating of investment grade of Indonesian banking companies. Second, to determine how much the effect of CAMELS aspect influence the probability of bond rating of investment grade in Indonesian banking companies.
In this reserach, the number of the samples are 124 bonds. Research method that is used is Logit Regression with its independent variables i.e. Capital ratio (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality (Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity To Market Risk (Interest Expense Ratio). While, its dependent variable is
company’s bond rating. Data processing is done by Eviews 3.0 Program with its significancy level 1% and 10%. The result of the research shows that the variable of Primary Equity Ratio, Operating Profit Margin and Operational Fee of Operational Earning influence the probability of bond rating of investment grade in banking companies in 2003-2007.
(17)
commit to user
1
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA
PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI
(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008)
Proposal
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
HARIYANTI NUGRAHENI F0206065
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010 BAB I
(18)
commit to user
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki abad 20, dunia investasi semakin semarak dengan adanya banyak perusahaan menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan bagi perusahaannya untuk ekspansi usaha dan atau menjalankan aktivitas perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang serta menjadi pesat sesuai dengan peluang bisnis yang ada. Beberapa masalah permodalan muncul dikarenakan terdapat banyak peluang bisnis baru yang menjanjikan prospek keuntungan bagi perusahaan, namun dana perusahaan yang bersumber dari modal sendiri terbatas jumlahnya. Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan itulah dimanfaatkan dana dari pihak luar, salah satunya yaitu pasar modal.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen dan melibatkan dua pihak, yakni pihak yang memiliki kelebihan modal dan pihak yang memerlukan modal. Dalam usaha mendapatkan modal tersebut perusahaan dapat melakukan dengan menerbitkan sekuritas utang (debt securitities) yang merupakan pernyataan hak/ klaim atas sejumlah pendapatan.
Salah satu sumber pendanaan yang dilakukan perusahaan yaitu menerbitkan obligasi. Obligasi akan memberikan income yang tetap kepada investor berupa pembayaran bunga pada waktu yang sudah terjadwal dan investor akan mendapatkan pokok utang pada saat jatuh tempo sesuai dengan
(19)
commit to user
3
umur obligasi. Meskipun obligasi relatif lebih aman daripada saham, namun obligasi juga memiliki risiko, yaitu default risk. Default risk adalah risiko tidak terbayarnya bunga dan pokok utang. Untuk mencegah terjadinya risiko tersebut, sebaiknya investor memperhatikan peringkat obligasi. Peringkat obligasi merupakan sumber legal insurance bagi investor dalam mengurangi kemungkinan terjadinya default risk dengan cara melakukan investasi hanya pada obligasi yang memiliki peringkat tinggi.
Rating merupakan sebuah pernyataan tentang keadaan penanggung hutang dan kemungkinan yang akan dilakukan, sehubungan dengan hutang yang dimiliki, sehingga dapat dikatakan bahwa rating merupakan ukuran risiko. Bonds rating penting karena rating tersebut memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan signal tentang probabilitas gagal bayar/
default hutang suatu perusahaan (Altman dalam Sugeng, 2003) dan bonds rating mempunyai korelasi yang tinggi dengan debt security yield (Foster,
1986 dalam Sugeng, 2007). Peringkat obligasi pada suatu perusahaan mempunyai banyak fungsi yang sangat berguna bagi investor, diantaranya sumber informasi berbiaya rendah dan sumber sertifikasi tambahan atas penyajian laporan keuangan yang dibuat perusahaan.
Secara umum masyarakat mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan pada kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen. Kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Sehingga untuk mengukur keberhasilan perusahaan dapat menggunakan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu
(20)
commit to user
4
mengintepretasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang. Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan digunakan 6 aspek penilaian rasio keuangan CAMELS, yaitu Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio),
Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio). Aspek rasio-rasio
CAMELS tersebut dapat digunakan untuk prediksi peringlat obligasi pada perusahaan perbankan go publik yang terdaftar di Bursa Efek indonesia (Ratih, 2009).
Penelitian yang serupa masih jarang ditemukan di Indonesia, maka peneliti akan meneliti mengenai peranan aspek rasio keuangan CAMELS
dalam memprediksi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan terhadap perbedaan peringkat obligasi yang dilakukan oleh PT. PEFINDO. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi serta memberikan penjelasan secara empiris mengenai kaitan laporan keuangan dengan peringkat obligasi. Jika ada berarti variabel rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat prediksi.
Atas dasar paparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI (Studi Pada Perusahaan
(21)
commit to user
5 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang diangkat pada penelitian ini yaitu :
Bagaimanakah Capital Adequacy Ratio, Return On Risk Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, Loan to Deposit Ratio, Interest Expense Ratio
mempengaruhi probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian mempunyai makna dan bermanfaat apabila penelitian itu mempunyai arah dan tujuan yang jelas yang akan dicapai. Tujuan dari diadakannya penelitian ini yaitu :
Mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio, Return On Risk Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, Loan to Deposit Ratio, Interest Expense Ratio terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi
a. Mengetahui rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan.
b. Sebagai tambahan wacana dan referensi bagi civitas akademika yang melakukan penelitian dengan topik sejenis.
(22)
commit to user
6 2. Bagi praktisi
a. Dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan obligasi dan pemeringkatan obligasi yang dilakukan oleh PT. PEFINDO.
b. Dapat memberikan antisipasi dan petunjuk dalam mempertahankan dan atau meningkatkan peringkat obligasi perusahaan perbankan. 3. Bagi dunia pasar modal
a. Sebagai model pendugaan berkaitan dengan sinyal awal yang seharusnya diikuti oleh para investor agar tidak terjebak dalam pembelian obligasi yang berisiko atau bermasalah.
b. Memberikan masukan bagi regulation maker dalam pembuatan keputusan mengenai pemeringkatan obligasi perusahaan khususnya pada perusahaan perbankan.
(23)
commit to user
7
TELAAH PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan dan merupakan laporan peristiwa masa lalu yang berkelanjutan dari sumber, kewajiban, dan aktivitas ekonomi perusahaan (yang mengubah sumber dan kewajiban tersebut), serta dikuantitaskan dalam satuan uang, yang hasil akhir dari proses akuntansi meliputi neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan bertujuan untuk:
1.Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta ekuitas suatu bank.
2.Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangai kewajiban) suatu bank yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3.Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan didalam menaksir potensi perubahan dalam menghasilkan laba.
4.Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu bank seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
B. Pengertian Bank
Menurut undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, mendefinisikan bank sebagai
(24)
commit to user
8
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak”.
1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melaksanakan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik melalui cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Mudrobah, 2004).
Dengan semakin meningkatnya kompleksitas dan risiko usaha perbankan, bank perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari operasional bank. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi bank tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang sedangkan bagi Bank Indonesia antara lain digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi strategi pengawasan bank oleh Bank Indonesia.
Sesuai dikeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004 tanggal 31 Mei 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank. Pelaksanaan sistem penilaian tingkat kesehatan bank sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia dan Surat edaran Bank Indonesia di atas mulai diterapkan sejak posisi bulan Desember 2004. Dalam rangka persiapan penerapan secara efektif sistem penilaian
(25)
commit to user
9
tingkat kesehatan bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia di atas, bank wajib melaksanakan penilaian tingkat kesehatan bank sejak posisi bulan Juni 2004 dan apabila perlu Bank Indonesia meminta hasil penilaian tingkat kesehatan yang dilakukan oleh bank. Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan digunakan aspek penilaian rasio-rasio keuangan. Untuk perusahaan perbankan rasio yang biasa digunakan adala rasio CAMELS.
2. Rasio-rasio CAMELS
Penilaian rasio keuangan CAMELS meliputi kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar. a. Capital Adequacy adalah kecukupan modal yang menunjukkan
kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul, yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Perhitungan Capital Adequacy ini didasarkan atas prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah modal sebesar persentase tertentu (risk margin) terhadap jumlah penanamannya.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan Pokok Perbankan Bank Indonesia pada Ketentuan Kehati-hatian, bank diwajibkan untuk memenuhi rasio KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) yaitu CAR (Capital
(26)
commit to user
10
Adequacy Ratio) minimal sebesar 8% yang dihitung dari perbandingan antara modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
b. Assets quality (kualitas aktiva produktif) menunjukkan kualitas asset
sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Penilaian kualitas aktiva produktif didasarkan pada prospek usaha, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur dan kemampuan membayar. Rasio yang digunakan pada penilaian terhadap faktor kualitas aktiva produktif adalah Return on Risked Assets (RORA). RORA digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba.
c. Management quality (kualitas manajemen) menunjukkan kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Aspek manajemen untuk memprediksi potensi kebangkrutan dalam penelitian ini tidak dapat diterapkan dengan manajemen kuesioner karena menggunakan data sekunder, tetapi diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM)
d. Earnings (Rentabilitas) menunjukkan kemampuan bank untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Penilaian terhadap rentabilitas adalah dengan ROA (Return on Assets). ROA ini mengukur kemampuan bank dalam mengelola asset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.
(27)
commit to user
11
e. Liquidity (likuiditas) menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada saat ini dan masa yang akan datang. Pengaturan likuiditas bank terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar (untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya). Penilaian terhadap likuiditas ini didasarkan atas besarnya Loan to Deposit Ratio
(LDR). LDR ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para deposannya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. LDR yang semakin tinggi memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar.
f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank, misal suku bunga dan nilai tukar) menunjukkan bahwa dalam mencapai rentabilitas yang tinggi suatu bank dihadapkan pada berbagai risiko pasar. Penilaian pada sensitivitas terhadap risiko pasar ini didasarkan atas besarnya Interest Expense Ratio (IER). IER ini merupakan ukuran atas biaya dana yang dikumpulkan oleh bank yang dapat menunjukkan efisiensi bank di dalam mengumpulkan sumber-sumber dananya. IER mempunyai ciri kalau semakin besar semakin buruk dan begitu sebaliknya.
(28)
commit to user
12 C. Pasar Modal
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu
1. Pasar Modal sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).
2. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen dan melibatkan dua pihak, yakni pihak yang memiliki kelebihan modal dan pihak yang memerlukan modal. Salah satu sekuritas yang ada di pasar modal adalah obligasi.
(29)
commit to user
13
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut (Jogiyanto, 2003).
b. Peringkat Obligasi
Sebelum obligasi ditawarkan di pasar terlebih dahulu dibuat
rating oleh badan yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai
credit rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka jauh sebelumnya harus dilakukan suatu prediksi tentang peringkat dari masing-masing obligasi, agar dapat menunjukkan kemampuan perusahaan tersebut dalam mengembalikan hutang-hutangnya.
Peringkat obligasi harus diperhatikan oleh investor apabila investor akan membeli obligasi karena peringkat obligasi dapat menunjukkan risiko obligasi. Risiko obligasi terkait dengan kemampuan perusahaan yang mengeluarkan obligasi untuk membayar pokok pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo. Misalnya, membeli obligasi yang memiliki peringkat BBB ke atas relatif lebih aman dibandingkan dengan obligasi berperingkat B ke bawah. Alasannya,
(30)
commit to user
14
obligasi yang memiliki peringkat B ke bawah memiliki yield yang tinggi, peringkat rendah, dan risiko default besar/junk debt (Foster, 1986: 500).
Peringkat obligasi perusahaan secara umum dibagi menjadi dua yaitu obligasi investment grade dan non-investment grade. Dasar dari pengelompokan peringkat ini adalah risiko default obligasi (Brigham & Houston, 2001) yaitu :
1)Investment grade Bond
Obligasi ini termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi dan merupakan obligasi dengan peringkat tertinggi bagi bank dan investor institusional lainnya yang boleh dimiliki oleh undang-undang (Brigham dan Houston, 2001). Yang termasuk dalam obligasi jenis ini adalah peringkat AAA, AA, A, dan BBB. 2)Non-investment grade Bond
Obligasi ini tidak termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi dengan probabilitas kegagalan yang signifikan. Obligasi jenis ini sering pula disebut obligasi spekulatif atau junk (Brigham dan Houston, 2001). Junk bond merupakan obligasi yang default risk (risiko kegagalannya) sangat tinggi karena perusahaan penerbitnya menggunakan hutang dalam jumlah yang terlalu basar.
Junk bond dapat berasal dari obligasi baik yang berubah menjadi sangat berisiko, ketika perusahaan penerbitnya mengalami kesulitan keuangan dan obligasi yang sejak diterbitkannya sudah berisiko tinggi karena penerbitnya memiliki hutang yang besar
(31)
commit to user
15
(Atmaja, 2002). Yang termasuk didalamnya adalah obligasi dengan peringkat BB, B, CCC, dan D.
Menurut PT. PEFINDO, pemeringkatan atas efek hutang dilakukan berdasar penilaian:
a) Kemampuan pelunasan pembayaran.
b) Struktur yang diatur dalam penerbitan obligasi tersebut. c) Perlindungan atas klaim investor jika terjadi default.
c. Gambaran Peringkat Obligasi Tabel II.1
Bonds Rating
Sumber : PT.PEFINDO Keterangan:
a. Moody’s dan Standartd & Poors telah menyesuaikan pemeringkatan mereka.
b. S & P menggunakan tanda plus dan minus: A+ merupakan peringkat A paling kuat dan A- yang paling lemah.
c. Moodys menggunakan tanda 1, 2, atau 3, tanda 1 menunjukkan yang paling kuat (Manurung, Adler, 2006).
Seperti halnya Standard & Poor’s Rating Service (S&P’s) dan
Moody’s di Amerika, di Indonesia juga ada lembaga pemeringkat obligasi.
Credit Rating Agency
Kualitas Sangat
Tinggi
Kualitas Tinggi
Spekulatif Sangat Buruk Standard& Poor’s AAA AA A BBB BB B CCC D
(32)
commit to user
16
Pemeringkatan obligasi di Indonesia dilakukan oleh dua lembaga, yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan Kasnic Credit Rating. PT. PEFINDO mempublikasi peringkat obligasi setiap bulan, sedangkan
Kasnic tidak. Selain itu, jumlah perusahaan yang menggunakan jasa pemeringkatan obligasi PT. PEFINDO jauh lebih banyak dibandingkan yang menggunakan jasa pemeringkatan Kasnic. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO.
D.Penelitian Terdahulu
Penelitian yang menguji kemampuan prediksi data akuntansi dalam memprediksi peringkat obligasi perusahaan pertama kali dilakukan oleh Horrigan (1966) dengan menguji apakah data akuntansi, khususnya dalam bentuk rasio keuangan dapat digunakan untuk menentukan keputusan kredit jangka panjang. Menggunakan model regresi OLS (ordinary least square) dengan memberi kode variabel dependen yaitu peringkat obligasi dengan 9 skala poin 9 untuk rating obligasi tertinggi (Moody's Aaa dan Standard & Poor's AAA) dan angka 1 untuk rating
terendah (C). Penelitian ini mengambil sampel 70 peringkat Moody's dan 60 peringkat S&P untuk tahun 1961 - 1964. Hasil penelitian membuktikan bahwa data akuntansi dan rasio keuangan berguna untuk penentuan peringkat obligasi perusahaan. Terbukti 58% mendekati peringkat dari Moody's dan 52% mendekati Standard & Poor's. Variabel yang digunakan terdiri dari TA; long term solvency ratio; long term capital turnover ratio, profit margin ratio yaitu terdiri dari: net operating
(33)
commit to user
17
profit / sales dan sales / net worth ratio, dan juga dummy legal. Status variabel berupa variabel sub ordinat yang dapat memprediksi peringkat obligasi
Chan & Jegadesh dalam Sugeng (2007) meneliti beberapa model statistik untuk memprediksi rating obligasi menggunakan informasi keuangan seperti provitability, earnings, liquidity, firm size, leverage,
dan cash flow to debt ratio, kemudian membandingkannya dengan rating
yang dikeluarkan rating agencies. Menggunakan data bulanan, dari April tahun 1974 - Maret 1997 berjumlah 4.474 obligasi industri dari 415 perusahaan dengan Moody's Investors Service's ratings. Metode yang dibandingkan adalah: multiple discriminant analysis (MDA), probit models, MDA dengan cross-validation (MDA-C), dan probit dengan
stepwise variable selection (probit-S). Hasil penelitian menunjukkan bahwa MDA memiliki kesesuaian prediksi tertinggi mendekati rating
dari agency dengan 86%, kemudian probit model dengan tingkat akurasi 79%, serta MDA-C dan probit-S yang terendah dengan hanya 75%. Namun demikian MDA-C dan probit-S menunjukkan abnormal return positif signifikan yang kuat, dimana MDA-C yang terkuat dengan rata-rata abnormal return 5%. Bahkan hanya MDA-C yang menghasilkan abnormal return signifikan jika penelitian hanya menggunakan
investment-grade bonds.
Sulistyowati, 2005 menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data
(34)
commit to user
18
laporan keuangan tahun 1996-1998 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Capital Adequacy, Assetss Quality, Portofolio risk, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity To Market Risk. Ternyata aspek CAMELS yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, NPM, OPM, ROA, BOPO, IRRR dengan menggunakan Discriminant Analysis terdapat hubungan positif yang secara statistik signifikan membedakan prediksi kebangkrutan antara perusahaan perbankan yang sehat dengan perusahaan perbankan yang gagal.
Penelitian diatas semua mengindikasikan bahwa rating obligasi adalah
proxy untuk default risk suatu perusahaan. Hickman (1959) menemukan adanya hubungan antara peringkat obligasi dengan default selama periode penelitian 1900-1943. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
rating obligasi merupakan perwujudan risiko hutang jangka panjang. Penelitian terdahulu mengenai prediksi peringkat obligasi (bond ratings) telah banyak dilakukan, namun penelitian serupa dengan mengambil sampel perusahaan perbankan dan kondisi pasar Indonesia masih jarang ditemukan, oleh karena itu penelitian ini meneliti mengenai peranan aspek rasio keuangan CAMELS dalam memprediksi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan terhadap perbedaan peringkat obligasi yang dilakukan oleh PT. PEFINDO. Hasil penelitian diharapkan dapat memberi alternatif yang dapat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi serta dapat menjawab secara empiris ada tidaknya kaitan analisis laporan keuangan dengan peringkat obligasi. Jika ada berarti variabel rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat prediksi.
(35)
commit to user
19 E.Kerangka Pemikiran
(Sumber: Sugeng,2007) Keterangan :
Pengaruh aspek rasio CAMELS yaitu Capital Adequacy Ratio, Return On Risk Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, Loan to Deposit
Laporan Perusahaan Perbankan Yang Menerbitkan Obligasi
Capital Aspect
CAR
Asset Quality Aspect
RORA
Management Aspect
NPM
Earning Aspect
ROA
Liquidity Aspect
LDR
Sensitivity to Market
IER
Peringkat Obligasi Perusahaan
(36)
commit to user
20
Ratio, Interest Expense Ratio terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan.
F. Hipotesis
Penelitian yang menggunakan CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity, Sensitivity To Market Risk) dilakukan untuk memprediksi kegagalan bisnis di bidang perbankan. Sulistyowati,
2005 menggunakan konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi kebangkrutan pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 1996-1998 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Capital Adequacy, Assetss Quality, Portfolio Risk, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity To Market Risk. Ternyata aspek CAMELS yang diproksikan dengan rasio CAR, RORA, NPM, OPM, ROA, BOPO, IRRR
dengan menggunakan Discriminant Analysis terdapat hubungan positif yang secara statistik signifikan membedakan prediksi kebangkrutan antara perusahaan perbankan yang sehat dengan perusahaan perbankan yang gagal.
Analisis rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan (Sugeng; 2007). Proses pemeringkatan obligasi didasarkan baik atas faktor kualitas maupun kuantitas dari perusahaan penerbit obligasi. Baik Standard & Poor's maupun Moody's, dua agen pemeringkat obligasi internasional terbesar, menyatakan bahwa komponen
(37)
commit to user
21
pokok yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan adalah data kuantitatif berupa financial-statement analysis, meskipun dalam analisisnya tidak hanya terbatas pada pengolahan data akuntansi saja (Horrigan; 1966)
Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh antara enam (6) rasio keuangan dengan probabilitas peringkat obligasi pada perusahaan perbankan di Indonesia. Untuk menguji bahwa rasio CAMELS secara signifikan berpengaruh, maka dirumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:
Ha: Terdapat pengaruh antara rasio keuangan Capital Adequacy Ratio, Return On Risk Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, Loan to Deposit Ratio, Interest Expense Ratio dengan probabilitas peringkat obligasi pada perusahaan perbankan di Indonesia.
(38)
commit to user
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi yaitu keseluruhan kelompok, individu atau kejadian-kejadian atau benda-benda yang menarik perhatian atau diselidiki (Sekaran, 2000:261). Populasi yang digunakan sebagai sample frame penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang telah go public yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta mengeluarkan obligasi pada rentang waktu 2005-2008. Tipe penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu penelitian yang memfokuskan pada penjelasan hubungan antar variabel. Jumlah populasi menurut Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi (Sekaran, 2000:261). Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel seperti berikut:
1) Obligasi yang diterbitkan oleh bank-bank umum negeri dan swasta nasional selama 1 Januari 2005 s/d 31 Desember 2008.
(39)
commit to user
23
2) Obligasi yang diterbitkan oleh bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan pada tahun 2005 s/d 2008.
3) Laporan keuangan bank tersebut harus mempunyai tahun buku yang berakhir 31 Desember pada tahun 2005 s/d 20098. Hal bertujuan untuk menghindari adanya pengaruh waktu parsial dalam penghitungan rasio keuangan.
4) Obligasi yang bank penerbitnya terdaftar dalam peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO selama 1 Januari 2005 s/d 31 Desember 2008.
Dari kriteria tersebut, diperoleh 124 sampel obligasi dari 31 obligasi tiap tahunnya yang diterbitkan oleh perusahaan perbankan yang mempunyai data peringkat obligasi dan laporan keuangan tahunan lengkap selama kurun waktu 2005 – 2008.
2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Alasan peneliti menggunakan data sekunder karena data ini mudah diperoleh dan memiliki waktu yang lebih luas. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan dari perusahaan yang telah
go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) serta laporan
(40)
commit to user
24
keuangan yang dipublikasikan di internet melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Karena keseluruhan data yang digunakan merupakan data sekunder, maka teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan pada ciri-ciri atau kriteria tertentu. Metode purposive sampling terkadang sangat penting digunakan dalam mencari informasi sasaran spesifik, karena tipe-tipe khusus dari objek penelitian dapat memberikan informasi yang dibutuhkan (Sekaran, 2006:136). Penulis menggunakan metode sampling ini karena tidak semua sampel mempunyai data lengkap sehingga sulit untuk dilakukan pengukuran.
3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh perubahan variabel independen dan mempunyai hubungan positif atau negatif bagi variabel independen nantinya (Pi). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi (bonds rating). Terdiri dari peringkat AAA sampai dengan D yang dikeluarkan oleh PT.PEFINDO. Peringkat obligasi (bonds rating) merupakan variabel dummy dengan dua kategori.
Pi diberi nilai : 1 : bonds rating (AAA s/d BBB) termasuk dalam
(41)
commit to user
25
Pi diberi nilai : 0 : bonds rating (BB s/d D) termasuk dalam non-investment grade
Pembagian peringkat menjadi invesment grade dan non-investment grade didasarkan pada pembagian peringkat hutang yang dilakukan oleh Standard & Poor’s pada tahun 1985.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan mempunyai hubungan positif atau negatif bagi variabel dependen nantinya. Dalam hal ini variabel independen adalah rasio keuangan dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan yang dijadikan sampel. Rasio keuangan yang digunakan berjumlah 6 rasio keuangan CAMELS, yaitu: Capital Adequacy Ratio, Return On Risk Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, Loan to Deposit Ratio, Interest Expense Ratio dalam memprediksi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang dirumuskan sebagai berikut:
1) Capital Aspect
Capital Aspect diukur dari rasio kecukupan modal dengan menggunakan rasio leverage berupa Capital Adequancy Ratio,
sebagai berikut : CAR=
Securities Loan
Total
Assets Fixed
-Capital Equity
x 100 %
(42)
commit to user
26
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan suatu bank untuk menutup kemungkinan kerugian didalam perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga.
2) Assets Quality Aspect
Assets Quality Aspect atau Kualitas Aktiva Produktif (KAP) diproksikan dengan Return On Risk Assets (RORA), sebagai berikut :
RORA =
Securities Loans
Total
pajak sebelum Laba
x 100%
(Sumber: Muljono,Teguh,Pudjo.1994:432;Sulistyowati,2005). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba. Rasio ini cenderung secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat Obligasi (Bouzoita & Young (1998) dalam Sugeng, 2003).
3) Management Aspect
Aspek Manajemen diproksikan dengan Net Profit Margin, sebagai berikut:
NPM =
Income Operating
Income Net
x 100%
(43)
commit to user
27
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih ditinjau dari sudut pendapatan operasi.
4) Earnings Aspect
Aspek earnings dimaksudkan untuk mengukur profitabilitas dan efisiensi bank yang bersangkutan. Rentabilitas bank diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ROA=
Aktiva Total
mPajak LabaSebelu
x100%
(Sumber : Martono, 2004, Sulistyowati, 2005).
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total assets bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata-rata total asset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva (SE BI No 3/30 DPNP tanggal 14 Desember 2001). Rasio ini cenderung secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, semakin tinggi ROA semakin tinggi peringkat obligasi perusahaan. (Bouzoita & Young (1998) dalam Sugeng, 2003.
(44)
commit to user
28
5) Liquidity Aspect
Aspek likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada para deposannya. Tingkat likuditas bank diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Loan to Deposit Ratio (LDR) =
Deposito Total
Loan
x 100 % (Sumber: Martono, 2004; Sulistyowati, 2005).
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Penelitian Carson Scot Bouzoita & Young 1998 (Sugeng, 2003) menemukan hubungan antara likuiditas dengan credit rating. Semakin tinggi likuiditas perusahaan semakin baik kemungkinan peringkat obligasi perusahaan tersebut.
6) Sensitivity to Market Risk Aspect
Penilaian aspek sensitivitas diukur dengan menggunakan rasio berupa Interest Expense Ratio, sebagai berikut:
(45)
commit to user
29
Interest Expense Ratio (IER) =
Deposito Total
Paid Interest
x 100% (Sumber:Muljono,Teguh Pudjo.1994:432;Sulistiowati, 2005). Rasio ini merupakan ukuran atas biaya yang dikumpulkan oleh bank yang dapat menunjukkan efisiensi bank didalam mengumpulkan sumber-sumber dananya. Apabila nilai rasio ini semakin besar maka menunjukkan kondisi bank yang semakin buruk dan apabila bernilai semakin kecil maka akan semakin baik. (Sulistyowati, 2005).
4. Teknik Analisis Data a. Analisis Kuantitatif
Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode logistic
karena variabel dependen berupa variabel kualitatif yang mencerminkan pilihan antara dua alternatif (investment grade/ peringkat layak investasi yang memiliki default risk yang rendah dan non investment grade/ peringkat tidak layak investasi yang memiliki bond default risk (risiko gagal bayar) yang tinggi. Model ini dipilih karena hendak mengkuantitatifkan hubungan antara probabilitas dua pilihan tersebut dengan beberapa variabel lainnya, yaitu aspek rasio CAMELS (Capital Adequacy Ratio, Return On Risk Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, Loan to Deposit Ratio, Interest Expense Ratio).
Persamaan model Logit (fungsi Logistic distribusition) yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
(46)
commit to user
30
Logit (ŷi) = ln ( ) = Zi
Rat i = β0+ β1CAR i + β2 RORA i +β3 NPM i + 4 ROA i +β5LDR i
+β6IER i +e i
(Sumber: Gujarati, 2003: 596) Keterangan:
Rati = Probabilitas peringkat obligasi pada perusahaan perbankan i
yang memiliki obligasi
β0 = Konstanta
β1–β6 = Koefisien persamaan logit
CAR = Capital Adequacy Ratio
RORA = Return On Risk Assets
NPM = Net Profit Margin
ROA = Return On Asset
LDR = Loan To Deposit Ratio
IER = Interest Expense Ratio
ei = variabel di luar model yang dapat mempengaruhi variabel dependen
i = observasi (1, 2, 3,..., N )
( ) disebut sebagairasio Odds, L i merupakan logaritma dari
rasio Odds. Pi didefinisikan tingkat pengaruh rasio keuangan
CAMELS yang dapat mempengaruhi probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan yang dikategorikan sebagai invesment grade
(47)
commit to user
31
perusahaan perbankan yang dikategorikan sebagai invesment grade
maka Pi = 1 dan probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan yang dikategorikan sebagai non invesment grade perusahaan perbankan ke-i maka Pi = 0.
Dengan demikian distribusi probabilitas Y adalah sebagai berikut:
Zi Probabilitas
0 1-Pi
1 Pi
Sehingga ( ) merupakan tingkat pengaruh rasio keuangan
CAMELS yang dapat mempengaruhi probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan, baik investment grade maupun non investment grade.
Suatu probabilitas dari sebuah peristiwa akan berada diantara angka satu dan nol. Model logit (fungsi distribusi logistik/ logistic distribution function) juga dapat dinyatakan langsung dengan Pi. Dengan meng-antiln-kan kedua sisi persamaan logit di atas maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
Logit (ŷi) = ln ( ) = Zi di-antilog-kan
=
Pi = (1– Pi)
Pie-Zi =1– Pi Pie-Zi+ Pi =1
(48)
commit to user
32
Pi (e-Zi+1) =1
Pi =
Pi =
Pi =
Keterangan :
= β0 + β1CAR i + β2 RORA i + β3 NPM i + 4 ROA i +β5LDR i + β6IER i +e i
bilangan dasar logaritma natural = 2,718 (Gujarati, 2003:175)
Zi
merupakan antilog dari Zi. (Gujarati, 2003:175)
Rumus probabilitas di atas adalah rumus probabilitas untuk tingkat X tertentu. Untuk menghitung probabilitas rata-rata yang menunjukkan besarnya perubahan Pi untuk setiap perubahan satu unit dalam X dapat digunakan rumusPi(1-Pi) (Gujarati, 1995: 602). Rumus tersebut menunjukkan slope dari variabel independen tertentu.
Probabilitas Y = 0 adalah 1-Pi, maka 1-Pi adalah sebagai berikut: 1-Pi = 1 Zi
Zi 1
= Zi
Zi Zi Zi 1 1 1 = Zi 1 1
Rasio probabilitas tingkat ketepatan rasio tingkat ketepatan rasio keuangan untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan perbankan terhadap probabilitas ketidakberhasilan rasio keuangan
(49)
commit to user
33
untuk memprediksi peringkat obligasi perusahaan perbankan (rasio
odds) adalah:
1 1 1 1 Zi Zi Zi Pi Pi = 1 1 1 Zi Zi Zi x
= Zi
Keterangan :
Z i = β0+ β1CAR i + β2 RORA i +β3 NPM i + 4 ROA i +β5LDR i +
β6IER i +e i
Bila koefisien suatu variabel ternyata positif berarti semakin tinggi nilai variabel tersebut berkaitan dengan semakin rendahnya probabilitas bahwa Y=0, dengan kata lain semakin tinggi nilai suatu variabel berarti semakin tinggi probabilitas Y=1.
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa uji, yakni:
1) Uji Statistik
Terhadap analisis logit dengan model tersebut di atas dilakukan beberapa pengujian untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji statistik dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun uji yang dimaksud antara lain:
(50)
commit to user
34 a) Uji individual (Z statistik)
Uji ini merupakan uji terhadap parameter regresi secara individual/ parsial. Sesuai hipotesis yang telah dibuat maka pengujian yang dilakukan peneliti adalah pengujian dua sisi untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
b) Uji bersama-sama (F statistik)
Uji ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis terhadap semua variabel independen secara bersama-sama. Uji ini ingin mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini menggunakan nilai F sebagai ukurannya:
) /( ) 1 ( ) 1 /( 2 2 k N R k R F
(Sumber: Gujarati, 2003: 596) Keterangan :
F: nilai F statistik
R2: nilai koefisien determinasi ganda
k: parameter total termasuk intersep/ konstanta N: jumlah observasi
Adapun kriteria pengujian F statistik adalah: F statistik > F kritis Ho Ditolak
(51)
commit to user
35
Variabel independen signifikan terhadap variabel dependen jika p-value kurang dari tingkat signifikan 5% (Hartono, 2005)
c) Uji R2 Mc Fadden
Uji ini digunakan untuk mengetahui berapa % variasi variabel dependent dapat dijelaskan oleh variasi variabel independent. Misalnya, R2 Mc Fadden = 0,85, artinya 85 % variasi variabel dependent dijelaskan oleh variasi variabel independent di dalam model dan sisanya 15 % dijelaskan oleh variasi variabel independen di luar model.
(52)
commit to user
36 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dikemukakan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan alat analisis logistic model. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu perusahaan-perusahaan perbankan yang telah go public yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta mengeluarkan obligasi pada rentang waktu 2005-2008. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 124 sampel obligasi dari 31 obligasi tiap tahunnya yang diterbitkan oleh perusahaan perbankan yang mempunyai data peringkat obligasi dan laporan keuangan tahunan lengkap selama kurun waktu 2005 – 2008.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO (www.pefindo.co.id) dan data rasio rasio keuangan berupa aspek CAMELS yang diproksikan oleh rasio Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio),
Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio) yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), laporan keuangan dari perusahaan yang telah
go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta laporan keuangan yang dipublikasikan di internet melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan program E Views 3.0
(53)
commit to user
37
Pada analisis statistik dimulai dengan melakukan analisis deskriptif untuk menganalisa semua rasio keuangan CAMELS :
Tabel VI.I
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Car 124 .05 .42 .1403 .07293 Roar 124 .01 .09 .0348 .01859 Npm 124 .00 .85 .3255 .27961 Roa 124 .00 .45 .1161 .12030 Ldr 124 .06 1.00 .6916 .23700 Ier 124 .01 .86 .2028 .23952 Valid N (listwise) 124
Deskripsi untuk masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Nilai minimum untuk rasio CAR sebesar 0,05 yang dicapai oleh Bank DKI pada tahun 2008 nilai maksimum rasio CAR di patok pada angka 0,42 dan diraih oleh emiten Bank Ekpor Indonesia pada tahun 2008 rata-rata rasio CAR untuk seluruh emiten bank selama periode pengamatan adalah sebesar 0,1403 dengan besar simpangan baku 0,07293
2. Nilai minimum untuk rasio RORA sebesar 0,01 yang dicapai oleh bank Permata pada tahun 2008 nilai maksimum rasio RORA di raih pada angka 0,09 dan diraih oleh emiten Bank Victoria pada tahun 2008 rata-rata rasio RORA untuk seluruh emiten bank selama periode pengamatan adalah sebesar 0,0348 dengan besar simpangan baku 0,01859
3. Nilai minimum untuk rasio NPM sebesar 0,00 yang dicapai oleh Bank Mega pada tahun 2008 nilai maksimum rasio NPM di patok pada angka 0,85 dan diraih oleh emiten Bank Ekspor Indonesia pada tahun
(54)
commit to user
38
2005 rata-rata rasio NPM untuk seluruh emiten bank selama periode pengamatan adalah sebesar 0,3255 dengan besar simpangan baku 0,27961
4. Nilai minimum untuk rasio ROA sebesar 0,00 yang dicapai oleh Bank Mega pada tahun 2008 nilai maksimum rasio ROA di capai pada angka 0,45 dan diraih oleh emiten Bank Ekspor Indonesia pada tahun 2007 rata-rata rasio ROA untuk seluruh emiten bank selama periode pengamatan adalah sebesar 0,1161 dengan besar simpangan baku 0,12030
5. Nilai minimum untuk rasio LDR sebesar 0,06 yang dicapai oleh Bank Muamalat pada tahun 2008 nilai maksimum rasio LDR di raih pada angka 1,00 dan diraih oleh emiten Bank BTN pada tahun 2008 rata-rata rasio LDR untuk seluruh emiten bank selama periode pengamatan adalah sebesar 0,6916 dengan besar simpangan baku 0,23700
6. Nilai minimum untuk rasio IER sebesar 0,01 yang dicapai oleh Bank NISP pada tahun 2005 nilai maksimum rasio IER di capai pada angka 0,86 dan diraih oleh emiten Bank NTB pada tahun 2008 rata-rata rasio IER untuk seluruh emiten bank selama periode pengamatan adalah sebesar 0,2028 dengan besar simpangan baku 0,23952
B.Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan Logistic Analysis, analisis ini dipergunakan untuk menganalisis model penelitian yang memiliki variabel dependen berupa variabel dummy. Model penelitian adalah sebagai berikut:
(55)
commit to user
39
Rat i = β0+ β1CAR i + β2 RORA i +β3 NPM i + 4 ROA i +β5LDR i
+β6IER i +e i
(Sumber: Gujarati, 2003: 596)
Dari model di atas diperoleh hasil regresi logit sebagai berikut:
Tabel IV.II Hasil Olahan Data
D
(Sumber: Data sekunder diolah E-views 3.0 )
Dari tabel di atas tersebut maka persamaan logit dapat ditulis secara lengkap sebagai berikut:
Dependent Variable: RAT Method: ML - Binary Logit Date: 08/13/10 Time: 11:46 Sample: 1 124
Included observations: 124
Convergence achieved after 7 iterations
Covariance matrix computed using second derivatives
Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.
CAR 55.09159 17.44173 3.158609 0.0016
RORA 27.69661 33.09858 0.836791 0.4027
NPM -4.911249 2.970862 -1.653140 0.0983
ROA 12.11032 8.832967 1.371036 0.1704
LDR 1.577679 2.040148 0.773316 0.4393
IER 10.82194 10.30361 1.050306 0.2936
C -5.891130 2.428784 -2.425547 0.0153
Mean dependent var 0.903226 S.D. dependent var 0.296849 S.E. of regression 0.227121 Akaike info criterion 0.469967
Sum squared resid 6.035333 Schwarz criterion 0.629177
Log likelihood -22.13797 Hannan-Quinn criter. 0.534642
Restr. log likelihood -39.42416 Avg. log likelihood -0.178532 LR statistic (6 df) 34.57238 McFadden R-squared 0.438467 Probability(LR stat) 5.21E-06
Obs with Dep=0 12 Total obs 124
(56)
commit to user
40
Y = -5.891130 + 55.09159CAR + 27.69661RORA - 4.911249NPM + 12.11032ROA + 1.577679 LDR + 10.82194IER
Keterangan:
Y = RATING = Probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan i yang memiliki obligasi.
CAR= Capital Adequacy Ratio
RORA = Return On Risk Assets
NPM = Net Profit Margin. ROA = Return On Asset. LDR = Loan To Deposit Ratio. IER = Interest Expense Ratio
ei = variabel di luar model yang dapat mempengaruhi variabel dependen. i = observasi ( 1, 2, 3, ..., N )
Hasil pengolahan data pun menghasilkan satu variabel independen yang signifikan. Dengan demikian peneliti memutuskan untuk melakukan pengujian statistik hasil pengolahan data tersebut.
a) Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini meliputi uji hipotesis secara individual yaitu terhadap masing-masing variabel independen, uji hipotesis terhadap variabel independen secara bersama-sama dan koefisien determinasi. Berikut ini akan diuraikan masing-masing uji hipotesis tersebut.
(57)
commit to user
41
Uji hipotesis secara individual, sebagaimana telah disebutkan adalah pengujian hipotesis terhadap masing-masing variabel independen secara parsial memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Berikut ini akan diuraikan uji individual untuk masing-masing variabel independen.
(a) Variabel CAR ( Capital Adequacy Ratio)
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan bahwa probabilitas tingkat signifikansi koefisien regresi parsial dari variabel capital adequacy ratio (1 = 55.09159) adalah 0.0016
maka didapatkan kesimpulan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan pada tingkat signifikansi 1 %. Dari probabilitas kesalahan ini juga dapat diketahui bahwa besarnya kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 1 (0.0016) adalah
sebesar 99.84 %.
Hasil ini sesuai dengan Ratih (2009) menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Capital Adequacy, Net Profit Margin, Risk On Asset. Ternyata aspek
(58)
commit to user
42
NPM, OPM, ROA, BOPO, LDR, IPR, IER, IRRR dengan menggunakan Discriminant Analysis.
(b) Variabel RORA ( Return On Risk Assets)
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan bahwa probabilitas tingkat signifikansi koefisien regresi parsial dari variabel return on risk assets (2 = 27.69661) adalah 0.4027
maka didapatkan kesimpulan bahwa variabel Return On Risk Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan pada tingkat signifikansi 5 %. Dari probabilitas kesalahan ini juga dapat diketahui bahwa besarnya kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 2
(0.4027) adalah sebesar 59.73%.
Hasil ini sesuai dengan Ratih (2009) menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Return On Risk Assets.
(c) Variabel NPM (Net Profit Margin)
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan bahwa probabilitas tingkat signifikansi koefisien regresi parsial dari variabel net profit margin (3 =-4.911249) adalah 0.0983 maka
(59)
commit to user
43
didapatkan kesimpulan bahwa variabel Net Profit Margin
berpengaruh signifikan terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan pada tingkat signifikansi 10 % Dari probabilitas kesalahan ini juga dapat diketahui bahwa besarnya kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 3 (0.0983) adalah
sebesar 90.17%.
Hasil ini sesuai dengan Ratih (2009) menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Net Profit Margin.
(d) Variabel ROA (Return on Assets).
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan bahwa probabilitas tingkat signifikansi koefisien regresi parsial dari variabel variabel Return On Assets (4 =12.11032) adalah 0.1704
maka didapatkan kesimpulan bahwa variabel Return On Assets
tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan pada tingkat signifikansi 5 % Dari probabilitas kesalahan ini juga dapat diketahui bahwa besarnya kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 4 (0.1704) adalah
(60)
commit to user
44
Hasil ini sesuai dengan Ratih (2009) menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Return on Assets.
(e) LDR (Loan to Deposit Ratio).
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan bahwa probabilitas tingkat signifikansi variabel Loan To Deposit Ratio
(10 = 1.577679) adalah 0.4393 maka didapatkan kesimpulan
bahwa variabel Loan To Deposit Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan pada tingkat signifikansi 5 %. Dari probabilitas kesalahan ini juga dapat diketahui bahwa besarnya kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 1 (0.4393) adalah sebesar 56.07
%.
Hasil ini sesuai dengan Ratih (2009) menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu Loan to Deposit Ratio.
(61)
commit to user
45 (f) IER (Interest Expense Ratio)
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan bahwa probabilitas tingkat signifikansi variabel Interest Expense Ratio
(1= 10.82194) adalah 0.2936 maka didapatkan kesimpulan
bahwa variabel Interest Expense Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan pada tingkat signifikansi 5 % Dari probabilitas kesalahan ini juga dapat diketahui bahwa besarnya kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 1 (0.2936) adalah sebesar
70.64%.
Hasil ini sesuai dengan Ratih (2009) menggunakan Konsep CAMELS sebagai dasar seleksi untuk memprediksi potensi peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang Go Public di Indonesia dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007 rasio keuangan bank yang diduga relevan yaitu
Interest Expense Ratio
2) Uji Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji secara bersama-sama menggunakan uji F untuk mengetahui variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kata lain uji F digunakan untuk mengetahui apakah besarnya variabel Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality (Return On Risk Assets), Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit
(62)
commit to user
46
Ratio), Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio) secara bersama-sama berpengaruh terhadap probabilitas peringkat obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.
Hasil pengolahan data pada Tabel IV.1 menunjukkan nilai probabilitas kesalahan F statistik sebesar 0.0000521 maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel besarnya Capital (Capital Adequacy Ratio), Assets Quality ( Return On Risk Assets),
Management (Net Profit Margin), Earnings (Return on Assets),
Liquidity (Loan to Deposit Ratio), Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pada tingkat 1%. Dengan kata lain variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dalam prediksi peringkat obligasi investment grade perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.
3) Koefisien Determinasi (R2) Mc Fadden
Koefisien determinasi diartikan sebagai seberapa besar variabel– variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen atau seberapa besar variasi variabel–variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dari hasil regresi logit (Lampiran) ditemukan bahwa besarnya koefisien determinasi adalah 0, 438467 artinya 43.85% variasi dalam variabel prediksi peringkat obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
(1)
commit to user
49
kemungkinan kebenaran dalam nilai koefisien 3 (0.0983) adalah sebesar 90.17 %.
3. Pada uji bersama-sama atau uji F menunjukkan nilai probabilitas kesalahan F statistik sebesar 0.0000521 maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel besarnya Capital (Capital Adequacy
Ratio), Assets Quality (Return On Risk Assets), Management (Net Profit
Margin), Earnings (Return on Assets), Liquidity (Loan to Deposit Ratio),
Sensitivity to Market Risk (Interest Expense Ratio) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap pada tingkat 1%. Dengan kata lain variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dalam peringkat obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.
B. Keterbatasan
Didalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini relatif kecil
karena hanya mensyaratkan perusahaan perbankan yang menerbitkan obligasi serta terdaftar di BEI tahun 2005-2008. Jumlah sampel dalam penelitian selanjutnya dapat ditambahkan dengan memperluas bidang industri selain perbankan agar cakupannya lebih luas serta memperpanjang tahun pengamatan untuk meningkatkan daya uji (power of test) dan memperkuat hasil penelitian.
2. Penelitian ini tidak mengambil semua emiten yang menerbitkan obligasi karena perbedaan dalam analisis laporan keuangan (jenis rasio dan
(2)
commit to user
50
perhitungannya) antara industri keuangan dan perbankan dengan industri non keuangan. Dimungkinkan untuk memperbanyak rasio keuangan yang digunakan pada penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih representatif.
3. Penelitian ini hanya mengobservasi beberapa variabel rasio keuangan sedangkan untuk menentukan peringkat obligasi yang sebenarnya selain analisis laporan keuangan juga digunakan variable-variabel non keuangan sebagai dasar penilaian. Penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan data laporan keuangan tetapi juga memasukkan informasi non keuangan seperti umur obligasi (year of maturity), tingkat suku bunga (coupon), kualitas penjaminan obligasi, serta faktor lingkungan lainnya seperti iflasi, subsidi pemerintah, tingkat bunga. Menurut Brigham & Davies 2002 dalam Sugeng, 2007, agen pemeringkat dalam menentukan suatu obligasi dipengaruhi oleh beberapa kriteria yakni berbagai rasio keuangan,
mortgage provisio, sinkin fund and maturity, dan sebagainya yang belum
dipertimbangkan dalam penelitian ini,yang dimungkinkan dapat berpengaruh terhadap probabilitas peringkat obligasi.
C. Implikasi
1. Bagi para investor agar lebih memperhatikan rasio - rasio keuangan CAMELS terutama Capital adequacy ratio ketika hendak menanamkan dananya untuk membeli obligasi pada perusahaan perbankan yang ada pasar modal Indonesia. Mulai Maret 2007, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) simpanan masyarakat hanya dijamin sebesar Rp 100 juta. Untuk itu,
(3)
commit to user
51
masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih bank yang memiliki peringkat obligasi yang baik. Selain harus melihat bank tersebut sehat tapi juga pastikan bank tersebut dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
2. Bagi para investor agar lebih memperhatikan rasio - rasio keuangan CAMELS, selain CAR juga harus memperhatikan Net Profit Margin
ketika hendak menanamkan dananya untuk membeli obligasi pada perusahaan perbankan yang ada pasar modal Indonesia. Sehingga dengan memperhatikan kedua rasio tersebut dapat djadikan acuan bagi investor untuk berinvestasi.
3. Bagi perusahaan perbankan perusahaan perbankan agar lebih memperhatikan rasio keuangan-keuangan CAMELS terutama Capital
(Capital Adequacy Ratio) dan Management (Net Profit Margin) sehingga
perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan perbankan dan melakukan manajemen strategi yang sesuai agar peringkat obligasi perusahaannya dapat dipertahankan atau ditingkatkan menjadi investment
grade. Sebab dengan nilai rasio keuangan CAR (Capital Adequacy Ratio)
dan NPM (Net Profit Margin) yang baik maka akan diperoleh peringkat
(4)
commit to user
52
DAFTAR PUSTAKA
Altman, Edward I. 1968. "Financial Ratios, Discriminant Analysis and the
Prediction of Corporate Bankrupty." The Journal of Finance
(September):589-609.
Chan, Konan and Narasimhan Jegadesh. 2004. Marked Based Evaluation o Predicts Bond Ratings, Review Of Pacific Basin Financial arkets and
Policies,Vol .7 no.2(153-172).
Dahlan Siamat, (1993,1. " Manajemen Bank Umum". Intermedia, Jakarta. Dahlan
Manajemen Bank Umum". Intermedia, Jakarta.
Diant Ervidona. Fransiska, 2007" Penggunaan Analisis CAMEL Sebagai EARLY WARNING SYSTEM untnk Memprediksi Kebangknitan Bank Umum
Swasta Nasional di Indonesia.”
Gujarati, Damodar. 2002. Essential Of Econometrics. Mc Graw Hill International edition.
Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika Dasar. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Haymans Manurung, Adler, Dr, ChFC, RFC.(2006). ”Dasar-Dasar Investasi
Obligasi”. PT. Elex Media Komputindo: Gramedia Jakarta.
Horrigan, James O. 1966. The Determination Of Long-Term Credit Standing With
Financial Ratio.Journal Of Accounting Research, 4,44-62
Insukindro, dan Maryatmo dan Aliman. 2003. Ekonometrika Dasar. Yogyakarta : Bank Indonesia dan FE UGM.
Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Mabruboh . 2004. Manfaat dan pengaruh ratio keuangan dalam analisis kinerja keuangan perbankan. Benefit, volume 8 (1) : 37-51
Moody’s investor services. 1999. Rating Metodologi : Bank Credit Risk In
Emerging Market (July)
Ratih kusumawardhani. 2009. Skripsi s1. pengaruh rasio keuangan terhadap probabilitas peringkat obligasi studi pada perusahaan perbankan. Sulistyowati. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No. 2, Nopember 2005,
(5)
commit to user
53
Mamduh, M. Hanafi, (2005)." Manajemen Keuangan ". BPFE UGM, Yogyakarta. Munawir, S, Drs, Ak. 2002. " Analisa Laporan Keuangan " Yogyakarta: Penerbit
Liberty.
Murti Sumarni, (1993) " Marketing Perbankan". Liberty, Yogyakarta. Sartono, R. Agus, (2001). " Manajemen Keuangan". BPFE UGM, Yogyakarta.
Rahardjo, Sapto. 2003.”Panduan Investasi Obligasi”. Jakarta. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama.
Samsul, Mohammad. 2003. ”Pasar Modal dan Manajemen Portofolio”. Jakarta:
Erlangga.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Jakarta: Penerbit PT Sinar Grafika.
www.bei.co.id www.jsx.co.id www.pefindo.co.id
(6)
commit to user