Pasar Modal ANALISIS PENGARUH RASIO CAMELS PADA PROBABILITAS PERINGKAT OBLIGASI (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada tahun 2005 2008)

commit to user 12

C. Pasar Modal

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek ”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu 1. Pasar Modal sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal investor. 2. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain- lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing- masing instrumen dan melibatkan dua pihak, yakni pihak yang memiliki kelebihan modal dan pihak yang memerlukan modal. Salah satu sekuritas yang ada di pasar modal adalah obligasi. a. Pengertian Obligasi commit to user 13 Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut Jogiyanto, 2003. b. Peringkat Obligasi Sebelum obligasi ditawarkan di pasar terlebih dahulu dibuat rating oleh badan yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuannya untuk membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka jauh sebelumnya harus dilakukan suatu prediksi tentang peringkat dari masing-masing obligasi, agar dapat menunjukkan kemampuan perusahaan tersebut dalam mengembalikan hutang-hutangnya. Peringkat obligasi harus diperhatikan oleh investor apabila investor akan membeli obligasi karena peringkat obligasi dapat menunjukkan risiko obligasi. Risiko obligasi terkait dengan kemampuan perusahaan yang mengeluarkan obligasi untuk membayar pokok pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo. Misalnya, membeli obligasi yang memiliki peringkat BBB ke atas relatif lebih aman dibandingkan dengan obligasi berperingkat B ke bawah. Alasannya, commit to user 14 obligasi yang memiliki peringkat B ke bawah memiliki yield yang tinggi, peringkat rendah, dan risiko default besarjunk debt Foster, 1986: 500. Peringkat obligasi perusahaan secara umum dibagi menjadi dua yaitu obligasi investment grade dan non-investment grade. Dasar dari pengelompokan peringkat ini adalah risiko default obligasi Brigham Houston, 2001 yaitu : 1 Investment grade Bond Obligasi ini termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi dan merupakan obligasi dengan peringkat tertinggi bagi bank dan investor institusional lainnya yang boleh dimiliki oleh undang-undang Brigham dan Houston, 2001. Yang termasuk dalam obligasi jenis ini adalah peringkat AAA, AA, A, dan BBB. 2 Non-investment grade Bond Obligasi ini tidak termasuk dalam peringkat yang layak untuk investasi dengan probabilitas kegagalan yang signifikan. Obligasi jenis ini sering pula disebut obligasi spekulatif atau junk Brigham dan Houston, 2001. Junk bond merupakan obligasi yang default risk risiko kegagalannya sangat tinggi karena perusahaan penerbitnya menggunakan hutang dalam jumlah yang terlalu basar. Junk bond dapat berasal dari obligasi baik yang berubah menjadi sangat berisiko, ketika perusahaan penerbitnya mengalami kesulitan keuangan dan obligasi yang sejak diterbitkannya sudah berisiko tinggi karena penerbitnya memiliki hutang yang besar commit to user 15 Atmaja, 2002. Yang termasuk didalamnya adalah obligasi dengan peringkat BB, B, CCC, dan D. Menurut PT. PEFINDO, pemeringkatan atas efek hutang dilakukan berdasar penilaian: a Kemampuan pelunasan pembayaran. b Struktur yang diatur dalam penerbitan obligasi tersebut. c Perlindungan atas klaim investor jika terjadi default. c. Gambaran Peringkat Obligasi Tabel II.1 Bonds Rating Sumber : PT.PEFINDO Keterangan: a. Moo dy’s dan Standartd Poors telah menyesuaikan pemeringkatan mereka. b. S P menggunakan tanda plus dan minus: A+ merupakan peringkat A paling kuat dan A- yang paling lemah. c. Moodys menggunakan tanda 1, 2, atau 3, tanda 1 menunjukkan yang paling kuat Manurung, Adler, 2006. Seperti halnya Standard Poor’s Rating Service SP’s dan Moody’s di Amerika, di Indonesia juga ada lembaga pemeringkat obligasi. Credit Rating Agency Kualitas Sangat Tinggi Kualitas Tinggi Spekulatif Sangat Buruk Standard Poor’s AAA AA A BBB BB B CCC D Moody’s Aaa Aa A Baa Ba B Caa C commit to user 16 Pemeringkatan obligasi di Indonesia dilakukan oleh dua lembaga, yaitu PT. PEFINDO Pemeringkat Efek Indonesia dan Kasnic Credit Rating. PT. PEFINDO mempublikasi peringkat obligasi setiap bulan, sedangkan Kasnic tidak. Selain itu, jumlah perusahaan yang menggunakan jasa pemeringkatan obligasi PT. PEFINDO jauh lebih banyak dibandingkan yang menggunakan jasa pemeringkatan Kasnic. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO.

D. Penelitian Terdahulu