commit to user
12
C. Pasar Modal
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek
”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu
1. Pasar Modal sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
investor. 2. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain- lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk
berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-
masing instrumen dan melibatkan dua pihak, yakni pihak yang memiliki kelebihan modal dan pihak yang memerlukan modal. Salah satu sekuritas
yang ada di pasar modal adalah obligasi.
a. Pengertian Obligasi
commit to user
13 Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang
yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut Jogiyanto, 2003.
b. Peringkat Obligasi Sebelum obligasi ditawarkan di pasar terlebih dahulu dibuat
rating oleh badan yang berwenang. Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari semua obligasi yang
diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuannya
untuk membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka jauh sebelumnya
harus dilakukan suatu prediksi tentang peringkat dari masing-masing obligasi, agar dapat menunjukkan kemampuan perusahaan tersebut
dalam mengembalikan hutang-hutangnya. Peringkat obligasi harus diperhatikan oleh investor apabila
investor akan membeli obligasi karena peringkat obligasi dapat menunjukkan risiko obligasi. Risiko obligasi terkait dengan
kemampuan perusahaan yang mengeluarkan obligasi untuk membayar pokok pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo. Misalnya, membeli
obligasi yang memiliki peringkat BBB ke atas relatif lebih aman dibandingkan dengan obligasi berperingkat B ke bawah. Alasannya,
commit to user
14 obligasi yang memiliki peringkat B ke bawah memiliki yield yang
tinggi, peringkat rendah, dan risiko default besarjunk debt Foster, 1986: 500.
Peringkat obligasi perusahaan secara umum dibagi menjadi dua yaitu obligasi investment grade dan non-investment grade. Dasar dari
pengelompokan peringkat ini adalah risiko default obligasi Brigham Houston, 2001 yaitu :
1 Investment grade Bond Obligasi ini termasuk dalam peringkat yang layak untuk
investasi dan merupakan obligasi dengan peringkat tertinggi bagi bank dan investor institusional lainnya yang boleh dimiliki oleh
undang-undang Brigham dan Houston, 2001. Yang termasuk dalam obligasi jenis ini adalah peringkat AAA, AA, A, dan BBB.
2 Non-investment grade Bond Obligasi ini tidak termasuk dalam peringkat yang layak untuk
investasi dengan probabilitas kegagalan yang signifikan. Obligasi jenis ini sering pula disebut obligasi spekulatif atau junk Brigham
dan Houston, 2001. Junk bond merupakan obligasi yang default risk risiko kegagalannya sangat tinggi karena perusahaan
penerbitnya menggunakan hutang dalam jumlah yang terlalu basar. Junk bond dapat berasal dari obligasi baik yang berubah menjadi
sangat berisiko, ketika perusahaan penerbitnya mengalami kesulitan keuangan dan obligasi yang sejak diterbitkannya sudah
berisiko tinggi karena penerbitnya memiliki hutang yang besar
commit to user
15 Atmaja, 2002. Yang termasuk didalamnya adalah obligasi dengan
peringkat BB, B, CCC, dan D. Menurut PT. PEFINDO, pemeringkatan atas efek hutang dilakukan
berdasar penilaian: a Kemampuan pelunasan pembayaran.
b Struktur yang diatur dalam penerbitan obligasi tersebut. c Perlindungan atas klaim investor jika terjadi default.
c. Gambaran Peringkat Obligasi
Tabel II.1
Bonds Rating
Sumber : PT.PEFINDO Keterangan:
a. Moo dy’s dan Standartd Poors telah menyesuaikan pemeringkatan
mereka. b. S P menggunakan tanda plus dan minus: A+ merupakan peringkat
A paling kuat dan A- yang paling lemah. c. Moodys menggunakan tanda 1, 2, atau 3, tanda 1 menunjukkan yang
paling kuat Manurung, Adler, 2006. Seperti halnya
Standard Poor’s Rating Service SP’s dan Moody’s di Amerika, di Indonesia juga ada lembaga pemeringkat obligasi.
Credit Rating Agency
Kualitas
Sangat Tinggi
Kualitas Tinggi
Spekulatif Sangat
Buruk Standard
Poor’s AAA AA A BBB BB B
CCC D Moody’s
Aaa Aa A Baa
Ba B Caa C
commit to user
16 Pemeringkatan obligasi di Indonesia dilakukan oleh dua lembaga, yaitu
PT. PEFINDO Pemeringkat Efek Indonesia dan Kasnic Credit Rating. PT. PEFINDO mempublikasi peringkat obligasi setiap bulan, sedangkan
Kasnic tidak. Selain itu, jumlah perusahaan yang menggunakan jasa pemeringkatan obligasi PT. PEFINDO jauh lebih banyak dibandingkan
yang menggunakan jasa pemeringkatan Kasnic. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO.
D. Penelitian Terdahulu