PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2002-2009.

(1)

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN

PERCUT SEI TUAN TAHUN 2002 - 2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ANDI PANANRANG SLNH NIM. 308331009

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Andi Pananrang SLNH, NIM 308331009. Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002 - 2009. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002–2009 (2) Desa di Kecamatan Percut Sei Tuan yang paling dominan mengalami perubahan penggunaan lahan dari tahun 2002-2009. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan yang berjumlah sebanyak 18 desa dan 2 kelurahan. Tekhnik pengumpulan data dengan tekhnik studi dokumenter serta menggunakan tekhnik penulisan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002 – 2009 menunjukkan adanya pertambahan luas lahan pemukiman seluas 1882,43 ha atau sebanyak 9,92%, lahan industri seluas 751,52 ha atau sebanyak 3,96% serta lahan sarana dan prasarana seluas 482,44 ha atau sebanyak 2,54% sementara lahan yang mengalami pengurangan adalah lahan kosong seluas 53,85 ha dengan persentase 0,28%, lahan pertanian seluas 344,56 ha dengan persentase 1,82%, pertanian lahan basah seluas 1423,32 ha dengan persentase 7,50% dan ruang terbuka hijau seluas 1294,65 ha dengan persentase 6,83%. Lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan tidak mengalami pertambahan maupun pengurangan selama 7 tahun dimana total luas lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 3270,62 ha dengan persentase sebesar 17,24%. (2) Desa yang mengalami perubahan penggunaan lahan paling dominan adalah Desa Tembung dimana terjadi perubahan penggunaan lahan seluas 684,77 ha lalu Desa Cinta Damai seluas 534,64 ha. Desa Saintis berikutnya juga menjadi desa yang cukup dominan mengalami perubahan penggunaan lahan dimana terjadi perubahan penggunaan seluas 276,26 ha serta Desa Sampali yang juga banyak mengalami perubahan penggunaan lahan cukup banyak dimana terjadi perubahan seluas 272,52 ha.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002 – 2009. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih memiliki kelemahan yang masih dapat diatasi berkat bantuan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajaran dan staf. 2. Dr. Restu, M.S Dekan Fakultas Ilmu Sosial sekaligus sebagai dosen pembimbing

akademik beserta jajaran dan staf fakultas

3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membantu memperlancar administrasi dalam skripsi ini.

4. Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi yang juga telah membantu memperlancar administrasi penyelesaian skripsi ini.

5. Drs. Ali Nurman, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis serta meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(7)

7. Kepala BAPPEDA Kabupaten Deli Serdang beserta stafnya yang telah memberi kemudahan selama peneliti melukakan penelitian.

8. Camat Percut Sei Tuan beserta stafnya yang memberikan izin penelitian dan kemudahan selam penelitian.

9. Kakek Alm H.Soeratman dan nenek Hj.Soemini serta Bude Atik, bude tutik, bulek asih dan om kendar (keluarga sutomo ujung) yang telah membesarkan saya dan banyak membantu saya serta tiada henti terus memotivasi saya untuk selalu menjadi lebih baik. 10.Seluruh pakde bude, sepupu-sepupuku yang selama ini telah mendukung serta mbah har

dan keluarga.

11.Seluruh keluarga besar ayah dan ibu saya yang selama ini telah mendukung. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang turut membantu semoga Tuhan memberikan balasan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Maret 2014 Penulis

ANDI PANANRANG SLNH NIM 308331009


(8)

i

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………. iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR PETA ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 27


(9)

ii

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 30

A. Kondisi Fisik ... 30

B. Kondisi Non Fisik ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(10)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Jumlah Dusun Kecamatan Percut Sei Tuan 2012 ... 31

2 Luas Desa Di Kecamatan Percut Sei Tuan 2012 ... 32

3 Komposisi Penduduk Menurut Usia Tahun 2012 ... 35

4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2012 ... 37

5 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 ... 38

6 Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2012 ... 39

7 Sarana Kesehatan Di Percut Sei Tuan Tahun 2012 ... 40

8 Sarana Peribadatan Di Percut Sei Tuan Tahun 2012 ... 41

9 Sarana Pendidikan Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2012 ... . 42

10 Penggunaan Lahan Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002 ... 45

11 Penggunaan Lahan Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009 ... 46

12 Penggunaan Lahan Ruang Terbuka Hijau Tahun 2002-2009 ... 47

13 Penggunaan Lahan Pertanian Lahan Basah Tahun 2002-2009 ... 51

14 Penggunaan Lahan Pemukiman Tahun 2002-2009 ... 54

15 Penggunaan Lahan Kosong Tahun 2002-2009 ... 57

16 Penggunaan Lahan Pertanian Tahun 2002-2009 ... 60

17 Penggunaan Lahan Industri Tahun 2002-2009 ... 63

18 Penggunaan Lahan Sarana Dan Prasarana Tahun 2002-2009 ... 66


(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ………. 26

2. Peta Administrasi Kabupaten Deli Serdang ... 43

3. Peta Administrasi Kecamatan Percut Sei Tuan ………. 44

4. Peta Lahan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002…. 49

5. Peta Lahan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009…. 50

6. Peta Lahan Pertanian Lahan Basah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002… 52 7. Peta Lahan Pertanian Lahan Basah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009… 53 8. Peta Lahan Pemukiman Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……….. 55

9. Peta Lahan Pemukiman Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……….. 56

10. Peta Lahan Kosong Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……….. 58

11. Peta Lahan Kosong Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……….. 59

12. Peta Penggunaan Lahan Percut Sei Tuan 2002 ... 60

13. Peta Lahan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……… 61

14. Peta Lahan Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……… 62

15. Peta Lahan Industri Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002……….. 64

16. Peta Lahan Industri Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009……….. 65

17. Peta Lahan Sarana Prasarana Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002…….. 68

18. Peta Lahan Sarana Prasarana Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009…….. 69

19. Peta Lahan Mangrove Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2002………. 70 20. Peta Lahan Mangrove Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2009………. 71 21. Peta Perubahan Penggunaan Lahan Percut Sei Tuan 2002-2009 ... 72


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Tabel Perubahan Penggunaan Lahan Desa ... 82 2 Tabel Klasifikasi Penggunaan Lahan Menurut Malingreau………… 83


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan rohani maupun jasmani. Sejak zaman dahulu manusia telah mengeksploitasi alam demi memenuhi kebutuhan hidupnya serta tentu saja untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya di dunia. Manusia hidup tidak bisa lepas dari namanya alam. Manusia membutuhkan alam sebagai salah satu sumber kehidupannya. Kondisi ini memaksakan manusia untuk mengeksploitasi alam yang ada secara terus menerus.

Lahan merupakan salah satu potensi alam yang paling sering digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Lahan sebagai salah satu sumber daya alam dapat dipandang dari berbagai perspektif. Konsep lahan atau tanah setidaknya mencakup: (1)konsep ruang, (2)konsep lahan, (3)konsep faktor produksi dan barang konsumsi, (4)konsep situasi, (5)konsep properti serta (6)konsep modal (Jayadinata,1999).

Perkembangan kebudayaan manusia mengakibatkan perubahan dalam kebutuhannya. Pola pemanfaatan ruang untuk memenuhi kebutuhannya dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan perkembangan kebudayaan yang dimilikinya. Manusia menggunakan teknologi dan pengetahuannya untuk mengubah lingkungan guna memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Ketergantungan manusia terhadap kondisi fisik alam semakin berkurang dengan adanya perkembangan pengetahuan dan teknologi tersebut. Dengan perkembangan tersebut berarti pola pemanfaatan lahan akan cenderung terus berubah.

Keberadaan lahan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia membuat lahan sering digunakan sebagai sumber daya baik dalam pertanian, permukiman, perkebunan, perindustrian,


(14)

2

peternakan, dsb. Hal ini tentu saja membuat kedudukan lahan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia tetapi juga menjadi masalah yang kompleks seiring dengan penggunaannya karena lahan sendiri memiliki kemampuan yang terbatas dan harus dijaga terjaga kelestariannya.

Perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi terus menerus perlu dikelola secara hati-hati dan sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari berbagai dampak atau kesalahan yang mungkin muncul dalam pemanfaatan lahan tersebut di masa yang akan datang. Kesalahan pemanfaatan lahan tersebut dapat diakibatkan oleh kurangnya informasi mengenai berbagai perkembangan yang terjadi atas suatu perubahan. Kurangnya informasi dapat mengakibatkan munculnya kesalahan penafsiran yang mengakibatkan kesalahan dalam melakukan analisis serta pengambilan keputusan.

Selain itu, Bentuk penggunaan lahan suatu wilayah terkait dengan pertambahan penduduk dan aktivitasnya. Pertambahan manusia yang sangat pesat dan meningkat tentunya akan berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatan manusia dan salah satunya dimanifestasikan dalam wujud lahan dan di atas lahan inilah kemudian manusia melakukan berbagai aktifitas baik secara individual maupun kelompok baik untuk sebagai pemukiman, perindustrian, peternakan, pertanian, dsb. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan semakin intensifnya aktivitas penduduk di suatu wilayah akan berdampak pada makin meningkatnya perubahan penggunaan lahan atau dengan kata lain dinamika penggunaan lahan akan terus terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya aktifitas penduduk. Oleh sebab itulah penggunaan sumber daya lahan tidak lepas hubungannya dengan pertambahan penduduk dan faktor penduduk yang paling penting dan berperan dalam perubahan penggunaan lahan adalah jumlah penduduk yang ditentukan oleh pertumbuhan alami (kelahiran dan kematian) dan migrasi (perpindahan penduduk).


(15)

3

Makin banyaknya penduduk di suatu wilayah akibat pertumbuhan alami maupun migrasi berimplikasi pada makin besarnya tekanan penduduk atas lahan di wilayah tersebut karena kebutuhan lahan untuk tempat tinggal mereka dan lahan untuk fasilitas-fasilitas lain sebagai pendukungnya yang semakin meningkat. Pertambahan penduduk tersebut berhubungan dengan dinamika pembangunan yang berakibat pada terjadinya permasalahan dalam penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan lahan itu sendiri. Keadaan seperti ini dapat menjadi persoalan besar bagi perencana, pengelola daerah maupun penduduk wilayah itu sendiri.

Selain pertambahan penduduk dan meningkatnya aktivitas penduduk, perubahan penggunaan lahan juga disebabkan oleh keadaan geologi, tanah, air, iklim, pertimbangan ekonomi dan faktor institusi (pemerintah) yang dicirikan oleh hukum pertanahan yang berlaku di masyarakat. Faktor institusi ini berfungsi sebagai pemegang kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan (Barlowe dalam Purba, 1986)

Pertambahan penduduk dunia sendiri dimulai di eropa karena adanya revolusi industri yang berlangsung di eropa lalu bangsa eropa mulai menyebar dan menjelajah hampir seluruh dunia. Para Ahli memperkirakan pada tahun 1 sesudah masehi, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 250 juta. Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat. Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya. Pada Tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk


(16)

4

dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat. Sekarang ini jumlah penduduk dunia menurut IDB (International Data Base), biro sensus Amerika Serikat adalah 6.952.939.682 jiwa dan Indonesia berada di urutan keempat dibawah China, India dan Amerika Serikat (guschool.com/jumlah penduduk dunia//diakses 17 Mei 2012 pukul 15.33 WIB).

Pertambahan penduduk Indonesia pada saat ini telah mencapai empat juta orang per tahun dan saat ini telah mencapai 240 juta jiwa lebih

(www.vivanews.com/bkkbnpertambahanpendudukindonesiamemprihatinkan// diakses 18 mei

2012 pukul 17.05 WIB). Pertambahan penduduk seperti ini tentu saja dapat berdapampak langsung terhadap penggunaan lahan karena itu artinya kebutuhan manusia semakin meningkat sementara jumlah lahan yang sangat terbatas dan mempunyai kemampuan yang terbatas pula.

Hal ini seperti teori yang pernah dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus melalui karangan yang ditulisnya pada tahun 1978 yang berjudul “ Essai On Principle Of Populations As It Affect The Future Improvement Of Society With Remarks On The Specculations”. Beliau mengemukakan teori yang sampai pada saat ini dikenal sebagai “Teori Kependudukan Malthus” yang berbunyi “Pertambahan Jumlah Penduduk Mengikuti Deret Ukur (2, 4, 6, 8, ….) Sedangkan Kebutuhan Manusia Bertambah Secara Deret Hitung (1, 2, 3, 4, …..)”. Teori tersebut menunjukkan bahwa pertambahan jumlah manusia bertambah lebih cepat dibanding dengan kebutuhannya sehingga mau tidak mau manusia mengeksploitasi alam dan salah satunya dengan penggunaan lahan tersebut yang mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan demi memenuhi kebutuhannya tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu masalah di Indonesia dan negara berkembang lainnya.

Hal ini jugalah yang menjadi masalah di Kecamatan Percut Sei Tuan yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang dan memiliki luas 2.394,462 Ha


(17)

5

dimana luas tersebut meliputi 4,3% dari seluruh luas Kabupaten Deli Serdang serta berada di ketinggian 10-20 m dpl.

Pertambahan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu. Angka pertambahan tersebut selain disebabkan oleh angka kelahiran namun juga dipengaruhi oleh faktor migrasi (perpindahan) penduduk ke Kecamatan Percut Sei Tuan itu sendiri. Semakin sulitnya memperoleh kesempatan kerja di perkotaan dan mahalnya harga lahan di perkotaan membuat banyak orang berfikir untuk mencari daerah lain yang lebih murah harga lahannya serta memiliki kesempatan kerja lebih besar dan Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi salah satu alternatifnya dikarenakan lokasinya yang dekat dan berbatasan langsung dengan Kota Medan membuat banyak orang yang untuk pindah ke daerah ini namun bekerja di Kota Medan namun ada juga yang pindah dan membuka usaha di Kecamatan Percut Sei Tuan itu sendiri. Hal ini menimbulkan banyak terjadinya perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dan aktivitas ekonomi penduduk yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bentuk dan luas penggunaan lahan dan aktivitas ekonomi penduduk yang berubah di Kecamatan Percut Sei Tuan.


(18)

6

D. Perumusan Masalah

Yang Menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perubahan jenis dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002 - 2009 ?

2. Desa mana yang paling dominan terjadi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002 - 2009 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perubahan jenis dan luas penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002- 2009

2. Untuk mengetahui desa di Kecamatan Percut Sei Tuan yang paling dominan mengalami perubahan penggunaan lahan dari tahun 2002-2009

F.Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai persyaratan penulis untuk gelar kesarjanaan S1 Universitas Negeri Medan

2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis untuk menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi

3. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis tetapi di bidang dan tempat yang berbeda


(19)

7

4. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten dalam mengendalikan laju perubahan penggunaan lahan.


(20)

77

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002 – 2009 menunjukkan adanya pertambahan luas lahan pemukiman seluas 1882,43 ha atau bertambah sebanyak 9,92%, lahan industri seluas 751,52 ha dengan persentase pertambahan sebesar 3,96% serta lahan sarana dan prasarana seluas 482,44 ha dengan persentase pertambahan sebesar 2,54,% sementara lahan yang mengalami pengurangan adalah lahan kosong seluas 53,85 ha atau berkurang sebesar 0,28%, lahan pertanian seluas 344,56 ha dengan persentase pengurangan sebanyak 1,82%, pertanian lahan basah seluas 1423,32 ha dengan persentase pengurangan sebesar 7,50% dan ruang terbuka hijau seluas 1294,65 ha dengan persentase pengurangan sebesar 6,83%. Lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan tidak mengalami pertambahan maupun pengurangan selama 7 tahun dimana total luas lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 3270,62 ha atau sebanyak 17,24% dari total luas Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Desa yang mengalami perubahan penggunaan lahan paling dominan adalah Desa Tembung dimana terjadi perubahan penggunaan lahan seluas 684,77 ha lalu Desa Cinta Damai seluas 534,64 ha. Desa Saintis berikutnya juga menjadi desa yang cukup dominan mengalami perubahan penggunaan lahan dimana terjadi perubahan penggunaan seluas 276,26 ha serta Desa Sampali yang juga banyak mengalami perubahan penggunaan lahan cukup banyak dimana terjadi perubahan seluas 272,52 ha.


(21)

78

B.Saran

Adapun saran yang ingin penulis berikan dari penulisan ini adalah :

1. Penggunaan lahan yang berubah tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup penduduk yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan dan tidak didominasi oleh 1 jenis penggunaan lahan melainkan secara merata

2. Adanya penambahan lahan sarana dan prasarana di berbagai desa karena masih minimnya jumlah luas penggunaan lahan sarana dan prasarana dan lebih memperhatikan kondisi ruang terbuka hijau dan lahan-lahan yang digunakan penduduk untuk lahan mata pencaharian seperti lahan pertanian dan pertanian lahan basah agar tidak terlalu dieksploitasi keberadaannya untuk dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman, lahan sarana dan prasarana ataupun lahan industri karena masih terdapatnya lahan kosong yang masih bisa dialihfungsikan.


(22)

79

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2002. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka Tahun 2002. Medan : BPS. Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik. 2010. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka Tahun 2010. Medan : BPS. Sumatera Utara.

Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Campbell, J.B., 1996. Introduction to Remote Sensing. Taylor & Francis, London.

Dewi Lestari Winda. 2011. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan (1990-2011). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Erpina.2008. Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Sejak Tahun 2004-2007. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi.Medan : FIS-UNIMED

Gani, Tunggul Hermansyah. 2004. Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan Hubungan Penggunaan Lahan Dengan Pertumbuhan Penduduk.(Online),Vol:6No1(http://pplh.unud.ac.id/wpcontent/uploads/2 012/02/Perubahan Penggunaan-Lahan-Di-Kotamadya-Binjai.pdf) diakses tanggal 29 April 2012 pkl 22 : 03 WIB

Hardoyo, Surito, 1999. Perubahan Pemilikan Lahan Dan Pendapatan Masyarakat Akibat Pembangunan: Kasus Masyarakat Tergusur Pembangunan Waduk Sermo Di Desa Harga Wilis Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Majalah.

http: www.blogspot.com//belajardemografi.blogspot.com diakses 2 Juni 2012 pukul 15.12 WIB http: www.blogspot.com//geografi.blogspot.com//klasifikasipenggunaanlahan diakses 17 april

2012 pukul 20.08 WIB.

http: www.guschool.com//jumlah penduduk dunia diakses 17 Mei 2012 pukul 15.33 WIB.

http: www.vivanews.com//bkkbnpertambahanpendudukduniaindonesiamemprihatinkan diakses 18 Mei pukul 17.05 WIB.

http: www.Wordpress.com//evaluasilahan.wordpress.com//diakses 22 Mei 2012 pukul 17.15 WIB.


(23)

80

Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan Dan Wilayah. Bandung : ITB

Malingreau, 1978. Penggunaan Lahan Pedesaan, Penafsiran Citra Untuk Interpretasi Dan Analisisnya. Pusat Pendidikan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Dan Survey Terpadu. Yogyakarta : UGM.

Mallingreau and Rosalia, 1981. Land use/Land Cover Classification in Indonesia, Fakultas Geografi UGM Yogyakarta

Murchacke, Philip, C. 1990. Map Use Reading, Analysis and Interpretation, J.P., Publication Medison, Wisconsin.

PengertianLahan,Artikel,(Online),(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAF I/196006151988031-JUPRI/artikel2.pdf) diakses tanggal 30 Mei 2012 pukul 18.10 WIB

Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2001.

Purba, MR. 1986. Tata Gunah Lahan (Land Use Planning). Medan: FPIS IKIP Medan.

Purwantoro, Suhadi dan Hadi.B Saiful. 2000. Studi Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 1987-1996 Berdasarkan FotoUdara.(Online),(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ba mbang%20Syaeful%), diakses tanggal 20 April 2012 pukul 21 : 03 WIB Raharja, Bayu. 2004. Ekonomi Penduduk Negara Maju. Solo: Jaya.

Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Ritohardoyo, SU. 2002. Perencanaan Dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi

UGM.

Sandi, I Made. 1987. Penggunaan Tanah Di Indonesia. Jakarta : Dirjen Agraria No.75

Silalahi, R.B. 1997. Penggunaan Tanah dan Penyebab Tanah Kritis Di Propinsi Sumatera Utara, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor : Pasca Sarjana IPB.

Sitorus, Santun , 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : TARSITO Sugiharto. 2006. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press.


(24)

81

Tim Dosen Geografi KKL Fisik Dan Lingkungan. 2008. Panduan KKL Fisik Dan Lingkungan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Togatorop P. Sandi. Analisis Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2009. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Wahyudi, Eko Baron. 2009. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 1994 dan 2004. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yunus Sabari,H.1981.Perubahan Penggunaan Lahan Di Daerah Pinggiran Kota,kasus Di Pinggir Kota Yogyakarta.Yogyakarta: UGM


(1)

4. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten dalam mengendalikan laju perubahan penggunaan lahan.


(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Percut Sei Tuan dari tahun 2002 – 2009 menunjukkan adanya pertambahan luas lahan pemukiman seluas 1882,43 ha atau bertambah sebanyak 9,92%, lahan industri seluas 751,52 ha dengan persentase pertambahan sebesar 3,96% serta lahan sarana dan prasarana seluas 482,44 ha dengan persentase pertambahan sebesar 2,54,% sementara lahan yang mengalami pengurangan adalah lahan kosong seluas 53,85 ha atau berkurang sebesar 0,28%, lahan pertanian seluas 344,56 ha dengan persentase pengurangan sebanyak 1,82%, pertanian lahan basah seluas 1423,32 ha dengan persentase pengurangan sebesar 7,50% dan ruang terbuka hijau seluas 1294,65 ha dengan persentase pengurangan sebesar 6,83%. Lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan tidak mengalami pertambahan maupun pengurangan selama 7 tahun dimana total luas lahan mangrove di Kecamatan Percut Sei Tuan adalah 3270,62 ha atau sebanyak 17,24% dari total luas Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Desa yang mengalami perubahan penggunaan lahan paling dominan adalah Desa Tembung dimana terjadi perubahan penggunaan lahan seluas 684,77 ha lalu Desa Cinta Damai seluas 534,64 ha. Desa Saintis berikutnya juga menjadi desa yang cukup dominan mengalami perubahan penggunaan lahan dimana terjadi perubahan penggunaan seluas 276,26 ha serta Desa Sampali yang juga banyak mengalami perubahan penggunaan lahan cukup banyak dimana terjadi perubahan seluas 272,52 ha.


(3)

B.Saran

Adapun saran yang ingin penulis berikan dari penulisan ini adalah :

1. Penggunaan lahan yang berubah tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan hidup penduduk yang ada di Kecamatan Percut Sei Tuan dan tidak didominasi oleh 1 jenis penggunaan lahan melainkan secara merata

2. Adanya penambahan lahan sarana dan prasarana di berbagai desa karena masih minimnya jumlah luas penggunaan lahan sarana dan prasarana dan lebih memperhatikan kondisi ruang terbuka hijau dan lahan-lahan yang digunakan penduduk untuk lahan mata pencaharian seperti lahan pertanian dan pertanian lahan basah agar tidak terlalu dieksploitasi keberadaannya untuk dialihfungsikan menjadi lahan pemukiman, lahan sarana dan prasarana ataupun lahan industri karena masih terdapatnya lahan kosong yang masih bisa dialihfungsikan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2002. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka Tahun 2002. Medan : BPS. Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik. 2010. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka Tahun 2010. Medan : BPS. Sumatera Utara.

Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Campbell, J.B., 1996. Introduction to Remote Sensing. Taylor & Francis, London.

Dewi Lestari Winda. 2011. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan (1990-2011). Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Erpina.2008. Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Sejak Tahun 2004-2007. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi.Medan : FIS-UNIMED

Gani, Tunggul Hermansyah. 2004. Perubahan Pola Penggunaan Lahan Kota Binjai Berdasarkan Hubungan Penggunaan Lahan Dengan Pertumbuhan Penduduk.(Online),Vol:6No1(http://pplh.unud.ac.id/wpcontent/uploads/2 012/02/Perubahan Penggunaan-Lahan-Di-Kotamadya-Binjai.pdf) diakses tanggal 29 April 2012 pkl 22 : 03 WIB

Hardoyo, Surito, 1999. Perubahan Pemilikan Lahan Dan Pendapatan Masyarakat Akibat Pembangunan: Kasus Masyarakat Tergusur Pembangunan Waduk Sermo Di Desa Harga Wilis Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Majalah.

http: www.blogspot.com//belajardemografi.blogspot.com diakses 2 Juni 2012 pukul 15.12 WIB http: www.blogspot.com//geografi.blogspot.com//klasifikasipenggunaanlahan diakses 17 april

2012 pukul 20.08 WIB.

http: www.guschool.com//jumlah penduduk dunia diakses 17 Mei 2012 pukul 15.33 WIB.

http: www.vivanews.com//bkkbnpertambahanpendudukduniaindonesiamemprihatinkan diakses 18 Mei pukul 17.05 WIB.

http: www.Wordpress.com//evaluasilahan.wordpress.com//diakses 22 Mei 2012 pukul 17.15 WIB.


(5)

Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan Dan Wilayah. Bandung : ITB

Malingreau, 1978. Penggunaan Lahan Pedesaan, Penafsiran Citra Untuk Interpretasi Dan Analisisnya. Pusat Pendidikan Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Dan Survey Terpadu. Yogyakarta : UGM.

Mallingreau and Rosalia, 1981. Land use/Land Cover Classification in Indonesia, Fakultas Geografi UGM Yogyakarta

Murchacke, Philip, C. 1990. Map Use Reading, Analysis and Interpretation, J.P., Publication Medison, Wisconsin.

PengertianLahan,Artikel,(Online),(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAF I/196006151988031-JUPRI/artikel2.pdf) diakses tanggal 30 Mei 2012 pukul 18.10 WIB

Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2001.

Purba, MR. 1986. Tata Gunah Lahan (Land Use Planning). Medan: FPIS IKIP Medan.

Purwantoro, Suhadi dan Hadi.B Saiful. 2000. Studi Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 1987-1996 Berdasarkan FotoUdara.(Online),(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ba mbang%20Syaeful%), diakses tanggal 20 April 2012 pukul 21 : 03 WIB Raharja, Bayu. 2004. Ekonomi Penduduk Negara Maju. Solo: Jaya.

Rayes, M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Ritohardoyo, SU. 2002. Perencanaan Dan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi

UGM.

Sandi, I Made. 1987. Penggunaan Tanah Di Indonesia. Jakarta : Dirjen Agraria No.75

Silalahi, R.B. 1997. Penggunaan Tanah dan Penyebab Tanah Kritis Di Propinsi Sumatera Utara, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor : Pasca Sarjana IPB.

Sitorus, Santun , 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : TARSITO Sugiharto. 2006. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU Press.


(6)

Tim Dosen Geografi KKL Fisik Dan Lingkungan. 2008. Panduan KKL Fisik Dan Lingkungan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Togatorop P. Sandi. Analisis Perubahan Bentuk Penggunaan Lahan Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2009. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED

Wahyudi, Eko Baron. 2009. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 1994 dan 2004. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yunus Sabari,H.1981.Perubahan Penggunaan Lahan Di Daerah Pinggiran Kota,kasus Di Pinggir Kota Yogyakarta.Yogyakarta: UGM