BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Tema

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

  Data Lokasi Penelitian ini adalah sebagai berikut : A.

  Identitas Sekolah Nama sekolah tempat penelitian SDIT Cahaya Insani Temanggung memiliki NSS 104032303092 dan NPSN 20321386. SDIT Cahaya Insani Temanggung dengan Nomor Surat Ijin Pendirian 421.2/4332/2004 di bawah naungan Yayasan Fi Ahsani Taqwim dengan Ketua Yayasan dr. Retnaning yang beralamatkan di Jl. Dewi Sartika 5C Temanggung. Program Sekolah yang akan dijalankan perlu adanya Visi dan Misi sekolah sehingga tujuan dari sekolah dapat terwujud. Untuk mewujudkan Visi dan Misi sekolah,yayasan mempercayakan SDIT Cahaya Insani Temanggung dipimpin oleh Maleka Faozan Ashari, S. Pd.SD.

  B.

  Visi, Misi dan Tujuan SDIT Cahaya Insani Temanggung 1.

  Visi Menjadikan sekolah rujukan dalam pembentukan generasi Islam yang cerdas dan berkepribadian Islam. Visi SDIT Cahaya Insani adalah : Sholeh, cerdas, berprestasi.

2. Misi

  a.

  Selalu bersemangat, gigih, pantang menyerah, dalam menghadapi tantangan dan perubahan jaman.

  b.

  Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar terbentuk pribadi yang unggul dan siap menghadapi tantangan.

  c.

  Memadukan konsep ilmu pengetahuan yang selaras antara imtaq dan iptek, ilmu dan amal yang sesuai dengan pesan

  • – pesan ke-Tuhanan, serta memiliki siswa dengan skill dan prinsip yang kuat untuk bekal hidup.

3. Tujuan

  Tujuan pendidikan di SDIT Cahaya Insani senantiasa mengacu kepada Visi dan Misi yang ada dan dalam rangka mensukseskan tujuan pendidikan dasar dan tujuan pendidikan nasional yaitu : 1.

  Keamanan, keikhlasan, dan syukur 2. Niat untuk berbuat baik 3. Menghormati, menyayangi dan berbakti 4. Mandiri, hemat, dan cermat 5. Tumbuh rasa ingin tahu 6. Bersih, sehat, kuat, dan berpenampilan rapi

7. Bersungguh-sungguh dalam beraktifitas 8.

  Rencana kegiatan tertata rapi 9. Tepat waktu, rutinitas terjaga 10.

  Suka membantu, berbuat baik 11. C.

  Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  No Jabatan L P Jumlah

  1 Guru kelas

  4

  14

  18

  2 Guru mapel

  8

  8

  16

  3 OB/Dapur

  3

  2

  5

  4 Teknisi

  1

  1 Tenaga

  5

  1

  1 Perpustakaan

  6 Staff TU

  1

  6

  7

  7 Tenaga UKS

  1

  1 Jumlah

  49 D.

  Data Peserta Didik Jumlah siswa

  Banyak No Kelas

  Rombel L P Jumlah

  1 I

  3

  40

  36

  76

  2 II

  3

  36

  41

  77

  3 III

  3

  46

  40

  86

  4 IV

  3

  39

  43

  82

  5 V

  3

  41

  41

  82

  6 VI

  3

  44

  30

  74 Jumlah 477

  Keseluruhan E. Data Sarana dan Pra Sarana a.

  Ruang kelas = 18 lokal b.

  Ruang lainnya = 9 lokal Jumlah = 27 lokal

4.1.1 Deskripsi Tindakan / Siklus I

  Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan guru kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin pada tenaga pendidik dan kependidikan. Tindakan yang dilakukan kepala sekolah adalah dengan pembimbingan berkala, briefing dan rapat tekanan. Selain itu Kepala Sekolah juga melakukan koordinasi bulanan, kegiatan mega outbound yang melibatkan guru dan siswa. Latihan kepemimpinan yang diikuti seluruh guru laki-laki dan persami yang diikuti oleh guru yang diberi tambahan menjadi pembina pramuka.

  Berdasarkan dokumentasi untuk meningkatkan kedisiplinan guru dalam pembelajaran maka kepala sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka, melakukan pembinaan untuk meningkatkan disiplin guru di SDIT Cahaya Insani Temanggung.

  Pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah tentang disiplin waktu untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka, apabila guru sudah terbiasa berperilaku disiplin diharapkan akan disiplin dalam melaksanakan tugas sehari hari. Data tentang pelaksanaan kegiatan dipaparkan pada refleksi setiap siklusnya. Adapun pelaksanaan pembinaan berlangsung dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu :

1. Perencanaan Tindakan 2.

  Hasil Pengamatan 3. Refleksi Berikut adalah pelaksanaan pembinaan guru siklus I 1.

  Perencanaan Tindakan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembinaan kepala sekolah pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka yaitu persami (perkemahan sabtu malam minggu).

  Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembinaan guru melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah peningkatan disiplin guru yang akan berdampak pada peningkatan disiplin dalam pengelolaan pembelajaran di kelas dan pada kegiatan ekstrakulikuler pramuka. Agar tujuan tercapai dengan baik maka kepala sekolah melakukan langkah-langkah : a.

  Perencanaan b.

  Pelaksanaan c. Evaluasi 2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

  Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Pertemuan siklus 1 tanggal 7 maret 2014 dan pertemuan siklus ke II pada tanggal 25 April 2015. Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah ditentukan. Berikut pembinaan Kepala Sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Siklus I 1.

  Perencanaan Pada tahap ini kepala sekolah menentukan waktu kegiatan yaitu tanggal 7 Maret hari Sabtu. Kegiatan dimulai pukul 13.30 dan diakhiri pukul 08.00 hari Minggu. Peserta adalah bapak ibu guru yang menjadi pembina pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung sebanyak

  8 orang.

2. Pelaksanaan

  Kegiatan dimulai hari Sabtu jam 13.30 diisi materi yang mengedepankan hubungan dengan Tuhan untuk membentuk karakter disiplin, adapun materi kegiatannya adalah Disiplin waktu menjalankan sholat.

  Sholat merupakan kewajiban orang Islam yang harus dijalankan 5 waktu dalam sehari semalam, dalam mengerjakan sholat hendaknya tepat waktu sesuai dengan jadwal agar terbentuk pribadi yang disiplin, jangan menunda nunda sholat sampai batas waktu habis. Karena sholat adalah merupakan tiang agama bagi siapa yang melaksanakan berarti mendirikan agamanya dan barang siapa yang meninggalkan berarti merobohkan agamanya. Kedisiplinan waktu dalam melaksanakan sholat fardhu akan membuat perilaku disiplin pada kesehariannya. kemudian jam 18.00 istirahat untuk menjalankan sholat maghrib dan makan malam. Acara dilanjutkan jam 20.00 pentas seni berkelompok. Jam 22.00 sampai jam 22.30 api unggun kemudian istirahat malam. Jam 02.00 bangun untuk kegiatan renungan malam, sholat tahajud dilanjukan sholat shubuh. Acara pagi adalah senam, mencari jejak, makan pagi kemudian jam 08.00 pulang.

3. Evaluasi

  Pada tahap ini dibahas tentang evaluasi kegiatan yang telah dilakukan. Pada kegiatan persami untuk menentukan kegiatan selanjutnya. Kepala sekolah mengumpulkan temuan-temuan pada kegiatan persami sebagai bekal dalam upaya pembinaan guru selanjutnya.

  3. Hasil Pengamatan Dalam pelaksanaan persami yang sudah dilaksanakan ada beberapa guru yang belum maksimal menjalankan kegiatan yang sudah ditentukan yaitu kegiatan renungan malam dirasa paling berat dilaksanakan disaat sedang tidur lelap harus bangun di tengah malam jam 02.00 sehingga kegiatan ini belum berjalan sesuai yang diharapkan.

  Kepala Sekolah perlu memberi pembinaan kepada guru yang belum menjalankan kegiatan sesuai yang direncanakan.

  4. Refleksi Berdasarkan pelaksanaan pembinaan yang sudah dilaksanakan oleh bapak ibu guru, maka dapat dikatakan sebagai berikut : a.

  Ada 2 guru yang belum dapat menjalankan kegiatan renungan malam sesuai waktu yang ditentukan sehingga tertinggal pada kegiatan tersebut.

  b.

  Tidak semua guru dapat mengikuti senam pagi secara bersama, ada yang terlambat karena aktivitas lain di pagi hari.

  c.

  Tidak semua guru memahami materi yang disampaikan oleh kepala sekolah dalam rangka pembinaan disiplin.

  d.

  Guru lebih suka pada kegiatan yang menyenangkan dan menghibur yaitu api unggun dan mencari jejak.

4.1.2 Diskripsi tindakan Siklus II

  Pembinaan Kepala Sekolah untuk meningkatkan guru pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

1. Perencanaan Tindakan

  Kepala sekolah dalam membina guru masih menggunakan model persami untuk meningkatkan disiplin guru. Tujuan yang diharapkan pada pertemuan kedua dalam pembinaan guru melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka diharapkan dapat melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan dalam persami tepat waktu. Kepala Sekolah melakukan langkah-langkah a.

  Perencanaan b.

  Pelaksanaan c. Evaluasi 2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

  Pelaksanaan pada tanggal 25 April 2015, tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang ditentukan. Berikut adalah pelaksanaan pembinaan guru siklus II a.

  Perencanaan Pada tahap ini kepala sekolah merencanakan waktu pelaksanaan kegiatan yaitu tanggal 25 April 2015. Tindakan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan . Kegiatan dimulai hari Sabtu pukul 13.30 dan diakhiri hari Minggu pukul 08.00. Peserta adalah bapak ibu guru yang menjadi pembina pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung sebanyak 8 orang dan yang menjadi fokus penelitian adalah 4 orang.

  b.

  Pelaksanaan Kegiatan Persami dimulai hari Sabtu pukul 13.30 dengan diawali pendirian tendadi halaman SDIT Cahaya Insani Temanggung. Kegiatan dilanjutkan dengan materi pembinaan tentang lingkungan hidup. Pukul 18.00 istirahat untuk sholat maghrib kemudian makan malam dan dilanjutkan dengan sholat isya. Pukul 20.00 Pentas seni berkelompok dengan menampilkan akustik gitar. Pukul 22.00 sampai pukul 22.30 api unggun kemudian istirahat malam. Pukul 02.00 kegiatan renungan mal amdengan tema “ Hakikat Api dalam Kehidupan

  ” kemudian sholat tahajud dilanjutkan sholat shubuh. Pukul 06.00 senam pagi di lanjutkan makan pagi kemudian mencari jejak di daerah Tegalsari kemudian pulang. c.

  Evaluasi Pada tahap ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang sudah d ilaksanakan pada kegiatan persami untuk mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk mengetahui keberhasilan pembinaan terhadap guru. Kepala sekolah berusaha membantu mengembangkan pola perilakunya dengan menggunakan aturan- aturan sebagai alat untuk menumbuhkan disiplin.

  3. Hasil Pengamatan Persami yang telah dilaksanakan tanggal

  25 April 2015 sudah ada peningkatan hampir semua kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Berbagai cara pembinaan kepala sekolah sudah dilakukan. Dengan bermacam-macam model pembinaan. Dilakukan secara klasikal, kelompok maupun individual.

  4. Refleksi Berdasarkan pelaksanaan persami yang sudah dilaksanakan oleh bapak ibu guru maka dapat dikatakan sebagai berikut : 1)

  Semua guru sudah dapat menjalankan kegiatan sesuai yang direncanakan 2)

  Semua guru sudah menjalankan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan 3)

  Sebagian besar guru sudah memahami materi pembinaan yang diberikan oleh kepala sekolah terutama menyangkut disiplin waktu dalam menjalankan ibadah sholat fardhu yang diharapkan dapat berdampak pada penerapan kedisiplinan waktu pada kegiatan belajar mengajar dan ekstrakulikuler. 4)

  Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh kepala sekolah secara rutin karena merupakan salah satu cara untuk membina guru dalam meningkatkan disiplin di SDIT Cahaya Insani Temanggung.

4.2 Pembahasan

  Kepala sekolah dalam membina guru untuk meningkatkan kedisiplinan dengan mencoba praktek baru untuk mendapatkan dampak yang berbeda dengan cara lain yang pernah dilakukan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya kepala sekolah mencoba praktek baru dengan pembinaan disipln guru lewat ekstrakurikuler pramuka.

  Strategi untuk membina disiplin dengan konsep diri bahwa penekanan konsep konsep diri setiap individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku individu untuk bisa berubah ke arah yang lebih baik. Kepala sekolah dalam menggabungkan harapan yang diinginkan dengan adanya kekhawatiran yang terjadi ketika melaksanakan metode, cara atau strategi dengan konsekuensi logis dan alami perilaku perilaku yang salah terjadi karena guru telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya maka ketrampilan berkomunikasi seorang pemimpin sangat diperlukan.

  Pemimpin harus menerima semua perasaan guru dengan teknik komunikasi yang dapat menimbulkan kepatuhan dari dirinya. Kepatuhan yang timbul dari masing masing guru atas kesadaraan dan bukan karena keterpaksaan.Klarifiakasi nilai merupakan strategi yang dilakukan untuk membantu pegawai dalam menjawab pertanyaan sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri.

  Seorang guru harus meningkatkan kemampuannya dengan latihan keefektifan pemimpin, metode ini bertujuan untuk menghilangkan metode represif dan kekuasaan karena yang diharapkan guru dari seorang pemimpin adalah kearifan bukan otoriternya, dengan terapi realitas pemimpin perlu bersikap positif dan bertanggung jawab, kepala sekolah memberdayakan guru melalui kerjasama memberi kesempatan meningkatkan profesinya dan mendorong keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan program sekolah. Dari pembinaan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru dalam melacak reaksi perubahan tingkah laku guru maka kepala sekolah mengumpulkan data secara teratur kemudian mengecek maksud dan arti dari data yang telah dikumpulkan untuk analisa guna memperoleh data yang valid. Cara alternatif yang dilakukan adalah, merefleksi kegiatan yang telah dilakukan, kemudian dievaluasi tentang keberhasilan kegiatan. Apabila belum berhasil dengan beaik maka mencoba praktek baru yang lain, caranya dengan mengikuti siklus yang dimulai dari tahap satu agar lebih efektif, revisi dilakukan dalam bentuk praktek yang baru.

4.2.1 Perencanaan Pembinaan Guru Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru

  Perencanaan pembinaan dilaksanakan oleh kepala sekolah di awal tahun anggaran dan dimasukkan dalam RAKS, perencanaan secara terprogram dan terencana. Semua rencana kegiatan telah disosialisasikan kepada semua guru, sedangkan pelaksanaannya menyesuaikan dengan agenda kegiatan sekolah. Agar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan jauh hari guru sudah mempersiapkan keperluan kegiatan.

  Perencanaan pembinaan dipersiapkan oleh kepala sekolah sharing dengan pengurus yayasan guru dan komite sekolah. Hal itu dilakukan kepala sekolah agar pembinaan semakin terarah dan dapat berhasil dengan baik. Kegiatan dilaksanakan setiap bulan untuk pembinaan disiplin. Jadwal kegiatan sudah ditata sedemikian rupa agar tidak bersamaan dengan kegiatan lain. Kegiatan persami dimulai hari sabtu jam 13.30 dan diakhiri hari minggu jam 08.00. peserta persami adalah guru yang menjadi pembina pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung.

  

4.2.2 Pembinaan Guru Pada Kegiatan

Ekstrakurikuler Pramuka

  Tujuan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar dapat bersikap dan memiliki kepribadian yang baik, jujur, disiplin, mandiri dan tanggung jawab. Agar dapat melaksanakan tugas dengan keiklasan, kerelaan dan pengabdian. Dapat memberi contoh kepada anak-anak supaya menjadi anak yang punya kepribadian luhur, berakhlak mulia dan disiplin. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hernawan (2008:12)“Bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah kegiatan di luar jam pembelajaran yang berhubungan dengan pembelajaran untuk memperluas pengetahuan, sikap sosial dan ketera mpilan.” Hasil penelitian di lapangan mengikuti kegiatan pramuka bagi guru dapat menambah pengetahuan dari pembinaan yang diberikan oleh kepala sekolah, mempunyai kepedulian sosial yang tinggi untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan dan memperoleh keterampilan yang bisa ditularkan kepada siswa.

  Dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan agar bisa menjalankan tugas dengan baik, kepala sekolah melakukan pembinaan terhadap guru. Dengan pembinaan diharapkan guru bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku, dapat memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dalam hal ini Mulyasa (2006) mendefinisikan Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian diri secara profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terencana dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

  Pendapat Mulyasa (2009) tentang pembinaan adalah bahwa memahami arti pendidik tidak cukup berpegang pada konotasi yang terkandung dalam definisi pendidik melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, sarana pendidikan dan bagaimana strategi pendidikan itu dilaksanakan. Untuk keperluan tersebut kepala sekolah harus bisa menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.

  Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah pada guru menggunakan bermacam-macam metode yaitu dengan rapat sekolah, pembimbingan berkala,

  

briefing, latihan kepemimpinan dan

  pembinaan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka, semua itu adalah upaya kepala sekolah dalam pembinaan mental, moral, fisik dan artistik terhadap guru. Pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka kepala sekolah membina secara langsung dengan mengikuti semua kegiatan yang ada sehingga peminaan ini dirasa paling efektif untuk meningkatkan disiplin sekolah.

  Dalam menerapkan disiplin guru membuat aturan berupa tata tertib yang harus dipatuhi oleh warga sekolah. Kepala sekolah akan menegur siapa saja yang melanggar disiplin dalam melakukan pekerjaan yang sangat erat dengan masalah disiplin. Mulyasa (2006) mengemukakan bahwa disiplin merupakan sesuatu yang penting untuk menanamkan rasa hormat terhadap kewenangan, menanamkan kerjasama dan merupakan kebutuhan untuk berorganisasi serta untuk menanamkan rasa aman terhadap orang lain.

  Pendapat ini bila dikaitkan dengan hasil penelitian pembinaan pada ekstrakurikuler pramuka sangat mendukung. Pembinaan disiplin diperlukan oleh semua guru untuk menjalankan tugas sehari-hari, kerjasama yang kompak sesama guru akan memberi manfaat pada sekolah tentang kedisiplinan maka kegiatan bisa selesai dikerjakan tepat waktu sehingga memberi rasa nyaman pada warga sekolah.

  Pada saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka kepala sekolah menanamkan kedisiplinan guru dengan mengisi kegiatan ceramah keagamaan, memandu jalannya renungan malam dan ikut melakukan semua kegiatan yang direncanakan dengan tepat waktu. Hal ini dilakukan untuk memberi keteladanan pada guru. Tujuan kepala sekolah membina guru pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan keterampilan yang baik yang bisa diberikan kepada peserta didik, memiliki kepribadian, berakhlak mulia, disiplin dan tanggung jawab. Pembinaan disiplin pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka tidak membosankan karena suasana yang menyenangkan dan tidak dipaksakan untuk melaksanakan kegiatan.

  Pada prinsipnya pembinaan guru di SDIT Cahaya Insani Temanggung sudah berjalan dengan baik, kepala sekolah dengan berbagai cara telah membina guru untuk meningkatkan disiplin. Setiap guru memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain sehingga memerlukan perhatian dan pelayanan khusus dari kepala sekolah agar dapat meningkatkan profesionalismenya. Faktor pendukung dalam pembinaan guru adalah antusias guru dalam pembinaan, kemauan untuk berubah ke arah yang lebih baik, guru tertarik pada kegiatan kreatif, memiliki tanggung jawab dan komitmen pada tugas serta memiliki kesadaran yang tinggi. Manfaat yang diperoleh guru dalam pembinaan yang dilakukan kepala sekolah adalah : 1) Sebagai seorang pengajar jadi lebih mengetahui bagaimana menerapkan pembinaan karakter dalam aktifitas sehari- hari. 2) Menjadi bisa menerapkan pendidikan karakter pada RPP. 3) Mengetahui cara melaksanakan disiplin. 4) Setelah mendapat pembinaan menjadi lebih hati-hati supaya tidak melanggar kedisiplinan. 5) Dapat memberikan teladan pada peserta didik. Kepala sekolah dalam membina guru menggunakan berbagai cara salah satunya adalah dengan kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang diikuti oleh guru-guru pembina pramuka. Jumlah siswa yang banyak menjadi kendala sehingga latihan diadakan 2 kali seminggu dengan 8 orang pembina. Pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler lebih efektif dibanding dengan cara yang lain karena pembinaan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka akan berdampak langsung pada peserta didik. Apabila guru sudah disiplin maka kedisiplinan guru akan dicontoh oleh siswa dan diterapkan secara langsung kepada siswa baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun pada kegiatan ekstrakurikuler lainnya sehingga kedisiplinan siswa dapat meningkat.

4.2.3Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.

  Pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler pramuka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka termasuk kendala dan masalah yang dihadapi serta solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan evaluasi ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalam memperbaiki pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka menjadi lebih baik.

  Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan II menghasilkan hasil sebagai berikut : Siklus I

  Ada 2 guru yang belum dapat menjalankan kegiatan renungan malam sesuai waktu yang ditentukan sehingga tertinggal pada kegiatan tersebut. Tidak semua guru dapat mengikuti senam pagi bersama, ada yang terlambat karena aktifitas lain di pagi hari. Tidak semua guru memahami materi yang disampaikan oleh kepala sekolah dalam rangka pembinaan disiplin. Guru lebih suka pada kegiatan yang menyenangkan yaitu api unggun dan mencari jejak. Siklus II Semua guru sudah dapat menjalankan kegiatan sesuai yang direncanakan. Semua guru sudah mematuhi waktu yang ditentukan untuk melaksanakan kegiatan. Sebagian besar guru sudah memahami materi pembinaan yang diberikan kepala sekolah terutama menyangkut waktu shalat fardhu yang diharapkan akan berdampak pada kegiatan belajar dan ekstrakurikuler yaitu tentang disiplin waktu. Kegiatan ini akan tetap dilaksanakan oleh kepala sekolah secara rutin karena merupakan sala satu cara untuk membina guru.

  Dari hasil penelitian itu dapat dikatakan bahwa pada siklus I kegiatan belum berjalan maksimal masih ada guru yang belum bisa melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang ditentukan. Evaluasi pada siklus I belum berhasil. Pada siklus II sudah ada peningkatan karena semua guru sudah melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang direncanakan.

  Dari hasil pembinaan kepala sekolah terhadap guru pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka diterapkan kepada siswa dengan persami. Siswa diajarkan tentang kedisiplinan baik waktu maupun disiplin dalam melaksanakan kegiatan. Siswa sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang diinstruksikan oleh pembina dengan tepat waktu dan mengikuti latihan ekstrakurikuler pramuka 2 kali dalam seminggu.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk mendukung peningkatan disiplin melalui pembinaan guru pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka, karena dirasakan langsung oleh guru dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga terjadi perubahan perilaku disiplin pada guru yang bersangkutan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 4 114

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS 5 SD NEGERI PANJANG 03 KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 14

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD GUGUS KANIGORO TINGKIR KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

0 0 40

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung

0 0 12

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung

0 0 12