PREFERENSI MASYARAKAT KABUPATEN SUKABUMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT

PREFERENSI MASYARAKAT KABUPATEN SUKABUMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT SUKABUMI DISTRICT PREFERENCE IN THE DECISION TO PAY ZAKAT

N. Kurniawati 1a , A. Sukma 2

1a Alumni Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770.

2 Dosen Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Islam Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770

(Diterima oleh Dewan Redaksi: Agustus) (Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi:Desember)

ABSTRACT

This study aims to determine the characteristics and preferences of society Sukabumi in making decisions to pay zakat. The number of respondents in this study were 204 respondents using purposive sampling technique. Data analysis method used the analysis factors. This study refers to the 14 variables that are assumed to affect the community sukabumi in the decision to pay zakat, namely confidence, communication, family, knowledge, reference group, motivation, interaction, teaching culture, achievements, job, lifestyle, culture implanted, and cultural appropriateness. Confidence greatly influenced the decision to pay zakat through non LPZ. Meanwhile, the factors that influence the decision to pay zakat through the institution of zakat is communication.

Keywords: Preferences, Muzakki, Decisions, Zakat.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik masyarakat kabupaten Sukabumi dan preferensi masyarakat dalam mengambil keputusan membayar zakat. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 204 responden dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis faktor. Penelitian ini mengacu pada 14 variabel yang diasumsikan mempengaruhi masyarakat Sukabumi dalam mengambil keputusan membayar zakat yaitu keyakinan, komunikasi, keluarga, pengetahuan, kelompok acuan, motivasi, interaksi, budaya mengajarkan, prestasi, pekerjaan, gaya hidup, budaya ditanamkan, dan kesesuaian budaya. Keyakinan sangat mempengaruhi keputusan membayar zakat melalui non lembaga zakat. Sementara itu, faktor yang mempengaruhi keputusan membayar zakat melalui lembaga zakat adalah komunikasi.

Kata Kunci: Preferensi, Muzakki, Keputusan, Zakat.

Nia Kurniawati. 2015. Preferensi Masyarakat Kabupaten Sukabumi dalam Mengambil Keputusan Membayar Zakat, Jurnal Syarikah 1 (2): 91- 112

92 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

Development Bank (ADB) mengetahui

bahwa potensi zakat di Indonesia bisa Tujuan dari zakat adalah untuk mencapai Rp.100 triliun per tahun.

PENDAHULUAN

mencegah terjadinya penumpukan dan Penelitian terbaru dari BAZNAS dengan IPB penimbunan harta pada sekelompok orang. menunjukan potensi zakat di Indonesia Maka dengan zakat, harta dapat berputar mencapai angka Rp. 217 triliun rupiah. dan tidak menumpuk pada sekelompok

Berdasarkan data tersebut dapat orang saja. Hal ini dilakukan dengan cara dilihat potensi dana zakat yang sangat besar

menyalurkan harta dari orang yang wajib masih belum tergali secara optimal dengan memberi zakat atau muzakki untuk realisasi penerimaan LPZ belum mencapai disalurkan kepada penerima zakat yang 2% dari potensi zakat Indonesia yang disebut mustahik.

sebesar Rp. 217 triliun rupiah, hal ini bisa Zakat

tujuan dilihat lebih jauh berbasarkan tabel berikut: mensejahterakan

Pemberian zakat tidak hanya sekedar Tabel 1. Jumlah Penerimaan Lembaga Zakat perpindahan harta dari muzakki kepada

di Indonesia Tahun 2011-2013 mustahik, akan tetapi lebih dari itu yaitu

Jumlah Penerimaan

untuk merubah

kondisi

mustahik.

Zakat Masyarakat

Nama

Perubahan kondisi yang dimaksud adalah

No

(dalam miliaran rupiah)

Lembaga

perubahan dalam kondisi berhak menerima

Tahun

Tahun Tahun

zakat menjadi kondisi yang lebih baik dalam

hal ekonomi bahkan menjadi kondisi wajib

40,3 39,5 menunaikan zakat.

1 BAZNAS

98,2 124,3 Realisasi tujuan tersebut salah

satunya dengan cara membayar zakat pada

35,7 50,7 tempat yang tepat dan pengelolaan dana

3 PKPU

82,5 77,7 yang tepat. Mashudi (2011: 2) cara

pengelolaan dana zakat yang terjadi di

256,7 292.2 Indonesia, biasanya dilakukan oleh individu

Jumlah

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan LAZ dan BAZ atau kelompok. Mahmudi dalam Zulfayani

(2011: 20) mengatakan masyarakat percaya Data realisasi penerimaan di atas bahwa pengelolaan zakat efektif dan efesien menunjukan bahwa 98% masyarakat

tentu tidak dilakukan sendiri-sendiri oleh Indonesia memilih membayar zakat dengan muzakki, tetapi perlu dikelola secara cara yang berbeda. Terlihat dari persentase sistematis, terkoordinasi dan terorganisasi penerimaan yang tidak tersalurkan melalui dengan baik. Sehingga peran Lembaga lembaga menunjukkan kesenjangan yang Pengelola Zakat (LPZ) sangat penting dalam begitu besar antara penerimaan dana zakat hal mengumpulkan dana zakat, mengelola

yang diterima oleh LPZ dengan potensi yang dana zakat dan menyalurkan kepada para dimiliki. Penghimpunan dana merupakan

mustahik zakat. Dana zakat harus dikelola hal penting dalam zakat agar zakat berjalan secara amanah dan profesional sehingga secara efektif dan tujuan zakat tercapai. tujuan zakat tercapai.

Kamal ketua BAZNAS Kabupaten Menurut Badan Amil Zakat Nasional sukabumi dalam wawancara dengan

(BAZNAS) jumlah penerimaan dana zakat Sukabumi Media Center tahun 2009 pada LPZ ditahun 2013 adalah sebesar RP. mengatakan bahwa apabila muzakki yang 2,7 triliun. Data tersebut termasuk data ada di Kabupaten Sukabumi membayar BAZNAS provinsi, kabupaten dan kota serta zakat, maka penerimaan zakat dapat

18 Lembaga Amil Zakat (LAZ). Menurut mencapai Rp 540 miliar per tahun. Bachmid (2012: 426) data BAZNAS yang Penerimaan zakat BAZNAS Kabupaten mengacu pada hasil kajian

Asian Sukabumi mengalami peningkatan setiap

Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 93

tahunnya, akan tetapi peningkatan tersebut keluarga sejahtera 693.071 Keluarga belum mencapai 1 persen dari potensi zakat sejahtera. Populasi yang digunakan pada yang ada di Kabupaten Sukabumi. Hal ini penelitian ini adalah seluruh muzakki yang terbukti dari data realisasi penerimaan berada di Kabupaten Sukabumi, Sedangkan dana zakat dapat dilihat dari tabel berikut:

sampel pada penelitian ini adalah 200 muzakki yang berada di Kabupaten

Tabel 2. Perolehan Zakat BAZNAS Sukabumi. Kabupaten Sukabumi

Dalam penelitian ini, teknik sampling

Tahun Perolehan Tahun Persentase

yang digunakan adalah non probabilitas

Zakat

Peningkatan sampling. Jumlah masyarakat sebagai

2008 Rp. 2,6 M

responden yang diamati sebanyak 200

orang untuk memudahkan dalam analisis

2009 Rp. 2,8 M

kenormalan, dan

karena penulis

menggunakan purposive sampling. Elemen 2010

populasi yang dipilih sebagai sampel

dibatasi pada elemen-elemen yang dapat 2011

informasi berdasarkan 2012

tersebut Pertimbangan Sumber : BAZNAS Kabupaten Sukabumi dalam pengambilan sampel adalah sebagai

berikut:

atas 1. Responden merupakan muzakki yang membuktikan 99% masyarakat Kabupaten

membayar zakat baik melalui Badan Sukabumi memilih membayar zakat dengan

Amil Zakat, LAZ swasta, atau langsung cara yang berbeda. Persentase dana zakat

ke mustahik. tersebut menunjukan dana zakat yang ada 2. Responden mudah ditemui dan

dimasyarakat belum terserap secara bersedia mengisi kuisioner yang optimal.

diberikan. Ubaidillah ketua BAZ kota Sukabumi 3. Penghasilan

responden rata-rata dalam wawancara radar Sukabumi tahun

(berkisar ≥ Rp 3.600.000/bulan), yaitu 2013 mengatakan bahwa kesadaran

yang harus memiliki penghasilan atau masyarakat

kekayaan minimal telah mencapai nisab menyisihkan sebagian hartanya untuk

membayar zakat dinilai masih rendah Tehnik analisis data pada penelitian melihat dari wajib zakat kota Sukabumi bisa ini

analisis faktor. mencapai 5 miliar per tahun dengan Kuisioner menggunakan skala likert

menggunankan

pencapainya hanya 1,5 miliar pada tahun sehingga dilakukan uji validitas dan 2012.

reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas menunjukan sejumlah mana suatu alat

MATERI DAN METODE

pengukuran itu mampu mengukur apa yang Jenis penelitian ini adalah penelitian diukur. Instrumen yang valid berarti alat deskriptif dengan pendekatan penelitian ukur yang digunakan untuk mendapat data kuantitatif. Data primer yang diperoleh (mengukur) itu valid. Jadi validitas ingin dalam penelitian ini adalah dengan mengukur apakah pertanyaan dalam menyebar kuisioner kepada responden kuisioner yang dibuat sudah betul-betul yang terpilih untuk dijadikan sampel.

dapat mengukur apa yang diukur (Barna, Penelitian ini dilaksanakan di 2010:81). Valid menunjukan derajat Kabupaten Sukabumi yang memiliki luas ketepatan antar data yang sesungguhnya wilayah 3.934 Km 2 dengan jumlah terjadi pada objek dengan data yang penduduk 2.408.417 jiwa dengan jumlah dikumpulkan peneliti. Apabila suatu alat

94 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

pengukuran telah dinyatakan valid, maka Karakteristik Responden Menurut berikutnya adalah pengukuran reliabilitas Demografi

dari alat . Penelitian ini menilai karakteristik Reliabilitas adalah mengindikasikan responden berdasarkan demografi yaitu seberapa konsistensi pengukuran yang tempat tinggal, usia, status, jumlah anggota dilakukan sepanjang waktu atau berbagai keluarga,

pendidikan, jenis pertanyaan. Atau dengan kata lain, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran. reliabilitas mengindikasikan stabilitas dan

tingkat

hasil penelitian konsistensi instrumen pengukuran konsep karakteristik demografi responden menurut dan membantu untuk melihat ketepatan tempat tinggal terdiri dari, pertama, pengukuran (Nasution dan Usman, 2007: responden yang memilih membayar melalui 112).

Berdasarkan

lembaga zakat lebih banyak dari Cicurug Analisis faktor adalah sebuah dengan jumlah 23% responden menurut metode peubah ganda yang bertujuan Kepala Kecamatan Cicurug Agus Gunawan menjelaskan hubungan antara banyak S.Sos., M.Si. Kecamatan Cicurug adalah salah variabel berkorelasi yang sulit diamati satu kecamatan paling penting bagi menjadi variabel yang sedikit dan berarti Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. secara konseptual dan relatif bebas, yang Sebagai daerah industri, Cicurug adalah disebut faktor. Proses analisis faktor penyumbang penghasilan asli daerah (PAD) mencoba

menemukan hubungan terbesar bagi Kabupaten Sukabumi. (interrelationship) antar sejumlah variabel

Kedua, responden yang memilih yang saling independen satu dengan yang melalui non lembaga zakat menggambarkan lain, sehingga bisa dibuat satu atau bahwa responden yang memilih membayar beberapa kumpulan variabel yang lebih melalui non lembaga zakat lebih banyak di sedikit dari jumlah variabel awal. Kumpulan Cicurug dengan jumlah 25,6% responden. variabel disebut faktor, dimana faktor

Jenis Kelamin dalam penelitian ini tersebut tetap mencerminkan variabel- adalah pria dan wanita, dari data 204 variabel aslinya (junaidi, 2006: 41).

responden 130 pria dan 74 wanita sedangkan pria yang memilih membayar

zakat melalui lembaga zakat berjumlah Penelitian ini dilakukan dengan 73,6% responden dan yang memilih membagikan kuisioner

HASIL DAN PEMBAHASAN

204 membayar zakat melalui non lembaga zakat responden, dimana responden yang sebesar 58,4%, kemudian pada responden menjawab kuisioner ini adalah masyarakat berjenis kelamin wanita 26,4% responden Kabupaten Sukabumi yang membayar zakat memilih membayar zakat melalui lembaga atau disebut muzakki yang memutuskan zakat dan 41,6% responden membayar membayar zakat melalui lembaga zakat dan zakat melalui non lembaga zakat. non lembaga zakat. Dari 204 responden

kepada

Jumlah anggota keluarga dalam Kabupaten

diteliti penelitian ini adalah jumlah individu yang menggambarkan bahwa sebanyak 44,6% berada dalam satu keluarga tersebut, responden memutuskan memilih cara seperti ibu dihitung 1, bapak dihitung 1, mambayar zakat melalui lembaga dan

Sukabumi

yang

anak dihitung 1, sehingga jumlah anggota 55,4% responden memutuskan membayar tersebut adalah 3. Responden yang

zakat melalui non lembaga. Masyarakat memutuskan membayar zakat melalui kabupaten sukabumi yang membayar zakat lembaga zakat rata-rata dengan jumlah melalui lembaga zakat maupun non anggota keluarga 4 orang dalam satu lembaga zakat dinilai melalui karakteristik keluarga dengan 30,8% responden yang berdasarkan

dan memilih. Hal sama juga terjadi pada pengetahuan.

demografi,

sikap,

responden yang memilih membayar zakat

Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 95

melalui non lembaga zakat dengan jumlah kebanyakan tetap orang yang sudah yang memilih sebanyak 39,8% responden.

menikah. Sehingga karakteristik responden Dengan alasan pada jumlah anggota Kabupaten Sukabumi didominasi oleh keluarga 4 pengeluaran untuk pendidikan responden yang sudah menikah. anak, konsumsi keluarga jauh lebih sedikit

Melihat data di atas bahwa yang dibandingkan keluarga yang memiliki memiliki status belum menikah dengan 1 anggota keluarga lebih banyak, dengan orang atau hanya 1% menunjukan bahwa pendapatan rata-rata muzakki yang cukup pendapatan yang belum menikah biasanya besar sehingga memungkinkan untuk relatif masih rendah, Menurut Engel, et, al., membayar zakat. Sama halnya terjadi pada (1994: 204) biasanya pada usia single atau jumlah anggota keluarga 3 dengan 25,4% belum menikah mereka cenderung lebih responden lembaga zakat dan 18,6% berorientasi pada keinginan terhadap responden non lembaga zakat, kemudian sesuatu sehingga menghabiskan dari dengan jumlah anggota keluarga 5 dengan sebagian pendapatannya. Kesadaran untuk 28,7% responden 26,7% responden non membayar zakatpun

masih rendah. lembaga zakat.

Responden yang janda maupun duda Berbeda halnya dengan anggota terkadang pendapatannya lebih kecil keluarga yang lebih banyak seperti data di dibandingkan dengan ketika status menikah atas yang memiliki anggota keluarga mulai karena mereka kembali hidup sendiri dari 6 anggota keluarga sampai 10 anggota dengan pendapatan sendiri dan memiliki keluarga kemungkinan peluang untuk tanggungan biaya kehidupan anak jika membayar zakat pada jumlah anggota memiliki anak, pada status keluarga yang keluarga yang lebih banyak sangat kecil, janda maupun duda mereka membawa terkecuali dengan alasan muzakki tersebut preferensi dan pola yang dipelajari saat mempunyai aset atau kekayaan yang lebih berkeluarga. Sehingga cenderung sedikit besar. Pada anggota keluarga dengan yang membayar zakat dengan status janda jumlah keluarga hanya 1 maka menurut maupun duda kecuali mereka memiliki Engel, et. al.,(1994: 204) biasanya pada usia profesi pekerjaan tertentu. single atau belum menikah mereka

penelitian ini, usia cenderung

Dalam

pada dikelompokan menjadi usia 20-30 tahun, keinginan terhadap sesuatu sehingga usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun, usia 51- menghabiskan

lebih

berorientasi

60 tahun dan usia lebih dari 60 tahun. pendapatannya.

dari

sebagian

Responden yang membayar zakat melalui Status dalam penelitian ini adalah lembaga zakat memiliki usia lebih tinggi status yang menggambarkan responden adalah 31 sampai dengan 40 tahun dengan tersebut dengan gambaran belum menikah, jumlah 30,8% responden hal sama juga menikah,

untuk terjadi pada pilihan membayar zakat memberikan

informasi karakteristik melalui non lembaga zakat dengan yang muzakki atau responden yang menunaikan lebih tinggi dengan usia 31 sampai dengan zakat dengan status yang dimilikinya.

40 tahun dengan jumlah respoden lebih Pada tingkat status yang dimiliki banyak yaitu sebesar 29,3% responden. Hal responden dengan mengambil keputusan ini dikarenakan pada usia tersebut memilih membayar zakat melalui lembaga diberikan kepercayaan untuk melakukan zakat lebih besar dengan keterangan status pengambilan keputusan, pada usia tersebut menikah sebesar 83,3% responden, sama juga merupakan kelompok usia dengan halnya dengan pilihan membayar zakat produktifitas lebih tinggi dibandingkan melalui lembaga zakat lebih responden kelompok usia lain. Dan yang paling sedikit yang memilih lembaga zakat dengan status adalah kelompok usia lebih dari 60 tahun menikah sebesar 98%. Menurut Engel, at, yaitu sebanyak 2,2% responden pada al., (1994: 214) pasar secara keseluruhan pemilihan zakat melalui lembaga zakat dan

96 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

0,8% responden yang memilih membayar tingkat pendidikan tertinggi adalah SMA zakat melalui lembaga karena usia ini sederajat dengan jumlah responden 52,3%. adalah usia pensiun sehingga kebanyakan Hal ini membuktikan bahwa tingkat pada kolompok usia ini cenderung orang pendidikan

yang memilih hanya menikmati hasil usaha yang telah membayar melalui lembaga hanya tingkat didapat dan menyerahkan setiap keputusan SMA/Sederajat dibandingkan dengan yang kepada yang lebih muda dan usia tersebut membayar zakat melalui lembaga zakat hanya bersifat mengontrol.

terakhir

dengan tingkat pendidikan lebih tinggi yaitu Jenis Pekerjaan dalam penelitian ini S1. adalah jenis pekerjaan yang dimiliki

responden adalah responden dengan berbagai profesi kerja pendapatan

Pendapatan

dihasilkan setiap sebagai berikut Pegawai Negeri Sipil (PNS), bulannya oleh responden penghasilan pada Karyawan Swasta, Petani, Pedagang dan penelitian ini dimulai dari pendapatan Lainnya. Dalam pilihan lainnya responden sudah mencapai nisab zakat dengan nisab diminta

yang

jenis zakat harga emas pada saat penelitian pekerjaan lainnya yang tidak terdapat pada berlangsung yaitu Rp 500.000 atau kurang pilihan.

untuk

menyebutkan

lebih sekitar Rp 3.600.000 perbulan atau Jumlah pekerjaan yang memilih lebih. membayar zakat melalui lembaga zakat

Dilihat dari pendapatan responden adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan yang memilih membayar zakat melalui jumlah responden sebanyak 59,4%. karena lembaga zakat maupun non lembaga zakat memiliki tingkat pendidikan yang tinggi adalah responden dengan

rata-rata sehingga

pikir pendapatan Rp 3.600.000 sampai dengan responden.

mempengaruhi

pola

Rp 5.600.000 dengan jumlah responden Adapun responden yang memilih sebanyak 87% yang memilih melalui membayar zakat melalui non lembaga zakat lembaga zakat dan melalui non lembaga lebih banyak pada profesi kerja sebagai zakat sebayak 79% responden. pedagang sebanyak 37,2% responden

Pengeluaran pada penelitian ini dengan tingkat pendidikan tertinggi adalah adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh SMA sederajat, sehingga berpengaruh responden setiap bulannya

dengan terhadap posisi pekerjaan dan pola pikir pendapatan yang diterima oleh responden. responden itu sendiri.

Pengeluaran responden yang memilih Pendidikan dalam penelitian ini membayar zakat melalui lembaga zakat adalah jenjang pendidikan terakhir yang lebih banyak dengan pengeluaran tertinggi sudah ditempuh responden, tingkat Rp 3.000.001-Rp 4.000.000 dengan jumlah pendidikan terakhir yang dimiliki respoden 29,7% responden, kedua pengeluaran Rp dalam penelitian ini mulai dari SD, SMP, 4.000.001-Rp 5.000.000 dengan jumlah SMA, D3, S1 sampai S2. Hal ini menunjukan 25,4% responden, yang ketiga Rp bahwa

tingkat pendidikan terakhir 2.000.001-Rp 3.000.000 dengan jumlah responden

berhubungan dengan 22% responden, yang keempat adalah Rp pengambilan keputusan responden dalam 1.000.000-Rp 2.000.000 dengan jumlah membayar zakat.

Rata-rata jumlah 14,2% responden dan yang kelima adalah responden yang memilih pada lembaga lebih dari Rp 5000.001 sebanyak 9% zakat adalah perguruan tinggi S1 dengan responden dengan rata-rata pendapatan Rp jumlah 56% responden. Tingkat pendidikan 3.600.000-Rp 5.600.000. terakhir yang memilih membayar zakat

Sedangkan pada pemilihan non melalui lembaga didominasi tingkat lembaga zakat responden lebih banyak perguruan tinggi S1 sampai S2.

pada pengeluaran tertinggi pertama adalah Sedangkan responden yang memilih Rp 2.000.001-Rp 3.000.000 dengan jumlah membayar zakat melalui non lembaga zakat 38,9% responden, yang kedua adalah Rp

Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 97

1.000.000- Rp 2.000.000 dengan jumlah responden atau 80,3% yang memilih 31,8% responden, yang ketiga adalah Rp membayar zakat melalui lembaga dan 89 4.000.001-Rp 5.000.000 dengan jumlah responden atau 78,7% responden yang 12,4% responden yang keempat Rp memilih membayar zakat melalui non 3.000.001- Rp 4.000.000 dengan jumlah 13 lembaga. Hal ini membuktikan bahwa 11,5% responden, yang kelima adalah lebih teman ataupun lingkungan tempat bekerja dari Rp 5.000.0000 dengan jumlah 5,4% menjadi masukan dan pertimbangan bagi responden.

muzakki dalam memutuskan membayar Karakteristik Responden berdasarkan zakat

Sikap.

keluarga dan Keluarga dalam penelitian ini adalah lingkungan yang dijelaskan di atas dapat keluarga dari responden yaitu orang tua, dibandingkan bahwa sikap responden saudara,

Dari

pengaruh

yang dalam memilih membayar zakat melalui mempengaruhi keputusan responden dalam lembaga zakat ditentukan oleh lingkungan membayar zakat sehingga sikap yang dengan jumlah persentase sebesar 80,3%, responden ambil karena mengikuti yang dan sikap responden yang memilih dilakukan oleh keluarga.

membayar zakat melalui non lembaga zakat Sebanyak 69,3% responden pada ditentukan juga oleh lingkungan dengan pilihan cara membayar zakat melalui nilai persentase sebesar 78,7%. lembaga dan 72% responden pada pilihan

Keyakinan dalam penelitian ini membayar zakat melalui non lembaga zakat adalah keyakinan responden terhadap cara dipengaruhi keluarga dalam memutuskan yang telah dipilih, hal ini berhubungan pembayaran zakat. Hal ini menggambarkan dengan tingkat perasaan responden bahwa keluarga berpengaruh besar terhadap pilihannya dengan menuliskan terhadap pembentukan sikap responden alasan dari responden. dalam mengambil keputusan membayar

Responden yang membayar zakat zakat.

melalui lembaga zakat maupun melalui non Pemahaman

pembelajaran lembaga zakat mejawab Ya dengan dalam penelitian ini adalah pembelajaran keyakinan terhadap pilihan cara membayar dan pemahaman tentang zakat yang didapat zakat yang telah dipilih dengan jumlah oleh responden dari keluarga responden 99,9% responden dengan 1% responden atau pendidikan lain. 96% responden memilih tidak pada responden yang menjawab Ya dari yang memilih membayar membayar zakat melalui lembaga dengan melalui lembaga zakat dan 93% responden alasan sudah tepat sasaran, penyalurannya yang menjawab Ya dari yang membayar tepat dan dapat dipercaya, karena melalui zakat melalui non lembaga zakat atas lembaga

dan

mengelolanya, lebih pertanyaan pemahaman dan pembelajaran terkoordinir, dan karena sudah ditegaskan mempengaruhi cara membayar zakat. Hal dalam ayat 60 Qs. At Taubah. ini membuktikan bahwa perlakuan,

yang

Adapun responden yang memilih pendidikan, pemahaman yang diterapkan membayar dengan cara membayar melalui kepada responden menentukan sikap dalam non lembaga zakat adalah sebanyak 97,4% memilih cara membayar zakat.

responden dengan alasan karena sudah Lingkungan dalam penelitian ini terbiasa dengan cara yang dipilih, adalah lingkungan yang berada disekitar menemtramkan hati, karena sudah tepat responden tetangga, teman dan lingkungan sasaran, karena sesuai dengan Al-Quran, tempat

apakah langsung diterima oleh yang berhak, masih lingkungan tersebut dapat mempengaruhi banyak dilingkungan yang membutuhkan. keputusan responden dalam menentukan Hal ini menunjukan bahwa sikap responden sikap memilih cara membayar zakat. dalam memilih cara membayar zakat

bekerja.

Sehingga

Jawaban responden Ya dengan 73 ditentukan oleh keyakinan responden

98 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

terhadap pilihannya dengan alasan dan juga memilih cara membayar zakat ditentukan terlihat dari alasan tersebut bahwa kepuasan dan kenyamanan responden. responden yang membayar zakat melalui

Konsistensi dalam penelitian ini non lembaga memiliki pengetahuan zakat adalah ingin melihat tingkat kesetiaan atau lebih

tinggi dibandingkan dengan konsistensi responden terhadap pilihan responden yang memilih membayar zakat cara membayar zakat yang telah dipilih oleh melalui non lembaga zakat.

responden, dengan menanyakan apakah Kepuasan dan kenyamanan dalam setiap kali membayar zakat selalu dengan penelitian ini adalah perasaan puas dan cara yang sama, 78% responden melakukan nyaman terhadap pelayanan, transparansi, cara yang sama setiap membayar zakat kemudahan, untuk menunaikan kewajiban dengan alasan karena kebiasaan, agar yang dimiliki responden terhadap cara istiqamah dalam syariat Islam, petugas yang membayar zakat yang telah dipilih mengelola sudah terpercaya, tidak ada responden. Responden yang membayar unsur korupsi, dan dipotong dari gaji zakat melalui lembaga zakat menyataan Ya bulanan. Dan 22% menjawab tidak dengan dengan perasaan puas dan nyaman alasan tidak responden selalu membayar terhadap cara membayar zakat yang dipilih melalui lembaga zakat. dengan 97,8% responden dengan alasan

Sedangkan responden yang memilih zakat lebih terkoordinir, karena ada membayar zakat tidak melalui lembaga petugas yang mengelolanya, karena pada sebesar 78,7% responden dengan alasan badan yang resmi, percaya pada pengelola mengikuti cara dilingkungan, karena tidak zakat, karena percaya dan yakin pada ada lembaga pengelola zakat dilingkungan BAZNAS, lebih simpel, dan transparan.

rumah, tradisi, lebih mudah, dan sudah Adapun responden yang memilih terbiasa. Yang menjawab Tidak 31,3% membayar dengan cara melalui non responden dengan alasan kadang-kadang lembaga zakat yakni sebesar 73,4% sama kadang-kadang tidak. Dalam hal ini responden. Alasan yang diutarakan karena unsur kepercayaan terhadap lembaga ada ijab dan qabulnya, bisa langsung sangat

sikap apakah memberi pada yang berhak, lebih jelas responden tersebut pemilihan

menentukan

cara untuk sikapnya dan merasa puas, karena membayar zakat.

responden merasa lebih tahu siapa yang Karakteristik Responden Berdasarkan berhak menerima zakat yang berada Pengetahuan Tentang Zakat.

dilingkungannya, karena merasa sudah

responden melaksanakan perintah Allah, karena bisa berdasarkan pengetahuan tentang zakat ini memberi disekitar rumah.

Karakteristik

adalah untuk mengetahui pengetahuan Dari alasan yang dikemukakan oleh responden tentang zakat, dalam penelitian responden yang membayar zakat melalui ini yang termasuk pengetahuan zakat lembaga zakat terlihat bahwa kepuasan adalah informasi yang didapat oleh karena sudah memberi amanah kepada responden tentang zakat, macam-macam lembaga zakat menggambarkan bahwa zakat yang dibayar oleh responden, besaran tingkat kepercayaan terhadap lembaga zakat yang dikeluarkan responden setiap cukup baik. Adapun responden yang bulannya, perhitungan zakat, orang yang memilih membayar zakat melalui non berhak menerima zakat, syarat-syarat harta lembaga zakat dengan alasan karena yang wajib dizakati, tujuan zakat, dan cara ketidak percayaan terhadap lembaga sangat pengelolaan zakat. tinggi dan informasi mengenai lembaga

Informasi tentang macam-macam zakat dan pengelolaan didalamnya pun zakat yang biasa dibayar dalam penelitian tidak banyak diketahui responden. Hal ini ini adalah macam-macam zakat seperti menunjukan bahwa sikap responden dalam zakat profesi, zakat penghasilan, zakat

perdagangan, zakat pertanian, zakat

Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 99

tanaman dan

zakat 100.000 sampai dengan Rp 200.000 per peternakan, zakat harta temuan dan zakat bulan dengan jumlah responden 41% fitrah. Dalam macam-macam zakat disini responden. Sama halnya responden yang responden diberikan kesempatan untuk membayar zakat melalui non lembaga zakat memilih lebih dari satu jawaban terhadap memiliki kisaran pengeluaran zakat sebesar zakat yang biasa dibayar responden, Rp 100.000 sampai dengan Rp 200.000 per informasi macam-macam zakat ini juga bulan dengan jumlah 34,6% responden atau dapat

buah-buahan,

menggambarkan pengetahuan sekitar Rp 1000.000 sampai Rp 2.000.000 tentang

yang pertahun sedangkan tingkat yang kedua diketahui oleh responden.

macam-macam

zakat

adalah kurang dari Rp 100.000 perbulan Responden lebih banyak membayar dengan jumlah responden yang membayar zakat profesi dengan jumlah 83,2% zakat melalui lembaga sebanyak 40,7% responden dengan memilih membayar sedangkan melalui non lembaga sebesar zakat dengan melalui lembaga zakat dan 43,6% responden. Ketiga kisaran Rp responden non lembaga zakat lebih banyak 200.001-Rp 300.000 dengan jumlah dengan pilihan zakat lainnya yaitu sebanyak responden 14,3% yang membayar zakat 37,2% responden. Hal ini menunjukan melalui lembaga dan 9,7% responden yang bahwa tingkat pekerjaan responden dan membayar zakat melalui non lembaga tingkat pendidikan terakhir responden zakat. Sedangkan yang yang keempat Rp mempengaruhi pengetahuan responden 300.001-Rp 400.000 berjumlah 2,3% tentang zakat ditunjukkan pada responden responden yang memilih membayar zakat yang memilih membayar zakat melalui melalui lembaga zakat dan 15% responden lembaga zakat didominasi oleh pekerjaan yang membayar zakat melalui non lembaga. PNS dengan tingkat pendidikan tertinggi S1 Yang kelima Rp 400.001-Rp 500.000 dan zakat yang biasa dibayarpun adalah responden berjumlah

0% artinya zakat profesi. Adapun pada responden yang responden yang memilih membayar zakat memilih membayar zakat melalui non melalui lembaga zakat tidak ada yang lembaga zakat dengan jenis pekerjaan yang memilih dalam penelitian ini sedangkan paling tinggi adalah pedagang dengan 7% responden atau yang memilih tingkat

sederajat membayar zakat melalui non lembaga menyebutkan zakat yang biasa dibayarkan zakat. Yang kelima lebih dari Rp 500.000 adalah zakat perdagangan.

pendidikan

SMA

dengan jumlah responden hanya 1% dan Disini artinya bahwa responden 2,7% responden atau yang memilih yang membayar zakat melalui lembaga membayar zakat non melalui lembaga. adalah memiliki pengetahuan yang cukup Melihat pengeluaran zakat responden baik tentang zakat dan macam-macam setiap bulannya menunjukan bahwa potensi zakatnya sedangkan responden yang lebih tinggi berada pada responden yang memilih membayar zakat melalui non memilih membayar zakat melalui non lembaga zakat memiliki pengetahuan yang lembaga zakat. kurang baik tentang zakat dan macam-

Pengetahuan mengenai pendapat macam yang biasa dibayar.

responden perlu atau tidak membayar Pengeluaran zakat perbulan dalam zakat melalui lembaga zakat menurut penelitian ini adalah pengeluaran yang masing-masing responden yang membayar biasa dikeluarkan oleh responden setiap melalui lembaga maupun lembaga zakat bulannya, dalam pengeluaran zakat dengan menyebutkan alasan masing- perbulan merupakan bentuk informasi yang masing. Dari hasil penelitian menunjukan didapat dari responden kisaran berapa 91% dari responden yang memilih zakat yang biasa dibayar oleh responden. membayar zakat melalui lembaga zakat Rata-rata responden yang membayar zakat menyatakan perlu membayar zakat melalui melalui lembaga zakat adalah kisaran Rp lembaga zakat dengan alasan agar dikelola

100 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

dengan baik, lebih terkoordinir, agar perhitungan zakat terhadap zakat yang pendistribusiannya

lebih telah dibayar responden. terprogram, untuk sentralisasi zakat, agar

merata,

responden telah tersalurkan pada mustahik, dan lebih aman. mengetahui cara perhitungan zakat terbukti Dan yang menjawab tidak 18% responden dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan alasan belum yakin dengan lembaga 100% responden yang memilih membayar zakat.

Rata-rata

zakat menyatakan Begitupun

zakat dilembaga

yang mengetahui cara perhitungan zakat dengan membayar zakat melalui non lembaga zakat rata-rata jawaban yang disebutkan oleh menyatakan tidak perlu membayar zakat responden adalah 2,5% dari penghasilan. melalui lembaga yaitu sebanyak 76,2%

responden

Responden yang membayar zakat respoden dengan alasan kurang percaya melalui non lembaga mengetahui cara dengan lembaga zakat dan masih banyak perhitungan zakat dengan jumlah 81% mustahik yang berada dilingkungan yang responden dengan rata-rata jawaban yang lebih membutuhkan karena khawatir ada disebut responden adalah 2,5% dari zakat yang tidak tersalurkan. Selain itu pendapatan, 10% atau 5% dari zakat responden merasa repot dan khawatir pertanian, setiap dapat penghasilan zakat tidak sampai pada orang yang tepat, dikeluarkan 2,5%. Hal ini bahwa serta merasa lembaga zakat tidak pengetahuan menentukan cara membayar transparan dan terpercaya. Dan sebanyak zakat yang akan dipilih responden. 23,8% memiliki alasan karena dilingkungan Pengetahuan

tentang perhitungan rumahnya tidak ada lembaga zakat dan responden yang membayar zakat melalui jarak tempuh lembaga zakat yang cukup lembaga zakat lebih besar dibandingkan jauh.

dengan pengetahuan responden yang Informasi zakat dalam penelitian ini membayar zakat melalui non lembaga untuk mengetahui dari mana responden zakat. mengetahui informasi mengenai zakat,

Pengetahuan tentang orang-orang melalui media cetak, melalui iklan di yang wajib menerima zakat dalam televisi, melalui info dari keluarga, melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui info dari tetangga dan lainnya, lainnya apakah responden mengetahui orang-orang dalam penelitian ini responden dapat yang berhak menerima zakat, dengan menyebutkan dari mana ia mendapat harapan jawaban 8 asnaf yang telah informasi mengenai zakat dan dapat ditentukan dalam Al Quran surat At Taubah memilih lebih dari satu pilhan jawaban.

ayat 60 yaitu fakir, miskin, ibnu sabil, Pilihan terbesar adalah 30,7% fisabilillah, gharimin, amil, riqob, dan rasponden yang memilih membayar zakat mualaf. 99% responden yang memilih melalui lembaga pengelola zakat mendapat membayar zakat melalui lembaga zakat informasi dari lainnya yaitu melalui menjawab ya dengan pengetahuan orang sosialisasi BAZNAS, dinas, tempat bekerja, yang berhak menerima zakat dengan organisasi. Hal samapun terjadi pada masing-masing menyebutkan jawabanya pemilihan non lembaga zakat didominasi yaitu 8 asnaf, fakir, miskin, fisabilillah, oleh responden yang memilih informasi yatim, gharimin, ibnu sabil, jompo. lainnya

Responden yang memilih membayar menyebutkan mendapat informasi melalui zakat melalui non lembaga memiliki Al Quran dan hadist, guru, ustdaz, jawaban yang sama yaitu sebesar 93,8%

pengajian, majlis ta’lim, belajar, alim ulama. menjawab ya terhadap pengetahuan Perhitungan zakat dalam penelitian tentang orang-orang yang berhak menerima ini adalah untuk mengetahui pengetahuan zakat dengan masing-masing menyebutkan responden

tentang pengetahuan jawabannya yaitu, fakir, miskin, jompo, janda tua, anak yatim, fisabilillah, guru

Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 101

mengaji, dhuafa, masjid, mualaf. Dapat yang membutuhkan, dan menunaikan disimpulkan bahwa pengetahuan tentang rukun Islam yang ke 4. orang-orang yang berhak wajib menerima

Pengetahuan tentang pengelolaan zakat lebih banyak yang mengetahui 8 asnaf zakat dalam penelitian ini adalah untuk adalah responden yang membayar zakat mengetahui

pengetahuan responden melalui lembaga. Hal tersebut menyatakan tentang pengelolaan zakat yang diketahui bahwa pengetahuan terhadap orang-orang oleh responden. 67% responden responden yang

zakat yang membayar zakat melalui lembaga mempengaruhi cara membayar zakat yang menjawab ya terhadap pengetahuan dipilih dengan responden menyebutkan membayar zakat dengan menyebutkan jawaban dengan berbeda-beda.

berhak

menerima

jawabannya yaitu dikelola oleh amilin Pengetahuan tentang syarat-syarat BAZNAS, 1. menunaikan melalui amilin 2. harta yang wajib dizakati dalam penelitian Dikelola oleh amilin 3 didistribusikan ini adalah pengetahuan tentang batasan kepada 8 asnaf dengan produktif maupun syarat-syarat yang sudah mencapai wajib konsumtif. Sedangkan 51,4% responden dizakati, dengan harapan jawaban sudah pada jawaban responden yang memilih sampai nisab dan haul dari harta tersebut. membayar zakat melalui non lembaga Jawaban responden terhadap pengetahuan dengan

yang disebutkan tentang syarat-syarat harta yang wajib responden yaitu dikelola oleh amil.

jawaban

dizakati rata-rata responden memilih Uji Reliabilitas dan Validitas

jawaban ya dengan persentase 92,4% pada Uji reliabilitas dari masing-masing responden yang memilih membayar zakat fakto r menggunakan Crombach’s Alpha. melalui lembaga zakat dengan 85% pada Kuisioner

dinyatakan reliabel jika responden yang memilih zakat melalui non mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih lembaga zakat dengan rata-rata responden besar >0,5. Dari hasil pengujian maka

menyebutkan jawaban tersebut yaitu sudah semua instrumen dikatakan reliabel karena sampai nisab dan haul.

nilai koefisien Cronbach Alpha diperoleh Pengetahuan tentang tujuan zakat lebih besar dari 0,5 ( α ≥ 0,5) yaitu sebesar dalam penelitian ini adalah untuk 0,764 (Faktor Budaya), 0,785 (Faktor mengetahui apakah responden mengetahui Sosial), 0,695 (Faktor Pribadi), 0,797 tujuan zakat terhadap responden yang (Faktor Psikologi). Dengan demikian memilih membayar zakat melalui lembaga instrumen yang digunakan dalam penelitian zakat dan melalui non lembaga zakat. ini cukup handal dalam mengukur persepsi Jawaban responden terhadap tujuan zakat responden terhadap variabel yang diteliti adalah

ya dengan masing-masing dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya. persentase yang berbeda lembaga zakat

Uji validitas dilakukan untuk menguji berdasarkan

pengetahuan tentang kuisioner layak dan digunakan sebagai pengelolaan zakat 97,8% responden pada intrumen penelitian. Valid berarti intrumen responden yang memilih membayar zakat tersebut dapat digunakan untuk mengukur melalui lembaga dengan menyebutkan apa yang seharusnya diukur. Kriteria dari jawaban untuk membersihkan harta, untuk validitas yaitu bila koefisien korelasi pemerataan, mensejahterakan fakir miskin, masing-masing peryataan dengan nilai menolong sesama, menunaikan rukun Islam Correected Item Total Correlation lebih yang ke 4.

besar atau sama dengan nilai r tabel. Maka Kemudian 95% responden pada dinyatakan valid (nilai r tabel dengan responden yang membayar zakat melalui responden 30 orang adalah 0,361). non lembaga zakat dengan menyebutkan

Dari hasil pengelolahan data bahwa jawaban untuk membersihkan harta, koefisien korelasi dari 50 butir pertanyaan kewajiban agama, untuk memberi kepada yang ada, dikatakan 26 yang valid dengan

skor> 0,361 dan dapat diolah lebih lanjut.

102 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

Metode analisis data yang digunakan adalah

Tabel 3. Nilai Communalities

metode analisis faktor dengan bantuan Initial Extraction software SPSS Versi 20 for Windows. Untuk Budaya ditanamkan 1.000

.660 lebih jelasnya akan dijelaskan tahapan demi

Analisis Faktor Muzakki yang Membayar

Budaya

melalui Lembaga Zakat

menyesuaikan

Analisis faktor lembaga zakat dalam

1.000 .601 penelitian ini adalah untuk mengetahui

Pekerjaan

1.000 .495 faktor apa saja yang mempengaruhi

Prestasi

1.000 .740 preferensi masyarakat dalam nengambil

Interaksi

1.000 .708 keputusan membayar zakat .

Kepemilikan

1.000 .525 Langkah pertama dari pengolahan

Gaya.hidup

1.000 .684 analisis faktor adalah menilai variabel yang

Keluarga

1.000 .815 dianggap layak dan telah diuji validitasnya

Komunikasi

1.000 .707 untuk

Kelompok.acuan

1.000 .609 selanjutnya. Dari hasil pengelolahan data

Pengetahuan

1.000 .739 dengan program SPSS 20 diperoleh output

Motivasi

1.000 .774 hasil pengelolahan yaitu dua nilai KMO Extraction Method: Principal Component yaitu KMO untuk lembaga zakat dan KMO

Keyakinan

Analysis.

untuk non lembaga zakat.

Dari hasil pengolahan data diperoleh Nilai initial merupakan varian angka Kaiser mayer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA) sebesar variabel sebelum dilakukan ekstrak. Semua

nilai initial bernilai 1, hal ini berarti bahwa 0,671 lembaga zakat dan 0,650 untuk non sebelum dilakukan ekstraksi variabel lembaga zakat, hasil ini termasuk pada hasil tersebut 100% membentuk faktor tersebut, yang baik mengingat angka ini sudah diatas karena faktor sebelumnya dilakukan 0,5. Nilai Bartlett’s Test of Sphericity ekstraksi adalah sama dengan variabel. mempunyai nilai 392.081 pada lembaga Nilai extraction menggambarkan besar zakat dan 451.541 pada non lembaga zakat persentase varian sesuai variabel yang dengan nilai signifikasi 0,000. Nilai ini dapat dijelaskan oleh faktor yang akan berarti bahwa faktor pembentuk variabel terbentuk. Untuk variabel budaya yang sudah cukup dan bisa dianalisis lebih lanjut. menyesuaikan, mempunyai nilai extraction Proses Ektraksi merupakan proses tertinggi yaitu sebesar 0,848. Hal ini berarti inti dari analisis faktor, yaitu melakukan

variabel budaya ektraksi terhadap sekumpulan variabel

varian

menyesuaikan akan terbentuk. Kemudian yang telah lolos pada uji validitas

untuk variabel budaya ditanamkan 66%, sebelumnya, sehingga terbentuk satu atau budaya megajarkan 50,4%, pekerjaan 60%, lebih faktor. Metode ekstraksi principal Componennt Analisis (PCA), dengan tingkat interaksi 74% kepemilikan 70,8%, gaya

Eigenvalues over = 1, yang artinya dengan hidup 52,5% keluarga 68,4%, komunikasi

angka eigenvalues dibawah 1 akan

pengetahuan 60,9%, motivasi 73,9%, dikeluarkan. Dari ektraksi ini didapat tabel keyakinan 77,4% dan variabel prestasi Communaliti tabel Total Variance Explained, mempunyai nilai extraction terendah 0,495. tabel Component Matrix sebagai berikut: Hal ini berarti 49,5% varian dari variabel

gaya hidup dapat dijelaskan oleh faktor

yang akan terbentuk dan variabel semakin

besar nilai communalities menunjukan

semakin kuat hubungan dengan faktor yang

nantinya akan terbentuk. Selanjutnya

Jurnal Syarikah Volume 1 Nomor 2, Desember 2015 103

berdasarkan pengolahan data SPSS 20 nyata pada nilai loading factor, sehingga didapat hasil bahwa 14 variabel yang sulit untuk menentukan variabel tersebut digunakan dalam penelitian ini akan termasuk faktor yang mana. Hal ini terlihat dikelompokan dalam 5 faktor.

dari masih ada nilai loading factor yang di Berdasarkan output total variance bawah 0,5, yaitu pada variabel gaya hidup. eksplained dapat diketahui bahwa:

Padahal syarat suatu variabel masuk

a. Faktor pertama yang mempunyai kedalam suatu faktor, nilai loading factor eigenvalue sebesar = 3,844, varian harus di atas 0,5. Untuk melihat perbedaan sebesar 27,457%

yang nyata pada nilai loading factor dari

b. Faktor kedua

nilai setiap variabel, maka harus dilakukan eigenvalue sebesar = 1.797, varian proses rotasi. Rotasi dalam penelitian ini

mempunyai

sebesar 12,833% adalah rotasi dengan metode Varimax, yang

c. Faktor ketiga

nilai bertujuan untuk memperbesar nilai loading eigenvalue sebesar = 1.459, varian factor yang dulunya memang sudah besar

mempunyai

sebesar 10,419% dan memperkecil nilai loading factor yang

d. Faktor keempat mempunyai nilai dulunya memang sudah kecil, sehingga eigenvalue sebesar = 1.208, varian diperoleh distribusi loading factor yang sebesar 8,626%

lebih jelas dan nyata.

e. Faktor kelima

Setelah dilakukan rotasi, maka dapat eigenvalue sebesar = 1.101, varian dengan mudah menentukan variabel- sebesar 7,862%

mempunyai

nilai

variabel mana yang akan masuk kelima Hasil tersebut menunjukan bahwa faktor tersebut. Dari rotated komponen faktor 1 mampu menjelaskan seluruh varian matrix kita melihat bahwa variabel yang sebesar 27,457%, faktor 2 menjelaskan termasuk dalam component 1 yaitu variabel seluruh varian sebesar 12,833%, faktor 3 keyakinan,

komunikasi, keluarga, menjelaskan seluruh varian sebesar pengetahuan, kelompok acuan,

dan 10,419%, faktor 4 menjelaskan seluruh motivasi. Dengan nilai factor of loading varian sebesar 8,626%, dan faktor 5 masing-masing variabel sebesar 0,850, menjelaskan seluruh varian sebesar 0,842, 0,752, 0,595, 0,540, dan 0,534. Hal ini 7,862%. Adapun berdasarkan kumulatif berarti,

variabel tersebut seluruh faktor dapat menjelaskan varian mempunyai kolerasi yang tinggi terhadap sebesar 67,197%.

bahwa

faktor 1, kemudian untuk component 2 yaitu Setelah didapat 5 faktor adalah variabel interaksi, budaya mengajarkan, jumlah yang paling optimal, analisis prestasi, dan pekerjaan dengan nilai factor selanjutnya dilakukan pada component of loading masing-masing variabel sebesar matrix yang menunjukan distribusi 14 0,732, 0,678, 0,574, dan 0,568, kemudian variabel pada 5 faktor yang terbentuk. untuk component 3 yaitu gaya hidup dengan Angka-angka pada component matrix nilai factor of loading sebesar 0,534, merupakan factor of loading yang kemudian untuk component 4 yaitu budaya menunjukan besar kolerasi antara suatu yang ditanamkan dengan nilai factor of variabel dengan faktor pertama, kedua, loading sebesar 0,808 dan untuk component ketiga, keempat dan kelima. Proses penentu

5 yaitu budaya menyesuaikan dengan nilai variabel asal kedalam faktor dilakukan factor of loading sebesar 0,883. dengan membandingkan besar kolerasi tiap

Hasil analisis faktor adalah 14 baris yang didasarkan pada angka mutlak variabel yang diteliti melalui analisis faktor factor of loading yang diberikan setiap dengan

ekstraksi principle variabel terhadap masing-masing faktor.

metode

component analysis yang direduksi menjadi

variabel-variabel component matrix, masih ada beberapa keyakinan,

Berdasarkan hasil penelitian untuk 5 faktor

dimana

komunikasi, keluarga, variabel yang tidak terlihat perbedaan pengetahuan, kelompok acuan,

dan

104 Kurniawati, N., et. al Preferensi Membayar Zakat

zakat menyukai dan pekerjaan yaitu faktor 2, pekerjaan komunikasi secara langsung. adalah faktor 3, budaya mengajarkan yaitu

motivasi, yaitu faktor 1, interaksi, prestasi, melalui

lembaga

Keluarga merupakan organisasi kecil faktor 4, dan budaya menyesuaikan yaitu yang penting dalam mempengaruhi faktor 5.

anggotanya yang bersumber dari orang tua, Faktor

pertama didapatkan suami atau istri, anak, saudara. Dalam persamaan matematis sebagai berikut:

penelitian ini keluarga memiliki peran

F 1 = 0,850 Keyakinan + 0,842 Komunikasi + dalam mengambil setiap keputusan 0,752 Keluarga + 0, 595 Pengetahuan 2 sehingga dapat dilihat pribadi seseorang + 0,540 Kelompok acuan + 0,534 terhadap kedekatannya dengan keluarga. Motivasi Sehingga dapat disimpulkan bahwa 75% Faktor pertama

memiliki dari responden yang memilih membayar eigenvalue sebesar 3,844, sehingga dapat zakat

ini

lembaga merupakan disimpulkan bahwa ini merupakan faktor responden yang selalu mendiskusikan yang paling mempengaruhi keputusan setiap keputusanya bersama keluarga. membayar zakat melalui lembaga zakat,

melalui

Dalam penelitian ini pengetahuan faktor 1 ini dapat mempengaruhi termasuk dalam faktor psikologi yang keragaman data sebesar 27.457%.