KORUPSI DAN PELANGGARAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA DI INDONESIA
KORUPSI DAN PELANGGARAN HAK EKONOMI, SOSIAL
DAN BUDAYA DI INDONESIA
Oleh :
ROBBY DARWIS NASUTION
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ABSTRAK
Korupsi merupakan budaya yang sudah lumrah terjadi di Indonesia, dalam
keseharian perpolitikan di Indonesia bahkan tidak akan lepas dari aktifitas korupsi
dimana pada kenyataannya korupsi sendiri akan berdampak sistemik bukan
hanya berdapmapa kepada kemakmuran Negara tetapi juga berdampak kepada
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kesejahteraan Masyarakat sesungguhnya
dapat dilihat dari tingkat pemenuhan hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya),
ketiga poin tersebut merupakan bagian kecil indikator kesejahteraan rakyat.
Bersama-sama dengan Hak Sipil, hak ekosob telah diakui secara internasional
sebagai bagian dari the international bill of human rights. Kerangka hukumnya
menjadi semakin jelas setelah hak-hak tersebut dituangkan dalam perjanjian
multilateral yang tertuang dalam Covenan on Economic, Social and Cultural Rights
(selanjutnya disingkat CESCR), yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada
tahun 1966 sebagai pelaksanaan dari prinsip-prinsip yang dimuat dalam DUHAM
1948. Kewenangan negara yang dalam hal ini adalah pemerintah untuk menjamin
hak-hak ekonomi, sosial dan budaya di indonesia dirasa tidak memenuhi hasil
yang memadai sehingga dapat dilihat dengan masih banyaknya pengangguran,
kemiskinan, dan rendahnya tingkat pendidikan warga negara. Selain itu, tingkat
korupsi di Indonesia masih sangat tinggi dibanding negara-negara lain yang
menyebabkan tingkat pelanggaran hak EKOSOB di Indonesia masih sangat tinggi.
Kata Kunci : Korupsi, Hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya), CESCR
(Covenan on Economic, Social and Cultural Rights).
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
1
PENDAHULUAN
melekat pada manusia, sesuai dengan
Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Budaya (hak-hak ekosob) adalah hak
Cita-cita manusia yang bebas untuk
dasar manusia yang harus dilindungi
menikmati kebebasan dari ketakutan
dan dipenuhi agar manusia terlindungi
dan ingin hanya dapat dicapai apabila
martabat dan kesejahteraannya. Peran
diciptakan kondisi dimana setiap orang
negara Dalam deklarasi Wina 1993
dapat menikmati hak-hak ekonomi,
menekankan tanggung jawab negara
sosial dan budayanya, serta hak sipil
untuk melindungi dan menegakkan
dan hak-hak politiknya. Mengingat
HAM,
kewajiban
termasuk
hak-hak
ekosob.
Negara
berdasarkan
Penyelenggara negara, baik eksekutif
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
maupun legislatif, dituntut berperan
untuk mempromosikan penghormatan
aktif dalam melindungi dan memenuhi
universal untuk, dan ketaatan, hak
Hak-hak EKOSOB karena mereka yang
asasi manusia dan kebebasan, serta
secara efektif memiliki kewenangan
menyadari bahwa individu memiliki
menentukan
kewajiban terhadap individu lain dan
alokasi
sumber
daya
nasional.
masyarakat untuk mana dia berada,
Dalam pembukaan International
Covenant
and
on
Cultural
disebutkan
Economic,
Rights
bahwa
Social
untuk berupaya keras bagi pemajuan
(ICESCR)
dan pelaksanaan hak-hak yang diakui
prinsip-prinsip
yang diproklamirkan dalam Piagam
Perserikatan
berada di bawah tanggung jawab
dalam Kovenan EKOSOB ini.1
Kewenangan
negara
yang
Bangsa-Bangsa,
dalam hal ini adalah pemerintah untuk
martabat
yang
menjamin hak-hak ekonomi, sosial
melekat dan hak-hak yang sama dan
dan budaya di indonesia dirasa tidak
mutlak dari semua manusia adalah
memenuhi hasil yang memadai, hal ini
dasar
dapat dilihat dengan masih banyaknya
pengakuan
atas
kemerdekaan,
keadilan
dan
perdamaian di dunia. Pengakuan hakhak ini berasal dari martabat yang
2
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
1 http://www.ohchr.org/EN/
ProfessionalInterest/Pages/CESCR.aspx
Diakses tanggal 25 Mei 2013 Pukul 22.47
pengangguran,
dan
kuatnya karakter universalitas dari
rendahnya tingkat pendidikan warga
kovenan ini. Oleh sebagian ahli hukum
negara. Selain itu, tingkat korupsi
HAM internasional, perjanjian dengan
di Indonesia masih sangat tinggi
karakter yang demikian itu, dianggap
dibanding negara-negara lain. Dalam
memiliki kedudukan sebagai bagian
makalah ini kami ingin melihat dan
dari hukum kebiasaan internasional
mencoba
sejauh
(international customary law). Komite
terhadap
ECOSOC PBB pada tahun 1998 juga
mana
kemiskinan,
menganalisis
pengaruh
korupsi
pemenuhan hak ekonomi, sosial dan
mengeluarkan
budaya di Indonesia.
umum (General Comments) yang
Bersama-sama
beberapa
komentar
dengan
secara langsung membahas status
Hak Sipil, hak ekosob telah diakui
hukum (justiciability) serta perlunya
secara internasional sebagai bagian
pengaturan
dari the international bill of human
hukum atas pelanggaran hak ekonomi
rights. Kerangka hukumnya menjadi
dan sosial melalui peraturan hak asasi
semakin
manusia di tingkat domestik.
jelas
setelah
hak-hak
penyelesaian
secara
tersebut dituangkan dalam perjanjian
multilateral
yang
tertuang
dalam
PEMBAHASAN
Kovenan Hak Ekosob
Covenan on Economic, Social and
Kovenan Internasional tentang
Cultural Rights (selanjutnya disingkat
Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
CESCR), yang disahkan oleh Majelis
terdiri dari 31 Pasal, yang terdiri dari
Umum PBB pada tahun 1966 sebagai
Mukadimah dan 5 Bagian. Mukadimah
pelaksanaan
dari
prinsip-prinsip
terdiri dari lima (5) Paragraf preambuler
yang dimuat dalam DUHAM 1948.
yang seluruh isinya berbunyi sama
Eksistensi
internasional
terhadap
dengan
Mukadimah
Kovenan
kovenan ini semakin nyata setelah
diratifikasi oleh tidak kurang 142
Negara. Tingginya tingkat ratifikasi
Internasional Tentang Hak-Hak Sipil
dan Politik. Namun perlu dicatat bahwa,
paragraf preambuler ke-3 dari Kovenan
terhadap kovenan ini menunjukkan
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
3
ini (ICESCR) merupakan penegasan
budaya yang dimuat dan diakui
tentang keterkaitan hak-hak ekonomi,
dalam Kovenan (10 pasal, yakni
sosial dan budaya dengan hak-hak sipil
Pasal 6 – 15)
dan politik. Paragraf preambuler ke-3
tersebut menyatakan:2
4. Masalah pelaporan pelaksanaan
instrumen kovenan yang dilakukan
oleh Negara-Negara Pihak serta
“Mengakui
bahwa
sesuai
dengan Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, keadaan
ideal dari manusia yang bebas
dari penikmatan kebebasan
dari ketakutan dan kemiskinan,
hanya dapat dicapai apabila
diciptakan kondisi di mana
semua orang dapat menikmati
hak-hak ekonomi, sosial dan
budaya, juga hak-hak sipil dan
politiknya.”
tindak lanjut yang dapat dilakukan
oleh Economic and Social Council
atau Dewan Ekonomi dan Sosial,
atau organ PBB lainnya (7 pasal,
yakni Pasal 16 – 22)
5. Ketentuan tentang ragam bentuk
aksi internasional bagi pencapaian
hak-hak
yang
diakui
dalam
Kovenan (1 pasal, yakni Pasal 23)
6. Penegasan,
tentang
tidak
ada
“Batang tubuh” dari Kovenan
satu hal pun ketentuan di dalam
Internasional
Tentang
Hak-Hak
Kovenanini yang dapat ditafsirkan
Ekonomi, Sosial dan Budaya ini terdiri
sehingga mengurangi ketentuan
dari beberapa ketentuan berikut:
1. Prinsip Umum (1 pasal, yakni Pasal
1)
2. Kewajiban Negara (4 pasal, yakni
Pasal 2 – 5)
untuk mengakui dan menjamin
ekonomi,
badan-badan
berkenaan
khusus
lainnya,
dengan
masalah-
masalah yang diatur Kovenan ini
3. Kewajiban Negara-Negara Pihak
hak-hak
dalam piagam PBB dan konstitusi
sosial
dan
(1 pasal, yakni Pasal 24)
7. Penegasan,
tentang
tidak
ada
satu hal pun ketentuan di dalam
Kovenanini yang dapat ditafsirkan
2 http://indonesia-escrights-net.blogspot.
com/2009/08/mengenal-kovenan-internasionaltentang.html Diakses tanggal 16 Mei 2013
pukul 17.44
4
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
sehingga mengurangi hak-hak yang
melekat dari semua bangsa untuk
menikmati
dan
memanfaatkan
7. Pasal 12, hak atas pendidikan
kekayaan dan sumber daya alam
8. Pasal 13, dan hak atas kebudayaan
mereka secara bebas dan penuh
9. Pasal 15. Dalam pasal ini terdiri
(1 pasal, yakni Pasal 25)
dari empat bagian yaitu :
8. Ketentuan tentang penandatangan
a. Negara-negara Pihak pada
sebagai Negara Pihak, ratifikasi,
Kovenan ini mengakui hak
dan
setiap orang:
aksesi,
serta
kententuan
prosedural lainnya. (6 pasal, yakni
Pasal 26 – 31)
Untuk berpartisipasi dalam
kehidupan budaya;
Untuk
Adapun pembahasan utama
menikmati
manfaat
dari
tentang hak Ekonomi, Sosial, dan
ilmu
Budaya dalam kovenan ini terdapat
penerapannya;
pada bagian III dalam kovenan ini.
kemajuan
pengetahuan
Untuk
dan
memperoleh
Beberapa pasal tersebut antara lain:
manfaat dari perlindungan
1. Pasal 6-15, yang menguraikan
atas kepentingan moral
hak-hak yang dilindungi, yaitu: hak
dan material yang timbul
atas pekerjaan, hak atas kondisi
dari karya ilmiah, sastra
kerja yang layak
atau
2. Pasal 7, hak untuk bergabung dan
membentuk serikat buruh
seni
yang
telah
diciptakannya.
b. Langkah-langkah yang harus
3. Pasal 8, hak atas jaminan sosial.
diambil oleh Negara Pihak pada
4. Pasal 9, hak atas perlindungan
Kovenan ini untuk mencapai
bagi keluarga
perwujudan
5. Pasal 10, hak atas standar hidup
sepenuhnya
dari hak ini, harus meliputi
yang layak, termasuk hak atas
pula
pangan,
diperlukan guna melestarikan,
pakaian,
dan
tempat
tinggal
6. Pasal 11, hak atas kesehatan
langkah-langkah
yang
mengembangkan
dan
menyebarkan
ilmu
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
5
pengetahuan dan kebudayaan.
Pasal 2 ini menjelaskan sifat dari
c. Negara Pihak pada Kovenan
kewajiban hukum yang umum dan
ini berjanji untuk menghormati
menjadi
kebebasan
Peserta Kovenan.
yang
diperlukan
ilmiah
mutlak
untuk
dan
penelitian
kegiatan
yang
tanggung
jawab
Negara
Pasal 2 ayat (1) Kovenan Hak-Hak
Ekosob menyatakan bahwa:
kreatif.
“Setiap
Negara
Pihak
pada
d. Negara Pihak pada Kovenan
Kovenan ini berjanji mengambil
ini mengakui manfaat yang
langkah-langkah, baik sendiri
akan diperoleh dari pemajuan
maupun
melalui
bantuan
dan pengembangan hubungan
dan
kerjasama
internasional,
dan kerjasama internasional di
terutama
bantuan
teknik
bidang ilmu pengetahuan dan
dan
ekonomi
dan
sejauh
kebudayaan.
dimungkinkan
Kewajiban
Negara
(
State
yang
ada,
secara
Obligation )
Negara
daya
guna
mencapai
progresif
realisasi
sepenuhnya
Kewajiban
sumber
hak-hak
yang
berdasar
diakui dalam Kovenan ini dengan
Kovenan Internasional Tentang Hakmenggunakan semua upayaHak Ekonomi, Sosial dan Budaya dapat
dikaji berdasar Pasal 2. Menurut Komite
upaya yang memadai, termasuk
pembentukkan langkah-langkah
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,
Pasal 2 mengandung kepentingan
khusus untuk mencapai pemahaman
legislatif.”
Unsur-unsur
penting
seutuhnya atas Kovenan dan, harus
pelaksanaan
dilihat sebagai hal yang mempunyai
berdasar Pasal 2 ayat (1) Kovenan
hubungan
tersebut di atas adalah digunakannya
dinamis
dengan
semua
ketentuan Kovenan lainnya.3
3
Rosalyn Higgins. International Law and
How We Use It. Clarendon Press. Oxford. 1994.
Hal. 100
6
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
istilah-istilah:
‘Kewajiban
dari
Negara’
a. Berjanji mengambil langkahlangkah;
2 ayat (1) Kovenan Hak-Hak Ekosob
dapat dijelaskan berdasarkan konteks
b. Dimungkinkan oleh sumber
daya yang ada;
kewajiban dan arti pemakaian istilahistilah yang dimaksud menurut Komite
c. Mencapai secara progresif;
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
dan
Komite Hak Ekonomi, Sosial dan
d. Dengan menggunakan semua
Budaya menjelaskan bahwa kewajiban
upaya-upaya yang memadai,
Negara
termasuk
Melakukan (Obligation of Conduct)
pembentukan
langkah-langkah legislatif.
Pihak
meliputi
Kewajiban
dan Kewajiban Hasil (Obligation of
Result). Komisi Hukum Internasional
Istilah-istilah dalam Pasal 2 ayat
(International
Law
Commission)
(1) tersebut di atas tidak digunakan
merumuskan dua kategori kewajiban
dalam Kovenan Internasional Hak Sipil
tersebut dan Komite menggunakannya
dan Politik. Pasal 2 (1) Kovenan Hak-
sebagai rujukan untuk mengelaborasi
Hak Sipol menyatakan bahwa, setiap
kewajiban Negara Peserta Kovenan
Negara Peserta Kovenan ini berupaya
Hak Ekosob: 4
untuk menghormati dan menjamin bagi
a. Kewajiban
semua individu dalam perpolitikan.
Melakukan
berarti
bahwa Negara harus mengambil
dikemukakan
langkah spesifik, terutama berkait
bahwa memang Kovenan Hak-Hak
dengan aksi atau pencegahan.
Ekosob tidak berasal dari genre yang
Misalnya: melarang kerja paksa
sama dengan Hak Sipol, karenanya
merupakan tindakan melakukan
menjadi penting untuk memahami arti
sesuatu.
Telah
banyak
istilah-istilah yang digunakan dalam
b. Kewajiban Hasil berarti kewajiban
Pasal 2 (1) Kovenan Hak-Hak Ekosob
untuk mencapai hasil tertentu
guna memahami ‘kewajiban Negara’
melalui
yang diatur oleh Kovenan. Istilah-
kebijakan dan program.
istilah yang digunakan dalam Pasal
4
implementasi
aktif
Ibid.
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
7
Namun harus diingat bahwa
Selain
bentuk-bentuk
khusus
kedua kategori kewajiban tersebut
kewajiban negara di dalam konteks
tidak
dipisahkan.Konsep
ketentuan Kovenan tersebut di atas,
Kewajiban Melakukan dan Kewajiban
juga dikenal tiga (3) bentuk kewajiban
Hasil memberikan perangkat efektif
(negara).
bagi pemantauan implementasi hak-
tindakan meratifikasi suatu perjanjian
hak ekonomi, sosial dan budaya.
intenasional
Konsep tersebut juga menunjukkan
membuat Negara menerima tanggung
bahwa
ekonomi,
jawab untuk melaksanakan tiga (3)
sosial dan budaya merupakan suatu
bentuk kewajiban, .yakni: (1) kewajiban
proses dinamis yang melibatkan baik
untuk
intervensi
respect); (2) kewajiban untuk melindungi
bisa
realisasi
jangka
hak-hak
pendek
maupun
jangka panjang.
Pemahaman
hak
dasarnya,
asasi
menghormati
manusia
(obligation
to
(obligation to protect); (3) kewajiban
untuk
untuk memenuhi (obligation to fullfil)
pendidikan,
hak asasi manusia. Ketiga kewajiban
penting dikaji di sini, apakah Negara,
tersebut biasa disebut sebagai generic
terutama
obligations.
Sebagai
mewujudkan
misal,
hak
atas
Pemerintah
mengambil
Penjelasan
langkah-langkah perencanaan strategis
dengan
dan rencana aksi untuk mengurangi
Negara tersebut adalah:
buta huruf atau meningkatkan akses
ketiga
bentuk
berkenaan
kewajiban
a. Kewajiban untuk menghormati
pendidikan dasar pada anak-anak dari
adalah
keluarga miskin di tingkat nasional
untuk menghentikan tindakan-
atau di wilayah administratif tertentu.
tindakan
Selanjutnya,
atau mengurangi penikmatan
konteks
Kewajiban
Negara
yang
diwajibkan
menganggu
Hasil menghendaki Negara, terutama
hak-hak
ekonomi,
Pemerintah
alokasi
anggaran
dan
pendidikan
ditetapkan
mencapai
dalam konteks ini termasuk
budaya.
sebesar 20% dari total APBN maupun
mempromosikan
APBD.
manusia.
8
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
sosial
Kewajiban
hak
asasi
b. Kewajiban untuk melindungi
adalah
Negara
melakukan
wajib
tepat
tindakan
dalam
yang
melaksanakan
mencegah pelanggaran hak
program
asasi
tertentu untuk perwujudan hak
manusia
oleh
pihak
ketiga. Bentuk kewajiban ini
atau
kebijakan
asasi manusia; dan
untuk merespon kenyataan
b. Negara tidak bisa mencapai
bahwa pihak ketiga, termasuk
target atau standar substantif
pengusaha
berpotensi
pemenuhan
melakukan
pelanggaran
hak asasi manusia dalam
operasinya.
ekonomi,
sosial dan budaya.
Di sinilah pentingnya memahami
indikator dan pengembangannya, baik
c. Kewajiban untuk memenuhi
adalah
hak
Negara
secara kuantitatif maupun kualitatif,
wajib
khususnya dalam hal penggunaan
melaksanaan tindakan yang
alokasi sumber daya secara maksimum
tepat,
untuk realisasi sepenuhnya hak-hak
termasuk
langkah
khusus
pembentukan
kebijakan
langkahseperti
yang diakui dalam Kovenan.
legislasi,
administratif
tertentu, dan penganggaran
untuk realisasi sepenuhnya
hak asasi manusia.
Dari isi kovenan tentang hak dan
Ratifikasi
Hak-Hak
Ekosob
Oleh Indonesia
Pada 30 September 2005 DPR
dan Pemerintah sepakat meratifikasi
piagam penting hak asasi manusia
kewajiban negara dalam pemenuhan
(Bill of Rights) yaitu
Hak Ekosob maka bisa diartikan
Covenant on Economic, Social and
bahwa negara bisa dinyatakan ‘gagal’
Cultural
atau ‘melanggar hak ekonomi, sosial
Covenant
dan budaya’ jika:
Rights.
a. Negara tidak melaksanakan
kewajiban (hukumnya) atau
Rights
on
Proses
dilakukan pada
dan
Civil
International
International
and
Political
ratifikasi
tersebut
28 Oktober 2005,
dimana Presiden Susilo Bambang
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
9
Yudhoyono
mengesahkan
No.
keadilan sosial, sebagaimana yang
11 tahun 2005 tentang pengesahan
dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
Kovenan Internasional Hak Sipil dan
Tanpa perspektif pembangunan yang
Politik dan No. 12 tahun 2005 tentang
demikian, maka upaya tersebut takkan
Pengesahan
pernah terwujud.
Kovenan
UU
Internasional
tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Dalam hukum HAM, negara yang
Budaya. Ratifikasi terhadap the bill of
dalam
human rights ini tentu saja membawa
mempunyai
harapan baru bagi kondisi yang lebih
pemangku kewajiban (duty bearer).
kondusif bagi pemajuan penghormatan
Kewajiban yang diemban negara terdiri
dan perlindungan hak asasi manusia di
atas tiga bentuk, yaitu menghormati (to
negeri ini.5
respect), melindungi (to protect) dan
hal
ini
adalah
pemerintah
kedudukan
sebagai
sebagaimana
memenuhi (to fulfil). Kewajiban untuk
dimuat di dalam Konstitusi Republik
menghormati (obligation to respect)
Indonesia dan juga Kovenan Hak
adalah
Ekonomi, Sosial, dan Budaya, jelas
menahan diri untuk tidak melakukan
apa yang menjadi hak setiap warga
intervensi, kecuali atas hukum yang
negara, terutama di bidang ekonomi,
sah (legitimate).6 Kewajiban ini harus
sosial, dan budaya. Begitu juga halnya
diterapkan pada semua hak, baik
dengan
untuk
hak hidup, integritas personal, privasi
memenuhi hak-hak tersebut. Namun,
maupun hak untuk bekerja, hak atas
gagasan
pangan, kesehatan dan pendidikan.
Secara
normatif,
kewajiban
dan
Negara
praktik
pelaksanaan
kewajiban
untuk
pembangunan dan pemenuhan hak
Kewajiban
ekonomi, sosial, dan budaya ini, tidak
obligation to fulfill) adalah kewajiban
dapat dilepaskan dari cita-cita dan
negara
ideologi
membawa
langkah legislatif, administratif, yudisial,
bangsa ini pada kesejahteraan dan
dan praktis, yang perlu untuk menjamin
5
pelaksanaan HAM. Kewajiban negara
negara
untuk
http://www.syarikat.org/article/hakekosob-di-indonesia Diakses tanggal 25 Mei 2013
Pukul 23.48
10
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
6
untuk
negara
untuk
Ibid
memenuhi
mengambil
(the
langkah-
untuk
melindungi
(the
obligation
6.UU No. 7 tahun 1984 tentang
to protect) adalah kewajiban untuk
pengesahan
melindungi hak bukan hanya terhadap
penghapusan
pelanggaran yang dilakukan negara,
diskriminasi terhadap perempuan,
namun juga terhadap pelanggaran atau
tindakan yang dilakukan oleh entitas
atau pihak lain (non-negara) yang
akan mengganggu perlindungan hak
yang disebut. Kewajiban negara untuk
konvensi
segala
7.UU No. 8 tahun 1985 tentang
organisasi kemasyarakatan,
8.UU No. 1 thun 1974 tentang pokokpokok perkawinan,
9.UU No. 6 tahun 1974 tentag
menghormati adalah kewajiban paling
ketetuan-ketentuan
dasar.
kesejahteraan sosial,
Dan
selanjutnya,
kenyataannya
Indonesia
secara
telah
pada
substantif
menerapkan
hal-
hal yang berkaitan dengan hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya di beberapa
peraturan
perundang-undangan
nasional, yaitu: 7
2.UU No. 1 tahun 1970 tentang
3.UU No. 23 tahun 1992 tentang
11.UU No. 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional,
12.UU No. 4 tahun 1965 tentang
pemberian penghidupan kepada
13.UU No. 3 1992 tentang jaminan
14.UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak
15.UU No.29 Tahun 2004 tentang
praktek-praktek kedokteran
Kesehatan,
1997
tentang
ketenagakerjaan,
5.UU No. 8 tahun 1974 tentang pokokpokok kepegawaian,
7
perumahan dan pemukiman,
asasi Manusia,
keselamatan kerja,
tahun
10.UU No. 4 tahun 1992 tentang
sosial ketenagakerjaan,
kesejahteraan anak,
25
pokok
orang jompo
1.UU No. 4 tahun 1974 tentang
4.UU.
bentuk
16.UU No. 27 tahun 2007 tentang
pengelolaan bencana,
17.Perpu No. 48
tahun 2008
tentang pendanaan pendidikan.
Ibid
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
11
Studi
Kasus
Dan
adalah anggaran untuk jalan raya.
Pelanggaran Hak-hak Ekosob
Akibatnya, perbaikan untuk jalan raya
Di Indonesia
di daerah terpencil yang jauh dari kota
Sudah
Korupsi
dijelaskan
bab
kebanyakan rusak parah dan tidak
sebelumnya bahwa negara mempunyai
layak. Dan lebih parahnya lagi tidak
kewajiban
menghormati,
ada angkutan umum yang memasuki
melindungi dan memenuhi setiap hak
kawasan tersebut, sehingga menuntut
warga negaranya, apalagi Indonesia
warga
yang sudah meratifikasi kovenan hak
bermotor.
untuk
di
ekosob pada tahun 2005. Pertanyaan
mendasar
dalam
hal
mengapa
korupsi
ini
menjadi
adalah,
sebab
untuk
memiliki
kendaraan
Dari data yang dilansir oleh
infokorupsi.comterlihat banyak kasus
korupsi
yang
melibatkan
berbagai
utama pelanggaran hak ekosob di
pejabat pemerintahan baik di tingkat
Indonesia? Pada era saat ini, mungkin
daerah maupun di tingkat pusat. Dapat
hampir semua warga negara pernah
dilihat juga dari tabel yaitu kasus korupsi
mendengar bahkan sering tentang kata
dana bantuan masyarakat seperti dana
korupsi dan tidak sedikit pula yang
proyek pengembangan air bersih, dana
mengetahuia. Karena kasus yang satu
bantuan pangan, dan dana pendidikan.
ini telah marak terjadi di pelosok negeri.
Menurut
Kasus korupsi banyak dilakukan
oleh
pejabat
negara
data
dari
Corporation
Perceptions Index 2012,8 dari tingkat
terhadap
korupsi Indonesia menduduki urutan ke
anggaran negara. Karena anggaran
118 di dunia. Yang lebih ironis adalah
yang
bernilai
Indonesia lebih korupsi dibandingkan
sedikit, maka akan berdampak kepada
dengan Timor Leste yang notabene
perekonomian dan sosial masyarakat
negara pecahan dari Indonesia.
diselewengkan
tidak
yang akhirnya berpengaruh terhadap
budaya di Indonesia. Contoh kecilnya,
dalam suatu daerah seperti kabupaten/
kota yang dominan disalahgunakan
12
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
8
http://www.transparency.org Diakses
Tanggal 26 Mei 2013 Pukul 21.09
Sumber : http://www.transparency.org
semaik menurun.
Menurut laporan bulanan data
dari Badan Pusat Statistik tentang
penduduk usia 15 tahun keatas yang
bekerja menurut tingkat pendidikan9
dan
data
terbuka
tingkat
dari
pengangguran
pendidikan
yang
ditamatkan dibawah ini dapat terlihat
minimnya tingkat pendidikan warga
Indonesia yang masuk kedalam dunia
kerja. Rendahnya tingkat pendidikan
ini nantinya akan berdampak kepada
minimnya upah yang didapat. Efek
domino daris rendahnya pendapatan
akan
berujung
kesejahteraan
kepada
masyarakat
tingkat
yang
9
Badan Pusat Statistik. Laporan
Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi 2.
Bulan Juli 2010.
Selain
masalah
pendidikan,
BPS juga mencatat jumlah penduduk
miskin
di
Indonesia
pada
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
bulan
13
Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang
sebesar 64,23 persen.
(13,33 persen). Dibandingkan dengan
Tetapi pada intinya tabel diatas
penduduk miskin pada bulan Maret
memperlihatkan tingkat kemiskinan di
2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15
Indonesia yang masih tinggi. Sekali
persen),
lagi pemerintah sudah lalai dalam hal
berarti
jumlah
penduduk
miskin turun sebesar 1,51 juta.
pemenuhan kebutuhan dan hak sosial,
ekonomin
dan
budaya
rakyatnya,
dana yang seharusnya dipakai untuk
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat
ternyata sudah berbalik arah dan masuk
kedalam
kantong-kantong
pribadi
dari pejabat-pejabat negara. Dari isi
kovenan sendiri menyebutkan tentang
hak dan kewajiban negara dalam
pemenuhan Hak Ekosob, dan apabila
Jumlah
penduduk
miskin
di
negara tidak bisa memenuhinya maka
daerah perkotaan turun lebih banyak
bisa diartikan bahwa negara tersebut
daripada daerah perdesaan. Selama
dinyatakan gagal atau melanggar hak
periode Maret 2009 - Maret 2010,
ekonomi, sosial dan budaya. Dan lebih
penduduk miskin di daerah perdesaan
rinci disebutkan bahwa jika:
berkurang 0,69 juta orang, sementara
a. Negara tidak melaksanakan
di daerah perkotaan berkurang 0,81
kewajiban
juta
penduduk
melakukan tindakan yang tepat
miskin antara daerah perkotaan dan
dalam melaksanakan program
perdesaan tidak banyak berubah. Pada
atau kebijakan tertentu untuk
bulan Maret 2009, sebagian besar
perwujudan hak asasi manusia;
(63,38 persen) pendudukmiskin berada
dan
orang.
Persentase
(hukumnya)
atau
di daerah perdesaan, sementara pada
b. Negara tidak bisa mencapai
bulan Maret 2010 persentase adalah
target atau standar substantif
14
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
pemenuhan
hak
ekonomi,
sosial dan budaya.
Dapat
dilihat
dalam
lampiran
tentang kasuss korupsi di Indonesia dari
tahun 2004-2008 terlihat jelas bahwa
begitu
banyak
kasus
korupsi
yang
melibatkan pejabat pemerintah. Dana
yang dikorupsi sebenarnya adalah hasil
pajak dari rakyat juga, oleh rakyat dan
untuk rakyat. Tetapi pada kenyataannya
dana pajak stersebut dimasukkan kedalam
kantong para pejabat dan rakyatpun tidak
mendapatkan bagian meskipun kecil.
Seperti contoh dalam tabel terdapat
Sebagai
kasus korupsi dana pembangunan desa,
di
contoh
Sumatera
kecil
Utara,
kita
korupsi dana kredit udaha stani, korupsi
lihat
disana
dana pembangunan sekolah dan masih
memang pantas menyandang status
banyak lagi. Kesemuanya itu adalah
provinsi paling korup di Indonesia.
efek buruk dari korupsi dan salah satu
Setidaknya, bila berkaca pada hasil
pelanggaran hak ekosob yang terjadi
audit Badan Pemeriksa Keuangan
lewat korupsi.
(BPK) RI Perwakilan Sumut tahun
anggaran 2008-2009. Dalam setahun,
pemerintah
28
provinsi
pemerintah
Sumut
dan
kabupaten/kota,
menyelewengkan uang rakyat sebesar
Rp 46 triliun. Selain pemerintah daerah,
BPK juga mencatat penyelewengan
besar di dua perusahaan daerah, PT
Bank Sumut dan PD Perkebenunan.
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
15
Bila ditotal, dugaan uang yang diduga
menurut kami sangat fantastis dilihat
dikorupsi ke 31 instansi itu mencapai
Sumatra Utara merupakan kota kecil.
Rp47
Bandingkan
triliun.Demikian
pemaparan
saja
dengan
jakarta
data rekapitulasi hasil pemantauan
atau kota-kota besar di pulau Jawa,
tindak lanjut pemeriksaan BPK tahun
tentunya uang rakyat yang dikorupsi
2010 pada dua tahun anggaran 2008-
juga mencapai nominal yang lebih
2009 yang diperoleh. Rekapitulasi ini
besar. Dana yang dikorupsi tersebut
disampaikan
Akuntanbilitas
jika diberikan kepada rakyat untuk
Publik (PAP) DPD RI bersama BPK RI
memberikan pendidikan gratis dan biaya
Perwakilan Sumut di ruang Beringin
berobat gratis serta bantuan tunjangan
Kantor Gubsu, Rabu (8/12) kemarin.
sosial setiap bulannya tentu saja kami
Pada kesempatan itu hadir Anggota
yakin tidak akan ada kelaparan dan
DPD RI asal Sumatera Utara, Rudolf
kemiskinan di Indonesia serta kami
M Pardede Pimpinan PAP DPD RI,
yakin Indonesia akan menjadi negara
Prof DR Farouk dan anggota DPD
yang makmur.
Panitia
Muhammad, Hj Permana Sari, Hardi
Selamat Hood, dan Bahar Buasan.Hasil
PENUTUP
pemantauan BPK RI ini, di Sumut ada
Kovenan tentang Hak Ekonomi,
sebanyak 3.132 temuan. Banyaknya
Sosial dan Budaya merupakan cita-
jumlah
menunjukkan
cita bersama antar negara-negara di
penyelewengan
dunia untuk memberikan hak yang
anggaran yang besar pula, sebesar
pantas bagi umat manusia. Kovenan
Rp 47.318.694.390.920,60. Temuan ini
ini
berasal dari 29 pemerintah daerah dan
negara
2 perusahaan daerah .10
meratifikasi pada tahun 2005. Tetapi
angka
temuan
dugaan
Dana
yang
ini
begitu
banyak
telah
diratifikasi
termasuk
oleh
Indonesia
banyak
yang
pada implikasinya, Indonesia ternyata
telah melanggar beberapa pasal dalam
10 http://pancurbatu.wordpress.
com/2010/12/09/setahun-rp47-triliun-uangrakyat-dikorupsi/ Diakses tanggal 26 Juni
2014 Pukul 09.33
16
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
kovenan ini, yang dalam makalah kami
jabarkan beberapa pasal yang telah
dilanggar oleh Indonesia yaitu Pasal
berantas korupsi sampai ke akar-
8 tentang hak atas jaminan sosial,
akarnya dan bentuklah budaya sosialis
pasal 10 tentang hak atas standar
sehingga
hidup yang layak, termasuk hak
tidak lagi memakan jatah dana yang
atas pangan, pakaian, dan tempat
seharusnya diberikan untuk rakyat
tinggal dan pasal 12 tentang hak atas
dan untuk kemakmuran rakyat.
pejabat-pejabat
negara
pendidikan. Pelanggaran ini menurut
kami dikarenakan tingkat korupsi yang
sangat tinggi di Indonesia sehingga
membuat
dana
pemenuhan
hak
DAFTAR PUSTAKA
rakyat tidak sampai kepada rakyat
Badan Pusat Statistik. Laporan
serta tidak adanya upaya yang berarti
Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi
dari pemerintah untuk memberantas
korupsi demi tujuan pemenuhan hak
2. Bulan Juli 2010.
Higgins, Rosalyn. International Law
ekosob rakyatnya.
and How We Use It. Clarendon
Hal ini membuktikan bahwa
Press. Oxford. 1994.
Indonesia adalah negara yang gagal
http://www.ohchr.org/EN/
dalam hal pemenuhan Hak Ekosob.
ProfessionalInterest/Pages/
Tetapi dunia internasional melalui
CESCR.aspx
NGO
internasional
ternyata
tidak
http://indonesia-escrights-net.
melakukan tindakan untuk menegur
atau menghukum negara yang sudah
blogspot.com/2009/08/mengenalkovenan-internasional-tentang.html
melanggar Hak ekosob ini. Padahal
http://www.syarikat.org/article/hakmenurut kami, hak ekonomi, sosial
ekosob-di-indonesia
dan
budaya
sangatlah
oleh
rakyat
demi
penghidupan
yang
diperlukan
http://infokorupsi.com/id/pejabatkorup.
mendapatkan
layak
dan
php?p=Qg%3D%3D=
http://www.transparency.org
meningkatkan
kesejahteraannya.
http://pancurbatu.wordpress.
Solusi sederhana dari kami adalah
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
17
com/2010/12/09/setahun-rp47triliun-uang-rakyat-dikorupsi/
Diakses tanggal 26 Juni 2013 Pukul
09.33
18
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
DAN BUDAYA DI INDONESIA
Oleh :
ROBBY DARWIS NASUTION
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
ABSTRAK
Korupsi merupakan budaya yang sudah lumrah terjadi di Indonesia, dalam
keseharian perpolitikan di Indonesia bahkan tidak akan lepas dari aktifitas korupsi
dimana pada kenyataannya korupsi sendiri akan berdampak sistemik bukan
hanya berdapmapa kepada kemakmuran Negara tetapi juga berdampak kepada
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kesejahteraan Masyarakat sesungguhnya
dapat dilihat dari tingkat pemenuhan hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya),
ketiga poin tersebut merupakan bagian kecil indikator kesejahteraan rakyat.
Bersama-sama dengan Hak Sipil, hak ekosob telah diakui secara internasional
sebagai bagian dari the international bill of human rights. Kerangka hukumnya
menjadi semakin jelas setelah hak-hak tersebut dituangkan dalam perjanjian
multilateral yang tertuang dalam Covenan on Economic, Social and Cultural Rights
(selanjutnya disingkat CESCR), yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada
tahun 1966 sebagai pelaksanaan dari prinsip-prinsip yang dimuat dalam DUHAM
1948. Kewenangan negara yang dalam hal ini adalah pemerintah untuk menjamin
hak-hak ekonomi, sosial dan budaya di indonesia dirasa tidak memenuhi hasil
yang memadai sehingga dapat dilihat dengan masih banyaknya pengangguran,
kemiskinan, dan rendahnya tingkat pendidikan warga negara. Selain itu, tingkat
korupsi di Indonesia masih sangat tinggi dibanding negara-negara lain yang
menyebabkan tingkat pelanggaran hak EKOSOB di Indonesia masih sangat tinggi.
Kata Kunci : Korupsi, Hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya), CESCR
(Covenan on Economic, Social and Cultural Rights).
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
1
PENDAHULUAN
melekat pada manusia, sesuai dengan
Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Budaya (hak-hak ekosob) adalah hak
Cita-cita manusia yang bebas untuk
dasar manusia yang harus dilindungi
menikmati kebebasan dari ketakutan
dan dipenuhi agar manusia terlindungi
dan ingin hanya dapat dicapai apabila
martabat dan kesejahteraannya. Peran
diciptakan kondisi dimana setiap orang
negara Dalam deklarasi Wina 1993
dapat menikmati hak-hak ekonomi,
menekankan tanggung jawab negara
sosial dan budayanya, serta hak sipil
untuk melindungi dan menegakkan
dan hak-hak politiknya. Mengingat
HAM,
kewajiban
termasuk
hak-hak
ekosob.
Negara
berdasarkan
Penyelenggara negara, baik eksekutif
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
maupun legislatif, dituntut berperan
untuk mempromosikan penghormatan
aktif dalam melindungi dan memenuhi
universal untuk, dan ketaatan, hak
Hak-hak EKOSOB karena mereka yang
asasi manusia dan kebebasan, serta
secara efektif memiliki kewenangan
menyadari bahwa individu memiliki
menentukan
kewajiban terhadap individu lain dan
alokasi
sumber
daya
nasional.
masyarakat untuk mana dia berada,
Dalam pembukaan International
Covenant
and
on
Cultural
disebutkan
Economic,
Rights
bahwa
Social
untuk berupaya keras bagi pemajuan
(ICESCR)
dan pelaksanaan hak-hak yang diakui
prinsip-prinsip
yang diproklamirkan dalam Piagam
Perserikatan
berada di bawah tanggung jawab
dalam Kovenan EKOSOB ini.1
Kewenangan
negara
yang
Bangsa-Bangsa,
dalam hal ini adalah pemerintah untuk
martabat
yang
menjamin hak-hak ekonomi, sosial
melekat dan hak-hak yang sama dan
dan budaya di indonesia dirasa tidak
mutlak dari semua manusia adalah
memenuhi hasil yang memadai, hal ini
dasar
dapat dilihat dengan masih banyaknya
pengakuan
atas
kemerdekaan,
keadilan
dan
perdamaian di dunia. Pengakuan hakhak ini berasal dari martabat yang
2
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
1 http://www.ohchr.org/EN/
ProfessionalInterest/Pages/CESCR.aspx
Diakses tanggal 25 Mei 2013 Pukul 22.47
pengangguran,
dan
kuatnya karakter universalitas dari
rendahnya tingkat pendidikan warga
kovenan ini. Oleh sebagian ahli hukum
negara. Selain itu, tingkat korupsi
HAM internasional, perjanjian dengan
di Indonesia masih sangat tinggi
karakter yang demikian itu, dianggap
dibanding negara-negara lain. Dalam
memiliki kedudukan sebagai bagian
makalah ini kami ingin melihat dan
dari hukum kebiasaan internasional
mencoba
sejauh
(international customary law). Komite
terhadap
ECOSOC PBB pada tahun 1998 juga
mana
kemiskinan,
menganalisis
pengaruh
korupsi
pemenuhan hak ekonomi, sosial dan
mengeluarkan
budaya di Indonesia.
umum (General Comments) yang
Bersama-sama
beberapa
komentar
dengan
secara langsung membahas status
Hak Sipil, hak ekosob telah diakui
hukum (justiciability) serta perlunya
secara internasional sebagai bagian
pengaturan
dari the international bill of human
hukum atas pelanggaran hak ekonomi
rights. Kerangka hukumnya menjadi
dan sosial melalui peraturan hak asasi
semakin
manusia di tingkat domestik.
jelas
setelah
hak-hak
penyelesaian
secara
tersebut dituangkan dalam perjanjian
multilateral
yang
tertuang
dalam
PEMBAHASAN
Kovenan Hak Ekosob
Covenan on Economic, Social and
Kovenan Internasional tentang
Cultural Rights (selanjutnya disingkat
Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
CESCR), yang disahkan oleh Majelis
terdiri dari 31 Pasal, yang terdiri dari
Umum PBB pada tahun 1966 sebagai
Mukadimah dan 5 Bagian. Mukadimah
pelaksanaan
dari
prinsip-prinsip
terdiri dari lima (5) Paragraf preambuler
yang dimuat dalam DUHAM 1948.
yang seluruh isinya berbunyi sama
Eksistensi
internasional
terhadap
dengan
Mukadimah
Kovenan
kovenan ini semakin nyata setelah
diratifikasi oleh tidak kurang 142
Negara. Tingginya tingkat ratifikasi
Internasional Tentang Hak-Hak Sipil
dan Politik. Namun perlu dicatat bahwa,
paragraf preambuler ke-3 dari Kovenan
terhadap kovenan ini menunjukkan
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
3
ini (ICESCR) merupakan penegasan
budaya yang dimuat dan diakui
tentang keterkaitan hak-hak ekonomi,
dalam Kovenan (10 pasal, yakni
sosial dan budaya dengan hak-hak sipil
Pasal 6 – 15)
dan politik. Paragraf preambuler ke-3
tersebut menyatakan:2
4. Masalah pelaporan pelaksanaan
instrumen kovenan yang dilakukan
oleh Negara-Negara Pihak serta
“Mengakui
bahwa
sesuai
dengan Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, keadaan
ideal dari manusia yang bebas
dari penikmatan kebebasan
dari ketakutan dan kemiskinan,
hanya dapat dicapai apabila
diciptakan kondisi di mana
semua orang dapat menikmati
hak-hak ekonomi, sosial dan
budaya, juga hak-hak sipil dan
politiknya.”
tindak lanjut yang dapat dilakukan
oleh Economic and Social Council
atau Dewan Ekonomi dan Sosial,
atau organ PBB lainnya (7 pasal,
yakni Pasal 16 – 22)
5. Ketentuan tentang ragam bentuk
aksi internasional bagi pencapaian
hak-hak
yang
diakui
dalam
Kovenan (1 pasal, yakni Pasal 23)
6. Penegasan,
tentang
tidak
ada
“Batang tubuh” dari Kovenan
satu hal pun ketentuan di dalam
Internasional
Tentang
Hak-Hak
Kovenanini yang dapat ditafsirkan
Ekonomi, Sosial dan Budaya ini terdiri
sehingga mengurangi ketentuan
dari beberapa ketentuan berikut:
1. Prinsip Umum (1 pasal, yakni Pasal
1)
2. Kewajiban Negara (4 pasal, yakni
Pasal 2 – 5)
untuk mengakui dan menjamin
ekonomi,
badan-badan
berkenaan
khusus
lainnya,
dengan
masalah-
masalah yang diatur Kovenan ini
3. Kewajiban Negara-Negara Pihak
hak-hak
dalam piagam PBB dan konstitusi
sosial
dan
(1 pasal, yakni Pasal 24)
7. Penegasan,
tentang
tidak
ada
satu hal pun ketentuan di dalam
Kovenanini yang dapat ditafsirkan
2 http://indonesia-escrights-net.blogspot.
com/2009/08/mengenal-kovenan-internasionaltentang.html Diakses tanggal 16 Mei 2013
pukul 17.44
4
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
sehingga mengurangi hak-hak yang
melekat dari semua bangsa untuk
menikmati
dan
memanfaatkan
7. Pasal 12, hak atas pendidikan
kekayaan dan sumber daya alam
8. Pasal 13, dan hak atas kebudayaan
mereka secara bebas dan penuh
9. Pasal 15. Dalam pasal ini terdiri
(1 pasal, yakni Pasal 25)
dari empat bagian yaitu :
8. Ketentuan tentang penandatangan
a. Negara-negara Pihak pada
sebagai Negara Pihak, ratifikasi,
Kovenan ini mengakui hak
dan
setiap orang:
aksesi,
serta
kententuan
prosedural lainnya. (6 pasal, yakni
Pasal 26 – 31)
Untuk berpartisipasi dalam
kehidupan budaya;
Untuk
Adapun pembahasan utama
menikmati
manfaat
dari
tentang hak Ekonomi, Sosial, dan
ilmu
Budaya dalam kovenan ini terdapat
penerapannya;
pada bagian III dalam kovenan ini.
kemajuan
pengetahuan
Untuk
dan
memperoleh
Beberapa pasal tersebut antara lain:
manfaat dari perlindungan
1. Pasal 6-15, yang menguraikan
atas kepentingan moral
hak-hak yang dilindungi, yaitu: hak
dan material yang timbul
atas pekerjaan, hak atas kondisi
dari karya ilmiah, sastra
kerja yang layak
atau
2. Pasal 7, hak untuk bergabung dan
membentuk serikat buruh
seni
yang
telah
diciptakannya.
b. Langkah-langkah yang harus
3. Pasal 8, hak atas jaminan sosial.
diambil oleh Negara Pihak pada
4. Pasal 9, hak atas perlindungan
Kovenan ini untuk mencapai
bagi keluarga
perwujudan
5. Pasal 10, hak atas standar hidup
sepenuhnya
dari hak ini, harus meliputi
yang layak, termasuk hak atas
pula
pangan,
diperlukan guna melestarikan,
pakaian,
dan
tempat
tinggal
6. Pasal 11, hak atas kesehatan
langkah-langkah
yang
mengembangkan
dan
menyebarkan
ilmu
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
5
pengetahuan dan kebudayaan.
Pasal 2 ini menjelaskan sifat dari
c. Negara Pihak pada Kovenan
kewajiban hukum yang umum dan
ini berjanji untuk menghormati
menjadi
kebebasan
Peserta Kovenan.
yang
diperlukan
ilmiah
mutlak
untuk
dan
penelitian
kegiatan
yang
tanggung
jawab
Negara
Pasal 2 ayat (1) Kovenan Hak-Hak
Ekosob menyatakan bahwa:
kreatif.
“Setiap
Negara
Pihak
pada
d. Negara Pihak pada Kovenan
Kovenan ini berjanji mengambil
ini mengakui manfaat yang
langkah-langkah, baik sendiri
akan diperoleh dari pemajuan
maupun
melalui
bantuan
dan pengembangan hubungan
dan
kerjasama
internasional,
dan kerjasama internasional di
terutama
bantuan
teknik
bidang ilmu pengetahuan dan
dan
ekonomi
dan
sejauh
kebudayaan.
dimungkinkan
Kewajiban
Negara
(
State
yang
ada,
secara
Obligation )
Negara
daya
guna
mencapai
progresif
realisasi
sepenuhnya
Kewajiban
sumber
hak-hak
yang
berdasar
diakui dalam Kovenan ini dengan
Kovenan Internasional Tentang Hakmenggunakan semua upayaHak Ekonomi, Sosial dan Budaya dapat
dikaji berdasar Pasal 2. Menurut Komite
upaya yang memadai, termasuk
pembentukkan langkah-langkah
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,
Pasal 2 mengandung kepentingan
khusus untuk mencapai pemahaman
legislatif.”
Unsur-unsur
penting
seutuhnya atas Kovenan dan, harus
pelaksanaan
dilihat sebagai hal yang mempunyai
berdasar Pasal 2 ayat (1) Kovenan
hubungan
tersebut di atas adalah digunakannya
dinamis
dengan
semua
ketentuan Kovenan lainnya.3
3
Rosalyn Higgins. International Law and
How We Use It. Clarendon Press. Oxford. 1994.
Hal. 100
6
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
istilah-istilah:
‘Kewajiban
dari
Negara’
a. Berjanji mengambil langkahlangkah;
2 ayat (1) Kovenan Hak-Hak Ekosob
dapat dijelaskan berdasarkan konteks
b. Dimungkinkan oleh sumber
daya yang ada;
kewajiban dan arti pemakaian istilahistilah yang dimaksud menurut Komite
c. Mencapai secara progresif;
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
dan
Komite Hak Ekonomi, Sosial dan
d. Dengan menggunakan semua
Budaya menjelaskan bahwa kewajiban
upaya-upaya yang memadai,
Negara
termasuk
Melakukan (Obligation of Conduct)
pembentukan
langkah-langkah legislatif.
Pihak
meliputi
Kewajiban
dan Kewajiban Hasil (Obligation of
Result). Komisi Hukum Internasional
Istilah-istilah dalam Pasal 2 ayat
(International
Law
Commission)
(1) tersebut di atas tidak digunakan
merumuskan dua kategori kewajiban
dalam Kovenan Internasional Hak Sipil
tersebut dan Komite menggunakannya
dan Politik. Pasal 2 (1) Kovenan Hak-
sebagai rujukan untuk mengelaborasi
Hak Sipol menyatakan bahwa, setiap
kewajiban Negara Peserta Kovenan
Negara Peserta Kovenan ini berupaya
Hak Ekosob: 4
untuk menghormati dan menjamin bagi
a. Kewajiban
semua individu dalam perpolitikan.
Melakukan
berarti
bahwa Negara harus mengambil
dikemukakan
langkah spesifik, terutama berkait
bahwa memang Kovenan Hak-Hak
dengan aksi atau pencegahan.
Ekosob tidak berasal dari genre yang
Misalnya: melarang kerja paksa
sama dengan Hak Sipol, karenanya
merupakan tindakan melakukan
menjadi penting untuk memahami arti
sesuatu.
Telah
banyak
istilah-istilah yang digunakan dalam
b. Kewajiban Hasil berarti kewajiban
Pasal 2 (1) Kovenan Hak-Hak Ekosob
untuk mencapai hasil tertentu
guna memahami ‘kewajiban Negara’
melalui
yang diatur oleh Kovenan. Istilah-
kebijakan dan program.
istilah yang digunakan dalam Pasal
4
implementasi
aktif
Ibid.
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
7
Namun harus diingat bahwa
Selain
bentuk-bentuk
khusus
kedua kategori kewajiban tersebut
kewajiban negara di dalam konteks
tidak
dipisahkan.Konsep
ketentuan Kovenan tersebut di atas,
Kewajiban Melakukan dan Kewajiban
juga dikenal tiga (3) bentuk kewajiban
Hasil memberikan perangkat efektif
(negara).
bagi pemantauan implementasi hak-
tindakan meratifikasi suatu perjanjian
hak ekonomi, sosial dan budaya.
intenasional
Konsep tersebut juga menunjukkan
membuat Negara menerima tanggung
bahwa
ekonomi,
jawab untuk melaksanakan tiga (3)
sosial dan budaya merupakan suatu
bentuk kewajiban, .yakni: (1) kewajiban
proses dinamis yang melibatkan baik
untuk
intervensi
respect); (2) kewajiban untuk melindungi
bisa
realisasi
jangka
hak-hak
pendek
maupun
jangka panjang.
Pemahaman
hak
dasarnya,
asasi
menghormati
manusia
(obligation
to
(obligation to protect); (3) kewajiban
untuk
untuk memenuhi (obligation to fullfil)
pendidikan,
hak asasi manusia. Ketiga kewajiban
penting dikaji di sini, apakah Negara,
tersebut biasa disebut sebagai generic
terutama
obligations.
Sebagai
mewujudkan
misal,
hak
atas
Pemerintah
mengambil
Penjelasan
langkah-langkah perencanaan strategis
dengan
dan rencana aksi untuk mengurangi
Negara tersebut adalah:
buta huruf atau meningkatkan akses
ketiga
bentuk
berkenaan
kewajiban
a. Kewajiban untuk menghormati
pendidikan dasar pada anak-anak dari
adalah
keluarga miskin di tingkat nasional
untuk menghentikan tindakan-
atau di wilayah administratif tertentu.
tindakan
Selanjutnya,
atau mengurangi penikmatan
konteks
Kewajiban
Negara
yang
diwajibkan
menganggu
Hasil menghendaki Negara, terutama
hak-hak
ekonomi,
Pemerintah
alokasi
anggaran
dan
pendidikan
ditetapkan
mencapai
dalam konteks ini termasuk
budaya.
sebesar 20% dari total APBN maupun
mempromosikan
APBD.
manusia.
8
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
sosial
Kewajiban
hak
asasi
b. Kewajiban untuk melindungi
adalah
Negara
melakukan
wajib
tepat
tindakan
dalam
yang
melaksanakan
mencegah pelanggaran hak
program
asasi
tertentu untuk perwujudan hak
manusia
oleh
pihak
ketiga. Bentuk kewajiban ini
atau
kebijakan
asasi manusia; dan
untuk merespon kenyataan
b. Negara tidak bisa mencapai
bahwa pihak ketiga, termasuk
target atau standar substantif
pengusaha
berpotensi
pemenuhan
melakukan
pelanggaran
hak asasi manusia dalam
operasinya.
ekonomi,
sosial dan budaya.
Di sinilah pentingnya memahami
indikator dan pengembangannya, baik
c. Kewajiban untuk memenuhi
adalah
hak
Negara
secara kuantitatif maupun kualitatif,
wajib
khususnya dalam hal penggunaan
melaksanaan tindakan yang
alokasi sumber daya secara maksimum
tepat,
untuk realisasi sepenuhnya hak-hak
termasuk
langkah
khusus
pembentukan
kebijakan
langkahseperti
yang diakui dalam Kovenan.
legislasi,
administratif
tertentu, dan penganggaran
untuk realisasi sepenuhnya
hak asasi manusia.
Dari isi kovenan tentang hak dan
Ratifikasi
Hak-Hak
Ekosob
Oleh Indonesia
Pada 30 September 2005 DPR
dan Pemerintah sepakat meratifikasi
piagam penting hak asasi manusia
kewajiban negara dalam pemenuhan
(Bill of Rights) yaitu
Hak Ekosob maka bisa diartikan
Covenant on Economic, Social and
bahwa negara bisa dinyatakan ‘gagal’
Cultural
atau ‘melanggar hak ekonomi, sosial
Covenant
dan budaya’ jika:
Rights.
a. Negara tidak melaksanakan
kewajiban (hukumnya) atau
Rights
on
Proses
dilakukan pada
dan
Civil
International
International
and
Political
ratifikasi
tersebut
28 Oktober 2005,
dimana Presiden Susilo Bambang
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
9
Yudhoyono
mengesahkan
No.
keadilan sosial, sebagaimana yang
11 tahun 2005 tentang pengesahan
dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
Kovenan Internasional Hak Sipil dan
Tanpa perspektif pembangunan yang
Politik dan No. 12 tahun 2005 tentang
demikian, maka upaya tersebut takkan
Pengesahan
pernah terwujud.
Kovenan
UU
Internasional
tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Dalam hukum HAM, negara yang
Budaya. Ratifikasi terhadap the bill of
dalam
human rights ini tentu saja membawa
mempunyai
harapan baru bagi kondisi yang lebih
pemangku kewajiban (duty bearer).
kondusif bagi pemajuan penghormatan
Kewajiban yang diemban negara terdiri
dan perlindungan hak asasi manusia di
atas tiga bentuk, yaitu menghormati (to
negeri ini.5
respect), melindungi (to protect) dan
hal
ini
adalah
pemerintah
kedudukan
sebagai
sebagaimana
memenuhi (to fulfil). Kewajiban untuk
dimuat di dalam Konstitusi Republik
menghormati (obligation to respect)
Indonesia dan juga Kovenan Hak
adalah
Ekonomi, Sosial, dan Budaya, jelas
menahan diri untuk tidak melakukan
apa yang menjadi hak setiap warga
intervensi, kecuali atas hukum yang
negara, terutama di bidang ekonomi,
sah (legitimate).6 Kewajiban ini harus
sosial, dan budaya. Begitu juga halnya
diterapkan pada semua hak, baik
dengan
untuk
hak hidup, integritas personal, privasi
memenuhi hak-hak tersebut. Namun,
maupun hak untuk bekerja, hak atas
gagasan
pangan, kesehatan dan pendidikan.
Secara
normatif,
kewajiban
dan
Negara
praktik
pelaksanaan
kewajiban
untuk
pembangunan dan pemenuhan hak
Kewajiban
ekonomi, sosial, dan budaya ini, tidak
obligation to fulfill) adalah kewajiban
dapat dilepaskan dari cita-cita dan
negara
ideologi
membawa
langkah legislatif, administratif, yudisial,
bangsa ini pada kesejahteraan dan
dan praktis, yang perlu untuk menjamin
5
pelaksanaan HAM. Kewajiban negara
negara
untuk
http://www.syarikat.org/article/hakekosob-di-indonesia Diakses tanggal 25 Mei 2013
Pukul 23.48
10
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
6
untuk
negara
untuk
Ibid
memenuhi
mengambil
(the
langkah-
untuk
melindungi
(the
obligation
6.UU No. 7 tahun 1984 tentang
to protect) adalah kewajiban untuk
pengesahan
melindungi hak bukan hanya terhadap
penghapusan
pelanggaran yang dilakukan negara,
diskriminasi terhadap perempuan,
namun juga terhadap pelanggaran atau
tindakan yang dilakukan oleh entitas
atau pihak lain (non-negara) yang
akan mengganggu perlindungan hak
yang disebut. Kewajiban negara untuk
konvensi
segala
7.UU No. 8 tahun 1985 tentang
organisasi kemasyarakatan,
8.UU No. 1 thun 1974 tentang pokokpokok perkawinan,
9.UU No. 6 tahun 1974 tentag
menghormati adalah kewajiban paling
ketetuan-ketentuan
dasar.
kesejahteraan sosial,
Dan
selanjutnya,
kenyataannya
Indonesia
secara
telah
pada
substantif
menerapkan
hal-
hal yang berkaitan dengan hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya di beberapa
peraturan
perundang-undangan
nasional, yaitu: 7
2.UU No. 1 tahun 1970 tentang
3.UU No. 23 tahun 1992 tentang
11.UU No. 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional,
12.UU No. 4 tahun 1965 tentang
pemberian penghidupan kepada
13.UU No. 3 1992 tentang jaminan
14.UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak
15.UU No.29 Tahun 2004 tentang
praktek-praktek kedokteran
Kesehatan,
1997
tentang
ketenagakerjaan,
5.UU No. 8 tahun 1974 tentang pokokpokok kepegawaian,
7
perumahan dan pemukiman,
asasi Manusia,
keselamatan kerja,
tahun
10.UU No. 4 tahun 1992 tentang
sosial ketenagakerjaan,
kesejahteraan anak,
25
pokok
orang jompo
1.UU No. 4 tahun 1974 tentang
4.UU.
bentuk
16.UU No. 27 tahun 2007 tentang
pengelolaan bencana,
17.Perpu No. 48
tahun 2008
tentang pendanaan pendidikan.
Ibid
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
11
Studi
Kasus
Dan
adalah anggaran untuk jalan raya.
Pelanggaran Hak-hak Ekosob
Akibatnya, perbaikan untuk jalan raya
Di Indonesia
di daerah terpencil yang jauh dari kota
Sudah
Korupsi
dijelaskan
bab
kebanyakan rusak parah dan tidak
sebelumnya bahwa negara mempunyai
layak. Dan lebih parahnya lagi tidak
kewajiban
menghormati,
ada angkutan umum yang memasuki
melindungi dan memenuhi setiap hak
kawasan tersebut, sehingga menuntut
warga negaranya, apalagi Indonesia
warga
yang sudah meratifikasi kovenan hak
bermotor.
untuk
di
ekosob pada tahun 2005. Pertanyaan
mendasar
dalam
hal
mengapa
korupsi
ini
menjadi
adalah,
sebab
untuk
memiliki
kendaraan
Dari data yang dilansir oleh
infokorupsi.comterlihat banyak kasus
korupsi
yang
melibatkan
berbagai
utama pelanggaran hak ekosob di
pejabat pemerintahan baik di tingkat
Indonesia? Pada era saat ini, mungkin
daerah maupun di tingkat pusat. Dapat
hampir semua warga negara pernah
dilihat juga dari tabel yaitu kasus korupsi
mendengar bahkan sering tentang kata
dana bantuan masyarakat seperti dana
korupsi dan tidak sedikit pula yang
proyek pengembangan air bersih, dana
mengetahuia. Karena kasus yang satu
bantuan pangan, dan dana pendidikan.
ini telah marak terjadi di pelosok negeri.
Menurut
Kasus korupsi banyak dilakukan
oleh
pejabat
negara
data
dari
Corporation
Perceptions Index 2012,8 dari tingkat
terhadap
korupsi Indonesia menduduki urutan ke
anggaran negara. Karena anggaran
118 di dunia. Yang lebih ironis adalah
yang
bernilai
Indonesia lebih korupsi dibandingkan
sedikit, maka akan berdampak kepada
dengan Timor Leste yang notabene
perekonomian dan sosial masyarakat
negara pecahan dari Indonesia.
diselewengkan
tidak
yang akhirnya berpengaruh terhadap
budaya di Indonesia. Contoh kecilnya,
dalam suatu daerah seperti kabupaten/
kota yang dominan disalahgunakan
12
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
8
http://www.transparency.org Diakses
Tanggal 26 Mei 2013 Pukul 21.09
Sumber : http://www.transparency.org
semaik menurun.
Menurut laporan bulanan data
dari Badan Pusat Statistik tentang
penduduk usia 15 tahun keatas yang
bekerja menurut tingkat pendidikan9
dan
data
terbuka
tingkat
dari
pengangguran
pendidikan
yang
ditamatkan dibawah ini dapat terlihat
minimnya tingkat pendidikan warga
Indonesia yang masuk kedalam dunia
kerja. Rendahnya tingkat pendidikan
ini nantinya akan berdampak kepada
minimnya upah yang didapat. Efek
domino daris rendahnya pendapatan
akan
berujung
kesejahteraan
kepada
masyarakat
tingkat
yang
9
Badan Pusat Statistik. Laporan
Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi 2.
Bulan Juli 2010.
Selain
masalah
pendidikan,
BPS juga mencatat jumlah penduduk
miskin
di
Indonesia
pada
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
bulan
13
Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang
sebesar 64,23 persen.
(13,33 persen). Dibandingkan dengan
Tetapi pada intinya tabel diatas
penduduk miskin pada bulan Maret
memperlihatkan tingkat kemiskinan di
2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15
Indonesia yang masih tinggi. Sekali
persen),
lagi pemerintah sudah lalai dalam hal
berarti
jumlah
penduduk
miskin turun sebesar 1,51 juta.
pemenuhan kebutuhan dan hak sosial,
ekonomin
dan
budaya
rakyatnya,
dana yang seharusnya dipakai untuk
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat
ternyata sudah berbalik arah dan masuk
kedalam
kantong-kantong
pribadi
dari pejabat-pejabat negara. Dari isi
kovenan sendiri menyebutkan tentang
hak dan kewajiban negara dalam
pemenuhan Hak Ekosob, dan apabila
Jumlah
penduduk
miskin
di
negara tidak bisa memenuhinya maka
daerah perkotaan turun lebih banyak
bisa diartikan bahwa negara tersebut
daripada daerah perdesaan. Selama
dinyatakan gagal atau melanggar hak
periode Maret 2009 - Maret 2010,
ekonomi, sosial dan budaya. Dan lebih
penduduk miskin di daerah perdesaan
rinci disebutkan bahwa jika:
berkurang 0,69 juta orang, sementara
a. Negara tidak melaksanakan
di daerah perkotaan berkurang 0,81
kewajiban
juta
penduduk
melakukan tindakan yang tepat
miskin antara daerah perkotaan dan
dalam melaksanakan program
perdesaan tidak banyak berubah. Pada
atau kebijakan tertentu untuk
bulan Maret 2009, sebagian besar
perwujudan hak asasi manusia;
(63,38 persen) pendudukmiskin berada
dan
orang.
Persentase
(hukumnya)
atau
di daerah perdesaan, sementara pada
b. Negara tidak bisa mencapai
bulan Maret 2010 persentase adalah
target atau standar substantif
14
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
pemenuhan
hak
ekonomi,
sosial dan budaya.
Dapat
dilihat
dalam
lampiran
tentang kasuss korupsi di Indonesia dari
tahun 2004-2008 terlihat jelas bahwa
begitu
banyak
kasus
korupsi
yang
melibatkan pejabat pemerintah. Dana
yang dikorupsi sebenarnya adalah hasil
pajak dari rakyat juga, oleh rakyat dan
untuk rakyat. Tetapi pada kenyataannya
dana pajak stersebut dimasukkan kedalam
kantong para pejabat dan rakyatpun tidak
mendapatkan bagian meskipun kecil.
Seperti contoh dalam tabel terdapat
Sebagai
kasus korupsi dana pembangunan desa,
di
contoh
Sumatera
kecil
Utara,
kita
korupsi dana kredit udaha stani, korupsi
lihat
disana
dana pembangunan sekolah dan masih
memang pantas menyandang status
banyak lagi. Kesemuanya itu adalah
provinsi paling korup di Indonesia.
efek buruk dari korupsi dan salah satu
Setidaknya, bila berkaca pada hasil
pelanggaran hak ekosob yang terjadi
audit Badan Pemeriksa Keuangan
lewat korupsi.
(BPK) RI Perwakilan Sumut tahun
anggaran 2008-2009. Dalam setahun,
pemerintah
28
provinsi
pemerintah
Sumut
dan
kabupaten/kota,
menyelewengkan uang rakyat sebesar
Rp 46 triliun. Selain pemerintah daerah,
BPK juga mencatat penyelewengan
besar di dua perusahaan daerah, PT
Bank Sumut dan PD Perkebenunan.
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
15
Bila ditotal, dugaan uang yang diduga
menurut kami sangat fantastis dilihat
dikorupsi ke 31 instansi itu mencapai
Sumatra Utara merupakan kota kecil.
Rp47
Bandingkan
triliun.Demikian
pemaparan
saja
dengan
jakarta
data rekapitulasi hasil pemantauan
atau kota-kota besar di pulau Jawa,
tindak lanjut pemeriksaan BPK tahun
tentunya uang rakyat yang dikorupsi
2010 pada dua tahun anggaran 2008-
juga mencapai nominal yang lebih
2009 yang diperoleh. Rekapitulasi ini
besar. Dana yang dikorupsi tersebut
disampaikan
Akuntanbilitas
jika diberikan kepada rakyat untuk
Publik (PAP) DPD RI bersama BPK RI
memberikan pendidikan gratis dan biaya
Perwakilan Sumut di ruang Beringin
berobat gratis serta bantuan tunjangan
Kantor Gubsu, Rabu (8/12) kemarin.
sosial setiap bulannya tentu saja kami
Pada kesempatan itu hadir Anggota
yakin tidak akan ada kelaparan dan
DPD RI asal Sumatera Utara, Rudolf
kemiskinan di Indonesia serta kami
M Pardede Pimpinan PAP DPD RI,
yakin Indonesia akan menjadi negara
Prof DR Farouk dan anggota DPD
yang makmur.
Panitia
Muhammad, Hj Permana Sari, Hardi
Selamat Hood, dan Bahar Buasan.Hasil
PENUTUP
pemantauan BPK RI ini, di Sumut ada
Kovenan tentang Hak Ekonomi,
sebanyak 3.132 temuan. Banyaknya
Sosial dan Budaya merupakan cita-
jumlah
menunjukkan
cita bersama antar negara-negara di
penyelewengan
dunia untuk memberikan hak yang
anggaran yang besar pula, sebesar
pantas bagi umat manusia. Kovenan
Rp 47.318.694.390.920,60. Temuan ini
ini
berasal dari 29 pemerintah daerah dan
negara
2 perusahaan daerah .10
meratifikasi pada tahun 2005. Tetapi
angka
temuan
dugaan
Dana
yang
ini
begitu
banyak
telah
diratifikasi
termasuk
oleh
Indonesia
banyak
yang
pada implikasinya, Indonesia ternyata
telah melanggar beberapa pasal dalam
10 http://pancurbatu.wordpress.
com/2010/12/09/setahun-rp47-triliun-uangrakyat-dikorupsi/ Diakses tanggal 26 Juni
2014 Pukul 09.33
16
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
kovenan ini, yang dalam makalah kami
jabarkan beberapa pasal yang telah
dilanggar oleh Indonesia yaitu Pasal
berantas korupsi sampai ke akar-
8 tentang hak atas jaminan sosial,
akarnya dan bentuklah budaya sosialis
pasal 10 tentang hak atas standar
sehingga
hidup yang layak, termasuk hak
tidak lagi memakan jatah dana yang
atas pangan, pakaian, dan tempat
seharusnya diberikan untuk rakyat
tinggal dan pasal 12 tentang hak atas
dan untuk kemakmuran rakyat.
pejabat-pejabat
negara
pendidikan. Pelanggaran ini menurut
kami dikarenakan tingkat korupsi yang
sangat tinggi di Indonesia sehingga
membuat
dana
pemenuhan
hak
DAFTAR PUSTAKA
rakyat tidak sampai kepada rakyat
Badan Pusat Statistik. Laporan
serta tidak adanya upaya yang berarti
Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi
dari pemerintah untuk memberantas
korupsi demi tujuan pemenuhan hak
2. Bulan Juli 2010.
Higgins, Rosalyn. International Law
ekosob rakyatnya.
and How We Use It. Clarendon
Hal ini membuktikan bahwa
Press. Oxford. 1994.
Indonesia adalah negara yang gagal
http://www.ohchr.org/EN/
dalam hal pemenuhan Hak Ekosob.
ProfessionalInterest/Pages/
Tetapi dunia internasional melalui
CESCR.aspx
NGO
internasional
ternyata
tidak
http://indonesia-escrights-net.
melakukan tindakan untuk menegur
atau menghukum negara yang sudah
blogspot.com/2009/08/mengenalkovenan-internasional-tentang.html
melanggar Hak ekosob ini. Padahal
http://www.syarikat.org/article/hakmenurut kami, hak ekonomi, sosial
ekosob-di-indonesia
dan
budaya
sangatlah
oleh
rakyat
demi
penghidupan
yang
diperlukan
http://infokorupsi.com/id/pejabatkorup.
mendapatkan
layak
dan
php?p=Qg%3D%3D=
http://www.transparency.org
meningkatkan
kesejahteraannya.
http://pancurbatu.wordpress.
Solusi sederhana dari kami adalah
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013
17
com/2010/12/09/setahun-rp47triliun-uang-rakyat-dikorupsi/
Diakses tanggal 26 Juni 2013 Pukul
09.33
18
Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013