KORUPSI DAN PELANGGARAN HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA DI INDONESIA

KORUPSI DAN PELANGGARAN HAK EKONOMI, SOSIAL
DAN BUDAYA DI INDONESIA

Oleh :
ROBBY DARWIS NASUTION
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRAK
Korupsi merupakan budaya yang sudah lumrah terjadi di Indonesia, dalam
keseharian perpolitikan di Indonesia bahkan tidak akan lepas dari aktifitas korupsi
dimana pada kenyataannya korupsi sendiri akan berdampak sistemik bukan
hanya berdapmapa kepada kemakmuran Negara tetapi juga berdampak kepada
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kesejahteraan Masyarakat sesungguhnya
dapat dilihat dari tingkat pemenuhan hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya),
ketiga poin tersebut merupakan bagian kecil indikator kesejahteraan rakyat.
Bersama-sama dengan Hak Sipil, hak ekosob telah diakui secara internasional
sebagai bagian dari the international bill of human rights. Kerangka hukumnya
menjadi semakin jelas setelah hak-hak tersebut dituangkan dalam perjanjian
multilateral yang tertuang dalam Covenan on Economic, Social and Cultural Rights
(selanjutnya disingkat CESCR), yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada

tahun 1966 sebagai pelaksanaan dari prinsip-prinsip yang dimuat dalam DUHAM
1948. Kewenangan negara yang dalam hal ini adalah pemerintah untuk menjamin
hak-hak ekonomi, sosial dan budaya di indonesia dirasa tidak memenuhi hasil
yang memadai sehingga dapat dilihat dengan masih banyaknya pengangguran,
kemiskinan, dan rendahnya tingkat pendidikan warga negara. Selain itu, tingkat
korupsi di Indonesia masih sangat tinggi dibanding negara-negara lain yang
menyebabkan tingkat pelanggaran hak EKOSOB di Indonesia masih sangat tinggi.
Kata Kunci : Korupsi, Hak EKOSOB (Ekonomi, Sosial dan Budaya), CESCR
(Covenan on Economic, Social and Cultural Rights).

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

1

PENDAHULUAN

melekat pada manusia, sesuai dengan

Hak-hak Ekonomi, Sosial dan


Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Budaya (hak-hak ekosob) adalah hak

Cita-cita manusia yang bebas untuk

dasar manusia yang harus dilindungi

menikmati kebebasan dari ketakutan

dan dipenuhi agar manusia terlindungi

dan ingin hanya dapat dicapai apabila

martabat dan kesejahteraannya. Peran

diciptakan kondisi dimana setiap orang

negara Dalam deklarasi Wina 1993


dapat menikmati hak-hak ekonomi,

menekankan tanggung jawab negara

sosial dan budayanya, serta hak sipil

untuk melindungi dan menegakkan

dan hak-hak politiknya. Mengingat

HAM,

kewajiban

termasuk

hak-hak

ekosob.


Negara

berdasarkan

Penyelenggara negara, baik eksekutif

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

maupun legislatif, dituntut berperan

untuk mempromosikan penghormatan

aktif dalam melindungi dan memenuhi

universal untuk, dan ketaatan, hak

Hak-hak EKOSOB karena mereka yang

asasi manusia dan kebebasan, serta


secara efektif memiliki kewenangan

menyadari bahwa individu memiliki

menentukan

kewajiban terhadap individu lain dan

alokasi

sumber

daya

nasional.

masyarakat untuk mana dia berada,

Dalam pembukaan International
Covenant

and

on

Cultural

disebutkan

Economic,
Rights

bahwa

Social

untuk berupaya keras bagi pemajuan

(ICESCR)

dan pelaksanaan hak-hak yang diakui


prinsip-prinsip

yang diproklamirkan dalam Piagam
Perserikatan

berada di bawah tanggung jawab

dalam Kovenan EKOSOB ini.1
Kewenangan

negara

yang

Bangsa-Bangsa,

dalam hal ini adalah pemerintah untuk

martabat


yang

menjamin hak-hak ekonomi, sosial

melekat dan hak-hak yang sama dan

dan budaya di indonesia dirasa tidak

mutlak dari semua manusia adalah

memenuhi hasil yang memadai, hal ini

dasar

dapat dilihat dengan masih banyaknya

pengakuan

atas


kemerdekaan,

keadilan

dan

perdamaian di dunia. Pengakuan hakhak ini berasal dari martabat yang
2

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

1 http://www.ohchr.org/EN/
ProfessionalInterest/Pages/CESCR.aspx
Diakses tanggal 25 Mei 2013 Pukul 22.47

pengangguran,

dan


kuatnya karakter universalitas dari

rendahnya tingkat pendidikan warga

kovenan ini. Oleh sebagian ahli hukum

negara. Selain itu, tingkat korupsi

HAM internasional, perjanjian dengan

di Indonesia masih sangat tinggi

karakter yang demikian itu, dianggap

dibanding negara-negara lain. Dalam

memiliki kedudukan sebagai bagian

makalah ini kami ingin melihat dan


dari hukum kebiasaan internasional

mencoba

sejauh

(international customary law). Komite

terhadap

ECOSOC PBB pada tahun 1998 juga

mana

kemiskinan,

menganalisis

pengaruh

korupsi

pemenuhan hak ekonomi, sosial dan

mengeluarkan

budaya di Indonesia.

umum (General Comments) yang

Bersama-sama

beberapa

komentar

dengan

secara langsung membahas status

Hak Sipil, hak ekosob telah diakui

hukum (justiciability) serta perlunya

secara internasional sebagai bagian

pengaturan

dari the international bill of human

hukum atas pelanggaran hak ekonomi

rights. Kerangka hukumnya menjadi

dan sosial melalui peraturan hak asasi

semakin

manusia di tingkat domestik.

jelas

setelah

hak-hak

penyelesaian

secara

tersebut dituangkan dalam perjanjian
multilateral

yang

tertuang

dalam

PEMBAHASAN
Kovenan Hak Ekosob

Covenan on Economic, Social and
Kovenan Internasional tentang
Cultural Rights (selanjutnya disingkat
Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
CESCR), yang disahkan oleh Majelis
terdiri dari 31 Pasal, yang terdiri dari
Umum PBB pada tahun 1966 sebagai
Mukadimah dan 5 Bagian. Mukadimah
pelaksanaan

dari

prinsip-prinsip
terdiri dari lima (5) Paragraf preambuler

yang dimuat dalam DUHAM 1948.
yang seluruh isinya berbunyi sama
Eksistensi

internasional

terhadap
dengan

Mukadimah

Kovenan

kovenan ini semakin nyata setelah
diratifikasi oleh tidak kurang 142
Negara. Tingginya tingkat ratifikasi

Internasional Tentang Hak-Hak Sipil
dan Politik. Namun perlu dicatat bahwa,
paragraf preambuler ke-3 dari Kovenan

terhadap kovenan ini menunjukkan

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

3

ini (ICESCR) merupakan penegasan

budaya yang dimuat dan diakui

tentang keterkaitan hak-hak ekonomi,

dalam Kovenan (10 pasal, yakni

sosial dan budaya dengan hak-hak sipil

Pasal 6 – 15)

dan politik. Paragraf preambuler ke-3
tersebut menyatakan:2

4. Masalah pelaporan pelaksanaan
instrumen kovenan yang dilakukan
oleh Negara-Negara Pihak serta

“Mengakui
bahwa
sesuai
dengan Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, keadaan
ideal dari manusia yang bebas
dari penikmatan kebebasan
dari ketakutan dan kemiskinan,
hanya dapat dicapai apabila
diciptakan kondisi di mana
semua orang dapat menikmati
hak-hak ekonomi, sosial dan
budaya, juga hak-hak sipil dan
politiknya.”

tindak lanjut yang dapat dilakukan
oleh Economic and Social Council
atau Dewan Ekonomi dan Sosial,
atau organ PBB lainnya (7 pasal,
yakni Pasal 16 – 22)
5. Ketentuan tentang ragam bentuk
aksi internasional bagi pencapaian
hak-hak

yang

diakui

dalam

Kovenan (1 pasal, yakni Pasal 23)
6. Penegasan,

tentang

tidak

ada

“Batang tubuh” dari Kovenan
satu hal pun ketentuan di dalam
Internasional

Tentang

Hak-Hak
Kovenanini yang dapat ditafsirkan

Ekonomi, Sosial dan Budaya ini terdiri
sehingga mengurangi ketentuan
dari beberapa ketentuan berikut:
1. Prinsip Umum (1 pasal, yakni Pasal
1)
2. Kewajiban Negara (4 pasal, yakni
Pasal 2 – 5)

untuk mengakui dan menjamin
ekonomi,

badan-badan
berkenaan

khusus

lainnya,

dengan

masalah-

masalah yang diatur Kovenan ini

3. Kewajiban Negara-Negara Pihak

hak-hak

dalam piagam PBB dan konstitusi

sosial

dan

(1 pasal, yakni Pasal 24)
7. Penegasan,

tentang

tidak

ada

satu hal pun ketentuan di dalam
Kovenanini yang dapat ditafsirkan

2 http://indonesia-escrights-net.blogspot.
com/2009/08/mengenal-kovenan-internasionaltentang.html Diakses tanggal 16 Mei 2013
pukul 17.44

4

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

sehingga mengurangi hak-hak yang
melekat dari semua bangsa untuk

menikmati

dan

memanfaatkan

7. Pasal 12, hak atas pendidikan

kekayaan dan sumber daya alam

8. Pasal 13, dan hak atas kebudayaan

mereka secara bebas dan penuh

9. Pasal 15. Dalam pasal ini terdiri

(1 pasal, yakni Pasal 25)

dari empat bagian yaitu :

8. Ketentuan tentang penandatangan

a. Negara-negara Pihak pada

sebagai Negara Pihak, ratifikasi,

Kovenan ini mengakui hak

dan

setiap orang:

aksesi,

serta

kententuan

prosedural lainnya. (6 pasal, yakni
Pasal 26 – 31)

 Untuk berpartisipasi dalam
kehidupan budaya;
 Untuk

Adapun pembahasan utama

menikmati

manfaat

dari

tentang hak Ekonomi, Sosial, dan

ilmu

Budaya dalam kovenan ini terdapat

penerapannya;

pada bagian III dalam kovenan ini.

kemajuan

pengetahuan

 Untuk

dan

memperoleh

Beberapa pasal tersebut antara lain:

manfaat dari perlindungan

1. Pasal 6-15, yang menguraikan

atas kepentingan moral

hak-hak yang dilindungi, yaitu: hak

dan material yang timbul

atas pekerjaan, hak atas kondisi

dari karya ilmiah, sastra

kerja yang layak

atau

2. Pasal 7, hak untuk bergabung dan
membentuk serikat buruh

seni

yang

telah

diciptakannya.
b. Langkah-langkah yang harus

3. Pasal 8, hak atas jaminan sosial.

diambil oleh Negara Pihak pada

4. Pasal 9, hak atas perlindungan

Kovenan ini untuk mencapai

bagi keluarga

perwujudan

5. Pasal 10, hak atas standar hidup

sepenuhnya

dari hak ini, harus meliputi

yang layak, termasuk hak atas

pula

pangan,

diperlukan guna melestarikan,

pakaian,

dan

tempat

tinggal
6. Pasal 11, hak atas kesehatan

langkah-langkah

yang

mengembangkan

dan

menyebarkan

ilmu

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

5

pengetahuan dan kebudayaan.

Pasal 2 ini menjelaskan sifat dari

c. Negara Pihak pada Kovenan

kewajiban hukum yang umum dan

ini berjanji untuk menghormati

menjadi

kebebasan

Peserta Kovenan.

yang

diperlukan
ilmiah

mutlak

untuk

dan

penelitian

kegiatan

yang

tanggung

jawab

Negara

Pasal 2 ayat (1) Kovenan Hak-Hak
Ekosob menyatakan bahwa:

kreatif.
“Setiap

Negara

Pihak

pada

d. Negara Pihak pada Kovenan
Kovenan ini berjanji mengambil
ini mengakui manfaat yang
langkah-langkah, baik sendiri
akan diperoleh dari pemajuan
maupun

melalui

bantuan

dan pengembangan hubungan
dan

kerjasama

internasional,

dan kerjasama internasional di
terutama

bantuan

teknik

bidang ilmu pengetahuan dan
dan

ekonomi

dan

sejauh

kebudayaan.
dimungkinkan

Kewajiban

Negara

(

State

yang

ada,

secara

Obligation )
Negara

daya

guna

mencapai

progresif

realisasi

sepenuhnya
Kewajiban

sumber

hak-hak

yang

berdasar
diakui dalam Kovenan ini dengan

Kovenan Internasional Tentang Hakmenggunakan semua upayaHak Ekonomi, Sosial dan Budaya dapat
dikaji berdasar Pasal 2. Menurut Komite

upaya yang memadai, termasuk
pembentukkan langkah-langkah

Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,
Pasal 2 mengandung kepentingan
khusus untuk mencapai pemahaman

legislatif.”
Unsur-unsur

penting

seutuhnya atas Kovenan dan, harus

pelaksanaan

dilihat sebagai hal yang mempunyai

berdasar Pasal 2 ayat (1) Kovenan

hubungan

tersebut di atas adalah digunakannya

dinamis

dengan

semua

ketentuan Kovenan lainnya.3
3
Rosalyn Higgins. International Law and
How We Use It. Clarendon Press. Oxford. 1994.
Hal. 100

6

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

istilah-istilah:

‘Kewajiban

dari
Negara’

a. Berjanji mengambil langkahlangkah;

2 ayat (1) Kovenan Hak-Hak Ekosob
dapat dijelaskan berdasarkan konteks

b. Dimungkinkan oleh sumber
daya yang ada;

kewajiban dan arti pemakaian istilahistilah yang dimaksud menurut Komite

c. Mencapai secara progresif;

Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

dan

Komite Hak Ekonomi, Sosial dan

d. Dengan menggunakan semua

Budaya menjelaskan bahwa kewajiban

upaya-upaya yang memadai,

Negara

termasuk

Melakukan (Obligation of Conduct)

pembentukan

langkah-langkah legislatif.

Pihak

meliputi

Kewajiban

dan Kewajiban Hasil (Obligation of
Result). Komisi Hukum Internasional

Istilah-istilah dalam Pasal 2 ayat

(International

Law

Commission)

(1) tersebut di atas tidak digunakan

merumuskan dua kategori kewajiban

dalam Kovenan Internasional Hak Sipil

tersebut dan Komite menggunakannya

dan Politik. Pasal 2 (1) Kovenan Hak-

sebagai rujukan untuk mengelaborasi

Hak Sipol menyatakan bahwa, setiap

kewajiban Negara Peserta Kovenan

Negara Peserta Kovenan ini berupaya

Hak Ekosob: 4

untuk menghormati dan menjamin bagi

a. Kewajiban

semua individu dalam perpolitikan.

Melakukan

berarti

bahwa Negara harus mengambil

dikemukakan

langkah spesifik, terutama berkait

bahwa memang Kovenan Hak-Hak

dengan aksi atau pencegahan.

Ekosob tidak berasal dari genre yang

Misalnya: melarang kerja paksa

sama dengan Hak Sipol, karenanya

merupakan tindakan melakukan

menjadi penting untuk memahami arti

sesuatu.

Telah

banyak

istilah-istilah yang digunakan dalam

b. Kewajiban Hasil berarti kewajiban

Pasal 2 (1) Kovenan Hak-Hak Ekosob

untuk mencapai hasil tertentu

guna memahami ‘kewajiban Negara’

melalui

yang diatur oleh Kovenan. Istilah-

kebijakan dan program.

istilah yang digunakan dalam Pasal

4

implementasi

aktif

Ibid.

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

7

Namun harus diingat bahwa

Selain

bentuk-bentuk

khusus

kedua kategori kewajiban tersebut

kewajiban negara di dalam konteks

tidak

dipisahkan.Konsep

ketentuan Kovenan tersebut di atas,

Kewajiban Melakukan dan Kewajiban

juga dikenal tiga (3) bentuk kewajiban

Hasil memberikan perangkat efektif

(negara).

bagi pemantauan implementasi hak-

tindakan meratifikasi suatu perjanjian

hak ekonomi, sosial dan budaya.

intenasional

Konsep tersebut juga menunjukkan

membuat Negara menerima tanggung

bahwa

ekonomi,

jawab untuk melaksanakan tiga (3)

sosial dan budaya merupakan suatu

bentuk kewajiban, .yakni: (1) kewajiban

proses dinamis yang melibatkan baik

untuk

intervensi

respect); (2) kewajiban untuk melindungi

bisa

realisasi

jangka

hak-hak

pendek

maupun

jangka panjang.

Pemahaman

hak

dasarnya,

asasi

menghormati

manusia

(obligation

to

(obligation to protect); (3) kewajiban
untuk

untuk memenuhi (obligation to fullfil)

pendidikan,

hak asasi manusia. Ketiga kewajiban

penting dikaji di sini, apakah Negara,

tersebut biasa disebut sebagai generic

terutama

obligations.

Sebagai
mewujudkan

misal,

hak

atas

Pemerintah

mengambil

Penjelasan

langkah-langkah perencanaan strategis

dengan

dan rencana aksi untuk mengurangi

Negara tersebut adalah:

buta huruf atau meningkatkan akses

ketiga

bentuk

berkenaan
kewajiban

a. Kewajiban untuk menghormati

pendidikan dasar pada anak-anak dari

adalah

keluarga miskin di tingkat nasional

untuk menghentikan tindakan-

atau di wilayah administratif tertentu.

tindakan

Selanjutnya,

atau mengurangi penikmatan

konteks

Kewajiban

Negara

yang

diwajibkan

menganggu

Hasil menghendaki Negara, terutama

hak-hak

ekonomi,

Pemerintah

alokasi

anggaran

dan

pendidikan

ditetapkan

mencapai

dalam konteks ini termasuk

budaya.

sebesar 20% dari total APBN maupun

mempromosikan

APBD.

manusia.

8

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

sosial

Kewajiban

hak

asasi

b. Kewajiban untuk melindungi
adalah

Negara

melakukan

wajib

tepat

tindakan

dalam

yang

melaksanakan

mencegah pelanggaran hak

program

asasi

tertentu untuk perwujudan hak

manusia

oleh

pihak

ketiga. Bentuk kewajiban ini

atau

kebijakan

asasi manusia; dan

untuk merespon kenyataan

b. Negara tidak bisa mencapai

bahwa pihak ketiga, termasuk

target atau standar substantif

pengusaha

berpotensi

pemenuhan

melakukan

pelanggaran

hak asasi manusia dalam
operasinya.

ekonomi,

sosial dan budaya.
Di sinilah pentingnya memahami
indikator dan pengembangannya, baik

c. Kewajiban untuk memenuhi
adalah

hak

Negara

secara kuantitatif maupun kualitatif,

wajib

khususnya dalam hal penggunaan

melaksanaan tindakan yang

alokasi sumber daya secara maksimum

tepat,

untuk realisasi sepenuhnya hak-hak

termasuk

langkah

khusus

pembentukan
kebijakan

langkahseperti

yang diakui dalam Kovenan.

legislasi,
administratif

tertentu, dan penganggaran
untuk realisasi sepenuhnya
hak asasi manusia.
Dari isi kovenan tentang hak dan

Ratifikasi

Hak-Hak

Ekosob

Oleh Indonesia
Pada 30 September 2005 DPR
dan Pemerintah sepakat meratifikasi
piagam penting hak asasi manusia

kewajiban negara dalam pemenuhan

(Bill of Rights) yaitu

Hak Ekosob maka bisa diartikan

Covenant on Economic, Social and

bahwa negara bisa dinyatakan ‘gagal’

Cultural

atau ‘melanggar hak ekonomi, sosial

Covenant

dan budaya’ jika:

Rights.

a. Negara tidak melaksanakan
kewajiban (hukumnya) atau

Rights
on

Proses

dilakukan pada

dan
Civil

International

International
and

Political

ratifikasi

tersebut

28 Oktober 2005,

dimana Presiden Susilo Bambang

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

9

Yudhoyono

mengesahkan

No.

keadilan sosial, sebagaimana yang

11 tahun 2005 tentang pengesahan

dirumuskan oleh para pendiri bangsa.

Kovenan Internasional Hak Sipil dan

Tanpa perspektif pembangunan yang

Politik dan No. 12 tahun 2005 tentang

demikian, maka upaya tersebut takkan

Pengesahan

pernah terwujud.

Kovenan

UU

Internasional

tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan

Dalam hukum HAM, negara yang

Budaya. Ratifikasi terhadap the bill of

dalam

human rights ini tentu saja membawa

mempunyai

harapan baru bagi kondisi yang lebih

pemangku kewajiban (duty bearer).

kondusif bagi pemajuan penghormatan

Kewajiban yang diemban negara terdiri

dan perlindungan hak asasi manusia di

atas tiga bentuk, yaitu menghormati (to

negeri ini.5

respect), melindungi (to protect) dan

hal

ini

adalah

pemerintah

kedudukan

sebagai

sebagaimana

memenuhi (to fulfil). Kewajiban untuk

dimuat di dalam Konstitusi Republik

menghormati (obligation to respect)

Indonesia dan juga Kovenan Hak

adalah

Ekonomi, Sosial, dan Budaya, jelas

menahan diri untuk tidak melakukan

apa yang menjadi hak setiap warga

intervensi, kecuali atas hukum yang

negara, terutama di bidang ekonomi,

sah (legitimate).6 Kewajiban ini harus

sosial, dan budaya. Begitu juga halnya

diterapkan pada semua hak, baik

dengan

untuk

hak hidup, integritas personal, privasi

memenuhi hak-hak tersebut. Namun,

maupun hak untuk bekerja, hak atas

gagasan

pangan, kesehatan dan pendidikan.

Secara

normatif,

kewajiban

dan

Negara

praktik

pelaksanaan

kewajiban

untuk

pembangunan dan pemenuhan hak

Kewajiban

ekonomi, sosial, dan budaya ini, tidak

obligation to fulfill) adalah kewajiban

dapat dilepaskan dari cita-cita dan

negara

ideologi

membawa

langkah legislatif, administratif, yudisial,

bangsa ini pada kesejahteraan dan

dan praktis, yang perlu untuk menjamin

5

pelaksanaan HAM. Kewajiban negara

negara

untuk

http://www.syarikat.org/article/hakekosob-di-indonesia Diakses tanggal 25 Mei 2013
Pukul 23.48

10

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

6

untuk

negara

untuk

Ibid

memenuhi

mengambil

(the

langkah-

untuk

melindungi

(the

obligation

6.UU No. 7 tahun 1984 tentang

to protect) adalah kewajiban untuk

pengesahan

melindungi hak bukan hanya terhadap

penghapusan

pelanggaran yang dilakukan negara,

diskriminasi terhadap perempuan,

namun juga terhadap pelanggaran atau
tindakan yang dilakukan oleh entitas
atau pihak lain (non-negara) yang
akan mengganggu perlindungan hak
yang disebut. Kewajiban negara untuk

konvensi
segala

7.UU No. 8 tahun 1985 tentang
organisasi kemasyarakatan,
8.UU No. 1 thun 1974 tentang pokokpokok perkawinan,
9.UU No. 6 tahun 1974 tentag

menghormati adalah kewajiban paling

ketetuan-ketentuan

dasar.

kesejahteraan sosial,
Dan

selanjutnya,

kenyataannya
Indonesia

secara

telah

pada
substantif

menerapkan

hal-

hal yang berkaitan dengan hak-hak
ekonomi, sosial dan budaya di beberapa
peraturan

perundang-undangan

nasional, yaitu: 7

2.UU No. 1 tahun 1970 tentang

3.UU No. 23 tahun 1992 tentang

11.UU No. 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional,
12.UU No. 4 tahun 1965 tentang
pemberian penghidupan kepada

13.UU No. 3 1992 tentang jaminan

14.UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak

15.UU No.29 Tahun 2004 tentang
praktek-praktek kedokteran

Kesehatan,
1997

tentang

ketenagakerjaan,
5.UU No. 8 tahun 1974 tentang pokokpokok kepegawaian,
7

perumahan dan pemukiman,

asasi Manusia,

keselamatan kerja,

tahun

10.UU No. 4 tahun 1992 tentang

sosial ketenagakerjaan,

kesejahteraan anak,

25

pokok

orang jompo

1.UU No. 4 tahun 1974 tentang

4.UU.

bentuk

16.UU No. 27 tahun 2007 tentang
pengelolaan bencana,
17.Perpu No. 48

tahun 2008

tentang pendanaan pendidikan.

Ibid

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

11

Studi

Kasus

Dan

adalah anggaran untuk jalan raya.

Pelanggaran Hak-hak Ekosob

Akibatnya, perbaikan untuk jalan raya

Di Indonesia

di daerah terpencil yang jauh dari kota

Sudah

Korupsi

dijelaskan

bab

kebanyakan rusak parah dan tidak

sebelumnya bahwa negara mempunyai

layak. Dan lebih parahnya lagi tidak

kewajiban

menghormati,

ada angkutan umum yang memasuki

melindungi dan memenuhi setiap hak

kawasan tersebut, sehingga menuntut

warga negaranya, apalagi Indonesia

warga

yang sudah meratifikasi kovenan hak

bermotor.

untuk

di

ekosob pada tahun 2005. Pertanyaan
mendasar

dalam

hal

mengapa

korupsi

ini

menjadi

adalah,
sebab

untuk

memiliki

kendaraan

Dari data yang dilansir oleh
infokorupsi.comterlihat banyak kasus
korupsi

yang

melibatkan

berbagai

utama pelanggaran hak ekosob di

pejabat pemerintahan baik di tingkat

Indonesia? Pada era saat ini, mungkin

daerah maupun di tingkat pusat. Dapat

hampir semua warga negara pernah

dilihat juga dari tabel yaitu kasus korupsi

mendengar bahkan sering tentang kata

dana bantuan masyarakat seperti dana

korupsi dan tidak sedikit pula yang

proyek pengembangan air bersih, dana

mengetahuia. Karena kasus yang satu

bantuan pangan, dan dana pendidikan.

ini telah marak terjadi di pelosok negeri.

Menurut

Kasus korupsi banyak dilakukan
oleh

pejabat

negara

data

dari

Corporation

Perceptions Index 2012,8 dari tingkat

terhadap

korupsi Indonesia menduduki urutan ke

anggaran negara. Karena anggaran

118 di dunia. Yang lebih ironis adalah

yang

bernilai

Indonesia lebih korupsi dibandingkan

sedikit, maka akan berdampak kepada

dengan Timor Leste yang notabene

perekonomian dan sosial masyarakat

negara pecahan dari Indonesia.

diselewengkan

tidak

yang akhirnya berpengaruh terhadap
budaya di Indonesia. Contoh kecilnya,
dalam suatu daerah seperti kabupaten/
kota yang dominan disalahgunakan
12

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

8

http://www.transparency.org Diakses
Tanggal 26 Mei 2013 Pukul 21.09

Sumber : http://www.transparency.org

semaik menurun.
Menurut laporan bulanan data
dari Badan Pusat Statistik tentang
penduduk usia 15 tahun keatas yang
bekerja menurut tingkat pendidikan9
dan

data

terbuka

tingkat
dari

pengangguran

pendidikan

yang

ditamatkan dibawah ini dapat terlihat
minimnya tingkat pendidikan warga
Indonesia yang masuk kedalam dunia
kerja. Rendahnya tingkat pendidikan
ini nantinya akan berdampak kepada
minimnya upah yang didapat. Efek
domino daris rendahnya pendapatan
akan

berujung

kesejahteraan

kepada
masyarakat

tingkat
yang

9
Badan Pusat Statistik. Laporan
Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi 2.
Bulan Juli 2010.

Selain

masalah

pendidikan,

BPS juga mencatat jumlah penduduk
miskin

di

Indonesia

pada

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

bulan
13

Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang

sebesar 64,23 persen.

(13,33 persen). Dibandingkan dengan

Tetapi pada intinya tabel diatas

penduduk miskin pada bulan Maret

memperlihatkan tingkat kemiskinan di

2009 yang berjumlah 32,53 juta (14,15

Indonesia yang masih tinggi. Sekali

persen),

lagi pemerintah sudah lalai dalam hal

berarti

jumlah

penduduk

miskin turun sebesar 1,51 juta.

pemenuhan kebutuhan dan hak sosial,
ekonomin

dan

budaya

rakyatnya,

dana yang seharusnya dipakai untuk
meningkatkan

kesejahteraan

rakyat

ternyata sudah berbalik arah dan masuk
kedalam

kantong-kantong

pribadi

dari pejabat-pejabat negara. Dari isi
kovenan sendiri menyebutkan tentang
hak dan kewajiban negara dalam
pemenuhan Hak Ekosob, dan apabila
Jumlah

penduduk

miskin

di

negara tidak bisa memenuhinya maka

daerah perkotaan turun lebih banyak

bisa diartikan bahwa negara tersebut

daripada daerah perdesaan. Selama

dinyatakan gagal atau melanggar hak

periode Maret 2009 - Maret 2010,

ekonomi, sosial dan budaya. Dan lebih

penduduk miskin di daerah perdesaan

rinci disebutkan bahwa jika:

berkurang 0,69 juta orang, sementara

a. Negara tidak melaksanakan

di daerah perkotaan berkurang 0,81

kewajiban

juta

penduduk

melakukan tindakan yang tepat

miskin antara daerah perkotaan dan

dalam melaksanakan program

perdesaan tidak banyak berubah. Pada

atau kebijakan tertentu untuk

bulan Maret 2009, sebagian besar

perwujudan hak asasi manusia;

(63,38 persen) pendudukmiskin berada

dan

orang.

Persentase

(hukumnya)

atau

di daerah perdesaan, sementara pada

b. Negara tidak bisa mencapai

bulan Maret 2010 persentase adalah

target atau standar substantif

14

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

pemenuhan

hak

ekonomi,

sosial dan budaya.
Dapat

dilihat

dalam

lampiran

tentang kasuss korupsi di Indonesia dari
tahun 2004-2008 terlihat jelas bahwa
begitu

banyak

kasus

korupsi

yang

melibatkan pejabat pemerintah. Dana
yang dikorupsi sebenarnya adalah hasil
pajak dari rakyat juga, oleh rakyat dan
untuk rakyat. Tetapi pada kenyataannya
dana pajak stersebut dimasukkan kedalam
kantong para pejabat dan rakyatpun tidak
mendapatkan bagian meskipun kecil.
Seperti contoh dalam tabel terdapat

Sebagai

kasus korupsi dana pembangunan desa,

di

contoh

Sumatera

kecil

Utara,

kita

korupsi dana kredit udaha stani, korupsi

lihat

disana

dana pembangunan sekolah dan masih

memang pantas menyandang status

banyak lagi. Kesemuanya itu adalah

provinsi paling korup di Indonesia.

efek buruk dari korupsi dan salah satu

Setidaknya, bila berkaca pada hasil

pelanggaran hak ekosob yang terjadi

audit Badan Pemeriksa Keuangan

lewat korupsi.

(BPK) RI Perwakilan Sumut tahun
anggaran 2008-2009. Dalam setahun,
pemerintah
28

provinsi

pemerintah

Sumut

dan

kabupaten/kota,

menyelewengkan uang rakyat sebesar
Rp 46 triliun. Selain pemerintah daerah,
BPK juga mencatat penyelewengan
besar di dua perusahaan daerah, PT
Bank Sumut dan PD Perkebenunan.

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

15

Bila ditotal, dugaan uang yang diduga

menurut kami sangat fantastis dilihat

dikorupsi ke 31 instansi itu mencapai

Sumatra Utara merupakan kota kecil.

Rp47

Bandingkan

triliun.Demikian

pemaparan

saja

dengan

jakarta

data rekapitulasi hasil pemantauan

atau kota-kota besar di pulau Jawa,

tindak lanjut pemeriksaan BPK tahun

tentunya uang rakyat yang dikorupsi

2010 pada dua tahun anggaran 2008-

juga mencapai nominal yang lebih

2009 yang diperoleh. Rekapitulasi ini

besar. Dana yang dikorupsi tersebut

disampaikan

Akuntanbilitas

jika diberikan kepada rakyat untuk

Publik (PAP) DPD RI bersama BPK RI

memberikan pendidikan gratis dan biaya

Perwakilan Sumut di ruang Beringin

berobat gratis serta bantuan tunjangan

Kantor Gubsu, Rabu (8/12) kemarin.

sosial setiap bulannya tentu saja kami

Pada kesempatan itu hadir Anggota

yakin tidak akan ada kelaparan dan

DPD RI asal Sumatera Utara, Rudolf

kemiskinan di Indonesia serta kami

M Pardede Pimpinan PAP DPD RI,

yakin Indonesia akan menjadi negara

Prof DR Farouk dan anggota DPD

yang makmur.

Panitia

Muhammad, Hj Permana Sari, Hardi
Selamat Hood, dan Bahar Buasan.Hasil

PENUTUP

pemantauan BPK RI ini, di Sumut ada

Kovenan tentang Hak Ekonomi,

sebanyak 3.132 temuan. Banyaknya

Sosial dan Budaya merupakan cita-

jumlah

menunjukkan

cita bersama antar negara-negara di

penyelewengan

dunia untuk memberikan hak yang

anggaran yang besar pula, sebesar

pantas bagi umat manusia. Kovenan

Rp 47.318.694.390.920,60. Temuan ini

ini

berasal dari 29 pemerintah daerah dan

negara

2 perusahaan daerah .10

meratifikasi pada tahun 2005. Tetapi

angka

temuan
dugaan

Dana

yang

ini

begitu

banyak

telah

diratifikasi

termasuk

oleh

Indonesia

banyak
yang

pada implikasinya, Indonesia ternyata
telah melanggar beberapa pasal dalam

10 http://pancurbatu.wordpress.
com/2010/12/09/setahun-rp47-triliun-uangrakyat-dikorupsi/ Diakses tanggal 26 Juni
2014 Pukul 09.33

16

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

kovenan ini, yang dalam makalah kami
jabarkan beberapa pasal yang telah

dilanggar oleh Indonesia yaitu Pasal

berantas korupsi sampai ke akar-

8 tentang hak atas jaminan sosial,

akarnya dan bentuklah budaya sosialis

pasal 10 tentang hak atas standar

sehingga

hidup yang layak, termasuk hak

tidak lagi memakan jatah dana yang

atas pangan, pakaian, dan tempat

seharusnya diberikan untuk rakyat

tinggal dan pasal 12 tentang hak atas

dan untuk kemakmuran rakyat.

pejabat-pejabat

negara

pendidikan. Pelanggaran ini menurut
kami dikarenakan tingkat korupsi yang
sangat tinggi di Indonesia sehingga
membuat

dana

pemenuhan

hak

DAFTAR PUSTAKA

rakyat tidak sampai kepada rakyat
Badan Pusat Statistik. Laporan
serta tidak adanya upaya yang berarti
Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi
dari pemerintah untuk memberantas
korupsi demi tujuan pemenuhan hak

2. Bulan Juli 2010.
Higgins, Rosalyn. International Law

ekosob rakyatnya.
and How We Use It. Clarendon
Hal ini membuktikan bahwa
Press. Oxford. 1994.
Indonesia adalah negara yang gagal
http://www.ohchr.org/EN/
dalam hal pemenuhan Hak Ekosob.
ProfessionalInterest/Pages/
Tetapi dunia internasional melalui
CESCR.aspx
NGO

internasional

ternyata

tidak
http://indonesia-escrights-net.

melakukan tindakan untuk menegur
atau menghukum negara yang sudah

blogspot.com/2009/08/mengenalkovenan-internasional-tentang.html

melanggar Hak ekosob ini. Padahal
http://www.syarikat.org/article/hakmenurut kami, hak ekonomi, sosial
ekosob-di-indonesia
dan

budaya

sangatlah

oleh

rakyat

demi

penghidupan

yang

diperlukan
http://infokorupsi.com/id/pejabatkorup.

mendapatkan
layak

dan

php?p=Qg%3D%3D=
http://www.transparency.org

meningkatkan

kesejahteraannya.
http://pancurbatu.wordpress.

Solusi sederhana dari kami adalah

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013

17

com/2010/12/09/setahun-rp47triliun-uang-rakyat-dikorupsi/
Diakses tanggal 26 Juni 2013 Pukul
09.33

18

Jurnal Aristo Vol.1 No.2 1 Juli 2013