GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFI
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN DI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Neli Nurilla
Universitas Muhammadiyah Palembang
Email: neli14muhammadiyah@gmail.com
ABSTRAK
Neli Nurilla/212013409/2017 Good Corporate Governance Toward Profitability ad
Corporate Value in the manufacturing companies listed at Indonesia stock exchange. The
purpose of this research is to know the effect o Good Corporate Governance toward the
profitability and the effect of the Good Corporate Governance of companies in the
manufacturing companies listed at Indonesia stock exchange. The method of research
used an associative method. The data used are secondary data companies
manufacturing food and beverage subsector in 2011-2015. The population of this
research as many as 15 companies. The sample in this study used is a purposive
sampling method and retrieved the 13 companies research samples. The analisysis tool
used is a test (test F) and multiple linier regression analysis, assumptions or normality
test with the classic model, whereas the hypothesis testing trials and t-test with a
significant level of 5% using statistic programs help eviews 7.0 The result
of
the
research result obtained test estimation model using fixed effect as the regression model
used. Multiple linier regression test results Y1= -2.660685 + 0.038985X1 + 0.107999X2 +
0.016456X3 + 0.610176X4 dan Y2 = 3.090250 - 0.040245X1 - 1.403622X2 - 0.000331X3
+ 0.200253X4. a classic assumption test result (test normality models) indicates that the
model used and the result of testing a hypothesis test F indicates that the there were
significant effect between Good Corporate Governance toward profitability and Corporate
Value. While the t-test shows that Good Corporate Governance is not influential
significantly to profitability and Good Corporate Governance of companies in
manufacturing companies.
Keyboards: Good Corporate Governance, profitability and Corporate Value
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun telah mengalami
keadaan pasang surut. Hal itu bisa dilihat dari keadaan keuangan
Indonesia pada tahun 1998, dimana krisis moneter membuat
perekonomian Indonesia terpuruk yang memberikan dampak negatif
terhadap hampir di semua industri, terutama industri barang konsumsi
makanan dan minuman. Pengalaman dari krisis
keuangan tersebut
mendorong perlunya peningkatan efektifitas kinerja perusahaan.
Beberapa kajian dan penelitian terus dilakukan untuk mengetahui
apa yang menjadi penyebab utama turunnya kinerja perusahaan.
Lemahnya tata kelola perusahaan atau dikenal dengan istilah Good
Corporate
Governance
inilah
yang
menjadi
pemicu
utama
ketidakstabilan ekonomi yang akhirnya berdampak pada berbagai
masalah pada bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia membentuk Komite
Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) sebagai upaya
untuk
meningkatkan corporate governance. Komite ini telah mengeluarkan
pedoman umum good corporate governance pada tahun 2006. Tujuan
good
corporate
governance
antara
lain
untuk
meningkatkan
pengelolaan perusahaan berdasarkan asas transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. Selain
itu juga good corporate governance memiliki mekanisme yang mampu
meningkatkan kinerja dalam menghasilkan profit dan meningkatkan
nilai
perusahaan
yaitu
proporsi
dewan
komisaris
independen,
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan keberadaan
komite audit.
Pengukuran Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan
Return
On
Assets
(ROA).
Nilai
ROA
dapat
dilihat
dengan
membandingkan Laba setelah pajak dengan Total Aset. Jika nilai ROA
yang
dimiliki
perusahaan
tinggi
artinya
perusahaan
mampu
meningkatkan profitabilitas dan juga memberikan efek nilai perusahaan
yang tinggi. Salah satu cara mendapatkan laba perusahaan yang tinggi
adalah dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Kesejahteraan para
pemangku kepentingan dalam perusahaan diukur dari tingginya nilai
perusahaan.
Pengukuran Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
Tobin’s Q karena dinilai dapat memberikan informasi paling baik.
Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan modal saham
perusahaan, tidak hanya unsur saham biasa. Semakin besar nilai rasio
Tobin’s
Q
menunjukkan
bahwa
perusahaan
memiliki
prospek
pertumbuhan yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good
Corporate Governance terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang
penting terkait dengan Good Corporate Governance, kinerja keuangan
dan nilai perusahaan.
2. Kajian Pustaka
a. Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran
tingkat
efektivitas
manajemen
suatu
perusahaan
(Kasmir,2012: 196). Pengukuran kinerja keuangan perusahaan
dengan ROA menunjukkan kemampuan pengelolaan perusahaan
atas modal yang diinvestasikan dalam semua aset yang dimiliki
untuk menghasilkan laba. Variabel ROA digunakan sebagai ukuran
kinerja keuangan (Hamdani, 2016: 134). ROA dirumuskan sebagai
berikut :
b. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat Nilai Perusahaan juga tinggi. Rasio
untuk mengukur Nilai Perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
Tobin’s Q karena dinilai dapat memberikan informasi paling baik.
Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan modal saham
perusahaan, tidak hanya unsur saham biasa. Semakin besar nilai
rasio Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek
pertumbuhan yang baik. Tobin’s Q dirumuskan sebagai berikut :
c.
Good Corporate Governance
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
pengertian
Good
Corporate
Governance
adalah
seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,
pengurus
(pengelola)
perusahaan,
pihak
kreditur,
pemerintah,karyawan, serta para pemegang kepentingan internal,
dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
mereka.
Tujuan dari Good Corporate Governance adalah untuk
menciptakan nilai tambah bagi semua stakeholders. Secara teoritis,
pelaksanaan Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai
perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka,
mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris
dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan
umumnya
Good
Corporate
Governance
dapat
meningkatkan
kepercayaan investor.
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari Good Corporate
Governance yaitu (Hamdani, 2016: 72):
1) Transparency (keterbukaan informasi)
2) Accountability (akuntabilitas)
3) Responsibility (pertanggungjawaban)
4) Independency (kemandirian)
5) Fairness (kesetaraan dan kewajaran)
Indikator Good Corporate Governance
1) Proporsi Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang
tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris
lainnya dan pemegang saham pengendali, bebas dari hubungan
bisnis atau
hubungan
lainnya
yang
dapat
mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak
semata mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional
Kebijakan
Governance,
2006).
Menurut
Cintia
(2014:
69)
Menghitung Proporsi Dewan Komisaris Independen dengan
Rumus:
2) Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Manajerial adalah situasi dimana manajer
memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer
tersebut sekaligus pemegang saham perusahaan. Dengan adanya
kepemilikan manajerial maka manajer akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Cintia (2014: 70)
Menghitung Kepemilikan Manajerial dengan Rumus:
3) Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak
yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan
institusional yang besar (lebih dari 5 %) mengindikasikan
kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan
aktiva perusahaan. Menurut Cintia (2014: 71) Menghitung
Kepemilikan Institusional dengan Rumus:
4) Komite Audit
Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih dari
dewan komisaris Jika kualitas dan karakteristik komite audit dapat
tercapai, maka transparansi pertanggungjawaban manajemen
perusahaan dapat dipercaya, sehingga akan meningkatkan
kepercayaan para pelaku pasar modal. Menghitung Komite Audit
dengan Rumus (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006)
3. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adaya pengaruh Good Corporate
Governance terhadap profitabilitas dan adanya pengaruh Good
Corporate Govenance terhadap nilai perusahaan di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud
menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih melalui pengujian
hipotesis.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Universitas Muhammadiyah Palembang dan melalui situs resmi yaitu
www.idx.co.id.
3. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variable
dependen.
a. Variabel independen: PDKI (X1), KM (X2), KI (X3) dan KA(X4)
b. Variabel dependen : ROA (Y1) dan Tobin’s Q (Y2)
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek dengan kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”
(Sugiyono,
2010:115). Populasi pada penelitian ini adalah 15 perusahaan manufaktur
subsector makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia
periode tahun 2011-2015.
b. Sampel
Sampel bisa dikatakan sebagai perwakilan dari populasi atau bagian dari
jumlah dan karekteristik yang dimilki oleh populasi. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling, merupakan
“teknik penentuan sampel dengan kriteria atau pertimbangan tertentu”
(Sugiyono, 2010:116). Terdapat 13 perusahaan manufaktur subsector
makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode
tahun 2011-2015.
5. Data yang diperlukan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi
laporan keuangan pada Sektor Manufaktur subsektor Makanan dan Minuman
yang terdaftar di BEI.
6. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Dokumentasi berupa data sekunder yaitu data laporan keuangan tahunan
perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman periode 20112015.
7. Analisis Data dan Teknik Analisis
a) Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
pengujian statistic yang dibantu dengan program pengolah data statistic
berupa Eviews 7.0
b) Teknik Analisis
1)
Analisis Keuangan
a) Rasio Profitabilitas dengan menggunakan indicator ROA
b) Nilai Perusahaan dengan menggunakan indicator Tobin’s Q
2)
Analisis Statistik
a) Penentuan Estimasi Model F test (Chow Test)
F Test (Chow Test) merupakan tahapan awal mengidentifikasi
model regresi Common Effect atau Fixed Effect yang paling layak
digunakan dalam mengestimasi data panel.
b) Uji Asumsi Klasik
(1) Uji Normalitas data
Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data
berdistribusi normal. Untuk mendapatkan hasil uji yang akurat
diperlukan alat analisis salah satunya adalah aplikasi. Dalam
penelitian ini uji normalitas data dilihat dari koefisien JargueBera (J-B) dan probabilitasnya.
(2) Uji Regresi Linier berganda
Menurut Sugiyono (2010) analisis regresi linier berganda
adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variable
independen (X1, X2, X3, X4) dengan variable dependen (Y1
dan Y2).
(3) Uji Normalitas Model
Uji normalitas model digunakan untuk mengetahui apakah
model memiliki distribusi yang normal.
c) Uji Hipotesis
(1) Uji F ( Uji Simultan)
(2) Uji t ( Uji Parsial)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.
Pengaruh
Good
Corporate
Governance
terhadap
Proitabilitas
Perusahaan manufaktur.
a.
Penentuan Estimasi model F Test (Chow Test)
Jika nilai probabilitas (prob) untuk Croos-section F > 0.05 maka model
yang dipilih adalah Common Effect. Jika nilai probabilitas (prob) untuk
Cross-Section < 0.05 maka model yang dipilih adalah Fixed Effect.
Jika dilihat nilai probabilitas (Prob) berdasarkan hasil F Test (Chow Test)
menunjukkan nilai Cross-section F sebesar 0.0000 < α 0.05. hal ini
menujukkan bahwa Ha diterima atau model yang dipilih adalah model
Fixed Effect.
b. Uji Normalitas data
P
R
DKKK
O
KMI A
A
I ___
_
_XXX
Y
X234
1
1
M13663
e16. 3.
a . . 6. 0
Cross-section F
Cross-section Chi-square
15.583079
103.244148
(12,48)
12
0.0000
0.0000
n
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
53111
8.184833
65.72007
-6.869770
11.60755
2.255610
9.620568
173.8291
0.000000
749.5221
8623.055
65
56593
33.33333
60.00000
16.66667
9.355285
0.259335
3.820835
2.553387
0.278958
2376.786
5601.367
65
16264
0.000000
37.97980
0.000000
12.47167
1.754747
4.597413
40.26823
0.000000
430.0572
9954.718
65
89988
70.75000
96.20786
0.825303
25.99276
-0.651213
2.679314
4.872700
0.087480
4153.492
43239.92
65
30769
3.000000
4.000000
3.000000
0.174036
5.434312
30.53175
2372.836
0.000000
197.0000
1.938462
65
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
ROA_Y1
1.690270
1.653362
2.744941
-0.047548
0.566536
-0.479661
4.534859
4.095112
0.129050
50.70811
9.307935
30
PDKI_X1
36.77778
33.33333
50.00000
25.00000
6.884840
0.831648
3.078158
3.465824
0.176769
1103.333
1374.630
30
KM_X2
0.568974
1.302111
3.637054
-4.153012
2.820281
-0.488423
1.729860
3.209353
0.200955
17.06923
230.6656
30
KI_X3
59.82816
54.69592
96.20786
16.21941
22.98886
0.330282
2.448477
0.925651
0.629502
1794.845
15326.14
30
KA_X4
3.066667
3.000000
4.000000
3.000000
0.253708
3.474396
13.07143
187.1492
0.000000
92.00000
1.866667
30
Nilai probabilitas Jarque-bera menunjukkan berada di bawah 0.05 artinya
data
tidak
terdistribusi
normal.
Untuk
menormalkan
data
maka
menormalkan data dengan di log
Setelah dilakukan Log, nilai probabilitas Jarque-bera berada di atas 0.05
artinya data telah terdistribusi normal. jumlah observasi penelitian
mengalami penurunan menjadi 30 observasi hal ini disebabkan karena
data yang outlier di buang.
c. Uji regresi Linier berganda
Dependent Variable: ROA_Y1
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:53
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 30
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
0.038985
0.107999
0.016456
0.610176
-2.660685
0.035704
0.403448
0.012793
0.477017
2.490247
1.091886
0.267691
1.286311
1.279150
-1.068442
0.2885
0.7918
0.2138
0.2162
0.2987
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
0.625907 Mean dependent var
Adjusted R-squared
0.429015 S.D. dependent var
S.E. of regression
0.428095 Akaike info criterion
Sum squared resid
3.482037 Schwarz criterion
Log likelihood
-10.26446 Hannan-Quinn criter.
F-statistic
3.178946 Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.014486
1.690270
0.566536
1.417630
1.931403
1.581991
2.400768
Dari hasil regresi berganda yang peneliti lakukan pada variabel proporsi
dewan
komisaris
independen
(X1),
kepemilikan
manajerial
(X2),
kepemilikan institusional (X3) dan komite audit (X4) terhadap profitabilitas
perusahaan sektor manufaktur (Y1), dapat digambarkan persamaan regresi
berganda sebagai berikut :
Y1= -2.660685 + 0.038985X1 + 0.107999X2 + 0.016456X3 + 0.610176X4
d. Uji Normalitas model
Untuk uji normalitas model menggunakan aplikasi yang menghitung
probability dengan Jarque-Berra test yang dijelaskan menggunakan
histogram. Berikut ini disajikan hasil uji normalitas model menggunakan
histogram:
6
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
Observations 30
5
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
4
3
2
1
Jarque-Bera
Probability
-2.89e-17
0.013763
0.639872
-0.852646
0.346512
-0.379433
3.065213
0.725164
0.695877
0
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0.0
0.2
0.4
0.6
Hasil uji normalitas model dapat dilihat pada tabel di atas. Nilai probabilitas
Jarque-Bera sebesar 0,695877 > tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima artinya model regresi terdistribusi normal.
e. Uji F (Simultan)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.625907
0.429015
0.428095
3.482037
-10.26446
3.178946
0.014486
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
1.690270
0.566536
1.417630
1.931403
1.581991
2.400768
Berdasarkan tabel uji F diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah
sebesar 3.178946. Pada penelitian ini diperoleh:
Ftabel dengan taraf nyata (α) = 5% = 0.05 dengan df1 (k - 1) = (4 –1=3)
dan df2 (n-k-1) = (60-4-1=55) adalah sebesar 2.77, sehingga diperoleh
hasil Fhitung (3.178946) > Ftabel (2.77) maka H0 ditolak dan Nilai Prob F statistic
(0.014486) < α (0.05) yang berarti H0 ditolak.
Dengan demikian berarti ada pengaruh yang signifikan antara proporsi
dewan
komisaris
independen,
kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institusional dan komite audit terhadap profitabilitas Perusahaan Sektor
Manufaktur.
f. Uji t (Parsial)
Dependent Variable: ROA_Y1
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:53
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 30
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
0.038985
0.107999
0.016456
0.610176
-2.660685
0.035704
0.403448
0.012793
0.477017
2.490247
1.091886
0.267691
1.286311
1.279150
-1.068442
0.2885
0.7918
0.2138
0.2162
0.2987
1) Proporsi Dewan komisaris Independen
Nilai thitung untuk variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen (X1)
sebesar 1.091886 maka thitung (1.091886) < ttabel (2.00172). H0 diterima
dan Nilai Probabilitas (Prob.t) (0.2885) > α (0,05). H0 diterima. Artinya
tidak
ada
pengaruh
yang
signifikan
proporsi
dewan
komisaris
independen terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur.
2) Kepemilikan Manajerial
Nilai thitung untuk variabel kepemilikan manajerial (X2) sebesar 0.267691,
maka thitung (0.267691) < ttabel (2.00172) dan Nilai probabilitas (Prob.t)
(0,7918) > α (0,05), H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang
signiikan kepemilikan manajerial terhadap proitailitas perusahaan
manufaktur.
3) Kepemilikan Institusional
Nilai thitung untuk variabel Kepemilikan Institusional (X3) sebesar
1.286311, maka thitung (1.286311) ≤ ttabel (2.00172) dan Nilai probabilitas
(Prob.t) (0.0010) > α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada pengaruh
signifikan Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas Perusahaan
Manufaktur.
4) Komite Audit
Nilai thitung untuk variabel Komite Audit (X4) sebesar 1.279150, maka
thitung (1.279150) < ttabel (2.00172) dan Nilai probabilitas (Prob.t)
(0.2162) > α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada pengaruh signifikan
Komite Audit (X4) terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Manufaktur.
2. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan di
Perusahaan manufaktur.
a. Penentuan Estimasi model F Test (Chow Test)
Jika nilai probabilitas (prob) untuk Croos-section F > 0.05 maka model
yang dipilih adalah Common Effect. Jika nilai probabilitas (prob) untuk
Cross-Section < 0.05 maka model yang dipilih adalah Fixed Effect.
Cross-section F
Cross-section Chi-square
14.833337
100.706723
(12,48)
12
0.0000
0.0000
Jika dilihat nilai probabilitas (Prob) berdasarkan hasil F Test (Chow Test)
menunjukkan nilai Cross-section F sebesar 0.0000 < α 0.05. hal ini
menujukkan bahwa Ha diterima atau model yang dipilih adalah model
Fixed Effect.
b. Uji Normalitas data
Mean
Median
Maximum
Minimum
TOBINSQ_Y2
3.545143
1.677592
21.60254
-0.413800
PDKI_X1
36.56593
33.33333
60.00000
16.66667
KM_X2
6.616264
0.000000
37.97980
0.000000
KI_X3
63.89988
70.75000
96.20786
0.825303
KA_X4
3.030769
3.000000
4.000000
3.000000
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
4.573398
2.256851
8.351107
132.7296
0.000000
230.4343
1338.622
65
9.355285
0.259335
3.820835
2.553387
0.278958
2376.786
5601.367
65
12.47167
1.754747
4.597413
40.26823
0.000000
430.0572
9954.718
65
25.99276
-0.651213
2.679314
4.872700
0.087480
4153.492
43239.92
65
0.174036
5.434312
30.53175
2372.836
0.000000
197.0000
1.938462
65
Nilai probabilitas Jarque-bera menunjukkan berada di bawah 0.05 artinya data
tidak terdistribusi normal. Untuk menormalkan data maka menormalkan data
dengan di log.
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
TOBINSQ_Y2
1.164894
1.153402
4.582612
-0.413800
1.242499
1.038083
4.243965
7.322392
0.025702
34.94682
44.77034
30
PDKI_X1
36.77778
33.33333
50.00000
25.00000
6.884840
0.831648
3.078158
3.465824
0.176769
1103.333
1374.630
30
KM_X2
0.568974
1.302111
3.637054
-4.153012
2.820281
-0.488423
1.729860
3.209353
0.200955
17.06923
230.6656
30
KI_X3
59.82816
54.69592
96.20786
16.21941
22.98886
0.330282
2.448477
0.925651
0.629502
1794.845
15326.14
30
KA_X4
3.066667
3.000000
4.000000
3.000000
0.253708
3.474396
13.07143
187.1492
0.000000
92.00000
1.866667
30
Setelah dilakukan Log, nilai probabilitas Jarque-bera berada di atas 0.05 artinya
data telah terdistribusi normal. jumlah observasi penelitian mengalami penurunan
menjadi 30 observasi hal ini disebabkan karena data yang outlier di buang.
c. Uji regresi Linier berganda
Dependent Variable: TOBINSQ_Y2
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:57
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 32
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
0.067844
0.766610
0.024309
0.906414
4.668461
-0.593198
-1.830946
-0.013611
0.220929
0.661942
0.5594
0.0813
0.9893
0.8273
0.5152
-0.040245
-1.403622
-0.000331
0.200253
3.090250
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
0.691030
0.543901
Mean dependent var
S.D. dependent var
1.144949
1.204495
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.813457
13.89595
-32.05982
4.696777
0.001382
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.691239
3.195085
2.858250
0.833718
Dari hasil regresi berganda yang peneliti lakukan pada variabel proporsi
dewan
komisaris
independen
(X1),
kepemilikan
manajerial
(X2),
kepemilikan institusional (X3) dan komite audit (X4) terhadap nilai
perusahaan di perusahaan sektor manufaktur (Y2), dapat digambarkan
persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y2 = 3.090250 - 0.040245X1 - 1.403622X2 - 0.000331X3 + 0.200253X4
d. Uji Normalitas model
Untuk uji normalitas model menggunakan aplikasi yang menghitung
probability dengan Jarque-Berra test yang dijelaskan menggunakan
histogram. Berikut ini disajikan hasil uji normalitas model menggunakan
histogram:
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
Observations 32
8
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
6
4
-1.37e-17
-0.033927
1.727473
-1.777243
0.669520
0.335748
4.598228
2
Jarque-Bera
Probability
0
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
4.006986
0.134863
1.5
Hasil uji normalitas model dapat dilihat pada tabel di atas. Nilai probabilitas
Jarque-Bera sebesar 0,134863 > tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima artinya model regresi terdistribusi normal.
e. Uji F (Simultan)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.691030
0.543901
0.813457
13.89595
-32.05982
4.696777
0.001382
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
1.144949
1.204495
2.691239
3.195085
2.858250
0.833718
Berdasarkan tabel uji F diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah
sebesar 4.696777. Pada penelitian ini diperoleh:
Ftabel dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dengan df 1 (k-1) = (4-1=3) dan
df 2 (n-k-1) = (60-4-1=55) adalah sebesar 2.77. sehingga diperoleh hasil
Fhitung (4.696777) > Ftabel (2.77) maka H0 ditolak dan Nilai Prob Fstatistic
(0.001382) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak.
Dilihat dari Fhitung dan probabilitas berarti ada pengaruh yang
signifikan antara proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional dan komite audit terhadap Nilai
Perusahaan di Perusahaan Sektor Manufaktur.
f. Uji t (Parsial)
Dependent Variable: TOBINSQ_Y2
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:57
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 32
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
-0.040245
-1.403622
-0.000331
0.200253
3.090250
0.067844
0.766610
0.024309
0.906414
4.668461
-0.593198
-1.830946
-0.013611
0.220929
0.661942
0.5594
0.0813
0.9893
0.8273
0.5152
1) Proporsi Dewan komisaris Independen
Nilai thitung untuk variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen (X1)
sebesar -0.593198, maka thitung (-0.593198) < ttabel (2.00172) Nilai
Probabilitas (Probt) (0.5594) < α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada
pengaruh signifikan Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap
Nilai Perusahaan di Perusahaan Sektor Manufaktur.
2) Kepemilikan Manajerial
Nilai thitung untuk variabel kepemilikan manajerial (X2) sebesar
-1.830946, maka thitung (-1.83096) < ttabel (2.00172). Nilai probabilitas
(Prob.t) (0,0813) > α (0,05). H0 diterima maka tidak ada pengaruh
signifikan
kepemilikan
manajerial
(X2)
terhadap
Profitabilitas
Perusahaan Sektor Manufaktur.
3) Kepemilikan Institusional
Nilai thitung untuk variabel Kepemilikan Institusional (X3) sebesar
-0.013611, maka thitung (-0.013611) < ttabel (2.00172). Nilai probabilitas
(Prob.t) (0.9893) > α (0,05) H0 diterima, maka tidak ada pengaruh
signifikan Kepemilikan Institusional (X3) terhadap Nilai Perusahaan di
Perusahaan Sektor Manufaktur.
4) Komite Audit
Nilai thitung untuk variabel Komite Audit (X4) sebesar 0.220929, maka
thitung (0.220929) < ttabel (2.00172). Nilai probabilitas (Prob.t)
(0.8273) > α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada pengaruh signifikan
Komite Audit (X4) terhadap Nilai Perusahaan di Perusahaan Sektor
Manufaktur.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan hasil penelitian mengenai Good Corporate
Governance terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan 2015, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Good Corporate Goernance
berpengaruh signifikan positif terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor
Manufaktur subsector makanan dan minuman.
b. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Good Corporate Goernance
berpengaruh signifikan negatif terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Manufaktur subsector makanan dan minuman.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas,
dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:
a. Perusahaan harus lebih memperhatikan variabel-variabel selain Proporsi
Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional dan Komite Audit yang dapat mempengaruhi Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan.
b. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dengan menambah variabel lain
untuk penelitian yang lebih mendalam tentang variabel yang memiliki
pengaruh lebih besar terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan seperti
inflasi, nilai tukar, suku bunga atau variabel lainnya.
c. Bagi investor dan calon investor yang akan menanamkan modalnya pada
perusahaan lebih memperhatikan fungsi dan peran dari Good Corporate
Governance. Karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan yang akan ditanami suatu investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Azmil. (2015). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Sub Sektor Makanan
dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi
Dipublkasikan Universitas Hasanuddin.
Bursa Efek Indonesia (BEI). 2016.
(www.idx.co.id, diakses tanggal 31
Oktober 2016).
Cintia Yuniarti. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
kinerja dan nilai perusahaan High Profile yany terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2013. Skripsi dipublikasikan Universitas
Negeri Yogyakarta.
Forum
for
Corporate
Governance
in
Indonesia
(FCGI).
2011.
(www.fcgi.or.id, diakses tanggal 14 Nopember 2016).
Frysa Pradhita Purwaningtyas. (2011). Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Dipublikasikan
Universitas Diponegoro.
Hamdani. 2016. Good Corporate Governance. Tangerang: Mitra Wacana
Media.
Iqbal Hasan. 2010. Statistik 2. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Irham Fahmi. 2015. Etika Bisnis (Teori, Kasus dan Solusi). Bandung:
Alfabeta.
Prastya Puji Lestari. (2013). Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kinerja perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa
Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20092011). Dipublikasikan Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Purwaningtyas Frysa Praditha Purwaningtyas. 2011. Analisis Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2007-2009 (Skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro.
Tim Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman umum
Good Corporate Governance. Jakarta: KNKG.
Wing Wahyu Winarno. (2015). Analisis Ekonomika dan Statistik dengan
Eviews. Jakarta: UPP STIM YKPN
PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN DI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Neli Nurilla
Universitas Muhammadiyah Palembang
Email: neli14muhammadiyah@gmail.com
ABSTRAK
Neli Nurilla/212013409/2017 Good Corporate Governance Toward Profitability ad
Corporate Value in the manufacturing companies listed at Indonesia stock exchange. The
purpose of this research is to know the effect o Good Corporate Governance toward the
profitability and the effect of the Good Corporate Governance of companies in the
manufacturing companies listed at Indonesia stock exchange. The method of research
used an associative method. The data used are secondary data companies
manufacturing food and beverage subsector in 2011-2015. The population of this
research as many as 15 companies. The sample in this study used is a purposive
sampling method and retrieved the 13 companies research samples. The analisysis tool
used is a test (test F) and multiple linier regression analysis, assumptions or normality
test with the classic model, whereas the hypothesis testing trials and t-test with a
significant level of 5% using statistic programs help eviews 7.0 The result
of
the
research result obtained test estimation model using fixed effect as the regression model
used. Multiple linier regression test results Y1= -2.660685 + 0.038985X1 + 0.107999X2 +
0.016456X3 + 0.610176X4 dan Y2 = 3.090250 - 0.040245X1 - 1.403622X2 - 0.000331X3
+ 0.200253X4. a classic assumption test result (test normality models) indicates that the
model used and the result of testing a hypothesis test F indicates that the there were
significant effect between Good Corporate Governance toward profitability and Corporate
Value. While the t-test shows that Good Corporate Governance is not influential
significantly to profitability and Good Corporate Governance of companies in
manufacturing companies.
Keyboards: Good Corporate Governance, profitability and Corporate Value
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun telah mengalami
keadaan pasang surut. Hal itu bisa dilihat dari keadaan keuangan
Indonesia pada tahun 1998, dimana krisis moneter membuat
perekonomian Indonesia terpuruk yang memberikan dampak negatif
terhadap hampir di semua industri, terutama industri barang konsumsi
makanan dan minuman. Pengalaman dari krisis
keuangan tersebut
mendorong perlunya peningkatan efektifitas kinerja perusahaan.
Beberapa kajian dan penelitian terus dilakukan untuk mengetahui
apa yang menjadi penyebab utama turunnya kinerja perusahaan.
Lemahnya tata kelola perusahaan atau dikenal dengan istilah Good
Corporate
Governance
inilah
yang
menjadi
pemicu
utama
ketidakstabilan ekonomi yang akhirnya berdampak pada berbagai
masalah pada bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia membentuk Komite
Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) sebagai upaya
untuk
meningkatkan corporate governance. Komite ini telah mengeluarkan
pedoman umum good corporate governance pada tahun 2006. Tujuan
good
corporate
governance
antara
lain
untuk
meningkatkan
pengelolaan perusahaan berdasarkan asas transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. Selain
itu juga good corporate governance memiliki mekanisme yang mampu
meningkatkan kinerja dalam menghasilkan profit dan meningkatkan
nilai
perusahaan
yaitu
proporsi
dewan
komisaris
independen,
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan keberadaan
komite audit.
Pengukuran Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan
Return
On
Assets
(ROA).
Nilai
ROA
dapat
dilihat
dengan
membandingkan Laba setelah pajak dengan Total Aset. Jika nilai ROA
yang
dimiliki
perusahaan
tinggi
artinya
perusahaan
mampu
meningkatkan profitabilitas dan juga memberikan efek nilai perusahaan
yang tinggi. Salah satu cara mendapatkan laba perusahaan yang tinggi
adalah dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Kesejahteraan para
pemangku kepentingan dalam perusahaan diukur dari tingginya nilai
perusahaan.
Pengukuran Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
Tobin’s Q karena dinilai dapat memberikan informasi paling baik.
Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan modal saham
perusahaan, tidak hanya unsur saham biasa. Semakin besar nilai rasio
Tobin’s
Q
menunjukkan
bahwa
perusahaan
memiliki
prospek
pertumbuhan yang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good
Corporate Governance terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang
penting terkait dengan Good Corporate Governance, kinerja keuangan
dan nilai perusahaan.
2. Kajian Pustaka
a. Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran
tingkat
efektivitas
manajemen
suatu
perusahaan
(Kasmir,2012: 196). Pengukuran kinerja keuangan perusahaan
dengan ROA menunjukkan kemampuan pengelolaan perusahaan
atas modal yang diinvestasikan dalam semua aset yang dimiliki
untuk menghasilkan laba. Variabel ROA digunakan sebagai ukuran
kinerja keuangan (Hamdani, 2016: 134). ROA dirumuskan sebagai
berikut :
b. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga
saham yang tinggi membuat Nilai Perusahaan juga tinggi. Rasio
untuk mengukur Nilai Perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
Tobin’s Q karena dinilai dapat memberikan informasi paling baik.
Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan modal saham
perusahaan, tidak hanya unsur saham biasa. Semakin besar nilai
rasio Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek
pertumbuhan yang baik. Tobin’s Q dirumuskan sebagai berikut :
c.
Good Corporate Governance
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
pengertian
Good
Corporate
Governance
adalah
seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,
pengurus
(pengelola)
perusahaan,
pihak
kreditur,
pemerintah,karyawan, serta para pemegang kepentingan internal,
dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
mereka.
Tujuan dari Good Corporate Governance adalah untuk
menciptakan nilai tambah bagi semua stakeholders. Secara teoritis,
pelaksanaan Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai
perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka,
mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris
dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan
umumnya
Good
Corporate
Governance
dapat
meningkatkan
kepercayaan investor.
Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari Good Corporate
Governance yaitu (Hamdani, 2016: 72):
1) Transparency (keterbukaan informasi)
2) Accountability (akuntabilitas)
3) Responsibility (pertanggungjawaban)
4) Independency (kemandirian)
5) Fairness (kesetaraan dan kewajaran)
Indikator Good Corporate Governance
1) Proporsi Dewan Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang
tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris
lainnya dan pemegang saham pengendali, bebas dari hubungan
bisnis atau
hubungan
lainnya
yang
dapat
mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak
semata mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional
Kebijakan
Governance,
2006).
Menurut
Cintia
(2014:
69)
Menghitung Proporsi Dewan Komisaris Independen dengan
Rumus:
2) Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan Manajerial adalah situasi dimana manajer
memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer
tersebut sekaligus pemegang saham perusahaan. Dengan adanya
kepemilikan manajerial maka manajer akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Cintia (2014: 70)
Menghitung Kepemilikan Manajerial dengan Rumus:
3) Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional umumnya bertindak sebagai pihak
yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan
institusional yang besar (lebih dari 5 %) mengindikasikan
kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan
aktiva perusahaan. Menurut Cintia (2014: 71) Menghitung
Kepemilikan Institusional dengan Rumus:
4) Komite Audit
Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih dari
dewan komisaris Jika kualitas dan karakteristik komite audit dapat
tercapai, maka transparansi pertanggungjawaban manajemen
perusahaan dapat dipercaya, sehingga akan meningkatkan
kepercayaan para pelaku pasar modal. Menghitung Komite Audit
dengan Rumus (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006)
3. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adaya pengaruh Good Corporate
Governance terhadap profitabilitas dan adanya pengaruh Good
Corporate Govenance terhadap nilai perusahaan di perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud
menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih melalui pengujian
hipotesis.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Universitas Muhammadiyah Palembang dan melalui situs resmi yaitu
www.idx.co.id.
3. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variable
dependen.
a. Variabel independen: PDKI (X1), KM (X2), KI (X3) dan KA(X4)
b. Variabel dependen : ROA (Y1) dan Tobin’s Q (Y2)
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek dengan kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”
(Sugiyono,
2010:115). Populasi pada penelitian ini adalah 15 perusahaan manufaktur
subsector makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia
periode tahun 2011-2015.
b. Sampel
Sampel bisa dikatakan sebagai perwakilan dari populasi atau bagian dari
jumlah dan karekteristik yang dimilki oleh populasi. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling, merupakan
“teknik penentuan sampel dengan kriteria atau pertimbangan tertentu”
(Sugiyono, 2010:116). Terdapat 13 perusahaan manufaktur subsector
makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode
tahun 2011-2015.
5. Data yang diperlukan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi
laporan keuangan pada Sektor Manufaktur subsektor Makanan dan Minuman
yang terdaftar di BEI.
6. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Dokumentasi berupa data sekunder yaitu data laporan keuangan tahunan
perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman periode 20112015.
7. Analisis Data dan Teknik Analisis
a) Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
pengujian statistic yang dibantu dengan program pengolah data statistic
berupa Eviews 7.0
b) Teknik Analisis
1)
Analisis Keuangan
a) Rasio Profitabilitas dengan menggunakan indicator ROA
b) Nilai Perusahaan dengan menggunakan indicator Tobin’s Q
2)
Analisis Statistik
a) Penentuan Estimasi Model F test (Chow Test)
F Test (Chow Test) merupakan tahapan awal mengidentifikasi
model regresi Common Effect atau Fixed Effect yang paling layak
digunakan dalam mengestimasi data panel.
b) Uji Asumsi Klasik
(1) Uji Normalitas data
Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data
berdistribusi normal. Untuk mendapatkan hasil uji yang akurat
diperlukan alat analisis salah satunya adalah aplikasi. Dalam
penelitian ini uji normalitas data dilihat dari koefisien JargueBera (J-B) dan probabilitasnya.
(2) Uji Regresi Linier berganda
Menurut Sugiyono (2010) analisis regresi linier berganda
adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variable
independen (X1, X2, X3, X4) dengan variable dependen (Y1
dan Y2).
(3) Uji Normalitas Model
Uji normalitas model digunakan untuk mengetahui apakah
model memiliki distribusi yang normal.
c) Uji Hipotesis
(1) Uji F ( Uji Simultan)
(2) Uji t ( Uji Parsial)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.
Pengaruh
Good
Corporate
Governance
terhadap
Proitabilitas
Perusahaan manufaktur.
a.
Penentuan Estimasi model F Test (Chow Test)
Jika nilai probabilitas (prob) untuk Croos-section F > 0.05 maka model
yang dipilih adalah Common Effect. Jika nilai probabilitas (prob) untuk
Cross-Section < 0.05 maka model yang dipilih adalah Fixed Effect.
Jika dilihat nilai probabilitas (Prob) berdasarkan hasil F Test (Chow Test)
menunjukkan nilai Cross-section F sebesar 0.0000 < α 0.05. hal ini
menujukkan bahwa Ha diterima atau model yang dipilih adalah model
Fixed Effect.
b. Uji Normalitas data
P
R
DKKK
O
KMI A
A
I ___
_
_XXX
Y
X234
1
1
M13663
e16. 3.
a . . 6. 0
Cross-section F
Cross-section Chi-square
15.583079
103.244148
(12,48)
12
0.0000
0.0000
n
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
53111
8.184833
65.72007
-6.869770
11.60755
2.255610
9.620568
173.8291
0.000000
749.5221
8623.055
65
56593
33.33333
60.00000
16.66667
9.355285
0.259335
3.820835
2.553387
0.278958
2376.786
5601.367
65
16264
0.000000
37.97980
0.000000
12.47167
1.754747
4.597413
40.26823
0.000000
430.0572
9954.718
65
89988
70.75000
96.20786
0.825303
25.99276
-0.651213
2.679314
4.872700
0.087480
4153.492
43239.92
65
30769
3.000000
4.000000
3.000000
0.174036
5.434312
30.53175
2372.836
0.000000
197.0000
1.938462
65
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
ROA_Y1
1.690270
1.653362
2.744941
-0.047548
0.566536
-0.479661
4.534859
4.095112
0.129050
50.70811
9.307935
30
PDKI_X1
36.77778
33.33333
50.00000
25.00000
6.884840
0.831648
3.078158
3.465824
0.176769
1103.333
1374.630
30
KM_X2
0.568974
1.302111
3.637054
-4.153012
2.820281
-0.488423
1.729860
3.209353
0.200955
17.06923
230.6656
30
KI_X3
59.82816
54.69592
96.20786
16.21941
22.98886
0.330282
2.448477
0.925651
0.629502
1794.845
15326.14
30
KA_X4
3.066667
3.000000
4.000000
3.000000
0.253708
3.474396
13.07143
187.1492
0.000000
92.00000
1.866667
30
Nilai probabilitas Jarque-bera menunjukkan berada di bawah 0.05 artinya
data
tidak
terdistribusi
normal.
Untuk
menormalkan
data
maka
menormalkan data dengan di log
Setelah dilakukan Log, nilai probabilitas Jarque-bera berada di atas 0.05
artinya data telah terdistribusi normal. jumlah observasi penelitian
mengalami penurunan menjadi 30 observasi hal ini disebabkan karena
data yang outlier di buang.
c. Uji regresi Linier berganda
Dependent Variable: ROA_Y1
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:53
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 30
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
0.038985
0.107999
0.016456
0.610176
-2.660685
0.035704
0.403448
0.012793
0.477017
2.490247
1.091886
0.267691
1.286311
1.279150
-1.068442
0.2885
0.7918
0.2138
0.2162
0.2987
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
0.625907 Mean dependent var
Adjusted R-squared
0.429015 S.D. dependent var
S.E. of regression
0.428095 Akaike info criterion
Sum squared resid
3.482037 Schwarz criterion
Log likelihood
-10.26446 Hannan-Quinn criter.
F-statistic
3.178946 Durbin-Watson stat
Prob(F-statistic)
0.014486
1.690270
0.566536
1.417630
1.931403
1.581991
2.400768
Dari hasil regresi berganda yang peneliti lakukan pada variabel proporsi
dewan
komisaris
independen
(X1),
kepemilikan
manajerial
(X2),
kepemilikan institusional (X3) dan komite audit (X4) terhadap profitabilitas
perusahaan sektor manufaktur (Y1), dapat digambarkan persamaan regresi
berganda sebagai berikut :
Y1= -2.660685 + 0.038985X1 + 0.107999X2 + 0.016456X3 + 0.610176X4
d. Uji Normalitas model
Untuk uji normalitas model menggunakan aplikasi yang menghitung
probability dengan Jarque-Berra test yang dijelaskan menggunakan
histogram. Berikut ini disajikan hasil uji normalitas model menggunakan
histogram:
6
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
Observations 30
5
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
4
3
2
1
Jarque-Bera
Probability
-2.89e-17
0.013763
0.639872
-0.852646
0.346512
-0.379433
3.065213
0.725164
0.695877
0
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0.0
0.2
0.4
0.6
Hasil uji normalitas model dapat dilihat pada tabel di atas. Nilai probabilitas
Jarque-Bera sebesar 0,695877 > tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima artinya model regresi terdistribusi normal.
e. Uji F (Simultan)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.625907
0.429015
0.428095
3.482037
-10.26446
3.178946
0.014486
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
1.690270
0.566536
1.417630
1.931403
1.581991
2.400768
Berdasarkan tabel uji F diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah
sebesar 3.178946. Pada penelitian ini diperoleh:
Ftabel dengan taraf nyata (α) = 5% = 0.05 dengan df1 (k - 1) = (4 –1=3)
dan df2 (n-k-1) = (60-4-1=55) adalah sebesar 2.77, sehingga diperoleh
hasil Fhitung (3.178946) > Ftabel (2.77) maka H0 ditolak dan Nilai Prob F statistic
(0.014486) < α (0.05) yang berarti H0 ditolak.
Dengan demikian berarti ada pengaruh yang signifikan antara proporsi
dewan
komisaris
independen,
kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institusional dan komite audit terhadap profitabilitas Perusahaan Sektor
Manufaktur.
f. Uji t (Parsial)
Dependent Variable: ROA_Y1
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:53
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 30
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
0.038985
0.107999
0.016456
0.610176
-2.660685
0.035704
0.403448
0.012793
0.477017
2.490247
1.091886
0.267691
1.286311
1.279150
-1.068442
0.2885
0.7918
0.2138
0.2162
0.2987
1) Proporsi Dewan komisaris Independen
Nilai thitung untuk variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen (X1)
sebesar 1.091886 maka thitung (1.091886) < ttabel (2.00172). H0 diterima
dan Nilai Probabilitas (Prob.t) (0.2885) > α (0,05). H0 diterima. Artinya
tidak
ada
pengaruh
yang
signifikan
proporsi
dewan
komisaris
independen terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur.
2) Kepemilikan Manajerial
Nilai thitung untuk variabel kepemilikan manajerial (X2) sebesar 0.267691,
maka thitung (0.267691) < ttabel (2.00172) dan Nilai probabilitas (Prob.t)
(0,7918) > α (0,05), H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang
signiikan kepemilikan manajerial terhadap proitailitas perusahaan
manufaktur.
3) Kepemilikan Institusional
Nilai thitung untuk variabel Kepemilikan Institusional (X3) sebesar
1.286311, maka thitung (1.286311) ≤ ttabel (2.00172) dan Nilai probabilitas
(Prob.t) (0.0010) > α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada pengaruh
signifikan Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas Perusahaan
Manufaktur.
4) Komite Audit
Nilai thitung untuk variabel Komite Audit (X4) sebesar 1.279150, maka
thitung (1.279150) < ttabel (2.00172) dan Nilai probabilitas (Prob.t)
(0.2162) > α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada pengaruh signifikan
Komite Audit (X4) terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Manufaktur.
2. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan di
Perusahaan manufaktur.
a. Penentuan Estimasi model F Test (Chow Test)
Jika nilai probabilitas (prob) untuk Croos-section F > 0.05 maka model
yang dipilih adalah Common Effect. Jika nilai probabilitas (prob) untuk
Cross-Section < 0.05 maka model yang dipilih adalah Fixed Effect.
Cross-section F
Cross-section Chi-square
14.833337
100.706723
(12,48)
12
0.0000
0.0000
Jika dilihat nilai probabilitas (Prob) berdasarkan hasil F Test (Chow Test)
menunjukkan nilai Cross-section F sebesar 0.0000 < α 0.05. hal ini
menujukkan bahwa Ha diterima atau model yang dipilih adalah model
Fixed Effect.
b. Uji Normalitas data
Mean
Median
Maximum
Minimum
TOBINSQ_Y2
3.545143
1.677592
21.60254
-0.413800
PDKI_X1
36.56593
33.33333
60.00000
16.66667
KM_X2
6.616264
0.000000
37.97980
0.000000
KI_X3
63.89988
70.75000
96.20786
0.825303
KA_X4
3.030769
3.000000
4.000000
3.000000
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
4.573398
2.256851
8.351107
132.7296
0.000000
230.4343
1338.622
65
9.355285
0.259335
3.820835
2.553387
0.278958
2376.786
5601.367
65
12.47167
1.754747
4.597413
40.26823
0.000000
430.0572
9954.718
65
25.99276
-0.651213
2.679314
4.872700
0.087480
4153.492
43239.92
65
0.174036
5.434312
30.53175
2372.836
0.000000
197.0000
1.938462
65
Nilai probabilitas Jarque-bera menunjukkan berada di bawah 0.05 artinya data
tidak terdistribusi normal. Untuk menormalkan data maka menormalkan data
dengan di log.
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
Jarque-Bera
Probability
Sum
Sum Sq. Dev.
Observations
TOBINSQ_Y2
1.164894
1.153402
4.582612
-0.413800
1.242499
1.038083
4.243965
7.322392
0.025702
34.94682
44.77034
30
PDKI_X1
36.77778
33.33333
50.00000
25.00000
6.884840
0.831648
3.078158
3.465824
0.176769
1103.333
1374.630
30
KM_X2
0.568974
1.302111
3.637054
-4.153012
2.820281
-0.488423
1.729860
3.209353
0.200955
17.06923
230.6656
30
KI_X3
59.82816
54.69592
96.20786
16.21941
22.98886
0.330282
2.448477
0.925651
0.629502
1794.845
15326.14
30
KA_X4
3.066667
3.000000
4.000000
3.000000
0.253708
3.474396
13.07143
187.1492
0.000000
92.00000
1.866667
30
Setelah dilakukan Log, nilai probabilitas Jarque-bera berada di atas 0.05 artinya
data telah terdistribusi normal. jumlah observasi penelitian mengalami penurunan
menjadi 30 observasi hal ini disebabkan karena data yang outlier di buang.
c. Uji regresi Linier berganda
Dependent Variable: TOBINSQ_Y2
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:57
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 32
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
0.067844
0.766610
0.024309
0.906414
4.668461
-0.593198
-1.830946
-0.013611
0.220929
0.661942
0.5594
0.0813
0.9893
0.8273
0.5152
-0.040245
-1.403622
-0.000331
0.200253
3.090250
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
0.691030
0.543901
Mean dependent var
S.D. dependent var
1.144949
1.204495
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.813457
13.89595
-32.05982
4.696777
0.001382
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.691239
3.195085
2.858250
0.833718
Dari hasil regresi berganda yang peneliti lakukan pada variabel proporsi
dewan
komisaris
independen
(X1),
kepemilikan
manajerial
(X2),
kepemilikan institusional (X3) dan komite audit (X4) terhadap nilai
perusahaan di perusahaan sektor manufaktur (Y2), dapat digambarkan
persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y2 = 3.090250 - 0.040245X1 - 1.403622X2 - 0.000331X3 + 0.200253X4
d. Uji Normalitas model
Untuk uji normalitas model menggunakan aplikasi yang menghitung
probability dengan Jarque-Berra test yang dijelaskan menggunakan
histogram. Berikut ini disajikan hasil uji normalitas model menggunakan
histogram:
10
Series: Standardized Residuals
Sample 2011 2015
Observations 32
8
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
6
4
-1.37e-17
-0.033927
1.727473
-1.777243
0.669520
0.335748
4.598228
2
Jarque-Bera
Probability
0
-2.0
-1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
4.006986
0.134863
1.5
Hasil uji normalitas model dapat dilihat pada tabel di atas. Nilai probabilitas
Jarque-Bera sebesar 0,134863 > tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima artinya model regresi terdistribusi normal.
e. Uji F (Simultan)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.691030
0.543901
0.813457
13.89595
-32.05982
4.696777
0.001382
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
1.144949
1.204495
2.691239
3.195085
2.858250
0.833718
Berdasarkan tabel uji F diatas, dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah
sebesar 4.696777. Pada penelitian ini diperoleh:
Ftabel dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dengan df 1 (k-1) = (4-1=3) dan
df 2 (n-k-1) = (60-4-1=55) adalah sebesar 2.77. sehingga diperoleh hasil
Fhitung (4.696777) > Ftabel (2.77) maka H0 ditolak dan Nilai Prob Fstatistic
(0.001382) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak.
Dilihat dari Fhitung dan probabilitas berarti ada pengaruh yang
signifikan antara proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional dan komite audit terhadap Nilai
Perusahaan di Perusahaan Sektor Manufaktur.
f. Uji t (Parsial)
Dependent Variable: TOBINSQ_Y2
Method: Panel Least Squares
Date: 01/31/17 Time: 11:57
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 7
Total panel (unbalanced) observations: 32
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
PDKI_X1
KM_X2
KI_X3
KA_X4
C
-0.040245
-1.403622
-0.000331
0.200253
3.090250
0.067844
0.766610
0.024309
0.906414
4.668461
-0.593198
-1.830946
-0.013611
0.220929
0.661942
0.5594
0.0813
0.9893
0.8273
0.5152
1) Proporsi Dewan komisaris Independen
Nilai thitung untuk variabel Proporsi Dewan Komisaris Independen (X1)
sebesar -0.593198, maka thitung (-0.593198) < ttabel (2.00172) Nilai
Probabilitas (Probt) (0.5594) < α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada
pengaruh signifikan Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap
Nilai Perusahaan di Perusahaan Sektor Manufaktur.
2) Kepemilikan Manajerial
Nilai thitung untuk variabel kepemilikan manajerial (X2) sebesar
-1.830946, maka thitung (-1.83096) < ttabel (2.00172). Nilai probabilitas
(Prob.t) (0,0813) > α (0,05). H0 diterima maka tidak ada pengaruh
signifikan
kepemilikan
manajerial
(X2)
terhadap
Profitabilitas
Perusahaan Sektor Manufaktur.
3) Kepemilikan Institusional
Nilai thitung untuk variabel Kepemilikan Institusional (X3) sebesar
-0.013611, maka thitung (-0.013611) < ttabel (2.00172). Nilai probabilitas
(Prob.t) (0.9893) > α (0,05) H0 diterima, maka tidak ada pengaruh
signifikan Kepemilikan Institusional (X3) terhadap Nilai Perusahaan di
Perusahaan Sektor Manufaktur.
4) Komite Audit
Nilai thitung untuk variabel Komite Audit (X4) sebesar 0.220929, maka
thitung (0.220929) < ttabel (2.00172). Nilai probabilitas (Prob.t)
(0.8273) > α (0,05). H0 diterima, maka tidak ada pengaruh signifikan
Komite Audit (X4) terhadap Nilai Perusahaan di Perusahaan Sektor
Manufaktur.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan hasil penelitian mengenai Good Corporate
Governance terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan 2015, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Good Corporate Goernance
berpengaruh signifikan positif terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor
Manufaktur subsector makanan dan minuman.
b. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Good Corporate Goernance
berpengaruh signifikan negatif terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Manufaktur subsector makanan dan minuman.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas,
dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:
a. Perusahaan harus lebih memperhatikan variabel-variabel selain Proporsi
Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional dan Komite Audit yang dapat mempengaruhi Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan.
b. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dengan menambah variabel lain
untuk penelitian yang lebih mendalam tentang variabel yang memiliki
pengaruh lebih besar terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan seperti
inflasi, nilai tukar, suku bunga atau variabel lainnya.
c. Bagi investor dan calon investor yang akan menanamkan modalnya pada
perusahaan lebih memperhatikan fungsi dan peran dari Good Corporate
Governance. Karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan yang akan ditanami suatu investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Azmil. (2015). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur Sub Sektor Makanan
dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi
Dipublkasikan Universitas Hasanuddin.
Bursa Efek Indonesia (BEI). 2016.
(www.idx.co.id, diakses tanggal 31
Oktober 2016).
Cintia Yuniarti. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
kinerja dan nilai perusahaan High Profile yany terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2013. Skripsi dipublikasikan Universitas
Negeri Yogyakarta.
Forum
for
Corporate
Governance
in
Indonesia
(FCGI).
2011.
(www.fcgi.or.id, diakses tanggal 14 Nopember 2016).
Frysa Pradhita Purwaningtyas. (2011). Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Dipublikasikan
Universitas Diponegoro.
Hamdani. 2016. Good Corporate Governance. Tangerang: Mitra Wacana
Media.
Iqbal Hasan. 2010. Statistik 2. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Irham Fahmi. 2015. Etika Bisnis (Teori, Kasus dan Solusi). Bandung:
Alfabeta.
Prastya Puji Lestari. (2013). Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kinerja perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa
Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20092011). Dipublikasikan Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Purwaningtyas Frysa Praditha Purwaningtyas. 2011. Analisis Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2007-2009 (Skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro.
Tim Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman umum
Good Corporate Governance. Jakarta: KNKG.
Wing Wahyu Winarno. (2015). Analisis Ekonomika dan Statistik dengan
Eviews. Jakarta: UPP STIM YKPN