Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

PENGARUH NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP NILAI UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA SEJARAH FKIP UNSYIAH

  1

  2

  3 Mentari , Anwar Yoesoef , Nurasiah

  Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala

  Email: mentari.sejarah.123@gmail.com

  anwar@unsyiah.ac.id nurasiah.sjh@gmail.com ABSTRACT

  Syiah Kuala University (UNSYIAH) is one of the existing universities in Aceh, adhering to its mission vision to improve the quality of human resources. Comprehensive examination must be followed by all students of History as a pre-requisite in order to follow the thesis trial. Based on a survey conducted by researchers, many students of History Education who took the comprehensive exam have not passed and they must follow the re-examination. From the document data received, approximately 50-60% of students who have not passed the comprehensive examination with the specified standard of graduation is 60. The inclusion is suspected due to the influence of GPA (Grade Point Average). This study aims to determine the effect of Grade Point Average (GPA) on the comprehensive examination value of students of History Education FKIP UNSYIAH. The approach used in this study is a quantitative approach using descriptive method. Data collection techniques used is to collect documents or documentation, while data analysis techniques by using statistical analysis with first tested the normality of data and linearity of data and data analysis is done by using SPSS for windows 15. The results showed that the degree of relationship between grade point average (GPA) with the value of comprehensive examination of students FKIP UNSYIAH 13.5% with a positive relationship, and from these results can be concluded that the hypothesis that there is a significant relationship between GPA with the value of comprehensive examination of students FKIP UNYIAH accepted the truth.

  Keywords: Comulative achievent index (GPA), comprehensive exam

  1 2 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. 3 Dosen Pembimbing Pertama.

  Dosen Pembimbing Kedua.

  47

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  ABSTRAK

  Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di Aceh, berpegang pada visi misinya yaitu untuk meningkatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Ujian komprehensif wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Sejarah sebagai pra syarat agar dapat mengikuti sidang skripsi. Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti, banyak mahasiswa Pendidikan Sejarah yang ikut ujian komprehensif belum lulus serta mereka wajib mengikuti kembali ujian ulang. Dari data dokumen yang diterima, sebanyak kurang lebih 50-60% mahasiwa yang belum lulus ujian komprehensif dengan standar kelulusan yang ditetapkan yaitu 60. Ketidaklulusan ini diduga karena pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap nilai ujian komprehensif mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan dokumen atau dokumentasi, sementara teknik analisis data dengan cara menggunakan analisis statistik dengan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan linearitas data serta analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat hubungan antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai ujian komprehensif mahasiswa FKIP UNSYIAH sebesar 13,5% dengan hubungan positif, dan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara IPK dengan nilai ujian komprehensif mahasiswa FKIP UNYIAH diterima kebenarannya.

  Kata kunci: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Ujian Komprehensif PENDAHULUAN FKIP UNSYIAH yaitu menghasilkan calon Latar Belakang guru yang dapat mendidik serta berkualitas

  Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) bagi Indonesia. Program Studi (Prodi) yang adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di salah satunya ada di FKIP UNSYIAH yaitu Aceh, berpegang pada visi misinya yaitu untuk Program Studi Jurusan Pendidikan Sejarah. meningkatkan sumber daya manusia yang Dalam proses untuk mendapatkan gelar lebih berkualitas. Fakultas yang salah satunya sarjana pendidikan, mahasiswa jurusan berada di Universitas Syiah Kuala ini yaitu Pendidikan Sejarah harus mengikuti Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). perkuliahan dengan syarat lulus semua mata Dalam buku panduan akademik FKIP kuliah. Jika telah mampu dan lulus, maka UNSYIAH (2011:1), “Fakultas Keguruan Ilmu diakhir perkuliahan akan ada ujian Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala komprehensif sebagai sebagai syarat agar (UNSYIAH) merupakan Lembaga Pendidikan dapat mengikuti sidang sarjana. Sekitar enam Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki belas jurusan yang ada di FKIP UNSYIAH, peran sentral dan strategis dalam membangun namun tidak semua jurusan tersebut manusia Indonesia seutuhnya”. Tujuan dari mengadakan ujian komprehensif serta jurusan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  Pendidikan Sejarah adalah salah satu jurusan yang mengadakan ujian komprehensif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2002:1097) (Fathurrahmi, 2014), “ujian atau tes berarti sesuatu yang digunakan untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar”. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian (Sudijono, 2011:66). Menurut Kamus Basar Bahasa Indonesia (KBBI) komprehensif artinya bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan lengkap (tentang ruang lingkup isi), mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.

  Ujian komprehensif meliputi seluruh aspek ilmu atau memiliki ruang lingkup yang luas, dilaksanakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa. Apabila mahasiswa mampu memahami aspek ilmu itu secara baik dan menyeluruh maka ia dapat terjun dengan baik di dunia kerja. Ujian komprehensif berbeda jauh dengan ujian akhir mata kuliah karena ujian komprehensif dilaksanakan sebagai syarat sebelum mengikuti ujian sidang (sidang sarjana). Setelah mahasiswa Pendidikan Sejarah mengambil mata kuliah yang menjadi syarat untuk mengikuti ujian komprehensif, maka dapat mengikuti ujian komprehensif serta wajib lulus dan selanjutnya mengikuti sidang sarjana. Ujian komprehensif adalah uji kemampuan dasar yang wajib diikuti oleh mahasiswa, yang dilaksanakan oleh masing-masing program studi sebelum sidang sarjana atau ujian skripsi (Panduan Akademik FKIP UNSYIAH, 2012:35). Uji kemampuan ini menyangkut dengan kemampuan mahasiswa dalam menguasai ilmu dasar bidang studi untuk menjadi calon pendidik dalam ilmu yang ditekuni. Mahasiswa dapat mengikuti ujian komprehensif jika mereka telah lulus seluruh mata kuliah yang wajib diambil di program studi kecuali skripsi. Materi yang diuji saat ujian komprehensif ini berupa materi-materi pada Mata Kuliah Program Studi (MKPS). Dalam Panduan Akademik FKIP UNSYIAH (2012:37) dikatakan bahwa, “Mata Kuliah Program Studi (MKPS) merupakan mata kuliah yang diwajibkan kepada segenap mahasiswa untuk masing-masing program studi dilingkungan FKIP UNSYIAH, yang diarahkan untuk membekali mahasiswa yang akan bertugas sebagai tenaga kependidikan”. Dengan demikian untuk program studi Pendidikan Sejarah maka materi yang akan diujikan pada ujian komprehensif ini merupakan mata kuliah program studi Pendidikan Sejarah.Diantaranya seperti pengantar Ilmu Sejarah, Metodologi Sejarah, Sejarah Kemerdekaan, Metode Sejarah, dan sebagainya. Namun, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak mahasiswa Pendidikan Sejarah yang ikut ujian komprehensif belum lulus, sehingga mereka wajib mengikuti kembali ujian ulang. Hal ini benar adanya karena ada bukti dokumen yang peneliti peroleh dari pihak Prodi pendidikan Sejarah. Dari data dokumen yang diterima, jumlah mahasiswa yang tidak lulus ujian komprehensif sebanyak kurang lebih 50-60%. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mahasiswa Pendidikan Sejarah untuk mencapai nilai standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh pihak Program Studi Pendidikan Sejarah yaitu 60. Seharusnya, mahasiswa yang sudah mengikuti dan lulus semua mata kuliah Program Studi Pendidikan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  Sejarah mereka harus mampu menjawab soal yang diuji dalam ujian komprehensif dan mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai target yang diharapkan oleh program studi. Ujian komprehensif merupakan salah satu evaluasi akhir yang dilaksanakan oleh pihak Program Studi Pendidikan Sejarah bertujuan untuk melihat kemampuan dan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa Sejarah.

  Ketidaklulusan mahasiswa Pendidikan Sejarah dalam mengikuti ujian komprehensif diduga karena adanya beberapa faktor, yaitu: waktu dalam pelaksanaan ujian komprehensif, soal atau materi yang diuji dalam ujian komprehensif, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Salah satu yang ingin peneliti bahas dari tiga faktor yang ada yaitu IPK, karena peneliti ingin melihat apakah IPK dapat mempengaruhi nilai ujian komprehensif.

  Mahasiswa Pendidikan Sejarah yang memperoleh

  IPK tinggi pasti mampu mendapatkan nilai ujian komprehensif yang memuaskan serta lulus ujian. Namun kenyataannya, mahasiswa prodi Pendidikan Sejarah yang mendapatkan IPK tinggi ternyata mendapatkan nilai ujian dibawah rata-rata serta tidak lulus ujian komprehensif. Sedangkan yang memperoleh IPK rendah malahan mendapatkan nilai diatas rata-rata kelulusan ujian komprehensif.

  Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas , maka rumusan permasalahannya sebagai berikut: Bagaimana pengaruh nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap nilai ujian komprehensif mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH?

  Definisi Istilah

  Sebelum pembahasan proposal skripsi ini dilanjutkan, maka sebelumnya penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul proposal skripsi ini.Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kekeliruan dan kesalahpahaman yang terdapat pada karya tulis ini. Adapun istilah-istilah yang perlu penulis jelaskan dalam proposal skripsi inisebagai berikut:

  a. Komprehensif Menurut Kamus Besar Bahasa

  Indonesia (KBBI), komprehensif artinya bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi), mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas. Komprehensif yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah ujian yang diikuti oleh mahasiswa sebagai prasyarat mengikuti sidang sarjana atau ujian skripsi, dengan komposisi soal menyeluruh atau mencakup semua materi dari mata kuliah semester 1 samapai semester 7 serta telah dinyatakan lulus.

  b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah angka yang menunjukkan prestasi atau keberhasilan studi mahasiswa dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif. Indeks Pestasi Kumulatif (IPK) yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah jumlah nilai yang diperoleh mahasiswa dari tiap atau per semester.IPK merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam nilai ujian komprehensif yang mahasiswa peroleh.

  c. Mahasiswa Pendidikan Sejarah Mahasiswa adalah orang yang belajara di perguruan tinggi, baik di universitas, institut

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  atau akademik. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Mahasiswa Pendidikan Sejarah adalah yang secara administrasi diakui sebagai mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah.

  METODE PENELITIAN Pendekatan dan jenis penelitian

  Metode yang digunakan dalam penulisan proposal skripsi ini berhubungan dengan masalah yang ingin diteliti, karena dapat mempengaruhi kualitas terhadap hasil penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015:14) menjelaskan bahwa, “ Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, dugunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data penggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Sedangkan metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Menurut Gay (1976) dalam skripsi Fathurrahmi (2014) menjelaskan bahwa “metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsung proses riset”.

  Tempat dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di FKIP Program Studi Pendidikan Sejarah. Pelaksanaan penelitian diperkirakan mulai pada Januari 2017 – Juli 2017.

  Populasi dan sampel

  Sugiyono (2015:117) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi yang bisa didapatkan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa Sejarah yang telah mengikuti ujian komprehensif sebanyak 30 orang terdiri dari tiga leting yaitu 2010, 2011, serta 2012 di ambil 10 orang perleting.

  Instrumen penelitian

  Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) serta nilai ujian komprehensif mahasiswa Pendidikan Sejarah.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  Pengumpulan Data

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dapat dilakukan kegiatan studi dokumenter. Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata: 221). Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai komprehensif mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH.Untuk memperoleh hasil nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai komprehensif mahasiswa Sejarah maka harus melaksanakan pertemuan dengan pihak Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH.

  Teknik Analisis Data

  Sesuai dengan apa yang dicapai dalam penelitian ini, maka data yang telah terkumpul dari responden di analisis dengan analisis statistik. Teknik analisis statistik dimulai dari statistik deskriptif untuk mengetahui berapa besar rata-rata skor, median, modus, simpangan baku serta distribusi frekuensi dari data yang telah terkumpulkan. Kegunaan statistik deskriptif ini adalah untuk menggambarkan suatu keadaan dengan apa adanya secara obyektif tanpa dipengaruhi dari dalam diri peneliti atau secara subyektif. Namun, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan linearitas data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows 15 .

  a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p > 0,05 dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal.

  b. Uji Homogenitas Uji homogenitas diperlukan untuk homogen tidaknya data dalam suatu penelitian.

  Pengujian homogenitas dilakukan untuk menentukan langkah berikutnya mengenai jenis metode statistik yang digunakan apakah parametrik atau non-parametrik.

  Syarat mutlak uji statistik parametrik adalah, data yang akan diuji harus normal dan homogen. Sedangkan data yang tidak normal atau tidak homogen, maka jenis statistik yang digunakan adalah non-parametrik.

  Kriteria keputusan untuk uji homogenitas data adalah sebagai berikut: a. Nilai Sig. atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi yang memiliki varians tidak sama (Tidak Homogen).

  Nilai Sig. atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi yang memiliki varians sama (Homogen).

  c. Uji Korelasi Untuk mengetahui pengaruh Indeks

  Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah adalah dengan menggunakan korelasi

  product moment dari Karl Pearson. Kegunaan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  dari korelasi ini adalah yaitu untuk menguji dua signifikansi dua variabel, mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui besar retribusi. Dalam penelitian ini analisis korelasi pearson digunakan untuk menjelaskan derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) dengan nilai : -1 ≤ r ≤ 1, dimana : a. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi kedua variabel dikatakan sangat kuat dan negatif artinya sifat hubungan dari kedua variabel berlawanan arah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y akan turun atau sebaliknya.

  b. Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi dari kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat korelasi sama sekali. Bila nilai r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi dari kedua variabel sangat kuat dan positif, artinya hubungan dari kedua variabel yang diteliti bersifat searah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y juga naik atau sebaliknya.

  d. Uji Hipotesis Uji t dimaksud untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian dengan menggunakan uji t sebagai berikut : a. Jika t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) berpengaruh terhadap nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah.

  b. Jika t hitung < t tabel dengan tingkat signifikan 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Indeks Prestasi Kumulatif

  (IPK) tidak berpengaruh terhadap nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP Unsyiah.

  c. T tabel dapat dilihat pada daftar tabel uji t dengan menentukan Dk nya yaitu : o Dk tabel : Jumlah sampel – jumlah variabel

  : 30 – 2 Dk tabel : 28

  PEMBAHASAN Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH

  Prestasi mahasiswa dapat dilihat dari

  IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang mengukur mahasiswa secara akademik. Nilai

  IPK dipengaruhi oleh berbagai hal oleh kualitas tenaga pengajar yang diukur melalui tingkat pendidikan formal yang ditamatkan, penguasaan metode mengajardan penguasaan materi yang diajarkan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan catatan tiap-tiap mata kuliah selama menempuh studi dari semester 1 sampai dengan semester 8.

  Indikator prestasi akademik yang dicapai oleh seseorang mahasiswa dapat dilihat melalui

  IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang tertera pada setiap semester maupun pada akhir penyelesaian studi. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) diperoleh melalui penilaian terhadap mahasiswa melalui hasil tes ataupun tugas-tugas yang sudah dikerjakan mahasiswa.

  Data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Sejarah FKIP Universitas Syiah Kuala yang dikumpulkan merupakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa sejarah

  • dan D

  nilai absolut D

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  FKIP Universitas Syiah Kuala yang telah mengikuti ujian komprehensif dengan jumlah 30 orang mahasiswa. Adapun daftar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa sejarah FKIP UNSYIAH dapat kita lihat pada tabel

  4.1 Dari tabel, dapat diketahui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa sejarah FKIP UNSYIAH, berkisar antara 2.62 sampai dengan 3.82. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi adalah 3.82 dengan rata-rata 3.35.

  Nilai Ujian Komprehensif Mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH

  Pengumpulan data ini diperoleh dari bagian administrasi Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH. Data yang diperoleh adalah nilai ujian komprehensif mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH yang telah mengikuti ujian komprehensif tersebut sebanyak 30 orang.

  Dari tabel 4.2 di atas dapat kita ketahui bahwa nilai rata-rata ujian komprehensif program studi Pendidikan Sejarah FKIP UNSYIAH adalah 55.2, dengan nilai tertinggi sebesar 78, 3 dan nilai terendah sebesar 0.

  (p>0.05) dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang sangat signifikan antara frekuensi teoritis dan kurva normal sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran untuk variabel tergantung adalah normal. Berdasarkan uji normalitas menunjukkan N = 30, berarti jumlah sampel yang diambil sebanyak 30, mean IPK = 3,3487 dan mean nilai ujian = 55.2377 berarti nilai rata-rata sampel untuk variabel IPK adalah 3,3487 dan 55,2377 untuk variabel nilai ujian, standar deviasi variabel IPK = 0,29134 dan variabel nilai ujian = 13,60653.

  Most Extreme Differences merupakan nilai

  statistik D pada K-S test, terdiri dari D positive merupakan pengurangan yang menghasilkan angka positif terbesar, yaitu sebesar 0,057 untuk variabel IPK dan 0,173 untuk variabel nilai ujian, D negative merupakan pengurangan yang menghasilkan angka negatif terbesar, yaitu sebesar - 0,134 untuk variabel

  IPK dan - 0,237 untuk variabel nilai ujian. D

  Absolute merupakan angka terbesar antara

  • – , yaitu sebesar 0,134 untuk variabel IPK dan 0,237 untuk variabel nilai ujian. K-S test menggunakan pengujian α dengan membandingkan nilai D Absolute dengan nilai D* kritis dari sebuah tabel statistik, dengan kriteria data terdistribusi normal bila D < D*(α). Nilai D hitung adalah sebesar 0,14 dan nilai D* (α = 0,05, n = 30) yang diperoleh dari tabel statistik adalah sebesar 0,242. Oleh karena 0,14 < 0,242 atau D < D*(α) maka berarti data mengikuti distribusi normal. Nilai KS-Z untuk

1. Uji Normalitas

  IPK = 0.732 dengan taraf signifikan 0.657 (p>0.05). Hasil tersebut menunjukan bahwa sebaran data IPK mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH memiliki distribusi yang normal.

  Data dari variabel penelitian diuji normalitas sebenarnya dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows yaitu menggunakan teknik one-sample kolmogorov – smirnov test. Uji tersebut dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi variabel- variabel penelitian. Kaidah yang digunakan dalam penentuan sebenarnya adalah normal atau tidaknya adalah jika (p>0.05) maka sebenarnya adalah normal, namun jika (p>0.05) maka sebenarnya tidak normal. Jika

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  Korelasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Komprehensif Mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH

  Nilai KS-Z untuk nilai ujian = 1.297 dengan taraf signifikan 0.069 (p>0.05). Hasil tersebut menunjukan bahwa sebaran data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH memiliki kontribusi yang normal.

  Di bawah ini merupakan merupakan koefisien korelasi antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai variabel bebas (X) dan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH sebagai variabel terikat yaitu Y.

2. Uji Homogenitas

  b. Nilai Sig. atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi yang memiliki varians sama (Homogen).

  Hasil tersebut menunjukan bahwa signifikansi nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH = 0,078. Karena Nilai Sig. atau nilai probabilitas > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH mempunyai varian yang sama (homogen). F hitung diperoleh sebesar 3,621.

  Kriteria keputusan untuk uji homogenitas data adalah sebagai berikut: a. Nilai Sig. atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi yang memiliki varians tidak sama (Tidak Homogen).

  Syarat mutlak uji statistik parametrik adalah, data yang akan diuji harus normal dan homogen. Sedangkan data yang tidak normal atau tidak homogen, maka jenis statistik yang digunakan adalah non-parametrik.

  Uji homogenitas diperlukan untuk homogen tidaknya data dalam suatu penelitian. Pengujian homogenitas dilakukan untuk menentukan langkah berikutnya mengenai jenis metode statistik yang digunakan apakah parametrik atau non-parametrik.

  2 = 0,135.

  Ini menunjukkan bahwa derajat hubungan antara variabel bebas yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH sebagai variabel terikat adalah sebesar 13.5% dengan hubungan positif.

  Nilai Standard Error of the Estimate (SEE) adalah 12,87936. Nilai ini akan digunakan untuk menilai kelayakan predictor (veriabel bebas) dalam kaitannya dengan variabel terikat. Standar deviasi variabel terikat pada tabel 4.3 adalah 13,60653 artinya 12,87936 < 13,60653. Bila nilai SEE < nilai

  standard deviasi untuk variabel terikat maka

  predictor yang digunakan untuk memprediksi variabel terikat sudah layak.

  Tinjauan Terhadap Hipotesis

  Untuk mengetahui pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP

  Berdasarkan hasil di atas, maka besarnya koefesien korelasi yang diperoleh adalah r = 0,367, Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian berada pada kategori rendah. Dari tabel juga didapatkan r

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  (IPK) dengan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH.

  Hasil yang diperoleh dari uji normalitas yang menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa sebaran data nilai ujian komprehensif nahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH memiliki distribusi yang normal serta dari sebaran data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH memiliki kontribusi yang normal.

  tidaknya suatu distribusi variabel penelitian dengan ketentuan jika (p>0,05) maka sebenarnya adalah normal, namun jika (p<0,05) maka sebenarnya adalah tidak normal. Dapat disimpulkan dari uji normalitas bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi teoritis dan kurva normal sehingga disimpulkan untuk variabel tergantung adalah normal.

  windows 15 untuk mengetahui normal atau

  Variabel penelitian diuji dengan uji normalitas menggunakan program SPSS

  menganalisis data dalam penelitian ini yaitu dengan uji normalitas, uji linearitas, uji korelasi, serta uji hipotesis.

  smirnov test . Ada beberapa tahap dalam

  Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows 15 dengan teknik one sample kolmogorov –

  Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi Program Studi atau prodi Sejarah, yaitu dengan data yang diperlukan berupa data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH yang telah mengikuti ujian komprehensif dengan sampel yang dibutuhkan sebanyak 30 orang dari angkatan 2010-2012.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan statistik uji t, ternyata terdapat hubungan antara Indeks Prestasi Kumulatif

  UNSYIAH dapat diuji hipotesis menggunakan nilai t-hitung, digunakan uji pasangan hipotesis nol (H ) dan hipotesis alternatif (H a ): H = Tidak ada hubungan yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif

  PEMBAHASAN

  dengan signifikansi sebesar 0.046 atau probabilitas di bawah α = 5%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH, diterima kebenarannya.

  tabel

  > t

  hitung

  2,208 + 17,155 X, konstanta sebesar 2,208 berarti jika IPK dianggap konstant, maka nilai ujian adalah sebesar 2,208. Apabila terjadi X naik 1% maka Y sebsar 17,155. Taraf signifikansi yang diambil adalah α = 0,05, dengan dk = 30 – 2 = 28. Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 2,090 sedangkan t tabel = 1.708, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa t

  Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH. Persamaan dari tabel di atas adalah Y =

  (IPK) dan nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH. H a = Ada hubungan yang signifikan antara

  Kemudian dilakukan uji linearitas untuk mengetahui linier tidaknya hubungan

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  antara variabel bebas dengan variabel Korelasi Antara Indeks Prestasi Kumulatif tergantung. Berdasarkan uji linearitas pada (IPK) dengan nilai ujian komprehensif distribusi IPK terhadap ujian komprehensif mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik mahasiswa Sejarah FKIP UNSYIAH diperoleh Negeri Padang” oleh Meuthia (2003). Hasil dengan p = 0,0017 (p<0,05). Hasil tersebut penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak menunjukkan bahwa hubungan IPK dengan harus seorang mahasiswa yang sehari-hari nilai ujian komprehensif mahasiswa Sejarah dianggap pintar, yang diindikasikan oleh nilai FKIP UNSYIAH dalam penelitian ini adalah

  IPK yang tinggi akan mampu menghadapi linier. ujian komprehensif dengan baik. Karena

  Selanjutnya uji korelasi antara Indeks seringkali dalam ujian komprehensif, seorang Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai ujian mahasiswa dituntut mampu menggunakan komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP logika daripada sekedar mampu menghapal UNSYIAH, dengan Indeks Prestasi Kumulatif teori dalam perkuliahan. (IPK) sebagai variabel bebas X dan nilai ujian komrehensif sebagai variabel terikat yaitu Y. KESIMPULAN berdasarkan hasil uji korelasi maka besarnya Berdasarkan hasil pengolahan data koefisien korelasi yang diperoleh adalah r = diperoleh bahwa : 0,367 ini dapat diinterpretasikan bahwa

  a. Koefesien korelasi yang diperoleh adalah r hubungan kedua variabel penelitian berada = 0,367, Nilai ini dapat diinterpretasikan pada kategori rendah. Ini menunjukkan bahwa bahwa hubungan kedua variabel penelitian derajat hubungan antara variabel bebas yaitu berada pada kategori rendah. Dari tabel

  2

  antara variabel bebas dengan variabel terikat juga didapatkan r = 0,135. Ini adalah sebesar 13,5% dengan hubungan menunjukkan bahwa derajat hubungan positif. antara variabel bebas yaitu Indeks Prestasi

  Uji hipotesis dilakukan untuk Kumulatif (IPK) dan nilai ujian mengetahui pengaruh Indeks Prestasi komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP Kumulatif (IPK) dengan nilai ujian Unsyiah sebagai variabel terikat adalah komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP sebesar 13.5% dengan hubungan positif. UNSYIAH diuji hipotesis menggunakan nilai

  b. Taraf signifikansi yang diambil adalah α = t-hitung , digunakan uji pasangan hipotesis nol 0,05, dengan dk = 30 – 2 = 28. Dari tabel (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Dari hasi di atas diperoleh t hitung = 2,090 sedangkan perhitungan yang telah dilakukan dapat t tabel = 1.708, hasil perhitungan ini disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dengan ada hubungan yang signifikan antara Indeks signifikansi sebesar 0.046 atau probabilitas Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap nilai ujian di bawah α = 5%. Dari hasil ini dapat komprehensif mahasiswa Sejarah FKIP disimpulkan bahwa hipotesis yang UNSYIAH diterima kebenarannya. menyatakan ada hubungan yang signifikan

  Hasil yang diperoleh tersebbut berbeda antara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan dengan hasil jurnal yang berjudul “Studi nilai ujian komprehensif mahasiswa

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 47 - 58 .

  Sejarah FKIP Unsyiah, diterima kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA

  Anonim. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi, Banda Aceh. Anonim. 2011. Panduan Akademik FKIP UNSYIAH, Banda Aceh. Fathurrahmi. 2014. Pengaruh Indeks Prestasi

  Kumulatif (IPK) terhadap nilai ujian komprehensif mahasiswa Fisika FKIP UNSYIAH, Banda Aceh.

  Meuthia. 2003. Studi Korelasi antara Indeks

  Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai ujian komprehensif mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang, Padang.

  Sudijono, Anas, 2011. Pengantar Evaluasi

  Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.

  Sukmadinata Syaodih, Nana, 2010. Metode

  Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif

  Kualitataif dan R&D, Bandung: Alvabeta.

  _______, 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alvabeta.