PH ASAM BASA DAN GARAM

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Oleh :

Nama

: Rolas Sinaga

NPM

: E1D013082

Prodi

: Agribisnis

Kelompok

: III (Tiga)

Hari/jam


: Jumat/ 08.00-09.40 Wib

Tanggal

: 8 November 2013

KO-Ass

: 1. Al Arbi
2. Deri Gustian

Dosen

: Drs. Hasan Bahri Daulay MS

Objek Praktikum

: PH ASAM-BASA DAN GARAM


LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung
asam, misalnya asam sitrat pada jeruk dan asam cuka, Basa umumnya mempunyai
sifat licin dan terasa pahit. misalnya pada sabun. Setiap hari kita menggunakan
sabun untuk membersihkan badan, ketika sabun mengenai kulit, kita merasakan
kulit menjadi bersih dan segar, namun lain halnya jika yang mengenai kulit adalah
natrium hidroksida, maka kulit kita akan terasa pedih. Padahal, baik sabun maupun
natrium hidroksida merupakan basa. Hal ini disebabkan kadar basa yang
terkandung dalam sabun masih dapat ditolerir oleh tubuh. Dengan kata lain,

kekuatan basa yang dimiliki oleh sabun lebih rendah daripada yang dimiliki oleh
natrium hidroksida. Keadaan seperti itu berlaku pula untuk asam. Buah jeruk yang
mengandung sitrat tidak akan memberikan efek samping ketika kita makan,
bahkan akan menyehatkan karena buah jeruk mengandung banyak vitamin C.
Namun jangan sekali-kali kalian mencicipi asam yang terdapat di laboratorium
terutama asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (Hcl). Kedua
jenis asam tersebut jika kalian sampai menyentuhnya maka tangan kalian akan
melepuh dan dapat menyebabkan gatal-gatal.

Air merupakan elektrolit sangat lemah yang terionisasi menjadi ion H+ dan ion H-.
Dalam air, Asam melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH-. Dalam
air asam kuat dan basa kuat terionisasi seluruhnya. Sedangkan asam lemah dan
basa lemah hanya terionisasi sebagian. PH larutan menyatakan konsentrasi H+
dalam larutan. Penetralan asam oleh basa menghasilkan air, menurut BRONSTED
LOWRY asam merupakan donor proton (H+) dan basa merupakan akseptor proton
(OH-).Di laboratorium asam dan basa secara sederhana dapat dikenali dengan
menggunakan kertas lakmus.
1.2

Tujuan

1. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indicator universal.
2. Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.

BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan
penyangga yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya
(Anonim B,2011)
Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia
dan larutan amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan molar yang
sebanding, larutan akan memiliki pH 9.25. Sekali lagi, hal itu bukanlah suatu masalah
selama konsentrasi yang anda pilih keduanya sama (Anonim B,2011).
Dalam laboratorium, para peneliti biokimia mengikuti reaksi in vitro dengan
kondisi pH yang hanya berubah sekecil mungkin, sehingga diperlukan larutan buffer
yang efisien dan sesuai. Asam yang sering dipakai yakni asam lemah seperti asam
fosfat, asam asetat, asam glutarat, dan asam tartrat, sedangkan basa yang sering
digunakan yakni piridin, dan tris (hidroksimetil) amino matan (girindra,1993).
Pengukuran suatu larutan pada dasarnya adalah pengukuran perbedaan
potensial dari dua elektroda yang dimasukkan kedalam larutan. Perbedaan potensial
ini senantiasa dipengaruhi oleh temperature, sehingga pH juga dipengaruhi

temperature.(Tim penyusun,2011)

BAB III
METEDOLOGI
3.1 Alat dan Bahan


Alat
1. Alat Tulis
2. Tabung reaksi
3. Erlenmeyer volume 50/100 ml
4. pH indikator universal
5. Pipet ukur 10 ml
6. Pipet ukur 5 ml
7. Kaca arloji
8. Corong kaca
9. Rak tabung reaksi
10. Pipet biasa




Bahan
1. Buku Panduan Pratikum
2. Buku Tulis
3. HCL
4. HCH3COO
5. Asam Borak
6.

NaCl

7. H2SO4
8. NH4OH
9. Na2SO3
10. NaOH

3.2 Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam Praktikum ph asam-basa dan garam ini adalah
sebagai berikut :
1. Bersihkan 10 buah tabung reaksi dengan deterjen dan keringkan.

2. Letakkan di rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas.
3. Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masingmasing tabung reaksi.
4. Tentukan pH dengan menggunakan kertas pH indicator universal.
5. Hitunglah konsentrasi masing-masing larutan di atas.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Konsentrasi

No

Nama Larutan

pH

Golongan

1.


NH4Cl

4

Basa kuat

1,2

2.

Natrium Asetan

10

Basa lemah

1,8

3.


NaSO3

6

Basa Lemah

3,1

4.

HCL

1

Asam Kuat

2

5.


NaOH

11

Basa Kuat

2,7

6.

H3BO3

5

Asam Kuat

2,5

7.


Garam Dapur

6

Garam Lemah

1,5

8.

H2SO4

1

Asam Kuat

3,6

(molaritas)

BAB V
PEMBAHASAN

Asam dan basa (alkali) sudah dikenal sejak zaman dahulu. Hal ini dapat dilihat dari
nama mereka. Istilah asam berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Unsur pokok
cuka adalah asam asetat CH3COOH. Istilah alkali diambil dari bahasa Arab untuk abu. Juga
sudah diketahui paling tidak selama tiga abad bahwa hasil reaksi antara asam dan basa
(netralisasi) adalah garam.
Teori-teori yang mencoba menerangkan sifat-sifat asam basa merupakan suatu babak
yang penting didalam sejarah ilmu kimia. Lavoisier (1777) menyatakan bahwa semua asam
selalu mengandung suatu unsur dasar yaitu oksigen. Davy (1810) menunjukkan bahwa asam
muriatat (asam hidroklorida) hanya mengandung hidrogen dan klor, tidak mengandung
oksigen dan dengan itu menetapkan bahwa hidrogenlah dan bukan oksigen yang menjadi
unsur dasar didalam asam.
Svante Arrhenius (1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang bila
dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidronium (H + ). Asam umumnya merupakan
senyawa kovalen dan akan menjadi bersifat asam bila sudah larut dalam air. Misalnya, gas
hydrogen klorida bukan merupakan asam, tetapi bila sudah dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion H+.

A.

Asam Kuat
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya. Bila
dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M maka akan dapat mengganggu
kesetimbangan air.

Persamaan ini menunjukkan hidrogen klorida terlarut dalam air yang terpisah untuk
memberikan ion hidrogen dalam larutan dan ion klorida dalam larutan.
Sebagai contoh, ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan
hidrogen klorida, sangat sedikit sekali terjadi reaksi kebalikan yang dapat kita tulis:
Pada tiap saat, sebenarnya 100% hidrogen klorida akan bereaksi untuk menghasilkan ion
hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida digambarkan sebagai asam kuat. Asam kuat

adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Asam kuat lain yang biasa diperoleh
adalah asam sulfat dan asam nitrat.
pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Asam kuat seperti asam
hidroklorida pada konsentrasi seperti yang sering anda gunakan di lab memiliki pH berkisar
antara 0 sampai 1. pH yang lebih rendah, konsentrasi ion hidrogen lebih tinggi dalam larutan.
B.

Asam Lemah
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionisasi. Oleh
karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan
reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air.
Untuk asam monoprotik HA, akan terjadi reaksi setimbang :

Asam etanoat (asam asetat) adalah asam lemah yang khas. Asam etanoat bereaksi dengan
air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat, tetapi reaksi kebalikannya lebih
baik dibandingkan dengan reaksi ke arah depan. Ion bereaksi dengan sangat mudah untuk
membentuk kembali asam dan air.

Tetapan kesetimbangan Ka adalah:

Pada setiap saat, hanya sekitar 1% molekul asam etanoat yang diubah ke dalam bentuk ion.
Sisanya tetap sebagai molekul asam etanoat yang sederhana. Sebagaian besar asam organik
adalah asam lemah. Hidrogen fluorida (dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam
hidrofluorida) adalah asam anorganik lemah.
C.

Basa Kuat
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya
dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser ke
kiri karena adanya ion OH - yang berasal dari basa yang terlarut tersebut. Misalnya, dalam air
terlarut NaOH 0,1 M, maka terdapat reaksi :

Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat
lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum dari basa kuat adalah hidroksida dari
logam alkali dan logam alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH) 2.

Beberapa contoh dari basa kuat antaralain:
·

Kalium hidroksida (KOH)

·

Barium hidroksida (Ba(OH)2)

·

Caesium hidroksida (CsOH)

·

Natrium hidroksida (NaOH)

·

Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)

·

Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

·

Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

·

Litium hidroksida (LiOH)

·

Rubidium hidroksida (RbOH).
Kation dari basa kuat di atas terdapat pada grup pertama dan kedua pada daftar periodik
(alkali dan alkali tanah).
Penentuan pH basa kuat Karena pH merupakan pengukuran Beberapa basa kuat seperti
kalsium hidroksida sangat tidak larut dalam air. Hal itu bukan suatu masalah – kalsium
hidroksida tetap terionisasi 100% menjadi ion kalsium dan ion hidroksida. Kalsium
hidroksida tetap dihitung sebagai basa kuat karena kalsium hidroksida 100% terionisasi.

D.

Basa Lemah
Basa lemah. Seperti halnya dengan asam, zat‐zat basapun akan mengalami disosiasi jika
dilarutkan dalam air. Basa kuat, akan terdisosiasi langsung menjadi kation dan anion
hidroksida (OH‐), sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan

mengambil proton dari molekul air (OH‐ dihasilkan dari molekul air yang kehilangan proton

atau H+). Secara umum reaksi basa lemah adalah sebagai berikut :

Kb adalah tetapan pengionan basa atau konstanta basa, makin besar nilai Kb maka semakin
kuat sifat kebasaannya dalam air. Sebagai contoh untuk basa ammonia, NH3, reaksi
disosiasinya dalam air adalah :

Kb Ketika basa lemah bereaksi dengan air, posisi kesetimbangan bervariasi antara basa
yang satu dengan basa yang lain. Selanjutnya bergeser ke kiri, ke basa yang lebih lemah.

Dapat diperoleh pengukuran posisi kesetimbangan melalui penulisan tetapan kesetimbangan
untuk reaksi. Harga tetapan yang lebih rendah, kesetimbangan lebih bergeser ke arah kiri.

Amonia adalah basa lemah yang khas. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion
hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion
hidroksida. Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99%
amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion
hidroksida. Basa lemah adalah salah satu yang tidak berubah seluruhnya menjadi ion
hidroksida dalam larutan.

BAB VI
PENUTUP

6.1

Kesimpulan

pH merupakan ukuran dari suatu zat atau senyawa yang dipisahkan dalam asam, basa, garam
dan normal. pH suatu senyawa ditentukan dengan ukuran, yang diukur dengan pH universal
indicator atau kertas lakmus. pH 1-6 adalah asam dan 8-14 basa dan 7 adalah normal. Asam
dan basa juga memiliki sifat asam kuat/asam lemah dan basa kuat/basa lemah.

6.2

Saran
Dengan belajar pH asam, basa, dan garam ini kita bias menerapkan ilmu yang
kita pelajari ini untuk dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu apakah pH suatu air
atau tanah di tempat kita, dan tahu apakah itu baik atau buruk.

JAWABAN PERTANYAAN

Lampiran pertanyaan untuk pratikum ini belum ada.

Daftar Pustaka

Sari, F.I. dan Soedjajadi K. 2005. Efektifitas Larutan Asam Cuka. Jurnal Kesehatan Lingkungan,
Vol.1, No.2, Januari 2005.

Basset, J. et al. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Kedokteran EGC,
Jakarta.

Sukmariah. 1990. Kimia Anorganik Edisi 2. Binarupa Aksara, Jakarta.:Jakarta

Basset, J. et al. 1994. Buku Ajar Vogel : Asam Basa dan Garam. Kedokteran EGC:Jakarta.