PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA BERSI

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA BERSIH
(Studi Kasus Pada CV. Mustika Jaya)

Bonatua Purwadi Sipahutar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA
2016
Email : bonasipahutar26@gmail.com

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja terhadap
laba bersih CV. Mustika Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen, deskriptif, dan asosiatif/hubungan. Sampel
penelitian ini dipilih dengan menggunakan pendekatan purposive sample sampling, yaitu
laporan keuangan CV. Mustika Jaya dari tahun 2005-2014 mengenai modal kerja maupun
laba bersihnya. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan uji
hipotesis dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windows. Hasil analisis regresi
menghasilkan persamaan regresi Ŷ = 341.931.012,58 + 0,116X. Hasil uji t menunjukkan
bahwa t tabel (2,306) > t hitung (0,6) dan hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa nilai Sig.
(Output SPSS 21.0) (0,565) > a (0,05). Dan berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh modal kerja terhadap laba bersih perusahaan.
Kata kunci: modal kerja, laba bersih
Abstract : The purpose of this research is to know the influence of working capital to net
profit on CV. Mustika Jaya.The method that used in this research is quantitative method, with
experiment, descriptive, and associative/relationship research. The sample is selected by
using purposive sampling approach, which is the financial report of CV. Mustika Jaya from
years 2005-2014 about working capital and net profit. Data were analyzed using regression
analysis and hypothesis test using SPSS 21.0 for Windows program.The regression analysis

generate the regression equation Ŷ = 341.931.012,58 + 0,116X. t test results showed that t
table (2.306) > t (0.6) and significance test results showed that the Sig. (SPSS 21.0 Output)
(0,565) > a (0,05. And based on the hypothesis test results can be concluded that there is no
influence of working capital to net profit of the company.
Keywords: working capital, net profit

memperoleh laba atau keuntungan yang
maksimal, di samping hal-hal lainnya
(Kasmir, 2016:196).
Berbagai cara dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk dapat memaksimalkan

labanya,
salah
satunya
dengan
meningkatkan
produktivitasnya
serta
meningkatkan
kualitas
produknya.
Perusahaan dapat melakukan perluasan

PENDAHULUAN
Tujuan utama perusahaan pada
umumnya
adalah
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan,

memaksimumkan laba dan mencapai
efisiensi dan efektivitas yang optimal.
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu
perusahaan yang terpenting adalah
1

usaha
dalam
upaya
meningkatkan
produktivitasnya dari sebelumnya untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam
meningkatkan perolehan labanya. Keadaan
seperti ini tentu memerlukan tambahan
modal kerja yang mencukupi serta
pengelolaannya yang semakin baik.
Dengan adanya tambahan laba yang
diperoleh perusahaan maka diharapkan juga
modal kerja akan kembali bertambah
sehingga perusahaan dapat menjalankan

usahanya dengan lancar dan dapat
melakukan ekspansi atau perluasan usaha.
Modal kerja merupakan dana yang
diperlukan
oleh
perusahaan
untuk
melakukan aktivitasnya yaitu membiayai
kegiatan
operasionalnya
sehari-hari,
misalnya untuk pembelian barang, biaya
transportasi, membayar upah dan gaji
pegawai, dimana dana yang telah
dikeluarkan itu diharapkan akan dapat
masuk kembali ke perusahaan dalam
jangka waktu pendek melalui penjualan
produksinya.
CV. Mustika Jaya merupakan
perusahaan yang bidang usahanya adalah

pemasok
(supplier )
bahan-bahan
baku/dasar (grease, spidol, sabun, dan lainlain) yang dibutuhkan dalam proses
produksi sebuah perusahaan otomotif
berskala nasional yaitu PT. Astra Honda
Motor. Salah satu cara yang dilakukan oleh
CV. Mustika Jaya untuk mempertahankan
atau memenuhi target yang telah ditentukan
adalah dengan selalu berusaha mengelola
modal kerja yang dialokasikan dengan tepat
dan diharapkan akan masuk kembali ke
perusahaan dalam waktu yang pendek
melalui penjualan produknya. Untuk
mengetahui pengaruh modal kerja bersih
terhadap laba bersih pada CV. Mustika
Jaya maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH
MODAL

KERJA
TERHADAP LABA BERSIH (Studi
Kasus Pada CV. Mustika Jaya
Purwakarta)”.

KAJIAN PUSTAKA
Dalam dunia akuntansi dikenal
istilah dana. Dana di sini diartikan
bermacam-macam seperti dikemukakan
oleh Harahap (2015:205) bahwa: (1) Dana
diartikan sebagi kas; (2) Dana diartikan
sebagai aktiva cepat (quick assets); (3)
Dana diartikan sebagai monetary assets; (4)
Dana diartikan sebagai aktiva lancar; (5)
Dana diartikan sebagai modal kerja (aktiva
lancar dikurangi utang lancar); (6) Dana
diartikan sebagai keseluruhan aktiva.
Pengertian dana yang paling populer adalah
dana sebagai modal kerja. Dan penulis
dalam penelitian ini penulis mengartikan

dana sebagai modal kerja (aktiva lancar
dikurangi utang lancar).
Modal kerja diperlukan untuk
membiayai
kegiatan
operasional
perusahaan sehari-hari, misalnya untuk
memberikan persekot pembelian bahan
baku, membayar upah pegawai dan lain
sebagainya, di mana dana yang telah
dikeluarkan itu dapat kembali lagi masuk
ke dalam perusahaan. Dengan modal kerja
yang
cukup
akan
memungkinkan
perusahaan untuk melakukan kegiatan
produksi yang optimal.
Munawir (2014:116) memberikan
pengertian terhadap modal kerja adalah net

working capital atau kelebihan aktiva
lancar terhadap hutang lancar yaitu jumlah
aktiva lancar yang berasal dari pinjaman
jangka panjang maupun dari para pemilik
perusahaan, sedang untuk modal kerja
sebagai aktiva lancar digunakan istilah
modal kerja bruto (gross working capital).
Sedangkan
menurut
Kasmir
(2016:250) modal yang digunakan untuk
melakukan kegiatan operasi perusahaan.
Modal kerja diartikan sebagai investasi
yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau
aktiva jangka pendek, seperti kas, bank,
surat-surat berharga, piutang, sediaan dan
aktiva lancar lainnya. Dari pengertian di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal
kerja adalah dana yang digunakan
perusahaan dalam bentuk aktiva lancar

yang digunakan untuk membiayai kegiatan
2

dikurangi beban dan laba bersih merupakan
selisih antara seluruh pendapatan dan beban
setelah dikurangi pajak penghasilan yang
terjadi dalam suatu periode akuntansi.

operasi perusahaan sehari-hari, dan modal
kerja bersih adalah jumlah aktiva lancar
dikurangi dengan hutang lancar.
Pengertian laba menurut Harahap
(2015:245) Gain (Laba) adalah naiknya
nilai ekuitas dari transaksi yang bersifat
insidental dan bukan kegiatan utama entitas
dan dari transaksi atau kegiatan lainnya
yang memengaruhi entitas selama satu
periode tertentu, kecuali yang berasal dari
hasil atau investasi dari pemilik (prive).
Selain pengertian laba bersih di

atas, ada pula pengertian laba bersih seperti
yang dikemukakan Hery (2012:92) bahwa
“Laba bersih berasal dari transaksi
pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian.” Dan laba sebelum pajak
penghasilan dikurangkan dengan pajak
penghasilan diperoleh laba bersih (Hery,
2012:97).
Martani et al. (2016:245) juga
menyatakan bahwa “Laba sebelum pajak
dikurangi beban pajak akan menghasilkan
laba bersih/laba setelah pajak.” Jadi dapat
disimpulkan laba adalah pendapatan

Tahun
2005
2006
2007
2008
2009

2010
2011
2012
2013
2014

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan metode eksperimen,
deskriptif, dan asosiatif. Populasinya adalah
seluruh data laporan keuangan CV. Mustika
Jaya. Sampel yang digunakan adalah data
laporan keuangan tahun 2005-2014 baik
untuk modal kerja bersih maupun laba
bersih CV. Mustika Jaya. Teknik penentuan
sampel yang digunakan adalah metode
purposive sample. Teknik analisis data
menggunakan cara statistik yang terdiri dari
statistik deskriptif dan statistik inferensial
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini disajikan gambaran
perkembangan modal kerja bersih pada CV.
Mustika Jaya pada periode 2005-2014:

Tabel 1
Modal Kerja Bersih CV. Mustika Jaya Periode 2005-2014
Perkembangan
Modal Kerja Bersih
(Rupiah)
Rupiah
167.604.129
174.678.560
180.907.202
203.787.389
238.980.657
263.587.691
298.229.543
299.960.387
204.995.595
162.431.029

7.074.431
6.228.642
22.880.187
35.193.268
24.607.034
34.641.852
- 1.730.844
- 94.964.792
- 42.564.566

%
4,22
3,57
12,65
17,27
10,30
13,14
- 0,58
- 46,33
- 26,20

Sumber: Laporan Neraca CV. Mustika Jaya periode 2005-2014 (Data diolah kembali)

Perkembangan laba bersih pada CV. Mustika Jaya pada periode 2005-2014 cenderung
mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan. Berikut ini disajikan gambaran perkembangan
laba bersih pada CV. Mustika Jaya pada periode 2005 sampai dengan 2014:

3

Tahun

Tabel 2
Laba Bersih CV. Mustika Jaya Periode 2005-2014
Perkembangan
Laba Bersih
(Rupiah)
Rp.

%

2005

330.569.838

-

-

2006

327.074.431

- 3.495.407

1,07

2007

336.228.642

9.154.211

2,80

2008

372.880.187

36.651.545

10,90

2009

385.193.268

12.313.081

3,30

2010

374.607.034

- 10.586234

- 2,83

2011

384.641.852

10.034.818

2,68

2012

351.730.844

- 32.911.008

- 9,36

2013

405.035.595

53.304.751

15,15

2014

405.405.382

369.787

0,09

Sumber: Laporan Laba-Rugi CV. Mustika Jaya periode 2005-2014 (Data diolah kembali)

Tabel 3
Output SPSS 21.0 Hasil Perhitungan Regresi
Coefficientsa

Model
1

(Constant)

Unstandardized Coefficients
B

Std. Error

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

341.931.012,580 43.455.053,378

7,869 0,000

0,193

0,207 0,600 0,565

Modal Kerja

0,116

a. Dependent Variable: LabaBersih
Sumber: Data hasil pengolahan SPSS 21.0

Tabel 4
Output SPSS 21.0 Hasil Perhitungan t hitung
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients
Model
B
(Constant)

Std. Error

Standardized
Coefficients

t

Sig.

Beta

341.931.012,580 43.455.053,378

7,869

0,000

0,600

0,565

1
Modal Kerja

0,116

0,193

0,207

a. Dependent Variable: LabaBersih
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS 21.0

berikut: Ŷ = 341.931.012,58 + 0,116X.
Persamaan regresi di atas dapat diartikan
jika X (modal kerja) bernilai nol, maka Y
(laba
bersih)
akan
sebesar
Rp.

Berdasarkan hasil perhitungan
SPSS 21.0 di atas, diketahui bahwa nilai (a)
= 341.931.012,58 dan nilai (b) = 0,116.
Maka diperoleh persamaan regresi sebagai
4

meningkatkan laba bersihnya dan tentunya
lebih memperhatikan faktor-faktor yang
lebih
mempengaruhi
laba
bersih
perusahaan, dalam hal ini faktor harga jual,
jumlah (volume) penjualan, dan harga
pokok penjualannya sesuai pendapat
Kasmir (2016:307) di atas.

341.931.012,58. Dan setiap kenaikan X
(modal kerja) sebesar Rp. 1, maka akan
berdampak Y (laba bersih) meningkat
sebesar Rp. 0,116. Nilai (b) bernilai positif
karena lebih dari nol, maka ini dapat
diartikan bahwa antara modal kerja dan
laba bersih terdapat korelasi positif atau
searah. Dengan kata lain, setiap
peningkatan modal kerja akan diikuti
dengan kenaikan laba bersih, dan setiap
penurunan modal kerja diikuti dengan
penurunan laba bersih. Dan dari daftar t
tabel, diketahui bahwa nilai t tabel adalah
2,306. Berarti t hitung (0,6) < t tabel (2,306).
Nilai Sig. = 0,565, berarti nilai Sig. (0,565)
> (a ) 0,05). Maka terima H0 dan tolak
H1.
Dari pengujian hipotesis di atas,
dapat diambil satu kesimpulan yaitu H0
diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain
tidak terdapat pengaruh modal kerja
terhadap laba bersih pada CV. Mustika
Jaya.
Hasil penelitian ini juga didukung
oleh hasil penelitian terdahulu Aldiyansyah
(2010:69) yang didapatkan hasil nilai t hitung
(-1,356) > t tabel (1,860) dengan tingkat
kesalahan 5%, yang berarti bahwa modal
kerja bersih tidak ada pengaruh terhadap
laba bersih. Hasil penelitian terdahulu oleh
Maulida (2015) pun didapatkan hasil bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara modal kerja terhadap laba bersih
yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar
0,456 dan nilai t tabel sebesar 2,160 sehingga
t hitung (0,456) < t tabel (2,160) dengan tingkat
signifikansi yang dilihat dari nilai sig pada
tabel hasil output SPSS sebesar 0,657 lebih
besar dari 0,05.
Hasil penelitian ini selaras dengan
pendapat
Kasmir
(2016:307)
yang
mengatakan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi laba bersih antara lain
berubahnya harga jual, berubahnya jumlah
kuantitas (volume) barang yang dijual, dan
berubahnya harga pokok penjualan.
Sehingga berdasarkan hasil penelitian ini
maka perusahaan harus lebih mampu
mengelola modal kerjanya agar dapat
digunakan
lebih
maksimal
untuk

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka disimpulkan bahwa
perkembangan modal kerja bersih CV.
Mustika Jaya dari tahun 2005 cenderung
mengalami kenaikan terus menerus. Namun
dari tahun 2011 sampai periode 2014 modal
kerja bersih mengalami penurunan terus.
Penurunan modal kerja bersih yang dialami
oleh CV. Mustika Jaya lebih dikarenakan
oleh penurunan pada pos kas/bank. Laba
bersih CV. Mustika Jaya dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2014 cenderung
mengalami fluktuasi. Dari tahun 2005
sampai tahun 2009 perolehan laba bersih
cenderung terus meningkat, namun pada
periode 2009-2014 mengalami fluktuasi
kenaikan dan penurunan pada tiap
tahunnya. Fluktuasi perolehan laba bersih
CV. Mustika Jaya selama tahun 2005
sampai tahun 2014 ini disebabkan oleh
faktor fluktuasi pada harga pokok
penjualan, biaya-biaya, serta volume
penjualan. Dari hasil analisis data yang
telah dilakukan oleh penulis, maka
diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat
pengaruh modal kerja terhadap laba bersih
pada CV. Mustika Jaya.
SARAN
Bagi
perusahaan
disarankan
memiliki perencanaan yang baik terhadap
modal kerjanya, agar modal kerja tersebut
dapat dipergunakan tepat sasaran dan
mencapai tujuan dari perusahaan yaitu
memperoleh laba optimal tiap tahunnya.
Perusahaan
juga
harus
memiliki
perencanaan mengenai target laba yang
ingin dicapai untuk setiap tahunnya dan
juga strategi yang akan dipergunakan
5

Martani, Dwi et al. 2016. Akuntansi
Keuangan Menengah Berbasis
PSAK. Buku 2. Jakarta:Salemba
Empat.
Munawir.
2014.
Analisis
Laporan
Keuangan. Yogyakarta:Liberty.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen
Informasi
Untuk
Pengambilan
Keputusan
Manajer .
Jakarta:Erlangga.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D .
Bandung: CV. Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna V. 2015. Metodologi
Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRESS.
Sulistyanto, Sri. 2012. Manajemen Laba:
Teori
dan
Model
Empiris.
Jakarta:PT. Grasindo.
http://kbbi.web.id/modal
http://kbbi.web.id/laba

dalam rangka mencapai target laba bersih
yang telah
ditetapkan
sebelumnya.
Perencanaan mengenai tingkat harga
penjualan produk, volume produksi yang
dihasilkan atau dijual serta diimbangi
dengan keberhasilan dalam menekan biayabiaya operasional tentu akan lebih
memaksimalkan
perolehan
laba
perusahaan.
Bagi
peneliti
selanjutnya,
keterbatasan penelitian ini adalah bahwa
penelitian ini hanya dilakukan pada satu
perusahaan saja, serta terbatas hanya pada
variabel modal kerja bersih dan laba bersih
saja, maka disarankan agar para peneliti
selanjutnya dalam melakukan penelitian
yang berkaitan dengan penelitian ini dapat
mencari faktor-faktor/variabel-variabel lain
yang dapat memengaruhi laba bersih selain
dari variabel modal kerja bersih yang telah
diteliti dalam penelitian ini, dan atau
menambahkan
variabel-variabel
lain
tersebut selain variabel modal kerja bersih
sebagai variabel bebasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Teori
Akuntansi.
Jakarta:PT.
Raja
Grafindo Persada.
Hery. 2012. Mengenal dan Memahami
LAPORAN
KEUANGAN.
Yogyakarta:CAPS.
Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati.
2015.
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif,
Kualitatif,,
dan
Campuran
untuk
Manajemen,
Pembangunan, dan Pendidikan .
Bandung:Refika Aditama
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2014.
Panduan
Modern
Penelitian
Kuantitatif. Bandung:Alfabeta.
Kasmir. 2016. Analisa Laporan Keuangan.
Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset
untuk Ekonomi dan Bisnis; Teori,
Konsep, dan Praktik Penelitian
Bisnis (Dilengkapi Perhitungan
Pengolahan Data dengan IBM SPSS
22.0). Bandung:Alfabeta.
6