OUTLINE SKRIPSI PENGARUH GOOD CORPORATE
ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI CORPORATE GOVERNANCE
PERCEPTION INDEX
1. LATAR BELAKANG
Krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 menuai banyak dampak buruk, salah
satunya adalah banyaknya perusahaan yang berjatuhan karena tidak mampu bertahan,
Corporate governance yang buruk disinyalir sebagai salah satu sebab terjadinya krisis
ekonomi politik Indonesia yang dimulai tahun 1997 yang efeknya masih terasa hingga saat
ini. Menyadari situasi dan kondisi demikian, pemerintah melalui Kementerian Negara
BUMN mulai memperkenalkan konsep Good Corporate Governance ini di lingkungan
BUMN, Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1
Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha
Milik Negara, menekankan kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan Good Corporate
Governance secara konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance sebagai landasan operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai
etika. Komitmen GCG juga diberlakukan pada sektor swasta non-BUMN. Pada tahun
2000, Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) memberlakukan Keputusan
Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-315/BEJ/062000 perihal Peraturan Pencatatan
Efek Nomor I-A yang antara lain mengatur tentang kewajiban mempunyai Komisaris
Independen, Komite Audit, memberikan peran aktif Sekretaris Perusahaan di dalam
memenuhi kewajiban keterbukaan informasi serta mewajibkan perusahaan tercatat untuk
menyampaikan informasi yang material dan relevan.
Analisis kinerja keuangan yang diukur dari rasio profitabiltas bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan
penjualan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai
tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari
keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi
perusahaan. Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan
perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang
menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugilaba dan neraca. Di samping itu juga, dipergunakan rasio-rasio finansial perusahaan yang
memungkinkan untuk membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain
yang sejenis atau dengan rasio rata-rata industri. Rasio ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Corporate Governance merupakan konsep yang diajukan guna peningkatan kinerja
perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen serta menjamin
akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka
peraturan (M. Nasution dan D. Setiawan, 2007). Konsep corporate governance diajukan
demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi para stakeholders.
Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi stockholder dan
stakeholder sehingga mereka akan yakin memperoleh imbal hasil atas investasinya dengan
benar. Corporate governance juga membantu menciptakan iklim kondusif demi
terciptanya pertumbuhan yang efisien dan berkesinambungan di sektor korporasi.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui “PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI CORPORATE
GOVERNANCE PERCEPTION INDEX”.
2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dimuka, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap profitablitas perusahaan yang
terdaftar di Corporate Governance Perception Index
2. Apakah Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap profitablitas
perusahaan yang terdaftar di Corporate Governance Perception Index
3. Apakah Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap profitablitas perusahaan yang
terdaftar di Corporate Governance Perception Index
4. Apakah Ukuran Dewan Direksi berpengaruh terhadap profitablitas perusahaan yang
terdaftar di Corporate Governance Perception Index
5. Apakah Pelaksanaan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap profitablitas
perusahaan yang terdaftar di Corporate Governance Perception Index
3. TEORI-TEORI YANG RELEVAN
Asas Good Corporate Governance
FCGI (2003) menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG
diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran
diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan
pemangku kepentingan. Berikut ini adalah penjelasan masingmasing asas GCG yang
dikemukakan oleh FCGI (2003).
1. Transparansi (Transparency)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan
informasi yang material dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
kepentingan. Perusahaan harus berinisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal penting bagi
pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan
wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Responsibilitas (Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
4. Independensi (Independency)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness )
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran.
4. KERANGKA PENELITIAN
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
(X1)
KOMPOSISI DEWAN
KOMISARIS INDEPENDEN
(X2)
PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
UKURAN KOMITE AUDIT
(X3)
-NET PROFIT MARGIN (Y1)
- RETURN ON ASSET (Y2)
UKURAN DEWAN DIREKSI
(X4)
PELAKSANAAN CSR
(X5)
5. HIPOTESIS
H1 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H2 : Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H3 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H4 : Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H5 : Pelaksanaan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap Net Profit
Margin
H6 : Variabel Good Corporate Governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap Net Profit
Margin
H7 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H8 : Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H9 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H10 : Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H11 : Pelaksanaan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap Return On
Assets
H12 : Variabel Good Corporate Governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap Net Profit
Margin
6. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Data dan Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder adalah data yang
telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat
pengguna data. Data yang diperoleh meliputi laporan CGPI dan laporan keuangan
perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Data penelitian bersifat pooling
yaitu gabungan dari data time series dan data cross sectional selama periode pengamatan
tahun 2012–2014 untuk beberapa perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian.
Data penelitian berupa :
1. data nama perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan CGPI yang dilakukan oleh
IICG selama tahun 2012–2014, dan
2. data perusahaan berupa data besarnya nilai ROA, NPM, dan EPS dari masing-masing
perusahaan selama 2012-2014.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di CGPI dari tahun 2012 – 2014.
Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sampel. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan oleh peneliti adalah:
1. terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2012 – 2014,
2. merupakan perusahaan yang telah go public dari tahun 2012 – 2014, dan
3. menerbitkan laporan keuangan lengkap dari tahun 2012 – 2014.
7. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Penelitian Kausal adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan
yang dibentuk adalah hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh
dari penerapan GCG terhadap ROA, dan NPM perusahaan.
8. VARIABEL
Y1 : Net Profit Margin
Y2
X1
X2
X3
X4
X5
: Return On Assets
: Ukuran Dewan Komisaris
: Komposisi Dewan Komisaris Independen
: Ukuran Komite Audit
: Ukuran Dewan Direksi
: Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
9. PENGUMPULAN DATA
Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung pada
laporan keuangan perusahaan dan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik.
Dokumentasi
Melihat catatan mengenai data-data yang ada hubungannya dengan penelitian.
10. ANALISA DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik
dan menggunakan bantuan program SPSS 22 (Statistic Product & Services Solution),
namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian
hipotesis.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,
skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik
deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
b. Uji Autokorelasi
KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI CORPORATE GOVERNANCE
PERCEPTION INDEX
1. LATAR BELAKANG
Krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 menuai banyak dampak buruk, salah
satunya adalah banyaknya perusahaan yang berjatuhan karena tidak mampu bertahan,
Corporate governance yang buruk disinyalir sebagai salah satu sebab terjadinya krisis
ekonomi politik Indonesia yang dimulai tahun 1997 yang efeknya masih terasa hingga saat
ini. Menyadari situasi dan kondisi demikian, pemerintah melalui Kementerian Negara
BUMN mulai memperkenalkan konsep Good Corporate Governance ini di lingkungan
BUMN, Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1
Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha
Milik Negara, menekankan kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan Good Corporate
Governance secara konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance sebagai landasan operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai
etika. Komitmen GCG juga diberlakukan pada sektor swasta non-BUMN. Pada tahun
2000, Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) memberlakukan Keputusan
Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-315/BEJ/062000 perihal Peraturan Pencatatan
Efek Nomor I-A yang antara lain mengatur tentang kewajiban mempunyai Komisaris
Independen, Komite Audit, memberikan peran aktif Sekretaris Perusahaan di dalam
memenuhi kewajiban keterbukaan informasi serta mewajibkan perusahaan tercatat untuk
menyampaikan informasi yang material dan relevan.
Analisis kinerja keuangan yang diukur dari rasio profitabiltas bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan
penjualan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai
tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari
keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi
perusahaan. Rasio merupakan salah satu metode untuk menilai kondisi keuangan
perusahaan berdasarkan perhitungan-perhitungan rasio atas dasar analisis kuantitatif, yang
menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dalam laporan rugilaba dan neraca. Di samping itu juga, dipergunakan rasio-rasio finansial perusahaan yang
memungkinkan untuk membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain
yang sejenis atau dengan rasio rata-rata industri. Rasio ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Corporate Governance merupakan konsep yang diajukan guna peningkatan kinerja
perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen serta menjamin
akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka
peraturan (M. Nasution dan D. Setiawan, 2007). Konsep corporate governance diajukan
demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi para stakeholders.
Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi stockholder dan
stakeholder sehingga mereka akan yakin memperoleh imbal hasil atas investasinya dengan
benar. Corporate governance juga membantu menciptakan iklim kondusif demi
terciptanya pertumbuhan yang efisien dan berkesinambungan di sektor korporasi.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui “PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI CORPORATE
GOVERNANCE PERCEPTION INDEX”.
2. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dimuka, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap profitablitas perusahaan yang
terdaftar di Corporate Governance Perception Index
2. Apakah Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap profitablitas
perusahaan yang terdaftar di Corporate Governance Perception Index
3. Apakah Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap profitablitas perusahaan yang
terdaftar di Corporate Governance Perception Index
4. Apakah Ukuran Dewan Direksi berpengaruh terhadap profitablitas perusahaan yang
terdaftar di Corporate Governance Perception Index
5. Apakah Pelaksanaan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap profitablitas
perusahaan yang terdaftar di Corporate Governance Perception Index
3. TEORI-TEORI YANG RELEVAN
Asas Good Corporate Governance
FCGI (2003) menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG
diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kesetaraan dan kewajaran
diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan
pemangku kepentingan. Berikut ini adalah penjelasan masingmasing asas GCG yang
dikemukakan oleh FCGI (2003).
1. Transparansi (Transparency)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan
informasi yang material dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
kepentingan. Perusahaan harus berinisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal penting bagi
pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan
wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3. Responsibilitas (Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
4. Independensi (Independency)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness )
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran.
4. KERANGKA PENELITIAN
UKURAN DEWAN
KOMISARIS
(X1)
KOMPOSISI DEWAN
KOMISARIS INDEPENDEN
(X2)
PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
UKURAN KOMITE AUDIT
(X3)
-NET PROFIT MARGIN (Y1)
- RETURN ON ASSET (Y2)
UKURAN DEWAN DIREKSI
(X4)
PELAKSANAAN CSR
(X5)
5. HIPOTESIS
H1 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H2 : Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H3 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H4 : Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap Net Profit Margin
H5 : Pelaksanaan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap Net Profit
Margin
H6 : Variabel Good Corporate Governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap Net Profit
Margin
H7 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H8 : Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H9 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H10 : Ukuran Dewan Direksi berpengaruh positif terhadap Return On Assets
H11 : Pelaksanaan Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap Return On
Assets
H12 : Variabel Good Corporate Governance secara bersama-sama berpengaruh terhadap Net Profit
Margin
6. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Data dan Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder adalah data yang
telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat
pengguna data. Data yang diperoleh meliputi laporan CGPI dan laporan keuangan
perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Data penelitian bersifat pooling
yaitu gabungan dari data time series dan data cross sectional selama periode pengamatan
tahun 2012–2014 untuk beberapa perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian.
Data penelitian berupa :
1. data nama perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan CGPI yang dilakukan oleh
IICG selama tahun 2012–2014, dan
2. data perusahaan berupa data besarnya nilai ROA, NPM, dan EPS dari masing-masing
perusahaan selama 2012-2014.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di CGPI dari tahun 2012 – 2014.
Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sampel. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan oleh peneliti adalah:
1. terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dari tahun 2012 – 2014,
2. merupakan perusahaan yang telah go public dari tahun 2012 – 2014, dan
3. menerbitkan laporan keuangan lengkap dari tahun 2012 – 2014.
7. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Penelitian Kausal adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan
yang dibentuk adalah hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh
dari penerapan GCG terhadap ROA, dan NPM perusahaan.
8. VARIABEL
Y1 : Net Profit Margin
Y2
X1
X2
X3
X4
X5
: Return On Assets
: Ukuran Dewan Komisaris
: Komposisi Dewan Komisaris Independen
: Ukuran Komite Audit
: Ukuran Dewan Direksi
: Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
9. PENGUMPULAN DATA
Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung pada
laporan keuangan perusahaan dan melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik.
Dokumentasi
Melihat catatan mengenai data-data yang ada hubungannya dengan penelitian.
10. ANALISA DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik
dan menggunakan bantuan program SPSS 22 (Statistic Product & Services Solution),
namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian
hipotesis.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,
skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik
deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
b. Uji Autokorelasi