INVENTARISASI PABRIK GULA DAERAH ISTIMEW (1)

LAPORAN PENELITIAN
INVENTARISASI PABRIK GULA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
“Jejak-Jejak Manis di Vorstenlanden”

Disusun oleh:
Divisi Penelitian, Penalaran Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat
Himpunan Mahasiswa Arkeologi

JURUSAN ARKEOLOGI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

Never allow yourself to be defined by someone elses opinion of you

ii

KATA PENGANTAR

Yogyakarta


dengan

segala

keistimewaannya

memang

tidak

akan

pernah

membosankan untuk ditapaki. Nostalgia akan kejayaannya di masa lampau sebagai
penghasill gula di pulau Jawa pun membawa kami menapaki puing-puing saksi bisu kejayaan
tersebut. Bukan dalam jangka waktu yang sebentar pula untuk merekam jejak kejayaan
pabrik gula di wilayah Yogyakarta ini. Di mulai pada tanggal 3 Januari 2015 dan berakhir
pada tanggal 15 November 2015, hampir genap satu tahun kami merekam kejayaan gula di

Yogyakarta.
Kegiatan menyenangan ini kami namakan “Inventarisasi Pabrik Gula Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jejak-Jejak Manis di Vorstenlanden”, sebuah kegiatan yang berada
di bawah rangkulan divisi Penelitian, Penalaran Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat (P3M),
Himpunan Mahasiswa Arkeologi. Segala tawa dan wawasan yang kami dapatkan tidak akan
kami lupa untuk berterimakasih pada Sang Pencipta yang membuat segala hal ini ada. Begitu
pula ucapan terimakasih kami persembahkan pada:
1. Jurusan Arkeologi beserta seluruh staf pengajarnya, terimakasih telah memberikan
dukungan dan ilmu yang menghasilkan banyak hal. Ternyata Arkeologi bukan
hanya soal alat batu dan candi.
2. Himpunan Mahasiswa Arkeologi, terimakasih karena telah memaklumi segala
polah tingkah divisi kami yang kadang bekerja tidak sesuai deadline dan perintah.
Ternyata kita mampu melewati satu tahun pengabdian ini, semoga seluruh
warganing HIMA bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
3. Narasumber kami di lapangan, terimakasih untuk tukang parkir, pedagang, anak
sekolah, pak dan bu tani, juga banyak orang yang telah bersedia membantu kami
menemukan puing-puing pabrik gula yang tersebar di Yogyakarta. Banyak yang
kami lupa wajah dan namanya, namun semoga segala bentuk terimakasih kami
bisa kalian terima, entah dengan jalan seperti apa.
4. Dua orang yang tidak akan pernah terlewatkan, Yulio Ray Firmando dan Sheila

Ayu Rachmadiena. Terimakasih telah bersedia meluangkan waktu akhir minggu
kalian untuk merekam kegiatan kami ini. Wajah kalian memang jarang terdapat di

iii

foto-foto kegitan invetarisasi ini, tapi kalian selalu menjadi bagian dari canda dan
tawa yang kami lalui.
5. Segelintir Warganing HIMA yang ikut bermain bersama kami di acara
inventarisasi ini. Banyak yang bilang inventarisasi ini cuma main-main, makan
bayar sendiri, bensin bayar sendiri. Tapi kalian tetap ikut jalan-jalan bersama
kami, terimakasih untuk mereka yang pernah ikut acara ini yaitu Wastu, Unggul,
Ambon, Fairuz, Senna, Farid, Dita, Lilin, Fiqi, Wiji, Hastika, dan Niam.
6. Komunitas Roemah Toea, terimakasih telah memperkenalkan kepada kami
keasyikan meyusuri tinggalan kolonial di daerah istimewa ini. Semoga setiap
kegiatan yang kalian lakukan selalu memberi manfaat bagi kemajuan negeri.
Ucapan terimakasih yang mendalam adalah utuk satu kompi pasukan P3M 2015,
terimakasih karena telah bersedia bekerja keras dan mengesampingkan ego untuk seluruh
kegiatan yang kita lalui satu tahun ini. Terimakasih untuk Lengkong Sanggar Ginaris yang
telah bersedia menjadi koordinator dalam acara inventarisasi ini. Terimakasih pula untuk
anggota divisi P3M lain, Asrofah Afnidatul Khusna, Grizzly Akbar Rizkyka Ananda, Galih

Irwan Maulana, Yenny Marlinda Adiati, Dina Nur Oktaviana, Fayeza Shasliz Arumdhati,
Gabriella Ayang Zetika, Abdillah Irfan, Hammam Aulia, Tri Yustiana Dewi, JMV Hanindyo
PY, dan Maulana Ainul Yaqin. Kapan-kapan ayo kita main lagi.........
Satu tahun bekerja bersama kalian bukanlah moment yang membosankan. Setiap
akhir minggu kita bekumpul untuk kegiatan ini, sepertinya akan ada banyak akhir minggu
yang akan kita rindukan. Semoga kita bisa dipertemukan lagi dalam semangat pengabdian
pada ibu pertiwi. Selamat berkarya anggota baru divisi P3M, P3M 2016, semoga kalian selalu
guyub, rukun, dan berbahagia.
Akhirnya tinggal satu kalimat penutup yang bisa terucap. Semoga apa yang telah
kami buat bermanfaat, segala masukan atas hasil Inventarisasi Pabrik Gula Daerah Istimewa
Yogyakarta dari segala kalangan pun sangat kami harapkan.
Terimasih.
Yogyakarta,

Desember 2015

Ketua Divisi P3M
iv

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

v

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN SIMBOL

xii


BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar belakang

1

B. Rumusan masalah

3

C. Tujuan

3

D. Strategi penelitian

4


BAB II DATA INVENTARISASI

6

1. PG Randugunting

6

2. PG Kalasan

8

3. PG Bantul

10

4. PG Barongan

12


5. PG Sewugalur

14

6. PG Sendangpitu

18

7. PG Rewulu

20

8. PG Kedatonpleret

22

9. PG Pundong

24


10. PG Gondanglipuro

26

11. PG Padokan

28

12. PG Gesikan

30

13. PG Wonocatur

32

14. PG Kleci

34


15. PG Beran

36
v

16. PG Medari

38

17. PG Cebongan

40

18. PG Demakijo

42

19. PG Sedayu


43

BAB III KESIMPULAN

44

DAFTAR PUSTAKA

51

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

: PG Randugunting pada peta tahun 1925.

Gambar 2.2

: Lokasi PG Randugunting sekarang.

Gambar 2.3

: PG Randugunting ketika masih beroperasi.

Gambar 2.4

: Sisa pagar rumah dinas PG Randugunting.

Gambar 2.5

:Tiang pancang dari batangan besi rel lori.

Gambar 2.6

: Dudukan cerobong asap tampak dari uar.

Gambar 2.7

: Dudukan cerobong asap tampak dalam.

Gambar 2.8

: PG Kalasan pada peta peta tahun 1925.

Gambar 2.9

: Lokasi PG Kalasan sekarang.

Gambar 2.10 : Salah satu rumah dinas yang masih terlihat arsitektur aslinya.
Gambar 2.11 : Bekas pabrik gua yang kini dijadikan gudang penyimpanan tembakau.
Gambar 2.12 : PG Bantul pada peta tahun 1925.
Gambar 2.13 : Lokasi PG Bantul sekarang.
Gambar 2.14 : Bangunan pabrik gula Bantul pada awal abad 20.
Gambar 2.15 : Lubang saluran pembuangan limbah yang terletak di seberang sawah.
Gambar 2.16 : Selokan yang masih berfungsi hingga kini, nampak struktur bata yang
berusia tua.
Gambar 2.17 : PG Barongan pada peta tahun 1925.
Gambar 2.18 : Lokasi PG Barongan sekarang.
Gambar 2.19 : PG Barongan ketika masih beroperasi.
Gambar 2.20 : Sisa rel lori lori yang teah tertutupi jaan aspal.
Gambar 2.21 : Selokan yang masih bertahan sampai sekarang.
Gambar 2.22 : Puing-puing tembok [abrik yang tersebar di area kebun.
Gambar 2.23 : Bekas jembatan yang kini hanya menyisakan puing-puing
vii

Gambar 2.24 : PG Sewugalur pada peta tahun 1925.
Gambar 2.25 : Lokasi PG Sewugalur sekarang.
Gambar 2.26 : PG Sewugalur ketika masih beroperasi.
Gambar 2.27 : Rumah dinas yang teah ditetapkan pemerintah sebagai cagar budaya.
Gambar 2.28 : Rumah dinas yang kini masih dipakai sebagai rumah tempat tinggal.
Gambar 2.29 : Rumah dinas yang kondisinya telah rusak walaupun bagian temboknya masih
berdiri kokoh.
Gambar 2.30 : Salah satu makam yang masi memiiki nisan.
Gambar 2.31 : PG Sendangpitu pada peta tahun 1925.
Gambar 2.32 : Lokasi PG Sendangpitu sekarang.
Gambar 2.33 : Lokasi pabrik gua yang diperkirakan berada di area yang sekarang menjadi
lapangan.
Gambar 2.34 : Saluran air yang masih dipergunakan hingga sekarang.
Gambar 2.35 : Puing-puing tembok pabrik di samping lapangan.
Gambar 2.36 : PG Rewulu pada peta tahun 1925.
Gambar 2.37 : Lokasi PG Rewulu sekarang.
Gambar 2.38 : Gapura yang menjadi penanda memasuki wilayah bekas PG Rewulu.
Gambar 2.39 : Saluran air yang dahulu diduga sebagai saluran pembuangan lembah.
Gambar 2.40 : Sebuah struktur yang berada di tengah area kebun warga.
Gambar 2.41 : Sebuah struktur yang berada di tengah area persawahan.
Gambar 2.42 : PG Kedatonpleret pada peta tahun 1925.
Gambar 2.43 : Lokasi PG Kedatonpleret sekarang.
Gambar 2.44 : PG Kedatonpleret ketika masih beroperasi.
Gambar 2.45 : Lapangan yang dahulu merupakan pabrik gula.
Gambar 2.46 : Selokan yang merupakan bekas sauran pembuangan limbah pabrik.
Gambar 2.47 : Puing-puing beton di sebelah timur laut lapangan.
Gambar 2.48 : Dahulu jalan ini merupakan area rumah dinas pegawai PG Kedaton.
viii

Gambar 2.49 : PG Pundong pada peta tahun 1925.
Gambar 2.50 : Lokasi PG Pundong sekarang.
Gambar 2.51 : Salah satu sisa pagar rumah di bagian beakang SMA Negeri 1 Pundong.
Gambar 2.52 : SMA Negeri 1 Pundong yang dahulu merupakan rumah dinas administeur.
Gambar 2.53 : PG Gondangipuro pada peta tahun 1925.
Gambar 2.54 : Lokasi PG Gondangipuro sekarang.
Gambar 2.55 : Sisa dinding pagar pabrik.
Gambar 2.56 : Kompleks rumah dinas yang sekarang menjadi lapangan.
Gambar 2.57 : PG Padokan pada peta tahun 1925.
Gambar 2.58 : Lokasi PG Padokan sekarang.
Gambar 2.59 : PG Padokan ketika masih beroperasi.
Gambar 2.60 : PG Madukismo yang masih beroperasi.
Gambar 2.61 : Lahan bekas PG Padokan kini menjadi rumah dinas PG Madukismo.
Gambar 2.62 : PG Gesikan pada peta tahun 1925.
Gambar 2.63 : Lokasi PG Gesikan sekarang.
Gambar 2.64 : Puing-puing bangunan pabrik dengan ukuran besar dan kini dimanfaatkan
untuk lahan menanam pohon jati.
Gambar 2.65 : PG Wonocatur pada peta tahun 1925.
Gambar 2.66 : Lokasi PG Wonocatur sekarang.
Gambar 2.67 : Bangunan pabrik gua yang saat ini dipakai sebagai museum Dirgantara.
Gambar 2.68 : Struktur bekas dudukan cerobong asap pabrik gula Wonocatur.
Gambar 2.69 : PG Kleci pada peta tahun 1925.
Gambar 2.70 : Lokasi PG Kleci sekarang.
Gambar 2.71 : Bangunan pabrik sudah berubah menjadi SMK Negeri 1 Godean.
Gambar 2.72 : PG Beran pada peta tahun 1925.
Gambar 2.73 : Lokasi PG Beran sekarang.
Gambar 2.74 : PG Beran pada peta tahun 1925.
ix

Gambar 2.75 : Lapangan Beran yang dahulu merupakan bagian dari PG Beran.
Gambar 2.76 : Okasi rumah dinas yang kini menjadi kompeks kantor pemerintahan.
Gambar 2.77 : PG Medari pada petahun 1925.
Gambar 2.78 : Lokasi PG Medari sekarang.
Gambar 2.79 : Rumah dinas yang sekarang dijadikan markas Kodim 0732/Seman masih
jelas terihat arsitektur aslinya.
Gambar 2.80 : Kompleks PT GKBI yang menempati bekas ahan PG Medari.
Gambar 2.81 : SMP Negeri 1 Seman yang menempati bekas rumah dinas PG Medari.
Gambar 2.82 : PG Cebongan pada peta tahun 1925.
Gambar 2.83 : Lokasi PG Cebongan sekarang.
Gambar 2.84 : Gudang penyimpanan barang yanng menempati bakas lahan PG Cebongan.
Gambar 2.85 : PG Demakijo pada peta tahun 1925.
Gambar 2.86 : Lokasi PG Demakijo sekarang.
Gambar 2.87 : PG Sedayu pada peta tahun 1925.
Gambar 2.88 : Lokasi PG Sedayu sekarang.

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

: Rangkuman hasil inventarisasi pabrik gula Daerah Istimewa Yogyakarta.

xi

DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN SIMBOL

Administrateur

: Administrator

AU

: Angkatan Udara.

Chemist

: Ahli kimia

Koramil

: Komando Rayon Miiter

Machinist

: Masinis

No.

: Nomor

PG

: Pabrik Gula

Polsek

: Kepolisian Sektor

SD

: Sekolah Dasar

SMA

: Sekolah Menengah Atas

SMK

: Sekolah Menengah Kejuruan

SMP

: Sekolah Menengah Pertama.

Societiet

: Masyarakat

VOC

: Verenigde Oost Indische Compagnie.

Vorstenlanden

: Wilayah kerajaan Surakarta dan Yogyakarta.

Merah pada peta

: Lokasi yang diintrepetasikan sebagai letak pabrik gula.

Kuning pada peta

: Lokasi yang diintrepetasikan sebagai kompleks rumah dinas.

**)

: Lokasi belum disurvei langsung di lapangan.

:

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Munculnya pabrik-pabrik gula di daerah Vorstenlanden tidak dapat dipisahkan dari
penerapan kebijakan Tanam Paksa atau cultuurstelsel yang diterapkan oleh pemerintah
Hindia-Belanda pada tahun 1830. Kebijakan cultuurstelsel

ini bertujuan untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemerintah kolonial Belanda setelah VOC dibubarkan.
Meskipun banyak rakyat pribumi yang sengsara akibat pelaksanaan cultuurstelsel
yang pelaksanaanya cenderung menyimpang, namun kebijakan ini juga memberi dampak
positif. Dampak positif yakni diperkenalkannya jenis tanaman perkebunan yang memiliki
nilai komersial yang tinggi. Salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam adalah
tanaman tebu yang dalam pengolahannya akan menghasilkan gula.
Di Eropa, permintaan akan gula sangatlah tinggi. Melihat peluang ini, maka
pemerintah kolonial Belanda membangun banyak pabrik gula di Pulau Jawa. Keberadaan
pabrik gula di pulau Jawa semakin banyak setelah tahun 1870, dimana kebijakan
cultuurstelsel digantikan dengan kebijakan Agrarische Wet sehingga perusahaan swasta
dapat menanam berinvestasi di Hindia-Belanda. Salah satu jenis usaha yang paling
diminati adalah perkebunan tebu dan termasuk industri pengolahanya. Tercatat ada
beberapa perusahaan besar yang terlibat usaha ini seperti Internatio, Koloniale Bank, Ong
Tiong Ham Concern hingga raja pribumi seperti Mangkunegaran IV.
Pada awal abad ke 20, sudah ada 185 pabrik gula yang dibangun di Pulau Jawa dan
menjadikan Hindia-Belanda sebagai produsen gula kedua terbesar di dunia pada masanya
setelah Kuba. Pabrik gula di Pulau Jawa banyak tersebar di dataran rendah, dimana
tanaman tebu dapat tumbuh dengan baik serta di dekat aliran sungai besar untuk
mempermudah proses pembuangan limbah. Pabrik-pabrik gula tadi kebanyakan dibangun
di luar kota untuk efisensi biaya pengangkutan bahan mentah dan supaya asap pabrik
tidak mencemari udara kota.
1

Salah satu wilayah di Pulau Jawa yang paling banyak dibangun pabrik gula adalah
Vorstenlanden yang terdiri dari wilayah Karesidenan Yogyakarta dan Surakarta. Relief
berupa dataran rendah dan tanah vulkanik yang subur dari gunung berapi di sekitar
menjadi alasan mengapa banyak terdapat pabrik gula di Vorstenlanden yang dimiliki oleh
perusahaan swasta seperti Cultuur Maatschapij de Vorstenlanden, Internationale Crediet
en Handels Vereeniging Rotterdam dan Koloniale Bank. Kurang lebih terdapat 19 pabrik
gula di Yogyakarta dan 15 pabrik gula di Surakarta.
Di kompleks pabrik gula, selain bangunan pabrik, juga dibangun beberapa fasilitas
pendukung lain. Fasilitas pendukung seperti rumah dinas pegawai dari tingkat
administrateur, machinist ,chemist, hingga pegawai rendahan, kantor administrasi, lalu
bangunan societiet untuk hiburan, emplasemen lori (kereta pengangkut tebu), hingga
saluran pembuangan limbah.
Berdirinya pabrik gula di wilayah Yogyakarta ini bukan berarti hanya sekedar
memiliki peran sebagai sebuah kegiatan memproduksi gula saja. Banyak kejadian, banyak
fenomena sosial muncul sebagai kelanjutan dari keberadaan pabrik gula ini. Bisa
diartikan positif ataupun negatif mengikuti sudup pandang mana kita melihatnya. Salah
satu peristiwa di sekitar tahun 1873-1882, industri gula di Yogyakarta mengalami masa
sulit ketika para buruh melakukan pemogokan akibat minimnya upah. Puncak pemogokan
terjadi pada bulan Oktober 1882, ketika Broce W.J. de Ruyter de Wildt dari pabrik gula
Barongan melarikan diri ke kota karena pabrik dan rumah mereka dirusak oleh buruh.
Situasi kembali kondusi setelah tuntutan buruh dipenuhi.
Fenomena lain yang justru jauh berbeda terjadi di Gondanglipuro , Ganjuran, Bantul,
terdapat seorang pimpinan pabrik gula bernama Ir.Julius Schmutzer yang peduli dengan
kondisi masyarakat sekitar. Tuan Julius Schmutzer mendirikan beberapa sekolah, di
antaranya Standaardschool di Ganjuran dan ikut bagian dalam pendirian Rumah Sakit
Elizabeth Ganjuran dan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Selain itu, beliau juga
mendirikan sebuah gereja yang saat ini dikenal sebagai Gereja Hati Kudus Yesus
Ganjuran di sebelah barat pabrik gula Gondanglipuro.
Pada pertengahan tahun 1930an, terjadi krisis ekonomi yang melanda dunia. Dampak
krisis ini ternyata sampai di Hindia-Belanda dan banyak sector perekonomian yang
mengalami kerugian termasuk sector industry gula. Karena dirasa terus merugi, maka
banyak pabrik gula yang harus ditutup. Dari 19 pabrik,hanya 7 pabrik gula yang masih
bertahan. Pada tahun 1942,ke tujuh pabrik gula tadi dikuasai oleh tentara pendudukan
Jepang dan kemudian dikelola oleh Jepang dengan kantor pusat di Surabaya.
2

Akhir kejayaan pabrik gula di Vorstenlanden berakhir pada tahun 1949, ketika hampir
semua pabrik gula di Vorstenlanden dibumihanguskan dan dihancurkan oleh para pejuang
agar tidak jatuh ke tangan Belanda sewaktu Agresi Militer Belanda II. Kini, tinggal satu
pabrik gula yang masih eksis di Yogyakarta, yakni Pabrik Gula Madukismo dan itupun
dibangun pada tahun 1955 serta berdiri di bekas lahan Pabrik Gula Padokan.
Banyak kisah sejarah mewarnai perjalanan pabrik gula di Yogyakarta. Banyak pula
fenomena sosial yang muncul seiring mengepulnya cerobong asap kesembilan belas
pabrik gula yang dahulu berdiri tegap ini. Bagaimana kabar pabrik megah-megah tersebut
kini? Masihkah cerobong asapnya berdiri tegap, masihkah ada tembok tebal yang
memantulkan suara mesin pabrik, masihkah ada rel kereta yang menyisakan bekas
gesekan dengan roda lori yang penuh tebu hasil angkutan dari kebun? Akan ada sebuah
perjalanan yang menyenangkan dan berarti bila kita mau mencari kabar terkini dari
kesembilan belas pabrik gula di ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka inventarisasi yang akan dilakukan di Yogyakarta
didasari oleh permasalahan pokok sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi pabrik-pabrik gula di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta saat
ini?
2. Komponen apa saja yang masih dapat ditemui pada sisa-sisa bangunan pabrik gula
tersebut?

C. TUJUAN
1. Melakukan inventarisasi terhadap pabrik gula di wilayah Yogyakarta.
2. Peninjauan kembali dan atau pembaharuan data keadaan pabrik gula di Yogyakarta.
3. Mendokumentasikan dan mempublikasikan hasil inventarisasi kepada publik.
4. Masyarakat tahu tentang peninggalan Arkeologis yang berupa pabrik-pabrik gula
peninggalan Belanda di Yogyakarta dan mengetahui pentingnya menjaga Cagar
Budaya
Keluaran:
1. Dokumentasi Skalatis dan ploting pabrik-pabrik gula di wilayah wilayah Yogyakarta.
2. Publikasi hasil inventarisasi lewat laporan dan naskah publikasi.
3

D. STRATEGI PENELITIAN
1. Nama kegiatan

: Inventarisasi Pabrik Gula Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Tema

: Peninjauan dan dokumentasi peninggalan kolonial

3. Bentuk kegiatan
Inventarisasi ini ditekankan pada pengumpulan dan pendokumentasian data
arkeologis bangunan pabrik gula daerah Yogyakarta beserta unsur-unsur lingkungan
terdekat, sehingga sifatnya deskriptif dengan menitikberatkan pengumpulan data
dalam dua dimensi, yaitu:


Dimensi bentuk : meliputi jenis, ukuran, kondisi, dan aspek kontekstual data.



Dimensi ruang

: meliputi posisi atau keletakan data secara geografis, pola

distribusinya, dan kondisi lingkungannya
Kegiatan inventarisasi yang akan dilaksanakan ini memiliki beberapa rangkaian
kegiatan yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu ;
a. Kegiatan persiapan


Pembentukan tim inti dan pematangan proposal.



Pra survei ke lokasi untuk penjajakan akomodasi, transportasi, logistik,
perijinan, dan pertimbangan lapangan untuk penentuan strategi survei.



Pengurusan ijin dan akomodasi.



Studi kepustakaan.



Permohonan kerjasama.



Koordinasi Tim.



Persiapan checklist, peta survei, dan instrumen inventarisasi.

b. Kegiatan inventarisasi
Menggunakan instrumen berupa checklist, peta survei, dan peralatan pemetaan
yang terdiri atas alat ukur, kompas, kamera, dan peralatan penggambaran. Data
yang dikumpulkan berupa kondisi bangunan pabrik gula beserta komponennya,
kondisi rumah dinas, akses jalan, saluran air serta unsur-unsur lingkungan di
sekitarnya, dengan merekam aspek bentuk dan ruang.
c. Kegiatan pengolahan data dan publikasi


Analisis data arkeologis dan spasial.



Pembuatan laporan dan naskah publikasi.
Kegiatan inventarisasi pabrik gula daerah Yogyakarta ini akan dipublikasikan
dalam majalah Mata Panah yang terbit secara berkala, dimana publikasi ini
4

bersifat populer. Sedangkan laporan inventarisasi yang bersifat ilmiah akan
dikeluarkan satu sekali setelah tahapan inventarisasi selesai, dengan waktu
penyusunan laporan selama 2 bulan.
4. Pembagian wilayah
Untuk mempermudah dalam penginventarisasian pabrik gula di daerah
Yogyakarta, maka wilayah persebarannya pun di bagi ke dalam 4 sektor, yaitu:


Sektor Barat: Sedayu, Rewulu, Demakiso, Kleci, Sendang Pitu.



Sektor Selatan: Sewugalur, Bantul, Gesikan, Barongan, Pundong, Bambang
Lipuro, Preled, Padokan.



Sektor Timur: Wanacatur, Kalasan, Randugunting.



Sektor Utara: Cebongan, Medari, Beran.

5

BAB II

DATA INVENTARISASI

1. PG RANDUGUNTING
a. Lokasi Administratif

:

Lokasi Pabrik terletak di dua dukuh, yaitu Dukuh Tugurejo, Desa Kokosan, Klaten
dan Dukuh Mbabrik, Desa Tamanan, Sleman.

Gambar 2.1.PG Randugunting pada peta tahun 1925

Gambar 2.2 Lokasi PG Randugunting sekarang

(sumber: maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps).

b. Akses

:

Dari jalan menuju pintu masuk candi Prambanan,lurus terus ke utara.
c. Deskripsi

:
Secara keseluruhan, bangunan pabrik
beserta

fasilitas

pendukungya

sudah

hilang. Struktur bangunan yang masih
tersisa tinggal struktur dudukan cerobong
asap dan pagar rumah dinas. Struktur
dudukan

cerobong

memiliki

bentuk

denah persegi dengan ruang bagian
dalam memiliki bentuk denah bundar.
Gambar 2.3 PG Randugunting ketika masih beroperasi
(sumber : troppenmuseum.nl).

6

Bahan materi penyusun terbuat dari batu-bata dan campuran mortar.
Kemudian, berdasarkan peta lama tahun 1925, PG ini memiliki 13 rumah dinas di
sebelah timur pabrik, namun sekarang tidak ada yang tersisa selain struktur pagar rumah
dinas yang berada di tepi jalan. Bahan penyusun terbuat dari batu-bata dan campuran
mortar. Panjang,lebar,dan tinggi struktur masing-masing sekitar 6,94 m x 0,5 m x 0,6 m.
Lokasi kompleks rumah dinas berada di sebelah barat pabrik. Jalur-jalur lori sudah
lenyap. Tapi di pinggir jalan, terdapat sebuah tiang pancang yang terbuat dari batangan
besi rel lori.
d. Lingkungan sekarang

:

Lingkungan sekitar situs sudah menjadi pemukiman warga.

Gambar 2.4 Sisa pagar rumah dinas PG

Randugunting.

Gambar 2.6 Dudukan cerobong asap tampak dari luar.

Gambar 2.5 Tiang pancang dari batangan
besi rel roli.

Gambar 2.7 Dudukan cerobong asap tampak dalam.

7

2. PG KALASAN
a. Lokasi Administratrif

:

Desa Tanjungtirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.

Gambar 2.8 PG Kalasan pada peta tahun 1925

Gambar 2.9 Lokasi PG Kalasan sekarang (sumber:

(sumber : maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Dari jalan arah menuju Berbah,lurus terus hingga pertigaan dengan pohon besar di
tengah pertigaan,lalu belok ke kanan menuju SMP Negeri 1 Berbah.
c. Deskripsi

:

Keberadaan bangunan Pabrik sudah lama hilang dan di kemudian waktu, bekas lokasi
berdirinya pabrik kini dijadikan gudang tembakau yang masih aktif beroperasi. Meskipun
bangunan pabrik sudah tidak ada, tapi kompleks rumah dinas pabrik masih berdiri. Dari 9
bangunan rumah dinas yang dulu pernah berdiri tersisa 8 bangunan rumah dinas. Bekas
rumah dinas ini ada yang masih dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, sekolah (SMP
Negeri 1 Berbah), kantor polisi (Polsek Berbah), dan Koramil.
Bangunan rumah dinas ini terdiri dari dua bagian, yaitu bangunan utama dan
bangunan tambahan. Bangunan utama memiliki bentuk denah persegi dengan atap
berbentuk pelana. Di bagian tengah,terdapat sebuah teras yang ditutup dengan material
kayu dan kaca. Material bangunan terdiri dari batu kali untuk pondasi, batu-bata dan
mortar di bagian dinding ,dan genting di bagian atap.
Kompleks rumah dinas PG Kalasan ini memiliki pola memanjang mengikuti jalan
raya dan orientasinya menghadap ke selatan atau utara. Sedangkan jalur-jalur lori yang
terlihat di peta lama kini sudah tidak ditemui bekasnya.
8

d. Lingkungan sekarang

:

Lingkungan situs saat ini sudah menjadi pemukiman warga.

Gambar 2.10 Salah satu rumah dinas yang masih terlihat arsitektur aslinya .

Gambar 2.11. Bekas pabrik gula yang kini dijadikan gudang penyimpanan tembakau.

9

3. PG BANTUL
a. Lokasi Administratif

:

Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaetn Bantul .

Gambar 2.12 PG Bantul pada peta tahun 1925 (sumber

Gambar 2.13 Lokasi PG Bantul sekarang (sumber:

: maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Berada di sekitar area SD Negeri Bantul Timur dan Kejaksaan Negeri Bantul.
c. Deskripsi

:
Bangunan pabrik sudah hilang dan
di bekas lokasi berdirinya sudah ada
bangunan
berbagai

baru

berupa

bangunan

sekolah

dan

pemerintahan.

Berdasarkan data peta lama,

kompleks

rumah dinas berada di sebelah barat
pabrik.

Saat

ini

tidak

ada

satupun

bangunan asli yang masih tersisa. SatuGambar 2.14 Bangunan pabrik gula Bantul pada awal abad
ke -20 (sumber Troppenmuseum.nl).

satunya tersisa dari PG Bantul adalah
lubang

saluran

pembuangan

limbahberbentuk persegi panjang dan
memiliki kedalaman sekitar 5 meter.

10

d. Lingkungan sekarang

:

Lingkungan situs saat ini menjadi kompleks perumahan dan fasilitas umum

Gambar 2.13 Wilayah rumah dinas PG Bantul yang beralih

Gambar 2.14 Sawah yang dahulu merupakan

fungsi menjadi rumah dinas dan fasilitas umum.

ladang tebu.

Gambar 2.15 Lubang saluran pembuangan limbah yang terletak

Gambar 2.16 Selokan yang masih berfungsi

di seberang sawah.

hingga kini, nampak struktur bata yang
berusia tua.

11

4. PG BARONGAN
a. Lokasi Administratif

:

Dusun Barongan, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.

Gambar 2.17 PG Barongan pada peta tahun 1925

Gambar 2.18 Lokasi PG Barongan sekarang (sumber:

(sumber : maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Area bekas pabrik gula berada di desa Barongan yang berada disebelah utara
Kampung Wisata Cokrodiningratan (Utara Jalan Bakulan Imogiri), berada di sekitar area
persawahan di selatan Balai Desa Sumberagung.
c. Deskripsi

:
Bangunan PG Barongan sudah
hilang dan saat ini menjadi lahan
terbuka dan hanya tinggal struktur
beton yang tersebar di permukaan
tanah. Sementara itu, berdasarkan peta
lama, kompleks rumah dinas berada
di sebelah sealatan pabrik dan rumah
dinas administrateur berada di sebelah

Gambar 2.19 PG Barongan ketka masih beroperasi
(sumber : troppenmuseum.nl).

barat. Kompleks rumah dinas ini sudah
menjadi sawah.

12

d. Lingkungan sekarang :
Lingkungan pabrik saat ini menjadi lahan terbuka yang tidak dapat ditanami dengan
tanaman padi. Sedangkan selokan dan jembatan jaman Belanda kini berada di pemukiman
warga

Gambar 2.20 Sisa rel lori yang telah tertutupi

Gambar 2. 21 Selokan yang masih bertahan

jalan aspal.

sampai sekarang.

Gambar 2.22 Puing-puing tembok pabrik yan tersebar di area kebun.

13

Gambar 2.23 Bekas jembatan yang kini hanya menyisakan puing-puing.

14

5. PG SEWUGALUR
a. Lokasi Administratif

:

Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo.

Gambar 2.24 PG Sewugalur pada peta tahun

Gambar 2.25 Lokasi PG Sewugalur sekarang (sumber:

1925 (sumber: maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Rumah dinas berada di sekitar Jalan Sewugalur, tepatnya disekitar Kantor Kepala
Desa Karangsewu.
c. Deskripsi

:
Bangunan pabrik sudah hilang dan
hanya

tinggal

menyisakan

struktur

cerobong yang kini berada di belakang
rumah warga dan saluran air. Diperkirakan
bangunan pabrik sekarang terletak di
sekitar

lapangan

depan

PKU

Muhamaddiyah Sewugalur.
Meskipun bangunan pabrik sudah
Gambar 2.26 PG Sewugalur ketika masih beroperasi
(sumber : troppenmuseum.nl).

hilang, namun kompleks bangunan rumah
dinas pegawai pabrik masih tersisa hingga
sekarang. Bangunan rumah dinas ini berada

15

di sebelah timur dan di sebelah selatan pabrik. Di sebelah timur,terdapat 6 rumah dinas.
Dari 6 rumah dinas yang berada di timur,terdapat satu rumah yang sudah mengalami
kerusakan parah akibat gempa. Sementara rumah lainnya masih dihuni hingga sekarang.
Selain bangunan rumah dinas yang masih tersisa, terdapat pula tinggalan berupa
makam Belanda. Terletak di pinggir desa, makam ini berdampingan langsung dengan
sawah dan dibatasi oleh tembok makam. Terdapat 8 makam disini. Dengan salah satu
makam masih menyisakan nisan yang bertuliskan “Ruhe Sanet Maria Arabella June
Mann. Geb 20 November (........). Overl 24 Aug (us..........)”1.
d. Lingkungan sekarang

:

Lingkungan bekas PG Sewugalur kini telah menjadi pemukiman warga.

1

Gambar 2.27 Rumah dinas yang telah

Gambar 2.28 Rumah dinas yang kini masih

ditetapkan pemerintah sebagai cagar budaya..

dipakai sebagai hunian tempat tinggal..

(.............) menunjukan bagian nisan yang hilang.

16

Gambar 2.29 Rumah dinas yanng kondisinya

Gambar 2.30 Salah satu makam yang masih

telah rusak, walaupun bagian temboknya masih

memiliki nisan.

berdiri kokoh

17

6. PG SENDANGPITU
a. Lokasi Administratif

:

Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.

Gambar 2.31 PG Sendangpitu pada peta tahun 1925 (sumber:

Gambar 2.32 Lokasi PG Sendangpitu sekarang

maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps).

b. Akses

:

Dari pasar Godean,lurus terus ke barat hingga perempatan lampu merah Gedongan,
lalu belok ke kanan.Lurus terus hingga Balai Desa Sendangrejo yang berada di kiri jalan.
Lokasi pabrik gula berada di lapangan seberang Balai Desa.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik sudah hilang dan saat ini sudah menjadi lapangan dan hanya
menyisakan sebuah struktur dari batu-bata dan beton yang berada di sebelah timur
lapangan. Struktur ini bentuknya memanjang utara-selatan. Struktur ini memiliki tinggi
sekitar 1,95 m,lebar sekitar 5,44 m dan panjang sekitar 40 m. Lalu di sebelah barat daya
lapangan, terdapat sebuah struktur pondasi yang terbuat dari batu kali, beton, dan batu
bata pula yang diindentifikasi sebagai bekas bangunan pabrik atau rumah dinas.
Berdasarkan peta lama, terdapat 10 rumah dinas yang berada di sebelah barat pabrik,
tepatnya di pinggir jalan menuju Tempel. Bangunan rumah dinas ini sudah hilang semua
dan di lahan bekas berdirinya rumah dinas PG Sendangpitu sudah berdiri bangunan baru.
18

d. Lingkungan sekarang

:

Menjadi lapangan, kantor pemerintahan, dan rumah warga.

Gambar 2.33 Lokasi pabrik gula yang diperkirakan berda di area yang sekarang menjadi lapangan.

Gambar 2.34 Saluran air yang masih

Gambar 2.35 Puing-puing tembok pabrik di

dipergunakan hingga sekarang.

samping lapangan.

19

7. PG REWULU
a. Lokasi Administratif

: Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

Gambar 2. 36 PG Rewulu pada peta tahun 1925

Gambar 2.37 Lokais PG Rewulu sekarang (sumber:

(sumber : maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

: (tidak menemukan salah satu penunjuk jalan yang mencolok)

c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik sekarang hanya tersisa beberapa struktur pondasi dari beton yang
salah satunya memiliki dimensi panjang, tinggi, dan lebar masing-masing 169 cm x 66
cm x 124,5 cm. Selain itu, di sekitar situs ditemukan beberapa fitur berupa sisa – sisa
material bongkaran pabrik. Selanjutnya di tengah situs terdapa sebuah saluran yang
kemungkinan besar merupakan saluran pembuangan limbah pabrik di masa lalu.
Sementara itu, untuk kompleks rumah dinas menurut data peta tahun 1925, terdapat 3
bangunan rumah dinas. Namun sekarang bangunan rumah dinas PG Rewulu sudah hilang
dan menjadi lahan sawah. Kompleks rumah dinas ini berada di sebelah selatan.
d. Lingkungan sekarang

:

Lingkungan situs saat ini sudah menjadi area kebun dan sawah. Beberapa vegetasi
yang tumbuh antara lain pohon pisang,padi dan beberapa pohon lain.

20

Gambar 2.38 Gapura yang menjadi penanda memasuki
wilayah bekas PG Rewulu.

Gambar 2.39 Saluran air yang dahulu diduga sebagai
saluran pembuangan limbah.

Gambar 2.40 Sebuah struktur yang berada di area
kebun warga.

Gambar 2.41 Sebuah struktur yang berada di tengah
area persawahan.

21

8. PG KEDATON PLERET
a. Lokasi Administratif

:

Desa Kauman, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul.

Gambar 2.42 PG Kedatonpleret pada peta tahun 1925

Gambar 2.43 Lokasi PG Kedatonpleret sekarang

(sumber: maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.coid/maps).

b. Akses

:

Berada di sebelah Timur Bank BRI Cabang Pleret.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik saat ini sudah hilang
dan menjadi tanah lapang di sebelah selatan
Bank BRI Cabang Pleret. Di sebelah timur
laut lapangan,terdapat beberapa bongkahan
beton

yang

tanah.Sementara

sebagian
itu

lapangan,terdapat
Bongkahan

beton

terpendam

di

sebelah

selatan

bekas

saluran

pabrik.

ini

merupakan

bekas

bongkaran bangunan pabrik gula. Berdasarkan
data peta topografi tahun 1925, kompleks
rumah dinas berada di sebelah utara pabrik.
Bangunan rumah dinas saat ini sudah tidak
ada dan berganti menjadi pemukiman warga.
Sementara itu bekas rumah administreur PG
Kedaton Plered saat ini menjadi jalan.
Gambar 2.44 sekarang
PG Kedatonpleret
d. Lingkungan
: ketika masih
beroperasi (sumber: troppenmuseum.nl).

22

Bekas bangunan pabrik sekarang menjadi lapangan, sedangkan rumah dinas beralih
fungsi menjadi pemukiman warga.

Gambar 2.45 Lapangan yang dahulu merupakan

Gambar 2.46 Selokan yang merupakan bekas

area pabrik gula.

saluran pembuangan limabah pabrik.

Gambar 2.47 Puing-puing beton di sebelah timur

Gambar 2.48 Dahulu jalan ini merupakan area

laut lapangan.

rumah dinas pegawai PG Kedaton Pleret.

23

9. PG PUNDONG
a. Lokasi Administratif

:

Desa Srihandono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul.

Gambar 2.49 PG Pundong pada peta tahun 1925
(sumber : maps.library.leiden.edu).

b. Akses

Gambar 2.50 Lokasi PG Pundong sekarang
( sumber: google.co.id/maps).

:

Untuk menuju ke situs pabrik gula,dari jalan Parangtritis,ke selatan. Lalu belok kiri
menuju sebuah jalan yang mengarah ke kompleks Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang
Disabilitas yang berada di kanan jalan.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik sudah hilang dan saat ini berganti menjadi kompleks Balai
Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas. Sementara itu bagian rumah dinas
administrateur sudah menjadi SMA Negeri 1 Pundong dan hanya menyisakan beberapa
pagar bagian belakang.Beberapa rumah dinaslain yang berada di sebelah barat sudah
menjadi Koramil, Puskesmas,dan Kantor Kecamatan Pundong.Lokasi kompleks rumah
dinas ini berada di sebelah barat laut pabrik.
d. Lingkungan sekarang

:

Lahan bekas pabrik sekarang dibangun berbagai bangunan untuk fasilitas umum sperti
sekolah dan kantor pemerintahan.

24

Gambar 2.51 Salah satu sisa pagar rumah dinas yang masih tersisa di bagian belakang SMA Negeri 1
Pundong

Gambar 2.52 SMA Negeri 1 Pundong yang dahulu merupakan rumah dinas adminsteur.

25

10. PG GONDANGLIPURO
a. Lokasi Administratif

:

Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

Gambar 2.53 PG Gondangipuro pada peta

Gambar 2.54 Lokasi PG Gondanglipuro sekarang

tahun 1925 (sumber : maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps).

b. Akses

:

Lokasi situs pabrik gula berada di sebelah timur Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
c. Deskripsi

:

Bangunan Pabrik sudah tidak ada dan saat ini sudah menjadi pemukiman. Bagian
pabrik yang masih tersisa hanya bagian dinding pagar yang berada di sebelah timur
pabrik. Sementara itu berdasarkan data pada peta lama,kompleks rumah dinas berada di
sebelah selatan pintu masuk menuju kompleks Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran. Saat
ini sudah tidak ada yang tersisa. Sebagian menjadi pemukiman dan sekolah dasar,s
ebagian lagi menjadi tanah lapang. Berdasarkan data peta lama,kompleks rumah dinas
berada di sebelah barat daya pabrik.
d. Lingkungan sekarang

:

Lahan bekas pabrik telah berubah menjadi tanah lapang dan kompleks perumahan
warga.

26

Gambar 2.55 Sisa dinding pagar pabrik.

Gambar 2.56 Kompleks rumah dinas yang
sekarang menjadi lapangan.

27

11. PG PADOKAN
a. Lokasi Administratif

:

Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.

Gambar 2.57 PG Padokan pada peta tahun 1925 (sumber

Gambar 2.58 Lokasi PG Padokan sekarang

: maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps).

b. Akses

:

Dari Ringroad Selatan,belok ke arah kompleks PG Madukismo.
c. Deskripsi

:
Bangunan pabrik yang asli sudah
hilang dan sudah berganti menjadi
kompleks

PG

Madukismo.

Berdasarkan data peta lama, kompleks
rumah dinas PG Padokan berada di
sebelah barat dan saat ini menjadi
kompleks

rumah

dinas

PG

Madukismo.
Gambar 2.59 PG Padokan ketika masih beroperasi
(sumber: troppenmuseum.nl).

d. Lingkungan sekarang

:

Menajdi komplek Pabrik Gula Madukismo yang masi beroperasi sampai sekarang.

28

Gambar 2.60 PG Madukismo yang masih

Gambar 2.61 Lahan bekas PG Padokan kini

beroperasi.

menjadi rumah dinas PG Madukismo.

29

12. PG GESIKAN
a. Lokasi Administratif :
Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul .

Gambar 2.62 PG Gesikan pada peta tahun 1925 (sumber

Gambar 2.63 Lokasi PG Gesikan sekarang

: maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps)

b. Akses

:

Dekat dengan Kantor Lurah Desa Wijirejo.
c. Deskripsi :
Bangunan Pabrik Gula Gesikan sudah tidak ada lagi dan hanya meninggalkan bekas
berupa stuktur pondasi beton dengan ukuran yang lumayan besar (terdapat di gambar).
Bangunan pabrik ini menjadi puing-puing dikarenakan pengeboman. Stuktur ini berada di
sebelah timur lapangan yang dahulunya merupakan emplasemen lori. Sementara
itu,kompleks rumah dinas sudah tidak ada lagi dan saat ini sudah menjadi kantor desa
Wijirejo.
d. Lingkungan sekarang

:

Lahan bekas bangunan pabrik oleh warga sekitar dimanfaatkan warga sekitar untuk
menanam pohon jati. Bangunan rumah dinas kini menjadi kantor pemerintahan dan
pemukiman warga.

30

Gambar 2.64 Puing-puing bangunan pabrik dengan ukuran besar dan kini
dimanfaatkn untuk lahan menanam pohon jati

31

13. PG WONOCATUR
a. Lokasi Administratif

:

Desa Wonocatur, Kecamatan Bangutapan, Bantul.

Gambar 2.65 PG Wonocatur pada peta tahun 1925

Gambar 2. 66 Lokasi PG Wonocatur sekarang

(sumber : maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps).

b. Akses

:

Dari pertigaan Janti ke selatan meneluri jalan Ring Road timur, lalu kiri jalan ada
petunjuk arah menuju Museum Dirgantara.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik masih berdiri dan saat ini digunakan sebagai Museum Dirgantara.
Pabrik ini menjadi satu-satunya pabrik gula yang tidak dibom saat serangan Jepang. Di
sebelah utara, terdapat sisa struktur dudukan cerobong. Rumah dinas masih tersisa di
selatan dan barat pabrik. Kondisi rumah dinas sebagian besar sudah mengalami
perombakan.
d. Lingkungan sekarang

:

Bangunan PG Wonocatur masih utuh dan sekarang telah menjadi Museum
Dirgantara.

32

Gambar 2.67 Bangunan Pabrik Gula yang saat ini dipakai sebagai museum Dirgantara.

Gambar 2.68 Struktur bekas dudukan cerobong asap pabrik gula Wonocatur .

33

14. PG KLECI
a. Lokasi Administratif

:

Desa Kowanan, Kelurahan Sidoagung, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

Gambar 2. 69 PG Kleci pada peta tahun 1925

Gambar 2. 70 Lokasi PG Kleci sekarang (sumber:

(sumber: maps.library.leide.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Dari perempatan pasar Godean,belok ke utara, lurus hingga ada papan petunjuk ke SMK
Negeri 1 Godean di kiri jalan.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik sudah hilang dan di bekas lokasi bangunan pabrik kini berdiri SMK
Negeri 1 Godean. Bekas rel lori ataupun rumah dinas pun tidak ditemukan sama sekali
didaerah ini. Begitu pula warga sekitar juga sudah tidak tahu-menahu megenai
keberadaan bekas pabrik gula ini
d. Lingkungan sekarang

:

Bangunan pabrik telah menjadi bangunan SMK Negeri 1 Godean dan pemukiman
warga.

34

Gambar 2. 71 Bangunan pabrik telah berubah menjadi SMK Negeri 1 Godean.

35

15. PG BERAN
a. Lokasi Administratif

:

Desa Beran, Kecamatan Tridadi, Kabupaten Sleman.

Gambar 2.72 PG Beran pada peta tahun 1925

Gambar 2.73 Lokasi PG Beran sekarang (sumber:

(sumber : maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Barat lapangan Denggung dari jalan Magelang.
c. Deskripsi

:
Bangunan pabrik saat ini sudah
tidak ada dan saat ini menjadi bagian
selatan lapangan Beran. Sementara itu
kompleks rumah dinas saat ini sudah
menjadi

bangunan

pemerintahan

Kabupaten Sleman.

Gambar 2.74 PG Beran ketika masih beroperasi
(sumber: troppenmuseum.nl).

d. Lingkungan sekaranng

:

Sudah berubah fungsi menjdi kawasan bangunan pemerintahan dan perumahan warga.

36

Gambar 2.75 Lapangan Beran yang dahulu merupakan

Gambar 2.76 Lokasi rumah dinas yang kini menjadi

bagian dari PG Beran.

kompleks kantor pemerintahan.

37

16. PG MEDARI
a. Lokasi Administratif :
Jalan Magelang, Dusun Medari, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten
Sleman.

Gambar 2.77 PG Medari pada peta tahun 1925

Gambar 2.78 Lokasi PG Medari sekarang (sumber:

(sumber : maps.library.leiden.edu).

google.co.id/maps).

b. Akses

:

Lokasi situs pabrik gula berada di pinggir jalan Magelang-Yogyakarta. Jika dari arah
Yogyakarta,pabrik gula berada di kanan jalan, 75 meter dari Kodim Sleman.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik saat ini sudah tidak ada lagi, saat ini sebagian lahan bekas pabrik
menjadi bagian kompleks PT GKBI.Walaupun bangunan pabrik sudah tidak ada, namun
rumah dinas administrateur hingga saat ini masih berdiri dengan baik dan saat ini
digunakan sebagai SMP Negeri 1 Sleman. Di sebelah timur SMP Negeri 1 Sleman, juga
terdapat sebuah bangunan rumah dinas yang saat ini digunakan sebagai markas militer
yaitu Kodim 0732/Sleman. Bentuk rumah dinas ini masih terlihat arsitektur aslinya.
d. Lingkungan sekarang

:

Bekas PG Medari banyak dimanfaatkan sebagai Kompleks banguan pemerintahan,
pabrik baru, dan dijadikan pemukiman warga.

38

Gambar 2.79

Rumah dians yang sekarang dijadikan markas Kodim 0732 Sleman,
masih jelas terlihat arsitektur aslinya

Gambar 2.80 Kompleks PT GKBI yang menempati bekas

Gambar 2.81 SMP Negeri 1 Sleman yang menempati

lahan PG Medari.

bekas rumah dinas PG Medari

39

17. PG CEBONGAN
a. Lokasi Administratif

:

Kelurahan Cebongan, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.

Gambar 2.82 PG Cebongan pada peta tahun 1925
(sumber : maps.library.leiden.edu).

b. Akses

Gambar 2.83 Lokasi PG Cebongan sekarang
(sumber: google.co.id/maps).

:

Lokasi situs pabrik gula berada di dekat perempatan Cebongan.Jika dari arah timur,
lokasi situs pabrik gula berada di kiri jalan.
c. Deskripsi

:

Bangunan pabrik dan rumah dinas saat ini sudah tidak ada dan saat ini menjadi
pemukiman. Di atas lahan bekas PG Cebongan kini berdiri pula gudang penyimpanan
barang milik Indomaret. Berdasarkan data pada peta lama,kompleks rumah dinas berada
di selatan pabrik dan tidak ada bangunan asli yang tersisa.
d. Lingkungan sekarang

:

Mayoritas telah dijadikan pemukiman warga.

40

Gambar 2.84

Gudang penyimpanan barang yanng menempati bakas lahan PG Cebongan

41

18. PG DEMAKIJO**)
a. Lokasi Administratif

:

Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

Gambar 2.85 PG Demakijo pada peta tahun 1925

Gambar 2.86 Lokasi PG Demakijo sekarang

(sumber : maps.library.leiden.edu).

(sumber: google.co.id/maps)

b. Akses

:

(belum diketahui, karena belum disurvei lapangan langsung)
c. Deskripsi

:

Bangunan Pabrik saat ini sudah tidak ada lagi dan menjadi kompleks militer.
Sementara itu, kompleks rumah dinas yang berada di sebelah utara, saat ini menjadi
tempat tinggal perwira militer.
d. Lingkungan sekarang

:

(belum diketahui, karena belum disurvei lapangan langsung)

42

19 PG SEDAYU**)
a. Lokasi Administratif
:
Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

Gambar 2.87 PG Sedayu pada peta tahun 1925
(sumber : maps.library.leiden.edu).

Gambar 2.88 Lokasi PG Sedayu sekrang (sumber:
google.co.id/maps).

b. Akses
:
(belum diketahui, karena belum disurvei lapangan langsung)
c. Deskripsi
:
(belum diketahui, karena belum disurvei lapangan langsung)
d. Lingkungan sekarang
:
(belum diketahui, karena belum disurvei lapangan langsung)

43

BAB III

KESIMPULAN

Dari data-data inventarisasi di atas,dapat disimpulkan bahwa tidak ada lagi pabrik
gula peninggalan Belanda di Yogyakarta yang masih aktif. Hal ini berbeda dengan daerah
Karesidenan Surakarta yang masih memiliki 3 pabrik gula peninggalan Belanda yang masih
aktif. Dalam hal ini PG Padokan pun tetap dianggap telah tidak beroperasi lagi, sebab
operasional sekarang yang mengatas namakan PG Madukismo sendiri merupakan sebuah
bangunan baru yang dibangun tahun 1955 di lokasi PG Padokan dahulu. Jadi PG Madukismo
bukanlah merupakan kelanjutan dari PG Padokan, dalam artian bukanlah pabrik yang sama
namun dengan pergantian nama.
Dari ke 19 bangunan pabrik gula di Yogyakarta,hanya ada satu kompleks pabrik gula
yang bangunan pabrik dan kompleks rumah dinasnya masih utuh, yakni Pabrik Gula
Wonocatur. Karena masih digunakan untuk keperluan militer, maka terjadi banyak
penambahan. Pabrik ini kini kita kenal ebagai Museum Dirgantara.
Sementara itu ada tiga kompleks pabrik gula yang tinggal menyisakan bangunan
rumah dinas, yakni pabrik gula Medari, Sewugalur, dan Kalasan. Bangunan-bangunan ini ada
yang masih dipakai sebagai rumah tinggal, ada juga yang sudah beralih fungsi. Selain yang
disebutkan di atas,rata-rata kompleks pabrik gula yang ada di daerah Yogyakarta sudah
hilang. Ada yang masih menyisakan struktur seperti pabrik gula Gesikan, Sendangpitu, dan
Randugunting dan ada juga yang hilang sama sekali seperti PG Bantul, Demakijo, dll.

44

Kondisi Sekarang
No.

Nama Pabrik

Lokasi

Dukuh Tugurejo, Desa
Kokosan, Kabupaten
1

PG Randugunting

Klaten dan Dukuh
Mbabrik, Desa Tamanan,
dan Kabupaten Sleman.

Pabrik

Rumah Dinas

Sarana
Prasarana lain
Hanya

Bangunan pabrik
sudah tidak terlihat
dan hanya menyisakan
dudukan cerobong.

Hanya menyisakan
tembok bekas pagar
rumah.

menyisakan
sebuah tiang

Pemukiman

pancang yang

warga.

terbuat dari besi
rel lori.

Masih bisa terlihat

2

PG Kalasan

Desa Tanjungtirto,

Masih berdiri sampai

Kelurahan Kalitirto,

sekarang, kini menjadi

Kecaatan Berbah,

gudang penyimpanan

Kabupaten Sleman.

tembakau.

Gudang

sampai sekarang
menjadi kantor
Polsek, sekolah, dan
tetap menjadi

tembakau,
(tidak ada yang

sekolah, kantor

terlihat)

pemerintahan, dan
pemukiman

hunian milik

warga.

pribadi.

Desa Trirenggo,
3

PG Bantul

Kecamatan Bantul,
Kabupaten Bantul.

Fungsi Sekarang

Menyisakan
(tidak ada yang

(tidak ada yang

saluran bekas

terlihat)

terlihat)

pembuangan

Pemukiman warga
dan kantor
pemerintahan.

limbah.

45

No.

Nama

Lokasi

Desa Barongan,
4

PG Barongan

Sumberagung,
Kecamatan Jetis,
Kabupaten Bantul.

Kondisi Sekarang
Pabrik

Rumah Dinas

Di lahan bekas parik
kini hanya
menyisakan puingpuing tembok beton

Sarana

Fungsi Sekarang

Terdapat sisa
(tidak ada yang

bekas rel lori,

Pemukiman warga

terlihat)

sumur, dan

dan tanah lapang.

selokan.

saja.
Beberapa masih

Desa Karangsewu,
5

PG Sewugalur

Kecamatan Galur,
Kabupaten Kulon Progo.

(tidak ada yang
terlihat)
Kini berubah menjadi
tanah lapang.

terjaga bentuk
aslinya dan kini

Terdapat makam

digunakan sebagi

Belanda di pinggir

hunian milik

desa.

Pemukiman dan
tanah lapang.

pribadi.

Telah berubah
menjadi tanah lapang,

6

PG Sendangpitu

Desa Sendangrejo,

namun masih terdapat

Kecamatan Minggir,

beberapa puing

Kabupaten Sleman.

tembok pabrik

Tanah lapang dan
(idak ada yang

Selkan untuk

pemukiman

telihat)

saluran air.

warga.

disekitar lapangan.

46

No.

Nama

Lokasi

Desa Sidomulyo,
7

PG Rewulu

Kecamatan Godean,
Kabupaten Sleman.

Kondisi Sekarang
Pabrik

Terdapat beberapa
Tersisa struktur

puing tembok yang

pondasi dari beton

kini berada di area
persawahan.

Lahan bekas pabrik
Desa Kauman,
8

PG Kedaton Pleret

Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul

Rumah Dinas

kini sudah menjadi
tanah lapang. Hanya
tersisa puing beton di
sebeah timur
lapangan.

Sarana

Fungsi Sekarang

Saluran
pembuangan
limbah masih

Area persawahan.

terlihat sampai
sekarang.

(tidak ada yang
terlihat)

Terdapat selokan

Rumah dinas

bekas

Tanah lapang dan

diperkirakan

pembuangan

pemukiman

sekarang menjadi

limbah disisi

warga.

jalan raya di desa

sebelah selatan.

Kauman.

(tidak ada yang

9

PG Pundong

terlihat)

Hanya meyisakan

Desa Srihandono,

Sudah menajdi Balai

sisa pagar yang

Kecamata Pundong,

Rehabilitasi Terpadu

terlihat di bagian

Kabupaten Bantul.

Penyandang

belakang SMP

Disabilitas.

Negeri 1 Pundong.

Menjadi
(tidak ada yang

pemukiman warga

terlihat)

dan sarana
prasarana umum.

47

No.

Nama

Lokasi

Kondisi Sekarang
Pabrik

Rumah Dinas

Sarana

(tidak ada yang

(tidak ada yang

terlihat)

terlihat)

Fungsi Sekarang

Desa Sumbermulyo,

10

PG Gondanglipuro

Kecamatan

Hanya menyisakan

Bambanglipuro,

sebuah deret dinding

Kabupaten Bantul.

pagar di pinggir jalan.

Tanah lapang dan
pemukiman
warga.

(kurang
mengetahui, sebab
Bangunan asli telah

11

PG Padokan

Desa Tirtomolo,

dirubah menjadi

Kecamatan Kasihan,

banguanan pabrik

Kabupaten Bantul.

baru yaitu PG
Madukismo.

Kemungkinan

telah beralih

teretak di lokasi

fungsi menjadi

yang sekarang

pabrik gula yang

menjadi kompleks

baru. Jadi kurang

rumas dinas PG

mengetahui mana

Madukismo.

yang baru dan

Beralih fungsi
menjadi kompleks
PG Madukismo.

yang lama.

12

PG Gesikan

Desa Wijirejo,

Menyisakan puing-

Berubah menjadi

Kecamatan Pandan,

puing tembok beton

kantor Kepala Desa

Kabupaten Bantul.

yang besar.

Wijirejo.

Menjadi kebun
(tidak ada yang

jati, tanah lapang,

terlihat)

dan pemukiman
warga.

48

No.

Nama

Lokasi

Kondisi Sekarang
Pabrik

Rumah Dinas

Sarana

Fungsi Sekarang

Bangunan rumah
dinas masih terlihat

13

PG Wonocatur

Desa Wonocatur,

Masih berdiri dan

namun dengan

Kecamatan Banguntapan,

menjadi Museum

banyak perubahan,

Kabupaten Bantul.

Dirgantara.

kini menjadi

(tidak ada yang
terlihat)

Menjadi kompleks
Museum
Dirgantara.

kompleks rumah
dinas AU
Tidak ada yang tersisa
14

telah menjadi SMK

PG Kleci

Negeri 1 Godean.
Desa Beran, Kecamatan
15

PG Beran

Tridadi, Kabupaten
Sleman.

Desa Caturharjo,
16

PG Medari

Kecmatan Sleman,
Kabupaten Sleman.

(tidak ada yang

(tidak ada yang

Pemukiman

terlihat)

terllihat)

warga.

(tidak ada yang

Rumah dinas telah

terlihat) berubah

berubah menjadi

9tidak ada yang

pemerintahan,

menjadi

kompleks kantor

terlihat)

pemukiman, dan

lapangan/alun-alun.

pemerintahan.

(tidak ada yang
terlihat) Berdiri PT
GKBI di tanah bekas
PG Medari.

Kompleks

alun-aluan.

Masih difungsikan
menjadi SMP
Negeri 1 Sleman
dan Markas Kodim

(tidak ada yang
terllihat)

Pemukiman warga

Dokumen yang terkait

ANALISIS ELASTISITAS TRANSMISI HARGA IKAN LEMURU DI DAERAH PENANGKAPAN IKAN KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI

23 357 18

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA LAYANAN PUBLIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

19 247 18

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

11 47 138

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50